31

Click here to load reader

Simplex Lattice Design

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Simplex Lattice Design

Presentasi Teknologi Sediaan Farmasi

Erlisa Mayasari (I211110XX)Wahyu Eliza (I21111001)Wina Laili Maulida (I21111002)Maryono (I21111003)Ersha Andini Permatasari (I21111004)Wafi Lisani Nuro (I21111005)Sally Hervyanti (I21111006)Arifpin Tanjaya (I21111007)

Oleh :

Journal Review

Dosen : Siti Nani Nurbaeti, S.Farm, M.Si, Apt

Page 2: Simplex Lattice Design

Simplex Lattice Design

O Pengertian

O Persamaan Umum Simplex Lattice Design

O Pembahasan Jurnal dan Penentuan Persamaan

Page 3: Simplex Lattice Design

Pengertian

Merupakan suatu metode yang digunakan untuk menentukan proporsi relatif bahan-bahan yang digunakan dalam suatu formula, sehingga diharapkan akan dapat dihasilkan suatu formula yang baik sesuai kriteria yang ditentukan.

Page 4: Simplex Lattice Design

Persamaan Umum Simplex Lattice Design

Y = a(A) + b(B) + ab(A)(B)

Keterangan: Y = Respon(A)(B) = Proporsi A dan B a,b,ab = Koefisien yang diperoleh dari

hasil percobaan

Page 5: Simplex Lattice Design

PembahasanPenggunaan metode simplex lattice

design dalam percobaan digunakan untuk menentukan formula yang optimum, dalam hal ini pembuatan tablet ekstrak daun kemangi dengan campuran pengisi berupa Avicel PH 101-Laktosa.

Bahan utama yang digunakan adalah ekstrak kental daun kemangi yang diperoleh dengan ekstraksi sokletasi menggunakan pelarut etanol 70% dan dikeringkan dengan aerosil.

Page 6: Simplex Lattice Design

CONT’

Bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan tablet adalah laktosa avicel PH 101, Magnesium Stearat, Gelatin, Natrium Pati Glikolat atau Ekslotab®, aerosil dan aquadestilata.

Formula tablet ekstrak daun kemangi campuran avicel PH 101-Laktosa dibuat dalam tiga formula berbeda, berupa :

Formula 1 = Avicel PH101 100%-Laktosa 0%

Formula 2 = Avicel PH101 0% - Laktosa 100%

Formula 3 = Avicel PH101 50% - Laktosa 50%

Page 7: Simplex Lattice Design

CONT’

Metode Analisis yang dipergunakan didasarkan pada pendekatan teoritis serta pendekatan statistik.

Hasil Profil Sifat Fisik GraulSifat Fisik Formula 1 Formula 2

Formula 3

Kecepatan Alir 9,03 13,55 11,15

Kompaktibilitas 8,10 4,10 6,14

Daya Serap Air 143,38 73,64 128,21

Page 8: Simplex Lattice Design

Penentuan Persamaan Alir Granul

Formula 1Avicel PH 101 : Laktosa 100% : 0% ( 1 : 0)Nilai Respon 9,03

Maka

Y= a(A) + b(B) + ab(A)(B)9,03 = a(1) + b(0) + ab(1)(0)a = 9,03

Page 9: Simplex Lattice Design

Penentuan Persamaan Alir Granul

Formula 2Avicel PH 101 : Laktosa 0% : 100% ( 0 : 1)Nilai Respon 13,55

Maka

Y= a(A) + b(B) + ab(A)(B)13,55 = a(0) + b(1) + ab(0)(1)b = 13,55

Page 10: Simplex Lattice Design

Penentuan Persamaan Alir Granul

Formula 3Avicel PH 101 : Laktosa 50% : 50% ( 0,5 : 0,5)Nilai Respon 11,15

Maka

Y= a(A) + b(B) + ab(A)(B)11,15 = 9,03(0,5) + 13,55(0,5) + ab(0,5)(0,5)ab = -0,56

Page 11: Simplex Lattice Design

Uji Sifat Alir Granul

Didapatkan persamaan persamaan untuk sifat alir yaitu :

Y = 9,30(A) + 13,55(B) – 0,56 (A)(B)

Persamaan diatas menunjukkan bahwa laktosa memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap kecepatan alir dibandingakan dengan Avicel PH 101

Page 12: Simplex Lattice Design

Profil Kecepatan Alir Granul

Page 13: Simplex Lattice Design

Penentuan Pesamaan Kompaktibilitas Granul

Formula 1Avicel PH 101 : Laktosa 100% : 0% ( 1 : 0)Nilai Respon 8,10

Maka

Y= a(A) + b(B) + ab(A)(B)8,10 = a(1) + b(0) + ab(1)(0)a = 8,10

Page 14: Simplex Lattice Design

Penentuan Pesamaan Kompaktibilitas Granul

Formula 2Avicel PH 101 : Laktosa 0% : 100% ( 0 : 1)Nilai Respon 4,10

Maka

Y= a(A) + b(B) + ab(A)(B)4,10 = a(0) + b(1) + ab(0)(1)b = 4,10

Page 15: Simplex Lattice Design

Penentuan Pesamaan Kompaktibilitas Granul

Formula 3Avicel PH 101 : Laktosa 50% : 50% ( 0,5 : 0,5)Nilai Respon 11,15

Maka

Y= a(A) + b(B) + ab(A)(B)6,14 = 8,10(0,5) + 4,10(0,5) + ab(0,5)(0,5)ab = 0,16

Page 16: Simplex Lattice Design

Uji Kompaktibilitas Granul

Didapatkan persamaan persamaan untuk uji kompaktibilitas yaitu :

Y = 8,1(A) + 4,1(B) + 0,16 (A)(B)

Persamaan diatas menunjukkan bahwa Avicel PH 101 memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap kompaktibilitas dibandingakan dengan laktosa.

Page 17: Simplex Lattice Design

Profil Kompaktibilitas Granul

Page 18: Simplex Lattice Design

Penentuan Persamaan Daya Serap Air

Formula 1Avicel PH 101 : Laktosa 100% : 0% ( 1 : 0)Nilai Respon 143,38

Maka

Y= a(A) + b(B) + ab(A)(B)143,38 = a(1) + b(0) + ab(1)(0)a = 143,38

Page 19: Simplex Lattice Design

Penentuan Persamaan Daya Serap Air

Formula 2Avicel PH 101 : Laktosa 0% : 100% ( 0 : 1)Nilai Respon 73,64

Maka

Y= a(A) + b(B) + ab(A)(B)73,64 = a(0) + b(1) + ab(0)(1)b = 73,64

Page 20: Simplex Lattice Design

Penentuan Persamaan Daya Serap Air

Formula 3Avicel PH 101 : Laktosa 50% : 50% ( 0,5 : 0,5)Nilai Respon 128,21

Maka

Y= a(A) + b(B) + ab(A)(B)128,21 = 143,38(0,5) + 73,64(0,5) + ab(0,5)(0,5)ab = 78,8

Page 21: Simplex Lattice Design

Uji Daya Serap Air

Didapatkan persamaan persamaan untuk uji daya serap air yaitu :

Y = 143,38(A) + 73,64(B) + 78,8(A)(B)

Persamaan diatas menunjukkan bahwa Avicel PH 101 memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap daya serap air dibandingakan dengan laktosa

Page 22: Simplex Lattice Design

Profil Daya Serap Air

Page 23: Simplex Lattice Design

Penentuan Profil Formula Optimum

Berdasarkan profil sifat–sifat dapat ditentukan campuran Avicel PH 101–Laktosa dengan kadar optimum untuk digunakan sebagai campuran tablet yang memenuhi persyaratan. Selain itu campuran optimum Avicel PH 101–Laktosa dipilih berdasarkan total respon tertinggi. Total respon dapat dihitung dengan rumus :

Rtotal = R1 + R2 + R3 ... + Rn Dimana,R1,2,3, … n = respon dengan masing – masing sifat granul.

Page 24: Simplex Lattice Design

CONT’

Respon masing-masing sifat fisik granul diberi bobot dengan jumlah bobot total sama dengan satu. Dimana Kecepatan alir granul dengan bobot 0,4; kompaktibilitas dengan bobot 0,3; serta daya serap air dengan bobot 0,3.

Satuan dari masing-masing respon berbeda maka perlu dicari nilai normalitas dari penilaian respon dengan rumus berikut :

N = (X – Xmin)/(Xmak - Xmin)

Dimana, X = respon yang didapat dari percobaan

Page 25: Simplex Lattice Design

Nilai X min untuk kecepatan alir adalah 7 g/detik, dan X max sebesar 15 g/detik

Nilai X min untuk kompaktibilitas adalah 3 kg dan X max sebesar 10 kg

Nilai X min untuk daya serap air adalah 70 mg/menit dan X max sebesar 148 mg/menit.

Page 26: Simplex Lattice Design

Normalitas Sifat Fisik Granul

Page 27: Simplex Lattice Design

R dapat dihitung dengan mengalikan N dengan bobot yang telah ditentukan. Penentuan formula optimum didapat dari respon total fisik granul yang paling besar.

CONT’

Page 28: Simplex Lattice Design

Nilai Respon Total Sifat Fisik Granul

Page 29: Simplex Lattice Design

CONT’

Granul ekstrak daun kemangi dari campuran Avicel PH 101 dan laktosa dengan perbandingan 90 % : 10 %, mempunyai respon total tertinggi dibanding formula yang lain, sehingga dapat disimpulkan campuran Avicel PH 101 90 % dan laktosa 10 % merupakan campuran yang optimum pada pembuatan tablet ekstrak daun kemangi.

Page 30: Simplex Lattice Design

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa jurnal, dapat disimpulakan bahwa campuran bahan dengan proporsi Avicel PH 101 90 % dan laktosa 10 % memberikan hasil optimal pada sifat fisik granul dan menghasilkan tablet ekstrak daun kemangi yang memenuhi persyaratan uji sifat fisik tablet.

Page 31: Simplex Lattice Design

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

THE END