Upload
maria-angela-pelawi
View
28
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Kebijakan awal pemerintah Orde Baru
Citation preview
PERKEMBANGAN MASYARAKAT
INDONESIA PADA MASA ORDE
BARUBerbagai Kebijakan Awal Pemerintah Orde Baru
OLEH :
-MARIA ANGELA PELAWI
-PAUL TIMNIE R
-STEFFI AYU SIREGAR
-WYNNE ARLINA BARUS
DUA BELAS IPA DUA
SMA SWASTA KRISTEN IMMANUEL MEDAN
ORDE BARU
Orde Baru adalah sebutan bagi masapemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia
Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga1998. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomiIndonesia berkembang pesat meskipun hal initerjadi bersamaan dengan praktik korupsi yang merajalela di negara ini. Selain itu, kesenjanganantara rakyat yang kaya dan miskin juga semakinmelebar.
Pada 1968, secara resmi Soeharto dilantik menjadipresiden untuk masa jabatan 5 tahun sebagaipresiden, dan dia kemudian dilantik kembali secaraberturut-turut pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.
Presiden Soeharto memulai "Orde Baru" dalamdunia politik Indonesia dan secara dramatis mengubah kebijakan luar negeri dan dalam negeridari jalan yang ditempuh Soekarno pada akhirmasa jabatannya.
1.PELAKSANAAN PEMILU
TANGGAL- TANGGAL DIADAKANNYA
PEMILU PADA MASA ORDE BARU
1. 2 Mei 1977Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 1977 untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta anggota DewanPerwakilan Rakyat Daerah (DPRD Tingkat I Propinsi maupun DPRD Tingkat II Kabupaten/Kotamadya) se-Indonesia periode 1977-1982.
Pemilihan Umum ini diikuti 2 partai politik dan 1 Golongan Karya, yaitu:
1. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)2. Golongan Karya (Golkar)3. Partai Demokrasi Indonesia (PDI)
Sebagai pemenang mayoritas hasil pemilihan umum ini adalah Golongan Karya.
2. 4 Mei 1982Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 1982 untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta anggota DewanPerwakilan Rakyat Daerah (DPRD Tingkat I Propinsi maupun DPRD Tingkat II Kabupaten/Kotamadya) se-Indonesia periode 1982-1987.
Pemilihan Umum ini diikuti 2 partai politik dan 1 Golongan Karya, yaitu:
1. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)2. Golongan Karya (Golkar)3. Partai Demokrasi Indonesia (PDI)
Sebagai pemenang mayoritas hasil pemilihan umum ini adalah Golongan Karya.
3. 23 April 1987Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 1987 untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sertaanggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Tingkat I Propinsi maupunDPRD Tingkat II Kabupaten/Kotamadya) se-Indonesia periode 1987-1992.
Pemilihan Umum ini diikuti 2 partai politik dan 1 Golongan Karya, yaitu:
1. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)2. Golongan Karya (Golkar)3. Partai Demokrasi Indonesia (PDI)
Sebagai pemenang mayoritas hasil pemilihan umum ini adalah GolonganKarya.
4. 9 Juni 1992
Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 1992 untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sertaanggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Tingkat I Propinsi maupunDPRD Tingkat II Kabupaten/Kotamadya) se-Indonesia periode 1992-1997.
Pemilihan Umum ini diikuti 2 partai politik dan 1 Golongan Karya, yaitu:
1. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)2. Golongan Karya (Golkar)3. Partai Demokrasi Indonesia (PDI)
Sebagai pemenang mayoritas hasil pemilihan umum ini adalah GolonganKarya.
5. 29 Mei 1997 (Pemilu terakhir pada Orde Baru)Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat dan DewanPerwakilan Rakyat Daerah 1997 untuk memilih anggotaDewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta anggota DewanPerwakilan Rakyat Daerah (DPRD Tingkat I Propinsi maupunDPRD Tingkat II Kabupaten/Kotamadya) se-Indonesia periode1997-2002. Pemilihan Umum ini diikuti 2 partai politik dan 1 GolonganKarya, yaitu:1. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)2. Golongan Karya (Golkar)3. Partai Demokrasi Indonesia (PDI)Sebagai pemenang mayoritas hasil pemilihan umum iniadalah Golongan Karya. Pemilu ini diwarnai oleh aksi golputoleh Megawati Soekarnoputri, yang tersingkir sebagai KetuaUmum PDI yang tidak diakui rezim pemerintah waktu itu.
Pemilihan umum di Indonesia baru dapat dilaksanakanpada tahun 1971.
Dalam pemilu 1971, Golkar memenangkan 62,8% danNU mendapat 18,7% dari keseluruhan suara pemilihyang masuk
Pemilu yang diadakan hanya diikuti oleh PartaiPersatuan Pembangunan, Partai Demokrasi Indonesia, dan Golongan Karya (Golkar)
Dalam setiap pemilu, Golkar selalu keluar sebagaipemenang.
MENGAPA BISA TERJADI?
Lalu , pada tanggal 27 Februari 1970 dicetuskan idetentang pembentukan dua kelompok besar partai-partai politik disamping Golongan Karya
Sejak awal Orde Baru, muncul keinginan meninjau kembali sistemkepartaian yang berlaku. Di antara ide yang muncul adalahpengelompokan partai-partai politik atau penyederhanaan sistemkepartaian. Tidak semua kelompok menyetujui begitu saja idepenyederhanaan tersebut. Akibat tekanan politik yang besar bagipenyederhanaan partai pada waktu itu, dicetuskanlah idepembentukan dua kelompok besar partai
DUA KELOMPOK PARTAI POLITIK
1. Kelompok Materiil SpirituilKelompok ini merupakan penggabungan kelompokseluler dan kelompok Kristen, yang terdiri dari unsurIPKI, Partai Katholik, Parkindo, Murba, dan PNI
2. Kelompok Spirituil MateriilKelompok ini merupakan penggabungan KelompokIslam, yang terdiri dari unsur Parmusi, PSII, Perti, danNU.
BAGAIMANA CARA MEMPERKUAT SISTEM INI?
Untuk menjalankan politik pemerintahan, PresidenSoeharto telah mengambil kebijakan tidak ada kekuatanoposisi.
Sistem ini diperkuat dengan Undang-Undang No.3 thn 1975 danUndang-Undang No.3 thn 1985, yang mengatur tentang partai-partai politik dan Golongan Karya
Juga ditetapkan bahwa Pancasila sebagai dasar Ideologi politiksatu-satunya bagi PPP, Golkar, maupun PDI
Sebagai hasil pemilu tahun 1971, tampil JenderalSoeharto sebagai presiden dan Sri Sultan HamengkuBuwono IX sebagai wakilnya
Selama kurun waktu Orde Baru itu, Presiden Soehartomengendalikan penuh jalannya pemerintahan diIndonesia. Wakil presiden nampak kurang memilikiotoritas.
Hal inilah yang menyebabkan kepada kehidupan yang kurang demokratis
2. RENCANA PEMBANGUNAN LIMA
TAHUN (REPELITA)
APA SAJA TUJUAN DIADAKANNYA REPELITA?
DAN SIAPA PENCETUSNYA?
REPELITA merupakansalah satu Kebijakanpemerintahan Orde Baruyang dicetuskan olehPresiden Soeharto
Tujuan REPELITA :
Repelita I (1969 – 1974) bertujuan memenuhikebutuhan dasar dan infrastruktur denganpenekanan pada bidang pertanian.
Repelita II (1974 – 1979) bertujuan meningkatkanpembangunan di pulau-pulau selain Jawa, Bali dan Madura, di antaranya melalui transmigrasi.
Repelita III (1979 – 1984) menekankan bidangindustri padat karya untuk meningkatkan ekspor.
Repelita IV (1984 – 1989) bertujuan menciptakanlapangan kerja baru dan industri.
Repelita V (1989 – 1994) menekankan bidangtransportasi, komunikasi dan pendidikan.
Repelita VI (1994 – 1999) menuju masyarakat adildan makmur berdasarkan pancasila, yaknipenciptaan struktur ekonomi yang seimbang danpembangunan bidang-bidang lain untukmeningkatkan sumber daya manusia
A. POLA DASAR PEMBANGUNAN
NASIONAL
Dalam Pola Dasar ini, dinyatakan bahwa pembangunannasional pada hakikatnya adalah pembangunan manusiaIndonesia seutuhnya dan pembangunan seluruhmasyarakat Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
B. POLA UMUM PEMBANGUNAN JANGKA
PANJANG
Jangka waktu pembangunan Jangka panjang adalah 25 sampai 30 tahun.
Pembangunan jangka panjang dilaksanakan secarabertahap dan berkesinambungan yang setiap tahapnyaberjangka waktu 5 tahun.
Pelaksanaannya dimulai sejak tahun 1969 denganPelaksanaan Repelita I, disusul Repelita II,III,IV,V, dan VI
C. POLA UMUM PEMBANGUNAN LIMA
TAHUN
1. Repelita I (1969-1974)Pertanian dengan industri yang mendukungnya. Peningkatan produksi pertanian khususnya berasyang berhasil luar biasa (6,7 persen pertahun), meskipun diselingi ‘Krisis beras” karena musim keringsepanjang tahun 1972.
2. Repelita II (1974-1984)Pertanian dan industri pengolahan bahan mentahmenjadi bahan baku.
3. Repelita III (1979-1984)Pertanian yang menuju swasembada pangan danindustri pengolahan baku menjadi barang jadi.
4. Repelita IV (1984-1989)Pertanian dan industri yang menghasilkan mesin-mesin industri(industri berrat maupun ringan)
5. Repelita V (1989-1994) Kekuatan industri yang didukung oleh sektor pertanian yang kuat
6. Repelita VI (1994-1999)Pembangunan pada masa Orde Baru ini didasarkan pada konsepTrilogi Pembangunan.
Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi
Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya agar tercapaikeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Stabilitas nasional yang sehat dan dinamiss