16
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU PENERIMAAN ORDER BARANG PABRIKASI PADA PT. CAHAYA KASIH ANUGRAH Rianto 1 dan Edi Faizal 2 Teknik Komputer STMIK El Rahma Yogyakarta e-mail: 1 [email protected], 2 [email protected] Abstract This research is motivated by the problems contained in the PT. Cahaya Kasih Anugrah, The company is a supplier and manufacturing company. In addition to selling goods, the company also received an order form of goods commonly known production goods. Before accepting an order of goods manufacturing, company must take into account the number of orders, date of finish and resulting production capability, in this case the calculation must be done manually. Overcome these problems, needed a Decision Support System Determinant Acceptance Of Fabrication In Order PT Cahaya Kasih Anugrah. The method used in making the application with perform data collection, especially in the production. The number of workers for each of the production process, the production capability for each process whereby a factor that is important to know when the order will be completed. Results obtained with the application can be easier to decide the order will be accepted or not accepted and to know the work scheduling for each process and when the order is completed. Keywords: decision support systems, manufacturing, order goods. PENDAHULUAN Sebuah perusahaan dalam pengambilan keputusan dan memecahkan masalah dibutuhkan sebuah sistem yang mampu memberikan suatu informasi dalam pengambilan keputusan. Pada penelitian yang dilakukan di PT. Cahaya Kasih Anugrah mengenai masalah order yang diterima ataupun ditolak. Dalam hal ini PT. Cahaya Kasih Anugrah masih menggunakan cara manual untuk memutuskan order barang pabrikasi akan diterima atau ditolak dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan. Mengambil dari permasalahan tersebut maka diperlukan sebuah penelitian tentang aplikasi berupa Sistem Pendukung Keputusan Penentu Penerimaan Order Barang Pabrikasi Pada PT. Cahaya Kasih Anugrah, dimana sistem pendukung keputusan adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan yang dipakai untuk mendukung

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU PENERIMAAN …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Rianto--stmikelrahma.pdf · Teknik Komputer STMIK El Rahma Yogyakarta e-mail: [email protected],

Embed Size (px)

Citation preview

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU PENERIMAAN ORDER

BARANG PABRIKASI PADA PT. CAHAYA KASIH ANUGRAH

Rianto1 dan Edi Faizal2

Teknik Komputer STMIK El Rahma Yogyakarta

e-mail: [email protected], [email protected]

Abstract

This research is motivated by the problems contained in the PT. Cahaya Kasih

Anugrah, The company is a supplier and manufacturing company. In addition to

selling goods, the company also received an order form of goods commonly known

production goods. Before accepting an order of goods manufacturing, company

must take into account the number of orders, date of finish and resulting production

capability, in this case the calculation must be done manually. Overcome these

problems, needed a Decision Support System Determinant Acceptance Of

Fabrication In Order PT Cahaya Kasih Anugrah.

The method used in making the application with perform data collection, especially

in the production. The number of workers for each of the production process, the

production capability for each process whereby a factor that is important to know

when the order will be completed.

Results obtained with the application can be easier to decide the order will be

accepted or not accepted and to know the work scheduling for each process and

when the order is completed.

Keywords: decision support systems, manufacturing, order goods.

PENDAHULUAN

Sebuah perusahaan dalam pengambilan keputusan dan memecahkan masalah

dibutuhkan sebuah sistem yang mampu memberikan suatu informasi dalam

pengambilan keputusan. Pada penelitian yang dilakukan di PT. Cahaya Kasih

Anugrah mengenai masalah order yang diterima ataupun ditolak. Dalam hal ini PT.

Cahaya Kasih Anugrah masih menggunakan cara manual untuk memutuskan order

barang pabrikasi akan diterima atau ditolak dengan mempertimbangkan

kemampuan perusahaan.

Mengambil dari permasalahan tersebut maka diperlukan sebuah penelitian

tentang aplikasi berupa Sistem Pendukung Keputusan Penentu Penerimaan Order

Barang Pabrikasi Pada PT. Cahaya Kasih Anugrah, dimana sistem pendukung

keputusan adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer termasuk sistem

berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan yang dipakai untuk mendukung

pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Sehingga dengan

adanya aplikasi tersebut dapat membantu manajer dalam menentukan order harus

diterima atau ditolak serta penjadwalan kerja untuk tiap proses produksi. Sehingga

dengan adanya aplikasi tersebut pengambilan keputusan akan lebih cepat dan

akurat.

Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penentu Penerimaan Order Barang

Pabrikasi Pada PT. Cahaya Kasih Anugrah yang dibuat dengan bahasa pemograman

PHP akan memudahkan pengguna khususnya manajer dalam menentukan jadwal

kerja yang akurat untuk tiap proses produksi, waktu menyelesaikan order yang lebih

akurat, serta membantu pengambilan keputusan lebih cepat dan efisien.

Agar dapat memberikan sumber terperinci, terarah dan tidak menyimpang

dari apa yang telah diuraikan dari latar belakang masalah, maka diperlukan batasan

masalah. Adapun batasan masalah yang akan penulis kaji yaitu data yang diteliti

adalah pemesanan barang pabrikasi (pembuatan barang dengan standar tertentu

dalam jumlah yang banyak), jadwal kerja tiap proses produksi (pemotongan, las,

pembengkokan, bor, laser, pengecatan, finishing) dan waktu penyelesaian order

barang; hanya memberikan informasi waktu penyelesaian dalam mengerjakan order

dan jadwal kerja, tidak memberikan laporan yang lain.

Dari penilitian Sistem Pendukung Keputusan Penentu Penerimaan Order

Barang Pabrikasi pada PT. Cahaya Kasih Anugrah diperoleh tujuan untuk

menentukan tanggal jadi order di PT Cahaya Kasih Anugrah serta memberikan

informasi data lebih akurat dan untuk mengetahui tanggal jadi yang baru, sesuai

dengan kemampuan perusahaan.

METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini yang menjadi subjek adalah penentuan order dimana

waktu, jenis barang dan jumlah menjadi parameter untuk menentukan hasil dari

sistem pendukung keputusan tersebut. Data yang diperlukan dalam penelitian ini

yaitu kemampuan produksi yang dihasilkan untuk tiap proses, dimana data ini harus

didapatkan langsung dari perusahaan yang bersangkutan. Adapun pengumpulan

data dengan studi pustaka yaitu pengumpulan data melalui buku-buku, jurnal, e-

book. Metode dengan mencari referensi-referensi data tentang suplier dan

perusahaan pabrikasi dengan cara browsing di internet juga dilakukan.

Sistem Pendukung Keputusan

Secara umum Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan interaksi

sistem berbasis komputer, yang membantu pembuat keputusan menggunakan data

dan model untuk menyelesaiakan masalah tidak terstruktur (Morton,1971). Sistem

Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem dengan dukungan komputer utuk

pembuat keputusan manajemen yang berhubungan dengan masalah semi-struktur

[3].

Menurut Hasan [1] Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) ditandai

dengan sistem interaktif berbasis komputer yang membantu pengambilan

keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah yang tidak

terstruktur. Pada dasarnya SPK dirancang untuk mendukung seluruh tahap

pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasikan masalah, memilih data

yang relevan, menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan

keputusan, sampai mgevaluasi pemilihan.

Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK)/Decision Support System

(DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott

Morton dengan istilah Management Decision System. Sistem tersebut adalah suatu

sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil

keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan

berbagai persoalan yang tidak terstruktur .

Pada dasarnya Sistem Pendukung Keputusan hampir sama dengan SIM

karena menggunakan basis data sebagai sumber data. Sistem pendukung keputusan

bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuatan

keputusan di seluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang

exclusive pembuat keputusan.

Pada dasarnya sebuah sistem pendukung keputusan terdapat tiga tujuan yang

harus dicapai antara lain:

a. Membantu manajer dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah

semi terstruktur.

b. Mendukung keputusan manajer dan bukan mengubah atau mengganti

keputusan tersebut

c. Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan dan bukan

peningkatan efisiensi

Sistem pendukung keputusan lebih ditujukan untuk mendukung manajemen

dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis dalam situasi yang kurang

terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas. DSS tidak dimaksudkan utuk

mengotomatisasikan keputusan tetapi memberikan perangkat interaktif yang

memungkinkan pengambilan keputusan utuk melakukan berbagai analisa untuk

melakukan menggunakan model-model yang tersedia.

Sistem pendukung keputusan dirancang secara khusus untuk mendukung

seseorang yang harus mengambil keputusan-keputusan tertentu. Beberapa

karakteristik sistem pendukung keputusan [5] antar lain: 1) Interaktif, SPK

memiliki user interface yang komunikatif sehingga pemakai dapat melakukan akses

secara cepat ke data dan memperoleh informasi yang dibutuhkan. 2) Fleksibel, SPK

memiliki sebanyak mungkin variabel masukkan, kemampuan untuk mengolah dan

memberikan keluaran yang menyajikan alternatif-alternatif keputusan kepada

pemakai. 3) Data kualitas, SPK memiliki kemampuan menerima data kualitas yang

dikuantitaskan yang sifatnya subyektif dari pemakainya, sebagai data masukkan

untuk pengolahan data. Misalnya: penilaian terhadap kecantikan yang bersifat

kualitas, dapat dikuantitaskan dengan pemberian bobot nilai seperti 75 atau 90. 4)

Prosedur Pakar, SPK mengandung suatu prosedur yang dirancang berdasarkan

rumusan formal atau juga beberapa prosedur kepakaran seseorang atau kelompok

dalam menyelesaikan suatu bidang masalah dengan fenomena tertentu.

Sistem Informasi

Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi

pemerintahan , karena sistem sangatlah menunjang terhadap kinerja perusahaan

atau instansi pemerintah, baik yang berskala kecil maupun besar. Supaya dapat

berjalan dengan baik diperlukan kerjasama diantara unsur-unsur yang terkait dalam

sistem tersebut.

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”. [6]

Istilah sistem secara umum dapat didefinisikan sebagai kumpulan hal atau

elemen yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu

sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna

mencapai suatu tujuan. Sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu,

yaitu : Komponen Sistem, Batasan Sistem, Lingkungan Luar Sistem, Penghubung

Sistem, Masukan Sistem, Keluaran Sistem, Pengolahan Sistem dan Sasaran

Sistem[7].

Informasi didefinisikan sebagai kumpulan data yang diolah menjadi bentuk

yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima. Informasi sangat mendukung

terciptanya sistem yang handal. Tanpa informasi sistem akan menjadi kaku dan

tidak efektif [4]. Informasi sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk

yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu

kejadiankejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan

keputusan [4]. Dalam mendefinisikan informasi yang berkualitas atau tidak

berpijak pada empat hal yang dominan yaitu keakuratan informasi, ketepatan waktu

dari infromasi, relevan dan ekonomis. [4].

Sistem informasi menurut Robert A. Leitch dan K. RoscoeDavis [6] adalah

suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan

strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-

laporan yang diperlukan.

Sistem informasi merupakan suatu perkumpulan data yang terorganisasi

beserta tatacara penggunaanya yang mencangkup lebih jauh dari pada sekedar

penyajian. Istilah tersebut menyir atkan suatu maksud yang ingin dicapai dengan

jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tatacara penggunaanya.

Keberhasilan suatu sistem informasi yang diukur berdasarkan maksud

pembuatanya tergantung pada tiga faktor utama, yaitu : keserasian dan mutu data,

pengorganisasian data, dan tatacara penggunaanya.untuk memenuhi permintaan

penggunaan tertentu, maka struktur dan cara kerja sistem informasi berbeda-beda

ber gantung pada macam keperluan atau macam permintaan yang harus dipenuhi.

Suatu persamaan yang menonjol ialah suatu sistem informasi menggabungkan

berbagai ragam data yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Untuk dapat

menggabungkan data yang berasal dari berbagai sumber suatu sistem alih rupa

(transformation) data sehingga jadi tergabungkan (compatible). Berapa pun

ukurannya dan apapun ruang lingkupnya suatu sistem informasi perlu memiliki

ketergabungan (compatibility) data yang disimpannya.[8]

Menurut [9] Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi

yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung

fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari

suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan

laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sistem

informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang dilaksanakan untuk

mencapai suatu tujuan yaitu memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan

untuk mengendalikan organisasi.

Informasi dalam lingkup sistem informasi memiliki beberapa ciri 1) baru,

informasi yang didapat sama sekali baru dan segar bagi penerima; 2) tambahan,

informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan pada informasi yang

telah ada; 3) Korektif, informasi dapat menjadi suatu koreksi atas informasi yang

salah sebelumnya; 4) penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang telah

ada.

PHP

PHP merupakan singkatan dari Hypertext Preprcessor, PHP dikembangkan

untuk membangun aplikasi web yang mendukung database. Biasanya dipasanglan

dipasangkan dengan Mysql. PHP ini banyak digunaan untuk membuat aplikasi

berbasis web.

PHP merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan

diproses di server. Hasilnya akan dikirimkan ke client, tempat pemakai

menggunakan browser. PHP dikenal sebagai sebuah bahasa scripting, yang

menyatu dengan tag-tag HTML yang dieksekusi di server, dan digunakan untuk

membuat halaman web yang dinamis seperti halnya Active Server Pages (ASP) atau

Java Server Pages (JSP) [2].

Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk web dinamis. Artinya, PHP

dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini, atau mungkin

lebih mudah nya ia dapat di update (dirubah isi kontenya tanpa harus masuk

kedalam coding.

Metode kerja PHP diawali dengan permintaan suatu halaman web oleh

browser, berdasarkan Uniform Resource Locator (URL) atau dikenal dengan

sebutan alamat internet. Browser mendapatkan alamat dari web server,

mengidentifikasi halaman yang dikehendaki, dan menyampaikan segala informasi

yang dibutuhkan oleh web server. Selanjutnya web server akan mencarikan barkas

PHP yang diminta dan setelah didapatkan, isinya akan segera dikirimkan ke mesin

PHP dan mesin inilah yang memproses dan memberikan hasilnya berupa kode

HTML ke web server. Lalu web server akan menyampaikan isi halaman web

tersebut kepada klient melalui browser.

Database

Database adalah suatu bentuk pengolahan data ditujukan agar pengaksesan

terhadap data dapat dilakukan dengan mudah Database adalah kumpulan dari data

yang saling berhubungan tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan

perangkat lunak untuk memanipulasinya [10].

Dalam sebuah sistem database sangat diperlukan karena; 1) salah satu

komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar dalam

menyediakan infomasi; 2) menentukan kualitas informasi: akurat, tepat pada

waktunya dan relevan. Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih

efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya; 3) Mengurangi duplikasi data

(data redundansi); 4) hubungan data dapat ditingkatkan (data relatability); 5)

engurangi pemborosan tempat sirnpanan luar.

MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata

relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL

(General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan

MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan

produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan

salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL

(Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basisdata,

terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan

pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

Kehandalan suatu sistem basisdata (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja

pengoptimasinya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat oleh

pengguna maupun program-program aplikasi yang memanfaatkannya. Sebagai

peladen basis data, MySQL mendukung operasi basisdata transaksional maupun

operasi basisdata non-transaksional. Pada modus operasi non-transaksional,

MySQL dapat dikatakan unggul dalam hal unjuk kerja dibandingkan perangkat

lunak peladen basisdata kompetitor lainnya. Namun pada modus non-transaksional

tidak ada jaminan atas reliabilitas terhadap data yang tersimpan, karenanya modus

non-transaksional hanya cocok untuk jenis aplikasi yang tidak membutuhkan

reliabilitas data seperti aplikasi blogging berbasis web (wordpress), CMS, dan

sejenisnya. Untuk kebutuhan sistem yang ditujukan untuk bisnis sangat disarankan

untuk menggunakan modus basisdata transaksional, hanya saja sebagai

konsekuensinya unjuk kerja MySQL pada modus transaksional tidak secepat unjuk

kerja pada modus non-transaksional.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada gambar 1 adalah diagram alir program sistem pendukung keputusan

pada penerimaan order barang.

Mulai

Input Data SPK

Pengecekan

Input Pemesanan

Input Penjualan

Jika pesanan diterima

Selesai

Jika pesanan ditolak

Gambar 1. Flowcart program pada penerimaan order

Pada flowcart tersebut dapat dilihat saat aplikasi tersebut dijalankan, saat

memulai aplikasi tersebut diperlukan mameasukkan data Sistem Pendukung

Keputusan, setelah itu data akan diproses jika pesanan data order ditolak maka bisa

memulai lagi menginputkan dengan data yang baru. Tetapi jika data tersebut

diterima maka bisa memasukkan data pemesan yang ingin melakukan order barang

pabrikasi kemudian input ke data penjualan apabila barang pesanan tersebut telah

selesai dikerjakan dan siap diberikan kepada customer.

Setiap barang pabrikasi mempunyai spesifikasi proses pengerjaan yang

berbeda-beda, selain itu setiap proses juga mempunyai jumlah penyelesaian yang

berbeda-beda tergantung dengan jenis barang dang jumlah karyawan dalam tiap

proses.

Jumlah Karyawan yang dimiliki untuk tiap proses

- Pemotongan (15 karyawan)

- Pembengkokan (5 karyawan)

- Las (10 karyawan)

- Bor (3 karyawan)

- Pengecatan (10 karyawan)

- Finishing (5 karyawan)

Tabel 1. Lama pengiriman barang pesanan distributor ke suplier

Nama Distributor Alamat Waktu

Pengiriman

PT. NISSHO INDONESIA Sucaco Building 4th F1 2

PT. PRIMASATYA

REKSACIPTA

Jl. Ngagel Madya Utara No.4 5

UD. TAMBA REJEKI Jalan Hayam Wuruk Jakarta Glodok

Jaya 46

2

PT SIGMACO SAKSAMA

IMAG

Jln Bandengan Utara Komp. 81 Blok

A No 20-21

2

WJT Babelan 2

TOKO HAPPY PLASTIK Jl.K.H Mansyur No.195 2

MAESTRO SEAL LTC Lt.Gf1 Blok B6 No.3 2

HYDRAULIC MART LTC Lt.Gf1 Blok C2 No.7&8 2

SUMBER BUDI SAKTI

(SBS)

Glodok Jaya Lt.2 Blok A No.43 2

SURYA BARU LTC Lt.Gf1 Blok A7 No.1 2

PT.INDOPUTRA

PERDANA

LTC Lt.Gf2 Blok C32 No.9-10 2

VISTA JAYA-PUSAT

BATTERY

Glodok Jaya Lt.Dasar Blok B No.10-

11

2

PD.JAYA LTC Lt.Gf1 2

WIJAYA ELECTRONIC LTC Lt.2 2

SUMBER MAKMUR

PLASTIK

Glodok Jaya 2

Tabel 2. Kemampuan produksi barang pabrikasi dalam satu hari

Barang Pabrikasi Potong Bengkok Las Cat Bor Laser Finishing

Bak Skrap 35 23 70 70 70 0 0

Ayakan Tepung Bogasari 25 20 35 0 0 22 45

Dudukan Magnet 40 18 39 0 0 26 50

Kafer Mesin 27 15 35 32 0 0 45

Gambar 2. Form input SPK penerimaan order

Pada gambar 2 dapat dilihat tampilan data input untuk menggunakan aplikasi

SPK penerimaan order. 1) Nama Barang, pada nama barang diisikan nama barang

order yang akan dipesan, biasanya nama sesuai dengan jenis barang dengan

menambahkan keterangan; 2) tanggal Order, pada tanggal order ini diisikan

berdasarkan tanggal penerimaan order ataupun tanggal kapan order itu akan

dikerjakan; 3) tanggal Selesai, pada tanggal selesai diisikan tanggal order tersebut

ingin diselesikan sesuai dengan keinginan customer; 4) jumlah Pesanan, jumlah

pesan diisikan dengan jumlah barang yang akan dipesan, minimum jumlah barang

yang dipesan 50 unit, apabila jumlah pesanan kurang dari 50 maka permintaan tidak

akan dapat diproses; 5) Jenis Barang, PT. Cahaya Kasih Anugrah tidak melayani

semua bentuk pabrikasi, mereka hanya menerima pesanan bedasarkan jenis barang

yang terdapat pada dropdown jenis barang tersebut, apabila jenis barang tersebut

dipilih maka akan menampilkan proses apa saja yang digunakan untuk

memproduksi barang tersebut, serta menampilkan kemampuan produksi dalam satu

hari kerja; 6) Ketersediaan Sparepart, ketersediaan sparepart dapat diisi ataupun

tidak, ketentuan jika sparepart harus diisi apabila sparepart yang digunakan tidak

tersedia di gudang sehingga harus memesan terlebih dahulu ke distributor.

Hasil SPK order tersebut diambil dari perbandingan waktu pengerjaan dan

kebutuhan waktu. Apabila waktu pengerjaan lebih besar dari kebutuhan waktu,

maka order dapat diterima. Waktu pengerjaan diambil dari tanggal selesai dikurangi

tanggal order, sedangkan waktu pengerjaan diambil dari lama pengiriman (apabila

harus memesan barang dari distributor) ditambah dengan lama proses pengerjaan

(pemotongan, pembengkokan, las, bor, laser, pengecatan, finishing).

Perhitungan rumus:

Kebutuhan proses = jumlah pesanan / jumlah proses yang dihasilkan dalam

1 hari.

Lama pengiriman = lama hari barang pesanan sampai di PT. Cahaya Kasih

Anugrah.

Waktu pengerjaan = tanggal selesai – tanggal order

Lama proses = Kebutuhan proses pemotongan + Kebutuhan proses

pembengkokan + Kebutuhan proses las + Kebutuhan

proses bor + Kebutuhan proses laser + Kebutuhan

proses pengecatan + Kebutuhan proses finishing

Kebutuhan waktu = lama pengiriman + lama proses

Hasil SPK = Apabila waktu pengerjaan lebih besar sama dengan

kebutuhan waktu, maka order diterima tetapi jika

waktu pengerjaan lebih kecil dari kebutuhan waktu,

maka order tidak dapat diterima atau diterima dengan

ketentuan.

Jika order diterima maka akan ditampilkan jadwal kerja untuk masing-masing

proses kerja (pemotongan, pembengkokan, las, bor, laser, pengecatan, finishing)

yang dapat dilihat pada gambar 3. Apabila order tidak diterima maka akan

ditawarkan jadwal kerja kerja yang baru dengan pengerjaan dengan menambahkan

jam lembur dan jadwal baru dengan pengerjaan tanpa menggunakan jam lembur

yang dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 3. Hasil SPK order diterima

Pada gambar 3. Dapat dilihat dengan SPK order diterima, sebelum order

diterima atau tidak diterima maka perlu dihitung terlebih dahulu kebutuhan waktu

yang diperlukan untuk mengerjakan order barang pabrikasi sebanyak 50 unit.

Mencari terlebih dahulu kebutuhan proses untuk mengerjakan jumlah

pesanan sebanyak 50 unit tersebut.

Lama pengiriman = 2 hari (diambil dari data tabel 1)

Pemotongan = 50 / 25 = 2 hari

Pembengkokan = 50 / 20 = 2,5 hari (pembulatan keatas 3 hari)

Las = 50 / 35 = 1,43 hari (pembulatan ke atas 2 hari)

Laser = 50 / 22 = 2,23 hari (pembulatan ke atas 3 hari)

Finishing = 50 / 45 = 1,1 hari (pembulatan ke atas 2 hari)

Lama Proses : 2 + 3 + 2 + 3 + 2 = 12 hari

Kebutuhan waktu = Lama proses + Lama pengiriman

= 12 hari + 2 hari = 14 hari

Jadi kebutuhan waktu yang di dapatkan adalah 14 hari untuk menyelesaikan

order tersebut, sedangkan waktu pengerjaan 15 hari. Sehingga didapatkan bahwa

kebutuhan waktu lebih kecil dari waktu pengerjaan dan order dapat diterima.

Gambar 4. Hasil SPK order tidak diterima

Pada gambar 4. Dapat dilihat dengan SPK order tidak diterima, sebelum order

diterima atau tidak diterima maka perlu dihitung terlebih dahulu kebutuhan waktu

yang diperlukan untuk mengerjakan order barang pabrikasi sebanyak 50 unit.

Mencari terlebih dahulu kebutuhan proses untuk mengerjakan jumlah

pesanan sebanyak 300 unit tersebut.

Lama pengiriman = 2 hari (diambil dari data tabel 1)

Pemotongan = 300 / 25 = 12 hari

Pembengkokan = 300 / 20 = 15 hari

Las = 300 / 35 = 8,6 hari (pembulatan ke atas 9 hari)

Laser = 300 / 22 = 13,6 hari (pembulatan ke atas 14 hari)

Finishing = 300 / 45 = 6,7 hari (pembulatan ke atas 7 hari)

Lama Proses : 12 + 15 + 9 + 14 + 7 = 57 hari

Kebutuhan waktu = Lama proses + Lama pengiriman

= 57 hari + 2 hari = 59 hari

Jadi kebutuhan waktu yang di dapatkan adalah 59 hari untuk menyelesaikan

order tersebut, sedangkan waktu pengerjaan 6 hari. Sehingga didapatkan bahwa

kebutuhan waktu lebih besar dari waktu pengerjaan dan order dapat tidak dapat

diterima.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat

diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem Pendukung Keputusan pada penerimaan order dapat

memberikan kemudahan kepada manajer dalam mengambil keputusan

mengenai order akan diterima atau ditolak.

2. Program dalam Sistem Pendukung Keputusan Penentu Penerimaan

Order dapat mempermudah dalam menentukan jadwal kerja, mengenai

kapan karyawan harus lembur apabila order diterima dengan syarat.

SARAN

Adapun saran yang dapat disampaikan dari hasil pembuatan Sistem

Pendukung Keputusan ini adalah:

1. Sistem dengan menggunakan PHP dan MySql diharapkan dapat

dikembangkan lagi, sehingga dapat mencakup kebutuhan informasi

yang lebih detail.

2. Tampilan yang lebih bagus sehingga akan lebih menarik digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Hasan, I., 2004. Pokok-pokok Materi Teori Pengambilan Keputusan. Bogor

Selatan: Ghalia Indonesia.

[2] Swastika, W., 2006. “PHP 5 dan MySQL 4 (Proyek Shopping Cart 1).

Jakarta: Dian Rakyat.

[3] Keen, P. G. W. and Morton . S, (1978). Decision support systems : an

organizational perspective. Reading, Mass., Addison-Wesley Pub. Co.

[4] Kristanto. A. 2003. Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta : Gava

Media.

[5] Oetomo, B.S.D., 2002. Perencanaan & pembangunan sistem informasi.

Yogyakarta: Andi.

[6] Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta:

Penerbit Andi.

[7] Sutanta. E, 2003, Sistem Informasi Manajemen, Yogyakarta: Graha Ilmu.

[8] Al Fatta, H. 2009. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk

Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta:

Penerbit Andi.

[9] Sutabri, T .2005. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta.

[10] Kendall. K. E. dan Julie E. Kendall, 2003. Analisis Sistem dan Perancangan

Sistem, Jakarta: PT. Prenhallindo