Sekilas Tentang Teknik Lingkungan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Materi yang membahas tentang Teknik Lingkungan, Interaksi manusia dengan lingkungan, interaksi lingkungan dengan manusia

Citation preview

TEKNIK LINGKUNGAN

A. Pengertian Teknik LingkunganDalam beberapa sumber Teknik Lingkungan memiliki sejumlah pengertian, yaitu :

a) Salah satu cabang ilmu teknik yang merekayasa usaha-usaha dan perlindungan terhadap lingkungan dari kerusakan-kerusakan akibat kegiatan manusia, perlindungan terhadap manusia dari pengaruh negatif faktor lingkungan dan peningkatan kualitas lingkungan untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan umat manusia.Profesi dengan latar belakang ilmu pengetahuan dan teknologi pengolahan meminimalkan pencemaran lingkungan serta pegelolaan lingkungan guna memecahkan masalah desinsentif satu usaha dan upaya melalui penelitian dan pengembangan yang menghasilkan kualitas lingkungan dan pembangunan secara berkelanjutan. (Tjokrokusumo, 1990)b) Teknik lingkungan merupakan sebuah usaha untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan dengan pendekatan teknologi. Teknik lingkungan dijabarkan sebagai pemikiran keteknikan dan keterampilan dalam memecahkan masalah pengendalian lingkungan yang menyangkut penyediaan air minum; sistem pembuangan dan pendaurulangan buangan cair, padat dan gas; sistem drainase perkotaan dan desa serta sanitasi lingkungan; pengendalian pencemar dan pengelolaan kualitas air, tanah, dan udara; serta pengendalian dan pengelolaan dampak lingkungan. (Universitas Indonesia)c) Teknik lingkungan dijabarkan tentang bagaimana menyeimbangkan aktifitas manusia dengan konservasi lingkungan dan bagaimana mendesain infrastruktur yang mendukung tujuan konservasi tersebut. (ITB)d) Teknik lingkungan dijabarkan sebagai pemikiran dan atau aplikasi yang memanfaatkan prinsip-prinsip serta praktek-praktek rekayasa dan manajemen untuk memelihara dan melindungi kesehatan dan keselamatan manusia, khususnya lingkungan binaan manusia. (UGM)

B. Interaksi Manusia dan Lingungan

1) Pengaruh Manusia Terhadap Lingkungan Manusia merupakan makhluk hidup yang mempunyai kelebihan akal dan berpikir, mempunyai kelebihan lain dari makhluk lain, sehingga mampu mengeksploitasi sumber daya alam melebihi daya dukung alam.2) Pengaruh Lingkungan Terhadap ManusiaKetidakseimbangan lingkungan dapat berdampak terhadap manusia :a) Gangguan terhadap kesehatan akibat menurunnya kualitas lingkungan (air, tanah, udara, dsb). Penyakit Infeksi , akibat kualitas lingkungan yang buruk seperti penyakit diare, disentri, kolera, TBC, typus, flu burung, DBD, malaria, dan sebagainya. Penyakit non-infeksi , disebabkan oleh non-living organism seperti: zat-zat kimia, radioaktif, debu, panas, logam berat dan sebagainya sbxjseperti penyakit : kardio-vasculer ; gangguan mental ; pneumoconiosis ; karsinogen ; mutagen ; dan teratogen ; keracunan zat kimia dan sebagainya. b) Gangguan terhadap kenyamanan dan keindahan lingkungan terhadap kehidupan manusia akibat kondisi atau kualitas lingkungan yang rendah.c) Gangguan terhadap perekonomian menurunnya aktifitas kerja akibat tingginya angka kesakitan, menurunnya produksi pertanian atau perikanan, dan sebagainya.

C. Materi Teknik LingkunganPada dasarnya, ilmu-ilmu yang dipelajari di jurusan Teknik Lingkungan sangat erat kaitannya dengan kesehatan. Singkatnya, di teknik lingkungan, akan dipelajari bagaimana caranya mencegah penyakit dan mejaga kesehatan lingkungan dengan pendekatan teknik. Dan berikut adalah beberapa materi yang dipelajari dalam Teknik Lingkungan, yaitu:

1) Belajar Pencegahan Produksi LimbahLimbah diproduksi dari kegiatan produksi, seperti sisa-sisa bahan bakar, sisa bahan baku, dan hasil produksi yang gagal. Di Teknik Lingkungan,dipelajari bagaimana caranya meminimalisasi produksi limbah dan memaksimalkan kualitas produk. Caranya, mulai dari chart atau diagram alir tentang kegiatan dan bahan apa saja yang akan digunakan dalam proes produksi, beserta jumlah dan dampaknya bagi proses produksi dan lingkungan. Dari diagram itu dianalisa aspek apa yang dapat dirubah agar produksi limbah berkurang. Bisa juga dengan menganalisis limbah apa saja yang masih bisa dijadikan bahan baku produksi, sehingga jumlah limbah berkurang.

2) Belajar Pengelolaan LimbahLimbah yang dihasilkan, tidak langsung dibuang begitu saja. Limbah harus dikelola dengan baik. Dikelola di sini maksudnya, diletakkan di wadah yang sesuai (dengan karakteristik bak yang aman dan tidak akan rusak dan merusak lingkungan bila dituangkan limbah ke dalamnya), peletkan limbah harus di tempat yang sesuai (maksudnya tidak akan mengganggu jalannya proses produksi), pengangkutan dan pengaliran limbah harus sesuai dan tepat (maksudnya dialirkan dengan media yang baik dan tidak mudah rusak jika kontak dengan limbah korosif), manajemen pengelolaan limbah harus baik (meliputi pada jam berapa limbah dikelola, berapa jumlah pekerja, dsb). Pengelolaan limbah hanya sebatas waktu di mana saat limbah selesai diproduksi sampai waktu di mana saat limbah harus diolah, dan waktu di mana saat limbah harus dibuang.

3) Belajar Proses Pengolahan LimbahSampah ada untuk dibuang. Namun, sebelum dibuang, limbah atau sampah harus diolah terlebih dahulu. Terutama limbah dan sampah hasil produksi kerja suatu industri. Kenapa diutamakan dari industri? Umumnya limbah industry lebih berbahaya daripada limbah domestic (rumahan) yang umumnya hanya sampah sisa sayur, bungkus makanan dan kotoran manusia. Limbah industri berbahaya karena kandungannya yang memiliki nilai resiko tinggi apabila dibuang langsung ke lingkungan. Misalnya, limbah dari industri pembuatan batu baterai mengandung bahan kimia beracun (asam sulfat), kalau dibuang langsung ke sungai dampaknya bisa membahayakan komposisi di dalamnya, seperti kualitas air. Apabila airnya digunakan sebagai sumber irigasi, bisa membahayakan kualitas tanaman dan tanah yang terkena aliran air tersebut. Seperti pada kasus Minamata di Jepang, karena air sungai yang terkontaminasi raksa.Pada tahap ini akan banyak dipelajari alat-alat yang biasa digunakan oleh industry baik dalam maupun luar negri untuk mengolah limbah sesuai dengan karakteristik limbah yang dihasilkan. Tidak hanya itu, juga akan dipelajari bagaimana mendesain alat dan unit pengolahan limbah tersebut, untuk menghasilkan limbah yang aman dibuang di sungai, laut, tanah, dsb.

4) Belajar Mengolah AirAir yang kita konsumsi sehari-hari dari kemasan botolan atau PDAM pasti telah memalui proses pengolahan yang sangat panjang. Sumber air apa yang akan dipilih pun dipertimbangkan, mulai dari kandungan Fe, Mg, Mn, Ca, dsb di dalam air tersebut, kandungan oksigen terlarut, kandungan pathogen di dalamnya, kekeruhan air, kesadahan air ( kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air, umumnya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg)), hingga kandungan garam dalam air. Semuanya diteliti hingga didapatkan angka-angka konkrit. Umumnya sumber air yang dipilih adalah sumber air tawar, seperti air sungai. Kenapa? Karena air tawar lebih mudah untuk diolah dan kadar garamnya sangat rendah.

Setelah dipilih sumber air yang tepat, mulailah dengan proses mendesain bangunan pengolahan air. Bangunan pengolahan air adalah sebuah bangunan dalam satu komplek, di mana terdapat unit dan alat utnuk mengolah air, dari air yang tidak layak minum, menjadi air yang layak minum, atau minimal dapat dikonsumsi untuk keperluan sehari-hari.

Adapun beberapa unit-unit yang menyangkut tentang pengolahan air, misalnya seperti unit penyaringan, koagulasi (pembubuhan aluminium sulfat untuk mengikat koloid atau partikel kecil), flikulasi (pengadukan air untuk mengoptimalkan pengikatan koloid), sedimentasi (pengendapan partikel koloid), filtrasi (penyaringan air dengan pasir dan kerikil), aerasi (penambahan oksigen ke dalam air dan pengurangan kandungan Fe), desinfeksi (pemberian desinfeksi untuk membunuh pathogen).Setelah air bersih selesai diolah, air-air tersebut kemudian dialirkan sampai ke rumah warga.

5) Belajar Merancang TPATempat Pembuangan Akhir tidak boleh sembarangan, harus baik, benar dan tepat serta tidak membahayakan lingkungan. Banyak metode-metode khusus yang dipelajari dalam perancangan TPA. Misalnya seperti Amerika, sampah ditimbun dalam tanah yang telah dilapisi lapisan waterproof , lalu tanah timbunan ditanami rumput atau tanaman lain hingga menjadi bukit. Bukit ini bisa menjadi sarana rekreasi edukatif.

Di TPA sendiri juga ada pengolahan dan pengelolaannya. Sampah-sampah yang telah dihasilkan dikelola, dipilih, dan dicacah. Setelah itu diolah dengan treatment khusus sesuai dengan karakteristik sampah. Misalnya, sampah organik bisa diolah agar dihasilkan gas metana. Gas metana ini kemudian bisa dimanfaatkan menjadi bahan bakar atau bahan kompor gas. Bisa juga pengolahan sampah menjadi pupuk. Pupuk bisa dijual kembali ke masyarakat. Artinya, sampah tidak terus menumpuk tetapi juga bisa dimanfaatkan kembali.

6) Belajar Merancang Sistem PlumpingSistem plumbing secara umum adalah system perpipaan. Dalam system itu meliputi reservoir (tendon air), pompa, pipa, water closet, urinoir, lavatory (westafel), faucet (kran air), shower, floor drain (saluran air buangan di kamar mandi), hingga septic tank. Utilitas semacam itu tidak sembarangan didesain. Perlu perhitungan dan prancangan yang baik, mulai dari berapa jumlah air yang dibutuhkan dalam suatu rumah atau gedung tersebut, berapa ukuran tendon yang dibutuhkan, berapa panjang dan diameter pipa yang dibutuhkan, berapa daya pompa, berapa banyak water closet, urinoir, westafel, faucet yang dibutuhkan berdasrkan kebutuhan, hingga berpa ukuran septic tank berdasarkan rentang waktu pengurasan dan kebutuhan.

7) Belajar Merancang Sistem DrainaseDrainase atau saluran air atau biasa juga disebut got. Drainase dirancang untuk mengalirkan air hujan, jadi seharusnya memang tidak boleh membuang sampah ke drainase, karena dapat mengakibatkan saluran air tersebut menjadi tersumbat bahkan dapat menyebabkan banjir. Drainase dibuat untuk menghindari banjir dengan cara menjadi media atau wadah mengalirkan air hujan yang jatuh ke badan jalan atau permukaan tanah.Perancangan drainase didasarkan pada besarnya curah hujan pada daerah tersebut, luas area yang dilayani, dan tata guna lahan area tersebut. Jadi sebenarnya ukuran, panjang, dan dimensi drainase tidak dirancang dengan sembarangan.

8) Belajar Hukum LingkunganBelajar hukum tidak hanya dipelajari oleh mahasiswa jurusan hukum, dalam hal ini mata kuliah teknik lingkungan juga mempelajari tentang hukum. Khususnya hukum lingkungan. Indonesia, melalui Departemen Lingkungan Hidup mengeluarkan undang-undang tentang lingkungan, batasan pembuangan limbah, dan standar baku mutu limbah yang bisa dibuang langsung ke lingkungan.

9) Belajar Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja (SMK3)SMK3 adalah sistem yang digunakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dalam kerja dan mengutamakan keselamatan dan kesehatan.

D. Undang-undang Tentang Pengelolaan Lingkungan HidupAdapun undang-undang yang telah mengatur tentang pengelolaan lingkungan hidup, ialah: UU No. 23 Thn 1997, ketentuan umumnya berbunyi :1) Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup Rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.2) Daya Dukung Lingkungan HidupKemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup.3) Pelestarian Daya Dukung Lingkungan HidupRangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap perubahan tekanan atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup.4) Daya Tampung Lingkungan HidupKemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi dan atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya5) Pelesetarian Daya Tampung Lingkungan HidupRangkaian upaya untuk menlindungi kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energy dan komponen lain yang dibuang ke dalamnya.6) Sumber DayaMerupakan unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya manusia, baik hayati maupun non-hayati dan sumber daya buatan.7) Baku Mutu Lingkungan HidupUkuran batas atau kadar makhluk hidup saat energi atau komponen yang ada atau harus ada atau unsur pencemaran yang dianggap keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai sumber lingkungan hidup.8) Pencemaran Lingkungan HidupMasuknya atau dimasukkannya zat, energi atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya berkurang atau turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.9) Peruskan Lingkungan HidupTindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik dan atau hayati-nya yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan yang berkelanjutan.10) Konservasi Sumber Daya AlamPegelolaan SDA tak terbaharui untuk menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan SDA terbaharui untuk menjamin ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta keanekaragamannya.11) LimbahSisa suatu usaha dan atau kegiatan.12) Bahan Berbahaya Dan BeracunAdalah suatu sisa usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan konsentrasinya dan atau jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan atau merusak lingkungan hidup dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.13) Sengketa Lingkungan HidupPerselisihan antara dua pihak atau lebih yang ditimbulkan oleh adanya atau diduga pencemaran dan atau perusakan lingkungan.14) Dampak Lingkungan HidupPengaruh terhadap lingkungan yang diakibatkan oleh suatu usaha dan atau kegiatan.15) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan HidupKajian mengenai dampak besar dan pentingnya suatu usaha dan atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha.16) Organisasi Lingkungan HidupKelompok orang yang terbentuk atas kehendak dan keinginan sendiri ditengah masyarakat yang tujuan dan kegiatannya dibidang lingkungan hidup.17) Audit Lingkungan HidupSuatu proses evaluasi yang dilakukan oleh penanggung jawab usaha atau kegiatan untuk menilai tingkat ketaatan terhadap persyaratan hukum yang berlaku dan kebijaksanaan dan standar yang ditetapkan oleh penanggung jawab usaha dan kegiatan yang bersangkutan.