8
Sejarah Gips di dunia kedokteran Fak. Kedokteran Gigi Sang Penemu Gips Era Islam: Abu Al Zahrawi merupakan seorang dokter, ahli bedah, maupun ilmuan yang berasal dari Andalusia. Dia merupakan penemu asli dari teknik pengobatan patah tulang dengan menggunakan gips sebagaimana yang dilakukan pada era modern ini. Sebagai seorang dokter era kekalifahan, dia sangat berjasa dalam mewariskan ilmu kedokteran yang penting bagi era modern ini. Kehebatan Al Zahrawi sebagai seorang dokter tak dapat diragukan lagi. Salah satu sumbangan pemikiran Al Zahrawi yang begitu besar bagi kemajuan perkembangan ilmu kedokteran modern adalah penggunaan gips bagi penderita patah tulang maupun geser tulang agar tulang yang patah bisa tersambung kembali. Sedangkan tulang yang geser bisa kembali ke tempatnya semula. Tulang yang patah tersebut digips atau dibalut semacam semen. Al Zahrawi menjadi pakar kedokteran yang termasyhur pada zamannya. Bahkan hingga lima abad setelah dia meninggal, bukunya tetap menjadi buku wajib bagi para dokter di berbagai belahan dunia. Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan kedokterannya masuk dalam kurikulum jurusan kedokteran di seluruh Eropa. Abu Al Zahrawi / ALBUCASIS Sang Penemu Gips Era Islam. Abu Al Zahrawi merupakan seorang dokter, ahli bedah, maupun ilmuan yang berasal dari Andalusia. Dia merupakan penemu asli dari teknik pengobatan patah tulang dengan menggunakan gips sebagaimana yang dilakukan pada era modern ini…… Sebagai seorang dokter era kekalifahan, dia sangat berjasa dalam mewariskan ilmu kedokteran yang penting bagi era modern ini.Al Zahrawi lahir pada tahun 936 di kota Al Zahra yaitu sebuah kota yang terletak di dekat Kordoba di Andalusia yang sekarang dikenal dengan negara modern Spanyol di Eropa…….. Kota Al Zahra sendiri dibangun pada tahun 936 Masehi oleh Khalifah Abd Al rahman Al Nasir III yang berkuasa antara tahun 912 hingga 961 Masehi. Ayah Al Zahrawi merupakan seorang

Sejarah Gips Di Dunia Kedokteran

Embed Size (px)

DESCRIPTION

blok 1 fkg unand 2012

Citation preview

Page 1: Sejarah Gips Di Dunia Kedokteran

Sejarah Gips di dunia kedokteran

Fak. Kedokteran Gigi

Sang Penemu Gips Era Islam:

Abu Al Zahrawi merupakan seorang dokter, ahli bedah, maupun ilmuan yang berasal dari

Andalusia. Dia merupakan penemu asli dari teknik pengobatan patah tulang dengan

menggunakan gips sebagaimana yang dilakukan pada era modern ini. Sebagai seorang

dokter era kekalifahan, dia sangat berjasa dalam mewariskan ilmu kedokteran yang penting

bagi era modern ini.

Kehebatan Al Zahrawi sebagai seorang dokter tak dapat diragukan lagi. Salah satu

sumbangan pemikiran Al Zahrawi yang begitu besar bagi kemajuan perkembangan ilmu

kedokteran modern adalah penggunaan gips bagi penderita patah tulang maupun geser

tulang agar tulang yang patah bisa tersambung kembali. Sedangkan tulang yang geser bisa

kembali ke tempatnya semula. Tulang yang patah tersebut digips atau dibalut semacam

semen.

Al Zahrawi menjadi pakar kedokteran yang termasyhur pada zamannya. Bahkan hingga

lima abad setelah dia meninggal, bukunya tetap menjadi buku wajib bagi para dokter di

berbagai belahan dunia. Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan kedokterannya masuk dalam

kurikulum jurusan kedokteran di seluruh Eropa.

Abu Al Zahrawi / ALBUCASISSang Penemu Gips Era Islam. Abu Al Zahrawi merupakan seorang dokter, ahli bedah, maupun ilmuan yang berasal dari Andalusia. Dia merupakan penemu asli dari teknik pengobatan patah tulang dengan menggunakan gips sebagaimana yang dilakukan pada era modern ini…… Sebagai seorang dokter era kekalifahan, dia sangat berjasa dalam mewariskan ilmu kedokteran yang penting bagi era modern ini.Al Zahrawi lahir pada tahun 936 di kota Al Zahra yaitu sebuah kota yang terletak di dekat Kordoba di Andalusia yang sekarang dikenal dengan negara modern Spanyol di Eropa…….. Kota Al Zahra sendiri dibangun pada tahun 936 Masehi oleh Khalifah Abd Al rahman Al Nasir III yang berkuasa antara tahun 912 hingga 961 Masehi. Ayah Al Zahrawi merupakan seorang penguasa kedelapan dari Bani Umayyah di Andalusia yang bernama Abbas………. Menurut catatan sejarah keluarga ayah Al Zahrawi aslinya dari Madinah yang pindah ke Andalusia.Al Zahrawi selain termasyhur sebagai dokter yang hebat juga termasyhur karena sebagai seorang Muslim yang taat. Dalam buku Historigrafi Islam Kontemporer, seorang penulis dari perpustakaan Viliyuddin Istanbul Turki menyatakan Al Zahrawi hidup bagaikan seorang sufi…….. Kebanyakan dia melakukan pengobatan kepada para pasiennya secara cuma-cuma. Dia sering kali tidak meminta bayaran kepada para pasiennya. Sebab dia menganggap melakukan pengobatan kepada

Page 2: Sejarah Gips Di Dunia Kedokteran

para pasiennya merupakan bagian dari amal atau sedekah. Dia merupakan orang yang begitu pemurah serta baik budi pekertinya………….. Selain membuka praktek pribadi, Al Zahrawi juga bekerja sebagai dokter pribadi Khalifah Al Hakam II yang memerintah Kordoba di Andalusia yang merupakan putra dari Kalifah Abdurrahman III (An-Nasir). Khalifah Al Hakam II sendiri berkuasa dari tahun 961 sampai tahun 976………… Dia melakukan perjanjian damai dengan kerajaan Kristen di Iberia utara dan menggunakan kondisi yang stabil untuk mengembangkan agrikultur melalui pembangunan irigasi. Selain itu dia juga meningkatkan perkembangan ekonomi dengan memperluas jalan dan pembangunan pasar.Kehebatan Al Zahrawi sebagai seorang dokter tak dapat diragukan lagi………… Salah satu sumbangan pemikiran Al Zahrawi yang begitu besar bagi kemajuan perkembangan ilmu kedokteran modern adalah penggunaan gips bagi penderita patah tulang maupun geser tulang agar tulang yang patah bisa tersambung kembali. Sedangkan tulang yang geser bisa kembali ke tempatnya semula. Tulang yang patah tersebut digips atau dibalut semacam semen………. Dalam sebuah risalahnya, dia menuliskan, jika terdapat tulang yang bergeser maka tulang tersebut harus ditarik supaya kembali tempatnya semula. Sedangkan untuk kasus masalah tulang yang lebih gawat, seperti patah maka harus digips.Untuk menarik tulang lengan yang bergeser, Al Zahrawi menganjurkan seorang dokter meminta bantuan dari dua orang asisten. Kedua asisten tersebut bertugas memegangi pasien dari tarikan……… Kemudian lengan harus diputar ke segala arah setelah lengan yang koyak dibalut dengan balutan kain panjang atau pembalut yang lebih besar. Sebelum dokter memutar tulang sendi sang pasian, dokter tersebut harus mengoleskan salep berminyak ke tangannya. Hal ini juga harus dilakukan oleh para asisten yang ikut membantunya dalam proses penarikan. Setelah itu dokter menggerakan tulang sendi pasien dan mendorong tulang tersebut hingga tulang tersebut kembali ke tempatnya semula………… Setelah tulang lengan yang bergeser tersebut kembali ke tempat semula, dokter harus melekatkan gips pada bagian tubuh yang tulangnya tadi sudah dikembalikan. Gips tersebut mengandung obat penahan darah dan memiliki kemampuan menyerap. Kemudian gips tersebut diolesi dengan putih telur dan dibalut dengan perban secara ketat. Setelah itu, dengan menggunakan perban yang diikatkan ke lengan, lengan pasien digantungkan ke leher selama beberapa hari………. Sebab jika lengan tidak digantungkan, maka lengan terasa sakit karena masih lemah kondisinya. Sesudah kondisi lengan semakin kuat dan membaik, maka gantungan lengan ke leher dilepaskan. Jika tulang yang bergeser itu sudah benar-benar kembali dalam posisi semula dengan baik dan sudah tidak terasa begitu sakit lagi maka buka semua balutan termasuk gips yang membalut tangan pasien……..          Tetapi jika tulang yang bergeser tersebut belum sepenuhnya pulih atau kembali ke tempat semula secara tepat, maka perban maupun gips yang membalut lengan pasien harus dibuka. Lalu lengan pasien dibalut lagi dengan gips dan perban yang baru setelah itu dibiarkan selama beberapa hari hingga lengan pasien benar-benar sembuh total.Salah satu karya fenomenal Al Zahrawi merupakan Kitab Al-Tasrif. Kitab tersebut berisi penyiapan aneka obat-obatan

Page 3: Sejarah Gips Di Dunia Kedokteran

yang diperlukan untuk penyembuhan setelah dilakukannya proses operasi…………. Dalam penyiapan obat-obatan itu, dia mengenalkan tehnik sublimasi. Kitab Al Tasrif sendiri begitu populer dan telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa oleh para penulis. Terjemahan Kitab Al Tasrif pernah diterbitkan pada tahun 1519 dengan judul Liber Theoricae nec non Practicae Alsaharavii……….. Salah satu risalah buku tersebut juga diterjemahkan dalam bahasa Ibrani dan Latin oleh Simone di Genova dan Abraham Indaeus pada abad ke-13. Salinan Kitab Al Tasrif juga juga diterbitkan di Venice pada tahun 1471 dengan judul Liber Servitoris. Risalah lain dalam Kitab Al Tasrif juga diterjemahkan dalam bahasa Latin oleh Gerardo van Cremona di Toledo pada abad ke-12 dengan judul Liber Alsaharavi di Cirurgia. Dengan demikian kitab karya Al Zahrawi semakin termasyhur di seluruh Eropa……….. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya karya Al Zahrawi tersebut bagi dunia. Kitabnya yang mengandung sejumlah diagram dan ilustrasi alat bedah yang digunakan Al Zahrawi ini menjadi buku wajib mahasiswa kedokteran di berbagai kampus-kampus.Al Zahrawi menjadi pakar kedokteran yang termasyhur pada zamannya. Bahkan hingga lima abad setelah dia meninggal, bukunya tetap menjadi buku wajib bagi para dokter di berbagai belahan dunia. Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan kedokterannya masuk dalam kurikulum jurusan kedokteran di seluruh Eropa.

Pada abad ke-19, terdapat 3 macam tenaga kesehatan di Indie, yaitu chirurgijns, officieren van gezondheid, dan dokter lulusan universitas. Dari catatan-catatan singkat sidang-sidang Raad van Indie (1800-1811), diketahui bahwa terdapat 150 chirurgijns di Indie yang hampir semuanya bertugas di Pulau Jawa. Seluruh dinas kesehatan di Indie pada 1850-1880 dilaksanakan oleh officieren van gezondheid. Pada 1850, hanya terdapat 12 dokter lulusan universitas di Pulau Jawa. Jumlah tersebut pada 1880 bertambah menjadi 44 dokter yang semuanya bertugas di Pulau Jawa. Dokter gigi pertama, Osbourn Edward, tiba dari Inggris di Indie pada 1876, disusul oleh dokter gigi kedua H.S.Pinkhof pada 1879. Pada 1830—1845, separuh tenaga kesehatan di Indie adalah orang asing. Duapertiga dari orang asing tersebut berkebangsaan Jerman. Tenaga kesehatan berkebangsaan Jerman memainkan peran yang sangat menentukan di dinas kesehatan di Indie .

Az Zahra (939); pembuat alat bedah/pembedahan , teknik dan jenis pengoperasian, pengembangan ilmu kedokteran gigi dan operasi gigi serta peralatan bedah gigi.

2. Tipe Gips

TIPE-TIPE GYPSUMa. Tipe Plaster Cetak (Tipe I)

Page 4: Sejarah Gips Di Dunia Kedokteran

bahan cetak ini terdiri atas plaster of paris yang ditambahkan zat tambahan untuk mengatur waktu

pengerasan dan ekspansi pengerasan. Bahan ini digunakan untuk cetakan akhir dalam pembuatan gigi

tiruan lengkap

b. Plaster model (Tipe II)

Digunakan untuk mengisi kuvet dalam pembuatan protesa. Biasanya dipasarkan dalam bentuk putih alami

c. Stone gigi (Tipe III/Stone kelas 1/hydrocal)

Stone tipe III lebih disukai untuk pembuatan model yang digunakan pada kontruksi protesa. Adukan stone

tipe III dibiarkan mengalir perlahan dalam aliran yang terkendali sepanjang cetakan, sehingga aliran

tersebut dengan sendirinya mendorong keluar begitu adukan mengisi semua cetakan gigi tanpa adanya

gelembung udara yang terjebak.

d. Stone gigi, kekuatan tinggi (Tipe IV)

Persyaratan utama bagi bahan stone untuk pembuatan die adalah kekuatan, kekerasan dan ekspansi

pengerasan minimal. Sifat-sifat tersebut ada dalam stone gigi tipe IV

e. Stone gigi, kekuatan tinggi, ekspansi tinggi (Tipe V)

Produk gypsum yang dibuat akhir-akhir ini dan memiliki kekuatan tekan yang lebih tinggi dibandingkan

dengan stone gigi tipe IV

SIfat gips :

Menurut Craig dkk (1987) gips keras mempunyai sifat mekanis, antara lain :

1. Compressive strength (kekuatan tekan hancur)

kekuatan gips berhubungan langsung dengan kepadatan atau masa gips. Partikel dental stone lenih halus, maka air air yang diperlukan untuk mencampur lebih sedikit jika dibanding dengan air yang dibutuhkan untuk pencampuran plaster of paris.

2. Tensile strength (daya rentang)

Daya rentang dari gips sangat penting pada saat gips dikeluarkan dari bahan cetak. Karena tidak adanya sifat lentur pada gips, model akan cenderung patah. Daya rentang gips keras dua kali lebih besar dari pada gips lunak baik dalam keadaan basah maupun kering.

3. Surface hardness and abrassive ressistance (kekerasan permukaan dan daya tahan abrasi.

Page 5: Sejarah Gips Di Dunia Kedokteran

Kekerasan permukaan gips berhubungan dengan kekuatan tekan hancur. daya tahan abrsai meningkat dan meningkatnya kekuatan tekan hancur. Daya tahan terhadap abrasi maksimal didapat ada saat gips mencapai daya strength. Gips keras merupakan gips yang memiliki daya tahan abrasi tinggi.

Faktor-faktor berikut ini dapat diamati selama berlangsungnya reaksi setting:

a. Campuran air dan hemyhidrat dapat dituang dengan seketika (bila digunakan perbandingan yang benar antara air dengan puder)

b. Bahan menjadi kaku tetapi tidak keras (initial set); pada tahap ini bahan dapat diukir tetapi sudah tidak dapat dibentuk/dicetak.

c. Terjadi apa yang disebut ‘final set’ dimana bahan menjadi keras dan kuat. Walaupun demikian pada tahap ini reaksi hydrasi tidak berarti sudah sempurna, juga tidak berarti bahwa kekuatan dan kekerasan optimum sudah tercapai.

d. Dihasilkan panas selama setting karena hydrasi hemyhidrat bersifat eksotermis

(Combe, 1992 : 319).

Klasifikasi gips (ADA) spesifikasi nomor 25

1. Impression plaster (tipe I)

Impression plaster sekarang jarang digunakan dalam bidang kedokteran gigi dan bahan ini digantikan dengan bahan yang tidak terlalu kaku dan material elastik impression

2. Model plaster (tipe II)

Model plaster biasanya digunakan untuk diagnostik cast dan artikulasi dari stone cast. Produk ini secara tardisional diproduksi dalam warna putih untuk membedakannya dengan dental stone.

3. Dental stone (tipe III)

Dental stone ideal untuk pembuatan model dari full atau partial denture, model ortodonsi dan lain lain.Dental stone secara tradisional berwarana kuning atau putih

4. Dental stone, high strength (tipe IV)

Material tipe IV ini sering digunakan sebagai die stones karena cocok untuk pembuatan pola dari malam dalam cast restoration

5. High strength, high expansion dental stone (tipe V)

Page 6: Sejarah Gips Di Dunia Kedokteran

Tambahan dalam klasifikasi ADA untuk material ini berkembang atas respon untuk memenuhi kebutuhan akan kekuatan dan ekspansi gips yang lebih tinggi dibanding dental stone. Material ini berwarna biru atau hijau dan paling banyak membutuhkan biaya dibandingkan semua produk gips.

(Hatrick dkk, 2003)

Sifat-Sifat

a. Ketepatan

- Plaster sangat baik dalam mencatat detil detil halus

- Perubahan dimensi sewaktu setting sangat kecil

- Bila terdapat undercut,cetakan gips akan pecah sewaktu dikeluarkan dari mulut

- Perubahan dimensi selama penyimpanan cetakan gips adalah kecil meskipun ada sedikit kontraksi karena pengeringan

- Sebelum diisi dengan model gips cetakan harus diberi bahan separasi

b. Sifat sifat lainnya

- Bahan cetak gips bersifat nontoksis

- Waktu setting bisa dikontrol dengan menggunakan bahan tambahan yang tepat

(Combe, 1992)

Dari praktikum Gips kali ini, kita dapat menarik kesimpulan bahwa:

• Dalam melakukan manipulasi gips perlu diperhatikan atara lain adalah:

o Penyimpanan

o Kebersihan alat untuk manipulasi

o Rasio atau perbandingan air dan powder

o Waktu Pengadukan

o Initial setting-working time

o Final setting

o Pemberian bahan separator

o Hindari terjebaknya udara bias dengan menggunakan vibrator

• Gips mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

Page 7: Sejarah Gips Di Dunia Kedokteran

o Menghasilkan detail yang halus

o Dimensionalnya akurat

o Sifat mekanis yang kuat