13
SATUAN ACARA PENYULUHAN PENATALAKSANAAN GAGAL JANTUNG ATAU CHF (Congestive Heart Failure) DISUSUN OLEH : ITSNANUR FASHIKHAH, S.Kep G4D014036 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO

SAP Mini Cex

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SAP

Citation preview

Page 1: SAP Mini Cex

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENATALAKSANAAN

GAGAL JANTUNG ATAU CHF (Congestive Heart Failure)

DISUSUN OLEH :

ITSNANUR FASHIKHAH, S.Kep

G4D014036

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO

FAKULTAS ILMU KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM PROFESI

2014

Page 2: SAP Mini Cex

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Penatalaksanaan yang tepat untuk pasien

gagal jantung (CHF).

Sub Pokok Bahasan : Definisi, penyebab, tanda & gejala penyakit

CHF, kompilkasi serta penatalaksanaannya.

Sasaran : Pasien CHF dan keluarga.

Penyaji : Itsnanur Fashikhah, S.Kep

Waktu : 1 x 15 menit

Hari/Tanggal : Kamis, 30 Oktober 2014 pukul 14.00 WIB

Tempat :Ruang Mawar RSUD Dr. Margono Soekarjo

Purwokerto.

I. Tujuan Intruksional Umum (TIU)

Setelah dilakukan presentasi selama 1 x 15 menit, pasien dan keluarga

mengetahui dan dapat menerapkan penatalaksanaan yang tepat untuk

penyakit CHF.

II. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)

Setelah diberikan pembelajaran selama 1 x 15 menit, pasien dan

keluarga dapat :

a. Mengetahui pengertian penyakit gagal jantung (CHF)..

b. Mengetahui penyebab terjadinya penyakit gagal jantung.

c. Mengetahui tanda dan gejala penyakit gagal jantung.

d. Mengatahui komplikasi penyakit gagal jantung.

e. Mengetahui dan menerapkan penatalaksanaan penyakit gagal

jantung.

III. Kegiatan

NO TAHAP KEGIATAN

PENGAJAR

KEGIATAN SASARAN

1 Pembukaan

(3 menit)

a. Salam dan

perkenalan.

a. Menjawab salam

Page 3: SAP Mini Cex

b. Menjelaskan tujuan

umum dan tujuan

khusus pengajaran.

c. Apersepsi (menggali

pengetahuan sasaran)

tentang pengertian

penyakit gagal

jantung.

b. Mendengarkan.

c. Menjawab

2 Penyajian

(7 menit )

a. Menjelaskan apa yang

dimaksud dengan

gagal jantung.

b. Menjelaskan

penyebab terjadinya

gagal jantung.

c. Menjelaskan tanda

dan gejala yang

terjadi pada pasien

gagal jantung.

d. Menyebutkan

komplikasi dari

penyakit gagal

jantung.

e. Mengetahui

penatalaksanaan

penyakit gagal

jantung.

f. Memberikan

kesempatan pasien

dan keluarga untuk

bertanya.

a. Mendengarkan

penjelasan.

b. Mendengarkan

penjelasan.

c. Mendengarkan

penjelasan.

d. Mendengarkan

penjelasan.

e. Mendengarkan

penjelasan.

f. Mempersipakan

pertanyaan berkaitan

dengan teori yang

belum dapat dipahami.

Page 4: SAP Mini Cex

3 Penutup

(5 menit)

Menyimpulkan

materi.

Melakukan evaluasi

dengan menanyakan

terkait materi yang

disampaikan dan

mereview materi.

Menutup pertemuan

dengan salam

Mendengarkan.

Berdiskusi (bertanya,

menjawab pertanyaan,

menambahkan ataupun

menyanggah

pernyataan).

Menjawab Salam

IV. Media

1. Lembar balik.

2. Leaflet.

V. Metode

1. Presentasi

2. Diskusi tanya jawab

VI. Setting Tempat

Ruang Mawar RSUD Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.

Keterangan :

: Penyaji

: Audiens (pasien dan keluarga)

VII. Materi

Terlampir

Page 5: SAP Mini Cex

VIII. Evaluasi

1. Apa yang dimaksud dengan gagal jantung?

2. Apa penyebab dari gagal jantung?

3. Apa saja tanda dan gejala penyakit gagal jantung?

4. Apa saja komplikasi penyakit gagal jantung?

5. Bagaimana penatalaksanaan pasien gagal jantung?

IX. Daftar Pustaka

Brunner & Suddarth. 2000. Buku Ajar Keperawatan Mdikal Bedah Edisi

8. Jakarta : EGC.

Doenges, Marylinn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC.

Jayanti, N. 2010. Gagal Jantung Kongestif. Dimuat dalam

http://rentalhikari.wordpress.com/2010/03/22/lp-gagal-jantung-

kongestif/ (diakses pada 2 Oktober 2014).

Mansjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3.

Jakarta: Media Aesculapius.

Page 6: SAP Mini Cex

LAMPIRAN MATERI

A. Definisi

Gagal jantung Congestive Heart Failure (CHF) adalah suatu kondisi

dimana jantung mengalami kegagalan dalam memompa darah guna

mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh akan nutrien dan oksigen secara adekuat.

Hal ini mengakibatkan peregangan ruang jantung (dilatasi) guna menampung

darah lebih banyak untuk dipompakan ke seluruh tubuh atau mengakibatkan

otot jantung kaku dan menebal. Jantung hanya mampu memompa darah untuk

waktu yang singkat dan dinding otot jantung yang melemah tidak mampu

memompa dengan kuat. Sebagai akibatnya, ginjal sering merespons dengan

menahan air dan garam. Hal ini akan mengakibatkan bendungan cairan dalam

beberapa organ tubuh seperti tangan, kaki, paru, atau organ lainnya sehingga

tubuh klien menjadi bengkak (congestive).

B. Klasifikasi

New York Heart Association (NYHA) membuat klasifikasi fungsional

dalam 4 grade, yaitu :

1. Grade I, yaitu jika pasien dapat melakukan aktifitas berat tampa keluhan.

2. Grade II, yaitu jika pasien tidak dapat melakukan aktifitas lebih berat dari

aktivitas sehari-hari tanpa keluhan.

3. Grade III, jika pasien tidak dapat melakukan aktifitas sehari-hari tanpa

keluhan.

4. Grade IV, jika pasien sama sekali tidak dapat melakukan aktifitas apapun

dan harus tirah baring.

C. Etiologi

Gagal jantung kongestif dapat disebabkan oleh :

1. Kelainan otot jantung

Gagal jantung sering terjadi pada penderita kelainan otot jantung,

disebabkan menurunnya kontraktilitas jantung. Kondisi yang mendasari

Page 7: SAP Mini Cex

penyebab kelainan fungsi otot mencakup ateriosklerosis koroner, hiprtensi

arterial, dan penyakit degeneratif atau inflamasi.

2. Aterosklerosis koroner

Aterosklerosis koroner mengakibatkan disfungsi miokardium

karena terganggunya aliran darah ke otot jantung. Terjadi hipoksia dan

asidosis (akibat penumpuikan asam laktat). Infark miokardium (kematian

sel jantung) biasanya mendahului terjadinya gagal jantung. Peradangan

dan penyakit miokardium degeneratif, berhubungan dengan gagal jantung

karena kondisi yang secara langsung merusak serabut jantung,

menyebabkan kontraktilitaas menurun.

3. Hipertensi sistemik atau pulmonal ( peningkatan afterload )

Hipertensi meningkatkan beban kerja jantung dan pada gilirannya

mngakibatkan hipertrofi serabut otot jantung.

4. Miocarditis (peradangan otot jantung)

Peradangan dan penyakit myocardium degeneratif, berhubungan

dengan gagal jantung karena kondisi ini secara langsung merusak

serabut jantung, menyebabkan kontraktilitas menurun.

5. Faktor sistemik

Terdapat sejumlah besar faktor yang berperan dalam

perkembangan dan beratnya gagal jantung. Meningkatnya laju

metabolisme (mis : demam, tirotoksikosis ), hipoksia dan anemia

peperlukan peningkatan curah jantung untuk memenuhi kebutuhan

oksigen sistemik. Hipoksia dan anemia juga dapat menurunkan suplai

oksigen ke jantung. Asidosis respiratorik atau metabolik dan abnormalita

elekttronik dapat menurunkan kontraktilitas.

D. Tanda dan Gejala

Berikut ini adalah tanda dan gejala penyakit gagal jantung :

1. Dipsnea saat istirahat maupun saat beristirahat.

Terjadi akibat pemnimbunan cairan dalam alveoli yang manggangggu

pertukaran gas.

Page 8: SAP Mini Cex

2. Ortopneu (kesulitan napas saat istirahat)

3. Produk batuk berwarna merah.

4. Oedema ekstrimitas, biasanya edema pitting, penambahan berat badan.

5. Gejala non spesifik seperti kelemahan, nyeri perut, malaise, wheezing,

dan nausea.

6. Pusing, mual, dan terjadi penuruan nafsu makan.

7. Nocturia.

E. Komplikasi

Komplikasi dari penyakit gagal jantung adalah sebagai berikut :

1. Effusi pleura

Effusi pleura terjadi karena adanya peningkatan peningkatan

tekanan kapiler. Transudasi cairan terjadi dari kapiler masuk ke dalam

ruang pleura. Effusi pleura ini biasanya terjadi pada lobus bawah darah.

2. Aritmia

Pasien dengan gagal jantung kongestif mempunyai resiko untuk

mengalami aritmia, karena tachiaritmias ventrikuler yang akhirnya

menyebabkan kematian secara mendadak.

3. Trombus ventrikuler

Pada gagal jantung kongestif akut dan kronik, pembesaran

ventrikel kiri dan penurunan cardiac output beradaptasi terhadap adanya

pembentukan thrombus pada ventrikel kiri.ketika thrombus terbentuk,

maka mengurangi kontraktilitas dari ventrikel kiru, penurunan suplai

oksigen dan gangguan perfusi lebih jauh yang menyebabkan terjadinya

emboli.

4. Hepatomegali

Hal ini terjadi karena lobus hepar mengalami kongestif dengan

darah vena sehingga menyebabkan perubahan fungsi hati. Kematian sel

hati, terjadi fibrosis dan berkembang menjadi sirosis.

5. Kematian

Page 9: SAP Mini Cex

F. Penatalaksanaan

Ada dua jenis penatalaksanaan penyakit gagal jantung diantaranya :

1. Farmakologis

a. Pemberian Digitalis

Digitalis meningkatkan kekuatan kontraksi jantung dan

memperlambat frekuensi jantung.

b. Terapi Diuretik

Diberikan untuk memacu ekresi natrium dan air melalui ginjal,

obat ini tidak diperlukan bila pasien bersedia merespon. Pembatasan

aktivitas digitalis dan diet rendah natrium, jadwal pemberian obat

ditentukan oleh berat badan, furosemid (Lasix) terutama sangat

penting dalam terapi gagal jantung karena dapat mendilatasi renula,

sehingga meningkatkan kapasitas urea yang pada gilirannya

mengurangi preload (darah vena yang kembali ke jantung).

c. Terapi Vasodilator

Obat-obatan vasoaktif merupakan pengobatan utama pada

penatalaksanaan gagal jantung.

2. Non farmakologis

a. Diet rendah garam

Makanan dengan rendah garam membantu menurunkan tekanan

darah, sehingga meringankan kerja beban jantung.

b.Pembatasan konsumsi cairan

Pada pasien gagal jantung sangat dianjurkan untuk tidak banyak

minum air putih. Hal ini bertujuan untuk tidak menambah penumpukan

cairan yang ada di dalam tubuh yang menyebabkan timbulnya oedema.

c. Pembatasan aktivitas fisik

Pada pasien gagal jantung cenderung akan mengalami kelemahan

fisik. Untuk itu, adanya pembatasan aktivitas sangat membantu untuk

mengurangi beban kerja jantung.

d.Pemantauan berat badan secara berkala

Peningkatan berat badan menunjukkan adanya peningkatan

penumpukan cairan di dalam tubuh.