1
01/01/14 Facebook https://www.facebook.com 1/1 Semarak Natal dan Tahun Baru di tiap Desember sangat mudah kita temui di negeri berpenduduk Muslim terbesar ini. Di pusat-pusat perbelanjaan, perusahaan-perusahaan, hingga instansi pemerintahan ramai dengan nuansa Natal. Semalam, pesta pora mengangkasa bersama nyala kembang api yang menghanguskan milyaran rupiah dalam rangka pergantian tahun baru 2013 menuju 2014. Maksiat pun membahana, dari sudut-sudut desa hingga alun-alun kota. Mulai dari anak kecil, remaja, dewasa, hingga yang telah sepuh pun, menyemarakkan malam tahun baru Masehi dengan ragam maksiatnya. Negeri dengan penduduk mayoritas kaum Muslim ini sudah tak ubahnya seperti negeri Kristen di benua Eropa. Pemerintah yang notabene Muslim pun malah memfasilitasi kemaksiatan yang terjadi, minimal dengan memberikan izin melakukan pesta di jalan-jalan arteri kota. Itulah buah busuk dari sistem sampah kapitalisme demokrasi. Kehidupan serba permissive, liberal, dan atas nama pluralisme, ummat menggadaikan ‘aqidah Islam yang dipunya. Parahnya, tak ada perlindungan sama sekali dari pemerintah. Yang ada malah mendukung dan memudahkan. Tak bisa dipungkiri, ada campur tangan kapitalis dalam hal ini. Sayangnya, penguasa yang semestinya melindungi rakyatnya, malah menjalin hubungan simbiosis mutualisme dengan pengusaha demi meraup materi dan melanggengkan kuasa. Sudah saatnya ummat Islam kembali diatur dengan aturan Allah yang paripurna. Halal haram menjadi standar perbuatan, bukan asal senang. Hanya Khilafah yang bisa menjaga ‘aqidah ummat dari kontaminasi budaya kufur. Terapkan Syari’ah, tegakkan Khilafah! Tinggalkan sistem jahiliyah! Reposted from: Ldk Fosdik Al-Umdah Unm

Semarak natal dan tahun baru

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Semarak natal dan tahun baru

01/01/14 Facebook

https://www.facebook.com 1/1

Semarak Natal dan Tahun Baru di tiap Desember sangat mudah kita temui di negeri berpenduduk Muslim terbesar ini.

Di pusat-pusat perbelanjaan, perusahaan-perusahaan, hingga instansi pemerintahan ramai dengan nuansa Natal.

Semalam, pesta pora mengangkasa bersama nyala kembang api yang menghanguskan milyaran rupiah dalam rangka

pergantian tahun baru 2013 menuju 2014.

Maksiat pun membahana, dari sudut-sudut desa hingga alun-alun kota.

Mulai dari anak kecil, remaja, dewasa, hingga yang telah sepuh pun, menyemarakkan malam tahun baru Masehi

dengan ragam maksiatnya.

Negeri dengan penduduk mayoritas kaum Muslim ini sudah tak ubahnya seperti negeri Kristen di benua Eropa.

Pemerintah yang notabene Muslim pun malah memfasilitasi kemaksiatan yang terjadi, minimal dengan memberikan

izin melakukan pesta di jalan-jalan arteri kota.

Itulah buah busuk dari sistem sampah kapitalisme demokrasi. Kehidupan serba permissive, liberal, dan atas nama

pluralisme, ummat menggadaikan ‘aqidah Islam yang dipunya. Parahnya, tak ada perlindungan sama sekali dari

pemerintah. Yang ada malah mendukung dan memudahkan. Tak bisa dipungkiri, ada campur tangan kapitalis dalam

hal ini. Sayangnya, penguasa yang semestinya melindungi rakyatnya, malah menjalin hubungan simbiosis mutualisme

dengan pengusaha demi meraup materi dan melanggengkan kuasa.

Sudah saatnya ummat Islam kembali diatur dengan aturan Allah yang paripurna. Halal haram menjadi standar

perbuatan, bukan asal senang.

Hanya Khilafah yang bisa menjaga ‘aqidah ummat dari kontaminasi budaya kufur.

Terapkan Syari’ah, tegakkan Khilafah! Tinggalkan sistem jahiliyah!

Reposted from: Ldk Fosdik Al-Umdah Unm