23
TUGAS MAKALAH SEJARAH SENI RUPA ISLAM ARSITEKTUR MESJID DI NEGARA NON MUSLIM TAHUN 2013/2014 (SEMESTER PENDEK) Untuk memenuhi syarat tugas mata kuliah semester pendek Sejarah seni Rupa Islam. DI SUSUN OLEH M CANDRA MULYAWAN 1307334 FAKULTAS BAHASA DAN SENI RUPA JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA

Makalah sejarah seni rupa islam mengenal arsitektur mesjid-mesjid di negara non muslim

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Seni rupa Islam adalah suatu bahasan yang khas dengan prinsip seni rupa yang memiliki kekhususan jika dibandingkan dengan seni rupa yang dikenal pada masa ini. Tetapi perannya sendiri cukup besar di dalam perkembangan seni rupa modern. Antara lain dalam pemunculan unsur kontemporer seperti abstraksi dan filsafat keindahan. Seni rupa Islam juga memunculkan inspirasi pengolahan kaligrafi menjadi motif hias.

Citation preview

Page 1: Makalah sejarah seni rupa islam   mengenal arsitektur mesjid-mesjid di negara non muslim

TUGAS MAKALAH

SEJARAH SENI RUPA ISLAM

ARSITEKTUR MESJID DI NEGARA NON

MUSLIM

TAHUN 2013/2014

(SEMESTER PENDEK)

Untuk memenuhi syarat tugas mata kuliah semester pendek Sejarah seni Rupa Islam.

DI SUSUN OLEH

M CANDRA MULYAWAN

1307334

FAKULTAS BAHASA DAN SENI RUPA

JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA

Page 2: Makalah sejarah seni rupa islam   mengenal arsitektur mesjid-mesjid di negara non muslim

2014

Kata Pengantar

Assalamua’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh.

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit

sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam

atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ” SEJARAH SENI

RUPA ISLAM ARSITEKTUR MESJID DI NEGARA NON MUSLIM ”. Dalam

penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua

dan segenap keluarga besar penulis, yang telah memberikan dukungan, kasih, dan

kepercayaan yang begitu besar. penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar

makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Bandung, Juli 2014

Penyusun,

M Candra Mulyawan

NIM. 1307334

Page 3: Makalah sejarah seni rupa islam   mengenal arsitektur mesjid-mesjid di negara non muslim

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG........................................................................ 1

B. TUJUAN DAN MANFAAT MAKALAH ........................................ 1

BAB 2 PEMBAHASAN ....................................................................................... 2

A. MESJID KOBE (JEPANG) ............................................................... 3

B. MESJID KORDOBA, GRANADA & ISTANA ALHAMBRA

(SPANYOL) ....................................................................................... 11

C. MESJID MERAH (SPANYOL) ........................................................ 16

BAB 3 KESIMPULAN ......................................................................................... 19

SUMBER ………………………………………………………………… ......... 20

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 20

Page 4: Makalah sejarah seni rupa islam   mengenal arsitektur mesjid-mesjid di negara non muslim

BAB 1: PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seni rupa Islam adalah suatu bahasan yang khas dengan prinsip seni rupa

yang memiliki kekhususan jika dibandingkan dengan seni rupa yang dikenal pada

masa ini. Tetapi perannya sendiri cukup besar di dalam perkembangan seni rupa

modern. Antara lain dalam pemunculan unsur kontemporer seperti abstraksi dan

filsafat keindahan. Seni rupa Islam juga memunculkan inspirasi pengolahan

kaligrafi menjadi motif hias.

Dekorasi di seni rupa Islam lebih banyak untuk menutupi sifat asli medium

arsitektur daripada yang banyak ditemukan pada masa ini, perabotan. Dekorasi ini

dikenal dengan istilah arabesque.

B. TUJUAN DAN MANFAAT MAKALAH

Tersebarnya Ajaran agama Islam memasuki negara-negara eropa tidaklah

mudah, membutuhkan perjuangan yang besar. Oleh karena itu kita patut bersyukur

kepada Allah karena hanya ialah yang sanggup menundukan kerajaan eropa melalui

para hambanya yang sholeh. Makalah ini tercipta bertujuan untuk mengenal budaya

& perjuangan umat muslim memperjuangan agama Allah dan sekaligus menambah

keilmuan kita dalam mengenal sejarah seni rupa Islam, khususnya arsitektur.

Page 5: Makalah sejarah seni rupa islam   mengenal arsitektur mesjid-mesjid di negara non muslim

BAB 2 PEMBAHASAN

Benua Eropa menyimpan cerita dan sejarah panjang tentang Islam. Ratusan

tahun lalu kekhalifahan Islam menguasai Benua Biru dan menancapkan pengaruhnya

yang sangat kuat. Kemajuan di berbagai bidang pun dicapai umat Islam kala itu.

Kini, setelah ratusan tahun berlalu, Islam kembali menancapkan pengaruhnya di

Eropa. Perkembangan Islam di benua ini menunjukkan tanda-tanda yang sangat

positif. Kegairahan masyarakat untuk memeluk Islam menjadi penanda positif

bangkitnya Islam di Eropa.

Sejumlah masjid agung dibangun. Arsitektur dan bangunannya megah. Selain

untuk ibadah, masjid ini juga digunakan untuk berbagai keperluan lain. Lokasi

pembangunannya pun berada di tempat yang strategis. Tentu, kita menjadi bangga

menyaksikan berdirinya masjid-masjid yang megah di Eropa.fungsi mesjid sebagai

sarana beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu’wataala serta selalu

memakmurkan mesjid, mesjid kecil di desa-desa atau mesjid agung di perkotaan.

Page 6: Makalah sejarah seni rupa islam   mengenal arsitektur mesjid-mesjid di negara non muslim

A. MESJID KOBE (JEPANG)

Sejarah Pendirian Masjid

Masjid Kobe merupakan masjid pertama di Jepang,

dibangun tahun 1928 di kawasan paling terkenal di Kobe,

Nakayamate Dori, Chuo-ku. Masjid ini berdiri kokoh dan

anggun di antara bangunan-bangunan berarsitektur Eropa

lainnya, dengan dua buah menara kembar dan kubah

besarnya.

Siapakah yang mendirikan Masjid Kobe? Sejarah

pendirian masjid ini tidak dapat terlepas dari kedatangan

para pedagang Muslim yang berasal dari wilayah India dan Timur Tengah ke Kota

Kobe seabad lalu.

Jumlah para pedagang Muslim yang tinggal di Kobe pada awal 1900-an masih

terbilang sedikit. Mereka biasa melaksanakan berbagai kegiatan keagamaan di

rumah-rumah atau aula hotel. Pada 1920-an jumlah komunitas Muslim di Kobe kian

meningkat.

Kobe Muslim Mosque

Page 7: Makalah sejarah seni rupa islam   mengenal arsitektur mesjid-mesjid di negara non muslim

Selain jumlah kedatangan para pedagang beserta keluarganya dari India dan Timur

Tengah yang terus meningkat, hal ini disebabkan juga oleh kedatangan Muslim Tartar

yang berasal dari Rusia dan Asia Tengah. Mereka datang ke kota Kobe untuk

menghindari Revolusi Bolshevik pada saat Perang Dunia I. Tekanan dari rezim

komunis memaksa Muslim Tartar keluar dari negara asalnya.

Banyaknya jumlah komunitas Muslim Kobe pada saat itu, membuat mereka harus

segera memutuskan untuk mendirikan masjid sebagai tempat ibadah. Pada 1928

dibentuklah Komite Muslim Kobe. Para pedagang dari India dan Timur Tengah yang

sering bepergian keluar-masuk Jepang terus meminta donasi dari para pedagang

lainnya untuk biaya pembangunan Masjid. Enam tahun kemudian akhirnya komite ini

mengumpulkan dana sebesar 118.774,73 yen.

Sumbangan terbesar diberikan oleh perusahaan-perusahaan dari India, Konsulat

Mesir, Konsulat Afghanistan, serta sumbangan dari Asosiasi Muslim Tartar-Turki.

Pada Jumat, 30 November 1934, pembangunan masjid dimulai. Peletakan batu

pertama dilakukan oleh Mr Muhammad Bochia selaku penanggung jawab

pembangunan masjid.

Pembangunan dan Aktivitas Masjid

Beberapa sumber menyebutkan bahwa

perancang Masjid Muslim Kobe adalah

seorang arsitek asal Ceko bernama Jan Josef

Svagr yang telah merancang banyak bangunan

bergaya Barat di Jepang. Svagr merancang

masjid ini dengan gaya Turki tradisional.

Bergaya Turki tradisional

Page 8: Makalah sejarah seni rupa islam   mengenal arsitektur mesjid-mesjid di negara non muslim

Struktur bangunan yang tinggi dan kubah utamanya yang besar merupakan gaya khas

Turki tradisional, tetapi bentuk jendelanya yang meruncing akan mengingatkan kita

pada bentuk jendela yang terdapat di masjid-masjid bergaya India atau Persia. Dua

buah menara kembar yang mengapit pintu utama masjid dan kubah utama tunggal

akan mengingatkan kita pada Masjid Sunitskaia di Vladikavkaz, Rusia.

Pengerjaan bangunan masjid dipercayakan kepada perusahaan konstruksi asal Jepang

Takenaka dan diawasi oleh Mr Vallynoor Mohamed. Biaya yang terpakai untuk

pembangunan masjid, sekolah, dan bangunan lainnya mencapai 87.302,25 yen. Sisa

dari biaya pembangunan digunakan untuk investasi. Mereka membeli properti berupa

beberapa bangunan di Yamato-dori, Ijinkan, dan Kitano-cho.

Setelah permohonan izin penggunaan masjid disetujui oleh Kekaisaran Jepang, pada

Jumat, 2 Agustus 1935 Masjid Kobe diresmikan oleh Mr Ferozuddin dan dihadiri

oleh umat Muslim dari berbagai negara seperti India, Rusia, Asia Tengah, Cina,

Jepang, Indonesia, Turki, Arab Saudi, Afghanistan, dan Mesir.

Setelah memberikan pidato pembukaan, Mr Ferozuddin kemudian membuka pintu

masjid dengan menggunakan kunci perak dan naik ke puncak menara untuk

mengumandangkan azan. Azan itu merupakan seruan pelaksanaan shalat Jumat yang

akan dilaksanakan pertama kalinya di masjid baru itu.

Shalat Jumat kemudian dipimpin oleh Mohamed Shamguni, Imam pertama Masjid

Kobe.

Selain sebagai tempat pelaksanaan shalat dan pembelajaran Islam, banyak kegiatan

keagamaan lainnya dilakukan di masjid ini. Pada bulan Ramadan contohnya, acara

berbuka puasa bersama (ifthar jama’i) dan beberapa perayaan selalu dilakukan di

basement masjid.

Berbagai jenis makanan dan minuman dari berbagai negeri selalu dihidangkan

sebagai menu berbuka puasa. Seluruh bagian masjid selalu penuh oleh jamaah ketika

Page 9: Makalah sejarah seni rupa islam   mengenal arsitektur mesjid-mesjid di negara non muslim

shalat tarawih dilaksanakan. Begitu juga dengan pelaksanaan shalat Ied. Masjid Kobe

selalu menjadi pusat kegiatan keagamaan umat Islam yang tinggal Kobe pada saat itu.

Terkena Imbas Perang Dunia II

Kedamaian

beribadah yang

dinikmati oleh umat

Muslim Kobe tidak

berlangsung lama.

Pada 1939, Perang

Dunia II dimulai.

Para pedagang India

yang tinggal di

Kobe, dievakuasi

kembali ke negaranya. Begitu juga dengan Muslim Tartar dan yang lainnya. Mereka

menyelamatkan diri ke luar dari Jepang. Akibat evakuasi besar-besaran ini, hanya

sedikit umat Islam yang bertahan di Kobe. Dengan kondisi yang serba tak menentu,

dan sedikitnya umat Islam yang beribadah di masjid, akibatnya, Angkatan Laut

Kekaisaran Jepang mengambil alih masjid itu.

Pada 1943 mereka menjadikannya sebagai tempat penyimpanan senjata dan

persembunyian tentara. Akibatnya, umat Muslim yang tersisa di Kobe tidak bisa

beribadah di masjid tersebut.

Pada 1945 Jepang terlibat Perang Dunia II. Penyerangan tentara Jepang atas

pelabuhan Pearl Habour di Amerika telah membuat pemerintah Amerika memutuskan

untuk menjatuhkan bom atom pertama kali dalam sebuah peperangan. Dua kotanya,

Hiroshima dan Nagasaki dibom dengan bom atom oleh Amerika. Beberapa kota besar

Page 10: Makalah sejarah seni rupa islam   mengenal arsitektur mesjid-mesjid di negara non muslim

lainnya juga tak luput dari gempuran tentara Amerika yang kalap. Setelah mengebom

Tokyo dan Yokohama, gempuran itu kian mendekati Kobe.

Akhirnya pada 17 Maret 1945, pesawat pengebom B-29 meluluhlantakkan hampir

seluruh bangunan di Kobe dan menewaskan 8.841 jiwa. Setelah itu Kobe kembali

dihujani serangan bom sebanyak enam kali sampai tanggal 30 Juli 1945. Akibat

serangan-serangan ini sebagian besar kota Kobe menjadi hancur lebur.

Mengapa Kobe Ikut Dibom?

Kota Kobe menjadi lokasi pemboman karena berbagai alasan. Pertama, Kober

menjadi salah satu dari enam kota besar di Jepang. Populasi kota Kobe yang berada di

tepi laut saat itu mencapai 1 juta penduduk dan menjadi pusat bisnis dan

perdagangan. Dan pelabuhan Kobe merupakan pelabuhan terbesar di Jepang.

Bagian dalam masjid

Akibat serangan itu, kota Kobe bisa

dibilang rata dengan tanah.

Sebagaian besar bangunan runtuh

berantakan. Namun keajaiban

terjadi, Masjid Kobe tetap berdiri

tegak. Masjid ini hanya mengalami

keretakan pada dinding luar dan

semua kaca jendelanya pecah. Bagian luar masjid menjadi agak hitam karena asap

serangan bom. Tentara Jepang yang berlindung di basement masjid selamat dari

ancaman bom, begitu juga dengan senjata-senjata yang disembunyikannya. Masjid ini

kemudian menjadi tempat pengungsian korban perang.

Page 11: Makalah sejarah seni rupa islam   mengenal arsitektur mesjid-mesjid di negara non muslim

Rehabilitasi Masjid

Setelah perang berakhir, pada 1947, umat Muslim Tartar, India, dan lainnya

berangsur kembali ke Kota Kobe. Masjid Kobe dikembalikan oleh Angkatan Laut

Kekaisaran Jepang kepada komunitas Muslim. Renovasi besar-besaran kemudian

dilakukan pada masjid yang diselamatkan Allah SWT dari bencana perang ini.

Pemerintah Arab Saudi dan Kuwait menyumbang dana renovasi dalam jumlah yang

besar. Kaca-kaca jendela yang pecah diganti dengan kaca-kaca jendela baru yang

didatangkan langsung dari Jerman. Sebuah lampu hias baru digantungkan di tengah

ruang shalat utama. Sistem pengatur suhu ruangan lalu dipasang di masjid ini.

Sekolah yang hancur akibat perang kembali direnovasi dan beberapa bangunan

tambahan pun mulai dibangun. Umat Islam kembali menikmati kegiatan-kegiatan

keagamaan mereka di Masjid Kobe.

Krisis keuangan sering menghampiri kas komite masjid. Pajak bangunan yang tinggi

membuat komite masjid harus mengeluarkan cukup banyak biaya dari kasnya.

Beruntung, banyak donatur yang siap memberikan uluran tangannya untuk

menyelesaikan masalah keuangan pembangunan dan renovasi masjid ini. Donasinya

bahkan bisa membuat Masjid Kobe menjadi semakin berkembang.

Pada 1992 Masjid Kobe memiliki fasilitas Pusat Islam berupa bangunan kelas, ruang

resepsi, perpustakaan, kantor, dan bangunan apartemen.

Diuji Lagi untuk Kedua Kalinya

Ketahanan Masjid Kobe diuji lagi pada 17 Januari 1995. Kali ini dengan gempa

berkekuatan 7,2 skala Ritcher yang dinamakan Gempa Hanshin-Awaji. Meski hanya

berlangsung 20 detik, tapi gempa tersebut mengakibatkan kerusakan parah. Tak

hanya kota Kobe, namun daerah sekitarnya seperti Higashi Hyogo, Hyogo-ken,

Nambu ikut terkena imbasnya. Gempa ini menyebabkan kerusakan besar sejauh 20

Page 12: Makalah sejarah seni rupa islam   mengenal arsitektur mesjid-mesjid di negara non muslim

km dari pusat gempa dan menelan korban jiwa sebanyak 4.600 orang, sekitar 35 ribu

orang luka-luka, dan lebih dari 300.000 orang terpaksa harus kehilangan tempat

tinggal, serta tak kurang dari 180 ribu unit bangunan rusak berat.

Gempa dahsyat ini juga memusnahkan hampir keseluruhan sistem penghubungan

kota Kobe terutama Hanshin Expressway, Kobe Rapid Railway dan pelabuhan Kobe.

Pelabuhan Kobe yang dulunya adalah pelabuhan paling sibuk di Jepang telah hancur

lebur.

Walaupun kota Kobe saat itu hancur berantakan, akan tetapi Masjid Kobe tetap

berdiri kokoh di antara puing-puing bangunan di sekitarnya. Kuil Ikuta yang

merupakan kuil paling bersejarah di Kober rusak berat. Begitu juga dengan sebuah

gereja yang terletak berdekatan dengan masjid.

Pemandangan luar biasa ini menjadikan Masjid Kobe sebagai sorotan penting dalam

pemberitaan di media massa. Pada saat itu masjid ini menjadi tempat penyelamatan

para korban gempa dan sekali lagi menjadi tempat pengungsian.

Untuk kedua kalinya, Allah Azza Wajalla menunjukkan kekuasaan-Nya dan juga

rahmat-Nya di bumi Kobe. Sungguh ajaib menyaksikan bangunan masjid yang

berusia hampir tujuh dekade ini masih terpancang indah manakala bangunan modern

lain yang baru berusia satu dekade runtuh menyembah bumi.

Itulah kekuasaan Allah SWT terhadap rumah-Nya dari berbagai bencana dan

kerusakan. Subhanallah.

Page 13: Makalah sejarah seni rupa islam   mengenal arsitektur mesjid-mesjid di negara non muslim

Masjid Kobe Saat Ini

Masjid Kobe kini tetap berdiri

kokoh. Basement masjid tetap

digunakan untuk kegiatan-

kegiatan keagamaan. Lantai

pertama masjid digunakan untuk

ruang shalat pria, sedangkan lantai

kedua dipakai untuk jamaah

wanita. Lantai ketiga sering

dipakai untuk kegiatan keagamaan

lainnya dan juga sering dijadikan

sebagai ruang shalat tambahan.

Di samping masjid terdapat sebuah bangunan Pusat Islam dan lapangan parkir luas

yang juga sering dipakai sebagai tempat shalat tambahan pada waktu shalat Jumat

atau shalat Ied. Di sekitar masjid terdapat beberapa toko dan restoran yang menjual

makanan halal.

Seperti masjid lainnya, siapa pun dipersilakan untuk datang ke masjid ini, hanya saja

pengunjung harus berpakaian sopan, tidak mengeluarkan suara keras ketika berada di

dalam masjid, dan menjaga anak-anak supaya tidak berlarian.

Pada hari Sabtu dan Ahad, masjid ini menyelenggarakan kelas pembelajaran Islam

bagi anak-anak, wanita, dan pria. Masjid ini juga melayani acara pernikahan,

pemakaman, konferensi, dan bimbingan haji.

Sejak 75 tahun yang lalu sampai saat ini, Masjid Kobe tetap menjadi salah satu ikon

terpenting yang mencerminkan sejarah dan keberadaan umat Islam di Jepang.

Page 14: Makalah sejarah seni rupa islam   mengenal arsitektur mesjid-mesjid di negara non muslim

B. MESJID KORDOBA, GRANADA & ISTANA

ALHAMBRA (SPANYOL)

Jejak kebesaran Islam di Eropa yang kini sangat dikenal sebagai salah satu destinasi wisata

Selama ini hampir sebagian besar umat muslim dunia mengenal jejak peninggalan Islam

sebagian besar ada di jazirah Arab. Padahal Islam pernah berjaya hingga daratan Eropa dan

meninggalkan jeka-jejaknya yang hingga kini masih terpelihara dengan megah dan indah

sebagai tempat wisata yang banyak dikunjungi.

Islam pernah mengalami kejayaan pada abad pertama hingga abad ke 7 Hijriah atau abad ke

VII hingga abad XIII Masehi. Daerah yang tunduk di sebelah Timur sampai ke Parsi dan ke

sebelah Barat, selain ke Afrika juga ke Konstantinopel (Turki) dan semenanjung Andalusia di

Eropa atau dikenal sebagai Spanyol sekarang ini.

Salah satu yang sangat dikenal adalah Spanyol yang memiliki dua jejak sejarah Islam yang

sangat terkenal dan patut dikunjungi, yakni The Alhambra istana yang dibangun kerajaan

Islam dan masjid Cardoba yang sekarang berubah menjadi gereja atau Kathedral Mez’quita.

Istana Alhambra

Cukup membayar 13 euro, kita bisa

masuk ke Alhambra di Granada melalui

Barcelona, melewati kota Valencia dan

Murcia, serta keluar nanti dari kota

Madrid. Alhambra dibangun pada tahun

1842 yang sekarang menjadi lokasi

kunjungan wisatawan mancanegara.

Masuk ke dalam istana peninggalan Kerajaan Islam itu bagaikan masuk ke dalam masjid.

Namun sekarang fungsinya tidak lagi digunakan sebagai masjid, melainkan pengunjung cuma

melihat-lihat keagungan ornamen Islam di sana.

Page 15: Makalah sejarah seni rupa islam   mengenal arsitektur mesjid-mesjid di negara non muslim

Hampir seluruh dindingnya dipenuhi

tulisan kaligarfi Arab sehingga dari

jauh kelihatan seperti desain batik.

Istana ini cukup unik dengan

arsitektur bergaya kuno yang

sekarang masih terus dipelihara

dengan baik. Buktinya, jalan menuju

keluar dari Alhambra di bawah

reruntuhan daun-daun yang

menguning dari jajaran pohon rindang di sepanjang jalan.

Mesjid Kordoba

Dari Alhambra, kita melihat peninggalan Islam masjid Cordoba (Kathedral Mez’quita),

terletak sekitar 166 km di sebelah tenggara Madrid (ibukota Spanyol), di kaki bukit Siera de

Montena pada sisi barat Sungai Guadalquiver.

Page 16: Makalah sejarah seni rupa islam   mengenal arsitektur mesjid-mesjid di negara non muslim

Cordoba adalah kota yang dikuasai bangsa Phoenisia dan kemudian Cartagana. Terakhir pada

dua tahun sebelum masehi menjadi salah satu negara jajahan Romawi. Pada abad ke 6

masehi, bangsa Moor, yaitu kaum muslimin dari Afrika Utara, menyeberang selat Gibraltar

dan menguasai semenanjung Andalusia ini termasuk Cordoba.

Abdurahman I pada puncak kejayaan Islam, mendirikan masjid Cordoba pada tahun 936

masehi. Masa Raja Abdurahman III sekira 8 km dari lokasi masjid ini didirikan pusat

administrasi yang dinamakan kota Medina-Azahra yang sangat indah dan mewah.

Taman istana Alhambra demikian menakjubkan. Di dalam taman ini banyak sekali dijumpai

kolam-kolam dengan air mancur di sana sini. Bahkan sejumlah arsitek taman terkemuka

dunia mengakui bahwa taman istana Versailles di Perancis dan juga taman-taman di istana

Inggris terinsiprasi oleh General Life Alhambra.

Sebaliknya terlihat jelas bahwa para pemimpin dan raja-raja Islam di masa lalu, membangun

taman-taman indah dengan kolam-kolamnya, air mancur dan sungai yang gemericik suaranya

serta tanaman yang beraneka ragam buah dan bunganya karena terinspirasi ayat-ayat Al-

Quran.

“Perumpamaan syurga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa ialah (seperti taman).

mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya tak henti-henti, sedang naungannya (demikian

pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa; sedang tempat kesudahan

bagi orang-orang kafir ialah neraka)”.( QS. Ar-rad (13): 35).

Alhambra merupakan bukti akan kejayaan Islam pada masa lampau di semenanjung Iberia.

Di kawasan Andalusia ini pula lahir banyak ilmuwan muslim, sebut saja Al Zahrawi

(Abulcasis, ahli bedah modern), Ibn Rushd (Averroes, filsafat), Al Idris (pembuat globe atau

bola peta dunia), Al Zarqali (Arzachel, astronom, penemu kalender almanak), dan Ibn Firnas

(pembuat cikal bakal pesawat terbang dan parasut, dengan mencoba pertama kali terbang

dengan bulu-bulu yang menyerupai sayap).

Alhambra juga sekaligus menjadi simbol dan benteng terakhir kekalahan Islam di Spanyol.

Banyak yang mensinyalir bahwa kekalahan ini akibat dari sang penguasa sibuk dengan tahta,

wanita dan kemewahannya, serta lalai akan umat dan agamanya.

Page 17: Makalah sejarah seni rupa islam   mengenal arsitektur mesjid-mesjid di negara non muslim

Masjid Granada

Masjid Granada merupakan masjid pertama yang dibangun di Granada setelah masa

pemerintahan kerajaan Islam Granada di Spanyol habis dengan diusirnya Sultan

Muslim terakhir di sana, Muhammad XII (Boabdil). Raja Ferdinand dan Ratu Isabella

mengusir sultan Arab itu tahun 1492, yang mengakhiri pemerintahan Muslim selama

800 tahun di Spanyol Selatan. Kompleks masjid itu terletak di satu puncak bukit yang

menghadap Pegunungan Sierra Nevada dan istana Alhambra.

Masjid ini diresmikan tanggal 10 Juli 2003 setelah masa pembangunan selama

20 tahun, pembangunannya menyedot dana sebesar 4,5 juta dollar dan didanai oleh

Emir dari Sharjah, negara Maroko, Brunei dan Malaysia. Pembangunan masjid itu

menjadi sangat lama karena sempat menemui halangan antara lain diantaranya

kematian penyandang dananya Raja Maroko Hassan dan ditemukannya peninggalan

arkeologi yang menghentikan pembangunan.

Kemudian masjid Cordoba ini mengalami perluasan selama beberapa orang khalifah (raja)

yaitu Abdurahman II, Abdurahman III sehingga pada akhirnya luas masjid menjadi 2,4 hektar

lebih. Hanya saja mihrab masjid ini tidak mengarah ke Makkah, akan tetapi mengarah ke

Syria (Damaskus) yang diperkirakan mihrab ini hanya sekadar untuk mengenang ibu negara

tempat mereka tunduk (Damaskus). Namun jika shalat, mereka tetap berkiblat ke Makkah.

Page 18: Makalah sejarah seni rupa islam   mengenal arsitektur mesjid-mesjid di negara non muslim

Bangunan masjid ini sangat kokoh dan tahan gempa, bahkan pada gempa keras yang pernah

terjadi tahun 1793 (gempa bumi Lisabon), tidak ada sedikitpun keretakan yang terjadi.

Sedangkan bangunan Kathedral dalam bagian masjid didirikan pada awal abad ke-13 masehi,

telah mengalami keretakan. Bangunan masjid ditopang dengan ribuan tiang-tiang (kolom)

yang beronamen Arab (muslim) dan ditutup dengan kubah-kubah yang menyebabkan masjid

ini tidak memerlukan sound system.

Bagian dalam masjid penuh dengan ukiran motif Arab, dilengkapi dengan khat (huruf

AlQur’an) yang sangat indah, sehingga tidak kalah indahnya dengan arsitektur masjid

Nabawi di Madinah. Tiang-tiang penopang bagian masjid ini terdiri dari batu-batu granit

gunung yang kilat dan saling memantulkan cahaya sehingga dengan cahaya matahari yang

sedikitpun cukup menerangi ruangan masjid.

Pada awal abad ke-13, bangsa Moor Spanyol yang muslim tidak dapat mengatasi

serbuan bangsa Eropa yang datang dari Utara (non-muslim), maka Cordoba ditaklukkan,

termasuk masjid ini ikut diduduki.

Kemudian beberapa tiang (kolom) dihancurkan dan di dalam masjid bangunan masjid

didirikan kathedral yang diberi nama Cathedral Mez’quita. Pada beberapa dinding masjid

saat ini terlihat lambang-lambang non muslim. Sampai saat ini masih berdentang lonceng

gereja tiap beberapa menit sekali.

Namun tidak terlihat para pelayan berjubah seperti pakaian suster pada agama Katolik.

Bahkan terkesan tempat ini lebih banyak untuk kunjungan wisawatan daripada untuk berdo’a

dan sembahyang. Namun beberapa kegiatan misa ritual agama Katolik tiap hari dilakukan

hingga sekarang, dan fungsi masjid ini tidak ada lagi. Untuk masuk ke masjid yang sekarang

berubah menjadi gereja Katolik ini seharga 12 euro.

Page 19: Makalah sejarah seni rupa islam   mengenal arsitektur mesjid-mesjid di negara non muslim

C. MESJID MERAH (KOLOMBIA)

Masjid Merah di Jantung Kolombo

Masjid Jamiul Alfar adalah salah satu masjid

tertua di kota Kolombo dan merupakan ikon

pariwisata di ibukota Sri Lanka ini. Ciri khas desain

arsitektur masjid ini adalah ornamen atau dekoratif

dinding belang merah dan putih yang menghiasi

bagian luar bangunan masjid.

Namun dibandingkan warna putih, warna merah

tampak lebih mendominasi. Karenanya, ada yang

menyebut masjid ini dengan nama Samman Kottu

Palli (dalam bahasa Tamil asli) atau Rathu Palliya

(dalam bahasa Sinhala), dan Masjid Merah (dalam bahasa Inggris).

Masjid ini berada di daerah sentra bisnis kota

Kolombo, Pettah. Tepatnya di perempatan jalan

Puraokottai, yang merupakan jalanan kedua terbesar di

Kolombo. Mulai dibangun pada tahun 1908 dan selesai

tahun 1909. Bangunan masjid dirancang oleh HL Saibo

Lebbe.

Menurut website resmi yang dikelola oleh Masjid

Jamiul Alfar, redmasjid.com, disebutkan bahwa

keberadaan masjid ini bermula dari para saudagar

Muslim asal India yang melakukan perjalanan bisnis dan singgah di wilayah ibu kota

Sri Lanka saat ini. Karena seringnya mereka singgah di wilayah tersebut, maka

Page 20: Makalah sejarah seni rupa islam   mengenal arsitektur mesjid-mesjid di negara non muslim

keberadaan bangunan tempat ibadah menjadi persoalan serius kala itu.

Kemudian atas inisiatif para pedagang Muslim ini, maka kemudian dibangunlah

sebuah masjid di sana. Keberadaan bangunan masjid ini, pada akhirnya mendorong

beberapa di antara mereka untuk tinggal dan menetap di wilayah tersebut. Para

keturunan pedagang Muslim asal India inilah yang saat ini menjadi bagian dari

kelompok minoritas Muslim Sri Lanka.

Masjid Jamiul Alfar merupakan salah satu bangunan berarsitektur unik yang terdapat

di Sri Lanka. Arsitektur yang terdapat pada bangunannya memperlihatkan kekayaan

akan nilai kebudayaan Islam yang dipadu dengan kemegahan bangunan kastil di

Inggris.

Sementara detil struktur bagian

luar masjid yang didominasi

warna merah dan putih

menampilkan efek 'kue lapis'.

Namun, penggunaan warna

merah tersebut tidak

menghilangkan nilai spiritual

yang terdapat pada bangunan

megah ini. Justru warna merah mencolok ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para

wisatawan dan para pelaku bisnis yang berkunjung ke Kolombo. Sedangkan dinding

bagian dalam didominasi oleh warna hijau toska.

Tidak hanya menampilkan efek kue lapis berwarna merah-putih, sang arsitek juga

berupaya mengedepankan pola lengkungan (archway) pada bagian atap dinding. Pola

archway ini digunakan hampir pada setiap pintu masuk yang menghubungkan bagian

Page 21: Makalah sejarah seni rupa islam   mengenal arsitektur mesjid-mesjid di negara non muslim

halaman dalam masjid dengan ruang tempat shalat di lantai dasar.

Seperti lazimnya bangunan sebuah masjid, Masjid Jamiul Alfar juga memliki menara.

Jumlah keseluruhan menara yang terdapat pada bangunan masjid ini sebanyak empat

belas buah, terdiri dari dua menara berukuran sedang dan sisanya berukuran kecil.

Lokasinya yang berada tepat di tengah pusat keramaian, membuat di setiap sudut

pada bagian atap masjid terdapat sebuah pengeras suara yang di waktu-waktu tertentu

mengumandangkan suara adzan.

Pada saat awal dibangun tahun 1908, masjid ini memiliki kapasitas 1500 orang

jamaah. Namun seiring dengan perkembangan Islam di Sri Lanka, jumlah jamaah

shalat Masjid Jamiul Alfar terus bertambah. Maka di tahun 1975, dilakukan perluasan

terhadap bangunan masjid, yakni dengan membangun gedung tambahan yang

berdekatan dengan bangunan lama masjid.

Dengan perluasan tersebut, kini kapasitas keseluruhan bangunan masjid mampu

menampung sekitar 5.000 jamaah secara bersamaan dan menjadikan Masjid Jamiul

Alfar sebagai masjid terbesar di Sri Lanka. Pada hari biasa, jumlah jamaah shalat di

masjid ini mencapai 2 ribu orang. Sedangkan di bulan Ramadhan tercatat lebih dari 3

ribu jamaah memadati masjid ini pada saat waktu shalat tiba.

Red: Budi Raharjo

Rep: Nidia Zuraya

Page 22: Makalah sejarah seni rupa islam   mengenal arsitektur mesjid-mesjid di negara non muslim

BAB 3 KESIMPULAN

Kata masjid terulang sebanyak dua puluh delapan kali di dalam Al-Quran. Dari

segi bahasa, kata tersebut terambil dari akar kata sajada-sujud, yang berarti patuh, taat,

serta tunduk dengan penuh hormat dan takzim. Meletakkan dahi, kedua tangan, lutut, dan

kaki ke bumi, yang kemudian dinamai sujud oleh syariat, adalah bentuk lahiriah yang

paling nyata dari makna-makna di atas. itulah sebabnya mengapa bangunan yang

dikhususkan untuk melaksanakan shalat dinamakan masjid, yang artinya "tempat

bersujud." Dalam pengertian sehari-hari, masjid merupakan bangunan tempat shalat

kaum Muslim. Tetapi, karena akar katanya mengandung makna tunduk dan patuh,

hakikat masjid adalah tempat melakukan segala aktivitas yang mengandung kepatuhan

kepada Allah semata. Fungsi masjid paling tidak dinyatakan oleh hadis Rasulullah Saw.

ketika menegur seseorang yang membuang air kecil (di samping) masjid: Masjid-masjid

tidak wajar untuk tempat kencing atau (membuang sampah).

Ia hanya untuk (dijadikan tempat) berzikir kepada Allah Ta'ala, dan membaca (belajar)

Al-Quran (HR Muslim).

Dengan kata lain, masjid adalah tempat ibadah dan pendidikan dalam

pengertiannya yang luas. Bukankah Al-Quran berbicara tentang segala aspek kehidupan

manusia? Sebagai manusia yang berkesenimanan kita bukan hanya mengamati keindahan

ornamen dan segi arsitektur mesjid tetapi kita juga harus mengetahui fungsi mesjid

sebagai sarana beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu’wataala serta

selalu memakmurkan mesjid, mesjid kecil di desa-desa atau mesjid agung di perkotaan.

Page 23: Makalah sejarah seni rupa islam   mengenal arsitektur mesjid-mesjid di negara non muslim

SUMBER

http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2013/01/18/masjid-kobe-selamat-dari-dua-bencana-

dahsyat-520739.html

http://mazkurb.blogspot.com/2013/02/spanyol-dengan-istana-alhambra-dan.html

http://myblog4blog.blogspot.com/2010/08/masjid-merah-di-jantung-kolombo.html

DAFTAR PUSTAKA

Mulyawan, Candra, Muhamad. 2014. Mengenal Arsitektur Mesjid-Mesjid Di

Eropa..: FPBS UPI BANDUNG, Bandung.