27
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keamanan pada masa sekarang ini merupakan faktor penting yang harus diperhatikan bagi semua masyarakat. Ancaman keamanan bukan hanya berasal dari adanya orang yang akan berbuat jahat saja namun dari faktor lain juga besar semisal terjadinya kebakaran, adanya beban lebih, kondisi lingkungan yang kurang nyaman seperti suhu yang berlebih dan kadar oksigen yang kurang itu semua juga merupakan acaman bagi manusia. Apalagi pada gedung-gedung seperti swalayan, mall, kampus, perkantoran yang semuanya besar menimbulkan kesulitan bagi petugas keamanan jika harus memeriksa semua kondisi ruangan digedung tersebut belum lagi adanya factor yang tidak dapat langsung dilihat oleh petugas. Satu hal lagi yang menimbulkan masalah dari adanya gedung-gedung yang besar adalah pengaturan pemakaian daya listrik pada tiap gedung, ini terjadi karena banyaknya kelalaian dari manusia semisal lupa mematikan lampu, AC dan pemakaian peralatan yang tidak perlu lainya menjadikan adanya pemborosan pemakaian listrik. Permasalahan yang timbul dari hal-hal diatas memerlukan penangulangan atau penyelesaian yang tepat, cepat, praktis. Peneliti disini akan mencoba merancang otomatisasi gedung yang terpusat di satu tempat saja, dengan begitu akan sedikit mengurangi permasalahan yang ada. Peneliti akan merancang alat yang tidak hanya dapat memantau kondisi ruangan saja namun juga dapat melakukkan penanganan langsung dari satu tempat tanpa harus mendatangi

sistem kontrol gedung terpusat dengan wifi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: sistem kontrol gedung terpusat dengan wifi

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keamanan pada masa sekarang ini merupakan faktor penting yang harus

diperhatikan bagi semua masyarakat. Ancaman keamanan bukan hanya berasal

dari adanya orang yang akan berbuat jahat saja namun dari faktor lain juga

besar semisal terjadinya kebakaran, adanya beban lebih, kondisi lingkungan

yang kurang nyaman seperti suhu yang berlebih dan kadar oksigen yang kurang

itu semua juga merupakan acaman bagi manusia. Apalagi pada gedung-gedung

seperti swalayan, mall, kampus, perkantoran yang semuanya besar

menimbulkan kesulitan bagi petugas keamanan jika harus memeriksa semua

kondisi ruangan digedung tersebut belum lagi adanya factor yang tidak dapat

langsung dilihat oleh petugas. Satu hal lagi yang menimbulkan masalah dari

adanya gedung-gedung yang besar adalah pengaturan pemakaian daya listrik

pada tiap gedung, ini terjadi karena banyaknya kelalaian dari manusia semisal

lupa mematikan lampu, AC dan pemakaian peralatan yang tidak perlu lainya

menjadikan adanya pemborosan pemakaian listrik.

Permasalahan yang timbul dari hal-hal diatas memerlukan penangulangan

atau penyelesaian yang tepat, cepat, praktis. Peneliti disini akan mencoba

merancang otomatisasi gedung yang terpusat di satu tempat saja, dengan begitu

akan sedikit mengurangi permasalahan yang ada. Peneliti akan merancang alat

yang tidak hanya dapat memantau kondisi ruangan saja namun juga dapat

melakukkan penanganan langsung dari satu tempat tanpa harus mendatangi

Page 2: sistem kontrol gedung terpusat dengan wifi

langsung. Hal yang lebih penting lagi adanya kontrol pemakaian daya listrik

yang tidak perlu seperti pemakaian lampu, AC, dan peralatan listrik lainnya,

dengan cara mengatur pemakaian daya pada setiap gedung. Caranya dengan

mematikan peralatan-peralatan listrik yang tidak bermanfaat dengan begitu

permasalahan pemakain daya yang tidak perlu dapat ditanggani. Disini peneliti

akan mencoba membuat alat yang mampu menangani semua itu hanya dari satu

tempat dengan membuat alat Sistem Kontrol Gedung Terpusat Dengan

Menggunakan Wifi Mikrokontroler.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan pemasalahan yang telah diuraikan diatas maka peneliti dapat

merumuskan masalah “Bagaimana membuat alat yang dapat membantu petugas

keamanan untuk menjaga gedung dari bahaya selain kejahatan dan mampu

menggontrol pemakaian daya yang tidak perlu pada setiap gedung sehingga

akan menghemat pemakaian listrik”.

1.3 Batasan Masalah

Agar dalam perancangan ini dapat mencapai sasaran dan tujuan yang

diharapakan, maka permasalah yang ada dibatasi sebagai berikut:

1. Jarak antara gedung dan pusat kontrolnya tidak lebih dari 280M.

2. Mengunakan komunikasi WIFI 2.4 GHz.

3. Menggunakan mikrokontroler MCS51

4. Sensor-sensor yang digunakan antara lain, sensor cahaya, sensor suhu,

sensor udara atau kadar CO2.

Page 3: sistem kontrol gedung terpusat dengan wifi

1.4 Tujuan Penelitian

1. Menciptakan System Kontrol gedung yang dapat membantu petugas

keamanan untuk acaman keamanan selain dari kejahatan.

2. Menggontrol pemakain listrik di setiap gedung tanpa harus

ditanggani ditempatnya, namun dapat dilakukan disatu tempat saja.

3. Mempelajari komunikasi antara WIFI 2.4GHz dengan

mikrokontroler MCS51.

4. Mempelajari komunikasi antar IC dengan menggunakan komunikasi

I2C.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Mempermudah kerja petugas keamanan dalam melakukan tugasnya

tanpa lagi harus memeriksa satu persatu tempat yang dijaga dan

melakukan penanganan jika terjadi gangguan seperti kebakaran dan

kondisi lainya seperti mematikan dan menghidupkan peralatan yang

dibutuhkan di suatu ruangan tertentu.

2. Dapat melakukan penghematan dengan cara mematikan dan

menghidupkan perangkat elektronik, jika terjadi kelalaian dari

pengunanya semisal lupa mematikan lampu, AC dll.

3. Dapat mengkomunikasikan wifi 2.4GHz dengan mikrokontroler

MCS51

4. Dapat mengkomunikasikan IC dengan menggunakan komunikasi

I2C

Page 4: sistem kontrol gedung terpusat dengan wifi

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pada perancangan system keamanan diatas menggunakan beberapa sensor

sebagai perantara untuk dapat memantau kondisi yang terjadi di ruangan

tersebut antara lain sensor cahaya untuk mendeteksi cahaya yang meneranggi

ruangan tersebut, sensor suhu untuk mendetaksi suhu yang ruangan tersebut,

sensor gas untuk mendeteksi kadar oksigen dalam ruangan, perangkat control

balik berupa relay ataupun triac yang difungsikan untuk mematikan dan

menghidupkan peralatan yang dibutuhkan oleh ruangan tersebut seperti lampu,

AC dan peralatan yang lain yang dapat dikontrol. Sebagai pengolah data,

pengirim serta penerima menggunakan mikrokontroler dan komunikasinya

dengan Kontrol utama menggunakan WIFI mikrokontroler 2.4GHz.

WIRELESS (WIFI 2.4 GHz)

RF transceiver dan recevier yang bekerja pada frekuensi 2.4 - 2.524 GHz

ISM Band. menggunakan modulasi GFSK dan antena yang digunakan adalah

antena internal, sehingga tidak diperlukan lagi untuk membuat/membeli sebuah

antena eksternal lagi. Jarak komunikasi maksimum yang dimiliki oleh pealatan

ini adalah 280 meter dengan kecepatan pengiriman data sebesar 250 Kbps,

apabila menggunakan kecepatan 1Mbps maka jarak komunikasi maksimum

mencapai 150 meter. Sedangkan untuk antarmuka dengan peralatan digital yang

lain menggunakan komunikasi 3-wire syncronuous serial. Dengan model

komunikasi serial ini, akan memudahkan kita untuk melakukan antarmuka

modul dengan peralatan digital yang lain misalnya mikrokontroler. Transceiver

Page 5: sistem kontrol gedung terpusat dengan wifi

dan recevier ini membutuhkan tegangan kerja sebesar 1.9 - 3.6 Volt sehingga

cocok sekali digunakan untuk aplikasi seperti wireless mouse, keyboard, data

communication, home automation, telemetry, automotive, surveillance,

dll(www.digi-ware.com, 2005)

Media pengiriman data dapat menggunakan berbagai macam media, misalnya

media udara atau melalui gelombang radio. Secara sederhana pada pengiriman

data menggunakan media udara, data ditumpangkan pada gelombang pembawa

melalui proses modulasi dan kemudian ditransmisikan melalui gelombang radio.

Pada penelitian kali ini akan dibahas cara konfigurasi modul Transceiver 2.4Ghz

menggunakan modul mcs51 untuk mengiriman dan menerima data serial melalui

gelombang radio. Aplikasi kali ini merupakan kelanjutan dari aplikasi

sebelumnya yang telah membahas spesifikasi dan mode-mode kerja dari modul

Transceiver 2.4GHz(www.delta-elektronic.com ,februari 2006)

MCS51

Mikrokontroler keluarga dari MCS51 merupakan jenis mikrokontroler

yang banyak dipakai dan mudah dalam pemprogramannya serta banyak di jual

dipasaran.mikrokontroler ini telah dilengkapi dengan rom dan ram internal.

Mikrokontroler jenis ini juga telah terintegrasi timer counter serta komunikasi

serial RS232 yang telah terintegrasi dalam satu chip IC. Mkrokontroler jenis ini

juga mudah dalam pemprogramanya karena dapat menggunakan banyak bahasa

yang telah ada kompailernya.(www.delta-elektronic.com 2005)

Page 6: sistem kontrol gedung terpusat dengan wifi

Mikrokontroler diatas akan dapat kita gunakan sebagai penganti komputer

dengan manfaat yang sama dengan bentuk yang sudah dibuat kecil, dari pada

mempergunakan pc yang membutuhkan tempat dan daya yang besar pula.maka

mikrokontroler merupakan pilihan yang tepat.

LM 35

Merupakan sensor suhu yang mempunyai keluaran tegangan yang

linear(10 mV/0C).LM 35 tidak memerlukan kalibari ekternal atau timing khusus

dan memiliki jangkauan pengukuran antara 00 celcius sampai 1000

celcius.(widodo,2004)

Gambar 1. Grafik perbedaan tegangan terhadap suhu

LM 35 mempunyai respon perubahan tengangan terhadap perubahan suhu

seperti pada grafik diatas.(Nasional semikonduktor September 1994)

Sifat dari lm 35 yang dapat mengeluakan tegangan yang linear maka tepat

jika digunakan untuk mendeteksi suhu pada ruangan yang akan di control.

Page 7: sistem kontrol gedung terpusat dengan wifi

LDR

Besar tahanan fotoresistor(LDR) dalam kegelapan mencapai jutaan ohm

dan turun sampai beberapa ratus ohm dalam keadaan terang. Fotoresistor dapat

digunankan dalam suatu jaringan kerja (network)pembagi potensial yang

memyebabkan terjadinya perubahan tegangan kalu sinar yang datang

berubah.(woollard,barry 1993)

LDR (light dependent resistor) mempunyai sifat jika terdapat cahaya yang

menyinarinya maka nilai hambatanya akan berubah drastic.(widodo,2004)

Sifat dari LDR yang berubah resistanya jika terkena cahaya maka sifat itu

dapat digunakan untuk mendeteksi intensitas cahaya dalam ruangan tersebut

sehingga mampu memperkirakan apakah runagan tersebut mempunyai

pencahayaan yang cukup atau belum.

8 bit ADC dan DAC PCF8951

ADC dan DAC diatas mempunyai keungggulan disbanding yang lain

karena menggunakan komunikasi I2C untuk komunikasinya ke

mikrokontroler.fitur – fitur yang dimiliki ic tersebut:

- Single power supply

- Operating supply voltage 2.5 V to 6 V

- Arus standby kecil

- Serial input/output dengan I2C-bus

- set alamat pada 3 pin ic

- Sampling rate given by I2C-bus speed

- 4 analog inputs programmable as single-ended or differential inputs

Page 8: sistem kontrol gedung terpusat dengan wifi

- Auto-incremented channel selection

- 8-bit successive approximation A/D conversion

- Multiplying DAC with one analog output.

( The I2C bus specification version 2.1 january 2000, philips semiconductor )

Komponen diatas merupakan komponen yang kompotibel dengan

komunikasi I2C. Pemilihan dari komponen ini selain karena komunikasinya

menggunakan I2C juga karena komponen ini telah terintegrasi adc dan dac

dalam satu chip sehingga akan mudah dalam perancanganya.

III. PENDEKATAN FUNGSIONAL DAN STRUKTURAL

Pada perancanggan System Control Gedung Terpusat Dengan wifi

Mikrokontroler, peneliti hanya akan membuat sebuah model prototipe. Dalam

penerapannya alat ini sudah dapat di terapkan lansung hanya saja memerlukan

modifikasi sedikit pada komponen relaynya karena ini nanti akan tergantung dari

apa yang akan kita kontrol. Secara garis besar komponen – komponen dari

system seperti pada diagram blok di bawah ini.

Gambar 2. Diagram Blok Bagian-bagian System Kontrol

kontrol utama

Kontrol gedung

Keypad

LCD

UNIT RX

UNIT TX

RX WIFI

TX WIFI

RX WIFI

UNIT RX

UNIT OUTPUT

TX WIFI UNIT

TX

UNIT INPUT

Kontrol gedung

RX WIFI

UNIT RX

UNIT OUTPUT

TX WIFI UNIT

TX

UNIT INPUT

Lampu dan alarm

Page 9: sistem kontrol gedung terpusat dengan wifi

Keypad

Keypad merupakan tempat memasukkan data-data setpoin kondisi yang

kita inginkan sebelum system dijalankan. Semua masukkan setpoin kondisi

dilakukan di keypad disini juga digunakan untuk melakukan control ke tiap -

tiap gedung. Semua control dilakukan disatu tempat. Keypad yang akan

digunakan disini nanti adalah sebuah keybord pc yang terhubung dengan

mikrokontroler.

Gambar 3. Pemasangan keybord dengan kontrol utama

LCD

LCD menampilkan semua kondisi yang ada disetiap ruanggan pada saat

itu juga, menampilkan apa yang menjadi setpoin dari pengontrol juga. Disini

LCD dihubungkan langsung dengan mikrokontroler di control utama.

Gambar 4.hubungan LCD dengan control utama

LAMPU INDICATOR DAN ALARM

Bagian ini merupakan indicator yang akan cepat dilihat dan didengarkan

jika dalam gedung terjadi hal – hal yang terjadi perubahan yang singnifikan

semisal suhu yang sangat panas.

Gambar 5. Pemasanggan buzzer dan lampu indicator

Keybord PC Driver Control utama

RELAY

buzzer

lampu

KONTROL

utama

LCD

Control utama

Page 10: sistem kontrol gedung terpusat dengan wifi

KONTROL UTAMA SENTRAL

Pada bagian ini semua proses control di olah yang didalamnya terdapat

unit pemancar (TX), unit penerima (RX) dan control dari kesemuanya

itu.adapun konfigurasi didalamnya seperti gambar di bawah:

Gambar 6. Bagian penyusun control utama

Pada control utama untuk saling berkomunikasi antar unit mengunkan

komunikasi I2C.

RX dan TX(TRF 2.4 GHz)

Pada bagian RX ini data yang dikirm diterima dari pemancar disetiap

gedung tugasnya merubah gelombang radio menjadi data digital yang sesuia

dengan data yang dikirim, agar dapat dibaca oleh mikrokontroler. Data yang

dihasilkan dikirim ke mikrokontroler secara serial. Gelombang yang akan

diterima tergolong gelombang mikro dengan frekuensi 2.4 GHz. Pada RX ini

dapat digunakan untuk menerima dari banyak pemancar Cuma nanti yang

membedakan pada proses pengolahan datanya.

Pada bagian TX bertugas mengirimkan data yang dikeluarkan

mikrokontroler ke penerima di setiap gedung. Mode Shockburst adalah proses

Unit pengolah masukan

dan keluaran dari system

Unit RX Penerima data dari wireles

Unit TX Pemancar, pengirim data ke wireles

Page 11: sistem kontrol gedung terpusat dengan wifi

pengiriman data dengan kecepatan tinggi (1Mbps) melalui jalur 2.4GHz band

tanpa memerlukan mikrokontroler berkecepatan tinggi untuk proses pengiriman

data. Sedangkan mode Direct adalah mode pengiriman data secara konvensional,

TRF-2.4G bekerja seperti RF device seperti pada umumnya. Pada mode Dirct,

data serial yang akan dikirimkan melalui RF haruslah berkecepatan 1Mbps atau

250Kbps, agar penerima dapat mendeteksi sinyalnya, sehingga memerlukan

mikrokontroler yang berkecepatan tinggi pula. Agar dapat bekerja dengan mode

yang diinginkan, modul TRF-2.4G perlu dikonfigurasikan. Proses konfigurasi

ini dapat dilakukan hanya dengan menggunakan 3 kabel interface, dengan

kecepatan transfer datanya diatur oleh mokrokontroller, karena menggunakan

transmisi data synchronous serial.

Ketika TRF-2.4G dikonfigurasikan pada mode Shockburst, dengan

kecepatan transfer sebagai contoh adalah 10Kbps. Pengiriman data digital yang

berasal dari mikrokontroler berjalan pada kecepatan rendah, sedangkan

pengiriman data RF berjalan pada kecepatan tinggi. Sehingga dengan

memaksimalkan kecepatan pengiriman data pada jalur RF, maka mode

Shcokburst dapat mengurangi konsumsi daya rata-rata. Selain itu karena pada

mode ini semua proses pengolahan sinyal berkecepatan tinggi telah ditangani

oleh protokol RF internal modul, maka tidak memerlukan mikrokontroler

berkecepatan tinggi untuk pengolahan sinyal.

Selain kedua mode diatas modul TRF-2.4G juga dapat bekerja dengan

mode penerimaan secara simultan 2 kanal. Mode ini dapat bekerja baik pada

mode Shockburst maupun pada mode Direct. Pada mode ini TRF-2.4G dapat

secara simultan menerima dua buah kanal frekuensi secara pararel independent

dengan kecepatan transfer data maksimum, hal ini berarti hanya dengan satu

buah modul TRF-2.4G dapat menerima data dari dua buah kanal dengan

kecepatan transfer data 1Mbps. Data akan diterima secara pararel independent,

yang berarti antar kanal satu dan yang lain tidak akan saling mempengaruhi

walaupun data tersebut diterima melalui satu buah antenna penerima saja. Dua

Page 12: sistem kontrol gedung terpusat dengan wifi

buah kanal tersebut dapat dihubungkan pada dua buah mikrokontroler yang

berbeda. Sehingga jika sebelumnya diperlukan dua buah penerima untuk dua

kanal data yang berbeda maka dengan mode ini dapat direduksi hanya dengan

satu buah penerima untuk dua kanal data yang berbeda.

TRF2.4G

TRF2.4G

TRF 2.4G

DUOCENTER

DATA

Du1

Cu1

DATA2

Cu2Dr2

FIFO1

FIFO2

SHOCKBURSTA ENGINE

AUTO ADDRESS DAN C RC C O M PUTER

MIKROKONTROLER

Gambar 7. Konfigurasi Satu Penerima Dua Pemancar

UNIT INPUT

Pada unit input terdapat sensor–sensor yang akan digunakan untuk melihat

keadaan ruanggan yang akan dikontrol. Inputan yang dikeluarkan sensor

merupakan sinyal yang masih analog maka pada unit ini diperlukan komponen

untuk merubah sinyal yang dihasilkan sensor menjadi data digital yang nantinya

akan di baca oleh mikro. Sensor yang akan kita pakai ditempatkan dimasing-

masing ruanggan sehingga banyak sekali sensor untuk menaggani sensor yang

banyak di setiap ruanggan yang akan kita control. Permasalahan diatas dapat

ditanggani dengan adanya unit input disetiap ruanggan namun untuk menghemat

biaya maka digunakan komunikasi I2C untuk setiap ruang mempunyai alamat

yang berbeda sehinggga setiap ruanggan dapat dibaca tanpa banyak pengawatan

untuk ke control utama.

Page 13: sistem kontrol gedung terpusat dengan wifi

CONTROL GEDUNG

Input ruang 1 AT89C2051

Input ruang 2 AT89C2051

Input ruang 3 AT89C2051

ADC ADC ADC

Sensor sensor sensor

Page 14: sistem kontrol gedung terpusat dengan wifi

Gambar 8. Blok Unit Input

UNIT OUTPUT Pada bagian ini semua data yang diterima oleh penerima (RX) dimasing

masing gedung akan dikeluarkan dalam menjadi keluaran yang sesuia dengan

apa yang di butuhkan. Pada unit output pertugas untuk menghidupkan dan

mematikan semua peralatan listrik pada ruanggan tertentu. Karena pada setiap

gedung terdapat banyak ruangan yang haarus dikontrol maka diperlukan banyak

out untuk itu disini nanti akan ditanggani oleh satu keluaran yang dapat

dikomunikasikan secara I2C ke control utama dengan demikiaan pada setiap

ruanggan tidak banyak membutuhkan pengkawatan yang rumit untuk menuju

control utama.digram blok dari unit output dapat dilihat di bawah ini. Pada

setiap ruangan akan terdapat mikrokontroler, relay bord dan triac sebagai

CONTROL GEDUNG

Input ruang 1 AT89C2051

Input ruang 2 AT89C2051

Input ruang 3 AT89C2051

ADC ADC ADC

Sensor sensor sensor

Page 15: sistem kontrol gedung terpusat dengan wifi

interface dengan pealatan listrik yang dapat difungsikan untuk menggontrol on

off pealatan tersebut.begitu juga untuk setiap ruanggan yang akan di control.

Gambar 9. Blok unit output

IV. MANUFAKTURING PROTOTIPE DAN PROSEDUR PENGUJIAN

Pada riset ini peneliti mencoba membuat sebuah prototipe untuk gedung

dengan dua lantai namum ini dapat mudah ditambah dengan jumlah lantai yang

lebih banyak dengan hanya mengganti program di sentral tanpa merubah

instalasi yang sudah ada.

Lantai 1 dan lantai 2

Pada prototype ini hanya disimulasikan dengan tiga ruangan pada tiap

lantainnya. Penepatan sensor pada tiap- tiap ruangan dapat dilihat pada gambar

10 . Sensor cahaya mengunakan tiga sensor dengan tujuan agar semua ruangan

dapat dijangkau dan penepatanyan diletakakan diatas atau plafon ruangan.

Sensor suhu dan udara ditempatkan juga diatas ruangan dengan tujuan bahwa

CONTROL GEDUNG

Output ruang 1 AT89C2051

Output ruang2 AT89C2051

Output ruang3 AT89C2051

Relay bord dan Triac

Relay bord dan Triac

Relay bord dan Triac

Peralatan yang akan dikontrol

Peralatan yang akan dikontrol

Peralatan yang akan dikontrol

Page 16: sistem kontrol gedung terpusat dengan wifi

panas akan selalu berputar diseluruh ruangan begitu juga dengan udara. Control

utama terletak di luar gedung dengan tujuan agar sinyal yang dikirim ke sentral

tidak terhambat oleh dinding atau yang lain. Unit input dan output ditempatkan

dimasing masing ruangan dengan tujuan mudah dalam pengawatanya. Karena

kurangnya biaya maka pembuatan prototipe hanya akan membuat satu lantai

saja.

RUANG 1 RUANG 2

RUANG 3

Control ruang1

Kontrol ruang 3

Kontrolruang 2

Kontrol gedunglantai 1 Kontrol utama

Keterangan :

Sensor cahaya

Sensor gas

Sensor suhu

Gambar 10.Tata letak pemasangan komponen dan sensor

Page 17: sistem kontrol gedung terpusat dengan wifi

Prosedure Pengujian :

Mulai

Pembelian dan persiapan bahan

Pengujiaan keluaran semua sensor

Kondisi oke

tidak

ya

Pengujiaan unit input output dan ADC

Bagus

Tidak

Mengabungkan sensor dengan unit input . Mencoba keluaran dari unit input

ya

bagus tidak

ya

-membuat program komunikasi I2C pada unit input output

ok tidak

Menghubungkan unit input output dengan kontrol gedung

Membuat program pada kontrol gedung dan uji coba program

1

ya

Page 18: sistem kontrol gedung terpusat dengan wifi

1

Pengabunggan WIFI dengan mikrokontroler

Pengujiaan komunikasi wifi dan mikrokontroler

ok tidak

Pengujian pengiriman data dari pemancar ke penerima

ok

ya

tidak

ya

Uji jarak terjauh yang bisa di capai wifi

Uji pengngontrolan pealatan lewat kontrol utama

ok

Memberikan kondisi-kondisi yang berbeda pda masing-masing sensor

ok

selesai

tidak

ya

ya

Page 19: sistem kontrol gedung terpusat dengan wifi

Cara kerja system

1. Control sentral memberikan setpoin kondisi pada system sebagai acuan

untuk melakukan tindakan atau reaksi yang akan dilakukan system.

2. Dari sensor mengirimkan informasi ke unit input dari unit input akan

diolah dan dikirim ke pemancar gedung.

3. Dari pemacar gedung akan mengirimkan data ke sentral utama/kontrol

utama.

4. Pada kontrol utama akan di cek apakah data ruangan mana yang diterima

setelah itu membandinkan apakah informasi yang di berikan melebili atau

kurang dari setpoin pada ruangan itu.

5. Sentral menampilkanya pada LCD setelah itu sentral mengirimkan hasil

dari evalusi tadi kebali ke ruangan yang sama apa tindakanya sesuia

dengan hasil evaluasi dari sentral utama.

6. jika terjadi hal extreme atau berubahan yang extreme maka sentral akan

meyalakan indicator dan alarm.

7. sentral akan memeriksa setiap ruangan sesuia dengan alamat yang telah

diset sehingga kemungkinan terjadi salah baca dan adanya pihak yang

tidak bertanggung jawab sulit terjadi.

Page 20: sistem kontrol gedung terpusat dengan wifi

V. JADWAL PENELITIAN DAN USULAN BIAYA

Penenlitian akan dilaksanakan selama 6 bulan dengan rincian kegiatan sebagai

berikut:

Bulan No Kegiatan

1 2 3 4 5 6

1 Pengumpulan informasi dan komponen

2 Perancangan rangkaian

3 Pembuatan prototipe

4 Penggujian alat

Usulan biaya yang kami ajukan untuk semua keperluan biaya operasional,

pengadaan alat dan bahan, pembuatan laporan sam pai seminar adalah sejumlah

Rp.5.000.000 ,- ( lima juta rupiah)

Page 21: sistem kontrol gedung terpusat dengan wifi

VI. TIM PENGUSUL

Penelitian ini kami ajukan, dengan peneliti dari mahasiswa Teknik Elektro

Universitas Muhamadiyah Surakarta (UMS), yaitu :

KETUA :

NAMA : DARI SUPARNO

NIM : D 400 020 069

Alamat rumah : Sono RT21/07 Kedawung Sragen 57292.

Telp/HP : 081329558866

ANGGOTA :

NAMA : JAN WANTORO

NIM : D400 020 0

Alamat rumah : Ds.jlamprong RT/RW : 06/02

Kec.Bawang Kab.batang

Telp : 08122583007

Page 22: sistem kontrol gedung terpusat dengan wifi

VII. DAFTAR PUSTAKA

[1] Anonim, Application Notes,Innovatif Elektronik,

www.inovativeelektronik.com 2005

[2] Budhiharto, widodo ,Interfacing Computer Dan Mikrokontroler, penerbi

elekmedia komputindo, Jakarta 2004.

[3] Budioko, totok, belajar dengan mudah dan cepat pemrograman bahasa

C dengan SDCC(small Device C Compiler) pada mikrokontroler

AT89X051/AT89C51/52 Teori, Simulasi, Aplikasi,penerbit gava media,

yogyakarta 2005.

[4] Anomin ,Applikasi Notes,delta-elektronic, www.delta-elektromic.com,

2006

[5] Woollard,barry,elektronika prakti/oleh barry woollard; diindonesia oleh :

H.kristono .—cet,2,--jakarta : pradnya paramita,1993.

[6] The I2c-Bus Specification Version 2.1 January 2000, Philips

Semiconductor.

[7] Data Sheet Pcf8591 8-Bit A/D And D/A Converter, Philips

Semiconductor

[8] www.atmel\mcs51.com

[9] www.widodo\artikelltronika.com

[10] www.Digi-Ware.com

Page 23: sistem kontrol gedung terpusat dengan wifi

Proposal Student Grant 

Pengusul:

Ketua Tim : Dari suparno D400 020 069 Anggota : Jan Wantoro D400 020 071 Program Studi : Teknik Elektro Batch/Tahun : IV / 2006

Universitas Muhammadiyah Surakarta Maret 2006

SYSTEM KONTROL GEDUNG TERPUSAT

DENGAN WIFI MIKROKONTROLER

Page 24: sistem kontrol gedung terpusat dengan wifi

Lembar Pengesahan

Judul Penelitian : System Kontrol Gedung Terpusat Dengan

Menggunakan Wifi Mikrokontroler. Ketua Nama / NIM : Dari suparno / D 400 020 069 anggota Nama/ NIM : Jan Wantoro / D400 020 071 Waktu pelaksanaan : Enam bulan Usulan Biaya : Rp 5.000.000,- Menyetujui,

Pembimbing

Pengusul

Dedi Ary P. ST

Dari Suparno NIK: 100.982 NIM: D 400 020 069

Mengetahui

Direktur SPMU

Ketua Program Studi

Ir. Sardjito, M.T.

Fajar Suryawan, ST, MengSC

NIK:624 NIK:

Page 25: sistem kontrol gedung terpusat dengan wifi

LAMPIRAN

RINCIAN USULAN BIAYA

1.BIAYA OPERASIONAL

• Perakitan alat : Rp. 500.000,-

• Pengujian alat : Rp. 100.000,-

• Pengumpulan data atau referensi : Rp. 100.000,-

2.PENGADAAN ALAT DAN BAHAN

• 4 Buah Mikrokontroler AT89S52 : Rp 250.000,-

• 4 Buah Mikrokontroler AT89X021 : RP 100.000,-

• 2 buah Trafo 12 V/5 A @30.000 : Rp. 60.000,-

• 9 buah sensor cahaya LDR @2.000 : Rp. 18.000,-

• 3 Buah sensor suhu LM35 @ 25.000 : Rp. 75.000,-

• Desain dan cetak PCB : Rp 50.000,-

• 9 buah Relay 6 V @ 10.000 : Rp. 90.000,-

• 3 Buah sensor gas CO2 @ 300.000 : Rp. 900.000,-

• Keypad dan LCD : Rp. 150.000,-

• 4 buah Wifi 2,4 Ghz @400.000 : Rp. 1.600.000,-

3. PEMBUATAN LAPORAN : Rp. 450.000,-

4.EVALUASI DAN DISEMINASI INTERNAL : Rp. 150.000,- 5.SEMINAR NASIONAL

• Kontribusi : Rp. 160.000,-

• Publikasi : Rp. 150.000,- +

Jumlah : Rp.5.000.000,-

Page 26: sistem kontrol gedung terpusat dengan wifi

BIODATA TIM

KETUA :

Nama : Dari Suparno

Nim : D 400 020 069

Fak/Jur : Teknik/Elektro

Alamat : Ds.sono RT 21/07,Kedawung Sragen 57292.

TTL : Sragen, 4 November 1982

Telp/HP : 081 329 558866

Nama orang tua

Ayah : Siman Diro Sukarno

Pekerjaan : Karyawan

Ibu : Sugiyem

Pekerjaan :-

Anak ke : 2

Saudara : 3

ANGGOTA :

Nama : Jan Wantoro

Nim : D 400 020 071

Fak/Jur : Teknik/Elektro

Alamat : Ds.jlamprang RT/RW 06/02,Bawang, Batang

TTL : Batang, 27 juni 1984

Telp/HP : 081 22583007

Nama orang tua

Ayah : Djunaini

Pekerjaan : Guru

Ibu : Sri Suparti

Pekerjaan : -

Anak ke : 3

Saudara : 2

Page 27: sistem kontrol gedung terpusat dengan wifi