13
Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur Sistem periodik unsur merupakan sebuah tabel yang memuat semua unsur kimia yang dikenal oleh IUPAC (International Union of Pure and Appied Chemistry) di dalam table itu unsur kimia dikelompokkan berdasarkan kenaikan nomor atom kesamaan sifatnya.Sejarah perkembangan Sistem Periodik Unsur dan penyusunan Sistem Periodik Unsur telah mengalami banyak penyempurnaan mulai dari Antoine Lavosier, J . Newslands , O . Mendeleev , hingga Henry Moseley . II.A.1. Pengelompokan Unsur Menurut Lavoisier Pada 1789, Antoine Lavoiser mengelompokan 33 unsur kimia. Pengelompokan unsur tersebut berdasarkan sifat kimianya. Unsur- unsur kimia di bagi menjadi empat kelompok yaitu gas, tanah, logam dan non logam. Pengelompokan ini masih terlalu umum karena ternyata dalam kelompok unsur logam masih terdapat berbagai unsur yang memiliki sifat berbeda. Unsur gas yang di kelompokan oleh Lavoisier adalah cahaya, kalor, oksigen, azote ( nitrogen ), dan hidrogen. Unsur-unsur yang etrgolong logam adalah sulfur, fosfor, karbon, asam klorida, asam flourida, dan asam borak. Adapun unsur-unsur logam adalah antimon,perak, arsenik, bismuth. Kobalt, tembaga, timah, nesi, mangan, raksa, molibdenum, nikel, emas, platina, tobel, tungsten, dan seng. Adapun yang tergolong unsur tanah adalah kapur, magnesium oksida, barium oksida, aluminium oksida, dan silikon oksida. Kelemahan dari teori Lavoisior : Penglompokan masih terlalu umum

Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur

Embed Size (px)

DESCRIPTION

unsur periodik

Citation preview

Page 1: Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur

Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur       Sistem periodik unsur merupakan sebuah tabel yang memuat semua unsur kimia yang

dikenal oleh IUPAC (International Union of Pure and Appied Chemistry) di dalam table itu

unsur kimia dikelompokkan berdasarkan kenaikan nomor atom kesamaan sifatnya.Sejarah

perkembangan Sistem Periodik Unsur dan penyusunan Sistem Periodik Unsur telah mengalami

banyak penyempurnaan mulai dari Antoine Lavosier, J . Newslands , O . Mendeleev , hingga

Henry Moseley .  

II.A.1. Pengelompokan Unsur Menurut Lavoisier

Pada 1789, Antoine Lavoiser mengelompokan 33 unsur kimia. Pengelompokan unsur

tersebut berdasarkan sifat kimianya. Unsur-unsur kimia di bagi menjadi empat kelompok yaitu

gas, tanah, logam dan non logam. Pengelompokan ini masih terlalu umum karena ternyata dalam

kelompok unsur logam masih terdapat berbagai unsur yang memiliki sifat berbeda.

Unsur gas yang di kelompokan oleh Lavoisier adalah cahaya, kalor, oksigen, azote

( nitrogen ), dan hidrogen. Unsur-unsur yang etrgolong logam adalah sulfur, fosfor, karbon, asam

klorida, asam flourida, dan asam borak. Adapun unsur-unsur logam adalah antimon,perak,

arsenik, bismuth. Kobalt, tembaga, timah, nesi, mangan, raksa, molibdenum, nikel, emas, platina,

tobel, tungsten, dan seng. Adapun yang tergolong unsur tanah adalah kapur, magnesium oksida,

barium oksida, aluminium oksida, dan silikon oksida.

Kelemahan dari teori Lavoisior : Penglompokan masih terlalu umum

kelebihan dari teori Lavoisior : Sudah mengelompokan 33 unsur yang ada berdasarka sifat kimia

sehingga bisa dijadikan referensi bagi ilmuan-ilmuan setelahnya.

II.A.2. Pengelompokan unsur menurut J.W. Dobereiner

                Dobereiner menemukan adanya beberapa kelompok tiga unsur yang memiliki

kemiripan sifat, yang ada hubungannya dengan massa atom. Contoh kelompok-kelompok

triade: Cl, Br dan I, Ca, Sr dan Ba, S, Se dan Te.

                Kelemahan dari teori ini adalah pengelompokan unsur ini kurang efisian dengan

adanya beberapa unsur lain dan tidak termasuk dalam kelompok triad padahal sifatnya sama

dengan unsur dalam kelompok triefd tersebut.

Page 2: Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur

  Kelebihan dari teori ini adalah adanya keteraturan setiap unsure yang sifatnya mirip

massa Atom (Ar) unsure yang kedua (tengah) merupakan massa atom rata-rata di massa atom

unsure pertama dan ketiga.

II.A.3. Hukum Oktaf Newlands

  J.   Newlands   merupakan   orang   pertama   yang   mengelompokan   unsur-unsur   berdasarkan 

kenaikan massa atom relatif. Newlands mengumumkan penemuanya yang di sebut hukum oktaf.

Ia menyatakan bahwa sifat-sifat unsur berubah secara teratur. Unsur pertama mirip

dengan unsur kedelapan, unsur kedua mirip dengan unsur kesembilan, dan seterusnya. Daftar

unsur yang disusun oleh Newlands berdasarkan hukum oktaf diberikan pada tabel 1.1

Di sebut hokum Oktaf karena beliau mendapati bahwa sifat-sifat yang sama berulang

pada setiap unsure ke delapan dalam susunan selanjutnya dan pola ini menyurapi oktaf music.

                               Tabel 1.1 Daftar oktaf Newlands

1. H 2. Li 3. Be 4. B 5. C 6. N 7. O

8. F 9. Na 10. MG 11. Al 12. Si 13. P 14. S

15. Cl 16. K 17. Ca 18. Ti 19. Cr 20. Mn 21. Fe

22. Co&Nl 23. Cu 24. Zn 25. Y 26. ln 27. As 28. Se

29. Br 30. Cu 31. Sr 32. Sr 33. Zr 34. Bi & Mo 35. Po &

Hukum oktaf newlands ternyata hanya berlaku untuk unsur-unsur ringan. Jika diteruskan,

teryata kemiripan sifat terlalu dipaksakan. Misalnya, Ti mempunya sifat yang cukup berbeda

dengan Al maupun B.

Kelemahan dari teori ini adalah dalam kenyataanya mesih di ketemukan beberapa oktaf

yang isinya lebih dari delapan unsur. Dan penggolonganya ini tidak cocok untuk unsur yang

massa atomnya sangat besar.

II.A.4. Sistem Periodik Mendeleev

1) Dua ahli kimia, Lothar Meyer (Jerman) dan Dmitri Ivanovich Mendeleev (Rusia) berdasarkan

pada prinsip dari Newlands, melakukan penggolongan unsur.

Page 3: Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur

2) Lothar Meyer lebih mengutamakan sifat-sifat kimia unsur sedangkan Mendeleev lebih

mengutamakan kenaikan massa atom.

3) Menurut Mendeleev : sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik dari massa atom relatifnya.

Artinya : jika unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya, maka sifat tertentu

akan berulang secara periodik.

4) Unsur-unsur yang memiliki sifat-sifat serupa ditempatkan pada satu lajur tegak, disebut

Golongan.

5) Sedangkan lajur horizontal, untuk unsur-unsur berdasarkan pada kenaikan massa atom

relatifnya dan disebut Periode. Kelemahan dari teori ini adalah masih terdapat unsur-unsur yang

massanya lebih besar letaknya di depan unsur yang massanya lebih kecil. Co : Telurium (te) =

128 di kiriIodin (I)= 127. hal ini dikarenakan unsur yang mempunyai kemirpan sifat diletakkan

dalam satu golongan.

Kelemahan dari teori ini adalah pemebetulan massa atom. Sebelumnya massa atom.

Sebelumnya massa atom In = 76 menjadi 113. selain itu Be, dari 13,5 menjadi 9. U dari 120

menjadi 240 .

 Kelebihan dari teori ini adalah peramalan unsur baru yakni meramalkan unsur beserta

sifat-sifatnya.

II.A.5. Sistem Periodik Modern dari Henry G. Moseley

Pada awal abad 20, pengetahuan kita terhadap atom mengalami perkembangan yang

sangat mendasar. Para ahli menemukan bahwa atom bukanlah suatu partikel yang tak terbagi

melainkan terdiri dari partikel yang lebih kecil yang di sebut partikel dasar atau partikel

subatom. Kini atom di yakini terdiri atas tiga jenis partikel dasar yaitu proton, elektron, dan

neuron. Jumlah proton merupakan sifat khas dari unsur, artinya setiap unsur mempunyai jumlah

proton tertentu yang berbeda dari unsur lainya. Jumlah proton dalam satu atom ini disebut

nomor atom. pada 1913, seorang kimiawan inggris bernama Henry Moseley melakukan

eksperimen pengukuran panjang gelombang unsur menggunakan sinar-X.

II.B. Sistem Periodik Modern

Page 4: Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur

Pada awal abad 20, pengetahuan kita terhadap atom mengalami perkembangan yang

sangat mendasar. Para ahli menemukan bahwa atom bukanlah suatu partikel yang tak terbagi

melainkan terdiri dari partikel yang lebih kecil yang di sebut partikel dasar atau partikel subatom.

Kini atom di yakini terdiri atas tiga jenis partikel dasar yaitu proton, elektron, dan neuron.

Jumlah proton merupakan sifat khas dari unsur, artinya setiap unsur mempunyai jumlah proton

tertentu yang berbeda dari unsur lainya. Jumlah proton dalam satu atom ini disebut nomor atom.

Sistem Periodik Modern (Tabel Periodik Modern) merupakan Tabel Periodik Mendelev yang

telah disempurnakan oleh Henry Gwyn Jeffreis Moseley pada tahun 1913 melakukan eksperimen

pengukuran panjang gelombang unsur menggunakan sinar-X dalam memperbaiki susunan Tabel

Periodik Mendelev. Moseley berhasil menemukan kesalahan dalam tabel periodik Mendeleev

dimana sifat yang dimiliki oleh unsur sangat banyak.

Pada tahun 1914, berdasarkan hasil eksperimen Henry G J Moseley tersebut, diperoleh

kesimpulan bahwa sifat dasar atom bukan didasari oleh massa atom relative, melainkan

berdasarkan kenaikan jumlah proton. Hal tersebut diakibatkan adanya unsur-unsur yang

memiliki massa atom berbeda, tetapi memiliki jumlah proton sama atau disebut isotop. Kenaikan

jumlah proton ini mencerminkan kenaikan nonor atom unsur tersebut. Pengelompokan unsur-

unsur sisitem periodik modern merupakan penyempurnaan hukum periodik Mendeleev, yang di

sebut juga sistem periodik bentuk panjang.

Sistem periodik modern disusun berdasarkan kebaikan nomor atom dan kemiripan sifat.

Lajur-lajur horizontal, yang disebut periode disusun berdasarkan kenaikan nomor atom ;

sedangkan lajur-lajur vertikal, yang disebut golongan, disusun berdasarkan kemiripan sifat.

Sistem periodik modern terdriri atas 7 periode dan 8 golongan. Setiap golongan dibagi lagi

menjadi 8 golongan A( IA-VIIIA ) dan 8 golongan B (IB – VIIIB).

Unsur-unsur golongan A disebut golongan utama, sedangkan golongan B disebut

golongan transisi. Golongan-golongan juga dapat ditandai dengn bilangan 1 sampai dengan 18

secara berurutan dari kiri ke kanan. Dengan cara ini maka unsur transisi terletak pada golongan 3

sampai golongan 12. Pada periode 6 dan 7 terdapat masing-masing 14 unsur yang disebut unsur-

unsur transisi dalam, yaitu unsur-unsur antanida dan aktinida. Unsur-unsur transisi dalam semua

termasuk golongan IIIB. Unsur-unsur lantanida pada periode 6 golongan IIIB, dan unsur-unsur

aktinida pada periode 7 golongan IIIB. Penempatan unsur-unsur tersebut di bagian bawah tabel

periodik adalah untuk alasan teknis, sehingga daftr tidak terlalu panjang.

Page 5: Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur

             Daftar asli Mendeleyev mengalami banyak perubahan, namun masih terlihat pada

sistem periodik modern.  Ada berbagai macam sistem periodik, tetapi yang sering digunakan

adalah sistem periodik panjang. Daftar ini disusun berdasarkan konfigurasi elektron dari atom

unsur-unsur. Unsur-unsur dengan konfigurasi elektron yang mirip mempunyai sifat-sifat kimia

yang mirip. Jadi sifat unsur ini ada hubungannya dengan konfigurasi elektron.

II.B.1. Periode

Periode ditempatkan pada lajur horizontal dalam sistem periodik modern. Periode suatu

unsur menunjukan suatu nomor kulit yang sudah terisi elektron (n terbesar) berdasarkan

konfigurasi elektron. Konfiguration electron adalah persebaran electron dalam kulit-kulit

atomnya.

Dalam sistem periodik modern terdapat 7 periode, yaitu :

a.periode 1 (periode sanngat pendek) berisi 2 unsur;

b.periode 2 (periode pendek) berisi 8 unsur;

c.periode 3 (periode pendek) berisi 8 unsur;

d.periode 4 (periode panjang) berisi 18 unsur;

e.periode 5 (periode panjang) berisi 18 unsur;

f. periode 6 (periode sangat panjang)berisi 32 unsur yaitu, 18 unsur seperti pada periode 4 atau

ke-5, dan 14 unsur lagi merupakan deret lantanida;

g. periode 7 (periode sangat panjang) berisi 28 unsur, belum lengkap karena maksimum 32

unsur. Pada periode ini terdapat deret aktinida.

II.B.2. Golongan        Golongan adalah lajur tegak pada tabel periodik unsur. Unsur-unsur yang ada dalam satu

lajur tegak adalah unsur-unsur segolongan, terdapat delapan golongan utama dan delapan

golongan transisi.

Golongan utama tersebut adalah :

a.       Golongan I A disebut golongan alkali (kecuali H) terdiri dari unsur-unsur H, Li, Na, K, Rb, Cs,

Fr

b.      Golongan II A disebut golongan alkali tanah yang terdiri dari unsur-unsur Be, Mg, Ca, Sr, Ba,

Ra

Page 6: Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur

c.       Golongan III A disebut golongan baron aluminium yang terdiri dari unsur-unsur B, Al, Ga, In,

Ti, Uut

d.      Golongan IV A disebut golongan karbon-silicon yang terdiri dari unsur-unsur C, Si, Ge, Sn, Pb,

Uuq

e.      Golongan V A disebut golongan nitrogen-fosforus yang terdiri dari unsur-unsur N, P, As, Sb, Bi,

Uup

f.        Golongan VI A disebut golongan oksigen-belerang yang terdiri dari unsur-unsur O, S, Se, Te,

Po, Uuh

g.       Golongan VII A disebut golongan halogen yang terdiri dari unsur-unsur F, Cl, Br, I, At

h.      Golongan VIII A disebut golongan gas mulia yang terdiri dari unsur-unsur He, Ne, Ar, Kr, Xe,

Rn

Golongan transisi tersebut adalah :

a.        Golongan I B terdiri dari unsur-unsur Cu, Ag, Au, Rg

b.       Golongan II B terdiri dari unsur-unsur Zn, Cd, Hg, Uub

c.        Golongan III B terdiri dari unsur-unsur Se,Y, La, Ac

d.       Golongan IV B terdiri dari unsur-unsur Ti, Zr, Hf, Rf

e.       Golongan V B terdiri dari unsur-unsur V, Nb, Ta, Db

f.         Golongan VI B terdiri dari unsur-unsur Cr, Mo, W, Sg

g.        Golongan VI B terdiri dari unsur-unsurMn, Te, Re,Bh

h.       Golongan VIII B terdiri dari unsur-unsur Fe, Ru, Os, Hs, Co, Rh, Ir, Mt, Ni, Pd, Pt, Ds

II.B.3. Sifat-Sifat Periodik Unsur

a. Jari-jari atom

Jari-jari atom merupakan jarak elaktron terluar ke inti atom dan menunjukan ukuran suatu

atom. Jari-jari atom sukar diukur sehingga pengukuran jari-jari atom dilakukan dengan cara

mengukur jarak inti antar dua atom yang berikatan sesamanya.

Dalam suatu golongan, jari-jari atom semakin ke atas cenderung semakin kecil. Hal ini

terjadi karena semakin ke atas, kulit elektron semakin kecil. Dalam suatu periode, semakin ke

kanan jari-jari atom cenderung semakin kecil. Hal ini terjadi karena semakin ke kanan jumlah

proton dan jumlah elektron semakin banyak, sedangkan jumlah kulit terluar yang terisi elekteron

tetap sama sehingga tarikan inti terhadap elektron terluar semakin kuat.

b. Jari-jari ion

Page 7: Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur

Ion mempunyai jari-jari yang berbeda secara nyata (signifikan) jika dibandingkan dengan

jari-jari atom netralnya.Ion bermuatan positif (kation) mempunyai jari-jari yang lebih kecil,

sedangkan ion bermuatan negatif (anion) mempunyai jari-jari yang lebih besar jika dibandingkan

dengan jari-jari atom netralnya.

c. Energi ionisasi

Jika dalam suatu atom terdapat satu elektron di luar subkulit yang mantab, elektron ini

cenderung mudah lepas supaya mempunyai konfigurasi seperti gas mulia. Namun, untuk

melepaskan elektron dari suatu atom dperlukan energi. Energi yang diperlukan untuk

melepaskan elektron dari suatu atom di namakan energi ionisasi. Dalam suatu periode semakin

banyak elektron dan proton gaya tarik menarik elektron terluar dengan inti semakin besar (jari-

jari kecil) Akibatnya, elektron sukar lepas sehingga energi untuk melepas elektron semakin

besar. Hal ini berarti energi ionisasi besar.

Jika jumlah elektronnya sedikit, gaya tarik menarik elektron dengan inti lebih kecil (jari-

jarinya semakain besar). Akibatnya, energi untuk melepaskan elektron terluar relatif lebih kecil

berarti energi ionisasi kecil.

Unsur-unsur yang segolongan : energi ionisasi makin ke bawah makin kecil, karena

elektron terluar makin jauh dari inti (gaya tarik inti makin lemah), sehingga elektron terluar

makin mudah di lepaskan.

Unsur-unsur yan seperiode : energi ionisai pada umumnya makin ke kanan makin besar,

karena makin ke kanan gaya tarik inti makin kuat.

Kekecualian :

Unsur-unsur golongan II A memiliki energi ionisasi yang lebih besar dari pada golongan

III A, dan energi ionisasi golongan V A lebih besar dari pada golongan VI A.

                d. Afinitas elektronAfinitas elektron ialah energi yang dibebaskan atau yang diserap apabila suatu atom

menerima elektron.

Jika ion negatif yeng terbentuk bersifat stabil, maka proses penyerapan elektron itu

disertai pelepasan energi dan afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda negative. Akan tetapi

jika ion negative yang terbentuk tidak stabil, maka proses penyerapan elektron akan

membutuhkan energi dan afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda positif. Jadi, unsur yang

mempunyai afinitas elektron bertanda negatif mempunyai kecenderungan lebih besar menyerap

Page 8: Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur

elektron daripada unsur yang afinitas elektronnya bertanda positif. Makin negative nilai afinitas

elektron berarti makin besar kecenderungan menyerap elktron.

Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari semkain kecil dan gaya tarik inti terhadap

elektron semakin besar, maka atom semakin mudah menarik elektron dari luar sehingga afinitas

elektron semakin besar.

Pada satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom makin besar, sehingga gaya tarik

inti terhadap elektron makin kecil, maka atom semakin sulit menarik elektron dari luar, sehingga

afinitas elektron semakin kecil.

e. KeelektronegatifanKelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dari atom lain.

Faktor yang mempengaruhi keelektronegatifan adalah gaya tarik dari inti terhadap elektron dan

jari-jari atom. Harga keelektronegatifan bersifat relatif (berupa perbandingan suatu atom yag

lain).

Unsur-unsur yang segolongan : keelktronegatifan makin ke bawah makin kecil, karena

gaya taik-menarik inti makin lemah. Unsur-unsur bagian bawah dalam sistem periodik

cenderung melepaskan elektron.

Unsur-unsur yang seperiode : keelektronegatifan makin kekanan makin

besar.keelektronegatifan terbesar pada setiap periode dimiliki oleh golongan VII A (unsur-unsur

halogen). Harga kelektronegatifan terbesar terdapat pada flour (F) yakni 4,0, dan harga terkecil

terdapat pada fransium (Fr) yakni 0,7.

Harga keelektronegatifan penting untuk menentukan bilangan oksidasi (biloks) unsur

dalam sutu senyawa. Jika harga kelektronegatifan besar, berarti unsur yang bersangkutan

cenderung menerim elektron dan membentuk bilangan oksidasi negatif. Jika harga

keelektronegatifan kecil, unsur cenderung melepaskan elektron dan membentuk bilangan

oksidasi positif. Jumlah atom yang diikat bergantung pada elektron valensinya.

f. Sifat logam dan non logamSifat-sifat unsur logam yang spesifik, antara lain : mengkilap, menghantarkan panas dan

listrik, dapat ditempa menjadi lempengan tipis, serta dapat ditentangkan menjadi kawat / kabel

panjang. Sifat-sifat logam tersebut diatas yang membedakan dengan unsur-unsur bukan logam.

Sifat-sifat logam, dalam sistem periodik makin kebawah makin bertambah, dan makin ke kanan

makin berkurang.

Page 9: Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur

Batas unsur-unsur logam yang terletak di sebelah kiri dengan batas unsur-unsur bukan

logam di sebelah kanan pada system periodic sering digambarkan dengan tangga diagonal

bergaris tebal. Unsur-unsur yang berada pada batas antara logam dengan bukan logam

menunjukkan sifat ganda.

Contoh :

1. Berilium dan Aluminium adalah logam yang memiliki beberapa sifat bukan logam. Hal ini

disebut unsur-unsur amfoter.

2. Baron dan Silikon adalah unsur bukan logam yang memiliki beberapa sifat logam. Hal ini

disebut unsur-unsur metalloid.

g. Kereaktifan

Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur-unsur logam pada system periodik, makin ke

bawah makin reaktif, karena makin mudah melepaskan elektron. Unsur-unsur bukan logam pada

sistem periodik, makin ke bawah makin kurang reaktif, karena makin sukar menangkap elektron.

Kereaktifan suatu unsur bergantung pada kecenderungannya melepas atau menarik

elektron. Jadi, unsur logam yang paling reatif adalah golongan VIIA (halogen). Dari kiri ke

kanan dalam satu periode, mula-mula kereaktifan menurun kemudian bertambah hingga

golongan VIIA. Golongan VIIA tidak reaktif.