Seminar 2 Fr

Embed Size (px)

DESCRIPTION

DMBA

Citation preview

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) TERHADAP ASAM MEFENAMAT SEBAGAI INFLAMASI PADA TIKUS JANTAN GALUR Sprague Dawley YANG DIINDUKSI OLEH KARAGENIN

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn) TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGI SEL HEPAR TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI DMBA(Seminar Hasil)

FERI EKA SUPRATANDA

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS LAMPUNG2014

Latar BelakangHati (hepar) merupakan organ yang paling penting dalam pengaturan homeostasis tubuh yang meliputi metabolisme, biotransformasi, sintesis, penyimpanan dan imunologi.Di Indonesia prevalensi belum diketahui secara pasti, tetapi menurut World Health Organization (WHO) penyakit hati ini menjadi penyakit endemik di Indonesia dan menjadi penyebab kematian yang tergolong tinggi (Depkes, 2007).Latar BelakangBerbagai macam mekanisme terlibat dalam kerusakan hepar, diantaranya hilangnya antioksidan tubuh, mutasi gen, dan ketidakseimbangan proliferasi dan apoptosis sel (Schattenberg et al., 2011).

Kandungan senyawa bioaktif fitokimia yang paling penting ditemukan dalam tanaman sirsak (Annonna muricata Linn) adalah flavanoid, saponin , alkaloid, tanin, dan annonaceous acetogenins sebagai antioksidan dan juga sitotoksik terhadap sel kanker (Zuhud, 2011).

Rumusan MasalahPada dosis

Apakah pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annonna muricata Linn) dapat menurunkan tingkat kerusakan sel hepar tikus putih (Rattus norvegicus) galur Sprague dawley yang diinduksi DMBA?Berapakah ekstrak etanol daun sirsak (Annonna muricata Linn) dapat memberikan efek maksimal dalam penghambatan kerusakan sel hepar tikus putih (Rattus norvegicus) galur Sprague dawley yang diinduksi DMBA?12Tujuan PenelitianMengetahui adanya pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak (Annonna muricata Linn) dalam menghambat kerusakan sel hepar tikus putih (Rattus norvegicus) galur Sprague dawley yang diinduksi DMBA.

Mengetahui pengaruh peningkatan dosis ekstrak etanol daun sirsak (Annonna muricata Linn) terhadap kerusakan sel hepar tikus putih (Rattus norvegicus) galur Sprague dawley yang diinduksi DMBA.

Mengetahui tingkat dosis yang dapat memberikan efek maksimal dalam penghambatan kerusakan sel hepar tikus putih (Rattus norvegicus) galur Sprague dawley yang diinduksi DMBA.

6KERANGKA TEORIStress oksidatifMemediasi inflamasi kronisDaun SirsakFlavonoid SaponinAlkaloidTaninAcetogeninsDMBAAktivasi NF-kBRegulasi ekspresi genKerusakan hepatositKerusakan DNAMemediasi inflamasi kronisAkumulasi ROSAktivasi onkogenKeterangan:

: memicu

: menghambat

KERANGKA KONSEPDosis 100 mg/kgBB Dosis 200mg/KgBB

Ekstrak Daun SirsakDosis 400 mg/KgBB

Kelompok I Kontrol NegatifKelompok II Kontrol PositifKelompok III

Kelompok IV

Kelompok V

Gambaran mikroskopis hepar AnalisisGambaran mikroskopis hepar Gambaran mikroskopis hepar Gambaran mikroskopis hepar Gambaran mikroskopis hepar Variabel IndependenVariabel DipendenHipotesisPemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata Linn) dapat menghambat kerusakan sel hepar tikus putih (Rattus norvegicus) galur Sprague dawley yang diinduksi DMBA.

Peningkatan dosis pada pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata Linn) dapat menurunkan tingkat kerusakan sel hepar tikus putih (Rattus norvegicus) galur Sprague dawley yang diinduksi DMBA.

Daun Sirsak

TINJAUAN PUSTAKAKlasifikasi tanaman

Divisi: SpermatophytaSubdivisi: AngiospermaeKelas: DicotyledoneaeBangsa: Polycarpiceae Suku: Annonaceae Marga: AnnonaJenis: Annona muricata Linn. (Sunarjono, 2006).

Sirsak adalah tumbuhan yang hidup di ketinggian 1000 m dari permukaan laut dan di Indonesia dikenal sebagai nangka sebrang, nangka landa (Jawa), sirsak (Sunda), srikaya jawa (Bali), deureuyan belanda (Aceh), durian betawi (Minangkabau), serta jambu landa (di Lampung), dan zuurzak (Belanda) (Sunarjono, 2006). HatiHepar pada manusia terletak pada bagian atas cavum abdominis, di bawah diafragma, di kedua sisi kuadran atas, yang sebagian besar terdapat pada sebelah kanan (Snell, 2006).

Hati (hepar) merupakan organ yang paling penting dalam pengaturan homeostasis tubuh yang meliputi metabolisme, biotransformasi, sintesis, penyimpanan dan imunologi (Guyton & Hall, 2008).Fisiologi HatiMenurut hati mempunyai beberapa fungsi yaitu:

Fungsi vaskular untuk menyimpan dan menyaring darahFungsi sekresi yang membentuk empeduMetabolisme karbohidratMetabolisme LemakMetabolisme ProteinTempat penyimpanan vitamin, besi dalam bentuk feritin, ekskresi obat-obatan dan hormon.

Sumber: Putz & Pabst, 2007DMBAKarsinogen golongan polisiklik aromatik hidrokarbon (PAH)

Polutan lingkungan dan produk pirolisis dari minyak dan material biologi, dihasilkan oleh

Asap rokok, asap kendaraan, dan pembakaran tidak sempurna dari bahan bakar batubara dan minyak bumi.

Struktur kimia DMBA memiliki 4 cincin aromatik yang berikatan, khas struktur PAH dengan tiga atau lebih cincin aromatik dan 2 substituen metal (Sharma et al., 2012).

Sumber: Sharma et al., 2012

Metode Penelitian

Metode Penelitian

Dahlan (2009), pada uji eksperimental ini, variabel yang diuji adalah numerik tidak berpasangan sehingga perhitungan sampel dihitung dengan rumus:

n1=n2=2

Nilai Z = 1,96; Z = 0,84S= 0,2028

n1=n2=2n1=n2=2n1=n2=2n1=n2=2n1=n2=

Jadi jumlah sampel minimal dibulatkan adalah 5 ekor per kelompok dan 25 ekor tikus untuk 5 kelompokMetode Penelitian

18Metode Penelitian

Alur Penelitiaan

Timbang berat badan tikusK1K2K3K4K5Diadaptasikan selama 3 hari

I.P DMBA 75 mg/kgBB 1x /minggu selama 2 mingguDitunggu hingga minggu ke4 Perlakuaan pemberian ekstrak etanol daun sirsak hingga minggu ke-8

Cekok Aquadesr 1x sehariCekok DS 100 mg/kgbb sehariCekok DS 200 mg/kgbb sehariCekok DS 400 mg/kgbb sehariCekok Aquadesr 1x sehariNarkosis , laparotomi hepar, Pembuatan Preparat di Lab PA FK Unila, dan InterpretasiVARIABELVariabelDefinisiSkalaDosis ekstrak etanol daun sirsak.Dosis efektif daun sirsak adalah 200 mg/kg BB (Vianandra, 2011).Kelompok I (kontrol negatif ) = pemberian aquadesKelompok II (kontrol positif) = pemberian DMBA 20 mg/200gBBKelompok III (perlakuan coba) = pemberian ekstrak etanol daun sirsak 20mg/200gBB + DMBA 20mg/200gBBKelompok IV (perlakuan coba) = pemberian ekstrak etanol daun sirsak 40mg/200gBB + DMBA 20mg/200gBB.Kelompok V (perlakuan coba) = pemberian ekstrak etanol daun sirsak 80mg/200gBB + DMBA 20mg/200gBB.NumerikGambaran histopatologi sel hepar tikusGambaran kerusakan hepatosit tikus dilihat dengan melakukan pengamatan sediaan histopatologi menggunakan mikroskop dengan perbesaran 400x pada 5 lapangan pandang dimana setiap lapangan pandang diamati berupa degenerasi bengkak keruh yang terjadi pada hepatosit. Skala degenerasi bengkak keruh kemudian dihitung secara semikuantitatif dalam 5 lapang pandang berbeda. NumerikDEFINISI OPERASIONALANALISIS DATAUji Normalitas(Shapiro-Wilk)One Way ANOVAPost hoc LSDBAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

123Histopatologi hepar tikus kelompok negatif (KI) (Pembesaran 400x) Keterangan: 1. Hepatosit 2. Sinusoid 3. V. Sentral

132456Histopatologi hepar tikus kelompok positif (KII) (Pembesaran 400x) Keterangan: 1. Hepatosit 2. Sinusoid 3. V. Sentral Sentral 4. Sel radang 5. Degenerasi Bengkak Keruh 6. Eritrosit

123456Histopatologi hepar tikus kelompok positif (KIII) (Pembesaran 400x) Keterangan: 1. Hepatosit 2. Sinusoid 3. V. Sentral Sentral 4. Sel radang 5. Degenerasi Bengkak Keruh 6. Eritrosit

123564Histopatologi hepar tikus kelompok positif (KIV) (Pembesaran 400x) Keterangan: 1. Hepatosit 2. Sinusoid 3. V. Sentral Sentral 4. Sel radang 5. Degenerasi Bengkak Keruh 6. Eritrosit

21354Histopatologi hepar tikus kelompok positif (KV) (Pembesaran 400x) Keterangan: 1. Hepatosit 2. Sinusoid 3. V. Sentral Sentral 4. Sel radang 5. Degenerasi Bengkak Keruh

Grafik rerata kerusakan ginjal tikusAnalisis DataKelompokSaphiro-WilkPKeterangan123450.3140.3140.3140.4900.814Distirbusi normalDistirbusi normalDistirbusi normalDistirbusi normalDistirbusi normalUji Saphiro-Wilk p>0,05 berarti, data berdistribusi normalHomogenisitasUji One Way Annova p