23
Sistem Reproduksi Betina Al Hamidi Bararah Ratna Fitriyanti Sa’idah Fitriah W. Siti Nurjenah

Sistem Reproduksi Betina.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

Sistem Reproduksi Betina

Sistem Reproduksi Betina

Al Hamidi

Bararah

Ratna Fitriyanti

Saidah Fitriah W.

Siti Nurjenah

Reproduksi pada Vertebrata

Ovipar yaitu hewan yang meletakkan telur di luar tubuhnya. Contoh: burung, amfibia, dan sebagian reptilia.

Vivipar yaitu hewan yang menghasilkan telur, dan embrio berkembang dalam telur. Contoh: ikan Hiu, kadal, dan beberapa jenis ular.

Ovovivipar yaitu hewan yang melahirkan anaknya. Contoh: manusia dan hewan menyusui lainnya.

2

Organ Reproduksi Pisces

Ovarium

Oviduk

Lubang urogenitalia

Organ Reproduksi Amphibi

Ovarium

Uterus

Saluran reproduksi (oviduk)

Kloaka

Ovarium

Kloaka

Uterus

Oviduk

Organ Reproduksi Amphibi

Organ Reproduksi Reptilia

Ovarium

Saluran reproduksi

Oviduk panjang dan bergelung

Kloaka

Organ Reproduksi Aves

Saluran reproduksi (ovidukkiri)

ovarium 1 (kiri yang berkembang, kanan menyusut)berdekatan dengan oviduk.

Uterus

Vagina

Organ Reproduksi Mammalia

Ovarium

Saluran reproduksi (Oviduk)

Uterus

Vagina

Organ reproduksi pada Manusia (Wanita)

Alat Reproduksi Luar, yaitu Celah Luar (Vulva), Labium Mayora (bibir besar) dan Labium Minora (bibir kecil), Klitoris (kelentit) dan Dua Muara (ujung dari vagina dan uretra)

Alat Reproduksi Dalam terdiri dari Ovarium (indung telur), Saluran Reproduksi atau Tuba Falopii (Oviduk), Rahim (Uterus), dan Vagina (liang peranakan).

Alat Reproduksi Luar

Mons pubis

Klitoris

Selaput dara (Himen)

Labium Mayor

Labium Minor

Vagina

Vulva

Alat Reproduksi Dalam

Siklus Menstruasi pada manusia

Fase Folikuler: 1-5 hari, folikel matang di dalam ovari, menstruasi (peluruhan endometrium), pembentukan endometrium.

Fase Ovulasi: 6-14hari, ovari melepas oosit sekunder.

Fase Luteal: 15-28 hari, pembentukan korpus luteum, endometrium menebal menjadi kelenjar.

Siklus menstruasi pada Primata

Fase Menses:

Ditandai dengan adanya pendarahan yang disebabkan oleh pengikisan ketebalan dinding uterus.

Fase Proliferasi:Umumnya terjadi pada hari ke-5. Kelenjar-kelenjar uterus bertambah panjang, endometrium semakin menebal.

Fase Sekretori:Dinding kelenjar uterus tidak beraturan dan ukuran lumennnya membesar serta terjadi sekresi.

Siklus Estrus pada Mamalia Non Primata

1. Fase Proestrus

terjadi penebalan endometrium dan mukosa vagina, kelenjarnya tumbuh maksimal, serta terjadi pengeluaran cairan. Pada fase ini, folikel telur dalam ovarium telah matang dan menghasilkan hormone estrogen dan progesterone.

2. Fase EstrusProduksi progesterone bertambah dan terjadi ovulasi. Mukosa uterus menebal dan banyak pembuluh darah. Pada waktu inilah hewan betina siap menerima hewan jantan untuk melakukan kopulasi.

3. Fase MetestrusPada fase ini terjadi pembentukan korpus luteum dari sel-sel folikel. Estrogen dalam tubuh hewan berkurang. Hewan betina tidak responsive terhadap jantan untuk berbiak.

4. Fase DiestrusFase ini merupakan periode istirahat dimana uterus kembali ke struktur semula, korpus luteum berdegenerasi menjadi korpus albikan yang akan menghilang sebelum terjadi ovulasi berikutnya.

Dupleks (pada Marsupialia)

Uterus tipe ini dimiliki oleh hewan berkantung, seperti kanguru.

Uterus terpisah menjadi 2 bagian dan bentuk uterusnya cukup panjang.

Ada 4 macam tipe uterus pada Mamalia

2. Bikornat (pada Karnivora)Uterus tipe ini dimiliki oleh babi. Korpus uterus sangat pendek, memiliki sebuah serviks.

3. Bipartit (pada Rodentia)Uterus tipe ini dimiliki oleh tikus, mencit, kelinci, dan marmut. Uterus tipe ini memiliki dua korpus uteri, dan dua serviks.

4. Simpleks (pada Primata)Uterus tipe ini dimiliki oleh primata dan mamalia sejenis.Uterus tipe ini mempunyai serviks uteri dan korpus uterinya jelas.