20
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA PADA SEKOLAH DASAR TELUK TIRAM 6 MENGGUNAKAN METODE TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS) BERBASIS WEB Naskah Publikasi diajukan oleh Nana Mahdalena 10.11.3851 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014 1

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3851.pdf · sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat (1) UU PPh/2000. Disebutkan pengertian

  • Upload
    vuanh

  • View
    221

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3851.pdf · sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat (1) UU PPh/2000. Disebutkan pengertian

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA PADA SEKOLAH DASAR TELUK TIRAM 6 MENGGUNAKAN METODE

TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS) BERBASIS WEB

Naskah Publikasi

diajukan oleh

Nana Mahdalena 10.11.3851

kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA

2014

1

Page 2: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3851.pdf · sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat (1) UU PPh/2000. Disebutkan pengertian

2

Page 3: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3851.pdf · sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat (1) UU PPh/2000. Disebutkan pengertian

DECISION SUPORT SYSTEM FOR DETERMINATION OF SCHOLARSHIP IN TELUK TIRAM 6 ELEMENTARY SCHOOL USING TECHNIQUE FOR ORDERS

PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS) METHOD BASED WEB

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA PADA SEKOLAH DASAR TELUK TIRAM 6 MENGGUNAKAN METODE TECHNIQUE FOR ORDER

PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS) BERBASIS WEB

Nana Mahdalena Kusrini

Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Processing data to determining scholarship in Teluk Tiram 6 Banjarmasin Elementary School still using the manual system. Where the lack of a good computerized system in determining the scholarship recipients has resulted in some problems at the manual system.

The problem that often arises is not precise disbursement of scholarships to students. Problems like this are triggered because the lack of accuracy when the selection process from the scholarship selectors where this process is carried out by the teachers of the school. Many activities of learning in the classroom makes teachers have a little time to do the selection process for the scholarship. From this problems, then obtained a solution to build a Decision Support System (DSS) using Technique for Orders Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) methode with based web to determine who a student would be eligible the scholarship based from the output of the system.

This system can provide accurate information to determining which students are eligible to receive the scholarship until the goal of this scholarship program is reached.

Keywords : Elementary School, Scholarship, TOPSIS, DSS

3

Page 4: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3851.pdf · sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat (1) UU PPh/2000. Disebutkan pengertian

1. Pendahuluan Pengolahan data dalam penentuan beasiswa di Sekolah Dasar

Teluk Tiram 6 Banjarmasin hingga saat ini masih menggunakan sistem

yang masih manual. Dimana belum adanya sistem yang terkomputerisasi

dengan baik dalam menentukan penerima beasiswa yang kemudian

menyebabkan munculnya beberapa masalah pada sistem manual ini.

Masalah yang sering kali muncul yaitu kurang tepatnya penyaluran

beasiswa terhadap siswa. Masalah seperti ini dipicu karena kurangnya

ketelitian dari para penyeleksi beasiswa dalam melakukan proses seleksi

terhadap si penerima beasiswa, yang pada dasarnya proses seleksi ini

dilakukan oleh para guru dari sekolah itu sendiri. Banyaknya kesibukan

belajar mengajar di kelas membuat para guru hanya punya sedikit waktu

dalam melakukan proses seleksi penerimaan beasiswa para siswa

tersebut.

Dari permasalahan tersebut diambil solusi penentuan keputusan

menggunakan metode Technique for Orders Preference by Similarity to

Ideal Solution (TOPSIS) untuk menentukan penerima beasiswa di Sekolah

Dasar Teluk Tiram 6, dengan melakukan perhitungan dari kriteria-kriteria

yang sudah ditetapkan. Dengan adanya sistem tersebut, diharapkan

penentuan penerima beasiswa ini akan menjadi lebih objektif, efektif, dan

efisien dalam pengolahan data melalui sistem yang secara otomatis

terkomputerisasi dan tersimpan ke database.

2. Landasan Teori 2.1 Beasiswa

Beasiswa adalah bantuan untuk membantu orang terutama bagi

yang masih sekolah atau kuliah agar mereka dapat menyelesaikan

tugasnya dalam rangka mencari ilmu pengetahuan hingga selesai.

Bantuan ini biasanya berbentuk dana untuk menunjang biaya atau ongkos

yang harus dikeluarkan oleh anak sekolah atau mahasiswa selama

4

Page 5: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3851.pdf · sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat (1) UU PPh/2000. Disebutkan pengertian

menempuh masa pendidikan di tempat belajar yang diinginkan1. Pada

dasarnya, beasiswa adalah penghasilan bagi yang menerimanya. Hal ini

sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat (1) UU PPh/2000. Disebutkan

pengertian penghasilan adalah tambahan kemampuan ekonomis dengan

nama dan dalam bentuk apa pun yang diterima atau diperoleh dari

sumber Indonesia atau luar Indonesia yang dapat digunakan untuk

konsumsi atau menambah kekayaan Wajib Pajak (WP). Karena beasiswa

bisa diartikan menambah kemampuan ekonomis bagi penerimanya,

berarti beasiswa merupakan penghasilan2.

2.2 Sistem Informasi 2.2.1 Sistem

Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berkaitan dan

bertanggung jawab memproses masukan (input) sehingga menghasilkan

keluaran (output)3. Definisi sistem berkembang sesuai dengan konteks di

mana pengertian sistem itu digunakan. Berikut akan diberikan beberapa

definisi sistem secara umum, yaitu4:

1. Kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama untuk

mencapai tujuan yang sama.

2. Sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi

serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan

yang dirancang untuk mencapai satu tujuan.

2.2.2 Informasi Informasi merupakan hasil olahan data, di mana data tersebut

sudah diproses dan diinterpretasikan menjadi sesuatu yang bermakna

untuk pengambilan keputusan. Suatu informasi berguna bagi pembuat

1Ahira Anne. 2012. Beasiswa, Arti, tujuan dan Syaratnya Beasiswa. http://www.anneahira.com/beasiswa.htm. Diakses pada tanggal 24 September 2013.

2 Maghfirah. Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Penerima Beasiswa Bagi Siswa SD Salman Al Farisi 2 Yogyakarta menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW). STMIK AMIKOM Yogyakarta. 2013.

3 Kusrini. 2007. Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi. Hal 11

4 Al Fatta Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi. Hal 3

5

Page 6: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3851.pdf · sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat (1) UU PPh/2000. Disebutkan pengertian

keputusan karena informasi bisa menurunkan ketidakpastian

(menigkatkan pengetahuan) tentang hal yang sedang dipikirkan5.

2.2.3 Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu alat untuk menyajikan informasi

dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi

penerimanya(Kertahadi, 1995). Tujuannya adalah untuk menyajikan

informasi guna pengambilan keputusan pada perencanaan,

pemrakarsaan, pengorganisasian, pengendalian kegiatan operasi

subsistem suatu perusahaan, dan menyajikan sinergi organisasi pada

proses (Murdick dan Ross, 1993)6.

2.3 Sistem Pendukung Keputusan 2.3.1 Pengambilan Keputusan

Masalah merupakan suatu kondisi yang berpotensi menimbulkan

kerugian atau menghasilkan keuntungan yang luar biasa. Keputusan

merupakan kegiatan memilih suatu strategi atau tindakan dalam

pemecahan masalah tersebut. Tujuan dari keputusan adalah untuk

mencapai target atau aksi tertentu yang harus dilakukan. Adapun kriteria

atau ciri-ciri dari keputusan adalah7:

1. Banyak pilihan/alternatif

2. Ada kendala atau syarat

3. Mengikuti suatu pola/model tingkah laku, baik yang terstruktur

maupun tidak terstruktur

4. Banyak input/variable

5. Ada 6actor risiko

6. Dibutuhkan kecepatan, ketepatan, dan keakuratan.

2.3.2 Konsep Sistem Pendukung Keputusan

5 Kusrini. 2007. Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi. Hal 4

6 Al Fatta Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi. Hal 9

7 Kusrini. 2007. Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi. Hal 7

6

Page 7: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3851.pdf · sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat (1) UU PPh/2000. Disebutkan pengertian

Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Support System

(DSS) merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi,

pemodelan, dan manipulasi data. Sistem itu digunakan untuk membantu

pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi

yang tidak terstruktur, dimana tak seorang pun tahu secara pasti

bagaimana keputusannya harus dibuat (Alter, 2002)8.

Aplikasi DSS menggunakan data, memberikan antarmuka

pengguna yang mudah, dan dapat menggabungkan pemikiran pengambil

keputusan. DSS lebih ditujukan untuk mendukung manajemen dalam

melakukan pekerjaan yang bersifat analitis dalam situasi yang kurang

terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas. DSS tidak dimaksudkan

untuk mengotomatisasikan pengambilan keputusan, tetapi memberikan

perangkat interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan untuk

melakukan berbagai analisis menggunakan model-model yang tersedia9.

2.3.3 Tujuan Sistem Pendukung Keputusan Adapun tujuan dari DSS adalah (Turban,2005)10:

1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas

masalah semiterstruktur.

2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukan

dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.

3. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih

dari perbaikan efisiensinya.

4. Kecepatan komputasi dimana para pengambil keputusan dapat

banyak mengambil keputusan dengan proses komputerisasi

dengan cepat dan biaya yang rendah.

5. Peningkatan produktivitas dimana pelaku pengambil keputusan

dapat dikurangi jumlahnya karena pekerjaan dapat dilakukan

8 Ibid. Hal 15 9 Ibid. Hal 16 10 Ibid.

7

Page 8: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3851.pdf · sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat (1) UU PPh/2000. Disebutkan pengertian

secara komputerisasi. Hal ini menyebabkan turunnya biaya dan

naiknya tingkat produktivitas.

6. Dukungan kualitas dimana computer dapat meningkatkan

kualitas keputusan yang dibuat.

7. Berdaya saing dimana persaingan terjadi tidak hanya pada

harga, tetapi juga pada kualitas, kecepatan, kustomasi produk,

dan dukungan pelanggan.

8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan

penyimpanan.

2.4 Metode Technique for Orders Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) Technique for Orders Preference by Similarity to Ideal Solution

(TOPSIS) adalah salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria.

Pertama kali diperkenalkan oleh Yoon dan Hwang (1981). TOPSIS

menggunakan prinsip bahwa alternatif yang terpilih harus mempunyai

jarak terdekat dari solusi ideal positif dan terjauh dari solusi ideal negatif

dari sudut pandang geometris dengan menggunakan jarak Euclidean

untuk menentukan kedekatan relatif dari suatu alternatif dengan solusi

optimal. Solusi ideal positif didefinisikan sebagai jumlah dari seluruh nilai

terbaik yang dapat dicapai untuk setiap atribut, sedangkan solusi negatif-

ideal terdiri dari seluruh nilai terburuk yang dicapai untuk setiap atribut.

TOPSIS mempertimbangkan keduanya, jarak terhadap solusi ideal positif

dan jarak terhadap solusi ideal negatif dengan mengambil kedekatan

relatif terhadap solusi ideal positif. Berdasarkan perbandingan terhadap

jarak relatifnya, susunan prioritas alternatif bisa dicapai11.

2.4.1 Prosedur TOPSIS Prosedur dari TOPSIS, yaitu12:

1. Menghitung separation measure

11Anwar Khoirul. 2012. Methode TOPSIS. http://www.staff.pradnya.ac.id/khoirul/wp-content/uploads/2012/11/TOPSIS-Method.pdf. Diakses pada 16 September 2013.

12 Ibid.

8

Page 9: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3851.pdf · sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat (1) UU PPh/2000. Disebutkan pengertian

2. Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks

solusi ideal positif dan negatif

3. Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif

4. Decision matrix D mengacu terhadap m alternatif yang akan

dievaluasi berdasarkan n kriteria yang didefinisikan sebagai

berikut:

D=�

𝑥11 𝑥12 … 𝑥1𝑛𝑥21 𝑥22 … 𝑥2𝑛. . 𝑥𝑚1 𝑥𝑚2 … 𝑥𝑚𝑛

�…………………………......………...…2.1

5. Dengan xij menyatakan performansi dari perhitungan untuk

alternatif ke-i terhadap atribut ke-j.

2.4.2 Langkah-langkah metode TOPSIS Langkah-langkah dalam metode TOPSIS, adalah13:

1. Membangun normalized decision matrix

Elemen rij hasil dari normalisasi decision matrix R dengam

metode Euclidean length of a vector adalah:

𝑟𝑖𝑗 = 𝑥𝑖𝑗

�∑ 𝑥𝑖𝑗2𝑚

𝑖=1

……………………………………..........…………..2.2

2. Membangun weight normalized decision matrix

Dengan bobot W=(w1,w2…,wn), maka normalisasi bobot

matriks V adalah:

V=�

𝑤1𝑟22 𝑤2𝑟12 … 𝑤𝑛𝑟1𝑛𝑤1𝑟21 𝑤2𝑟22 … 𝑤𝑛𝑟2𝑛

… … 𝑤1𝑟𝑚1 𝑤2𝑟𝑚2 … 𝑤𝑛𝑟𝑚𝑛

�……………………………………2.3

3. Menentukan solusi ideal positif dan solusi ideal negatif

Solusi ideal dinotasikan A+, sedangkan solusi ideal negatif

dinotasikan A-:

A+={ �max 𝑣𝑖𝑗 �𝑗𝜖 𝐽�, �min 𝑣𝑖𝑗|𝑗𝜖 𝐽′�,…….…………….….…..…..2.4

𝑖 = 1, 2, 3, … ,𝑚} = {𝑣1∗ , 𝑣2∗ , … , 𝑣𝑛∗}………………….……..……2.5

13 Ibid.

9

Page 10: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3851.pdf · sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat (1) UU PPh/2000. Disebutkan pengertian

𝐴− = { �min𝑣𝑖𝑗 �𝑗𝜖 𝐽�, �max 𝑣𝑖𝑗|𝑗𝜖 𝐽′�,………………………......2.6

𝑖 = 1, 2, 3, … ,𝑚 } = {𝑣1− , 𝑣2− , … , 𝑣𝑛−}…………………..……..…2.7

J = {j = 1, 2, 3, … , n dan j merupakan 𝑏𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡 𝑐𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎}….........2.8

J′ = {j = 1, 2, 3, … , n dan j merupakan 𝑐𝑜𝑠𝑡 𝑐𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎}R……..........2.9

4. Menghitung Separasi

Si+ adalah jarak (dalam pandangan Euclidean) alternatif dari

solusi ideal didefinisikan sebagai:

𝑆𝑖+ = �∑ (𝑣𝑖𝑗 − 𝑣𝑗∗)2,𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖 = 1, 2, 3, … ,𝑚𝑛𝑗=1 …………….2.10

Dan jarak terhadap solusi negatif-ideal didefinisikan sebagai:

𝑆𝑖− = �∑ (𝑣𝑖𝑗 − 𝑣𝑗−)2,𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖 = 1, 2, 3, … ,𝑚𝑛𝑗=1 ………...…..2.11

5. Menghitung kedekatan relatif terhadap solusi ideal

𝐶𝑖+ = 𝑆𝑖−𝑆𝑖++𝑆𝑖−

,𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 0 < 𝐶𝑖+ < 1 𝑑𝑎𝑛 𝑖 = 1, 2, 3, … ,𝑚R …..…2.12

6. Merangking Alternatif

Alternatif dapat dirangkingkan berdasarkan urutan Ci+. Maka

dari itu, alternatif terbaik adalah salah satu yang berjarak

terpendek terhadap solusi ideal dan berjarak terjauh dengan

solusi negatif-ideal.

2.5 Analisis Sistem 2.5.1 Subsistem Manajemen Data

Subsistem manajemen data merupakan memasukkan satu

database yang berisi data yang relevan untuk situasi dan dikelola oleh

perangkat lunak yang disebut sistem manajemen database (DBMS/Data

Base Management System)14.

Subsistem manajemen data terdiri dari beberapa elemen antara

lain15: 1. Database Sistem Pendukung Keputusan

14 Kusrini. 2007. Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi. Hal 25

15 Ibid. Hal 33

10

Page 11: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3851.pdf · sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat (1) UU PPh/2000. Disebutkan pengertian

Sumber data dalam sistem pendukung keputusan, yaitu:

a. Data Internal

Merupakan data yang sudah ada dalam suatu organisasi.

Data tersebut bisa dikendalikan oleh organisasi tersebut..

b. Data Eksternal

Adalah data yang tidak bisa dikendalikan oleh organisasi.

c. Data Privat/Personal

Data privat merupakan data mengenai kepakaran/naluri dari

user terhadap masalah yang akan diselesaikan dan data

tersebut bersifat subjektif.

2. Sistem Manajemen Database/ Database Management System

(DBMS)

Database dibuat, diakses, dan diperbaharui melalui sistem

manajemen database/ database management system (DBMS)

yakni software pengelola database pengelola database seperti

Microsoft SQL Server, Microsoft Access, Oracle, My SQL, dan

lain-lain.

3. Direktori Data

Merupakan sebuah katalog dari semua data yang ada dalam

database.

4. Fasilitas Query

Merupakan fasilitas untuk menyediakan akses data ke

database serta manipulasi data dalam database..

2.5.2 Subsistem Manajemen Model Merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan model

keuangan, statistik, ilmu manajemen, atau model kuantitatif lainnya yang

memberikan kapabilitas analitik dan manajemen perangkat lunak yang

tepat. Bahasa-bahasa pemodelan untuk membangun model-model

kustom juga dimasukkan. Perangkat lunak ini sering disebut sistem

11

Page 12: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3851.pdf · sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat (1) UU PPh/2000. Disebutkan pengertian

manajemen basis model (MBMS). Komponen ini dapat dikoneksikan ke

penyimpanan korporat atau eksternal yang ada pada model16.

2.5.3 Sub Antarmuka Pengguna Pengguna berkomunikasi dengan dan memerintahkan sistem

pendukung keputusan melalui subsistem tersebut. Pengguna adalah

bagian yang dipertimbangkan dari sistem17.

2.5.4 Subsistem Manajemen Berbasis Pengetahuan Subsistem manajemen berbasis-pengetahuan mendukung semua

subsistem lain atau bertindak langsung sebagai suatu komponen

independen dan sifatnya optional18.

2.6 Perancangan Sistem 2.6.1 Data Flow Diagram (DFD)

DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk

menggambarkan asal data dan tujuan data yang keluar dari sistem,

tempat penyimpanan data, proses apa yang menghasilkan data tersebut,

serta interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan

pada data tersebut.

Beberapa simbol yang digunakan dalam DFD, yaitu19:

1. Kesatuan luar (External Entity) Kesatuan luar merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem

yang bisa berupa orang, organisasi, atau sistem lain yang

berada di lingkungan luarnya, yang akan memberikan input

atau menerima output dari sistem. Suatu kesatuan luar bisa

disimbolkan dengan suatu notasi kotak atau suatu kotak

dengan sisi kiri dan atas berbentuk garis tebal. Kesatuan luar

bisa diberi identifikasi dengan huruf kecil di ujung kiri atas.

16 Ibid. Hal 25 17 Ibid. 18 Ibid. 19 Kusrini. 2007. Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi. Hal 41

12

Page 13: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3851.pdf · sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat (1) UU PPh/2000. Disebutkan pengertian

atau

Gambar 2.4 Simbol Kesatuan Luar 2. Arus Data (Data Flow)

Arus data mengalir di antara proses, simpanan data, dan

kesatuan luar. Arus data menunjukkan arus data yang bisa

berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

Arus data diberi symbol suatu panah.

Gambar 2.5 Simbol Arus Data 3. Proses (Process)

Proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan orang,

mesin, atau computer dengan hasil suatu arus data yang

masuk ke dalam proses untuk kemudian dihasilkan arus data

yang akan keluar dari proses. Suatu proses bisa ditunjukkan

dengan symbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi

panjang dengan sudut-sudut yang tumpul.

Gambar 2.6 Simbol Proses 4. Simpanan Data (Data Store)

Simpanan data merupakan simpanan dari data yang berupa file

atau database komputer, arsip atau catatan manual, kotak

tempat data, tabel acuan, dan agenda atau buku. Simpanan

a

No. Proses

Nama Proses

atau

13

Page 14: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3851.pdf · sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat (1) UU PPh/2000. Disebutkan pengertian

data disimbolkan dengan sepasang garis horisontal paralel

yang tertutup di salah satu ujungnya.

Gambar 2.7 Simbol Simpanan Data 2.7 Basis Data 2.7.1 Pengertian Basis Data

Basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi. Basis data

dapat didefinisikan dalam berbagai sudut pandang seperti berikut20:

1. Himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang

diorganisasi sedemikian rupa sehingga kelak dapat

dimanfa’atkan dengan cepat dan mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara

bersamaan tanpa pengulangan (redundancy) yang tidak perlu,

untuk memenuhi kebutuhan.

3. Kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan yang

disimpan dalam media penyimpanan elektronik.

2.7.2 Komponen-komponen Basis Data Sistem basis data merupakan perpaduan antara basis data dan

sistem manajemen basis data (DBMS). Komponen-komponen sistem

basis data meliputi21:

1. Perangkat keras (hardware)

2. Sistem operasi (operating system) atau perangkat lunak untuk

mengelola basis data

3. Database management system (DBMS)

4. Pemakai (user)

5. Aplikasi lain

2.7.3 Normalisasi

20 Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: Andi.Hal 2

21 Ibid. Hal 11

Media Nama Data Store

14

Page 15: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3851.pdf · sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat (1) UU PPh/2000. Disebutkan pengertian

Normalisasi merupakan cara pendekatan dalam membangun

desain logika basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan

dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan

kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal.

Langkah-langkah normalisasi, yaitu22:

1. Unnormalized Entity

Mulai dengan entitas dari model data logis.

2. First Normal form (1NF)

Cari kelompok-kelompok atribut yang berulang dan pisahkan ke

dalam entitas yang berbeda.

3. Second Normal form (2NF)

Jika ada entitas yang memiliki identifier gabungan, cari atribut

yang hanya berganung pada identifier. Jika ditemukan,

pindahkan ke entitas baru.

4. Third Normal form (3NF)

Cari atribut yang bergantung hanya pada atribut lain yang

bukan merupakan identifier. Jika ditemukan, pindahkan menjadi

entitas baru. Pimdahkan juga atribut-atribut yang perlu

dipindahkan.

2.8 Software yang digunakan 2.8.1 MySQL

MySQL adalah sebuah sistem manajemen database relasi

(relational database management system) yang bersifat “terbuka” (open

source). Terbuka maksudnya adalah MySQL boleh di- download oleh

siapa saja, baik versi kode program aslinya (source code program)

maupun versi binernya (executable program) dan bisa digunakan secara

(relatif) gratis baik untuk dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan seseorang

maupun sebagai suatu program aplikasi komputer23.

22 Al Fatta Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi. Hal129

23 Arbie. 2004. Manajemen Database dengan MySQL. Yogyakarta: Andi. Hal 1

15

Page 16: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3851.pdf · sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat (1) UU PPh/2000. Disebutkan pengertian

MySQL menggunakan bahasa standar SQL (Structure Query

Langguage) sebagai bahasa interaktif dalam mengelola data. Perintah

SQL sering juga disebut Query24.

2.8.2 Notepad++ Notepad++ merupakan sebuah text editor yang mempunyai fitur

sangat lengkap. Hampir semua bahasa pemrograman bisa dibuka

olehnya. Anda pun bisa membuat atau mengedit text yang bahasanya

disupport oleh Notepad++. Dan jangan lupa bahwa Notepad++ adalah

sebuah software freeware.

Notepad++ ditulis dalam bahasa C dan murni menggunakan Win32

API dan STL yang menjamin kecepatan eksekusi yang lebih tinggi dan

ukuran program yang lebih kecil.

3. Analisis 3.1 Analisis Sistem

Analisis bertujuan untuk mendapatkan pemahaman secara

keseluruhan tentang sistem yang akan kita kembangkan berdasarkan

masukan dari calon pengguna dan beberapa pihak yang berkepentingan.

Analisis sistem merupakan tahapan paling awal dari

pengembangan sistem yang menjadi fondasi menentukan keberhasilan

sistem yang dihasilkan nantinya utamanya difokuskan pada masalah dan

persyaratan-persyaratan bisnis, terpisah dari teknologi apapun yang dapat

atau akan digunakan untuk mengimplementasikan solusi pada masalah

tersebut agar sistem dapat berjalan dengan baik guna mencapai tujuan

sistem.

3.2 Identifikasi Masalah 3.2.1 Identifikasi Permasalahan dan Penyebab Masalah

Permasalahan pada penentuan siswa yang berhak menerima

beasiswa pada Sekolah Dasar Teluk Tiram 6 Banjarmasin ternyata belum

tepat. Seperti dari segi penentuan siapa siswa yang berhak mendapatkan

beasiswa misalnya siswa yang sebenarnya tidak layak mendapatkan

24 Ibid. Hal 3

16

Page 17: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3851.pdf · sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat (1) UU PPh/2000. Disebutkan pengertian

beasiswa namun mendapatkan beasiswa, sebaliknya siswa yang berhak

mendapatkan beasiswa baik itu beasiswa berprestasi maupun beasiswa

kurang mampu tetapi tidak mendapatkan beasiswa.

Dari permasalahan tersebut dapat diidentifikasi bahwa dalam

penentuan siswa yang berhak menerima beasiswa belum

mempergunakan alat bantu, metode atau aplikasi pendukung keputusan

secara khusus.

3.2.2 Identifikasi Titik Keputusan Berdasarkan identifikasi penyebab masalah di atas dapat

ditentukan titik keputusan yaitu perlunya dibangun sistem sebagai alat

untuk menunjang keputusan dalam menentukan siswa-siswa yang berhak

menerima beasiswa. Sistem ini selanjutnya dapat memperjelas aturan

teknis penilaian pada siswa-siswa yang terdaftar sebagai calon penerima

beasiswa.

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Implementasi Sistem

Implementasi sistem (Implementation System) merupakan tahap

meletakkan sistem yang baru dikembangkan supaya nantinya sistem

tersebut siap untuk dioperasikan sesuai dengan yang diharapkan. Tujuan

dari tahap implementasi adalah menyiapkan semua kegiatan penerapan

sistem sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan.

4.1.1 Tampilan Menu Login

17

Page 18: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3851.pdf · sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat (1) UU PPh/2000. Disebutkan pengertian

4.1.2 Tampilan Menu Beranda

4.1.3 Tampilan Menu Laporan

4.2 Pengujian Program 4.2.1 Pengujian White Box

Terfokus pada apakah unit program memenuhi kebutuhan yang

disebutkan dalam spesifikasi. Pada white box testing, cara pengujiannya

hanya dilakukan dengan menguji alur logika program. Kemudian diamati

apakah hasil dari unit tersebut sesuai dengan proses sistem yang

diinginkan. Jika ada unit yang sesuai outputnya maka untuk

menyelesaikannya, diteruskan pada pengujian kedua, yaitu black box

testing.

18

Page 19: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3851.pdf · sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat (1) UU PPh/2000. Disebutkan pengertian

4.2.2 Pengujian Black Box Black Box testing adalah cara pengujian dengan melihat ke dalam

modul untuk

meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis apakah ada

kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang

tidak sesuai dengan proses sistem yang dilakukan, maka baris-baris

program, variable, dan parameter yang terlibat pada

unit tersebut akan dicek satu persatu dan diperbaiki, kemudian di proses

ulang.

Contoh uji black box adalah testing login. Uji coba dinyatakan

berhasil apabila fungsi-fungsi pada perangkat lunak sesuai dengan yang

diharapkan pemakai.

5. Kesimpulan Berdasarkan penjelasan dan pembahasan yang telah diuraikan

sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan untuk merancang dan membuat

sistem pendukung keputusan penentuan beasiswa ini dalam

memudahkan pengerjaan dan menentukan apakah siswa yang akan

diberikan beasiswa layak atau tidak untuk menerima beasiswa tersebut.

Untuk mengetahuinya maka dilakukan uji coba penggunaan sistem

pendukung keputusan yang dapat menghitung nilai bobot dari kriteria-

kriteria beserta nilai subkriterianya dan nilai siswa dari hasil pendataan

yang diperlukan dalam proses perhitungan perangkingan menggunakan

metode TOPSIS, sehingga diperoleh hasil perhitungan dan keputusan

yang akurat untuk memberikan beasiswa dengan tepat kepada siswa

yang memang layak untuk menerimanya.

DAFTAR PUSTAKA

Arbie. 2004. Manajemen Database dengan MySQL. Yogyakarta: Andi. Kusrini. 2007. Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi. Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: Andi.

19

Page 20: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3851.pdf · sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat (1) UU PPh/2000. Disebutkan pengertian

Nurcahyono Nugroho. 2007. PHP dengan Macromedia Dreamweaver MX. Yogyakarta: Ardana Media.

Turban, Efraim, dkk. 2005. Decissioin Support System and Intelligent System.

Yogyakarta: Andi. Acong. 2013. Pengertian Notepad++ dan cara

menginstall. http://aconksetiakuselalu.blogspot.com/2013/03/pengertian-notepad-dan-cara- menginstall 4912.html. Diakses pada 24 November 2013.

Ahira Anne. 2012. Beasiswa, Arti, tujuan dan Syaratnya

Beasiswa. http://www.anneahira.com/beasiswa.htm. Diakses pada tanggal 24 September 2013.

Anwar Khoirul. 2012. Methode TOPSIS. http://www.staff.pradnya.ac.id/khoirul/wp-

content/uploads/2012/11/TOPSIS-Method.pdf. Diakses pada 16 September 2013.

Jawa Pos. 2007. Beasiswa Jadi Objek

Pph. http://www.infopajak.com/berita/310107jps.htm. Diakses pada 20 April 2009.

MTIF. 2007. Flow Chart atau Diagram Alir Data. http://www.thesis.binus.ac.id. Diakses

pada 30 September 2013. Riyanto. 2005. ERD (Entity Relationship Diagram). http://www.blog.re.or.id/erd-entity-

relationship-diagram.htm. Diakses pada 30 September 2013.

20