35
PROPOSAL PENELITIAN MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA Judul : PENGARUH MEDIA ANIMASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISTEM SIRKULASI PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I INDRALAYA Nama/NIM : Budi Maryanto / 06053132010 Dosen Pembimbing : 1. Riyanto, S.Pd., M.Si. 2. Meilinda, S.Pd., M.Pd. PENDAHULUAN Latar Belakang Kemajuan teknologi modern khususnya yang berkaitan dengan kemajuan komputer merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pembaharuan dalam dunia pendidikan. Dalam bidang pendidikan, pemerintah dan masyarakat umum telah memberikan perhatian yang mendalam tentang kemajuan teknologi modern ini. Teknologi dapat membantu mencapai sasaran dan tujuan pendidikan sehingga proses belajar mengajar akan lebih berkesan dan bermakna (Asra, 2009). Teknologi informasi turut berkembang sejalan dengan

Seminar Usul Penelitian - | … · Web viewDengan kata lain, pada saat kegiatan belajar berlangsung bahan belajar (learning matterial) yang diterima siswa diperoleh melalui media

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Seminar Usul Penelitian - | … · Web viewDengan kata lain, pada saat kegiatan belajar berlangsung bahan belajar (learning matterial) yang diterima siswa diperoleh melalui media

PROPOSAL PENELITIAN

MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Judul : PENGARUH MEDIA ANIMASI TERHADAP

PENGUASAAN KONSEP SISTEM SIRKULASI PADA

SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I INDRALAYA

Nama/NIM : Budi Maryanto / 06053132010

Dosen Pembimbing :

1. Riyanto, S.Pd., M.Si.

2. Meilinda, S.Pd., M.Pd.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kemajuan teknologi modern khususnya yang berkaitan dengan kemajuan

komputer merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pembaharuan dalam

dunia pendidikan. Dalam bidang pendidikan, pemerintah dan masyarakat umum telah

memberikan perhatian yang mendalam tentang kemajuan teknologi modern ini.

Teknologi dapat membantu mencapai sasaran dan tujuan pendidikan sehingga proses

belajar mengajar akan lebih berkesan dan bermakna (Asra, 2009). Teknologi

informasi turut berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban manusia.

Perkembangan teknologi informasi meliputi perkembangan infrastruktur teknologi

informasi, seperti hardware, software, teknologi penyimpanan data (storage), dan

teknologi komunikasi (Laudon, 2006 dalam Noviari).

Kemajuan media komputer memberikan beberapa kelebihan untuk kegiatan

produksi audio visual. Pada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian

besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan

Page 2: Seminar Usul Penelitian - | … · Web viewDengan kata lain, pada saat kegiatan belajar berlangsung bahan belajar (learning matterial) yang diterima siswa diperoleh melalui media

pembelajaran. Ditambah dengan teknologi jaringan dan internet, komputer seakan

menjadi primadona dalam kegiatan pembelajaran (Putranti, 2007). Media

pembelajaran memberikan penekanan pada posisi media sebagai wahana penyalur

pesan atau informasi belajar untuk mengkondisikan seseorang untuk belajar. Dengan

kata lain, pada saat kegiatan belajar berlangsung bahan belajar (learning matterial)

yang diterima siswa diperoleh melalui media (Asra, 2009)

Media pengajaran yang sedang berkembang untuk saat ini yaitu multimedia.

Penggunaan multimedia merupakan kombinasi dari grafik, teks, suara, video, dan

animasi. Objek dan keadaan yang sebenarnya, yang tidak dapat dilihat langsung,

dapat digantikan dengan penggunaan mutimedia yang berupa penayangan teks,

grafik, suara, video, dan animasi. Salah satu kesimpulan dari hasil penelitian tentang

pengajaran multimedia didapatkan bahwa guru maupun siswa menyatakan opini

mereka bahwa film motion dan gambar diam yang diproyeksikan telah mendorong

pengalaman belajar (Wilkinson, 1984). Media pembelajaran dapat digunakan untuk

meningkatkan pengalaman belajar ke arah yang lebih konkret. Pembelajaran dengan

menggunakan multimedia tidak hanya menggunakan kata-kata atau simbol-simbol

verbal tetapi melibatkan teks, grafik, suara, video, dan animasi sehingga dapat kita

harapkan hasil pengalaman belajar yang diperoleh lebih berarti bagi siswa.

Multimedia sebagai media pengajaran dapat mempermudah guru dalam penyampaian

materi. Multimedia sebagai inovasi pembelajaran dengan teknologi komputer dapat

membuat materi yang disampaikan lebih menarik, sehingga siswa mudah memahami

pelajaran yang disampaikan (Wiryokusumo, 2002).

Media animasi yang merupakan kumpulan gambar yang diolah sedemikian

rupa sehingga menghasilkan gerakan dan dilengkapi dengan audio sehingga berkesan

hidup serta menyimpan pesan-pesan pembelajaran. Kehadiran media animasi dalam

pembelajaran biologi sangat mendukung proses penyampaian berbagai informasi dari

guru ke siswa. Proses-proses biologis yang kompleks dapat dengan mudahnya

dijelaskan kepada siswa, seperti proses fotosintesis, respirasi aerob dan berbagai

proses dalam sistem organ manusia. Pentingnya animasi sebagai media pembelajaran

2

Page 3: Seminar Usul Penelitian - | … · Web viewDengan kata lain, pada saat kegiatan belajar berlangsung bahan belajar (learning matterial) yang diterima siswa diperoleh melalui media

adalah memiliki kemampuan untuk memaparkan sesuatu yang rumit atau komplek

serta sulit dijelaskan dengan hanya gambar atau kata-kata saja. Media animasi

pembelajaran dapat digunakan untuk menjelaskan materi yang secara nyata tidak

dapat terlihat oleh mata (India, 2010).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Radita (2010) didapatkan bahwa

perencanaan penggunaan media pembelajaran dalam silabus dan RPP belum sesuai

dengan realisasinya. Media pembelajaran yang sering digunakan terdiri dari 2-3 jenis

media antara lain media visual yaitu charta; media benda yaitu model dan media

cetak yaitu LKS. Hanya beberapa guru yang mencantumkan penggunaan media

komputer dalam RPP dan silabus. Kendala dalam merealisasikan penggunaan media

komputer adalah kurangnya kreativitas guru. Padahal menurut penelitian

Puryaningsih (dalam India 2010) menunjukkan penggunaan media animasi dalam

pembelajaran biologi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa.

SMA Negeri I Indralaya adalah salah satu SMA yang terdapat di Ogan Ilir.

SMA ini memiliki ruang multimedia yang didalamnya terdapat komputer dan LCD

yang bisa menunjang proses pembelajaran. Berdasarkan pengamatan peneliti, ruang

multimedia ini hanya digunakan oleh guru mata pelajaran komputer. Sedangkan guru

mata pelajaran lain jarang sekali menggunakan ruang multimedia ini.

Berdasarkan uraian diatas, maka dipandang perlu untuk melakukan penelitian

tentang penggunaan media animasi dalam pembelajaran biologi di kelas XI SMA

Negeri I Indralaya. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul penelitian ”Pengaruh Media Animasi terhadap Penguasaan Konsep

Sistem Sirkulasi pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri I Indralaya”.

3

Page 4: Seminar Usul Penelitian - | … · Web viewDengan kata lain, pada saat kegiatan belajar berlangsung bahan belajar (learning matterial) yang diterima siswa diperoleh melalui media

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh media animasi terhadap penguasaan

konsep sistem sirkulasi siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Indralaya.

Batasan Masalah

Dalam penelitian ini dibatasi pada penggunaan animasi dengan menggunakan software Microsoft Power Point pada proses penyampaian pembelajaran terhadap penguasaan konsep sistem sirkulasi pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Indralaya

Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui pengaruh media animasi terhadap penguasaan konsep sistem

sirkulasi pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Indralaya.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah agar :

1. Informasi tentang pengaruh media animasi terhadap penguasaan konsep

sistem sirkulasi siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Indralaya.

2. Bagi guru, dapat memberikan masukan cara atau metode yang cocok dalam

menyajikan materi agar mampu merangsang siswa untuk belajar. Serta dapat

mengetahui sukses tidaknya penerapan pengajaran dengan menggunakan

multimedia khususnya animasi terhadap pemahaman siswa dalam

mempelajari biologi.

3. Bagi sekolah, agar lebih memperhatikan pengadaan media pendidikan bagi

menunjang lancarnya pelaksanaan proses belajar mengajar.

4

Page 5: Seminar Usul Penelitian - | … · Web viewDengan kata lain, pada saat kegiatan belajar berlangsung bahan belajar (learning matterial) yang diterima siswa diperoleh melalui media

TINJAUAN PUSTAKA

Media Pengajaran

Pengertian Media Pengajaran

Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

medium atau medius yang secara harfiahnya berarti tengah, perantara atau pengantar.

Media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Menurut

Gerlach, media apabila dipahami secara garis besar adalah, manusia, materi, atau

kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh

keterampilan, pengetahuan, dan sikap. Menurut AECT (Association of Education &

Communication Technology) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk

dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi (Arsyad,

2003).

Media pengajaran merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang

digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau

peserta didik (Danim, 1994). Dapat pula diartikan bahwa media pembelajaran adalah

komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional

di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Gagne dalam

Sardiman (1994) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam

lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar, sementara Brigss

berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta

merangsang siswa untuk belajar. Menurut Hamidjojo dalam Arsyad (2003)

menyatakan bahwa media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh

manusia untuk menyampaikan ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan sampai

kepada penerima yang dituju.

Media pendidikan oleh Arsyad (2003) dapat diartikan sebagai berikut: a).

Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai

hardware yaitu sebagai suatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan

panca indera. b). Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal

5

Page 6: Seminar Usul Penelitian - | … · Web viewDengan kata lain, pada saat kegiatan belajar berlangsung bahan belajar (learning matterial) yang diterima siswa diperoleh melalui media

sebagai sofware (perangkat lunak) yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam

perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.

Jenis dan Fungsi Media Pembelajaran

Menurut Bahri (1995), media tidak hanya terdiri dari dua jenis. Klasifikasi

dari macam-macam media pengajaran bisa dilihat dari jenisnya, daya liputnya, dari

bahannya dan dari caranya. 1). Dilihat dari jenisnya, media terbagi menjadi: a).

Media auditif atau Audio, adalah media yang mengandalkan suara saja. Contohnya

radio. b). Media Visual, adalah media yang mengandalkan indra penglihatan.

Contohnya film bisu, gambar, lukisan, simbol dan slide. c). Media Audiovisual,

adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis ini mempunyai

kemampuan yang lebih baik dari dua sebelumnya. 2). Dilihat dari daya liputnya,

media terbagi menjadi: a). Media dengan daya liput luas dan serentak, penggunaan

media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkaujumlah anak

didik yang banyak dalam waktu yang sama seperti radio dan televisi serta internet. b).

Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat, media ini dalam

penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film sound

slides film rangkai, yang harus menggunakan empat tertutupdan gelap. 3). Dilihat

dari bahan pembuatannya, media terbagi kedalam: a). Media Sederhana, adalah media

yang bahan dasarnya mudah diperoleh, harganya murah, cara pembuatannya mudah

dan penggunaannya mudah. b). Media Kompleks, adalah media dengan bahan dan

alat pembuatan yang sulit diperoleh dan mahal harganya. Penggunaan jenis ini

memerlukan keterampilan memadai.

Sudjana dalam Bahri,(1995) merumuskan fungsi media pengajaran dalam

pendidikan menjadi 6 kategori, yaitu: a). Penggunaan media dalam proses belajar

mengajar bukan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu

untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif. b). Penggunaan media

pengajaran adalah bagian yang integral dari totalitas mengajar. Jadi media merupakan

salah satu unsur yang harus dikembangkan guru. c). Media pengajaran dalam

6

Page 7: Seminar Usul Penelitian - | … · Web viewDengan kata lain, pada saat kegiatan belajar berlangsung bahan belajar (learning matterial) yang diterima siswa diperoleh melalui media

pengajaran, penggunaannya integral dengan tujuan dari isi pelajaran. Fungsi ini

mengandung pengertian bahwa penggunaan media pengajaran harus melihat kepada

tujuan dan bahan pelajaran. d). Penggunaan media dalam pengajaran bukan alat

hiburan, dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses proses mengajar

supaya lebih menarik perhatian siswa. e). Penggunaan media dalam pengajaran lebih

diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa

menangkap pengertian yang diberikan guru. f). Penggunaan media dalam pengajaran

diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.

Fungsi media menurut Levie & Lentz (Arsyad, 2003) yaitu terdapat 4 fungsi

sebagai berikut: 1). Fungsi Atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa

untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang

ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. 2). Fungsi Afektif, dapat dilihat

dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (membaca) teks bergambar. 3). Fungsi

Kognitif, terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa

lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan

mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. 4). Fungsi

Kompensatoris, terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan

konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk

mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

Animasi Komputer

Komputer menjadi suatu teknologi penting dalam masyarakat, karena banyak

digunakan dalam kegiatan bisnis, di sekolah dan di rumah. Banyak materi pelajaran

yang dapat disampaikan melalui komputer jika siswa memiliki kemampuan

menggunakan komputer. Materi tersebut terkait dengan tujuan pendidikan. Oleh

karena itu harus dijadikan ukuran dalam kurikulum di sekolah menengah. Pengajaran

dasar-dasar pemprograman dan pemecahan masalah dengan komputer adalah

perluasan daripada computer literacy. Hal ini berkenaan dengan pengajaran bahasa

komputer dan melaksanakannya pada beberapa hal untuk mata pelajaran (Hamalik,

7

Page 8: Seminar Usul Penelitian - | … · Web viewDengan kata lain, pada saat kegiatan belajar berlangsung bahan belajar (learning matterial) yang diterima siswa diperoleh melalui media

2001). Menurut Hamalik (2001), kompu ter adalah suatu medium interaktif. Siswa

memiliki kesempatan untuk berinteraksi dalam bentuk mempengaruhi atau mengubah

urutan yang disajikan dalam program komputer sehingga dapat berfungsi sesuai yang

diinginkan. Komputer merupakan mesin yang dapat memecahkan berbagai masalah

bagi manusia dengan memberikan instruksi-instruksi kepada mesin itu. Dari definisi

di atas maka komputer baru dapat bekerja atau memberikan informasi setelah ada

program.

Pada dasarnya bahasa yang dapat dimengerti oleh komputer adalah sinyal-

sinyal elektromagnetis yang mendasar pada konsep hidup dan mati. Bahasa komputer

secara umum dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu bahasa mesin, bahasa rakitan

dan bahasa tingkat tinggi. Bahasa mesin adalah bahasa dasar dari komputer dan

bersifat unik. Bahasa rakitan bersifat neumonic yaitu berupa simbol-simbol dan kode-

kode tetapi lebih tinggi dari bahasa mesin yang banyak digunakan para pembuat

bahasa komputer. Bahasa tingkat tinggi adalah bahasa–bahasa yang digunakan oleh

programer aplikasi yang mencoba memecahkan berbagai masalah (Adjie, 2005).

Menurut Adjie (2005), animasi adalah suatu perubahan yang terjadi pada objek,

dalam jarak dan waktu yang tertentu. Perubahan dapat berupa perubahan posisi,

bentuk, dan warna

Media Animasi dalam Biologi

Media pembelajaran animasi yang merupakan kumpulan gambar yang diolah

sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan dan dilengkapi dengan audio

sehingga berkesan hidup serta menyimpan pesan-pesan pembelajaran. Media animasi

pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai perangkat ajar yang siap kapan saja

digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran. Kehadiran media animasi dalam

pembelajaran biologi sangat mendukung proses penyampaian berbagai informasi dari

guru ke siswa. Proses-proses biologis yang kompleks dapat dengan mudahnya

dijelaskan kepada siswa, seperti proses fotosintesis, respirasi aerob dan berbagai

proses dalam sistem organ manusia. Pentingnya animasi sebagai media pembelajaran

adalah memiliki kemampuan untuk memaparkan sesuatu yang rumit atau komplek

8

Page 9: Seminar Usul Penelitian - | … · Web viewDengan kata lain, pada saat kegiatan belajar berlangsung bahan belajar (learning matterial) yang diterima siswa diperoleh melalui media

serta sulit dijelaskan dengan hanya gambar atau kata-kata saja. Media animasi

pembelajaran dapat digunakan untuk menjelaskan materi yang secara nyata tidak

dapat terlihat oleh mata (India, 2010).

Media animasi yang digunakan dalam proses pembelajaran biologi ternyata

dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian Marzuki

(dalam India, 2010) menjelaskan bahwa penggunaan animasi multimedia dengan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap penguasaan materi pokok sistem peredaran darah. Penguasaan materi pokok

sistem peredaran darah pada siswa dengan penggunaan animasi lebih tinggi

dibanding tanpa menggunakan animasi multimedia. Puryaningsih (dalam India, 2010)

dalam hasil penelitiannya juga menunjukkan penggunaan media animasi yang

ditinjau dari motivasi berprestasi dan kemampuan awal dalam pembelajaran biologi

umum memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa, serta

menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan media

animasi lebih tinggi daripada siswa yang dibelajarkan tanpa menggunakan media

animasi. Penggunaan media animasi, prestasi belajar mahasiswa lebih baik dari pada

menggunakan modul. Penelitian membuktikan bahwa ada interaksi antara motivasi

dengan kemampuan awal terhadap prestasi belajar biologi umum (India, 2010).

Nilai dan Manfaat Media Pengajaran

Sudjana dalam Bahri (1995) mengumukakan nilai-nilai praktis media

pengajaran adalah: a). Dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir, b).

Dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar. c). Dapat meletakkan

dasar untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar bertambah mantap. d).

Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan. e). Membantu

tumbuhnya pemikiran dan kemampuan berbahasa. f). Memberikan pengalaman yang

tak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi dan

pengalaman belajar yang lebih sempurna. g). Bahan pengajaran lebih jelas dan

dipahami maknanya oleh siswa, sehingga memungkinkan tujuan pengajaran menjadi

9

Page 10: Seminar Usul Penelitian - | … · Web viewDengan kata lain, pada saat kegiatan belajar berlangsung bahan belajar (learning matterial) yang diterima siswa diperoleh melalui media

lebih baik. h). Metode mengajar akan lebih bervariasi. i). Siswa lebih banyak

melakukan aktivitas belajar seperti mendengarkan uraian guru, mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.

Menurut Sudjana (2009) ada beberapa manfaat media pengajaran dalam

proses belajar siswa yaitu: a.). Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa

sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. b). Bahan pengajaran akan lebih jelas

maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya

menguasai dan mencapai tujuan pengajaran. c). Metode mengajar akan lebih

bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melui penuturan kata-kata oleh guru,

sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga. d). Siswa dapat lebih

banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru

tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan

memerankan.

Menurut Seels & Richey (Arsyad, 2003) berdasarkan perkembangan

teknologi, media pengajaran dikelompokkan dalam empat kelompok yaitu: a). Media

hasil teknologi cetak seperti buku. b). Media teknologi audio-visual. Teknologi audio-

visual adalah cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan

mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual

misalnya VCD. c). Media hasil teknologi yang berdasarkan computer. Teknologi

berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan

menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikroprosesor. d). Media hasil

gabungan teknologi cetak dan komputer. Teknologi hasil gabungan adalah cara untuk

menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa

bentuk media yang dikendalikan komputer.

Hakikat Belajar

Dalam proses pengajaran, unsur proses belajar memegang peranan yang

penting. Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai

10

Page 11: Seminar Usul Penelitian - | … · Web viewDengan kata lain, pada saat kegiatan belajar berlangsung bahan belajar (learning matterial) yang diterima siswa diperoleh melalui media

tindakan maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu

terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi karena siswa

memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Menurut Slameto (1995) belajar

adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya

sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Belajar adalah suatu aktivitas

mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi positif dengan lingkungannya

yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan nilai

sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan (Winkel, 1996). Belajar merupakan suatu

proses yang kompleks yang terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan

lingkungannya. Belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda

bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri

orang itu yang disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan,

keterampilan, atau sikapnya. Interaksi yang terjadi selama proses belajar dipengaruhi

oleh lingkungannya, yang antara lain terdiri atas murid, guru, sumber belajar dan

fasilitas (proyektor overhead, radio, komputer, dan perpustakaan) (Arsyad, 2003).

Aktivitas Belajar

Mengajar adalah membimbing siswa melakukan kegiatan belajar. Aktivitas

siswa sangat diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar sebab siswa sebagai subjek

didik adalah yang merencanakan dan ia sendiri yang melaksanakan belajar. Jadi,

aktivitas belajar merupakan prinsip yang sangat penting di dalam interaksi belajar.

Menurut Sardiman (1994) aktivitas perlu ada dalam belajar, sebab pada prinsipnya

belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku. Tidak ada belajar karena tidak

ada aktivitas. Aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar tidak hanya mengenai

aktivitas fisik tetapi juga berkaitan dengan aktivitas mental siswa.

Sardiman (1994) membagi belajar menjadi aktivitas fisik dan mental. Dalam

aktivitas fisik peserta didik giat aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu,

bermain atau bekerja. Ia tidak hanya duduk, mendengarkan, melihat atau hanya pasif.

11

Page 12: Seminar Usul Penelitian - | … · Web viewDengan kata lain, pada saat kegiatan belajar berlangsung bahan belajar (learning matterial) yang diterima siswa diperoleh melalui media

Dalam aktivitas mental daya jiwa siswa bekerja sebanyak-banyaknya atau berfungsi

dalam pembelajaran. Pada kegiatan pembelajaran kedua aktivitas harus berkaitan.

Menurut Usman (1995) aktivitas belajar dapat digolongkan dalam beberapa

hal sebagai berikut. a). Aktivitas visual (visual activities) seperti membaca, menulis,

melakukan eksperimen, dan demonstrasi. b). Aktivitas lisan (oral activities) seperti

bercerita, membaca sajak, tanya jawab, diskusi dan menyanyi. c). Aktivitas

mendengarkan (listening activities) seperti mendengarkan penjelasan guru, ceramah

dan pengarahan. d). Aktivitas menulis (writing activities) seperti mengarang,

merangkum materi dan membuat makalah.

Penguasaan Konsep

Penguasaan adalah kemampuan yang mengharapkan pebelajar mampu

menguasai arti atau konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya. Dalam hal ini

pebelajar tidak hanya hafal secara verbalistis, tetapi memahami konsep dari masalah

atau fakta yang ditanyakan (Purwanto, 2006). Penguasaan merupakan aspek yang

mengacu pada kemampuan memahami makna materi yang dipelajari. Pada umumnya

unsur penguasaan ini menyangkut kemampuan menangkap makna suatu konsep, yang

ditandai dengan kemampuan mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,

mengevaluasi, dan berkreasi. Untuk mencapai tujuan dalam tingkatan penguasaan ini

dituntut keaktifan belajar murid yang lebih banyak (Ibrahim, 2010).

Konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang memiliki ciri-

ciri yang sama. Belajar konsep merupakan salah satu cara belajar dengan pemahaman

dan dikenal dengan concept formation. Orang dapat belajar konsep melalui benda-

benda, gambar-gambar, dan penjelasan verbal (Winkel, 1996). Siswa telah

mengetahui suatu konsep apabila: a). Dapat menyebutkan nama contoh-contoh

konsep; b). Dapat menyebutkan ciri-ciri konsep tersebut; c). Dapat memilih,

membedakan antara contoh-contoh maupun yang bukan contoh; d). Mampu

memecahkan masalah yang berkenaan dengan konsep tersebut (Hamalik, 2004).

12

Page 13: Seminar Usul Penelitian - | … · Web viewDengan kata lain, pada saat kegiatan belajar berlangsung bahan belajar (learning matterial) yang diterima siswa diperoleh melalui media

Sistem Sirkulasi

Sistem sirkulasi adalah materi ajar untuk SMA kelss XI IPA yang tersusun

dalam standar kompetensi (SK) 3 yaitu menjelaskan struktur dan fungsi organ

manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta

implikasinya pada salingtemas. Sistem sirkulasi masuk kedalam KD 3.2. yaitu,

Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses serta kelainan/penyakit

yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah. Sistem sirkulasi memiliki beberapa

materi pokok yaitu, struktur dan fungsi darah, struktur alat peredaran darah, proses

peredaran darah manusia, kelainan/penyakit pada sistem peredaran darah, teknologi

ilmu yang berkaitan dengan sistem peredaran darah, dan peredaran darah hewan.

Materi-materi dalam sistem sirkulasi ini terdiri dari beberapa sifat yaitu, faktual,

konseptual, prinsipal, dan prosedural. Dalam materi ini banyak konsep yang bersifat

abstrak. Oleh karena itu, peneliti mengambil materi sistem sirkulasi untuk diajarkan

dengan bantuan media animasi.

13

Page 14: Seminar Usul Penelitian - | … · Web viewDengan kata lain, pada saat kegiatan belajar berlangsung bahan belajar (learning matterial) yang diterima siswa diperoleh melalui media

Hipotesis Penelitian

Ho : Tidak terdapat pengaruh media animasi terhadap penguasaan konsep sistem

sirkulasi pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Indralaya.

Ha : Terdapat pengaruh media animasi terhadap penguasaan konsep sistem

sirkulasi pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Indralaya.

METODE PENELITIAN

Variabel Penelitian

Variabel penelitian terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

terikat. Variabel bebasnya adalah media animasi, dan variabel terikatnya adalah

penguasaan konsep.

Definisi Operasional Variabel

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel terikat

dan variabel bebas. Variabel bebasnya adalah media. Media yang digunakan adalah

animasi yang merupakan suatu media pembelajaran yang menggunakan berbagai

kombinasi antara teks, grafik, gambar, dan suara yang memudahkan proses

pembelajaran sehingga dapat meningkatkan penguasaan konsep sistem sirkulasi

siswa.

Penguasaan konsep siswa dinilai dalam bentuk skor atau angka yang dicapai

siswa setelah diberikan tes pada konsep tertentu, yang disusun untuk penelitian ini.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 1 Indralaya pada bulan

Nopember – Desember 2010.

14

Page 15: Seminar Usul Penelitian - | … · Web viewDengan kata lain, pada saat kegiatan belajar berlangsung bahan belajar (learning matterial) yang diterima siswa diperoleh melalui media

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri

I Indralaya tahun ajaran 2010/2011.

Sampel Penelitian

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah dua kelas dari kelas XI IPA

SMA Negeri I Indralaya tahun ajaran 2010/2011 yaitu satu kelas sebagai kelas

eksperimen dan satu kelas lagi sebagai kelas kontrol yang kemudian dilakukan rotasi

pada pertemuan selanjutnya.

Metode Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan metode eksperimen semu (quasi eksperimen)

dengan desain penelitian sebagai berikut:

KELOMPOK PRETEST VARIABEL TERIKAT POSTEST

Eksperimen Y1 X Y2

Kontrol Y1 - Y2

Keterangan:

Y1 : Tes awal atau pretest

X : Pemberian perlakuan

Y2 : Tes akhir atau posttest

Prosedur Kerja

Persiapan

1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas eksperimen

dan pembanding

2. Menentukan kelas eksperimen dan kelas pembanding sebagai sampel

penelitian.

15

Page 16: Seminar Usul Penelitian - | … · Web viewDengan kata lain, pada saat kegiatan belajar berlangsung bahan belajar (learning matterial) yang diterima siswa diperoleh melalui media

3. Mempertahankan kondisi-kondisi kedua kelompok tetap sama, kecuali satu

hal yaitu kelompok eksperimen dikenai variabel eksperimental (Penyampaian

materi dengan media animasi komputer yang ditampilkan dengan

menggunakan laptop dan LCD).

Pelaksanaan

Tabel 2. Kegiatan Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas PembandingKelas Eksperimen Kelas Pembanding

1. Pendahuluan (15 menit)

a. Guru memberikan tes awal (10

menit)

b. Guru memerikan apersepsi (3

menit)

c. Guru menyampaikan indkator (2

menit)

2. Kegiatan inti (60 menit)

a. Melaksanakan pembelajaran

dengan metode ceramah dan

tanya jawab dengan

menggunakan alat bantu laptop

dan LCD yang menampilkan

slide dan animasi (45 menit)

b. Guru mereview sedikit materi

yang telah diajarkan (10 menit)

c. Guru membimbing siswa

membuat kesimpulan (5 menit)

3. Penutup (15 menit)

a. Memberikan tes akhir (10 menit)

b. Memberitahukan materi yang

akan dipelajari pada pertemuan

1. Pendahuluan (15 menit)

a. Guru memberikan tes awal (10

menit)

b. Guru memberikan apersepsi (3

menit)

c. Guru Menyampaikan indikator

(2 menit)

2. Kegiatan Inti (60 menit)

a. Melaksanakan pembelajaran

dengan metode ceramah dan

tanya jawab dengan

menggunakan alat bantu laptop

dan LCD yang menampilkan

slide dan gambar (45 menit)

b. Guru mereview sedikit materi

yang telah diajarkan (10 menit)

c. Guru membimbing siswa untuk

membuat kesimpulan (5 menit)

3. Penutup (15 menit)

a. Memberikan tes akhir (10 menit)

b. Memberitahukan materi yang

akan dipelajari pada pertemuan

16

Page 17: Seminar Usul Penelitian - | … · Web viewDengan kata lain, pada saat kegiatan belajar berlangsung bahan belajar (learning matterial) yang diterima siswa diperoleh melalui media

berikutnya (5 menit). berikutnya (5 menit).

Catatan : Setelah selesai satu kompetensi dasar dilakukan ulangan harian.

Penyelesaian Penelitian

a. Melakukan analisis data dan pembahasan

b. Merumuskan kesimpulan dari hasil analisis

Teknik Pengumpulan Data

Tes

Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan yang

digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau

bakat yang dimiliki oleh individu dan kelompok (Riduwan, 2003).

Kuesioner (Angket)

Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang

bersedia memberikan respon (responden) sesuai permintaan pengguna (Riduan,

2003). Angket digunakan pada penelitian ini untuk mengukur minat siswa terhadap

animasi yang telah disampaikan oleh peneliti. Validitas isi angket diuji dengan

bertanya kepada ahli (dosen). Pelaksanaan pengambilan data (pengisian angket)

dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan, pertemuan pertama pengisian angket siswa

sebelum menggunakan media pembelajaran dan petemuan kedua pengisian angket

setelah penggunaan media pembelajaran. Skala pengukuruan angket dalam penelitian

ini menggunakan skala Likert.

17

Page 18: Seminar Usul Penelitian - | … · Web viewDengan kata lain, pada saat kegiatan belajar berlangsung bahan belajar (learning matterial) yang diterima siswa diperoleh melalui media

Tabel Skor pernyataan Tanggapan

Pernyataan SS S TS STS

Skor 4 3 2 1

(Sudjana, 1999)

Teknik Analisa Data

Analisa data tes

Sebelum digunakan dalam penelitian soal yang akan digunakan sebagai alat

uji dianalisis terlebih dahulu. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui validitas dan

realibilitas soal tersebut.

Uji Validitas

Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat

ukur (instrumen) dalam mengukur suatu data.

Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan dengan teknik korelasi

product momen (r), dengan rumus sebagai berikut:

(Riduwan, 2003)

Keputusan uji:

Bila rhitung > rteori, maka instrumen dinyatakan valid (diterima)

Bila rhitung < rteori, maka instrumen dinyatakan tidak valid (ditolak)

Reliabilitas

Reliabelitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana hasil

pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap

gejala yang sama dengan alat pengukuran yang sama.

Pengujian reliabelitas soal menggunakan rumus Kader Richadson-20 (KR-20)

sebagai berikut.

18

Page 19: Seminar Usul Penelitian - | … · Web viewDengan kata lain, pada saat kegiatan belajar berlangsung bahan belajar (learning matterial) yang diterima siswa diperoleh melalui media

(Riduwan, 2003)

Keterangan:

r11 = koefisien reliabilitas tes

n = butir item yang dikeluarkan dalam tes 1

∑pq = jumlah skor proporsi

St2 = varian total

Sedangkan untuk membuktikan perbedaan antara kelas kontrol dan kelas

eksperimen digunakan perhitungan statistik yaitu uji-t dengan taraf kepercayaan

95%. Untuk mengetahui, apakah hipotesis ditolak atau diterima, maka dilakukan uji

hipotesis. Uji hipotesis menggunakan uji t-tes. Sebelum dilakukan uji t, terlebih

dahulu dilakukan uji narmalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas untuk

mengetahui apakah data terdistribusi normal dan uji homogenitas dilakukan untuk

mengetahui homogen atau tidaknya kecenderungan sebaran data untuk kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol.

Uji normalitas

Tabel distribusi yang dibuat diatas uji kenormalannya dengan menggunakan

rumus kemencengan sebagai berikut:

(Sudjana, 1999)

Keterangan:

Mo = Modus

S = Simpangan baku

X = Nilai rata-rata

Km = Kemencengan kurva

Kedua sampel dikatakan terdistribusi normal bila harga kemencengan terletak

diantara (-1) dan (+1) dan bila harga kemencengan nol (0) maka simetrik.

19

Page 20: Seminar Usul Penelitian - | … · Web viewDengan kata lain, pada saat kegiatan belajar berlangsung bahan belajar (learning matterial) yang diterima siswa diperoleh melalui media

Uji Homogenitas

Suatu varian dikatakan homogen jika harga F hitung < F tabel dan heterogen

bila harga F hitung > F tabel. Untuk menguji homogenitas varians (S2) digunakan

rumus:

(Sudjana, 1999)

Uji-t

Uji-t dilakukan untuk mengetahui signifikansi data pre-test dan post-test atau

untuk menguji perbedaan dua mean, bila data yang diperoleh normal dan homogen

maka di uji-t dengan taraf nyata 0.05 dengan rumus:

Keterangan :

Md : mean dari deviasi (d) antara post-test dan pre-test.

Xd : perbedaan deviasi dengan mean deviasi.

N : banyaknya subjek.

Df : atau db adalah N – 1 (Arikunto, 2006)

Kemudian untuk mengambil kesimpulan dilakukan dengan melihat nilai t

dengan kriteria sebagai berikut :

1. Jika thitung ≤ ttabel berarti tidak ada pengaruh media animasi terhadap

pemahaman konsep biologi

2. Jika thitung > ttabel berarti ada pengaruh media animasi terhadap

pemahaman konsep biologi.

Kategorisasi terhadap nilai indeks gain yang diperoleh siswa dilakukan untuk

mengetahui tingkat efektivitas pembelajaran yang telah dilangsungkan dengan

penghitungan sebagai berikut:

20

Page 21: Seminar Usul Penelitian - | … · Web viewDengan kata lain, pada saat kegiatan belajar berlangsung bahan belajar (learning matterial) yang diterima siswa diperoleh melalui media

n

Tabel 5. Kategorisasi Indeks Gain

Nilai Indeks Gain Kategori

> 0,7 Penguasaan konsep tinggi

0,3 – 0,7 Penguasaan konsep sedang

< 0,3 Penguasaan konsep rendah

Analisis Data Angket

Uji hasil angket dapat dianalisis dengan menggunakan skala likert yaitu

menganalisis jawaban pada angket yang telah diisi, menghitung skor jawaban,

mencari letak dari jumlah skor yang diperoleh dengan melihat pada rentang,

kemudian menarik kesimpulan dengan menjumlahkan persentase pada pernyataan.

1. Skor antara 0-50 berarti sangat tidak setuju

2. Skor antara 51-100 berarti tidak setuju

3. Skor antara 101-150 berarti setuju

4. Skor antara 151-200 berarti sangat setuju

Persentase dari skor yang diperoleh, dianalisis dengan rumus:

(Riduwan, 2003)

21

Page 22: Seminar Usul Penelitian - | … · Web viewDengan kata lain, pada saat kegiatan belajar berlangsung bahan belajar (learning matterial) yang diterima siswa diperoleh melalui media

DAFTAR PUSTAKA

Adjie, S. 2005. Macromedia Flash Profsional 8. Lampung: Dian Rakyat.Arsyad, A. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.Bahri, Syaiful dan Zain,Aswan. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka

Cipta.Dahlan, M. 1994. Kamus Modern Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Arkola.Danim, S. 1994. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.Asra; Darmawan, D; Riana,C. 2009. Komputer dan Media Pendidikan di Sekolah

Dasar. Jakarta: Direktorat Jendral Pendid ikan Tinggi.Hamalik, O. 2001. Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti.................. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta :Bumi Aksara.Ibrahim, R., Syaodih S., Nana. 2010. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka

Cipta.India, 2010. “Penggunaan Animasi dalam Pelajaran Biologi”.

http://biosman11.blogspot.com/2010/03/penggunaan-animasi-dalam-pembelajaran.html. Diakses tanggal 23 Mei 2010.

Noviari, Naniek. 2009. “Pengaruh Kemajuan Teknologi Informasi terhadap Perkembangan Akuntansi”. Skripsi. Bali. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/naniek%20noviari(1).pdf. Diakses tanggal 30 Mei 2010.

Purwanto, Ngalim. 2006. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Putantri, Nutirta. 2007. Komputer Sebagai Alat Bantu Pembelajaran. http://nuritaputranti.wordpress.com/2007/08/23/komputer-sebagai-alat-bantu-pembelajaran/#comment-3333. Diakses tanggal 23 Mei 2010.

Radita, Ai’. 2010. Kajian Implementasi Penggunaan Media Pembelajaran dalam Pembelajaran Biologi di SMA Kelas XI di Kabupaten Ogan Ilir. Skripsi. Indralaya: FKIP Universitas Sriwijaya.

Riduan. 2003. Metodologi Penelitian Untuk Pemula. Jakarta: Alphabeta.Sardiman. 1994. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grapindo.Sudjana, N. 1999. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.Sudjana, N dan Rivai, A. 2009. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta.Usman, M.U. 1995. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Renaja Rosdakarya.Wilkinson, G.L. 1984. Media Dalam Pembelajaran. Jakarta: Rajawali & Pustekkom.

22

Page 23: Seminar Usul Penelitian - | … · Web viewDengan kata lain, pada saat kegiatan belajar berlangsung bahan belajar (learning matterial) yang diterima siswa diperoleh melalui media

Winkel. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grapindo.Wiryokusumo, I. 2002. “Inovasi Pendidikan Sebagai Usaha Menciptakan Manusia

Belajar”. Makalah Seminar Pendidikan HMJ TEP Universitas Negeri Malang.

23