12
A. PROFIL LENGKAP HOTEL SAVOY HOMANN Lokasi : Jl. Asia Afrika No.112 Bandung, Jawa Barat, Indonesia Luas lahan : ± 11464.8625 M2 ( 1.15 Ha ) Peraturan : - KLB : 2-3 - KDB : 50 - 60% - GSB : 0 M Peruntukan : Wisma Besar / Penginapan Ketinggian Bangunan : >12 Lantai Luas bangunan : ± 5473.4559 M2 ( 5480 M2 ) Status Proye : Fiktif Pemilik proyek : Bidakara Group Jakarta Klasifikasi : Hotel Bintang 4 Fasilitas : - 185 Rooms ( Deluxe & Suite ) - 126 Deluxe rooms - 41 Executive rooms - 15 Suites rooms - 3 Homann - BUSINESS & LEISURE Ballroom &Meeting Rooms Bar & Lounge with Live Music Garden Atrium Coffee Shop Main Dining Room Business Centre Drugstore Barber Shop

Sejarah Hotel Savoy Homann

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hotel savoy homan

Citation preview

A. PROFIL LENGKAP HOTEL SAVOY HOMANNLokasi: Jl. Asia Afrika No.112 Bandung, Jawa Barat, IndonesiaLuas lahan: 11464.8625 M2 ( 1.15 Ha ) Peraturan:- KLB : 2-3 - KDB : 50 - 60% - GSB : 0 M Peruntukan: Wisma Besar / Penginapan Ketinggian Bangunan: >12 Lantai Luas bangunan: 5473.4559 M2 ( 5480 M2 ) Status Proye: Fiktif Pemilik proyek: Bidakara Group Jakarta Klasifikasi: Hotel Bintang 4 Fasilitas:- 185 Rooms ( Deluxe & Suite ) - 126 Deluxe rooms - 41 Executive rooms - 15 Suites rooms - 3 Homann- BUSINESS & LEISURE Ballroom &Meeting Rooms Bar & Lounge with Live Music Garden Atrium Coffee Shop Main Dining Room Business Centre Drugstore Barber Shop

B. Sejarah Hotel savoy homanPemilik hotel ini adalah keluarga Homann. Mereka berasal dari Jerman dan pindah ke Bandung. Homann yaitu seseorang imigran Jerman yang tiba di Bandung pada th. 1870. Bentuk awal bangunan ini berupa rumah panggung beratap rumbia dan berdinding gedek bambu. pada era ini bangunan masih berupa rumah bilik bambu yang dimanfaatkan untuk penginapan. Dalam catatan R Teuscher, warga Jerman yang tinggal di Jl Tamblong, pada 1874 hanya ada tujuh bangunan berdinding tembok batu di Bandung. Sehingga pada masa itu masih berupa een kleine berg dessa alias desa pegunungan yang mungil.Sekitar pada tahun 1876, penginapan Homann berubah menjadi bangunan berdinding setengah tembok dan papan.Pada tahun 1880 hotel ini berubah nama menjadi Hotel Post Road. Bangunan ini sudah berbentuk permanen dan bergaya arsitektur Romantik dan Barok.Letaknya di Grote Postweg, tetapi pintu masuknya sendiri adalah di sisi barat hotel (sekarang menjadi Jl. Homann).namun konsep itu tidak bertahan lama.Pada tahun 1883, ada Perubahan Gaya arsitektur bangunan menjadi Gothik Revival(neo gothic romantik).

Gambar. 1Neo gothic Romantikpada tahun 1921 dengan banyaknya pembangunan gedung baru yang bergaya arsitektur modern. Hotel Homann sempat kehilangan tamu-tamunya karena arsitektur bangunanya yang sudah ketinggalan zaman. Namun tanpa buang waktu, Tuan Fr.J.A.Van Es Direktur Hotel Homann kala itu, mulai membenahi kembali Hotel Homann, bangunan yang lama direnovasi menjadi lebih baik, apik, dan menarik. Tahun 1928, seorang arsitek asal Nederland A.F.Aalbers bersama dengan seorang juru gambar R.de Waal, tiba di Indonesia, dan pada tahun 1931 mereka memulai debutnya sebagai perancang bangunan modern ternama di Nusantara. Berkat bantuan mereka, tuan Van Es berhasil mewujudkan impiannya untuk merenovasi dan memperluas bangunan hotel dengan gedung baru yang bertempat pada tanah pekarangan depan, tepat di tepi Groote Postwage (jalan Asia Afrika sekarang). Konsep yang diusungnya yakni gelombang samudera bergaya art deco.Pembangunan dimulai pada bulan Februari 1937 dan rampung pada akhir tahun 1939, kemudian Hotel Homann berganti sebutan menjadi Hotel Savoy. Bangunan baru bergaya arsitektur Internasional itu membawa Hotel Savoy kedalam suasana formal dan megah. Kala itu agaknya bangunan bergaya arsitektur Internasional menjadi mode bangunan yang digemari. Dengan demikian, bangunan Hotel savoy yang semula Cuma menjadi land-mark, kemudian tumbuh menjadi ciri khas dan citra Bandung. Pembangunan gedung baru di halaman yang menghadap ke Grote ostweg Hotel ini pun kembali berubah nama menjadi Hotel Savoy Homann.Sayangnya renovasi hotel Homann rampung pada akhir tahun 1939, persis dilambang Perang Dunia Kedua. Apa yang telah ditata dan diupayakan Tuan Van Es sejak merampungkan gedung baru Savoy jadi berantakan dengan kedatangan Bala Tentara Jepang. Sejak tahun 1942, seluruh bangunan Savoy Homann dijadikan asrama Opsir Jepang, segala peralatan dan perlengkapan hotel rusak berat. Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu tahun 1945, Savoy Homann dijadikan markas Intercross (Palang Merah Internasional). Barulah pada tahun 1946 hotel Savoy Homann dikembalikan kepada Tuan Van Es, yang selanjutnya dikelola hingga akhir hayatnya pada tahun 1952, dan pimpinan hotel diambil alih istrinya, Ny.Van Es van de Brink. Ny.Van Es sangat berduka dengan kepergian suaminya, kemudian ia pun memutuskan untuk kembali ke Belanda dan memutuskan menjual saham-saham hotel Savoy Homann milik keluarganya. Pada bulan Agustus 1953, bertempat di lobby hotel Des Indes Jakarta, 60 % saham hotel Savoy Homann milik keluarga Van Es ditawarkan kepada Bapak R.H.M.Saddak, seorang anggota ekspor-impor di Jakarta. Atas persetujuan Pemerintah RI melalui instansi terkait, maka pada tanggal 23 November 1953 terjadilah transaksi jual-beli saham Savoy Homann dari Ny. Van Es kepada bapak saddak. Yang disusul pula dengan pembelian 35% sisa saham Savoy Homann yang dimiliki oleh Bank Dennis Bandung pada tahun 1945. Dibawah pengelolaan Bapak Saddak, hotel ini pernah menjadi persinggahan dan penginapan para delegasi Negara-negara yang mengikuti : 1. Konferansi Asia Afrika (KAA) pada tahun 19552. Konferensi PATA 3. Konferansi Islam Asia Afrika Pada tahun 1984, Bapak Saddak telah mengawali pembangunan sebuah gedung baru berlantai lima ditengah-tengah kompleks Savoy Homann, pembangunan ini antara lain penambahan kamar menjadi 85 buah kamar, ruangan meeting, tempat parker, dua koridor sebagai penghubung bangunan lama dan bangunan baru, perluasan Ballroom, perombakan lobby depan yang dilengkapi dengan Coffee Shop, Bar,Caf, dan Arcade. Setelah lebih dari tiga dawarsa memimpin Savoy Homann, akhirnya pada tahun 1987 Bapak Saddak melepas Savoy Homann kepada Bapak Ruchiyat, Direktur Utama PT. Panghegar Group Bandung, setelah melalui negossiasi yang amat panjang. Savoy Homann Hotel merupakan hotel yang dibeli oleh PT. Panghegar Group setelah Hotel Panghegar dan Hotel Kumala. Melalui kepemimpinan Bapak Ruchiyat, Savoy Homann kembali mengalami perombakan dan penambahan gedung baru dengan 153 kamar, dan desain yang mengarah kepada gaya Art Deco, sebagaimana gaya arsitektur aslinya tetapi lebih modern. Selain upaya renovasi, Savoy Homann juga diganti nama menjadi Savoy Homann Panghegar Heritage Hotel. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia seja tahun 1997 sangat berdampak negatif pada perkembangan dan kemajuan sektor pariwisata, khususnya pada bisnis perhotelan. Dengan alasan tersebut PT.Panghegar Group dibawah pengelolaan Bapak Ruchiyat berniat ingin lebih mengkonsentrasikan bisnis perhotelan pada satu hotel saja, yaitu Hotel Panghegar. Kemudian ia bermaksud menjual kembali saham Hotel Savoy Homann kepada calon investor yang berminat membeli. Akhirnya sejak agustus 2000, saham Savoy Homann sebesar 89% dibeli oleh PT. Bidakara (Bank Indonesia Dana Karyawan), dan sisa saham masih dimiliki oleh PT. Panghegar group. Dengan adanya perubahan pada mayoritas saham tersebut, maka terjadi perubahan pula pada konsep managerial perusahan, brand Savoy Homann Hotel pun berganti nama, dari sebelumnya Savoy Homann Panghegar Heritage Hotel pun berganti nama, dari sebelumnya Savoy Homann Bidakara Bandung. PT. Bidakara Savoy Homann 2000 selaku pemilik, merenovasi hotel yang meliputi perluasan kamar-kamar di Asia Afrika Wing, perbaikan kamar-kamar di Tower Wing dan Garden Wing, serta pembangunan gedung baru yang lebih modern untuk kamar Deluxe di Millenium Wing pada tahun 2008.Dengan fasilitas sebanyak 185 kamar ditunjang dengan ruang meeting sebanyak 17 ruangan, kolam renang, garden atrium restaurant, sidewalk caf, serta batavia bar & lounge, dihararpkan Savoy Homann Bidakara Hotel akan memberikan nuansana tersendiri bagi perkembangan pariwisata di Kota Bandung. Saat ini manajemen Savoy Homann Bidakara Hotel menggunakan motto,Serve With Heart, sebagai salah satu bukti bahwa Savoy Homann Bidakara Hotel lebih memfokuskan diri pada kepuasan dan pelayanan yang terbaik bagi tamu, melalui sumber daya manusia yang professional pada bidangnya. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan citra dan memajukan perusahaan, para karyawan, serta para pemegang saham yang sesuai dengan visi dan misinya.C. Biografi Arsitek

1. Albert Frederik Aalbers

Albert Frederik Aalbers yang lahir di Rotterdam,13 Desember1897 adalah seorangarsitekBelanda, yang aktif berkarya di Belanda danHindia-Belanda.

Sejak tinggal di Hindia-Belanda dari tahun1928, ia sukses sebagai arsitek. Bersama denganHenri Maclaine PontdanCharles P. Wolff Schoemaker(Aalbers memulai kariernya dari biro arsitektur milik Schoemaker), ia termasuk dalam 3 arsitek besar di Hindia-Belanda. Karya-karyanya berupa vila, hotel, teater, dan bangunan kantor yang elegan dan modern di Bandungyang dibangun setelah tahun1930memancarkan aura kontemporer. Sebagai teknisi inovatif, ia berusaha mencari solusi masalah teknis secara tak ortodoks dan awalnya bereksperimen dengan bangunan sistem. Ia memasukkan unsur Indonesia asli ke dalam karya-karyanya dan ia terilhami olehFrank Lloyd Wright.Salah satu karya terkenalnya di Bandung adalahgedungBankDENIS(sekarang Bank Jabar Banten) yang dibangun tahun1936sertaHotel Savoy Homannyang dibangun pada tahun1940, yang diilhami dari garis arus samudera.Pemerintah Indonesia mempertimbangkan untuk mendaftarkan bangunan-bangunan ini keSitus Warisan Dunia UNESCO. Kulit luar bangunan-bangunan tersebut dilestarikan dengan baik, sementara bagian dalamnya dimodifikasi dan dimodernisasi serta tetap berfungsi sama.Perang Dunia IImengakhiri kesuksesan Aalbers sebagai arsitek. Setelah perang berakhir, ia kembali ke Belanda dan cukup sukses meskipun tidak terkenal. Masa-masa pendudukan Jepang telah banyak memengaruhi kesehatannya dan ia meninggal 18 tahun setelah kembali ke Belanda.

D. Fungsi BangunanAdapun fungsi bangunan ini sebagai tempat penginapan atau hotel baik tamu dalam kota,luar kota, maupun mancanegara.E. Teknologi dan strukturAdapun teknologi dan struktur hotel homann ini sudah mengalami beberapa fase perubahan desain sesuai perkembangan jaman dari tahun 1870 hingga sekarang.yakni: 1. rumah panggung beratap rumbia

Gambar. 2Struktur panggung beratap rumbia2. Rumah dinding setengah tembok dan papan kemudian dirubah menjadi dinding full.

3. Hotel savoy homann dengan struktur beton komposit dan terkesan monumental

Gambar. 4Struktur Beton Komposit

F. Kajian Estetika

1. Konsep Bangunan Hotel Savoy HomanKonsep yang ada pada bangunan ini sebelumnya adalah Arsitektur Art Deco. Yang sejarahnya adalah diilhami dari satu pameran Exposition Internationale des Arts Decoratifs Industriale et Modernes yang diadakan di Paris pada tahun 1925. Art Deco menunjukkan suatu istilah langgam decoratif yang terbentuk di antara tahun 1920-1930.Untuk pengertian Art Deco sendiri adalah Suatu aliran atau paham dalam membuat bangunan yang terdiri dari Unsur unsur dekoratif berupa garis-garis dan Bidang geometris, seperti penggunaan lampu dari kaca patri berwarna-warni, dan kusen dari besi. Art Deco pada bangunan Hotel Savoy Homann ini berupa garis garis Horizontal, vertikal dengan irama komposisi tersusun sehingga terlihat adanya keselarasan, keseimbangan dan keharmonisan.Art Deco sendiri tidaklah terwujud dengan sendirinya, melainkan dipengaruhi aliran kubisme dan Fauvisme serta juga gaya primitive Afrika, Mesir dan Indian Aztec, Maya di Amerika Selatan. Jeff Hoffman, Frank Lioyd, Adolf Loos yang merupakan pedisain Modernisme awal banyak diserap kedalam Art Deco. Tersebar di dipenjuru Eropa, Perancis sebagai pusat Art Deco telah memiliki sekolah seni dokaratif yaituh The Martine School yang berdiri sejak 1911. Gaya geometris Bauhaus dari Jerman dibangunkan dengan bentuk-bentuk yang ekspresif banyak dimanfaatkan oleh para desainer.Art Deco sendiri tumbuh karena jenuhnya orang pada bentuk lengkungan dan motif-motif tumbuhan dari Art Nouveau, yang banyak dipakai pada Desain Arsitektur pada awal abad ke-20. Art Deco tetap bertahan dengan kecondongan Art Nouveau dalam abstraksi dan pengulangan bentuk tapi tidak dengan bentuk-bentuk dan motif-motif dari gaya lama.Art Deco dikarakterkan dengan penggunaan bahan-bahan seperti aluminum, stainless steel, pernis, inlaid wood (kayu hias) , kulit hiu, dan kulit zebra. Penggunaan yang tegas dari bentuk bertingkat, sapuan kurva (tidak berliku-liku seperti Art Nouveau), pola-pola chevron , dan motif pancaran matahari.Istilah Art Deco berkembang sepanjang kemunculannya pada tahun 1925 tetapi tidak dipakai lebih luas sampai tahun 1960. Gaya art deco diangap sebagai gaya yang berwawasan luas tentang pandangan dekorasi modern yang dipengaruhi oleh berbagai macam sumber,

Konsep diatas sangat mempengaruhi detail2 bangunan yang ada pada Hotel Savoy Homan. Diantaranya:

a. Ornamen Garis horizontal pada fasade bangunan

Ornamen berupa garis horizontal

b. Garis vertikal pada fasade bangunan

Kolom sebagai elemen garis vertikal

Kolo pembagi kusen sebagai elemen garis vertikal

c. Pengulangan bentuk pada fasade bangunanPengulangan bidang pada fasade bangunan

Berikut ini foto gedung hotel savoy homann keseluruhan

Gambar. 4Hotel Savoy Homann pada waktu siang hari

Gambar. 5Hotel Savoy Homann pada waktu malam hari