GAME SISPRO 2016 (1).pdf

  • Upload
    makhmud

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 GAME SISPRO 2016 (1).pdf

    1/28

    There is no best system but wecan always make it better  

    LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR

    TEKNIK INDUSTRI 

    UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 

    2015

  • 8/18/2019 GAME SISPRO 2016 (1).pdf

    2/28

     

    “SELAMAT DATANG DI LABORATORIUM SISTEM

    MANUFAKTUR” 

    PENGANTAR  

    PT. Pasti Putus adalah perusahaan Mainan Tamiya, yang didirikan oleh Sugeng Purwoko

    dan Mualim pada tahun 2001 di Bangkalan Madura. Selama 10 tahun terakhir  PT. Pasti Putus telah

    membangun reputasi yang membanggakan untuk sekala nasional khususnya di area  bisnis perakitan

    dan penjualan produk Alat tulis yaitu Bolpoint . Seiring dengan perkembangan perusahaan PT. Pasti

    Putus mempunyai mitra usaha yang berlokasi tersebar mulai dari Sumatra sampai Papua dan bahkan

    sampai ke luar negeri.

    PT. Pasti Putus telah meluncurkan 2 buah varian produk alat tulis, yaitu varian STANDART

    AE 7 dan  FASTER EC 8. Kedua varian produk merupakan hasil riset terhadap kebutuhan dan 

    keinginan konsumen yang saat ini masih terbatas pada masyarakat dalam negeri.

    FASTER EC 8 STANDART AE 7Gambar 1 : Varian Produk

    Data permintaan kedua varian Alat Tulis tersebut selama beberapa periode tercatat sebagai berikut:

    TABEL 1. DATA HISTORIS PERMINTAAN PRODUK

    PERIODESTANDART

    AE 7

    FASTER

    EC 8

    1 5 8

    2 12 9

    3 14 12

    4 16 14

    5 18 16

    6 10 12

    7 9 18

    8 16 15

    9 14 19

    10 15 14

    11 11 13

    12 14 15

    13 16 12

    14 13 15

    15 16 17

    16 11 13

    17 13 12

    18 15 11

    19 17 15

    20 18 16

    21 15 12

    22 11 18

    23 12 14

    24 15 16

  • 8/18/2019 GAME SISPRO 2016 (1).pdf

    3/28

     

    Untuk memenuhi permintaan konsumen, PT Pasti Putus menerapkan sistem produksi  push 

     system. Penggunaan sistem tersebut memiliki konsekuensi bahwa akurasi  forecast  permintaan 

    konsumen akan menentukan performa perusahaan dalam meningkatkan keuntungan. Keberhasilan

     perusahaan juga ditentukan oleh kemampuan produksi perusahaan yang sangat ditentukan oleh

    ketersediaan sumber daya seperti bahan baku, tenaga kerja, dan penguasaan teknologi.

    PT Pasti Putus harus bersaing dengan beberapa perusahaan lain yang juga bergerak di  bidang

    yang sama dan menawarkan varian Alat Tulis yang sejenis pula. Oleh karena itu, untuk memastikan

    PT Pasti Putus unggul di kelasnya, PT Pasti Putus senantiasa menjaga kinerja produksi serta proses

    rantai suplai perusahaannya. Ketersediaan bahan baku, kapasitas, kualitas sumber daya manusia,

    inventory, dan tentunya biaya menjadi hal utama yang diperhatikan oleh PT  Pasti Putus dalam

    menjalankan bisnisnya.Bahan baku perakitan Peralatan Tulis yang diproduksi oleh PT Pasti Putus dipasok oleh 2

    supplier. PT Pasti Putus dapat memilih supplier yang dapat dipercaya untuk memasok bahan baku

    tertentu dengan jumlah sesuai kebutuhan secara tepat waktu dengan biaya yang setimpal.

    Tabel 2 : Supplier

    Kelompok Part Nama Part Supplier 1 (PT PRUTTT) Supplier 2 (PT. PRETTT)

    Penutup Bawah FS

    Karet

    Prenutup Tengah

    Penahan Penutup Tengah

    Peer 

    Isi Bolpoin FS

    Penahan Tombol

    Body Atas

    Tutup Bolpoint

    Penutup Bawah ST

    Body Bolpoint

    Isi Bolpoin ST

    Penutup Atas

    PU 1 PE 1

    PU 2 PE 2

    PU 3 PE 3

    1

    2

    3

  • 8/18/2019 GAME SISPRO 2016 (1).pdf

    4/28

     

    Kebutuhan part bahan baku dipasok oleh 2 supplier, yaitu PT PRUTTT yang selanjutnya akan

    disebut Supplier 1 dan PT PRETTT  yang selanjutnya akan disebut Supplier 2. Masing-masing

    kelompok part disuplai oleh lima anak perusahaan milik Supplier 1 dan Supplier 2. Kedua supplier

     berbeda dari segi lead time atau waktu pengantaran dan harga masing-masing part.

    Penimbunan inventory, baik berupa inventory work-in-process, bahan baku di gudang bahan

     baku, maupun barang jadi di gudang barang jadi, akan dihadapkan kepada kapasitas perusahaan yang

    terbatas. Untuk gudang bahan baku dan gudang barang jadi, hal tersebut diatasi oleh PT Pasti Putus

    dengan melakukan sewa gudang tambahan.

    Dalam menjalankan perusahaan, divisi yang terlibat di PT Pasti Putus  adalah supplier,

     purchasing, PPIC, gudang bahan baku, workstation, gudang barang jadi, dan Marketing (sales).

    Gambar 2 : Divisi-divisi yang terlibat 

    Supplier 

    1.  Jumlah operator adalah satu orang.

    2.  Mengantarkan bahan baku kepada GBB  setelah menerima Purchase Order. Pengantaran

     bahan baku dilakukan sesuai dengan lead time masing-masing supplier dan menurut perintah

    aba-aba dari Panitia.

    3.  Dokumen yang perlu diperhatikan adalah Purchase Order, Delivery Slip 

    4. 

  • 8/18/2019 GAME SISPRO 2016 (1).pdf

    5/28

    Purchasing 

    1.  Jumlah operator adalah satu orang.

    2.  Membuat Purchase Order  kepada masing-masing Supplier berisi jenis dan jumlah bahan

     baku yang dipesan berdasarkan Form Permintaan Material dari PPIC.

    3.  Dokumen yang perlu diperhatikan adalah Purchase Order, Form Permintaan Material.

    PPIC

    1.  Jumlah operator adalah satu orang.

    2.  Melakukan perencanaan dan penjadwalan produksi serta mengambil keputusan menyangkut

    tender dengan mempertimbangkan data dari seluruh anggota tim.

    3.  Mengajukan permintaan bahan baku kepada Purchasing berdasarkan Inventory Status 

    Report yang diterima setiap akhir periode. 

    4.  Mengantarkan dokumen-dokumen kepada setiap divisi yang bersangkutan.

    5.  Dokumen yang perlu diperhatikan adalah Master Production Schedule,  Production 

    Planning,  Bill of Materials,  Material Requirements Planning,  Form Permintaan

    Material,  Job Order,  Inventory Status Report,  WS Report,  Order Receipt,  Form

    Keputusan Peserta, Form Tender. 

    Gudang Bahan Baku (GBB) 

    1.  Jumlah operator adalah dua orang.

    2.  Menerima bahan baku dari Supplier dan mengatur penyimpanannya di gudang.

    3.  Menghitung persediaan bahan baku di akhir periode untuk Inventory Status Report.

    4.  Dokumen yang perlu diperhatikan adalah Inventory Status Report,  Delivery Slip,  Job 

    Order. 

    Workstation (WS) 

    1.  Jumlah operator adalah tiga orang yang terbagi ke dalam tiga WS.

    2. 

    Merakit Alat Tulis Bolpoint sesuai deskripsi kerja masing-masing WS setelah menandatangani

    Job Order dari PPIC.

    3.  Memberikan WS Report, yang merupakan laporan jumlah part yang tersisa di WS, termasuk

    yang berupa inventory work-in-process (WIP), kepada PPIC.

    4.  Dokumen yang perlu diperhatikan adalah Job Order, WS Report.

    TABEL 3 : WORKSTATION PABRIK

    Gudang Barang Jadi (GBJ) 

    1. 

    Jumlah operator adalah satu orang.2.  Menghitung jumlah barang jadi di GBJ pada akhir periode, sebelum dan sesudah penjualan.

    3.  Dokumen yang perlu diperhatikan adalah Inventory Status Report, Delivery Slip, Order 

    Receipt. 

     NO WS DESKRIPSI PEKERJAAN HASIL PRODUKSI RATA-RATA WAKTU PRODUKSI

    WS 1

    WS 2

    WS XXX

    WIP 1

    WIP 2

    PERALATAN

    TULIS

  • 8/18/2019 GAME SISPRO 2016 (1).pdf

    6/28

    Sales (Marketing) 

    1.  Jumlah operator adalah satu orang.

    2.  Menerima permintaan barang jadi dari konsumen.

    3.  Dokumen yang perlu diperhatikan adalah Order Receipt, Inventory Status Report, Delivery

    Slip, Kontrak Persetujuan Tender.

    Gambar 3 : Aliran Dokumen

    DOKUMEN 

    Masing-masing divisi memiliki dokumen yang diperlukan dalam rangka mendukung aliran informasi

    di dalam perusahaan tersebut. Dokumen-dokumen yang digunakan adalah sebagai berikut:

    Master Production Schedule (MPS) dan Production Planning  

    1.  Dibuat oleh PPIC.

    2.  Merupakan formulir perencanaan dan penjadwalan produksi yang dibuat berdasarkan forecast

     permintaan yang telah dibuat untuk delapan periode. Pada akhir setiap periode formulir ini

    dapat direvisi.

    TABEL 4 FORMAT UMUM PRODUCTION PLAN

    Baris FORECAST/DEMAND diisi dengan forecast  yang telah ditentukan sebelumya melalui metode forecasting  atau DemandBaris  PRODUCTIONPLAN  diisi dengan jumlah yang akan diproduksi di masing-masing periode.

    TABEL 5 FORMAT UMUM MPS 

    PERIOD 1 2 3 4 5

    ON HAND (STARTING)

    FORECAST/DEMAND

    PROJECTED AVAILABLE

    BACKORDER

    PRODUCTION PLAN

    TOTAL

    ALAT

    TULIS  

  • 8/18/2019 GAME SISPRO 2016 (1).pdf

    7/28

     Bill of Materials 

    1.  Dibuat oleh PPIC. 

    2.  Merupakan formulir berisi part bahan baku yang dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah

     produk yang diinginkan. 

    TABEL 6 BILL OF MATERIAL

    PERIOD 1 2 3 4 5

    ON HAND (STARTING)

    FORECAST/DEMAND

    PROJECTED AVAILABLE

    BACKORDER

    PERIOD 1 2 3 4 5ON HAND (STARTING)

    FORECAST/DEMAND

    PROJECTED AVAILABLE

    BACKORDER

    BOLPOINT

    FASTER EC

    8PRODUCTION PLAN

    PRODUCTION PLAN

    BOLPOINT

    STANDART

    AE 7  

     NO PART DESKRIPSI JUMLAH KOMPONEN

    XX.YY.ZZ Penutup Bawah FS XX

    XX.YY.ZZ Karet XX

    XX.YY.ZZ Prenutup Tengah XX

    XX.YY.ZZ Penahan Penutup Tengah XX

    XX.YY.ZZ Peer XX

    XX.YY.ZZ Isi Bolpoin FS XX

    XX.YY.ZZ Penahan Tombol XX

    XX.YY.ZZ Body Atas XX

    XX.YY.ZZ Tutup Bolpoint XX

    XX.YY.ZZ Penutup Bawah ST XX

    XX.YY.ZZ Body Bolpoint XX

    XX.YY.ZZ Isi Bolpoin ST XXXX.YY.ZZ Penutup Atas XX

  • 8/18/2019 GAME SISPRO 2016 (1).pdf

    8/28

     GAMBAR 4 : ALUR INTRUKSI KERJA PPIC

    Material Requirements Planning (MRP) 1.

     

    Dibuat oleh PPIC. 

    2.  Merupakan formulir perencanaan material yang mencakup jumlah part bahan baku yang

    dibutuhkan dalam proses produksi. MRP awal disusun untuk delapan periode ke depan. Pada

    akhir setiap periode formulir ini dapat direvisi.

  • 8/18/2019 GAME SISPRO 2016 (1).pdf

    9/28

    TABEL 6 FORMAT UMUM MRP 

    Job Order (JO) 

    Perintah kerja bagi GBB dan WS dari PPIC berdasarkan Production Planning.

    JO GBB 

    1. 

    Dibuat oleh PPIC kepada GBB.

    2.  Berisi jumlah part yang harus dikirimkan kepada masing-masing WS.

    JOB WS 

    1. 

    Dibuat oleh PPIC kepada WS1, WS2, WS3.2.  Berisi jumlah barang yang harus diproduksi oleh masing-masing WS.

    3.  Berisi perintah kepada WS yang satu untuk meneruskan hasil produksinya kepada WS

    selanjutnya hingga sampai ke tangan GBJ.

     NO PART KOMPONEN LEAD TIME PERIOD   1 2 3 4 5

    GROSS REQUIRMENT

    SCHEDULE RECEIPT

    PROJECTED AVAILABLE

     NET REQUIRMENT

    PLANNED ORDER RECEIPTPLANNED ORDER RELEASE

     NO PART KOMPONEN LEAD TIME PERIOD   1 2 3 4 5

    GROSS REQUIRMENT

    SCHEDULE RECEIPT

    PROJECTED AVAILABLE

     NET REQUIRMENT

    PLANNED ORDER RECEIPT

    PLANNED ORDER RELEASE

     NO PART KOMPONEN LEAD TIME PERIOD   1 2 3 4 5

    GROSS REQUIRMENT

    SCHEDULE RECEIPT

    PROJECTED AVAILABLE

     NET REQUIRMENT

    PLANNED ORDER RECEIPTPLANNED ORDER RELEASE

    XX.YY.ZZ Body Bolpoint DO

    XX.YY.ZZPenutup Bawah

    FSDO

    XX.YY.ZZPenahan

    TombolDO

  • 8/18/2019 GAME SISPRO 2016 (1).pdf

    10/28

     

    GAMBAR 6 : JOB ORDER WSForm Permintaan Material (FPM) 

    1.  Dibuat oleh PPIC kepada Purchasing. 

    2.  Material yang dimaksud di sini adalah bahan baku.

    3. 

    Merupakan formulir berisi informasi jumlah bahan baku yang dibutuhkan beserta pilihan

    supplier tempat bahan baku itu dipesan.

    GAMBAR 7 : FORMULIR PERMINTAAN MATERIAL 

  • 8/18/2019 GAME SISPRO 2016 (1).pdf

    11/28

    Form Purchase Order (PO) 

    1.  Dibuat oleh Purchasing kepada Supplier 1 dan Supplier 2. 

    2.  Merupakan formulir berisi informasi mengenai jumlah bahan baku yang dipesan kepada

    Supplier terpilih dalam rangka pembelian bahan baku dari Supplier tersebut.

    3.  Informasi pembelian part dalam PO sesuai dengan rencana PPIC yang tertera pada Form 

    Permintaan Material 

    GAMBAR 8 : PURCHASE ORDER SUPPLIER 1

    GAMBAR 9 : PURCHASE ORDER SUPPLIER 2

  • 8/18/2019 GAME SISPRO 2016 (1).pdf

    12/28

     Form Delivery Slip Delivery Slip Supplier 

    1.  Dibuat oleh masing-masing Supplier kepada GBB sebanyak dua rangkap identik.2.  Diberikan oleh masing-masing Supplier kepada GBB bersamaan dengan pengantaran

     barang sebagai bukti pengantaran bahan baku. Setelah ditandatangani oleh GBB yang berwenang dalam penerimaan bahan baku, satu rangkap dikembalikan kepada supplieruntuk disimpan. 

    GAMBAR 10 : DELIVERY SLIP SUPPLIER 1

  • 8/18/2019 GAME SISPRO 2016 (1).pdf

    13/28

     GAMBAR 10 : DELIVERY SLIP SUPPLIER 2

    Delivery Slip GBJ 1.

     

    Dibuat oleh GBJ kepada konsumen sebanyak dua rangkap identik. Satu rangkap diberikankepada konsumen, sedangkan satu rangkap lainnya disimpan Sales.

    2. 

    Merupakan formulir berisijumlah barang jadiyang dikirimkan dari GBJ ke konsumen sesuaiFrom Order Reciept yang diberikan sales 

    GAMBAR 12 : DELIVERY SLIP GBJ 

  • 8/18/2019 GAME SISPRO 2016 (1).pdf

    14/28

    Inventory Status Report 

    Inventory Status Finished Goods 

    1.  Dibuat oleh GBJ kepada PPIC dan Sales.

    2.  Merupakan formulir berisi informasi jumlah barang jadi ( finished goods) yang tersedia di

    GBJ.

    3. 

    GBJ membawa kedua Inventory Status Finished Goods kepada Sales untuk ditandatangani

    oleh Sales. Kemudian, satu rangkap disimpan oleh Sales, sedangkan satu rangkap lain

    diberikan kepada PPIC.

    GAMBAR 13 : INVENTORY STATUS FINISHED GOODS (GBJ-MARKETING) 

    GAMBAR 14 : INVENTORY STATUS FINISHED GOODS (GBJ-PPIC) 

    Inventory Status Material 1.

     

    Dibuat oleh GBB kepada PPIC.2.  Merupakan formulir berisi informasi jumlah bahan baku yang tersedia di GBB.

  • 8/18/2019 GAME SISPRO 2016 (1).pdf

    15/28

     

    GAMBAR 15 : INVENTORY STATUS MATERIAL 

    WS Report 1.  Dibuat oleh WS 1, WS 2, WS 3 kepada PPIC. 2.  Merupakan formulir berisi informasi jumlah inventory part dan WIP yang tersisa di masing-

    masing WS pada akhir periode.

    GAMBAR 16 : WS 1 REPORT 

  • 8/18/2019 GAME SISPRO 2016 (1).pdf

    16/28

     

    GAMBAR 17 : WS 2 REPORT

    GAMBAR 18 : WS 3 REPORT

  • 8/18/2019 GAME SISPRO 2016 (1).pdf

    17/28

    Form Order Receipt 

    1.  Dibuat oleh Sales kepada GBJ dan PPIC. 

    2.  Merupakan formulir berisi informasi jumlah dan spesifikasi permintaan konsumen serta

    kemampuan GBJ dalam memenuhi permintaan tersebut pada akhir periode.

    3.  Sales membawa kedua Form Order Receipt kepada GBJ untuk ditandatangani oleh

    GBJ. Lalu, 1 rangkap disimpan oleh GBJ, sedangkan 1 rangkap lain diberikan kepada PPIC

    GAMBAR 19 : ORDER RECEIPT (MARKETING – GBJ)

    GAMBAR 20 : ORDER RECEIPT (MARKETING – PPIC)

    Form Keputusan Peserta (FKP) 1.  Dibuat oleh PPIC kepada Juri. 2.  Merupakan formulir yang disediakan oleh Juri.3.  Merupakan formulir berisi rangkuman keputusan yang harus diserahkan kepada Juri paling

    lama satu menit sebelum periode dimulai. Keputusan tersebut mencakup permintaan pembelian bahan baku, perintah produksi, dan rencana overtime.

  • 8/18/2019 GAME SISPRO 2016 (1).pdf

    18/28

     GAMBAR 21 : FORMULIR KEPUTUSAN PESERTA

    Form Tender 1.  Dibuat oleh PPIC kepada Juri. 2.  Merupakan formulir yang disediakan oleh Juri.3.  Berisi keputusan ikut atau tidaknya tim dalam tender yang dibuka, beserta dengan harga yang

    ditawarkan tim kepada tender jika tim memutuskan untuk ikut dalam tender.

    GAMBAR 22 : FORM TENDER

    Kontrak Persetujuan Tender 1.  Dibuat oleh Konsumen kepada Sales. 

    2. 

    Merupakan formulir yang disediakan oleh Juri (Konsumen) bagi tim yang berhasilmemenangkan tender sebagai kontrak persetujuan tim untuk memenuhi permintaan tambahandari tender yang dimenangkannya. 

  • 8/18/2019 GAME SISPRO 2016 (1).pdf

    19/28

     

    PROSEDUR PERMAINAN 

    KEADAAN AWAL SISTEM Dalam Permaianan ini, keadaan awal sistem dari pabrik Peralatan Tulis adalah sebagai berikut: 1.  Permainan dilakukan untuk 5 periode.2.  Masing-masing WS (Workstation) memiliki deskripsi kerja seperti yang telah dijelaskan dan hal itu berlaku

    seragam untuk semua tim.3.  Tidak ada WIP (inventory work-in-process) pada periode pertama.4.  Permintaan yang terjadi mengikuti pola distribusi tertentu.5.  Terdapat 2 jenis produk : Alat Tulis Bolpoint Faster EC 8, dan Alat Tulis Bolpoint Standart AE 7 6.  Persediaan bahan baku yang terdapat di GBB dan barang jadi di GBJ pada periode 0 dapat dilihat pada

    LAMPIRAN.

    LANGKAH PERMAINAN 1.  Dalam permainan, satu perusahaan terdiri dari 7 divisi (PPIC, Supplier, GBB, GBJ, WS, Purchasing, 

    Marketing) dengan minimal anggota 10 orang. Tim dengan jumlah anggota di atas  batas minimal dapat

    mengalokasikan orang tersebut ke divisi yang membutuhkan sesuai strategi masing-masing.

    2.  Sebelum permainan dimulai, persiapkan dokumen-dokumen (lihat LAMPIRAN) dan material yang

    diperlukan saat permainan berlangsung.

    3.  Tim menyusun divisi yang ada sesuai dengan layout yang telah disepakati oleh masing masing

    kelompok.

    4. 

    Kemudian, setiap tim mempersiapkan dan mengalokasikan material dan dokumen sesuai dengankeadaan awal sistem yang telah dijelaskan sebelumnya.

    5.  FKP (Form Keputusan Peserta) yang berisikan  rencana produksi, pemesanan bahan baku, dan 

    rencana lamanya waktu overtime   dikumpulkan kepada Juri Pusat 1 menit sebelum jeda periode

     berakhir.

    6.  Form Tender yang berisikan jumlah dan varian Peralatan Tulis Bolpoint tender serta penawaran harga 

    atas tender dikumpulkan pada saat jeda periode

    7.  Production Plan dibuat berdasarkan forecast  data permintaan masa lalu. Dalam hal ini,  forecast   hanya

     berperan sebagai referensi.

    8.  Sebelum permainan dimulai, setiap tim wajib menampilkan sebuah yel-yel  untuk menunjukkan

    kekompakan dan semangat tim.

    9.  Permainan akan dimulai setelah aba-aba diberikan oleh Panitia.

    10. Selanjutnya, permainan dilakukan sesuai dengan aliran dokumen dan material seperti pada Gambar 3.

    Permainan dimainkan selama 5 periode, di mana satu periode berlangsung selama 35 menit (waktu

     produksi normal) ditambah dengan waktu overtime .

  • 8/18/2019 GAME SISPRO 2016 (1).pdf

    20/28

    11. Overtime dapat dilakukan setelah waktu produksi normal dengan lama waktu overtime selama 5 atau

    10 menit. Tim yang memutuskan mengambil overtime  akan melaksanakan overtime  sesuai dengan

    waktu yang direncanakan dalam FKP. Sedangkan tim yang tidak mengambil overtime  tetap tidak  

    diperbolehkan melakukan komunikasi dalam bentuk apapun sampai tim yang melaksanakan  overtime

    selesai. 

    12. Pada setiap akhir periode, permintaan periode tersebut akan dibacakan oleh Panitia.Marketing  (Sales)

    dan GBJ melakukan tugasnya masing-masing menyangkut pemenuhan permintaan itu.13. Sesudahnya, PPIC menerima Inventory Status Report dari GBB dan GBJ, serta WS Report dari

    ke-X WS.

    14. Setelah itu, terdapat jeda periode yang berlangsung selama 10 menit. Pada jeda periode, akan ada

    kegiatan di antaranya menghitung dan memeriksa persediaan inventory di GBB dan GBJ serta WS,

    menandatangani dokumen dari Juri masing-masing divisi, dan membongkar Alat Tulis Bolpoint

    sebagai persiapan untuk permainan pada periode selanjutnya.

    15. Sementara itu, pada jeda periode tersebut, PPIC melakukan pengisian FKP dan Form Tender (jika

    Panitia memberitakan tentang dibukanya kesempatan tender).

    16. Tim dapat mengambil tender pengadaan barang dan menentukan harga jual Alat Tulis Bolpoint yang

    ditenderkan. Pemenang tender adalah tim dengan penawaran harga jual Alat Tulis Bolpoint termurah.Jika tim pemenang tender tidak dapat memenuhi Alat Tulis Bolpoint sesuai tender, maka Alat Tulis

    Bolpoint tersebut tidak dapat dijual dalam tender.

    17. PPIC melakukan perencanaan untuk periode berikutnya dengan mengevaluasi rencana produksi yang

    telah dibuat sebelumnya.

    18. Setelah jeda periode berakhir, periode berikutnya bisa dimulai.

    19. Tim pemenang adalah tim dengan total keuntungan akumulasi 5 periode terbesar. 

    GAMBAR 1 : KONDISI AWALKETERANGAN : 1.  PRODUCTION PLAN, BOM, MPS, MRP2.  JOB ORDER GUDANG BAHAN BAKU3.  JOB ORDER WORKSTATION4.  FORM PERMINTAAN MATERIAL KE PURCHASING5.  PURCHASE ORDER KE SUPPLIER6.  DELIVERY SLIP DARI SUPPLIER

    a.  MATERIAL DARI SUPPLIER KE GBB b.

     

    MATERIAL DARI GBB KE MASING-MASING WSc.  WIP 1 DARI WS1 KE WS2d.  WIP 2 DARI WS2 KE WS3e.  BARANG JADI DARI WS3 KE GUDANG BARANG JADIX. INVOICES

  • 8/18/2019 GAME SISPRO 2016 (1).pdf

    21/28

    7.  ORDER DARI KONSUMEN8.  ORDER RECIEPT DARI MARKETING KE GUDANG BAHAN JADI DAN PPIC9.  DELIVERY SLIP KE MARKETING DAN KONSUMEN

    9a. BARANG JADI GBJ KE KONSUMEN

    10. INVENTORY STATUS REPORT DARI GBB DAN GUDANG BAHAN JADI11. WS REPORT MASING-MASING WS KE PPIC

    ALIRAN MATERIAL DAN DOKUMEN PADA DIVISI PRODUKSI 1.  PPIC mengisi rencana produksi dalam Production Plan dan MPS [1] untuk satu periode dengan hasil

    forecast  sebagai referensi. Lalu menyusun rencana kebutuhan material (MRP) sesuai denganBOM [1]. 

    2.  PPIC mengisi Job Order untuk Gudang Bahan Baku (JO GBB) [2] sesuai dengan rencana produksi. JOGBB merupakan informasi yang berisi berapa unit bahan baku yang harus dikirimkan oleh GBB ke masing-masing WS.

    3.  Gudang bahan baku mengirimkan bahan baku ke setiap WS sesuai JO GBB [6b].4.  PPIC mengirimkan Job Order untuk setiap workstation (JO WS) [3] yang berisikan jumlah unit yang 

    harus diproduksi oleh masing-masing workstation.5.  Jika part tersedia pada workstation, operator setiap workstation dapat mulai memproduksi produk masing-

    masing setelah memperoleh dan menandatangani JO WS  dari PPIC. Setelah selesai dikerjakan,workstation yang satu akan mengirimkan WIP hasil produksinya ke workstation

     berikutnya [6c, 6d]

    6. 

    Workstation terakhir (WS X) akan menghasilkan barang jadi berupa Alat Tulis Bolpoint utuh yangkemudian akan dikirim dan disimpan di Gudang Barang Jadi (GBJ) [6e].

    7.  Setelah periode berakhir, konsumen akan memesan sejumlah barang dengan mengirimkanForm  Order[7] ke divisi Sales. Dalam hal ini, permintaan akan dibacakan oleh Panitia. 

    8.  Divisi Sales akan membuat Form Order Receipt kepada GBJ dan PPIC  [8] yang pertama-tama akandikirimkan ke GBJ untuk mengambil sejumlah barang sesuai pesanan dan kemudian kepada PPIC

    sebagai input pertimbangan produksi periode berikutnya.9.  Selanjutnya, produk dikirim  [9a] oleh GBJ  ke konsumen sesuai dengan Form Order Receipt 

    (permintaan pada periode tersebut). Bersamaan dengan pengiriman produk tersebut, GBJ  jugamengirimkan Form Delivery Slip [9] yang berisi keterangan jumlah barang yang diminta konsumen (duarangkap, untuk Konsumen dan Sales).

    10. Setiap akhir periode, GBB dan GBJ mengisi Inventory Status Report dan WS mengisi WS Report 

    [10]. 

    Ketiga laporan persediaan tersebut diberikan ke PPIC  di akhir periode sebagai bahan pertimbangan penyusunan PP, MPS, MRP dan FPM untuk periode berikutnya.

    ALIRAN MATERIAL DAN DOKUMEN PADA DIVISI PURCHASING 1.  PPIC menyusun MRP sesuai dengan rencana produksi [1]. 2.  Berdasarkan MRP  tersebut, PPIC  membuat Form Permintaan Material (FPM) [4] dengan

    mempertimbangkan jumlah bahan baku yang diinginkan pada periode berikutnya. Dengan pertimbangan itu, PPIC juga harus mengambil keputusan mengenai Supplier mana yang akan dipakaiuntuk memenuhi kebutuhan masing-masing kelompok part. Selanjutnya, FPM  dikirim ke divisiPurchasing [4].

    3.  Selanjutnya, divisi Purchasing menggunakan FPM sebagai dasar dalam mengisi Purchase Order (PO) bagi masing-masing Supplier [5]. Kemudian, PO diberikan ke masing-masing Supplier.

    4. 

    Setelah menerima PO, Supplier akan mengirimkan bahan baku part ke GBB sesuai dengan PO danlead time masing-masing yang akan diserukan aba-abanya oleh Panitia [6a]. 

    5.  Selanjutnya, Supplier akan mengisi Delivery Slip [6] (rangkap dua, untuk Supplier dan GBB) yangditandatangani oleh GBB dan Supplier sebagai bukti bahwa part sesuai PO telah diterima oleh GBB. 

  • 8/18/2019 GAME SISPRO 2016 (1).pdf

    22/28

    SISTEM OPERASIONAL TENDER PENGADAAN BARANG 

    1.  Penawaran tender akan dibuka pada saat awal jeda periode. 

      Setelah periode produksi berakhir, panitia akan membacakan permintaan untuk periode

    yang baru saja diakhiri tersebut. Setelah itu, jeda periode akan dimulai

      Jika kesempatan tender dibuka, maka pada awal jeda tersebut, Panitia akan membacakan

     penawaran tender. Informasi yang disampaikan oleh Panitia mencakup varian (jenis) dan

     jumlah Alat Tulis Bolpoint yang perlu dipenuhi, serta jangka waktu periode berlakunya

    tender yang ditawarkan.

    2.  Pengambilan Keputusan Tender

      Setiap tim wajib mengisi Form Tender (baik tim yang mengambil tender maupun yang

    tidak mengambil) dan menyerahkannya kepada Koordinator Juri tim masing-masing pada

    menit ke-3 jeda periode.

    3.  Pelaksanaan produksi tender oleh tim yang dinyatakan memenangkan tender.

      Tim pemenang tender akan dibacakan oleh Panitia selambat-lambatnya pada menit ke-5

     jeda periode.

     

    Tim pemenang tender langsung memproduksi Alat Tulis Bolpoint untuk tender pada periode yang akan berjalan.

    PERATURAN 

    1. PERATURAN PERMAINAN

    1.  Permainan Game ini dijalankan dalam 5 periode di mana setiap periode berlangsung selama 35menit dengan jeda periode selama 10 menit yang dapat dimanfaatkan untuk me-reschedulekeputusan dan membongkar Alat Tulis Bolpoint.

    2. 

    Ada 2 jenis produk Alat Tulis Bolpoint yang digunakan, yaitu: Alat Tulis Bolpoint FASTER EC8, dan STANDART AE 7. 

    3.  Kapasitas produksi Alat Tulis Bolpoint maksimal yang diperbolehkan untuk setiap periode normaladalah sebesar 30 produk Alat Tulis Bolpoint.

    4.  Kapasitas maksimal Gudang Bahan Baku (GBB) untuk inventory masing-masing bahan bakuadalah sebesar 40 unit dan 80 unit khusus untuk baterai.

    5.  Apabila total inventory yang terdapat di GBB melebihi kapasitas maksimal, maka akan dikenakan biaya Sewa GBB Tambahan yang menggunakan sistem lot, yaitu sebesar $25 per lot (biaya inidi luar biaya inventory normal/Carrying Cost). Dalam hal ini, 1 lot terdiri atas 5 part bahan bakuyang dapat ditampung (untuk jenis part yang sama).

    6.  Kapasitas maksimal Gudang Barang Jadi (GBJ) untuk inventory produk Alat Tulis Bolpoint

    adalah sebesar 12 unit.7.  Apabila total inventory yang terdapat di GBJ melebihi kapasitas maksimal, maka akan dikenakan

     biaya Sewa GBJ Tambahan yang dihitung per Alat Tulis Bolpoint sebesar $12.25 per unit AlatTulis Bolpoint.

    8.  Quantity Discount berlaku untuk pembelian part bahan baku di atas 90 unit untuk part Kelompok1  dan di atas 45 unit untuk kelompok part lainnya.

    9.  Selama permainan berlangsung, para peserta tidak diperkenankan untuk melakukan komunikasiantar divisi / departemen dalam bentuk suara maupun gerakan apapun yang dianggapmencurigakan.

    10. Komunikasi yang terjadi dalam permainan ini hanya dilakukan melalui dokumen / form yang telahditentukan.

    11. Selama jeda periode berlangsung, semua divisi / departemen diperkenankan untuk melakukankomunikasi.

    12. Setiap PPIC mengisi Form Keputusan Peserta (FKP) pada waktu jeda periode 10 menit setiap periodenya. Pengisian FKP menyangkut:

       Forecast permintaan untuk masing-masing varian produk

  • 8/18/2019 GAME SISPRO 2016 (1).pdf

    23/28

      Detail pembelian untuk setiap part bahan baku  Perintah produksi  Rencana pengambilan overtime

    Untuk lebih jelasnya lihat di contoh form FKP pada LAMPIRAN.13. Setiap PPIC harus menyerahkan FKP maksimal pada menit ke-10 waktu jeda periode. Jika tidak

    dilakukan sesuai peraturan, maka tim akan mendapatkan penalti.14. Dalam permainan ini, terdapat skenario yang akan diberikan langsung oleh para juri tanpa

    sepengetahuan tim peserta ketika periode produksi berlangsung. Skenario ini menyangkut:  Keterlambatan Supplier.  Breakdown Workstation (WS berhenti berproduksi).

    15. Setiap operator Workstation diperbolehkan memulai pekerjaannya setelah menandatangani JobOrder WS masing-masing dan akan dikenakan penalti jika dilanggar.

    16. Backorder yang terjadi pada periode sebelumnya harus dapat dipenuhi pada periode berikutnya,kecuali backorder tender.

    19. Simpangan  Lead Time  merupakan percepatan  ataupun keterlambatan  dari waktu normal pengiriman bahan baku dari vendor ke pabrik.

    20. Selama permainan berlangsung, tidak diperlihatkan secara visual aliran dana yang terjadi.

    21. 

    Jika terdapat kesalahan dalam perakitan Alat Tulis Bolpoint (dalam hal ini ada part yang tidakterpasang) maka hasil rakitan akan diambil oleh juri dan dikembalikan ke GBB, sertadikenakan biaya penalti Kesalahan Perakitan.

    22. Penalti akan diberikan apabila terjadi kesalahan-kesalahan selama permainan berlangsung.23. Pada setiap akhir periode, total inventory dari semua WS hanya diperbolehkan maksimal 5

    unit per kelompok komponen penyusun Alat Tulis Bolpoint (dapat berupa part ataupun WIPdari proses sebelumnya) dan maksimal 10 unit untuk baterai.

    24. Komponen yang berlebih (pada semua WS) akan dikembalikan ke GBB.25. Kelebihan komponen di WS 3 yang berupa part body akan diambil berdasarkan urutan berikut

    : hitam  –  putih  –  biru.26. Jika pada akhir periode di WS terdapat kelebihan komponen WIP dan part (mengacu pada poin

    23), maka yang diambil terlebih dahulu adalah komponen WIP.27. Pada saat jeda permainan, GBB diperkenankan untuk mempersiapkan part-part yang akan

    diantarkan kepada tiap WS pada periode selanjutnya. Dalam hal ini, PPIC bolehmemberitahukan jumlah part yang harus diantarkan untuk periode selanjutnya.

    28. Purchasing diperbolehkan menyalin Formulir Permintaan Material (FPM) pada waktu jeda periode, namun pada pelaksanaannya Purchasing harus tetap menerima FPM dari PPIC danmengantarkan Purchase Order (PO) ke Supplier

    2. PERATURAN OVERTIME

    1.  Overtime merupakan keputusan tiap kelompok untuk melakukan produksi di luar waktu produksi normal yang diberikan.

    2. 

    Keputusan untuk melakukan overtime dilakukan pada saat awal periode dan diserahkan bersamaan dengan pengumpulan FKP.

    3.  Durasi overtime yang dapat dipilih adalah 1 menit atau 2 menit.

    17. Kalkulasi Biaya Total. 

    18. Kalkulasi Keuntungan 

  • 8/18/2019 GAME SISPRO 2016 (1).pdf

    24/28

    4.  Kapasitas produksi Alat Tulis Bolpoint selama overtime  dibatasi maksimal 4 Alat TulisBolpoint per menit.

    5.  Ketika overtime berlangsung, kelompok yang memutuskan untuk melakukan overtime danyang tidak melakukan overtime tetap tidak diperkenankan untuk melakukan komunikasiantar

    6.  divisi/departemen dalam bentuk apa pun.7.  Biaya yang dikeluarkan untuk overtime menyangkut biaya buruh langsung yang terdiri atas

     biaya tetap dan biaya variabel seperti dapat dilihat pada LAMPIRAN. 

    3. PENJELASAN PENALTIPada Game ini, jika peserta melakukan pelanggaran terhadap peraturan-peraturan yang telahditetapkan, maka peserta tersebut akan mendapatkan penalti berupa pengurangan poin dari yang telahdidapat. 

    TABEL 7 JENIS PENALTI

    Kesalahan Perakitan 

    Deskripsi 

    Penalti ini diberikan ketika WS salah melakukan perakitan pada part WS tersebut atau part

    tidak terpasang sempurna, dan sudah masuk ke daerah kerja WS selanjutnya atau ke GBJ untuk WS

    3.

    Besar Penalti 

    (dihitung per kejadian)Contoh Kasus 

    WS 1 tidak memasang Tutup atas dengan benar sehingga saat di WS 2, Tutup Atas tersebut

    terlepas dari badan bolpoint. Maka tim tersebut akan dikenakan 1 kali penalti Kesalahan Perakitan.

    2.  Perbedaan Penulisan Jumlah Part pada FPM dan PO 

    Deskripsi 

    Sudah jelas

    Besar Penalti 

    (dihitung per kejadian)

    Contoh Kasus 

    Sudah jelas

    3.  Produksi Melebihi JO 

    Deskripsi 

  • 8/18/2019 GAME SISPRO 2016 (1).pdf

    25/28

    Penalti ini diberikan jika WS 1,2, maupun 3 melakukan produksi Alat Tulis Bolpoint melebihi

     jumlah produksi yang tertera pada JO WS. Perhitungan jumlah produksi dilakukan pada akhir

     periode tersebut.

    Besar Penalti 

    (dihitung per part)

    Contoh Kasus 

    WS 1 memproduksi WIP 1 melebihi JO yang diberikan, maka tim tersebut akan dikenakan

     penalti sebesar jumlah part WS 1 x besar penalti.

    4.  Produksi Melebihi Kapasitas Produksi 

    Deskripsi 

    Penalti ini diberikan jika suatu tim melakukan produksi Alat Tulis Bolpoint melebihi kapasitas

     produksi yang telah ditentukan

    Besar Penalti 

    (dihitung jumlah produksi Alat Tulis Bolpoint yang melebihi kapasitas)

    Contoh Kasus 

    Suatu tim memproduksi 2 Alat Tulis Bolpoint melebihi kapasitas produksi maksimal, maka

    tim tersebut mendapatkan penalti sebanyak 2 kali penalti Produksi Melebihi Kapasitas Produksi 

    5.  Perbedaan Penulisan Antara Order dan Order Receipt 

    Deskripsi 

    Sudah jelas

    Besar Penalti 

    (dihitung per kejadian)

    Contoh Kasus 

    Sudah jelas

    6. 

    Jumlah Part yang Diantar GBB Melebihi JO Deskripsi 

    Penalti ini diberikan jika GBB melakukan pengiriman part melebihi JO GBB. Perhitungan

    dilakukan setelah periode tersebut berakhir.

    Besar Penalti 

    (dihitung per part berlebih yang dikirimkan ke WS)

    Contoh Kasus 

    GBB mengirimkan 9 part (2 roda, 1 knalpot, 3 lampu, 1 body, dan 2 kempol) melebihi jumlah

     part yang tertera di JO, maka tim tersebut mendapatkan 9 kali penalti Jumlah Part yang

    Diantar GBB 

    Melebihi JO.

    7.  Kedatangan Supplier Tidak Sesuai Lead Time 

    Deskripsi 

    Penalti ini diberikan ketika Supplier mengirimkan barang tidak sesuai Lead Time

    yang telah ditentukan, baik terlalu cepat ataupun terlambat melakukan pengiriman.

    Besar Penalti 

    (dihitung per kejadian)

    Contoh Kasus 

    Supplier pada suatu tim mengalami 2 kali keterlambatan pengiriman barang dan 1 kali terlalu

    cepat dibandingkan jadwal yang seharusnya, maka tim itu mendapatkan 3 kali penalti Kedatangan Supplier Tidak Sesuai Lead Time.

    8.  Pengantaran Part Dari Supplier ke GBB Tidak Disertai Delivery Slip 

    Deskripsi 

  • 8/18/2019 GAME SISPRO 2016 (1).pdf

    26/28

      Sudah jelas.

    Besar Penalti 

    (dihitung per kejadian)

    Contoh Kasus 

    Sudah jelas

    9.  Pengantaran Barang Jadi dari GBJ ke Konsumen Tidak Disertai Delivery Slip 

    Deskripsi 

    Sudah jelas.

    Besar Penalti 

    (dihitung per kejadian)

    Contoh Kasus 

    Sudah jelas

    10 . Suatu Divisi Melakukan Job Desc Divisi Lain 

    Deskripsi 

    Sudah jelas.

    Besar Penalti 

    (dihitung per kejadian)

    Contoh Kasus 

    Sales mengantarkan form inventory status finished good ke PPIC sebanyak 3 kali. Pekerjaan

    ini seharusnya dilakukan oleh GBJ sehingga tim mendapat 3 kali penalti Suatu Divisi

    Melakukan Job  Desc Divisi Lain.

    11 . Perbedaan Pengiriman Aktual dengan Purchase

    Order 

    Deskripsi 

    Penalti ini diberikan jika jumlah part yang dikirim oleh Supplier tidak sesuai dengan PurchaseOrder, baik kelebihan ataupun kekurangan part. Perhitungan part dilakukan berdasarkan

    inventory

    GBB pada akhir periode.

    Besar Penalti 

    (dihitung per part)

    Contoh Kasus 

    Sudah jelas

    12.  WS Merakit Sebelum Menandatangani JO 

    Deskripsi 

    Sudah jelas

    Besar Penalti 

    (dihitung per kejadian)

    Contoh Kasus 

    Sudah jelas

    13.  Keterlambatan Penyerahan FKP kepada Juri Pusat 

    Deskripsi 

    FKP yang dibuat oleh PPIC harus diserahkan kepada Juri Pusat melalui Koordinator Juri masing-

    masing tim maksimal pada menit ke-10 waktu jeda periode. Lewat dari 10 menit tersebut, maka tim

    akan dikenakan penalti per menit keterlambatanBesar Penalti 

    (dihitung per menit keterlambatan)

    Contoh Kasus 

  • 8/18/2019 GAME SISPRO 2016 (1).pdf

    27/28

    FKP suatu tim sampai di tangan Juri Pusat pada menit ke-12 sejak jeda periode dimulai.

    Hal ini berarti tim akan mendapat 2 kali penalti Keterlambatan Penyerahan FKP kepada Juri

    Pusat.

    14.  Non Teknis 

    Deskripsi 

    Penalti ini diberikan kepada tim yang melakukan pelanggaran di luar teknis permainan yang

    dilakukan, berupa komunikasi yang dilakukan antar divisi untuk mendapatkan keuntungan

    Komunikasi yang dilakukan dapat berupa isyarat, gerakan tubuh yang mencurigakan,

     berbicara ataupun bersuara untuk menandakan sesuatu.

    Besar Penalti 

    (dihitung per kejadian)

    Contoh Kasus 

    Sudah jelas

    4.  PERATURAN KHUSUS TENDER PENGADAAN BARANG

    Setiap tim berhak untuk mengikuti tender.

    2  Tim pemenang tender pada periode sebelumnya dapat kembali mengikuti tender pada periode

    selanjutnya (keikutsertaan tim dalam tender tidak dibatasi pada satu tender saja).

    3  Setiap tim berhak menentukan sendiri harga jual Alat Tulis Bolpoint yang diikutsertakan dalam

    tender dengan mengikuti ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) :

    HET TENDER = 2 X HARGA NORMAL 

    4  Tidak ada harga minimal dalam penawaran Alat Tulis Bolpoint yang diikutsertakan dalam tender.

    Pemenang tender merupakan kelompok dengan penawaran harga jual Alat Tulis Bolpointterendah. Jika ada lebih dari satu penawaran yang bernilai sama, maka penawaran tender dapat

    dilakukan ulang antara tim-tim dengan penawaran bernilai sama tersebut.

    Satu tender maksimal berlangsung untuk 3 periode secara berturut-turut.

    Jumlah maksimal Alat Tulis Bolpoint untuk tender adalah 4 Alat Tulis Bolpoint bervarian sama

     per periode.

    Pemenuhan Alat Tulis Bolpoint untuk tender dilakukan setelah permintaan Alat Tulis Bolpoint

    normal untuk semua warna pada periode bersangkutan telah dipenuhi.

    9  Tender dikatakan terpenuhi apabila dapat mencukupi seluruh  kebutuhan Alat Tulis Bolpoint

    tender pada periode tersebut, misalkan: terdapat tender 2 Alat Tulis Bolpoint untuk 3 periode

    maka tender tersebut dikatakan terpenuhi secara total apabila dapat memenuhi sebanyak tepat 2

    Alat Tulis Bolpoint tersebut pada setiap periodenya. Jika pada periode 1, pemenuhan tender

    kurang dari 2, maka Alat Tulis Bolpoint yang ada tersebut tidak dapat dijual dalam tender (hangus)

     pada periode 1 tersebut dan tim akan mendapat penalti karena ketidakmampuan memenuhi Alat

    Tulis Bolpoint tender. Untuk periode 2 dan 3, tim tetap harus memenuhi kewajiban tender

    sebanyak 2 Alat Tulis Bolpoint per periode.

    10 

    Biaya backlog  untuk tender berbeda dengan biaya backlog  normal (LAMPIRAN).

  • 8/18/2019 GAME SISPRO 2016 (1).pdf

    28/28