Sekelumit Cerita dari Yangon - rni.co.id RNI... · suatu rangkaian aktifitas ... bisnis dengan membuka cabang di beberapa kota ataupun membuka jenis usaha ... pabrik tersebut disiapkan

1Edisi JANUARI 2018GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN DO NE SIA

AJANG INFORMASI, KOMUNIKASI, DAN EDUKASI GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN DO NE SIA

EDISI 181, TAHUN XVIII JANUARI 2018

MEDIARNIwww.rn i . co . id RNI Holding RNI_Holding RNI.Holding

Gandeng Perusahaan Farmasi Myanmar, Phapros Perluas Pasar ASEAN

Dorong Kemandirian Karyawan, RNI Gandeng BTPN Gelar Program

Pemberdayaan

Selamat, RNI Raih PenghargaanThe Best Employee Development

Strategi Ekspansi Bisnis

Sekelumit Cerita dari Yangon

2 Edisi JANUARI 2018 GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN DO NE SIA

Daftar Isi

Penanggung Jawab : Direksi PT RNI (Pesero)

Pengarah : Sekretaris Korporasi

Pemimpin Redaksi : Head Hubungan Dengan Pemerintah dan Konsumen

Redaktur : Edwin Adithia Hermawan

Dewan Redaksi : Donny FerdiantoGunadi YusufBambang IrawanIskandar RambeAndi Pradipto ArimukoPujiatunRizki Yudha RamadhanIntan Sherra Djohardi

Sekretaris Redaksi : M. Ahyani

Koresponden :Seluruh Anak Perusahaan RNI GrupSesuai SK Direksi PT RNI (Persero)NO.28/SK/RNI.01/V/2017


Gandeng Perusahaan Farmasi Myanmar, Phapros Perluas Pasar ASEAN Sekelumit Cerita

dari Yangon


RNI Laksanakan Assessment KPKU 2017

Kukejar Dikau Hingga

Benua Eropa

Dorong Kemandirian Karyawan, RNI Gandeng BTPN Gelar Program Pemberdayaan

4

68

11

12Temu Karya Mutu Dan Produktivitas Nasional XXI 2017, Padang2 Tim : 3 Piala 20

14

18


Salam Rajawali

Hallo Rajawali

Selamat pagi RNI’ers… iseng-iseng buka web-site terkait manajemen, mata saya tiba-tiba

tertuju pada beberapa artikel mengenai fungsi kontrol. Mungkin beberapa dari RNI’ers sudah sangat Expert… tapi di sini saya coba sampaikan apa yang saya tangkap dari artikel-artikel tersebut, ya anggaplah tambahan pengetahuan bagi kita atau sebagai refreshing aja.Dalam sebuah sistem manajemen kita mengenal ada empat fungsi manajemen yaitu, fungsi perencanaan, pengorganisasian, kepemim-pinan, dan pengendalian. Dari beberapa fungsi tersebut, disini kita akan membahas

lebih lanjut tentang fungsi pengendalian (controlling). Meskipun pada dasarnya manajemen merupakan suatu rangkaian aktifitas (termasuk perencanaan, pengorganisasian, pemim-pinan, dan pengendalian) yang diarahkan pada penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Oleh karena itu ke-4 fungsi dari manajemen harus berjalan dengan baik.

Untuk memastikan segala sesuatu berjalan sebagaimana yang telah direncanakan, fungsi kontrol sangat diperlukan. Dalam istilah yang biasa digunakan

fungsi kontrol sering disebut sebagai Kendali, Pengawasan, Controlling , atau sering juga disebut Pengendalian. Ke-giatan tersebut pada dasarnya meliputi mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan tujuan yang telah digariskan semula. Pengendalian suatu usaha terdiri dari proses evaluasi segala sesuatu yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah diadopsi, perintah yang telah diberikan, dan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan. Adalah penting untuk mengetahui kesalahan agar mereka dapat diperbaiki dan dicegah dari berulang.

Menurut konsep modern kontrol adalah tindakan meramalkan sedangkan

konsep awal pengendalian hanya digunakan ketika kesalahan terdeteksi. Kontrol dalam manajemen berarti menetapkan standar, mengukur kinerja aktual dan mengambil tindakan korektif. Sehingga dari uraian tersebut nampak bahwa ada keterkaitan yang sangat erat antara fungsi kontrol dengan perencanaan. Bahwa proses pengendalian / fungsi kontrol dilakukan untuk mencegah terjadinya simpangan yang terlalu lebar antara pen-capaian dengan perencanaan.

Fungsi Kontrol

Coba kita tengok profil perusahaan-perusahaan yang memiliki kinerja luar biasa… pasti kita

akan menemukan budaya kerja yang luar biasa pula. Bukan mengenai kerja keras saja, tentunya juga kerja cerdas. Dan budaya kerja tersebut tentunya sangat berkaitan dengan komitmen SDM didalamnya. Semakin baik suatu perusahaan dapat mengembangkan kemampuan karyawannya maka akan semakin baik pula kinerja yang akan didapatkan bagi perusahaan itu sendiri. Fungsi Manajemen atau pimpinan di sebuah perusahaan tidak lepas dari fungsi coaching, bagaimana melatih kader dan memberikan semangat bagi kadernya. Hal ini tentunya

disadari oleh semua organisasi atau perusahaan, sehingga setiap perusahaan pastilah berusaha melaksanakan pengembangan kayryawannya. Untuk mendorong program tersebut, terutama pada perusahaan BUMN dilakukan melalui ajang penghargaan yang dilaksanakan setiap tahunnya. Sebagaimana artikel yang akan kita temukan pada edisi kali ini, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Per-sero) belum lama ini berhasil mendapatkan penghargaan The Best Employee Develop-ment dalam ajang Apresiasi Indonesia untuk BUMN 2017. Sebuah penghargaan yang sangat berarti bagi kita semua. Hal ini menunjukkan bahwa RNI sangat peduli terhadap pengembangan karyawannya.

Adapun strategi pengembangan SDM pada tiap-tiap perusahaan pastilah berbeda, tergantung dari kebutuhan dan bidang bisnis yang dijalankan.

Pengembangan sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu kunci sukses dan terpenting bagi perkembangan dan daya tahan perusahaan. Bukan saja sekarang akan tetapi juga untuk masa depan kelangsungan perusahaan. Program pengembangan

SDM yang berhasil akan meningkatkan kemampuan karyawan, lebih produktif dan bertahan lama di perusahaan. Mereka memiliki keyakinan sebagai bagian dari perusahaan di mana mereka dapat meniti karier, dan ikut men-ciptakan tangga karir mereka sendiri. Oleh karena itulah baik langsung maupun tidak langsung tugas dan tanggung jawab pemimpin selain kinerja dari tim yang dipimpinnya juga ikut dan sangat bertanggung jawab atas pengembangan mereka (Dony RNI).

Seberapa Penting Pengembangan SDM ?


Dalam arti kata ekspansi merupa-kan suatu aktivitas memperbesar atau memperluas usaha yang ditandai

dengan penciptaan pasar baru, perluasan fasilitas, perekrutan pegawai, dan lain-lain.

Ekspansi dapat juga diartikan sebagai peningkatan aktivitas ekonomi dan pertumbuhan dunia usaha. Perluasan atau ekspansi bisnis diperlukan oleh suatu perusahaan untuk mencapai efisiensi, menjadi lebih kompetitif, serta untuk meningkatkan keuntungan atau profit perusahaan. Ekspansi perusahaan umumnya dipandang sebagai salah satu indikator keberhasilan atau kemajuan sebuah perusahaan atau anak perusahaan. Ekspansi perusahaan biasanya ditandai dengan seringnya perusahaan mengambil proyek-proyek yang bersifat jangka panjang. Namun, ekspansi perusahaan membutuhkan dana yang tidak sedikit, sehingga untuk melakukan ekspansi, perusahaan harus berusaha keras dalam mencari sumber pendanaan yang mudah dan tidak terlalu membebani perusahaan.

Di era digital yang serba terbuka ini, membuat peluang baru untuk melakukan ekspansi bisnis sangat terbuka lebar. Namun di lain pihak, bisnis anda dituntut untuk senantiasa berubah, bergerak cepat serta beradaptasi dengan segala inovasi terbaru.


Memiliki bisnis yang terus berkembang adalah keinginan semua pebisnis. Banyak perusahaan, baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil, melakukan ekspansi

bisnis dengan membuka cabang di beberapa kota ataupun membuka jenis usaha baru. Namun tidak jarang perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan ekspansi

bisnis mengambil langkah gegabah karena tergiur dengan kenaikan pendapatan perusahaan. Akibatnya, cabang bisnis baru yang dibentuk tidak bertahan lama atau

bahkan menggerus roda bisnis utama perusahaan. Ekspansi bisnis adalah suatu proses bisnis yang berkesinambungan. Proses ini tidak bisa bertumbuh secara cepat.

Oleh karena itu, rencana ekspansi bisnis harus dipikirkan dengan matang.



Mata Rajawali

Hal ini dimaksudkan agar bisnis anda dapat memenuhi kebutuhan pasar dan permintaan konsumen. Profesor Mohan Sawhney, ahli bisnis manajemen dari India, mengemukakan cara cerdas yang dapat ditempuh oleh perusahaan yang ingin melakukan ekspansi bisnis di era digital seperti sekarang. Dalam buku terbarunya, “Fewer, Bigger, Bolder: From Mindless Expansion to Focused Growth” yang ditulis bersama Sanjay Khosla, Profesor Mohanbir Sawhney menawarkan solusi ekspansi bisnis yang ia sebut dengan sustainable growth (pertumbuhan yang berkesinambungan).

Sawhney mengungkapkan jika perusahaan ingin melakukan ekspansi bisnis maka mereka harus melakukan tiga langkah utama pertumbuhan yang berkesinambungan. Kata kunci yang diungkapkan oleh Sawhney dan Khosla adalah Fewer, Bigger dan Bolder. Fewer artinya perusahaan anda harus jeli mengambil peluang yang ada. Ketika ingin melakukan ekspansi, anda tidak harus banyak menaruh dana atau tenaga anda di banyak tempat. tetapi cukup ditempat atau di jenis usaha yang memiliki potensial saja. Ibarat bermain saham, anda jangan menaruh dana anda di seluruh sektor saham. Tetapi pilihlah sedikit sektor saham yang memiliki potensi besar. Bigger artinya anda harus mampu mengenali potensi besar dari jenis usaha yang akan anda ekspansi. Dan Bolder pastikan bahwa

jenis usaha tersebut memang memiliki keuntungan yang besar di masa yang akan datang.

Inti sebenarnya dari kunci sukses ekspansi tersebut sebenarnya adalah fokus. Perusahaan harus bisa fokus pada potensi-potensi yang bisa membawanya pada pertumbuhan yang berkesinambungan. Dalam hal ini, perusahaan harus bisa mengisolasi potensi-potensi pertumbuhan bagi perusahaan yang termasuk di dalamnya modal, peluang, program, sumber daya manusia dan lain sebagainya. Adapun kerangka kerja fokus juga digagas oleh profesor Sawhney, yang dikenal dengan nama Framework Focus7, yaitu Discovery, Strategy, Metrics, People, Organization, Rallying Cry, dan Execution.

Dalam proses discovery, perusahaan harus dapat memetakan potensi-potensi besar yang dapat dimanfaatkan. Terkait hal ini perusahaan harus mampu menganalisa data-data yang ada untuk dapat membaca potensi tersebut. Lalu dalam hal strategi, perusahaan harus mampu membuat prioritas peningkatan pada bidang-bidang mana saja yang paling mempengaruhi pertumbuhan terbesar perusahaan. Kemudian perusahaan membuat indikator- indikator keberhasilan yang ingin dicapai (Metrics) sehingga impelemtasi dan eksekusi ekspansi bisnis dapat diukur.

Setelah itu, perusahaan bisa langsung memilih SDM yang kompeten (People) dalam upaya mengeksekusi strategi ekspansi bisnis. Selanjutnya perusahaan harus mampu membangun organisasi (Organization) yang dapat berkolaborasi secara harmonis dari SDM-SDM yang telah ter-pilih tadi. Sebelum dieksekusi, strategi ekspansi bisnis tersebut juga harus dikomunikasikan secara menyeluruh pada setiap elemen perusahaan hingga mereka mengerti dan memahami strategi ekspansi bisnis yang akan dijalankan (Rallying Cry). Komunikasi ini dapat melalui beragam cara yaitu melalui slogan, konten, akronim, gambar dan lain-lain. Terakhir adalah mulai mengeksekusi strategi ekspansi bisnis yang telah disusun (Execution). Setiap strategi yang dijalankan pun harus tetap dianalisa dan di-ukur dengan skala keberhasilan yang telah disusun sebelum-nya.

Sementara itu bentuk-bentuk ekspansi menurut Bambang Riyanto dibagi menjadi dua yaitu: (1.) Business Expansion, merupakan ekspansi yang di-jalankan tanpa mengakibatkan perubahan struktur modal. Dalam bentuk ekspansi ini perusahaan tidak menambah alat-alat produksi tahan lama, tetapi hanya menambah modal kerja saja dengan menggunakan kapasitas produksi yang tersedia di dalam perusahaan. Oleh karenanya perusahaan tidak menambah aktiva

tetap, maka tidak dibutuhkan tambahan modal jangka panjang sehingga tidak mengakibatkan perubahan struktur modalnya.Kebutuhan modalnya untuk ekspansi ini adalah berangsur- angsur semakin besar, sehingga bentuk ekspansi ini sering disebut “Ekspansi yang berangsur-angsur”. (2.) Financial Expansion yaitu ekspansi yang dijalankan dengan membeli alat produksi tahan lama, memodernisir alat-alat pro-duksi yang lama, mendirikan pabrik baru, mengambil alih perusahaan lain, penggabungan dengan perusahaan lain dan lain-lain bentuk ekspansi yang membutuhkan tambahan modal jangka panjang, sehingga ben-tuk ekspansi ini mengakibatkan perubahan struktur modalnya, pada tingkat ekspansi ini kebutuhan modalnya adalah melonjak, sehingga bentuk ekspansi ini sering disebut “Ekspansi yang melonjak”.

Untuk terus dapat tumbuh dan berkembang, mari bersama kita berikan yang terbaik bagi perusahaan dan kita siapkan strategi bagi perusahaan kita untuk dapat melaksanakan ekspansi usaha. Sebagaimana cita-cita kita yang telah tertulis pada Visi dan Misi Perusahaan bahwa PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) harus dapat menjadi perusahaan terbaik di tingkat Regional (Dony RNI)



PT PhaprosTbk terus melebarkan sayap bisnisnya hingga ke manca negara, Anak Perusahaan

PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) yang bergerak dalam bidang industri farmasi dan alat kesehatan ini menggandeng raksasa farmasi asal Myanmar Medi Myanmar Group melalui pembentukan usaha bersama (Joint Venture) pengembangan bisnis farmasi dan alat kesehatan. Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Direktur Utama PT Phapros Tbk, Barokah Sri Utami dan Pendiri Medi Myanmar Group, Win Si Thu, Kamis, 21 Desember 2017 di Yangon, Mayanmar.

Penandatanganan MoU yang dihadiri Duta Besar RI untuk Myanmar Ito Sumardi, Direktur Keuangan PT RNI yang juga Komisaris Utama PT Phapros Tbk, M. Yana Aditya, serta Komisaris PT RNI (Persero) Aditya Dhanwantara ini semakin memperkuat eksistensi Phapros di panggung ASEAN setelah sebelumnya merambah pasar Kamboja, Filiphina, dan Vietnam.

Barokah Sri Utami yang akrab disapa Emmy mengatakan, Joint Venture yang dibentuk akan fokus pada pendirian pabrik. Pada tahap awal, pabrik tersebut disiapkan untuk memproduksi tablet dan kapsul non anti biotik,

sebelum kemudian secara perlahan masuk ke arah pengembangan parenteral.

“Kami tengah siapkan kajiannya. Sambil menunggu pabrik beroperasi akan di jajaki peluang ekspor OTC atau obat bebas yang dapat dijual tanpa

resep dokter,” ungkapnya.

Medi Myanmar Group merupakan salah satu perusahaan farmasi terkemuka di Myanmar yang telah berdiri sejak tahun 1991 dengan bisnis utamanya adalah importasi, marketing, dan distribusi produk-produk farmasi dari berbagai perusahaan ternama. Medi Myanmar Group telah berhasil meregistrasi 530 produk baik etikal atau pun OTC yang keseluruhannya sudah sesuai dengan Myanmar FDA guideline dan ACTD.

Saat ini perusahaan yang memiliki 20 cabang yang tersebar di berbagai kota di Myanmar tersebut telah menyiapkan lahan di wilayah Yangon Industrial Estate seluas 2 Ha. “Kedua lahan tersebut dipersiapkan sebagai lokasi pabrik yang akan dikerjasamakan,” ungkap Emmy.

Ia menambahkan, Phapros juga tengah melakukan penjajakan

Gandeng Perusahaan Farmasi Myanmar, Phapros Perluas Pasar ASEAN


Kepak Sayap Rajawali

kerjasama dengan beberapa partner bisnis dan perusahaan farmasi Myanmar lainnya. “Kami coba jajaki kerjasama ekspor di Myanmar guna memperluas cakupan area distribusi Phapros yang sebelumnya sudah merambah negara-negara Asia Tenggara, Asia Tengah, dan Afrika,” kata Emmy.

Sementara itu, menurut Yana Aditya, melalui kerjasama ini Phapros dan Medi Myanmar Group akan menggarap industri farmasi dan alat kesehatan di Myanmar yang kini tengah menggeliat. “Bagaimana tidak, saat ini 90 persen produk farmasi yang beredar di Myanmar masih mengandalkan impor, dimana sebanyak 45 persen diantaranya didatangkan dari India, 35 persen dari Thailand, dan 10 persen dari Bangladesh dan Pakistan,” ungkap nya usai menyaksikan penandatanganan MoU.

Melihat masih sangat terbukanya pangsa pasar farmasi di ASEAN terutama di Myanmar, Yana menilai banyak hal strategis yang dapat dikerjasamakan kedua belah pihak, mulai dari

manufaktur, transfer teknologi, pengembangan SDM di bidang farmasi, hingga ekspor-impor. Menurutnya, saat ini pangsa pasar farmasi di ASEAN masih terbuka lebar, berdasarkan data Kementerian Perindustrian total pasar farmasi ASEAN sebesar USD 17,4 miliar. Sebagai perbandingan, pada tahun 2017 nilai pasar produk farmasi di Indonesia sekitar USD 4,7 miliar atau setara 27 persen dari total pasar farmasi di ASEAN.

Kerjasama anak perusahaan BUMN dengan perusahaan Myanmar ini disambut baik

oleh Duta Besar RI untuk Myanmar, Ito Sumardi. Ia mengatakan kerjasama yang dilakukan Phapros adalah langkah yang positif, meng-ingat sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di ASEAN pada tahun 2016 sebesar 6,5 persen, Myanmar memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi negara tujuan investasi.

Menurut laporan Bank Dunia yang bertajuk East Asia and Pacific Economic Update, ekonomi Myanmar sendiri diprediksi akan naik keangka 6,9 persen di tahun 2017

dan 7,2 persen di tahun 2018, naik dari 6,5 persen di tahun 2016. Hal ini sejalan dengan kenaikan belanja infrastruktur dan reformasi struktural akan mampu mendatangkan banyak investasi asing.

Adapun capaian kinerja Phapros sampai dengan kuartal ketiga tahun 2017 mencatatkan laba bersih Rp 72 miliar atau tumbuh 38 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan laba bersih tersebut sejalan dengan peningkatan penjualan selama periode Januari sampai Juni sebesar 16,6 persen. Pertumbuhan penjualan tersebut terjadi di semua portofolio produk obat Phapros, baik obat jual bebas, obat generik, maupun etikal. Tahun ini, Phapros menargetkan pendapatan Rp 1 triliun dan laba bersih hingga Rp 100 miliar. (Rizki RNI)


Dalam rangka melebarkan sayap bisnisnya di Asia Tenggara, PT Phapros Tbk melakukan kunjungan bisnis ke Myanmar pada 19-21 Desember 2017. Kunjungan yang bertujuan menjajaki peluang kerjasama tersebut diisi berbagai kegiatan dari mulai business meeting, pertemuan dengan Duta Besar RI untuk Myanmar, penandatanganan MoU dan site visit.

Delegasi Phapros yang terdiri dari Direktur Keuangan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)

sekaligus Komisaris Utama Phapros M. Yana Aditya, Direktur Utama Phapros Barokah Sri Utami, dan Komisaris RNI Aditya Dhanwantara serta para staf tiba di Yangon International Airport, Selasa petang, 19 Desember 2017. Rombongan dijemput oleh Staf KBRI Yangon dan langsung bertolak menuju salah satu restoran di kawasan Mya Kyune Thar Amusement Park, Yangon. Agenda hari pertama kunjungan di Negeri

Tanah Emas itu diisi makan malam sekaligus ramah tamah dengan staf KBRI.

Keesokan harinya, Rabu, 20 Desember 2017, acara diawali dengan diskusi seputar iklim investasi di Myanmar bersama perwakilan KBRI Yangon, Rabu, 20 Desember 2017, di Hotel Melia, Yangon. Diskusi santai yang berlangsung kurang lebih 2 jam tersebut dihadiri seluruh anggota rombongan serta Staf Kedutaan yang diwakili Fungsi Ekonomi I Budimansyah dan Fungsi Ekonomi II Visky G. Wattimena.

Terkait rencana Phapros menjalin kerjasama dengan mitra strategis di Myanmar, dalam forum tersebut, Yana menanyakan beberapa hal, diantaranya mengenai tantangan-tantangan yang akan dihadapi oleh investor kala berinvestasi di negara yang tenar dengan Shwedagon pagoda-nya tersebut.

Menjawab hal tersebut Vinsky mengatakan, kepastian regulasi menjadi tantangan terbesar dunia usaha Myanmar, terutama dalam hal perpajakan. Sementara itu, Budimansyah mengatakan peluang investasi di Myanmar sangat potensial. Ekonomi Myanmar sendiri diprediksi akan naik ke angka 6,9 persen di tahun 2017 dan

7,2 persen di tahun 2018, naik dari 6,5 persen di tahun 2016.

“Dari sekian banyak bidang industri, konveksi atau garmen menjadi sektor yang paling potensial,” ungkapnya. Diskusi informal tersebut ditutup dengan makan siang ber-sama dan berlanjut dengan kunjungan bisnis ke Fortune Internasional Group.

Sambutan Hangat Calon MitraKunjungan ke Fortune Inter-nasional Group (FIG) yang berkantor di MICT Park, Hlaing Township, Yangon, bertujuan untuk menjajaki peluang eksport. Pasalnya, saat ini perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1991 tersebut punya kekuatan besar di sektor medicine dan alkes, sehingga sangat berpotensi untuk dilakukan kerjasama seputar ekspor produk jadi.

Dalam kunjungan tersebut dipaparkan mengenai portofolio bisnis masing- masing perusa-haan. Perusahaan yang memiliki core bisnis bidang telekomunikasi dan enginerring /machinery tersebut memiliki salan satu lini usaha distribusi alat kesehatan. Saat ini, kontribusi omzet dari sektor madicine-alkes masih sekiar 10-15 persen dari total omzet FIG yaitu diangka sekitar USD 3-4 juta/tahun.

Sekelumit Cerita dari Yangon



Pada kesempatan tersebut Delegasi Phapros diterima oleh CEO FIG Dr. Mya Han, dalam sambutannya Mya Han yang juga menjabat sebagai anggota UMFCCI (Kadin-nya Myanmar) mengaku sangat senang mendapat kunjungan dari perusahaan asal Indonesia. Terkait pen-jajakan kerjasama, Ia sangat terbuka dan menyambut baik untuk dilakukan pembicaraan lebih lanjut.

Malam harinya, kunjungan ber-lanjut dengan menyambangi kediaman Dr Win Si Thu, pendiri salah satu perusahaan raksasa Myanmar, Medi Myanmar Group, di Pyay Road, Yangon. Kunjungan tersebut bertujuan untuk memastikan rencana kerjasama dan pelaksanaan penandatanganan MoU yang akan digelar keesokan harinya.

Perusahaan yang didirikan pada tahun 1991 tersebut merupakan salah satu perusahaan farmasi ter-kemuka di Myanmar dengan bisnis utamanya bergerak di bidang importasi, marketing

dan distribusi produk-pro-duk farmasi dari berbagai perusahaan ternama. Medi Myanmar Group telah berhasil meregistrasi 530 produk baik etikal ataupun OTC yang keseluruhannya sudah sesuai dengan Myanmar FDA guide-line dan ACTD.

Pada acara informal yang juga diisi dengan makan malam bersama tersebut turut hadir perwakilan Divisi Industri Gula UMFCCI, sehingga diskusi mengenai gula ikut mewarnai acara ramah tamah malam itu. Perbincangan berlangsung menarik mengingat perbedaan karakteristik industri gula antara Indonesia dan Myanmar.

Sambutan yang hangat dari Dr. Win dan keluarga diharapkan menjadi penanda kerjasama yang akan terjalin baik antar perusahaan beda negara ini.

Pertemuan dengan KBRIHari ketiga, Kamis, 21 Desember 2017, menjadi puncak acara kunjungan

bisnis Phapros di Myanmar. Bagaimana tidak, hari itu dilaksanakan dua agenda penting, yaitu pertemuan dengan Duta Besar (Dubes) RI untuk Myanmar dan Penandatanganan MoU antara Phapros dengan Media Myanmar Group.

Pada pertemuan dengan Dubes RI untuk Myanmar Ito Sumardi, perwakilan Phapros diterima dengan sangat baik di Gedung Kedutaan Besar RI (KBRI), Yangon. Pertemuan berlangsung hangat dan akrab, dalam sambutannya Ito menyambut baik rencana kerjasama dan penjajakan investasi Phapros dengan sejumlah mitra asal Myanmar. Ia mengatakan, pemerintah Myanmar saat ini tengah berupaya menarik banyak investasi masuk ke negaranya

“Pada suatu kesempatan Aung San Suu Kyi pernah mengatakan, ‘silahkan berinvestasi di Myanmar, kami beri kemudahan, butuh waktu berapa lama akan kami berikan, perizinan

kami bantu. Asal tujuan-nya investasi bukan hanya sekedar distribusi’,” ungkap Ito seraya menceritakan pengalamannya.

Ito mengatakan, ekonomi Myanmar beberapa tahun belakangan ini tumbuh begitu pesat. Hal itu menunjukan bahwa negara yang beribukota di Naypyidaw ini memiliki potensi yang sangat besar sebagai negara tujuan investasi.

“Terdapat beberapa sektor unggulan, diantaranya tekstil, pertanian, perkebunan, dan farmasi. Kami sangat men-dukung langkah Phapros berinvestasi di sini, untuk perizinan kami akan bantu mempertemukan pihak Phapros dengan pejabat pemerintahan terkait, kita akan dorong melalui kesepakatan Government to Government,” ujar Tito yang sudah 4 tahun menjabat sebagai Dubes Indonesia di Myanmar.

Menanggapi sambutan positif KBRI, Yana Aditya mengatakan, akan segera menindaklanjuti kesepakatan dan peluang yang diperoleh selama kunjungan. “Terima kasih atas dukungan KBRI, segala persyaratan dan kebutuhan pendukung akan kami siapkan dengan baik, agar terukur dan meminimalisir risiko,” ujarnya.

Usai berbincang, Tito mengajak berkeliling gedung dan kawasan KBRI yang asri serta memiliki beragam fasilitas olah raga tersebut. Ada hal unik di mana ruangan-ruangan utama di gedung KBRI diberi nama

10 Edisi JANUARI 2018 GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN DO NE SIA10 GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN DO NE SIA

sesuai dengan empat pilar ke-bangsaan RI, seperti ruangan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.

Siang hari, tepatnya pukul 14.00 waktu Yangon (lebih cepat 1 jam dari Jakarta), rombongan telah bertolak ke kantor Medi Myanmar Group, di Pyay Road, Yangon, guna melaksanakan penadatanganan MoU yang akan menjadi tonggak awal kerjasama antara Phapros dengan Medi Myanmar Group. Selain delegasi Phapros dan Dr. Win, turut hadir pada kesempatan tersebut Pak Dubes Ito Sumardi. Kehadiran-nya menjadi hal yang sangat spesial, diharapkan ini menjadi pertanda positif bahwa kerjasama yang akan dirancang tidak hanya diarahkan kepada kepentingan kedua perusahaan tetapi lebih dari itu, meng- akomodir kepentingan kedua negara.

Penandatanganan dilakukan oleh Barokah Sri Utami selaku Dirut Phapros dan Dr Win, dalam sambutannya Dr Win berharap upaya kerjasama dapat segera berlanjut ke tahap

selanjutnya yang lebih spesifik. Sementara itu Barokah Sri Utami meyakini kerjasama ini akan berjalan sesuai dengan rencana dan konsep yang telah di- bicarakan. Ia berharap, melalui kerjasama ini upaya perluasan pasar dan pemenuhan kebutuhan farmasi (obat-obatan) diNegara Myanmar secara bersamaan dapat terwujud.

Saat memberikan sambutan, sebagai perwakilan Pemerintah RI di Myanmar, Ito menegaskan bahwasannya hubungan baik antara RI dan Myanmar yang telah terjalin hingga saat ini menjadi dasar yang kuat untuk meningkatkan skala kerjasama antar kedua negara di berbagai bidang.

Acara sore itu ditutup dengan ramah tamah dan makan bersama. Jamuan dari Dr. Win menutup puncak dari kunjungan Phapros ke Myanmar. Namun, bukan berarti seluruh rang-kaian agenda telah terlaksana, keesokan harinya masih ada satu kunjungan lagi kepada calon mitra yang juga salah satu perusahaan farmasi yang telah lama malang-melintang mewarnai industri farmasi

Myanmar.

Kunjungan TerakhirHari keempat, Jumat, 22 Desember 2017, usai menun-taskan sarapan di Hotel, Delegasi Phapros kembali bergerak menemui salah satu calon mitra, yaitu Yee Shin Co Ltd yang berkantor di Bagyoke Aung San Road, Lanmadaw Township, Yangon. Perjalanan ke lokasi ditempuh lebih kurang 30 menit, setibanya di tempat rombongan diterima oleh pimpinan Yee Shin Dr. Kyi Shin.

Di awal pertemuan, setelah saling berkenalan tiap per-wakilan memaparkan profil perusahaan masing-masing. Yee Shin sebelumnya merupa-kan perusahaan distributor obat dan alkes, namun seiring pengembangan bisnis yang dilakukan perusahaan yang pada tahun 2016 melakukan akuisisi perusahaan farmasi milik militer

Myanmar tersebut mendirikan pabrik alat kesehatan untuk hospital bed, hospital desk dan beberapa alkes sederhana lainnya.

Aktivitas bisnis Yee Shin dibidang alkes dan farmasi mendorong Phapros untuk melakukan penjajakan kerjasama khususnya dalam pengembangan alkes termasuk transfer teknologi.

Kunjungan ke kantor Yee Shin ini menjadi penjajakan terakhir yang dilakukan Phapros selama 4 hari di Myanmar. Banyak pengalam dan masukan yang diperoleh. Sebagai negara yang masih berupaya membangun industri farmasi dan alkes, Myanmar menyediakan sederet ruang investasi di bidang tersebut. Hal ini menjadi peluang baru bagi Phapros guna melebarkan sayap bisnisnya di kawasan Asia Tenggara.

Keesokan harinya, Sabtu, 23 Desember 2017, Delegasi Phapros yang telah 5 hari mengitari Yangon menutup perjalanan bisnisnya dengan secangkir teh Myanmar di kafe Yangon International Airport. Masih bersama beberapa Staf KBRI yang setia menemani di setiap acara, seluruh rombongan berbaur seraya berbincang sembari menunggu jadwal penerbangan ke Jakarta. Banyak PR dan setumpuk rencana yang harus segera ditindaklanjuti guna memastikan kerjasama yang telah dirintis ini dapat semakin tergambar dan memiliki bentuk yang konkrit. Sukses untuk Tim Phapros, sukses untuk RNI! (Rizki RNI)



PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) kembali meraih penghargaan,

kali ini dalam ajang Apresiasi Indonesia untuk BUMN 2017 yang digelar Kamis, 30 November 2017, di Crowne Plaza Hotel, Jakarta. Dalam acara penghargaan yang digelar oleh media ekonomi ternama Warta Ekonomi tersebut RNI memperoleh penghargaan sebagai The Best Employee Development

BUMN kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan.

Direktur SDM dan Manajemen Aset Djoko Retnadi yang hadir mewakili RNI pada kesempatan tersebut tampil menerima sertifikat peng-hargaan yang diserahkan oleh Founder Warta Ekonomi Fadel Muhamad, CEO Warta Ekonomi Mohamad Ihsan, dan Tokoh BUMN Tanri Abeng yang hadir sebagai Keynote Speaker.

Penghargaan kepada BUMN terbaik ini diberikan ber-dasarkan total pemberitaan dengan tone positif pada media sosial atas komitmen dan kegiatan masing-masing perusahaan. Dari Januari 2017 hingga September 2017, Warta Ekonomi mendapatkan total pem-beritaan BUMN mencapai 44.311 berita. Total pem-beritaan ini terdiri dari 146 media online di Indonesia. Keyword yang digunakan untuk memfokuskan hasil monitoring berita yaitu, benefit dan fasilitas, populer, direktur utama, ekspansi, kinerja, corporate social responsibility, lingkungan, dan inovasi.

Diharapkan dengan diraihnya penghargaan ini dapat men-dorong peningkatan image positif RNI di masyarakat luas melalui karya dengan diiringi dampak yang positif untuk pembangunan serta pertumbuhan perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat luas.

Terdapat19 kategori peng-hargaan yang diberikan pada event tahunan tersebut, yaitu Most Caring SOE on Benefit, Most Caring SOE on Facility, Most Popular SOE, The Most Popular SOE in Agriculture Sector, The Most Popular SOE in Electricity Sector, The Most Popular SOE in Retail Sector, The Most Popular SOE in Tele communication Sector, Top 3 Popular SOE in Transportation Sector, Top 3 Popular SOE in Construction Sector, Top 4 Popular SOE in Financial Sector, Top 3 Pop-ular SOE in Mining Sector, Top 5 Best CEO SOE 2017, Top 5 Business Expantion SOE, Top 5 Business Perfor-mance SOE, Top 5 CSR SOE, Top 5 Environmental SOE, Top 5 Innovation SOE, Top 5 Popular SOE in Procesing Sector, dan Special Mention. Adapun RNI memperoleh penghargaan kategori Special Mention as The Best Employee Development.(Rizki RNI)




Pada sambutannya saat membuka acara, Agung mengatakan, dalam iklim bisnis yang bergerak cepat saat

ini, RNI sebagai sebuah korporasi dituntut terus berubah. Untuk itu, RNI sudah tidak bisa lagi menjalankan usaha dengan cara yang biasa-biasa saja, perlu lompatan-lompatan agar dapat mencapai kinerja unggul, dan KPKU ini menjadi salah satu alat untuk menuju ke sana.

Menurut Agung, penerapan KPKU di RNI Group saat ini telah dilaksanakan lebih menyeluruh. Hal ini guna mempersiapkan struktu bisnis RNI yang lebih berdaya saing dan unggul dalam menghadapi persaingan. Kesisteman menjadi salah satu dasar yang perlu disiapkan, assessment ini diharapkan menjadi bagian dari proses perbaikan kesisteman RNI yang saat ini terus menuju kearah yang lebih baik.

Selama kurang lebih 1 minggu (terhitung saat melakukan on desk review), Tim Assessor yang dikepalai oleh C. Totok Agung melakukan beberapa tahap penilaian, diawali on desk review pada tanggal 25-26 November 2017, dan dilanjutkan wawancara serta kunjungan lapangan pada

tanggal 27-29 November 2017. Tahapan wawancara dan diskusi dilaksanakan dengan melibatkan GH dan Tim Champion KPKU RNI. Ada pun Site Visit yang dilakukan melalui kunjungan ke Anak Perusahaan RNI, PT Phapros Tbk, di Semarang, bertujuan mengkonfirmasi berbagai

RNI Laksanakan Assessment KPKU 2017

Dalam rangka mengukur implementasi sistem Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) di lingkup RNI Group, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) melaksanakan Assessment KPKU tahun 2017 pada tanggal 27-30 November 2017. Sebagai tanda dimulainya penilaian tahunan tersebut digelar Opening Meeting pada hari Senin, 27 November 2017, bertempat di Ruang Seminar Gedung RNI, Jakarta, yang dihadiri Direktur Pengembangan Usaha dan Investasi Agung P Murdanoto, Direktur Keuangan M. Yana Aditya, Direktur Pengendalian Usaha dan Manajemen Risiko Elka Wahyudi, dan Direktur SDM dan Manajemen Aset Djoko Retnadi, serta para Group Head dan Head PT RNI serta Assessor KPKU dari Forum Ekselen BUMN (FEB).



keterangan dan data tertulis yang diperoleh selama tahap on desk review dan wawancara.

Setelah melakukan taha-pan- tahapan penilaian tersebut, selanjutnya Tim menyampaikan Feed back Report (FBR) kepada Tim Quality Assurance (QA) yang ditunjuk oleh Forum Ekselen BUMN (FEB). Hal tersebut guna memastikan akurasi penilaian serta kedalaman dan keluasan laporan agar mampu memberikan value bagi auditee.

Closing MeetingRangkaian Assessment KPKU RNI tahun 2017 resmi ditutup melalui Closing Meeting, pada hari Kamis, 30 November 2017, bertempat di Gedung RNI, Jakarta. Pada kesempatan yang dihadiri Direktur Pengembangan Usaha dan Investasi Agung P. Murdanoto, Direktur SDM dan Manajemen Aset Djoko Retnadi, para Group Head (GH), Head, dan Tim Assessor KPKU tersebut dipaparkan gambaran umum hasil assessment yang berupa Most Strength dan Most OFI (Opportunity For Improvement)

dari masing-masing kategori.

Sebelum menutup acara, Agung menyampaikan terima kasih kepada Tim Assessor dan para GH serta Tim Champion atas kerjasamanya sehingga proses Assessment KPKU PT RNI tahun 2017 dapat terlaksana sesuai rencana. Ia juga mengatakan, bagaimana pun hasilnya nanti itu akan menjadi hasil yang terbaik bagi RNI. “Kami berharap agar berbagai masukan serta

grafik-grafik hasil yang telah disampaikan dapat menjadi acuan untuk memperbaiki kinerja selanjutnya,” ungkapnya.

Dalam penilaiannya, KPKU melakukan proses pengujian pada dimensi proses dan hasil. RNI telah menerapkan KPKU sejak lima tahun lalu dengan perolehan skor yang terus meningkat setiap tahunnya. Pada awal penerapan, tahun 2012, RNI

memperoleh skor 305, lalu pada tahun 2013 memper-oleh 316, meningkat lagi pada tahun 2014 menjadi 358 dan 407 pada 2015. Sementara pada tahun 2016, hasil penilaian RNI mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 70 poin menjadi 477 atau meningkat sebesar 17%.

Mengadopsi teori dari pakar manajemen kualitas, Malcolm Baldrige, KPKU diharapkan dapat menjadi pedoman dan alat ukur bagi BUMN dalam merancang keunggulan kinerja organisasi, mendiagnosa sistem manajemen, mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan organisasi, serta menilai upaya perbaikan kualitas. Saat ini tidak kurang dari 109 BUMN telah diwajibkan menerapkan KPKU oleh Kementerian BUMN, di mana akan dilakukan assessment yang hasil penilaiannya ber-pengaruh pada KPI Direksi setiap tahunnya. (Rizki RNI)


Dalam rangka mem-berikan fasilitas layanan perbankan dan pelatihan ke-

wirausahaan bagi karyawan, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) melaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerjasama dengan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), Selasa, 19 Desember 2017, di Gedung RNI, Jakarta. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PT RNI B. Didik Prasetyo bersama Direktur Utama BTPN Jerry Ng.

Dalam sambutannya Didik menyampaikan bahwa, kerjasama ini dapat meningkatkan kemandirian karyawan khususnya karyawan yang sebentar lagi akan memasuki fase purna karya. Meskipun telah pensiun, Ia berpendapat, perusahaan memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan karyawan tetap memperoleh kesejahteraan dan mendapat penghidupan yang baik.

“Menjadi wirausahawan merupakan salah satu pilihan

yang tepat dan bijak, karena selain bisa mendapatkan income juga memberi manfaat dengan menyerap tenaga kerja,” ungkapnya.

Didik mengatakan, saat ini karyawan kurang tersentuh program-program pelatihan yang bertujuan untuk pem-berdayaan dan meningkatkan kemandirian dikemudian hari. Pelatihan kewirausahaan dan berbagai program layanan perbankan yang disiapkan BTPN diharapkan mampu menjadi solusi dan mem-berikan nilai tambahan bagi karyawan RNI.

Menurut Didik, RNI sangat mendukung berbagai program yang bertujuan meningkat-kan kesejahteraan karyawan. Untuk itu, pihaknya me- rangkul BTPN sebagai pelaku perbankan yang fokus pada

Dorong Kemandirian Karyawan, RNI Gandeng BTPN Gelar Program Pemberdayaan


pemberdayaan dan kewirausahaan agar kedepannya para karyawan dapat mandiri khususnya ketika telah pensiun nanti.

“Selain itu, hal ini juga dalam rangka mendukung program Pemerintah mencetak wirausahawan-wirausahawan baru,” ungkapnya.

Guna memastikan program pemberdayaan berjalan dengan baik dan bersifat berkelanjutan, kerjasama ini juga menyentuh pada pemberian fasilitas layanan perbankan seperti layanan simpan pinjam, kredit multi guna, kredit bagi karyawan aktif, kredit pensiun, deposito, serta produk investasi.

Seperti diketahui, saat ini pemerintah melalui

Kementerian Koperasi dan UKM tengah menggulirkan program kewirausahaan nasional bertajuk “Wirausaha Pemula”. Melalui program yang bertujuan mendorong masyarakat menjadi wirausahawan ini ditargetkan lahir sekitar 10.000 wirausaha pemula.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) ratio wirausaha Indonesia tahun 2016 sudah naik menjadi 3,1 persen dari rasio tahun 2013/2014 lalu yang masih berada di angka 1,67 persen. Dengan jumlah penduduk 252 juta jiwa, jumlah wirausaha non pertanian yang menetap mencapai 7,8 juta orang atau sebanyak 3,1 persen. Dengan demikian tingkat kewirausahaan Indonesia telah melampaui 2 persen dari populasi penduduk, sebagai syarat minimal suatu masyarakat akan sejahtera.

Akan tetapi, rasio wirausaha sebesar 3,1 persen itu masih lebih rendah dibandingkan dengan negara lain seperti Malaysia dengan capaian rasio 5 persen, China 10 persen, Singapura 7 persen, Jepang 11 persen maupun AS 12 persen.

Berikut kami sampaikan informasi tentang produk BTPN dan website BTPN.

KMP 24

Fasilitas Kredit untuk nasabah Pra-pensiun dengan grace period maksimal 24 bulan yang dilanjutkan dengan pem-bayaran bunga selama masa grace period yang bersumber dari Manfaat Tabungan Hari Tua, serta angsuran bulanan tetap mencakup pokok dan bunga selama periode yang diperjanjikan, dengan sumber pembayaran dari Manfaat Pensiun Bulanan

Kredit Pegawai

Fasilitas kredit yang khusus diberikan kepada pegawai/karyawan untuk memenuhi kebutuhan serba guna (kon-sumtif dan produktif), dimana pembayaran angsuran secara bulanan & sumber pembayaran berasal dari transfer gaji atau pemotongan gaji pegawai/karyawan.

Crossover

Fasilitas kredit dengan jangka waktu pinjaman melintas dari masa sebagai pegawai

ke masa sebagai pensiunan, dimana sumber pembayaran pada masa pegawai adalah transfer gaji atau pemotongan gaji oleh instansi, sedangkan sumber pembayaran pada masa pensiun adalah manfaat pensiun bulanan.

BTPN Wow!

BTPN Wow! merupakan inisiatif BTPN dalam Program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) yang digagas Otoritas Jasa Keuangan (OJK).BTPN Wow! adalah layanan perbankan yang dapat diakses melalui ponsel GSM tipe apapun dan didukung jasa agen untuk meningkatkan jangkauan bank ke masyarakat menegah bawah di berbagai pelosok negeri.

Jenius

Jenius adalah inovasi berbasis digital dalam bidang teknologi finansial, berupa pelayanan perbankan yang ditujukan kepada segmen masyarakat perkotaan yang melek digital (digital savvy) dan meng-utamakan kemudahan dan kecepatan. (Edwin RNI)



Dalam rangka mem-bedah fungsi, tugas dan tanggung jawab Corporate Secretary

dan jajaran unit kerja di bawahnya di lingkup RNI Group, PT Rajawali Nusan-tara Indonesia (Persero) melaksanakan Workshop Sekretariat Korporasi RNI Group, 14-15 Desember 2017, di Yogyakarta. Pelatihan yang bertujuan membangun koordinasi informasi dan komunikasi baik internal maupun eksternal untuk membangun reputasi positif perusahaan tersebut diikuti oleh 35 peserta yang merupakan praktisi Sekretaris Korporasi dari seluruh Anak Perusahaan RNI Group.

Dalam sambutannya saat membuka acara, Sekretaris Korporasi RNI Edwin Elfian Lubis mengatakan, workshop ini merupakan kesempatan yang baik untuk sharing berbagai hal terkait bidang pekerjaan sekretariat korporasi. “Tentunya setiap anak perusahaan dan unit

usaha memiliki tantangan dan permasalahan yang berbada dalam hal membangun relasi dan membentuk citra positif perusahaan, diharapkan melalui workshop ini setiap unit dapat saling berbagi dan merumuskan bersama penyelesaiannya,” ungkapnya.

Dalam dua hari kedepan para peserta workshop yang mengangkat tema “Tiga Pilar Corporate Secretary Dalam Meningkatkan Reputasi” tersebut mendapatkan berbagai masukan mengenai peran strategis corporate secretary dalam membangun reputasi, komunikasi perusa-haan sebagai pintu gerbang korporasi, serta gambaran kegiatan jurnalistik yang berkorelasi dengan pekerjaan sekretariat korporasi sehari hari.

Didalam pembahasan materi, ketiga pilar disampaikan secara taktis, seperti pilar pertama

“Kepatuhan Korporasi”, kita akan diingatkan kembali mengenai rumit dan tertibnya sistem administrasi yang harus dijaga dari sisi kepatuhan korporasi yang menjadi tugas utama khususnya mengenai panduan mengawal dan menjaga GCG bagi Dewan Direksi dan Komisaris.Di pilar kedua “Kesekretariatan Korporasi” ada tiga hal penting yang akan didiskusikan yaitu kesekretariatan, kerumah- tanggaan dan protokoler.

Pilar ketiga yang menjadi fokus perhatian workshop ini adalah pengelolaan “komu-nikasi perusahaan” secara efektif dan efisien. Para praktisi, menyebut pilar ini sebagai pilar yang berfungsi sebagai Public Relations. Pilar ketiga ini akan dibahas lebih dalam, karena merupakan bagian terpenting dari fungsi strategis Corporate Secre-tary. Dalam sesi diskusi ada topic mengenai bagaimana

menghandle isu dan krisis di media.

Dengan diadakannya workshop ini para Sekretaris Perusahaan yang berada di RNI Grup sebagai penjaga gerbang perusahaan akan lebih baik, apabila semua dapat mandiri dan saling berkoordinasi dalam menetapkan arah dan tujuan untuk menjaga reputasi.

Untuk itu dengan peningkatan sumberdaya manusia yang sesuai yang memiliki kapasitas dibidang komunikasi maka peran strategis Sekretaris Perusahaan akan dapat meningkatkan citra perusa-haan yang sudah terbentuk dengan citra yang sesuai dengan tujuan dan visi misi perusahaan. Akhir dari semuanya Sekretaris Perusahaan akan menjadi instrumen manajemen yang strategis dalam menjaga reputasi perusahaan.(Edwin RNI)

Memperkuat Peran Corporate Secretary Untuk Meningkatkan Reputasi Perusahaan



Keluarga Rajawali

Pias Trichogramma sp. Sebagai Upaya Penanggulangan Hama Penggerek di Tanaman Tebu

Dalam budidaya tanaman, tentu tidak pernah terlepas dari serangan hama dan

penyakit. Hal ini menjadikan kendala dalam usaha budidaya tanaman, mulai dari penyiapan bahan tanaman hingga pasca panen. Pada akhirnya me-nimbulkan kerugian akibat penurunan kualitas dan kuan-titas hasil produksi. Demikian halnya dengan tanaman tebu.

Tanaman tebu merupakan tanaman yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Kebutuhan akan gula yang semakin meningkat dari tahun ke tahun belum mampu dipenuhi, salah satu kendala- nya adalah serangan hama dan penyakit.

Hama penggerek merupakan hama utama pada tanaman tebu. Terbagi menjadi 2

jenis yaitu penggerek pucuk (Scirpophaga excerptalis) dan batang (Chilo sacchariphagus).Kerugian akibat hama penggerek ini mempengaruhi produksi gula hingga sekitar 10%. Berbagai cara dilakukan untuk mengendalikan serangan hama penggerek tersebut, baik dari kultur teknis, mekanis, kimiawi serta biologis.

Pada tanaman tebu dikenal pias Trichogramma sp. sebagai upaya pengendalian terhadap serangan hama penggerek baik pucuk maupun batang. Trichogramma sp. merupakan musuh alami hama penggerek tanaman padi, jagung dan tebu. Ketiga tanaman ini masih berada dalam satu famili, yaitu graminae, sehingga kebanyakan serangan hama dan penyakitnya hampir serupa. Trichogramma sp. sendiri adalah parasitoid telur

sehingga hanya menyerang telur dari hama penggerek.

Istilah pias merupakan implementasi dari kertas karton manila yang ditempeli sejumlah telur inang. Untuk hama penggerek pucuk, menggunakan parasit telur Trichogramma japonicum sedangkan hama penggerek batang menggunakan parasit telur Trichogramma celonis.Pada tanaman tebu, untuk 1 ha luas tanam digunakan 20 strip pias. Diaplikasikan secara diagonal ataupun zigzag dengan jarak pemasangan 10 meter di bagian luar (pematang) dan 25 meter di bagian tengah dalam. Cara

aplikasinya cukup mudah, cukup menempelkan kertas pias tersebut di bagian belakang daun. Aplikasi tersebut diulang setiap minggu selama 3 periode.

Produksi dan pengaplikasian pias Trichogramma sp di PG RAB sudah dimulai sejak tahun 1980an dengan rata-rata kapasitas produksi ±8.000 lembar pias per tahun. Pias disebarkan mulai tanaman tebu berumur 1,5 sampai 4 bulan pada hampir semua kategori kebun, baik kebun tebu giling dan kebun bibit. Ke depan, diharapkan produksi pias bisa menyasar kebun petani TRK dan instansi terkait.

Dengan tambahan informasi mengenai aplikasi pias Tricho-gramma sp ini akan semakin menambah pengetahuan kita terhadap pentingnya mengendalikan hama penggerek pucuk dan batang, khususnya pada tanaman tebu sehingga kehilangan produksi akibat serangan hama tersebut bisa diminimalisir.(Tanti Rejo Agung)

17Edisi JANUARI 2018


Kukejar Dikau Hingga

Benua Eropa

Sebelum berangkat bergerilya tim telah membuat perencanaan target produk baru yang dicari dan jadwal bertemu dengan

sekitar 30 booth pabrikan alkes

baru dari seluruh Negara yang hadir di Medica Exhibition 2017, yang dibagi berdasarkan 3 sub pilar healthcare yaitu 1, Medical Equipment, 2. Medical Disposable dan 3. IVD (Laboratorium). Target dalam 1 tahun kami harus mendapatkan minimal 3 prinsipal dengan jumlah tambahan produk

berkualitas baru minimal 15 jenis/AKL. Target jenis utama yang harus kami dapatkan dalam Medica 2017 kali ini adalah produk Operation Table, Suction Pump, Pasien Monitor, Defibrilator, CPAP, Vein Finder, Rapid Test, Electrolite Analyzer, Centrifuse, Blood Grouping Test, Staining Metode, Volumetric Pump, Instrument Surgery With RFID, Mikroskop dan Dental Unit Consumable.

Dalam acara Medica Exhibition 2017 kali ini, kami juga sempat-kan untuk berkunjung ke booth principal eksis kami yang sudah memberikan kontribusi omset dan laba luar biasa seperti IMT Medical, SMI, Reille, SFRI serta principal yang masih proses registrasi produknya yaitu Medec, FL Medical, DGM dan Greiner. Hal yang tidak kami sia-siakan dalam acara akbar tahunan tersebut adalah momen penandatanganan MOU kerjasama dengan 2 Prinsipal

Aku sudah terlanjur jatuh cinta kepadamu. Dan pilihanku mengabdi dan memberikan yang terbaik harus kuwujudkan agar dirimu dan diriku terus memberikan lebih dari harapan- harapan mereka. Oh Rajawali Nusindoku, pilar-pilarmu harus terus kuat dan berkembang pesat. Tanggal 13 hingga 16 November 2017 kukejar engkau di Dusseldorf, Jerman. Kukejar dengan dua tim solid yang berjumlah empat orang, bergerilya mencari produk baru untuk pilar Healthcare di Rajawali Nusindo. Gerilya ini adalah gerilya tahunan untuk menambah produk bermutu yang terus diperlukan sebagai amunisi untuk bersaing dan merebut kue healthcare di wilayah Indonesia yang diperkirakan nilainya mencapai minimal 12 trilyun per tahun.

19Edisi JANUARI 2018GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN DO NE SIA 19Edisi JANUARI 2018GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN DO NE SIA

yaitu Westmed untuk produk breating circuit ventilator dan Greiner untuk produk reagen. Lebih spesial lagi dengan Prinsipal baru kami Greiner Diagnostic GmbH, Rajawali Nusindo dan Greiner telah ber-komitmen untuk membangun industri Alat Kesehatan dalam hal ini dimulai dengan reagen dan menyusul prinsipal-prinsipal lainnya.

Kunjungan di Eropa tidak hanya di acara Medica Exhibition saja, kami juga telah diundang untuk berkunjung ke dua pabrik alkes yaitu pabrik benang bedah di Saint-Vith, Leage Belgium dan pabrik reagen di Bahlingen Germany dan membuat komit-men bersama meningkatkan penjualan sekaligus persiapan kerjasama pembangunan pabrik reagen di Indonesia yang nantinya juga menjalin bekerjasama dengan PT. Mitra Rajawali Banjaran. Kenapa Rajawali Nusindo harus me- mulai saat ini untuk mengajak

bekerjasama produsen alkes khususnya dari Eropa mem-bangun Industri Alkes di Indo-nesia? Karena saat ini hampir 94% produk alat kesehatan di Indonesia adalah produk impor. Selain itu, pemerintah terus mengetatkan produk alkes luar negeri bisa bertengger dan beredar di Indonesia dengan menaik kan bea masuk dari tahun ke tahun. Selain itu, dengan menguasai produk alkes dalam negeri, maka potensi pasar alkes Rajawali Nusindo tidak hanya di dalam negeri, tapi bisa menjangkau hingga pasar ASEAN.

Kembali ke pengejaran kekasih hingga ke Eropa dan dilanjutkan di tingkat Asia (China, Korea dan Myanmar) adalah langkah penguatan bisnis inti di tubuh Rajawali Nusindo. Dengan produk berkualitas yang terus bertambah dan semakin lengkap di setiap range product yang dibutuhkan oleh rumah sakit atau instansi kesehatan,

membuat Rajawali Nusindo lebih unggul dan terpercaya oleh para pelanggannya. Anugerah dan rewards the best sales tingkat dunia dari berbagai principal seperti SMI dan IMT di tahun 2017 adalah bukti nyata terpercanya pilar Healathcare Rajawali Nusindo di mata principal luar negeri. Sekali lagi pilar Healthcare adalah pilar utama Rajawali Nusindo dari mulai berdiri hingga nanti sehingga perlu dukungan modal kerja/investasi untuk terus mengembangkannya dari tahun ke tahun. Ditambah profesionalisme berbisnis di segala bidang yang terus dibangun, bukan mustahil nantinya RNI/Rajawali Nusindo bisa terpilih menjadi Holding Farmasi di Indonesia. (Muhajir Nusindo)

Keluarga RajawaliKeluarga Rajawali


T emu Karya Mutu dan Produktivi-tas Nasional atau disingkat TKMPN merupakan kegiatan

rutin bagi insan mutu sebagai ajang mendemontrasikan keunggulan perusahaan dalam melaksanakan kegiatan mutu dan produktivitas di tingkat nasional. TKMPN diselenggara-kan sejak tahun 1997 oleh PT Wahana Kendali Mutu (WKM) dan Asosiasi Manajemen Mutu & Produktivitas Indo-nesia (AMMPI) yang didukung Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Perindustrian

Republik Indonesia. Ketika pihak dari luar negeri tertarik untuk berpartisipasi pada event ini, kemudian ditambahkan kegiatan dengan International Quality and Productivity Con-vention.

Salah satu tujuan diselenggara-kannya TKMPN adalah memicu dan memacu timbulnya karya-karya bermutu yang bermanfaat bagi organisasi, masyarakat dan negara. Selain ajang presentasi gugus mutu, agenda TKMPN juga diisi dengan kegiatan Forum Manajemen.

Forum Fasilitator, Quiz Cepat Tepat Mutu dan Kunjungan IndustriPada gelaran tahun ini, TKMPN dan IQPC 2017 diadakan di kota Padang, Sumatera Barat mulai tanggal 27 sampai 30 November 2017 dan merupakan TKMPN yang ke 21. Tema yang diusung adalah Memperkuat Budaya Mutu dan Daya Saing Bangsa dengan Peningkatan Mutu dan Produktivitas Nasional. Acara TKMPN XXI tahun 2017 dibuka secara resmi oleh Direktur Bina Produktivitas

Kementerian Ketenagakerjaan Drs. Muhammad Zuhri Msi.

Jumlah peserta pada tahun ini meningkat 30 % dibanding dengan TKMPN XX dan IQPC 2016 di Bali. Total peserta 2.107 orang yang terdiri dari 1.281 orang peserta mewakili perusahaan-perusahaan BUMN maupun Swasta, dan sebanyak 588 orang peserta diikuti dari dinas kesehatan. Selain diikuti oleh gugus- gugus dari dalam negeri, tidak ketinggalan gugus-gugus dari Singapura, Malaysia dan Thailand turut berpartisipasi dengan mengirimkan 238 orang peserta.

Sudah sejak tahun 2013, PT Phapros rajin setiap mengikuti kegiatan TKMPN dan IQPC. Tahun 2013 meraih 1 gold, 2014 3 silver dan 1 gold. Berlanjut tahun 2015 dengan jumlah kontingen terbesar Phapros meraih 6 silver dan 1 gold. Pada TKMPN 2016 di Bali, mendapat 1 silver dan 2 gold.

Untuk tahun 2017, Phapros mencanangkan peningka-tan prestasi dengan target mendapatkan Platinum. Tim KOIN (Komite Inovasi Phapros) yang diketuai Sdri Idiana Novita menyelenggarakan pelatihan (refreshing) kepada para fasilitator . Pelatihan diberikan oleh Sdr Giri Hardiyatmo,

Temu Karya Mutu danProduktivitas Nasional XXI 2017, Padang

2 Tim : 3 Piala



yang bersama Ketua KOIN telah mengikuti Pelatihan Juri Nasional (yang diselenggarakan oleh PT Wahana Kendali Mutu (WKM)). Tema refreshing adalah “Road to Platinum”. Inti dari pelatihan ini adalah melakukan inovasi itu mudah dan bagaimana membuat hasil inovasi sesuai kriteria yang telah ditetapkan oleh Panitia TKMPN.

Kriteria penilaian sesuai standar TKMPN selanjutnya diaplikasikan dalam penjurian Konvensi QCC 2017 yang diikuti oleh semua departemen di Phapros. Konvensi QCC adalah ajang sejenis TKMPN namun dalam skala perusahaan, dan ini sudah secara rutin diselenggarakan di Phapros.

Pemenang dari Konvesi QCC 2017 kemudian diikutikan pada ajang TKMPN ke 21 di Padang. Ada dua tim yang ditunjuk, yaitu tim White ++ dan tim FDC Army.Tekad untuk merah hasil lebih baik, persiapan dilakukan

kedua tim tersebut dengan matang. Mulai dari laporan hasil inovasi yang disusun sesuai kriteria penjurian TKMPN serta materi dan model presentasi yang terbukti telah memberikan hasil optimal yang dilakukan oleh peserta dari perusahhan yang lain. Beberapa hasil laporan inovasi perusahaan lain yang telah berhasil meraih Platinum pada TKMPN sebelumnya , dipelajari dan dijadikan acuan. Dengan persiapan yang cukup matang, kedua tim berangkat dengan kepala tegak.

Hasil TKMPN XXI 2017 Dua tim yang disertakan Phapros dalam TKMPN ke 21 adalah :

1. Tim White ++ dengan tema : “ “Modifikasi hopper untuk pemenuhan bobot Benzatin serbuk injeksi sesuai dengan kompedia dalam waktu 5 bulan”. Tim White ++ meraih Platinum Award

dan Best Performance2. Tim FDC Army dengan tema : “Efisiensi biaya bahan salut FDC 4 sebesar Rp 550.000,- /batch di PT. Phapros, Tbk.”. Tim FDc meraih Gold AwardAkhirnya pecah telor, mendapatkan peringkat Platinum plus sekaligus Best Performance. Jadi dengan 2 tim, PT Phapros meraih 3 piala.

Dengan mengikutsertakan tim inovasinya dalam ajang TKMPN ini juga sebagai motivasi dan penghargaan kepada karyawan atas kerja keras dan loyalitasnya kepada perusahaan yang telah kreatif dan berinovasi melakukan improvement untuk kemajuan perusahaan. Hal ini juga akan menjadi motivasi bagi seluruh karyawan untuk selalu berinovasi dalam me-mecahkan permasalahan di unit kerjanya, sehingga visi, misi dan target perusahaan dapat tercapai serta diharapkan akan meningkatkan pengelolaan mutu dan produk-tivitas di perusahaan untuk meningkatkan daya saing dan pelayanan pelanggan. Agenda TKMPN tahun 2018 akan di adakan di Lombok, Phapros siap mengirimkan tim untuk meraih prestasi lebih baik.


Keluarga Rajawali


Monitoring Data di Ruang Panel PLC di dalampabrik.

RangkaianKombinasi PLC danMikrokontroler yang Mengubah Data SensorikMenjadi Digital


Puji syukur ke hadirat Allah SWT, tahun buku 2017 telah usai. Sebagaimana tahun demi tahun

berlalu, begitu banyak liku dan hikmah. Begitu banyak tantangan eksternal, namun PT PG Rajawali I tetap optimis menyambut masa depan yang masih suci. Apalagi kebutuhan gula konsumsi rumah tangga di Indonesia faktanya masih sangat besar dan terus tumbuh. Seperti pepatah, “Ada gula, ada semut”. Ada demand, maka perlu kita respon dengan supply yang sesuai kebutuhan pasar. Tentunya insan RNI penggiat pergulaan sudah paham untuk siapa kita memproduksi gula (segmen pasar), seberapa banyak kebutuhan mereka (besar pasar), seberapa mampu produksi kita mencukupi kebutuhan mereka (market share) dan lebih jauh lagi bagaimana trend perubahanya dari tahun ke tahun.

Secara umum permintaan pelanggan terhadap suatu barang termasuk gula, dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: a) Peng-hasilan konsumen, b) Harga barang, c) Selera konsumen, d) Harga barang pengganti, misalnya aspartam, sakarin, HFS, gula jagung serta gula / pemanis lainnya dan e)Jumlah dan usia penduduk di wilayah tersebut. Dilihat dari sudut pandang selera konsumen, produk gula PT RNI (Persero) secara umum memang bukan gula rendah kalori, sehingga konsumen dengan diet rendah gula bukanlah segmen kita. Oleh karena itu, kiranya mana

yang lebih strategis ? Fokus memberikan pelayanan terbaik pada segmen kita atau bergerak menuju kuadran segmen lainnya? Tentunya kita perlu melihat data.

Berdasarkan American Heart Association (AHA), jumlah asupan gula maksimal yang disarankan sebanyak 25 gram atau 6 sendok teh yang setara 100 kalori per hari untuk wanita dan 36 gram atau 9 sendok teh yang setara 150 kalori per hari untuk laki-laki. Jumlah penduduk Indonesia sebanyak 254,9 juta jiwa (BPS, 2015). Terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 128,1 juta jiwa dan perempuan sebanyak 126,8 juta jiwa. Jika mengikuti gaya hidup sehat sesuai rekomendasi AHA, maka kebutuhan konsumsi gula nasional sebanyak 2,84 juta ton per tahun.

Data WHO memperkirakan jumlah penderita diabetes melitus (DM) tipe 2 di Indonesia akan meningkat signifikan hingga 21,3 juta jiwa pada 2030 mendatang. Jika penderita DM tipe 2 tersebut tidak mengkonsumsi gula, dengan rata-rata konsumsi gula 31 gram per hari, maka akan terjadi pengurangan permintaan nasional sebesar 0,237 juta ton gula per tahun. Angka yang tidak signifikan dibanding jumlah kebutuhan nasional.

Jika proyeksi kebutuhan gula nasional dikurangi proyeksi jumlah gula yang tidak akan dikonsumsi penderita DM tipe 2 di Indonesia, kita masih memiliki permintaan gula

sebesar 2,6 juta ton per tahun. Dipastikan angka tersebut akan terus tumbuh dengan adanya pertumbuhan penduduk.

Dari sudut pandang penghas-ilan konsumen, gula terma-suk bahan pangan pokok yang harganya terjangkau oleh masyarakat dan bukan barang mewah. Meskipun dilihat dari sudut pandang harga, Gula Kristal Putih (GKP) memang bukan sumber gula yang paling murah karena masih ada raw sugar yang harganya jauh dibawah GKP di Indonesia. Namun dilihat dari regulasi pemerintah dan selera konsumen, raw sugar tidak menarik dijadikan gula konsumsi karena warnanya yang gelap dan bentuknya yang kasar, cenderung menggumpal. Apalagi raw sugar yang masuk ke Indonesia merupakan produk import yang pasti butuh penanganan untuk menjaga keawetannya ketika dikirim dari negara asalnya ke Indonesia.

Jika ada pertanyaan, “Apakah industri gula masih menarik?”,

maka untuk menjawabnya mari kita melihat berdasarkan kalkulasi data. Jika harga gula dipasaran rata-rata Rp 12.500 per kg, maka nilai kebutuhan gula nasional dengan mem-pertimbangkan proyeksi perubahan gaya hidup sehat perilaku konsumen adalah sebesar Rp32,5 trilyun per tahun. Sejauh ini berdasar-kan perhitungan kapasitas produksi, PT PG Rajawali I memiliki market share pro-duksi gula sebesar ±3% atau senilai ± Rp 976 milyar. Secara prosentase nasional memang tidak besar, namun omset tersebut yang selama ini turut menjadi penopang laba PT RNI (Persero).

Ada pasar lokal bernilai puluhan trilyun rupiah, tentunya sangat menarik. Banyak industri gula yang menutup pabriknya, namun banyak pula muncul PG baru khususnya di wilayah JawaTimur. Meskipun tidak sedikit orang yang mulai mengurangi konsumsi gula, namun jumlah dan nilainya tidak signifikan dibanding besarnya pasar gula nasional.

Bagaimana PT PG Rajawali IMengendalikan HPP?


Keluarga RajawaliKeluarga Rajawali



RFID Produksi Tim IT PG KrebetBaru

Anak perusahaan PT RNI (Persero) lainnya mungkin memiliki omset yang jauh lebih tinggi, namun PT PG Rajawali I dengan cost leadership-nya mampu memberikan laba yang cukup besar. Apalagi jika dibandingkan dengan perusahaan gula lainnya. PT PG Rajawali I terbukti kuat karena memiliki kemampuan atau kompetensi untuk mengelola cost of goods (harga pokok produksi / HPP). Meskipun, HPP kita masih lagging dibawah PG pesaing yang ada di wilayah Malang lainnya yang merupakan PG swasta.

Pada prinsipnya, kemampuan atau kompetensi tidak serta merta dimiliki oleh PG atau perusahaan. Seperti halnya talent manusia yang bisa di-latih, kompetensi perusahaan dipengaruhi setidaknya oleh tiga hal, yaitu; a) Kecerdasan untuk membangun strategi / perencanaan, b)Kedisiplinan untuk menjalankan komitmen dan; c) Ketersediaan infrastruktur termasuk modal usaha untuk bekerja. Kedepannya, pengen-dalian cash flow dapat menjadi kompetensi yang sangat ber-pengaruh terhadap HPP gula.

Mengapa demikian? Karena kelancaran pembiayaan sangat berpengaruh terhadap daya tawar pembelian tebu petani dan negosiasi harga dengan para supplier. Perusahaan ter-paksa harus mengikuti harga pembelian barang dari supplier dengan nilai yang jauh lebih tinggi dari harga pasar karena kecenderungan keterlambatan pembayaran yang dianggap merugikan supplier termasuk petani. Harga kebutuhan dan bahan baku yang tinggi tersebut tentunya dapat menambah HPP.

Alternatif program yang bisa jadi dapat membantu mengendalikan supply chain unit PG antara lain Entreprise Resources Planning (ERP). Banyak perusahaan manufaktur lain (non-gula) yang telah menerapkan ERP. Artinya, banyak tempat jika kita mau belaja rtentang ERP. ERP dapat memudahkan manajemen untuk melihat persediaan barang secara riil time hingga harga pembelianya termasuk input data harga pembanding (tahun sebelumnya atau dari unit lain) sebagai mana prinsip bench marking KPKU. Seandainya

PG-PG kita menerapkan sistem tersebut, maka akan lebih mudah manajemen mengendalikan pengadaan barang/jasa. Perusahaan bisa lebih akurat menentukan skala prioritas pengadaan barang/jasa dan mengefektifkan pembiayaan.

Mempertahankan yang baik ternyata tidak lebih mudah dari meraih gelar prestasi yang terbaik. Begitu banyak cobaan bagi mereka yang mencoba konsisten baik. Begitu banyak pula ujian yang bisa melenakan arah kebaikan yang seakan- akan baik ternyata malah tidak berfaedah. Program-program PT PG Rajawali I yang terbukti baik, antara lain kegiatan rutin “bedah HPP” untuk masing- masing bagian melibatkan seluruh karyawan pimpinan dan karyawan non staf setingkat mandor unit PG didampingi bagian Teknik, Teknologi dan Pengadaan Kantor Direksi.

Produksi secara mandiri penjernih Amfoterik-Buferik pengganti Form A dan Form B yang nilainya per masa giling mencapai Rp 250.000.000 namun dengan produksi sendiri hanya membutuh-kan biaya sekitar 10% saja. Pelayanan kesehatan me-manfaatkan program BPJS memberikan penurunan biaya kesehatan hingga 30%. Tren biaya obat dan perawatan turun signifikan. Bagian pabrikasi terhadap angka- angka pengawasan QC yang disampaikan melalui monitor- monitor di dalam pabrik. Angka-angka pengawasan tersebut disampaikan melalui sistem kontrol terintegrasi yang dibuat menggunakan kombinasi PLC dan mikro kontroler, dilengkapi soft-ware-software terkostumisasi

yang dibuat sendiri oleh tim instrumentasi unit PG. Tim IT PG Krebet Baru juga mampu memproduksi RFID untuk asset tracking yang lebih murah dibanding harga pasar. Jika di pihak ketiga kan perang-kat-perangkat tersebut nilainya milyaran rupiah, namun bisa dihemat dengan produksi sendiri. Pengendalian lembur sesuai jam kerja aktual melalui finger print dan sistem gate untuk meningkatkan kedisiplinan karyawan juga berkontribusi terhadap budaya kerja. Bidang SDM juga telah melaksanakan Analisa Beban Kerja (ABK) untuk menetapkan standar formasi yang efektif, efisien serta mendorong produktifitas kerja.

Kedepannya, PT PG Rajawali I menargetkan HPP gula sebesar Rp 5.400 per kg. Untuk itu, support dan kerjasama dari shareholder dan stakeholder sangat kami butuhkan. Tekad dan semangat terus kami jaga. Sujud syukur dan pengharapan ridho Allah SWT terus kami panjatkan. Semoga kemitraan yang baik antara PG dan petani dapat terus kita pelihara. Karena petani kita lah yang akan memberi makan bangsa ini. Bukan petani asing melalui jalan import. Rapatkan barisan. Satu jiwa raih juara. (Dewi Rajawali I).


RFID Produksi Tim IT PG Krebet Baru


PT Rajawali Citra-mass merupakan perusahaan karung dan kantong plastik berbahan dasar PP

(Polypropylene) dan PE (Poly-ethylene) dengan kapasitas hingga 54 juta lembar per tahun yang terus melakukan pengembangan baik produk maupun teknologi proses.Investasi terbaru dari PT RCM pada tahun ini adalah investasi alat washing line dan mesin pellet yang berfungsi mengolah kembali sampah plastik menjadi bijih plastik.

Investasi tersebut mengacu pada aplikasi konsep dasar 3R (Reduce, reuce, recycle) yaitu pada unsur recycle.

Pengadaan mesin ini dilatar-belakangi oleh beberapa hal yaitu aval produksi dan volume sampah plastik yang semakin tinggi. Aval produksi bisa mencapai rata rata 6 hingga 10 persen setiap tahunnya, sedangkan sampah bisa mencapai 187,2 ton/tahun berdasarkan data Jamcek (2015) dalam artikel Wahyuni tahun 2016. Indonesia

berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik ke laut yang mencapai 187,2 juta ton setelah Cina yang mencapai 262,2 juta ton. Angka tersebut akan semakin meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan kebutuhan manusia dengan plastik, tanpa ada upaya untuk mengatasinya. Hal ini tentu sangat mencemaskan dan menimbulkan banyak dampak bagi manusia dan lingkungan. Diantaranya penyebaran penyakit, gangguan estetika, degradasi tanah, udara dan

air, dan dampak sosial.

Washing line dan mesin pellet ini mempunyai kinerja yang sederhana. Washing line kapasitas 200-250 kg/jam berfungsi untuk mencuci dan membersihkan potongan plastik dari kotoran. Washing line dilengkapi dengan crusher untuk memotong sampah plastik/aval menjadi kecil-kecil (scraps),serta dewatering dan hot air system untuk mengeringkan PP/PE scraps. Sedangkan mesin pellet dengan kapasitas 300 kg/jam

GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN DO NE SIA

Rajawali Citramass :Bagaimana bila recycle Plastik?(Upaya kemandirian perusahaan dan penyelamatan lingkungan)

Aval produksi

GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN DO NE SIA24 Edisi JANUARI 2018


Keluarga Rajawali


berfungsi untuk menjadikan scraps menjadi pellet dengan proses pelelehan didalam extruder pada temperatur tertentu. Material bahan baku berupa scraps akan dilelehkan oleh extruder dan keluar dalam bentuk benang bulat panjang yang kemudian didinginkan di bak pendingin dan dipotong menjadi kecil-kecil. Pellet siap digunakan sebagai bahan baku pembuatan woven dan inner bag.

Material bahan baku yang mampu diolah oleh mesin pellet ini berupa PP dan PE. Kita ketahui bersama, plastik mempunyai beberapa jenis yaitu, 1. PET, 2.HDPE, 3.PVC, 4.LDPE, 5. PP, 6. PS, 7. Other. Ketujuh jenis plastik tersebut mempunyai karakteristik, cara daur ulang, dan penggunaan yang berbeda seperti gambar dibawah ini.

Kedua mesin ini didatangkan pada bulan agustus (washing line) dan september (mesin pellet) sedangkan pre- commisioning diadakan pada hari Selasa 19 September 2017 di area washing line PT Rajawali Citramass Mojokerto dan dihadiri oleh Kabag Produksi, Spv produksi, KR, dan beberapa bagian terkait. “Dengan adanya kedua mesin tersebut diharapkan RCM mampu mengurangi penumpukan sampah dan aval plastik menjadi pelet plastik yang siap dimanfaat-kan kembali dalam proses produksi. Selain itu dengan adanya mesin ini PT RCM mampu mengolah sendiri bahan baku pendukung produksi karung berupa pelet PP dan PE sehingga mencapai titik kemandirian perusahaan. Dengan kata lain PT RCM mampu mengurangi ketergantungan

bahan baku kepada pihak ketiga. Selain itu RCM akan berperan aktif dalam upaya penyelamatan lingkungan dengan mengolah kembali sampah.” harapan Rizky Lin-tarta selaku kabag produksi PT.RCM.Kapasitas alat yang dibeli adalah 300 kg/jam pada extruder, jika efisiensi tahap awal sebesar 80% 240 kg/jam setara 829.440 kg/tahun (1 tahun 288 hari, dan 1 hari 12 jam). Dengan

kata lain RCM akan membatu mengurangi sampah sebesar 800 ton setiap tahunnya.Berubah atau Mati. Salam Perubahan!RCM Jaya Luar Biasa! (Annissa- RCM)

Aval produksi

Pellet plastik



Faktor Penentu Produksi Gula

Produksi Gula sangat dipengaruhi oleh

ketersediaan Bahan Baku Tebu (BBT) yang prima yang merupakan faktor On Farm dan proses produksi di pabrik yang Ajeg, Anteng dan Antep (Tri-A) yang merupakan faktor Off Farm. Menurut teori yang ada On Farm memberikan sumbangsih sekitar 70-75 % sedangkan Off Farm mem-berikan sumbangsih sekitar 25-30 % dalam pencapaian produksi gula.

Namun demikian disamping kedua faktor tersebut (On Farm dan Off Farm) ada 1 faktor lagi yang sangat me-nentukan produksi gula yaitu siklus iklim.

Siklus Iklim

Sebelum tahun 2010 siklus iklim berdurasi 5 tahunan, namun semenjak tahun 2010

siklus iklim tersebut berubah menjadi 3 tahunan, ini ditandai dengan curah hujan > 1.800 mm/th yang merupakan Tahun Basah (La Nina) dengan

Bulan Basah (Curah Hujan 200 mm/bulan) diatas 9 bulan/tahun terjadi pada tahun 2010, 2013 dan 2016.

Prospek Produksi Gula Di Tahun 2018 Berdasarkan Siklus Iklim 3 Tahunan


Cakrawala Rajawali

Kemudian disusul dengan curah hujan 1.400 mm sampai dengan 1.800 mm/tahun yang merupakan Tahun Lembab dengan Bulan Basah (Curah Hujan 200mm/bulan) sekitar 6-8 bulan/tahun terjadi pada tahun 2011, 2014 dan 2017.

Sedangkan Tahun Kering (El Nino) dengan curah hujan 1.200 sampai dengan 1.300 mm/th dengan Bulan Basah (Curah Hujan 200mm/bulan) sekitar 4-6 bulan/tahun terjadi pada tahun 2012, 2015 dan diperkirakan pada tahun 2018.

Implikasi Curah hujan terhadap produktivitas tebu (ton/ha)

Saat tahun kering pada tahun 2012 dan 2015 maka produktivitas cenderung menurun dengan rata-rata PG BUMN pada tahun giling 2012 sebesar 71,90 ton/ha dan tahun 2015 sebesar 66,60 ton/ha atau turun 5,56 – 6,27 % dibanding tahun giling 2010, 2011 dan 2013, 2014 yang merupakan tahun basah dan lembab.

Implikasi Curah hujan terhadap rendemen (%)

Saat kemarau kering pada tahun 2012 dan 2015 maka rendemen mencapai angka tertinggi dengan rata-rata PG BUMN pada tahun giling

2012 sebesar 7,78 % dan tahun 2015 sebesar 8,03 % atau naik 6,62 – 8,12 % dibanding tahun giling 2011, 2012 dan 2014, 2015 yang merupakan tahun basah dan lembab.

Estimasi Produksi Gula Tahun 2018

Estimasi produksi gula di tahun 2018, untuk protas tebu akan berpeluang turun sebesar 5,56 – 6,27 %, sedangkan rendemen berpeluang naik 6,62 – 8,12 % dibanding rerata 2 tahun sebelumnya, sehingga dengan demikian penurunan jumlah tebu akan diimbangi dan ditutupi kenaikan rendemen.

Dampak penurunan jumlah tebu akibat protas yang turun akan memperpendek hari giling 7 – 10 hari dengan asumsi kisaran 120-160 hari giling.

Sesuai siklus iklim 3 tahunan maka tahun 2018 merupakan Tahun Kering (El Nino) dengan awal kemarau di bulan Mei/Juni, maka awal giling 2018 seyogjanya lebih maju dibanding 2 tahun sebelum-nya, demikian juga dengan tanaman tebu di lahan yang berpasir dengan porositas tinggi idealnya ditebang dan diselesaikan lebih awal agar tidak terjadi penurunan bobot tebu dampak dari kekeringan (Lukas,Subang).


Dokter Rajawali Untuk Kesehatan AndaOleh Dr. H. Herman Yuliantama

Bulu-bulu Rajawali

Radokter

Ketekunan dan keya-kinan menjadi kunci sukses Sudarno Hadi yang kini dipercaya menjadi Plt General

Manager PG Sindanglaut. Sudarno Hadi dikenal pria yang memiliki Integritas tinggi terhadap perusahaan. Terbukti putra kelahiran Sukoharjo ini menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Teknik Kimia Universitas Gajah Mada dengan predikat “Sangat Memuaskan”.

Pria berjanggut yang lahir pada tanggal 29 Juni 1976 ini juga telah menorehkan prestasi

sejak duduk dibangku SMU Negeri I Kota Sukoharjo. Ia merupakan peraih peringkat 1 di Sekolah. Prestasi tersebut tidak membuat Sudarno Hadi sombong. Menurutnya, prestasi merupakan bekal awal untuk meraih sukses lebih besar di masa yang akan datang.Ketekunan Sudarno Hadi juga muncul ketika ia kuliah. Pria yang hobby bermain tennis lapangan ini menjadi Asisten Dosen di fakultasnya dan menjadi pengajar di sebuah bimbingan belajar.

Awal karir Sudarno Hadi di RNI Group dimulai dari Management

Trainee Angkatan VI yang diikutinya pada tahun 2005 dengan penempatan di PG Sindanglaut.

“Berpindah pindah dari satu PG ke PG yang lain di lingkungan PT PG Rajawali II menambah ilmu yang merupakan karunia Allah SWT yang tak terhingga,” ungkap pria berjanggut itu. Melalui pengalamannya tersebut Sudarno Hadi mengaku belajar banyak hal.

Kini Sudarno Hadi tinggal bersama keempat putra dan istrinya, Lia Maelan Ernawati. Sudarno Hadi mengatakan

melalui potensi dirinya ia ingin dapat berguna baik bagi dirinya sendiri maupun bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara. (HerryRajawali II)

Ketekunan yang Membuahkan Hasil

Radang amandel adalah peradangan yang terjadi pada amandel atau tonsil. Kondisi yang dinamakan juga

dengan tonsilitis ini sebagian besar dialami oleh anak-anak.

Amandel atau tonsil merupakan dua kelenjar kecil yang terdapat di dalam tenggorokan. Organ ini berfungsi sebagai pencegah infeksi, terutama pada anak-anak. Seiring dengan perkem-bangan umur, sistem kekebalan tubuh mereka makin kuat dan perlahan-lahan tugas tonsil sebagai penangkal infeksi mulai tergantikan. Ketika peran tonsil sudah tidak dibutuhkan lagi, kedua kelenjar ini kemudian

berangsur-angsur menyusut.

Penyebab radang amandel atau tonsilitis pada umumnya adalah virus dan selebihnya disebabkan oleh bakteri. Mereka yang men-derita tonsilitis akan mengalami sakit kepala, demam, nyeri tenggorokan saat menelan, sakit telinga, dan batuk. Gejala biasanya akan pulih dalam tiga hingga empat hari.

tonsilitis disebabkan oleh infeksi bakteri, biasanya gejala dapat berupa pembengkakan kelenjar getah bening di bagian tenggorokan, mun-culnya bintik-bintik nanah di sekitar amandel, dan/atau demam. Sedangkan jika radang amandel disebabkan oleh infeksi virus, gejala-gejala yang muncul dinilai lebih ringan dari infeksi bakteri, dan sering disertai gejala batuk

dan pilek. Tes lebih lanjut di laboratorium, seperti tes darah, biasanya diperlukan dokter untuk memastikan apakah pasien juga menderita kondisi lain, contohnya demam kelenjar. Pengobatan dan pencegahan radang amandelSebagian besar kasus tonsilitis akan sembuh dalam waktu satu minggu. Tidak ada obatkhusus untuk menangani tonsilitis. Obat biasanya diberikan untuk meringankan gejala, misalnya ibuprofen atau parasetamol sebagai pereda rasa sakit. Jika tonsilitis disebabkan oleh bakteri, maka antibiotik bisa digunakan. Selain dengan obat, pemulihan bisa ditunjang dengan istirahat yang cukup dan minum banyak cairan. Pada kasus tonsilitis yang

tergolong parah dan kerap kambuh, biasanya dokter ter-paksa akan melakukan operasi pengangkatan amandel untuk mengatasi hal tersebut.

Tonsilitis dapat dicegah penyebarannya dengan selalu mencuci tangan sebelum makan dan setelah dari toilet, menggunakan tisu untuk menutup mulut

Radang Amandel

Documents

Sekelumit Cerita dari Yangon - rni.co.id RNI... · suatu rangkaian aktifitas ... bisnis dengan membuka cabang di beberapa kota ataupun membuka jenis usaha ... pabrik tersebut disiapkan