Upload
riani-dea-pratiwi
View
90
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
membahas mengenai perkembangan islam di china , terutama membahas mengenai segi seni rupanya yaiu menitik beratkan pada seni arsitekturnya, dari mana pengaruh islam yang tertera pada mesjid mesjid tua di china
Citation preview
SENI RUPA ISLAM CINA
Disusun oleh :
Yosi Sapitri R (1203044)Gita Ronia (1203035)Neni Nurinayah (1205804)Riani Dea Pratiwi (1202559)Yopi Samsul Arifin(1203040)
Islam masuk ke Cina pada masa Dinasti Tang
(618-905 M) Tepatnya tahun 30 H atau sekitar 651 M.
Ketika itu, Cina diperintah oleh Kaisar Yong Hui (ada pula yang menyebut nama YungWei)
Dibawa oleh Sa’ad bin AbiWaqqash RA, di masa Khalifah Utsman bin Affan RA
Masuknya Islam ke Negeri China
Kaisar Yong Hui dari Dinasti Tang. Kaisar Yong
Hui menghargai ajaran Islam dan menganggap ajaran Islam punya kesamaan dengan ajaran Konfusionisme.
Berdirinya masjid pertama di Chang-an (Kanton). Masjid itu bernama Huaisheng atau Masjid Memorial.
Masa kejayaan Islam di Cina terjadi pada masa Dinasti Ming (1368-1644 M).
Masuknya Islam ke Negeri China
Umat Muslim pun mendominasi kegiatan
ekspor dan impor. Kantor direktur pelayaran secara konstan dipegang oleh Muslim selama periode ini.
Muslim terintegrasi secara penuh pada masyarakat Han, diantaranya :
menggunakan nama Islam kendati dalam bahasa Cina
Muslim yang menikahi perempuan Han
Masuknya Islam ke Negeri China
Banyak orang china yang masuk Islam Umat Islam banyak menyerap ilmu
pengetahuan serta peradaban dari negeri China
Pusat pemerintahan dipegang oleh seorang Muslim, sirkulasi atau peredaran uang kertas berjalan dengan baik. Namun, saat pusat pemerintahan dipegang kelompok non-Muslim, terjadilah krisis moneter dan inflasi merajalela.
Masuknya Islam ke Negeri China
Di Kota Chang’an atau Xi’an, terdapat sebuah
masjid yang berusia lebih dari 13 abad (didirikan tahun 742 M).
Di bawah kekuasaan Kaisar Xuanzong (685-762) dari Dinasti Tang (618-907)
Bentuk (arsitektur paling unik di dunia) bangunannya lebih menyerupai kuil dari pada masjid pada umumnya.
Merupakan salah satu masjid terbesar dan tertua.
Tinjauan Masjid Raya Xi'an,Adaptasi Bangunan Kuil Cina
Masjid Raya Xi’an menjadi salah satu jejak bersejarah
aktivitas dakwah pedagang dari Arab dan Persia. Masjid Raya Xi’an memiliki konstruksi dan gaya
arsitektur yang berbeda dengan mesjid timur tengah, kecuali untuk beberapa huruf Arab dan dekorasi yang terdapat pada bangunan masjid & tidak memiliki kubah-kubah atau menara yang bergaya tradisional.
Empat Area Masjid berdiri di area seluas 12 ribu hingga 13 ribu meter persegi. Bangunan masjidnya mempunyai luas lebih dari 6.000 meter persegi. Areal masjid berbentuk empat persegi panjang, memanjang dari Timur ke Barat dan terbagi menjadi empat area.
Tinjauan Masjid Raya Xi'an,Adaptasi Bangunan Kuil Cina
Area pertama berupa gerbang kayu setinggi s
embilan meter yang dibuat pada abad ke-17. Area kedua terdiri atas tiga pintu batu yang sa
ling berhubungan berpilar empat. Pintu tersebut dikelilingi tembok batu yang berukir indah dengan dua lintasan pada dua sisinya.
Pada area ketiga, terdapat ruang kekaisaran yang merupakan bangunan tertua di kompleks ini.
Sedangkan area keempat yang juga merupakan area terbesar adalah bangunan untuk ruang shalat.
Tinjauan Masjid Raya Xi'an,Adaptasi Bangunan Kuil Cina
Selain menjadi objek wisata populer, hingga kini,
Masjid Raya Xi’an masih difungsikan sebagai tempat ibadah kaum Muslim Cina (terutama suku Hui). Hingga saat ini, jumlah kaum Muslim Kota Xi’an dan sekitarnya mencapai 60 ribu orang.
Suku Hui, Komunitas Muslim Xi’an Masjid Raya Xi’an dibangun oleh Kaisar Xuanzong untuk menghormati sebagian penduduk Xi’an yang menganut agama Islam.
Suku Hui adalah hasil asimilasi dan merupakan keturunan dari suku Han dengan bangsa Persia dan Arab sejak zaman Dinasti Tang.
Tinjauan Masjid Raya Xi'an,Adaptasi Bangunan Kuil Cina
Salah satu masjid paling tua dan bersejarah di
Beijing Usia masjid ini diperkirakan lebih dari 1.000
tahun. Menjadi titik awal masuknya Islam di daratan
Cina. Arsitekturnya memperlihatkan campuran
desain khas Cina dan Islam. Dibangun pada masa pemerintahan Kaisar
Tonghe dari Dinasti Liao, tahun 996 M.
Tinjauan Masjid Niujie,Akulturasi Budaya Cina-Arab
Bangunan Masjid Niujie memperlihatkan
campuran dua kebudayaan: Islam dan Cina. Dari luar, arsitektur bangunan menunjukkan
pengaruh Cina tradisional, yakni tipikal bangunan istana Cina. Di dalam bangun, diperlihatkan gaya arsitektur Islam.
Interior bangunan didekorasi dengan arsitektur khas Cina dan sentuhan desain Arab yang tidak menampilkan figur manusia dan hewan.
Tinjauan Masjid Niujie,Akulturasi Budaya Cina-Arab
Kaligrafi ayat-ayat Alquran ditulis dalam aksar
a Arab dan Cina, lukisan bunga, serta hiasan kaca berwarna menghiasi ruangan ibadah.
Terdapat 2 buah makam kuno beraksarakan arab milik dua imam asal Persia yang menyebarakan islam di beijing yakni Ahmad Burdani dan Ali
Tinjauan Masjid Niujie,Akulturasi Budaya Cina-Arab
Dengan masuknya agama islam ke Tiongkok,
tidak melahirkan suatu corak kesenian Islam yang khusus yang dapat dinamakan kesenian Islam Tiongkok.
Dalam bidang seni kerajinan tembikar untuk pembuatan mangkuk, piring dan sebagainya contohnya dari negara Turki mendapat pengaruh oleh seni keramik China (corak dinasti Ming).
Tinjauan Umum Kesenirupaan China
Pada
seni lukis miniatur islam juga mendapat pengaruh dari seni lukis Tiongkok.
Seni interior dari Tiongkok sering menggunakan huruf sebagai hiasan.
Tinjauan Umum Kesenirupaan China
Orang Tiongkok menghiasi klentengnya
dengan tulisan-tulisan yang indah sebagaimana orang Islam menghiasi mesjidnya dengan tulisan Arab yang diambil dari ayat Al-Qur’an, hadist atau kata-kata hukama.
Adanya persamaan cara dan penggunaan huruf itu menyebabkan huruf Arab sebagai huruf Al-Qur’an mudah diterima oleh bangsa Tiongkok yang beragama Islam.
Tinjauan Umum Kesenirupaan China