138
SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN (Analisis Putusan M.A.R.I Nomor 501 K/PDT.SUS-HKI/2013) Oleh : Feby Adelia Paramita Sari NIM : 1112048000027 K O N S E N T R A S I H U K U M B I S N I S P R O G R A M S T U D I I L M U H U K U M FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1438H/2017M

SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN

(Analisis Putusan M.A.R.I Nomor 501 K/PDT.SUS-HKI/2013)

Oleh :

Feby Adelia Paramita Sari

NIM : 1112048000027

K O N S E N T R A S I H U K U M B I S N I S

P R O G R A M S T U D I I L M U H U K U M

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1438H/2017M

Page 2: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang
Page 3: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang
Page 4: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang
Page 5: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

v

ABSTRAK

Feby Adelia Paramita Sari, “Sengketa Atas Hak Merek ALLADDIN dengan

ALADIN (Analisis Putusan MA No. 501K/PDT.SUS-HKI/2013)”, Konsentrasi

Hukum Bisnis Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 1438 H/2017 M.

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui perlindungan hokum terhadap

suatu merek terkenal dan untuk mengetahui interpretasi hakim dalam

pertimbangan hokum dalam kasus ALLADDIN dan ALADIN ini telah sesuai

dengan ketentuan pada undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan

menggunakan metode pendekatan Perundang-undangan (statutory approach),

pendekatan kasus (case approach dan pendekatan konseptual (conseptual

approach). Pendekatan Perundang-undangan mengacu pada Undang-undang

Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek. Sedangka Pendekatan kasus adalah

pendekatan yang dilakukan dengan cara menelaah suatu kasus yang telah menjadi

putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap dalam hal ini Putusan MA No.

15 Tahun 2001 Tentang Merek. Dan pendekatan konseptual beranjak dari

pandangan-pandangan dan doktrin-doktrin yang berkembang didalam ilmu

hukum.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Majelis Hakim dalam memutus

sengketa merek ini telah keliru dan kurang tepat, sebab terjadinya ketidaksesuaian

dengan fakta hokum dan alasan-alasan hokum yang dikemukakan dalam putusan

kasasi dengan kenyataannya. Pada hakikatnya Indonesia sebagai salah satu negara

anggota Konvensi Paris harus tunduk dengan peraturan yang berlaku, sehingga

merek terkenal yang belum terdaftar di Indonesia tetap mendapat perlindungan

hukum.

Kata Kunci : Sengketa, hak, merek.

Daftar Pustaka : dari tahun 1977 sampai 2013.

Pembimbing : Dewi Sukarti,M.A

H. Syafrudin Makmur, S.H., M.H.

Page 6: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

vi

KATA PENGANTAR

سم هلل ب رحمن ا يم ال رح ال

Puji Syukur Penelit panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya serta memberikan segala petunjuk dan kemudahan

kepada penelit sehingga penelit dapat menyelesaikan penelitan skripsi ini.

Shalawat serta salam penelit panjatkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW

beserta keluarga, para sahabat dan para umat-Nya.

Skripsi yang berjudul “SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN

DENGAN ALADIN(Analisis Putusan M.A.R.I Nomor 501 K/PDT.SUS-

HKI/2013)” Penelit susun untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana

Hukum pada Konsentrasi Hukum Bisnis Program Studi Ilmu Hukum Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelit sadari bahwa tanpa dukungan, bimbingan, nasihat dan motivasi

dari berbagai pihak, maka bukanlah hal yang mudah bagi Penelit untuk menyusun

dan menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, Penelit mengucapkan terimakasih

kepada Yang Terhormat :

1. Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A., Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Asep Syarifuddin Hidayat, S.H.,M.H, dan Drs. Abu Tamrin, SH.,M. Hum

Ketua Program Studi dan Sekertaris Program Studi Ilmu Hukum Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

vii

3. Dewi Sukarti, MA, dan Syafrudin Makmur, S.H., M.H. dosen pembimbing

yang telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran untuk mengarahkan dan

memotivasi selama membimbing Penelit.

4. Dosen-dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang memberikan ilmunya kepada Penelit.

5. Pengelola Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Pengelola Perpustakaan Utama

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan

fasilitas buku-buku, jurnal dan sumber kepustakaan lainnya kepada Penelit.

Serta Kepala dan Staf bagian Umum, Bagian Akademik dan seluruh civitas

akademika Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Terimakasih yang amat besar kepada Ayahanda Totok Adrianto dan Ibunda

Novi Sulasmi Handayani yang telah memberikan nasihat, doa dan kasih

sayang yang luar biasa besar kepada Penelit.

7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan semangat pada peneliti

yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penelit mengucapkan terimakasih atas bantuan, motivasi dan doa yang

telah diberikan semua pihak. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikannya.

Alhirnya Penelit dengan senang hati menerima segala teguran, kritik maupun

saran demi kesempurnaan karya ini.

Jakarta, 27 Februari 2017

Penelit

Page 8: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

ix

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ ..ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ................................................................ ..iii

LEMBAR PERNYATAAN................................................................................... ..iv

ABSTRAK .............................................................................................................. ..v

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ..vi

DAFTAR ISI .......................................................................................................... .viii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... ..1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. ..1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................... ..9

C. Pembatasan dan Rumusan Masalah ................................................ 10

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................... 11

E. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu .............................................. 12

F. Kerangka Teori dan konseptual ...................................................... 14

G. Metode Penelitian ........................................................................... 20

H. Sistematika Penulisan ..................................................................... 24

BAB II DEFINISI DAN PENGATURAN MEREK DALAM UNDANG-

UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK.......... .26

A. Pengertian Merek ............................................................................ .26

B. Persyaratan Merek .......................................................................... .31

C. Pendaftaran Merek .......................................................................... .33

D. Penghapusan dan Pembatalan Merek ............................................. .36

E. Lisensi Merek ................................................................................. .36

BAB III PROFIL KASUS ................................................................................. .40

A. Duduk Perkara ................................................................................ .40

B. Profil DKSH Malaysia Sdn. Bhd .................................................... .44

Page 9: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

x

C. Merek ALLADDIN dan ALADIN ................................................. .49

D. Perlindungan Hukum Terhadap Merek Terkenal .......................... .51

E. Amar Putusan M.A.R.I Nomor 501 K/PDT.SUS-HKI/2013 ......... .58

BAB IV PERTIMBANGAN HAKIM TERHADAP SENGKETA MEREK

ALLADDIN DENGAN ALADIN PADA PUTUSAN M.A.R.I

NOMOR 501 K/PDT.SUS-HKI/2013 ................................................ .61

A. Pertimbangan Hakim ...................................................................... .61

B. Pertimbangan Hukum Sengketa Merek ALLADDIN dengan

ALADIN Pada Putusan M.A.R.I Nomor 501 K/PDT.SUS-HKI/2013

........................................................................................................ .83

C. Penafsiran hakim terhadap Sengketa Merek ALLADDIN dengan

ALADIN Pada Putusan M.A.R.I Nomor 501 K/PDT.SUS-HKI/2013

........................................................................................................ .86

BAB V PENUTUP ........................................................................................... .94

A. Kesimpulan ..................................................................................... .94

B. Saran ............................................................................................... .95

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ .97

LAMPIRAN ........................................................................................................... .100

1. Tentang Putusan M.A.R.I Nomor 501 K/PDT.SUS-HKI/2013 .................. .100

Page 10: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi ini, produk-produk yang ditawarkan pasar

semakin banyak dan beragam sehingga menyebabkan para produsen sulit

dalam mendapatkan pangsa pasarnya. Terlebih lagi media massa dan

masyarakat yang saat ini sudah semakin berkembang dan maju.

Masyarakat yang semakin maju mulai memperdagangkan produknya

melalui pengiklankan yang merujuk pada mereknya. Merek dalam hal ini

sangat penting dalam penentuan kualitas barang atau produk yang

ditawarkan oleh produsen kepada konsumen. Merek juga sangat

berpengaruh penting dalam pengiklanan dan pemasaran karena publik

sering mengaitkan suatu image, kualitas atau reputasi barang dan jasa

dengan merek tertentu.1

“Merek” sesuai dengan definisinya yang tercantum dalam Pasal 1

Ayat (1) Undang-undang (UU) Tentang Merek, berbunyi: “Merek adalah

tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka,

susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki

daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau

jasa”.2

1 Tim Lindsey, Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar,(Bandung: PT. Aliumni,

2013), h.131.

2 C. S. T. Kansil, Hak Milik Intelektual, (Jakarta: Sinar Grafika, 1997), h. 150.

Page 11: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

2

Merek secara umum berfungsi sebagai cara promosi terhadap

barang dagangannya guna mencari dan memperluas pasarannya, di bidang

industri merek juga berperan sangat penting yaitu untuk meningkatkan dan

mensinergiskan pertumbuhan industri yang sehat dan menguntungkan

semua pihak.

Merek mempunyai peran penting bagi pemegang hak atas

mereknya. Sama halnya dengan hak cipta dan paten serta hak atas

kekayaan intelektual lainnya maka hak merek juga merupakan bagian dari

hak atas intelektual. Khusus mengenai hak merek secara eksplisit disebut

sebagai benda immaterial dalam konsideran Undang-undang (UU) Nomor

15 Tahun 2001 tentang Merek, bagian menimbang butir a, yang berbunyi :

“bahwa di dalam era perdagangan global, sejalan dengan konvensi-

konvensi internasional yang telah diratifikasi Indonesia, peranan mereka

menjadi sangat penting, terutama dalam menjaga persaingan usaha yang

sehat”3

Di Indonesia hukum Hak Kekayaan Intelektual (HKI) memegang

peranan yang vital bagi perlindungan terhadap penerapan suatu ide yang

memiliki nilai komersial sejak diratifikasinya standar perlindungan yang

ditetapkan Agreement on Trade Related aspects of Intellectual Property

3 OK. Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights),

(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2004), h.329.

Page 12: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

3

Rights (TRIP’s) Agreement, seiring dengan era World trade Organization

(WTO) di mana Indonesia merupakan anggota/bagian di dalamnya.4

Semakin berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dan

juga semakin meningkatnya keinginan masyarakat dalam memiliki suatu

barang, semakin banyak pula para pelaku usaha yang mulai melakukan

kecurangan dalam perdagangannya atau dengan kata lain para pelaku

usaha ini melakukan persaingan usaha tidak sehat demi mendapatkan suatu

profit.

Merek merupakan suatu tanda yang sangat penting dalam suatu

penjualan produk. Karena di era yang sudah semakin maju ini, masyarakat

melihat kualitas suatu produk berdasarkan mereknya. Merek yang sudah

terkenal di pasaran luas dianggap memiliki kualitas tinggi atau aman

dikonsumsi untuk konsumen. Tahapan di mana perusahaan menjadikan

suatu merek itu menjadi terkenal dan sangat diminati oleh masyarakat

menimbulkan banyak para pesaing yang beritikad tidak baik dengan

melakukan persaingan usaha tidak sehat dengan cara pemalsuan, peniruan,

pembajakan produk bermerek dengan mendapatkan keuntungan dagang

yang besar dalam waktu yang singkat, baik kesamaan merek dalam

pokoknya ataupun keseluruhan. Sehingga jika perusahaan menggunakan

merek yang sama dengan perusahaan lain, maka para konsumen mungkin

4 Tim Lindsey, Hak Kekayaan Intelektual, h.23.

Page 13: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

4

merasa tertipu karena telah membeli dan menggunakan produk dengan

kualitas yang lebih rendah.5

Salah satu contoh yaitu sengketa merek dagang ALLADDIN untuk

produk pemantik api milik DKSH Malaysia Sdn. Bhd (Penggugat). Merek

ALLADDIN memproduksi pemantik api berbahan dasar gas yang dapat

dibuang, pemantik-pemantik lain yang seluruhnya tergolong dalam kelas

barang 34. DKSH Malaysia Sdn. Bhd yang berkedudukan di 74 Jalan

University 46200, Petaling Jaya, Selangor, Darul Ehsan, Malaysia. Merek

ALLADDIN telah terdaftar di Malaysia dan di berbagai negara Asia.

DKSH Malaysia Sdn. Bhd saat ingin mendaftarkan mereknya di

Indonesia, ternyata merek serupa dengan merek ALADIN No.

IDM000035246 milik Muktar (Tergugat) sudah terdaftar di Direktorat

Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (HKI) pada tanggal 18 April 2005.

Merek ALADIN milik Tergugat memproduksi korek api, geretan,

korek pemantik gas (gas lighter) batu api dan tergolong dalam kelas

barang 34. Bila dibandingkan dengan merek milik Tergugat pendaftaran

merek ALLADDIN milik DKSH Malaysia Sdn. Bhd (Penggugat) di

negara asalnya Malaysia sudah didaftarkan pada tahun 1981. DKSH

Malaysia Sdn. Bhd mengajukan gugatan pembatalan merek terdaftar

terhadap Muktar sebagai pemilik merek ALADIN dan Pemerintah R.I.,

Cq. Departemen Kehakiman dan HAM Cq. Direktorat Jenderal Hak

Kekayaan Intelektual.

5 Tim Lindsey, Hak Kekayaan Intelektual, h.132.

Page 14: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

5

DKSH Malaysia Sdn. Bhd (Penggugat) keberatan dengan adanya

merek “ALADIN” pada kelas yang sama dengan sertifikat miliknya yang

tentunya sangat bertentangan dengan pasal 6 Ayat (1) huruf a jo. Pasal 4

Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek, yang berbunyi

“mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhan dengan Merek

pihak lain yang sudah terdaftar lebih dahulu untuk barang atau jasa yang

sejenis.”

Merek milik Penggugat sudah didaftarkan diberbagai negara seperti

Kamboja, Thailand, India, Singapura. Merek milik Penggugat juga

mengajukan permohonan pendaftaran merek “ALLADDIN” di Drektorat

Merek, Ditjen HKI, Dep. Hukum & HAM R.I. pada tanggal 6 Januari

2010 dan tercatat dengan Agenda Nomor D00 2010 000387.

Merek “ALLADDIN” khususnya untuk jenis barang pemantik api

yang diproduksi Penggugat telah beredar dan digunakan di berbagai

negara Asia termasuk Indonesia. Merek dagang “ALADIN” juga terdaftar

dengan Nomor IDM 000035246 pada tanggal 18 April 2005. Perbuatan

Muktar yang telah mendaftarkan mereknya “ALADIN” yang terdapat

persamaan pada pokoknya dengan merek “ALLADDIN” milik DKSH

Malaysia Sdn. Bhd untuk barang/jasa yang sejenis, merupakan perbuatan

yang beritikad tidak baik dan tidak jujur yang membonceng, meniru atau

menjiplak ketenaran merek milik Penggugat demi kepentingan usaha

Tergugat yang berakibat kerugian bagi Penggugat atau menimbulkan

Page 15: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

6

kondisi persaingan curang, mengecoh atau menyesatkan

pelanggan/konsumen.

Merek memberikan sejumlah manfaat baik bagi produsen maupun

konsumen. Bagi produsen, merek berperan sangat signifikan sebagai :

1. Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau

pelacakan produksi bagi perusahaan;

2. Wujud proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik;

3. Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas sehingga mereka

bisa dengan mudah memilih dan membelinya lagi lain waktu;

4. Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk

dari para pesaing;

5. Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum,

loyalitas pelanggan, dan citra unik yang terbentuk dalam benak

konsumen; serta

6. Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatan masa

datang dan peluang melakukan ekstensi merek.

Sementara bagi konsumen, merek juga memiliki beberapa manfaat

yang dikelompokan dalam 8 manfaat, antara lain :

1. Indentifikasi, mengidentifikasi produk yang dibutuhkan atau dicari;

2. Praktikalitas, memfasilitasi penghematan waktu dan energi melalui

pembelian ulang identik dan loyalitas;

Page 16: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

7

3. Garansi, memberikan jaminan bahwa konsumen bisa mendapatkan

kualitas yang sama sekalipun pembelian dilakukan pada waktu atau di

lokasi manapun;

4. Optimisasi, memberikan kepastian bahwa konsumen dapat membeli

alternatif terbaik dalam kategori produk tertentu dan pilihan terbaik

untuk tujuan spesifik;

5. Karakterisasi, mendapatkan konfirmasi mengenai citra diri konsumen

atau citra yang ditampilkan ke[ada orang lain;

6. Kepuasan terwujud melalui familiaritas dan intimasi dengan merek

yang telah digunakan atau dikonsumsi selama bertahun-tahun;

7. Hedoistik, pesona berkaitan dengan daya tarik merek, logo, komunikasi,

dan imbalan eksperiensial; dan

8. Etika, kepuasan berkaitan dengan perilaku bertanggung jawab merek

bersangkutan dalam hubungannya dengan masyarakat.6

Fungsi pendaftaran merek adalah sebagai cara bukti bahwa

seseorang atau suatu badan hukum adalah pemilik sah dari merek tersebut

kemudian juga sebagai dasar untuk menolak permohonan orang atau badan

hukum lain yang ingin mendaftarkan merek tersebut serta mencegah orang

atau badan hukum lain menggunakan merek yang sama, sistem

pendaftaran merek di Indonesia adalah “First to file” atau bisa disebut juga

“First to register” yang artinya siapa saja yang lebih dahulu mendaftarkan

maka dialah pemilik yang berhak menggunakan mereknya yang disebut

6 Casavera, 8 Kasus Sengketa Merek di Indonesia,(Yogyakarta : Graha Ilmu, 2009), h. 16.

Page 17: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

8

juga “Hak Eksklusif” yakni hak yang diberikan oleh negara kepada

pemilik merek yang terdaftar dalam daftar umum merek untuk jangka

waktu tertentu dengan menggunakan sendiri merek tersebut atau

memberikan izin kepada pihak lain untuk menggunakannya.7

Manfaat pendaftaran merek adalah sebagai komersialisasi merek

melalui penjualan ataupun lisensi serta meningkatkan nilai atau jaminan

kualitas dimata investor dan institusi keuangan, meningkatkan kemampuan

dalam penyelenggaraan persaingan sehat dalam dunia perdagangan dan

membantu perlindungan dan penegakkan haknya, karena itulah bahwa

merek bukanlah suatu hal yang dapat dilihat sebelah mata, pemerintah

Indonesia sebetulnya telah menerapkan peraturan perundangan yang

mengatur tentang merek.

Di dalam Undang-undang Nomor 15 tahun 2001 Tentang Merek

memuat segala hal yang berkaitan dengan proses pendaftaran merek itu

sendiri mulai dari syarat dan tata cara permohonan, pengalihan hak atas

merek terdaftar, lisensi, penghapusan dan pembatalan pendaftaran merek,

penyelesaian sengketa merek hingga ketentuan pidana.

Merek dapat didaftarkan dengan memenuhi persyaratan

sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 4 Undang-undang Nomor 15

Tahun 2001 Tentang Merek yang berbunyi, “Merek tidak dapat didaftar

7 . Gatot Supramono, Menyelesaikan Sengketa Merek Menurut Hukum Indonesia,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 12

Page 18: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

9

atas permohonan yang diajukan oleh Pemohon yang beritikad tidak baik”.

Pasal 5 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek yang

berbunyi, “Merek tidak dapat didaftar apabila Merek tersebut mengandung

salah satu unsur di bawah ini :

a. bertentangan dengan Peraturan Perundang-undanganan yang berlaku,

moralitas agama, kesusilaan, atau ketertiban umum;

b. tidak memiliki daya pembeda;

c. telah menjadi milik umum; atau

d. merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yang

dimohonkan pendaftarannya.”8

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk

membahas permasalahan mengenai tahapan pemeriksaan merek dalam

bentuk skripsi dengan judul SENGKETA ATAS HAK MEREK

ALLADDIN DENGAN ALADIN (Analisis Putusan M.A.R.I Nomor 501

K/PDT.SUS-HKI/2013).

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi

masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Adanya perbedaan dalam Undang-undang Nomor 15 tahun 2001

Tentang Merek dan pertimbangan hakim tentang ketentuan kriteria

merek terkenal.

8 OK. Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual, h.335.

Page 19: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

10

b. Unsur itikad tidak baik dalam menjalankan dan mengembangkan

usahanya. Menurut pertimbangan hakim Mahkamah Agung tidak

terdapat adanya unsur itikad tidak baik karena merek Alladdin bukan

merek terkenal sedangkan menurut Undang-undang merek yang sudah

terdaftar lebih dari 4 negara dikatakan merek terkenal.

c. Ketentuan Pasal 11 mengenai hak prioritas dalam Undang-undang

Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek tidak diterapkan dengan baik.

Sehingga merek yang telah terdaftar di Negara asalnya tidak mendapat

perlindungan di Indonesia.

C. Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini, penulis membatasi penelititian yang akan

dilakukan dengan hanya membahas penerapan perlindungan hukum

terhadap pendaftar pertama (first to file) hak merek dalam kaitannya

dengan kasus sengketa merek antara merek “ALLADDIN” dengan

“ALADIN” yang telah diputus oleh Mahkamah Agung dalam putusan

Nomor 501 K/PDT.SUS-HKI/2013.

D. Perumusan Masalah

Sebagaimana latar belakang dan pembatasan masalah yang telah

penulis kemukakan, perumusan masalah untuk judul penelitian diatas

sebagai berikut :

a. Bagaimana Perlindungan Hukum Terhadap Merek Terkenal Pada

Sengketa Merek Antara Merek “ALLADDIN” dengan Merek

“ALADIN” ?

Page 20: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

11

b. Bagaimana Pertimbangan Hakim Terhadap Persamaan Merek

ALLADDIN dengan ALADIN Pada Putusan Mahkamah Agung Nomor

501 K/PDT.SUS-HKI/2013?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penulisan adalah untuk medalami tentang

permasalahan-permasalahan yang telah dirumuskan dalam perumusan

masalah. Secara khusus tujuan penulisan ini dapat dirumuskan sebagai

berikut :

a. Untuk mengetahui perlindungan hukum yang diberikan kepada

pemegang hak merek dalam Undang-undang Nomor 15 Tahun

2001 Tentang Merek pada Putusan Mahkamah Agung Nomor 501

K/PDT.SUS-HKI/2013.

b. Untuk mengetahui dasar pertimbangan hakim terhadap persamaan

merek ALLADDIN dengan ALADIN.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dengan dilakukannya

penelitian ini secara umum penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan dibidang hukum khususnya Hukum Bisnis dalam bidang

Hak Kekayaan Intelektual, utamanya mengenai segala aspek yang

menyangkut tentang merek. Manfaat khusus yang bersifat teoritis

maupun praktis :

Page 21: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

12

a. Secara Teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan

penerapan perlindungan hukum bagi pendaftaran pertama (first to

file) atas suatu hak merek di Indonesia menurut Undang-undang

Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek. Hasil penelitian ini berguna

bagi perkembangan ilmu pengetahuan hukum dan dapat dijadikan

sebagai pengetahuan terhadap permasalahan pendaftaran merek

serta kepemilikan hak merek.

b. Secara Praktis, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran kepada lembaga atau instansi terkait dalam

upaya permohonan dan pendaftaran merek. Dapat dijadikan sebagai

bahan pertimbangan Hakim Mahkamah Agung dalam menjatuhkan

putusannya, sehingga dapat diketahui apakah keputusan yang

diambil telah tepat. Hasil penelitian ini juga diharapkan berguna

khususnya bagi para akademisi, dapat dijadikan bahan bacaan dan

referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya.

F. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu

Untuk menghindari kesamaan judul dalam penelitian ini, penulis

telah melakukan penelusuran studi terdahulu yang berkaitan dengan

penelitian ini. Penelitian tersebut adalah sebagai berikut :

1. Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2015, disusun oleh Febyo Hartanto yang

berjudul “Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Merek Dagang

Asing di Indonesia (Analisis Putusan Pengadilan Niaga Nomor :

Page 22: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

13

69/PDT.SUS/Merek/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst)”. Penulis di atas

membahas mengenai perlindungan merek dagang asing milik Advance

Beauty Systems Inc.(produk kecantikan) di Indonesia. Selain

membahas mengenai perlindungan merek dagang asing, dalam skripsi

di atas juga membahas mengenai perkembangan investasi asing di

Indonesia. Di mana jika perlindungan merek asing yang ada di

Indonesia tidak dilindungi secara tepat berdasarkan Undang-undang,

maka hal tersebut akan berpengaruh pula terhadap investasi asing

terhadap Indonesia. Sedangkan skripsi ini hanya membahas mengenai

perlindungan hukum terhadap pemegang merek dagang asing

ALLADDIN (pemantik api) di mana terdapat merek lain yang

memiliki persamaan pada pokoknya atau keseluruhan.

2. Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2015, disusun oleh Clara Fenty Zahara

yang berjudul “ Persamaan Merek Cardinal dengan Cadinar

(Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 892 K/Pdt.Sus/2012

dalam kasus PT. Multi Garmenjaya dengan PT. Gaisha Cahaya

Mandiri)”. Penulis di atas membahas mengenai persamaan merek

dagang Cardinal dengan Cadinar dimana menurut penulis kedua merek

tersebut tidak mempunyai persamaan keseluruhan. Sedangkan skripsi

ini membahs mengenai persamaan merek ALLADDIN dengan

ALADIN di mana menurut penulis, kedua merek tersebut memiliki

Page 23: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

14

persamaan pada pokoknya. Perbedaan dari skripsi diatas jelas terdapat

pada objek penelitian dan pertimbangan hakim.

3. Buku karya Prof. Tim Lindsey, B.A., LL.B., Blitt, Ph.D, dkk yang

berjudul Hak Kekayaan Intelektual diterbitkan oleh PT. Alumni tahun

2013. Buku ini memberikan pengantar mengenai definisi merek,

jangka waktu perlindungan merek, dan merek terkenal.

4. Jurnal Ragam Jurnal Pengembangan Humaniora Vol. 11 Nomor 3,

Desember 2011 yang diulis oleh Nur HidAyati (staf pengajar teknik

mesin Politeknik Negeri Semarang) mengenai “Perlindungan Hukum

pada Merek yang Terdaftar”. Jurnal ini membahas lebih menyeluruh

terhadap tindakan penjiplakan (passing off) dalam suatu merek dan

kajiannya lebih banyak fokus pada dasar hukum penjiplakan (passing

off) secara internasional. Sedangkan skripsi ini membahas mengenai

perlindungan hukum terhadap merek terkenal yang terdaftar dan fokus

pada dasar hukum nasional.

G. Kerangka Teori dan Konseptual

1. Kerangka Teori

Hukum merupakan aturan yang sengaja diciptakan oleh

masyarakat agar tercapai kehidupan yang tertib, aman, damai, dan

tentram.9 Termasuk di dalamnya yaitu hukum perlindungan atas hak

kekayaan intelektual yang salah satunya adalah merek. Undang-

undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek yang terdaftar dalam

9 Gatot Supramono, Pendaftaran Merek Berdasarkan UU Nomor 19 Tahun 1992, (Jakarta

: Djambatan, 1996), h.1.

Page 24: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

15

Daftar Umum Merek (DUM) Direktorat Merek Hak Kekayaan

Intelektual (HKI) membawa konsekuensi bahwa merek tersebut harus

dilindungi. Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual perlu dipahami

makna Hak Kekayaan Intelektual (HKI) itu sendiri sebagai hak milik

atas kekayaan yang timbul karena kemampuan intelektual manusia.

Hak Kekayaan Intelektual merupakan hasil proses kemampuan dan

berbentuk immaterial yang dapat mendatangkan keuntungan ekonomi

yang tinggi dan mahal. Salah satu produk Hak Kekayaan Intelektual

adalah merek. Merek memiliki nilai yang berarti dan tinggi bagi

pemiliknya, terlebih lagi merek tersebut menjadi merek yang terkenal.

Perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual didasarkan

pada beberapa teori tentang hak milik. Hak milik dikenal dalam

hukum perdata pada dasarnya berasal dari konsep kebendaan. Hak

Kekayaan Intelektual sebagai sebagian dari kebendaan yang tidak

berwujud dimana disebutkan dalam Pasal 449 KUHPerdata “Barang

adalah tiap benda dan tiap hak yang dapat menjadi obyek dari hak

milik”. Yang dimaksud dengan benda adalah segala sesuatu yang

dapat dikuasai dengan hak milik tanpa memperdulikan jenis dan

wujudnya.

Menurut Fitzgerald, teori perlindungan hukum Salmond yaitu

bertujun mengintegrasikan dan mengkoordinasikan berbagai

kepentingan dalam masyarakat karena dalam suatu lalu lintas

Page 25: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

16

kepentingan, perlindungan terhadap kepentingan tertentu dapat

dilakukan dengan cara membatasi berbagai kepentingan dilain pihak.10

Menurut Satijipto Raharjo, perlindungan hukum adalah

memberikan pengayoman terhadap Hak Asasi Manusia (HAM) yang

dirugikan oleh orang lain dan perlindungan itu diberikan kepada

masyarakat agar dapat menikmati semua hak-hak yang diberikan oleh

hukum.11

Hak atas kepemilikan merek merupakan hak eksklusif yang

diberikan oleh negara kepada pemilik merek terdaftar dan memiliki

jangka waktu tertentu. Jangka waktu tersebut dapat dipergunakan

sendiri oleh pemilik merek atau dapat memberikan izin kepada pihak

lain untuk menggunakannya. Merek yang dilindungi oleh hukum

harus didaftarkan dengan itikad baik melalui permohonan pendaftaran

merek yang diajukan secara tertulis kepada Direktoret Jenderal Hak

Kekayaan Intelektual Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia (Ditjen Hak Kekayaan Intelektual) yang secara

khusus menangani merek adalah Direktorat Merek. Merek yang telah

terdaftar di Ditjen Hak Kekayaan Intelektual dapat dibatalkan atau

tidak dapat diterima karena terdapat unsur pendaftaran merek yang

beritikad tidak baik.

10

Satijipto Raharjo, Ilmu Hukum, (Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 2000), h.53.

11 Satijipto Raharjo, Ilmu Hukum,h.54.

Page 26: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

17

Terkait dengan kerangka teori tersebut di atas dan rumusan

masalah dalam penulisan ini, penulis menjelaskan beberapa konsep

dasar yang terdiri atas definisi-definisi yang penulis kutip dari bahan

primer, yaitu :

1. Merek

Definisi merek menurut Undang-undang Nomor 15 Tahun

2001 Tentang Merek terdapat dalam (Pasal 1 Ayat (1)). Dalam

Undang-undang Nomor 15 tahun 2001 Tentang Merek

didefinisikan sebagai sebuah tanda yang terdiri dari gambar, nama,

kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi

dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan

digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.

2. Hak Atas Merek

Hak atas merek diatur dalam Undang-undang Nomor 15 tahun

2001 tentang Merek. Hak atas merek terdapat dalam Pasal 3

Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek. Yang

dimaksud dengan hak eksklusif adalah hak yang diberikan oleh

Negara kepada pemilik merek yang terdaftar dalam Daftar Umum

Merek untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri

merek tersebut atau memberikan izin kepada pihak lain untuk

menggunakannya (Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001).

Page 27: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

18

3. Merek Dagang

Merek dagang menurut Undang-undang Nomor 15 Tahun

2001 Tentang Merek terdapat dalam Pasal 1 Ayat (2). Merek

dagang didefinsiskan sebagai merek yang digunakan pada barang

yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara

bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan

berang-barang sejenis lainnya.

4. Merek Jasa

Merek jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang

diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara

bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-

jasa sejenis lainnya. Definisi mengenai merek jasa terdapat dalam

Pasal 1 Ayat (3) Undang-undang Nomor 15 tahun 2001 Tentang

Merek.

5. Perlindungan Merek

Perlindungan merek adalah kekuatan hukum yang melindungi

pemilik merek untuk kepentingan suatu merek. Mengenai

perlindungan merek terdapat dua bagian dalam Undang-undang

Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek. Pada Pasal 28 Undang-

undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek terdapat aturan

mengenai Jangka Waktu Perlindunggan Merek Terdaftar. Pada

Pasal 35 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek

Page 28: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

19

terdapat pengaturan mengenai Perpanjangan Jangka Waktu

Perlindungan Merek Terdaftar.

6. Persamaan Pada Pokoknya

Persamaan Pada Pokoknya adalah kemiripan yang disebabkan

oleh adanya unsur-unsur yang menonjol antara merek yang satu

dengan merek yang lain. Beberapa hal dapat menimbulkan kesan

adanya persamaan baik mengenai bentuk, cara penempatan, cara

penulisan atau kombinasi antara unsur-unsur ataupun persamaan

bunyi ucapan yang terdapat dalam merek-merek tersebut.12

7. Itikad tidak baik

Itikad tidak baik adalah suatu tindakan pihak lain atau pihak

ketiga yang akan mendaftarkan merek dagangnya di Ditjen Hak

Kekayaan Intelektual. Itikad tidak baik diindikasikan dengan tidak

memiliki unsur pembeda dengan merek yang telah terdaftar dan

merek itu bertentangan dengan moralitas agama, kesusilaan, serta

ketertiban umum. Mengenai itikad tidak baik terdapat dalam Pasal

4,5, dan 6 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek.

8. Pembatalan merek

Pembahasan mengenai pembatalan merek terdapat dalam Pasal

68 Undang-undang Nomor 15 tahun 2001 Tentang Merek.

Pembatalan merek adalah tindakan oleh pihak yang berwenang

(Ditjen Hak Kekayaan Intelektual) untuk tidak menerima merek

12

Ahmadi Miru, Hukum Merek, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h.16.

Page 29: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

20

yang bersangkutan atas prakarsa sendiri, karena merek yang

didaftarkan memiliki persamaan pada pokoknya atau kesluruhan

dengan merek milik pihak lain yang telah terdaftar terlebih dahulu.

Pembatalan juga dilakukan apabila tidak ada unsur pembedanya

sama sekali serta adanya niat buruk dari pendaftar untuk

melakukan persaingan tidak sehat dengan merek pihak lain.

H. Metode Penelitian

1. Tipe Penelitian

Penelitian merupakan suatu kegiatan pengumpulan data-data yang

dibutuhkan untuk menjawab suatu permasalahan. Soerjono Soekanto

dalam bukunya menjelaskan bahwa “penelitian merupakan suatu

kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan kosntruksi yang

dilakukan secara metodologis, sistematis, dan konsisten. Metodologis

berarti sesuai dengan metode atau cara tertentu. Sistematis adalah

berdasarkan suatu sistem, sedangkan konsisten berarti tidak adanya hal-

hal yang bertentangan dalam suatu kerangka tertentu”.13

Tipe penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah

metode penelitian yuridis normatif, yaitu penelitian yang dilakukan

mengacu pada norma hukum yang terdapat pada Peraturan Perundang-

undangan dan keputusan pengadilan serta norma-norma yang berlaku di

13

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, cet. Ke-3, (Jakarta: Universitas

Indonesia Press, 1986), h.42.

Page 30: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

21

masyarakat atau juga menyangkut kebiasaan yang berlaku di

masyarakat.14

2. Pendekatan Masalah

Sehubungan dengan tipe penelitian yang digunakan yaitu yuridis

normatif, maka pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan

Perundang-undangan (statutory approach), pendekatan kasus (case

approach dan pendekatan konseptual (conseptual approach).

Pendekataan Perundang-undangan (statutory approach) yaitu dilakukan

dengan menelaah semua Undang-undang dan regulasi yang bersangkut-

paut dengan isu hukum yang akan dihadapi dan dipecahkan. Dalam

Pendekatan Perundang-undangan ditujukan untuk mempelajari

kesesuaian dan konsistensi antara satu undang- undang dengan undang-

undang lainnya, atau antara undang- undang dengan Undang-undang

dasar, atau antara regulasi dengan Peraturan Perundang-undangan. 15

Pendekatan kasus (case approach) merupakan pendekatan yang

dilakukan dengan cara melakukan telaah terhadap kasus-kasus yang

berkaitan dengan isu yang dihadapi yang telah menjadi putusan

pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.16

14

Soerjono Seokanto dan Sri Mahmudji, Peranan dam Penggunaan Kepustakaan di

Dalam Penelitian Hukum, (Jakarta: Pusat Dokumentasi Universitas Indonesia, 1997), h.18.

15 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, (jakarta : Kencana Prenada Media, 2008),

h. 93.

16 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, h. 94.

Page 31: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

22

Pendekatan konseptual (conseptual approach) beranjak dari

pandangan-pandangan dan doktrin-doktrin yang berkembang didalam

ilmu hukum.17

3. Sumber Data

a. Sumber data primer adalah sumber data yang bersifat autoritatif yang

artinya mempunyai otoritas. Bahan-sumber data primer meliputi

Perundang-undangan, dan Putusan-putusan Hakim Mahkamah Agung

Republik Indonesia. Dalam penelitian ini yang termasuk dalam sumber

data primer, yaitu :

- Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek;

- Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia. Nomor 279

PK/Pdt/1992;

- Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 19

K/HaKI/2013/PN/Niaga.Jkt.Pst. jo. Nomor 87/Pdt.Sus-

Merek/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst.

- Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 501

K/PDT.SUS-HKI/2013. 18

b. Sumber data sekunder berupa semua publikasi tentang hukum yang

bukan merupakan dokumen-dokumen resmi. Publikasi tentang

17

Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, h. 95.

18 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, h. 141.

Page 32: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

23

hukum meliputi buku-buku teks, kamus hukum, jurnal hukum, dan

komentar-komentar atas putusan pengadilan.19

c. Bahan non-hukum adalah bahan diluar sumber data primer dan

sumber data sekunder yang dipandang perlu20

seperti buku-buku

merek.

4. Metode Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data, pada umumnya dikenal tiga jenis cara

pengumpulan data, yaitu studi dokumen atau bahan pustaka,

pengamatan atau observasi, dan wawancara atau interview. Berdasarkan

pendekatan yang dipergunakan dalam memperoleh data, maka cara

pengumpulan data yang dipergunakan penulis adalah studi kepustakaan.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pengumpulan

data melalui studi kepustakaan (library research) yaitu dengan

melakukan penelitian terhadap berbagai sumber bacaan seperti buku-

buku yang berkaitan dengan Hak atas Kekayaan Intelektual, Merek dan

Putusan Pengadilan.

5. Pengolahan dan Analisis Data

Adapun data hukum, baik data hukum primer, data hukum

sekunder maupun data non-hukum diuraikan dan dihubungkan

sedemikian rupa, sehingga ditampilkan penulis dalam penulisan yang

19

Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, h. 141.

20 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, h. 143.

Page 33: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

24

lebih sistematis untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan.

Cara pengolahan data hukum dilakukan secara deduktif yakni menarik

kesimpulan dari suatu permasalahan yang ada. Sehingga pertanyaan

atas masalah dapat teruraikan dan terjawab.

6. Teknik Penulisan

Skripsi ini disusun dengan teknis penulisan yang berpedoman

pada buku “Petunjuk Penulisan Skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012”.

I. Sistematika Penulisan

Sistematika skripsi ini terbagi dalam lima bab. Masing-masing bab

terdiri atas beberapa subbab sesuai pembahasan dan materi yang diteliti.

Adapun perinciannya sebagai berikut :

BAB I Pada bagian pertama, penulis akan membahas mengenai

Pendahuluan, yang memuat: Latar Belakang Masalah,

Pembatasan dan Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat

Penelitian, Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu, Kerangka

Teori dan Konseptual, Metode Penelitian, dan Sistematika

Penulisan.

BAB II Bagian kedua, penulis akan membahas mengenai Tinjauan

Hak Atas Merek, yang akan mengulas tentang Pengertian

Merek, Persyaratan Merek, Peraturan Perundang-undangan

tentang Pendaftaran Merek, Penghapusan dan Pembatalan

Merek dan Lisensi Merek.

Page 34: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

25

BAB III Profil Kasus, pada bab ini penulis akan membahas

mengenai Profil DKSH Malaysia Sdn. Bhd, membahas

mengenai ALLADDIN dan ALADIN, Duduk Perkara dan

terakhir membahas mengenai Amar Putusan Mahkamah

Agung Nomor. 501 K/PDT.SUS-HKI/2013.

BAB IV Analisi Putusan, pada bab ini penulis akan membahas

mengenai pertimbangan Hakim terhadap Putusan

Mahkamah Agung Nomor 501 K/PDT.SUS-HKI/2013,

Pertimbangan Hukum dan metode penafsiran hakim .

BAB V Penutup yang berisi Kesimpulan dan Saran. Bab ini

merupakan bab terakhir dari penulisan skripsi ini, untuk itu

penulis menarik beberapa kesimpulan dari hasil penelitian,

disamping itu penulis menengahkan beberapa saran yang

dianggap perlu.

Page 35: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

26

BAB II

DEFINISI DAN PENGATURAN MEREK

DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001

A. Pengertian Merek

Definisi merek berdasarkan prespektif hukum yang disepakati

secara internasional adalah: “tanda atau serangkaian tanda yang

menyatakan asal produk atau jasa dan membedakannya dari para

pesaing”.1 Secara yuridis definisi serupa juga tertera di dalam ketentuan

Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 mendefinisikan :

“bahwa merek sebagai tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-

huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur

tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan

perdagangan barang atau jasa. Penjelasan mengenai unsur-unsur merek

adalah sebagai berikut” :2

1. Gambar

Gambar adalah semua objek yang dapat dilukis/digambar, hasil karya

berupa lukisan, gambar teknik baik dihasilkan dengan tangan atau

elektronik.

1 Casavera, 8 Kasus Sengketa Merek di Indonesia, cet.I, (Yogyakarta : Graha Ilmu,

2009), h.8.

2 M. Yahya Harahap, Tinjauan Merek Secara Umum dan Hukum Merek di Indonesia

Berdasarkn Undang-undang Nomor 19 Tahun 1992 Tentang Merek, (Bandung: Citra Aditya

Bakti, 1996), h.182.

Page 36: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

27

2. Nama

Nama meliputi segala jenis benda budaya, barang ekonomi, makhluk

hidup atau benda mati. Selain itu nama juga meliputi nama perorangan,

keluarga dan badan hukum termasuk diambil dari geografi seperti

gunung, kota, daerah, sungai atau nama tempat. Dari uraian di atas

menunjukkan banyaknya macam nama :

a. Nama keluarga (family name) Sering dipergunakan sebagai unsur

merek, meruoakan hak yang melekat secara alami pada tahap orang.

Suatu nama juga mengandung berbagai ragam pengertian sesuai azas

yang pertama nama yang tidak banyak mengandung pengertian.

Macam nama berikutnya nama yang sangat umum dipakai

masyarakat. Nama yang dimaksud tidak boleh dijadikan merek, karena

potensial dapat mengaburkan identitas khusus seseorang sebab banyak

nama yang sama. Nama orang terkenal bersifat relatif untuk memakai

sebagai nama merek harus ada persetujuan tertulis terhadap yang

mempunyai nama. Nama jenis (generic name) adalah mengandung

kata-kata, tulisan maupun gambar yang dijadikan merek dengan jenis

barang atau jasa.

b. Nama dagang (trade name) identitas dari Corporation Name.

c. Nama bisnis (business name).

d. Nama badan hukum terdaftar (registered company names) yang

disingkat Company Names.

Page 37: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

28

3. Kata

Yang dimaksud kata adalah pengertian perkataan baik asing, nasional,

maupun daerah, bisa kata sifat, kata kerja dan kata benda, diambil

dalam bidang tertentu. Yang memiliki patokan harus memiliki daya

pembeda, cukup sederhana, susunan huruf dianggap perkata, kata-kata

keterangan barang atau jasa, perkataan sugesti dan perkataan yang

mengandung fantasi.

4. Angka-angka

Angka-angka yang dimaksud adalah angka-angka bersifat majemuk

tidak boleh terdiri dari satu angka saja, harus lebih dari dua angka

memerluka kombinasi dengan unsur lain. Pada prinsipnya merek yng

terdiri dari angka-angka saja tidak dapat dijadikan merek.3

Merek yang terdiri dari angka-angka saja tidak jelas akan daya

pembedanya, tidak mampu untuk berdiri sendiri sebagai identitas

mandiri yang terlalu umum. Merek yang hanya terdiri dari titik-titik,

garis, angka-angka, huruf-huruf, lingkaran, segitiga dianggap tidak

mempunyai daya pembeda karena terlampau sederhana bentuknya.4

3 Sudargo Gautama, Hukum Merek Indonesia, (Bandung : Alumni, 1977), h. 32.

4 Djoko Prakoso, Hukum Merek dan Paten Sederhana Indonesia ( Jakarta : Dhara Prize,

1991), h.51.

Page 38: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

29

5. Susunan Warna

Susunan warna adalah kombinasi gambar atau lukisan geometris, sirkel,

diagonal yang melekat pada gambar persegi panjang, siku-siku, atau

bundaran. Unsur warna lebih mempunyai karakter identitas yang lebih

potensial memiliki daya pembeda.5

6. Kombinasi dari unsur-unsur

Kombinasi unsur-unsur adalah suatu unsur yang dapat dipakai sebagai

tanda untuk menciptakan suatu merek barang dan atau jasa. Unsur-

unsur yang dimaksud adalah gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-

angka dan susunan warna yang masing-masing unsur dapat berdiri

sendiri tanpa kombinasi antara satu dengan yang lainnya atau seluruh

unsur dapat dikombinasikan.

Selain beberapa batasan juridis yang sudah di jelaskan diatas, para

sarjana juga memberikan pendapatnya tentang merek, yaitu :

1. H.M.N. Purwo Sutjipto, S.H., memberikan pendapat bahwa, “Merek

adalah suatu tanda, dengan mana suatu benda tertentu dipribadikan,

sehingga dapat dibedakan dengan benda lain yang sejenis”.6 Pendapat

H.M.N. Purwo Sutjipto, S.H., menekankan kepada suatu tanda tertentu

yang dipribadikan untuk membedakan dengan benda lain yang sejenis.

5 Sudargo Gautama, Hukum Merek Indonesia (Bandung : Alumni, 1977), h.34.

6 H.M.N Purwo Sutjipto, Pengertian Pokok-Pokok Hukum Dagang Indonesia, (Jakarta :

Djambatan, 1984) h. 82.

Page 39: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

30

2. Prof. R. Soekardono, S.H., memberikan pendapat bahwa, “ merek

adalah sebuah tanda (Jawa: ciri atau tengger) dengan mana dipribadikan

sebuah barang tertentu, di mana perlu juga dipribadikan asalnya barang

atau menjamin kualitasnya barang dalam perbandingan dengan barang-

barang sejenis yang dibuat atau diperdagangkan oleh orang-orang atau

badan-badan perusahaan lain”.7 Pendapat R. Soekardono serupa dengan

pendapat H.M.N. Purwo Sutjipto namun beliau menambahkan tanda

yang dipribadikan asal barangnya atau menunjukkan kualitas dari

barang tersebut agar berbeda dengan barang-barang sejenis yang dibuat

oleh orang-orang atau badan-badan perusahaan lain.

3. Mr. M..H Tirtaamidjaya, memberikan pendapat, “suatu merek pabrik

atau merek perniagaan adalah suatu tanda yang dibubuhkan di atas

abrang atau di atas bungkusnya, gunanya membedakan barang itu

dengan barang-barang sejenis lainnya”. 8 pendapat Mr. Tirtaamidjaya

suatu tanda yang berada di atas barang atau bungkusnya berguna untuk

membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya.

4. Drs. Iur Suryatin, memberikan pendapat, “ Suatu merek dipergunakan

untuk membedakan barang yang bersangkutan dari barang sejenis

lainnya oleh karena itu, barang yang bersangkutan dengan diberi merek

7 R. Soekardono, Hukum Dagang Indonesia, Jilid I, Cet.VIII, (Jakarta : Dian Rakyat,

1983), h. 149.

8 Mr. M.H Tirtaamidjaya, Pokok-pokok hukum Perniagaan, (Jakarta : Djambatan, 1962),

h.82.

Page 40: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

31

tadi mempunyai : tanda asal, nama, jaminan terhadap mutunya”.9

Beliau memberikan pendapat merek dipergunakan untuk membedakan

dengan barang sejenis lain yang mempunyai tanda asal, nama, dan

jaminan mutunya.

Berdasarkan pendapat dari para sarjana di atas, dapat disimpulkan

bahwa merek merupakan suatu tanda yang dimiliki oleh seseorang atau

pengusaha yang digunakan untuk membedakan benda/barang yang

dimiliki dengan merek-merek lainnya.

B. Persyaratan Merek

Syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh setiap orang atau badan

hukum ketika ingin mendaftarkan merek tersebut yakni merek tersebut

harus mempunyai daya pembeda yang cukup.10

Jika suatu barang atau

hasil produksi suatu perusahaan tidak mempunyai kekuatan pembedaan

dianggap tidak cukup mempunyai kekuatan pembedaan dan karenanya

bukan merupakan merek.11

Pada Pasal 5 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang

Merek telah disebutkan bahwa suatu merek tidak dapat didaftarkan apabila

mengandung salah satu unsur di bawah ini :

1. Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

moralitas, kesusilaan, dan ketertiban umum;

9 Suryatin, Hukum Dagang I dan II, ( Jakarta : Prad Paramita, 1980), h. 84.

10 OK. Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual, h.384.

11 Sudagro Gautama, Hukum Merek Indonesia, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1993),

h.26.

Page 41: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

32

2. Tidak memiliki daya pembeda;

3. Telah menjadi milik umum; atau

4. Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa

yang dimohonkan pendaftarannya.

Selanjutnya Pasal 6 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001

Tentang Merek memuat ketentuan mengenai penolakan pendaftaran,

pendaftaran merek ditolak apabila:

a. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan

merek lain dari pihak lain yang sudah terdaftar lebih dahulu untuk

barang dan/atau jasa yang sejenis;

b. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan

merek yang sudah terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa

sejenis;

c. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan

indikasi geografis yang sudah dikenal;

d. Merupakan atau menyerupai nama orang terkenal, foto, atau nama

badan hukum yang dimiliki orang lain, kecuali atas persetujuan tertulis

dari yang berhak;

e. Merupakan tiruan atau menyerupai nama atau singkatan nama, bendera,

lambang atau simbol atau emblem negara atau lembaga nasional

maupun internasional, kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang

berwenang;

Page 42: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

33

f. Merupakan tiruan atau menyerupai tanda atau cap atau stempel resmi

yang digunakan oleh negara atau lembaga pemerintah, kecuali atas

persetujuan tertulis pihak yang berwenang.

C. Pendaftaran Merek

Pendaftaran merek bertujuan untuk memperoleh kepastian hukum

dan perlindungan hukum terhadap hak atas merek. Hal ini berarti bahwa

hak atas merek baru lahir jika telah didaftarkan oleh pemiliknya ke kantor

merek dalam hal ini Direktorat Jemderal Hak Kekayaan Intelektual.

Dengan demikian sifat pendaftaran hak atas merek merupakan suatu

kewajiban yang harus dilakukan oleh pemiliknya, tanpa didaftarkan hak

itu tidak akan timbul, karena hak itu pada dasarnya diberikan oleh Negara

atas dasar pendaftaran.

Terdapat dua sistem pendaftaran merek yang dianut di Indonesia

yaitu sistem deklaratif dan sistem konstitutif, Undang-undang Nomor 15

Tahun 2001 Tentang Merek menganut sistem konstitutif. Sistem

pendaftaran merek secara konstitutif ini merupakan perubahan mendasar

dalam Undang-undang Merek Indonesia yang selalu menganut sistem

deklaratif (Undang-undang Nomor 21 Tahun 1961 Tentang Merek). 12

Dalam sistem konstitutif (first to file principle), hak atas merek

diperoleh melalui pendaftaran, artinya hak ekslusif atas suatu merek

diberikan karena adanya pendaftaran (required by registration). Pada

sistem konstitutif pendaftaran merek mutlak dilakukan sehingga merek

12

OK. Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual, h. 362.

Page 43: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

34

yang tidak didaftar tidak akan mendapat perlindungan hukum.13

Sedangkan sistem deklaratif (first to use principle) menitik beratkan pada

pemakaian pertama. Siapa yang memakai pertama kali suatu merek maka

pemakai pertama merupakan yang berhak menurut hukum atas merek

yang bersangkutan. Jadi pemakaian pertama yang menciptakan hak atas

merek, bukan karena adanya pendaftaran.14

Urgensi pendaftaran merek di Indonesia diberikan kepada pemilik

merek yang mendaftarkan mereknya, artinya bahw hak atas merek lahir

sejak tanggal penerimaan permohonan (filing date) merek. Pengukuhan

pendaftaran merek di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual

Kekayaan Intelektual memiliki fungsi diantaranya:15

1. Sebagai alat bukti bagi pemilik merek;

2. Sebagai dasar penolakan terhadap merek yang sama keseluruhan atau

sama pada pokoknya dan dimohonkan pendaftaran oleh orang lain

untuk barang dan/atau jasa sejenis;

3. Sebagai dasar untuk mencegah orang lain memakai merek yang sama

keseluruhan atau sama pada pokoknya dalam peredaran untuk barang

dan/atau jasa sejenis;

13

Rachmadi Usman, Hukum Hak atas Kekayaan Intelektual Perlindungan dan Dimensi

Hukumnya di Indonesia, (Badung: Alumni 2003), h. 331.

14 OK. Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual, h.363.

15 http://ww.dgip.go.id/fungsi-pendaftaran-merek, Diakses pada tanggal 1 Oktober 2016,

Pukul 17.57 WIB.

Page 44: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

35

Tata cara permohonan pendaftaran merek di Indonesia telah

termuat dalam Pasal 7 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang

Merek yakni Permohonan pendaftaran diajukan secara tertulis dalam

bahasa Indonesia kepada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual

dengan mencantumkan:

a. Tanggal, bulan, dan tahun;

b. Nama lengkap, kewarganegaraan, dan alamat pemohon;

c. Nama lengkap dan alamat kuasa apabila permohonan diajukan melalui

kuasa;

d. Warna-warna apabila merek yang dimohonkan pendaftarannya

menggunakan unsur-unsur warna;

e. Nama negara dan tanggal permintaan merek yang pertama kali dalam

hal permohonan diajukan degan Hak Prioritas.

Permohonan selanjutnya ditandatangani oleh Pemohon atau

Kuasanya, yang dimaksud dengan Pemohon dapat terdiri dari satu orang

atau beberapa orang secara bersama atau badan hukum, kemudian untuk

pemohonan yang diajukan lebih dari satu Pemohon yang secara bersama-

sama berhak atas merek tersebut, semua nama Pemohon dicantumkan

dengan memilih salah satu alamat sebagai alamat mereka. Dan

permohonan tersebut ditandatangani oleh salah satu dari Pemohon yang

berhak atas merek tersebut dengan melampirkan persetujuan tertulis dari

para Pemohon yang mewakilkannya. Sedangkan untuk permohonan yang

Page 45: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

36

diajukan melalui Kuasanya, surat kuasa untuk itu ditandatangani oleh

semua pihak yang berhak atas merek tersebut.

D. Pembatalan Merek

Pasal 69 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek

mengatur mengenai pembatalan merek. Guagatan pembatalan pendaftaran

merek hanya dapat diajukukan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak

tanggal pendaftaran merek atau gugatan pembatalan dapat diajukan tanpa

batas waktu apabila merek yang bersangkutan bertentangan dengan

moralitas agama, kesusilaan, atau ketertiban umum sebagaimana termuat

dalan Pasal 69 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek.

Pembatalan pendaftaran merek dilakukan oleh Direktorat Jenderal Hak

Kekayaan Intelektual dengan mencoret merek yang bersangkutan dari

Daftar Umum Merek dengan memberikan catatan alasan dan tanggal

pembatalan tersebut. Pencoretan pendaftaran suatu merek dari daftar Umum

Merek akan diumumkan dalam Berita Resmi Merek. Dengan demikian

pembatalan dan pencoretan pendaftaran merek mengakibatkan berakhirnya

perlindungan hukum atas merek yang bersangkutan.16

E. Lisensi Merek

Lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemilik merek terdaftar

kepada pihak lain dengan melalui suatu perjanjian berdasarkan pada

16

Ahmad M. Ramli, Buku Panduan Hak Kekayaan Intelektual, (Jakarta : Direktorat

Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Hak Kekayaan Intelektual Kementrian Hukum dan Hak Asasi

Manusia Republiik Indonesia, 2013).

Page 46: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

37

pemberi hak untuk menggunakan merek tersebut baik untuk seluruh ataupun

sebagian jenis barang dan/atau jasa yang didaftarkan dalam jangka waktu

dan syarat tertentu.17

Perjanjian lisensi wajib dimohonkan pencatatannya kepada

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kekayaan Intelektual dan

dicatat dalam Daftar Umum Merek (DUM) serta diumumkan dalam Berita

Resmi Merek. Akibat hukum yang timbul dari adanya pencatatan perjajian

lisensi tersebut adalah perjanjian lisensi tersebut selain berlaku bagi para

pihak juga berlaku bagi pihak ketiga.18

Dalam Pasal 46 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang

Merek disebutkanbahwa penggunaan merek terdaftar di Indonesia oleh

penerima lisensi dianggap sama dengan pengguna merek tersebut di

Indonesia oleh pemilik merek. Namun, jika perjanjian lisensi memuat

ketentuan baik secara langsung maupun tidak langsung dapat

menimbulkan akibat yang merugikan perekonomian Indonesia atau

memuat pembatasan yang menghambat teknologi pada umumnya maka

Direktorat Jenderal Hak kekayaan Intelektual wajib untuk menolak

17

Adrian Sutedi, S.H., M.H., Hak Atas Kekayaan intelektual , (Jakarta : Sinar Garafika,

2013), h.94.

18 OK. Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual,396.

Page 47: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

38

melakuka pencatatan perjanjian lisensi tersebut, dengan memberikan alasan

yang jelas kepada pemilik merek dan/atau kuasanya.19

19

Gunawan Widjaja, Seri Hukum Bisnis: Lisensi, (Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada,2003). H. 3.

Page 48: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

40

BAB III

PROFIL KASUS ALLADDIN DENGAN ALADIN

A. Duduk Perkara

Kasus merek antara Muktar yang beralamat di Jalan Mandong Lubis

No.55, Medan. Dalam hal ini memberi kuasa kepada Harles Sihombing,

S.H., dan kawan-kawan Advokat, disebut sebagai Pemohon Kasasi dahulu

Tergugat. Melawan DKSH Malaysia Sdn.Bhd, sebuah perusahaan yang

didirikan berdasarkan Undang-undang Malaysia yang beralamat di 74

Jalan University 46200, Petaling Jaya, Selangor, Darul Ehsan, Malaysia,

yang diwakili oleh Direktur Perseroan LIAN TENG HAI. Dalam hal ini

memberi kuasa kepada H. Amris Pulungan, S.H., dan kawan-kawan, para

Advokat pad Firma Pulungan, Wiston & Partners, disebut sebagai

Termohon Kasasi dahulu Penggugat.

Bermula saat Penggugat menggugat Tergugat melalui Pengadilan

Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan berakhir dengan amar

Putusan Nomor 87/ Merek/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst menyebutkan bahwa

mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian dan menyatakan bahwa

merek ALLADDIN milik Penggugat sebagai merek terkenal, kemudian

Putusan tersebut telah menyatakan adanya pembatalan merek milik

Tergugat dengan mencoretnya dari Daftar Umum Merek melalui

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dikarenakan terdapat

persamaan pada pokoknya dengan merek ALLADDIN. Terhadap amar

Putusan tersebut Tergugat keberatan menerima hasil Putusan tersebut dan

Page 49: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

41

akhirnya melalui kuasa hukum pihak Tergugat/Pemohon Kasasi

melakukan pengajuan ke Mahkamah AgungRepublik Indonesia dengan

menggugat Penggugat/Termohon Kasasi dengan maksud menjelaskan dan

menyatakan keberatan serta ketidakpuasan terhadap Putusan Pengadilan

negeri sebelumnya.

DKSH Malaysia Sdn. Bhd sebagai pemilik merek ALLADDIN telah

terdaftar di Negara asalnya Malaysia pada tanggal 01 Desember 1981, di

bawah daftar nomor M/093149. Merek ALLADDIN juga telah terdaftar di

berbagai Negara di wilayah Asia, yaitu :

1. Merek ALLADDIN dalam kelas 34 untuk melindungi jenis

barang : pemantik api berbahan dasar gas yang dapat dibuang.

Terdaftar di Negara Thailand pada tanggal 25 Maret 1987, di

bawah Daftar Nomor TM55926.

2. Merek ALLADDIN dalam kelas 34 untuk melindungi jenis

barang : pemantik api berbahan dasar gas yang dapat dibuang.

Terdaftar di Negara Singapura pada tanggal 29 Agustus 1988, di

bawah Daftar Nomor T8804639A.

3. Merek ALLADDIN dalam kelas 11 dan 34 untuk melindungi

jenis barang : pemantik api berbahan dasar gas yang dapat

dibuang. Terdaftar di Negara Kamboja pada tanggal 30 April

2010, di bawah Daftar Nomor KH/36641/11 dan KH/36642/11.

Merek ALLADDIN telah didaftarkan untuk perlindungan jenis

barang kelas 34. Jenis barang kelas 34 adalah tembakau, barang-barang

Page 50: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

42

keperluan merokok, dan korek api.1 Merek ALLADDIN telah digunakan

oleh Penggugat diberbagai Negara termasuk di Indonesia dan secara terus-

menerus dan mengeluarkan biaya yang besar untuk melakukan promosi

merek tersebut.

DKSH Malaysia Sdn. Bhd sebagai pemilik merek ALLADDIN

mengajukan Permohonan Pendaftaran Merek ALLADDIN di Direktorat

Merek, Ditjen HaKI, Dep. Hukum & HAM R.I. (Kantor Merek) pada

tanggal 6 Januari 2010 dan tercatat dengan Agenda Nomor D00 2010

000387, untuk melindungi jenis barang : pemantik api berbahan dasar gas

yang dapat dibuang, pemantik-pemantik yang lain, seluruhnya tergolong

dalam kelas 34.

DKSH Malaysia Sdn.Bhd sebelumnya telah mengetahui bahwa di

dalam Daftar Umum Merek yang terdapat di Kantor Merek (di Direktorat

Merek, Ditjen HaKI, Dep. Hukum & HAM R.I.) telah didaftarkan merek

atas nama Muktar/Tergugat atas merek :

Merek : ALADIN

Daftar Nomor : IDM000035246

Tanggal Penerimaan : 6 Februari 2002

Tanggal pendaftaran : 18 April 2005

Kelas Barang : 34

Muktar/ Tergugat telah mendaftarkan Merek ALADIN untuk

melindungi jenis barang dalam kelas 34 yaitu korek api, geretan, korek

1 http://Staruphki.com/kelas-barang-untuk-merek.html. Diakses pada tanggal 16

November 2016, Pukul 15.07 WIB.

Page 51: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

43

pemantik gas (gas lighter) batu api. Dengan adanya pendaftaran merek

milik Tergugat, Penggugat merasa sangat keberatan karena merek

Tergugat memiliki persamaan pada pokoknya dengan merek ALLADDIN

milik Penggugat. Persamaan antara merek milik Tergugat dengan merek

milik Penggugat adalah sebagai berikut:

a. Visual :

Merek ALLADDIN milik

Penggugat

Merek ALADIN milik

Tergugat

b. Pengucapan :

Bunyi pengucapan Merek “ALADIN” adalah sama pada

pokoknya dengan Merek “ALLADDIN”. Kata-kata kedua merek

tersebut bila dibaca akan menimbulkan kesan yang sama karena

diawali dan diakhiri dengan huruf yang sama.

c. Persamaan jenis barang :

Tergugat telah mendaftarkan merek ALADIN untuk melindungi

jenis barang yang sama dengan merek Penggugat.

Merek ALLADDIN Merek ALADIN

Pemantik api berbahan bakar Korek api, geretan, korek

Page 52: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

44

gas yang dapat dibuang,

pemantik api yang lain;

seluruhnya tergolong dalam

kelas 34.

pemantik gas (gas lighter) batu

api.

Berdasarkan kriteria persamaan merek sesuai dengan Pasal 4

Undang-undang Nomor 15 tahun 2001 Tentang Merek, pendaftaran merek

milik Tergugat harus dibatalkan karena Tergugat mendaftarkan merek

tersebut dengan itikad tidak baik.

B. Profil DKHS Malaysia Sdn. Bhd

1. Sejarah DKHS Malaysia Sdn. Bhd

DKHS Malaysia merupakan perusahaan yang pada awalnya

menjalankan usaha di bawah nama Diethelm dengan kantor cabang

pertama didirikan di Penang pada tahun 1923. Kantor cabang

berikutnya didirikan di Kuala Lumpur pada tahun 1935. Sejak saat itu

DKHS tumbuh semakin kuat dengan Kantor Pusatnya yang berada di

Petaling Jaya, Selangor dan 19 Kantor Wilayah di seluruh Negeri.

DKHS Malaysia Sdn. Bhd sebelumnya bernama Diethelm

Holding (Malaysia) Berhad, dibentuk pada tanggal 24 Desember 1991.

Terbentuknya DKHS Group berawal dari penggabungan Diethelm

Service Asia dan SiberHegner. Pada tanggal 13 Desember 1994

perusahaan ini tercatat dalam Dewan Utama Bursa Malaysia Securities

Page 53: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

45

Berhad, yang kemudian dikenal dengan nama Kuala Lumpur Stock

Exchange.

DKHS merupakan perusahaan jasa global dengan jaringan

wilayah Asia. DKHS adalah Penyedia Layanan Pengembangan Pasar

Nomor 1. DKHS membantu perusahaan-perusahaan dan Brand-brand

lokal maupun Internasional untuk menumbuhkan bisnisnya baik di

pasar yang baru maupun yang sudah ada. DKHS mewakili klien dan

mendistribusikan produk-produk ke lebih dari 13.000 pelanggan yang

berkisar dari toko-toko kelontong setempat hingga Hypermart, dari

balai-balai pengobatan hingga rumah sakit, dari peternakan-peternakan

hewan hingga Laboratorium ilmiah dengan spesialisasi tinggi.

DKHS juga menawarkan porto-folio layanan terpadu yang luas

dan khas bersama dengan seluruh rantai nilai setiap produk, mulai dari

sumber daya, penelitian dan analisa, pemasaran dan penjualan, hingga

kepada distribusi dan logistik, serta layanan purna jual. Dalam Segmen

Pemasaran dan Distribusi, DKHS menyediakan portro-folio layanan

mulai dari pemasaran hingga penyediaan tenaga penjualan, distribusi

dan logistik, penagihan dan credit control, penanganan gudang dan

barang-barang retur serta layanan-layanan bernilai tambah lainnya.

Usaha dalam segmen ini diwakili dengan barang-barang konsumsi dan

bahan-bahan pengerjaan.

Layanan-layanan logistik DKHS difokuskan pada layanan-

layanan rantai pasok yang berkisar dari import, pengantaran,

Page 54: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

46

pergudangan dan distribusi, pemrosesan pemesanan, dan pengelolaan

pengambilan barang. Usaha dalam segmen ini diwakili dengan

perawatan kesehatan dan sebagian barang-barang konsumsi.

DKHS menyediakan sistem transportasi yang diberi nama DKHS

Transport Agencies yang menangani usaha ekspedisi untuk usaha

sendiri maupun pihak ketiga.DKHS memiliki kantor-kantor

indepens=den yang berlokasi di Pelabuhan-pelabuhan besar seperti

Port Klang, Pasir Gudang, Tanjung Pelepas, Kuantan Port dan Prai.

Layanan luasnya meliputi ekspedisi, ekspedisi barang, inklaring dan

pemeliharaan kapal, pengangkutan kontainer dan layanan truk

konvensional dari Port Klang, serta layanan konsolidasi kargo dari Port

Kalang ke seluruh pelabuhan di Malaysia Timur. DKHS Transport

Agencies adalah agen ekspedisi barang yang mendapat lisensi dari

Pabean Diraja Malaysia.

DKHS juga melakukan usaha-usaha lainnya yaitu usaha kue

keripik cokelat Famous Amos. Famous Amos adalah ritel kue keripik

cokelat serta aneka produk pelengkap pilihan seperti parsel, kado,

cokelat, serta gula-gula. Terdapat 70 Outlet Famous Amos yang

terletak di Malaysia Barat dan Timur. 2

2http://dksh.com/cs/Satellite?c=Page&childpagename=dksh_my%2FPage%2Fdksh_Page

_Default&cid=1412866635201&packedargs=childpagename%3Ddksh_my%252FPage%252Fdks

h_Page_Default%26d%3Dtouch&pagename=dksh%2Fdksh_Wrapper_Default. Diakses Pada

tanggal 16 November 2016, Pukul 21.07 WIB.

Page 55: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

47

2. Country Management

No. Name

1. Nicholas McLaren Head Country Management &

Group Finance Director

2. Chua Chong Hoon Vice President, Consumers

Goods

3. Dr Varun Sethi Vice President, Healthcare

4. Carol Tan General Manager, Performance

Materials

5. Robert Puschmann Managing Director, Technology,

Malaysia & Singapore

6. Monique Yong Director, Country Human

Resources

7. Rajes Seghal Vice President, Supply Chain

Management

8. Andre Chai Senior Legal Counsel

9. Andreas Kristanto Senior Manager, IT Country

3. Broad of Directors

No. Name

1. Michael Lim Hee Kiang Independent

Page 56: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

48

Non- Executive Chairman

Member of the Audit

Committee and Chairan of the

Nominating Committee

2. James Armand Menezes Independent

Non- Executive Director

Chairman ofthe Audit

Committee and Member of the

Nominating Committee

3. Datuk Haji Abdul Aziz

bin Ismail

Independent

Non-Executive Director and

Member of the Audit

Committee

4. Alexander Stuart Davy Independent

Non- Executive Director and

Member of the Nominating

Committee

5. Lee Chong Kwee Independent

Non- Executive Director

6. Jhon Peter Clare Non- independent

Non- Executive Director

7. Nicholas McLaren Non- independent Executive

Director/Group Finance

Page 57: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

49

Director

8. Lian Teng Hai Non- independent Executive

Director

C. Merek ALLADDIN dan ALADIN

Kemiripan antara merek satu dengan yang lain dikarenakan adaya

unsur-unsur yang menonjol dari merek-merek tersebut. Unsur-unsur

menonjol itu berdasarkan Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 15

Tahun 2001 Tentang Merek terdiri dari nama, kata, huruf-huruf, angka-

angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut.

Persamaan pada pokoknya pada suatu merek hanya hampir sama atau

serupa bentuknya. Jadi semua elemen pada merek tidak harus sama persis

ataupun sama secara utuh.3

Pada penjelasan Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang-undang Nomor 15

tahun 2001 tentang Merek hanya menyebutkan unsur-unsur tersebut

dikatakan menonjol apabila menimbulkan kesan adanya persamaan pada

bentuk, cara penempatan, cara penulisan atau kombinasi dari unsur-unsur

tersebut. Maka dikatakan dalam “persamaan pada pokoknya” kemiripan

itu bersifat substansial, yaitu meskipun merek-merek tersebut tidak sama

persis, namun perbedaannya masih dapat dilacak, dan persamaan yang

muncul dari merek-merek itu hanya berupa “kesan” dan tidak ada

3 Emmy Yuhassarie, Hak Kekayaan Intelektual dan Perkembangannya, (Jakarta : Pusat

Pengkajian Hukum, 2005), h. 184.

Page 58: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

50

persamaan secara utuh antara merek-merek tersebut. Dengan kata lain

merek-merek tersebut menurut pandangan umum terkesan mirip.

Berdasarkan teori tersebut, penulis menganggap penting untuk

mengajukan tampilan merek dari kedua belah pihak yang menjadi

sengketa pada kasus ini. Kedua merek tersebut memiliki unsur huruf yang

sama dan pengucapan yang sama.berikut adalah tampilan merek kedua

pihak :

1. Merek milik Penggugat.

Gambar 3.1 ALLADDIN

2. Merek milik Tergugat.

Gambar 3.2 ALADIN

Dilihat secara visual antara merek ALLADDIN dengan ALADIN

dapat diukur dari segi tampilan itu sendiri, baik cara penempatan, bentuk

atau kombinasi yang menimbulkan kesan adanya persamaan yang dapat

Page 59: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

51

membuat orang lain keliru, mengecoh atau bahkan menyesatkan konsumen

terhadap asal-usul merek yang satu dengan yang lainnya. Dari segi secara

fonetik berdasarkan cara pengucapannya atau bunyi merek sehingga

menimbulkan kesan adanya persamaan. Adanya persamaan bunyi antara

merek yang berbeda dapat menimbulkan kesan tumpang tindih dan

menyebabkan terkecohnya konsumen.

D. Perlindungan Hukum Terhadap Merek Asing dan Terkenal

Seiring dengan perkembangan zaman, terdapat banyak tindakan

dalam persaingan tidak sehat terhadap merek asing yang sudah terkenal.

Banyak industri yang memanfaatkan merek-merek terkenal untuk produk-

produknya dengan alasan mudah dijual dan tidak perlu repot-repot

mengurus mengenai nomor pendaftaran ke Direktorat Jenderal Hak

Kekayaan Intelektual untuk membangun citra produknya. Pengaturan

mengenai merek terkenal diatur dalam Pasal 6 Ayat (1) huruf b Undang-

undang Nomor 15 Tahun 2001 “permohonan harus ditolak oleh Direktorat

Jenderal apabila merek tersebut mempunyai persamaan pada pokoknya

atau keseluruhan dengan merek yang sudah terkenal milik pihak lain untuk

barang dan jasa sejenis”.4

Perlindungan atas merek pada dasarnya merupakan bagian dari

perlindungan hukum terhadap persaingan usaha tidak sehat yaitu perbuatan

melanggar hukum di bidang perdagangan. Perlindungan hukum terhadap

merek dalam hal ini guna melindungi merek yang telah didaftarkan

4 Sudargo Gautama, . Hukum Merek Indonesia, h. 43.

Page 60: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

52

dijauhkan dari orang-orang yang memiliki itikad buruk. Perlindungan

hukum tersebut bersifat perlindungan preventif dan perlindungan represif.5

1. Perlindungan hukum atas merek secara preventif merupakan sebuah

bentuk perlindungan yang mengarah pada perlndungan yang bersifat

pencegahan. Tujuannya adalah meminimalisir peluang terjadinya

pelanggrana merek dagang.

2. Perlindungan hukum atas merek secara represif merupakan

perlindungan hukum yang dilakukan untuk menyelesaikan atau

menanggulangi suatu peristiwa atau kejadian yang telah terjadi, yatitu

berupa pelanggaran hak atas merek.

Perlindungan hukum terhadap merek terkenal terdapat dalam

konvensi Internasional dan di Indonesia sendiri perubahan Undang-undang

Merek telah dilakukan sebanyak empat kali. Perubahan Undang-undang

sebanyak empat kali menunjukkan eksistensi merek asing yang sudah

terkenal dilindungi di Indonesia.

1. Paris Convention

Secara keseluruhan konvensi Internasional dibidang merek

dimulai pada tahun 1883 dengan ditanda-tangani The Paris Convention

for the Protection of Industrial Property yang merupakan salah satu

konvensi intelektual pertama dan terpenting. Awalnya konvensi ini

ditanda-tangani oleh 11 Negara peserta, kemudian hingga tahun 976

5 Indonesia Legal Center Publishing, Undang-undang Hak Atas Kekayaan Intelektual, (

Jakarta : CV. Karya Gemilang, 2010), h.99.

Page 61: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

53

anggota bertambah menjadi 82 negara, dan Indonesia termasuk di

dalamnya. Dalam Konvensi Paris, terminologi HKI meliputi : paten,

utility model, industriaal design, trademarks, service marks, trade

competition (Pasal 1 Provision of the Paris Convention for the

Protection of Industrial Property 1976, mentioned in the TRIPs

Agreement, WIPO, Geneva).

Tujuan dari Konvensi Paris adalah untuk mencapai unifikasi di

bidang perundang-undangan merek, dengan harapan agar tercipta satu

macam hukum tentang merek atau cap dagang yang dapat mengatur

mengenai merek secara seragam di seluruh dunia. Terdapat tiga hal

penting yang diatur dalam Konvensi Paris, yaitu:

a. National treatment yang artinya setiap warga negara peserta

Konvensi Paris bisa mengklaim negara peserta lainnya, agar ia

diperlakukan sama dengan warga negaranya sendiri, dalam hal

pemberian perlindungan merek.

b. Priority rights yaitu hak-hak prioritas yang diberikan kepada setiap

warga negara peserta konvensi untuk mendaftarakan mereknya

dalam jangka waktu 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal

pendaftaran mereknya di negara peserta Konvensi Paris.

c. Registration yang merupakan harmonisasi secara global sehubungan

dengan pendaftaran merek bagi setiap peserta Konvensi Paris.6

6 Dwi Rezeki Sri Astarini, Penghapusan Merek Terdaftar, (Bandung : PT. Alumni,

2009), 62.

Page 62: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

54

Indonesia menjadi anggota dari Paris Convention melalui

Keppres Nomor 24 tahun 1979 dengan disertai pengecualian terhadap

Pasal 1 sampai Pasal 12 dan Pasal 28 ayat (1). Terhadap pengecualian

Pasal 1 sampai Pasal 12 kemudian dicabut dengan Keppres Nomor 15

Tahun 1997 tentang perubahan Keppres Nomor 24 Tahun 1979,

sehingga Pasal 1 sampai Pasal 12 kemudian diberlakukan juga di

Indonesia.

Pada pasal 2 dan 3 Konvensi Paris, berlaku prinsip non

diskriminasi, sehingga hukum yang berlaku di negara sendiri berlaku

juga untuk warga negara perserta Konvensi Paris.

Pada Pasal 4 Konvensi Paris pendaftaran merek dapat dberikan

hak prioritas. Jadi seseorang yang sudah mendaftarakan hak milik

intelektualnya di suatu negara akan diberi prioritas dengan bentuk

kelonggaran waktu untuk mendaftarkan haknya di negara lain selama 6

bulan.

Bentuk perlindungan terhadap merek terkenal terletak pada Pasal

6 bis, yang menyebutkan bahwa masing-masing anggota disuatu negara

harus menolak permohonan pendaftaran yang sama atau mirip dengan

merek yang dianggap terkenal di negara itu. Konvensi Paris ini juga

tidak menyebutkan tentang defiinisi itikad tidak baik, namun pada

Pasal 6 bis ayat (3) disebutkan bahwa pembatalan merek terdaftar yang

Page 63: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

55

dipalsukan tanpa itikad tidak baik dapat diajukan kapan saja tanpa ada

batas waktu.

2. Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPs)-

World Trade Organization (WTO)

Perjanjian mengenai pembentukan World Trade Organization

(WTO ditanda-tangani tanggal 15 April 1994 di Marakesh sebagai

hasil konkret perundingan putaran Uruguay yang dimulai pada tahun

1986. Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan sistem

perdagangan Internasional yang lebih bebas dan adil dengan tetap

memperhatikan kepentingan-kepentingan khusus negara

berkembang. Salah satu topik yang dibag=has dalam putaran

Uruguay adalah TRIPs (Trade Related Aspects of Intellectual

Property Rights) atau aspek dagang yang terkait dengan Hak

Kekayaan Intelektual (HKI). Sebagai salah satu bagian persetujuan

pembentukan WTO, TRIPs telah memicu perubahan yang sangat

fenomenal dalam perkembangan sistem perlindungan Hak Kekayaan

Intelektual di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Persetujuan TRIPs menentukan standar-standar Internasional

tertentu bagi penegakan yang bersifat perintah dan mengharuskan

Negara anggota menyediakan perangakat kerja hukum yang efektif

untuk melindungi hak-hak kekayaan intelektual, termasuk

didalamnya merek. Setiap negara anggota memiliki kewajiban

Page 64: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

56

internasional untuk memasukkan TRIPs ke dalam hukum nasional

tentang hak kekayaan intelektual.7

Indonesia menjadi negara anggota dalam TRIPs melalui

Undang-undang Nomor 7 tahun 1994. Ketentuan tentang merek

dapat dilihat pada bagian 2 Pasal 16 Ayat (2) menyebutkan “ Article

6 bis of the paris Convention (1967) shall apply, mutatis mutandis,

to services. In determining wether a trademark is well-known,

Members shall take account of the knowledge in the Member

concerned which has been obtained as a result of the promotion of

the trademark”. Pasal 16 Ayat (2) TRIPs mengatur mengenai unsur

penting yang harus dipertimbangkan untuk menentukan apakah suatu

merek itu adalah merek terkenal atau tidak. Mengenai terkenal atau

tidaknya suatu merek dipertimbangkan dari pengetahuan masyarakat

tentang merek tersebut dalam sektor publik yang relevan.8

Yurisprudensi9 Mahkaham Agung Republik Indonesia Nomor

1486/K/1991 menyatakan bahwa pengertian merek terkenal adalah

apabila suatu merek telah beredar keluar dari batas-batas regional sampai

7 Normin Pakpahan, Pengaruh perjanjian WTO dan Pembentukan Hukum Nasional,

(Jurnal Hukum Bisnis, Vol. 3, 1998), h. 41.

8 Suyud Margono, Hak Milik Industri :Pengaturan dan Praktik di Indonesia,( Bogor:

Ghalia Indonesia, 2011), h.106. 9 Yurisprudensi adalah putusan-putusan hakim terdahulu yang telah berkekuatan huum

tetap dan diikuti oleh para hakim atau badan peradilan lain dalam memutus perkara atau kasus

yang sama. Ahmad Kamil dan M. Fauzan, Kaidah-kaidah Hukum Yurisprudensi, (Jakarta :

Lencana, 2004), h. 10.

Page 65: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

57

kepada batas-batas transnasional, dimana telah beredar keluar negara

asalnya dan dibuktikan dengan adanya pendaftaran merek yang

bersangkutan di beberapa negara.

Suatu merek dikatakan merek terkenal apabila pengetahuan umum

masyarakat dibidang usaha yang bersangkutan tinggi. Untuk menilai suatu

merek dapat dilihat berdasarkan eksistensi merek tersebut dalam

menjalankan bidang usahanya dan penyebar luasan distribusi dari produk

tersebut. Selain dari pengetahuan masyarakat, di;ihat pula reputasi merek

terkenal yang diperoleh dari promosi yang gencar dan besar-besaran.

Investasi di beberapa negara di dunia yang dilakukan oleh pemilik merek,

dan disertai bukti-bukti pendaftaran merek tersebut di beberapa negara.

Perlindungan hukum terhadap merek terkenal merupakan

kepentingan negara-negara tempat merek terkenal itu didaftar pertama

kali supaya memperoleh perlindungan hukum yang lebih ekstensif. Dalam

hal ini Indonesia terkondisikan untuk emngikuti tuntutan kepentingan

global. Bahwa pada hakikatnnya, merek terkenal membawa dimensi

perlindungan hukum yang bersifat lintas batas negara. 10

Perlindungan terhadap merek terkenal tidak hanya diberikan pada

barang atau jasa yang sejenis, melainkan juga terhadap barang atau jasa

yang tidak sejenis.11

Hal ini diatur dalam Pasal 6 Ayat (2) Undang-undang

10

Titon Slamet Kurnia, Perlindungan Hukum Terhadap Merek Terkenal di Indonesia

Pasca perjanjian TRIPs, (Bandung : P.T. Alumni, 2011), h. 96. 11

Sudargo Gautama dan Rizawanto Winata, Pembaharuan Hukum Merek Indonesia

(Dalam Rangka WTO,TRIPs) (Bandung : PT Citra Aditya Bakti, 1997), h.46.

Page 66: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

58

Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek yang menyebtkan bahwa

perlindungan merek terkenal untuk barang dan/atau jasa tidak sejenis dapat

diberlakukan sepanjang memenuhi persyaratan tertentu yang akan

ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Dengan mengacu kepada Konvensi Internasional yang telah

diratifikasi oleh pemerintah melalui undang-undang Nomor 7 Tahun 1994

tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade

Organization (Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia),

yaitu Pasal 6 Ayat (3) TRIPs dapat digunakan sebagai dasar perlindungan

hukum terhadap pemilik hak merek terkenal untuk barang dan/atau jasa

tidak sejenis dari merek pihak lain.

E. Amar Putusan MA No. 501 k/pdt.sus-hki/2013

Putusan hakim merupakan mahkota dan puncak dari suatu perkara

yang sedang diperiksa dan diadili oleh hakim. Maka, hakim dalam

membuat Putusan harus mempertimbangkan segala aspek di dalamnya.12

Pertimbangan hakim merupakan salah satu aspek terpenting dalam

menentukan terwujudnya nilai dari suatu Putusan hakim yang

mengandung keadilan (ex aequo et bono), mengandung kepastian hukum

dan kemanfaatan hukum.

Pada kasus ini Majelis Hakim Mahkamah Agung telah memberikan

pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

12

Achmad Rifai, Penemuan Hukum Oleh Hakim Dalam Prespektif Hukum Progresif,

(Jakarta : Sinar Grafika, 2011), h.94.

Page 67: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

59

1. Bahwa meskipun terbukti antara Merek Penggugat dengan Merek

yang digunakan Tergugat “mempunyai persamaan pada pokoknya”,

dan kelas barang yang sama yaitu kelas barang Nomor 34, akan tetapi

tidak terlihat ada itikad buruk Tergugat karena meskipun Penggugat

telah mendaftarkan Mereknya di 4 (empat) Negara Asia, belum cukup

syarat untuk menyatakan Merek Penggugat adalah Merek terkenal

sebagaimana kriteria yang tercantum dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b

Undang-undang Nomor 15 tahun 2001 (dalam penjelasan), karena

tidak ada bukti kalau untuk produksi tersebut Penggugat telah

mengeluarkan biaya promosi secara besar-besaran dan tidak ada bukti

semua masyarakat mengenal merek Penggugat;

2. Bahwa lebih dari itu Tergugat sudah jauh lebih dahulu mendaftarkan

mereknya di Indonesia yaitu pada tanggal 18 April 2005, sedangkan

Penggugat baru melakukan pendaftaran pada tangal 6 januari 2010;

3. Bahwa dengan demikian oleh karena Penggugat/Termohon Kasasi

pada tahun 2010 pernah mengajukan pendaftaran merek

Penggugat/Termohon Kasasi pada Ditjen HKI dan adanya penolakan

(vide Bukti P1-3), maka dengan mengacu pada Pasal 69 ayat (1)

Undang-undang Nomor 15 tahun 2001 Tentang Merek maka tenggang

waktu pengajuan pembatalan merek (5 Tahun) telah terlampaui

sehingga gugatan menjadi daluarsa dan Judex facti13

Pengadilan Niaga

telah keliru dalam menerapkan hukum. Oleh karena itu amar

13

Judex facti : Yang berwenang memeriksa fakta dan bukti dari suatu perkara.

Judex juris : memeriksa penerapan hukum dari suatu perkara dan tidak memeriksa

fakta dari perkara.

Page 68: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

60

Pengadilan negeri dalam konvensi tidak dapat dipertimbangkan dan

gugatan Rekonvensi tidak perlu dipertimbangkan (Merek

Tergugat/Pemohon Kasasi sudah diperpanjang sampai dengan tahun

2012).

Berdasarkan pertimbangan tersebut Majelis Hakim Mahkamah

Agung memberikan keputusan sebagai berikut :

1. Mengadili:

a. Mengabulkan permohonan Kasasi dari Pemohon Kasasi MUKTAR

tersebut;

b. Membatalkan Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri

Jakarta Pusat Nomor 87/ Merek/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 18

April 2013.

2. Mengadili Sendiri:

a. Dalam Konvensi : -

b. Dalam Eksepsi :

1) Menolak eksepsi turut Tergugat

c. Dalam Pokok Perkara :

1) Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

d. Dalam Rekonvensi :

1) Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima

e. Dalam Konvensi dan rekonvensi :

Page 69: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

61

1) Menghukum termohon Kasasi/Penggugat untuk membayar biaya

perkara dalam semua tingkat peradilan, yang dalam tingkat

Kasasi ditetapkan sebesar Rp. 5.000.000,00 (Lima Juta Rupiah).

Page 70: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

61

BAB IV

PERTIMBANGAN HAKIM TERHADAP SENGKETA MEREK

ALLADDIN DENGAN MEREK ALADIN

Berdasarkan Putusan M.A.R.I. Nomor. 501 K/PDT.SUS-HKI/2-013

A. Pertimbangan Hakim

Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai badan tertinggi

pelaksana kekuasaan kehakiman yang membawahi 4 (empat) badan

peradilan dibawahnya, yaitu peradilan umum, peradilan agama, peradilan

militer dan peradilan tata usaha negara, telah memutuskan bahwa hakim

harus membuat putusan yang ideal yang memuat idee des recht. Putusan

hakim harus mempertimbangkan segala aspek yang bersifat yuridis,

filosofis dan sosiologis, sehingga keadilan yang ingin dicapai, diwujudkan,

dan dipertanggungjawabkan dalam putusan hakim adalah keadilan yang

berorientasi pada keadilan hukum (legal justice), keadilan moral (moral

justice), dan keadilan masyarakat ( social justice).

Tugas pokok seorang hakim adalah menerima, memeriksa, dan

memutus serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya

berdasarkan asas bebas, jujur, dan tidak memihak di suatu sidang

pengadilan, dengan menjatuhkan suatu putusan yang disebut dengan

putusan hakim.1 Putusan hakim merupakan mahkota dan puncak dari suatu

perkara yang sedang diperiksa dan diadili oleh hakim tersebut. Seorang

1 Achmad Rifai, Penemuan Hukum Oleh Hakim, h. 52.

Page 71: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

62

hakim dalam membuat putusan harus memperhatikan dan

mempertimbangkan segala aspek di dalamnya, mulai dari perlunya kehati-

hatian, sedikit mungkin menghindari adanya ketidakcermatan, baik

bersifat formal maupun materiil sampai dengan kecakapan teknik

membuatnya.2 Dalam hal menjalankan tugas pokok seorang hakim, dalam

Pasal 5 Ayat (1) Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang

kekuasaan kehakiman menentukan bahwa: “hakim dan hakim konstitusi

wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa

keadilan yang hidup dalam masyarakat”. Dalam penjelasan pasal 5

tersebut disebutkan: “ ketentuan ini dimaksud agar putusan hakim dan

hakim konstitusi sesuai dengan hukum dan rasa keadilan masyarakat”.

Putusan perkara merek antara merek ALLADDIN dengan merek

ALADIN dijadikan salah satu gambaran dalam memutuskan perkara

merek khususnya dalam hal persamaan pada pokoknya. Pada kasus ini,

DKSH Malaysia Sdn, Bhd selaku pemegang merek ALLADDIN dan

selaku Penggugat mengajukan gugatan pembatalan merek yang dimiliki

Tuan Muktar selaku pemegang merek ALADIN.

Pada tanggal 10 Desember 2012 DKSH Malaysia Sdn, Bhd selaku

pemegang merek ALLADDIN mengajukan surat Gugatan Pembatalan

Merek ALADIN kepada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

dengan Register Perkara Nomor:87/

Pdut.Sus/Merek/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst.Dalam Kasus Merek ALLADDIN

2 Achmad Rifai, Penemuan Hukum Oleh Hakim, h. 94.

Page 72: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

63

dengan Merek ALADIN Majelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat

memutuskan :

1. Dalam Konvensi : -

2. Dalam Eksepsi :

Menolak Eksepsi Turut Tergugat

3. Dalam Pokok Perkara :

Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;

Menyatakan Merek ALLADDIN &Lukisan milik Penggugat sebagai

merek terkenal untuk bidang usaha yang bersangkutan;

Menyatakan bahwa merek Tergugat ALADIN & Lukisan :daftar No

IDM000035246 mempunyai persamaan pada pokoknya dengan

merek terkenal’ALLADDIN & Lukisan milik Pennggugat untuk

melindungi barangs sejenis;

Menyatakan merek ALADIN & Lukisan milik Tergugat telah

didaftarkan dengan itikad tidak baik;

Menyatakan Penggugat sebagai pemilik tunggal dan satu-satunya

yang berhak untuk menggunakan Merek Dagang ALLADDIN &

Lukisan di Indonesia untuk jenis barang : Pemantik api berbahan

dasar gas yang dapat dibuang, dan pemantik-pemantik yang lain

yang tergolong dalam kelas 34;

Membatalkan Merek ALADIN & Lukisan milik Tergugat yang

terdaftar dalam dafyar Umum Merek No. IDM000035246 Tanggal

18 April 2005 dan menggumumkannya dalam Berita Negara;

Page 73: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

64

4. Dalam Rekonvensi :

Menolak Gugatan Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya;

5. Dalam Konvensi dan Rekonvensi :

Menghukum Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi untuk

membayar biaya perkara; yang hingga kini ditetapkan sebesar

Rp. 1.516.000,- (satu juta lima ratus enam belas ribu rupiah);

Amar Putusan yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim Pengadilan

Niaga Jakarta Pusat berdasarkan pertimbangan :

1. Dalam Konvensi :

Menimbang, bahwa dalil-dalil gugatan Penggugat adalah sebagai

berikut :

- Bahwa pemilik Merek Dagang ALLADDIN dalam kelas 34

yang telah terdaftar di Negara asal Malaysia sejak tahun 1981

dan merupakan merek terkenal;

- Bahwa pada tanggal 06 Februari 2002 Tergugat telah

mendaftarkan merek ALADIN dalam kelas 34 untuk jenis

barang yang sama yaitu korek api, geretan korek pemantik api,

batu api;

- Bahwa merek ALADIN milik Tergugat tersebut mempunyai

persamaan pada pokoknya dengan merek ALLADDIN milik

Penggugat;

- Bahwa pendaftaran merek ALADIN milik Tergugat harus

dibatalkan karena telah didaftarkan dengan itikad tidak baik

Page 74: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

65

berdasarkan ketentuan Pasal 4 Undang-undang Nomor 15 Tahun

2001 Tentang Merek;

Menimbang, bahwa Tergugat membantah dalil-dalil gugatan

Penggugat dengan mengemukakan dali-dalil sebagai berikut :

- Bahwa antara merek Penggugat dengan merek Tergugat terdapat

perbedaan yang mencolok baik dari segi tampilan maupun huruf;

- Bahwa Tergugat mendaftarkan mereknya dengan itikad baik

karena Tergugat telah memakai merek tersebut sebagai nama

usaha dan telah menggunakan ijin-ijin dengan nama ALADIN

sejak tahun 1996;

Menimbang, bahwa Turut Tergugat membantah dalil gugatan

Penggugat dengan mengemukakan alasan yang padapokoknya

sebagai berikut :

Dalam Eksepsi :

- Bahwa merek Tergugat tersebut telah terdaftar sejak tahun 2002

dan telah diperpanjang pendftarannya, karena itu gugatan

Penggugat sudah daluwarsa atau lewat waktu 5 (lima) tahun

sejak didaftarkan;

Dalam Pokok Perkara :

- Bawa merek Tergugat telah terdaftar lebih dahulu dari merek

Penggugat;

Page 75: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

66

- Bahwa merek Penggugat telah ditolak pendaftarannya karena

memiliki persamaan pada pokoknya dengan merek Terguggat;

2. Dalam Eksepsi :

Menimbang, bahwa Turutr Tergugat mengajukan Eksepsi Gugatan

Penggugat telah daluwarsa;

Menimbang, bahwa setelah mempelajari gugatan dan jawaban para

pihak dan mendengar tanggapan Penggugat, Majelis berpendapat

bahwa oleh karena di dalam gugatan Penggugat mendalilkan

pendaftaran merek Tergugat tersebut diajukan dengan itikad tidak

baik sesuai dengan Pasal 4 Undang-undang merek, yang menurut

ketentuan tidak mengenal lampau waktu, maka eksepsi Turut

Tergugat harus ditolak;

3. Dalam Pokok Perkara :

a. Pertimbangan Hakim Mengenai Bukti-bukti

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil gugatannya Penggugat

mengajukan bukti-bukti yang diberi tanda P-1 s/d P-27 termasuk

contoh etiket merek pada produk yang diperdagangkan, oleh

Penggugat dan Tergugat, untuk membuktikan dalil bantahannya

Tergugat mengajukan bukti-bukti yang diberi tanda T-1 s/d T-13;

sedangkan Turut Tergugat tidak mengajukan bukti;

Manimbang, bahwa untuk membuktikan merek ALLADDIN adalah

merek terkenal, Penggugat mengajukan bukti-bukti sebagai berikut;

Page 76: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

67

- Bukti yang diberi tanda P-5 s/d P-5e yang menunjukkan merek

Penggugat telah didaftarkan di Malaysia sejak tanggal 01

Desember 1981 sampai sekarang;

- Bukti P-6 s/d P-6c menunjukkan merek Penggugat telah terdaftar

di Thailand pada tanggal 28 Maret 1988;

- Bukti P-7 menunjukkan bahwa merek Penggugat telah terdaftar

di Singapura tanggal 29 Agustus 1988;

- Bukti P-8a s/d P-8b menunjukkan bahwa merek Pnggugat telah

didaftarkan di Negara Kamboja pada tanggal 30 April 2010;

- Bukti P-9, P-10 dan P-11, P-12, P-14 s/d P-18 menunjukkan

Penggugat telah melakukan promosi dan publikasi mereknya;

- Bukti P-20, P-22, P-24 a s/d P-24 c menunjukkan produk

Penggugat yang menggunakan merek tersebut telah

diperdagangkan secara luas di Singapura, India, China, Myanmar

dan Malaysia sendiri;

b. Pertimbangan hakim Mengenai Merek Terkenal

Menimbang bahwa Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang

Merek tidak memberikan definisi secara tegas pengertian merek

terkenal, namun Penjelasan Pasal 6 Ayat (1) huruf b dapat dijadikan

pedoman untuk menggolongkan suatu merek itu adalah sebagai

merek terkenal, dengan memperhatikan:

- Pengetahuan umum masyarakat mengenai Merek tersebut di

bidang usaha yang bersangkutan;

Page 77: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

68

- Reputasi merek terkenal yang diperoleh karena : promosi yang

gencar dan besar-besaran, karena investasi dibeberapa negara di

dunia yang dilakukan oleh pemiliknya;

Menimbang, bahwa meskipun belum terdaftar di Indonesia merek

Penggugat tersebut ternyata telah terdaftar di Negara asalnya,

Malaysia sejak tahun 1981, terdaftar di Thailand, di Singapura,

Kamboja dll;

Menimbang, bahwa dengan mengacu pada kriteria merek terkenal di

bidang usaha yang bersngkutan, khususnya korek gas (mancis), dan

dengan melihat bukti-bukti serta fakta tersebut Majelis berpendapat

bahwa merek ALLADDIN milik Penggugat adalah merek terkenal di

bidang usaha yang bersangkutan;

c. Pertimbangan Hakimm Megenai Persamaan Merek

Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan apakah ada

persamaan antara merek Pengggugat dengan merek Tergugat,

Majelis akan menyatakan terlebih dahulu bahwa berdasarkan fakta

tersebut jenis barang yang dilindungi oleh merek Penggugat dengan

merek Tergugat adalah sama dan berada pada kelas barang/jasa yang

sama yaitu 34;

Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat mendalilkan adalnya

persamaan pada pokoknya antara merek ALLADDIN milik

Penggugat dengan merek ALADIN milik Tergugat karena :

Page 78: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

69

- Tampilan secara visual merek ALLADDIN milik Penggugat

dengan merek ALADIN milik Tergugat adalah sama;

- Bunyi pengucapan ALLADDIN dengan ALADIN adalah sama;

- Jenis barang Tergugat tersebut sendiri dari barang-barang yang

sama dan/atau sejenis dengan jenis barang Penggugat;

Menimbang, bahwa Tergugat membantah dalil-dalil gugatan

Penggugat tersebut dengan mengemukakan dalil yang pada

pokoknya sebagai berikut :

- Bahwa dari segi tampilan adalah berbeda karena merek Tergugat

disertai lukisan/logo teko sedangkan merek Penggugat tidak;

- Bahwa merek Tergugat menggunakan satu huruf L dan satu

huruf D yaitu ALADIN, sedangkan merek Penggugat

menggunakan double L dan double D, yaitu ALLADDIN dan

huruf (I) nya berupa gambar pensil, tanpa lukisan teko;

Menimbang, bahwa penjelasan Pasal 6 Ayat (1) Undang-undang

Nomor 15 tahun 2001 tentang merek, Persamaan Pada Pokoknya

adalah “kemiripan yang disebabkan oleh adanya unsur-unsur yang

menonjol antara merek yang satu dengan merek yang lain, yang

dapat menimbulkan kesan adanya persamaan baik mengenai bentuk,

cara penempatan, cara penulisan atau kombinasi antara unsur-unsur

atau persamaan bunyi pengucapan yang terdapat dalam merek

tersebut”;

Page 79: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

70

Memnimbang, bahwa dari definisi tersebut jika dihubungkan dengan

pengertian merek, dapat ditafsiirkan bahwa yang dimaksud unsur-

unsur yang menonjol disini adalah keseluruhan dari unsur-unsur

yang tertera pada merek iu sendiri, seperti unsur gambar, unsur

nama, unsur kata, unsur huruf-huruf, unsur angka-angka, usnur

susunan warna atau kombinasi diantaranya sebagai suatu kesatuan;

Menimbang, bahwa dari Putusan Mahkamah Agung Nomor 279

PK/Pdt/1992 tanggal 6 Januari 1998 dapat ditarik pedoman bahwa

untuk menentukan suatu merek memiliki persamaan secara

eseluruhan atau mempunyai oersamaan pada pokoknya adalah jika

ada persamaan pada bentuk, persamaan pada komposisi atau

persamaan pada ucapan ataupun persamaan penampilan;

Menimbang, bahwa selain memperbandingkan kedua merek tersebut

secara berdampingan, Majelis juga memperbandingkan etiket merek

pada porduk-produk yang dipasarkan oleh Penggugat maupun

Tergugat yang masing-masing telah diajukan sebagai bukti di

persidangan;

Menimbang, bahwa dengan memperbandingkan merek dan etiket

merek pada produk-produk kedua merek tersebut Majelis

berpendapat ada persamaan unsur-unsur yang menonjol pada nama,

unsur kata, maupun unsur huruf-huruf antara merek ALLADDIN

milik Penggugat dengan Merek ALADIN milik Tergugat yang

Page 80: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

71

menimbulkan kesan kemiripan ditambah lagi dengan adanya bukti

bahwa tergugat dalam memproduksi barangnya ternyata tidak benar-

benar menggunakan merek atau tampilan seperti didaftarkannya

melainkan menggunakan merek dengan huruf dan oenempatan yang

aman dengan merek Penggugat yaitu ALLADDIN;

Menimbang, bahwa oleh karena itu Majelis berpendapa ada

persamaan pada pooknya antara Merek Penggugat denganmerek

Tergugat untuk barang yang sejenis;

d. Pertimbangan Hakim Mengenai Itikad Tidak baik

Menimbang, bahwa Pasal 68 Ayat (1) jo. Pasal 6 Ayat (11) huruf b

Undang-undang Merek, pada pokoknya menentukan bahwa gugatan

pembatalan pendaftaran merek dapat diajukan oleh pihak

yangberkepentingan berdasarkan alasan bahwa pendaftaran merek

yang dimaksud telah diajukan oleh pemohon yang beritikad tidak

baik dan atau merek yang didaftarkan tersebut mempunyai

persamaan pada pokoknya atau keseluruhan dengan merek yang

sudah terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis;

Menimbang, bahwa dalam Penjelasan Pasal 4 Undang-undang

Nomor 15 Tahun 2001, disebutkan bahwa pemohon yang beritikad

baik adalah “Pemohon yang mendaftarkan merek-nya secara layak

dan jujur tanpa niat apapun untuk membonceng, meniru atau

menjiplak, “ketenaran” Merek pihak lain demi kepentingan usahanya

Page 81: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

72

yang berakibat kerugian pada pihak lain itu atau menimbulkan

kondisi persaingan curang, mengecoh atau menyesatkan konsumen”.

Menimbang, bahwa Penggugat mendalilkan Tergugat telah

membonceng keterkenalan merek Penggugat karena :

- Tergugat telah mengetahui keberadaan merek ALLADDIN milik

orang lain dengan maksud mengambil kepentingan atas goodwill

dan reputasi merek Penggugat tanpa berusaha sedikitpun

membangun track record, goodwill, dan reputasi sendiri;

- Banyak kata dan ungkapan yang dapat dipakai oleh Tergugat

selain menggunakan merek ALADIN untuk merek produk dalam

kelas barang 34;

Menimbang, bahwa Tergugat telah mengajebutukan bukti-bukti

berupa sertifikat mereknya yang telah mengalami perpanjangan, bukt

izin usaha dan surat pernyataan dari para agen atau toko yang telah

menjual produk dengan merek Tergugat tersebut (bukti T-1 s/d T-3)

bahkan Tergugat telah menerima penghargaan untuk mereknya

(Bukti T-7, T-8, dan T-9);

Menimbang,bahwa Tergugat sebagai pengusaha yang bergerak di

bidang usaha korek api (mancis), dipandang mengetahui adamerek

ALLADDIN untuk produk korek gas meskipun belum didaftarkan di

Indonesia;

Menimbang, bahwa menurut Majelis perbuatan Tergugat yang

menggunakan dan mendaftarkan merek ALADIN&Lukisan untuk

Page 82: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

73

produk yang sama dan sejenis dengan merek Penggugat tersebut

dipandang memiliki nilai untuk membonceng, meniru, atau

menjiplak, “ketenaran” Merek pihak lain demi kepentingan usahanya

yang mmenimbulkan kondisi persaingan curang, mengecoh atau

menyessatkan konsumen sebagai diatur di dalam Pasal 4 Undang-

undang Merek;

Menimbang, bahwa pendapat Majelis ini diperkuat lagi dengan

adanya bukti bahwa Tergugat di dalam kenyataannya tidak benar-

benar menggunakan merek sebagaimana yang ada di dalam sertifikat

mereknya, melainkan menggunakan merek Penggugat; (vide bukti P-

23 dan P-26)

Menimbang, bahwa dengan demikian, maka Tergugat harus

dinyatakan telah mendaftarkan mereknya dengan itikad tidak baik

dan atas dasar dan alasan ini pula merek Tergugat dapat dimintakan

pembatalannya tanpa batas waktu atau daluwarsa (Pasal 69 Ayat (2)

Undang-undang Merek dan penjelasannya serta Artikel 6 bis

Konvensi paris);

Menimbang, bahwa oleh karena tidak seluruh gugatan Penggugat

dikabulkan maka gugatan harus dinyatakan dikabulkan sebagian;

4. Dalam Rekonvensi :

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan rekonvensi

Penggugat adalah sebagaimana tersebut diatas;

Page 83: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

74

Menimbang, bahwa dalil-dalil gugatan Rekonvensi Penggugat

adalah sebagai berikut :

- Bahwa Penggugat rekonvensi mohon agar dinyatakan sebagai

pemilik sah Merek ALLADDIN & Lukisan sebagaimana

tercantum dalam sertifikat Merek No. IDM000035246;

- Bahwa sebagai akibat gugatan Penggugat Konvensi/Tergugat

Rekonvensi usaha Penggugat Rekonvensi telah terganggu yang

menimbulkan kerugian dan mencemarkan nama baik Penggugat

Rekonvensi;

Menimbang, bahwa Tergugat Rekonvensi menolak dalil-dalil

gugatan Penggugat rekonvensi dengan dalil-dalil sangkalan

sebagaimana tersebut diatas;

Menimbang, bahwa dali-dalil dan bukti-bukti yang diajukan oleh

kedua belah pihak didalam gugatan Rekonvensiini pada dasarnya

sama dengan gugatan Konvensi;

Menimbang, bahwa oleh karena di dalam gugatan konvensi telah

dipertimbangkan secara lengkap dan telah diputus bahwa Tergugat

Konvensi/Penggugat Rekonvensi mendaftarkan mereknya dengan

itikad tidak baik dan mereknya harus dibatalkan, makan Penggugat

Rekonvensi harus dinyatakan tidak dapat membuktikan dalil

gugatannya dan karenanya tuntutan-tuntutannya garus ditolak

seluruhnya;

Page 84: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

75

5. Dalam Konvensi dan Rekonvensi :

Menimbang, bahwa mengenai pembelaan biaya perkara, Majelis

berpendapat bahwa oleh karena gugatan Penggugat Konvensi

dikabulkan, maka Tergugat KonvensiPenggugat Rekonvensi harus

dihukum untuk membayar biayaperkara;

Terhadap putusan yang dijatuhkan oleh Hakim Pengadilan Niaga

Jakarta Pusat, Hakim Mahkamah Agung tidak sependapat dengan judex

facti pertimbangan Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Pertimbangan

Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat adalah sebagai berikut :

1. Walaupun merek ALLADDIN belum terdaftar di Indonesia, merek

ALLADDIN telah terdaftar di Negara asalnya Malaysia sejak tahun

1981. Disamping itu merek ALLADDIN juga telah terdaftar di

Thailand, Singapura dan Kamboja. Oleh karena itu merek ALLADDIN

adalah merek terkenal.

2. Tergugat yang emnggunakanmerek ALADIN &Lukisan untuk produk

yang sama dan sejenis dengan merek yang dimiliki Penggugat

dipandang memiliki niat untuk membonceng, meniru dan menjiplak

ketenaran merek ALLADDIN demi kepentingan usahanya. Perbuatan

ini merupakan persaingan curang yang mengecoh atau menyesatkan

konsumen.

Setelah meneliti secara seksama pertimbangan judex facti Hakim

Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, dalam hal ini Mahkamah Agung tidak

sependapat dengan Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat . Majelis Hakim

Page 85: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

76

Mahkamah Agung Republik Indonesia pada Putusan Nomor 501

K/PDT.SUS-HKI/2013 memutuskan bahwa Mahkamah Agung memiliki

tiga pertimbangan utama dalam menjatuhkan putusannya, yaitu :

1. Bahwa meskipun terbukti antara Merek Penggugat dengan merek yang

digunakan Tergugat “mempunyai persamaan pada pokoknya”, dan

kelas barang yang sama yaitu kelas barang Nomor 34, akan tetapi tidak

terlihat adanya itikad buruk Tergugat karena meskipun Penggugat telah

mendaftarkan Mereknya di 4 (empat) Negara Asia, belum cukup syarat

untuk menyatakan Merek Penggugat adalah Merek terkenal sebagimana

kriteria yang tercantum dalam Pasal 6 Ayat (1) huruf b Undang-undang

Nomor 15 Tahun 2001 (dalam penjelasan) karena tidak ada bukti kalau

untuk produksi tersebut Penggugat telah mengeluarkan biaya promosi

secara besar-besaran dan tidaka ada bukti semua masyarakat mengenal

merek Penggugat;

2. Bahwa lebih dari itu Tergugat sudah jauh lebih dahulu mendaftarkan

Mereknya di Indonesia yaitu pada tanggal 18 April 2005, sedangkan

penggugat baru melakukan pendaftaran pada tanggal 6 Januari 2010;

3. Bahwa dengan demikian oleh karena Penggugat/Termohon Kasasi pada

tahun 2010 pernah mengajukan pendaftaran merek

Penggugat/Termohon kasasi pada Ditjen HKI dan adanya penolakan

(vide Bukti P1-3),karena memiliki persamaan pada pooknya dengan

merek lainnya yang sudah terdaftar lebih dahulu untuk barang dan/atau

jasa, maka dengan mengacu pada Pasal 69 Ayat (1) Undang-undang

Page 86: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

77

Nomor 15 tahun 2001 Tentang Merek maka tenggang waktu pengajuan

pembatalan merek 5 (lima) tahun telah terlampau sehingga gugatan

menjadi Daluarsa dan judex facti Pengadilan Niaga telah keliru dalam

menerapkan hukum. Oleh karena itu amar Pengadilan Niaga dalam

Konvensi tidak dapat dipertimbangkan dan gugatan Rekonvensi tidak

perlu dipertimbangkan (Merek Tergugat/Pemohon Kasasi sudah

diperpanjang sampai dengan 2012).

Pada pertimbangan pertama hakim menyatakan “Bahwa merek milik

tergugat terbukti memiliki persamaan pada pokoknya dengan merek

penggugat dalam kelas barang yang sama yaitu kelas 34, namun tidak

terlihat adanya itikad buruk tergugat dikarenakan merek milik penggugat

belum cukup syarat untuk dikatakan sebagai merek terkenal sebagaimana

kriteria yang tercantum dalam Pasal 6 Ayat (1) huruf b Undang-undang

Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek, serta tidak memiliki bukti

mengenai promosi yang besar-besaran terhadap produknya”.

Penulis dalam menganalisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 501

K/PDT.SUS-HKI/2013 berpedoman pada Pasal 4 dan Pasal 6 Ayat (1)

butir (a) dan (b) Undang-undang Nomor 15 Tahun 2013 Tentang Merek,

serta Pasal 4 dan Pasal 6 bis Paris Convention. Persamaan pada pokoknya

antara merek ALLADDIN dengan merek ALADIN sangat jelas terlihat.

Dasar yang menjadi alasan penulis dalam menganalisis yaitu beberapa

bukti di Pengadilan sebagai berikut : Pertama, merek ALLADDIN dan

merek ALADIN memiliki persamaan bentuk, cara penempatan dan cara

Page 87: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

78

penulisan yang sangat kecil perbedaannya yaitu huruf ganda L dan D pada

merek ALLADDIN. Sehingga kemiripan ini dapat menimbulkan asumsi

masyarakat jika merek ALLADDIN sama dengan merek ALADIN, atau

masyarakat akan beranggapan bahwa merek ALLADDIN telah berubah

menjadi ALADIN.

Beberapa perbedaan diatas merupakan suatu taktik atau strategi

agar tidak terdapat persamaan secara keseluruhan terhadap merek

ALADIN milik Pemohn Kasasi dan dapat menyesatkan masyarakat atau

membingungkan konsumen serta menimbulkan kesan kepada masyarakat

seolah-olah barang atau jasa yang diproduksikannya sama dengan merek

yang sudah ada dan sudah terkenal. Hal tersebut selaras dengan

ketegasan Agama Islam yang melarang umat manusia memakan harta

orang lain dengan jalan yang batil, sebagaimana firman Allah SWT yang

berbunyi :

Al-Baqarah ayat 188 :

“Dan janganlah kamu memakan harta sebagian yang lain diantara

kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa urusan

harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian daripada

Page 88: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

79

harta benda orang lain dengan jalan dosa, padahal kamu

mengetahuinya.”

Pendapat penulis yang Kedua yaitu,, penyebutan merek ALADIN

secara fonetik diucapkan a-la-din. Maka antara “ALADIN” (dibaca: a-la-

din) dan ALLADDIN (dibaca: al-la-ddin) membuktikan adanya kesan

yang sama dalam pengucapan. Penyebutan lafal yang hampir menyerupai

akan membuat masyarakat terkecoh dan mengaitkan merek tersebut satu

sama lain.

Kedua hal tersebut terbukti jika pihak pemohon Kasasi atau merek

ALADIN jelas tidak beritikad baik sebagaimana yang dimaksud dalam

Pasal 4 sehingga berdampak pada kerugian bagi pihak termohon Kasasi

atau merek ALLADDIN.

Mengenai merek terkenal, penulis berpendapat bahwa merek

ALLADDIN sudah dapat disebut sebagai merek terkenal. Dasar yang

menjadi alasan penulis dalam menganalisis yaitu berdasarkan bukti di

pengadilan sebagai berikut: Pertama, merek ALLADDIN sudah

didaftarkan di negaranya Malaysia sejak 1 Desember 1981 di bawah

Daftar Nomor M/093149. Merek ALLADDIN juga sudah terdaftar di tiga

negara lain yaitu:

1. Thailand pada tanggal 25 Maret 1987 di bawah Daftar Nomor

TM55926.

Page 89: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

80

2. Singapura pada tanggal 29Agustus 1988 di bawah Daftar Nomor

T8804639A.

3. Kamboja pada tanggal 30 April 2010 di bawah Daftar Nomor

KH/36641/11 dan KH/36642/11.

Hal tersebut jelas membuktikan bahwa merek ALLADDIN telah

memenuhi kriteria merek terkenal dengan terdaftarnya merek ALLADDIN

di berbagai negara dan investasi besar yang dikeluarkan oleh DKSH

Malaysia Sdn, Bhd dengan cara promosi, sehingga merek ALLADDIN

pantas untuk dikatakan sebagai merek terkenal.

Pertimbangan hakim yang kedua menyebutkan “Bahwa lebih dari itu

Tergugat sudah jauh lebih dahulu mendaftarkan Mereknya di Indonesia

yaitu pada tanggal 18 April 2005, sedangkan penggugat baru melakukan

pendaftaran pada tanggal 6 Januari 2010”. Mengenai pertimbangan hakim

tentang pendaftaran merek di Indonesia, dimana Indonesia menggunakan

sistem pendaftaran pertama “First to file” dalam pemberian perlindungan

merek, pada umumnya negara-negara dengan sistem hukum Civil Law

menganut sistem First to file dalam memberikan hak atas mereknya,

termasuk Indonesia. Berdasarkan sistem First to file tersebut, pemilik

merek harus mendaftarkan mereknya pada Direktorat Jenderal Hak

Kekayaan Intelektual untuk memperoleh hak ekslusif atas mereknya dan

perlindungan hukum.

Page 90: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

81

Mengenai perlindungan hukum terhadap merek asing atau merek

terkenal di Indonesia, dasar yang menjadi alasan penulis dalam

menganalisis yaitu : Indonesia dan Malaysia sama-sama merupakan negara

anggota dari Konvensi Paris dan Perjanjian TRIP’s. Pertimbangan hakim

tentang pendaftaran merek ALADIN yang lebih dulu dilakukan di

Indonesia sejak tahun 2005, dan lebih berhak atas perlindungan mereknya,

menurut penulis pertimbangan hakim tersebut kurang tepat. Jika melihat

adanya perjanjian internasional yang ditanda tangani oleh Indonesia

seperti Konvensi Paris dan Perjanjian TRIP’s, seharusnya hakim bisa

melihat dan mempertimbangkan Pasal 4 Konvensi Paris dalam mengambil

pertimbangan.Dimana dalam Konvensi Paris Pasal 4 menjelaskan bahwa “

pendaftaran merek dapat diberikan hak prioritas” dengan lebih jelas

bahwa, jika suatu negara sudah mendaftarkan mereknya di negara asalnya,

maka hak prioritas sudah diperoleh oleh pemilik merek tersebut dan

mendapat perlindungan di negaranya maupun di Negara-negara anggota

Konvensi Paris maupun Perjanjian TRIP’s.

Selain dalam Pasal 4, dalam Pasal 6 juga mengatur mengenai

penolakan pendaftaran merek di suatu negara yang sama atau mirip

dengan merek yang dianggap terkenal di negara tersebut. Berdasarkan

pertimbangan diatas, sebagai negara anggota, Indonesia diwajibkan untuk

memberikan perlindungan terhadap merek asing seperti merek

ALLADDIN yang berhak atas perlindungan merek di Indonesia karena

Page 91: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

82

telah terdaftar di negaranya dan mendapat hak prioritas atas mereknya

sejak tahun 1981.

Pada pertimbangan hakim yang ketiga menyebutkan “Bahwa

dengan demikian oleh karena Penggugat/Termohon Kasasi pada tahun

2010 pernah mengajukan pendaftaran merek Penggugat/Termohon kasasi

pada Ditjen HKI dan adanya penolakan (vide Bukti P1-3), maka dengan

mengacu pada Pasal 69 (1) Undang-undang Nomor 15 tahun 2001 Tentang

Merek maka tenggang waktu pengajuan pembatalan merek (5tahun) telah

terlampau sehingga gugatan menjadi Daluarsa dan judex facti Pengadilan

Niaga telah keliru dalam menerapkan hukum. Oleh karena itu amar

Pengadilan Niaga dalam Konvensi tidak dapat dipertimbangkan dan

gugatan Rekonvensi tidak perlu dipertimbangkan (Merek

Tergugat/Pemohon Kasasi sudah diperpanjang sampai dengan 2012).”

Mengenai tenggang waktu pengajuan pembatalan merek, dalam Pasal 69

ayat (2) Undang—undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang merek

menyebutkan bahwa “gugatan pembatalan dapat diajukan tanpa batas

waktu apabila merek yang bersangkutan bertentangan dengan moralitas

agama, kesusilaan atau ketertiban umum” dalam penjelasan pasal 69 ayat

(2) tersebut yang dimaksud dengan bertentangan dengan ketertiban umum

adalah itikad tidak baik.3

3 Ahmadi Miru, Hukum Merek, h.85.

Page 92: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

83

Pertimbangan hakim mengenai tenggang waktu pembatalan merek

yang daluarsa karena telah lebih dari 5 (lima) tahun menurut penulis

kurang tepat. Karena jelas tertulis dalam Paal 69 ayat (2), jika pengajuan

pembatalan merek tidak terdapat batas waktu apabila bertentangan dengan

moralitas agama, kesusilaan atau ketertiban umum. Dalam hal ini jelas

merek ALADIN telah bertentangan dengan Pasal 69 ayat (2) Karena telah

bertentangan dengan ketertiban umum, yaitu memiliki itikad tidak baik.

Terbukti dari adanya persamaan pada kedua merek yang bersengketa

antara ALADIN dengan ALLADDIN.

B. Pertimbangan Hukum Sengketa Merek ALLADDIN dengan ALADIN

pada Putusan MA No. 501 K/PDT.SUS-HKI/2013

Pertimbangan hukum merupakan dasar argumentasi Hakim dalam

memutus suatu perkara. Terdapat 2 (dua) jenis pertimbangan hukum yang

dilakukan oleh hakim, yaitu :

1. Aspek Yuridis

Dalam putusan kasus ALLADDIN dengan ALADIN,

pertimbangan aspek yuridis hakim berdasarkan pada Pasal 6 Ayat (1)

huruf a dan huruf b Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang

Merek,Mengenaipersamaan pada pokoknya antara merek ALLADDIN

dengan merek ALADIN terlihat dari segi visual dengan mengacu pada

penjelasan Pasal 6 Ayat (1) huruf a Undang-undang Nomor 15 Tahun

2001 Tentang Merek bahwa yang dimaksud “persamaan pada

pokoknya adalah kemiripan yang disebabkan oleh adanya unsur-unsur

Page 93: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

84

menonjol antara merek yang satu dengan merek yang lain, yang dapat

menimbulkan kesan adanya persamaan baik mengenai bentuk, cara

penempatan, cara penulisan atau kombinasi antara unsur-unsur

ataupun persamaan bunyi ucapan yang terdapat dalam merek-merek

tersebut”.4 Sedangkan dalam PaSAL 6 Ayat (1) huruf b Undang-

undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek menyebutkan bahwa

“mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhan dengan

Merek yang sudah terkenal milik pihak lain untuk barang dan /jasa

sejenis.”

Persamaan pada pokoknya juga terdapat dalam Yurisprudensi

Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 279 PK/Pdt/1992

tanggal 6 Januari 1998 yang menyatakan bahwa merek yang

mempunyai persamaan pada pokoknya maupun keseluruhan dapat

dideskripsikan sebagai sama bentuk (similarity of form), sama

komposisi (similarity of compotition), sama kombinasi (similarity of

combination), dan sama unsur elemennya ( similarity of elements).5

Selain berpedoman pada Pasal 6 Ayat (1) huruf b, Hakim Mahkamah

Agung juga berpedoman padaPasal 69 Ayat (1) yang menyatakan

bahwa “gugatan pembatalan pendaftaran merek hanya dapat diajukan

dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal pendaftaran merek.”

4 OK. Saidin, Aspek Hukum Kekayaan Intelektual, h. 359.

5 Casavera, 15 Kasus Sengketa Merek di Indonesia, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2009),

h.197.

Page 94: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

85

Bentuk perlindungan terhadap merek terkenal terletak pada Pasal

6 bis, yang di dalamnya menyebutkan :

The countries of the union undertake, ex officio if their

legislation so permits, or at the request of an interested party, to

refuse or to cancel the registration, and to prohibit the use, of a

trademark which constitutes a reproduction, an imitation, or a

translation, liable to creat confusion, of a mark considered by

the competent authority of the country of registration or use to

be well known in that country as being already the mark of a

person entitled to the benefits of this convention and use for

identical or similar goods. These provisions shall also apply

when the essential part of the mark constitutes a reproduction of

any such well-known mark or an imitation liable to creat

confusion therewith.

Artinya :

Negara-negara Persatuan setuju secara ex-officio dan sepanjang

tidak bertentangan dengan perundang-undangan negaranya, atau

berdasarkan permohonan dari seorang pihak yang

berkepentingan, untuk menolak atau membatalkan suatu

pendaftaran merek dan melanggar penggunaan dari s merek

dagang yang merupakan hasil penggandaan, pemalsuan, atau

terjemahan hingga menimbulkan kebingungan atas suatu merek

yang dianggap oleh pihak yang berwenang dari negara

pendaftar, atau menolak untuk menggunakan merek yang cukup

terkenal di negara itu dari seorang yang berhak atas manfaat

patennya berdasarkan konvensi ini dan menggunakan terhadap

barang dagangan yang identik atau hampir sama dengannya.

Ketentuan-ketentuan ini juga berlaku apabila bagian penting

(utama) dari merek tersebut merupakan hasil gandaan dari

merek terkenal atau hasil pemalsuan yang dapat menimbulkan

kebingungan.

Selain Pasal 6 bis Konvensi Paris, dilegkapi pula dengan pasal

16 (2) Perjanjian TRIP’s yang menyebutkan :

In determining whether a trademark is well-known, members

shall take account of the knowledge in the Member concerned

Page 95: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

86

which has been obtained as a result of the promotion of the

trademark.

Artinya :

“dalam menentukan merek dagang terkenal, anggotaharus

mempertimbangkan pengetahuan dari anggota yang

bersangkutan yang telah diperoleh sebagai hasil dari promosi

merek dagang.”

Ketentuan untuk melindungi merek terkenal di atas berlaku bagi

seluruh negara anggota Konvensi Paris dan penanda tangan Perjanjian

TRIP’s.

2. Aspek Sosiologis

Selain aspek yuridis, dalam Putusan Mahkamah Agung antara

Merek ALLADDIN dengan Merek ALADIN, hakim juga

menggunakan aspek sosiologis. Pertimbangan aspek sosiologis hakim

betdasarkan pada pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai

pemantik api merek ALLADDIN, bahwa tidak semua masyarakat

Indonesia mengenal merek ALLADDIN milik Penggugat.

C. Penafsiran Hakim Terhadap Sengketa Merek ALLADDIN dengan

ALADIN pada Putusan Mahkamah Agung No. 501 K/PDT.SUS-

HKI/2013

Penemuan hukum adalah proses pembentukan hukum oleh hakim

atau petugas-petugas hukum lainnya yang diberikan tugas melaksanakan

hukum atau menerapkan peraturan hukum umum terhadap peristiwa

hukum yang konkret. Lebih konkret lagi dapat dikatakan bahwa penemuan

Page 96: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

87

hukum merupakan proses konkretisasi, kristalisasi dan individualisasi

peraturan hukum (das sollen) yang bersifat umum dengan mengingat akan

peristiwa konkret (das sein).6

Achmad Ali membedakan metode penemuan hukum menjadi dua

teori, yaitu metode interpretasi dan metode konstruksi. Perbedaan antara

dua metode penemuan hukum menurut Acmad Ali adalah pada

interpretasi , penafsiran terhadap teks undang-undang masih tetap

berpegang pada bunyi teks. Sedangkan pada konstruksi, hakim

menggunakan penalaran logisnya untuk mengembangkan lebih lanjut

suatu teks undang-undang dimana hakim tidak lagi berpegang pada bunyi

teks tersebut, tetapi dengan syarat hakim tidak mengabaikan hukum

sebagai suatu sistem.7

Metode interpretasi (penafsiran) adalah metode untuk menafsirkan

terhadap teks perundang-undangan yang tidak jelas, agar perundang-

undangan tersebut dapat diterapkan terhadap peristiwa konkrit tertentu.

Penafsiran tidak hanya dilakukan oleh hakim, tetapi dilakukan juga oleh

peneliti hukum dan juga mereka yang berhubungan dengan kasus (konflik)

dan peraturan-peraturan hukum. Penafsiran oleh hakim adalah penafsiran

dan penjelasan yang harus menuju kepada diterapkan atau tidak

6 Sudikno Mertokusumo, Penemuan Hukum Sebuah Pengantar, (Yogyakarta : Liberty,

2007), h. 37.

7 Bambang Sutiyoso, Metode Penemuan Hukum, (Yogyakarta :UII Press, 2012), h. 107.

Page 97: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

88

diterapkannya suatu peraturan hukum umum terhadap peristiwa konkrit

yang dapat diterima oleh masyarakat.8

Dalam Putusan Mahkamah Agung terhadap kasus sengketa Merek

ALLADDIN dengan Merek ALADIN, penulis menemukan bahwa Majelis

Hakim menggunakan metode interpretasi autentik, hakim tidak

diperkenankan melakukan penafsiran dengan cara lain selain dari apa yang

telah ditentukan di dalam Undang-undang.9 Hal tersebut terlihat dari

pertimbangan hakim yang menyatakan “bahwa meskipun terbukti antara

Merek milik Penggugat dengan Merek digunakan Tergugat “mempunyai

persamaan pada pokoknya”. Pada pertimbangan tersebut majelis hakim

menginterpretasikan secara autentik Pasal 6 Ayat (1) huruf b Undang-

undang Nomor 15 tahun 2001 Tentang Merek terhadap merek Tergugat.

Dalam pertimbangan majelis hakim mengenai “persamaan pada

pokoknya” Majelis Hakim tidak perlu lagi menafsirkan arti pasal tersebut,

karena ketentuan dalam Pasal 6 Ayat 91) huruf b Undang-undang Nomor

15 Tahun 2001 Tentang Merek sudah jelas dan tegas. Padapertimbangan

tersebut majelis hakim menyimpulkan bahwa adanya persamaan pada

pokoknya pada merek Tergugat dan melanggar Pasal 6 Ayat (1) huruf b

Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek.

8 Bambang Sutiyoso, Metode Penemuan Hukum, h. 109.

9 Achmad Rifai, Penemuan Hukum Oleh Hakim, h.71.

Page 98: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

93

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian yang tela dikemukakan pada bab I sampai bab IV

diatas, pada akhirnya penulis menyimpulkan bahwa :

1. Perlindungan hukum terhadap merek terkenal berdasarkan

Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek telah

efektif dalam melakukan perlindungan terhadap merek asing dan

terkenal di Indonesia. Undang-undang juga telah mengakomodir

ketentuan-ketentuan mengenai hak prioritas sebagai bukti bahwa

Indonesia telah tunduk dan patuh terhadap Paris Convention.

Mengenai merek terkenal terdapat Pasal yang menyiratkan

ketermuatannya dalam Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001

Tentang Merek, yaitu Pasal 6 Ayat (1) huruf b dan Pasal 6 Ayat

(2). Selain dalam Undang-undang Nomor 15 tahun 2001,

peraturan mengenai merek terkenal juga terdapat di dalam Pasal

6 bis Ayat (1) Paris Convention, Pasal 16 Ayat (2) dan Pasal 6

Ayat (3) Perjanjian TRIP’s.

2. Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung dalam memutus perkara

antara merek ALLADDIN dengan merek ALADIN tidak tepat.

Majelis Hakim tidak teliti dalam mempertimbangkan bukti-bukti

yang ada di persidangan. Majelis Hakim dalam pertimbangannya

Page 99: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

95

hanya mengacu pada ketentuan-ketentuan yang ada dalam

Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang merek,

pertimbangan hukum oleh hakim dapat berpedoman pada

perjanjian-perjanjian Internasional yang telah diratifikasi oleh

Indonesia, seperti Paris Convention dan Perjanjian TRIP’s serta

yurisprudensi yang ada.

B. SARAN

Pada akhir penulisan ini, penulis memberikan beberapa saran

diantaranya sebagai berikut :

1. Penulis menyarankan untuk mencegah terjadinya kasus-kasus yang

serupa dengan ALLADDIN dan ALADIN, agar dapat dilakukan

revisi terhadap Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang

Merek khususnya pada Pasal 6 di mana pasal tersebut perlu diatur

mengenai kriteria merek terkenal secara rinci. Agar ketentuan merek

terkenal dapat menjadi acuan bagi Majelis Hakim untuk memutuskan

suatu perkara mengenai merek terkenal.

2. Penulis menyarankan kepada Majelis Hakim untuk lebih teliti dalam

melihat bukti-bukti dan fakta-fakta yang ada di dalam persidangan.

Seorang Hakim dalam memeriksa sengketa merek perlu berhati-hati

dalam memberikan pertimbangan hukum. Dalam memberikan

pertimbangannya hakim tidak boleh hanya mengacu pada Undang-

undang Nasional saja, tetapi seharusnya hakim melihat Undang-

undang atau perjanjian-perjanjian lain seperti perjanjian Internasional

Page 100: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

96

yaitu Paris Convention dan perjanjian TRIP’s dimana Indonesia telah

meratifikasi perjanjian Internasional tersebut dan dapat dijadikan

pedoman. Hal ini semata-mata untuk menghindari pandangan-

pandangan negative atas perlindungan merek di Indonesia di mata

dunia.

Page 101: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

95

DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA

Buku

Astarini, Dwi Rezeki sri. Penghapusan merek Terdaftar, Bandung :PT. Alumni,

2009.

Casavera. 8 Kasus Sengketa Merek di Indonesia, cet. I. Yogyakarta : Graha Ilmu.

2009.

. 15 Kasus Sengketa Merek di Indonesia. Yogyakarta : Graha Ilmu. 2009.

Gautama, Sudargo. Hukum Merek Indonesia. Bandung : PT. Alumni. 1977.

_______. Hukum Merek Indonesia. Bandung : Citra Aditya bakti. 1993.

_______. Dan Rizawanto Winata. Pembaharuan Hukum Merek Indonesia (Dalam

Indonesia Berdasarkan UU Nomor 19 Tahun 1992. Bandung : Citra

Aditya Bakti. 1996.

Harahap, M. Yahya. Tinjauan Merek Secara Umum dan Hukum Merek di

Indonesia Berdasarkan UU Nomor 19 tahun 1992. Bandung : Citra

Aditya Bakti. 1996.

Indonesia Legal Center Publishing. Undang-undang Hak Atas Kekayaan

Intelektual. Jakarta : CV. Karya Gemilang. 2010.

Janed, Rahmi. Hukum Merek. Jakarta :Prenadamedia Group. 2015.

Kamil, Ahmad dan M. Fauzan. Kaidah-kaidah Hukum Yurisprudensi. Jakarta :

Lencana. 2004.

Kansil, C.S.T. Hak Kekayaan Intelektual. Jakarta : SInar Grafika. 1997.

Kurnia, Titon Slamet. Perlindungan Hukum Terhadap Merek Terkenal di

Indonesia Pasca Perjanjaian TRIP’s. Bandung : PT. Alumni.2011.

Lindsey, Tim dkk. Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar. Bandung : PT.

Alumni. 2013.

M. Ramli, Ahmad. Buku Panduan Hak Kekayaan Intelektual. Jakarta : Direktorat

Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia.2013.

Margono, Suyud. Hak Milik Industri : Pengaturan dan Praktik di Indonesia.

Bogor :Ghalia Indonesia. 2011.

Page 102: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

96

Marzuki, Peter Mahmud. Penelitian Hukum. Jakarta : Kencana Prenada Media.

2008.

Mertokusumo, Sudikno. Penemuan Hukum Sebuah Pengantar. Yogyaarta :

Liberty.2007.

Miru, Ahmad. Hukum Merek. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2006.

Prakoso, Djooko. Hukum Merek dan Paten Sederhana Indonesia. Jakarta : Dhara

Prize. 1991.

Raharjo, Satjipto. Ilmu Hukum. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti. 2000.

Rifai, Achmad. Penemuan Hukum Oleh Hakim Dalam prespektif Hukum

Progresif. Jakarta : Sinar Grafika.2011.

Saidin, OK. Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property

Rights). Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. 2004.

Soekanto, Soerjono. Pengantar Penelitian Hukum. Cet Ke-3. Jakarta : Universitas

Indonesia Press. 1986.

________. dan Sri Mahmudji. Peranan dan Penggunaan Kepustakaan di Dalam

Penelitian Hukum. Jakarta : Pusat Dokumentasi Universitas Indonesia.

1997.

Soekardono, R. Hukum Dagang Indonesia, jilid I, Cet.VIII. Jakarta : Dian

rakyat.1983.

Supramono, Gatot. Menyelesaikan Sengketa merek Menurut Hukum Indonesia.

Jakarta : RinekaCipta. 2008.

________. Pendaftaran merek Berdasarkan undang-undang Nomor 19 Tahun

1992. Jakarta : Djambatan. 1996.

Suryatin. Hukum dagang I dan II. Jakarta : Prad paramita.1980.

Sutedi, Adrian. Hak Atas Kekayaan Intelektual. Jakarta : Sinar Grafika. 2013.

Sutiyoso, Bambang. Metode Penemuan Hukum. Yogyakarta : UII Press

Yogyakarta. 2012.

Sutjipto, H.M.N. Purwo. Pengertian Pokok-pokok Hukum Dagang Indonesia.

Jakarta : Djambatan. 1984.

Tirtaamidjjaja, Mr. M.H. Pokok-pokok Hukum Perniagaan. Jakarta : Djambatan.

1962.

Page 103: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

97

Usman, Rachmadi. Hukum Hak Atas Kekayaan Intelektual, cet. I. Bandung : PT.

Alumni. 2003.

Widjaja, Gunawan. Seri Hukum Bisnis. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. 2003.

Yuhassarie, Emmy. Hak Kekayaan intelektual dan Perkembangannya. Jakarfta :

Pusat Pengkajian hukum. 2005.

Perundang-undnagan :

UU Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek

Jurnal :

Hidayati, Nur. (Desember 2011). “Perlindungan Hukum pada Meret yang

Terdaftar", Ragam Jurnal Pengembangan Humaniora Vol. 11 Nomor 3.

Politeknik Negeri Semarang.

Putusan Pengadilan :

Putusan mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 501 K/PDT.SUS-

HKI/2013.

Internet :

http://ww.dgip.go.id/fungsi-pendaftaran-merek, Diakses pada tanggal 1 Oktober

2016, Pukul 17.57 WIB.

http://Staruphki.com/kelas-barang-untuk-merek.html. Diakses pada tanggal 16 November

2016, Pukul 15.07 WIB.

http://dksh.com/cs/Satellite?c=Page&childpagename=dksh_my%2FPage%2Fdksh_Page_

Default&cid=1412866635201&packedargs=childpagename%3Ddksh_my%25

2FPage%252Fdksh_Page_Default%26d%3Dtouch&pagename=dksh%2Fdksh

_Wrapper_Default. Diakses Pada tanggal 16 November 2016, Pukul 21.07

WIB.

Page 104: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

P U T U S A N

Nomor 501 K/PDT.SUS-HKI/2013

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

M A H K A M A H A G U N G

memeriksa perkara perdata khusus hak kekayaan intelektual (merek) pada

tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara antara:

MUKTAR, bertempat tinggal di Jalan Madong Lubis Nomor 55,

Medan, dalam hal ini memberi kuasa kepada HARLES

SIHOMBING, SH., dan kawan-kawan, para Advokat pada Kantor

Hukum “JS & Partner”, berkantor di Jalan Sumagung III Blok

R-2/6, Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara, berdasarkan surat

kuasa khusus tanggal 19 April 2013, sebagai Pemohon Kasasi

dahulu Tergugat;

m e l a w a n

DKSH Malaysia Sdn.Bhd, sebuah perusahaan yang didirikan

menurut Undang-Undang Negara Malaysia, berkedudukan di 74

Jalan University 46200, Petaling Jaya, Selangor, Dahrul Ehsan,

Malaysia, yang diwakili oleh Direktur Perseroan LIAN TENG HAI,

berkedudukan di 74 Jalan University 46200, Petaling Jaya,

Selangor, Dahrul Ehsan, Malaysia, dalam hal ini memberi kuasa

kepada H. AMRIS PULUNGAN, SH., dan kawan-kawan, para

Advokat pada Firma Pulungan, Wiston & Partners, berkantor di

Graha Intermasa Lt. 3 dan 4, Jalan Cempaka Putih Raya Nomor

102, Jakarta, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 10

Desember 2012, sebagai Termohon Kasasi dahulu Penggugat;

D A N :

Pemerintah Republik Indonesia Cq. Kementerian Hukum dan HAM

RI Cq. Direktorat Jenderal HKI Cq. Direktorat Merek, beralamat di

Jalan Daan Mogot Km24 Tangerang 15119, sebagai Turut

Termohon Kasasi dahulu Turut Tergugat;

Mahkamah Agung tersebut;

Membaca surat-surat yang bersangkutan;

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang

Termohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah mengajukan gugatan

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

Page 105: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

terhadap sekarang Pemohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat dan Turut

Termohon Kasasi dahulu sebagai Turut Tergugat di depan persidangan

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada pokoknya

sebagai berikut:

Adapun gugatan pembatalan ini diajukan terhadap pendaftaran merek atas

nama Tergugat sebagai berikut:

Merek : “ALADIN”;

Daftar Nomor : IDM000035246;

Tanggal Penerimaan : 6 Februari 2002;

Tanggal Pendaftaran : 18 April 2005;

Kelas Barang : 34;

Jenis Barang : Korek api, geretan, korek pemantik gas (gas

lighter), batu api;

Tampilan :

Alasan-alasan hukum dari gugatan pembatalan pendaftaran merek ini adalah

sebagai berikut:

A. Sejarah Perusahaan Penggugat:

1. Bahwa Penggugat sebagai suatu perusahan telah

menjalankan usaha di Malaysia selama lebih dari 100

tahun. Pada awalnya menjalankan usaha di bawah nama

Diethelm, kantor cabang pertama didirikan pada tahun

1923 di Penang. Kantor cabang yang berikut didirikan

pada tahun 1935 di Kuala Lumpur. Sejak saat itu, DKSH

telah tumbuh semakin kuat dengan Kantor Pusatnya yang

saat ini terletak di Petaling Jaya, Selangor dan 19 Kantor

Wilayah di seluruh negeri;

2. Bahwa Penggugat/DKSH sebelumnya bernama Diethelm

Holding (Malaysia) Berhad, dibentuk pada tanggal 24

Desember 1991. Pada tanggal 13 Desember 1994,

Perusahaan ini tercatat dalam Dewan Utama Bursa

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

Page 106: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Malaysia Securities Berhad, yang kemudian dikenal

dengan nama Kuala Lumpur Stock Exchange;

3. Bahwa Penggugat/DKSH mayoritas sahamnya dimiliki

oleh DKSH Group dari Swiss. Lembaga Tabung Angkatan

Tentera (LTAT), yang merupakan rekanan lokal dari

Perusahaan sejak tahun 1991, adalah para Pemegang

Saham yang sangat penting dan berharga dari

Perusahaan, dengan memegang sekitar 10% dari seluruh

saham Perusahaan;

4. Bahwa dengan pengalaman hampir 150 tahun

menjalankan bisnis di wilayah Asia, Diethelm Keller

Services Asia and SiberHegner menggabungkan

kekuatan pada tahun 2002 untuk membentuk DKSH

Group, menciptakan perusahaan jasa global dengan

jaringan wilayah Asia yang tiada bandingnya;

5. Bahwa Penggugat/DKSH adalah Penyedia Layanan

Pengembangan Pasar Nomor 1 yang fokus utamanya di

wilayah Asia. DKSH Holding Limited adalah perusahaan

global bermarkas di Zurich dan tercatat pada bursa saham

SIX Swiss Exchange sejak bulan Maret 2012. Dengan

lokasi usaha di 35 negara-630 di antaranya berada di

Asia-DKSH menghasilkan revenue sebesar CHF 7.3 miliar

pada tahun 2011. 24.000 staf khususnya berasal dari 24

negara dan melayani 500.000 pelanggan di seluruh dunia;

6. Bahwa sebagaimana arti “Layanan Pengembangan

Pasar”, Penggugat/ DKSH membantu perusahaan-

perusahaan dan brand-brand lokal maupun internasional

untuk menumbuhkan bisnis mereka baik di pasar yang

baru maupun yang sudah ada;

7. Bahwa di Malaysia, Penggugat/DKSH mewakili 130 klien

dan mendistribusikan produk-produk mereka ke lebih dari

13.000 pelanggan yang berkisar dari toko-toko kelontong

setempat hingga Hypermart, dari Balai-Balai Pengobatan

hingga Rumah-Rumah Sakit, dari Peternakan-Peternakan

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

Page 107: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hewan hingga Laboratorium-Laboratorium ilmiah dengan

spesialisasi tinggi;

8. Bahwa Penggugat/DKSH menawarkan porto-folio layanan

terpadu yang luas dan khas bersama dengan seluruh

rantai nilai setiap produk, mulai dari sumber-daya,

penelitian dan analisis, pemasaran dan penjualan, hingga

kepada distribusi dan logistic, serta layanan purna jual.

Rekanan-rekanan bisnis DKSH meningkatkan jaringan

distribusi DKSH, pengenal pasar setempat yang

mendalam serta keahlian dan jaringan rantai pasok yang

luas dari segala ukuran dan kedalaman untuk dapat

mengembangkan dan menumbuhkan usaha mereka;

9. Bahwa dalam Segmen Pemasaran dan Distribusi,

Penggugat/DKSH menyediakan porto-folio layanan mulai

dari pemasaran hingga penyediaan tenaga penjualan,

distribusi dan logistic, penagihan dan credit control,

penanganan gudang dan barang-barang retur serta

layanan-layanan bernilai tambah lainnya. Usaha-usaha

yang diwakili dalam segmen ini adalah barang-barang

konsumsi dan bahan-bahan pengerjaan;

10. Bahwa kunci utama dari model bisnis layanan penuh

Penggugat/DKSH terletak pada jangkauan layanan

penjualan dan pemasarannya, pengenalan dan

pengetahuan mendalam tentang akses pasar, hubungan-

hubungan yang telah lama terbangun, serta jangkauan

distribusi yang unik melalui jaringan tenaga penjualan

yang luas dan berpengalaman di 18 Kantor Wilayah yang

meliputi lokasi-lokasi di Barat dan Timur Malaysia dan

Brunei;

11. Bahwa kekuatan dari tenaga penjualan kami adalah

ditingkatkan oleh infrastruktur rantai pasok dengan ukuran

dan ke dalam yang unik, sementara tim-tim distribusi

setempat memastikan produk-produk yang diwakili oleh

Penggugat/DKSH dapat diterima luas di Hypermarket-

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

Page 108: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Hypermarket, Supermarket-Supermarket, Toko-Toko,

Kios-Kios, Balai-Balai Pengobatan, dan Apotik-Apotik di

seluruh Malaysia;

12. Bahwa mayoritas tim-tim penjualan Penggugat/DKSH

diperlengkapi dengan alat-alat komunikasi genggam yang

menggunakan aplikasi IT berbasis web yang penuh daya

dan terhubung secara langsung dengan sistem SAP

Group untuk mengakses informasi gudang secara

langsung dan memproses pemesanan jarak jauh setiap

waktu. Selain daripada itu, pemesanan juga dapat

dilakukan oleh para pelanggan secara langsung melalui

Layanan Telepon Pelanggan;

13. Bahwa layanan-layanan Logistik Penggugat/DKSH

difokuskan pada layanan-layanan rantai pasok yang

berkisar dari impor, pengantaran, pergudangan dan

distribusi, pemrosesan pemesanan, dan pengelolaan

pengambilan barang. Usaha-usaha yang diwakili dalam

segmen ini terutama sekali adalah Perawatan Kesehatan

dan sebagian barang-barang konsumsi, yang

keseluruhannya berpusat pada rantai pasok. Secara lebih

khusus, ini meliputi distribusi kartu-kartu telepon dan

DKSH Transport Agencies;

14. Bahwa tulang punggung dari infrastruktur distribusi

Penggugat/DKSH adalah dua pusat distribusi

bersertifikasi ISO, satu di Bukit Kemuning dekat Klang,

dan yang lainnya di Petaling Jaya. Pusat distribusi di

Klang memiliki kapasitas 55.000 palet untuk produk-

produk beku yang didinginkan dengan pengatur suhu

ruang untuk barang-barang konsumsi. Pusat-pusat

distribusi Petaling Jaya memasok produk-produk

perawatan kesehatan dan mampu untuk menangani 5.000

palet. Untuk menjangkau lebih banyak pelanggan dalam

waktu yang tepat, dua pusat distribusi selanjutnya

didukung oleh sembilan cabang di Malaysia Timur

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

Page 109: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

(termasuk Brunei) yang memiliki gudang-gudang barang

konsumsi milik mereka sendiri, sedangkan, dua pusat

distribusi tambahan bersertifikasi ISO di Kuching dan Kota

Kinabalu menjamin pengiriman tercepat obat-obatan vital;

15. Bahwa Penggugat/DKSH menyediakan sistem

transportasi yang diberi nama DKSH Transport Agencies

yang menangani usaha ekspedisi untuk usaha sendiri

maupun untuk pihak ketiga. Penggugat/DKSH memiliki

kantor-kantor independen yang berlokasi di Pelabuhan-

Pelabuhan besar seperti Port Klang, Pasir Gudang,

Tanjung Pelepas, Kuantan Port dan Prai. Layanan

luasnya meliputi, ekspedisi, ekspedisi barang, inklaring

dan pemeliharaan kapal, pengangkutan kontainer dan

layanan Truk Konvensional dari Port Klang, serta layanan

konsolidasi kargo dari Port Klang ke seluruh Pelabuhan di

Malaysia Timur. DKSH Transport Agencies adalah agen

ekspedisi barang dan pengiriman yang mendapat lisensi

dari Pabean Diraja Malaysia;

16. Bahwa Penggugat/DKSH melakukan aktivitas usaha

utama lainnya yaitu usaha Kue Keripik Cokelat Famous

Amos. Famous Amos adalah ritel kue keripik coklat serta

aneka produk pelengkap pilihan seperti parsel, kado,

cokelat, serta gula-gula. Total terdapat 70 Outlet Famous

Amos yang terletak di Malaysia Barat dan Timur. Bahwa

segmen ini juga meliputi properti-properti yang digunakan

unit-unit operasional serta biaya-biaya yang belum

dialokasikan pada unit-unit operasional seperti biaya IT

untuk layanan-layanan yang menguntungkan seluruh

usaha Penggugat/DKSH;

B. Sejarah Kepemilikan Penggugat atas Merek ALLADDIN;

17. Bahwa Merek ALLADDIN, dalam Kelas 34, untuk

melindungi jenis barang Pemantik api berbahan dasar gas

yang dapat dibuang, terdaftar di Negara asal Malaysia

pada tanggal 1 Desember 1981, di bawah Daftar Nomor

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

Page 110: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

M/093149, atas nama Taxchem Consumer Sdn.Bhd dan

selanjutnya dialihkan kepada Penggugat;

18. Bahwa Merek ALLADDIN, dalam Kelas 34, untuk

melindungi jenis barang: Pemantik api berbahan dasar

gas yang dapat dibuang, terdaftar di Negara Thailand

pada tanggal 25 Maret 1987, di bawah Daftar Nomor

TM55926, atas nama Taxchem Resourches Bhd dan

selanjutnya dialihkan kepada Penggugat pada tanggal 6

Agustus 2009;

19. Bahwa Merek ALLADDIN, dalam Kelas 34, untuk

melindungi jenis barang: Pemantik api berbahan dasar

gas yang dapat dibuang, terdaftar di Negara Singapura

pada tanggal 29 Agustus 1988, di bawah Daftar Nomor

T8804639A atas nama Penggugat;

20. Bahwa Merek ALLADDIN, dalam kelas 11 dan 34, untuk

melindungi jenis barang: Pemantik api berbahan dasar

gas yang dapat dibuang, terdaftar di Negara Kamboja

pada tanggal 30 April 2010, di bawah Daftar Nomor

KH/36641/11 & KH/36642/11, atas nama Penggugat;

21. Bahwa merek “ALLADDIN & Lukisan” telah digunakan

oleh Penggugat di pelbagai Negara di dunia termasuk di

Indonesia dan secara terus menerus Penggugat juga

telah mengeluarkan biaya-biaya yang Sangat besar untuk

mempromosikan merek tersebut. Hak tersebut dapat

dibuktikan dengan bukti-bukti antara lain:

1. Purchase order, invoice, serta packing list di Negara Singapore;

2. Purchase order untuk pabrik, serta shipping document untuk

Customer list di Negara India;

3. Purchase order di Negara Myanmar;

4. Daftar harga produk-produk “ALLADIN“ di Negara Singapore;

5. Gambar kemasan-kemasan di Negara Singapore dan Malaysia;

C. Persamaan Pada Pokoknya Antara Merek Dagang ALLADDIN

& Lukisan Yang Sudah Dikenal Milik Penggugat Dengan Merek

Dagang ALADIN Milik Tergugat:

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

Page 111: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

22. Bahwa Penggugat mengetahui bahwa di dalam Daftar

Umum Merek yang terdapat di Kantor Merek (Direktorat

Merek, Ditjen HaKI, Dep. Hukum & HAM R.I.) telah

didaftarkan atas nama Tergugat atas merek:

Merek : ALADIN;

Daftar Nomor : IDM000035246;

Tanggal Penerimaan : 6 Februari 2002;

Tanggal Pendaftaran : 18 April 2005;

Kelas Jasa : 34;

Tampilan Merek :

23. Bahwa Penggugat sangat berkeberatan atas pendaftaran

merek Tergugat tersebut di atas, karena merek tersebut di

atas mempunyai persamaan pada pokoknya dengan

merek yang sudah dikenal ALLADDIN & Lukisan milik

Penggugat;

24. Bahwa persamaan antara merek milik Tergugat tersebut

di atas dengan merek Penggugat adalah sebagai berikut:

a. Visual:

Merek ALLADDIN & Lukisan milik Penggugat Merek ALADIN & Lukisan milik Tergugat

ALLADDIN

ALADIN

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

Page 112: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

b. Pengucapan:

Bunyi pengucapan Merek “ALADIN“ adalah sama pada pokoknya

dengan merek “ALLADDIN“ dan kata-kata kedua merek tersebut bila

dibaca akan menimbulkan kesan yang sama karena diawali dan

diakhiri dengan huruf yang sama;

c. Persamaan jenis barang:

Tergugat telah mendaftarkan Merek ALADIN & Lukisan untuk

melindungi jenis barang yang sama dengan Penggugat sebagai

berikut:

Merek ALLADDIN & Lukisan milik Penggugat

Merek ALADIN & Lukisan milik TergugatPemantik api berbahan dasar gas yang dapat dibuang, pemantik-pemantik yang lain; seluruhnya tergolong dalam Kelas 34

Korek Api, geretan, korek pemantik gas (gas lighter) batu api

25. Bahwa berdasarkan kriteria persamaan merek sesuai

dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang

Merek maupun Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I.

antara Merek “ALADIN & Lukisan” milik Tergugat baik

secara visual maupun penilaian yuridis, mempunyai

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

Page 113: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

persamaan pada pokoknya dengan merek “ALLADDIN &

Lukisan” milik Penggugat, karenanya beralasan dibatalkan

pendaftaran Merek “ALADIN & Lukisan” daftar Nomor

IDM000035246 milik Tergugat dari dalam Daftar Umum

Merek;

26. Penggugat bermaksud untuk menggunakan merek

“ALLADDIN & Lukisan” tersebut dalam Kelas 34, dan

untuk keperluan itu Penggugat telah mengajukan

Permohonan Pendaftaran Merek “ALLADDIN & Lukisan”

tersebut di Direktorat Merek, Ditjen HKI, Dep. Hukum &

HAM R.I. (Kantor Merek) pada tanggal 6 Januari 2010 dan

tercatat dengan Agenda Nomor D00 2010 000387, untuk

melindungi jenis barang: Pemantik api berbahan dasar gar

yang dapat dibuang, pemantik-pemantik yang lain,

seluruhnya tergolong dalam Kelas 34;

D. Pendaftaran Merek Tergugat Harus Dibatalkan Karena

Tergugat Mendaftarkan Merek Tersebut Dengan Itikad Tidak

Baik (Pasal 4 Undang-Undang Merek):

27. Bahwa Pasal 4 Undang-Undang Merek dan

Penjelasannya berbunyi sebagai berikut:

“Merek tidak dapat didaftar atas dasar permohonan yang diajukan

oleh Pemohon yang beritikad tidak baik”;

Penjelasannya:

“Pemohon yang beritikad baik adalah Pemohon yang mendaftarkan

mereknya secara layak dan jujur tanpa ada niat apa pun untuk

membonceng, meniru, atau menjiplak ketenaran merek pihak lain

demi kepentingan usahanya yang berakibat kerugian pada pihak lain

itu atau menimbulkan kondisi persaingan curang, mengecoh, atau

menyesatkan konsumen”;

Dalam hal ini, berdasarkan penjelasan ketentuan Pasal 4 Undang-

Undang Merek, maka tindakan Tergugat mendaftarkan Merek “ALADIN

& Lukisan”, telah membuktikan bahwa Tergugat telah mengetahui

mengenai keberadaan dari Merek ”ALLADDIN & Lukisan” milik

Penggugat dan oleh karenanya bertindak dengan itikad tidak baik pada

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

Page 114: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

saat mengajukan permohonan pendaftaran merek dagang “ALADIN &

Lukisan” dengan niatan untuk mengklaim hak atas kepemilikan

terhadap mereknya tersebut di atas hanya dengan mengajukan

permohonan pendaftaran merek dagang tersebut tanpa izin dari

Penggugat;

28. Bahwa Tergugat adalah bukan Pemohon yang beritikad

baik yang telah mendaftarkan mereknya secara layak dan

jujur karena Tergugat telah mengetahui bahwa merek

dagang “ALLADDIN & Lukisan” telah diciptakan dan

dimiliki oleh Penggugat. Maksud dari tindakan Tergugat

tersebut di atas adalah untuk mengambil keuntungan atas

goodwill dan reputasi dari merek “ALLADDIN & Lukisan”

milik Penggugat tanpa mengeluarkan biaya promosi

apapun atau tanpa berusaha sedikit pun untuk

membangun track record, goodwill dan reputasi yang solid

dan sehingga menyebabkan kerancuan atau kebingungan

di masyarakat. Oleh karena itu, berdasarkan Pasal 4

Undang-Undang Merek, Penggugat berhak memohon

kepada Ketua Pengadilan Niaga Jakarta Cq. Majelis

Hakim yang mengadili dan memeriksa perkara a quo

berkenan untuk membatalkan Merek “ALADIN & Lukisan”

daftar Nomor IDM000035246 milik Tergugat;

29. Bahwa pernyataan Tergugat dalam Surat Pernyataan

Kepemilikan Merek yang dilampirkan pada permintaan

pendaftaran Merek “ALADIN & Lukisan” yang menyatakan

bahwa merek tersebut adalah mereknya sendiri dan tidak

meniru merek orang lain dengan demikian jelas

bertentangan dengan kenyataan, sehingga dapat

dikatakan apabila Tergugat telah mengajukan permintaan

pendaftaran tersebut dengan beritikad tidak baik.

Tergugat tidak mungkin menjadi pemilik dari Merek

“ALADIN & Lukisan”, karena Penggugatlah yang pertama

kali mulai memakai Merek ALLADDIN & Lukisan di

berbagai negara pada tahun 1981 sampai sekarang dan

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

Page 115: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

telah mengekspor produknya tersebut ke berbagai negara

di dunia;

30. Bahwa Tergugat telah mengajukan pendaftaran merek

dagang ”ALADIN & Lukisan” dengan suatu niat yang jelas

untuk meniru dan mengambil keuntungan dari reputasi

dan goodwill dari merek yang sudah dikenal ALLADDIN &

Lukisan milik Penggugat tanpa mengeluarkan biaya

promosi apapun atau tanpa berusaha sedikit pun untuk

membangun track record, goodwill dan reputasi yang

solid;

31. Bahwa pendaftaran Merek “ALADIN & Lukisan” daftar

Nomor IDM000035246 atas nama Tergugat diperoleh

berdasarkan permohonan pendaftaran merek oleh

Pemohon yang beritikad tidak baik, karena meniru kata-

kata Merek ALLADDIN milik Penggugat. Dan berdasarkan

adagium Pirate Nomorn Mutat Dominium yang berarti

“Pembajak tidak mempunyai titel yang sah/hak atas

barang yang dikuasainya”, maka Merek ALADIN &

Lukisan yang diajukan oleh Tergugat sampai kapanpun

tidak dapat diakui secara hukum sebagai miliknya oleh

karena telah didaftarkan dengan itikad tidak baik, dengan

maksud untuk membonceng merek pihak lain yang sudah

dikenal;

32. Bahwa banyak kata dan ungkapan lain yang dapat dipilih

untuk digunakan sebagai merek-merek yang tergolong

dalam kelas barang 34, tetapi secara sengaja Tergugat

telah memilih Merek “ALADIN” yang mempunyai

persamaan secara keseluruhannya dengan Merek

“ALLADDIN ” milik Penggugat yang sudah terkenal secara

International;

33. Bahwa fakta-fakta tersebut di atas yang akan didukung

dengan bukti-bukti yang akan disampaikan dalam acara

pembuktian nanti akan membuktikan bahwa Tergugat

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

Page 116: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

dalam mendaftarkan Merek ALADIN adalah dengan itikad

tidak baik;

34. Bahwa Turut Tergugat diikutsertakan dalam perkara ini

adalah untuk memenuhi ketentuan Pasal 70 ayat (3) jo.

Pasal 71 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang

Merek, sehingga seyogyanya Turut Tergugat bersikap

netral dalam hal ini;

Maka, atas dasar alasan-alasan hukum tersebut di atas serta bukti-bukti yang

tidak akan dapat disangkal kebenarannya oleh Tergugat, dengan ini Penggugat

dengan segala hormat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Niaga Jakarta

Pusat Cq. Majelis Hakim yang akan mengadili perkara a quo berkenan

memberikan keputusan sebagai berikut:

1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat

seluruhnya;

2. Menyatakan bahwa Merek ALLADDIN & Lukisan milik

Penggugat sebagai merek dagang yang telah terkenal

secara internasional;

3. Menyatakan bahwa Penggugat adalah pemilik tunggal

dan satu-satunya yang berhak untuk menggunakan merek

dagang ALLADDIN & Lukisan di Indonesia;

4. Menyatakan bahwa merek “ALLADDIN & Lukisan” milik

Penggugat adalah merek terkenal dan digunakan untuk

melindungi barang-barang: Pemantik api berbahan dasar

gas yang dapat dibuang, pemantik-pemantik yang lain;

seluruhnya tergolong dalam Kelas 34“;

5. Menyatakan bahwa merek Tergugat “ALADIN & Lukisan”

daftar Nomor IDM000035246 mempunyai persamaan

pada pokoknya dengan merek terkenal “ALLADDIN &

Lukisan” milik Penggugat untuk melindungi barang

sejenis;

6. Menyatakan bahwa Tergugat beritikad tidak baik pada

waktu mengajukan permintaan pendaftaran Merek

“ALADIN & Lukisan” di Kantor Turut Tergugat oleh karena

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

Page 117: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

dilandasi niat untuk meniru merek terkenal “ALLADDIN &

Lukisan” milik Penggugat;

7. Membatalkan pendaftaran Merek ALADIN & Lukisan”

daftar Nomor IDM000035246 atas nama Tergugat pada

Daftar Umum Merek dengan segala akibat hukumya;

8. Memerintahkan kepada Turut Tergugat untuk tunduk dan

taat pada putusan Pengadilan dalam perkara ini dengan

melaksanakan pembatalan pendaftaran Merek ”ALADIN

& Lukisan” daftar Nomor IDM000035246 dengan cara

mencoret pendaftaran merek tersebut dari dalam Daftar

Umum Merek dengan mencantumkan alasan pembatalan

dan tanggal pembatalan dan mengumumkannya dalam

Berita Resmi Merek sesuai dengan ketentuan Undang-

Undang Merek yang berlaku;

9. Menghukum Tergugat untuk membayar seluruh biaya

yang timbul dalam perkara ini;

Menimbang, bahwa atas gugatan tersebut, Tergugat telah mengajukan

gugatan balik (Rekonvensi) yang pada pokoknya sebagai berikut:

Bahwa Tuan Muktar, selaku Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi

(sekarang dan selanjutnya disingkat “Penggugat Rekonvensi”) dengan ini juga

hendak mengajukan gugatan Rekonvensi (gugat balasan/gugat balik) terhadap

DKSH Malaysia Sdn.Bhd., yang mengaku sebagai sebuah perusahaan yang

didirikan menurut Undang-Undang Negara Malaysia, beralamat di 74 Jalan

University 46200, Petaling Jaya, Selangor, Darul Ehsan, Malaysia, selaku

Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi (sekarang dan selanjutnya disingkat

“Tergugat Rekonvensi”);

Bahwa segala hal-hal dan uraian-uraian yang telah dikemukakan Penggugat

Rekonvensi/Tergugat Konvensi dalam perkara Konvensi, mohon dapat

dianggap telah dimasukkan dan merupakan satu kesatuan dalam perkara

Rekonvensi ini;

Adapun hal-hal dan alasan-alasan yang menjadi dasar gugatan Penggugat

Rekonvensi adalah sebagai berikut:

1. Bahwa Penggugat Rekonvensi mendirikan usahanya

sejak tahun 1992 atau lebih kurang 21 (dua puluh satu)

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

Page 118: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

tahun, yang bergerak dalam bidang usaha atau

memproduksi barang-barang “berupa korek api pemantik

gas (gas lighter)” disingkat “barang-barang”;

2. Bahwa sebagai akibat gugatan Penggugat Konvensi/

Tergugat Rekonvensi ini, telah mengganggu usaha

Penggugat, serta menimbulkan dampak negatif serta

mencemarkan nama baik Penggugat Rekonvensi yang

selanjutnya merugikan Penggugat Rekonvensi;

3. Adapun kerugian yang diderita oleh Penggugat

Rekonvensi adalah sebagai berikut:

A. Kerugian Materiil:

a. Kerugian karena biaya perjalanan Penggugat Rekonvensi

(Tergugat Konvensi), yaitu dari Medan-Jakarta-Medan,

berupa tiket pesawat, Hotel/akomodasi dan transportasi

sebesar Rp7.500.000,00 (tujuh juta lima ratus ribu rupiah)

bukti-bukti terlampir;

b. Fee Advokat/Pengacara dan biaya-biaya perkara lainnya

sebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) bukti-

bukti terlampir;

B. Kerugian Immateriil:

Bahwa Penggugat Rekonvensi telah menginvestasikan dan membangun

nama baiknya selama lebih dari 20 (dua) puluh tahun di Indonesia

dengan reputasi yang dapat dibanggakan di kalangan pelanggan/

customer barang-barang (berupa: korek api pemantik gas (gas lighter) ini;

Bahwa akibat gugatan Tergugat Rekonvensi pada perkara Konvensi,

Penggugat Rekonvensi telah menderita Kerugian Immateriil, yang apabila

dinilai dengan uang adalah sebesar Rp20.000.000.000,00 (dua puluh

miliar rupiah);

Dengan penjelasan investasi dan membangun nama baik Penggugat

Rekonvensi diperlukan sebesar Rp1.000.000.000,00/tahun (satu miliar

pertahun);

4. Bahwa oleh karena gugatan Konvensi dari Tergugat

Rekonvensi telah diketahui oleh masyarakat ramai

(umum), dan untuk memulihkan atau mengembalikan

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

Page 119: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

nama baik Penggugat Rekonvensi diperlukan juga

diketahui masyarakat ramai, maka Penggugat Rekonvensi

juga mohon kepada Yang Terhormat Majelis Hakim yang

memeriksa dan mengadili perkara ini, untuk menghukum

Tergugat Rekonvensi membuat “pernyataan dan

permohonan maaf” kepada Penggugat Rekonvensi di

media massa ternama terutama di Kota Medan selama 3

(tiga) hari berturut-turut, setengah halaman penuh, yang

memuat antara lain mengakui kesalahan Tergugat

Rekonvensi dan mohon maaf kepada Penggugat

Rekonvensi, dan berjanji tidak akan mengulangi

kesalahan yang sama di kemudian hari;

5. Bahwa gugatan ini didasarkan hukum dan bukti-bukti yang

sah dan tidak dapat disangkal lagi kebenarannya oleh

Tergugat Rekonvensi, maka mohon agar kiranya Yang

Terhormat Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili

perkara ini berkenan memberikan putusan dalam perkara

Rekonvensi ini dapat dijalankan terlebih dahulu, meskipun

ada verzet, banding maupun kasasi;

Berdasarkan hal-hal dan alasan-alasan sebagaimana diuraikan tersebut di atas,

Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi dengan hormat mohon kiranya Yang

terhormat Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, berkenan

memberikan putusan dalam perkara ini sebagai berikut:

Dalam Konvensi:

Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya, atau setidak-tidaknya

menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;

Dalam Rekonvensi:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi untuk

seluruhnya;

2. Menyatakan Penggugat Rekonvensi pemilik yang sah

atas Merek ALADIN berikut Lukisan, yang terdaftar dalam

Daftar Nomor IDM000035246;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

Page 120: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

3. Menolak permintaan pendaftaran Merek ALLADIN &

Lukisan yang diajukan oleh Tergugat Rekonvensi (DKSH

Malaysia Sdn.Bhd.) pada Turut Tergugat;

4. Menghukum Tergugat Rekonvensi membayar ganti

kerugian berupa uang tunai kepada Penggugat

Rekonvensi, atas:

A. Kerugian Materiil, yaitu:

a. Kerugian karena biaya perjalanan Penggugat Rekonvensi

(Tergugat Konvensi), yaitu dari Medan-Jakarta-Medan,

berupa tiket pesawat, Hotel/akomodasi dan transportasi

lebih kurang sebesar Rp7.500.000,00 (tujuh juta lima

ratus ribu rupiah) bukti-bukti terlampir;

b. Fee Advokat/Pengacara dan biaya-biaya perkara lainnya

sebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) bukti-

bukti terlampir;

B. Kerugian Immateriil: sebesar Rp20.000.000.000,00 (dua puluh

miliar rupiah);

5. Menghukum Tergugat Rekonvensi membuat “Pernyataan

dan permohonan maaf” kepada Penggugat Rekonvensi di

media massa ternama terutama di Kota Medan selama 3

(tiga) hari berturut-turut, setengah halaman penuh, yang

memuat antara lain mengakui kesalahan Tergugat

Rekonvensi dan mohon maaf kepada Penggugat

Rekonvensi, dan berjanji tidak akan mengulangi

kesalahan yang sama di kemudian hari;

6. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan

terlebih dahulu, meskipun ada bantahan/verzet, banding

maupun kasasi;

7. Menghukum Tergugat Rekonvensi membayar biaya yang

timbul dalam perkara ini menurut hukum;

Bahwa, terhadap gugatan tersebut Pengadilan Niaga pada Pengadilan

Negeri Jakarta Pusat telah memberi putusan Nomor 87/Merek/2012/

PN.Niaga.Jkt.PST., tanggal 18 April 2013 yang amarnya sebagai berikut:

Dalam Konvensi:

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

Page 121: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Dalam Eksepsi:

• Menolak Eksepsi Turut Tergugat;

Dalam Pokok Perkara:

• Mengabulkan gugatan Penggugat untuk

sebagian;

• Menyatakan Merek ALLADDIN & Lukisan

milik Penggugat sebagai merek terkenal

untuk bidang usaha yang bersangkutan;

• Menyatakan bahwa merek Tergugat

”ALADIN & Lukisan“ daftar Nomor

IDM000035246 mempunyai persamaan

pada pokoknya dengan merek terkenal

“ALLADDIN & Lukisan” milik Penggugat

untuk melindungi barang sejenis;

• Menyatakan Merek ALADIN & Lukisan

Milik Tergugat telah didaftarkan dengan

itikad tidak baik;

• Menyatakan Penggugat sebagai pemilik

tunggal dan satu-satunya yang berhak

untuk menggunakan Merek Dagang

ALLADDIN & Lukisan di Indonesia untuk

jenis barang: Pemantik api berbahan dasar

gas yang dapat dibuang, dan pemantik-

pemantik yang lain yang tergolong dalam

Kelas 34;

• Membatalkan Merek ALADIN & Lukisan

milik Tergugat yang terdaftar dalam Daftar

Umum Merek Nomor IDM.000035246

Tanggal 18 April 2005;

• Memerintahkan kepada Turut Tergugat

untuk membatalkan Merek ALADIN &

Lukisan milik Tergugat yang terdaftar

dalam Daftar Umum Merek Nomor

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

Page 122: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

IDM.000035246 Tanggal 18 April 2005 dan

mengumumkannya dalam Berita Negara;

• Menolak gugatan lain dan selebihnya;

Dalam Rekonvensi:

• Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi

untuk seluruhnya;

Dalam Konvensi Dan Rekonvensi:

• Menghukum Tergugat Konvensi/

Penggugat Rekonvensi untuk membayar

biaya perkara yang hingga kini ditetapkan

sebesar Rp1.516.000,00 (satu juta lima

ratus enam belas ribu rupiah);

Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri

Jakarta Pusat tersebut diucapkan dengan hadirnya kuasa hukum Tergugat pada

tanggal 18 April 2013, terhadap putusan tersebut Tergugat melalui kuasanya

berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 19 April 2013 mengajukan

permohonan kasasi pada tanggal 30 April 2013 sebagaimana ternyata dari Akta

Permohonan Kasasi Nomor 19 K/HaKI/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst. jo. Nomor 87/

Pdt.Sus-Merek/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst. yang dibuat oleh Panitera Pengadilan

Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, permohonan tersebut diikuti

dengan memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut pada tanggal 3 Mei 2013;

Bahwa memori kasasi tersebut telah disampaikan kepada Penggugat

pada tanggal 10 Mei 2013, kemudian Penggugat mengajukan kontra memori

kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri

Jakarta Pusat pada tanggal 20 Mei 2013 ;

Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta keberatan-

keberatannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama,

diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam

undang-undang, sehingga permohonan kasasi tersebut secara formal dapat

diterima;

Menimbang, bahwa keberatan-keberatan kasasi yang diajukan oleh

Pemohon Kasasi dalam memori kasasinya adalah:

Dalam Konvensi:

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

Page 123: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Dalam Pokok Perkara:

Putusan Judex Facti Cacat Hukum, Karenanya Putusan Tersebut Haruslah

Dibatalkan:

Bahwa amar putusan Judex Facti pada halaman 43 alinea ke-4 dan 5

menyatakan sebagai berikut:

• “Membatalkan Merek ALADIN & Lukisan

milik Tergugat yang terdaftar dalam Daftar

Umum Merek Nomor IDM.00003525

tanggal 18 April 2005;

• Memerintahkan kepada Turut Tergugat

untuk membatalkan Merek ALADIN &

Lukisan milik Tergugat yang terdaftar

dalam Daftar Umum Merek Nomor

IDM.00003S25 Tanggal 18 April 2005 dan

mengumumkannya dalam Berita Negara;

Bahwa amar putusan Judex Facti tersebut jelas cacat hukum, karena objek

sengketa pada amar putusan Judex Facti yaitu “Merek ALADIN & Lukisan

terdaftar Nomor IDM.00003525”, bukanlah termasuk objek sengketa dalam

perkara a quo, dan bukan pula merek milik Pemohon Kasasi/Tergugat,

mengingat merek yang menjadi objek sengketa perkara a quo dan milik dari

Pemohon Kasasi/Tergugat adalah Merek ALADIN & Lukisan dengan Nomor

Pendaftaran IDM00035246 (Vide Bukti T-l) bukan Merek ALADIN & Lukisan

terdaftar Nomor IDM00003525 sebagaimana secara salah dinyatakan oleh

Judex Facti dalam putusan perkara a quo;

Bahwa Merek ALADIN & Lukisan dengan Nomor Pendaftaran IDM00003525

sebagaimana dinyatakan dalam amar putusan Judex Facti pada poin 4 dan 5,

sangat berbeda secara significant dibandingkan dengan Merek ALADIN &

Lukisan milik Tergugat dengan Nomor Pendaftaran IDM00035246 milik

sesungguhnya dari Pemohon Kasasi/Tergugat;

Merek ALADIN & Lukisan terdaftar Nomor IDM00003525 sebagaimana

dinyatakan dalam amar putusan Judex Facti, terdiri dari: 4 (empat) angka nol,

1 (satu) angka 3, 2 (dua) angka 5 dan 1 (satu) angka 2, tanpa angka 4 dan 6;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

Page 124: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Sedangkan pada Merek ALADIN & Lukisan terdaftar Nomor IDM00035246

milik Tergugat, terdiri dari: 3 (tiga) angka nol, 1 (satu) angka 3, 1 (satu) angka

5, dan 1 (satu) angka 2, 1 (satu) angka 4, dan 1 (satu) angka 6;

Bahwa oleh karena nomor pendaftaran merek objek sengketa perkara a quo

yaitu Merek ALADIN & Lukisan terdaftar Nomor IDM00035246 berbeda

dengan Nomor Pendaftaran Merek yang akan dibatalkan dalam Daftar Umum

Merek sebagaimana dinyatakan oleh Judex Facti dalam amar putusannya

halaman 43 alinea ke-4 dan 5 yaitu Nomor IDM00003525, maka putusan

Judex Facti a quo, jelas cacat hukum dan mengakibatkan putusan Judex Facti

tersebut batal demi hukum serta tidak dapat dieksekusi/dilaksanakan (Non

Executable);

Bahwa penyebutan amar putusan yang salah dan berbeda dengan objek

sengketa jelas-jelas merupakan kesalahan yang fatal dari Judex Facti

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat;

Kesalahan fatal ini bukan sekedar kesalahan ketik semata, dan kesalahan

yang sama juga dilakukan oleh Judex Facti dalam pertimbangan hukumnya

(Vide halaman 41 alinea ke-5 putusan) yang berbunyi sebagai berikut:

“Bahwa Petitum agar merek Tergugat yang terdaftar dalam Daftar Umum

Merek Nomor IDMM003S25 Tanggal 18 April 2005 dibatalkan dapat

dikabulkan”;

Bahwa kesalahan fatal Judex Facti yang demikian, tidak dapat ditolerir, karena

apabila diakui sah oleh Judex Juris, maka hal tersebut akan menjadi preseden

buruk di kemudian hari bagi pencari keadilan, serta akan menimbulkan

hilangnya kepastian hukum di Negara Republik Indonesia tercinta ini. Oleh

karenanya kekeliruan Judex Facti dalam membuat amar putusan a quo, tidak

patut dilindungi dan haruslah dibatalkan;

Bahwa selain alasan-alasan di atas, Judex Facti pun telah melanggar Undang-

Undang Merek Nomor 15 Tahun 2001 dalam membuat amar putusannya pada

butir ke-7 (ketujuh), karena telah mengabulkan Petitum Penggugat yang

menyatakan:

“Memerintahkan Turut Tergugat untuk membatalkan Merek ALADIN &

Lukisan milik Tergugat yang telah terdaftar dalam Daftar Umum Merek

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21

Page 125: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Nomor IDM.00003525 Tanggal 18 April 2005 dan mengumumkannya dalam

Berita Negara”;

Bahwa Undang-Undang Merek Nomor 15 Tahun 2001 tidak mengatur tentang

Pengumuman Pembatalan Merek Dalam Berita Negara. Undang-Undang

Merek Nomor 15 Tahun 2001 hanya mengatur/mengenal diumumkan dalam

Berita Resmi Merek (BRM) - Vide Pasal 62 ayat (4) Undang-Undang Merek

Nomor 15 Tahun 2001, bukan dalam Berita Negara;

Bahwa amar putusan Judex Facti pada butir ke-7 (ketujuh) yang

memerintahkan Turut Tergugat untuk mengumumkan pembatalan pendaftaran

Merek ALADIN & Lukisan terdaftar Nomor IDM00003525 pada hal bukan

objek sengketa perkara a quo dan bukan milik Pemohon Kasasi/Tergugat,

merupakan amar putusan yang cacat hukum dan mengakibatkan putusan

Judex Facti tersebut batal demi hukum, karena putusan yang demikian tidak

dapat dilaksanakan/dieksekusi (Non Executable). Oleh karenanya, putusan

Judex Facti yang cacat hukum, sangatlah patut dan adil untuk dibatalkan;

Judex Facti Telah Melanggar Hukum Dalam Merubah Petitum Gugatan

Penggugat/Termohon Kasasi:

Judex Facti pada halaman 40 dan 41 putusannya memberikan pertimbangan

hukum sebagai berikut:

“Menimbang, bahwa dengan demikian Penggugat telah dapat membuktikan

dalil-dalil gugatannya dan karenanya Majelis akan mempertimbangkan tiap-

tiap Petitum Penggugat demon melakukan perbaikan amar putusan sebagai

berikut di bawah ini:

Bahwa sebagian Petitum Penggugat tersebut merupakan dall yang menjadi

pokok perkara, maka tidak perlu dicantumkan dan dimuat di dalam amar

putusan ini;

Bahwa Petitum agar Merek ALLADDIN & Lukisan milik Penggugat

dinyatakan sebagai merek terkenal secara Internasional dipandang sebagai

Petitum yang berlebihan dan akan diganti dengan amar yang berbunyi

menyatakan merek Penggugat sebagai merek terkenal untuk bidang usaha

yang bersangkutan”;

Bahwa pertimbangan hukum tersebut menunjukkan Judex Facti telah

melampaui wewenangnya dalam membuat pertimbangan hukum putusannya

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22

Page 126: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

dan melanggar hukum acara, karena Judex Facti tidak berhak untuk merubah

suatu Petitum gugatan;

Bahwa pada prinsipnya, perubahan gugatan sama artinya dengan perubahan

Petitum gugatan sebagaimana dilakukan oleh Judex Facti dalam perkara

a quo. Menurut hukum acara perdata, perubahan suatu gugatan hanya dapat

dilakukan oleh Penggugat yang dilakukan pada saat perkara mulai diperiksa di

persidangan (sidang pertama), itu pun harus atas persetujuan dari Tergugat

atau para Tergugat;

Dengan demikian, perubahan Petitum gugatan Penggugat dalam perkara

a quo, jelas bertentangan dengan hukum acara, oleh karenanya putusan

Judex Facti haruslah dibatalkan;

Bahwa pada pemeriksaan sidang pertama dalam perkara a quo, Penggugat/

Termohon Kasasi, tidak pernah mengajukan permohonan perubahan

gugatannya termasuk perubahan Petitum, akan tetapi perubahan Petitum

gugatan Penggugat dilakukan secara sepihak oleh Judex Facti pada saat

membuat putusannya;

Bahwa tindakan Judex Facti merubah Petitum gugatan Penggugat,

menunjukkan adanya kepentingan tersembunyi dari Judex Facti untuk

membela kepentingan Penggugat/Termohon Kasasi, yang kemudian

dipaksakan dibuat dalam putusannya;

Bahwa tindakan Judex Facti merubah Petitum gugatan Penggugat, sangat

merugikan Tergugat/Pemohon Kasasi, karena sesuai dengan pertimbangan

hukum Judex Facti, yang menyatakan “Petitum gugatan Penggugat yang

meminta agar Merek ALLADDIN & Lukisan dinyatakan sebagai merek terkenal

secara Internasional. dipandang sebagai Petitum yang berlebihan”,

menunjukkan adanya kesalahan Penggugat dalam membuat gugatannya, dan

atas kesalahan Penggugat tersebut maka Judex Facti seharusnya menolak

gugatan Penggugat, sekarang Termohon Kasasi atau setidak-tidaknya

menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima. Akan tetapi sebaliknya,

karena Judex Facti secara sepihak merubah amar Petitum gugatan

Penggugat, tanpa alasan dan dasar hukum yang jelas, sehingga gugatan

Penggugat terhindar dari kesalahan dan kemudian dikabulkan oleh Judex

Facti;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23

Page 127: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa berdasarkan hal-hal diuraikan di atas, maka pertimbangan hukum

Judex Facti merubah Petitum gugatan Penggugat adalah melampaui

kewenangannya dan melanggar hukum acara, karenanya putusan Judex Facti

haruslah dibatalkan;

Pertimbangan Hukum Judex Facti Yang Menyatakan Merek ALLADDIN &

Lukisan Milik Penggugat Sebagai Merek Terkenal, Tidak Sesuai Dengan

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek:

Judex Facti pada putusannya halaman 35 alinea ketiga dari bawah

menyatakan sebagai berikut:

“Menimbang, bahwa meskipun belum terdaftar di Indonesia, merek Tersueat

tersebut ternyata telah terdaftar di Negara asalnya, Malaysia sejak Tahun

1981, terdaftar di Thailand, di Singapore dan Kamboja”;

Bahwa pertimbangan hukum Judex Facti tersebut di atas yang menyatakan

merek “Tergugat”, menunjukkan adanya kekeliruan Judex Facti, dimana

seyogyanya merek “Penggugat”. Karena Penggugatlah mungkin yang

dimaksudkan oleh Judex Facti, sebab Tergugat tidak berasal dari Negara

Malaysia, dan menurut dalil-dalil Penggugat, Penggugatlah yang

mendaftarkan mereknya di Negara Malaysia, Thailand, Singapore dan

Kamboja;

Bahwa jika pertimbangan hukum Judex Facti tersebut, seyogyanya berbunyi

“...meskipun merek Penggugat belum terdaftar di Indonesia...”, maka

pertimbangan hukum Judex Facti tersebut telah bertentangan atau tidak

sesuai dengan Undang-Undang Merek Nomor 15 Tahun 2001, karena

ternyata gugatan Penggugat/Termohon Kasasi tidak memenuhi syarat untuk

mengajukan gugatan sebagaimana ditentukan Undang-Undang Nomor 15

Tahun 2001 tentang Merek, karena dalam Pasal 68 ayat (2) Undang-Undang

Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek, mewajibkan pemilik merek yang tidak

terdaftar di Indonesia, kemudian hendak mengajukan gugatan pembatalan

pendaftaran, maka Penggugat tersebut harus terlebih dahulu mengajukan

permohonan pendaftaran merek dimaksud di Indonesia;

Untuk lebih jelas dan tegas, Pemohon Kasasi mengutip Pasal 68 ayat (2)

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek, berbunyi sebagai

berikut:

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24

Page 128: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

“Pemilik Merek yang tidak terdaftar dapat mengajukan gugatan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) setelah mengajukan permohonan kepada Direktorat

Jenderal”;

Bahwa pertimbangan hukum Judex Facti yang menyatakan “... meskipun

merek Penggugat belum terdaftar di Indonesia...”, sesuai pula dengan

pertimbangan hukumnya pada halaman 33 alinea ke-5 (kelima) butir 5 yang

menyatakan:

“Menimbang, bahwa berdasarkan gugatan dan jawaban para pihak maka

diperoleh fakta atau keadaan yang tidak perlu dinilai/dipertimbangkan lagi

sebagai berikut:

5. Bahwa merek Penggugat pernah ditolak pendaftarannya di Indonesia

karena mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek Tergugat”;

Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan hukum Judex Facti di atas,

menunjukkan bahwa Penggugat sebelum mendaftarkan gugatan a quo tidak

terlebih dahulu mengajukan permohonan pendaftaran Merek ALLADDIN di

Indonesia, sebagaimana disyaratkan Pasal 68 ayat (2) Undang-Undang

Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek tersebut di atas. Dengan demikian,

putusan Judex Facti yang mengabulkan gugatan Penggugat tanpa memenuhi

syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang (Undang-Undang Nomor

15 Tahun 2001 tentang Merek), maka secara jelas putusan tersebut

bertentangan dengan Pasal 68 ayat (2) Undang-Undang Nomor 15 Tahun

2001 tentang Merek, oleh karenanya putusan Judex Facti haruslah dibatalkan;

Judex Facti Berlebihan Dalam Mempertimbangkan Merek ALLADDIN & Lukisan

Milik Penggugat/Termohon Kasasi Sebagai Merek Terkenal:

Judex Facti pada putusannya halaman 35 alinea ketiga, keempat dan kelima

dari bawah menyatakan sebagai berikut:

“Menimbang, bahwa meskipun belum terdaftar di Indonesia, merek Tergugat

(seyogyanya Penggugat) tersebut ternyata telah terdaftar di Negara asalnya,

Malaysia sejak Tahun 1981, terdaftar di Thailand, di Singapore dan

Kamboja;

Bahwa merek Penggugat tersebut juga telah dipasarkan di berbagai negara

di Asia , seperti India, Myanmar, Kamboja dll;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25

Page 129: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa dengan mengacu pada kriteria merek terkenal di bidang

usaha yang bersangkutan, khususnya korek gas (mancis), dan dengan

melihat bukti-bukti serta fakta tersebut Majelis berpendapat bahwa Merek

ALLADDIN milik Penggugat adalah merek terkenal di bidang usaha yang

bersangkutan”;

Bahwa pertimbangan hukum Judex Facti yang menyatakan “Merek ALLADDIN

milik Penggugat adalah merek terkenal”, merupakan pertimbangan hukum

yang sangat berlebihan, karena pertimbangan hukum tersebut tidak sesuai

dengan Penjelasan Pasal 6 ayat 1 huruf b Undang-Undang Merek Nomor 15

Tahun 2001, yaitu untuk menentukan keterkenalan suatu merek harus

memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

• Adanya pengetahuan umum masyarakat

mengenai merek tersebut di bidang usaha

yang bersangkutan;

• Adanya reputasi merek terkenal yang

diperoleh karena promosi yang gencar dan

besar-besaran;

• Adanya investasi di beberapa negara di

dunia yang dilakukan oleh pemiliknya;

• Adanya bukti pendaftaran merek di

beberapa Negara;

• Adanya bukti survey yang dilakukan oleh

Lembaga Mandiri atas perintah Pengadilan

Niaga guna memperoleh kesimpulan

mengenai terkenal atau tidaknya merek

tersebut;

Bahwa Judex Facti sangat keliru mempertimbangkan Merek ALLADDIN milik

Penggugat sebagai merek terkenal”, karena ternyata tidak ada bukti bahwa

masyarakat umum Indonesia mengenai Merek ALLADDIN milik Penggugat/

Termohon Kasasi;

Sebaliknya, masyarakat umum Indonesia tidak mengenai Merek ALLADDIN

milik Penggugat/Termohon Kasasi. Oleh karenanya, pertimbangan hukum dan

amar putusan Judex Facti menyatakan Merek ALLADDIN milik Penggugat

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26

Page 130: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

sebagai merek terkenal, tanpa alasan yang jelas, maka pertimbangan hukum

yang demikian, tidak sesuai dengan Penjelasan Pasal 6 ayat 1 huruf b

Undang-Undang Merek Nomor 15 Tahun 2001 tersebut di atas;

Bahwa sesuai dengan pertimbangan hukum putusan Judex Facti halaman 35

alinea ketiga dari bawah yang menyatakan “Menimbang, bahwa meskipun

Merek Penggugat belum terdaftar di Indonesia”, membuktikan bahwa

masyarakat umum Indonesia tidak mengenal Merek ALLADDIN milik

Penggugat/Termohon Kasasi tersebut, karena bagaimana mungkin

masyarakat umum Indonesia mengenal Merek ALLADDIN milik Penggugat/

Termohon Kasasi, jika Merek ALLADDIN tersebut tidak terdaftar di Indonesia ?

Dengan demikian, syarat inipun tidak dipenuhi Penggugat untuk menyatakan

Merek ALLADDIN milik Penggugat/Termohon Kasasi sebagai merek terkenal,

oleh karenanya pertimbangan hukum Judex Facti yang menyatakan Merek

ALLADDIN milik Penggugat/Termohon Kasasi sebagai merek terkenal,

haruslah dibatalkan;

Bahwa Judex Facti sangat berlebihan menyatakan Merek ALLADDIN milik

Penggugat/Termohon Kasasi sebagai merek terkenal, karena ternyata Merek

ALLADDIN milik Penggugat/Termohon Kasasi hanya terdaftar di 4 (empat)

empat negara Asia Tenggara saja. sedangkan di Negara-Negara Eropa,

Negara-Negara Arab maupun Asia lainnya, Merek ALLADDIN milik

Penggugat/Termohon Kasasi tidak terdaftar;

Bahwa banyak perkara merek yang hanya terdaftar di Negara-Negara Asia

Tenggara, ternyata tidak dinyatakan sebagai merek terkenal di Indonesia,

karena dianggap tidak memenuhi syarat sebagai merek terkenal. salah satu

contoh kasus diantaranya adalah Merek “NATIONAL” yang berasal dari

Negara Jepang. Merek NATIONAL tersebut tidak dinyatakan sebagai merek

terkenal, karena Merek NATIONAL hanya terdaftar di Negara Asia Tenggara

saja, sedangkan di Negara-Negara Eropa dan Asia lainnya pun tidak terdaftar;

Dengan demikian, pertimbangan hukum Judex Facti menyatakan Merek

ALLADDIN milik Penggugat sebagai merek terkenal, sangat berlebihan, oleh

karenanya sangatlah patut dan adil untuk dibatalkan;

Bahwa oleh karena Merek ALLADDIN milik Penggugat tidak memenuhi syarat

sebagai merek terkenal, maka seharusnya pertimbangan hukum Judex Facti

yang menyatakan Merek ALLADDIN milik Penggugat sebagai merek terkenal,

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27

Page 131: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

seharusnya didasari dengan bukti adanya survey yang dilakukan oleh

Lembaga Mandiri atas perintah Pengadilan Niaga guna memperoleh

kesimpulan mengenai terkenal atau tidaknya Merek ALLADDIN tersebut;

Dengan demikian, pertimbangan hukum Judex Facti menyatakan Merek

ALLADDIN sebagai merek terkenal, tanpa adanya bukti adanya survey yang

dilakukan oleh Lembaga Mandiri, jelas bertentangan atau tidak memenuhi

syarat sebagaimana ditentukan Penjelasan Pasal 6 ayat 1 huruf b Undang-

Undang Merek Nomor 15 Tahun 2001. Oleh karenanya pertimbangan hukum

Judex Facti yang menyatakan Merek ALLADDIN milik Penggugat sebagai

merek terkenal, haruslah dibatalkan;

Judex Facti Keliru Mempertimbangkan Merek ALADIN & Lukisan Milik Tergugat/

Pemohon Kasasi Mempunyai Persamaan Pada Pokoknya Dengan Merek

ALLADDIN & Lukisan Milik Penggugat/Termohon Kasasi:

Judex Facti pada halaman 37 putusannya memberikan pertimbangan hukum

yang menyatakan:

“Menimbang, bahwa dengan membandingkan merek dan etiket merek pada

produk kedua merek tersebut Majelis berpendapat ada persamaan unsur-

unsur yang menonjol pada nama, unsur kata, maupun unsur huruf-huruf

antara Merek ALLADDIN milik Penggugat dengan Merek ALADIN milik

Tergugat yang menimbulkan kesan kemiripan ... dstnya”;

Bahwa pertimbangan-pertimbangan hukum Judex Facti menyatakan “ada

persamaan pada pokoknya antara Merek ALLADDIN milik Penggugat dengan

Merek ALADIN milik Tergugat”, tidak cukup jelas karena tidak didasari dengan

alasan-alasan yang merinci dimana letak persamaan-persamaan dimaksud.

Judex Facti dalam menyatakan “ada persamaan pada pokoknya” hanya

bersandar kepada persamaan huruf, bentuk dan susunan huruf, serta bunyi

visual, tanpa membandingkan hal-hal lain seperti adanya perbedaan logo/

lukisan, perbedaan warna etiket merek, dan juga penggunaan sebagai nama

perniagaan/perusahaan Tergugat/Pemohon Kasasi;

Bahwa pertimbangan hukum Judex Facti menyatakan “ada persamaan pada

pokoknya antara Merek ALLADDIN milik Penggugat dengan Merek ALADIN

milik Tergugat”, dilakukan dengan cara membandingkan sebagian unsur yang

ada, padahal untuk membandingkan adanya persamaan pada pokoknya atau

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28

Page 132: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

keseluruhannya suatu merek, harus dilakukan secara menyeluruh atas unsur-

unsur yang melekat pada merek tersebut, seperti unsur kata, unsur bentuk

dan tata letak dan susunan huruf, warna etiket, bunyi visual, logo, dan lain-lain

pada merek tersebut;

Bahwa Judex Facti telah salah menafsirkan persamaan pada pokoknya antara

Merek ALLADDIN milik Penggugat dengan Merek ALADIN milik Tergugat”,

karena kedua merek tersebut (ALLADDIN dan ALADIN) sangat berbeda satu

sama lain, baik ditinjau dari segi bentuk dan susunan huruf, bunyi visual yang

dihasilkan, bentuk logo maupun warna etiket merek pada kedua merek

tersebut;

Bahwa pertimbangan hukum dan amar putusan Judex Facti yang menyatakan

“ada persamaan pada pokoknya antara Merek ALLADDIN milik Penggugat

dengan Merek ALADIN milik Tergugat”, adalah merupakan pertimbangan

hukum yang saling bertentangan dengan pertimbangan hukumnya pada

halaman 33 alinea kelima butir 5 yang menyatakan:

“Menimbang, bahwa berdasarkan gugatan dan jawaban para pihak maka

diperoleh fakta atau keadaan yang tidak perlu dinilai/dipertimbangkan lagi

sebagai berikut:

5. Bahwa merek Penggugat pernah ditolak pendaftarannya di Indonesia

karena mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek Tergugat”;

Bahwa dari pertimbangan hukum Judex Facti tersebut, maka Judex Facti

seharusnya memberikan amar putusan, “menolak Petitum Penggugat tentang

adanya persamaan pada pokoknya tersebut”, karena berdasarkan fakta atau

keadaan yang tidak perlu dinilai/dipertimbangkan lagi telah terbukti bahwa

merek Penggugat sudah pernah ditolak pendaftarannya di Indonesia, karena

mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek Tergugat;

Sebaliknya berdasarkan pertimbangan hukum tersebut, membuktikan justru

Merek ALLADDIN milik Penggugatlah yang mempunyai persamaan pada

pokoknya atau meniru Merek ALADIN milik Tergugat yang terdaftar lebih

dahulu. Dengan demikian, pertimbangan hukum dan amar putusan Judex

Facti yang saling bertentangan satu sama lain, haruslah dibatalkan;

Judex Facti Pun Keliru Mempertimbangkan Adanya Itikad Tidak Baik Tergugat/

Pemohon Kasasi Dalam Mendaftarkan Merek ALADIN & Lukisan:

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29

Page 133: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Judex Facti pada halaman 40 aliena ke-4 (keempat) putusannya memberikan

pertimbangan hukum yang menyatakan:

“Menimbang, bahwa menurut Majelis perbuatan Tergugat yang

menggunakan dan mendaftarkan Merek ALADIN & Lukisan untuk produk

yang sama dan sejenis dengan merek Penggugat tersebut dipandang

memiliki niat untuk membonceng, meniru, atau menjiplak, “ketenaran” merek

pihak lain demi kepentingan usahanya yang menimbulkan kondisi

persaingan curang, mengecoh atau menyesatkan konsumen sebagaimana

diatur di dalam Pasal 4 Undang-Undang Merek”;

Bahwa pertimbangan hukum tersebut sangat tidak adil karena Judex Facti

hanya menyimpulkan berdasarkan dalil-dalil Penggugat tanpa

mempertimbangkan dalil-dalil dan fakta-fakta hukum yang dikemukakan oleh

Tergugat/Pemohon Kasasi;

Bahwa Judex Facti dalam mempertimbangkan ada tidaknya itikad tidak baik

tersebut, seharusnya mempertimbangkan/menilai bukti-bukti yang diajukan

oleh Tergugat/Pemohon Kasasi. Judex Facti dalam mempertimbangkan itikad

tidak baik tersebut, telah mengabaikan atau tidak mempertimbangkan sama

sekali bukti-bukti yang diajukan oleh Pemohon Kasasi, semula Tergugat

Konvensi/Penggugat Rekonvensi;

Bahwa Judex Facti seharusnya mempertimbangkan bukti-bukti penghargaan

yang diterima oleh Pemohon Kasasi, semula Tergugat Konvensi/Penggugat

Rekonvensi terkait dengan pengakuan atas produk-produk Merek ALADIN

milik Tergugat/Pemohon Kasasi, karena penghargaan-penghargaan tersebut

telah diperoleh oleh Pemohon Kasasi, semula Tergugat Konvensi/Penggugat

Rekonvensi jauh sebelum Penggugat/Termohon Kasasi mendaftarkan

Mereknya ALLADDIN di Indonesia yang kemudian ditolak;

Bahwa berdasarkan pertimbangan hukum Judex Facti pada halaman 33 alinea

kelima butir 5 yang menyatakan:

“Menimbang, bahwa berdasarkan gugatan dan jawaban para pihak maka

diperoleh fakta atau keadaan yang tidak perlu dinilai/dipertimbangkan lagi

sebagai berikut;

5. Bahwa merek Penggugat pernah ditolak pendaftarannya di Indonesia

karena mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek Tergugat”;

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30

Page 134: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Menunjukkan justru Termohon Kasasi, semula Penggugat Konvensi/Tergugat

Rekonvensilah yang beritikad tidak baik. karena berdasarkan fakta hukum

yang terungkap dipersidangan dan tidak perlu dibuktikan lagi sebagaimana

dipertimbangkan oleh Judex Facti, bahwa Penggugat/Termohon Kasasilah

yang terbukti meniru pendaftaran Merek ALADIN milik Tergugat yang sudah

terdaftar lebih dahulu;

Dengan demikian, pertimbangan hukum Judex Facti yang tidak didasari

dengan pertimbangan bukti-bukti yang seimbang merupakan pelanggaran atas

hukum pembuktian, oleh karenanya putusan Judex Facti haruslah dibatalkan;

Dalam Rekonvensi:

Bahwa apa yang diuraikan pada pembahasan pada bagian Konvensi di atas,

mohon dianggap sebagai bagian yang tidak terpisahkan dan diuraikan pada

bagian Rekonvensi ini;

Bahwa Judex Facti pun telah keliru dalam memberikan pertimbangan

hukumnya “menolak gugatan Rekonvensi” Penggugat Rekonvensi/Tergugat

Konvensi/Pemohon Kasasi, karena berdasarkan alasan-alasan di atas telah

terbukti secara jelas adanya kesalahan-kesalahan Judex Facti dalam

membuat pertimbangan-pertimbangan hukum putusannya, sehingga

pertimbangan hukum dan amar putusan Judex Facti menolak gugatan

Rekonvensi Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi, sekarang Pemohon

Kasasi, sangatlah tidak tepat atau keliru;

Oleh karenanya pertimbangan hukum dan amar putusan Judex Facti tentang

gugatan Rekonvensi Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi/Pemohon

Kasasi, haruslah dibatalkan, dan selanjutnya Judex Juris sangatlah patut dan

adil mengabulkan gugatan Rekonvensi Penggugat Rekonvensi/Tergugat

Konvensi/Pemohon Kasasi tersebut, karena gugatan Rekonvensi didasari atau

telah sesuai dengan Undang-Undang Merek Nomor 15 Tahun 2001;

Menimbang, bahwa terhadap keberatan-keberatan tersebut, Mahkamah

Agung berpendapat:

Bahwa keberatan-keberatan tersebut dapat dibenarkan, oleh karena

setelah meneliti secara saksama memori kasasi tanggal 3 Mei 2013 dan kontra

memori kasasi tanggal 20 Mei 2013 dihubungkan dengan pertimbangan Judex

Facti, dalam hal ini Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

telah salah menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai berikut:

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31

Page 135: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Bahwa meskipun terbukti antara Merek

Penggugat dengan Merek yang digunakan

Tergugat “mempunyai persamaan pada

pokoknya”, dan kelas barang yang sama

yaitu kelas barang Nomor 34, akan tetapi

tidak terlihat adanya iktikad buruk Tergugat

karena meskipun Penggugat telah

mendaftarkan Mereknya di 4 (empat)

Negara Asia, belum cukup syarat untuk

menyatakan Merek Penggugat adalah

Merek terkenal sebagaimana kriteria yang

tercantum dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001

(dalam penjelasan), karena tidak ada bukti

kalau untuk produksi tersebut Penggugat

telah mengeluarkan biaya promosi secara

besar-besaran dan tidak ada bukti semua

masyarakat mengenal Merek Penggugat;

• Bahwa lebih dari itu Tergugat sudah jauh

lebih dahulu mendaftarkan Mereknya di

Indonesia yaitu pada tanggal 18 April

2005, sedangkan Penggugat baru

melakukan pendaftaran pada tanggal 6

Januari 2010;

• Bahwa dengan demikian oleh karena

Penggugat/Termohon Kasasi pada tahun

2010 pernah mengajukan pendaftaran

merek Penggugat/Termohon Kasasi pada

Ditjen HKI dan adanya penolakan (vide

Bukti P1-3), maka dengan mengacu pada

Pasal 69 ayat (1) Undang-Undang Nomor

15 Tahun 2001 tentang Merek maka

tenggang waktu pengajuan pembatalan

merek (5 tahun) telah terlampaui sehingga

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32

Page 136: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

gugatan menjadi Daluarsa dan Judex Facti

Pengadilan Niaga telah keliru dalam

menerapkan hukum. Oleh karena itu amar

Pengadilan Negeri dalam Konvensi tidak

dapat dipertimbangkan dan gugatan

Rekonvensi tidak perlu dipertimbangkan

(Merek Tergugat/ Pemohon Kasasi sudah

diperpanjang sampai dengan 2012);

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas,

Mahkamah Agung berpendapat, terdapat cukup alasan untuk mengabulkan

permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi MUKTAR tersebut dan membatalkan

putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 87/

Merek/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst. tanggal 18 April 2013 selanjutnya Mahkamah

Agung akan mengadili sendiri dengan amar sebagaimana yang akan disebutkan

di bawah ini;

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon

Kasasi dikabulkan, maka Termohon Kasasi harus dihukum untuk membayar

biaya perkara pada semua tingkat peradilan;

Memperhatikan, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek,

Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman,

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung

sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004

dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, serta

peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;

M E N G A D I L I

Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi MUKTAR

tersebut;

Membatalkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta

Pusat Nomor 87/Merek/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst. tanggal 18 April 2013;

MENGADILI SENDIRI

Dalam Konvensi:

Dalam Eksepsi:

• Menolak Eksepsi Turut Tergugat;

Dalam Pokok Perkara:

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33

Page 137: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Menolak gugatan Penggugat untuk

seluruhnya;

Dalam Rekonvensi:

• Menyatakan gugatan Penggugat tidak

dapat diterima;

Dalam Konvensi Dan Rekonvensi:

Menghukum Termohon Kasasi/Penggugat untuk membayar biaya

perkara dalam semua tingkat peradilan, yang dalam tingkat kasasi ditetapkan

sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim

pada Mahkamah Agung pada hari Senin, tanggal 30 Desember 2013 oleh Prof.

Dr. Valerine J.L. Kriekhoff, SH. MA., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua

Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Dr. Abdurrahman, SH. MH. dan

Soltoni Mohdally, SH. MH. Hakim-Hakim Agung, masing-masing sebagai

Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada

hari itu juga oleh Ketua dengan dihadiri oleh Anggota-Anggota tersebut dan oleh

Reza Fauzi, SH. CN., Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh para pihak.

Anggota-Anggota, Ketua Majelis,

ttd./ ttd./

Dr. Abdurrahman, SH. MH. Prof. Dr. Valerine J.L. Kriekhoff, SH.

MA.

ttd./

Soltoni Mohdally, SH. MH.

Biaya-Biaya : Panitera Pengganti,1. M e t e r a i. Rp 6.000,00 2. R e d a k s i. Rp 5.000,00 ttd./3. Administrasi Kasasi. Rp4.989.000,00 Jumlah Rp5.000.000,00 Reza Fauzi, SH. CN.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34

Page 138: SENGKETA ATAS HAK MEREK ALLADDIN DENGAN ALADIN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41567/1/FEBY... · sebagai benda immaterial dalam konsideran . U. ndang-undang

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

UNTUK SALINAN

MAHKAMAH AGUNG RI

a/n. PANITERA

PANITERA MUDA PERDATA KHUSUS

(RAHMI MULYATI, SH., MH)

Nip. 195912071985122002

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35