47
 KONSEP SCM & STRATEGI Outline: I. Introduction II. What is Value Chain? III. Supply Chain & SCM IV. Supply Chain Metrics V. Bullwhip Effect VI. Product Density VII. Total Cost of Ownership (TCO) VIII. Outsourcing IX. Supply Chain Strategies Kuliah ke-6: Rabu, 28 Maret 2012 Si stem Pr oduksi sispro/yad/28032012

SISPRO-6-Konsep SCM-2012 (1)

Embed Size (px)

Citation preview

Sistem Produksi

KONSEP SCM & STRATEGIOutline: I. Introduction II. What is Value Chain? III. Supply Chain & SCM IV. Supply Chain Metrics V. Bullwhip Effect VI. Product Density VII. Total Cost of Ownership (TCO) VIII. Outsourcing IX. Supply Chain Strategies

Kuliah ke-6: Rabu, 28 Maret 2012

sispro/yad/28032012

I. Introduction: The Immediate Supply Chain for an Individual Firm

TransportationWarehousing

Transportation

Customers

Information flows Factory

Transportation

Vendors/plants/ports Warehousing Transportation

Contoh: Supply Chain dari OEM

Contoh: Designing A Supply Chain Beers

Contoh Stockless Inventory Compared to Traditional and Just-in-time Supply Methods

II. What is Value Chain?1.

Rantai nilai (value chain) ... Disagregasi perusahaan ke dalam aktivitas-aktivitas primernya (primary activities) untuk mengurangi biaya & mengetahui sumber-sumber daya saing (sources of competitiveness). Sistem nilai (value system) Bagian-bagian saling berkaitan yang merupakan jaringan rantai nilai (network of value chains) dari suatu perusahaan.

2.

Value Chain Analysis Porter (revised)

III. Pengertian Supply Chain & SCM

Supply chain (SC) definition: All facilities, functions, activities, associated with flow and transformation of goods and services from raw materials to customer, as well as the associated information flows. Supply Chain is a sequence of business processes and activities from suppliers through customers that provide products, services, and information to achieve customer satisfaction. An integrated group of processes to source, make, and deliver products.

Cakupan Supply Chain Supply Chain includes tasks or processes such as purchasing, payment flow, materials handling, production planning & control, logistics & warehousing, inventory control, and distribution. When it is managed electronically it is referred to as an e-supply chain.

Contoh: Supply Chain for Denim Jeans

Supply Chain for Denim Jeans (cont.)

Supply Chain Processes

Ciri-ciri dari Supply Chain1. Supply chain terdiri dari banyak kegiatan dan banyak proses yang mensupply produk dan jasa untuk pelanggan akhir 2. Terdiri dari banyak perusahaan yang terhubung dalam suatu supply chain 3. Pelanggan (customer) bisa menjadi pemasok (supplier) bagi pelanggan lain sehingga supply chain akan terdiri dari sejumlah supplier/customer relationship 4. Supply chain terdiri dari banyak distributor, seperti wholesaler, warehouses dan retailer 5. Produk atau jasa mengalir dari supplier ke customer, sedangkan informasi mengalir ke arah sebaliknya.

Supply Chain Management (SCM) definition

Managing flow of information through supply chain in order to attain the level of synchronization that will make it more responsive to customer needs while lowering costs. Keys to effective SCM Information coordination communication cooperation trust

SCM DefinitionSupply chain management is a set of approaches utilized to efficiently integrate suppliers, manufacturers, warehouses, and stores, so that merchandise is produced and distributed at the right quantities, to the right locations, and at the right time, in order to minimize systemwide costs while satisfying service level requirements.

The SC Strategy TriangleInventory Strategy Forecasting Transport Strategy Storage fundamentals Transport fundamentals Inventory decisions Transport decisions Purchasing and supply scheduling decisions Customer Storage decisions service goals The product Logistics service Information sys.

Location Strategy Location decisions The network planning process

IV. Supply Chain MetricsOther measures of Supply Chain Performance: Process Controlused to monitor and control any process in supply chain

In general: Inventory Turnover Days of supply Landed cost Service level Stockout costs Inventory carrying costs Inventory levels Cycle times Returns Other costs?

Supply Chain Operations Reference (SCOR)establish targets to achieve best in class performance

Computing Key Performance Indicators

Contoh Pengukuran Kinerja Supply-ChainDari Laporan Tahunan perusahaan CGS tahun ini $160 juta, dan total average inventory (production materials + work-in-process) bernilai $35 juta. Biasanya inventory turn ratio perusahaan adalah 10. Berapa inventory turnover ratio perusahaan? Apa artinya?

Contoh Pengukuran Kinerja Supply-Chain (lanj.)Inventory Turnover = CGS/Average aggregate inventory value = $160/$35 = 4.57 Karena biasanya inventory turnover perusahaan 10, berarti ratio ini drop sampai 4.57. Artinya: Perputaran persediaan tidak secepat yang lalu. Tanpa mengetahui rata-rata turnover industri, tidak bisa diberikan komentar seberapa kompetitif perusahaan didalam industri.

Supply Chain Operations Reference (SCOR)

SCOR (cont.)

V. Bullwhip Effect

(from Chase, Jacobs, & Aquilano)

The magnification of variability in orders in the supplyThe magnification of variability in orders in the supplychain chainRetailers OrdersOrder Quantity Order Quantity

Wholesalers Orders

Manufacturers Orders

Time

Time

Order Quantity

Time

A lot of A lot of retailers each retailers each with little with little variability in variability in their orders. their orders.

can lead to can lead to greater variability greater variability for a fewer number for a fewer number of wholesalers, of wholesalers, and and

can lead to can lead to even greater even greater variability for a variability for a single single manufacturer. manufacturer.

Bullwhip Effect

Apa yang terjadi pada Bullwhip Effect ?

Bullwhip effect: terjadi karena peningkatan inventory ke hulu (upstream) pada supply chain, karena distorsi informasi pada rantai tsb. Bullwhip effect: Variabilitas demand yang membesar mulai dari pembeli ke produser didalam supply chain. Distorsi informasi adalah penyebab utama ketidakpastian (uncertainty) yang berpengaruh pada: Inventory yang berlebihan Master Production Schedule terganggu Rencana kapasitas salah Angkutan barang (transportasi) kurang efektif Pelayanan pelanggan yang buruk Pendapatan berkurang Biaya tinggi.

Metode untuk mengatasi Bullwhip Effect (BWE)

Mengurangi ketidakpastian (reducing uncertainty) Memusatkan informasi permintaan. (Centralizing demand information) Menggunakan metode forecasting berbeda pada tiap tahap BWE Mengurangi variasi permintaan (reducing variability in demand) Memberikan harga yang murah setiap hari. Memperpendek lead time (lead time reduction) Memperpendek waktu untuk memproduksi dan mengirim order (Order lead times) Memperpendek informasi lead times (.. untuk memproses order) Electronic Data Interchange (EDI) Membangun kemitraan strategis (strategic partnerships) Vendor Managed Inventory (VMI) Note: Informasi adalah penggerak kunci dalam mengintegrasikan tahaptahap supply chain, dan mengurangi banyak trade-offs di dalam dan antara tahap-tahap tersebut.

VI. Product Density Value density - Nilai dari suatu item per pound beratnya. Mass customization Kemampuan perusahaan untuk menyediakan produk/jasa yang sangat customized untuk pembeli yang berbeda-beda. Why?

Contoh: Product Density Shipping Cost ComparisonDiketahui cost of shipping dari Bloomington ke Littleton. Diasumsikan inventory carrying cost rate adalah 30% per tahun dari nilai produk. Cost rate mencakup cost of capital, insurance, warehouse cost, dll. Alternatif moda transportasi kita adalah highway service dengan UPS, yang memerlukan delapan hari untuk mengangkut dari Bloomington ke Littleton; dan Fedex, yang menawarkan dua-hari air service. Biaya untuk mengirim 1 sampai 10 pounds dari Bloomington ke Littleton menggunakan kedua alternative services dapat dilihat pada tabel dibawah.

Product Density Shipping Cost Comparison

Solution: Product density shipping cost comparisonLangkah-langkah perhitungan (lihat tabel): Langkah 1: Membuat persamaan Shipping ost saving bila memilih menggunakan biaya angkutan darat dengan UPS terhadap biaya angkutan udara dengan Fedex: Shipping cost saving dengan UPS = Air shipping cost dengan Fedex Regular highway shipping cost dengan UPS Langkah 2: Membuat persamaan pada kondisi Break-even, dimana Shipping cost saving sama dengan Inventory carrying cost. Shipping cost savings = Inventory carrying cost Inventory carrying cost = (Item value X 0.3 X (8 - 2)} / 365 days Maka: Shipping cost savings = (Item value X 0.3 X (8 - 2)} / 365 days Jadi: Item value = 365 X Shipping cost savings / 0.3 X 6 . Kesimpulan: Sebagai contoh pengangkutan 5 pound IC dengan harga rata-rata (break even product value) adalah $ 910.47 per pound.

VII. Total Cost of Ownership (TCO)

Total cost of ownership (TCO): adalah perkiraan biaya suatu produk (item) yang mencakup semua biaya yang berhubungan dengan pengadaan (procurement), serta penggunaan produk tersebut, sampai dengan semua biaya yang terkait dengan pembuangan (disposal) sisa produk tersebut. Berguna dalam memperhitungkan biaya-biaya selama life cycle dari suatu produk; serta dalam analisis penentuan Green Sourcing. Dapat digunakan untuk biaya internal atau lebih luas lagi untuk biaya-biaya keseluruhan supply chain.

Total Cost of Ownership FactorsTCO terdiri dari tiga kelompok biaya, yaitu: 1. Acquisition costs 2. Ownership costs 3. Post-ownership costs. Acquisition costs, adalah biaya awal terkait dengan Pembelian material, produk, dan jasa. Ini termasuk biaya persiapan menyiapkan dokumen, mengidentifikasi dan evaluasi suppliers; serta pajak dan biaya transportasi. Ownership costs, mencakup Biaya energi, jadwal maintenance, repair, financing (leasing). Post-ownership costs, mencakupsalvage value, dan disposal costs.Termasuk juga di dalamnya warrantyand product liability, dll.

Contoh Total Cost of Ownership (TCO) Diketahui: Harga pembelian sebuah mesin photocopy adalah $120,000 dan diharapkan akan menghasilkan income $40,000 per tahun. Supplies yang dibutuhkan diperkirakan $7,000 per tahun, dan mesin perlu dioverhaul dalam waktu 3 tahun sebesar $9,000. Salvage value-nya adalah $7,500 bila dijual pada tahun ke-enam. Hitung NPV-nya! Solusi: Buat tabel perhitungan guna menganalisis biaya-biaya dan income yang dihasilkan photocopy tsb. Dari hasil analisis, didapat NPV photocopy tersebut berupa biaya sebesar - $12,955.

Analisis TCO pembelian mesin photocopyYear Cost of copier incl. installation Manufacturer required overhaul Cash inflows from using the machines Supplies needed to use the machine Salvage value Total of annual streams Discount factor Present value (PV) - Yearly PRESENT VALUE -$120,000 1.000 -$120,000 -$12,955 $33,000 0.833 $27,500 $33,000 0.694 $22,917 $24,000 0.579 $13,889 $33,000 0.482 $15,914 $33,000 0.402 $13,262 $40,000 -$7,000 $40,000 -$7,000 Now -$120,000 -$9,000 $40,000 -$7,000 $40,000 -$7,000 $40,000 -$7,000 $40,000 -$7,000 $7,500 $40,500 0.335 $13,563 1 2 3 4 5 6

Note: TCO dapat digunakan dalam analisis biaya yang mendalam. Didalamnya tercakup pendekatan keuangan (NPV); akuntansi (product pricing and costing); Manajemen operasi (reliability, quality, need and inventory planning; pemasaran (demand); dan teknologi informasi (integrasi sistem).

VIII. Outsourcing --endOutsourcing: Tindakan pemindahan kegiatan internal dan tanggung jawab keputusan perusahaan kepada pihak luar (outside providers).

Apa pertanyaan dasar yang perlu dijawab sebelum outsourcing diputuskan? Apakah teknologi produk atau jasa tersebut kritikal bagi keberhasilan perusahaan? Apakah produk atau jasa adalah core competency? Apakah sesuatu yang harus dilakukan untuk bertahan?

Contoh OutsourcingEDS (Electronic Data System) Teknologi informasi ADP (Automatic Data Processing) Payroll services Solectron - Assembly

Three major categories of goods and services that companies tend to outsourceOriginal Equipment Manufacturer (OEM) Maintenance Repair and Operation (MPO)

Corporate Services

Mengapa Outsourcing?

IX. Supply Chain Strategies1. 2. 3. 4. 5.

Negosiasi dengan banyak pemasok (konvensional) Mitra jangka panjang (sedikit pemasok) Integrasi vertikal Kombinasi sedikit pemasok & integrasi vertikal (contoh: keiretsu) Virtual Company.

Strategi 1: Banyak pemasok

Pemasok harus merespons permintaan dengan speks yang sesuai request for quotation (RFQ) untuk tender. Dipilih yang paling murah (low bidder). Mungkin ada negosiasi, tapi untuk longterm partnering relationship, bukan GOAL. Pendekatan ini menuntut tanggung jawab pemasok: Menyediakan teknologi yang dibutuhkan Menyediakan expertise Kemampuan dalam estimasi cost, quality dan delivery competencies.

Strategi 2: Mitra jangka panjang (sedikit pemasok)

Mitra jangka panjang lebih mengerti tujuan perusahaan pembeli dan pemakai akhir. Integrasi dari pemasok, produksi, dan distribusi, membutuhkan kelincahan dalam operasi. Perusahaan yang menempuh strategi ini: - Daimler Chrysler, memilih pemasok bahkan sebelum parts dirancang. - Motorola, mengevaluasi pemasok dengan ketat, tapi menghindari tender (mencari quality dan reliability). - Mark & Spencer, kerja sama dengan pemasok untuk cost savings dan develop new products.

Strategi 3: Integrasi vertikal

Membuat sendiri produk yang selama ini dibeli (backward), atau secara langsung membeli pemasok atau distributor. Backward integration: Ford membuat sendiri radio mobil Forward integration: Texas Instruments, produsen IC yang juga membuat kalkulator dan komputer dengan IC. Integrasi vertikal - mengurangi cost, quality, dan timely delivery. Backward integration OK untuk organisasi dengan market share besar, dan kemampuan mengelola vendor yang dibeli. Backward integration berbahaya, karena teknologi berubah cepat, dan butuh investasi besar untuk merespons gelombang teknologi baru mendatang.

Vertical IntegrationVertical IntegrationRaw material (suppliers) Backward integration

Examples of Vertical IntegrationIron ore Silicon Farming

Steel

Current transformation

Automobiles

Integrated circuits

Flour milling

Forward integration

Distribution systems

Circuit boards

Finished goods (customers)

Dealers

Computers Watches Calculators

Baked goods

Strategi 4: Keiretsu (kombinasi sedikit pemasok & integrasi vertikal)

Keiretsu: Jaringan yang diterapkan di Jepang, yang menjadikan pemasok bagian dari koalisi perusahaan. Anggota keiretsu mendapat jaminan jangka panjang, mitra, menyediakan expertise teknis, dan kualitas produksi yang stabil. Anggota keiretsu, juga punya anggota suppliers lapis ke-2, 3, dst.

Strategi 5: Virtual Company

Virtual company (VC): menggunakan banyak pemasok. Hubungan: bebas (bisa jangka pendek bisa panjang, bisa mitra sebenarnya, kolaborasi, dll). VC bisa mengerjakan: desain produk, jasa konsultan, test produk, distribusi. Atau kegiatan apa saja yang bernilai. VC: cair, bergerak menerobos batas, menciptakan perusahaan yang unik untuk memenuhi demand yang berubah cepat, dst. Keuntungan VC: spesialisasi keahlian manajemen, investasi rendah, fleksibel, dan cepat. Kelemahan ..?