Upload
milstrike
View
256
Download
35
Embed Size (px)
DESCRIPTION
SIMPLISIA OT farmakognosi morfologi tumbuhan
Citation preview
SIMPLISIA
OLEH : ZAINAB, M.Si., apt
SIMPLISIA
BAHAN BAKU OBAT TRADISIONAL
SIMPLISIA, bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan
SIMPLISIA
CARA PENYIAPAN SIMPLISIA PENGERTIAN SIMPLISIA, adalah bahan
alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan
BAHAN ALAMIAH : 1. BAHAN NABATI, FLORA, TUMBUHAN2. BAHAN HEWANI, FAUNA3. BAHAN PELIKAN, MINERAL
1. BAHAN NABATI Berupa tanaman utuh, bagian
tanaman atau eksudat
EKSUDAT, isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanaman
2. BAHAN HEWANI Berupa hewan utuh, bagian hewan atau
zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.
3. BAHAN PELIKAN Berupa pelikan atau mineral yang belum
diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni
SUMBER SIMPLISIA 1. TUMBUHAN LIAR - Kerugian: a. umur dan bagian tanaman b. jenis (species) c. lingkungan tempat tumbuh - Keuntungan : ekonomis
2. TANAMAN BUDIDAYA (tumpangsari, TOGA, perkebunan)
- Keuntungan : a. bibit unggul b. pengolahan pascapanen c. tempat tumbuh
- Kerugian : a. tanaman manja b. residu pestisida
SYARAT SIMPLISIA NABATI/HEWANI1. Harus bebas serangga, fragmen hewan, kotoran hewan2. Tidak boleh menyimpang dari bau, warna, rasa.3. Tidak boleh mengandung lendir, cendawan, menun
jukkan tanda-tanda pengotoran lain4. Tidak boleh mengandung bahan lain yang beracun
atau berbahaya5. Kadar abu yang tidak larut dalam asam maksimal 2%
PELIKAN : Harus bebas dari pengotoran tanah, batu, hewan, fragmen hewan dan bahan asing lainnya
DASAR PEMBUATAN SIMPLISIA CARA PENGERINGAN : - waktu
- suhu - perajangan
PROSES FERMENTASI:- harus tepat waktu PROSES KHUSUS : - penyulingan
- pengentalan eksudat- pengeringan sari air
MEMERLUKAN AIR : - pati- talk
Catatan: air harus bebas racun serangga, kuman patogen, logam berat, dll
TAHAPAN PENYIAPAN SIMPLISIA
1. PENGUMPULAN BAHAN BAKU (PANEN) 2. SORTASI BASAH 3. PENCUCIAN 4. PERAJANGAN 5. PENGERINGAN 6. SORTASI KERING 7. PENGEPAKAN DAN PENYIMPANAN 8. PEMERIKSAAN MUTU
1. PENGUMPULAN BAHAN BAKU Kadar zat aktif dalam simplisia bervariasi,
tergantung: a. Bagian tanamanb. Umur tanamanc. Waktu panend. teknik pengumpulan
a. BAGIAN TANAMAN, kulit batang (klika, cortex), batang (caulix), kayu (lignum), daun (folium), bunga (flos), akar (radix), rimpang (rhizoma), buah (fructus), biji (semena), bulbus
b. UMUR TANAMAN
Atropa belladonna L.:alkaloida utama hiosiamin pertama ada pada akar, tahun I tertinggi pada batang hijau, tahun II batang berkayu dan kadar tertinggi pada pucuk daun tanaman mulai berbunga
Mentha piperita L.: kadar mentol tertinggi pada daun muda, saat tanaman mulai berbunga
Cinnamomum camphora L. : kadar kamfer tergantung dari umur tanaman, makin tua makin tinggi pada bagian kayu
c. WAKTU PANEN Minyak atsiri : sebaiknya panen pagi hari Pertimbangan zat aktif : - stabilitas kimia
- stabilitas fisikad. TEKNIK PENGUMPULAN Dengan menual (tangan) :
- keterampilan- baik bagi tanaman dipanen berulang-ulang
Dengan alat (mekanik) :- perhatikan zat aktif (kimia),
misal : golongan, jangan pakai alat besi- baik bagi tanaman sekali panen
PEDOMAN PANEN PADA UMUMNYA KULIT BATANG
- umur sudah cukup tua, jangan terlalu tua, memiliki banyak gabus (tidak ada zat aktif) - jangan mengganggu pertumbuhan, panen menjelang musim kemarau- panen batang utama dan cabang, ukuran
tertentu- mengandung m.a & fenol, hindari logam- kadar air ≤ 8%
BATANG- dari cabang dengan diameter tertentu- potong dengan panjang tertentu- kadar air ≤ 10%
KAYU- dari batang atau cabang- kelupas kulit- potong-potong kecil, diserut (disugu)- kadar air ≤ 10%
DAUN- daun tua : - telah membuka sempurna
- pada cabang, batang- menerima s.mthr. sempurna
misal : sembung, Blumea balsamifera L.
- daun muda: pucuk - saat mengalami perubahan
pertumbuhan dari vegetatif ke generatif
misal : kumis kucing, Orthosiphon stamineus- kadar air ≤ 5%
BUNGATergantung yang dimaksud : kuncup, bunga mekar, mahkota bunga, daun bunga, kadar air ≤ 5%, dipetik dengan tangan
AKAR : - bagian bawah tanah- potong-potong, ukuran tertentu- kadar air ≤ 10%
RIMPANG :- panen musim kering, bag. atas tan. kering- cabut tanaman, bersihkan rimpang- potong melintang, tebal tertentu- kadar air ≤ 8%
BUAH Tergantung yang dimaksud : buah masak,
matang, muda, dipetik dengan tangan- umum buah masak, ditandai perubahan pada
buah : tingkat kekerasan;labu merah, Cucurbita moschata L. warna; asam, Tamarindus indica L. jeruk nipis, Citrus aurantifolia L. bentuk; mentimun, Cucumis sativus L. pare, Momordica charantia L.
- kadar air ≤ 8%
BIJI- buah mengering; kedawung,Parkia roxbugii- sebelum kering benar, sebelum pecah secara alami; jarak, Ricinus communis L.- buah dipetik (manual, alat)- kupas kulit buah- kadar air ≤ 10%
BULBUS- umbi lapis maksimal besar, pertumbuhan di atas berhenti; bawang merah, Allium cepa L.- tanaman cabut, bulbus pisah dari daun dan akar- cuci
2. SORTASI BASAH
TUJUAN : membersihkan dari kotoran dan bahan asing
misal : akar, bahan asing, tanah, kerikil, pasir, rumput, batang, daun, bagian akar rusak, pengotoran lain (tanah, banyak mikroba)
3. PENCUCIAN TUJUAN : membersihkan / menghilangkan ta- nah dan kotoran lain yang melekat PERHATIKAN : simplisia yang mengandung z.a yang mudah larut, cuci sesingkat mungkin Frazier (1978): -cuci 1 x, 25% mikroba hilang -cuci 3 x, mikroba sisa 42% Air harus bersih : mata air, air sumur, PAM Bebas dari : Pseudomonas, Proteus, Micrococ- cus, Bacillus, Streptococcus, Enterobac- ter, Escherichia
4. PERAJANGAN TUJUAN : Mempemudah proses selanjutnya, untuk
pengeringan, penggilingan, pengepakan CARA : - keringkan 1 hari, utk mengurangi warna
akibat reaksi alat dengan simplisia - rajang, tipis atau potong, ukuran t3
PERHATIKAN : irisan jangan terlalu tipis; - mudah kering- berkurang / hilang z.a yang mudah uap- mempengaruhi komposisi bau dan warna
misal : temulawak, temugiring, jahe, kencur dan sejenisnya
5. PENGERINGAN TUJUAN : mengurangi kadar, supaya simplisia
awet, dengan kadar air ≤ 10% (mantap 5%) tidak terjadi reaksi enzimatis - kadar air ≥ 10%; terjadi reaksi enzimatis, z.a terurai terjadi pertumbuhan kapang, jazad renik simplisia rusak, menurun mutunya - < 1950, simplisia diawetkan dengan rendam EtOH 70%, aliri uap panas - keringkan, kecuali simplisia fermentasi
(keringkan perlahan, enzimatik, z.a pecah)
Jenis Pengeringan
A. Secara alamiah:1. Sinar matahari langsung
- Bagian tan. keras:kayu, kulit kayu, biji - z.a stabil - mudah, murah, tergantung iklim 2. Diangin-anginkan, tidak kena s.m
langsung - bagian tan lunak : bunga, daun - z.a mudah menguap, tidak stabil
Tempat Pengeringan Tempat simplisia berlubang-lubang, seperti
anyaman bambu Tidak terbuat dari logam, z.a dapat rusak Sirkulasi udara diatur
B. Pengeringan buatan (oven, almari pengering) - Alat dapat mengatur : suhu, kelembaban, tekanan, aliran udara - Tidak ekonomis, untuk simplisia banyak - Mutu simplisia lebih baik, waktu efisen
Lanjutan Prinsip kerja : - Udara dipanaskan,sumber panas dari
kompor, mesin diesel, listrik - Udara panas dialirkan dengan dorongan
kipas
Teknik Pengeringan scr umum
Daun/Herba: 40-50º CMenjaga warna tetap baik Mencegah pengeringan berlebihNormally destalked firstPengeringan dilakukan dengan cepat
prevents shrivelling and discolourationDaun yg dapat memucat selama proses
pengeringan best dried in dark
Teknik pengeringan scr umum: akar/Rizoma dicuci dirajang Dikeringkan pd 30-65ºC Suhu yg terlalu tinggi: forms a tough crust
on the outside preventing the further drying of deeper tissue
Teknik pengeringan bunga:
Biasanya tangkai bunga dihilangkan dulu Bunga dapat memucat ketika dikeringkan
paling baik dikeringkan secara gelap.
Teknik pengeringan herbal yg mengandung minyak atsiri. Dikeringkan pd suhu yg sangat rendah Untuk menghindari menguapnya
komponen minyak atsiri. Sebaiknya dikeringkan secara terpisah
dari herbal lain.
Teknik pengeringan: buah & biji Umumnya dibiarkan mengering sebelum
dipanen. Biji dipisahkan dari buahnya sebelum
dikeringkan Buah dikeringkan utuh Bbrp buah (cardamom) akan pecah kalo
suhu terlalu panas.
Teknik pengeringan : kulit batang
Sering kali perlu dihilangkan bagian paling luar.
Pemilihan Teknik Pengeringan
Tergantung pada
Sifat fisik herbal
Sifat kimia herbal
Sifat kimia herbal Minyak atsiri: (Thyme) pengeringan
secara terpisah, pada suhu rendah Herbal yg berpati (oats): gelatinisasi jika
overheated Alkaloid: menjadi tidak aktiv jika
dikeringkan pd suhu terlalu tinggi (opium poppy)
Perubahan yg terjadi selama herbal dikeringkan Perubahan karena aktivitas enzim Oksidasi Volatilisasi pencoklatan
6. SORTASI KERING TUJUAN : memisahkan / membersihkan benda asing, pengotoran lain (bagian tan)
CARA : - manual - mekanik
7. PENGEPAKAN & PENYIMPANAN FAKTOR-FAKTOR KERUSAKAN SIMPLISIA a. CAHAYA : - peristiwa kimia - s.m langsung, perubahan
warnab. OKSIGEN : - enzim oksidasec. REAKSI KIMIA INTERN
- perubahan kimiad. DEHIDRASI & HIGROSKOPIS
- simplisia kehilang air, mengecil (kisut) - menyerap air, basah
Lanjutane. KAPANG
- rusak jaringan dan susunan kimia z.a- toksin
f. SERANGGA & HEWAN PENGGERAT- sebagai kotoran- dimakan, kotoran
g. PENGOTORAN- bahan asing- pasir, wadah, debu- ekskresi hewan
LanjutanPENGEMASAN
- sesuai- inert
GUDANG sistem FIFO (First In First Out)
PMPK (Pertama Masuk Pertama Keluar)
8. PEMERIKSAAN MUTU TUJUAN : simplisia memenuhi syarat sesuai FI, EFI,MMI, buku resmi disetujui pem. MAKSUD : keseragaman komponen aktif, kea- manan, kegunaan / khasiat AGAR : sediaan,obat selalu tetap mutu, khasiat DILAKUKAN : saat penerimaan, pembelian dan pengumpulan / panen CONTOH : secara uji petik, acak SEDIAKAN contoh-contoh pembanding
JENIS PEMERIKSAAN Maksud pemeriksaan, keyakinan kebenaran Dasar : - botani
- fisika - kimia - farmakologiA. ORGANOLEPTIK : - bentuk
- warna- bau- rasa
B. MAKROSKOPIK : - mata telanjang- kaca pembesar (loupe)
LanjutanC. MIKROKOPIK Dilakukan pemeriksaan : - irisan
- serbuk Guna : - penyusun / komposisi fragmen
- karakteristik Informasi : - kebenaran simplisia
- adanya pengotoran fragmen- penggantian / pemalsuan
Catatan : A, B dan C adalah pemeriksaan awal
D. FLUORESENSI Sinar UV (λ = 350 – 366 nm), fluoresensi khas
- kayu hidrastis, kuning emas- Rauwolfia serpentina L, merah rose
- akar Rheum officinale L, kecoklatan Rheum rhaponticum L, ungu- ekstrak tanaman berklorofil, merah intensif- Ekstrak Aesculus hippocastanum,biru
(glik. Kumarin eskulosida)- Fraxinus ornus, infus biru intensif- Fraxinus excelsor (pengganti), infus biru
kurang intensif- kulit kina, dalam asam sulfat, biru (kinin)- Aloe dlm air dapar borat,kuning kehijauan (aloin)
E. KELARUTAN Terutama simplisia berupa eksudat, misal :
- Gom arab, larut seluruh dalam air dingin- Tragakan, mengembang tanpa larut- Gom sterculia, larut sebagian
Ketiganya tidak larut dalam alkohol
- Resin dan balsem, kelarutan dalam Et-OH,eter, CS2, pelarut organik lain
F. REAKSI WARNA, PENGENDAPAN Terhadap serbuk, ekstrak
- Asam Sulfat 80%▪ Strophanthus kombe, hijau
▪ Strophanthus gratus, merah rose ▪ Cassia angustifolia, lar. Alkali merah
(antrakinon)▪ Cassia acutifolia, idem▪ Cassia auriculata (pengganti), warna
merah (leukoantosian)
Lanjutan- Reaksi pengendapan, ekstrak, jernih- Sublimasi, pisahkan, tertentu t.l dan re-
aksi warna- Asam Sinamat dalam tolubalsem,didihkan
air kapur, HCl, oksidasi KMnO4, benzal
dehida
G. PENETAPAN KADAR Dimaksud Farmakope adalah penetapan kadar z.a, berupa
campuran (total) atau tunggal, misal : - kadar alkaloida striknin
- kadar alkaloida total, striknin, brusin, α-kolubrin dan β-kolubrin
- Kadar sari, z.a belum jelas :▪ yang larut dalam air▪ yang larut dalam Et-OH
- Kadar abu, pencemaran benda anorganik: ▪ kadar abu total ▪ kadar abu larut dalam air ▪ kadar abu tidak larut dalam asam
- Kadar air: ▪ tidak terjadi reaksi enzimatis ▪ pencemaran mikroba ▪ toksin
H. CEMARAN MIKROBA AFLATOKSIN Berupa cemaran bahan baku Pada proses pembuatan Toksin misal : Aspergillus flavus, non patogen, meta- bolit aflatoksin, Kanada 20 µg/Kg bahan
I. CEMARAN LOGAM BERAT - timbal- raksa- arsen
J. KROMATOGRAFI LAPIS TIPISKepekaan tinggiCepatSederhanaRelatif murahMudah dilakukan
PUSTAKA
Anonim, 1985, Cara Pembuatan Simplisia, depkes RI, Jakarta
Katno, 2008, Pengelolaan Pasca Panen, Balai Besar PTO2T, badan litbang Depkes RI.