22
1 Disusun Oleh : Muhammad Arjul, M.Si Koordinator Mata Kuliah Rengga Dina Permana Satuan Acara Perkuliahan Organisasi Internasional (HI 2011 B/C) SKS : 3 Program Studi : Ilmu Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik No. Dokumen : Halaman 1 dari 22 Mulai Berlaku : Tanggal 4 Maret 2013 Diperiksa oleh : M. Riza Widyarsa, M. Si Ketua Program Studi Dosen : Muhammad Arjul, M. Si Rengga Dina Permana 081380893950 [email protected] Disetujui oleh : Prof. Yahya Muhaimin Dekan TIU Mata Kuliah (Standard Kompetensi) : Mata kuliah ini bertujuan untuk memahami apa yang dimaksud dengan organisasi internasional, tipologi, hubungannya dengan negara, serta peranannya dalam dunia internasional. Perbedaan antara rezim internasional dengan organisasi internasional . Organisasi internasional mempunyai peran sentral dalam dinamika sistem internasional dewasa ini. Diskursus yang lahir dan muncul dalam organisasi internasional menempatkannya sebagai salah satu penentu dalam sistem internasional. Semakin mengkristalnya negara-negara dunia dalam bentuk regionalisme, seperti: UE dan ASEAN juga menyebabkan pentingnya keberadaan organisasi internasional dalam rangka mewujudkan stabilitas dunia dalam kerangka multi-polar system based on regional organization. Dalam mata kuliah ini juga membahas mengenai institutional logic yang merupakan sebuah buzz- word dalam pembahasan mengenai organisasi internasional juga perbedaan institutional logic dengan new institutionalism.

Satuan Acara Perkuliahan - · PDF fileProgram Studi : Ilmu Hubungan Internasional ... 40% (Makalah dan Presentasi Individu) ... Organisasi Internasional dan

  • Upload
    lyngoc

  • View
    253

  • Download
    7

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Satuan Acara Perkuliahan -  · PDF fileProgram Studi : Ilmu Hubungan Internasional ... 40% (Makalah dan Presentasi Individu) ... Organisasi Internasional dan

1

Disusun Oleh :

Muhammad Arjul, M.Si

Koordinator Mata Kuliah

Rengga Dina Permana

Satuan Acara Perkuliahan Organisasi Internasional

(HI 2011 B/C)

SKS : 3

Program Studi : Ilmu Hubungan Internasional

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

No. Dokumen :

Halaman 1 dari 22

Mulai Berlaku :

Tanggal 4 Maret 2013

Diperiksa oleh :

M. Riza Widyarsa, M. Si Ketua Program Studi

Dosen :

Muhammad Arjul, M. Si

Rengga Dina Permana

081380893950

[email protected]

Disetujui oleh :

Prof. Yahya Muhaimin Dekan

TIU Mata Kuliah (Standard Kompetensi) : Mata kuliah ini bertujuan untuk memahami apa yang dimaksud dengan organisasi internasional,

tipologi, hubungannya dengan negara, serta peranannya dalam dunia internasional. Perbedaan

antara rezim internasional dengan organisasi internasional . Organisasi internasional mempunyai

peran sentral dalam dinamika sistem internasional dewasa ini. Diskursus yang lahir dan muncul

dalam organisasi internasional menempatkannya sebagai salah satu penentu dalam sistem

internasional. Semakin mengkristalnya negara-negara dunia dalam bentuk regionalisme, seperti:

UE dan ASEAN juga menyebabkan pentingnya keberadaan organisasi internasional dalam rangka

mewujudkan stabilitas dunia dalam kerangka multi-polar system based on regional organization.

Dalam mata kuliah ini juga membahas mengenai institutional logic yang merupakan sebuah buzz-

word dalam pembahasan mengenai organisasi internasional juga perbedaan institutional logic

dengan new institutionalism.

Page 2: Satuan Acara Perkuliahan -  · PDF fileProgram Studi : Ilmu Hubungan Internasional ... 40% (Makalah dan Presentasi Individu) ... Organisasi Internasional dan

2

Peran aktor regional tersebut ditunjang dengan semakin kuatnya posisi Non-Governmental

Organizations (NGOs) dan Global Civil Society (GCS), ditambah dengan Multi National

Cooperations (MNCs) dalam percaturan politik dan ekonomi global yang mempertegas

keberadaan organisasi internasional. Dengan adanya mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat

mengenal, mengetahui, memahami, serta menganalisa keberadaan organisasi internasional, baik

dalam kooridor Inter-Governmental Organizations (IGOs), INGOs, MNCs, Humanitarian

Assistance, dan lain sebagainya. Selain itu, mata kuliah ini didesain untuk mengajak mahasiswa/i

lebih banyak berinteraksi dalam bentuk diskusi sehingga mata kuliah ini boleh dikatakan bersifat

dua arah. Pada akhirnya sharing informasi yang dilakukan akan meningkatkan kemampuan

analisis mahasiswa/i dalam menjawab suatu permasalahan atau kasus yang ada.

Sifat ujian UTS/ UAS :

Waktu ujian UTS/ UAS : Disesuaikan dengan bobot soal ujian

Komposisi nilai : Tugas : 30% (Review Artikel dan Presentasi Individu)

UTS : 30% (open book)

UAS : 40% (Makalah dan Presentasi Individu)

Kredit Ekstra : Bersifat fleksibel. Penilaian didasarkan pada karya tulis yang pernah dipublikasikan di media

massa atau jurnal, baik dalam bentuk artikel maupun resensi buku. Selain itu, keaktifan

mahasiswa/i selama diskusi di kelas juga akan menjadi nilai tambah. Sebagai tambahan setiap

perkuliahan akan dibuka dengan tanya jawab mengenai mata kuliah yang akan dibahas. Untuk itu,

mahasiswa/i wajib membaca terlebih dahulu materi yang akan dibahas sebelumnya (perhatikan

SAP). Bagi yang mampu menjelaskan materi dengan baik akan mendapatkan poin tambahan,

sedangkan yang tidak bisa menjelaskan materi sama sekali akan mendapat hukuman dengan

membuat review tambahan.

Page 3: Satuan Acara Perkuliahan -  · PDF fileProgram Studi : Ilmu Hubungan Internasional ... 40% (Makalah dan Presentasi Individu) ... Organisasi Internasional dan

3

Kontrak Perkuliahan:

1. Mahasiswa diharapkan hadir tepat waktu sebagaimana jadwal kelas sebagaimana telah disepakati. Tidak ada toleransi keterlambatan. Jika

mahasiswa hadir melewati batas kesepakatan, maka mahasiswa yang bersangkutan tetap dipersilahkan mengikuti perkuliahan pada hari tersebut,

namun tidak diperkenankan untuk mengisi daftar hadir.

2. Absensi mengacu kepada pedoman Fakultas. Dalam hal ini, batas ketidakhadiran mahasiswa adalah sebanyak 3 (tiga) kali perkuliahan tatap muka,

atau sebanyak 75% dari total perkuliahan tatap muka. Jika tidak hadir lebih dari ketentuan tersebut tanpa pemberitahuan tertulis atau alasan yang

jelas, maka mahasiswa tersebut tidak dapat mengikuti ujian akhir semester (UAS)

3. Setiap mahasiswa wajib membaca setiap bahan bacaan wajib sebelum kelas dimulai. Akan diberlakukan sistem morning shock yang

merupakan quiz lisan bagi peserta kelas serta punishment bagi setiap peserta kelas yang tidak dapat menjawab quiz yang diberikan.

4. Pengumpulan Makalah Akhir Semester dilaksanakan pada hari yang telah ditentukan. Tidak ada susulan bagi mahasiswa yang tidak hadir pada

hari ujian dilaksanakan, kecuali untuk alasan-alsan yang dapat ditoleransi berdasarkan pedoman fakultas. Tidak ada toleransi keterlambatan

Penyerahan Makalah Akhir.

5. Reviews dikumpulkan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Keterlambatan akan membuat mahasiswa yang bersangkutan mendapatkan nilai 0 (nol)

untuk review yang seharusnya dibuat.

6. Mahasiswa tidak mempergunakan telepon seluler selama kelas berlangsung.

7. Mahasiswa tidak diperkenankan keluar masuk selama kelas berlangsung tanpa ada izin dan alasan yang jelas.

8. Sanksi bagi tindakan plagiarisme adalah ketidaklulusan pada mata kuliah ini.

9. Tugas dicetak di atas kertas bolak-balik.

KEBIJAKAN INTEGRITAS AKADEMIS (!) Semua tugas mata dalam mata kuliah ini harus benar-benar merupakan hal yang orisinil, karya mahasiswa yang otentik. Pelanggaran terhadap

kebijakan integritas akademik seperti berupa plagiasi, akan mendapatkan sanksi yang sangat keras berupa diskualifikasi total.

Teknik Penulisan Review :

Tugas review dilangsungkan sebanyak 4 kali selama masa perkuliahan. Pengumpulan review dilakukan pada pertemuan ke-5, ke-7, ke-11,

dan ke-13. Jika lewat dari waktu yang telah ditentukan tidak akan diterima dengan alasan apapun. (No E-Mail Please!).

Minimal 1 artikel pembanding dengan komposisi 30% resume artikel, 30% resume 1 artikel pembanding, 30% analisa reviewer, dan 10%

kesimpulan.

Format penulisan: Cambria; Font 11; Spasi 1,5; Margin: 3-2-2-3; A4; Jumlah kata: 1500 kata (cantumkan word count). Dicetak bolak-balik.

Tata cara penulisan, lihat Lampiran 1.

Page 4: Satuan Acara Perkuliahan -  · PDF fileProgram Studi : Ilmu Hubungan Internasional ... 40% (Makalah dan Presentasi Individu) ... Organisasi Internasional dan

4

Teknik Presentasi Individu :

Presentasi Individu akan dilakukan setiap pertemuan (mulai pertemuan ke-4) di setiap awal perkuliahan. Jumlah penyaji ditentukan kemudian

(menyesuaikan jumlah mahasiswa).

Bahan yang akan dipresentasikan ditentukan oleh tim pengajar dan diumumkan setiap minggunya pada awal perkuliahan.

Buat 4 halaman resume dari analisa kasus yang telah dibuat.

Penilaian terdiri dari tiga komponen: komunikatif, substantif, interaktif.

Teknik Penulisan Makalah :

Topik makalah akan mengacu pada 4 (empat) cluster yakni International Law, Security (war, peace, peacekeeping operation, human

security, poverty, famine, humanitarian assistance, etc), Trade, Economy, and Financial (business, trade, crises, etc), dan Democracy and

Human Right (women’s right, democratization, LGBT rights, etc). Mahasiswa bebas mengajukan topik apapun selama masih relevan dengan

cluster dimaksud dan tidak boleh ada pembahasan yang sama dalam 1 kelas.

Outline makalah, terdiri dari latar belakang dan rumusan masalah, diserahkan pada minggu (pertemuan) ke-6 dengan opsi revisi hingga

minggu ke-8. Jika lewat dari minggu ke-6, akan terjadi pengurangan nilai (-5) setiap minggu yang terlewati. Contoh outline, lihat Lampiran

2.

Format makalah: Pendahuluan (latar belakang, rumusan dan kerangka teori); pembahasan; dan kesimpulan.

Format penulisan: Cambria; Font 11; Spasi 1,5; Margin: 3-2-2-3; A4; Jumlah kata: 2,700-3,000 kata (diluar halaman judul, footnote, dan daftar

pustaka).

Makalah dikumpulkan pada waktu yang telah ditentukan dan dipresentasikan dihadapan tim pengajar.

Masing-masing pemakalah diberi waktu selama 10 menit untuk mempresentasikan makalahnya dan dilanjutkan dengan sesi tanya ─ jawab.

Cara penulisan footnote dan daftar pustaka, lihat Lampiran 3.

Daftar Referensi :

1. Barkin, J. Samuel. 2006. International Organization: Theories and Institution. New York: Palgrave MacMillan

2. Hasenclever, Andreas. et.al.,1997. Theories of International Regime. Cambridge: Cambridge University Press.

3. Sutch, Peter dan Juanita Elias. 2007. International Relations The Basics, Chapter 5 “Challenging Anarchy”. New York dan London:

Routledge.

4. Mills, Sara. 2004. Discourse. New York dan London: Routledge.

Page 5: Satuan Acara Perkuliahan -  · PDF fileProgram Studi : Ilmu Hubungan Internasional ... 40% (Makalah dan Presentasi Individu) ... Organisasi Internasional dan

5

5. Baylis, John. dan Smith, Steve (ed). 2001. The Globalization of World Politics: An Introduction to International Relations. Oxford: Oxford

University Press.

6. Alter, Karen J. 2001. Who Are the “Masters of the Treaty”? European Governments and the European Court of Justice. Massachusets: The

MIT Press

7. Weatherbee, Donald E., 2005. International Relations in South East Asia: The Struggle for Autonomy, Lanham: Rowman & Littlefield

Publishers Inc.

8. Coicaud, Jean Michel dan Heiskanen, Veijo (ed). 2001. The Legitimacy of International Organizations. Tokyo: United Nations University

Press.

9. Hanhimӓki, Jussi M. 2008. The United Nations A Very Short Intoriduction, Oxford: Oxford University Press.

10. Germain, Randall D. dan Michael Kenny. 2005. The Idea of Global Civil Society Politics and Ethics in Globalizing Era. New York: Routledge.

11. Krasner, Stephen. 1999. Sovereignty Organized Hypocrisy. Princeton: Princeton University Press.

12. Peet, Richard. 2003. The Unholy Trinity: The IMF, World Bank, and WTO. Kuala Lumpur: SIRD.

13. Pinder, John, dan Usherwood, Simon. 2007. European Union: A Very Short Introduction. Oxford: Oxford University Press.

14. Wunderlich, Jens-Uwe. 2007. Regionalism, Globalization, and International Order. Hampshire: Ashgate.

15. Coffey, Peter, dan Riley, Robert J. The Reform of International Institutions: The IMF, World Bank, and WTO.

16. Iriye, Akira. 2002. Global Community The Role of International Organizations in the Making of the Contemporary World. Los Angeles:

University of California Press.

17. Simmons, Beth A. dan Richard H. Steinberg. 2006. International Law and International Relations. Cambridge: Cambridge University Press.

18. Rosenau, James N. dan Ernst-Otto Czempiel (eds.) 1992. Governance without Government. Cambridge: Cambridge University Press.

19. Walker, James W. St.G dan Andrew S. Thompson. 2008. The Emergence of Global Civil Society. Wilfried Laurier University Press.

20. Clark, John. 2003. Worlds Apart Civil Society and the Battle for Ethical Globalization. London: Earthscan Publication Ltd.

21. Ӧzsahin, Ersin. 2010. The International Constraints om Regime Changes: How Globalization Hinders the Prospects for Democratization.

22. Vedder, Anton (ed). 2007. NGO Involvement in International Governance and Policy: Source of Legitimacy. Martinus Nijhof Publisher.

Page 6: Satuan Acara Perkuliahan -  · PDF fileProgram Studi : Ilmu Hubungan Internasional ... 40% (Makalah dan Presentasi Individu) ... Organisasi Internasional dan

6

23. United Nations. 2007. Basic Facts of United Nations. New York: United Nations.

24. Akehurst, Peter. 1997. Modern Introduction to International Law. London: Routledge.

25. Direktorat Jendral Informasi dan Diplomasi Publik. 2007. ASEAN: Selayang Pandang. Jakarta: Deplu.

26. Duignan, Peter. 2000. NATO: Its Past, Present, and Future. California: Hoover Institution Press.

27. Flores, Jamil Maidan. 2000. ASEAN: How It Works. Jakarta: Sekretariat ASEAN.

28. Hendrikson, Ryan C. 2006. Diplomacy and War at Nato: The Secretary General and Military Action After the Cold War. Missouri: University

of Missouri Press.

29. Moore, Rebecca R. 2007. NATO’s New Mission: Projecting Stability in a Post Cold War World. Westport: Greenwood Publishing Group.

30. Toddy, Philip.1997. An Historical Introduction to European Union. London: Routledge.

31. Friedman, Thomas. 2005.How Companies Cope dalam the World is Flat: the Brief History of Globalized World, London: Allen Lane

32. Soederberg, Susanne.2006.Global Governance and Corporate Social Responsibility dalam Global Governance in Question, London: Pluto

Press

33. Wolf, Martin. 2005.Cowed by Corporation dalam Why Globalization Works, New Haven: Yale Notabene

34. Brinkerhoff, Jennifer M. 2007. NGOs and Millenium Development Goals. New York: Palgrave Macmillan.

35. Greenwood, Royston., et.al. The Sage Handbook of Organizational Institutionalism. London: Sage.

Catatan : Mahasiswa diperkenankan untuk menggunakan referensi bacaan di luar dari referensi yang telah ditentukan.

Page 7: Satuan Acara Perkuliahan -  · PDF fileProgram Studi : Ilmu Hubungan Internasional ... 40% (Makalah dan Presentasi Individu) ... Organisasi Internasional dan

7

Pokok Bahasan Perkuliahan

Minggu

Ke- Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan

Metode

Pengajaran

Media/

Alat Tugas Ref

Tujuan Instruksional

Khusus

1

Pengantar Silabus

dan Kuliah Perkenalan seputar mata

kuliah

Menjelaskan sistem

perkuliahan

Menjelaskan mekanisme

tugas dan ujian

Ceramah dan

Diskusi

OHP/In

Focus bila

diperlukan

- Mahasiswa/i diharapkan

mampu mengikuti

perkuliahan dengan baik

sesuai sistem yang berlaku;

Mahasiswa/i diharapkan

mampu mengetahui dan

melihat perkembangan

sejarah keberadaan OI;

Mahasiswa/i diharapkan

mampu mencari persamaan

dan perbedaan OI di setiap

periodenya.

2

Negara: Kedaulatan

dan Implikasinya Sejarah tentang lahirnya

Kedaulatan Negara

Mendiskusikan pro-

kontra konsep

kedaulatan negara dalam

OI

Batasan dan wewenang

negara dalam OI dan

sebaliknya

Redefinisi Kedaulatan?

Diskusi OHP/In

Focus bila

diperlukan

5, 11,

24 Mahasiswa/i diharapkan

mampu memahami sejarah

terbentuknya negara sebagai

sebuah entitas yang menjadi

aktor utama dalam studi

Ilmu Hubungan

Internasional.

Mahasiswa/i diharapkan

mampu menganalisis

tantangan Organisasi

Internasional bagi

kedaulatan negara;

Mahasiswa/i diharapkan

mampu menganalisis

interaksi antara negara di

dalam OI dan sistem

internasional;

Mahasiswa/i diharapkan

Page 8: Satuan Acara Perkuliahan -  · PDF fileProgram Studi : Ilmu Hubungan Internasional ... 40% (Makalah dan Presentasi Individu) ... Organisasi Internasional dan

8

mampu untuk melakukan

analisa tentang redefinisi

kedaulatan.

3

“Challenging

Anarchy?”,

Organisasi

Internasional dan

Rezim Internasional

Sejarah perkembangan

OI mulai dari zaman

Yunani Kuno sampai

pendirian Liga Bangsa-

Bangsa (LBB)

Definisi, fungsi,

klasifikasi, dan tujuan

OI

Natur Rezim

Internasional dan

pendekatan dalam rezim

internasional

Perbedaan OI dengan

rezim internasional

Diskursus power dalam

OI maupun Rezim

Internasional

Perdebatan

paradigmatik dalam

menganalisa Organisasi

Internasional

(Liberalisme,

Konstruktivisme,

Posmodernisme,

Realisme, Marxisme)

Diskusi OHP/In

Focus bila

diperlukan

1, 2, 3,

5, 8,

16, 17,

21

Mahasiswa/i diharapkan

mampu memahami apa yang

dimaksud dengan OI;

Mahasiswa/i diharapkan

mampu memahami apa yang

dimaksud dengan Rezim

Internasional;

Mahasiswa/i diharapkan

mampu mencari persamaan

dan perbedaan antara satu

OI dengan yang lainnya;

Mahasiswa/i diharapkan

mampu membedakan antara

OI dengan Rezim

Internasional;

Mahasiswa/i diharapkan

mampu memahami

pendekatan di dalam

memahami OI dan Rezim

Internasional;

Mahasiswa/i diharapkan

mampu memahami dan

melakukan analisa terkait

dengan perdebatan

paradigmatic dalam

menganalisa OI.

4

Diskursus dalam

Organisasi

Internasional

Mendiskusikan tentang

diskursus yang terdapat

dalam organisasi

internasional

Analisa akan

Diskusi dan

Presentasi

Individu

OHP/In

Focus bila

diperlukan

4 Memahami apa yang

dimaksud dengan diskursus

dan bagaimana diskursus-

diskursus tersebut menjadi

salah satu platform bagi

Page 9: Satuan Acara Perkuliahan -  · PDF fileProgram Studi : Ilmu Hubungan Internasional ... 40% (Makalah dan Presentasi Individu) ... Organisasi Internasional dan

9

kemunculan OI serta

diskursus yang inheren

di dalamnya

keajegan OI;

Mahasiswa/i diharapkan

mampu mengutarakan

diskursus apa yang terdapat

dalam organisasi

internasional;

Mahasiswa/i diharapkan

mampu menganalisa kaitan

antara diskursus yang

ditemukan dalam OI dan

pengaruhnya terhadap

tatanan internasional.

5

Institutional Logic:

How a buzz-word

can be a problem?

Memahami institutional

logic sebagai sebuah

buzz-word sehingga

maknanya terdistorsi

dan menjadi sesuatu

yang taken for granted

Penelusuran terhadap

refleksi akan definisi

dan kontribusi teoritis

serta metodologis yang

bisa ditawarkan dalam

menganalisa institusi

Memahami kontradiksi

baik secara praktis

(practices) maupun dari

segi kepercayaan

(beliefs) yang inheren

terdapat dalam institusi.

Diskusi dan

Presentasi

Indvidu

OHP/In

Focus bila

diperlukan

Review

1

35 Mahasiswa/i diharapkan

mampu memahami

perubahan nilai dan budaya

yang terdapat di dalam

organisasi;

Mahasiswa/i diharapkan

mampu memahami logika

institusional dan

perbedaannya dengan new

institutionalism;

Mahasiswa/i diharapkan

mampu memahami meta

teori dari institutional logic.

6

Global Governance

dan Good

Governance

Good Governance dan

Global Governance

dalam studi ilmu HI

Diskursus demokrasi

Diskusi dan

Presentasi

Individu

OHP/In

Focus bila

diperlukan

Outline 18, 21 Memahami diskursus

mengenai tata

kepemerintahan global

dalam Hubungan

Page 10: Satuan Acara Perkuliahan -  · PDF fileProgram Studi : Ilmu Hubungan Internasional ... 40% (Makalah dan Presentasi Individu) ... Organisasi Internasional dan

10

serta kaitannya dengan

Global Good

Governance

Skenario keberlanjutan

bagi Global Governance

Pendekatan dalam

memahami Global

Governance

Internasional khususnya

Organisasi Internasional;

Signifikansi dari diskursus

tersebut terutama terkait

dengan bagaimana Global

Governance diyakini

sebagai sebuah mekanisme

kepemerintahan yang dapat

menangani secara efektif

berbagai permasalahan yang

berkarakter transansional;

Mahasiswa/i diharapkan

mampu memahami

pendekatan yang digunakan

dalam memahami Global

Governance;

Mahasiwa/i mampu untuk

menganalisa lebih lanjut

mengenai skenario atas

keberlanjutan bagi Global

Governance.

7

Global Civil

Society: The Global

Legitimacy Game

Globalization— Agony

or Ecstasy?

Globalisasi Civil Society

The Idea(l) of Global

Civil Society

Kontestasi Global Civil

Society

Global Civil Society and

Global Govermentality

Civil Society dalam Era

Jejaring (Network Era)

Civil Society,

Globalisasi, dan

Diskusi dan

Presentasi

Individu

Review

2

10, 19,

20 Memaknai globalisasi

sebagai sesuatu yang tidak

given, termasuk perdebatan

mengenai kemunculannya;

Memahami dan memaknai

ide dari kemunculan Global

Civil Society beserta

kontestasi akan kemunculan

dan eksistensinya;

Aware akan kedekatan dan

keterputusan yang terjadi

antara perdebatan atas

Global Civil Society (GCS)

Page 11: Satuan Acara Perkuliahan -  · PDF fileProgram Studi : Ilmu Hubungan Internasional ... 40% (Makalah dan Presentasi Individu) ... Organisasi Internasional dan

11

Gelombang Protes

Kemunculan multitude.

dengan dunia ‘nyata’ dalam

politik global;

Gelombang protes yang

berbasiskan pada GCS dan

bagaimana people dalam Era

Terjejaring.

8 Ujian Tengah Semester (UTS)

9

Regionalisme:

Integrasi Negara-

Negara (?)

Mendiskusikan

mengenai pembentukan

organisasi regional (latar

belakang dan sejarah)

Mendiskusikan

tantangan yang dihadapi

oleh organisasi regional

Organisasi regional

sebagai stabilisator

sistem internasional.

Dinamika problem yang

dihadapi organisasi

regional.

Mendiskusikan tiga

organisasi regional

dengan latar belakang

sejarah yang berbeda,

yakni NATO, EU, dan

ASEAN

Diskusi dan

Presentasi

Individu

9, 13,

14, 25.

26. 27,

28, 29,

30

Mahasiswa/i diharapkan

mampu memahami

perkembangan dari

organisasi regional yang

ada;

Memahami dan menganalisa

tantangan yang dihadapi

oleh masing-masing

organisasi regional.

10

Non-Governmental

Organizations

(NGOs) dan

International Non-

Governmental

Organizations

(INGOs)

Mendiskusikan sejarah

dan perkembangan

INGOs dan NGOs

Mendiskusikan peran

INGOs dan NGOs

dalam arena politik

internasional

Diskusi dan

Presentasi

Individu

OHP/In

Focus bila

diperlukan

1, 22,

34 Mahasiswa/i diharapkan

mampu memahami apa yang

dimaksud dengan INGOs

dan NGOs berikut sejarah

perkembangannya;

Mahasiswa/i diharapkan

mampu menganalisis peran

Page 12: Satuan Acara Perkuliahan -  · PDF fileProgram Studi : Ilmu Hubungan Internasional ... 40% (Makalah dan Presentasi Individu) ... Organisasi Internasional dan

12

Mendiskusikan peluang

dan tantangan INGOs

dan NGOs di masa

depan

dan wewenang INGOs dan

NGOs dalam suatu negara.

11

Multi National

Coorperations

(MNCs)

Mendiskusikan sejarah

dan perkembangan

MNCs

Mendiskusikan peran

MNCs dalam arena

politik internasional

Mendiskusikan peluang

dan tantangan MNCs di

masa depan

Mendiskusikan

mengenai gerakan

#occupy sebagai

tantangan bagi eksistensi

MNCs

Mendiskusikan peran

Corporate Social

Responsibility (CSR)

dalam kaitannya dengan

MNCs serta Global

Governance.

Diskusi dan

Presentasi

Individu

Review

3

1, 31,

32, 33 Mahasiswa/i diharapkan

mampu memahami apa yang

dimaksud dengan MNCs

berikut sejarah

perkembangannya;

Mahasiswa/i diharapkan

mampu menganalisis peran

dan wewenang MNCs

dalam suatu negara.

Mahasiswa/i diharapkan

mampu menganalisa CSR

yang bersifat global dan

mengarahkan pada suatu

norma bersama;

Mahasiswa/i diharapkan

mampu memahami lahirnya

sistem good governance

sebagai akibat dari CSR.

12

Perserikatan

Bangsa-Bangsa

(PBB)

Mendiskusikan sejarah,

fungsi, dan tujuan PBB

Mendiskusikan organ-

organ utama dalam PBB

Mendiskusikan

beberapa organ otonom

dalam PBB

Mendiskusikan isu-isu

yang sekarang sedang

hangat dalam PBB,

Diskusi dan

Presentasi

Individu

OHP/In

Focus bila

diperlukan

9, 16,

23, 24 Mahasiswa/i diharapkan

mampu memahami raison

d’etre pembentukan PBB

dan perbedaannya dengan

LBB;

Mahasiswa/i diharapkan

mampu mengenali tugas dan

fungsi organ-organ utama,

seperti: MU, DK, MI,

ECOSOC, Sekjen, dan DP;

Page 13: Satuan Acara Perkuliahan -  · PDF fileProgram Studi : Ilmu Hubungan Internasional ... 40% (Makalah dan Presentasi Individu) ... Organisasi Internasional dan

13

seperti: reformasi

maupun MDGs (post-

2015)

Mahasiswa/i diharapkan

mampu menganalisis peran

PBB dalam mewujudkan

perdamaian dunia;

Mahasiswa/i diharapkan

mampu untuk menganalisa

keberlangsungan dan

tantangan, khususnya dalam

hal pembangunan, yang

dihadapi MDGs.

13

Bretton Woods :

System in

International Order

Mendiskusikan sejarah

Bretton Woods hingga

menjadi sebuah sistem

sebuah tatanan yang

hidup.

Mendiskusikan hasil

dari konferensi tersebut.

Mendiskusikan efek

yang ditimbulkan dari

sistem tersebut.

Diskusi dan

Presentasi

Individu

OHP/In

Focus bila

diperlukan

Review

4

12, 24 Mahasiswa/i diharapkan

mampu memahami raison d’

etre diselenggarakannya

pertemuan tersebut;

Mahasiswa/i dapat

menganalisis efek yang

ditimbulkan dari sistem

tersebut.

14

Polyjuice Effect,

The Economic

Institutional Trio:

World Bank, IMF,

and World Trade

Organization

Mendiskusikan latar

belakang sejarah dan

tujuan pembentukan dari

3 institusi ekonomi

dunia (Bank Dunia,

IMF, dan WTO)

Memahami praktik aid

dan loan IMF dan

dampaknya

Memahami praktik aid

dan loan WB dan

dampaknya

Memahami pengaruh

pemberlakuan poin-poin

Diskusi dan

Presentasi

Individu

OHP/In

Focus bila

diperlukan

Mahasiswa/i diharapkan

mampu memahami alasan

pembentukan IMF, Bank

Dunia, dan WTO;

Mahasiswa/i dapat

menganalisis peran dan

pengaruh IMF, Bank Dunia,

dan WTO pada dunia;

Mahasiswa/i diharapkan

mampu menganalisa efek

polyjuice yang dimiliki oleh

ketiga institusi ekonomi

dunia.

Page 14: Satuan Acara Perkuliahan -  · PDF fileProgram Studi : Ilmu Hubungan Internasional ... 40% (Makalah dan Presentasi Individu) ... Organisasi Internasional dan

14

WTO bagi dunia

Mendiskusikan dampak

dari ketiga institusi

ekonomi dunia dan efek

polyjuice yang inheren

di dalamnya.

15

Masa Depan

Organisasi

Internasional

Menjelaskan perbedaan

antara

kosmopolitanisme,

nasionalisme dan

fundamentalisme

Menganalisa perbedaaan

identitas sebagai

problem dalam

organisasi Internasional

Mencari prakondisi bagi

terbentuknya identitas

kolektif

OHP/In

Focus bila

diperlukan

Mahasiswa/i diharapkan

mampu memahami

perbedaan antara

kosmopolitanisme,

nasionalisme, dan

fundamentalisme;

Mahasiswa/i diharapkan

mampu memahami problem

identitas sebagai salah satu

problem mendasar dalam

OI;

Mahasiswa/i diharapkan

mampu memahami

bagaimana diskursus

mengenai identitas kolektif

ditanamkan dalam OI;

Mahasiswa/i diharapkan

mampu menganalisa masa

depan OI di tengah

maraknya protes dan

dipertanyakannya

akuntabilitas OI khususnya

bagi perdamaian dan

keamanan dunia serta

penyediaan dunia yang lebih

baik.

16 UAS (Ujian Akhir Semester)

Page 15: Satuan Acara Perkuliahan -  · PDF fileProgram Studi : Ilmu Hubungan Internasional ... 40% (Makalah dan Presentasi Individu) ... Organisasi Internasional dan

15

LAMPIRAN 1

Tata cara penulisan review:

Review Card – Article (Journal/Reader)

[Nama Penulis, “Judul Artikel,” Nama Jurnal, Volume(Issue), Tahun]

Background Concerns / Problems

The “why” & “so what”

Aims/ strategies to address problem

Framework (theoretical /

assumption)

Main argument Supplementary

argument Reviewer’s Notes

(praise/critics)

- - - - - - -

Tips pengisian:

- Baca artikel sambil ditandai sesuai kolom-kolom review card ini.

- Tulis/copy-paste kalimat-kalimat (yang sudah ditandai) tadi ke kolom-kolom berikut.

o Sertakan tanda kutip (“ ”) untuk kalimat yang dikutip langsung.

o Sertakan juga halaman dari mana kalimat tersebut dikutip di setiap akhir kutipan.

o Tips untuk copy-paste dari file .pdf: salin dahulu kalimat tersebut ke Notepad (file .txt), lalu rapikan paragrafnya, baru salin ke review

card ini.

NB: Hal ini demikian karena apabila langsung disalin, maka format bawaan dari file artikel .pdf tersebut akan berkonflik dengan

format Word dari review card ini; penyalinan ke Notepad berfungsi untuk menetralisir format .pdf tadi.

- Pangkas redudansi/pengulangan kalimat yang tertera di kolom; rangkum atau parafrasekan kalimat yang bertele-tele.

- Tuangkan dalam bentuk paragraf.

- Enjoy!

Page 16: Satuan Acara Perkuliahan -  · PDF fileProgram Studi : Ilmu Hubungan Internasional ... 40% (Makalah dan Presentasi Individu) ... Organisasi Internasional dan

16

LAMPIRAN 2 Outline

PERANAN IMO (INTERNATIONAL MARITIME ORGANIZATION) DALAM MENJAGA KEAMANAN DAN KESELAMATAN

PELAYARAN INTERNASIONAL DI INDONESIA

1. Latar Belakang

Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang cukup strategis. Terdapat berbagai macam sumber daya kekayaan alam di negara ini.

Indonesia juga merupakan sebuah negara kepulauan dengan wilayah laut atau perairan yang sangat luas. Jalur-jalur laut strategis yang ada di Indonesia

digunakan sebagai jalur-jalur pelayaran, baik pelayaran dalam negeri maupun pelayaran internasional. Aktifitas pelayaran di wilayah perairan

Indonesia ini berfungsi sebagai jalur-jalur pelayaran untuk perdagangan (baik domestik maupun perdagangan luar negeri), pelayaran transportasi laut,

dan sebagainya.

Agar aktifitas pelayaran internasional di wilayah perairan Indonesia dapat berjalan secara efektif, maka dibutuhkan adanya keamanan dan

kenyamanan untuk keselamatan pelayaran internasional di wilayah perairan Indonesia. Oleh sebab itu, untuk menjaga keamanan dan keselamatan

aktifitas pelayaran internasional Indonesia tersebut, dalam hal ini Indonesia pun melakukan kerja sama dengan sebuah organisasi internasional yakni

IMO (International Maritime Organization). Organisasi internasional ini merupakan sebuah badan khusus di bawah naungan organisasi PBB yang

didirikan pada tahun 1948. Organisasi Internasional ini beranggotakan 169 negara, dimana Indonesia sebagai salah satu negara anggotanya yang cukup

memiliki potensi dalam hal wilayah lautnya. Indonesia menjalin kerja sama dengan IMO dan menjadi anggotanya sejak tahun 19611.

Indonesia sebagai negara kepulauan dan negara maritim terbesar di dunia memiliki kepentingan yang luas dalam keanggotaan dan kerja samanya

dengan IMO. Oleh sebab itu, peranan IMO dalam hal ini dapat mendukung Indonesia untuk menciptakan wilayah perairan laut yang efektif yang

diinginkan sebagai jalur pelayaran.

1 “IMO”, didapat dari: www.library.upnvj.ac.id/pdf/s1hi09/204613018/bab4.pdf, diakses pada: 21 September 2012.

Page 17: Satuan Acara Perkuliahan -  · PDF fileProgram Studi : Ilmu Hubungan Internasional ... 40% (Makalah dan Presentasi Individu) ... Organisasi Internasional dan

17

2. Rumusan Masalah

Bagaimana bentuk peranan IMO (International Maritime Organization) dalam upaya menjaga keamanan dan keselamatan pelayaran internasional

di wilayah perairan Indonesia dan dampaknya bagi pelayaran internasional di perairan Indonesia tersebut?

Page 18: Satuan Acara Perkuliahan -  · PDF fileProgram Studi : Ilmu Hubungan Internasional ... 40% (Makalah dan Presentasi Individu) ... Organisasi Internasional dan

18

LAMPIRAN 3 The Chicago Manual of Style, digunakan untuk penulisan catatan kaki dan juga daftar pustaka. 1. Tertib mengutip

Kutipan langsung dan atau kutipan tidak langsung berdampak pada cara memasukkannya di dalam teks. Kedua macam kutipan tersebut mempunyai perbedaan dalam cara mencetak kutipan yang bersangkutan. a. Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris

Kutipan langsung yang panjangnya (setelah dikutip) tidak lebih dari empat baris dimasukkan dalam teks. Adapun tertibnya ialah sebagai berikut : 1) Bagian yang merupakan kutipan diapit dengan tanda kutip ; 2) Jarak antara satu baris dengan baris yang lain dua spasi (sama dengan baris-baris teks yang lainnya ; 3) Setelah tanda kutip akhir kutipan diberi nomor urut petunjuk kutipansetengah spasi keatas (Foot Note) 4) Bila menggunakan nomor urut petunjuk, harus diikuti dengan pembuatan catatan kaki dibagian bawah halaman yang sama ; 5) Bila didalam kutipan terdapat kutipan lagi, kutipan yang kedua diapit dengan tanda kutip tungal (‘…..’)

b. Kutipan langsung yang lebih dari empat baris Kutipan melebihi empat baris (setelah dikutip) ditulis terpisah dengan teks. Adapun tertibnya adalah sebagai berikut : 1) Kutipan dapat menggunakan tanda kutip dan dapat tidak; 2) Kutipan dibuat alinea baru dengan jarak 2.5 spasi dari alinea sebelumnya; 3) Jarak baris dengan baris kutipan 1 spasi;

4) Seluruh bagian kutipan ditulis menjorok ke dalam antara 5‐7 ketukan, dan apabila kutipan ditulis dengan alinea baru baris pertama dari kiri

kutipan ditulis masuk lagi 5‐7 ketukan; 5) Sesudah kutipan diberi nomor petunjuk agar diangkat sedikit besar 0.5 spasi (Foot Note); 6) Bila dalam kutipan terdapat kutipan lagi, dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu (a) menggunakan tanda kutip tunggal (‘….’) untuk kutipan yang

ada di dalam kutipan; dan (b) bila kutipan tidak menggunakan tanda kutip, kutipan yang ada didalam kutipan tersebut diapit denga kutip ganda. c. Kutipan tidak langsung

Kutipan tidak langsung merupakan kutipan pendapat orang yang hanya mengambil sari pati ide. Kalimat‐kalimat dalam kutipan tidak langsung merupakan rumusan penulis. Adapun tertibnya adalah sebagai berikut : 1) Kutipan diintegrasikan ke dalam teks ; 2) Kutipan tidak diberi tanda kutip; 3) Tidak ada pembedaan spasi; d. Sesudah kutipan diberi nomor petunjuk agar diangkat sedikit besar 0.5 spasi (Foot Note).

2. Pengertian dan Tata Cara Pembuatan Catatan Kaki (Foot Note) dengan Menggunakan The Chicago Manual of Style a. Pengertian

Adapun yang dimaksud dengan catatan kaki adalah semua keterangan yang berkaitan dengan uraian (teks) yang ditulis dibagian bawah halaman yang

sama. Apabila keterangan semacam itu disusun dibagian akhir keterangan biasanya disebut keterangan saja. Catatan kaki bukan semata‐mata dimaksudkan untuk menunjuk sumber kutipan, melainkan juga dipergunakan untuk memberikan keterangan tambahan terhadap uraian atau teks. Oleh

Page 19: Satuan Acara Perkuliahan -  · PDF fileProgram Studi : Ilmu Hubungan Internasional ... 40% (Makalah dan Presentasi Individu) ... Organisasi Internasional dan

19

karena itu, antara catatan kaki dengan teks sangat erat kaitannya. Kaitan antara teks dan catatan kaki ditandai dengan dipergunakannya nomor-nomor

penuntun yang sama, atau ada juga yang menggunakan tanda‐tanda asterik (*) bila jumlah keterangannya tidak banyak. Bila dalam satu halaman atau bagian ada dua atau lebih yang perlu diberi keterangan, hal itu dapat dilakukan dengan menambah tanda asterik menjadi dua, tiga dan seterusnya. b. Tata cara Membuat Catatan Kaki (FN)

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat catatan kaki yang menyangkut penomoran, penggunaan singkatan‐singkatan, dan penempatannya.

- Penomoran Catatan kaki diberi nomor sesuai dengan nomor pada kutipan. Nomor itu berurutan untuk setiap bab atau untuk setiap karangan. Bila penomoran

hanya dilakukan untuk satu bab, berarti setiap awal bab dimulai dengan catatan nomor baru. Seperti pada kutipan, nomor pada catatan kaki diangkat setengah spasi diatas baris. Tanda catatan kaki diletakkan di ujung kalimat yang dikutip dengan menggunakan angka arab yang diketik naik setengah spasi. Catatan kaki ditulis sesuai dengan nomor dan didasarkan pada standar The Chicago Manual of Style. Catatan kaki pada setiap bab diberi nomor urut dari nomor 1 sampai habis, dan diganti nomor satu kembali pada bab yang baru. Nomor catatan kaki harus terletak pada halaman yang sesuai dengan nomor catatan kaki tersebut. Contoh : pada halaman 2 terdapat kutipan yang bernomor catatan kaki nomor 1 dan nomor 2, maka pada halaman 2 itu juga catatan kaki diletakkan, tidak boleh di halaman 3 ataupun halaman lain. Catatan kaki ditulis dalam satu spasi dan mulai dari tujuh ketukan dari garis margin, dan untuk garis berikutnya langsung dimulai dari garis margin. Kalimat yang dikutip harus dituliskan sumbernya secara lengkap tersurat dalam catatan kaki.

c. Penulisan Catatan Kaki dengan Menggunakan The Chicago Manual of Style 1) Buku

Satu Penulis 1 Maja Zehfuss, Constructivism in International Relations: The Politics of Reality (Cambridge: Cambridge University Press, 2004), 65. Dua Penulis 7 Paul R. Viotti dan Mark V. Kauppi, International Relations Theory: Realism, Pluralism, Globalism (Massachusetts: Allyn and Bacon, 1993), 109 ‐ 114. Empat atau lebih Penulis 15 Scott Burchill et.al., Theories of International Relations (New York: Palgrave, 2005), 262. Editor, Penerjemah atau Pengkompilasi bukan Penulis 6 Richmond Lattimore, penerj., The Iliad of Homer (Chicago: University of Chicago Press, 1951), 91–92. Editor, Penerjemah atau Pengkompilasi sekaligus Penulis 2 Dale C. Copeland, Constructivism and International Relations: Alexander Wendt and His Critic, ed. Stefano Guzzini dan Anna Leander (London: Routledge, 2006), 4. Bab atau Bagian dari Buku 9 Andrew Wiese, “‘The House I Live In’: Race, Class, and African American Suburban Dreams in the Postwar United States,” dalam The New Suburban History, ed. Kevin M. Kruse and Thomas J. Sugrue (Chicago: University of Chicago Press, 2006), 101–2.

Page 20: Satuan Acara Perkuliahan -  · PDF fileProgram Studi : Ilmu Hubungan Internasional ... 40% (Makalah dan Presentasi Individu) ... Organisasi Internasional dan

20

Kata Pengantar atau Pendahuluan dari sebuah Buku 11 Rieger, introduction to Frankenstein; or, The Modern Prometheus, by Mary Wollstonecraft Shelley (Chicago: University of Chicago Press, 1982), xx–xxi.

2) Artikel Jurnal Artikel dalam Jurnal Cetak 23 John Maynard Smith, “The Origin of Altruism,” Nature 393 (1998): 639. Artikel dalam Jurnal Online 31 Mark A. Hlatky et al., "Quality‐of‐Life and Depressive Symptoms in Postmenopausal Women after Receiving Hormone Therapy: Results from the Heart and Estrogen/Progestin Replacement Study (HERS) Trial," Journal of the American Medical Association 287, no. 5 (2002), http://jama.amaassn.org/issues/v287n5/rfull/joc10108.html#aainfo.

3) Artikel Majalah Populer 17 Steve Martin, “Sports‐Interview Shocker,” New Yorker, May 6, 2002, 84.

4) Artikel dalam Surat Kabar 10 William S. Niederkorn, “A Scholar Recants on His ‘Shakespeare’ Discovery,” New York Times, June 20, 2002, Arts section, Midwest edition.

5) Review Buku 11 Gorman, “Endangered Species,” review of The Last American Man, by Elizabeth Gilbert, New York Times Book Review, June 2, 2002, 16.

6) Skripsi, Thesis atau Disertasi 43 M. Amundin, “Click Repetition Rate Patterns in Communicative Sounds from the Harbour Porpoise, Phocoena phocoena” (PhD diss., Stockholm University, 1991), 22–29, 35.

7) Paper yang dipresentasikan dalam suatu pertemuan, seminar atau konferensi 39 Brian Doyle, “Howling Like Dogs: Metaphorical Language in Psalm 59” (paper dipresentasikan pada the annual international meeting for the Society of Biblical Literature, Berlin, Germany, June 19–22, 2002).

8) Sumber Elektronik dalam bentuk Website 44 Evanston Public Library Board of Trustees, “Evanston Public Library Strategic Plan, 2000–2010: A Decade of Outreach,” Evanston Public

Library, http://www.epl.org/library/strategic‐plan‐00.html. 3. Penggunaan Singkatan dalam Kutipan

Untuk menghindari pengulangan sebutan, baik nama pengarang maupun judul buku, maka perlu digunakan singkatan‐singkatan itu adalah : a. Ibid

Dari ibidem yang berarti tempat sama, digunakan untuk menunjukan sumber yang sama (pengarang dan judul) dengan diatasnya. Singkatan Ibid diikuti dengan halaman singkat hlm. Atau p. (page). Dan nomor halaman kutipan. Apabila catatan kaki diantaranya dengan dibawahnya yang menggunakan singkatan Ibid. Berbeda halaman, ada baiknya bila sebelum singkatan Ibid. Dituliskan nama pengarangnya. b. Loc. Cit

Dari ioco citato yang berarti dalam tempat yang dikutip, digunakan untuk catatan kaki yang halamannya sama dengan sumber sebelumnya yang telah diselingi dengan sumber lain. Semula singkatan loc.cit. digunakan untuk menunjukkan sumber yang berupa buku, tetapi harina, majalah, jurnal dan

lain‐lain.. Hal yang perlu diingat dalam penggunaan singkatan loc.cit ialah tidak diikuti dengan halaman beserta nomornya.

Page 21: Satuan Acara Perkuliahan -  · PDF fileProgram Studi : Ilmu Hubungan Internasional ... 40% (Makalah dan Presentasi Individu) ... Organisasi Internasional dan

21

c. op. cit Dari opere citato yang berarti karya telah dikutip), digunakan untuk menunjuk sumber yang sama, tetapi halamannya berbeda dan telah diselingi

oleh sumber lain. Daftar Pustaka

1. Tata Cara Membuat Daftar Pustaka Daftar pustaka atau bibliografi adalah daftar buku atau sumber acuan lain yang mendasari atau menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan

karangan. Penulisan daftar pustaka menggunakan standar yang sama dengan catatan kaki, yaitu The Chicago Manual of Style. 1). Buku

Satu Penulis Zehfuss, Maja. Constructivism in International Relations: The Politics of Reality. Cambridge: Cambridge University Press, 2004. Dua Penulis Viotti, Paul R., dan Mark V. Kauppi. International Relations Theory: Realism, Pluralism, Globalism. Massachusetts: Allyn and Bacon, 1993. Empat atau lebih Penulis

Burchill, Scott, Andrew Linklater, Richard Devetak, Jack Donnelly, Matthew Paterson, Christian Reus‐Smit dan Jacqui True. Theories of International Relations. New York: Palgrave, 2005. Editor, Penerjemah atau Pengkompilasi bukan Penulis Lattimore, Richmond, penerj. The Iliad of Homer. Chicago: University of Chicago Press, 1951. Editor, Penerjemah atau Pengkompilasi sekaligus Penulis Copeland, Dale C. Constructivism and International Relations: Alexander Wendt and His Critic, edited by. Stefano Guzzini dan Anna Leander. London: Routledge, 2006. Bab atau Bagian dari Buku Wiese, Andrew. “‘The House I Live In’: Race, Class, and African American Suburban Dreams in the Postwar United States.” In The New Suburban History, edited by Kevin M. Kruse and Thomas J. Sugrue, 99–119. Chicago: University of Chicago Press, 2006. Kata Pengantar atau Pendahuluan dari sebuah Buku Rieger, James. Introduction to Frankenstein; or, The Modern Prometheus, by Mary Wollstonecraft Shelley, xi–xxxvii. Chicago: University of Chicago Press, 1982.

2). Artikel Jurnal Artikel dalam Jurnal Cetak Smith, John Maynard. “The Origin of Altruism.” Nature 393 (1998): 639–40. Artikel dalam Jurnal Online

Hlatky, Mark A., Derek Boothroyd, Eric Vittinghoff, Penny Sharp, and Mary A. Whooley. "Quality‐of‐Life and Depressive Symptoms in Postmenopausal Women after Receiving Hormone Therapy: Results from the Heart and Estrogen/Progestin Replacement Study (HERS) Trial." Journal of the American Medical Association 287, no. 5 (February 6, 2002), http://jama.amaassn.org/issues/v287n5/rfull/joc10108.html#aainfo.

Page 22: Satuan Acara Perkuliahan -  · PDF fileProgram Studi : Ilmu Hubungan Internasional ... 40% (Makalah dan Presentasi Individu) ... Organisasi Internasional dan

22

3). Artikel Majalah Populer

Martin, Steve. “Sports‐Interview Shocker.” New Yorker, May 6, 2002. 4). Artikel dalam Surat Kabar

Niederkorn, William S. “A Scholar Recants on His ‘Shakespeare’ Discovery.” New York Times, June 20, 2002, Arts section, Midwest edition. 5). Review Buku

Gorman, James. “Endangered Species.” Review of The Last American Man, by Elizabeth Gilbert. New York Times Book Review, June 2, 2002. 6). Skripsi, Thesis atau Disertasi

Amundin, M. “Click Repetition Rate Patterns in Communicative Sounds from the Harbour Porpoise, Phocoena phocoena.” PhD diss., Stockholm University, 1991.

7). Paper yang dipresentasikan dalam suatu pertemuan, seminar atau konferensi Doyle, Brian. “Howling Like Dogs: Metaphorical Language in Psalm 59.” Paper presented at the annual international meeting for the Society of Biblical Literature, Berlin, Germany, June 19–22, 2002.

8). Sumber Elektronik dalam bentuk Website Evanston Public Library Board of Trustees. “Evanston Public Library Strategic Plan, 2000–2010: A Decade of Outreach.” Evanston Public

Library. http://www.epl.org/library/strategic‐plan‐00.html (accessed June 1, 2005).

2. Teknik Penyusunan Daftar Pustaka Adapun teknik penyusunan daftar pustaka ialah sebagai berikut : a) Daftar pustaka disusun secara alfabetis, baik vertikal maupun horizontal. Maksudnya, nama pengarang yang dimulai dengan huruf Aab

diletakkan di atas nama yang dimulai dengan Aac, Aad, Aba, seterusnya. b) Nama pengarang dibalikan, artinya nama panggilan, marga, nama keluarga, dikedepankan. Penggalan nama yang dibalikkan diantarai dengan

tanda koma. c) Daftar nama sebagaimana dimaksud pada nomor (1) setelah dilakukan pembalikan. d) Gelar akademik dan jabatan dapat dicantumkan dan diletakkan selelah nama keseluruhan. Batas nama dengan gelar diberi tanda koma.

e) Daftar pustaka ditulis dari margin kiri dan bila titik cukup ditulis dalam satu baris, maka baris kedua, ketiga dan seterusnya ditulis 5‐7 ketukan kedalam dengan jarak 1 spasi.

f) Jarak antara sumber pustaka yang satu dengan daftar pustaka yang lain adalah 1 spasi.

g) Bila nama pengarang sama, maka penyebutan kedua, ketiga dan seterusnya cukup memberi garis panjang sepanjang 5‐7 ketukan dan diikuti dengan unsur-unsur pustaka yang lain.

h) Bila dalam tahun yang sama diketahui seorang pengarang menyusun lebih dari satu buku, maka diberikan kode a, b, atau c dibelakang tahun terbit.

i) Dalam daftar pustaka tidak perlu dicantumkan halaman (kutipan). j) Daftar pustaka tidak diberi nomor urut. k) Bila pengarang lebih dari satu orang, sumber pustaka berupa majalah, harian, atau karya yang belum diterbitkan, bunga rampai, dan sebagainya.

Berlaku seperti pada catatan kaki. Hanya dalam daftar pustaka tidak digunakan singkatansingkatan lbid, oc. cit., dan loc. cit.