Upload
boru-putri-hasian
View
230
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
7/23/2019 SISI FILSAFAT, Keperawatan Sebagai Pengetahuan Mandiri
1/11
1
SISI FILSAFAT
Keperawatan Sebagai Pengetahuan Mandiri
DISUSUN OLEH :
HASIANNA HABAYAHAN
PROGRAM PENDIDIKAN S1- B. STIK. St. CAROLUS
JAKARTA, 2012.
7/23/2019 SISI FILSAFAT, Keperawatan Sebagai Pengetahuan Mandiri
2/11
2
PENGANTAR
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas akademik mahasiswa S1- B. Keperawatan STIK St.
Carolus Jakarta, tahun kuliah 2012, dalam mata kuliah Ilmu Filsafat. Judul makalah yang dipilih
adalah Sisi Filsafat , Keperawatan Sebagai Pengetahuan Mandiri , judul ini dipilih karena minat
penulis pada filsafat dan aplikasinya pada praktek keperawatan sehari-hari. Sedangkan sebagai
motivasi tambahan lain adalah penulis merasa tertarik pada bahasan filsafat tentang pengetahuan
pada topik bahasan syarat & ciri dari pengetahuan.
Dari apa yang penulis dengar dan alami sendiri selama bekerja sebagai praktisi keperawatan di rumah
sakit, penulis seringkali mendengar isu bahwa praktisi kesehatan lain (banyak dokter) menganggap
bahwa profesi keperawatan sesungguhnya adalah bukan profesi yang mandiri, tetapi keberadaannya
disiapkan untuk melengkapi dan mendukung keberadaan profesi kedokteran. Isu ini sangat
berpengaruh pada pencitraan dan sungguh mengusik etos kerja profesi keperawatan terutama penulis
sendiri dan tidak mustahil hal yang sama juga dirasakan oleh teman praktisi keperawatan lainnya.
Setelah penulis mengikuti kuliah filsafat serta setelah membaca buku wajib filsafat yang berjudul
FILSAFAT MANUSIA, Upaya Membangkitkan Humanisme, oleh : Bapak Kasdin Sihotang dosen filsafat
STIK St. Carolus, maka penulis merasa tertarik untuk mencoba mencari penjelasan mengenai status,
kemandirian serta harkat dan derajat profesi keperawatan disamping profesi kesehatan lain.
Pada kesempatan ini pula saya sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen Ilmu
Filsafat dan pembimbing Makalah ini, yaitu: Bapak Kasdin Sihotang, atas kesediannya untuk
membimbing saya dalam penulisan makalah ini, Seoga Tuhan Memberkati
Pada akhirnya kritik dan saran dari pembaca sekalian yang budiman sangat saya harapkan. Terima
kasih,.
Hasianna Habayahan
7/23/2019 SISI FILSAFAT, Keperawatan Sebagai Pengetahuan Mandiri
3/11
3
SISI FILSAFAT
Keperawatan Sebagai Pengetahuan Mandiri
1. Keperawatan Sebagai Ilmu Pengetahuan.Pengetahuan merupakan kekayaan sekaligus kesempurnaan bagi manusia, karena melalui
penguasaan pengetahuan manusia dapat mengetahui sesuatu, memperbaiki sesuatu, menolong
diri, keluarganya, komunitas dan bahkan dunia. Didalam suatu komunitas ataupun lingkungan
sosial, biasanya orang yang berpengetahuan lebih akan memiliki status sosial yang lebih tinggi
dibandingkan dengan orang yang kurang atau tidak memiliki pengetahuan.
Kata filsafat secara etimologi berasal dari bahasa Yunani philein dan sophia yang berarti cinta
pada kebijaksanaan. Menurut Herodatus (484 s/d 425 sM) ia mengartikan filsafat sebagai untuk
menemukan sesuatu. Filsafat juga dapat diartikan sebagai rasa cinta manusia dalam memenuhi
dan memuaskan aspek kognitifnya. Hal yang penting pada filsafat adalah, karena filsafat sejati
akan berusaha menangkap makna dibalik gejala empiris karena obyek bahasannya mengungkap
keberadaan dan eksistensi manusia yang tidak terlihat dibalik yang terlihat.
Filsafat dapat didefinisikan sebagai produk permenungan dari hasil permenungan dalam upaya
untuk mengerti, membedakan dan memutuskan sesuatu kebenaran sejati. Upaya filsafat dalam
mencari kebenaran dilakukan dengan menggunakan metodologi yang sistematik, berdasar pada
pola pikir rasional dan bersifat radikal. Karena filsafat berfokus pada bahasan bersifat metafisis,
psikis, sosialitas, termasuk kultural dan spiritualitas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ilmu
filsafat itu sesungguhnya menyerupai puncak dari pohon pengetahuan yang tumbuh dan
berkembang serta memberikan berbagai cabang bagi ilmu pengetahuan yang ada saat ini.
Filsafat menggunakan metodologi sistematis secara meta-empiris, filsafat juga merupakan hasil
permenungan untuk mencari kaitan antara realitas dengan rasionalitas dalam upaya mencari
kebenaran yang sejati. Pemahaman filsafat sangat penting untuk dapat mencari kaitan filsafat
dengan ilmu keperawatan, sehingga nantinya praktisi keperawatan akan dapat mempelajari esensi
terdalam dari ilmu keperawatan yang penting bagi pemahaman keilmuan secara lengkap.
7/23/2019 SISI FILSAFAT, Keperawatan Sebagai Pengetahuan Mandiri
4/11
4
Sebagai cabang pohon pengetahuan maka pengetahuan keperawatan memenuhi kriteria yang
disyaratkan sebagai lazimnya ilmu pengetahuan lain, kriteria tersebut adalah terdapatnya inter-
relasi subyek-obyek, bersifat spontan, terdapatnya keinginan untuk bebas, terdapatnya
keterbukaan serta kesadaran, termasuk didalamnya adalah peranan otak dalam mengendalikan.
Hubungan inter-relasi antara subyek dan obyek, dalam hal ini dapat berupa relasi antara perawat
dan klien, didalamnya terdapat unsur spontan yang tentunya berkaitan dengan hasrat dan
keinginan bebas dari berbagai hal yang membatasinya, seperti bebas dari penyakit, rasa sakit,
ketidak berdayaan akibat kecacatan dan berbagai masalah lain keperawatan yang membatasi
cakrawala ketidak berdayaan klien terhadap masalah kesehatannya.
Keterbukaan memegang peran penting dan menentukan dalam bidang ilmu keperawatan, karena
keterbukaan seringkali harus diupayakan. Seringkali obyek dalam hal ini klien berupaya menutup
diri karena menurutnya ia tidak memerlukan peran subyek atas dirinya atau masalahnya. Oleh
karenanya peran subyek dalam hal ini perawat menjadi penting untuk dapat membuka pintu
gerbang keterbukaan. Dengan terdapatnya harmonisasi dan keterbukaan antara klien dan
perawat, maka akan menjamin terjalinnya inter-relasi antara subyek dan obyek yang sebagai
upaya untuk mencapai tujuan bersama.
Kesadaran dan peran otak sebagai kendali dari keberadaan dan aplikasi keperawatan secara luas
adalah hal yang sungguh-sungguh penting, tanpa kesadaran untuk mengetahui masalah
keperawatan dan seluk beluknya, maka tidaklah mungkin pengetahuan mengenai keperawatan
akan dimengerti pada tingkat esensi sehingga secara mudah dapat diaplikasikan dalam bentuk
intervensi keperawatan yang terarah, terukur, terstandarisasi dan dilakukan secara profesional.
Pemahaman yang mendalam dari substansi dan esensi secara teoritik-konseptual ilmu
pengetahuan keperawatan, akan memudahkan praktisi keperawatan mengurai dan mencari solusi
masalah dibidang keperawatan / kesehatan.
Peran otak sebagai kendali utama berbagai hal berkaitan dengan proses didapatkannya
pengetahuan, jelas merupakan hasil kontemplasi (Pythagoras & Plato), yang tentunya saja
dengan turut melibatkan berbagai organ penting yang harus berfungsi dengan baik. Beberapa
organ penting tersebut adalah mata, telinga, hidung, kulit, sistem keseimbangan, dengan berbagai
fungsinya seperti melihat, mendengar, menghidu, merasakan permukaan, rasa takut, rasa cemas,
7/23/2019 SISI FILSAFAT, Keperawatan Sebagai Pengetahuan Mandiri
5/11
5
rasa ingin mengetahui, rasa ingin maju. Kesemuanya adalah sarana penting untuk dapat
mempelajari dan memanfaatkan pengetahuan bagi diri dan sekitarnya.
Ilmu Keperawatan adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari dan mempraktekkan suatu
model pelayanan keperawatan profesional dalam memenuhi kebutuhan dasar yang diberikan
kepada individu baik sehat maupun sakit dengan gangguan fisik, psikis dan sosial. Harapannya
adalah agar individu tersebut dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal dan bukan hanya
bebas dari sakit, penyakit ataupun kecacatan.
Seperti juga ilmu-ilmu lain ilmu keperawatan juga memiliki kandungan yang tidak hanya memuat
dimensi sosial dan dimensi ekonomis, tetapi juga mermuat dimensi lain seperti dimensi personal,
dimensi historis, dimensi kultural dan dimensi religius.
2. Karakteristik umum Ilmu Pengetahuan pada Ilmu KeperawatanSebagai ilmu pengetahuan maka ilmu keperawatan haruslah memiliki karakteristik umum dari
ilmu pengetahuan. Karakteristik umum tersebut adalah imanensi, intensional, relasional, progresif
dan dinamis.
Imanensi dalam ilmu keperawatan berarti pengetahuan keperawatan yang melekat pada diri
manusia atau praktisi keperawatan digunakan sebagai sarana untuk memperbaiki,
menyempurnakan diri dalam bentuk dapat memperbaiki dan meningkatkan kemampuan diri
sendiri, keluarga dan orang lain sebagai upaya untuk mendapatkan derajat kesehatan yang
optimal. Ciri imanensi ini pula berarti pengetahuan keperawatan menggambarkan pola pikir
rasional dan digunakan sebagai upaya dalam memperbaiki dan menyempurnakan diri.
Intensional pengetahuan termasuk ilmu keperawatan yang menjadi hasrat manusia untuk
memilikinya, akan memaksa manusia untuk membuka diri terhadap sesuatu yang lain, baik itu
dalam membuka diri terhadap masuknya pengetahuan keperawatan yang terkini karena dinamika
ilmu pengetahuan dan teknologi, misalnya saja maternitas, keperawatan medikal bedah,
keperawatan komunitas, keperawatan jiwa dan lain-lain. Ilmu keperawatan juga membuka diri
pada pengetahuan yang menunjang praktisi keperawatan, misalnya saja filsafat, sosiologi, biologi,
fisika, biokimia dan lain-lain. Sifat intensional ini juga termasuk pada ilmu terapan lain seperti
teknologi informatika dan penguasaan berbagai bahasa asing.
7/23/2019 SISI FILSAFAT, Keperawatan Sebagai Pengetahuan Mandiri
6/11
6
Keterarahan membawa implikasi pada keterkaitan pengetahuan keperawatan dengan berbagai
hal, melalui pengetahuan maka manusia akan dapat berinteraksi dengan sesuatu yang berada
diluar dirinya. Ciri ini membawa pengetahuan pada kemampuan trans-subyektif, melalui cara ini
pula subyek dapat keluar dari keterbatasannya untuk dapat mentransendensikan subyektifitasnya.
Oleh karenanya pengetahuan dikenal sebagai produk dari relasi antara subyek dan obyek atau
sebaliknya.
Ciri progresif dan dinamis ilmu keperawatan berkembang pesat mengimbangi ilmu lain. Beberapa
konsep dasar keperawatan telah dikembangkan mulai dari Florence Nightingale, sebagai pelopor
filosofi keperawatan dengan berfokus masalah yang berkaitan dengan hubungan pasien dengan
lingkungan dalam upaya membantu proses pemenuhan kebutuhan individu dan menekankan
pada kepedulian, sampai pada Betty Newman dengan konsep rekonstitusi dan adaptasi terhadap
stresor dengan mengutamakan pencegahan sebagai intervensi.
Ciri diatas selaras dengan ciri manusia yang dilahirkan dengan banyak kekurangan dan ketidak
mampuan, akan tetapi makin lama ia hidup maka makin berkembanglah ia menuju kearah
perbaikan dan peningkatan kemampuan. Konsep dari Alfred North Whitehead sebagai the active
process menunjukkan bahwa manusia bukanlah etre melainkan a etre yang memberi arti bahwa
manusia tidak hanya ada, melainkan selamanya membangun adanya, manusia secara terus
menerus membangun dirinya, keaadaan ini mengisyaratkan bahwa pengetahuan keperawatan
telah maju berkembang terus secara progresif.
3. Perkembangan Ilmu KeperawatanPerkembangan Ilmu Keperawatan dewasa ini telah mencapai prestasi yang cukup fenomenal,
kemajuan tersebut menyebabkan ilmu keperawatan mendapat pengakuan sebagai suatu disiplin
keilmuan dan sekaligus menjadikan keperawatan sebagai salah satu profesi dibidang kesehatan
yang sejajar dengan profesi kesehatan lainnya. Keperawatan adalah Ilmu yang berbasiskan pada
teori, berbekal konsep, mengutamakan keselarasan teori & praktik, berorientasi kearah masa
depan dan yang paling penting adalah peduli terhadap kemanusiaan dengan visi yang holistik.
Berpijak pada banyak hal diatas menyebabkan keperawatan menjadi lebih bermakna dan lebih
berarti. Sebagai suatu Ilmu yang berorientasi kekinian. Pola dan fokus keperawatan saat ini telah
bergeser, dari upaya pelayanan yang bertumpu pada panggilan ataupun berdasarkan padaundangan menjadi upaya pelayanan yang mengutamakan penyelenggaraan didalam institusi baik
7/23/2019 SISI FILSAFAT, Keperawatan Sebagai Pengetahuan Mandiri
7/11
7
melalui upaya mandiri maupun kolaboratif. Meskipun demikian model pola pelayanan panggilan
pada kasus tertentu masih merupakan alternatif pelayanan.
Ilmu keperawatan modern saat ini menjadi panduan profesi keperawatan dalam menjalankan
praktek keperawatan sehari-harinya, realisasi telah muncul pada paruh pertama abad kedua
puluh. Kerangka kerja teoretis ini telah banyak berkontribusi dalam mengembangkan kegiatan
keperawatan. Salah satu tujuan dari upaya tersebut adalah untuk menjadikan keperawatan
sebagai profesi yang diakui dan mampu memberikan upaya perawatan secara profesional bagi
klien yang memerlukan.
Teori menyusui adalah salah satu contoh konsep yang mendasarkan pada ilmu keperawatan.
Didalam Teori menyusui sarat dengan kaidah keilmuan seperti definisi, hubungan
kausatif dan berbagai asumsi yang jelas-jelas berasal dari Model Keperawatan Sistematis,
disanapun terlihat rancangan hubungan spesifik antara konsep dan tujuan serta dapat
menjelaskan berbagai masalah yang berkaitan antara menyusui dengan kepentingan kesehatan
dan keperawatan. Oleh karena itu tergambar secara jelas bahwa ilmu keperawatan merupakan
suatu ilmu yang mandiri dan bukan berasal dari cabang atau perkembangan ilmu kesehatan yang
lain.
Mengulang dari apa yang pernah disebutkan sebelumnya bahwa, pada dasarnya inti dari
keperawatan adalah memberikan asuhan keperawatan profesional kepada orang lain baik pada
individu, keluarga, kelompok, ataupun masyarakat. Dengan tujuan untuk meningkatkan
kesehatan, mencegah penyakit, pengobatan terhadap penyakit serta pemulihan kesehatan. Oleh
karenanya dapat disimpulkan bahwa keperawatan merupakan profesi yang mempunyai tujuan
untuk membebaskan manusia dari sakit ataupun penyakit, meningkatkan derajat kesehatan
sampai pada tingkat yang optimal dan yang lebih tinggi lagi dari itu adalah agar umat manusia
dapat mencapai hidup sejahtera fisik dan jiwanya, sehingga mampu untuk menjalankan perannya
sebagai individu yang lengkap dan paripurna.
Ilmu Keperawatan adalah suatu ilmu pengetahuan sekaligus keterampilan yang selain memiliki
berbagai macam dimensi diatas juga memiliki dimensi biologis, psikologis, sosial, kultural
sekaligus dimensi religius, seperti layaknya ilmu lain.
7/23/2019 SISI FILSAFAT, Keperawatan Sebagai Pengetahuan Mandiri
8/11
8
Dalam menjalankan praktek keperawatan, seorang perawat haruslah menggunakan kombinasi
dari ilmu keperawatan profesional dan seni dalam hal ini merupakan kombinasi dari etika
keperawatan, ilmu filsafat, berpedomankan pada Undang-undang dan aturan hukum yang berlaku
dengan memperhatikan kondisi biologis, sosial, kultur dan budaya serta spiritual yang dipadu
secara harmonis dan seimbang dalam metode ilmiah keperawatan dan standar operasional
prosedur sebagai pedoman dalam melaksanakan praktek keperawatan profesional.
4. Pengetahuan keperawatan sebagai ilmu mandiri
Sifat kemandirian keperawatan sebagai ilmu pengetahuan diartikan dari keberadaan & eksistensi,
kekhususan dan pembagian kewenangan.
Keberadaan dan eksistensi ilmu keperawatan tercermin dari sejarah terciptanya keperawatan
yang dimulai pada masa purbakala, masa keagamaan, masa Masehi, abad ke VI, abad ke XVI
sampai dengan munculnya keperawatan modern yang dipelopori oleh Florence Nightingale. Studi
pustaka yang dilakukan beberapa penulis pada masa diatas, membuktikan bahwa keperawatan
bukan sebagai cabang dari ilmu kedokteran, akan tetapi ilmu keperawatan ada karena dibutuhkan
keberadaannya. Bila dibandingkan usia dari pengetahuan keperawatan, maka akan terbukti
kurang lebih sama dengan pengetahuan kedokteran, sehingga dapat disimpulkan bahwa ilmu
keperawatan sejak masa dulu sampai saat ini memang telah ada dan saling mengisi dengan ilmu
kedokteran. Ilmu kedokteran merupakan upaya untuk menyembuhkan atau mengobati sedangkan
ilmu keperawatan merupakan upaya yang dilakukan untuk merawat pada saat proses pengobatan
berlangsung atau diterapkan selama dan pasca proses pengobatan.
Kewenangan yang dimiliki oleh ilmu kedokteran berfokus pada penegakkan diagnosis penyakit
dan upaya memberikan pengobatan ataupun tindakan pengobatan yang sesuai, guna tercapainya
kesembuhan. Sedangkan ilmu keperawatan berperan pasca diagnosis kedokteran ditegakkan
dan selama upaya pengobatan diberikan. Pada masa itulah biasanya upaya keperawatan
dilakukan melalui perumusan masalah keperawatan, merencanakan dan membuat asuhan
keperawatan yang sesuai, mengimplementasikan asuhan keperawatan, mengobservasi hasil
implementasi keperawatan dan selanjutnya melakukan evaluasi pada hasil proses keperawatan
tersebut. Oleh karena proses keperawatan dilakukan 24 jam penuh, terus menerus maka hasil
gambaran dari proses tersebut menyerupai siklus yang tidak terputus.
7/23/2019 SISI FILSAFAT, Keperawatan Sebagai Pengetahuan Mandiri
9/11
9
Dewasa ini kekhususan bidang keperawatan merupakan suatu keperluan, keperawatan telah
berkembang luas. Di Indonesia sendiri telah terbentuk Direktorat keperawatan di Kementerian
Kesehatan, di beberapa rumah sakit besar seperti di RS type A di Indonesia bidang keperawatan
merupakan bidang tersendiri disamping bidang pelayanan medik.
Dalam melaksanakan tugasnya seorang praktisi keperawatan dihadapkan pada beban kerja yang
demikian banyaknya, jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan praktisi kesehatan lain. Tugas
dan kewenangan praktisi keperawatan di rumah sakit merupakan kombinasi dari tugas mandiri,
tugas delegasi dan tugas kolaborasi.
Tugas mandiri adalah tugas yang harus dilakukan berdasarkan kepada masalah keperawatan
yang diangkat dari seorang klien melalui siklus, observasi, kajian keperawatan, perencanaan
asuhan keperawatan, implementasi dan intervensi asuhan keperawatan, pengamatan terhadap
hasil intervensi dan evaluasi hasil. Tugas ini merupakan siklus yang tidak terputus untuk
mendapatkan hasil yang optimal, yang didasarkan penilaian pada aspek biologi, psikologi, sosial,
kultural dan spiritual. Sedangkan tugas delegasi adalah tugas yang dilakukan berdasarkan
pendelegasian dari profesi kedokteran. Kewenangan tugas ini sendiri sebenarnya berada pada
profesi kedokteran, tetapi karena ketidak cukupan waktu dokter untuk berada 24 jam disamping
klien, keterampilan dan kemampuan praktisi keperawatan untuk tindakan tersebut dan demi
kesembuhan klien semata maka, secara tertulis tugas ini dapat didelegasikan kepada praktisi
keperawatan yang berdinas saat itu. Contoh dari tugas delegasi adalah, menyuntik, memasang
infus, memasang pipa nasogaster, dan lain-lain. Selanjutnya tugas kolaborasi adalah tugas yang
dilakukan secara bersama berdasarkan pada kewenangan dan kemampuan yang sama. Misalnya
saja merawat dan mengganti balutan luka, mengukur fungsi vital, dan lain-lain.
7/23/2019 SISI FILSAFAT, Keperawatan Sebagai Pengetahuan Mandiri
10/11
10
KESIMPULAN
Profesi keperawatan adalah profesi mandiri, keberadaannya muncul karena memang ia diperlukan
seperti itu adanya dan bukan karena dibuat untuk melengkapi profesi lain. Ilmu Keperawatan memiliki
semua persyaratan pengetahuan keilmuan dan juga mempunya ciri umum sebagai ilmu pengetahuan.
Dinamika dan progresifitas ilmu keperawatan yang sangat fenomenal, dan beberapa konsep
keperawatan yang maju dalam pemikiran sehingga diadopsi menjadi program pemerintah menjadi
bukti, bahwa pengetahuan keperawatan adalah ilmu yang berkembang secara progresif dan memang
diperlukan. Oleh karenanya keperawatan begitu banyak diminati untuk dipelajari. Sebagai ilmu
pengetahuan ilmu keperawatan terbuka bagi datangnya ilmu lain yang menunjang dan mendukung
makin maju dan berkembangnya pengetahuan keperawatan.
Ilmu keperawatan bukanlah sesuatu yang hanya memperkaya cakrawala pengetahuan seseorang atau
praktisinya, akan tetapi ilmu keperawatan juga mensyaratkan penguasaan keterampilan dibidang
keperawatan pada praktisinya, dan bahkan akhir-akhir ini pengetahuan keperawatan telah berkembang
dengan diwajibkannya pemahaman etika profesi, pengetahuan hukum perundang-undangan, ilmu
filsafat dan sosiologi kemasyarakatan.
Sifat kemandirian keperawatan sebagai ilmu pengetahuan hendaknya ditilik dan diartikan berdasarkan
pada historisitas, keberadaan atau eksistensi, kekhususan dan pembagian fungsi kewenangan yang
tercermin dalam model pelayanan kesehatan di Indonesia dan di negara-negara berkembang lainnya.
Kesemuanya diatas cukup membuktikan bahwa pengetahuan keperawatan adalah pengetahuan atau
ilmu yang mandiri, keperawatan diperlukan dimanapun ia berada, keperawatan dapat bekerja sama
dengan bidang keilmuan lain dalam bentuk kolaboratif. Di Indonesia, bahkan di negara-negara lain
profesi keperawatan dapat bekerja dimanapun ia ditempatkan dan bahkan tanpa dukungan profesi lain
sekalipun.
7/23/2019 SISI FILSAFAT, Keperawatan Sebagai Pengetahuan Mandiri
11/11
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Sihotang, Kasdin., 2009, Filsafat Manusia, Upaya Membangkitkan Humanisme, Kanisius,Jakarta.
2. Aziz Alimul, H., 2002, Pengantar Pendidikan Keperawatan, CV. Sagung Seto, Jakarta.