50

sidang winda 25 Maret 2011

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: sidang winda 25 Maret 2011
Page 2: sidang winda 25 Maret 2011
Page 3: sidang winda 25 Maret 2011

WINDA YUNITASARI207.311.130

WINDA YUNITASARI207.311.130

Page 4: sidang winda 25 Maret 2011

Latar Belakang

SDMberkualitas

Keberhasilan Pembangunan Suatu Bangsa

UNICEFPembangunan kshtn Upaya

KesehatanSedini Mungkin

10% Populasi

Rawan gizi & penyakitRawan gizi & penyakit

DATA dari :WHO ‘05 (8,8%,28%)Susenas ’05 (8,8%)

DinKes Depok ’08 (0,3%)Puskesmas Sukmajaya ’09

(0,23%)

DATA dari :WHO ‘05 (8,8%,28%)Susenas ’05 (8,8%)

DinKes Depok ’08 (0,3%)Puskesmas Sukmajaya ’09

(0,23%)

STATUS GIZI

BURUK

Masih Ditemukan Status Gizi Buruk

dan Kurang

Masih Ditemukan Status Gizi Buruk

dan Kurang

Faktor :LangsungTdk langsung

Faktor :LangsungTdk langsung

3-4 tahun

Page 5: sidang winda 25 Maret 2011

Perumusan MasalahPerumusan Masalah

Tujuan penelitian

Tujuan penelitian UMUMUMUM

KHUSUSKHUSUS

Mengetahui hubungan

pengetahuan, sikap dan perilaku

ibu tentang gizi seimbang

terhadap status gizi balita.

Mengetahui hubungan

pengetahuan, sikap dan perilaku

ibu tentang gizi seimbang

terhadap status gizi balita.

Page 6: sidang winda 25 Maret 2011

Ibu – ibu yang Memiliki Balita di Wilayah RW.21

Ibu – ibu yang Memiliki Balita di Wilayah RW.21

FK UPN “Veteran”

FK UPN “Veteran”

Posyandu RW.21 UPT Puskesmas Kec.Sukmajaya

Posyandu RW.21 UPT Puskesmas Kec.Sukmajaya

PenelitiPeneliti

Page 7: sidang winda 25 Maret 2011

STATUS GIZI BALITA

STATUS GIZI BALITA

keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi

keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi

Definisi

•Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama; 2004

Page 8: sidang winda 25 Maret 2011

Penilaian Status Gizi

Penilaian Status Gizi

Tak LangsungLangsungLangsung Antropometri

Klinis Biokimia Biofisik

Antropometri Klinis Biokimia Biofisik

Survei konsumsi makanan

Statistik vital Faktor ekologi

•Santoso Soegeng, Anne Lies. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Rineka cipta; 2004.•Supariasa DN, Bachyar Bakri, Ibnu Fajar. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Buku Kedokteran; 2001

Page 9: sidang winda 25 Maret 2011

ANTROPOMETRI

IndeksIndeks

•Supariasa DN, Bachyar Bakri, Ibnu Fajar. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Buku Kedokteran; 2001.•Wijono Joko. Manajemen Perbaikan Gizi Masyarakat. Surabaya: Duta Prima Airlangga; 2009.

Page 10: sidang winda 25 Maret 2011

Ambang BatasAmbang Batas Waterlow,et al.

Status gizi anak-anak dinegara-negara :•Populasinya relative kurang (under nourished) lebih baik menggunakan skor simpang baku (SSB)

Waterlow,et al.

Status gizi anak-anak dinegara-negara :•Populasinya relative kurang (under nourished) lebih baik menggunakan skor simpang baku (SSB)

•Supariasa DN, Bachyar Bakri, Ibnu Fajar. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Buku Kedokteran; 2001.

Page 11: sidang winda 25 Maret 2011

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi

STATUS GIZI BALITA

Asupan

Makanan

Penyakit

Infeksi

Ketahanan

Pangan RT

Pelayanan

Kesehatan

Perawatan Ibu Terhadap Balita

Kemiskinan

Pendidikan Kurang

•Supariasa DN, Bachyar Bakri, Ibnu Fajar. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Buku Kedokteran; 2001.

PenyebabLangsung

PenyebabTak Langsung

Pokok Masalah

Page 12: sidang winda 25 Maret 2011

PEDOMAN UMUM GIZI SEIMBANG

PEDOMAN UMUM GIZI SEIMBANG

Konsep Dasar :mengonsumsi makanan sehari-hari yang beranekaragam, kekurangan zat gizi pada jenis makanan yang satu akan dilengkapi oleh keunggulan susunan zat gizi jenis makanan lain

•Azwar Azrul. Panduan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang. Jakarta: Bina Kesehatan Masyarakat; 2002.

Page 13: sidang winda 25 Maret 2011

12 PESAN DASAR GIZI SEIMBANG12 PESAN DASAR GIZI SEIMBANG

Page 14: sidang winda 25 Maret 2011

11 22 33

44 55 66

•Azwar Azrul. Panduan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang. Jakarta: Bina Kesehatan Masyarakat; 2002.

Page 15: sidang winda 25 Maret 2011

77 88 99

1010 1111 1212

•Azwar Azrul. Panduan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang. Jakarta: Bina Kesehatan Masyarakat; 2002.

Page 16: sidang winda 25 Maret 2011

PENGETAHUAN

hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu

hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu

Tingkat pengetahuanTingkat pengetahuan

1. Tahu (know)2. Memahami (comprehension)3. Aplikasi (application)4. Analisis (analysis)5. Sintesis (synthesis)6. Evaluasi (evaluation)

1. Tahu (know)2. Memahami (comprehension)3. Aplikasi (application)4. Analisis (analysis)5. Sintesis (synthesis)6. Evaluasi (evaluation)

•Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta: Bina Aksara; 2007.

Page 17: sidang winda 25 Maret 2011

sikap

reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek

reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek

Tingkat SikapTingkat Sikap

• Menerima (Receiving) • Merespon (Responding) • Menghargai (Valuing) • mendiskusikan• Bertanggung jawab

(Responsible)

• Menerima (Receiving) • Merespon (Responding) • Menghargai (Valuing) • mendiskusikan• Bertanggung jawab

(Responsible)•Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta: Bina Aksara; 2007.

Page 18: sidang winda 25 Maret 2011

Perilaku

Suatu tindakan nyata

• Persepsi (perception)• Respon terpimpin (guided respon)• Mekanisme (mechanism)• Adaptasi (adaptation)

Tingkat Perilaku

•Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta: Bina Aksara; 2007.

Page 19: sidang winda 25 Maret 2011

Kerangka Teori

Kerangka Teori

Status GiziStatus Gizi

Asupan

Zat Gizi

Asupan

Zat Gizi

Kesediaan

Pangan Keluarga

Kesediaan

Pangan Keluarga

Penyakit InfeksiPenyakit Infeksi

Pelayanan Kesehatan dan

Sarana Kesehatan Lingkungan

Pelayanan Kesehatan dan

Sarana Kesehatan Lingkungan

Status EkonomiStatus

Ekonomi

Daya Beli

Keluarga

Daya Beli

Keluarga

Kepedulian

Terhadap

Anak :

Pengetahuan, Sikap dan

Perilaku Ibu

Kepedulian

Terhadap

Anak :

Pengetahuan, Sikap dan

Perilaku Ibu

Page 20: sidang winda 25 Maret 2011

HIPOTESIS

Ha

Page 21: sidang winda 25 Maret 2011

METODOLOGI PENELITIANMETODOLOGI PENELITIAN

Jenis Penelitian

deskriptif analitik : cross-sectional

Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian

Posyandu RW 21,Kelurahan Mekarjaya,

Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat pada bulan Desember 2010

Posyandu RW 21,Kelurahan Mekarjaya,

Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat pada bulan Desember 2010

•Notoatmodjo Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.•Saryono. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Mitra Cendikia; 2008.

Page 22: sidang winda 25 Maret 2011

Subjek Penelitian Subjek Penelitian Populasi Semua ibu yang mempunyai balita berusia 3-4 tahun dan bertempat tinggal di wilayah kerja Posyandu RW 21, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok

Populasi Semua ibu yang mempunyai balita berusia 3-4 tahun dan bertempat tinggal di wilayah kerja Posyandu RW 21, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok

SampelSemua ibu yang mempunyai balita berusia 3-4 tahun yang memenuhi kriteria inklusi

SampelSemua ibu yang mempunyai balita berusia 3-4 tahun yang memenuhi kriteria inklusi

Page 23: sidang winda 25 Maret 2011

Simple Random Sampling

Tabel KrejciePopulasi 70, maka

sampel = 59

Tabel KrejciePopulasi 70, maka

sampel = 59

Besar sampelBesar sampel

Teknik Sampling

•Notoatmodjo Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.•Saryono. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Mitra Cendikia; 2008.

Page 24: sidang winda 25 Maret 2011

Identifikasi variabel

Penelitian

Identifikasi variabel

Penelitian

Variabel independen :1.Pengetahuan ibu tentang gizi seimbang2.Sikap ibu tentang gizi seimbang3.Perilaku ibu tentang gizi seimbang

Variabel independen :1.Pengetahuan ibu tentang gizi seimbang2.Sikap ibu tentang gizi seimbang3.Perilaku ibu tentang gizi seimbang

Variabel dependen :Status gizi balitaVariabel dependen :Status gizi balita

Page 25: sidang winda 25 Maret 2011

No. Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

1. Pengeta-huan ibu

Tingkat pengetahuan yang dimiliki ibu dari balita usia 3-4 tahun terhadap pertanyaan yang diberikan tentang gizi seimbang.

Kuesioner Wawancara 1. Baik : jika nilai jawaban > median

2. Kurang : jika nilai jawaban < median

Ordinal

2. Sikap ibu Pandangan / pendapat ibu dari balita usia 3-4 tahun terhadap pertanyaan yang diberikan tentang gizi seimbang. Kemudian dilakukan skoring dari hasil jawaban pertanyaan.

Kuesioner Wawancara 1. Baik : jika nilai jawaban > median

2. Kurang : jika nilai jawaban < median

Ordinal

Page 26: sidang winda 25 Maret 2011

3. Perilaku ibu

Bentuk tindakan ibu dari balita usia 3-4 tahun terhadap pertanyaan yang diberikan tentang gizi seimbang. Kemudian dilakukan skoring dari hasil jawaban pertanyaan

Kuesioner Wawancara

1. Baik : jika nilai jawaban > median

2. Kurang : jika nilai jawaban < median

Ordinal

4. Status gizi

Kondisi kesehatan anak sebagai akibat dari konsumsi, absorbsi, serta penggunaan zat-zat gizi dalam tubuh yang di ukur dengan metode antropometri:-BB/TB

1. Timbangan dacin

2. Mikrotoa

Pengukuran

1. Gizi Lebih : x > +2 SD

2. Gizi Baik : -2 SD < x < +2 SD

3. Gizi Kurang : -2 SD < x < -3 SD

4. Buruk : x < -3 SD

Ordinal

Page 27: sidang winda 25 Maret 2011

KUESIONER 1. Pengetahuan2. Sikap 3. Perilaku

Ibu Tentang Gizi Seimbang

KUESIONER 1. Pengetahuan2. Sikap 3. Perilaku

Ibu Tentang Gizi Seimbang

Observasi :1. Ukur Berat Badan2. Ukur Tinggi Badan

Observasi :1. Ukur Berat Badan2. Ukur Tinggi Badan

•Supariasa DN, Bachyar Bakri, Ibnu Fajar. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Buku Kedokteran; 2001

Page 28: sidang winda 25 Maret 2011

•Notoatmodjo Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.

Page 29: sidang winda 25 Maret 2011

•Hartono Sutanto Priyo. Analisis Data kesehatan. Depok: FKM UI; 2007.•Sastroasmoro, Sudigdo. Ismael, Sofyan. Dasar – Dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi 2. Jakarta: CV Sagung Seto. 2006

Page 30: sidang winda 25 Maret 2011
Page 31: sidang winda 25 Maret 2011

ANALISIS UNIVARIATANALISIS

UNIVARIAT

Page 32: sidang winda 25 Maret 2011
Page 33: sidang winda 25 Maret 2011
Page 34: sidang winda 25 Maret 2011
Page 35: sidang winda 25 Maret 2011
Page 36: sidang winda 25 Maret 2011
Page 37: sidang winda 25 Maret 2011
Page 38: sidang winda 25 Maret 2011

0

10

20

30

40

50

60

gizi kurang gizi baik

6

5389,83%

10,17%

Page 39: sidang winda 25 Maret 2011

ANALISIS BIVARIATANALISIS BIVARIAT

Page 40: sidang winda 25 Maret 2011

Pengetahuan Ibu tentang

Gizi Seimbang

Status Gizi Total

P Value

Kurang Baik

n % N % n %

Kurang 4 26,7 11 73,33 15 100

0,032Baik 2 4,5 42 95,55 44 100

Jumlah 6 10,2 53 89,8 59 100

CROSSTABS pengetahuan ibu tentang gizi seimbang terhadap status gizi balita

Page 41: sidang winda 25 Maret 2011

Muchtadi, 2006

Pengetahuan gizi ibu memang merupakan salah satu faktor penentu konsumsi makananPengetahuan gizi yang baik akan menyebabkan seseorang mampu menyusun menu yang baik untuk dikonsumsi. Semakin banyak pengetahuan gizi seseorang ia akan semakin memperhitungkan jenis dan jumlah makanan untuk dikonsumsi.

Muchtadi, 2006

Pengetahuan gizi ibu memang merupakan salah satu faktor penentu konsumsi makananPengetahuan gizi yang baik akan menyebabkan seseorang mampu menyusun menu yang baik untuk dikonsumsi. Semakin banyak pengetahuan gizi seseorang ia akan semakin memperhitungkan jenis dan jumlah makanan untuk dikonsumsi.

Page 42: sidang winda 25 Maret 2011

Sikap Ibu tentang Gizi

Seimbang

Status Gizi Total

P Valu

eKurang Baik

n % N % n %

Kurang 5 33,3 10 66,67 15 100

0,003Baik 1 2,3 43 97,7 44 100

Jumlah 6 10,2 53 89,8 59 100

CROSSTABS sikap ibu tentang gizi seimbang terhadap status gizi balita

Page 43: sidang winda 25 Maret 2011

Walgito, 2003

sikap merupakan faktor yang ada dalam diri manusia yang dapat mendorong atau menimbulkan perilaku tertentu.Jadi, jika seorang ibu mempunyai sikap yang baik terhadap gizi akan melahirkan perilaku yang baik pula dalam meningkatkan status gizinya

Walgito, 2003

sikap merupakan faktor yang ada dalam diri manusia yang dapat mendorong atau menimbulkan perilaku tertentu.Jadi, jika seorang ibu mempunyai sikap yang baik terhadap gizi akan melahirkan perilaku yang baik pula dalam meningkatkan status gizinya

Page 44: sidang winda 25 Maret 2011

Perilaku Ibu tentang Gizi

Seimbang

Status Gizi Total

P ValueKurang Baik

n % n %n %

Kurang 5 31,3 11 68,8 16 100

0,004Baik 1 2,3 42

97,743 100

Jumlah 6 10,2 5389,8

59 100

CROSSTABS perilaku ibu tentang gizi seimbang terhadap status gizi balita

Page 45: sidang winda 25 Maret 2011

Rosari Agus, 2008

Hubungan Perilaku ibu tentang Gizi terhadap Status Gizi Anak Balita di Jorong, Surau, kabupaten Agam

Hasil : Terdapat Hubungan antara perilaku ibu tentang gizi terhadap status

gizi anak dengan nilai p < 0,05

Rosari Agus, 2008

Hubungan Perilaku ibu tentang Gizi terhadap Status Gizi Anak Balita di Jorong, Surau, kabupaten Agam

Hasil : Terdapat Hubungan antara perilaku ibu tentang gizi terhadap status

gizi anak dengan nilai p < 0,05

Page 46: sidang winda 25 Maret 2011

KesimpulanKesimpulan

Page 47: sidang winda 25 Maret 2011
Page 48: sidang winda 25 Maret 2011

SARANSARAN

Bagi Ibu- ibu yang memiliki balita di Wilayah RW.21

Bagi Ibu- ibu yang memiliki balita di Wilayah RW.21

Baik mempertahankan kepedulian terhadap balita

Kurang agar dapat memahami tentang

pentingnya kepedulian

terhadap balita

Baik mempertahankan kepedulian terhadap balita

Kurang agar dapat memahami tentang

pentingnya kepedulian

terhadap balita

Page 49: sidang winda 25 Maret 2011

Bagi Kepala Posyandu RW.21 beserta para kaderBagi Kepala Posyandu RW.21 beserta para kader

- Penyuluhan tentang gizi seimbang - lebih terampil dalam mendeteksi status gizi balita yang kurang

- Penyuluhan tentang gizi seimbang - lebih terampil dalam mendeteksi status gizi balita yang kurang

Bagi Kepala Puskesmas SukmajayaBagi Kepala Puskesmas Sukmajaya

- Penyuluhan tentang gizi seimbang - memberikan perawatan khusus untuk balita- Penyuluhan tentang gizi seimbang - memberikan perawatan khusus untuk balita

Page 50: sidang winda 25 Maret 2011