76
SISTEM ANTI FRAUD BUDI SAMPURNA Kompartemen Hukum, Advokasi dan Mediasi PERSI dalam Implementasi Permenkes 36/2015

SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

SISTEM ANTI FRAUD

BUDI SAMPURNAKompartemen Hukum, Advokasi dan Mediasi PERSI

dalam ImplementasiPermenkes 36/2015

Page 2: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

“ISU PENTING PADA JAM-KES-NAS”1.

2.

3.

4.

5.

Quality of services vs Cost-effectiveness in theHealth Care Providers/Facilities due to lowpremium, capitation and CBGs, over productionPreventing fraud and abuse by controllingthe “moral hazard” and “claim system”Drugs and medical devices availability andaffordability, topping up (non capitation & CBG)Premium collection among informal sectors,where there are large rural populations andweak administrative capacityCompliance with the regulations, standards, andprotocols

Page 3: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

POTENSI INEFISIENSI DALAM JKN reFraud•

Sampai dengan 31 Desember 2015 tercatat 889.442 kejadiandengan total frekuensi kejadian sebanyak 1.217.773 kali.Potensi inefisiensi mencapai Rp 1.246 T (Lap 2015 BPJSKes)Sampai dengan November 2016 tercatat 1.219.191 kejadiandi RJTL dan 625.949 kejadian di RJTL dengan total kejadiansebanyak 1.845.140 (PIN-F Divre BPJS Kes)Kejadian terdeteksi potensi fraud dan abuse yang dilakukanoleh Faskes menurut jenis kejadian antara lain: upcoding,service unbundling or fragmentation, readmision, no medicalvalue, cancelled services dan unnecessary treatment.

Page 4: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,
Page 5: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Moral Hazards dan ImproperClaim

MOHHS, 2014

Page 6: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Dugaan Penyebab Fraud : pada JKN

1.2.

3.

4.5.

6.7.

Ketidaktahuan tentang makna fraud dan aspek hukumnyaKetidaktahuan pelaku, termasuk provider, bahwa tindakan tersebut(yang dilakukan peserta, RS, pemberi pelayanan) merupakan fraudMerasa bahwa tarif JKN terlalu rendah sehingga berusaha mencari“jalan keluar”Keinginan memberikan yang terbaik bagi pasienBelum terbiasa mematuhi clinical pathway, standar profesi, SOP,PPM, dllMerasa dizholimi karena “dipaksa” menjadi provider JKNMismatch antara penerimaan iuran dengan pembayaran manfaat

Page 7: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Tarif CBG terlalu rendah?

••

••

Faktanya RS yang menjadi provider JKN semakin lamasemakin banyak, bahkan RS Swasta (tidak wajib) lebihbanyak daripada RS Pemerintah (wajib)RS semakin sadar bahwa banyak fakta menunjukkan RStidak cukup melakukan efisiensi dalam pelayanan

Penggunaan antibiotika yg tidak rasional dan tidak tepatMakin banyak proses bisnis yang bisa diefisienkan (IT,waktu visit, waktu tunggu pulang, dll)Banyak RS yang memperoleh “jalan keluar” yg halalVerifikasi internal klaim: efisiensi klaim

Page 8: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Tarif CBG terlalu rendah?Prof Dr Budi Hidayat (2016):

Kemungkinan lain adalah akibat manajemen rumah sakit yang tidakefisien

Page 9: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

PENCEGAHAN FRAUD

Page 10: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Isi Pedoman

••

Menguraikan apa dan bagaimana fraud dilakukan oleh parapelakunya, agar bisa dilakukan langkah-langkah pencegahannya.BPJS, Dinas Kesehatan beserta FKTP, Rumah sakit harusmembangun sistem pencegahan fraud dalam pelaksanaanpelayanan Jaminan Kesehatan Nasional di rumah sakitRumah sakit harus membentuk Tim Anti FraudTim Anti Fraud sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dariunsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekammedis, Coder, tim casemix dan unsur lain yang terkait.

Page 11: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Kecurangan (Fraud)

Kecurangan (Fraud) dalam Pelaksanaan ProgramJaminan Kesehatan pada Sistem Jaminan Sosial Nasional yangselanjutnya disebut Kecurangan JKN adalah tindakan yangdilakukan dengan sengaja oleh peserta, petugas BPJSKesehatan, pemberi pelayanan kesehatan, sertapenyedia obat dan alat kesehatan untuk mendapatkankeuntungan finansial dari program jaminan kesehatandalam Sistem Jaminan Sosial Nasional melaluiperbuatan curang atau yang tidak sesuai dengan ketentuan(Permenkes 36/2015: Pencegahan Kecurangan (fraud) ….)

Page 12: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Fraud Triangle Theory MOTIVASI

KEUNTUNGAN “MUDAH”MENGHARGAIPEKERJAANBERATREMUNERASITIDAKSEPADAN

RASIONALISASI•

•••

INDIKASI /KEBUTUHAN MEDISSAFETYHAK PASIENSTANDARTERTINGGI(ETIK)

KESEMPATAN•

••

JAMINANKOMPREHENSIFPENYESUAIANCODINGKELEMAHAN ITKELEMAHANREGULASI DANADMINISTRASIINKOMPETENSICODER -VERIFIKATOR

Page 13: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

PENCEGAHAN FRAUD(Permenkes 36/2015)

MOTIVASI••

ETIK PROFESIFRAUD=PIDANA(ZERO TOLERANCE)

REMUNERASISEPADAN/ ADILSTRUKTURTARIFRASIONAL

RASIONALISASI•

•••

PANDUANKLINIK, CP,ETIKSAFETYHAK PASIENPRIVILEGING,DISCIPLINING

KESEMPATAN•

BUDAYA ANTIFRAUDKEBIJAKAN DANREGULASITIM SOSIALISASIDAN MONEVDETEKSI, CEGAH,PELAPORANAUDIT MEDIS,AUDIT KLAIM

SANKSI DENDA DAN PROFESI SELAIN PIDANA/PERDATA

Page 14: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

“KECURANGAN” PESERTA (termasuk pemberikerja)

a.

b.

c.

membuat pernyataan yang tidak benar dalam haleligibilitas (memalsukan status kepesertaan) untukmemperoleh pelayanan kesehatan;memanfaatkan haknya untuk pelayanan yang tidakperlu (unneccesary services) dengan caramemalsukan kondisi kesehatan;memberikan gratifikasi kepada pemberi pelayananagar bersedia memberi pelayanan yang tidak sesuai/tidak ditanggung;

PERMENKES No 36 tahun 2015 tentang PencegahanKecurangan …….

Page 15: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

“KECURANGAN” PESERTA (termasuk pemberikerja)

d.

e.

f.

g.

memanipulasi penghasilan agar tidak perlu membayariuran terlalu besar;melakukan kerjasama dengan pemberi pelayananuntuk mengajukan Klaim palsu;memperoleh obat dan/atau alat kesehatan yangdiresepkan untuk dijual kembali; dan/ataumelakukan tindakan Kecurangan JKN lainnya selainhuruf a sampai dengan huruf f.

PERMENKES No 36 tahun 2015 tentang PencegahanKecurangan …….

Page 16: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

“KECURANGAN” PESERTA (REALISASI)

Penyalahgunaan kartu peserta yang fenomenal adalah digunakannyasatu kartu peserta sampai lebih dari 120 kali dalam 6 bulan. Selain itubanyak yang menggunakan kartu yang telah tidak berlaku (fraud).Peserta bekerjasama dengan provider meminta layanan yang tidakperlu (minta dirujuk, minta pelayanan darurat, dll) (abuse-fraud)Hingga 31 Desember 2015 ditemukan 9.115 kasus pada pesertadengan frekuensi kejadian sebanyak 28.628 kasus yang terindikasipotensi kecuranganPotensi inefisiensi biaya sebesar: Rp 1,267 T

Page 17: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

“KECURANGAN” PROVIDER FKTPa.

b.c.d.

e.

f.

memanfaatkan dana kapitasi tidak sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan;memanipulasi Klaim pada pelayanan yang dibayar secara nonkapitasi;menerima komisi atas rujukan ke FKRTL;menarik biaya dari peserta yang seharusnya telah dijamin dalam biayakapitasi dan/atau nonkapitasi sesuai dengan standar tarif yangditetapkan;melakukan rujukan pasien yang tidak sesuai dengan tujuan untukmemperoleh keuntungan tertentu; dan/atautindakan Kecurangan JKN lainnya selain huruf a sampai dengan huruf e.

PERMENKES No 36 tahun 2015 tentang PencegahanKecurangan …….

Page 18: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

“KECURANGAN” PETUGAS BPJSKESEHATANa.

b.

c.

d.

e.

melakukan kerjasama dengan peserta dan/atau fasilitaskesehatan untuk mengajukan Klaim yang palsu;memanipulasi manfaat yang seharusnya tidak dijamin agardapat dijamin;menahan pembayaran ke fasilitas kesehatan/rekanan dengantujuan memperoleh keuntungan pribadi;membayarkan dana kapitasi tidak sesuai dengan ketentuan;dan/ataumelakukan tindakan Kecurangan JKN lainnya selain huruf asampai dengan huruf d.

PERMENKES No 36 tahun 2015 tentang PencegahanKecurangan …….

Page 19: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

“KECURANGAN” PETUGAS BPJS KES

••••

•••

Sulit diketahui (oleh orang non BPJS Kes) karena tidak adamekanisme untuk mendeteksiFakta yang dikeluhkan (berimplikasi di bidang finansial):

Kesulitan penggunaan IT sehingga pendaftaran sulitKesulitan pembayaran iuran sehingga perpanjangan terhambatVerifikasi lambat dan tidak pasti sehingga tagihan lama baruterbayarPeraturan berbeda dan terkesan dibuat oleh petugas lapangan/verifikatorPasien tidak dapat memperoleh hak/manfaat di luar jam kerjaPembatasan obat rujuk balikBanyak obat yang tidak terdapat di formularium

Page 20: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

“KECURANGAN”PENYEDIA OBAT DANALKESa.

b.

c.

tidak memenuhi kebutuhan obat dan/atau alatkesehatan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan;melakukan kerjasama dengan pihak lain mengubahobat dan/atau alat kesehatan yang tercantum dalame-catalog dengan harga tidak sesuai dengan e-catalog;danmelakukan tindakan Kecurangan JKN lainnya selainhuruf a dan huruf b.

PERMENKES No 36 tahun 2015 tentang PencegahanKecurangan …….

Page 21: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

“KECURANGAN”PENYEDIA OBAT DANALKES•

•••

Sulit dideteksi bahwa masalah yang dihadapiadalah karena kecurangan penyedia obat danalkesKenyataan banyak keluhan:

Obat tidak terdapat dalam formulariumObat ada dalam formularium tetapi tidak ada di e-katalogObat ada di formularium dan e-katalog, tetapi tidakada di pasarUrun biaya obat di RJTL dan RITL, dll

Page 22: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,
Page 23: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

“DUGAAN KECURANGAN” PROVIDERFKRTL

••

Dapat berupa:penulisan kode diagnosis yangberlebihan/ upcoding;penjiplakan klaim dari pasienlain/cloning;klaim palsu/phantom billing;penggelembungan tagihan obatdan alkes/inflated bills;pemecahan episode pelayanan/services unbundling orfragmentation;

•••

rujukan semu/selfs-referals;tagihan berulang/ repeat billingmemperpanjang lama perawatan/prolonged length of stay;memanipulasi kelas perawatan/type of room charge;membatalkan tindakan yang wajibdilakukan/ cancelled services;melakukan tindakan yang tidakperlu/ no medical value;

PERMENKES No 36 tahun 2015 tentang PencegahanKecurangan …….

Page 24: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

“DUGAAN KECURANGAN” PROVIDERFKRTL•

penyimpangan terhadap standarpelayanan/standard of care;Melakukan tindakan/pengobatan yang tidak perlumenambah panjang waktupenggunaan ventilator;tidak melakukan visitasi yangseharusnya/phantom visit;tidak melakukan prosedur yangseharusnya/phantomprocedures;

••

admisi yang berulang/readmisi;melakukan rujukan pasien yangtidak sesuai dengan tujuan untukmemperoleh keuntungan tertentu;meminta cost sharing tidaksesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan;dantindakan Kecurangan JKNlainnya selain huruf a sampaidengan huruf s.

PERMENKES No 36 tahun 2015 tentang PencegahanKecurangan …….

Page 25: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Upcoding•

Penulisan kode diagnosis yang berlebihan/upcoding sebagaimanadimaksud pada ayat (3) huruf a merupakan pengubahan kodediagnosis dan/atau prosedur menjadi kode yang memiliki tarif yanglebih tinggi dari yang seharusnya Upcoding ditemukan melalui investigasi. Pengecualian apabiladitemukan alasan/penjelasan yang dapat diterima secarakeprofesian.Kesalahan dapat terjadi karena ketidaktahuan, salah ketik, SOP tidakdetil, atau ketidaksengajaan lain.Kesalahan karena kesengajaan dapat akibat abuse atau fraud,keduanya wajib mengembalikan kerugian. Fraud dapat dipidana

Page 26: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Claim Cloning

Penjiplakan Klaim dari pasien lain/cloning sebagaimanadimaksud pada ayat (3) huruf b merupakan Klaim yang dibuatdengan cara menyalin dari Klaim pasien lain yang sudah ada. Kejadian ini dapat ditemukan pada analisis denganditemukannya dua atau lebih klaim yang sama (peserta, RS,diagnosis, terapi, dll). Kalaupun elemen identitas berbeda,ditemukan “kronologi” yang sama.Akar penyebabnya harus dicari melalui investigasi

Page 27: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Phantom Billing

Klaim palsu/phantom billing sebagaimana dimaksudpada ayat (3) huruf c merupakan Klaim atas layananyang tidak pernah diberikan. Sebutan “palsu” menunjukkan bahwa ada elemen yangterbukti tidak benar (peserta, dokter, RS, koding, dll).

Page 28: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Inflated Billing

Penggelembungan tagihan obat dan alkes/inflated billssebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf dmerupakan Klaim atas biaya obat dan/atau alatkesehatan yang lebih besar dari biaya yang sebenarnya. Oleh karena Ina-CBG berupa paket, maka kejadian initerutama dilakukan terhadap layanan/manfaat yang diluar ina-CBGs, atau pada saat “naik kelas”, COB atausejenisnya

Page 29: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Services Unbundling / fragmentation

Pemecahan episode pelayanan/services unbundling orfragmentation sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf emerupakan Klaim atas dua atau lebih diagnosis dan/atau proseduryang seharusnya menjadi satu paket pelayanan dalam Episode yangsama atau menagihkan beberapa prosedur secara terpisah yangseharusnya dapat ditagihkan bersama dalam bentuk paket pelayanan,untuk mendapatkan nilai Klaim lebih besar pada satu Episodeperawatan pasien. Pengecualian kasus ini adalah apabila pada investigasi ditemukanpenjelasan/alasan yang dapat dibenarkan secara profesi.

Page 30: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Self-referal

Rujukan semu/selfs-referals sebagaimana dimaksudpada ayat (3) huruf f merupakan Klaim atas biayapelayanan akibat rujukan ke dokter yang sama difasilitas kesehatan lain kecuali dengan alasan fasilitas. Pada kejadian ini ditemukan kesamaan dokter di keduaRS. Atau apabila ditemukan pola kerjasama antara duadokter di dua RS yang sama.

Page 31: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Repeat Billing

Tagihan berulang/repeat billing sebagaimana dimaksudpada ayat (3) huruf g merupakan Klaim yang diulangpada kasus yang sama. Kejadian ini ditemukan apabila terdapat kesamaanelemen dan identitas pada kedua klaim

Page 32: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Prolonged Length of Stay

Memperpanjang lama perawatan/prolonged length ofstay sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf hmerupakan Klaim atas biaya pelayanan kesehatan yanglebih besar akibat perubahan lama hari perawatan inap. Kejadian ini hanya ditemukan pada layanan yangperubahan lama perawatan mengakibatkan perbedaantarif layanan. Penemuan harus dilakukan melaluiinvestigasi

Page 33: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Type of Room Charge

Memanipulasi kelas perawatan/type of room chargesebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf imerupakan Klaim atas biaya pelayanan kesehatan yanglebih besar dari biaya kelas perawatan yang sebenarnya. Umumnya pada layanan yang tidak menggunakan Ina-CBGs

Page 34: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Cancelled Services

Membatalkan tindakan yang wajib dilakukan/cancelledservices sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf jmerupakan Klaim atas diagnosis dan/atau tindakanyang tidak jadi dilaksanakan Kejadian ini ditemukan dengan melihat ketidakcocokanantara coding dengan data pada resume medis.

Page 35: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

No medical value

Melakukan tindakan yang tidak perlu/no medical valuesebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf kmerupakan Klaim atas tindakan yang tidak berdasarkankebutuhan atau indikasi medis Kejadian ini ditemukan dengan menilai care-plandibandingkan dengan standar (PPK atau CP).Investigasi perlu dilakukan apabila terdapat alasan yangragu2

Page 36: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Standard of Care

Penyimpangan terhadap standar pelayanan/standard ofcare sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf lmerupakan Klaim atas diagnosis dan/atau tindakanyang tidak sesuai dengan standar pelayanan Kejadian ini ditemukan dengan menilai care-plandibandingkan dengan standar (PPK atau CP).

Page 37: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Unnecessary treatment / procedure

Melakukan tindakan pengobatan yang tidak perlu/unnecessarytreatment sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf mmerupakan Klaim atas tindakan yang tidak diperlukan Kejadian ini ditemukan dengan menilai care-plan dibandingkandengan standar (PPK atau CP). Penilain peer group dapat jugadilakukan apabila perlu.Frasa necessary treatment menjadi kewenangan peer untukmenilainya, terutama apabila tidak ada standar atau standarnyaganda

Page 38: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Lama penggunaan ventilator

Menambah panjang waktu penggunaan ventilatorsebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf n merupakanKlaim yang lebih besar akibat penambahan lamapenggunaan ventilator yang tidak sesuai dengan kebutuhan Kejadian ini hanya ditemukan pada layanan yang perubahanlama perawatan mengakibatkan perbedaan tarif layanan.Penemuan harus dilakukan melalui investigasi

Page 39: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Phantom visit

Tidak melakukan visitasi yang seharusnya/phantomvisit sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf omerupakan Klaim atas kunjungan pasien palsu Kejadian ini mudah ditemukan dengan mengacu padarekam medis dan catatan lain (keperawatan, dll).Bahwa mungkin saja dokter lupa menuliskan catatanmeskipun dia hadir, perlu verifikasi dari pimpinanfaskes atau pasien

Page 40: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Phantom procedure

Tidak melakukan prosedur yang seharusnya/phantomprocedures sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hurufp merupakan Klaim atas tindakan yang tidak pernahdilakukan. Kejadian dapat ditemukan dari cacatan operasionalisasiperalatan, OK, ruang tindakan, dll.

Page 41: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Readmision

Admisi yang berulang/readmisi sebagaimana dimaksudpada ayat (3) huruf q merupakan Klaim atas diagnosisdan/atau tindakan dari satu Episode yang dirawat ataudiklaim lebih dari satu kali seolah-olah lebih dari satuEpisode Readmisi dapat juga terjadi “tanpa kesalahan” padajenis penyakit kronis yang berulang, atau alasan medisyang lain. Untuk itu perlu verifikasi dan investigasi.

Page 42: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Rujukan yang tak sesuai tujuan

melakukan rujukan pasien yang tidak sesuai dengantujuan untuk memperoleh keuntungan tertentu; Kejadian dapat dilihat dari ketidaktepatan antara care-plan dengan pelaksanaannya, atau analisisdibandingkan dengan standar.Perlu investigasi

Page 43: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Cost sharing

meminta cost sharing tidak sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan Cost-sharing hingga saat ini belum diatur tatalaksananya.Perpres dan permenkes masih melarang dilakukannyapungutan langsung dari pasien, kecuali yang sudahdibolehkan di peraturan (naik kelas, poliklinik eksekutif,dll)

Page 44: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

PENCEGAHAN DAN DETEKSI DINIFRAUD

Page 45: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

•••

••

Pencegahan fraud harus dilakukan secara sistemik, terstrukturdan komprehensif dengan melibatkan seluruh sumber dayamanusia di rumah sakit.Strategi Pencegahan fraud dapat dilakukan melalui :

kebijakan dan regulasi anti fraud;tata kelola korporasi berorientasi kendali mutu dan kendalibiaya;tata kelola klinik berorientasi kendali mutu dan kendalibiaya;Mengembangkan budaya anti fraudpeningkatan peranan pemangku kepentingan

Rumah sakit harus melakukan upaya deteksi dini fraudterhadap seluruh klaim yang akan diajukan kepada BPJSKesehatan

Secara rinci diuraikan dalam Permenkes 36/2015

Page 46: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Peran Profesi (difasilitasi RS)

Mereview standar pelayanan untuk menemukan pathway ataustandar yang efisien dan efektif (prosedur, material, obat,indikator, kriteria)Mengusulkan perbaikan tarif kepada Regulator apabiladiperlukan, agar tidak menurunkan kualitas pelayanankeprofesianMendukung upaya manajemen RS dalam rangka menjaga mutudan efisiensiMencegah, Memonitor dan mengingatkan kolega

Page 47: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Peranan PERSI

••

Membentuk Pokja Anti Fraud di lingkungan PERSI, tingkatnasionalMendorong dan mengadvokasi pembentukan sistem pencegahanfraud di rumah sakitMelakukan pelatihan bagi tim anti fraud rumah sakitMemberikan seminar (webinar), workshop, konsultasi di bidangtata kelola organisasi dan klinis yang baik.Bersama dengan stakeholder lain membuat Pedoman Anti Fraud,code of conduct, kendali mutu kendali biaya, audit klinis, monev,dll (lebih lanjut datur dalam Pedoman)

Page 48: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Peran PERSI: menyiapkan pedoman deteksi dini,investigasi, audit medis dan pelaporannya; serta modulpelatihan bagi Tim anti fraud

••

Deteksi dini fraud dilakukan melalui Analisis data KlaimBerbagai pendekatan dapat dilakukan seperti mencari anomalidata, predictive modelling, dan penemuan kassusInvestigasi dilakukan oleh tim investigasi yang melibatkan pakar,asosiasi RS/FKTPAudit medis/klinis

Page 49: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Tim Pencegahan Kab/Kota

••

••••

Sosialisasi kebijakan, pedoman, budaya baruImplementasi tata kelola organisasi dan tata kelolaklinik yg baikUpaya pencegahan, deteksi, penindakanPenyelesaian perselisihan fraudMonevpelaporan

Page 50: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Pencegahan Fraud di FKRTL

••

•••

FKRTL :Kebijakan dan pedoman

Peraturan internal, tata kelola organisasi danklinisEtika, standar profesi, standar pelayanan

Kendali mutu dan kendali biayaBudaya pencegahan sebagai bagian dari tatakelola

Page 51: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Kendali mutu kendali biaya

••

Penggunaan konsep manajemen yang efektif danefisienPenggunaan teknologi informasi berbasis bukti

Harus mampu memonitir dan mengevaluasi semuakegiatan secara efisien dan terukur

Pembentukan tim pencegahan kecurangan

Page 52: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Pengembangan budaya

•••••

Merupakan bagian dari tata kelola organisasi,berdasarkan prinsip:

TransparansiAkuntabilitasResponsibilitasIndependensikewajaran

Page 53: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Pengembangan budaya

••

Merupakan bagian dari tata kelola klinik, melalui:Ketepatan kompetensi dan kewenangan tenagakesehatanPenerapan standar pelayanan, pedoman pelayananklinis, dan clinical pathwayAudit klinisPenetapan prosedur klaim

Page 54: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Tim Pencegahan Fraud di FKRTL•

•••••••

Terdiri dari unsur SPI, Komdik, perekammedik, koder, + unsur lain terkaitTugas:

Deteksi dini dari data klaimSosialisasi kebijakan, peraturan, budayaMendorong tata kelola yg baikMeningkatkan kompetensiMonevPelaporan

Berkoord dg BPJS berkala dan sewaktu2

Page 55: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Kegiatan Pencegahan di FKRTL

••

••

••••

Pencegahan dan deteksi dini thd seluruh klaimPencegahan dilakukan melalui:

Peningkatan kemampuan personilPeningkatan manajemen

Deteksi dini dilakukan melalui :Analisis data klaimInvestigasiPelaporan hasil

Page 56: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Peningkatan kemampuan koder

••••

Identifikasi faktor2 penting, akurasi kodingPengetahuan fraudPelatihan koding yg benarPenyesuaian beban kerja koder dengan jumlah tenagadan kompetensinyaInteraksi dengan staf klinis dalam memastikandiagnosis primer dan sekunder

Page 57: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Peningkatan kemampuan dokter

••

••

Pemahaman dan penggunaan sistem kodingPemahaman langkah-langkah pencegahan dan sanksikecuranganKetaatan terhadap SOPMenulis dan memberi resume medis secara jelas,lengkap dan tepat waktu

Page 58: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Peningkatan manajemen

•••••

Penguatan tugas koder sbg pendamping verifikator,investigator, dan auditor internal, khususnya pada auditklaimSurveilans data / audit data rutinPenggunaan softwarePanduan praktik klinik sesuai CPTim edukasi kepada pasien dan nakesKebijakan prosedur dan pengendalian

Page 59: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Analisis data klaim

••

•••

••

Dilakukan rutin oleh TimAnalisis dengan pendekatan:

Mencari anomali dataPredictive modelingPenemuan kasus

Manual atau dengan aplikasi ITTim berkoordinasi dengan pihak lain yg diperlukan

Page 60: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Investigasi

Ditujukan untuk memastikan adanya dugaanKecurangan JKN, penjelasan mengenai kejadiannya,dan latar belakang/alasannya.Oleh Tim Investigasi yg ditunjuk Tim Pencegahan,melibatkan unsur pakar, asosiasi RS, org profesiTim investigasi dapat melakukan audit

Page 61: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Pelaporan:

a.

b.

c.

paling sedikit memuat:ada atau tidaknya kejadian Kecurangan JKNyang ditemukan;rekomendasi pencegahan berulangnya kejadianserupa di kemudian hari; danrekomendasi sanksi administratif bagi pelakuKecurangan JKN

Page 62: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Pengaduan

••

•••

Oleh setiap orang yg mengetahui, tertulisPengaduan disampaikan kepada pimpinan fasilitaskesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan/atauDinas Kesehatan ProvinsiMemuat:

identitas pengadu;nama dan alamat instansi yang diduga melakukantindakan Kecurangan JKN; danalasan pengaduan.

Page 63: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Tindak Lanjut•

Pimpinan fasilitas kesehatan, Dinas KesehatanKabupaten/Kota dan/atau Dinas KesehatanProvinsi harus menindaklanjuti pengaduandengan cara melakukan investigasiDalam hal terjadi perselisihan pendapat terhadappenetapan ada tidaknya Kecurangan JKNsebagaimana dimaksud pada ayat (3), DinasKesehatan Provinsi atau Dinas KesehatanKabupaten/Kota dapat meneruskan pengaduankepada Tim pencegahan Kecurangan JKN yangdibentuk oleh Menteri

Page 64: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Pembinaan dan Pengawasan

dilakukan oleh Menteri, Kepala Dinas KesehatanProvinsi, dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kotasesuai dengan kewenangan masing-masingdapat melibatkan badan pengawas rumah sakit, dewanpengawas rumah sakit, perhimpunan/asosiasiperumahsakitan, dan organisasi profesi.

Page 65: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Bin-Was

a.b.

c.

Pembinaan dan pengawasan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui:

advokasi, sosialisasi, dan bimbingan teknis;pelatihan dan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia; danmonitoring dan evaluasi.

Page 66: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Sanksi administratif

Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)berupa:a. teguran lisan;b. teguran tertulis; dan/atauc. perintah pengembalian kerugian akibat KecuranganJKN kepada pihak yang dirugikan

Page 67: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Sanksi administratif

••

Dapat ditambah dengan denda maks 50% jumlahpengembalian kerugianDapat diikuti dengan pencabutan SIPTidak menghapus sanksi pidana

Page 68: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Transisi•

(1) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, direktur/kepala rumah sakit, penanggungjawab klinik utama atauyang setara, asosiasi fasilitas kesehatan, dan organisasiprofesi harus melakukan sosialisasi.(2) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, direktur/kepala rumah sakit dan penanggungjawab klinik utamaatau yang setara harus membuat sistem pencegahanKecurangan JKN paling lambat 6 (enam) bulan sejakPeraturan Menteri ini diundangkan.(3) Dalam hal terjadi Kecurangan JKN selama dilakukansosialisasi dan pembuatan sistem pencegahanKecurangan JKN sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dan ayat (2), sanksi administratif sebagaimana dimaksuddalam Pasal 28 belum dapat dikenakan.

Page 69: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Anomaly detection•

Kegiatan yg normal dijadikan baseline,sehingga dapat ditetapkan “ambang”.Di luar nilai ambang dilaporkan.

Page 70: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Predictive Modeling Menggunakan data untuk membangun program yg menunjukkan

fraud-propensity scores. Claim secara otomatis diberi skorkemungkinannya sebagai fraud, dan kemudian di review

Page 71: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Risk Scoring, Automated AlertManagement /Triage and IntegratedCase Management

A state-of-the-art fraud detection solutionresolves these issues for investigators(keterbatasan waktu dan false positive).Predictive models automatically attach afraud risk score to each suspicious claimor lead, and provide details as to why thelead is suspicious.

Page 72: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Detection

Findings: Improper BillingWaste and Abuse may be similar to fraud exceptthat it is not possible to establish that theabusive acts were done with an intent todeceive the insurer.Improper Billing should be investigated: What,Where, When, Who, Why, How, ……..: Find thefraud

Page 73: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

Unsur Pidana Penipuan (Pasal 378 KUHP)

••

BarangsiapaMaksud untuk menguntungkan diri sendiri atau oranglainMemakai nama palsu, martabat palsu, tipu muslihat,rangkaian kebohonganMenggerakkan orang lain untuk menyerahkan barangsesuatu kepadanya, beri hutang atau hapuskan hutangatau piutang

Page 74: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

SANKSI

••••••

PIDANAPERDATA (GANTI RUGI)DENDA (?)DISIPLIN PROFESIADMINISTRATIF (IZIN OPS R.S.), DiumumkanETIKA

Penindakan diyakini dapat menumbuhkan efek pencegahan bagicalon pelaku dan efek penjeraan bagi pelaku

74

Page 75: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

KATA AKHIR•

Tidak ada Asuransi Kesehatan di dunia yangtidak menghadapi risiko fraud-abuse-wasteKebijakan, regulasi, monev pelaksanaan,pelaporan, aplikasi deteksi dini, pembuktian,dan sanksi yang multipel (pidana, perdata,disiplin, administratif, dan etika), sertapembelajaran-pembinaan merupakan strategipencegahan dan pengendalian yang baik danefektif . 75

Page 76: SISTEM ANTI FRAUD Permenkes 36/2015 dalam …apci.or.id/download/Pencegahan_Fraud_budi_sampurna_prof.pdf · unsur Satuan Pemeriksaan Internal, Komite Medik, perekam medis, Coder,

“Akhir” yg dihindari ….

“The crime's been committed. The money's gone.We need to focus more on prevention.”

(National Health Care Anti-Fraud Association in the United States of America (USA))

?