SARI baru

Embed Size (px)

Citation preview

SARI

Tumbuhan hantap (Sterculia urceolata J.E. Smith) merupakan tumbuhan yang tumbuh liar atau kadang juga ditanam sebagai tumbuhan pelindung di pekarangan rumah. Daun dari tumbuhan ini sering digunakan untuk mengobati panas dalam, sariawan, bibir pecah-pecah atau juga dapat digunakan untuk mengobati sakit pada saat kencing. Penelitian yang dilakukan oleh Hendarini (2011) menyatakan bahwa daun hantap mengandung flavonoid, steroid/triterpenoid, saponin dan tanin. Penelitian mengenai kandungan senyawa aktif yang berkhasiat dalam daun hantap masih sangat terbatas. Salah satu senyawa aktif yang berkhasiat adalah flavonoid, oleh karena itu pencarian senyawa aktif flavonoid dalam daun hantap perlu dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis struktur senyawa flavonoid dalam daun hantap dan kemampuan senyawa flavonoid hasil isolasi daun hantap dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus secara difusi sumuran. Ekstraksi untuk memperoleh senyawa flavonoid dalam daun hantap dilakukan dengan metode maserasi yang menggunakan campuran metanol:air dengan dua perbandingan (9:1) selama 24 jam untuk menarik senyawa flavonoid dalam bentuk glikosida dan aglikon, dan dengan perbandingan (1:1) selama 24 jam. Selanjutnya, dilakukan proses isolasi dengan kromatografi kolom yang menggunakan pelarut BAA (4:1:5 v/v) diambil lapisan atas dan fase diam silika gel GF 254. Hasil isolasi dilakukan pengujian aktivitas antibakteri dengan metode difusi sumuran menggunakan konsentrasi 10%, 15% dan 50%. Kontrol positif digunakan amoksisilin 0,005% dan kontrol negatif DMSO. Identifikasi struktur flavonoid dilakukan secara spektrofotometri UV-Vis.Uji pendahuluan yaitu uji glikosida-3-flavonol, uji Shinoda dan uji Taubeck menunjukkan positif adanya senyawa flavonoid dalam daun hantap. Hasil isolasi dengan kromatografi kolom diperoleh 21 fraksi. Zona hambat yang dihasilkan isolat 15% sebesar 1,343 cm, isolat 50% sebesar 1,998 cm dan amoksisilin 0,005% sebesar 2,000 cm sedangkan isolat 10% belum dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus.Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa isolat flavonoid hasil isolasi daun hantap dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian menunjukkan pada identifikasi struktur secara spektrofotometri UV-Vis isolat flavonoid mengarah pada golongan 7,4 dihidroksiflavon atau 7,4 dihidroksiflavonol.

Kata kunci : daun hantap (Sterculia urceolata J.E. Smith), flavonoid, difusi sumuran, Staphylococcus aureus, Spektrofotometri UV-Vis