SFB- 8 Asam Nukleat

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 SFB- 8 Asam Nukleat

    1/10

    Laporan Praktikum Hari,Tanggal : Jumat, 14 November 2014

    Struktur dan Fungsi Biomolekul PJP : Inda Setyawati, S.TP, M.Si

    Asisten : Yuyun Hikmatul Uyun

    Selvi Muliani

    Gia Permasku, S.SiNur Hidayah HL

    ASAM NUKLEAT IKelompok 9

    Yanti Fajarwati G84120054

    Siti Khodijah G84120013Yahya Ramadhani G84120050

    Melati Devina G G84120094

    DEPARTEMEN BIOKIMIA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    BOGOR

    2014

  • 8/10/2019 SFB- 8 Asam Nukleat

    2/10

  • 8/10/2019 SFB- 8 Asam Nukleat

    3/10

    3

    PENDAHULUAN

    Asam deoksiribonukleat atau lebih dikenal dengan DNA merupakan

    material genetik yang tersimpan di dalam sel yang dikemas sedemikian rupa

    menjadi struktur superkoil yang kompak. DNA berikatan dengan protein histon

    membentuk struktur yang disebut dengan kromosom. Molekul DNA umumnya

    tersusun oleh dua untai polinukleotida yang terpilin secara anti-paralel

    membentuk struktur untai ganda (double helix) yang terikat oleh ikatan-ikatan

    hidrogen yang terbentuk antara basa nitrogen untai yang satu dengan untai lain

    yang saling berkomplementer. Tidak seperti molekul DNA, molekul RNA hanya

    disusun oleh satu untai polinukleotida. Gula penyusunnya adalah ribosa,

    sedangkan pada DNA adalah deoksiribosa (Sinaga 2012).

    Ada tiga macam jenis RNA dalam sel, baik eukariot maupun prokariot

    yaitu mRNA (RNA messenger), tRNA (RNA transfer), dan rRNA (RNA

    ribosomal) yang memiliki fungsi berbeda-beda. RNA messenger (mRNA)

    berfungsi sebagai pembawa pesan atau informasi genetik yang diterjemahkan dariDNA, dan memberitahukan sel tentang struktur molekul protein yang akan dibuat.

    RNA transfer (tRNA) berperan dalam membawa asam amino tertentu yang

    dibutuhkan ke ribosom untuk dirangkai menjadi sebuah protein, sedangkan fungsi

    rRNA merupakan bagian struktur ribosom, kompleks protein-mRNA, yang

    berperan mensintesis protein sesuai dengan informasi genetik yang dibawa oleh

    mRNA (Sinaga 2012).

    Hampir semua sel mengandung protein, DNA, dan RNA yang jumlahnya

    dalam jaringan tertentu sangat kecil. Sumber DNA yang biasanya digunakan

    untuk percobaan harus mengandung kadar DNA yang cukup dan kadar DNA-ase

    yang rendah. Beberapa jaringan mengandung DNA-ase yang aktivitasnya cukuptinggi, sehingga DNA harus dipecah menjadi fragmen yang lebih kecil. DNA

    mudah mengalami denaturasi, sehingga percobaan yang menggunakan DNA harus

    dilakukan dengan hati-hati, agar hasil isolasinya sesuai dengan kadar sebenarnya

    dalam jaringan. DNA berperan dalam semua aktivitas sel, mendorong

    pengembangan biologi molekular yang bertujuan untuk menerangkan proses-

    proses biologis dalam hal struktur dan interaksinya antara asam nukleat dan

    protein. DNA juga menyimpan dan mengekspresikan informasi genetik, sehingga

    berpengaruh besar pada bidang-bidang studi lain seperti imunologi, kedokteran

    (produksi insulin, interferon), tanaman transgenik, mikrobiologi, dan ilmu

    forensik (Bintang 2010).

    Larutan alkali menyebabkan dua untai DNA terpisah, tetapi berbedadengan efeknya pada RNA, alkali tidak menyebabkan pemutusan ikatan

    fosfodiester DNA. Pemberian alkali digunakan untuk mengeluarkan RNA dari

    DNA dan memisahkan untai DNA sebelum atau sesudah elektroforesis pada gel

    poliakrilamid atau agarosa (Marks DB et al.2000). DNA dan RNA dapat diisolasi

    dari sel melalui serangkaian tahap tertentu. Metode-metode isolasi ini telah

    banyak dikembangkan sehingga didapatkan hasil yang terbaik dari segi kualitas

    dan kuantitas. Metode-metode tersebut di antaranya adalah metode Kit, metode

    CTAB, dan metode lisis termal.

    Praktikum bertujuan menghitung kandungan asam deoksiribonukleat

    (DNA) dan asam ribonukelat (RNA) dalam sampel.

  • 8/10/2019 SFB- 8 Asam Nukleat

    4/10

    4

    METODE

    Waktu dan Tempat Praktikum

    Praktikum Struktur dan Fungsi Biomolekul dilakukan di Laboratorium

    Pendidikan Departemen Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu PengetahuanAlam, IPB. Waktu praktikum yaitu hari Jumat, tanggal 14 November 2014, pukul

    08.00-11.00 WIB.

    Alat dan Bahan

    Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu tabung reaksi, pipet

    Mohr, Bulp, pipet tetes, spektrofotometer, wadah berisi es, tabung sentrifus,

    penangas air. Bahan yang digunakan adalah homogenat hati tikus, KOH, air,

    HClO4 60%, larutan asam trikloroasetat (TCA) 100%, larutan standar RNA,

    orsinol, FeCl3.6H2O, HCl, larutan standar DNA, larutan asetaldehida, difenilamin,

    asam asetat, H2SO4, akuades.

    Prosedur

    Penentuan Konsentrasi RNA dalam homogenate hati tikus.

    Homogenat dipipet sebanyak 2,5 mL ke dalam sebuah tabung sentrifus yang telah

    didinginkan, kemudian ditambahkan 2,5 mL HClO4 0,6M dingin. Larutan

    kemudian dikocok dan disimpan dalam es selama 10 menit. Campuran lalu

    disentrifugasi pada kecepatan 5000 rpm selama 10 menit. Supernatan kemudian

    dibuang, dan pelet disuspensikan kembali dalam 4,0 mL KOH 0,3 M. Larutan

    dipindahkan dalam sebuah tabung reaksi yang bersih, dan ditempatkan dalam

    penangas air bersuhu 40oC selama 40 menit. Tabung didinginkan dalam es selama

    5 menit, dan ditambahkan 2,5 mL HClO4 1,2 M. Larutan lalu dikocok dan

    disimpan dalam es selama 10 menit. Selanjutnya, larutan dipindahkan ke dalamsebuah tabung sentrifus dingin dan disentrifugasi kembali seperti pada tahapsebelumnya. Selesai disentrifugasi, larutan supernatan dikumpulkan dan

    dituangkan ke dalam sebuah tabung reaksi bersih dan diberi label sebagai ekstrak

    RNA. Pelet disuspensikan kembali dalam 10 mL HClO4 0,2M dingin dan

    dipindahkan ke dalam sebuah tabung reaksi dingin, kemudian ditempatkan dalam

    tempat pembekuan (-20oC) dalam sebuah lemari es untuk penentuan kadar DNA-

    nya. Disiapkan empat tabung reaksi yang masing-masing diisi oleh pereaksi

    orsinol sebanyak 3 mL. Tabung 1 kemudian ditambahkan air suling (akuades)

    sebanyak 4 mL, tabung 2 ditambahkan air suling sebanyak 3,8 mL dan larutan

    RNA 0,2 mL (supernatan), tabung 3 ditambahkan 3,5 mL air suling dan 0,5 mL

    larutan RNA (supernatan), sedangkan tabung 4 ditambahkan 3,5 mL air suling dan

    0,5 larutan standar RNA. Standar RNA menggunakan RNA terhidrolisis sebanyak

    500 g/mL dalam asam trikloroasetat 10%, dan pereaski orsinol ditambahkan

    terakhir, kemudian larutan dikocok. Setelah itu, larutan didinginkan dalam wadah

    berisi es, dan dibaca absorbansinya (A) pada spektrofotometer dengan panjang

    gelombang 660 nm. Sebelumnya, nol-kan dengan tabung 1 (blanko). Konsentrasi

    RNA dalam tabung 2 dan 3 kemudian dihitung.

  • 8/10/2019 SFB- 8 Asam Nukleat

    5/10

    5

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Prinsip isolasi DNA dan RNA adalah pemecahan dinding sel dan yang

    diikuti dengan pemisahan DNA dan RNA dari komponen-komponen lain

    sehingga diperoleh DNA dan RNA murni. Penentuan RNA dapat menggunakancara reaksi orsinol. Prinsipnya reaksi orsinol merupakan reaksi umum untuk

    pentosa, dan bergantung pada pembentukan furfuralnya apabila pentosa

    dipanaskan dengan HCl pekat. Orsinol akan bereaksi dengan furfural jika ada

    katalisator berupa FeCl3dan membentuk kompleks berwarna hijau. Reaksi positif

    hanya untuk nukleotida purin (adenin dan guanin). RNA stabil pada suhu 90oC,

    sedangkan protein-protein lain pada suhu ini sudah mengalami denaturasi

    (Bintang 2010).

    Proses isolasi diawali dengan penambahan larutan HClO4 dingin yang

    berfungsi untuk mengendapkan makromolekul seperti protein. Kemudian

    campuran disentrifugasi sehingga diperoleh pelet yang kemudian disuspensikandengan larutan basa KOH, yang bertindak sebagai alkali. Penambahan larutan

    alkali dan proses pemanasan pada suhu 40o C dapat mendepolimerasi RNA,

    sehingga RNA akan mengendap. Proses sentrifus selanjutnya dilakukan untuk

    memisahkan DNA dan RNA (Faatih 2009). Pelet yang terbentuk kemudiandisentrifus kembali sebanyak tiga kali untuk mengendapkan makromolekul yang

    masih tersisa, dibantu dengan larutan HClO4dingin. Berikut data absorban kurva

    standar RNA setelah dilakukan pemisahan dari DNA.

    Tabel 1 Absorban kurva standar RNA

    [RNA] g/mL Absorbansi terukur Absorban terkoreksi

    Blanko 0.102 0.000

    6.25 0.420 0.318

    12.5 0.669 0.567

    25.0 1.143 1.041

    62.5 1.418 1.316

    125.0 1.436 1.334

    Gambar 1 Grafik kurva standar RNA

    y = 0,009x + 0,399

    R = 0,664

    0

    1

    2

    0 50 100 150

    Absorbansi

    [RNA] g/mL

    Kurva Standar RNA

  • 8/10/2019 SFB- 8 Asam Nukleat

    6/10

    6

    Konsentrasi RNA diukur dengan spektrofotometer pada panjang

    gelombang 660 nm. Pembuatan kurva standar sangat diperlukan dalam penentuan

    kadar sampel yang menggunakan metode spektrofotometri. Tujuan pembuatan

    kurva standar adalah untuk menentukan konsentrasi RNA berdasarkan absorbansi

    serta untuk menentukan ketepatan hasil analisa yang sesuai dengan hukumLambert-Beer. Kurva standar digunakan sebagai standar eksternal. Kurva standar

    dibuat melalui hubungan konsentrasi DNA dan absorbansinya (Paramita dan

    Sukesi 2009).

    Hasil kurva standar didapatkan persamaan garis y=0,009x + 0,399 dengan

    R2=0,664. Nilai r yang didapat tidak begitu baik, karena belum mendekati 1,0

    sehingga dapat disimpulkan kurva standar yang dibuat tidak diperoleh dengan

    baik karena kurva yang didapat belum linier. Menurut Paramita dan Sukesi

    (2009), nilai r harus terletak pada interval 0.9 1.0 yang menunjukkan bahwa

    antara absorbansi dan konsentrasi memiliki korelasi yang linier. Hasil perhitungan

    kurva standar akan mempengaruhi nilai konsentrasi sampel. Nilai absorbansi yangdiperoleh kemudian disubstitusi pada persamaan untuk menghitung konsentrasi

    RNA terukur. Berikut data konsentrasi RNA yang terukur.

    Tabel 2 Konsentrasi RNA

    V larutan RNA (mL) Absorban [RNA] g/mL

    0.2 -0.008 -45.22

    0.5 0.134 -29.44

    Contoh perhitungan [RNA]:

    Y = a+ bx

    Y = 0.399+0.009x

    0.134 = 0.399+0.009x

    [RNA] = -29.44

    R =0.664

    Menurut Ratnayani et al(2009), nilai absorbansi yang memenuhi hukum

    Lambert Beer berada pada rentang 0,2 sampai dengan 1,0. Hasil percobaan yangdidapat nilai absorbansinya hanya berkisar dari -0,008 sampai 0,134. Nilai

    absorbansi ini belum memenuhi hukum Lambert Beer. Konsentrasi RNA yang

    diperoleh pada volume 0,2 mL sebesar -45,22 sedangkan pada volume 0,5 mL

    sebesar -29,44. Hasil ini menunjukkan adanya kenaikan konsentrasi dari volume

    0,2 mL ke 0,5 mL. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai absorbansi

    berbanding lurus dengan konsentrasi. Semakin besar absorbansi, maka semakin

    besar juga konsentrasi RNA yang terukur.

  • 8/10/2019 SFB- 8 Asam Nukleat

    7/10

    7

    SIMPULAN

    Molekul DNA dan RNA dapat dihitung konsentrasinya menggunakan

    metode spektrofotometri. Nilai absorbansi yang terukur akan setara dengan

    konsentrasinya. Akan tetapi sebelumnya harus dilakukan isolasi DNA dan RNA

    terlebih dahulu dengan teknik sentrifugasi. Hasil pengukuran kurva standar RNA

    diperoleh persamaan garis y=0,009x + 0,399 dengan R2=0,664. Kemudian dengan

    memasukkan nilai absorbansi yang diperoleh pada persamaan tersebut, didapatkan

    konsentrasi RNA pada volume 0,2 mL sebesar -45,22 sedangkan pada volume 0,5

    mL sebesar -29,44. Hasil ini menunjukkan adanya hubungan antara nilai

    absorbansi dengan konsentrasi yang terukur. Nilai absorbansi berbanding lurus

    dengan konsentrasi, sehingga apabila absorbansinya meningkat, maka nilai

    konsentrasi yang diperoleh juga meningkat.

    DAFTAR PUSTAKA

    Bintang M. 2010.Biokimia Teknik Penelitian. Jakarta(ID): Erlangga.

    Faatih M. 2009. Isolasi dan digesti DNA kromosom. Jurnal Penelitian Sains dan

    Teknologi. 10(1): 61-67.

    Marks DB, Marks AD, Smith CM. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar : Sebuah

    Pendekatan Klinis. Jakarta(ID): Penerbit Buku Kedokteran EGC.

    Murray RK, Bender DA, Botham KM, Kennelly PJ, Rodwell VW, Weil PA.

    2014. Biokimia Harper Edisi 29. Jakarta(ID): Penerbit Buku Kedokteran

    EGC.

    Paramita GA, Sukesi. 2009. Produksi abon daging ikan pari (rayfish):

    karakterisasi kimia daging ikan pari. Prosiding Skripsi. Surabaya(ID):

    Institut Teknologi Sepuluh November.

    Ratnayani K, SC Yowani, SL Syane. 2009. Amplifikasi fragmen 0, 4 kb daerah d-

    loop DNA mitokondria lima individu suku Bali tanpa hubungan

    kekerabatan dengan metodepolymerase chain reaction(PCR).Journal of

    Chemistry. 3(1): 14-20.

    Sinaga E. 2012.Biokimia Dasar. Jakarta(ID): PT. ISFI Penerbitan.

  • 8/10/2019 SFB- 8 Asam Nukleat

    8/10

  • 8/10/2019 SFB- 8 Asam Nukleat

    9/10

    1

  • 8/10/2019 SFB- 8 Asam Nukleat

    10/10

    2