Upload
dangthien
View
260
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
SISTEM INFORMASI PARIWISATA PADA KABUPATEN MALANG BERBASIS ANDROID
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Dwi Mustika Kusumawardani
09.11.3015
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2013
ii
iii
SISTEM INFORMASI PARIWISATA PADA KABUPATEN MALANG
BERBASIS ANDROID
TOURISM INFORMATION SYSTEM IN MALANG REGENCY
USING ANDROID BASED
Dwi Mustika Kusumawardani
Kusrini
Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
The technology is extremely fast and growing rapidly which brings us to life is not separated from the information technology itself. Information technology can now be done with a more optimal and actual. In use, the information technology has the goal of achieving efficiency in various aspects of information management as evidenced by the speed and accuracy of processing time, as well as the precision and accuracy of the information they need.
In this case, I wanted to participate in the development of information technology available to the public about the tourism in the form of a mobile Tourism Information System Based on Android Malang. This system will provide a service that can map the location of tourism more easily and quickly. The system is also designed in such a way to be more interactive with the user in its operation.
Broadly speaking, this system will provide complete information on the tourism map of the location of objects that exist in Malang regency, travel guides to the tourists as tourist information, hotel, restaurant and travel packages are available and offered by the Department of Tourism Malang.
Keywords: System Information, Tourism, Android, Interactive
1
1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat membawa kita untuk hidup
dengan tak lepas dari teknologi informasi itu sendiri. Dengan dampak, masyarakat
meninggalkan proses penelusuran secara manual yang membutuhkan waktu lebih
lama dan cara yang rumit untuk memperoleh atau menemukan informasi yang
dibutuhkan. Melalui teknologi informasi yang berkembang saat ini, pengelolaan
informasi dapat dilakukan dengan lebih efektif, efisien, dan optimal. Hal tersebut
juga merupakan tujuan dari penggunaan teknologi informasi yaitu efektifitas,
efisiensi, dan keoptimalan yang ditunjukkan dengan kecepatan dan ketepatan
waktu pemrosesan, serta ketelitian dan keakuratan informasi yang diperlukan.
Kabupaten Malang merupakan salah satu daerah wisata yang mempunyai
berbagai macam wisata yang menarik di Pulau Jawa khususnya di Jawa Timur.
Kebanyakan wisatawan berkunjung ke Kabupaten Malang untuk melihat
kebudayaan dan tempat wisata yang alami dan terjaga keasriannya. Hal tersebut
terus dipertahankan dan dikembangkan oleh pemerintah daerah. Pariwisata bagi
pemerintah daerah merupakan salah satu aspek untuk meningkatkan pendapatan
daerah. Salah satu kendala yang dihadapi oleh pemerintah daerah dalam hal
pengembangan pariwisata adalah tidak adanya sistem informasi yang efektif dan
efisien untuk para wisatawan. Dalam penyampaian informasinya masih manual,
seperti pemberian brosur, pamflet, poster, dan buku – buku jika ada wisatawan
yang mengunjungi obyek wisata, serta kunjungan ke setiap daerah baik luar kota
maupun luar provinsi bahkan pihak dinas pariwisata Malang melakukan kunjungan
hingga ke luar negeri. Hal tersebut kuranglah efektif, walaupun banyak teknologi
canggih yang sudah tersedia seperti pencarian online dan pemanfaatan peta
website, akan tetapi wisatawan masih sering mengalami kesulitan baik dalam
menemukan tempat atau fasilitas lain yang tepat di kota tersebut.
Untuk mengatasi permasalahan ini, perencanaan spesial mempunyai peranan yang
sangat penting. Penggunaan ponsel atau perangkat lain yang bergerak saat ini
digunakan oleh hampir seluruh lapisan masyarakat dan sangat tepat untuk menjadi
media pengimplementasian aplikasi sistem informasi ini di dalamnya. Karena itu,
peneliti mencoba mengembangkan aplikasi mobile berbasis android dalam
pembuatannya.
Dari uraian di atas, penulis membangun sebuah sistem aplikasi sistem informasi
yang berbasis mobile Android yangmana aplikasi ini nantinya memberikan
informasi mengenai peta letak obyek wisata yang ada di Kabupaten Malang.
Sistem ini juga memberikan informasi lain mengenai fasilitas – fasilitas pendukung
2
lainnya seperti hotel, restoran, paket wisata, dan informasi khusus lainnya. Penulis
mengangkat masalah ini dalam penyusunan skripsi yang berjudul “SISTEM
INFORMASI PARIWISATA PADA KABUPATEN MALANG BERBASIS ANDROID ”.
2. Landasan Teori 2.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut Mc. Leod (1995) mendefinisikan sistem sebagai sekelompok elemen-
elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Jerry FitzGerald, suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-
prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
2.1.2 Karakteristik Sistem Untuk membedakan dan mengembangkan suatu sistem, maka membedakan
unsur-unsur dari sistem yang di bentuknya. Berikut adalah karakteristik sistem yang
dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya :
1. Batasan (boundary)
Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk di dalam
sistem dan mana yang di luar sistem.
2. Lingkungan (environment)
Segala sesuatu di luat sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi,
kendala, dan input terhadap suatu sistem.
3. Masukan (input)
Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang
dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.
4. Keluaran (output)
Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layer
komputer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh
kegiatan dalam suatu sistem.
5. Komponen (component)
Kegiatan atau proses di dalam suatu sistem yang mentransformasikan input
menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini bisa merupakan
subsistem dari sebuah sistem.
6. Penghubung (interface)
Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau
berinteraksi.
3
7. Penyimpanan (storage)
Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap
dari informasi, energi, bahan baku, dan sebagainya. Penyimpanan
merupakan suatu media penyangga diantara komponen tersebut bekerja
dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang
berbeda dari berbagai data yang sama.
2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.2.1 Pengertian Sistem Informasi
Definisi menurut Jogiyanto HM adalah data yang diolah menjadi bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sedangkan kualitas
informasi menurut Jogiyanto HM adalah sebagai berikut : “kualitas dari suatu sistem
informasi tergantung dari empat hal, yaitu informasi yang harus akurat, tepat pada
waktunya, dan relevan”. ( Jogiyanto HM, 1999 : 8)
Berdasarkan definisi di atas penulis dapat mengambil simpulan bahwa informasi
merupakan hasil pengolahan data yang bermanfaat bagi perusahaan dalam
mengambil keputusan. Berdasarkan referensi di atas dapat disimpulkan bahwa
kualitas informasi terbagi menjadi empat bagian, diantaranya:
a. . Akurat (accuracy)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau
menyesatkan, dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan
dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau
kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut.
b. Tepat waktu (timeliness)
Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang).
Informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau
digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal
atau kesalahan dalam keputusan dan tindakan. Kondisi demikian menyebabkan
mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan,
mengolah dan mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi terbaru.
c. Relevan (relevancy)
Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya
informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan
perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada
ahli teknik perusahaan.
4
2.2.2 Nilai Informasi Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat
dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih
efektif dibandingkan dengan biaya pendapatannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa
informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak
memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu
masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar
informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis M, sistem
informasi adalah, “ Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi, menyediakan kepada pihak luar akan laporan –
laporan yang diperlukan ”. ( Jogiyanto HM, 1999 : 11 )
2.3.2 Komponen Sistem Informasi Menurut John Burch dan Gary Grudnitski bahwa sistem informasi terdiri dari
komponen – komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block),
yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block),
blok teknologi (technology block), blok basis data (database block) dan blok kendali
(controls block). (Jogiyanto HM, 1999 : 12)
Sebagai suatu sistem, ke enam blok tersebut masing – masing saling
berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan mencapai sasarannya.
1. Blok Masukan (Input Block)
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini termasuk
metode – metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan yang dapat
berupa dokumen – dokumen dasar.
2. Blok Model (Model Block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang akan
memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara tertentu
untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran (Output Block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen serta semua
pemakai sistem.
5
4. Blok Teknologi (Technologi Block)
Teknologi merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
menghasilkan sekaligus mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem
secara keseluruhan.
5. Blok Database (database block)
Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan
lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya.
6. Blok Kendali (control block)
Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal – hal
yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan –
kesalahan dapat langsung diatasi.
Sebagai suatu sistem, ke enam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan
yang lain membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran.
2.4 Konsep Dasar Pariwisata Menurut Undang – Undang RI No 9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan,
pengertian dari wisatawan adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan
tersebut yang dilakukan secara sukarela serta besifat sementara untuk menikmati obyek
dan daya tarik wisata. Sedangkan pengertian pariwisata adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta
usaha – usaha yang berkait di bidang tersebut.
Dalam Undang – Undang tersebut juga disebutkan bahwa obyek dan daya tarik
wisata terdiri atas :
1. Obyek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang
berwujud keadaan alam, serta flora dan fauna.
2. Obyek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud
museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, wisata agro, wisata
tirta, wisata buru, wisata petualangan alam, taman rekreasi, dan tempat hiburan.
Usaha jasa pariwisata meliputi penyediaan jasa perencanaan, jasa pelayanan,
dan jasa penyelenggaraan pariwisata. Usaha pariwisata digolongkan ke dalam jenis –
jenis usaha :
a. Jasa Biro Perjalanan Wisata
b. Jasa Agen Perjalanan Wisata
c. Jasa Pramuwisata
6
d. Jasa Konvensi, Perisentif dan Pameran
e. Jasa Impresariat
f. Jasa Konsultan Pariwisata
g. Jasa Informasi Pariwisata
Untuk jenis usaha jasa informasi pariwisata, Undang – Undang tersebut memiliki
batasan pengertian, yaitu :
1) Usaha jasa informasi pariwisata merupakan usaha penyediaan informasi,
penyebaran, dan pemanfaatan informasi kepariwisataan.
2) Penyediaan, penyebaran, dan pemanfaatan informasi kepariwisataan
dapat juga dilakukan oleh masyarakat. Termasuk ke dalam kegiatan penyediaan jasa
informasi pariwisata adalah kegiatan promosi dan pemasaran yang dapat dilakukan
selain oleh badan usaha di bidang pariwisata dapat pula dilakukan oleh perseorang atau
kelompok sosial di dalam masyarakat.
2.5 Sistem Informasi Pariwisata Merujuk pada pengertian sistem informasi, yakni sekumpulan komponen –
komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,
memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi terkait untuk mendukung proses
pengambilan keputusan, koordinasi, dan pengendalian. Sedangkan pariwisata dapat
diartikan sebagai suatu kegiatan manusia yang melakukan perjalanan ke suatu daerah
dan tinggal di daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya dalam jangka waktu
tertentu untuk tujuan bersenang – senang atau bisnis. ( Ismayanti, 2010, hal 4 ) Maka
dari dua pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi pariwisata
adalah sekumpulan komponen yang saling bekerjasama untuk mengumpulkan,
memproses, menyimpan dan mendistribusikan data yang berhubungan dengan hasil
kebudayaan, tata cara hidup suatu masyarakat serta kekhasan alam yang dimiliki daerah
tertentu yang berbeda dengan lingkunngan keseharian. Dalam kepariwisataan, menurut
Lieper ( Ismiyanti, 2010, hal 1 – 3 ) terdapat tiga elemen utama yang menjadi kegiatan
pariwisata dapat berjalan, elemen tersebut adalah :
1. Wisatawan
Wisatawan adalah aktor dalam kegiatan wisata. Berwisata menjadi sebuah
pengalaman manusia untuk menikmati, mengatisipasi, dan meningkatkan masa – masa
dalam kehidupan.
2. Elemen Geografi
Pergerakan wisatawan berlangsung pada tiga area geografi sebagai berikut:
a. Daerah Asal Wisatawan (DAW)
7
Daerah tempat asal wisatawan berada ialah tempat ketika wisatawan melakukan
aktivitas keseharian seperti bekerja, belajar, tidur dan kebutuhan dasar lainnya. Rutinitas
inilah yang menjadi motivasi bagi seseorang dapat mencari informasi tentang obyek dan
daya tarik wisata yang diminati, membuat pemesanan dan berangkat menuju daerah
tujuan yang diinginkan.
b. Daerah Transit (DT)
Tidak seluruh wisatawan harus berhenti di daerah itu. Namun seluruh wisatawan
pasti akan melewati daerah tersebut, sehingga peran Daerah Transit (DT) juga penting.
Sering kali terjadi perjalanan wisata berakhir di daerah transit, bukan di daerah tujuan
karena beberapa alasan tertentu.
c. Daerah Tujuan Wisata (DTW)
Daerah ini sering dikatakan sebagai sharp end (ujung tombak) pariwisata.
Daerah tujuan wisata (DTW) merupakan dampak pariwisata yang sangat dirasakan
sehingga membutuhkan perencanaan dan strategi manajemen yang tepat. Untuk
menarik wisatawan, DTW merupakan pemicu kesulurahan sistem pariwisata dan
menciptakan permintaan untuk perjalanan dari Daerah Asal Wisatawan (DAW). DTW
juga merupakan raison d`etre atau alasan utama perkembangan pariwisata yang
menawarkan hal – hal yang berbeda dengan rutinitas para wisatawan.
3. Industri Pariwisata
Industri pariwisata adalah industry yang menyediakan jasa, daya tarik, dan
sarana wisata yang tersebar di ketiga area geografi tersebut. Sebagai contoh, biro
perjalanan wisata yang dapat ditemukan di daerah asal wisatawan maupun daerah
transit, dan akomodasi yang dapat ditemukan di daerah tujuan wisata.
2.9 UML (Unified Modelling Language) 2.9.1 Pengertian UML
Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa untuk menentukan,
visualisasi, konstruksi, dan dokumentasi artifacts dari sistem software, untuk
memodelkan bisnis, dan nonsoftware lainnya. Artifacts adalah sepotong informasi yang
digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses rekayasa software. Artifacts dapat berupa
model, deskripsi, atau software. UML merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang
telah terbukti sukses dalam memodelkan sistem yang besar dan kompleks. Dengan
menggunakan UML, kita dapat membuat model untuk semmua jenis aplikasi piranti
lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan
jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi karena UML
juga menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka ia lebih cocok
untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa – bahasa berorientasi obyek seperti C++,
8
Java, VB.NET. Walaupun demikian, UML tetap dapat digunakan untuk modeling aplikasi
prosedural dalam VB atau C. Seperti bahasa – bahasa lainnya, UML mendefinisikan
notasi dan syntax / semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk
menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna tertentu,
dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk – bentuk tersebut dapat
dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari tiga notasi yang telah ada
sebelumnya diantaranya (A. Suhendar & Hariman Gunadi, hal 26): Grady Booch OOD
(Object Oriented Design), Jim Rumbaugh OMT (Object Modeling Techniper ), dan Ivar
Jacobson OOSE (Object – Oriented Software Engineering).
2.9.1.1 Tujuan UML Tujuan utama UML, diantaranya untuk :
1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang
ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan
dimengerti secara umum.
2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa
pemrograman dan proses rekayasa.
3. Menyatukan praktek – praktek terbaik yang terdapat dalam bahasa
pemodelan.
3. Teori Analisis 3.1.3. Analisis SWOT
Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan faktor-
faktor yang berpengaruh dalam proses penyampaian informasi serta memberikan solusi
terhadap permasalahan yang timbul.
Faktor-faktor tersebut terdiri dari :
Faktor Internal : Strength (kekuatan) dan Weakness (kelemahan).
Faktor Eksternal : Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman).
1. Mengidentifikasi kekuatan (Strength)
Kekuatan adalah sebuah karakteristik apa saja yang memberikan
keunggulan dalam bersaing. Berikut ini adalah kekuatan pada
Pariwisata Kabupaten Malang :
• Kabupaten Malang merupakan tujuan utama wisata Jawa Timur.
• Kabupaten Malang memiliki banyak tempat pariwisata baik
alami, buatan dan wisata budaya.
• Pariwisata Kabupaten Malang keasriannya selalu terjaga.
• Udara Kabupaten Malang masih terasa segar dan menyejukkan.
9
2. Mengidentifikasi Kelemahan (Weakness)
Kelemahan adalah suatu karakteristik atau faktor – faktor yang
mempengaruhi suatu organisasi atau perusahaan dalam
ketidakunggulan dalam bersaing. Berikut kelemahan yang ada pada
Pariwisata Kabupaten Malang :
• Pariwisata Kabupaten Malang lebih banyak dikenal oleh
wisatawan dari daerah sekitar Malang saja.
• Bagaimana merancang sebuah sistem aplikasi yang
memudahkan wisatawan yang ingin berwisata ke Kabupaten Malang
untuk mendapatkan informasi letak dan informasi – informasi lain
dengan mudah dan cepat?
3. Mengidentifikasi peluang eksternal (Opportunities)
Peluang eksternal adalah peluang – peluang dalam lingkungan
bisnis yang menggambarkan kesempatan potensial bagi
pertumbuhan untuk memperoleh keuntungan bersaing yang
mendukung. Berikut adalah peluang yang mungkin bisa didapatkan :
• Pariwisata Kabupaten Malang dapat di kenal diluar Provinsi, luar
Pulau bahkan luar Negeri.
• Informasi tentang Pariwisata Kabupaten Malang lebih mudah
diperoleh.
• Mengefektifkan dan mengoptimalkan Sistem Informasi
Pariwisata pada Kabupaten Malang.
4. Mengidentifikasi ancaman eksternal (Threats)
Ancaman eksternal adalah suatu gejala dalam lingkungan bisnis
yang berpotensi menjadikan suatu organisasi atau perusahaan pada
ketidakunggulan dalam bersaing. Ancaman yang ada pada
Pariwisata Kabupaten Malang meliputi kurangnya pengetahuan
operator atau administrator tentang teknologi informasi.
3.1.4 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem sangat dibutuhkan dalam mendukung kinerja sistem.
Apakah sistem yang dibuat sudah sesuai dengan yang dibutuhkan atau belum, karena
kebutuhan sistem akan mendukung tercapainya tujuan suatu instansi atau perusahaan.
Dengan adanya sistem baru yang telah dibuat diharapakan dapat lebih
membantu dalam kinerja sistem dan mempemudah wisatawan dalam memperoleh
informasi – informasi yang diperlukan. Untuk mempermudah analisis sistem dalam
10
menentukan keseluruhan kebutuhan secara lengkap, maka dibagi kebutuhan sistem
menjadi dua jenis yaitu kebutuhan fungsional dan nonfungsional.
3.1.4.1 Kebutuhan Fungsional Kebutuhan fungsional sama artinya dengan layanan yang harus disediakan, dan
bagaimana reaksi sistem terhadap input dan apa yang harus dilakukan sistem pada
situasi tertentu. Berikut ini adalah kebutuhan sistem yang dilihat dari sudut pandang
pengguna :
1. Sistem mampu memberikan informasi obyek wisata pada Kabupaten
Malang.
2. Sistem mampu memberikan informasi fasilitas pendukung seperti sejarah,
hotel, restoran, dan paket wisata yang ditawarkan.
3. Sistem mampu memberikan informasi telepon fasilitas pendukung, sehingga
user dapat melakukan panggilan langsung dari sistem.
4. Sistem mampu memberikan informasi peta fasilitas pendukung, sehingga
user dapat mengetahui letak fasilitas pendukung dari sistem.
3.1.4.2 Kebutuhan Nonfungsional Kebutuhan ini adalah tipe kebutuhan yang berisi property perilaku yang dimiliki
oleh sistem.
1. Operational (Operasional)
a. Bisa digunakan pada sistem operasi berbasis android versi apapun.
b. Spesifikasi android minimum android 2.2
2. Security (Keamanan)
a. Programmer, yaitu orang yang bertugas membuat sistem serta melakukan
maintenance dan melakukan perbaikan jika terjadi kesalahan atau kerusakan
sistem.
b. Administrator, yaitu memiliki akses penuh dalam melakukan pengaturan
sistem. Admin dapat melakukan input, edit, delete, dan update data. Tidak setiap
user memiliki hak yang sama dengan admin, hal tersebut dimaksudkan untuk
menjaga keamanan dan keaslian informasi yang diberikan sistem.
c. Pengguna (Calon Wisata), yaitu user yang memiliki hak untuk mendapatkan
informasi jalur menuju ke suatu obyek wisata dan juga dapat mengetahui fasilitas
pendukung lain yang diperlukan.
3. Information (Informasi)
a. Digunakan untuk menginformasikan obyek – obyek wisata lengkap dengan
fasilitas pendukung.
b. Digunakan untuk menampilkan peta lokasi obyek pariwisata dan fasilitas
pendukung lainnya.
11
4. Performance (Kinerja)
a. Sistem ini dapat memberikan informasi obyek – obyek wisata dan fasilitas
pendukungnya yang dilengkapi dengan peta.
b. Waktu yang dibutuhkan relative lebih cepat, lebih efisien dan efektif.
3.2 Perancangan Sistem Rancangan sistem secara umum dilakukan dengan maksud untuk memberikan
gambaran umum tentang sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan. Rancangan
ini mengidentifikasi komponen – komponen sistem informasi yang akan dirancang secara
rinci. Adapun rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :
3.2.1 Perancangan UML Untuk menjelaskan perancangan aplikasi yang dibangun, digunakan tiga model
diagram UML, yaitu : use case diagram, class diagram, dan sequence diagram.
3.2.1.1 Use Case Diagram Merupakan diagram yang bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi
antara user (pengguna) sebuah sistem dengan menjelaskan apa yang dilakukan oleh
actor dan sistem bukan bagaimana actor dan sistem melakukan kegiatan tersebut.
Pada aplikasi ini, use case menjelaskan tentang hubungan antara sistem dengan
aktor. Hubungan ini dapat berupa input aktor ke sistem ataupun output ke aktor. Use
case merupakan dokumen naratif yang mendeskripsikan kasus – kasus atau kejadian –
kejadian daripada aktor dalam menggunakan sistem untuk menyelesaikan sebuah
proses. Berikut ini adalah gambar yang menjelaskan sistem informasi pariwisata pada
Kabupaten Malang dari sudut pandang admin dan user dalam model use case diagram :
Gambar 3.1 Use Case Diagram Admin
12
Gambar 3.2 Use Case Diagram User
4. Implementasi dan Pembahasan 4.1 Implementasi Interface
Interface atau antar muka merupakan tampilan dari suatu program aplikasi yang
berperan sebagai media komunikasi yang digunakan sebagai sarana berdialog antara
program dengan user. Sistem yang akan dibangun diharapkan menyediakan interface
yang mudah dipahami dan digunakan oleh user. Berikut ini adalah implementasi
antarmuka pada sistem yang dibuat.
4.1.1 Splash Screen Splash Screen menampilkan logo wisata sistem aplikasi ini. Desain splash yang
dibuat seperti ini
Gambar 4.6 Splash Screen
13
4.1.2 Menu Utama Main utama pada aplikasi ini berbentuk grid geser ke kiri atau ke kanan. Menu
yang ditampilkan pada menu utama adalah obyek wisata, hotel, restoran, dan rute
wisata. Berikut adalah tampilan menu utama
Gambar 4.7 Menu Utama
Dan jika digeser, di sebelah menu restoran terdapat menu rute. Berikut ini
interfacenya
Gambar 4.8 Menu Utama
4.1.3 Menu Obyek Wisata Pada menu obyek wisata ini menampilkan daftar obyek wisata yang ada di
Kabupaten Malang seperti gambar di bawah ini
14
Gambar 4.9 Menu Obyek Wisata
5. Penutup 5.1 Kesimpulan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membuat suatu aplikasi dengan nama
“Sistem Informasi Pariwisata Pada Kabupaten Malang Berbasis Android” yang berfungsi
sebagai alat bantu mempermudah para wisatawan saat ingin berwisata ke Kabupaten
Malang.
Dengan selesainya seluruh kegiatan penelitian, analisis sistem, perancangan
program hingga tahap implementasi, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Sistem Informasi Pariwisata Pada Kabupaten Malang Berbasis Android sudah
berjalan baik. Sistem ini dapat memberikan informasi letak obyek wisata dan
fasilitas pendukung lainnya lengkap dengan foto dan nomor telepon sebagai
fasilitas pendukung. Pengguna juga dapat melakukan panggilan langsung dari
sistem.
2. Sistem Pariwisata Pada Kabupaten Malang Berbasis Android ini bersifat
interaktif. Artinya ketika pengguna memilih obyek wisata atau fasilitas pendukung
lainnya, sistem akan memberikan informasi sesuai dengan pilihan dari
pengguna.
3. Sistem Pariwisata Pada Kabupaten Malang Berbasis Android juga dilengkapi
oleh peta yang dapat membantu mempermudah para wisatawan untuk
menemukan lokasi obyek wisata dan lokasi fasilitas pendukung lainnya.
4. Sistem yang ada selama ini masih menggunakan cara yang manual, Dinas
Pariwisata Kabupaten Malang masih harus melakukan promosi dengan
menyebarkan brosur, memasang baliho dan melakukan kunjungan ke berbagai
15
daerah. Dengan sistem baru ini, akan lebih mempermudah Dinas Pariwisata
dalam memajukan dan mempromosikan obyek wisata yang ada pada Kabupaten
Malang.
5.2 Saran Dengan kesimpulan di atas, penulis memberikan saran – saran sebagai berikut :
1. Membuat sistem aplikasi dengan menambahkan fitur agar sistem berfungsi lebih
komplek, seperti membuat aplikasi dengan tidak hanya menggunakan bahasa
Indonesia, namun juga menggunakan bahasa Inggris. Dengan begitu, para
wisatawan asing juga akan mendapatkan kemudahan dalam berwisata.
2. Mengembangkan sistem aplikasi dengan menambahkan fitur pendukung lain
seperti lokasi Anjungan Tunai Mandiri (ATM), lokasi pengisian bahan bakar, dan
fitur pendukung lainnya yang dapat membantu mempermudah wisatawan dalam
berwisata.
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta :
Andi.
Hartono, Jogiyanto. 2005. Analisis dan desain Sistem Informasi : Pendekatan
Terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis. Yogyakarta : Andi Offset.
Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Safaat Nazruddin. 2012. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet
PC Berbasis Android. Bandung : Informatika.