10
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kelemahan pelayanan kesehatan adalah pelaksanaan rujukan yang kurang cepat dan tepat. Rujukan bukan suatu kekurangan, melainkan suatu tanggung jawab yang tinggi dan mendahulukan kebutuhan masyarakat. Kita ketahui bersama bahwa tingginya kematian ibu dan bayi merupakan masalah kesehatan yang dihadapi oleh bangsa kita. Pada pembelajaran sebelumnya, telah dibahas mengenai masalah 3T (tiga terlambat) yang melatar belakangi tingginya kematian ibu dan anak, terutama terlambat mencapai fasilitas pelayanan kesehatan. Dengan adanya system rujukan, diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu karena tindakan rujukan ditunjukan pada kasus yang tergolong berisiko tinggi. Oleh karena itu, kelancaran rujukan dapat menjadi factor yang menentukan untuk menurunkan angka kematian ibu dan perinatal, terutama dalam mengatasi keterlambatan. Bidan sebagai tenaga kesehatan harus memiliki kesiapan untuk merujuk ibu atau bayi ke fasilitas kesehatan rujukan secara optimal dan tepat waktu jika menghadapi penyulit. Jika bidan lemah atau lalai dalam melakukannya, akan berakibat fatal bagi keselamatan ibu dan bayi. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu : a. Apa pengertian dari sistem rujukan ? b. Apa tujuan dari sistem rujukan ? c. Apa saja jenis-jenis rujukan ? d. Bagaimana jalur rujukan ? e. Apa saja persiapan rujukan ? 1

SISTEM RUJUKAN.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SISTEM RUJUKAN.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu kelemahan pelayanan kesehatan adalah pelaksanaan rujukan yang kurang

cepat dan tepat. Rujukan bukan suatu kekurangan, melainkan suatu tanggung jawab yang

tinggi dan mendahulukan kebutuhan masyarakat. Kita ketahui bersama bahwa tingginya

kematian ibu dan bayi merupakan masalah kesehatan yang dihadapi oleh bangsa kita. Pada

pembelajaran sebelumnya, telah dibahas mengenai masalah 3T (tiga terlambat) yang melatar

belakangi tingginya kematian ibu dan anak, terutama terlambat mencapai fasilitas pelayanan

kesehatan.

Dengan adanya system rujukan, diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan

yang lebih bermutu karena tindakan rujukan ditunjukan pada kasus yang tergolong berisiko

tinggi. Oleh karena itu, kelancaran rujukan dapat menjadi factor yang menentukan untuk

menurunkan angka kematian ibu dan perinatal, terutama dalam mengatasi keterlambatan.

Bidan sebagai tenaga kesehatan harus memiliki kesiapan untuk merujuk ibu atau bayi ke

fasilitas kesehatan rujukan secara optimal dan tepat waktu jika menghadapi penyulit. Jika bidan

lemah atau lalai dalam melakukannya, akan berakibat fatal bagi keselamatan ibu dan bayi.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :

a. Apa pengertian dari sistem rujukan ?

b. Apa tujuan dari sistem rujukan ?

c. Apa saja jenis-jenis rujukan ?

d. Bagaimana jalur rujukan ?

e. Apa saja persiapan rujukan ?

f. Apa saja keuntungan sistem rujukan ?

g. Bagaimana mekanisme rujukan ?

h. Bagaimana menentukan tempat tujuan rujukan ?

i. Apa saja rujukan kebidanan ?

1.3 Tujuan

1. Dapat memahami definisi sistem rujukan

2. Dapat memahami tujuan sistem rujukan

3. Dapat memahami jenis – jenis rujukan

1

Page 2: SISTEM RUJUKAN.docx

4. Dapat memahami jalur rujukan

5. Dapat memahami persiapan rujukan

6. Dapat memahami keuntungan sistem rujukan

7. Dapat memahami mekanisme rujukan

8. Dapat menentukan tempat tujuan rujukan

9. Dapat memahami rujukan kebidanan

1.4 Manfaat

Makalah ini dibuat bukan hanya karena harus memenuhi tugas kelompok , tetapi

juga agar bermanfaat bagi mahasiswa yaitu mahasiswa dapat lebih paham tentang

definisi sistem rujukan, tujuan sistem rujukan, jenis – jenis rujukan, jalur rujukan,

persiapan rujukan, keuntungan sistem rujukan, mekanisme rujukan, menentukan tempat

tujuan rujukan dan rujukan kebidanan

1.5 Metode pengumpulan data

Data penulisan makalah ini diperoleh dengan metode studi kepustakaan. Metode

studi kepustakaan yaitu suatu metode dengan membaca telaah pustaka tentang

dokumentasi kebidanan. Selain itu, tim penulis juga memperoleh data dari internet. 

1.6 Sistematika

Bab I : Latar belakang, rumusan masalah,tujuan, manfaat, metode pengumpulan data,

sistematika.

Bab II : Definisi sistem rujukan, tujuan sistem rujukan, jenis – jenis rujukan, jalur rujukan,

persiapan rujukan, keuntungan sistem rujukan, mekanisme rujukan, menentukan tempat

tujuan rujukan dan rujukan kebidanan

Bab III : Kesimpulan, saran dan daftar pustaka.

2

Page 3: SISTEM RUJUKAN.docx

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Rujukan

Rujukan adalah penyerahan tanggung jawab dari satu pelayanan kesehatan ke

pelayanan kesehatan yang lain. Sistem rujukan upaya kesehatan adalah suatu system jaringan

fasilitas pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab

secara timbale-balik atas masalah yang timbul, baik secara vertical maupun horizontal ke

fasilitas pelayanan yang lebih kompeten, terjangkau, rasional, dan tidak dibatasi oleh wilayah

administrasi

2.2 Tujuan Sistem Rujukan

Dalam sistim pelayanan kesehatan, terbagi atas tujuan umum dan tujuan khusus.

Tujuan umum:

Dihasilkannya pemerataan pelayanan kesehatan, upaya yang optimal untuk mengatasi

masalah kesehatan yang berdaya guna dan berhasil guna.

Tujuan khusus :

1. dihasilkannya pelayanan kesehatan klinik yang bersifat kuratif dan rehabilitatif.

2. dihasilkannya pelayanan kesehatan masyarakat yang bersifat preventif dan promotif.

2.3 Jenis Rujukan

1. Rujukan medic yaitu pelimpahan tanggung jawab secara timbal balik atas satu kasus

yang timbul baik secara vertical maupun horizontal kepada yang lebih berwenangdan

mampu menangani secara rasional. Jenis rujukan medic antara lain:

a) Transfer of patient. Konsultasi penderita untuk keperluaan diagnostic,

pengobatan, tindakan opertif dan lain – lain.

b) Transfer of specimen. Pengiriman bahan (spesimen) untuk pemeriksaan

laboratorium yang lenih lengkap.

c) Transfer of knowledge / personal. Pengiriman tenaga yang lebih kompeten

atau ahli untuk meningkatkan mutu layanan setempat.

2. Rujukan kesehatan yaitu hubungan dalam pengiriman, pemeriksaan bahan atau

specimen ke fasilitas yang lebih mampu dan lengkap. Ini adalah rujukan uang

menyangkut masalah kesehatan yang sifatnyapencegahan penyakit (preventif) dan

peningkatan kesehatan (promotif). Rujukan ini mencakup rujukan teknologi, sarana dan

opersional

3

Page 4: SISTEM RUJUKAN.docx

2.4 Jalur Rujukan

Dalam kaitan ini jalur rujukan untuk kasus gawat darurat dapat dilaksanakan sebagai berikut :

1. Dari Kader

Dapat langsung merujuk ke :

- Puskesmas pembantu

- Pondok bersalin / bidan desa

- Puskesmas / puskesmas rawat inap

- Rumah sakit pemerintah / swasta

2. Dari Posyandu

Dapat langsung merujuk ke :

- Puskesmas pembantu

- Pondok bersalin / bidan desa

- Puskesmas / puskesmas rawat inap

- Rumah sakit pemerintah / swasta

3. Dari Puskesmas Pembantu

Dapat langsung merujuk ke rumah sakit tipe D/C atau rumah sakit swasta

4. Dari Pondok bersalin / Bidan Desa

Dapat langsung merujuk ke rumah sakit tipe D/C atau rumah sakit swasta

2.5 Persiapan rujukan

Persiapan yang harus diperhatikan dalam melakukan rujukan , disingkat “BAKSOKU”

yang dijabarkan sebagai berikut :

B (bidang) : pastikan ibu/bayi/klien didampingi oleh tenaga kesehatan yang kompeten dan

memiliki kemampuan untuk melaksanakan kegawatdaruratan

A (alat) : bawa perlengkapan dan bahan – bahan yang diperlukan, seperti spuit, infus

set, tensimeter, dan stetoskop

K (keluarga) : beritahu keluarga tentang kondisi terakhir ibu (klien) dan alas an mengapa ia

dirujuk.Suami dan anggota keluarga yang lain harus menerima Ibu (klien) ke

tempat rujukan.

S (surat) : beri surat ke tempat rujukan yang berisi identifikasi ibu (klien),

alasan rujukan, uraian hasil rujukan, asuhan, atau obat – obat yang telah

diterima ibu (klien)

O (obat) : bawa obat – obat esensial diperlukan selama perjalanan merujuk

K (kendaraan) : siapkan kendaraan yang cukup baik untuk memungkinkan ibu (klien) dalam

4

Page 5: SISTEM RUJUKAN.docx

kondisi yang nyaman dan dapat mencapai tempat rujukan dalam waktu cepat

U (uang) : ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah yang cukup untuk membeli

obat dan bahan kesehatan yang di perlukan di temapat rujukan

2.6 Keuntungan sistem rujukan

1. Pelayanan yang diberikan sedekat mungkin ke tempat pasien, berarti bahwa

pertolongan dapat diberikan lebih cepat, murah dan secara psikologis memberi rasa

aman pada pasien dan keluarga

2. Dengan adanya penataran yang teratur diharapkan pengetahuan dan keterampilan

petugas daerah makin meningkat sehingga makin banyak kasus yang dapat dikelola di

daerahnya masing – masing

3. Masyarakat desa dapat menikmati tenaga ahli

2.7 Mekanisme rujukan

Menetukan kegawatdaruratan pada tingkat kader, bidan desa, pustu dan puskesmas

Pada tingkat Kader

1) Bila ditemukan penderita yang tidak dapat ditangani sendiri maka segera dirujuk ke

fasilitas pelayanan kesehatan terdekat karena mereka belum dapat menetapkan tingkat

kegawatdaruratan

2) Pada tingkat bidan desa, puskesmas pembantu dan puskesmas

Tenaga kesehatan harus dapat menentukan tingkat kegawatdaruratan kasus yang

ditemui. Sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya mereka harus menentukan

kasus mana yang boleh ditangani sendiri dan kasus mana yang harus dirujuk.

2.8 Menentukan tempat tujuan rujukan

Prinsip dalam menentukan tempat rujukan adalah fasilitas pelayanan yang mempunyai

kewenangan terdekat, termasuk fasilitas pelayanan swasta dengan tidak mengabaikan

kesediaan dan kemampuan penderita.

1. Memberikan informasi kepada penderita dan keluarganya perlu diberikan informasi

tentang perlunya pendeerita segera dirujuk mendapatkan pertolongan pada fasilitas

pelayanan kesehatan yang lebih mampu

2. Mengirimkan informasi pada tempat rujukan yang ditunju melalui telepon atau radio

komunikasi pelayanan kesehatan yang lebih mampu.

3. Persiapan penderita

5

Page 6: SISTEM RUJUKAN.docx

Sebelum dikirim keadaan umum penderita harus diperbaiki terlebih dahulu. Keadaan umum

ini perlu dipertahankan selama dalam perjalanan, Surat rujukan harus dipersiapkan sesuai

dengan format rujukan dan seorang bidan harus mendampingi penderita dalam perjalanan

sampai ke tempat rujukan.

1. Pengiriman penderita

Untuk mempercepat sampai ke tujuan, perlu diupayakan kendaraan/sarana transportasi

yang tersedia untuk mengangkut penderita

2. Tindak lanjut penderita

1) Untuk penderita yang telah dikembalikan dan memrlukan tindak lanjut, dilakukan

tindakan sesuai dengan saran yang diberikan.

2) Bagi penderita yang memerlukan tindak lanjut tapi tidak melapor, maka dilakukan

kunjungan rumah.

2.9 Rujukan Kebidanan

Sistem rujukan dalam mekanisme pelayanan obtetrik adalah suatu pelimpahan tanggung

jawab timbale-balik atas kasus atau masalah kebidanan yang timbul baik secara vertical

maupun horizontal. Rujukan vertical maksudnya adalah rujukan dan komunikasi antara satu unit

ke unit yang telah lengkap.

Indikasi perujukan ibu yaitu :

1. Riwayat seksio sesaria

2. Perdarahan per vaginam

3. Persalinan kurang bulan (usia kehamilan < 37 minggu)

4. Ketuban pecah dengan mekonium yang kental

5. Ketuban pecah lama (lebih kurang 24 jam)

6. Ketuban pecah pada persalinan kurang bulan

7. Ikterus

8. Anemia berat

9. Tanda/gejala infeksi

10. Preeklamsia/hipertensi dalam kehamilan

11. TInggi fundus uteri 40 cm atau lebih

12. Primipara dalam fase aktif persalinan dengan palpasi kepala janin masuk 5/5

13. Presentasi bukan belakang kepala

14. Kehamilan gemeli

15. Presentasi majemuk

16. Tali pusat menumbung

6

Page 7: SISTEM RUJUKAN.docx

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem rujukan upaya kesehatan adalah suatu system jaringan fasilitas pelayanan

kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbale-balik

atas masalah yang timbul, baik secara vertical maupun horizontal ke fasilitas pelayanan yang

lebih kompeten, terjangkau, rasional, dan tidak dibatasi oleh wilayah administrasi. Yang

bertujuan agar pasien mendapatkan pertolongan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih

mampu sehingga jiwanya dapat terselamatkan, dengan demikian dapat menurunkan AKI dan

AKB.

Rujukan medic yaitu pelimpahan tanggung jawab secara timbal balik atas satu kasus

yang timbul baik secara vertical maupun horizontal kepada yang lebih berwenangdan mampu

menangani secara rasional.

Rujukan kesehatan yaitu hubungan dalam pengiriman, pemeriksaan bahan atau

specimen ke fasilitas yang lebih mampu dan lengkap. Ini adalah rujukan uang menyangkut

masalah kesehatan yang sifatnyapencegahan penyakit (preventif) dan peningkatan kesehatan

(promotif).

Jenis system rujukan ada 2 macam yaitu rujukan medis dan rujukan kesehatan. Hal –

hal yang harus dipersiapkan dalam rujukan yaitu “BAKSOKU”

Keuntungan yang dapat diperoleh yaitu Pelayanan yang diberikan sedekat mungkin ke

tempat pasien, berarti bahwa pertolongan dapat diberikan lebih cepat, murah dan secara

psikologis memberi rasa aman pada pasien dan keluarga, Dengan adanya penataran yang

teratur diharapkan pengetahuan dan keterampilan petugas daerah makin meningkat sehingga

makin banyak kasus yang dapat dikelola di daerahnya masing – masing dan Masyarakat desa

dapat menikmati tenaga ahli

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan yang diharapkan,

karena masih terbatasnya pengetahuan penulis. Olehnya itu penulis mengharapkan kritik dan

saran yang sifatnya membangun.

  Makalah ini perlu dikaji ulang agar dapat sempurna dan makalah ini harus digunakan

sebagaimana mestinya.Tetapi penulis mengharapkan kepada mahasiswi agar dapat memahami

dan mempelajari lebih dalam tentang sistem rujukan

Diharapkan kepada pengajar materi agar bisa membimbing mahasiswi dengan baik agar

dapat memahami dengan mudah sistem rujukan dan yang paling penting adalah setelah

mempelajari tentang reproduksi tidak mengarah kepada hal-hal yang negatif.

7

Page 8: SISTEM RUJUKAN.docx

3.2 Saran

Dengan adanya sistem rujukan, diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan

yang lebih bermutu karena tindakan rujukan ditunjukan pada kasus yang tergolong berisiko

tinggi.

8