18
i SISTEM INFORMASI PARIWISATA PADA KABUPATEN MALANG BERBASIS ANDROID Naskah Publikasi diajukan oleh Dwi Mustika Kusumawardani 09.11.3015 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013

SISTEM INFORMASI PARIWISATA PADA KABUPATEN …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_09.11.3015.pdf · 2.4 Konsep Dasar Pariwisata Menurut Undang – Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SISTEM INFORMASI PARIWISATA PADA KABUPATEN …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_09.11.3015.pdf · 2.4 Konsep Dasar Pariwisata Menurut Undang – Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang

i

SISTEM INFORMASI PARIWISATA PADA KABUPATEN MALANG BERBASIS ANDROID

Naskah Publikasi

diajukan oleh

Dwi Mustika Kusumawardani

09.11.3015

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2013

Page 2: SISTEM INFORMASI PARIWISATA PADA KABUPATEN …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_09.11.3015.pdf · 2.4 Konsep Dasar Pariwisata Menurut Undang – Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang

ii

Page 3: SISTEM INFORMASI PARIWISATA PADA KABUPATEN …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_09.11.3015.pdf · 2.4 Konsep Dasar Pariwisata Menurut Undang – Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang

iii

SISTEM INFORMASI PARIWISATA PADA KABUPATEN MALANG

BERBASIS ANDROID

TOURISM INFORMATION SYSTEM IN MALANG REGENCY

USING ANDROID BASED

Dwi Mustika Kusumawardani

Kusrini

Jurusan Teknik Informatika

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

The technology is extremely fast and growing rapidly which brings us to life is not separated from the information technology itself. Information technology can now be done with a more optimal and actual. In use, the information technology has the goal of achieving efficiency in various aspects of information management as evidenced by the speed and accuracy of processing time, as well as the precision and accuracy of the information they need.

In this case, I wanted to participate in the development of information technology available to the public about the tourism in the form of a mobile Tourism Information System Based on Android Malang. This system will provide a service that can map the location of tourism more easily and quickly. The system is also designed in such a way to be more interactive with the user in its operation.

Broadly speaking, this system will provide complete information on the tourism map of the location of objects that exist in Malang regency, travel guides to the tourists as tourist information, hotel, restaurant and travel packages are available and offered by the Department of Tourism Malang.

Keywords: System Information, Tourism, Android, Interactive

Page 4: SISTEM INFORMASI PARIWISATA PADA KABUPATEN …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_09.11.3015.pdf · 2.4 Konsep Dasar Pariwisata Menurut Undang – Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang

1

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat membawa kita untuk hidup

dengan tak lepas dari teknologi informasi itu sendiri. Dengan dampak, masyarakat

meninggalkan proses penelusuran secara manual yang membutuhkan waktu lebih

lama dan cara yang rumit untuk memperoleh atau menemukan informasi yang

dibutuhkan. Melalui teknologi informasi yang berkembang saat ini, pengelolaan

informasi dapat dilakukan dengan lebih efektif, efisien, dan optimal. Hal tersebut

juga merupakan tujuan dari penggunaan teknologi informasi yaitu efektifitas,

efisiensi, dan keoptimalan yang ditunjukkan dengan kecepatan dan ketepatan

waktu pemrosesan, serta ketelitian dan keakuratan informasi yang diperlukan.

Kabupaten Malang merupakan salah satu daerah wisata yang mempunyai

berbagai macam wisata yang menarik di Pulau Jawa khususnya di Jawa Timur.

Kebanyakan wisatawan berkunjung ke Kabupaten Malang untuk melihat

kebudayaan dan tempat wisata yang alami dan terjaga keasriannya. Hal tersebut

terus dipertahankan dan dikembangkan oleh pemerintah daerah. Pariwisata bagi

pemerintah daerah merupakan salah satu aspek untuk meningkatkan pendapatan

daerah. Salah satu kendala yang dihadapi oleh pemerintah daerah dalam hal

pengembangan pariwisata adalah tidak adanya sistem informasi yang efektif dan

efisien untuk para wisatawan. Dalam penyampaian informasinya masih manual,

seperti pemberian brosur, pamflet, poster, dan buku – buku jika ada wisatawan

yang mengunjungi obyek wisata, serta kunjungan ke setiap daerah baik luar kota

maupun luar provinsi bahkan pihak dinas pariwisata Malang melakukan kunjungan

hingga ke luar negeri. Hal tersebut kuranglah efektif, walaupun banyak teknologi

canggih yang sudah tersedia seperti pencarian online dan pemanfaatan peta

website, akan tetapi wisatawan masih sering mengalami kesulitan baik dalam

menemukan tempat atau fasilitas lain yang tepat di kota tersebut.

Untuk mengatasi permasalahan ini, perencanaan spesial mempunyai peranan yang

sangat penting. Penggunaan ponsel atau perangkat lain yang bergerak saat ini

digunakan oleh hampir seluruh lapisan masyarakat dan sangat tepat untuk menjadi

media pengimplementasian aplikasi sistem informasi ini di dalamnya. Karena itu,

peneliti mencoba mengembangkan aplikasi mobile berbasis android dalam

pembuatannya.

Dari uraian di atas, penulis membangun sebuah sistem aplikasi sistem informasi

yang berbasis mobile Android yangmana aplikasi ini nantinya memberikan

informasi mengenai peta letak obyek wisata yang ada di Kabupaten Malang.

Sistem ini juga memberikan informasi lain mengenai fasilitas – fasilitas pendukung

Page 5: SISTEM INFORMASI PARIWISATA PADA KABUPATEN …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_09.11.3015.pdf · 2.4 Konsep Dasar Pariwisata Menurut Undang – Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang

2

lainnya seperti hotel, restoran, paket wisata, dan informasi khusus lainnya. Penulis

mengangkat masalah ini dalam penyusunan skripsi yang berjudul “SISTEM

INFORMASI PARIWISATA PADA KABUPATEN MALANG BERBASIS ANDROID ”.

2. Landasan Teori 2.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Mc. Leod (1995) mendefinisikan sistem sebagai sekelompok elemen-

elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Jerry FitzGerald, suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-

prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

2.1.2 Karakteristik Sistem Untuk membedakan dan mengembangkan suatu sistem, maka membedakan

unsur-unsur dari sistem yang di bentuknya. Berikut adalah karakteristik sistem yang

dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya :

1. Batasan (boundary)

Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk di dalam

sistem dan mana yang di luar sistem.

2. Lingkungan (environment)

Segala sesuatu di luat sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi,

kendala, dan input terhadap suatu sistem.

3. Masukan (input)

Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang

dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.

4. Keluaran (output)

Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layer

komputer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh

kegiatan dalam suatu sistem.

5. Komponen (component)

Kegiatan atau proses di dalam suatu sistem yang mentransformasikan input

menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini bisa merupakan

subsistem dari sebuah sistem.

6. Penghubung (interface)

Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau

berinteraksi.

Page 6: SISTEM INFORMASI PARIWISATA PADA KABUPATEN …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_09.11.3015.pdf · 2.4 Konsep Dasar Pariwisata Menurut Undang – Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang

3

7. Penyimpanan (storage)

Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap

dari informasi, energi, bahan baku, dan sebagainya. Penyimpanan

merupakan suatu media penyangga diantara komponen tersebut bekerja

dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang

berbeda dari berbagai data yang sama.

2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.2.1 Pengertian Sistem Informasi

Definisi menurut Jogiyanto HM adalah data yang diolah menjadi bentuk yang

lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sedangkan kualitas

informasi menurut Jogiyanto HM adalah sebagai berikut : “kualitas dari suatu sistem

informasi tergantung dari empat hal, yaitu informasi yang harus akurat, tepat pada

waktunya, dan relevan”. ( Jogiyanto HM, 1999 : 8)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat mengambil simpulan bahwa informasi

merupakan hasil pengolahan data yang bermanfaat bagi perusahaan dalam

mengambil keputusan. Berdasarkan referensi di atas dapat disimpulkan bahwa

kualitas informasi terbagi menjadi empat bagian, diantaranya:

a. . Akurat (accuracy)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau

menyesatkan, dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan

dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau

kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut.

b. Tepat waktu (timeliness)

Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang).

Informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau

digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal

atau kesalahan dalam keputusan dan tindakan. Kondisi demikian menyebabkan

mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan,

mengolah dan mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi terbaru.

c. Relevan (relevancy)

Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi

informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya

informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan

perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada

ahli teknik perusahaan.

Page 7: SISTEM INFORMASI PARIWISATA PADA KABUPATEN …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_09.11.3015.pdf · 2.4 Konsep Dasar Pariwisata Menurut Undang – Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang

4

2.2.2 Nilai Informasi Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat

dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih

efektif dibandingkan dengan biaya pendapatannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa

informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak

memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu

masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar

informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis M, sistem

informasi adalah, “ Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan

kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan

kegiatan strategi dari suatu organisasi, menyediakan kepada pihak luar akan laporan –

laporan yang diperlukan ”. ( Jogiyanto HM, 1999 : 11 )

2.3.2 Komponen Sistem Informasi Menurut John Burch dan Gary Grudnitski bahwa sistem informasi terdiri dari

komponen – komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block),

yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block),

blok teknologi (technology block), blok basis data (database block) dan blok kendali

(controls block). (Jogiyanto HM, 1999 : 12)

Sebagai suatu sistem, ke enam blok tersebut masing – masing saling

berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan mencapai sasarannya.

1. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini termasuk

metode – metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan yang dapat

berupa dokumen – dokumen dasar.

2. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang akan

memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara tertentu

untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang

berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen serta semua

pemakai sistem.

Page 8: SISTEM INFORMASI PARIWISATA PADA KABUPATEN …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_09.11.3015.pdf · 2.4 Konsep Dasar Pariwisata Menurut Undang – Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang

5

4. Blok Teknologi (Technologi Block)

Teknologi merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi

digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,

menghasilkan sekaligus mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem

secara keseluruhan.

5. Blok Database (database block)

Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan

lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk

memanipulasinya.

6. Blok Kendali (control block)

Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal – hal

yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan –

kesalahan dapat langsung diatasi.

Sebagai suatu sistem, ke enam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan

yang lain membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran.

2.4 Konsep Dasar Pariwisata Menurut Undang – Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan,

pengertian dari wisatawan adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan

tersebut yang dilakukan secara sukarela serta besifat sementara untuk menikmati obyek

dan daya tarik wisata. Sedangkan pengertian pariwisata adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta

usaha – usaha yang berkait di bidang tersebut.

Dalam Undang – Undang tersebut juga disebutkan bahwa obyek dan daya tarik

wisata terdiri atas :

1. Obyek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang

berwujud keadaan alam, serta flora dan fauna.

2. Obyek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud

museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, wisata agro, wisata

tirta, wisata buru, wisata petualangan alam, taman rekreasi, dan tempat hiburan.

Usaha jasa pariwisata meliputi penyediaan jasa perencanaan, jasa pelayanan,

dan jasa penyelenggaraan pariwisata. Usaha pariwisata digolongkan ke dalam jenis –

jenis usaha :

a. Jasa Biro Perjalanan Wisata

b. Jasa Agen Perjalanan Wisata

c. Jasa Pramuwisata

Page 9: SISTEM INFORMASI PARIWISATA PADA KABUPATEN …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_09.11.3015.pdf · 2.4 Konsep Dasar Pariwisata Menurut Undang – Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang

6

d. Jasa Konvensi, Perisentif dan Pameran

e. Jasa Impresariat

f. Jasa Konsultan Pariwisata

g. Jasa Informasi Pariwisata

Untuk jenis usaha jasa informasi pariwisata, Undang – Undang tersebut memiliki

batasan pengertian, yaitu :

1) Usaha jasa informasi pariwisata merupakan usaha penyediaan informasi,

penyebaran, dan pemanfaatan informasi kepariwisataan.

2) Penyediaan, penyebaran, dan pemanfaatan informasi kepariwisataan

dapat juga dilakukan oleh masyarakat. Termasuk ke dalam kegiatan penyediaan jasa

informasi pariwisata adalah kegiatan promosi dan pemasaran yang dapat dilakukan

selain oleh badan usaha di bidang pariwisata dapat pula dilakukan oleh perseorang atau

kelompok sosial di dalam masyarakat.

2.5 Sistem Informasi Pariwisata Merujuk pada pengertian sistem informasi, yakni sekumpulan komponen –

komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,

memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi terkait untuk mendukung proses

pengambilan keputusan, koordinasi, dan pengendalian. Sedangkan pariwisata dapat

diartikan sebagai suatu kegiatan manusia yang melakukan perjalanan ke suatu daerah

dan tinggal di daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya dalam jangka waktu

tertentu untuk tujuan bersenang – senang atau bisnis. ( Ismayanti, 2010, hal 4 ) Maka

dari dua pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi pariwisata

adalah sekumpulan komponen yang saling bekerjasama untuk mengumpulkan,

memproses, menyimpan dan mendistribusikan data yang berhubungan dengan hasil

kebudayaan, tata cara hidup suatu masyarakat serta kekhasan alam yang dimiliki daerah

tertentu yang berbeda dengan lingkunngan keseharian. Dalam kepariwisataan, menurut

Lieper ( Ismiyanti, 2010, hal 1 – 3 ) terdapat tiga elemen utama yang menjadi kegiatan

pariwisata dapat berjalan, elemen tersebut adalah :

1. Wisatawan

Wisatawan adalah aktor dalam kegiatan wisata. Berwisata menjadi sebuah

pengalaman manusia untuk menikmati, mengatisipasi, dan meningkatkan masa – masa

dalam kehidupan.

2. Elemen Geografi

Pergerakan wisatawan berlangsung pada tiga area geografi sebagai berikut:

a. Daerah Asal Wisatawan (DAW)

Page 10: SISTEM INFORMASI PARIWISATA PADA KABUPATEN …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_09.11.3015.pdf · 2.4 Konsep Dasar Pariwisata Menurut Undang – Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang

7

Daerah tempat asal wisatawan berada ialah tempat ketika wisatawan melakukan

aktivitas keseharian seperti bekerja, belajar, tidur dan kebutuhan dasar lainnya. Rutinitas

inilah yang menjadi motivasi bagi seseorang dapat mencari informasi tentang obyek dan

daya tarik wisata yang diminati, membuat pemesanan dan berangkat menuju daerah

tujuan yang diinginkan.

b. Daerah Transit (DT)

Tidak seluruh wisatawan harus berhenti di daerah itu. Namun seluruh wisatawan

pasti akan melewati daerah tersebut, sehingga peran Daerah Transit (DT) juga penting.

Sering kali terjadi perjalanan wisata berakhir di daerah transit, bukan di daerah tujuan

karena beberapa alasan tertentu.

c. Daerah Tujuan Wisata (DTW)

Daerah ini sering dikatakan sebagai sharp end (ujung tombak) pariwisata.

Daerah tujuan wisata (DTW) merupakan dampak pariwisata yang sangat dirasakan

sehingga membutuhkan perencanaan dan strategi manajemen yang tepat. Untuk

menarik wisatawan, DTW merupakan pemicu kesulurahan sistem pariwisata dan

menciptakan permintaan untuk perjalanan dari Daerah Asal Wisatawan (DAW). DTW

juga merupakan raison d`etre atau alasan utama perkembangan pariwisata yang

menawarkan hal – hal yang berbeda dengan rutinitas para wisatawan.

3. Industri Pariwisata

Industri pariwisata adalah industry yang menyediakan jasa, daya tarik, dan

sarana wisata yang tersebar di ketiga area geografi tersebut. Sebagai contoh, biro

perjalanan wisata yang dapat ditemukan di daerah asal wisatawan maupun daerah

transit, dan akomodasi yang dapat ditemukan di daerah tujuan wisata.

2.9 UML (Unified Modelling Language) 2.9.1 Pengertian UML

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa untuk menentukan,

visualisasi, konstruksi, dan dokumentasi artifacts dari sistem software, untuk

memodelkan bisnis, dan nonsoftware lainnya. Artifacts adalah sepotong informasi yang

digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses rekayasa software. Artifacts dapat berupa

model, deskripsi, atau software. UML merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang

telah terbukti sukses dalam memodelkan sistem yang besar dan kompleks. Dengan

menggunakan UML, kita dapat membuat model untuk semmua jenis aplikasi piranti

lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan

jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi karena UML

juga menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka ia lebih cocok

untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa – bahasa berorientasi obyek seperti C++,

Page 11: SISTEM INFORMASI PARIWISATA PADA KABUPATEN …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_09.11.3015.pdf · 2.4 Konsep Dasar Pariwisata Menurut Undang – Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang

8

Java, VB.NET. Walaupun demikian, UML tetap dapat digunakan untuk modeling aplikasi

prosedural dalam VB atau C. Seperti bahasa – bahasa lainnya, UML mendefinisikan

notasi dan syntax / semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk

menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna tertentu,

dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk – bentuk tersebut dapat

dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari tiga notasi yang telah ada

sebelumnya diantaranya (A. Suhendar & Hariman Gunadi, hal 26): Grady Booch OOD

(Object Oriented Design), Jim Rumbaugh OMT (Object Modeling Techniper ), dan Ivar

Jacobson OOSE (Object – Oriented Software Engineering).

2.9.1.1 Tujuan UML Tujuan utama UML, diantaranya untuk :

1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang

ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan

dimengerti secara umum.

2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa

pemrograman dan proses rekayasa.

3. Menyatukan praktek – praktek terbaik yang terdapat dalam bahasa

pemodelan.

3. Teori Analisis 3.1.3. Analisis SWOT

Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan faktor-

faktor yang berpengaruh dalam proses penyampaian informasi serta memberikan solusi

terhadap permasalahan yang timbul.

Faktor-faktor tersebut terdiri dari :

Faktor Internal : Strength (kekuatan) dan Weakness (kelemahan).

Faktor Eksternal : Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman).

1. Mengidentifikasi kekuatan (Strength)

Kekuatan adalah sebuah karakteristik apa saja yang memberikan

keunggulan dalam bersaing. Berikut ini adalah kekuatan pada

Pariwisata Kabupaten Malang :

• Kabupaten Malang merupakan tujuan utama wisata Jawa Timur.

• Kabupaten Malang memiliki banyak tempat pariwisata baik

alami, buatan dan wisata budaya.

• Pariwisata Kabupaten Malang keasriannya selalu terjaga.

• Udara Kabupaten Malang masih terasa segar dan menyejukkan.

Page 12: SISTEM INFORMASI PARIWISATA PADA KABUPATEN …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_09.11.3015.pdf · 2.4 Konsep Dasar Pariwisata Menurut Undang – Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang

9

2. Mengidentifikasi Kelemahan (Weakness)

Kelemahan adalah suatu karakteristik atau faktor – faktor yang

mempengaruhi suatu organisasi atau perusahaan dalam

ketidakunggulan dalam bersaing. Berikut kelemahan yang ada pada

Pariwisata Kabupaten Malang :

• Pariwisata Kabupaten Malang lebih banyak dikenal oleh

wisatawan dari daerah sekitar Malang saja.

• Bagaimana merancang sebuah sistem aplikasi yang

memudahkan wisatawan yang ingin berwisata ke Kabupaten Malang

untuk mendapatkan informasi letak dan informasi – informasi lain

dengan mudah dan cepat?

3. Mengidentifikasi peluang eksternal (Opportunities)

Peluang eksternal adalah peluang – peluang dalam lingkungan

bisnis yang menggambarkan kesempatan potensial bagi

pertumbuhan untuk memperoleh keuntungan bersaing yang

mendukung. Berikut adalah peluang yang mungkin bisa didapatkan :

• Pariwisata Kabupaten Malang dapat di kenal diluar Provinsi, luar

Pulau bahkan luar Negeri.

• Informasi tentang Pariwisata Kabupaten Malang lebih mudah

diperoleh.

• Mengefektifkan dan mengoptimalkan Sistem Informasi

Pariwisata pada Kabupaten Malang.

4. Mengidentifikasi ancaman eksternal (Threats)

Ancaman eksternal adalah suatu gejala dalam lingkungan bisnis

yang berpotensi menjadikan suatu organisasi atau perusahaan pada

ketidakunggulan dalam bersaing. Ancaman yang ada pada

Pariwisata Kabupaten Malang meliputi kurangnya pengetahuan

operator atau administrator tentang teknologi informasi.

3.1.4 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem sangat dibutuhkan dalam mendukung kinerja sistem.

Apakah sistem yang dibuat sudah sesuai dengan yang dibutuhkan atau belum, karena

kebutuhan sistem akan mendukung tercapainya tujuan suatu instansi atau perusahaan.

Dengan adanya sistem baru yang telah dibuat diharapakan dapat lebih

membantu dalam kinerja sistem dan mempemudah wisatawan dalam memperoleh

informasi – informasi yang diperlukan. Untuk mempermudah analisis sistem dalam

Page 13: SISTEM INFORMASI PARIWISATA PADA KABUPATEN …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_09.11.3015.pdf · 2.4 Konsep Dasar Pariwisata Menurut Undang – Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang

10

menentukan keseluruhan kebutuhan secara lengkap, maka dibagi kebutuhan sistem

menjadi dua jenis yaitu kebutuhan fungsional dan nonfungsional.

3.1.4.1 Kebutuhan Fungsional Kebutuhan fungsional sama artinya dengan layanan yang harus disediakan, dan

bagaimana reaksi sistem terhadap input dan apa yang harus dilakukan sistem pada

situasi tertentu. Berikut ini adalah kebutuhan sistem yang dilihat dari sudut pandang

pengguna :

1. Sistem mampu memberikan informasi obyek wisata pada Kabupaten

Malang.

2. Sistem mampu memberikan informasi fasilitas pendukung seperti sejarah,

hotel, restoran, dan paket wisata yang ditawarkan.

3. Sistem mampu memberikan informasi telepon fasilitas pendukung, sehingga

user dapat melakukan panggilan langsung dari sistem.

4. Sistem mampu memberikan informasi peta fasilitas pendukung, sehingga

user dapat mengetahui letak fasilitas pendukung dari sistem.

3.1.4.2 Kebutuhan Nonfungsional Kebutuhan ini adalah tipe kebutuhan yang berisi property perilaku yang dimiliki

oleh sistem.

1. Operational (Operasional)

a. Bisa digunakan pada sistem operasi berbasis android versi apapun.

b. Spesifikasi android minimum android 2.2

2. Security (Keamanan)

a. Programmer, yaitu orang yang bertugas membuat sistem serta melakukan

maintenance dan melakukan perbaikan jika terjadi kesalahan atau kerusakan

sistem.

b. Administrator, yaitu memiliki akses penuh dalam melakukan pengaturan

sistem. Admin dapat melakukan input, edit, delete, dan update data. Tidak setiap

user memiliki hak yang sama dengan admin, hal tersebut dimaksudkan untuk

menjaga keamanan dan keaslian informasi yang diberikan sistem.

c. Pengguna (Calon Wisata), yaitu user yang memiliki hak untuk mendapatkan

informasi jalur menuju ke suatu obyek wisata dan juga dapat mengetahui fasilitas

pendukung lain yang diperlukan.

3. Information (Informasi)

a. Digunakan untuk menginformasikan obyek – obyek wisata lengkap dengan

fasilitas pendukung.

b. Digunakan untuk menampilkan peta lokasi obyek pariwisata dan fasilitas

pendukung lainnya.

Page 14: SISTEM INFORMASI PARIWISATA PADA KABUPATEN …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_09.11.3015.pdf · 2.4 Konsep Dasar Pariwisata Menurut Undang – Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang

11

4. Performance (Kinerja)

a. Sistem ini dapat memberikan informasi obyek – obyek wisata dan fasilitas

pendukungnya yang dilengkapi dengan peta.

b. Waktu yang dibutuhkan relative lebih cepat, lebih efisien dan efektif.

3.2 Perancangan Sistem Rancangan sistem secara umum dilakukan dengan maksud untuk memberikan

gambaran umum tentang sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan. Rancangan

ini mengidentifikasi komponen – komponen sistem informasi yang akan dirancang secara

rinci. Adapun rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

3.2.1 Perancangan UML Untuk menjelaskan perancangan aplikasi yang dibangun, digunakan tiga model

diagram UML, yaitu : use case diagram, class diagram, dan sequence diagram.

3.2.1.1 Use Case Diagram Merupakan diagram yang bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi

antara user (pengguna) sebuah sistem dengan menjelaskan apa yang dilakukan oleh

actor dan sistem bukan bagaimana actor dan sistem melakukan kegiatan tersebut.

Pada aplikasi ini, use case menjelaskan tentang hubungan antara sistem dengan

aktor. Hubungan ini dapat berupa input aktor ke sistem ataupun output ke aktor. Use

case merupakan dokumen naratif yang mendeskripsikan kasus – kasus atau kejadian –

kejadian daripada aktor dalam menggunakan sistem untuk menyelesaikan sebuah

proses. Berikut ini adalah gambar yang menjelaskan sistem informasi pariwisata pada

Kabupaten Malang dari sudut pandang admin dan user dalam model use case diagram :

Gambar 3.1 Use Case Diagram Admin

Page 15: SISTEM INFORMASI PARIWISATA PADA KABUPATEN …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_09.11.3015.pdf · 2.4 Konsep Dasar Pariwisata Menurut Undang – Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang

12

Gambar 3.2 Use Case Diagram User

4. Implementasi dan Pembahasan 4.1 Implementasi Interface

Interface atau antar muka merupakan tampilan dari suatu program aplikasi yang

berperan sebagai media komunikasi yang digunakan sebagai sarana berdialog antara

program dengan user. Sistem yang akan dibangun diharapkan menyediakan interface

yang mudah dipahami dan digunakan oleh user. Berikut ini adalah implementasi

antarmuka pada sistem yang dibuat.

4.1.1 Splash Screen Splash Screen menampilkan logo wisata sistem aplikasi ini. Desain splash yang

dibuat seperti ini

Gambar 4.6 Splash Screen

Page 16: SISTEM INFORMASI PARIWISATA PADA KABUPATEN …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_09.11.3015.pdf · 2.4 Konsep Dasar Pariwisata Menurut Undang – Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang

13

4.1.2 Menu Utama Main utama pada aplikasi ini berbentuk grid geser ke kiri atau ke kanan. Menu

yang ditampilkan pada menu utama adalah obyek wisata, hotel, restoran, dan rute

wisata. Berikut adalah tampilan menu utama

Gambar 4.7 Menu Utama

Dan jika digeser, di sebelah menu restoran terdapat menu rute. Berikut ini

interfacenya

Gambar 4.8 Menu Utama

4.1.3 Menu Obyek Wisata Pada menu obyek wisata ini menampilkan daftar obyek wisata yang ada di

Kabupaten Malang seperti gambar di bawah ini

Page 17: SISTEM INFORMASI PARIWISATA PADA KABUPATEN …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_09.11.3015.pdf · 2.4 Konsep Dasar Pariwisata Menurut Undang – Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang

14

Gambar 4.9 Menu Obyek Wisata

5. Penutup 5.1 Kesimpulan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membuat suatu aplikasi dengan nama

“Sistem Informasi Pariwisata Pada Kabupaten Malang Berbasis Android” yang berfungsi

sebagai alat bantu mempermudah para wisatawan saat ingin berwisata ke Kabupaten

Malang.

Dengan selesainya seluruh kegiatan penelitian, analisis sistem, perancangan

program hingga tahap implementasi, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Sistem Informasi Pariwisata Pada Kabupaten Malang Berbasis Android sudah

berjalan baik. Sistem ini dapat memberikan informasi letak obyek wisata dan

fasilitas pendukung lainnya lengkap dengan foto dan nomor telepon sebagai

fasilitas pendukung. Pengguna juga dapat melakukan panggilan langsung dari

sistem.

2. Sistem Pariwisata Pada Kabupaten Malang Berbasis Android ini bersifat

interaktif. Artinya ketika pengguna memilih obyek wisata atau fasilitas pendukung

lainnya, sistem akan memberikan informasi sesuai dengan pilihan dari

pengguna.

3. Sistem Pariwisata Pada Kabupaten Malang Berbasis Android juga dilengkapi

oleh peta yang dapat membantu mempermudah para wisatawan untuk

menemukan lokasi obyek wisata dan lokasi fasilitas pendukung lainnya.

4. Sistem yang ada selama ini masih menggunakan cara yang manual, Dinas

Pariwisata Kabupaten Malang masih harus melakukan promosi dengan

menyebarkan brosur, memasang baliho dan melakukan kunjungan ke berbagai

Page 18: SISTEM INFORMASI PARIWISATA PADA KABUPATEN …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_09.11.3015.pdf · 2.4 Konsep Dasar Pariwisata Menurut Undang – Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang

15

daerah. Dengan sistem baru ini, akan lebih mempermudah Dinas Pariwisata

dalam memajukan dan mempromosikan obyek wisata yang ada pada Kabupaten

Malang.

5.2 Saran Dengan kesimpulan di atas, penulis memberikan saran – saran sebagai berikut :

1. Membuat sistem aplikasi dengan menambahkan fitur agar sistem berfungsi lebih

komplek, seperti membuat aplikasi dengan tidak hanya menggunakan bahasa

Indonesia, namun juga menggunakan bahasa Inggris. Dengan begitu, para

wisatawan asing juga akan mendapatkan kemudahan dalam berwisata.

2. Mengembangkan sistem aplikasi dengan menambahkan fitur pendukung lain

seperti lokasi Anjungan Tunai Mandiri (ATM), lokasi pengisian bahan bakar, dan

fitur pendukung lainnya yang dapat membantu mempermudah wisatawan dalam

berwisata.

DAFTAR PUSTAKA

Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta :

Andi.

Hartono, Jogiyanto. 2005. Analisis dan desain Sistem Informasi : Pendekatan

Terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis. Yogyakarta : Andi Offset.

Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana

Indonesia.

Safaat Nazruddin. 2012. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet

PC Berbasis Android. Bandung : Informatika.