17
SIMPLISIA SIMPLISIA 1. PENGERTIAN SIMPLISIA Simplisia merupakan istilah yang dipakai untuk menyebut bahan-bahan obat alam yang berada dalam wujud aslinya atau belum mengalami perubahan bentuk. Pengertian simplisia menurut Departemen Kesehatan RI adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan proses apa pun, dan kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang telah dikeringkan. Simplisia dibagi menjadi tiga golongan, yaitu : 1. Simplisia Nabati Simplisia nabati adalah simplisia yang dapat berupa tanaman utuh, bagian tanaman, eksudat tanaman, atau gabungan antara ketiganya, misalnya Datura Folium dan Piperis nigri Fructus. Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu sengaja dikeluarkan dari selnya. Eksudat tanaman dapat berupa zat-zat atau bahan-bahan nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan/diisolasi dari tanamannya. 2. Simplisia Hewani

SIMPLISIA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SIMPLISIA

SIMPLISIA

SIMPLISIA

1.    PENGERTIAN SIMPLISIA

Simplisia merupakan istilah yang dipakai untuk menyebut bahan-bahan obat alam yang

berada dalam wujud aslinya atau belum mengalami perubahan bentuk. Pengertian simplisia

menurut Departemen Kesehatan RI adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum

mengalami perubahan proses apa pun, dan kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang

telah dikeringkan.

Simplisia dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :

1. Simplisia Nabati

Simplisia nabati adalah simplisia yang dapat berupa tanaman utuh, bagian tanaman, eksudat

tanaman, atau gabungan antara ketiganya, misalnya Datura Folium dan Piperis nigri Fructus.

Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara

tertentu sengaja dikeluarkan dari selnya. Eksudat tanaman dapat berupa zat-zat atau bahan-bahan

nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan/diisolasi dari tanamannya.

       2.  Simplisia Hewani

            Simplisia hewani adalah simplisia yang dapat berupa hewan utuh atau zat-zat berguna

yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahan kimia murni, misalnya minyak ikan (Oleum

iecoris asselli) dan madu (Mel depuratum).

       3. Simplisia Pelikan atau Mineral

            Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia berupa bahan pelikan atau mineral yang

Page 2: SIMPLISIA

belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa bahan kimia murni,

contoh serbuk seng dan serbuk tembaga.

Selain ketiga jenis simplisia diatas juga terdapat hal lain, yaitu benda organic asing yang

disingkat benda asing, adalah satu atau keseluruhan dari apa-apa yang disebut dibawah ini :

A.    Fragmen, merupakan bagian tanaman asal simplisia selain bagian tanaman yang disebut dalam

paparan makroskopik, atau bagian sedemikian nilai batasnya disebut monografi.

B.    Hewan hewan asing, merupakan zat yang dikeluarkan oleh hewan, kotoran hewan, batu

tanah atau pengotor lainnya.

Kecuali yang dinyatakan lain, yang dimaksudkan dengan benda asing pada simplisia

nabati adalah benda asing yang berasal dari tanaman. Simplisia nabati harus bebas serangga,

fragme hewan, atau kotoran hewan  tidak boleh menyimpang bau dan warnanya, tidak boleh

mengandung lendir, atau cendawan, atau menunjukkan adanya zat pengotor lainnya; pada

perhitungan penetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam, kadar abu yang larut dalam air ,

sari yang larut dalam air, atau sari yang larut dalam etanol didasarkan pada simplisia yang belum

ditetapkan susut pengeringannya.

Sedangkan susut pengering sendiri adalah banyaknya bagian zat yang mudah menguap

termasuk air, tetapkan dengan cara pengeringan, kecuali dinyatakan lain, dilakukan pada suhu

150o hingga bobot tetap.

Agar simplisia yang kita butuhkan bermutu baik, maka dilakukan pemeriksaan mutu

simplisia yang bertujuan agar diperpoleh simplisia yang memenuhi persyaratan umum yang

ditetapkan oleh Depkes RI dalam buku resmi seperti materi medika Indonesia, Farmakope

Indonesia, dan ekstra Farmakope Indonesia.

Page 3: SIMPLISIA

2.    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUTU

SIMPLISIA

Faktor – faktor yang mempengaruhi mutu simplisia :

     1. Bahan baku dan penyimpanan bahan baku

     2. Proses pembuatan simplisia

     3. Cara pengepakan dan penyimpanan simplisia

1. Bahan baku dan penyimpanan bahan baku

Sebagai sumber simplisia, tanaman obat dapat berupa tumbuhan liar atau berupa

tumbuhan budidaya. Tumbuhan liar adalah tumbuhan yang tumbuh dengan sendirinya di hutan

atau di tempat lain, atau tanaman yang sengaja ditanam dengan tujuan lain, misalnya sebagai

tanaman hias, tanaman pagar, tetapi bukan dengan tujuan untuk memproduksi simplisia.

Tanaman budidaya adalah tanaman tanaman yang sengaja ditanam untuk tujuan

produksi simplisia.

2. Proses pembuatan simplisia

a. Simplisia dibuat dengan cara pengeringan

Pembuatan simplisia dengan cara ini pengeringannya dilakukan dengan cepat, tetapi pada

suhu yang tidak terlalu tinggi. Pengeringan dengan waktu lama akan mengakibatkan simplisia

yang diperoleh ditumbuhi kapang. Pengeringan yang dilakukan pada suhu terlalu tinggi akan

mengakibatkan perubahan kimia pada kandungan senyawa aktifnya. Untuk mencegah hal

tersebut, bahan simplisia yang memerlukan perajangan perlu diatur perajangannya sehingga

diperoleh tebal irisan yang pada pengeringannya tidak mengalami kerusakan.

b. Simplisia dibuat dengan proses fermentasi

Proses fermentasi dilakukan dengan saksama agar proses tersebut tidak berkelanjutan

kearah yang tidak diinginkan.

Page 4: SIMPLISIA

c. Simplisia dibuat dengan proses khusus

Pembuatan simplisia dengan cara penyulingan, pengentalan eksudat nabati, pengeringan

sari air dan proses khusus lainnya dilakukan dengan berpegang pada prinsip bahwa simplisia

yang dihasilkan harus memiliki mutu sesuai dengan persyaratan.

d. Simplisia pada proses pembuatan memerlukan air

Pati, talk, dan sebagainya pada proses pembuatannya memerlukan air. Air yang

digunakan harus bebas dari pencemaran racun serangga, kuman patogen, logam berat, dan lain–

lain.

Tahap Pembuatan

a. Pengumpulan bahan baku

Kadar senyawa aktif dalam suatu simplisia berbeda–beda antara lain tergantung pada :

1) bagian tanaman yang digunakan..

2) Umur tanaman atau bagian tanaman pada saat panen.

3) Waktu panen.

4) Lingkungan tempat tumbuh.

Waktu panen sangat erat hubunganya dengan pembentukan senyawa aktif di dalam

bagian tanaman yang akan dipanen. Waktu panen yang tepat pada saat bagian tanaman tersebut

mengandung senyawa aktif dalam jumlah yang terbesar. Senyawa aktif tersebut secara maksimal

di dalam bagian tanaman atau tanaman pada umur tertentu. Di samping waktu panen yang

dikaitkan dengan umur, perlu diperhatikan pula saat panen dalam sehari. Dengan demikian untuk

menentukan waktu panen dalam sehari perlu dipertimbangkan stabilitas kimia dan fisik senyawa

aktif dalam simplisia terhadap panas sinar matahari.

Page 5: SIMPLISIA

b. Sortasi Basah

Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran – kotoran atau bahan – bahan asing lainya

dari bahan simplisia. Misalnya pada simplisia yang dibuat dari akar suatu tanaman obat,

bahan – bahan seperti tanah, kerikil, rumput, batang, daun, akar yang telah rusak, serta pengotor

lainya harus dibuang.

c. Pencucian

Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotoran lainya yang melekat pada

bahan simplisia. Pencucian dilakukan dengan air bersih, misalnya air dari mata air, air dari

sumur atau air PAM.

d. Perajangan

Beberapa jenis bahan simplisia perlu mengalami proses perajangan. Perajangan bahan simplisia

dilakukan untuk mempermudah proses pengeringan, pengepakan dan penggilingan.

Tanaman yang baru diambil jangan langsung dirajang tetapi dijemur dengan keadaan utuh

selama 1 hari. Perajangan dapat dilakukan dengan pisau, dengan alat mesin perajang khusus

sehingga diperoleh irisan tipis atau potongan dengan ukuran yang dikehendaki.

e. Pengeringan

Tujuan pengeringan ialah untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak, sehingga dapat

disimpan dalam waktu yang lebih lama. Dengan mengurang kadar air dan menghentikan reaksi

enzimatik akan dicegah penurunan mutu atau perusakan simplisia.

f. Sortasi kering

Sortasi setelah engeringan sebenarnya merupakan tahap akhir pembuatan simplisia. Tujuan

sortasi untuk memisahkan benda – benda asing seperti bagian – bagian tanaman yang tidak

diinginkan dan pengotr – pengotor lain yang masih ada dan tertinggal pada simplisia kering.

Page 6: SIMPLISIA

g. Pemeriksaan mutu

Pemeriksaan mutu simplisia dilakukan pada waktu penerimaan atau pembelian dari pengumpul

atau pedagang simplisia. Simplisia yang diterima harus berupa simplisia murni dan memenuhi

persyaratan umum untuk simplisia seperti yang disebutkan dalam Buku Farmakope Indonesia,

Ekstra Farmakope Indonesia ataupun Materia Medika Indonesia Edisi terakhir.

3.cara pengepakan dan penyimpanan simlisia

Pengepakan dan penyimpanan

Pada penyimpaan simplisia perlu diperhatikan beberapa hal yang dapat mengakibatkan

kerusakan simplisia, yaitu cara pengepakan, pembungkusan dan pewadahan, persyaratan gudang

simplisia, cara sortasi dan pemeriksaan mutu, serta cara pengawetanya. Penyebab kerusakan

pada simplisia yang utama adalah air dan kelembaban.

Cara pengemasan simplisia tergantung pada jenis simplisia dan tujuan penggunaan

pengemasaan. Bahan dan bentuk pengemasan harus sesuai, dapat melindungi dari kemungkinan

kerusakan simplisia, dan dengan memperhatikan segi pemanfaatan ruang untuk keperluan

pengangkutan maupun penyimpananya.

3.    PENGAMBILAN SIMPLISIA

Cara pengambilan bagian tanaman untuk pembuatan simplisia dapat dilihat pada table berikut :

No Bagian Tumbuhan Cara Pengambilan

Page 7: SIMPLISIA

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

kulit batang

Batang

Kayu

Daun

Bunga

Pucuk

Akar

Rimpang

Buah

Dari batang utama dan cabang, dikelupas dengan

ukuran panjang dan lebar tertentu; untuk kulit

batang mengandung minyak atsiri atau golongan

senyawa fenol digunakan alat pengelupas bukan

logam.

Dari cabang, dipotong – potong dengan panjang

tertentu dan dengan diameter cabang tertentu.

Dari batang atau cabang, dipotong kecil atau diserut

(disugu) setelah dikelupas kulitnya.

Tua atau muda (daerah pucuk), dipetik dengan

tangan satu persatu.

Kuncup atau bunga mekar atau mahkota bunga, atau

daun bunga, dipetik dengan tangan.

Pucuk berbunga; dipetik dengan tangan

(mengandung daun muda dan bunga).

Dari bawah permukaan tanah, dipotong – potong

dengan ukuran tertentu.

Dicabut, dibersihkan dari akar; dipotong melintang

dengan ketebalan tertentu.

Page 8: SIMPLISIA

10.

11.

12.

Biji

Kulit Buah

Bulbus

Masak, hampir masak; dipetik dengan tangan.

Buah dipetik; dikupas kulit buahnya dengan

mengupas menggunakan tangan, pisau, atau

menggilas, biji dikupas dan dicuci.

Seperti biji, kulit buah dikumpulkan dan dicuci.

Tanaman dicabut,

 bulbus dipisah dari daun dan akar dengan

memotongnya, dicuci.

4.    SIMPLISIA YANG BERMANFAAT DI INDUSTRI FARMASI

1.      Tinjauan Umum Simplisia

Obat tradisional bukan hal yang baru bagi masyarakat Indonesia. Sebelum obat-obat kimia

berkembang secara modern, nenek moyang kita umumnya menggunakan obat-obatan yang

berasal dari tumbuh-tumbuhan untuk mengatasi problem kesehatannya.

Dari tumbuhan obat tersebut dapat dibuat berbagai produk yang sangat bermanfaat dalam

menunjang industri obat tradisional, farmasi, makanan dan minuman. Ragam bentuk hasil

olahannya, antara lain berupa simplisia.

Page 9: SIMPLISIA

Simplisia adalah bahan baku alamiah yang digunakan untuk membuat ramuan obat

tradisional yang belum mengalami pengolahan pengeringan. Proses pembuatan simplisia pada

prinsipnya meliputi tahap- tahap pencucian, pengecilan ukuran dan pengeringan.

2.       Macam-Macam Teknik Pembuatan Simplisia dan Sediaan Obat

(Ekstraksi, Maserasi, dan Perkolasi)

Ekstraksi Tumbuhan Obat

Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair dengan bantuan

pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak substansi yang diinginkan tanpa

melarutkan material lainnya. Ekstraksi merupakan proses pemisahan suatu bahan dari

campurannya, ekstraksi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Ekstraksi menggunakan pelarut

didasarkan pada kelarutan komponen terhadap komponen lain dalam campuran (Suyitno, 1989).

Contoh simplisia yang bermanfaat di industry farmasi :

          Nama Indonesia                                                          Nama latinnya                                  

  Daun seriawan                                                        Symplocos orratissima

  Kayu bidara laut                                                     Strychnos ligustrina

  Daun kejibeling                                                      Strobilanthes crispus

  Daun inggu                                                             Ruta anggustifolia

  Akar kelembak                                                       Rheum officinarum

  Kulit buah delima                                                   punika granatum

  Daun jambu biji                                                      Psidium guajava

  Buah lada                                                               Piper nigrum

  Buah kemukus                                                        Piper cubeba

  Daun sirih segar                                                      Piper betle

  Daun meniran                                                         Phyllantus nururi

  Daun kumis kucing                                                 Orthosiphon stamineus

  Kulit batang widuri                                                Calotropis gigantea

  Kulit batabg pulosari                                              Alyxis stellata

  Daun pegagan                                                         Centella asiatica

Page 10: SIMPLISIA

  Kulit buah jeruk nipis                                             Citrus surantium subspec

  Kulit buah jeruk manis                                           Citrus sinensis

  Buah ketumbar                                                       Coriandrum sativum

  Akar tinggal kunyit                                                Curcuma domestica

  Akar tinggal temulawak                                         Curcuma xanthorrhiza

  Daging buah asam jawa                                          Tamarindus indica

  Tangkai putik jagung                                              Zea mays

  Akar tinggal jahe                                                    Zingiber offinicale

  Kulit batang bratawali                                            Tinospora tuberculata

  Daun saga                                                               Abrus precatorius

  Biji pala                                                                  Myristice fragrans

  Akar tinggal laos                                                    Alpinia galangga

KESIMPULAN

Simplisia merupakan istilah yang dipakai untuk menyebut bahan-bahan obat alam yang

berada dalam wujud aslinya atau belum mengalami perubahan bentuk.

Simplisia dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :

1. Simplisia Nabati : Simplisia nabati adalah simplisia yang dapat berupa tanaman utuh,

bagian tanaman, eksudat tanaman, atau gabungan antara ketiganya.

2.      Simplisia Hewani : Simplisia hewani adalah simplisia yang dapat berupa hewan utuh atau zat-

zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahan kimia murni, misalnya minyak

ikan (Oleum iecoris asselli) dan madu (Mel depuratum).

3.      Simplisia Pelikan atau Mineral : Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia berupa      

bahan pelikan atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan

belum berupa bahan kimia murni.

Faktor – faktor yang mempengaruhi mutu simplisia :

     1. Bahan baku dan penyimpanan bahan baku

Page 11: SIMPLISIA

     2. Proses pembuatan simplisia

     3. Cara pengepakan dan penyimpanan simplisia

Simplisia yang bermanfaat di industri farmasi adalah dalam bidang obat-obatan:

Obat tradisional bukan hal yang baru bagi masyarakat Indonesia. Sebelum obat-obat kimia

berkembang secara modern, nenek moyang kita umumnya menggunakan obat-obatan yang

berasal dari tumbuh-tumbuhan untuk mengatasi problem kesehatannya.Dari tumbuhan obat

tersebut dapat dibuat berbagai produk yang sangat bermanfaat dalam menunjang industri obat

tradisional, farmasi, makanan dan minuman. Ragam bentuk hasil olahannya, antara lain berupa

simplisia.

Diposkan oleh dedi utama putra di 2:12 PM Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Label: by dedi up

http://organisasi-rakyat-peduli-masyarakat.blogspot.com/2013/07/simplisia.html