141
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH NEGERI ( Studi Kasus di Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang ) DECISION SUPPORT SYSTEM OF STATE SCHOOL BUILDING MAINTENANCE (Case Study at Tigaraksa District Tangerang Regency) T E S I S Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister Teknik Disusun Oleh: ENGKUS KUSNADI S.940809104 MAGISTER TEKNIK SIPIL KONSENTRASI TEKNIK REHABILITASI DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2 0 11

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH NEGERI

( Studi Kasus di Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang )

DECISION SUPPORT SYSTEM OF STATE SCHOOL BUILDING MAINTENANCE

(Case Study at Tigaraksa District Tangerang Regency)

T E S I S

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister Teknik

Disusun Oleh:

ENGKUS KUSNADI S.940809104

MAGISTER TEKNIK SIPIL KONSENTRASI

TEKNIK REHABILITASI DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2 0 11

Page 2: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH NEGERI

( Studi Kasus di Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang )

Disusun Oleh:

ENGKUS KUSNADI S.940809104

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing

Tim Pembimbing

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing I S.A.Kristiawan, ST, M.Sc, Ph.D ……………… ……….. NIP. 19690501199512001

Pembimbing II Widi Hartono, ST, MT ………………. ………...

NIP. 197307291999031001

Mengetahui, Ketua Program Studi Magister Teknik Sipil

Prof. Dr. Ir. Sobriyah, MS NIP. 194804221985032001

Page 3: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH NEGERI

( Studi Kasus di Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang )

Disusun Oleh:

ENGKUS KUSNADI S.940809104

Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Pendadaran Tesis Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada hari Jum’at, tanggal 28 Januari 2011

Dewan Penguji

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua Kusno Adi Sambowo, ST, Ph.D ………………

NIP. 196910261995031002 Sekretaris Prof. Dr. Ir. Sobriyah, MS ……………… NIP. 194804221985032001

Penguji I S.A.Kristiawan, ST, M.Sc, Ph.D ……………… NIP. 19690501199512001

Penguji II Widi Hartono, ST, MT ………………

NIP.197307291999031001

Mengetahui,

Direktur Program Ketua Program Studi Pascasarjana Magister Teknik Sipil

Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D Prof. Dr. Ir. Sobriyah, MS NIP. 195708201985031004 NIP. 194804221985032001

Page 4: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Yang bertandatangan dibawah ini,

N a m a : ENGKUS KUSNADI

NIM : S.940809104

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul :

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH NEGERI

( Studi Kasus di Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang)

Adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis

tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh

dari tesis tesebut.

Surakarta, Januari 2011

Yang membuat pernyataan

Engkus Kusnadi

Page 5: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

UCAPAN TERIMAKASIH

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan tesis dengan judul Sistem Pendukung Kepeutusan Pemeliharaan

Bangunan Sekolah Negeri (Studi Kasus di Kecamatan Tigaraksa Kabupaten

Tangerang) dapat diselesaikan dengan bantuan berbagai pihak. Untuk itu dalam

kesempatan ini penulis ingin menghaturkan rasa terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Prof. Dr. Ir. Sobriyah, MS. Ketua Program Studi Magister Teknik Sipil

Universitas Sebelas Maret Surakarta dan selaku Dosen Penguji.

4. Dr. Ir. Ary Setyawan, M.Sc.(Eng), Pembimbing Akademik sekaligus

Sekretaris Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

5. Stefanus Adi Kristiawan, ST, M.Sc, Ph.D. selaku Dosen Pembimbing Utama.

6. Widi Hartono,ST,MT. selaku Pembimbing Pendamping.

7. Kusno Adi Sambowo, ST, Ph. D. selaku dosen penguji

8. Segenap Staf Pengajar Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah banyak membantu penulis selama kuliah.

9. Pusat Pembinaan Keahlian dan Teknik Konstruksi (PUSBIKTEK), Badan

Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia Departemen Pekerjaan

Umum yang telah memberikan beasiswa pendidikan kepada penulis.

Page 6: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

10. Bupati Tangerang, Kepala Badan Kepegawaian Daerah kabupaten Tangerang

dan Kepala Dinas Bangunan dan Permukiman Kabupaten Tangerang yang

telah memberikan izin tugas belajar kepada penulis.

11. Istriku tercinta Nina Herniawati,S.Si. dan anak-anakku tersayang Sarah Az

Zahra Salsabila dan Salwa Laila Syakira yang telah memberikan dorongan dan

do’a dan dorongan moral dalam menyelesaikan pendidikan ini.

12. Rekan-rekan Mahasiswa Magister Teknik Rehabilitasi dan Pemeliharaan

Bangunan Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang selama ini menjadi

teman seperjuangan.

13. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini,

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga tesis ini dapat memberi sumbangan ilmiah bagi civitas akademika,

dan bermanfaat pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Tangerang.

Surakarta, Januari 2011

Penulis,

Engkus Kusnadi

Page 7: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRAK

Bangunan gedung sekolah merupakan prasarana yang sangat penting dalam mendukung suksesnya program pendidikan. Seiring dengan bertambahnya usia, kemampuan layan bangunan sekolah akan mengalami penurunan. Agar bangunan sekolah selalu dalam kondisi baik harus dilakukan pemeliharaan dan perawatan. Kendala dalam pemeliharaan adalah adanya keterbatasan anggaran. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem yang dapat membantu dalam penentuan skala prioritas penanganan pemeliharaan bangunan sekolah negeri.

Penilaian skala prioritas menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Kriteria yang dipakai yaitu tingkat kerusakan gedung, status tanah, status bangunan, lokasi sekolah, rasio rombongan belajar dengan jumlah ruang kelas dan luas wilayah layanan sekolah. Penilaian bobot antar kriteria melibatkan stake holder dari DPRD, Badan Perencanaan Daerah, Dinas Pendidikan, Dinas Bangunan, kepala sekolah, guru dan komite sekolah. Metode penilaian kondisi bangunan dilakukan dengan menghitung nilai indeks kondisi bangunan yang merupakan penggabungan dua atau lebih nilai kondisi komponen dikalikan dengan bobotnya (Composite Condition Index). Penilaian kerusakan bangunan dilakukan dengan survey langsung ke lapangan.

Hasil analisa terhadap 41 gedung sekolah, didapat 5 besar sekolah yang mengalami kerusakan yang paling besar yaitu SDN Kadongdong dengan Indeks kondisi bangunan 44,056 %, SDN Kalapa Dua II dengan Indeks kondisi bangunan 60,76 %, SDN Pasir bolang dengan Indeks kondisi bangunan 66,71 %, SDN Kadeper dengan Indeks kondisi bangunan 73,26 % dan SDN Pete dengan Indeks kondisi bangunan 73,63 %. Adapun hasil perhitungan skala prioritas, menunjukan 5 besar sekolah yang mendapat prioritas penanganan pemeliharaan yaitu SDN Kadongdong dengan nilai 0,453, SMPN Tigaraksa II dengan nilai 0,386, SDN Kalapa Dua II dengan nilai 0,368, SDN Gudang dengan nilai 0,351 dan SDN Nagrak dengan nilai 0,347. Kata kunci: penilaian kerusakan bangunan, prioritas pemeliharaan.

Page 8: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRACT

School building, is a very important infrastructure to support successful educational programs. Along with age, the ability to service the school buildings will decrease. For school buildings in good condition, must be carried out maintenance and care. Obstacles in maintenance is the presence of budget constraints. This research aims to create a system that can assist in determining the priority handling of public school building maintenance.

Assessment of priorities using the method of Analytical Hierarchy Process (AHP). The criteria used is the level of damage to buildings, land status, the status of buildings, location of schools, the ratio of study groups with the number of classrooms and school service area. Assessment of weight among the criteria involve stake holders of the Parliament, the Regional Planning Agency, Department of Education, Office Building, head master, teachers and school committees. Building condition assessment method is done by calculating an index building conditions that are merging two or more of the component value multiplied by the weight condition (Condition Composite Index). Assessment of building damage done directly to the field survey.

Result analysis of 41 school buildings, obtained top 5 schools that experienced the greatest damage is SDN Kadongdong with Building Condition Index 44.056%, SDN Kalapa Dua II with Building Condition Index 60.76%, SDN Pasir Bolang with Building Condition Index 66.71%, SDN Kadeper with Building Condition Index 73,26 %, SDN Pete with Building Condition Index 73.63%. As for the calculation of the priority scale, showing top 5 schools that receive priority handling of maintenance that is SDN Kadongdong with values 0.453, SMP Tigaraksa II with a value of 0.386, SDN Kalapa Dua II with a value of 0.368,SDN Gudang with a value of 0.351 and SDN Nagrak with value 0.347.

Keywords: building condition assesment, maintenance priorities.

Page 9: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrobbila’lamin kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T.

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga tesis dengan judul

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Skala Prioritas Pemeliharaan Bangunan

Sekolah Negeri di Kabupaten Tangerang (Studi Kasus di Kecamatan Tigaraksa)

dapat diselesaikan. Tesis ini disusun sebagai salah satu persyaratan akademik

untuk menyelesaikan program pasca sarjana pada Magister Teknik Sipil

Konsentrasi Teknik Rehabilitasi Dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Program

Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tesis ini mengangkat permasalahan tentang penentuan skala prioritas

penanganan pemeliharaan bangunan sekolah negeri di Kabupaten Tangerang.

Penelitian dilakukan di Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih jauh dari

kesempurnaan, akan tetapi penulis berharap bahwa tesis ini dapat bermanfaat dan

mampu menambah khasanah keilmuan.

Surakarta, Januari 2011

Penulis,

Engkus Kusnadi

Page 10: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………….…….…………..

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................

PERNYATAAN ORISINILITAS ...…………………………….……..................

UCAPAN TERIMAKASIH .......………………………………………......…….

ABSTRAK ……..…………………………………........………………….……

KATA PENGANTAR …………………………………………………….…….

DAFTAR ISI …………………………………………………………………...…..

DAFTAR TABEL ………………………………………………………….…..

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………..…..

DAFTAR NOTASI ………...…………………………………………….…

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ……………..…………….……………………….…

1.2. Rumusan Masalah ………..……………………………………….…

1.3. Tujuan Penelitian ……………………………………………………

1.4. Manfaat Penelitian ………………………….………………………..

1.5. Batasan Penelitian …………..………………………………………

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1. Kajian Pustaka ………………...……………………………………

2.2. Landasan Teori ………………..…………………………………….

2.2.1. Bangunan Gedung Sekolah …………………………………

2.2.2. Standar Bangunan Gedung Sekolah ..……….………………

2.2.2.1 Standar Ruang Minimal ……………………………..

2.2.2.2 Persyaratan Lahan dan Bangunan Gedung Sekolah ..

2.2.3. Kerusakan Bangunan Gedung …….. ……………………

2.2.3.1 Penyebab Kerusakan Bangunan Gedung….……..…..

2.2.3.2 Jenis dan Tipe Kerusakan Bangunan Sekolah ………

2.2.3.3 Survei Kondisi Bangunan Sekolah …………….…..

2.2.4. Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung Sekolah ….

i

ii

iii

iv

v

vii

ix

x

xiii

xv

xvi

xvii

1

3

3

3

4

5

8

8

9

10

10

12

13

14

16

19

Page 11: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

2.2.4.1 Jenis Pemeliharaan dan Perawatan Gedung ………..

2.2.4.2 Biaya Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Sekolah ……………………………………………..

2.2.5. Penentuan Nilai Kondisi Bangunan ………………..……….

2.2.6. Perhitungan Skala Prioritas Penanganan Pemeliharaan

Bangunan Sekolah ………………………………………….

2.2.7. Metode Analytical Hierarchy Process ……………………….

2.2.7.1 Perhitungan Bobot Elemen ………………………….

2.2.7.2 Pembobotan Kriteria ………………………………..

2.2.8. Sistem Pendukung Keputusan ……………………………….

2.2.8.1 Subsistem Manajemen Dialog ………………………

2.2.8.2 Subsistem Manajemen Database ……………………

2.2.8.3 Subsistem Manajemen Pemodelan …………………

2.3 Penelitian Terdahulu ………………………………………………….

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian …………………………………………………….

3.2. Tahapan Penelitian ……………………………………………………

3.3. Data Penelitian …….…..……………………………………………

3.2.1. Jenis dan Sumber Data ……………………………………..

3.2.2. Teknik Pengumpulan Data…………………………………..

3.2.3. Teknik Pengolahan Data ……………………………………

3.4. Penentuan Kriteria Awal……………………………………………..

3.5. Penentuan Bobot Kriteria dan Sub Kriteria Penanganan Pemeliharaan Bangunan Sekolah ………………………..………….

3.6. Perhitungan Skala Prioritas Penanganan Pemeliharaan Bangunan Sekolah ……………………………………………………………….

3.7. Penyusunan Skenario Penanganan Pemeliharaan Penanganan Pemeliharaan Berdasarkan Anggaran Yang Tersedia ………………..

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Sekolah Negeri di Kecamatan Tigaraksa ………………………

4.2. Perhitungan Bobot Komponen Gedung Sekolah ……………………

4.3. Penentuan Nilai Pengurang dan Faktor Koreksi Pada Kerusakan Gedung ……………………………………………………………….

19

20

21

24

25

27

29

30

31

32

33

34

35

35

39

39

39

40

40

41

42

42

43

44

62

Page 12: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

4.3.1 Penentuan Nilai Pengurang ………………………………….

4.3.2 Penentuan Faktor Koreksi ……………………………………

4.4. Perhitungan indeks kondisi bangunan gedung sekolah ……………….

4.4.1. Contoh Perhitungan Indeks Kondisi Bangunan Sekolah……..

4.4.2. Indeks Kondisi Gedung Sekolah di Kecamatan Tigaraksa…..

4.5. Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah …..............

4.5.1 Penentuan Bobot Kriteria dan Sub Kriteria ...............................

4.5.2 Perhitungan Nilai Sekolah Berdasarkan Bobot Kriteria

Dan Sub Kriteria .........................................................................

4.5.2 Penentuan Skala Prioritas Penanganan Pemeliharaan Bangunan

Sekolah di Kecamatan Tigaraksa ..............................................

4.6. Perhitungan Biaya Pemeliharaan Bangunan Sekolah ……………..

4.7. Skenario Penanganan Pemeliharaan Bangunan Sekolah .....................

4.8. Sistem Pendukung Keputusan…………………………………………

4.8.1 Gambaran Umum Sistem Pendukung Keputusan Pemeliharaan

bangunan Sekolah. …………………………………………..

4.8.2 Petunjuk penggunaan sistem pendukung keputusan …………

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ………………………………………………………...

5.2. Saran …………………..……………………………………………

Daftar Pustaka …………………………………………………………………

Lampiran ………………………………………………………………………

62

69

73

73

82

84

86

95

98

99

106

110

110

113

122

123

124

Page 13: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1

Tabel 2.2

Tabel 2.3

Tabel 2.4

Tabel 2.5

Tabel 2.6

Tabel 2.7

Tabel 3.1

Tabel 4.1

Tabel 4.2

Tabel 4.3

Tabel 4.4

Tabel 4.5

Tabel 4.6

Tabel 4.7

Tabel 4.8

Tabel 4.9

Tabel 4.10

Tabel 4.11

Tabel 4.12

Tabel 4.13

Tabel 4.14

Tabel 4.15

Tabel 4.16

Tabel 4.17

Tabel 4.18

Tabel 4.19

Jenis dan tipe kerusakan pada bangunan gedung…........................

Metode pemeriksaan non destruktif ………………….................

Metode pemeriksaan destruktif…………………………..............

Faktor koreksi untuk kombinasi kerusakan……………................

Nilai perbandingan tingkat kepentingan elemen …….............

Nilai random indeks……………………………………..............

Perbandingan penelitian terdahulu dengan penulis………...........

Kriteria awal yang digunakan untuk penentuan skala prioritas

Kriteria pembobotan elemen dan komponen bangunan................

Jenis kerusakan dan nilai pengurang komponen struktur...............

Jenis kerusakan dan nilai pengurang komponen arsitektur............

Jenis kerusakan dan nilai pengurang komponen utilitas................

Faktor kombinasi jenis kerusakan ................................................

Faktor kombinasi jenis kerusakan pada bangunan sekolah ..........

Perhitungan indeks kondisi sub elemen komponen struktural……

Perhitungan indeks kondisi elemen komponen struktural……......

Perhitungan indeks kondisi sub komponen struktural ..................

Perhitungan indeks kondisi sub elemen komponen arsitektural...

Perhitungan indeks kondisi elemen komponen arsitektural …......

Perhitungan indeks kondisi sub komponen arsitektural ...............

Perhitungan indeks kondisi elemen komponen utilitas ................

Perhitungan indeks kondisi sub komponen utilitas ……............

Daftar indeks kondisi bangunan sekolah di Kecamatan Tigaraksa

Bobot kriteria dan sub kriteria Penanganan Pemeliharaan

Bangunan Sekolah .....................................................................

Perhitungan nilai sekolah berdasarkan masing-masing kriteria

Hasil perhitungan skala prioritas ............................................

Perhitungan harga satuan bangunan per m2 ...........................

14

18

18

22

27

30

34

41

46

63

66

68

69

70

75

76

76

77

79

80

81

82

83

95

97

98

100

Page 14: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Tabel 4.20

Tabel 4.21

Tabel 4.22

Tabel 4.23

Tabel 4.24

Tabel 4.25

Perhitungan biaya rehabilitasi bangunan sekolah ....................

Perhitungan Rekapitulasi biaya pemeliharaan bangunan sekolah

Daftar sekolah yang direhabilitasi berdasarkan skenario pertama

Daftar sekolah yang direhabilitasi berdasarkan skenario kedua

Daftar sekolah yang direhabilitasi berdasarkan skenario ketiga

dengan sumber dana APBD…………………………………….

Daftar sekolah yang direhabilitasi berdasarkan skenario ketiga

dengan sumber dana APBN/DAK………………………………

103

105

106

107

108

108

Page 15: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Gambar 2.2

Gambar 2.3

Gambar 2.4

Gambar 2.5

Gambar 3.1

Gambar 3.2

Gambar 4.1

Gambar 4.2

Gambar 4.3

Gambar 4.4

Gambar 4.5

Gambar 4.6

Gambar 4.7

Gambar 4.8

Gambar 4.9

Gambar 4.10

Gambar 4.11

Gambar 4.12

Gambar 4.13

Gambar 4.14

Gambar 4.15

Gambar 4.16

Gambar 4.17

Gambar 4.18

Gambar 4.19

Gambar 4.20

Gambar 4.21

Bagan alir pemeriksaan berkala pada bangunan gedung….…

Skema perbandingan kriteria dan sub kriteria……………….

Struktur hirarki dalam metode AHP………….......................

Matriks perbandingan preferensi………..................................

Struktur dasar sistem pendukung keputusan………………....

Bagan alir sistem pendukung keputusan .................................

Bagan alir penggunaan sistem pendukung keputusan ............

Skema AHP bangunan gedung sekolah……………. .............

Skema bangunan gedung sekolah………………. .................

Bobot komponen gedung sekolah bertingkat dengan KM/WC.

Bobot komponen gedung sekolah bertingakt tanpa KM/WC….

Bobot komponen gedung sekolah tak bertingkat dengan KM/WC

Bobot komponen gedung sekolah tak bertingkat tanpa KM/WC

Denah dan tampak SDN Kadongdong ...................................…

Photo kerusakan pada gedung SDN Kadongdong .............….

Diagram alir sistem pendukung keputusan ……….................

Diagram alir program sistem pendukung keputusan ...............

Tampilan muka program sistem pendukung keputusan ..........

Tampilan menu utama .............................................................

Pemilihan jenis bangunan untuk perhitungan IKB ...................

Hasil perhitungan indeks kondisi bangunan sekolah ..................

Rekapitulasi hasil perhitungan indeks kondisi bangunan ..........

Grafik kondisi bangunan sekolah di Kecamatan Tigaraksa ......

Pengisian data untuk perhitungan bobot kriteria dan sub kriteria

Hasil perhitungan bobot kriteria dan sub kriteria ....................

Perhitungan nilai sekolah berdasarkan masing-masing kriteria

Rekapitulasi hasil perhitungan masing-masing sekolah

Perhitungan biaya rehabilitasi bangunan sekolah ……..

17

24

26

28

33

37

38

45

54

58

59

60

61

74

74

112

113

114

115

116

117

117

118

119

120

121

121

122

Page 16: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

Lampiran B

Lampiran C

Lampiran D

Lampiran E

Lampiran F

Lampiran G

Perhitungan bobot komponen/elemen Bangunan Sekolah ……

Formulir survey kerusakan gedung sekolah.………..............

Data Umum Sekolah....................................................……….

Gambar eksisting dan photo dokumentasi ..................………

Quisioner penentuan bobot kriteria dan sub kriteria …............

Quisioner penentuan bobot komponen bangunan sekolah .....

Printout outpot program ..........................................................

LA

LB

LC

LD

LE

LF

LG

Page 17: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR NOTASI

Simbol Keterangan

λmaks

aij

Anxn

AHP

BP

Bt

C

CCI

CI

CR

Dj

Hsb

IK

IKB

IKE

IKK

IKSB

IKSE

IKSK

Kt

Lb

nKn

NP

n

RI

Sj

Tkb

Eigenvalue maksimum

Nilai matriks perbandingan berpasangan

Matriks resiprokal

Analytical Hierarchy Process

Biaya Pemeliharaan

Bobot total

Nilai kondisi komponen

Composite Condition Index

Consistency Index

Consistency Ratio

Kuantitas kerusakan

Harga satuan pembangunan baru

Indeks Kondisi

Indeks Kondisi Bangunan

Indeks Kondisi Elemen

Indeks Kondisi Komponen

Indeks Kondisi Sub Bangunan

Indeks Kondisi Sub Elemen

Indeks Kondisi Sub Komponen

Koefisien tingkat

Luas bangunan

Nilai kriteria ke n

Nilai pengurang

Jumlah komponen/elemen

Random Index

Tingkat kerusakan elemen

Tingkat kerusakan bagunan

Page 18: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

wi

W

Wi

Xi

Vektor matriks

Bobot komponen/elemen bangunan

Perkalian elemen matriks dalam satu baris

Eigenvector (bobot elemen)

Page 19: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bangunan gedung supaya dapat dihuni dengan layak selama umur layannya,

harus memenuhi persyaratan teknis. Persyaratan teknis bangunan gedung bertujuan

untuk menjamin terselenggaranya fungsi bangunan gedung yang aman, sehat,

nyaman, efisien, seimbang, serasi dan selaras dengan lingkungannya. Dalam

perkembangan selama usia layannya, bangunan gedung mengalami pengurangan

kemampuan layannya. Agar bangunan gedung dapat tetap berfungsi selama usia

layannya, maka perlu dilakukan pemeliharaan dan perawatan secara intensif.

Bangunan sekolah merupakan salah satu fasilitas publik yang mempunyai

fungsi amat penting. Oleh karenanya bangunan sekolah ini perlu mendapatkan

perhatian yang serius dalam hal pemeliharaan dan perawatannya. Pemerintah

Kabupaten Tangerang setiap tahunnya telah menganggarkan dana yang cukup besar

untuk pemeliharaan dan perawatan bangunan sekolah. Namun jumlah sekolah yang

rusak dengan kemampuan keuangan daerah tidaklah seimbang, sehingga sampai saat

ini belum semua sekolah yang rusak dapat diperbaiki. Berdasarkan data statistik dari

Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, saat ini di Kabupaten Tangerang terdapat

3203 sekolah dari tingkat TK sampai dengan SLTA yang terdiri dari 1106 sekolah

negeri dan 2097 sekolah swasta. Dengan jumlah sekolah yang begitu banyak dan

anggaran yang terbatas, maka sampai saat inipun masih belum semua gedung

sekolah dapat tertangani secara maksimal.

Kondisi gedung sekolah di Kabupaten Tangerang pada saat ini berdasarkan

data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, untuk bangunan sekolah dasar

negeri dari 4867 ruang kelas yang ada, 3407 dalam kondisi baik, 476 dalam kondisi

rusak berat dan 984 dalam kondisi rusak ringan, ini belum termasuk sekolah yang

kebutuhan ruangnya belum terpenuhi karena dengan jumlah rombongan belajar yang

ada baru ada 4867 ruang yang tersedia dan jumlah rombongan belajar yang ada 7697

Page 20: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

rombongan belajar. Pada tingkat SLTP Kondisinya lebih baik yaitu dari 944 ruang

kelas yang ada 852 dalam kondisi baik, 33 rusak berat dan 59 dalam kondisi rusak

ringan. Pada tingkat SLTA dari 341 ruang kelas yang ada 313 dalam kondisi baik,

11 rusak berat dan 17 rusak ringan, sedangkan jumlah rombongan belajar yang ada

yaitu 407 buah (Anonim,2009).

Dalam proses penganggaran kegiatan rehabilitasi gedung sekolah di

Kabupaten Tangerang, masih sering terdapat kekurang tepatan. Faktor-faktor yang

menyebabkan kekurang tepatan penganggaran ini disebabkan oleh tidak adanya

database kondisi sekolah yang akurat, dan belum adanya sistem yang komprehensif

dalam penentuan skala prioritas penanganan pemeliharaan gedung sekolah. Selama

ini penentuan skala priorits penanganan pemeliharaan bangunan sekolah hanya

menitikberatkan pada kriteria tingkat kerusakan. Akibatnya sering terjadi kekurang

tepatan dalam penentuan prioritas penanganan pemeliharaan bangunan sekolah. Ada

sekolah-sekolah yang seharusnya lebih layak untuk mendapatkan pemeliharaan, tapi

tidak mendapatkan pemeliharaan. Dalam kasus lain ada sekolah yang status tanahnya

belum jelas tetapi mendapatkan rehabilitasi. Akibatnya dalam proses pembangunan

fisik sering terjadi konflik dengan pihak-pihak yang mengklaim kepemilikan tanah

sekolah. Dalam beberapa kasus proses rehabilitasi terhenti, karena sekolah kalah

dalam sengketa kepemilikan lahan sekolah.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang

standar prasarana dan sarana bangunan sekolah, sebenarnya telah dijelaskan syarat-

syarat dari lahan dan bangunan sekolah, diantaranya persyaratan status tanah, status

bangunan, persyaratan teknis bangunan sekolah dan lain-lain.

Mengingat beberapa masalah diatas maka dilakukan penelitian untuk

membuat sistem penilaian yang dapat membantu untuk menentukan skala prioritas

penanganan pemeliharaan gedung sekolah di Kabupaten Tangerang. Diharapkan

dengan adanya sebuah sistem ini, kegiatan penanganan infrastruktur bangunan

sekolah di Kabupaten Tangerang menjadi lebih efisien, efektif dan tepat sasaran.

Page 21: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

1.2 Rumusan Masalah :

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimanakah model penilaian kondisi bangunan sekolah negeri di

Kabupaten Tangerang ?

2. Bagaimanakah kondisi bangunan sekolah negeri di Kecamatan Tigaraksa

Kabupaten Tangerang ?

3. Bagaimanakah sistem pendukung keputusan untuk membantu penentuan

prioritas penanganan pemeliharaan bangunan sekolah Negeri di Kabupaten

Tangerang ?

4. Bagaimana urutan prioritas dan skenario penanganan pemeliharaan bangunan

sekolah negeri di Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang ?

1.3 Tujuan Penelitian :

Tujuan dari penelitian ini, yaitu :

1. Mendapatkan model penilaian kondisi bangunan sekolah negeri di

Kabupaten Tangerang.

2. Mendapatkan kondisi bangunan sekolah negeri di Kecamatan Tigaraksa

Kabupaten Tangerang.

3. Mendapatkan sebuah sistem pendukung penentuan prioritas penanganan

pemeliharaan bangunan sekolah negeri di Kabupaten Tangerang.

4. Mendapatkan urutan prioritas dan skenario penanganan pemeliharaan

bangunan sekolah negeri di Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang.

1.4 Manfaat Penelitian :

Diharapkan dengan adanya sebuah sistem pendukung dalam penentuan skala

prioritas penanganan pemeliharaan bangunan sekolah, kegiatan penanganan

infrastruktur bangunan sekolah di Kabupaten Tangerang menjadi lebih efisien,

efektif dan tepat sasaran sehingga secara tidak langsung dapat menunjang misi

Kabupaten Tangerang yaitu membangun sumberdaya manusia melalui peningkatan

Page 22: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

mutu pendidikan diseluruh jenjang secara bertahap serta peningkatan derajat

kesehatan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat serta peningkatan

kesejehetraan sosial.

1.5 Batasan Penelitian

Pada penelitian ini, dilakukan pembatasan masalah untuk memudahkan dan

mencegah dari bias yaitu :

1. Yang menjadi objek penelitian yaitu hanya bangunan ruang kelas dan kantor,

bukan pada bangunan penunjang lainnya.

2. Bangunan gedung yang diteliti dari tiap sekolah hanya diambil 1 unit, dipilih

yang kondisinya paling rusak di komplek sekolah tersebut, mengacu kepada

sistem penganggaran di Kabupaten Tangerang.

3. Pembobotan komponen sekolah dilakukan berdasarkan penilaian peneliti

dengan diskusi bersama orang yang ahli dan kompeten dibidang bangunan

gedung.

4. Desain kuisioner bersifat tertutup, tidak membuka kemungkinan adanya opini

lain.

5. Penilaian kondisi bangunan dilakukan dengan metode visual survey, beberapa

elemen yang sulit diukur di prediksi berdasarkan kriteria yang ditentukan.

Page 23: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

Bangunan sekolah selama umur layannya akan mengalami penurunan

kemampuan daya dukung. Penurunan kemampuan ini disebabkan oleh banyak faktor,

diantaranya faktor usia bangunan, pengaruh lingkungan setempat, faktor manusia,

penggunaan material yang kurang bagus dan faktor bencana alam. Faktor manusia

meliputi faktor perencanaan, pelaksanaan dan faktor pemeliharaan.

Di negara-negara berkembang dimana penguasaan teknologi dan sumber daya

manusia yang masih sangat terbatas, faktor kesalahan perencanaan masih sangat

besar pengaruhnya dalam kegagalan bangunan. Berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh Oyewande di Nigeria kegagalan bangunan disebabkan kesalahan

perencanaan (50 %), kesalahan pelaksanaan (40 %) dan kegagalan akibat material

yang jelek (10 %) (Oyewande dalam Ayininoula dan Olalusi, 2004). Penelitian

terhadap beberapa bangunan tinggi di Jakarta menunjukan daya tahan dan

kehandalan suatu gedung sangat ditentukan oleh faktor disain, pelaksanaan, dan

lingkungan sekitar gedung yang mencapai bobot 80 persen, sedangkan faktor

pemeliharaan bobotnya 20 persen (Rilatupa, 2008).

Pada bangunan sekolah dasar, jenis kesalahan yang sering menyebabkan

terjadinya kerusakan bangunan yang disebabkan faktor desain, yaitu kurang jelasnya

spesifikasi material, kurang jelasnya gambar, kekurangsinkronan antara gambar

arsitektur, struktur dan gambar Mekanikal Elektrikal (Hajji, 2009). Selain beberapa

penyebab diatas, gempa merupakan salah satu penyebab terbesar terjadinya

kerusakan bangunan, termasuk di dalamnya bangunan sekolah (Yustarini dkk, 2009).

Masalah yang sering dihadapi dalam penanganan pemeliharaan adalah adanya

keterbatasan anggaran, akibatnya pemeliharaan dan perawatannya harus dilakukan

secara bertahap. Proses pemilihan sekolah mana yang menjadi prioritas utama sering

Page 24: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

menjadi kendala tersendiri. Hal ini disebabkan ada banyak kriteria yang menentukan

dalam pemilihan prioritas penanganan pemeliharaan.

Salah satu metode yang banyak digunakan untuk menentukan skala prioritas

dengan multikriteria adalah metode Analytic Hierarchy Process (AHP) yang

dikembangkan oleh Thomas L Saaty. AHP adalah teori pengukuran melalui

perbandingan berpasangan dan bergantung pada penilaian para pakar untuk

mendapatkan skala prioritas. Dalam metode AHP untuk pengambilan keputusan

yang perlu diketahui adalah masalah, kebutuhan dan tujuan keputusan, kriteria

keputusan, subkriteria, stakeholder, kelompok-kelompok yang terkena dampak dan

alternatif-alternatif yang diambil (Saaty, 2008).

Beberapa penelitian tentang penentuan prioritas pemeliharaan bangunan

gedung pernah dilakukan. Darmawan (2005) melakukan penelitian tentang

penentuan skala prioritas dalam pengelolaan sarana dan prasarana gedung

perkantoran pemerintahan Kabupaten Tenggamus, metode AHP digunakan

menghitung bobot fungsionalnya. Penentuan prioritas berdasarkan kondisi

bangunan. Untuk menilai kondisi bangunan dilakukan dengan menghitung nilai

indeks kondisi bangunan yang merupakan penggabungan dua atau lebih nilai kondisi

dikalikan dengan bobotnya (Composite Condition Index). Hasil penelitian

menunjukan prioritas penanganan bangunan yaitu Dinas Permukiman dan

Prasarana Daerah 88,72 %; Dinas Perhubungan 89,8 %; Badan Pendidikan dan

Pelatihan 91,69 %; Badan Perencanaan Daerah 95,29 % dan Badan Pengawasan

Daerah 97,38 %.

Seputro (2008) meneliti tentang sistem untuk menentukan prioritas

rehabilitasi bangunan sekolah SMPN I Pakem Yogyakarta. Sistem pengambilan

keputusan untuk menentukan prioritas rehabilitasi menggunakan metode AHP.

Kriteria yang menjadi acuan yaitu indeks kondisi bangunan dan besarnya biaya yang

diperlukan untuk pemeliharaan bangunan agar kembali ke kondisi semula. Indeks

kondisi bangunan menggambarkan kondisi bangunan pada saat penelitian, angka 100

menunjukan bangunan dalam kondisi baik sekali dan angka 0 menunjukan bangunan

dalam keadaan runtuh. Hasil penelitian menunjukan prioritas penanganan

berdasarkan kerusakan yaitu kelas VIII A, ruang pantri, KM/WC, ruang kelas VII C,

ruang kelas VIIB. Prioritas penanganan berdasarkan indeks kerusakan dan biaya

Page 25: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

pemeliharaan didapat prioritas penanganan yaitu ruang kelas VIII A, ruang

laboratorium IPA, ruang kelas III A, ruang kelas III C dan ruang kelas VIII B.

Suparjo dkk (2009) melakukan penelitian terhadap gedung Akademi

Perawatan Panti Rapih pasca gempa. Perhitungan tingkat kerusakan bangunan

menggunakan metode indeks kondisi bangunan. Hasil penelitian menunjukan bahwa

kondisi bangunan gedung Akademi Keperawatan Panti Rapih yaitu 93,5 % dan

besarnya biaya yang diperlukan untuk perbaikan sebesar Rp. 73.160.000,00.

Sutikno (2009) telah mengembangkan sistem untuk penentuan skala prioritas

pemeliharaan bangunan SMKN I Singkawang. Metode yang digunakan yaitu

Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menghitung bobot fungsionalnya. Untuk

menilai kondisi bangunan digunakan metode Composite Condition Index. Biaya

pemeliharaan dihitung sesuai prosedur Standar Nasional Indonesia (SNI).

Berdasarkan hasil penelitian tiga urutan pertama prioritas pemeliharaan pada

kelompok ruang belajar dari 22 (dua puluh dua) ruang yang ada, yaitu bengkel

elektronik, bengkel bangunan dan bengkel mesin. Prioritas pemeliharaan pada

kelompok ruang penunjang dari 14 (empat belas) ruang yang ada berturut-turut dari

pertama sampai dengan ketiga, yaitu ruang KM/WC, ruang gudang dan ruang

selasar. Prioritas pemeliharaan pada kelompok ruang kantor dari 4 (empat) ruang

yang ada berturut-turut dari pertama sampai dengan ketiga, yaitu ruang dewan guru,

ruang tata usaha dan ruang kepala sekolah dan wakil kepala sekolah.

Sibali dkk (2009) melakukan penelitian penentuan skala prioritas penanganan

jalan di Kecamatan Mandonga Kota Kendari. Perhitungan bobot kriteria dengan

menggunakan metode AHP, didapat bobot masing-masing yaitu pemerataan

aksesibilitas (21,12 %); pengembangan wilayah (21,48 %); pengembangan sector

ekonomi (18,06 %); aspek biaya (10,79 %); dampak lingkungan (16,64 %) dan

kerusakan jalan (11,92 %). Dari masing-masing kriteria ditentukan sub kriterianya

dan dihitung bobot masing-masing bobot sub kriteria. Penilaian bobot total untuk

masing-masing jalan disesuaikan dengan bobot global dari masing-masing sub

kriteria. Dari hasil penelitian didapat 5 besar bobot kinerja jalan dari 20 jalan yang

diteliti yaitu Jalan Balai Kota (0,3655); Jalan Abunawas (0,3655); Jalan

Tebaununggu (0,3778); Jalan Made Sabara (0,3775) dan Jalan Malik Raya (0,3766).

Page 26: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Metode AHP juga telah digunakan oleh Fakhroji (2009) untuk menentukan

skala prioritas penanganan pemeliharaan bangunan gedung sekolah dasar negeri di

Kabupaten Tabalong. Hasil penelitian menunjukan bahwa kriteria dan bobot kriteria

penentuan prioritas pemeliharaan bangunan gedung SDN adalah kriteria tingkat

kerusakan bangunan (0,334), jumlah siswa (0,267), umur bangunan (0,206), lokasi

bangunan (0,114) dan angka partisipasi murni (0,079). Urutan prioritas sepuluh besar

pemeliharaan bangunan gedung SDN adalah SDN Masukau, SDN 2 Belimbing, SDN

Kapar Hulu, SDN 2 Sulingan, SDN 4 Belimbing Raya, SDN Mabu’un, SDN 1

Sulingan, SDN 2 Kapar, SDN Kasiau Raya dan SDN 4 Belimbing.

Hal yang luput dimasukan untuk menjadi kriteria dalam penelitian yang

dilakukan oleh Fakhroji, adalah faktor legalitas status sekolah, legalitas bangunan

sekolah apakah sudah memiliki IMB atau belum. Padahal kedua hal ini sudah

diharuskan dalam Permendiknas No 24 Tahun 2007 tentang standar prasarana dan

sarana bangunan sekolah.

Dalam penelitian ini, akan dimasukan kriteria status tanah, kepemilikan IMB,

dan kriteria rasio antara jumlah rombongan belajar dengan jumlah ruang kelas yang

ada.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Bangunan Gedung Sekolah

Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang

menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas

dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia

melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan,

kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus (Anonim, 2002).

Bangunan gedung sekolah adalah gedung yang sebagian atau seluruhnya

berada di atas lahan, yang berfungsi sebagai tempat untuk melakukan pembelajaran

pada pendidikan formal (Anonim, 2007 b).

Bangunan gedung sekolah harus memenuhi beberapa persyaratan tertentu

agar layak untuk digunakan dalam mendukung kegiatan belajar dan mengajar. Dalam

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk

Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Menenegah Pertama/Madrasah

Page 27: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Tsanawiyah, Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah telah ditentukan

bahwasanya bangunan gedung sekolah harus memenuhi persyaratan keselamatan,

kesehatan, kenyamanan, dan keamanan (Anonim, 2007 b).

Seiring dengan bertambahnya usia bangunan dan pengaruh lingkungan di

sekitarnya, maka kinerja dari gedung tersebut akan semakin menurun. Selain faktor

umur bangunan banyak faktor lain yang menyebabkan berkurangnya kemampuan

layan bangunan. Beberapa penelitian telah dilakukan tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi penurunan kualitas bangunan. Kerusakan yang terjadi pada gedung

dapat disebabkan oleh perencanaan yang salah, kesalahan pabrikasi, kesalahan pada

proses konstruksi dan sebagian kecil disebabkan oleh ketidaktepatan pengoperasian

dan kurangnya pemeliharaan (David dkk, dalam Ratay, 2005).

Adapun faktor pelaksanaan, yang menyebabkan jeleknya mutu bangunan dapat

disebabkan oleh buruknya mutu sumber daya manusia yang ada, rendahnya kualitas

material yang digunakan, rendahnya standar kualitas konstruksi, lokasi proyek yang

kurang tepat, pengawasan yang tidak cukup, persiapan yang kurang, tidak tepatnya

penyimpanan dan penanganan material, kekurang tepatan methoda konstruksi yang

dipakai, kurangnya perlindungan terhadap faktor matahari dan hujan, adanya

kelemahan koordinasi antara pihak pengawas, kontraktor dan sub kontraktor (Watt,

1999).

Kerusakan yang terjadi pada bangunan gedung selain disebabkan oleh faktor–

faktor diatas, sering juga disebabkan oleh gempa dan faktor biologi. Sebagai negara

tropis yang memiliki kelembaban udara yang tinggi, Indonesia sangat cocok untuk

berkembangbiaknya makhluk hidup yang dapat merusak bangunan gedung. Bahan

bangunan yang sering diserang terutama yang berbahan kayu. Makhluk hidup yang

sering merusak kayu adalah jamur pembusuk, rayap, serangga bubuk serta cacing

laut penggerek kayu (Suranto,2002).

2.2.2 Standar Bangunan Sekolah

Kementerian Pendidikan Nasianal telah mengatur standar sarana dan

prasarana sekolah dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun

2007 tentang standar prasarana dan sarana bangunan sekolah. Standar ini mencakup

Page 28: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

persyaratan kebutuhan ruang, persyaratan lahan sekolah, persyaratan bangunan

gedung sekolah dan lain-lain.

2.2.2.1 Standar Ruang Minimal

Sebuah sekolah dasar sekurang-kurangnya haarus memiliki prasarana

sebagai berikut : ruang kelas, ruang perpustakaan, laboratorium IPA, ruang

pimpinan, ruang guru, tempat beribadah, ruang UKS, jamban, gudang, ruang

sirkulasi, tempat bermain/berolahraga. Sebuah sekolah menengah pertama sekurang-

kurangnya harus memiliki prasarana sebagai berikut: ruang kelas, ruang

perpustakaan, ruang laboratorium ilmu pengetahuan alam, ruang pimpinan, ruang

guru, ruang tata usaha, tempat beribadah, ruang konseling, ruang unit kesehatan

sekolah, ruang organisasi kesiswaan, jamban, gudang, ruang sirkulasi, tempat

bermain/berolahraga. Sebuah sekolah menengah atas sekurang-kurangnya harus

memiliki prasarana sebagai berikut: ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang

laboratorium biologi, ruang laboratorium fisika, ruang laboratorium kimia, ruang

laboratorium komputer, ruang laboratorium bahasa, ruang pimpinan, ruang guru,

ruang tata usaha, tempat beribadah, ruang konseling, ruang UKS, ruang organisasi

kesiswaan, jamban, gudang, ruang sirkulasi, tempat bermain/berolahraga (Anonim,

2007b).

2.2.2.2 Persyaratan Lahan dan Bangunan Sekolah

Lahan sekolah dan bangunan sekolah mempunyai beberapa persyaratan agar

layak huni.

A. Lahan Sekolah

Lahan sekolah harus sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam

peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota atau

rencana lain yang lebih rinci dan mengikat, dan mendapat izin pemanfaatan

tanah dari pemerintah daerah setempat. Lahan memiliki status hak atas tanah,

dan/atau memiliki izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk jangka waktu

minimum 20 tahun (Anonim, 2007 b).

Page 29: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

B. Bangunan Sekolah

Ada beberapa persyaratan bangunan yang harus dipenuhi, yaitu :

1. Persyaratan tata bangunan

Bangunan gedung untuk satuan pendidikan SD memenuhi ketentuan tata

bangunan yang terdiri dari: koefisien dasar bangunan maksimum 30 %,

koefisien lantai bangunan dan ketinggian maksimum bangunan gedung yang

ditetapkan dalam peraturan daerah, jarak bebas bangunan gedung yang

meliputi garis sempadan bangunan gedung dengan as jalan, tepi sungai, tepi

pantai, jalan kereta api, dan/atau jaringan tegangan tinggi, jarak antara

bangunan gedung dengan batas-batas persil, dan jarak antara as jalan dan

pagar halaman yang ditetapkan dalam peraturan daerah.

2. Persyaratan keselamatan.

Bangunan gedung memenuhi persyaratan keselamatan berikut :

a. Memiliki struktur yang stabil dan kokoh sampai dengan kondisi

pembebanan maksimum dalam mendukung beban muatan hidup dan

beban muatan mati, serta untuk daerah/zona tertentu kemampuan untuk

menahan gempa dan kekuatan alam lainnya.

b. Dilengkapi sistem proteksi pasif dan/atau proteksi aktif untuk mencegah

dan menanggulangi bahaya kebakaran dan petir.

3. Persyaratan kesehatan

Bangunan gedung memenuhi persyaratan kesehatan berikut.

a. Mempunyai fasilitas secukupnya untuk ventilasi udara dan pencahayaan

yang memadai.

b. Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan gedung untuk memenuhi

kebutuhan air bersih, pembuangan air kotor dan/atau air limbah, kotoran

dan tempat sampah, serta penyaluran air hujan.

c. Bahan bangunan yang aman bagi kesehatan pengguna bangunan gedung

dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

4. Persyaratan aksesibilitas.

Bangunan gedung menyediakan fasilitas dan aksesibilitas yang mudah,

aman, dan nyaman termasuk bagi penyandang cacat.

Page 30: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

5. Persyaratan kenyamanan

Bangunan gedung memenuhi persyaratan kenyamanan berikut :

a. Bangunan gedung mampu meredam getaran dan kebisingan yang

mengganggu kegiatan pembelajaran.

b. Setiap ruangan memiliki temperatur dan kelembaban yang tidak melebihi

kondisi di luar ruangan.

c. Setiap ruangan dilengkapi dengan lampu penerangan.

6. Persyaratan sistem keamanan

Bangunan gedung dilengkapi sistem keamanan berikut.

a. Peringatan bahaya bagi pengguna, pintu keluar darurat, dan jalur evakuasi

jika terjadi bencana kebakaran dan/atau bencana lainnya.

b. Akses evakuasi yang dapat dicapai dengan mudah dan dilengkapi

penunjuk arah yang jelas.

7. Persyaratan daya listrik

Bangunan gedung dilengkapi instalasi listrik dengan daya minimum 900

watt.

8. Persyaratan perizinan bangunan

Bangunan gedung dilengkapi izin mendirikan bangunan dan izin

penggunaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

9. Persyaratan rasio jumlah ruang kelas dengan jumlah rombongan belajar

Jumlah ruang kelas minimal sama dengan jumlah ruang kelas.

2.2.3 Kerusakan Bangunan Gedung

Kerusakan bangunan adalah tidak berfungsinya bangunan atau komponen

bangunan akibat penyusutan/berakhirnya umur bangunan, atau akibat ulah manusia

atau perilaku alam seperti beban fungsi yang berlebih, kebakaran, gempa bumi, atau

sebab lain yang sejenis (Anonim, 2007). Menurut undang-undang nomor 28 tahun

2002 tentang bangunan gedung, intensitas kerusakan bangunan dapat digolongkan

atas tiga tingkat kerusakan, yaitu:

a. Kerusakan ringan

Kerusakan ringan adalah kerusakan terutama pada komponen non-struktural,

seperti penutup atap, langit-langit, penutup lantai dan dinding pengisi.

Page 31: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

b. Kerusakan sedang

Kerusakan sedang adalah kerusakan pada sebagian komponen non struktural, dan

atau komponen struktural seperti struktur atap, lantai, dll.

c. Kerusakan berat

Kerusakan berat adalah kerusakan pada sebagian besar komponen bangunan, baik

struktural maupun non-struktural yang apabila setelah diperbaiki masih dapat

berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya.

2.2.3.1 Penyebab Kerusakan Bangunan

Menurut Rahmadi (2010), kerusakan bangunan dapat disebabkan oleh :

1. Faktor umur bangunan, deteriorasi mutu bahan bangunan akibat

creep/shrinkage, fatique, radiasi sinar matahari dan korosi,

2. Faktor kondisi tanah dan air, differential settlement pada pondasi, up lift pada

lantai basemen,

3. Faktor angin,

4. Faktor gempa bumi, tsunami,

5. Faktor tanah longsor, tanah longsor sebagai akibat dari banjir, curah hujan

tinggi dan erosi tanah,

6. Faktor petir,

7. Faktor kualitas bahan bangunan,

8. Faktor kualitas perencanaan,

9. Faktor kualitas pelaksanaan,

10. Faktor alih fungsi bangunan,

11. Faktor kebakaran.

Pada kenyataannya kerusakan yang terjadi pada bangunan biasanya tidak

hanya terjadi disebabkan oleh satu sebab saja, melainkan gabungan dari beberapa

penyebab. Misalkan ketika terjadi gempa bumi, kerusakan yang terjadi bisa akibat

gempa bumi itu sendiri dan akibat kebakaran yang terjadi pada bangunan. Dalam

kasus lain, sering kerusakan pada bangunan terjadi akibat kesalahan pada

perencanaan dan pelaksanaan sekaligus.

Page 32: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

2.2.3.2 Jenis dan Tipe Kerusakan Bangunan Gedung

Kerusakan yang terjadi pada bangunan gedung, secara umum terbagi menjadi

kerusakan pada komponen arsitektur, komponen struktur, dan komponen mekanikal

elektrikal. Jenis dan tipe kerusakan yang terjadi pada gedung sangat dipengaruhi

oleh penyebabnya. Menurut Amri (2005), jenis kerusakan yang sering terjadi pada

bangunan adalah sebagaimana dalam Tabel 2.1 :

Tabel 2.1 Jenis dan tipe kerusakan pada bangunan gedung (Amri, 2005)

I.KOMPONEN ARSITEKTUR

NAMA KOMPONEN

BAHAN-BAHAN TIPE KERUSAKAN

Atap Genteng genteng keramik, genteng beton, genteng logam, genteng kaca.

retak, pecah, bocor, rembesan, karat.

Atap Lembaran seng, alumunium, serat, logam ringan

pecah, karat, retak, lapuk, patah.

Bubungan Atap seng, asbes, genteng, polycarbonate pecah, patah, lapuk, sobek

Talang dan Jurai Seng lembaran, polimer

lapuk, karat, bocor, sobek.

Penutup Lantai plesteran, beton tumbuk, ubin PC, teraso, keramik, marmer, vynil, parket, papan, plywood

melendut, retak, terlepas, aus, busuk, bocor, serangan serangga

Penutup Dinding Plesteran, keramik, marmer, granit, wall paper

retakan, terlepas, sobek, noda kotor

Penutup Plapon Bahan organik, asbes, plywood, gypsum, GRC, lembar alumunium, akustik

Terlepas, lendut, gelombang, retak, pecah, busuk, hancur, berubah warna, hancur, luntur.

Kusen kayu, alumunium, baja, PVC, beton busuk, bubuk, sobek, lepas, karat, retak.

Daun pintu/jendela

kayu, alumunium, polimer, seng, baja

ukuran berkurang , busuk, karat, lepas/macetnya engsel & kunci

Kunci dan Gantungan

besi, baja, logam campuran, kuningan

karat, sulit dikunci, copot, pecah

Pekerjaan Kaca kaca biasa, kaca warna, kaca es, kaca seni

pecah, retak, getar

Pengecatan kapur padam, cat emulsi, cat acrylic, cat minyak

retak rambut, mengelupas, belang-belang

Rabat beton semen, pasir, kerikil amblas, retak, hancur

Page 33: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Tabel 2.1 Jenis dan tipe kerusakan pada bangunan gedung (lanjutan)

II.KOMPONEN STRUKTUR

NAMA KOMPONEN

BAHAN-BAHAN TIPE KERUSAKAN

Pondasi beton, pasangan batu, pasangan bata

pecah, penurunan, tergerus, patah

Sloof Beton bertulang patah, retak

Kuda-kuda kayu kayu, pelat baja lendutan pada rangka atap, patah, lendutan pada gording dan kaso, lapuk

Kuda-kuda baja WF, baja siku, kanal, baja ringan, baja pipa bulat

lendutan rangka atap, lendutan pada gording dan kaso, karat, terpuntir, retak/pecah pada sambungan, trekstang tidak sempurna

Rangka langit-langit

kayu, baja, alumunium lendutan, patah, lapuk, bergelombang, terjatuh, serangan serangga.

Dinding pemikul beban

pasangan bata merah, batako, beton ringan

retak, melendut, runtuh

Dinding pengisi pasangan bata, panel pracetak, kayu , batako, gypsum, GRC, teakwood

retak, melendut

Lantai kayu, beton, panel pracetak melendut, retak, spalling, busuk, karat pada tulangan

Balok Beton bertulang keropos, retak, lendut, pengelupasan, patah

Pondasi beton, pasangan batu, pasangan bata

pecah, penurunan, tergerus, patah

Sloof Beton bertulang patah, retak

Kolom Beton bertulang

retak, patah, keropos, pengelupasan, lapuk, patah pada joint, runtuh

III.PEKERJAAN UTILITAS NAMA KOMPONEN

BAHAN-BAHAN TIPE KERUSAKAN

Saluran air kotor dan air hujan

keramik, beton, logam, PVC bau, pecah, bocor, tersumbat, karat

Saluran air bersih Pipa PVC, keran air, pompa air, bak air, tanki air

pecah, bocor, pudar,tersumbat, karat

Pekerjaan Listrik kabel, pipa, armature terkelupas, terbakar, pecah

Page 34: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

2.2.3.3 Survei Kondisi Bangunan Sekolah

Kegiatan survei/pemeriksaan kondisi bangunan perlu dilakukan dengan

tujuan agar kegiatan pemeliharaan terhadap bangunan dapat berjalan secara efisien

dan efektip.

Pada prinsifnya pemeriksaan pada bangunan bisa digolongkan menjadi tiga

macam, yaitu pemeriksaan untuk pendataan asset, pemeriksaan rutin/berkala, dan

pemeriksaan khusus.

Pemeriksaan pendataan asset dilakukan guna mendaftarkan gedung baru

untuk dilaporkan dalam rangka tertib administrasi asset bangunan gedung negara.

Pemeriksaan berkala adalah kegiatan pemeriksaan keandalan seluruh atau sebagian

bangunan gedung, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarananya

dalam tenggang waktu tertentu guna menyatakan kelaikan fungsi bangunan gedung

(Anonim, 2002). Pemeriksaan rutin/berkala yang dilakukan secara berkala terhadap

bangunan dapat memberikan informasi tentang kerusakan yang terjadi pada

bangunan sejak dini, sehingga dapat segera dilakukan perbaikan. Dengan adanya

penanganan kerusakan sejak awal dapat mencegah terjadinya peningkatan volume

kerusakan, sehingga dapat mengefisienkan biaya pemeliharaan.

Apabila ada hal khusus yang terjadi pada bangunan, seperti terjadi kebakaran,

ada gempa bumi atau yang lainnya dapat dilakukan pemeriksaan khusus. Pada

pemeriksaan khusus pada bangunan, biasanya untuk mendapatkan kondisi bangunan

yang akurat. Pada pemeriksaan khusus dilakukan penyelidikan disertai dengan

penelitian mendetail dengan bantuan alat-alat tertentu atau penelitian lanjut di

laboratorium. Alur kegiatan survei pada bangunan gedung ditunjukan dalam Gambar

2.1

Page 35: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Gambar 2.1 Pemeriksaan berkala pada bangunan (Anonim,1999)

Pemeriksaan bangunan gedung secara umum dapat dilakukan dengan dua

cara yaitu Pemeriksaan dengan cara tidak merusak (Non destructive test) dan

Pemeriksaan dengan cara merusak (Destructive test)

1. Pemeriksaan dengan cara tidak merusak (Non destructive test)

Pada pemeriksan ini, alat bantu yang digunakan tidak sampai merusak

komponen bangunan yang ada. Jenis-jenis pemeriksaan yang tidak merusak

sebagaimana dalam Tabel 2.2:

Page 36: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Tabel 2.2 Metode pemeriksaan non destruktif (Amri, 2005)

NO METODE PENGGUNAAN

1 Pemeriksaan Visual

Pengamatan pola retak, pengelupasan, scalling, korosi, atau cacat pelaksanaan.

2 Pemeriksaan dengan alat radiograpi Mendeteksi kemungkinan timbulnya retakan atau mutu pengelasan pada bangunan baja.

3 Pemeriksaan dengan dial gauge atau peralatan pengukur regangan khusus (electrical strain gauge)

Pemeriksaan regangan dan lendutan pada bangunan baja.

4 Pemeriksan dengan alat Portabel Corrosion meter

Pengukuran tingkat korosi pada baja tulangan didalam beton

5 Pengujian dengan palu beton (Schmid’s hammer test)

Pengukuran mutu kuat tekan beton.

6 Pengujian dengan alat penetrasi Windsor probe

Pengukuran mutu kuat tekan beton

7 Pengujian dengan alat ultrasonic pulse velocity test

Mengetahui mutu beton dan prediksi adanya retakan dan kedalaman retakan.

8 Pengujian dengan impact echo Menentukan berbagai kerusakan dalam elemen beton seperti retak, rongga.

9 Pemeriksaan dengan R bar meter Untuk mengetahui kedalaman posisi tulangan dan jarak antar tulangan.

10 Pemeriksaan dengan radio aktif Mencari kebocoran pada beton

11 Pengukuran dengan theodolite dan water pass

Untuk mengukur kemiringan atau penurunan bangunan eksisting.

12 Pengukuran dengan covermeter Menentukan tulangan tertanam, mengukur kedalaman selimut beton, dan memperkirakan diameter tulangan.

2. Pemeriksaan Destruktif

Pengujian destruktif dilakukan dengan mengambil sebagian komponen

bangunan, misalkan komponen beton atau baja tulangan. Kemudian komponen ini

diperiksa secara lebih teliti dengan bantuan alat di laboratorium. Metode pengujian

destruktip diantaranya sebagaimana dalam Tabel 2.3 :

Tabel 2.3 Pemeriksaan destruktif (Amri, 2005)

NO METODE PENGGUNAAN

1 Pengujian tensile strength test pada baja

Mengetahui kuat tarik baja.

2 Pemeriksaan dengan alat radiograpi

Menngetahui mutu kuat tekan beton eksisting, modulus elastisitas

3 Pemeriksaan dengan larutan Phenol Phetalin

Pemeriksaan laju karbonasi pada beton yang terbakar

Page 37: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

2.2.4 Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung

Bangunan gedung selama umur layannya supaya tetap dapat berfungsi dengan

baik harus dilakukan pemeliharaan dan perawatan, baik rutin maupun berkala.

Kegiatan pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung merupakan bagian mutlak

dari pemanfaatan bangunan gedung.

2.2.4.1 Jenis Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung

Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 24/PRT/M/2008

tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung, kegiatan

pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung dikatagorikan menjadi :

A. Pemeliharaan bangunan gedung

Pemeliharaan bangunan gedung adalah kegiatan menjaga keandalan

bangunan gedung beserta prasarana dan sarananya agar bangunan gedung selalu laik

fungsi (preventive maintenance). Pekerjaan permeliharaan meliputi jenis

pembersihan, perapihan, pemeriksaan, pengujian, perbaikan dan/atau penggantian

bahan atau perlengkapan bangunan gedung, dan kegiatan sejenis lainnya berdasarkan

pedoman pengoperasian dan pemeliharaan bangunan gedung.

B. Perawatan bangunan gedung

Perawatan bangunan gedung adalah kegiatan memperbaiki dan/atau

mengganti bagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana

dan sarana agar bangunan gedung tetap laik fungsi (currative maintenance).

Pekerjaan perawatan meliputi perbaikan dan/atau penggantian bagian bangunan,

komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarana berdasarkan dokumen

rencana teknis perawatan bangunan gedung, dengan mempertimbangkan dokumen

pelaksanaan konstruksi. Pekerjaan perawatan bangunan gedung dikategorikan

menjadi :

1. Rehabilitasi

Memperbaiki bangunan yang telah rusak sebagian dengan maksud menggunakan

sesuai dengan fungsi tertentu yang tetap, baik arsitektur maupun struktur

Page 38: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

bangunan gedung tetap dipertahankan seperti semula, sedang utilitas dapat

berubah.

2. Renovasi

Memperbaiki bangunan yang telah rusak berat sebagian dengan maksud

menggunakan sesuai fungsi tertentu yang dapat tetap atau berubah, baik arsitektur,

struktur maupun utilitas bangunannya.

3. Restorasi

Memperbaiki bangunan yang telah rusak berat sebagian dengan maksud

menggunakan untuk fungsi tertentu yang dapat tetap atau berubah dengan tetap

mempertahankan arsitektur bangunannya sedangkan struktur dan utilitas

bangunannya dapat berubah.

2.2.4.2 Biaya Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Sekolah

Besarnya biaya pemeliharaan bangunan gedung negara maksimal sebesar 2 %

tiap tahunnya. Biaya perawatan bangunan disesuaikan dengan tingkat kerusakannya,

yang ditentukan sebagai berikut:

1. Perawatan tingkat kerusakan ringan, biayanya maksimum adalah sebesar 30%

dari harga satuan tertinggi pembangunan bangunan gedung baru yang berlaku,

untuk tipe/klas dan lokasi yang sama;

2. Perawatan tingkat kerusakan sedang, biayanya maksimum adalah sebesar 45%

dari harga satuan tertinggi pembangunan bangunan gedung baru yang berlaku,

untuk tipe/klas dan lokasi yang sama;

3. Perawatan tingkat kerusakan berat, biayanya maksimum adalah sebesar 65%

dari harga satuan tertinggi pembangunan bangunan gedung baru yang berlaku,

untuk tipe/klas dan lokasi yang sama.

Pembiayaan pemeliharaan bangunan gedung sekolah mengacu kepada harga

satuan pembangunan gedung per-m2 yang dikeluarkan oleh bupati/walikota. Untuk

pekerjaan pemeliharaan perhitungan biaya, harga satuan per-m2 dikalikan dengan

tingkat kerusakan bangunan gedung.

Perhitungan harga satuan bangunan per-m2 mengacu kepada formula yang

telah dibuat oleh Dirjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum. Unsur-unsur

Page 39: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

yang menentukan harga satuan bangunan yaitu faktor fisik dan non fisik. Faktor fisik

meliputi biaya bahan bangunan dan biaya upah dan biaya peralatan. Sedangkan biaya

non fisik berupa biaya keuntungan kontraktor sebesar 10 %, pajak penghasilan 2%,

pajak pertambahan nilai 10 %, asuransi sebesar 3,8 %, biaya perizinan IMB dan

sertifikat laik fungsi sebesar 1,5 %, tingkat inflasi harga bahan 5 % dan kesehatan

dan keselamatan kerja sebesar 1 %.

Harga satuan bangunan gedung per-m2 didapat dengan memasukan harga-

harga bahan bangunan dan harga upah kerja kedalam formula. Harga bahan

bangunan didapat dari survey pada bebarapa toko bahan bangunan dan diambil rata-

ratanya, sedangkan harga upah kerja diambil dari survei ke kontraktor-kontraktor dan

diambil harga rata-ratanya.

Pembiayaan pemeliharaan bangunan didapat dengan perhitungan sebagai

berikut :

Bp = Lb * Tk * Kt * Hsb (2.1)

dengan : Bp = Biaya pemeliharaan, Lb = Luas Bangunan, Hsb = Harga Satuan Pembangunan Baru, Tk = Tingkat/besar kerusakan, Kt = Koefisien Tingkat.

2.2.5 Penentuan Nilai Kondisi Bangunan.

Untuk menilai kondisi bangunan pada suatu waktu dapat dilakukan dengan

menetapkan nilai indeks kondisi bangunan yang merupakan penggabungan dua atau

lebih nilai kondisi komponen yang dikalikan dengan bobot komponen masing-

masing. Menurut Hudson dalam Suparjo (2009), indeks kondisi gabungan

(Composite Condition Index) dirumuskan dalam Persamaan 2.2 :

CCI= W1 * C1 + W2 * C2 + W3 * C3 +……………+Wn*Cn (2.2)

Atau dapat dituliskan : CCI = ∑ (ǢƅȖðƅ)Öw妮囊 (2.3)

dengan : CCI = Indeks Kondisi Gabungan, W = Bobot Komponen, C = Nilai Kondisi Komponen, I = 1 = Komponen ke – 1 (satu), N = Banyaknya Komponen.

Page 40: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Nilai indeks kondisi ini mempunyai skala antara 0 (nol) hingga 100 (seratus),

yang menggambarkan tingkat kondisi bangunan. Indeks kondisi bernilai nol berarti

bangunan sudah tidak berfungsi dan seratus untuk bangunan yang masih dalam

kondisi baik sekali.

Menurut Hudson dalam Sutikno (2009) langkah perhitungan indeks kondisi

bangunan sebagai berikut :

1. Tahap I : Indeks kondisi sub elemen ( IKSE )

Untuk menghitung hilai IKSE, menggunakan Persamaan 2.4 :

IKSE = ( ) ( )dtFDijSjTjap

i

m

j

,*,,1001 1å å= =

- (2.4)

dengan : α = nilai pengurang, P = jumlah jenis kerusakan untuk kelompok sub elemen yang ditinjau,

M = jumlah tingkat kerusakan untuk jenis kerusakan, F(t,d) = faktor koreksi untuk kerusakan berganda yang berbeda.

Dalam menghitung IKSE dengan rumus diatas, nilai seratus diatas merupakan

nilai maksimum. Nilai pengurang besarnya antara 0 (nol) sampai dengan seratus

(100) tergantung pada jenis kerusakan (Tj), tingkat kerusakan (Sj), dan kuantitas

kerusakan ( Dij). Karena setiap jenis kerusakan mempunyai nilai pengurang

maksimum seratus, maka sub elemen yang mengalami lebih dari satu jenis

kerusakan, nilai pengurang dari kombinasi kerusakan harus dikoreksi agar total nilai

pengurang tidak lebih dari seratus.

Jumlah faktor koreksi untuk setiap kombinasi kerusakan adalah satu, seperti

yang diformulasikan oleh Uzarski (Darmawan, 2005), sebagaimana dalam Tabel 2.4

Tabel 2.4 Faktor koreksi untuk kombinasi kerusakan yang lebih dari satu (Darmawan, 2005).

Nomor Jumlah Kombinasi Kerusakan

Prioritas Bahaya Kerusakan

Faktor Koreksi F (t,d)

1

2

I 0,8 - 0,7- 0,6

2

3

I 0,5 - 0,6

II 0,3 - 0,4

III 0,1 - 0,2

Page 41: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Untuk semua jenis kerusakan pada satu sub elemen, maksimum jumlah

perkalian antara nilai pengurang dengan faktor koreksi adalah seratus. Nilai IKSE

yang dihasilkan berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 100 (seratus. Pada sub elemen

yang masih dalam kondisi baik (tanpa kerusakan) diberikan nilai pengurang sama

dengan 0 (nol) sehingga memperoleh nilai IKSE sama dengan 100 (seratus).

2. Tahap II: Indeks Kondisi Elemen (IKE)

IKE = IKSE1*BSE1 + IKSE2*BSE2 +………….+ IKSEr*BSEr (2.5)

dengan : IKE = Indeks Kondisi Elemen, IKSE = Indeks Kondisi Sub Elemen, BSE = Bobot Fungsional Sub Elemen, r = Banyaknya sub elemen.

3. Tahap III : Indeks Kondisi Sub Komponen (IKSK)

IKSK = IKSK1*BSK1 + IKSK2*BSK2 +………….+ IKSKs*BSKs (2.6)

dengan : IKSK = Indeks Kondisi Sub Komponen, IKE = Indeks Kondisi Elemen, BE = Bobot Fungsional Elemen, s = Banyaknya elemen.

4. Tahap IV : Indeks Kondisi Komponen (IKK)

IKK = IKSK1*BSK1 + IKSK2*BSK2 +………….+ IKSKt*BSKt (2.7)

dengan : IKK = Indeks Kondisi Komponen, IKSK = Indeks Kondisi Sub Komponen, BSK = Bobot Fungsional Sub Komponen, t = Banyaknya sub Komponen.

5. Tahap VI : Indeks Kondisi Bangunan (IKB)

IKB = IKK1*BK1 + IKK2*BK2 +………….+ IKKV*BKV (2.8)

dengan : IKB = Indeks Kondisi Bangunan, IKK = Indeks Kondisi Komponen, BK = Bobot Fungsional Komponen,

v = Banyaknya Komponen.

Kerusakan yang terjadi pada satu komponen/elemen akan menyumbangkan

penurunan nilai pada komponen/elemen tersebut yang yang akhirnya akan

mengurangi nilai indeks kondisi keseluruhan bangunan. Nilai indeks kondisi ini

mempunyai skala 0 (nol) hingga 100 (seratus) yang menggambarkan tingkat kondisi

bangunan. Penetapan nilai pengurang (NP) akibat kerusakan yang terjadi pada setiap

Page 42: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

komponen/elemen berdasarkan Tabel 2.6 sampai dengan Tabel 2.8. Besarnya nilai

pengurang untuk setiap jenis kerusakan tergantung persentase volume kerusakan

yaitu volume kerusakan bangunan dibandingkan dengan volume eksisting bangunan.

Volume kerusakan dibagi dalam empat tingkat interval intensitas kerusakan yaitu:

1) Kerusakan ringan (>0% - < 15%), dengan NP = 25 (dua puluh lima).

2) Kerusakan sedang (>15% - 35%), dengan NP = 50 (lima puluh).

3) Kerusakan berat (>35% - 65%), dengan NP = 75 (tujuh puluh lima).

4) Kerusakan tidak laik fungsi (>65%), dengan NP = 100 (seratus).

Sedangkan, bila tanpa kerusakan (0%), maka NP = 0 (nol) yang menunjukkan

kondisi bangunan dalam keadaan baik, sekaligus memberikan nilai skala indeks

kondisi sebesar 100 (seratus).

2.2.6 Perhitungan Skala Prioritas Penanganan Pemeliharaan Bangunan

Sekolah

Perhitungan skala prioritas didapat dengan melakukan penilaian kondisi

masing-masing sekolah terhadap kriteria dan sub kriteria yang telah ditentukan.

Bobot total didapat dengan menjumlahkan hasil penilaian terhadap semua kriteria

yang ada.

Gambar 2.2 Bagan Perbandingan Kriteria dan Sub Kriteria

Persamaan yang digunakan untuk menghitung bobot masing-masing sekolah

mengacu kepada metode yang dikembangkan oleh Sibali (2009), yaitu :

BT= nK1 + nK2 + nK3 +………………………+ nn*Kn (2.9)

BOBOT GLOBAL

Kriteria 1 (Bobot = n1)

Kriteria 2 (Bobot = n2)

Kriteria ke-n (Bobot = n3)

Sub Kriteria 2

(Bobot=n12) Sub Kriteria 1

(Bobot=n11) Sub Kriteria 3

(Bobot=n13)

Page 43: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Atau dapat dituliskan : BT = ∑ (f ƅ)Öw妮囊 (2.10)

dengan : BT = Bobot Total masing-masing sekolah, nKn = Bobot Kriteria ke n, n = Banyaknya Kriteria.

2.2.7 Metode Analytical Hierarchy Proccess (AHP)

Untuk membantu pengambilan keputusan dengan batasan kriteria yang

banyak, para ahli telah mengembangkan bebarapa sistem yang dapat membantu

mempermudah pengambilan keputusan lebih akurat. Teknik pengambilan keputusan

yang saat ini dipakai yaitu : Teknik perbandingan indeks kinerja (Comparative

Performance Index), Metode Bayes, Metode Perbandingan Eksponensial, Metode

Delphi, Metode SWOT, Sistem pemungutan suara, Sistem pakar dan Proses hierarki

analitik (Marimin, 2005).

Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan salah satu metode

untuk menginterpretasikan data-data kualitatif ke data kuantitatif, tidak bias, dan

lebih objektif. AHP dianggap sebagai metode yang tepat untuk menentukan suatu

pilihan dari berbagai kriteria. Metoda ini digunakan untuk mendapatkan skala rasio,

baik dari perbandingan pasangan yang diskret maupun kontinyu. AHP memiliki

perhatian khusus tentang penyimpangan dari konsistensi, pengukuran dan

ketergantungan di dalam dan di antara kelompok elemen struktur (Saaty, 1991).

Dalam model pengambilan keputusan dengan AHP pada dasarnya menutupi

semua kekurangan dari model-model sebelumnya.Kelebihan AHP dibandingkan

dengan yang lainnya :

1. Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuensi dari hirarki yang dipilih,

sampai pada subkriteria yang paling dalam.

2. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi

berbagai kriteria dan alternative yang dipilih oleh para pengambil keputusan.

3. Memperhitungkan daya tahan atau ketahanan output analisis sensitivitas

pengambilan keputusan.

AHP mempunyai kemampuan untuk memecah masalah yang multiobjektif

dan multikreteria yang berdasar pada perbandingan preferensi dari setiap elemen

Page 44: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

dalam hirarki , jadi model ini merupakan suatu model pengambilan keputusan yang

komprehensif. Langkah dalam AHP sebagai berikut :

1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan.

2. Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan umum, dilanjutkan

dengan sub tujuan-sub tujuan, kriteria dan kemungkinan alternatif-alternatif.

3. Membuat matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan

konstribusi relative atau pengaruh setiap elemen terhadap masing-masing

tujuan atau kinerja yang setingkat diatasnya. Perbandingan dilakukan

berdasarkan “ judgement “ dari pengambil keputusan dengan menilai tingkat

kepentingan suatu elemen dibandingkan dengan elemen yang lainnya.

4. Melakukan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh judgement

seluruhnya sebanyak n x (n-1)/2) buah, dengan n adalah banyaknya elemen

yang diperbandingkan.

5. Menghitung nilai eigen dengan menguji konsistensinya , jika tidak konsisten

maka pengambilan data diulangi.

level 1

Tujuan

level 2 Kriteria

level 3 Alternatif`

Gambar 2.3 Struktur hirarki dalam metode AHP

Tujuan

Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 4 Kriteria 3

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif 4

Page 45: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Saaty (1980) telah menetapkan suatu skala untuk penilaian, penilaian dengan

angka dari 1 sampai dengan 9 untuk menilai perbandingan tingkat kepentingan suatu

elemen terhadap elemen lain, sebagaimana dalam Tabel 2.5 :

Tabel 2.5 Nilai perbandingan tingkat kepentingan elemen (Saaty, 1980)

Intensitas Kepentingan

Keterangan Penjumlahan

1 Kedua elemen sama pentingnya

Dua elemen mempunyai pengaruh yang sama besar terhadap tujuan

3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya

Pengalaman dan penilaian sedikit menyokong satu elemen dibandingkan elemen yang lainnya

5 Elemen yang satu lebih penting daripada elemen yang lainnya

Pengalaman dan penilaian sedikit menyokong satu elemen dibandingkan elemen yang lainnya.

7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen yang lainnya

Satu elemen yang kuat disokong dan dominan terlihat dalam praktek

9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen yang lainnya

Bukti yang mendukung elemen yang satu terhadap elemen yang lain memiliki tingkat penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan

2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan

Nilai ini diberikan bila ada kompromi diantara dua nilai pilihan

Kebalikan Jika untuk satu aktivitas I mendapat satu angka disbanding dengan aktivitas j, maka j mempunyai nilai kebalikannya disbanding dengan i

2.2.7.1 Perhitungan Bobot Elemen

Perhitungan bobot elemen pada metode AHP menggunakan matriks

perbandingan berpasangan, Perbandingan berpasangan dilakukan dari hirarki yang

paling tinggi, dimana kriteria digunakan sebagai dasar pembuatan perbandingan.

Page 46: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Misalkan, dalam suatu tujuan utama terdapat kriteria A1, A2,………….,An, maka

hasil perbandingan secara berpasangan akan membentuk matriks seperti dibawah ini:

A1 A2 …………. An

A1 a11 a12 ................ a1n

A2 a21 a22 ..………. a2n

. . . . .

. . . . .

An an1 an2 ………….. ann

Gambar 2.4 Matriks perbandingan Preferensi

Matriks An x n merupakan matriks respirokal, dan diasumsikan terdapat n

elemen, yaitu w1,w2, ………, wn yang akan dinilai secara perbandingan. Nilai

perbandingan secara berpasangan antara (w1,w2) dapat dipresentasikan seperti

matriks tersebut.

(ēw)(ē凭) = a ( i,j ) ; i.j = 1,2,……..n. (2.11)

Unsur-unsur matriks tersebut diperoleh dengan membandingkan satu elemen

operasi terhadap elemen operasi lainnya untuk satu tingkat hirarki yang sama.

Sehingga bisa didapat a11 adalah perbandingan kepentingan elemen operasi A1

dengan A1 sendiri, sedangkan a12 adalah perbandingan kepentingan elemen

operasi A1 dengan A2 dan besarnya a21 adalah 1/ a12 , yang menyatakan

tingkat intensitas kepentingan elemen operasi A2 terhadap elemen operasi A1.

Page 47: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

2.2.7.2 Pembobotan Kriteria

Untuk mendapatkan bobot dari masing-masing kriteria yaitu dengan

jalan menentukan nilai eigen (eigenvector). Cara untuk mendapatkan bobot

adalah dengan langkah berikut :

1. Melakukan perkalian elemen-elemen dalam satu baris dan diakar pangkat n

seperti dalam persamaan dibawah ini :

Wi = √a11xa12x … … a1n. (2.12)

2. Menghitung vektor prioritas atau vektor eigen Ĩƅ = ēw∑ēw (2.13)

Hasil yang didapat berupa vector eigen sebagai bobot elemen

3. Menghitung nilai eigen maksimum ( λmaks ), dengan cara mengkalikan

matriks resiprokal dengan bobot yang didapat, hasil dari penjumlahan

operasi matriks adalah nilai eigen maksimum ( λmaks ).

λmaks = ∑ aij * Xi (2.14)

dengan : λmaks = eigenvalue maksimum

aij = nilai matriks perbandingan berpasangan

Xi = vector eigen ( bobot )

4. Perhitungan Indeks Konsitensi

Perhitungan ini dimaksudkan untuk mengetahui konsistensi jawaban yang

akan berpengaruh kepada kesahihan hasil. Matriks bobot yang diperoleh

dari hasil perbandingan secara berpasangan harus mempunyai hubungan

cardinal dan ordinal, sebagai berikut :

Hubungan Kardinal : aij * ajk = aik

Hubungan Ordinal : Ai>Aj dan Aj>Ak, maka Ai>Ak

Rumusan untuk menghitung Indeks Konsistensi adalah sebagai berikut : ðA = 试λša1ú–奴守(奴能囊) (2.15)

dengan : λmaks = eigenvalue maksimum

n = ukuran matriks

Untuk mengetahui apakah CI dengan besaran tertentu cukup baik atau tidak,

perlu diketahui rasio yang cukup baik, yaitu apabila CR < 0,1

Page 48: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Berdasarkan perhitungan Saaty dengan menggunakan 500 sampel, jika

penilaian numerik dilakukan secara acak dari skala 1/9,1/8,….1,2….9 akan

diperoleh rata-rata konsistensi untuk matriks dengan ukuran berbeda, sebagai

mana pada Tabel 2.6:

Tabel 2.6 Nilai Random Indeks (Saaty, 1980)

Ukuran Matriks

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Nilai RI

0 0 0,58 0,90 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49 1,51 1,48 1,56 1,57 1,59

Perbandingan antara CI dan RI untuk suatu matriks didefinisikan sebagai rasio

konsistensi ( CR ). ðe = 匿年捏年 (2.16)

Dalam perhitungan model AHP, matriks perbandingan dapat diterima

jika Nilai Rasio Konsistensi ≤ 0,1. Apabila nilai Nilai Rasio Konsistensi ≥ 0,1 maka

penilaian perbandingan harus dilakukan kembali.

Berdasarkan uraian mengenai sistem pengambilan keputusan, metode

AHP merupakan metode yang sesuai untuk analisa dalam penelitian ini.

2.2.8 Sistem Pendukung Keputusan

Dalam manajemen rehabilitasi bangunan, pengambilan keputusan adalah

salah satu faktor yang sangat penting. Pengambilan keputusan ini diperlukan dalam

setiap tahapan, baik pada tahap perencanaan, perancangan, pelaksanaan maupun

pada tahap pengontrolan. Dengan semakin kompleknya masalah yang ada biasanya

pengambilan keputusan menjadi semakin rumit, apalagi jika data atau informasi yang

akan dioleh sangat banyak dan membutuhkan perhitungan yang rumit. Untuk

mempermudah pengolahan data biasanya menggunakan bantuan seperangkat sistem

yang mampu memecahkan masalah secara efisien dan efektif. Proses pengolahan

data dibantu dengan komputer, sedangkan proses penilaian tetap kita yang

melakukan. Sistem ini biasa disebut dengan sistem pendukung keputusan (decision

Page 49: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

support system). Pada dasarnya sistem ini memanfaatkan keunggulan komputer

dalam pengolahan data yang rumit dan keunggulan manusia dalam menilai.

Menurut Suryadi dan Ramdhani (2000), Pengambilan keputusan adalah

bentuk pemilihan dari berbagai alternatif yang mungkin dipilih yang prosesnya

melalui mekanisme tertentu dengan harapan akan mendapatkan keputusan terbaik.

Sedangkan yang dimaksud dengan sistem adalah seperangkat elemen yang saling

berinteraksi, membentuk kegiatan atau prosedur yang mencari pencapaian suatu

tujuan dengan mengoperasikan data untuk menghasilkan informasi.

Menurut Turban dan Aronson, Sistem Pendukung keputusan adalah suatu

sistem interaktif berbasis komputer yang dapat membantu pengambil keputusan

dalam menggunakan data dan model untuk memecahkan persoalan yang bersifat

tidak teratur (Turban dalam Marimin, 2004). Berdasarkan definisi diatas sistem

pendukung keputusan mempunyai karakteristik sebagai berikut :

1. Sistem pendukung keputusan menggabungkan data dan model menjadi satu

bagian.

2. Sistem pendukung keputusan dirancang untuk membantu para pengambil

keputusan dalam proses pengambilan keputusan dari masalah yang tidak

terstruktur.

3. Sistem pendukung keputusan cenderung dipandang sebagai penunjang penilaian

pengambil keputusan dan sama sekali bukan untuk menggantukannya.

4. Teknik sistem pendukung keputusan dikembangkan untuk meningkatkan

efektifitas pengambilan keputusan.

Sesuai dengan fungsinya sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan,

maka dalam sistem pendukung keputusan biasanya terdiri dari tiga sub sistem, yaitu

sub sistem dialog, sub sistem data base dan sub sistem pemodelan.

2.2.8.1 Subsistem Manajemen Dialog

Sebagaimana telah dikemukakan bahwasanya dalam sistem pendukung

keputusan, peran manusia dalam penilaian tidak bisa digantikan. Oleh karenanya

dalam sistem ini biasanya tersedia sarana untuk melakukan komunikasi interaktif

dengan komputer yang biasa disebut dengan sub sistem dialog. Komponen dialog

Page 50: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

dalam sistem pendukung keputusan adalah berupa perangkat keras (hardware) dan

perangkat lunak (software) yang memberi sarana interface (antarmuka) antara

pemakai dengan sistem. Menurut Suryadi dan Ramdhani (2000), fungsi dan

fleksibilitas suatu sistem pendukung keputusan tergantung pada kemudahan interaksi

antara sistem dan pemakainya (pengambil keputusan). Pada umumnya dialog antara

sistem dengan pengguna terdiri dari tiga jenis, yaitu :

1. Pilihan, sistem mengajukan beberapa alternatif pilihan kepada pengambil

keputusan.

2. Persetujuan, pernyataan yang diajukan oleh sistem guna mendapatkan

persetujuan pemakai. Bentuk ini diaplikasikan pada penentuan pilihan

diantara dua alternatif dan umumnya pada operasi-operasi tambahan, seperti

penulisan laporan ke printer atau yang lainnya.

3. Isian, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan harus dijawab oleh pemakai

dengan mengisi bagian kosong dengan jawaban yang dianggap tepat. Jenis

pertanyaan biasanya berkaitan dengan masukan-masukan untuk pemodelan.

2.2.8.2 Subsistem Manajemen Database

Sub sistem database ini berfungsi sebagai pengelola data yang mempunyai

fungsi meliputi pemasukan data, penambahan data, perubahan data, penghapusan

data, penjabaran data, pengurutan data, dan duflikasi data. Pengorganisasian data

yang baik sangat menunjang analisis dan presentasi data yang dibutuhkan sistem

penunjang keputusan. Database yang akan digunakan meliputi data tentang :

a. Data jenis kerusakan yang terjadi pada komponen sekolah, termasuk besarnya

nilai pengurang berdasarkan jenis dan volume kerusakan.

b. Data umum sekolah, mencakup data jumlah siswa, jumlah rombongan

belajar, data jumlah ruang kelas yang ada, dan lain-lain.

c. Data status tanah sekolah

d. Data status bangunan sekolah

Page 51: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

2.2.8.3 Subsistem Manajemen Pemodelan

Sub sistem pemodelan ini berupa sistem perangkat lunak yang mempunyai

fungsi yaitu sebagai perancang model, perancang format keluaran model, untuk

memperbaharui dan merubah model dan untuk memanipulasi data. Sistem ini

mempunyai fasilitas untuk mengkomputasikan pengambilan keputusan dan meliputi

semua aktivitas yang tergabung dalam pemodelan sistem pendukung keputusan

(Marimin,2004).

Gambar 2.4 Struktur dasar Sistem Pendukung Keputusan (Turban,1990)

Page 52: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

2.3 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian mengenai penentuan skala prioritas penanganan

pemeliharaan telah dilakukan beberapa peneliti. Adapun persamaan dan

perbedaannya dengan yang dilakukan oleh penulis adalah sebagaimana dalam Tabel

2.7

Tabel 2.7 Perbandingan penelitian terdahulu dengan yang dilakukan penulis

Nama Peneliti

Tahun Penelitian

Judul Penelitian

Metode yang

dipakai

Kriteria yang dipakai

Lokasi Penelitian

Sutikno

UNS 2009

Sistem penentuan

skala prioritas pemeliharaan

banguan sekolah

Analytical Hierarchy Process

Dan Composit Condition

Index

Tingkat kerusakan bangunan,

Biaya pemeliharaan

SMKN I Kota

Singkawang

Haris Fakhroji

ITS 2009

Penentuan Prioritas

Pemeliharaan Bangunan

Gedung SDN di Kabupaten

Tabalong

Analytical Hierarchy Process

Tingkat kerusakan bangunan,

Jumlah siswa , Umur

bangunan, Lokasi

bangunan dan angka

partisipasi murni

Gedung SDN di

Kecamatan Murung Pudak,

Kabupaten Tabalong

Engkus Kusnadi

UNS 2011

Penentuan Prioritas

Pemeliharaan Bangunan Sekolah

Negeri dengan Sistem

Pendukung Keputusan

Analytical Hierarchy Process

Dan Composit Condition

Index

Tingkat kerusakan bangunan,

Status tanah, Status

bangunan, Lokasi

Sekolah, Rasio siswa

dengan ruang kelas, Luas

layanan sekolah

Gedung SDN,

SLTPN, SMAN di

Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang

Page 53: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yaitu bangunan gedung sekolah negeri di Kecamatan

Tigaraksa Kabupaten Tangerang Banten. Kecamatan Tigaraksa dijadikan objek

penelitian dikarenakan Tigaraksa merupakan ibukota Kabupaten Tangerang.

Diharapkan dengan penelitian ini bisa didapatkan gambaran kondisi bangunan

sekolah di ibukota Kabupaten Tangerang. Bangunan sekolah yang disurvei meliputi

bangunan sekolah dasar, sekolah lanjutan tingkat pertama dan sekolah menengah

atas.

3.2 Tahapan Penelitian

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menentukan tema/topik penelitian, perumusan dan tujuan penelitian. Dalam

hal ini tema yang diangkat adalah salah satu permasalahan yang dihadapi oleh

Pemerintah Kabupaten Tangerang, yaitu penentuan skala prioritas penanganan

pemeliharaan bangunan gedung sekolah.

2. Melakukan studi literatur dan kajian pustaka yang berkaitan dengan tema yang

diteliti.

3. Menentukan kriteria dan sub kriteria berdasarkan studi literatur, kajian pustaka

dan hasil wawancara dengan pemangku kepentingan.

4. Melakukan penyebaran kuisioner untuk pembobotan masing-masing kriteria

dan sub kriteria dengan responden dari Dinas Pendidikan, Badan Perencanaan

Daerah, UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Tigaraksa, DPRD, Kepala

Sekolah dan Komite Sekolah.

5. Melakukan perhitungan bobot masing-masing kriteria dan sub kriteria dengan

metode AHP.

Page 54: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

6. Membuat model penilaian kondisi bangunan yang mengacu kepada metode

indeks kondisi yang dikembangkan oleh Uzarski (1997), yaitu melakukan

penilaian kondisi bangunan secara bertahap dari komponen yang paling kecil

sampai kepada tingkatan paling atas berupa sistem bangunan menyeluruh.

Adapun langkah-langkah dalam penilaiannya sebagai berikut :

a. Untuk penilaian langkah pertama dilakukan pembuatan hirarki bangunan.

Pembuatan hirarki bangunan mulai dari sistem bangunan menyeluruh terus

dibagi menjadi sistem struktur, sistem arsitektur, sistem mekanikal

elektrikal. Kemudian masing-masing sistem ini diuraikan sampai kepada

komponen yang paling kecil.

b. Melakukan pembobotan komponen bangunan. Pembobotan bangunan

berdasarkan tingkat kepentingan fungsi komponen masing-masing elemen

terhadap sistem diatasnya.

7. Membuat sistem penentuan skala prioritas penanganan rehabilitasi dan

pemeliharaan bangunan sekolah negeri.

8. Melakukan pengumpulan data primer/survey lapangan dan data sekunder.

9. Melakukan perhitungan indeks kondisi bangunan masing-masing sekolah

berdasarkan data survey kondisi eksisting masing-masing bangunan sekolah.

10. Melakukan perhitungan skala prioritas penanganan pemeliharaan bangunan

sekolah negeri di Kecamatan Tigaraksa kabupaten Tangerang.

11. Melakukan perhitungan kebutuhan biaya rehabilitasi/pemeliharaan masing-

masing gedung sekolah.

12. Menentukan skenario penanganan rehabilitasi/pemeliharaan berdasarkan

anggaran yang tersedia.

Page 55: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Gambar 3.1 Bagan alir pembuatan sistem pendukung keputusan

Page 56: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Gambar 3.2 Bagan alir penggunaan sistem pendukung keputusan.

Page 57: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

3.3 Data Penelitian

3.3.1 Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini jenis dan sumber data yang diperlukan terdiri dari dua

macam yaitu :

a. Data primer

Data primer yang dikumpulkan yaitu berupa data kondisi sekolah, baik itu

lokasi, jenis dan tingkat kerusakan, photo eksisting gedung yang ada, kondisi

lingkungan sekitar sekolah dan lain-lain. Data primer yang lain yaitu data tentang

penentuan jenis kriteria dan penilaian pembobotan antar kriteria yang akan

digunakan untuk penentuan skala prioritas penanganan pemeliharaan bangunan

sekolah. Sumber data yang dipakai yaitu responden yang memahami dibidang ini,

yaitu dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Badan Perencanaan Daerah,

kepala sekolah dan DPRD Kabupaten Tangerang.

b. Data sekunder

Data sekunder yang diperlukan mencakup data sekolah terdiri dari profil

sekolah, data jumlah siswa, jumlah rombongan belajar, jumlah ruang kelas, status

tanah sekolah, status bangunan sekolah dan lain-lain. Adapun sumber data yaitu dari

UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Tigaraksa.

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu :

a. Observasi di lapangan

Observasi langsung di lapangan untuk mendapatkan data tentang kondisi

eksisting gedung sekolah. Alat bantu yang digunakan yaitu alat ukur/meteran

dan kamera.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan kriteria yang digunakan dalam

penentuan skala prioritas penanganan pemeliharaan bangunan sekolah di

Kabupaten Tangerang. Wawancara dilakukan dengan pejabat Dinas Pendidikan,

Badan Perencanaan Daerah, pihak sekolah dan anggota DPRD Kabupaten

Tangerang.

Page 58: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

c. Kuisioner

Kuisioner dilakukan untuk mendapatkan pembobotan kriteria dan sub

kriteria yang digunakan dalam penentu skala prioritas penanganan pemeliharaan

bangunan sekolah di Kabupaten Tangerang. Wawancara dilakukan dengan

pejabat Dinas Pendidikan, Badan Perencanaan Daerah, Pihak Sekolah dan

anggota DPRD Kabupaten Tangerang.

3.3.3 Teknik Pengolahan Data

Adapun teknik pengolahan data yang digunakan yaitu menggunakan metode

Analytical Hierarchy Process (AHP). Pengolahan data dengan AHP ini dimaksudkan

untuk mendapatkan bobot masing-masing kriteria dan sub kriteria. Adapun

pengolahan data kerusakan bangunan sekolah menggunakan metode indeks kondisi

bangunan (Composite condition indeks)

3.4 Penentuan Kriteria Awal

Dalam penyusunan skala prioritas penanganan rehabilitasi bangunan sekolah

kita harus memperhatikan faktor-faktor yang mempunyai pengaruh langsung

terhadap sistem penentuan skala prioritas. Penentuan faktor-faktor tersebut

berdasarkan peraturan-peraturan yang ada, studi literatur dari penelitian sebelumnya

dan wawancara dengan pemangku kepentingan dalam hal rehabilitasi dan

pemeliharaan bangunan sekolah.

Berdasarkan hasil kajian, ditentukan kriteria-kriteria awal tersebut adalah

sebagaimana dalam Tabel 3.1

Page 59: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Tabel 3.1 Kriteria awal yang digunakan untuk penentuan skala prioritas

Nomor Kriteria Sub Kriteria Dasar

1 Tingkat Kerusakan

Undang-undang nomor 28 th.2002 tentang Bangunan Gedung.

2 Status tanah milik sekolah dengan sertifikat, milik sekolah tanpa sertifikat, bukan milik sekolah

Permendiknas nomor 24 tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana sekolah, Undang-undang bangunan gedung

3 Status bangunan bangunan milik sekolah dng IMB, bangunan milik sekolah tanpa IMB, bukan milik sekolah

Permendiknas nomor 24 tahun 2007 tentang standar sarana prasarana sekolah, Undang-undang bangunan gedung

4 Lokasi sekolah mudah dijangkau, susah dijangkau

Haris, 2009

5 Rasio rombongan belajar dengan ruang kelas

rombel < ruang kelas, rombel = ruang kelas, rombel > ruang kelas

Permendiknas nomor 24 tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana sekolah

6 Luas area layanan sekolah

Luas, tidak luas Permendiknas nomor 24 tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana sekolah

3.5 Penentuan Bobot Kriteria dan Sub Kriteria Penanganan Pemeliharaan Bangunan Sekolah.

Penentuan bobot kriteria menggunakan metode AHP, untuk menentukan

bobot akan dilakukan penyebaran kuisioner kepada pihak yang mempunyai

kepentingan dan memahami masalah ini. Dari kuisioner yang didapat penilaian

mereka tentang tingkat kepentingan masing-masing kriteria dari masing-masing

responden. Kemudian dilakukan perhitungan sehingga didapat bobot masing-masing

kriteria dari masing-masing responden. Adapun rencana responden yang akan

disurvei yaitu dari :

Page 60: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

a. Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang

b. UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Tigaraksa

c. Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Tangerang

d. DPRD kabupaten Tangerang

e. Kepala Sekolah di Kecamatan Tigaraksa

f. Dinas Bangunan Kabupaten Tangerang

g. Komite Sekolah

h. Guru

3.6 Perhitungan skala Prioritas Penanganan Pemeliharaan Bangunan Sekolah

Perhitungan skala prioritas didapat dengan mencari bobot total masing-masing

sekolah setelah dilakukan perhitungan dengan persamaan 2.9. Setelah didapat bobot

masing-masing sekolah dilakukan pengurutan dari nilai terbesar sampai nilai terkecil.

3.7 Penyusunan Skenario Penanganan Pemeliharaan Berdasarkan Anggaran Yang Tersedia.

Setelah didapat susunan skala prioritas, maka berdasarkan anggaran yang

tersedia maka dilakukan skenario penanganan pemeliharaan. Penyusunan skenario

didasarkan atas aspek keamanan, efisiensi biaya dan aspek pemerataan

pembangunan.

Page 61: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Teknis Sekolah Negeri di Kecamatan Tigaraksa

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, sekolah

negeri yang berada di Kecamatan Tigaraksa terdiri dari sekolah dasar negeri (SDN)

sebanyak 36 buah, sekolah lanjutan tingkat pertama negeri (SLTPN) sebanyak 4

buah dan sekolah lanjut tingkat atas (SLTA). Sekolah lanjut tingkat atas terbagi

menjadi sekolah menengah atas negeri (SMAN) sebanyak 2 buah dan sekolah

menengah kejuruan negeri (SMKN) sebanyak 2 buah.

Adapun sistem struktur sekolah negeri Kecamatan Tigaraksa, menggunakan

protipe bangunan sekolah negeri di Kabupaten Tangerang. Secara umum bangunan

sekolah ini mempunyai data sebagai berikut :

· Komponen struktur

· Struktur bawah : pondasi pelat beton setempat, pondasi batu kali

· Struktur atas : portal beton bertulang

· Struktur atap : Kuda-kuda kayu kamper medan 8/12, kuda-kuda baja

Wide flange 150 dan kuda-kuda baja ringan

· Rangka atap : Usuk kayu borneo 5/7 dan reng kayu borneo ¾

· Komponen arsitektur

· Penutup atap : Genteng keramik, genteng baja ringan

· Plapond : Rangka kayu borneo 4/6 dan penutup jabeesmen

· Dinding : Pasangan bata finishing plester aci.

· Pintu dan jendela : Kusen kayu kamper singkil 5/15, daun pintu panel

Pasangan kaca 5 mm

· Penutup lantai : Pasangan keramik 30/30

· Penutup dinding KM : Pasangan keramik 20/25

Page 62: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

· Komponen Utilitas

· Sumber listrik : PLN 1300 Watt, 2200 Watt

· Sumber air : Air tanah dengan pompa listrik

· Instalasi Kabel : Standar PLN

· Armatur : Lampu TL 2x20 Watt dan lampu pijar

4.2 Pembobotan Komponen Gedung Sekolah

Bangunan sekolah tersusun dari komponen-komponen yang menjadi satu

yaitu komponen struktur, arstiektur dan utilitas. Setiap komponen tersebut dapat

diuraikan lagi menjadi elemen dan sub elemen, misal komponen struktur terbagi

menjadi struktur bawah, struktur atas dan struktur atap. Untuk perhitungan kondisi

gedung, masing-masing komponen, elemen dan sub elemen harus diketahui kondisi

dan bobot masing-masing.

Perhitungan bobot pada penelitian ini menggunakan metode AHP, adapun

langkah perhitungan bobot yaitu :

1. Menyusun hirarki gedung sekolah.

2. Menentukan kriteria yang digunakan untuk memberikan penilaian kepentingan

antar komponen gedung.

3. Memberikan penilaian kepentingan antar komponen gedung berdasarkan

masing-masing kriteria.

4. Melakukan perhitungan bobot komponen gedung dan mengecek konsistensi

penilaian dengan metode AHP.

Skema hirarki bangunan gedung sekolah dalam penelitian ini diuraikan

sebagaimana dalam Gambar 4.2. Penentuan kriteria yang digunakan dalam penilaian

bobot elemen dan komponen berdasarkan kajian literature. Sebagai contoh menurut

Undang-undang nomor 28 tahun 2002 tentang bangunan gedung, bangunan gedung

harus memenuhi kriteria keselamatan, kenyamanan dan kesehatan. Maka ketiga

kriteria ini yang digunakan sebagai dasar penentuan bobot komponen utama

bangunan gedung sekolah. Kriteria untuk komponen dan elemen yang lain dapat

dilihat dalam Tabel 4.1

Page 63: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Gambar 4.2 Skema bangunan gedung sekolah.

Page 64: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Tabel 4.1 Kriteria pembobotan komponen/elemen bangunan

TINJAUAN ELEMEN KRITERIA PEMBOBOTAN

Gedung Struktur Arsitektur Utilitas

Keselamatan Kenyamanan Kesehatan

Struktur

Struktur atap Struktur atas Struktur Bawah

Mendukung dan Menyalurkan beban Mendukung bentuk bangunan Mendukung kekakuan struktur

Arsitektur

Penutup atap dan Lisplang Plapon Dinding Pintu dan Jendela Lantai

Mendukung kenyamanan aktivitas Mengatur sirkulasi udara dan cahaya Mendukung keindahan dan bentuk bangunan Melindung dari cuaca

Utilitas Kelistrikan Air bersih Air kotor

Mendukung kenyamanan Mendukung aktivitas KBM Mendukung kebersihan & kesehatan

Struktur atap Kuda-kuda Rangka atap Ikatan angin

Mendukung & menyalurkan beban atap Mendukung bentuk atap Memberi kekakuan pada atap

Struktur atas Kolom Balok Pelat

Mendukung & menyalurkan beban Mendukung bentuk bangunan Memberi kekakuan pada bangunan

Struktur bawah Pondasi Sloof

Mendukung dan menyalurkan beban Mendukung kekakuan bangunan Melindungi dinding dari rembesan air

Rangka atap Gording Kaso dan reng

Mendukung dan menyalurkan beban Tempat meletakan penutup atap Mendukung bentuk atap

Kolom Kolom utama Kolom selasar Kolom praktis

Mendukung dan menyalurkan beban Memberi kekakuan pada struktur Memperkuat dinding bata

Balok

Balok induk Balok anak Balok selasar Ring balok

Mendukung dan menyalurkan beban Memberi kekakuan pada struktur Mendukung bentuk bangunan

Page 65: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Tabel 4.1 Kriteria pembobotan elemen bangunan (Lanjutan)

TINJAUAN ELEMEN KRITERIA PEMBOBOTAN

Pelat Pelat lantai Pelat tangga

Mendukung dan menyalurkan beban Sebagai pendukung aktivitas

Pondasi Pondasi pelat Pondasi batu kali

Mendukung dan menyalurkan beban Mendukung dan tempat dudukan dinding

Penutup atap Genteng Bubungan Lisplang

Melindungi dari panas dan hujan Mendukung keindahan bangunan

Plapon Rangka plapon Penutup plapon Cat plapon

Dudukan instalasi listrik Memperindah ruangan Mencegah kotoran dan meredam panas

Lantai dan penutup dinding

Lantai keramik Lantai rabat Keramik dinding

Mendukung kenyamanan aktivitas Mendukung kebersihan & kesehatan Mendukung keindahan

Pintu dan Jendela Pintu Jendela

Melindungi dari cuaca dan polusi Mendukung Keamanan Mendukung estetika dan bentuk gedung

Pintu

Kusen Daun pintu Kunci Engsel Plitur/cat

Pengaman ruangan Menunjang aksesibilitas Mendukung estetika dan bentuk gedung Melindungi dari cuaca

Jendela

Kusen Daun jendela Kaca Kait angin Engsel Slot Plitur/cat

Memberi pencahayaan alami Memberi sirkulasi udara Memberi keindahan bangunan

Pas. Dinding bata Pasangan bata Plester aci Cat dinding

Melindungi bangunan dari cuaca Mendukung estetika dan bentuk gedung Memberi dudukan bagi kusen

Page 66: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Tabel 4.1 Kriteria pembobotan elemen bangunan (Lanjutan)

TINJAUAN ELEMEN KRITERIA PEMBOBOTAN

Kelistrikan

Instalasi Kabel Lampu TL Lampu pijar Stop kontak Saklar

Membantu pencahayaan ruangan Sumber energi bagi peralatan penunjang KBM

Air Bersih

Pompa air Tangki air Instalasi pipa Bak air Kran

Menjamin ketersediaan air bersih Mendukung penyaluran air bersih

Air kotor

Water closed Floor drain Septic tank Saluran air

Menyalurkan air kotor Mendukung kebersihan dan kesehatan

Perhitungan dilakukan dengan membandingkan nilai masing-masing sub

komponen terhadap masing-masing kriteria yang digunakan. Susunan hirarki paling

atas dapat dilihat pada gambar dibawah ini .

Gambar 4.1 Skema AHP bangunan gedung sekolah

Bobot Komponen Gedung

Kriteria Kenyamanan Kriteria Keselamatan Kriteria Kesehatan

Komponen Struktur Komponen Arsitektur Komponen Utilitas

Page 67: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Langkah berikutnya pada setiap komponen dilakukan penilaian perbandingan

untuk masing-masing kriteria, adapun langkah perhitungannya sebagai berikut :

1) Perhitungan bobot sub bangunan berdasarkan kriteria :

a. Keselamatan

Perbandingan antar sub bangunan dalam menunjang keselamatan penghuni

bangunan dapat dilakukan penilaian sebagai berikut :

· Perbandingan acuan komponen struktur

Struktur : Arsitektur = 3 : 1 artinya komponen struktur sedikit

lebih penting dalam menunjang keselamatan daripada komponen

arsitektur

Struktur : Utilitas = 9 : 1 artinya komponen struktur mutlak

lebih penting dalam menunjang keselamatan daripada komponen

utilitas.

· Perbandingan acuan komponen arsitektur

Arsitektur : Struktur = 1 : 3 artinya komponen arsitektur tidak

sedikit lebih penting dalam menunjang keselamatan daripada

komponen arsitektur

Arsitektur : Utilitas = 7 : 1 artinya komponen arsitektur jelas

lebih penting dalam menunjang keselamatan daripada komponen

utilitas.

· Perbandingan acuan komponen utilitas

Utilitas : Struktur = 1 : 9 artinya komponen utilitas mutlak

tidak lebih penting dalam menunjang keselamatan daripada komponen

arsitektur

Utilitas : Arsitektur = 1 : 7 artinya komponen arsitektur jelas

tidak lebih penting dalam menunjang keselamatan daripada komponen

utilitas

Page 68: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Setelah dibuat penilaian perbandingan kemudian nilai-nilai tersebut ditulis

dalam bentuk matriks 3 x 3, diperoleh sebagai berikut :

Struktur Arsitektur Utilitas

Struktur 1 3 9

Arsitektur 1/3 1 7

Utilitas 1/9 1/9 1

Kemudian dilakukan perhitungan menggunakan Persamaan 2.12

Wi = √a11xa12x … … a1n. , sehingga didapat

Baris I : Wi = ( 1,00 x 3,00 x 9,00)1/3 = 3,0000

Baris II : Wi = ( 0,33 x 1,00 x 7,00)1/3 = 1,3264

Bairis III : Wi = ( 0,11 x 0,11 x 100)1/3 = 0,2513

Wi = 4,5777

Hitung bobot masing-masing komponen dengan Persamaan 2.13 Ĩƅ = Ǣƅ∑Ǣƅ Bobot komponen struktur X1 = 3,000/4,5777 = 0,6554

Bobot komponrn arsitektur X2 = 1,3264/4,5777 = 0,2897

Bobot komponen utilitas X3 = 0,2513/4,5777 = 0,0549

Menghitung nilai λmaks dengan Persamaan 2.14

1 3 9 0,6554 2,01869 1/3 1 7 X 0,2897 = 0,89250 1/9 1/9 1 0,0549 0,16911

λmaks = ∑ aij * Xi 3,0803

Pengujian konsistensi dengan menghitung nilai CI menggunakan Persamaan

2.15 ðA = 试炮ša1ú–奴守(奴能囊) = 纵�,bXb�能�邹(�能囊) = 0,04

Dengan ukuran matriks n = 3 dari tabel RI didapat nilai RI = 0,58, sehingga

nilai CR dapat dihitung dengan Persamaan 2.16

Page 69: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

ðe = 匿年捏年 = b,b恼b,闹X = 0,069

Ketentuan matriks perbandingan dapat diterima apabila nilai CR < 0,1 , jadi

hasil penilaian diatas dapat diterima CR = 0,069 < 0,1 ( Ok ).

b. Kenyamanan

Perbandingan antar sub bangunan dalam menunjang kenyamanan penghuni

bangunan dapat dilakukan penilaian sebagai berikut :

· Perbandingan acuan komponen struktur

Struktur : Arsitektur = 1 : 7 artinya komponen struktur jelas

tidak lebih penting dalam menunjang kenyamanan daripada komponen

arsitektur

Struktur : Utilitas = 1 : 3 artinya komponen struktur tidak sedikit

lebih penting dalam menunjang kenyamanan daripada komponen

utilitas

· Perbandingan acuan komponen arsitektur

Arsitektur : Struktur = 7 : 1 artinya komponen arsitektur lebih

penting dalam menunjang kenyamanan daripada komponen arsitektur

Arsitektur : Utilitas = 5 : 1 artinya komponen arsitektur lebih

penting dalam menunjang kenyamanan daripada komponen utilitas

· Perbandingan acuan komponen utilitas

Utilitas : Struktur = 3 : 1 artinya komponen utilitas sedikit

lebih penting dalam menunjang kenyamanan daripada komponen

arsitektur

Utilitas : Arsitektur = 1 : 5 artinya komponen utilitas tidak lebih

penting dalam menunjang kenyamanan daripada komponen arsitektur.

Setelah dibuat penilaian perbandingan kemudian nilai-nilai tersebut ditulis

dalam bentuk matriks 3 x 3, diperoleh sebagai berikut :

Struktur Arsitektur Utilitas

Struktur 1 1/7 1/3 Arsitektur 7 1 5 Utilitas 3 1/5 1

Page 70: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Kemudian dilakukan perhitungan menggunakan Persamaan 2.12

Wi = √a11xa12x … … a1n. , sehingga didapat

Baris I : Wi = ( 1,00 x 0,14 x 0,33)1/3 = 0,3625

Baris II : Wi = ( 7,00 x 1,00 x 5,00)1/3 = 3,2711

Bairis III : Wi = ( 3,00 x 0,20 x 100)1/3 = 0,8434

Wi = 4,477

Hitung bobot masing-masing komponen dengan Persamaan 2.13 Ĩƅ = Ǣƅ∑Ǣƅ Bobot komponen struktur X1 = 0,3625/4,477 = 0,081

Bobot komponrn arsitektur X2 = 3,2711/4,477 = 0,7306

Bobot komponen utilitas X3 = 0,8434/4,477 = 0,1884

Menghitung nilai λmaks dengan persamaan 2.14

1 1/7 1/3 0,081 0,24814 7 1 5 X 0,7306 = 2,23934 3 1/5 1 0,1884 0,57741

λmaks = ∑ aij * Xi 3,06489

Pengujian konsistensi dengan menghitung nilai CI menggunakan Persamaan

2.15 ðA = 试炮ša1ú–奴守(奴能囊) = 纵�,bj恼Xi能�邹(�能囊) = 0,032

Dengan ukuran matriks n = 3 dari tabel RI didapat nilai RI = 0,58, sehingga

nilai CR dapat dihitung dengan Persamaan 2.16 ðe = 匿年捏年 = b,b�挠b,闹X = 0,056

Ketentuan matriks perbandingan dapat diterima apabila nilai CR < 0,1 , jadi

hasil penilaian diatas dapat diterima CR = 0,056 < 0,1 ( Ok ).

c. Kesehatan

Perbandingan antar sub bangunan dalam menunjang kesehatan penghuni

bangunan dapat dilakukan penilaian sebagai berikut :

Page 71: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

· Perbandingan acuan komponen struktur

Struktur : Arsitektur = 1 : 9 artinya komponen struktur mutlak

tidakt lebih penting dalam menunjang kesehatan daripada komponen

arsitektur

Struktur : Utilitas = 1 : 3 artinya komponen struktur sedikit tidak

lebih penting dalam menunjang kesehatan daripada komponen utilitas

· Perbandingan acuan komponen arsitektur

Arsitektur : Struktur = 9 : 1 artinya komponen arsitektur

mutlaklebih penting dalam menunjang kesehatan daripada komponen

struktur

Arsitektur : Utilitas = 7 : 1 artinya komponen arsitektur jelas

lebih penting dalam menunjang kesehatan daripada komponen utilitas

· Perbandingan acuan komponen utilitas

Utilitas : Struktur = 3 : 1 artinya komponen utilitas sedikit

lebih penting dalam menunjang kesehatan daripada komponen

arsitektur

Utilitas : Arsitektur = 1 : 7 artinya komponen utilitas jelas tidak

lebih penting dalam menunjang kesehatan daripada komponen

arsitektur.

Setelah dibuat penilaian perbandingan kemudian nilai-nilai tersebut ditulis

dalam bentuk matriks 3 x 3, diperoleh sebagai berikut :

Struktur Arsitektur Utilitas

Struktur 1 1/9 1/3 Arsitektur 9 1 7 Utilitas 3 1/7 1

Kemudian dilakukan perhitungan menggunakan Persamaan 2.12

Wi = √a11xa12x … … a1n. , sehingga didapat

Baris I : Wi = ( 1,00 x 0,11 x 0,33)1/3 = 0,3333

Baris II : Wi = ( 9,00 x 1,00 x 7,00)1/3 = 3,9791

Bairis III : Wi = ( 3,00 x 0,14 x 100)1/3 = 0,7539

Wi = 5,0663

Page 72: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Hitung bobot masing-masing komponen dengan Persamaan 2.13 Ĩƅ = Ǣƅ∑Ǣƅ Bobot komponen struktur X1 = 0,3333/5,0663 = 0,0658

Bobot komponrn arsitektur X2 = 3,9791/5,0663 = 0,7854

Bobot komponen utilitas X3 = 0,7539/5,0663 = 0,1488

Menghitung nilai λmaks dengan persamaan 2.14

1 1/9 1/3 0,0658 0,20266 9 1 7 X 0,7854 = 2,41924 3 1/7 1 0,1488 0,4584

λmaks = ∑ aij * Xi 3,0803

Pengujian konsistensi dengan menghitung nilai CI menggunakan Persamaan

2.15 ðA = 试炮ša1ú–奴守(奴能囊) = 纵�,bXb�能�邹(�能囊) = 0,040

Dengan ukuran matriks n = 3 dari tabel RI didapat nilai RI = 0,58, sehingga

nilai CR dapat dihitung dengan Persamaan 2.16 ðe = 匿年捏年 = b,b恼bb,闹X = 0,069

Ketentuan matriks perbandingan dapat diterima apabila nilai CR < 0,1 , jadi

hasil penilaian diatas dapat diterima RI = 0,069 < 0,1 ( Ok ).

Selanjutnya bobot komponen struktur, arsitektur, dan utilitas yang sudah

diperoleh berdasarkan kriteria keselamatan, kenyamanan dan kesehatan

disusun dalam bentuk matriks sebagai berikut :

Keselamatan Kenyamanan Kesehatan

Struktur 0,6554 0,0809 0,06579 Arsitektur 0,2897 0,7306 0,78539 Utilitas 0,0549 0,1883 0,14882

Page 73: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

2) Perhitungan bobot antar kriteria :

Perbandingan bobot antar kriteria yaitu membandingkan tingkat masing-masing

kriteria dalam mendukung fungsi dari bangunan secara umum.

bangunan dapat dilakukan penilaian sebagai berikut :

· Perbandingan acuan kriteria keselamatan

Keselamatan : Kenyamanan = 2 : 1 artinya kriteria keselamatan

agak sedikit lebih penting daripada kriteria kenyamanan

Keselamatan : Kesehatan = 3 : 1 artinya kriteria keselamatan

sedikit lebih penting daripada kriteria kesehatan

· Perbandingan acuan kriteria kenyamanan

Kenyamanan : Keselamatan = 1 : 2 artinya kriteria kenyamanan

tidak agak sedikit lebih penting daripada keselamatan

Kenyamanan : Kesehatan = 3 : 1 artinya kriteria kenyamanan

sedikit lebih penting kriteria kesehatan

· Perbandingan acuan kriteria kesehatan

Kesehatan : Keselamatan = 1 : 3 artinya kriteria kesehatan

sedikit tidak lebih penting kriteria keselamatan

Kesehatan : Kenyamanan = 1 : 3 artinya kriteria kesehatan sedikit

tidak lebih penting daripada kenyamanan

Setelah dibuat penilaian perbandingan kemudian nilai-nilai tersebut ditulis

dalam bentuk matriks 3 x 3, diperoleh sebagai berikut :

Keselamatan Kenyamanan Kesehatan

Keselamatan 1 2 3 Kenyamanan 1/2 1 3 Kesehatan 1/3 1/3 1

Kemudian dilakukan perhitungan menggunakan Persamaan 2.12

Wi = √a11xa12x … … a1n. , sehingga didapat

Baris I : Wi = ( 1,00 x 2,00 x 3,00)1/3 = 1,8171

Baris II : Wi = ( 0,50 x 1,00 x 3,00)1/3 = 1,1477

Bairis III : Wi = ( 0,33 x 0,33 x 100)1/3 = 0,4807

Wi = 3,4426

Page 74: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Hitung bobot masing-masing komponen dengan Persamaan 2.13 Ĩƅ = Ǣƅ∑Ǣƅ Bobot kriteria keselamatan X1 = 1,8171/3,4426 = 0,5278

Bobot kriteria kenyamanan X2 = 1,1477/3,4426 = 0,3325

Bobot kriteria kesehatan X3 = 0,4807/3,4426 = 0,1396

Menghitung nilai λmaks dengan Persamaan 2.14

1 2 3 0,5278 1,6118 1/2 1 3 X 0,3325 = 1,0153 1/3 1/3 1 0,1396 0,4264

λmaks = ∑ aij * Xi 3,0536

Pengujian konsistensi dengan menghitung nilai CI menggunakan Persamaan

2.15 ðA = 试炮ša1ú–奴守(奴能囊) = 纵�,b闹�能�邹(�能囊) = 0,027

Dengan ukuran matriks n = 3 dari tabel RI didapat nilai RI = 0,58, sehingga

nilai CR dapat dihitung dengan Persamaan 2.16 eA = 匿年捏年 = b,b挠呢b,闹X = 0,046

Ketentuan matriks perbandingan dapat diterima apabila nilai CR < 0,1 , jadi

hasil penilaian diatas dapat diterima RI = 0,046 < 0,1 ( Ok ).

3) Perhitungan bobot komponen global

Perhitungan bobot komponen global, dilakukan dengan melakukan perkalian

antara matriks bobot komponen bangunan dengan matriks bobot kriteria.

Selamat nyaman sehat kriteria bobot global

Struktur 0,6554 0,0809 0,06579 0,5278 0,382 Arsitektur 0,2897 0,7306 0,78539 0,3325 0,505 Utilitas 0,0549 0,1883 0,14882 0,1396 0,112

Page 75: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Hasil perhitungan diatas merupakan bobot komponen bangunan, yaitu

· Bobot komponen Struktur = 38,2 %

· Bobot komponen Arsitektur = 50,5 %

· Bobot komponen Utilitas = 11,2 %

Demikian perhitungan bobot dilakukan untuk hirarki yang lebih rendah

sampai dengan elemen terkecil dari bangunan. Detail perhitungan secara

lengkap dapat dilihat pada lampiran A.

Penilaian pembobotan komponen dan sub komponen bangunan gedung

sekolah dalam penelitian ini melibatkan sepuluh orang ahli dibidang bangunan.

Para ahli tersebut terdiri dari :

a. Pihak Dinas Bangunan Kabupaten Tangerang = 2 orang

b. Pihak konsultan = 4 orang

c. Pihak kontraktor = 4 orang

Dalam penelitian ini jenis gedung sekolah dibagi menjadi empat jenis, yaitu :

1. Bangunan tidak bertingkat dengan kamar mandi/WC

2. Bangunan tidak bertingkat tanpa kamar mandi/WC

3. Bangunan bertingkat dengan kamar mandi/WC

4. Bangunan bertingkat tanpa kamar mandi/WC

Dari hasil perhitungan didapat bobot rata- rata elemen dan komponen dari

penilaian masing – masing ahli sebagaimana dalam Gambar 4.3 sampai

dengan Gambar 4.6. Perhitungan lengkap bisa dilihat dalam Lampiran A.

Page 76: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Gambar 4.3 Bobot komponen bangunan sekolah bertingkat dengan KM/WC

Page 77: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Gambar 4.4 Bobot komponen bangunan sekolah bertingkat tanpa KM/WC

Page 78: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Gambar 4.5 Bobot komponen bangunan sekolah tidak bertingkat dengan KM/WC

Page 79: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Gambar 4.6 Bobot komponen bangunan sekolah tidak bertingkat tanpa KM/WC

Page 80: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

4.3 Penentuan Nilai Pengurang dan Faktor Koreksi Pada Kerusakan Bangunan Gedung

4.3.1 Penentuan Nilai Pengurang

Perhitungan indeks kondisi bangunan, didapat dengan melakukan

pengamatan semua elemen dan sub elemen bangunan. Pengamatan yang dilakukan

meliputi jenis kerusakan yang ada pada sub elemen, tingkat kerusakan dan volume

atau kuantitas kerusakannya. Kerusakan yang terjadi pada elemen/sub elemen

dijadikan sebagai nilai pengurang (deduct value) bagi elemen tersebut. Pada

beberapa elemen ada kemungkinan terdapat lebih dari satu jenis kerusakan, maka

agar nilai pengurang pada elemen tersebut tidak lebih dari seratus perlu dibuat

koreksi kombinasi kerusakan.

Kerusakan yang terjadi pada satu komponen/elemen akan menyumbangkan

penurunan nilai pada komponen/elemen tersebut yang yang akhirnya akan

mengurangi nilai indeks kondisi keseluruhan bangunan. Nilai indeks kondisi ini

mempunyai skala 0 (nol) hingga 100 (seratus) yang menggambarkan tingkat kondisi

bangunan. Penetapan nilai pengurang (NP) akibat kerusakan yang terjadi pada setiap

komponen/elemen mengacu kepada penelitian yang dilakukan oleh Sutikno (2009)

dan Budhi Darmawan (2005).

Besarnya nilai pengurang untuk setiap jenis kerusakan tergantung persentase

volume kerusakan bangunan. Volume kerusakan dibagi dalam empat tingkat interval

intensitas kerusakan yaitu:

1) Kerusakan ringan (>0% - < 15%), dengan NP = 25 (dua puluh lima).

2) Kerusakan sedang (>15% - 35%), dengan NP = 50 (lima puluh).

3) Kerusakan berat (>35% - 65%), dengan NP = 75 (tujuh puluh lima).

4) Kerusakan tidak laik fungsi (>65%), dengan NP = 100 (seratus).

Apabila bila tanpa kerusakan (0%), maka NP = 0 (nol) yang menunjukkan

kondisi elemen/komponen bangunan dalam keadaan baik, sekaligus memberikan

nilai skala indeks kondisi sebesar 100 (seratus). Sebagai contoh komponen rangka

atap, mempunyai luas 100 m2. Apabila ada yang mengalami kerusakan patah atau

lapuk dengan luas antara 1 m2 sampai dengan kurang dari 15 m2 (>0% - < 15%) ,

maka nilai pengurangnya adalah 25, sedangkan apabila yang mengalami kerusakan

Page 81: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

dengan luas diatas 15 m2 sampai dengan 35 m2 (>15% - 35%) maka nilai

pengurangnya adalah 50. Demikian seterusnya sesuai dengan ketentuan diatas.

Akan tetapi untuk jenis kerusakan tertentu pada elemen yang vital, maka nilai

pengurang tidak mengacu pada ketentuan diatas. Misalkan jenis kerusakan patah

pada elemen kuda-kuda kerusakan sebesar 10 % sudah dianggap memberikan nilai

pengurang sebesar 100 %, karena dengan kerusakan 10 % pada kuda-kuda sistem

struktur sudah dianggap tidak berfungsi. Jadi untuk komponen kuda-kuda kerusakan

0 – 1 % memberikan nilai pengurang 25, kerusakan 1 – < 10 % memberikan nilai

pengurang 50 dan kerusakan > 10 % memberikan nilai pengurang 100. Untuk

memudahkan nilai pengurang untuk masing-masing jenis kerusakan ditampilkan

dalam Tabel 4.2 sampai dengan Tabel 4.4

Tabel 4.2 Jenis kerusakan dan nilai pengurang untuk komponen struktur

Elemen Elemen /

Sub Elemen Jenis

Kerusakan Tingkat

Kerusakan Volume

Kerusakan Nilai

Pengurang

Struktur Atap

Kuda-kuda gording

Patah/tekuk >0% - < 1 % 25

1% - < 10% 50 >10% 100

Lapuk/karat >0% - < 10 % 25

10% - 50% 50 >50% 100

Lendut

Ringan (<1/400)L >0% - < 30% 8 >30% - 60% 16

> 60 % 25

Sedang (1/400 –1/200)L

>0% - < 30% 26 >30% - 60% 38

> 60% 50

Berat (>1/200)L >0% - < 30% 51 30% - 60% 75

> 60% 100

Ikatan angin Pecah, lepas

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

>35% - 65% 75 > 65% 100

Usuk, reng Pecah, lapuk

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

>35% - 65% 75 > 65% 100

30% - 60% 75 > 60% 100

Page 82: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Tabel 4.2 Jenis kerusakan dan nilai pengurang untuk komponen struktur (lanjutan)

Elemen Sub Elemen Jenis

Kerusakan Tingkat

Kerusakan Volume

Kerusakan Nilai

Pengurang

Struktur Atas

Kolom

Lendut

>0% - < 1 % 25 1% - 10% 50

>10% 100 Keropos

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

> 35% 100

Retak

Ringan (<1 mm) >0% - < 30% 8 >30% - 60% 16

> 60 % 25

Sedang (1-3 mm)

>0% - < 30% 26 >30% - 60% 38

> 60% 50

Berat (> 3 mm) >0% - < 30% 51 30% - 60% 75

> 60% 100

Balok

Patah

>0% - < 1 % 25 1% - 10% 50

>10% 100

Retak

Ringan (<1 mm) >0% - < 30% 8 >30% - 60% 16

> 60 % 25

Sedang (1-3 mm)

>0% - < 30% 26 >30% - 60% 38

> 60% 50

Berat (> 3 mm) >0% - < 30% 51 30% - 60% 75

> 60% 100

Lendut

Ringan (<1/400)L >0% - < 30% 8 >30% - 60% 16

> 60 % 25

Sedang (1/400 –1/200)L

>0% - < 30% 26 >30% - 60% 38

> 60% 50

Berat (>1/200)L >0% - < 30% 51 30% - 60% 75

> 60% 100

Pelat Lantai Retak

Ringan (<1 mm) >0% - < 30% 8 >30% - 60% 16

> 60 % 25

Sedang (1-3 mm)

>0% - < 30% 26 >30% - 60% 38

> 60% 50

Berat (> 3 mm) >0% - < 30% 51 30% - 60% 75

> 60% 100

Page 83: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Tabel 4.2 Jenis kerusakan dan nilai pengurang untuk komponen struktur (lanjutan)

Elemen Sub Elemen Jenis

Kerusakan Tingkat

Kerusakan Volume

Kerusakan Nilai

Pengurang Struktur Atas

Pelat Lantai Lendut

Ringan (<1/400)L

>0% - < 30% 8

>30% - 60% 16

> 60 % 25

Sedang (1/400 –1/200)L

>0% - < 30% 26

>30% - 60% 38

> 60% 50

Berat (>1/200)L

>0% - < 30% 51

30% - 60% 75

> 60% 100

Struktur Bawah

Pondasi pelat beton

Retak

Ringan (<1 mm)

>0% - < 30% 8

>30% - 60% 16

> 60 % 25

Sedang (1-3 mm)

>0% - < 30% 26

>30% - 60% 38

> 60% 50

Berat (> 3 mm)

>0% - < 30% 51

30% - 60% 75

> 60% 100

Turun

>0% - < 1 % 25

1% - 10% 50

>10% 100

Pondasi batu kali

Turun, retak

>0% - < 15% 25

15% - 35% 50 >35% - 65% 75

> 65% 100

Sloof

Patah

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

> 35% 100

Retak

Ringan (<1 mm) >0% - < 30% 8 >30% - 60% 16

> 60 % 25

Sedang (1-3 mm)

>0% - < 30% 26 >30% - 60% 38

> 60% 50

Berat (> 3 mm) >0% - < 30% 51 30% - 60% 75

> 60% 100

Page 84: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Tabel 4.3 Jenis kerusakan dan nilai pengurang untuk Komponen Arsitektur

Elemen Sub Elemen Jenis

Kerusakan Volume

Kerusakan Nilai

Pengurang Penutup atap

Genteng

pecah, retak

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

>35% - 65% 75 > 65% 100

Bubungan

pecah, retak, lendut

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

>35% - 65% 75 > 65% 100

Lisplang

pecah, lapuk

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

>35% - 65% 75 > 65% 100

Plafond

Rangka dan penutup Plafond

Lendut

Ringan (<1/400)L

>0% - < 30% 8 >30% - 60% 16

> 60 % 25 Sedang (1/400 –1/200)L

>0% - < 30% 26 >30% - 60% 38

> 60% 50

Berat (>1/200)L

>0% - < 30% 51 30% - 60% 75

> 60% 100 Lapuk , lepas

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

>35% - 65% 75 > 65% 100

Cat Plafond

terkelupas,pudar

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

>35% - 65% 75 > 65% 100

Pintu

Kusen Pintu

pecah, lapuk/dimakan rayap

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

>35% - 65% 75 > 65% 100

Daun Pintu pecah, lapuk,

lepas

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

>35% - 65% 75 > 65% 100

Engsel Pintu

lepas, macet

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

>35% - 65% 75 Handel/ Kunci kunci rusak,

handel lepas

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

>35% - 65% 75 > 65% 100

Cat Pintu

terkelupas, warna pudar

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

>35% - 65% 75 > 65% 100

Page 85: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Tabel 4.3 Jenis kerusakan dan NP untuk Komponen Arsitektur (lanjutan)

Elemen Sub Elemen Jenis

Kerusakan Volume

Kerusakan Nilai

Pengurang Jendela

Kusen Jendela

pecah, lapuk/dimakan rayap

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

>35% - 65% 75 > 65% 100

Daun Jendela pecah, lapuk,

lepas

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

>35% - 65% 75 > 65% 100

Kaca Jendela

pecah, retak

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

>35% - 65% 75 > 65% 100

Engsel Jendela

Lepas, macet

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

>35% - 65% 75 > 65% 100

Kait angin

Lepas

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

>35% - 65% 75 > 65% 100

Cat Jendela

terkelupas, warna pudar

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

>35% - 65% 75 > 65% 100

Dinding

Pasangan bata

Pecah, retak

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

>35% - 65% 75 > 65% 100

Plester aci

Retak, terkelupas

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

>35% - 65% 75 > 65% 100

Cat Dinding

Terkelupas, warna pudar

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

>35% - 65% 75 > 65% 100

Penutup lantai dan dinding

Lantai dan dinding keramik

Lepas, pecah, retak

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

>35% - 65% 75 > 65% 100

Rabat

pecah, retak

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

>35% - 65% 75 > 65% 100

Page 86: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Tabel 4.4 Jenis kerusakan dan nilai pengurang untuk Komponen Utilitas

Elemen Sub Elemen Jenis

Kerusakan Tingkat

kerusakan Volume

Kerusakan Nilai

Pengurang

Instalasi listrik

Kabel Listrik

Putus, lepas

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

>35% - 65% 75 > 65% 100

Lampu TL, Pijar

Putus, buram

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

>35% - 65% 75 > 65% 100

Stop Kontak, saklar

Lepas, pecah

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

>35% - 65% 75 > 65% 100

Instalasi Air Bersih

Pompa Air Mati

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

>35% - 65% 75 > 65% 100

Tangki Air

Pecah, retak

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

>35% - 65% 75 > 65% 100

Instalasi Pipa

Pecah/ bocor, tersumbat

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

>35% - 65% 75 > 65% 100

Bak Air

pecah, bocor

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

>35% - 65% 75 > 65% 100

Kran Air

Rusak, lepas

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

>35% - 65% 75 > 65% 100

Page 87: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Tabel 4.4 Jenis kerusakan dan nilai pengurang untuk Komponen Utilitas (lanjutan)

Elemen Sub Elemen Jenis Kerusakan Tingkat

kerusakan Volume

Kerusakan Nilai

Pengurang Instalasi Air Kotor

Closed/ Urinoir

pecah, retak

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

>35% - 65% 75 > 65% 100

Instalasi pipa

Bocor/pecah, tersumbat

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

>35% - 65% 75 > 65% 100

Septictank

Penuh, roboh

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

>35% - 65% 75 > 65% 100

Saluran air Roboh, pecah

>0% - < 15% 25 15% - 35% 50

>35% - 65% 75 > 65% 100 > 65% 100

4.3.2 Penentuan Faktor Koreksi

Pada beberapa elemen sering terdapat lebih dari satu jenis kerusakan, agar

nilai pengurang tidak lebih dari seratus, maka dibuat faktor koreksi nilai pengurang.

Faktor koreksi disusun berdasarkan prioritas bahaya kerusakan diantara beberapa

kerusakan yang terjadi. Penentuan faktor koreksi untuk akibat kombinasi kerusakan

mengacu kepada nilai yang ditentukan oleh Uzarski sebagaimana pada Tabel 4.5 :

Tabel 4.5 Faktor kombinasi jenis kerusakan (Uzarski dalam Iih Suparjo, 2009)

Nomor Jumlah Kombinasi Kerusakan

Prioritas Bahaya

Kerusakan

Faktor Koreksi F (t,d)

1

2

I 0,8 - 0,7- 0,6

II 0,2 - 0,3 – 0,4

2

3

I 0,5 - 0,6

II 0,3 - 0,4

III 0,1 - 0,2

Page 88: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Misal pada kuda-kuda kerusakan yang terjadi adalah patah dan melendut,

maka bahaya kerusakan patah adala prioritas I dan bahaya lendut adalah prioritas II.

Maka faktor koreksi untuk patah adalah 0,7 dan untuk lendut adalah 0,3.

Faktor koreksi untuk kerusakan yang terjadi pada bangunan sekolah disesuaikan

dengan jenis kerusakan yang terjadi. Secara detail faktor koreksi untuk berbagai jenis

kerusakan disajikan pada Tabel 4.6 :

Tabel 4.6 Nilai Faktor Koreksi untuk kombinasi kerusakan pada bangunan sekolah

No. Komponen/Elemen Jumlah

Kerusakan Jenis

Kerusakan Prioritas Bahaya

Faktor Koreksi

1. Kuda-kuda, gording

2 Patah/tekuk I 0,7 Lendut II 0,3

2 Patah/tekuk I 0,7 Lapuk/karat II 0,3

2 Lendut I 0,6 Lapuk/karat II 0,4

3 Patah I 0,5 Lendut II 0,3 Lapuk/karat III 0,2

2. Ikatan angin 2 Pecah I 0,6 Lepas II 0,4

3. Usuk/kasau , reng 2 Pecah I 0,7 Lapuk II 0,3

4. Kolom

2 Lendut I 0,6 Retak II 0,4

2 Lendut I 0,6 Keropos II 0,4

2 Keropos I 0,6 Retak II 0,4

3 Lendut I 0,5 Keropos II 0,3 Retak III 0,2

5. Balok

2 Patah I 0,7 Lendut II 0,3

2 Patah I 0,7 Retak II 0,3

2 Lendut I 0,6 Retak II 0,4

3 Patah I 0,5 Retak II 0,3 Lendut III 0,2

6. Pelat 2 Retak I 0,6 Lendut II 0,4

7. Sloof 2 Patah I 0,6 Retak II 0,4

Page 89: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Tabel 4.6 Nilai Faktor Koreksi untuk kombinasi kerusakan (lanjutan)

No. Komponen/Elemen Jumlah

Kerusakan Jenis Kerusakan Prioritas Bahaya

Faktor Koreksi

8. Pondasi 2 Turun I 0,6 Retak II 0,4

9. Penutup atap 2 Pecah I 0,6 Retak II 0,4

10. Bubungan

2 Pecah I 0,7 Retak II 0,3

2 Pecah I 0,6 Lendut II 0,4

2 Lendut I 0,6 Retak II 0,4

3 Pecah I 0,5 Lendut II 0,3 Retak III 0,2

11. Lisplang 2 Pecah I 0,6 Lapuk II 0,4

12. Rangka Plafond Penutup Plapond

2 Lepas I 0,7 Lendut II 0,3

2 Lepas I 0,7 Lapuk II 0,3

2 Lendut I 0,6 Lapuk II 0,4

3 Lepas I 0,5 Lendut II 0,3 Lapuk III 0,2

13. Cat Plafond 2 Terkelupas I 0,7 Warna pudar II 0,3

14. Pasangan bata 2 Pecah I 0,7 Retak II 0,3

15. Plesteran Dinding 2 Terkelupas I 0,6 Retak II 0,4

16. Cat Dinding 2 Tekelupas I 0,7 Warna pudar II 0,3

17. Kusen Pintu , kusen jendela

2 Pecah I 0,6 Lapuk II 0,4

2 Pecah I 0,6 Rayap II 0,4

2 Rayap I 0,6 Lapuk II 0,4

3 Pecah I 0,5 Rayap II 0,3 Lapuk III 0,2

Page 90: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Tabel 4.6 Nilai Faktor Koreksi untuk kombinasi kerusakan (lanjutan)

No. Komponen/Elemen Jumlah

Kerusakan Tingkat

Kerusakan Prioritas Bahaya

Faktor Koreksi

18. Daun Pintu, daun jendela

2 Pecah I 0,6 Lepas II 0,4

2 Pecah I 0,6 Lapuk II 0,4

2 Lepas I 0,6 Lapuk II 0,4

3 Pecah I 0,5 Lepas II 0,3 Lapuk III 0,2

19. Kaca 2 Pecah I 0,7 Retak II 0,3

20. Kunci Pintu 2 Kunci rusak I 0,7 Handel lepas II 0,3

21. Engsel Pintu , Engsel Jendela 2

Lepas I 0,7 Macet II 0,3

22. Cat Pintu, Jendela 2 Terkelupas I 0,7 Warna pudar II 0,3

23. Keramik lantai, keramik dinding

2 Lepas I 0,6 Pecah II 0,4

2 Lepas I 0,7 Retak II 0,3

2 Pecah I 0,7 Retak II 0,3

3 Lepas I 0,5 Pecah II 0,3 Retak III 0,3

24. Rabat 2 Pecah I 0,7 Retak II 0,3

25. Instalasi Kabel 2 Putus I 0,6 Lepas II 0,4

26. Lampu TL, Pijar 2 Putus I 0,6 Buram II 0,4

27. Stop Kontak,saklar 2 Pecah I 0,6 Lepas II 0,4

28. Tangki air 2 Pecah I 0,6 Retak II 0,4

29. Pipa air bersih, air kotor

2 Pecah I 0,6 Bocor II 0,4

2 Pecah I 0,7 Tersumbat II 0,3

2 Bocor I 0,7 Tersumbat II 0,3

3 Pecah I 0,5 Bocor II 0,3 Tersumbat III 0,2

Page 91: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Tabel 4.6 Nilai Faktor Koreksi untuk kombinasi kerusakan (lanjutan)

No. Komponen/Elemen Jumlah

Kerusakan Jenis Kerusakan Prioritas Bahaya

Faktor Koreksi

28. Bak Air 2 Pecah I 0,6 Bocor II 0,4

29. Kran Air 2 Rusak I 0,7 Lepas II 0,3

30. Closed/Urinoir 2 Pecah I 0,7 Retak II 0,3

31 Septic tank 2 Roboh I 0,7 Penuh II 0,3

32 Saluran air 2 Roboh I 0,7 Pecah II 0,3

4.4 Perhitungan Indeks Kondisi Bangunan Sekolah

Perhitungan indeks kondisi bangunan sekolah berdasarkan kepada jenis

kerusakan, tingkat kerusakan dan volume kerusakan yang terjadi pada sub elemen.

Berdasarkan data tersebut bisa ditentukan nilai pengurang untuk masing-masing sub

elemen. Indeks kondisi elemen didapat dengan cara menjumlahkan hasil perkalian

indeks kondisi sub elemen dengan bobotnya masing-masing. Indeks kondisi sub

komponen didapat dengan cara menjumlahkan hasil perkalian indeks kondisi

elemen dengan bobotnya masing-masing. Indeks kondisi komponen didapat dengan

cara menjumlahkan hasil perkalian indeks kondisi sub komponen dengan bobotnya

masing-masing. Terakhir indeks kondisi bangunan didapat dengan cara

menjumlahkan hasil perkalian indeks kondisi komponen dengan bobotnya masing-

masing.

4.4.1 Contoh Perhitungan Indeks Kondisi Bangunan Sekolah

Pada perhitungan ini akan diambil sebagai sampel yaitu SDN Kadongdong.

Kondisi SDN Kadongdong mengalami kerusakan pada komponen struktur dan

arsitektur dan utilitas Kerusakan pada komponen struktur meliputi kerusakan pada

komponen kuda-kuda dan kolom. Kerusakan komponen arsitektur meliputi dinding,

plapon, keramik, kusen dan penutup atap.

Page 92: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Gambar 4.7 Denah dan tampak SDN Kadongdong

Gambar 4.8 Photo kerusakan pada SDN Kadongdong

A. Perhitungan indeks kondisi komponen struktural

Perhitungan indeks kondisi komponen struktural meliputi perhitungan kondisi

struktur atap, atas dan struktur bawah. Perhitungan menggunakan Persamaan 2.4.

Misal komponen kuda-kuda mengalami patah dengan volume lebih dari 10 %,

Page 93: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

maka dari tabel didapat nilai pengurang sebesar 100 %. Maka nilai kondisi kuda-

kuda yaitu :

IKSE = ( ) ( )dtFDijSjTjap

i

m

j

,*,,1001 1å å= =

- = 100 - ∑ ( 1x100) = 0

Perhitungan lengkap disajikan dalam Tabel 4.7

Tabel 4.7 Perhitungan indeks kondisi sub elemen komponen struktural

Elemen Sub

Elemen Jenis

Kerusakan Tingkat

Kerusakan Volume

Kerusakan F K N P Indeks Kondisi

A b c D e f g h=100-∑(fxg)

Struktur atap

Kuda-kuda patah 33,3 % 1,0 100,0

100 – (1x100) = 0 lapuk 0 % 0,0 0,0 lendut 0 % 0,0 0,0

Ikatan angin

Pecah 0,0 0,0 100 - (1x75) = 25 Lepas 43,8 % 1,0 75

lapuk 0,0 0,0

Gording

pecah 0 % 0,0 0,0 100 - (1x100) = 0 retak 0 % 0,0 0,0

lendut Sedang 73,16 % 1,0 100

Usuk/reng Pecah 20,6 % 0,7 50 100 – (0,7x50 + 0,3 x50) = 50 lapuk 16,5 % 0,3 50

Struktur atas

Kolom utama

Lendut 0 % 0,0 0,0 100-(1x8) = 92 Keropos 0 % 0,0 0,0 retak Ringan 22,7 % 1,0 8,0

Kolom selasar

Lendut Berat 36,4 % 1,0 75,0 100 – (1X75)= 25 Keropos 0 % 0,0 0,0 retak 0 % 0,0 0,0

Kolom praktis

Patah 0 % 0,0 0,0 100 – ( 0 ) = 100 Keropos 0 % 0,0 0,0 retak 0 % 0,0 0,0

Ring balk patah 0 % 0,0 0,0 100 – (0 ) = 100 retak 0 % 0,0 0,0 lendut 0 % 0,0 0,0

Balok Selasar

patah 0 % 0,0 0,0 100 – (1x75) = 25 retak 0 % 0,0 0,0 lendut Berat 39,4 % 1,0 75

Struktur

bawah Pondasi

Pecah 0 % 0,0 0,0 100 – ( 0 ) = 100 Lapuk 0 % 0,0 0,0 rayap 0 % 0,0 0,0

Sloof Pecah 0 % 0,0 0,0 100 – ( 0 ) = 100

Page 94: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Dari perhitungan diatas, perhitungan dilanjutkan ke penilaian indeks kondisi elemen

dengan Persamaan 2.5 :

IKE rangka atap = (IKSEgording x bobot gording + IKSE usuk/reng x bobot usuk/reng)

IKSK penutup atap = ( 50 x 0,552 + 50 x 0,448) = 50,0

Untuk selengkapnya perhitungan disajikan dalam Tabel 4.8 :

Tabel 4.8 Perhitungan indeks kondisi elemen komponen struktural

Sub Komponen

Elemen Indeks kondisi

Elemen(IKE)

Bobot elemen

Indeks kondisi Sub komponen (IKSK)

A b C D e = ∑(c x d)

Rangka atap Gording 50 0,552 50,0 Usuk/reng 50 0,448

Kolom Kolom utama 92 0,594

76,5 Kolom selasar 25 0,250 Kolom praktis 100 0,156

Balok

Ring Balk 100 0,515 63,63 Balok selasar 25 0,485

Selanjutnya perhitungan dilanjutkan kepada perhitungan indeks kondisi sub

komponen dengan Persamaan 2.6

IKSK struktur atap = (IKEkuda-kuda x bobot kuda-kuda + IKE rangka atap x bobot

Rangka atap + IKE ikatan angin x bobot ikatan angin)

IKSK penutup atap = ( 0 x 0,535 + 50,0 x 0,391 + 25 x 0,074) = 21,40

Untuk selengkapnya perhitungan disajikan dalam Tabel 4.9 :

Tabel 4.9 Perhitungan indeks kondisi sub komponen struktural

Sub Komponen

Elemen Indeks kondisi

Elemen(IKE)

Bobot elemen

Indeks kondisi Sub komponen (IKSK)

A b C D e = ∑(c x d)

Struktur atap Kuda-kuda 0,00 0,535

21,40 Rangka atap 50,0 0,391

Ikatan angin 25,0 0,074

Struktur atas Kolom 76,5 0,630 71,73 Balok 63,63 0,370

Struktur bawah

Pondasi 100,00 0,675 100,0 Sloof 100,00 0,325

Page 95: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Akhirnya bisa didapat bobot komponen struktur, yaitu dengan menggunakan

Persamaan 2.7

IKK struktur = (IKSKstruktur atap x bobot struktur atap + IKSK struktur atas x bobot

Struktur atas+ IKSK struktur bawah x bobot struktur bawah)

IKK struktur = ( 21,40 x 0,321 + 71,73 x 0,379 + 100,0 x 0,300 ) = 64,06

B. Perhitungan indeks kondisi komponen arsitektural

Perhitungan indeks kondisi komponen arsitektural meliputi perhitungan

kondisi atap, plapon, dinding, kusen dan lantai disajikan dalam Tabel 4.10

Tabel 4.10 Perhitungan indeks kondisi sub elemen komponen arsitektural

Elemen Sub

Elemen Jenis

Kerusakan Tingkat

Kerusakan Volume

Kerusakan F K N P Indeks Kondisi

A B c D e f g h=100-∑(fxg)

Penutup Atap

Genteng Pecah 0 % 0,0 0,0

100 - (1x25) = 75

retak 8,2 % 1,0 25

Bubungan pecah 0 % 0,0 0,0

100 - (75x1) = 25 retak 0 % 0,0 0,0

lendut 53,6 % 1,0 75,0

lisplang Pecah 0 % 0,0 0,0

100 - (1*50) = 50 Lepas 0 % 0,0 0,0

lapuk 22 % 1,0 50,0

Plapond

Rangka

lepas 80 % 1,0 100,0 100 - (100x1) = 0

lendut Berat 78,6 % 1,0 100,0

lapuk 0 % 0,0 0,0

Penutup

lepas 78,6 % 1,0 100,0 100 - (100x1) = 0

lendut 0 % 0,0 0,0

lapuk 0 % 0,0 0,0

Cat terkelupas 78,6 % 1,0 0,0 100 - (100x1) = 0

pudar 0 % 0,0 0,0

Page 96: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Tabel 4.10 Perhitungan indeks kondisi sub elemen komponen arsitektural (lanjutan)

A B c D e f g h=100-∑(fxg)

Pintu

Kusen Pecah 85,7 % 10,0 100,0 100 - (100x1) =0 Lapuk 0 % 0,0 0,0

rayap 0 % 0,0 0,0 Daun pintu

pecah 85,7 % 10,0 100,0 100-(100x1) =0 lapuk 0 % 0,0 0,0

lepas 70 % 1,0 100,0 Kunci Handel

rusak 85,7 % 10,0 100,0 100-(100x1) =0 lepas 0 % 0,0 0,0

Engsel lepas 66,7 % 1,0 10,0 100-(100x1) =0 macet 0 % 0,0 0,0

Cat Terkelupas 0 % 0,0 0,0 100-(100x1) =0 pudar 100 % 1,0 100,0

Jendela

Kusen Pecah 44,4 % 1,0 75,0 100 - (75x1) = 25 Lapuk 0 % 0,0 0,0

rayap 0 % 0,0 0,0 Daun jendela

pecah 0 % 0,0 0,0 100-(75x1) =25 rayap 0 % 0,0 0,0

lapuk 42,4 % 1,0 75,0 Kaca Pecah 50,4 % 1,0 75,0 100-(75x1) =25

retak 0 % 0,0 0,0 Kait ang lepas 42,4 % 1,0 0,0 100-(75x1) =25 Engsel lepas 42,4 % 1,0 0,0 100-(75x1) =25

macet 0 % 0,0 0,0 Slot lepas 42,4 % 1,0 50,0 100-(75x1) =25 Cat terkelupas 100 % 1,0 100,0 100-(100x1) =0

pudar 0 % 0,0 0,0

Dinding

Pas. bata pecah 0 % 0,0 0,0 100-(0x1) =0 Retak 0 % 1,0 0,0

Plesteran rontok 0 % 0,0 0,0 100-(25x1) =75 Retak 2,4 % 1,0 25,0

Cat terkelupas 0 % 0,0 0,0 100-(100x1) =0 pudar 100 % 1,0 100,0

Keramik dan dinding

Keramik Lepas 69,2 % 1,0 100,0 100-(100x1) =0 retak 0 % 0,0 0,0

Rabat Pecah 77,1 % 1,0 100,0 100-(100x1) =0 retak 0 % 0,0 0,0

keramik dinding

Lepas 51,2 % 1,0 75,0 100-(75x1) =25 retak 0 % 0,0 0,0

Page 97: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Dari perhitungan diatas, perhitungan dilanjutkan ke penilaian indeks kondisi elemen

dengan Persamaan 2.5 :

IKE pintu = (IKSEkusen x bobot kusen + IKSE daun pintu x bobot daun pintu

+ IKSE kunci x bobot kunci + IKSE engsel x bobot engsel + IKSE cat

x bobot cat)

IKE pintu = (0,0 x 0,277+ 0,0 x 0,371 + 0,0x 0,177 + 0,0 x 0,060 + 0,0 x 0,116) = 0,0

Untuk selengkapnya perhitungan disajikan dalam Tabel 4.11 :

Tabel 4.11 Perhitungan indeks kondisi elemen komponen arsitektural

Sub Komponen

Elemen Indeks kondisi

Elemen(IKE)

Bobot elemen

Indeks kondisi Sub komponen (IKSK)

A b C D e = ∑(c x d)

Pintu

Kusen 0 0,277

0,00 Daun pintu 0 0,371 Kunci/handel 0 0,177 Engsel 0 0,060 Cat 0 0,116

Jendela

Kusen 25 0,345

23,53

Daun jendela 25 0,200 Kaca 25 0,240 Kait angin 25 0,052 Engsel 25 0,052 Slot 25 0,052 Cat 0 0,059

Selanjutnya perhitungan dilanjutkan ke perhitungan indeks kondisi sub komponen

dengan Persamaan 2.6

IKSK penutup atap = (IKEgenteng x bobot genteng + IKE bubungan x bobot bubungan

+ IKE lisplang x bobot lisplang)

IKSK penutup atap = (75 x 0,765 + 25 x 0,164 + 50 x 0,071) = 65,03

Untuk selengkapnya perhitungan disajikan dalam Tabel 4.12 :

Page 98: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Tabel 4.12 Perhitungan indeks kondisi sub komponen arsitektural

Sub Komponen

Elemen Indeks kondisi

Elemen(IKE)

Bobot elemen

Indeks kondisi Sub komponen (IKSK)

A b C D e = ∑(c x d)

Penutup atap Genteng 75 0,765

65,03 Bubungan 25 0,164

Lisplang 50 0,071

Plapon Rangka 0 0,512

0,00 Penutup 0 0,345 Cat 0 0,143

Pintu dan jendela

Pintu 0 0,338 15,57 Jendela 23,53 0,662

Dinding Pas dinding 100 0,591 81,90 Plesteran 75 0,304

Cat 0 0,105 Penutup lantai Dan dinding

Keramik lantai 0 0,735 3,63 Rabat 0 0,120

Keramik dinding 25 0,145

Akhirnya bisa didapat bobot komponen arsitektur, yaitu dengan menggunakan

Persamaan 2.7

IKK arsitektur = (IKSKpenutup atap x bobot penutup atap + IKSK plapon x bobot plapon

+ IKSK dinding x bobot dinding +IKSK kusen x bobot kusen +

IKSK penutup lantai/dinding x bobot penutup lantai/dinding)

IKK arsitektur = (65,03 x 0,232 + 0,0 x 0,112 + 81,90 x 0,253 + 15,57 x 0,256 +

3,63 x 0,146 ) = 40,33

C. Perhitungan indeks kondisi komponen utilitas

Perhitungan indeks kondisi komponen utilitas meliputi perhitungan kondisi

instalasi listrik, air bersih dan air kotor disajikan dalam Tabel 4.13

Page 99: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Tabel 4.13 Perhitungan indeks kondisi elemen komponen utilitas

Elemen Sub

Elemen Jenis

Kerusakan Tingkat

Kerusakan Volume

Kerusakan F K N P Indeks Kondisi

A B c D e f g h=100-∑(fxg)

Instalasi listrik

Instalasi kabel

Terbakar 0 % 0,0 0,0 100-(1x100) = 0

Lepas 100 % 1,0 100,0

Lampu TL Mati/putus 85,7 % 1,0 100,0 100-(1x100) = 0

Lampu pijar

Mati/putus 100 % 1,0 100,0 100-(1x100) = 0

Stop kontak

Pecah 0 % 0,0 0,0 100-100x1) = 0

Lepas 75 % 1,0 100,0

Saklar Pecah 60 % 1,0 75,0

100-(75x1) =25 Lepas 0 % 0,0 0,0

Instalasi air bersih

Pompa Mati 100 % 1,0 100,0 100-(1x100) = 0

Tanki air Pecah 100 % 1,0 100,0

100-(1x100) = 0 retak 0 % 0,0 0,0

Instalasi pipa

pecah 83 % 1,0 100,0

100-(1x100) =0 Bocor 0 % 0,0 0,0

tersumbat 0 % 0,0 0,0

Bak air Pecah 100 % 1,0 100,0

100-(1x100) = 0 retak 0 % 0,0 0,0

Kran rusak 100 % 1,0 100,0

100-(1x100) = 0 lepas 0 % 0,0 0,0

Instalasi air kotor\\

Water closed

pecah 100 % 1,0 100,0 100-(1x100) =0

retak 0 % 0,0 0,0

Instalasi pipa

pecah 80 % 1,0 100,0 100-(1x100) =0 Bocor 0 % 0,0 0,0

tersumbat 0 % 0,0 0,0

Septic tank Roboh 100 % 1,0 100,0

100-(1x100) = 0 penuh 0 % 0,0 0,0

Saluran air Roboh 0 % 0,0 0,0

100-(1x100) = 0 Pecah 70,5 % 1,0 100,0

Dari perhitungan diatas, perhitungan dilanjutkan ke penilaian indeks kondisi sub

komponen dengan Persamaan 2.6 :

IKSK instalasi listrik = (IKEinstalasi kabel x bobot instalsi kabel + IKE lampu TL x bobot

Lampu TL + IKE lampu pijar x bobot lampu pijar + IKE stop kontak

x bobot stop kontak + IKE saklar x bobot saklar )

IKSKinstalasi listrik = (0 x 0,355 + 0 x 0,289 + 0 x 0,118 + 0 x 0,12 + 25 x 0,118)

= 2,95

Page 100: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Untuk selengkapnya perhitungan disajikan dalam Tabel 4.14 :

Tabel 4.14 Perhitungan indeks kondisi sub komponen utilitas

Sub Komponen

Elemen Indeks kondisi

Elemen(IKE)

Bobot elemen

Indeks kondisi Sub komponen (IKSK)

A B c D e = ∑(c x d)

Instalasi listrik

Instalasi kabel 0 0,355

2,95 Lampu TL 0 0,289

Lampu pijar 0 0,118

Stop kontak 0 0,120

Saklar 25 0,118

Instalasi air bersih

Pompa 0 0,353

0,0 Tanki air 0 0,223 Instalasi pipa 0 0,293 Bak air 0 0,078 Kran air 0 0,053

Instalasi air kotor

Water closed 0 0,399

0,0 Instalasi pipa 0 0,245 Septic tank 0 0,241 Saluran air 0 0,114

Akhirnya bisa didapat bobot komponen utilitas, yaitu dengan menggunakan

Persamaan 2.7

IKK utilitas = (IKSKinstalasi listrik x bobot instalasi listrik + IKSK air bersih x

bobot air bersih + IKSK air kotor x bobot Air kotor )

IKK utilitas = ( 2,95 x 0,3981 + 0,0 x 0,318 + 0,0 x 0,270) = 1,215

D. Perhitungan indeks kondisi bangunan

Perhitungan indeks kondisi bangunan meliputi komponen struktur, arsitektur

dan utilitas. Perhitungan menggunakan Persamaan 2.8

IK bangunan = (IKK struktur x bobot struktur + IKK arsitektur x bobot arsitektur

+ IKK utilitas x bobot utilitas )

= (64,06 x 0,401 + 40,33 x 0,451 + 1,215 x 0,148) = 44,056

4.4.2 Indeks Kondisi Bangunan Sekolah di Kecamatan Tigaraksa

Kondisi bangunan sekolah negeri di Kecamatan Tigaraksa didapat dengan

melakukan survey langsung ke lapangan. Indeks kondisi bangunan dihitung dengan

bantuan program dan didapat hasil sebagaimana dalam Tabel 4.15 :

Page 101: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Tabel 4.15. Daftar Indeks kondisi bangunan sekolah di Tigaraksa

No Nama Sekolah IKK

Struktur IKK

Arsitektur IKK

Utilitas IKB Tingkat

Kerusakan 1 SDN Tigaraksa I 98,59 78,17 75,02 86,43 13,57 2 SDN Tigaraksa II 98,59 81,55 57,57 85,81 14,19 3 SDN Tigaraksa III 100,00 87,33 79,05 91,19 8,81 4 SDN Tigaraksa IV 100,00 72,04 57,67 82,10 17,90 5 SDN Babakan 100,00 73,37 68,06 83,26 16,74 6 SDN Gudang 95,38 53,06 82,15 74,55 25,45 7 SDN Kadongdong 64,57 40,33 1,22 44,06 55,94 8 SDN Cogrek I 100,00 88,52 83,26 92,34 7,66 9 SDN Pasirnangka 100,00 86,54 59,30 88,88 11,12 10 SDN Seglog 97,36 69,09 55,81 78,46 21,54 11 SDN Pasirbolang 74,36 63,64 55,35 66,71 33,29 12 SDN Cogrek II 100,00 68,18 62,59 80,11 19,89 13 SDN Bidara 100,00 91,61 79,27 93,15 6,85 14 SDN Kadu 94,60 70,52 64,80 80,01 19,99 15 SDN Pete 90,72 62,05 57,57 73,63 26,37 16 SDN Kalapa Dua I 98,59 89,41 80,45 91,77 8,23 17 SDN Kalapa Dua II 67,95 57,31 48,73 60,76 39,24 18 SDN Cisereh I 98,59 69,27 60,48 79,73 20,27 19 SDN Cisereh II 100,00 87,39 78,17 91,08 8,92 20 SDN Guradog 100,00 87,58 57,57 89,15 10,85 21 SDN Sodong I 100,00 87,63 86,36 92,40 7,60 22 SDN Sodong II 100,00 88,26 69,47 90,92 9,08 23 SDN Tapos 100,00 89,53 82,16 92,64 7,36 24 SDN Pinang 100,00 92,26 85,36 94,35 5,65 25 SDN Tapos Wetan 98,59 73,96 77,41 84,35 15,65 26 SDN Bantar panjang 100,00 75,03 70,62 84,39 15,61 27 SDN Peusar 100,00 81,60 69,47 87,89 12,11 28 SDN Cigaling 100,00 84,02 50,35 86,64 13,36 29 SDN Kadeper 91,80 58,10 69,24 73,26 26,74 30 SDN Cileles 100,00 74,39 60,62 83,53 16,47 31 SDN Jalupang 98,59 65,51 66,52 79,63 20,37 32 SDN Kaduagung I 98,59 75,62 63,57 83,86 16,14 33 SDN Kaduagung II 98,59 74,11 60,62 82,81 17,19 34 SDN Bugel 100,00 87,50 73,37 91,05 8,95 35 SDN Matagara 100,00 80,33 78,44 87,94 12,06 36 SDN Nagrak 98,59 62,77 47,40 76,04 23,96 37 SMPN Tigaraksa I 100,00 89,08 79,65 92,54 7,46 38 SMPN Tigaraksa II 100,00 83,68 85,55 90,82 9,18 39 SMPN Tigaraksa III 100,00 92,09 85,55 94,63 5,37 40 SMAN Tigaraksa I 100,00 87,07 79,65 91,63 8,37 41 SMAN Tigaraksa II 100,00 91,56 83,68 93,78 6,22

Page 102: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Dari Tabel 4.15 dapat diketahui bahwasanya secara umum kondisi sekolah di

Kecamatan Tigaraksa dalam kondisi cukup baik. Dari 41 bangunan sekolah yang

disurvei, 2 dalam kondisi rusak berat, 17 rusak sedang dan 22 dalam kondisi rusak

ringan.

4.5 Penentuan Skala Prioritas Pemeliharaan Bangunan Sekolah

Penentuan prioritas rehabilitasi bangunan sekolah tidak dapat hanya

memperhatikan kriteria kerusakan bangunan saja. Penentuan kriteria yang

mempengaruhi dalam penentuan prioritas penanganan rehabilitasi bangunan sekolah

mengacu kepada Undang-undang dan peraturan pemerintah yang berkaitan dengan

rehabilitasi bangunan sekolah dan diskusi dengan pihak pemangku kepentingan.

Berdasarkan hasil kajian dan diskusi dalam penelitian ini digunakan enam

buah kriteria. Keenam buah kriteria tersebut yaitu :

A. Tingkat kerusakan bangunan sekolah

Kriteria tingkat kerusakan sekolah, menyatakan kondisi bangunan sekolah.

Perhitungan kondisi bangunan sekolah secara detail sebagaimana dibahas dalam

sub bab IV.3. Hasil perhitungan menggambarkan kondisi bangunan sekolah

berdasarkan jenis kerusakan, tingkat kerusakan dan volume kerusakan yang ada

pada elemen-elemen bangunan sekolah tersebut.

B. Status kepemilikan tanah sekolah

Status tanah sekolah menjadi salah satu kriteria dalam penentuan prioritas

rehabilitasi bangunan sekolah. Dalam Undang – Undang nomor 28 tahun 2002

tentang Bangunan Gedung, status kepemilikan tanah menjadi salah satu

persyaratan administrasi yang harus dipenuhi. Dalam penelitian ini status tanah

dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :

· Milik sekolah dan sudah memiliki sertifikat

· Milik sekolah dan belum memiliki sertifikat

· Bukan milik sekolah, bisa berupa tanah pribadi yang disewa sekolah, tanah

desa, tanah negara atau yang lainnya. Dalam Peraturan pemerintah tentang

standar sarana dan prasarana bangunan sekolah, diperbolehkan sekolah

berada diatas tanah yang disewa dengan minimal masa sewa 20 tahun.

Page 103: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

C. Status bangunan sekolah

Dalam Undang – Undang nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung,

status kepemilikan bangunan menjadi salah satu persyaratan administrasi yang

harus dipenuhi. Dalam penelitian ini status bangunan sekolah dibagi menjadi

tiga jenis, yaitu :

· Milik sekolah dan sudah memiliki izin mendirikan bangunan (IMB)

· Milik sekolah dan belum memiliki izin mendirikan bangunan (IMB)

· Bukan milik sekolah

D. Lokasi sekolah

Lokasi sekolah menjadi kriteria, hal ini dimaksudkan untuk memberi prioritas

kepada sekolah-sekolah yang berada pada lokasi agak terpencil/susah dijangkau.

Pembagian lokasi sekolah dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu :

· Mudah dijangkau

· Susah dijangkau

E. Rasio antara jumlah rombongan belajar dengan jumlah ruang kelas

Dalam standar sarana dan prasarana sekolah mempersyaratkan adanya jumlah

ruang kelas minimal, yaitu sama dengan jumlah rombongan belajar. Karena itu

rasio antara jumlah rombongan belajar dengan jumlah ruang kelas menjadi salah

satu kriteria dalam penelitian ini. Rasio ini menunjukan kondisi daya tampung

suatu sekolah. Pembagian rasio dalam penenlitian ini dibagi menjadi :

· Jumlah rombongan belajar lebih banyak dari ruang kelas

· Jumlah rombongan belajar sama dengan dari ruang kelas

· Jumlah rombongan belajar lebih kecil dari ruang kelas

F. Luas wilayah layanan sekolah

Perbedaan kondisi geografis, kepadatan penduduk dan jumlah sekolah antara

satu daerah dengan daerah yang lain menyebabkan perbedaan luas wilayah

layanan sekolah. Dalam standar sarana dan prasarana sekolah mempersyaratkan

satu sekolah dasar maksimal melayani 2000 jiwa. Dalam penelitian ini luas

layanan wilayah sekolah terbagi menjadi dua sub kriteria, yaitu :

· Luas, untuk sekolah yang melayani lebih dari 2000 jiwa

· Tidak luas, untuk sekolah yang melayani kurang dari 2000 jiwa.

Page 104: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

4.5.1 Penentuan Bobot Kriteria dan Sub Kriteria

Penentuan penilaian bobot kriteria dan sub kriteria dengan melibatkan

beberapa pihak yang berkepentingan. Dalam penelitian ini, pihak yang terlibat dalam

penilaian yaitu :

a. Dinas pendidikan Kabupaten Tangerang

b. Badan Perencanaan Daerah kabupaten Tangerang

c. Dinas Bangunan Kabupaten Tangerang

d. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tangerang

e. UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Tigaraksa

f. Kepala Sekolah di Wilayah Kecamatan Tigaraksa

g. Guru di sekolah lingkungan Kecamatan Tigaraksa

h. Komite Sekolah

Metode pembobotan yang digunakan yaitu metode AHP. Metode ini banyak

digunakan untuk penentuan prioritas dengan kriteria banyak (multi kriteria).

Proses penilaian dilakukan untuk masing-masing responden. Setelah

dilakaukan perhitungan dan didapat nilai bobot kriteria dari masing-masing

responden kemudian dicari nilai rata-rata dari keseluruhan responden. Nilai rata-rata

inilah yang digunakan sebagai bobot masing-masing kriteria/sub kriteria yang

digunakan untuk penilaian dan penentuan prioritas masing-masing sekolah.

Sebagai contoh penilaian yang dilakukan oleh responden dari Dinas

Pendidikan Kabupaten Tangerang sebagai berikut :

1. Penilaian kriteria utama

Kriteria utama dalam penentuan skala prioritas rehabilitasi bangunan sekolah

ditentukan sebanyak enam buah kriteria yaitu :

a. Tingkat kerusakan (TK)

b. Status tanah (ST)

c. Status bangunan (SB)

d. Lokasi Sekolah (LS)

e. Rasio rombongan belajar dengan ruang kelas (RSK)

f. Luas wilayah layanan sekolah (LW)

Page 105: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Penilaian tingkat kepentingan antara keenam kriteria utama berdasarkan

penilaian responden dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang disajikan

dalam matriks dibawah ini :

TK ST SB LS RSK LW

TK 1 1/3 3 7 5 7 ST 3 1 3 9 7 5 SB 1/3 1/3 1 5 3 5 LS 1/7 1/9 1/5 1 1/3 1/5

RSK 1/5 1/7 1/3 3 1 3 LW 1/7 1/5 1/5 5 1/3 1

Kemudian dilakukan perhitungan menggunakan Persamaan 2.10

Wi = √a11xa12x … … a1n. , sehingga didapat

W1 = ( 1,0 x 1/3 x 3,0 x 7,0 x 5,0 x 7,0 )1/6 = 2,501

W2 = ( 3,0 x 1,0 x 3,0 x 9,0 x 7,0 x 5,0 )1/6 = 3,762

W3 = ( 1/3 x 1/3 x 1,0 x 5,0 x 3,0 x 5,0 )1/6 = 1,424

W4 = ( 1/7 x 1/9 x 1/5 x 1,0 x 1/3 x 1/5 )1/6 = 0,244

W5 = ( 1/5 x 1/7 x 1/3 x 3,0 x 1,0 x 3,0 )1/6 = 1,664

W6 = ( 1/7 x 1/5 x 1/5 x 5,0 x 5,0 x 1/3 )1/6 = 0,460

S Wi = 9,056

Hitung bobot masing-masing komponen dengan Persamaan 2.11 Ĩƅ = Ǣƅ∑Ǣƅ Bobot kriteria tingkat kerusakan X1 = 2,501/9,056 = 0,276

Bobot kriteria status tanah X2 = 3,762/9,056 = 0,415

Bobot kriteria status bangunan X3 = 1,424/9,056 = 0,157

Bobot kriteria lokasi sekolah X4 = 0,244/9,056 = 0,027

Bobot kriteria rasio siswa dg ruang kelas X5 = 0,644/9,056 = 0,073

Bobot kriteria luas wilayah layanan X6 = 0,460/9,056 = 0,051

Page 106: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Menghitung nilai λmaks dengan Persamaan 2.12

1 1/3 3 7 5 7 0,276 1,798

3 1 3 9 7 5 0,415 2,726

1/3 1/3 1 5 3 5 0,157 0,997

1/7 1/9 1/5 1 1/3 3 X 0,027 = 0,179

1/5 1/7 1/3 3 1 3 0,073 0,474

1/7 1/5 1/5 5 1/3 1 0,051 0,364

λmaks = ∑ aij * Xi = 6,537

Pengujian konsistensi dengan menghitung nilai CI menggunakan Persamaan

2.13 ðA = 试炮ša1ú–奴守(奴能囊) = 纵j,闹�呢能j邹(j能囊) = 0,1074

Dengan ukuran matriks n = 6 dari tabel RI didapat nilai RI = 1,24, sehingga

nilai CR dapat dihitung dengan Persamaan 2.14 ðe = 匿年捏年 = b,囊b呢恼囊,挠恼 = 0,086

Ketentuan matriks perbandingan dapat diterima apabila nilai CR < 0,1, jadi

hasil penilaian diatas dapat diterima CR = 0,086 < 0,1 ( Ok ).

2. Penilaian sub kriteria

2.1 Sub kriteria tingkat kerusakan

Untuk kriteria tingkat kerusakan penilaian bobot masing-masing sekolah

dikalikan dengan bobot dari tingkat kerusakan gedung sekolah.

2.2 Sub kriteria status kepemilikan tanah sekolah

Untuk kriteria status kepemilikan tanah sekolah dibagi menjadi tiga buah sub

kriteria yaitu :

a. Milik sekolah dengan sertifikat (Mds)

b. Milik sekolah tanpa sertifikat (Mts)

c. Bukan milik sekolah (Bms)

Page 107: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Penilaian tingkat kepentingan antara ketiga sub kriteria berdasarkan penilaian

responden dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang disajikan dalam

matriks dibawah ini :

Mds Mts Bms

Mds 1 5 7 Mts 1/5 1 3 Bms 1/7 1/3 1

Kemudian dilakukan perhitungan menggunakan Persamaan 2.10

Wi = √a11xa12x … … a1n. , sehingga didapat

W1 = ( 1,0 x 5,0 x 7,0 )1/3 = 3,271

W2 = ( 1/5 x 1,0 x 3,0 )1/3 = 0,843

W3 = ( 1/7 x 1/3 x 1,0 )1/3 = 0,362

S Wi = 4,477

Hitung bobot masing-masing komponen dengan Persamaan 2.11

Bobot sub kriteria milik sekolah dengan sertifikat X1= 3,271/4,477= 0,731

Bobot sub kriteria milik sekolah dengan sertifikat X2= 0,843/4,477= 0,188

Bobot sub kriteria bukan milik sekolah X3= 0,362/4,477= 0,081

Menghitung nilai λmaks dengan Persamaan 2.12

1 5 7 0,731 2,239 1/5 1 3 x 0,188 = 0,577 1/7 1/3 1 0,081 0,248

λmaks = ∑ aij * Xi = 3,065

Pengujian konsistensi dengan menghitung nilai CI menggunakan Persamaan 2.13 ðA = 试炮ša1ú–奴守(奴能囊) = 纵�,bj闹能�邹(�能囊) = 0,032

Dengan ukuran matriks n = 3 dari tabel RI didapat nilai RI = 0,58, sehingga nilai

CR dapat dihitung dengan Persamaan 2.14 ðe = 匿年捏年 = b,b�挠b,闹X = 0,056

Page 108: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Ketentuan matriks perbandingan dapat diterima apabila nilai CR < 0,1, jadi hasil

penilaian diatas dapat diterima CR = 0,056 < 0,1 ( Ok ).

2.3 Sub kriteria status kepemilikan bangunan sekolah

Untuk kriteria status kepemilikan tanah sekolah dibagi menjadi tiga buah sub

kriteria yaitu :

a. Milik sekolah dengan IMB (Mdi)

b. Milik sekolah tanpa IMB (Mti)

c. Bukan milik sekolah (Bms)

Penilaian tingkat kepentingan antara ketiga sub kriteria berdasarkan penilaian

responden dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang disajikan dalam

matriks dibawah ini :

Mdi Mti Bms

Mdi 1 5 7 Mti 1/5 1 3 Bms 1/7 1/3 1

Kemudian dilakukan perhitungan menggunakan Persamaan 2.10

Wi = √a11xa12x … … a1n. , sehingga didapat

W1 = ( 1,0 x 5,0 x 7,0 )1/3 = 3,271

W2 = ( 1/5 x 1,0 x 3,0 )1/3 = 0,843

W3 = ( 1/7 x 1/3 x 1,0 )1/3 = 0,362

S Wi = 4,477

Hitung bobot masing-masing komponen dengan Persamaan 2.11

Bobot sub kriteria milik sekolah dengan IMB X1= 3,271/4,477= 0,731

Bobot sub kriteria milik sekolah dengan IMB X2= 0,843/4,477= 0,188

Bobot sub kriteria bukan milik sekolah X3= 0,362/4,477= 0,081

Menghitung nilai λmaks dengan Persamaan 2.12

1 5 7 0,731 2,239 1/5 1 3 x 0,188 = 0,577 1/7 1/3 1 0,081 0,248

λmaks = ∑ aij * Xi = 3,065

Page 109: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Pengujian konsistensi dengan menghitung nilai CI menggunakan Persamaan 2.13 ðA = 试λša1ú–奴守(奴能囊) = 纵�,bj闹能�邹(�能囊) = 0,032

Dengan ukuran matriks n = 3 dari tabel RI didapat nilai RI = 0,58, sehingga nilai

CR dapat dihitung dengan persamaan 2.14 ðe = 匿年捏年 = b,b�挠b,闹X = 0,056

Ketentuan matriks perbandingan dapat diterima apabila nilai CR < 0,1 , jadi hasil

penilaian diatas dapat diterima CR = 0,056 < 0,1 ( Ok ).

2.4 Sub kriteria Lokasi sekolah

Untuk kriteria lokasi sekolah dibagi menjadi dua sub kriteria yaitu :

a. Mudah dijangkau (Mj)

b. Susah dijangkau (Sj)

Penilaian tingkat kepentingan antara kedua sub kriteria utama penilaian

responden dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang disajikan dalam

matriks dibawah ini :

Mj Sj

Mj 1 7 Sj 1/7 1

Kemudian dilakukan perhitungan menggunakan Persamaan 2.10

Wi = √a11xa12x … … a1n. , sehingga didapat

W1 = ( 1,0 x 7,0 )1/2 = 2,646

W2 = ( 1/7 x 1,0 )1/2 = 0,378

S Wi = 3,024

Hitung bobot masing-masing komponen dengan Persamaan 2.11

Bobot sub kriteria mudah dijangkau X1= 2,646/3,024= 0,875

Bobot sub kriteria mudah dijangkau X2= 0,378/3,024= 0,125

Menghitung nilai λmaks dengan Persamaan 2.12

Page 110: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

1 7 0,875 0,875

1/7 1 x 0,125 = 0,125

λmaks = ∑ aij * Xi = 2,000

Pengujian konsistensi dengan menghitung nilai CI menggunakan Persamaan 2.13 ðA = 试炮ša1ú–奴守(奴能囊) = 纵挠,bb能挠邹(挠能囊) = 0,000

Dengan ukuran matriks n = 2 dari tabel RI didapat nilai RI = 0,00, sehingga nilai

CR dapat dihitung dengan Persamaan 2.14 ðe = 匿年捏年 = b,bbb,bb = 0,00

Ketentuan matriks perbandingan dapat diterima apabila nilai CR < 0,1 , jadi hasil

penilaian diatas dapat diterima CR = 0,00 < 0,1 ( Ok ).

2.5 Sub kriteria rasio rombongan belajar dengan ruang kelas

Untuk kriteria rasio rombongan belajar dengan jumlah ruang kelas dibagi

menjadi tiga buah sub kriteria yaitu :

· Rombongan belajar > ruang kelas (Rb>Rk)

· Rombongan belajar = ruang kelas (Rb=Rk)

· Rombongan belajar < ruang kelas (Rb<Rk)

Penilaian tingkat kepentingan antara ketiga sub kriteria berdasarkan penilaian

responden dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang disajikan dalam matriks

dibawah ini :

Rb>Rk Rb=Rk Rb<Rk

Rb>Rk 1 3 7

Rb=Rk 1/3 1 3

Rb<Rk 1/7 1/3 1

Kemudian dilakukan perhitungan menggunakan Persamaan 2.10

Wi = √a11xa12x … … a1n. , sehingga didapat

W1 = ( 1,0 x 3,0 x 7,0 )1/3 = 2,759

W2 = ( 1/3 x 1,0 x 3,0 )1/3 = 1,000

W3 = ( 1/7 x 1/3 x 1,0 )1/3 = 0,362

S Wi = 4,121

Page 111: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Hitung bobot masing-masing komponen dengan Persamaan 2.11

Bobot sub kriteria rombel > ruang kelas X1= 2,759/4,121= 0,669

Bobot sub kriteria rombel = ruang kelas X2= 1,000/4,121= 0,243

Bobot sub kriteria rombel < ruang kelas X3= 0,362/4,121= 0,088

Menghitung nilai λmaks dengan Persamaan 2.12

1 3 7 0,669 2,013 1/3 1 3 x 0,243 = 0,730 1/7 1/3 1 0,088 0,264

λmaks = ∑ aij * Xi = 3,007

Pengujian konsistensi dengan menghitung nilai CI menggunakan Persamaan 2.13 ðA = 试炮ša1ú–奴守(奴能囊) = 纵�,bb呢能�邹(�能囊) = 0,004

Dengan ukuran matriks n = 3 dari Tabel RI didapat nilai RI = 0,58, sehingga nilai

CR dapat dihitung dengan Persamaan 2.14 ðe = 匿年捏年 = b,bb恼b,闹X = 0,006

Ketentuan matriks perbandingan dapat diterima apabila nilai CR < 0,1 , jadi hasil

penilaian diatas dapat diterima CR = 0,006 < 0,1 ( Ok ).

2.6 Sub kriteria Luas wilayah layanan sekolah

Untuk kriteria lokasi sekolah dibagi menjadi dua sub kriteria yaitu :

· Luas (Lu)

· Tidak luas (Tl)

Penilaian tingkat kepentingan antara kedua sub kriteria utama penilaian stake

holder dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang disajikan dalam matriks

dibawah ini :

Lu Tl

Lu 1 9 Tl 1/9 1

Kemudian dilakukan perhitungan menggunakan Persamaan 2.10

Page 112: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Wi = √a11xa12x … … a1n. , sehingga didapat

W1 = ( 1,0 x 9,0 )1/2 = 3,000

W2 = ( 1/9 x 1,0 )1/2 = 0,333

S Wi = 3,333

Hitung bobot masing-masing komponen dengan Persamaan 2.11

Bobot sub kriteria luas X1= 3,000 /3,333= 0,900

Bobot sub kriteria tidak luas X2= 0,333 /3,333= 0,100

Menghitung nilai λmaks dengan Persamaan 2.12

1 9 0,900 1,800 1/9 1 x 0,100 = 0,200

λmaks = ∑ aij * Xi = 2,000

Pengujian konsistensi dengan menghitung nilai CI menggunakan Persamaan 2.13 ðA = 试炮ša1ú–奴守(奴能囊) = 纵挠,bb能挠邹(挠能囊) = 0,000

Dengan ukuran matriks n = 2 dari tabel RI didapat nilai RI = 0,00, sehingga nilai

CR dapat dihitung dengan Persamaan 2.14 ðe = 匿年捏年 = b,bbb,bb = 0,00

Ketentuan matriks perbandingan dapat diterima apabila nilai CR < 0,1 , jadi hasil

penilaian diatas dapat diterima CR = 0,00 < 0,1 ( Ok

Penilaian terhadap bobot masing-masing kriteria dan sub kriteria melibatkan

30 orang stake holder, yaitu :

a. Anggota DPRD Kabupaten Tangerang = 4 orang

b. Bapeda Kabupaten Tangerang = 3 orang

c. Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang = 4 orang

d. Dinas Bangunan Kabupaten Tangerang = 4 orang

e. UPTD Pendidikan Kecamatan Tigaraksa = 4 orang

f. Kepala Sekolah di Kecamatan Tigaraksa = 4 orang

g. Guru di Kecamatan Tigaraksa = 4 orang

h. Komite Sekolah = 3 orang

Page 113: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Untuk menghitung nilai bobot dari masing-masing kriteria dan sub kriteria

dengan menggunakan sistem pendukung keputusan. Dari hasil perhitungan didapat

nilai rat-rata dari 30 orang responden sebagaimana dalam Tabel 4.16 :

Tabel 4.16 Bobot kriteria dan sub kriteria penentuan prioritas pemeliharaan bangunan sekolah.

X Kriteria Sub Kriteria

Uraian Bobot Uraian Bobot Lokal

Bobot global

X1 Tingkat kerusakan 0,332 0,332

X2 Status tanah 0,265 Milik sekolah bersertifikat 0,684 0,181 Milik sekolah tak bersertifikat 0,234 0,063 Bukan milik sekolah 0,082 0,022

X3 Status bangunan 0,103 Milik sekolah dengan IMB 0,656 0,067 Milik sekolah tanpa IMB 0,251 0,027 Bukan milik sekolah 0,093 0,010

X4 Lokasi sekolah 0,065 Mudah dijangkau 0,400 0,025 Susah dijangkau 0,600 0,039

X5 Rasio rombel dng ruang kelas

0,186 Rombel > ruang kelas 0,613 0,113 Rombel = ruang kelas 0,280 0,052 Rombel < ruang kelas 0,107 0,021

X6 Luas wilayah layanan sekolah

0,049 Luas 0,792 0,039 Tidak luas 0,210 0,010

4.5.2 Perhitungan Nilai Sekolah Berdasarkan Bobot Kriteria dan Sub Kriteria

Perhitungan bobot total untuk masing-masing sekolah, yaitu dengan

menjumlahkan nilai dari keenam kriteria tersebut, sehingga nilai bobot total didapat

dengan persamaan sebagai berikut :

Bobot total = n X1 +n X2 + nX3 + nX4 + nX5 + nX6 , dengan

nX1 = Nilai tingkat kerusakan bangunan sekolah, dengan bobot : 0,332 nX2 = Nilai status tanah sekolah, dengan bobot :

milik sendiri bersertifikat = 0,181 milik sendiri tanpa sertifikat = 0,063 bukan milik sendiri = 0,022

Page 114: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

nX3 = Nilai status bangunan sekolah, dengan bobot : milik sendiri dengan IMB = 0,067

milik sendiri tanpa IMB = 0,027 bukan milik sendiri = 0,010 nX4 = Nilai lokasi sekolah, dengan bobot :

mudah dijangkau = 0,025 susah dijangkau = 0,039 nX5 = Nilai rasio rombongan belajar dengan ruang kelas, dengan bobot :

rombel > ruang kelas = 0,113 rombel = ruang kelas = 0,052

rombel < ruang kelas = 0,021 X6 = Nilai luas wilayah layanan sekolah, dengan bobot :

luas = 0,039 tidak luas = 0,010

Sebagai contoh SDN Kadongdong , dengan data-data sebagai berikut :

· Tingkat kerusakan bangunan sekolah = 55,94 %

· Status tanah sekolah = Milik sekolah tanpa sertifikat

· Status bangunan sekolah = Milik sekolah tanpa IMB

· Lokasi sekolah = Mudah dijangkau

· Rasio rombel dg ruang kelas = Jumlah rombel > ruang kelas

· Luas wilayah layanan sekolah = Luas

Maka nilai SDN Kadongdong adalah sebagai berikut :

Bobot total = nX1 + nX2 + nX3 + nX4 + nX5 + nX6

= 0,332 x 0,5594 + 0,063 + 0,027 + 0,025 + 0,113 + 0,039 = 0,453

Selanjutnya perhitungan untuk semua sekolah, dilakukan dengan bantuan

sistem pendukung keputusan. Hasil dari perhitungan ditampilkan dalam Tabel 4.17 :

Page 115: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Tabel 4.17 Perhitungan nilai sekolah berdasarkan masing-masing kriteria

No Nama Sekolah Nilai

Tingkat Rusak

Nilai Status Tanah

Nilai Status

Gedung

Nilai Lokasi

Sekolah

Nilai Rasio

rombel

Nilai Luas

layanan

Nilai Total

1 SDN Tigaraksa I 0,045 0,063 0,027 0,025 0,113 0,010 0,283 2 SDN Tigaraksa II 0,047 0,063 0,027 0,025 0,113 0,010 0,285 3 SDN Tigaraksa III 0,029 0,063 0,027 0,025 0,113 0,039 0,296 4 SDN Tigaraksa IV 0,059 0,063 0,027 0,025 0,113 0,010 0,297 5 SDN Babakan 0,055 0,063 0,027 0,025 0,113 0,039 0,322 6 SDN Gudang 0,085 0,063 0,027 0,025 0,113 0,039 0,352 7 SDN Kadongdong 0,186 0,063 0,027 0,025 0,113 0,039 0,453 8 SDN Cogrek I 0,026 0,063 0,027 0,025 0,113 0,039 0,293 9 SDN Pasirnangka 0,037 0,063 0,027 0,025 0,021 0,010 0,183

10 SDN Seglog 0,071 0,063 0,027 0,025 0,113 0,010 0,309 11 SDN Pasirbolang 0,111 0,063 0,027 0,025 0,021 0,010 0,257 12 SDN Cogrek II 0,066 0,063 0,027 0,025 0,113 0,010 0,304 13 SDN Bidara 0,023 0,063 0,027 0,025 0,052 0,039 0,229 14 SDN Kadu 0,066 0,063 0,027 0,025 0,113 0,039 0,333 15 SDN Pete 0,088 0,063 0,027 0,025 0,052 0,039 0,294 16 SDN Kalapa Dua I 0,027 0,063 0,027 0,025 0,113 0,010 0,265 17 SDN Kalapa Dua II 0,130 0,063 0,027 0,025 0,113 0,010 0,368 18 SDN Cisereh I 0,067 0,063 0,027 0,025 0,052 0,039 0,273 19 SDN Cisereh II 0,030 0,063 0,027 0,025 0,113 0,039 0,297 20 SDN Guradog 0,036 0,063 0,027 0,025 0,113 0,010 0,274 21 SDN Sodong I 0,025 0,063 0,027 0,025 0,052 0,039 0,231 22 SDN Sodong II 0,030 0,063 0,027 0,025 0,021 0,039 0,205 23 SDN Tapos 0,025 0,063 0,027 0,025 0,113 0,039 0,292 24 SDN Pinang 0,019 0,063 0,027 0,025 0,113 0,010 0,257 25 SDN Tapos Wetan 0,052 0,063 0,027 0,039 0,113 0,039 0,333 26 SDN Bantar panjang 0,052 0,063 0,027 0,025 0,113 0,039 0,319 27 SDN Peusar 0,040 0,063 0,027 0,025 0,113 0,039 0,307 28 SDN Cigaling 0,044 0,063 0,027 0,039 0,113 0,039 0,325 29 SDN Kadeper 0,089 0,063 0,027 0,039 0,021 0,039 0,278 30 SDN Cileles 0,055 0,063 0,027 0,025 0,113 0,039 0,322 31 SDN Jalupang 0,068 0,063 0,027 0,025 0,113 0,039 0,335 32 SDN Kaduagung I 0,053 0,063 0,027 0,025 0,113 0,039 0,320 33 SDN Kaduagung II 0,057 0,063 0,027 0,025 0,113 0,039 0,324 34 SDN Bugel 0,030 0,063 0,027 0,025 0,113 0,039 0,297 35 SDN Matagara 0,040 0,063 0,027 0,025 0,113 0,039 0,307 36 SDN Nagrak 0,080 0,063 0,027 0,025 0,113 0,039 0,347 37 SMPN Tigaraksa I 0,025 0,063 0,027 0,025 0,113 0,010 0,263 38 SMPN Tigaraksa II 0,031 0,181 0,027 0,025 0,113 0,010 0,387 39 SMPN Tigaraksa III 0,018 0,063 0,027 0,025 0,113 0,010 0,256 40 SMAN Tigaraksa I 0,025 0,063 0,027 0,025 0,052 0,010 0,202 41 SMAN Tigaraksa II 0,021 0,063 0,027 0,025 0,021 0,010 0,167

Page 116: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

4.5.3 Penentuan Skala Prioritas Penanganan Pemeliharaan Bangunan Sekolah di Kecamatan Tigaraksa.

Penentuan skala prioritas dilakukan dengan mengurutkan dari sekolah yang

mendapat nilai paling besar sampai kepada yang mendapat nilai paling kecil,

sehingga dihasilkan urutan prioritas penanganan pemeliharaan bangunan sekolah di

Kecamatan Tigaraksa sebagaimana dalam Tabel 4.18 :

Tabel 4.18 Hasil Perhitungan skala prioritas penanganan pemeliharaan bangunan sekolah di Kecamatan Tigaraksa

No Nama Sekolah

Nilai Tingkat Rusak

Nilai Status Tanah

Nilai Status

Gedung

Nilai Lokasi

Sekolah

Nilai Rasio

rombel

Nilai Luas

layanan

Nilai Total

1 SDN Kadongdong 0,186 0,063 0,027 0,025 0,113 0,039 0,453 2 SMPN Tigaraksa II 0,031 0,181 0,027 0,025 0,113 0,010 0,387 3 SDN Kalapa Dua II 0,130 0,063 0,027 0,025 0,113 0,010 0,368 4 SDN Gudang 0,085 0,063 0,027 0,025 0,113 0,039 0,352 5 SDN Nagrak 0,080 0,063 0,027 0,025 0,113 0,039 0,347 6 SDN Jalupang 0,068 0,063 0,027 0,025 0,113 0,039 0,335 7 SDN Kadu 0,066 0,063 0,027 0,025 0,113 0,039 0,333 8 SDN Tapos Wetan 0,052 0,063 0,027 0,039 0,113 0,039 0,333 9 SDN Cigaling 0,044 0,063 0,027 0,039 0,113 0,039 0,325

10 SDN Kaduagung II 0,057 0,063 0,027 0,025 0,113 0,039 0,324 11 SDN Babakan 0,055 0,063 0,027 0,025 0,113 0,039 0,322 12 SDN Cileles 0,055 0,063 0,027 0,025 0,113 0,039 0,322 13 SDN Kaduagung I 0,053 0,063 0,027 0,025 0,113 0,039 0,320 14 SDN Bantar panjang 0,052 0,063 0,027 0,025 0,113 0,039 0,319 15 SDN Seglog 0,071 0,063 0,027 0,025 0,113 0,010 0,309 16 SDN Peusar 0,040 0,063 0,027 0,025 0,113 0,039 0,307 17 SDN Matagara 0,040 0,063 0,027 0,025 0,113 0,039 0,307 18 SDN Cogrek II 0,066 0,063 0,027 0,025 0,113 0,010 0,304 19 SDN Bugel 0,030 0,063 0,027 0,025 0,113 0,039 0,297 20 SDN Tigaraksa IV 0,059 0,063 0,027 0,025 0,113 0,010 0,297 21 SDN Cisereh II 0,030 0,063 0,027 0,025 0,113 0,039 0,297 22 SDN Tigaraksa III 0,029 0,063 0,027 0,025 0,113 0,039 0,296 23 SDN Pete 0,088 0,063 0,027 0,025 0,052 0,039 0,294 24 SDN Cogrek I 0,026 0,063 0,027 0,025 0,113 0,039 0,293 25 SDN Tapos 0,025 0,063 0,027 0,025 0,113 0,039 0,292 26 SDN Tigaraksa II 0,047 0,063 0,027 0,025 0,113 0,010 0,285 27 SDN Tigaraksa I 0,045 0,063 0,027 0,025 0,113 0,010 0,283 28 SDN Kadeper 0,089 0,063 0,027 0,039 0,021 0,039 0,278 29 SDN Guradog 0,036 0,063 0,027 0,025 0,113 0,010 0,274 30 SDN Cisereh I 0,067 0,063 0,027 0,025 0,052 0,039 0,273

Page 117: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

Tabel 4.18 Hasil Perhitungan skala prioritas penanganan pemeliharaan bangunan sekolah di Kecamatan Tigaraksa (lanjutan).

No Nama Sekolah Nilai

Tingkat Rusak

Nilai Status Tanah

Nilai Status

Gedung

Nilai Lokasi

Sekolah

Nilai Rasio

rombel

Nilai Luas

layanan

Nilai Total

31 SDN Kalapa Dua I 0,027 0,063 0,027 0,025 0,113 0,010 0,265 32 SMPN Tigaraksa I 0,025 0,063 0,027 0,025 0,113 0,010 0,263 33 SDN Pinang 0,019 0,063 0,027 0,025 0,113 0,010 0,257 34 SDN Pasirbolang 0,111 0,063 0,027 0,025 0,021 0,010 0,257 35 SMPN Tigaraksa III 0,018 0,063 0,027 0,025 0,113 0,010 0,256 36 SDN Sodong I 0,025 0,063 0,027 0,025 0,052 0,039 0,231 37 SDN Bidara 0,023 0,063 0,027 0,025 0,052 0,039 0,229 38 SDN Sodong II 0,030 0,063 0,027 0,025 0,021 0,039 0,205 39 SMAN Tigaraksa I 0,025 0,063 0,027 0,025 0,052 0,010 0,202 40 SDN Pasirnangka 0,037 0,063 0,027 0,025 0,021 0,010 0,183 41 SMAN Tigaraksa II 0,021 0,063 0,027 0,025 0,021 0,010 0,167

4.6 Perhitungan Biaya Pemeliharaan Bangunan Sekolah

Mengacu kepada sistem yang digunakan di Kementrian Pekerjaan Umum dan

Direktorat Jendral Anggaran Departemen Keuangan, perhitungan kebutuhan

anggaran pembangunan dihitung mengacu kepada harga pembangunan per m2.

Adapun biaya total didapat dengan mengalikan harga per m2 dengan luas bangunan,

koefisien tingkat bangunan, dan tingkat kerusakan.

Perhitungan harga per m2 didapat dengan memperhitungkan beberapa faktor,

yaitu kebutuhan bahan material, upah tenaga kerja, alat bantu, keuntungan

pemborong, asuransi tenaga kerja dan lain-lain. Kementrian Pekerjaan Umum telah

mengeluarkan acuan untuk perhitungan harga bangunan per m2 untuk

kabupaten/kota. Yang perlu dilakukan untuk perhitungan hanya melakukan survey ke

beberapa toko bahan bangunan dan kontraktor, untuk kemudian dimasukan kedalam

formula yang telah ditentukan. Perhitungan biaya pada penelitian ini mengacu

kepada standar harga dari Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Tangerang dan

survey harga pasar di wilayah Kecamatan Tigaraksa. Perhitungan lengkap disajikan

dalam Tabel 4.19

Page 118: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

Tabel 4.19 Perhitungan standar biaya bangunan per m2

No Kebutuhan Satuan Harga Gedung tak bertingkat

Gedung bertingkat

Vol Jumlah Vol Jumlah

KEBUTUHAN BAHAN DAN UPAH

BAHAN

A. BAHAN PASANGAN 205.000,

0,12

26.199,0

0,17

36.223,51 PASIR BETON m3 190.000,00 0,1278 24.282,00 0,1767 33.573,00

2 PASIR PASANG m3 185.000,00 0,2781 51.448,50 0,1520 28.120,00

3 PASIR URUG m3 140.000,00 0,1121 15.694,00 0,1620 22.680,00

4 SEMEN PC (50 Kg) Zak 58.000,00 2,3285 135.053,00 2,9988 173.930,40

5 KERIKIL BETON UK. 3 cm s/d 4 cm m3 190.000,00 0,2028 38.532,00 1,3524 256.956,00

6 KERIKIL KORAL m3 170.000,00 0,0050 850,00 1,3524 229.908,00

B. BAHAN PASANGAN - -

7 BATU KALI m3 160.000,00 0,2150 34.400,00 0,0938 15.008,00

C. BAHAN LANTAI - -

8 KERAMIK 30 X 30 m2 32.000,00 1,0395 33.264,00 0,9702 31.046,40

D. BAHAN DINDING - -

9 BATU BATA UK. 5.5 X 11 X 23 Bh 450,00 99,3850 44.723,25 86,9734 39.138,03

10 BETON ROSTER / KERAWANG Bh 6.000,00 0,2131 1.278,60 - -

E. BAHAN PENUTUP LANGIT-LANGIT - -

11 ETERNIT, UK. 100 X 100 Lbr 15.000,00 0,9450 14.175,00 0,8820 13.230,00

F. BAHAN PENUTUP ATAP - -

12 BUBUNGAN GENTENG PLENTONG "S" Bh 3.200,00 0,8803 2.816,96 0,0915 292,80

13 GENTENG PLENTONG "S" Bh 2.100,00 30,0390 63.081,90 14,0182 29.438,22

G. BAHAN KAYU - -

21 KAYU BALOK KLAS I m3 5.500.000,00 - - 0,0017 9.350,00

22 KAYU BALOK KLAS II m3 4.500.000,00 0,1557 700.650,00 0,1660 747.000,00

23 KAYU PAPAN KLAS II m3 4.600.000,00 0,0013 5.980,00 0,0012 5.520,00

24 KAYU PAPAN KLAS III m3 2.600.000,00 0,0495 128.700,00 0,1001 260.260,00

25 KAYU PAPAN KLAS IV m3 1.800.000,00 0,0014 2.520,00 0,0022 3.960,00

26 KAYU LAPIS 4 mm UK. 8" X 4" Lbr 52.500,00 0,1349 7.082,25 0,1728 9.072,00

27 KAYU LAPIS 12 mm UK. 8" X 4" Lbr 160.000,00 - - 0,0025 400,00

H. BAHAN BESI - -

28 BESI BETON POLOS DIA. 10 mm Kg 8.000,00 11,4648 91.718,40 10,0361 80.288,80

29 BESI BETON ULIR DIA. 13 mm Kg 8.500,00 13,4580 114.393,00 19,8851 169.023,35

30 KAWAT BENDRAT / BETON Kg 15.000,00 1,2712 19.068,00 2,7362 41.043,00

31 PAKU UK. 3 CM - 7 CM Kg 20.000,00 0,2476 4.952,00 0,2576 5.152,00

I. BAHAN SANITAIR / SALURAN AIR

32 TANKI AIR FIBRE GLASS 1000 ltr Bh 850.000,00 0,0036 3.060,00 0,0013 1.105,00

33 BUIS BETON 1/2 DIA. 20 CM Bh 30.000,00 0,1132 3.396,09 0,0615 1.845,00

34 PIPA GIP DIA. 1" M 48.000,00 - - 0,1257 6.033,60

35 PIPA GIP DIA. 1 1/2" M 78.000,00 - - 0,0014 109,20

36 PIPA GIP DIA. 2" M 105.000,00 - - 0,3098 32.529,00

37 PIPA PVC DIA. 1/2" M 3.600,00 0,0143 51,48 - -

38 PIPA PVC DIA. 3/4" M 5.250,00 0,0286 150,15 - -

39 PIPA PVC DIA. 2" M 15.750,00 0,0430 677,25 0,0041 64,58

40 PIPA PVC DIA. 3" M 26.250,00 - - - -

41 PIPA PVC DIA. 4" M 43.000,00 0,0358 1.539,40 0,0082 352,60

Page 119: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Tabel 4.19 Perhitungan standar biaya bangunan per m2 (lanjutan)

No Kebutuhan Satuan Harga Gedung tak bertingkat

Gedung bertingkat

Vol Jumlah Vol Jumlah

42 KLOSET DUDUK KERAMIK Bh 100.000,00 0,0012 120,00 0,0011 110,00

43 KLOSET JONGKOK KERAMIK AR Bh 175.000,00 0,0072 1.260,00 0,0021 367,50

44 URINOAR KERAMIK STANDAR Bh 400.000,00 0,0072 2.880,00 0,0068 2.720,00

45 WASTAFEL GANTUNG KERAMIK Bh 425.000,00 0,0012 510,00 0,0012 510,00

J. BAHAN FINISHING - -

46 CAT BESI Kg 55.000,00 - - 0,0122 671,00

47 CAT DINDING Kg 14.000,00 0,5346 7.484,40 0,4456 6.238,40

48 CAT KAYU Kg 55.000,00 0,3680 20.240,00 0,2005 11.027,50

K. BAHAN LAIN - LAIN - -

49 KACA BENING 5 MM m2 120.000,00 0,0376 4.512,00 0,0525 6.300,00

50 POMPA TANGAN Bh 275.000,00 0,0018 495,00 0,0013 357,50

51 INSTALASI LISTRIK Titik 257.000,00 0,0018 462,60 0,0013 334,10

51 BAHAN LAIN - LAIN (5% dari total Bahan) - 95.226,85 - 126.265,97

- -

SUB TOTAL BIAYA BAHAN - 1.668.458,35 - 2.400.175,18

UPAH

1 MANDOR ORG 70.000,00 0,2976 20.832,00 0,2697 18.879,00

2 KEPALA TUKANG ORG 65.000,00 0,2015 13.097,50 0,2617 17.010,50

3 TUKANG BATU ORG 60.000,00 0,5053 30.318,00 0,3662 21.972,00

4 LADEN TUKANG BATU ORG 45.000,00 0,4043 18.193,50 0,2946 13.257,00

5 TUKANG BESI ORG 60.000,00 0,4763 28.578,00 1,0618 63.708,00

6 LADEN TUKANG BESI ORG 45.000,00 0,3402 15.309,00 0,9910 44.595,00

7 TUKANG KAYU ORG 60.000,00 1,5298 91.788,00 1,8299 109.794,00

8 LADEN TUKANG KAYU ORG 45.000,00 0,3718 16.731,00 0,3183 14.323,50

9 TUKANG CAT ORG 60.000,00 0,4118 24.708,00 0,3319 19.914,00

10 LADEN TUKANG CAT ORG 45.000,00 0,2314 10.413,00 0,1041 4.684,50

11 TUKANG BONGKAR ORG 60.000,00 0,1270 7.620,00 0,9629 57.774,00

12 TUKANG GALI & URUG ORG 45.000,00 1,1271 50.719,50 1,3715 61.717,50

13 TUKANG LISTRIK ORG 65.000,00 0,1080 7.020,00 0,0918 5.967,00

14 TUKANG PIPA ORG 65.000,00 0,0225 1.462,50 0,0086 559,00

SUB TOTAL BIAYA UPAH 336.790,00 454.155,00

Biaya pembongkaran (5% biaya upah) 16.839,50 22.707,75

BIAYA KONSTRUKSI (K)

Sub Total Biaya Bahan Bangunan 1.668.458,35 2.400.175,18

Sub Total Biaya Upah Kerja 17,19% 353.629,50 16,30% 476.862,75

Sub Biaya Peralatan Kerja (10% Upah 35.362,95

(20% Upah 47.686,28

A. BIAYA NYATA BANGUNAN (A) 2.057.450,80 2.924.724,21

B. JASA KONTRAKTOR 10% (A) 205.745,08 292.472,42

C. PAJAK – PAJAK 246.894,10 350.966,90

a. PPh Pasal 21 & 23 2% (A) 41.149,02 58.494,48

b. PPn 10% (A) 205.745,08 292.472,42

SUB TOTAL (A) + (B) + (C) 2.510.089,98 3.568.163,53

Page 120: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Tabel 4.19 Perhitungan standar biaya bangunan per m2 (lanjutan)

ASURANSI 78.183,12 111.139,52

a. All Risk 3% (A) 61.723,52 87.741,73

b. Tenaga Kerja 0,5% (A) 10.287,25 14.623,62

c. Pihak ke III 0,3% (A) 6.172,35 8.774,17

TINGKAT INFLASI 5% Bahan

83.422,92 120.008,76

KESELAMATAN KERJA 1% (D) 25.100,90 35.681,64

TOTAL BIAYA KONSTRUKSI 2.696.796,92 3.834.993,45

BIAYA KONSTRUKSI FISIK 2.697.000,00 3.835.000,00

Adapun untuk kebutuhan biaya total rehabilitasi masing-masing sekolah dihitung

dengan Persamaan 2.1

Bp = Lb * Tk * Kt * Hsb

dengan : Bp = Biaya pemeliharaan, Lb = Luas Bangunan, Hsb = Harga Satuan Pembangunan Baru, Tk = Tingkat/besar kerusakan, Kt = Koefisien Tingkat. Pada bangunan sekolah terdapat ruang kelas dan ruang selasar, harga satuan

kedua jenis ruang ini berbeda. Menurut Kepmen PU No : 45/PRT/2007 tentang

Pedoman Teknis Pembangunan Gedung Negara, harga satuan/m2 dari ruang selasar

adalah setengah dari ruang biasa/kelas. Koefisien tingkat bangunan 1,0 untuk

bangunan tidak bertingkat, 1,09 untuk bangunan bertingkat dua dan 1,125 untuk

bangunan bertingkat tiga.

Untuk memudahkan hasil perhitungan program disajikan dalam Tabel 4.20.

Sedangkan rekapitulasi kebutuhan biaya dapat dilihat pada Tabel 4.21.

Page 121: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Tabel 4.20 Perhitungan kebutuhan biaya rehabilitasi bangunan sekolah

No Nama Sekolah Jenis

Ruang Luas (m2)

Tkt Kerusakan

Koef Tkt

Harga Satuan

Jumlah Jumlah Total

1

SDN Kadongdong

R. Kls 224 0,559 1,00 2.697.000,00 337.707.552,00 385.951.488,00

Selasar 64 0,559 1,00 1.348.500,00 48.243.936,00

2

SMPN Tigaraksa II

R. Kls 252 0,092 1,00 2.697.000,00 62.527.248,00 71.459.712,00

Selasar 72 0,092 1,00 1.348.500,00 8.932.464,00

3

SDN Kalapa Dua II

R. Kls 158 0,392 1,00 2.697.000,00 166.512.780,00 190.300.320,00

Selasar 45 0,392 1,00 1.348.500,00 23.787.540,00

4

SDN Gudang

R. Kls 112 0,255 1,00 2.697.000,00 77.026.320,00 88.030.080,00

Selasar 32 0,255 1,00 1.348.500,00 11.003.760,00

5

SDN Nagrak

R. Kls 158 0,240 1,00 2.697.000,00 101.946.600,00 116.510.400,00

Selasar 45 0,240 1,00 1.348.500,00 14.563.800,00

6

SDN Jalupang

R. Kls 158 0,204 1,00 2.697.000,00 86.654.610,00 99.033.840,00

Selasar 45 0,204 1,00 1.348.500,00 12.379.230,00

7

SDN Kadu

R. Kls 193 0,200 1,00 2.697.000,00 103.834.500,00 118.668.000,00

Selasar 55 0,200 1,00 1.348.500,00 14.833.500,00

8

SDN Tapos Wetan

R. Kls 182 0,157 1,00 2.697.000,00 77.064.078,00 88.073.232,00

Selasar 52 0,157 1,00 1.348.500,00 11.009.154,00

9

SDN Cigaling

R. Kls 158 0,134 1,00 2.697.000,00 56.920.185,00 65.051.640,00

Selasar 45 0,134 1,00 1.348.500,00 8.131.455,00

10

SDN Kaduagung II

R. Kls 182 0,172 1,00 2.697.000,00 84.426.888,00 96.487.872,00

Selasar 52 0,172 1,00 1.348.500,00 12.060.984,00

11

SDN Babakan

R. Kls 182 0,167 1,00 2.697.000,00 81.972.618,00 93.682.992,00

Selasar 52 0,167 1,00 1.348.500,00 11.710.374,00

12

SDN Cileles

R. Kls 182 0,165 1,00 2.697.000,00 80.990.910,00 92.561.040,00

Selasar 52 0,165 1,00 1.348.500,00 11.570.130,00

13

SDN Kaduagung I

R. Kls 158 0,161 1,00 2.697.000,00 68.389.177,50 78.159.060,00

Selasar 45 0,161 1,00 1.348.500,00 9.769.882,50

14

SDN Bantar panjang

R. Kls 224 0,156 1,00 2.697.000,00 94.243.968,00 107.707.392,00

Selasar 64 0,156 1,00 1.348.500,00 13.463.424,00

15

SDN Seglog

R. Kls 224 0,215 1,00 2.697.000,00 129.887.520,00 148.442.880,00

Selasar 64 0,215 1,00 1.348.500,00 18.555.360,00 16

SDN Peusar

R. Kls 168 0,121 1,00 2.697.000,00 54.824.616,00 62.656.704,00 Selasar 48 0,121 1,00 1.348.500,00 7.832.088,00

17

SDN Matagara

R. Kls 390 0,121 1,00 2.697.000,00 127.238.796,30 142.544.001,60 Selasar 94 0,121 1,00 1.348.500,00 15.305.205,30

18

SDN Cogrek II

R. Kls 182 0,199 1,00 2.697.000,00 97.679.946,00 111.634.224,00 Selasar 52 0,199 1,00 1.348.500,00 13.954.278,00

19

SDN Bugel

R. Kls 182 0,179 1,00 2.697.000,00 44.176.860,00 50.487.840,00 Selasar 52 0,179 1,00 1.348.500,00 6.310.980,00

20

SDN Tigaraksa IV

R. Kls 158 0,090 1,00 2.697.000,00 76.035.172,50 86.897.340,00 Selasar 45 0,090 1,00 1.348.500,00 10.862.167,50

21

SDN Cisereh II

R. Kls 224 0,089 1,00 2.697.000,00 53.767.392,00

61.448.448,00 Selasar 64 0,089 1,00 1.348.500,00 7.681.056,00 22 SDN Tigaraksa III

R. Kls 616 0,088 1,09 3.835.000,0 226.597.571,20 258.968.652,80

Selasar 176 0,088 1,09 1.917.500,0 32.371.081,60 23 SDN Pete

R. Kls 196 0,264 1,00 2.697.000,0 139.553.568,00

159.489.792,00

Selasar 56 0,264 1,00 1.348.500,0 19.936.224,00

Page 122: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Tabel 4.20 Perhitungan kebutuhan biaya rehabilitasi bangunan sekolah (lanjutan)

No Nama Sekolah Jenis

Ruang Luas (m2)

Tkt Kerusak

an

Koef Tkt

Harga Satuan

Jumlah Jumlah Total

24 SDN Cogrek I

R. Kls 700 0,077 1,09 3.835.000,0 225.310.085,00 254.278.524,50

Selasar 180 0,077 1,09 1.917.500,0 28.968.439,50

25 SDN Tapos

R. Kls 224 0,074 1,00 2.697.000,0 44.705.472,00 51.091.968,00 Selasar 64 0,074 1,00 1.348.500,0 6.386.496,00

26 SDN Tigaraksa II

R. Kls 210 0,142 1,00 2.697.000,0 80.424.540,00 91.913.760,00 Selasar 60 0,142 1,00 1.348.500,0 11.489.220,00

27 SDN Tigaraksa I

R. Kls 315 0,136 1,00 2.697.000,0 115.539.480,00 132.045.120,00 Selasar 90 0,136 1,00 1.348.500,0 16.505.640,00

28 SDN Kadeper

R. Kls 224 0,267 1,00 2.697.000,0 161.302.176,00 184.345.344,00 Selasar 64 0,267 1,00 1.348.500,0 23.043.168,00

29 SDN Guradog

R. Kls 210 0,109 1,00 2.697.000,0 61.734.330,00 70.553.520,00 Selasar 60 0,109 1,00 1.348.500,0 8.819.190,00

30 SDN Cisereh I

R. Kls 182 0,203 1,00 2.697.000,0 99.643.362,00 113.878.128,00 Selasar 52 0,203 1,00 1.348.500,0 14.234.766,00

31 SDN Kalapa Dua I

R. Kls 224 0,082 1,00 2.697.000,0 49.538.496,00 56.615.424,00 Selasar 64 0,082 1,00 1.348.500,0 7.076.928,00

32 SMPN Tigaraksa I

R. Kls 374 0,075 1,09 3.835.000,0 117.190.505,25 133.932.006,00 Selasar 107 0,075 1,09 1.917.500,0 16.741.500,75

33 SDN Pinang

R. Kls 224 0,057 1,00 2.697.000,0 34.435.296,00 39.354.624,00 Selasar 64 0,057 1,00 1.348.500,0 4.919.328,00

34 SDN Pasirbolang

R. Kls 224 0,333 1,00 2.697.000,0 201.174.624,00 229.913.856,00 Selasar 64 0,333 1,00 1.348.500,0 28.739.232,00

35 SMPN Tigaraksa III

R. Kls 189 0,054 1,00 2.697.000,0 27.525.582,00 29.491.695,00 Selasar 27 0,054 1,00 1.348.500,00 1.9666.133,00

36 SDN Sodong I

R. Kls 538 0,076 1,00 2.697.000,0 110.336.427,60 122.368.284,00 Selasar 117 0,076 1,00 1.348.500,0 12.031.856,40

37 SDN Bidara

R. Kls 224 0,068 1,00 2.697.000,0 41.080.704,00 46.949.376,00 Selasar 64 0,068 1,00 1.348.500,0 5.868.672,00

38 SDN Sodong II

R. Kls 193 0,091 1,00 2.697.000,0 47.244.697,50 53.993.940,00 Selasar 55 0,091 1,00 1.348.500,0 6.749.242,50

39 SMAN Tigaraksa I

R. Kls 768 0,075 1,09 3.835.000,0 240.776.640,00 270.873.720,00 Selasar 192 0,075 1,09 1.917.500,0 30.097.080,00

40 SDN Pasirnangka

R. Kls 186 0,111 1,00 2.697.000,0 55.532.578,50 63.465.804,00 Selasar 53 0,111 1,00 1.348.500,0 7.933.225,50

41 SMAN Tigaraksa II R. Kls 800 0,062 1,09 3.835.000,0 207.335.440,00 227.032.306,80

152 0,062 1,09 1.917.500,00 19.696.866,80

Page 123: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Tabel 4.21 Perhitungan rekapitulasi kebutuhan biaya pemeliharaan bangunan sekolah.

No Nama Sekolah Tingkat

Kerusakan Biaya Rehabilitasi

(Rp) Biaya Komulatif

( Rp)

1 SDN Kadongdong 0,559 385.951.488,00 385.951.488,00 2 SMPN Tigaraksa II 0,092 71.459.712,00 457.411.200,00 3 SDN Kalapa Dua II 0,392 190.300.320,00 647.711.520,00 4 SDN Gudang 0,255 88.030.080,00 735.741.600,00 5 SDN Nagrak 0,240 116.510.400,00 852.252.000,00 6 SDN Jalupang 0,204 99.033.840,00 951.285.840,00 7 SDN Kadu 0,200 118.668.000,00 1.069.953.840,00 8 SDN Tapos Wetan 0,157 88.073.232,00 1.158.027.072,00 9 SDN Cigaling 0,134 65.051.640,00 1.223.078.712,00 10 SDN Kaduagung II 0,172 96.487.872,00 1.319.566.584,00 11 SDN Babakan 0,167 93.682.992,00 1.413.249.576,00 12 SDN Cileles 0,165 92.561.040,00 1.505.810.616,00 13 SDN Kaduagung I 0,161 78.159.060,00 1.583.969.676,00 14 SDN Bantar panjang 0,156 107.707.392,00 1.691.677.068,00 15 SDN Seglog 0,215 148.442.880,00 1.840.119.948,00 16 SDN Peusar 0,121 62.656.704,00 1.902.776.652,00 17 SDN Matagara 0,121 142.544.001,60 2.045.320.653,60 18 SDN Cogrek II 0,199 111.634.224,00 2.156.954.877,60 19 SDN Tigaraksa IV 0,090 50.487.840,00 2.294.340.057,60 20 SDN Bugel 0,179 86.897.340,00 2.243.852.217,60 21 SDN Cisereh II 0,089 61.448.448,00 2.355.788.505,60 22 SDN Tigaraksa III 0,088 258.968.652,80 2.614.757.158,40 23 SDN Pete 0,264 159.489.792,00 2.774.246.950,40 24 SDN Cogrek I 0,077 254.278.524,50 3.028.525.474,90 25 SDN Tapos 0,074 51.091.968,00 3.079.617.442,90 26 SDN Tigaraksa II 0,142 91.913.760,00 3.171.531.202,90 27 SDN Tigaraksa I 0,136 132.045.120,00 3.303.576.322,90 28 SDN Kadeper 0,267 184.345.344,00 3.487.921.666,90 29 SDN Guradog 0,109 70.553.520,00 3.558.475.186,90 30 SDN Cisereh I 0,203 113.878.128,00 3.672.353.314,90 31 SDN Kalapa Dua I 0,082 56.615.424,00 3.728.968.738,90 32 SMPN Tigaraksa I 0,075 133.932.006,00 3.862.900.744,90 33 SDN Pinang 0,057 39.354.624,00 3.902.255.368,90 34 SDN Pasirbolang 0,333 229.913.856,00 4.132.169.224,90 35 SMPN Tigaraksa III 0,054 29.491.695,00 4.161.660.919,90 36 SDN Sodong I 0,076 122.368.284,00 4.284.029.203,90 37 SDN Bidara 0,068 46.949.376,00 4.330.978.579,90 38 SDN Sodong II 0,091 53.993.940,00 4.384.972.519,90 39 SMAN Tigaraksa I 0,075 270.873.720,00 4.655.846.239,90 40 SDN Pasirnangka 0,111 63.465.804,00 4.719.312.043,90 41 SMAN Tigaraksa II 0,062 227.032.306,80 4.946.344.350,70

Page 124: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

4.7 Skenario Penanganan Pemeliharaan Bangunan Sekolah

Berdasarkan perhitungan diatas didapat bahwasanya kebutuhan total untuk

biaya rehabilitasi sebesar Rp. 4.946.344.350,00, sedangkan berdasarkan data dari

Dinas Pendidikan nilai anggaran rehabilitasi/pemeliharaan Kabupaten Tangerang

untuk tahun anggaran 2011 yang bersumber dari APBD sebesar Rp.

15.000.000.000,00 dan APBN sebesar Rp. 30.000.000.000,00. Jadi anggaran total

Rp. 45.000.000.000,00. Apabila dianggap besarnya biaya rehabilitasi/pemeliharaan

sama untuk semua kecamatan, maka untuk Kecamatan Tigaraksa mendapat anggaran

Rp. 1.730.769.000,00. Oleh karena itu perlu dibuat beberapa skenario penanganan

rehabilitasi bangunan berdasarkan hasil perhitungan skala prioritas dan keterbatasan

anggaran yang ada. Skenario yang dapat diambil berdasarkan beberapa

pertimbangan, yaitu sebagai berikut :

A. Skenario pertama

Pada skenario ini penentuan skala prioritas berdasarkan hasil perhitungan dari

program, dibandingkan dengan anggaran yang tersedia. Maka didapat 15 buah

sekolah yang dapat direhabilitasi berdasarkan anggaran yang tersedia.

Tabel 4.22 Daftar sekolah yang direhabilitasi berdasarkan skenario pertama

No Nama Sekolah Nilai

Prioritas Sekolah

Tingkat Kerusakan

Biaya Rehabilitasi (Rp)

Biaya Komulatif ( Rp )

1 SDN Kadongdong 0,453 0,559 385.951.488,00 385.951.488,00 2 SMPN Tigaraksa II 0,387 0,092 71.459.712,00 457.411.200,00 3 SDN Kalapa Dua II 0,368 0,392 190.300.320,00 647.711.520,00 4 SDN Gudang 0,352 0,255 88.030.080,00 735.741.600,00 5 SDN Nagrak 0,347 0,240 116.510.400,00 852.252.000,00 6 SDN Jalupang 0,335 0,204 99.033.840,00 951.285.840,00 7 SDN Kadu 0,333 0,200 118.668.000,00 1.069.953.840,00 8 SDN Tapos Wetan 0,333 0,157 88.073.232,00 1.158.027.072,00 9 SDN Cigaling 0,325 0,134 65.051.640,00 1.223.078.712,00

10 SDN Kaduagung II 0,324 0,172 96.487.872,00 1.319.566.584,00 11 SDN Babakan 0,322 0,167 93.682.992,00 1.413.249.576,00 12 SDN Cileles 0,322 0,165 92.561.040,00 1.505.810.616,00 13 SDN Kaduagung I 0,320 0,161 78.159.060,00 1.583.969.676,00 14 SDN Bantar panjang 0,319 0,156 107.707.392,00 1.691.677.068,00 15 SDN Bugel 0,297 0,090 39.091.932,00 1.730.769.000,00

Page 125: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

B. Skenario kedua

Pada skenario ini penentuan skala prioritas berdasarkan kepada pertimbangan

efisiensi penggunaan anggaran. Dengan anggaran yang tersedia diharapkan sebanyak

mungkin sekolah yang dapat direhabilitasi. Maka pada skenario ini pemilihan

sekolah yang direhabilkitasi yang mengalami rusak ringan dan sedang saja. Adapun

urutan prioritas mengacu kepada hasil perhitungan program. Pada skenario ini

didapat 19 buah sekolah yang dapat direhabilitasi berdasarkan anggaran yang

tersedia.

Tabel 4.23 Daftar sekolah yang direhabilitasi berdasarkan skenario kedua

No Nama Sekolah Nilai

Prioritas Sekolah

Tingkat Kerusakan

Biaya Rehabilitasi (Rp)

Biaya Komulatif ( Rp )

1 SMPN Tigaraksa II 0,387 0,092 71.459.712,00 71.459.712,00

2 SDN Gudang 0,352 0,255 88.030.080,00 159.489.792,00

3 SDN Nagrak 0,347 0,240 116.510.400,00 276.000.192,00

4 SDN Jalupang 0,335 0,204 99.033.840,00 375.034.032,00

5 SDN Kadu 0,333 0,200 118.668.000,00 493.702.032,00

6 SDN Tapos Wetan 0,333 0,157 88.073.232,00 581.775.264,00

7 SDN Cigaling 0,325 0,134 65.051.640,00 646.826.904,00

8 SDN Kaduagung II 0,324 0,172 96.487.872,00 743.314.776,00

9 SDN Babakan 0,322 0,167 93.682.992,00 836.997.768,00

10 SDN Cileles 0,322 0,165 92.561.040,00 929.558.808,00

11 SDN Kaduagung I 0,320 0,161 78.159.060,00 1.007.717.868,00

12 SDN Bantar panjang 0,319 0,156 107.707.392,00 1.115.425.260,00

13 SDN Seglog 0,309 0,215 148.442.880,00 1.263.868.140,00

14 SDN Peusar 0,307 0,121 62.656.704,00 1.326.524.844,00

15 SDN Matagara 0,307 0,121 142.544.001,60 1.469.068.845,60

16 SDN Cogrek II 0,304 0,199 111.634.224,00 1.580.703.069,60

17 SDN Bugel 0,297 0,090 50.487.840,00 1.631.190.909,60

18 SDN Tigaraksa IV 0,297 0,179 86.897.340,00 1.718.088.249,60

19 SMPN Tigaraksa III 0,296 0,054 12.680.750,40 1.730.769.000,00

Page 126: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

C. Skenario ketiga

Skenario ketiga penentuan berdasarkan sumber dana dan waktu pelaksanaan.

Sumber dana untuk rehabilitasi terdiri dari dua sumber yaitu APBD sebesar

Rp. 576.923.000,00 dan dari APBN sebesar Rp. 1.153.846.000,00. Adapun waktu

pelaksanaannya biasanya dana yang bersumber dari APBD dilaksanakan pada awal

tahun sedangkan yang bersumber dari APBN dilaksanakan pada akhir tahun. Pada

skenario yang keempat ini, dana yang bersumber dari APBD digunakan untuk

sekolah yang mempunyai tingkat kerusakan yang berat, karena mempunyai waktu

pelaksanaan yang lebih leluasa, sedangkan yang bersumber dari APBN digunakan

untuk kegiatan rehab ringan dan sedang, karena waktu pelaksanaannya yang relatif

singkat. Dengan skenario ini sekolah yang dapat ditangani dengan anggaran APBD

sebanyak 2 sekolah, sedangkan yang bisa ditangani dengan dana APBN sebanyak 13

sekolah.

Tabel 4.24 Daftar sekolah yang direhabilitasi berdasarkan skenario ketiga dengan

sumber dana dari APBD

Tabel 4.25 Daftar sekolah yang direhabilitasi berdasarkan skenario ketiga dengan

sumber dana dari APBN.

No Nama Sekolah Nilai

Prioritas Sekolah

Tingkat Kerusakan

Biaya Rehabilitasi (Rp)

Biaya Komulatif ( Rp )

1 SDN Kadongdong 0,453 0,559 385.951.488,00 385.951.488,00

2 SDN Kalapa Dua II 0,368 0,392 190.300.320,00 576.251.808,00

No Nama Sekolah Nilai

Prioritas Sekolah

Tingkat Kerusakan

Biaya Rehabilitasi (Rp)

Biaya Komulatif ( Rp)

1 SMPN Tigaraksa II 0,387 0,092 71.459.712,00 71.459.712,00 2 SDN Gudang 0,352 0,255 88.030.080,00 159.489.792,00 3 SDN Nagrak 0,347 0,240 116.510.400,00 276.000.192,00 4 SDN Jalupang 0,335 0,204 99.033.840,00 375.034.032,00 5 SDN Kadu 0,333 0,200 118.668.000,00 493.702.032,00 6 SDN Tapos Wetan 0,333 0,157 88.073.232,00 581.775.264,00 7 SDN Cigaling 0,325 0,134 65.051.640,00 646.826.904,00 8 SDN Kaduagung II 0,324 0,172 96.487.872,00 743.314.776,00 9 SDN Babakan 0,322 0,167 93.682.992,00 836.997.768,00

10 SDN Cileles 0,322 0,165 92.561.040,00 929.558.808,00 11 SDN Kaduagung I 0,320 0,161 78.159.060,00 1.007.717.868,00 12 SDN Bantar panjang 0,319 0,156 107.707.392,00 1.115.425.260,00 13 SDN Peusar 0,307 0,121 38.420.740,00 1.153.846.000,00

Page 127: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

4.8 Sistem Pendukung Keputusan Pemeliharaan Bangunan Sekolah

4.8.1 Gambaran Umum Sistem Pendukung Keputusan.

Program sistem pendukung keputusan penentuan skala prioritas penganan

rehabilitasi dan pemeliharaan bangunan sekolah negeri ini dibuat sesederhana

mungkin.

Pembuatan sistem pendukung keputusan penentuan skala prioritas

rehabilitasi/ pemeliharaan bangunan sekolah ini, dimaksudkan untuk mempermudah

dalam penentuan kebijakan. Dengan bantuan sistem ini perhitungan secara manual

yang rumit akan menjadi lebih mudah. Pengguna sistem hanya memasukan data-data

yang diperlukan, sedangkan proses perhitungan yang rumit dan berulang-ulang akan

digantikan oleh sistem.

Sistem ini dibuat dengan program Acces, pemilihan program ini dikarenakan

Acces merupakan bagian dari Microsoft office, jadi tersedia hampir disemua

personal computer. Selain itu dalam Acces tersedia fasilitias pembuat user interface,

sehingga akan memudahkan pembuatan form-form isian untuk pembuatan sistem ini.

Secara umum sistem ini terdiri dari beberapa bagian yaitu :

1. Perhitungan indeks kondisi bangunan sekolah

Perhitungan indeks kondisi bangunan sekolah ini dimaksudkan untuk

mendapatkan kondisi bangunan sekolah yang ada. Pada program ini pengguna

hanya memasukkan data-data. Adapun proses perhitungan yang rumit akan

dilakukan oleh program. Adapun data yang dibutuhkan untuk perhitungan yaitu :

· Data volume eksisting untuk masing-masing elemen dan sub elemen

· Data jenis dan tingkat kerusakan pada masing-masing elemen dan sub

elemen.

· Data volume kerusakan untuk masing-masing jenis dan tingkat kerusakan

pada masing-masing elemen dan sub elemen.

Setelah memasukan data secara otomatis akan didapat indeks kondisi bangunan

secara lengkap mulai dari indeks kondisi sub elemen, elemen, sub komponen,

komponen dan indeks kondisi bangunan itu sendiri.

Page 128: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

2. Perhitungan skala prioritas penanganan rehabilitasi/pemeliharaan bangunan

sekolah.

Perhitungan skala prioritas ini untuk mendapatkan urutan prioritas penanganan

rehabilitasi/pemeliharaan bangunan sekolah. Pada menu ini terdapat dua jenis

perhitungan, yaitu :

· Perhitungan bobot kriteria dan sub kriteria

Pada perhitungan ini kita memasukan data hasil penilaian perbandingan

kepentingan anata kriteria dan sub kriteria. Penilaiannya sendiri dilakukan

oleh stake holder yang berkepentingan dalam masalah ini.

· Perhitungan prioritas

Pada perhitungan skala prioritas, data yang digunakan adalah tingkat

kerusakan bangunan sekolah, status tanah sekolah, status bangunan sekolah,

lokasi sekolah, rasio rombongan belajar dengan jumlah ruang kelas dan luas

wilayah layanan sekolah.

Setelah input data program secara otomatis akan menghitung nilai masing-

masing sekolah dan akan diurutkan secara otomatis dari nilai terbesar

sampai nilai terkecil.

3. Perhitungan biaya pemeliharaan/rehabilitasi bangunan sekolah.

Perhitungan biaya rehabilitasi/pemeliharaan digunakan untuk menentukan

berapa jumlah sekolah yang dapat ditangani sesuai dengan anggaran yang

tersedia. Pada perhitungan ini data yang diperlukan yaitu :

· Luas sekolah

· Tingkat kerusakan

· Nilai koefisien tingkat sekolah

· Harga satuan pembangunan baru

Adapun diagram alir penggunaan program dapat dilihat pada Gambar 4.9 :

Page 129: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

MULAI

INPUT DATA KONDISI BANGUNAN :1. Masukan volume eksisting sub elemen/elemen2. Masukan Data Jenis Kerusakan3. Masukan Data Tingkat Kerusakan4. Masukan Volume Kerusakan

HITUNG INDEKS KONDISI BANGUNAN :1. Hitung persentase kerusakan sub Elemen2. Tentukan nilai pengurang Elemen/Sub Elemen3. Tentukan faktor koreksi kerusakan Elemen4. Hitung Indeks Konsisi Sub Elemen5. Hitung Indeks Kondisi Elemen6. Hitung Indeks Kondisi Sub Komponen7. Hitung Indeks Konsisi Komponen8. Hitung Indeks Kondisi Bangunan

INPUT DATA QUISIONER

PENENTUAN BOBOT KRITERIA DAN SUB

KRITERIA

INDEKS KONDISI GEDUNG SEKOLAH

HITUNG BOBOT KRITERIA DAN SUB KRITERIA

BERDASARKAN DATA QUISIONER

BOBOT KRITERIA DAN SUB KRITERIA

INPUT DATA SEKOLAH :1. Masukan data tingkat kerusakan sekolah2. Masukan data status tanah sekolah3. Masukan data status bangunan sekolah4. Masukan data lokasi sekolah5. Masukan data rasio rombel dan ruang kelas3. Masukan data luas wilayah layanan sekolah

INPUT DATA HARGA BAHAN BANGUNAN DAN UPAH

HITUNG HARGA SATUAN BANGUNAN

HITUNG NILAI BOBOT KRITERIA DAN TOTAL

TIAP SEKOLAH

URUTKAN SEKOLAH BERDASARKAN NILAI PERHITUNGAN DARI TERBESAR SAMPAI

TERKECIL

HITUNG KEBUTUHAN BIAYA REHABILITASI

TIAP SEKOLAH

KEBUTUHAN BIAYA REHABILITASI TIAP

SEKOLAH

DANA APBD YANG TERSEDIA

PENENTUAN SEKOLAH YANG DI REHAB

SELESAI

Gambar 4.9 Diagram alir sistem pendukung keputusan pemeliharaan bangunan sekolah

Page 130: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

Gambar 4.10 Diagram alir program sistem pendukung keputusan pemeliharaan bangunan sekolah

Page 131: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

4.8.2 Petunjuk Penggunaan Program Sistem Pendukung Keputusan

Program sistem pendukung keputusan penentuan skala prioritas penganan

rehabilitasi dan pemeliharaan bangunan sekolah negeri ini dibuat sesederhana

mungkin. Diharapkan dengan sistem yang sederhana akan memudahkan pengguna

program ini. Adapun langkah-langkah untuk penggunaan program ini adalah sebagai

berikut :

1. Memulai dan menutup program

Untuk memulai program, klik file program pada direktori program ini

disimpan. Tampilan pertama yang akan muncul seperti pada Gambar 4.11

Gambar 4.11 Tampilan muka program sistem pendukung keputusan

Kemudian untuk masuk ke menu utama, klik tombol “OK” pada pojok kanan

bawah. Tampilan metu utama, seperti Gambar 4.12

Page 132: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

Gambar 4.12 Menu utama

Pada menu utama, terdapat beberapa menu pilihan, secara umum terdiri dari

tiga menu, yaitu :

A. Perhitungan indeks kondisi gedung

B. Perhitungan penentuan skala prioritas penanganan rehabilitasi

C. Perhitungan biaya rehabilitasi/pemeliharaan bangunan sekolah.

Untuk masuk ke salah satu menu tersebut tinggak mengklik tombol yang

tersedia, sedangkan untuk keluar tinggal mengklik tombol “SELESAI”

2. Perhitungan indeks kondisi gedung

Untuk memulai perhitungan pilih tombol perhitungan kondisi bangunan baru,

maka akan muncul layar seperti Gambar 4.13

Page 133: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

Gambar 4.13 Pemilihan jenis bangunan untuk perhitungan indeks kondisi

bangunan

Langkah-langkah untuk perhitungan IKB adalah sebagai berikut :

1. Isi nama sekolah

2. Isi luas sekolah

3. Pilih jenis gedung sekolah

Pada pilihan jenis gedung sekolah terdapat empat pilihan yaitu :

· Gedung sekolah tidak bertingkat dengan KM/WC

· Gedung sekolah tidak bertingkat tanpa KM/WC

· Gedung sekolah bertingkat dengan KM/WC

· Gedung sekolah bertingkat tanpa KM/WC

4. Isi tahun ketika survey kerusakan

5. Isi volume eksisting elemen/sub elemen bangunan gedung

6. Pilih jenis dan tingkat kerusakan yang terjadi pada masing-masing elemen/sub

elemen. Apabila tidak terdapat kerusakan, tidak perlu diisi. Program dengan

sendirinya akan menghitung nilai pengurang dan nilai kondisi untuk masing-

masing sub elemen, elemen, sub komponen, komponen dan indeks kondisi

bangunannya.

Page 134: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

7. Untuk jenis bangunan sekolah bertingkat, setelah pengisian data balok induk,

balok anak, pelat lantai dan pelat tangga, sebelum dilanjutkan ke isian

berikutnya diklik dulu tombol “tutup balok induk, anak dan plat”.

8. Setelah selesai pengisian data, maka hasil perhitungan bisa dilihat seperti pada

Gambar 4.14

Gambar 4.14 Hasil perhitungan indeks kondisi elemen komponen dan

bangunan.

9. Untuk melihat hasil perhitungan seluruh bangunan sekolah, dari menu utama

pilih menu “ Lihat hasil perhitungan seluruh bangunan “, maka akan muncul

Gambar 4.15 :

Gambar 4.15 Hasil rekapitulasi perhitungan kondisi bangunan sekolah.

Page 135: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

10. Untuk melihat grafik hasil perhitungan seluruh bangunan sekolah, dari menu

utama pilih menu “ Buka grafik IKB “, maka akan muncul Gambar 4.16 :

Gambar 4.16 Grafik kondisi bangunan sekolah

3. Perhitungan bobot kriteria untuk penentuan skala prioritas penanganan

rehabilitasi/pemeliharaan bangunan sekolah.

Penentuan skala prioritas pananganan rehabilitasi/pemeliharaan bangunan

sekolah pada program ini berdasarkan enam buah kriteria, yaitu :

· Tingkat kerusakan bangunan sekolah

· Status tanah sekolah

· Status bangunan sekolah

· Lokasi sekolah

· Rasio antara rombongan belajar dan jumlah ruang kelas

· Luas wilayah layanan sekolah

Untuk menentukan bobot masing-masing kriteria, maka dilakukan

perhitungan dengan bantuan program ini, adapun nilai perbandingan

kepentingan antar kriteria berdasarkan penilaian stake holder. Adapun langkah

perhitungannya sebagai berikut :

Page 136: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

a. Pada menu utama pilih tombol “perhitungan bobot kriteria”, maka akan

muncul layar Gambar 4.17

Gambar 4.17 Pengisian untuk perhitungan bobot kriteria dan sub kriteria

b. Kemudian dilakukan pengisian nilai perbandingan kepentingan antar

kriteria dan sub kriteria berdasarkan hasil penilaian stake holder.

c. Setelah dilakukan pengisian, kita bisa melihat hasil konfigurasi matrik

kepentingan dengan mengklik tombol “Lihat matrik”

d. Program dengan sendirinya akan melakukan perhitungan nilai bobot

masing-masing kriteria dan sub kriteria.

e. Program juga akan memberikan informasi hasil uji konsistensi penilaian

dari stake holder.

f. Hasil penilaian stake holder dapat dilihat pada Gambar 4.18

Page 137: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

Gambar 4.18 Hasil perhitungan bobot kriteria dan sub kriteria

g. Hasil penilaian rata-rata dari semua stake holder dapat dilihat dengan memilih

tombol “ Lihat hasil rekap bobot kriteria “ pada menu utama.

4. Perhitungan skala prioritas penanganan rehabilitasi/pemeliharaan bangunan

sekolah.

Untuk memulai pehitungan, pada menu utama pilih tombol “ Perhitungan nilai

kondisi sekolah input”, adapun langkah pengisian adalah sebagai berikut :

1. Isi nilai tingkat kerusakan bangunan sekolah berdasarkan hasil

perhitungan terdahulu.

2. Isi data status tanah dengan memilih salah satu pilihan

3. Isi data status bangunan dengan memilih salah satu pilihan

4. Isi data lokasi sekolah dengan memilih salah satu pilihan

5. Isi data rasio rombel dengan memilih salah satu pilihan

6. Isi data luas wilayah dengan salah satu pilihan

Page 138: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

Untuk melihat hasil perhitungan dapat dilihat pada tampilan Gambar 4.19 :

Gambar 4.19 Perhitungan nilai sekolah berdasarkan masing-masing kriteria.

Untuk melihat rekap hasil perhitungan, pada menu utama dipilih tombol “

Lihat rekapitulasi nilai bangunan”, maka akan tampil sebagai Gambar 4.20

Gambar 4.20 Rekapitulasi hasil perhitungan masing-masing sekolah berdasarkan semua kriteria.

Page 139: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

5. Perhitungan biaya pemeliharaan bangunan sekolah.

Untuk memulai pehitungan, pada menu utama pilih tombol “ Perhitungan

biaya” , maka pada layar tampil sebagai berikut :

Adapun langkah perhitungan sebagai berikut :

1. Isi nama sekolah

2. Isi luas bangunan dan luas selasar

3. Isi tingkat kerusakan bangunan

4. Isi koefisien tingkat bangunan, untuk bangunan tidak bertingkat diisi 1,00

, untuk bangunan bertingkat dua diisi 1,09.

5. Isi harga satuan bangunan per m2, dibedakan antara bangunan bertingkat

dan tidak bertingkat, berdasarkan hasil perhitungan. Untuk selasar nilai

bangunan setengah dari bangunan utama.

Gambar 4.21 Perhitungan biaya rehabilitasi bangunan sekolah

6. Untuk melihat rekapitulasi perhitungan, pada menu utama pilih tombol “

Lihat rekapitulasi perhitungan biaya.

Page 140: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan :

1. Model penilaian kondisi bangunan sekolah telah dibuat, perhitungan kondisi

bangunan mengikuti hirarki bangunan. Indeks kondisi didapat dengan

mengalikan nilai kondisi dengan bobot komponen. Dengan menggunakan

bantuan program, perhitungan indeks kondisi bangunan sekolah, menjadi lebih

cepat, dan akurat. Database hasil perhitungan dapat disimpan dengan baik dan

pemutakhiran data lebih mudah dilakukan.

2. Kondisi bangunan sekolah negeri di Kecamatan Tigaraksa secara umum dalam

kondisi cukup baik. Dari 41 bangunan sekolah yang disurvei dan dihitung

tingkat kerusakannya, didapat 2 bangunan dalam kondisi rusak berat, 17 rusak

sedang dan 22 rusak ringan.

3. Sistem pendukung keputusan pemeliharaan bangunan sekolah negeri di

Kabupaten Tangerang telah dibuat. Metode perhitungan yang digunakan yaitu

metode AHP. Dalam sistem ini penentuan skala prioritas pemeliharaan

bangunan sekolah dengan memperhitungkan 6 buah kriteria. Penilaian tingkat

kepentingan antar kriteria melibatkan 30 orang responden. Dari hasil

perhitungandidapat bobot dari keenam kriteria tersebut yaitu tingkat kerusakan

bangunan 0,332; status tanah sekolah 0,265; status bangunan sekolah 0,103;

lokasi sekolah 0,065; rasio rombongan belajar dengan jumlah siswa 0,186 dan

luas wilayah layanan sekolah 0,049.

4. Dari hasil analisis urutan sekolah yang mendapat prioritas penanganan

pemeliharaan yaitu SDN Kadongdong, SMPN Tigaraksa II, SDN Kalapa Dua

II, SDN Gudang, SDN Nagrak, SDN Jalupang, SDN Kadu, SDN Tapos Wetan,

SDN Cigaling, SDN Kaduagung II, SDN Babakan, SDN Cileles, SDN

Page 141: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SEKOLAH ... · Indeks Kondisi Gedung Sekolah di ... Penentuan Skala Prioritas rehabilitasi bangunan sekolah … ... Perhitungan Biaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

Kaduagung I, SDN Bantar panjang, SDN Seglog, SDN Peusar, SDN Matagara,

SDN Cogrek II, SDN Bugel, SDN Tigaraksa IV, SDN Cisereh II, SDN

Tigaraksa III, SDN Pete, SDN Cogrek I, SDN Tapos, SDN Tigaraksa II, SDN

Tigaraksa I, SDN Kadeper, SDN Guradog, SDN Cisereh I, SDN Kalapa Dua I,

SMPN Tigaraksa I, SDN Pinang, SDN Pasirbolang, SMPN Tigaraksa III, SDN

Sodong I, SDN Bidara, SDN Sodong II, SMAN Tigaraksa I, SDN Pasirnangka

dan SMAN Tigaraksa I. Berdasarkan anggaran yang tersedia dibuat 3 buah

skenario penanganan. Pada skenario pertama urutan prioritas berdasarkan hasil

perhitungan program terdapat 15 sekolah yang dapat ditangani, pada skenario

kedua berdasarkan aspek efisiensi biaya sekolah yang bisa ditangani 19 buah,

pada skenario ketiga berdasarkan aspek sumber anggaran sekolah yang bisa

ditangani 15 buah.

5.2 Saran

Agar sistem pendukung keputusan penentuan skala prioritas penanganan

pemeliharaan bangunan sekolah bisa lebih sempurna lagi, maka disarankan :

1. Perlu dilakukan penelitian dan pengkajian lebih mendalam tentang besaran nilai

pengurang dan faktor koreksi untuk berbagai jenis dan tingkat kerusakan pada

masing-masing sub elemen bangunan gedung.

2. Perlu dikembangkan sistem yang dalam penentuan kriterianya bersifat dinamis.

Kriteria bisa dirubah sesuai dengan tuntutan keadaan.

3. Perlu dikembangkan sistem pendukung keputusan penentuan skenario

pemeliharaan berdasarkan skala prioritas dan jumlah anggaran yang tersedia.

4. Perlu dilakukan pembobotan ulang apabila sistem akan diterapkan pada lokasi

lain.