Upload
operator-warnet-vast-raha
View
1.314
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
SATUAN ACARA PENGAJARAN
MACRO TEACHING II
KETERAMPILAN DASAR PRAKTEK KLINIK
Oleh
RAHAYU
NIM : 030801024
PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN
STIKES NGUDI WALUYO
UNGARAN
2008
LEMBAR PERSETUJUAN
Satuan acara pengajaran pembelajaran makro dengan sub pokok bahasan “Bodi
mekanik dan posisi” ini telah disetujui untuk disajikan pada tanggal 12 Desember
2008
Ungaran, Desember 2008
Praktikan
(Rahayu)
Menyetujui
Penguji I Penguji II
( Drs. Sutomo, MPd) ( Rosalina, S.Kp., M.Kes)
LEMBAR PENGESAHAN
Satuan acara pengajaran pembelajaran makro dengan sub pokok bahasan “Bodi
mekanik dan posisi“ ini telah disahkan pada tanggal 12 Desember 2008.
Ungaran, 12 Desember 2008
Mengesahkan
Penguji I Penguji II
( Drs. Sutomo, MPd) ( Rosalina, S.Kp., M.Kes)
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)
IDENTIFIKASI MATA KULIAH
Mata kuliah : Keterampilan Dasar Praktik Klinik.
Kode mata kuliah : BD.208
Beban studi : 3 SKS (T:1, P:2)
Program studi : DIII Kebidanan
Semester : I
Pokok bahasan : Kebutuhan fisik
Sub pokok bahasan : Bodi mekanik dan posisi
Waktu : 2 x 50 menit
Pertemuan ke : 2
Hari/ Tanggal : Jum’at, 12 Desember 2008
A. TUJUAN
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu
mempraktikan cara mengatur posisi dengan benar.
2. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan tentang bodi mekanik dan posisi dengan benar.
b. Mempraktikkan cara mengatur posisi Fowler dengan benar.
c. Mempraktikkan cara mengatur posisi Sim dengan benar.
d. Mempraktikkan cara mengatur posisi Trendenlenburg dengan benar
e. Mempraktikkan cara mengatur posisi Dorsal Recumbent dengan benar.
f. Mempraktikkan cara mengatur posisi Litotomi dengan benar.
g. Mempraktikkan cara mengatur posisi Genu Pektoral dengan benar
B. POKOK-POKOK MATERI
1. Pengertian bodi mekanik dan posisi.
2. Posisi Fowler
3. Posisi Sim
4. Posisi Trendenlenburg
5. Posisi Dorsal Recumbent
6. Posisi Litotomi
7. Posisi Genu Pektoral
C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Tahap/ waktu
Kegiatan PengajarKegiatan
MahasiswaMedia &
AlatMetode
Pendahuluan
10 menit
1. Memberikan salam
pembuka dan
memperkenalkan diri.
2. Menyampaikan cakupan
materi dalam pertemuan
ini.
3. Menyampaikan tujuan
yang ingin dicapai pada
akhir perkuliahan ini.
4. Menyampaikan manfaat
mempelajari tentang
pengaturan posisi.
5. Melakukan apersepsi
tentang pengaturan
posisi.
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memberikan
sumbang saran
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Penyajian
80 menit
6. Menjelaskan tentang
pengertian bodi
mekanik dengan cara:
a. Menggali
pengetahuan
mahasiswa tentang
bodi mekanik dan
posisi.
b. Memberi penguatan
atas jawaban
Menjawab
pertanyaan
Memperhatikan -
Tanya
jawab
Ceramah
mahasiswa.
c. Mengklarifikasi
jawaban mahasiswa.
7. Menjelaskan pada
mahasiswa tentang
mengatur posisi fowler
dengan cara:
a. Menggali
pengetahuan
mahasiswa tentang
pengaturan posisi
fowler.
b. Menjelaskan cara
mengatur posisi
fowler.
c. Mempraktikkan cara
mengatur posisi
fowler.
8. Menjelaskan pada
mahasiswa tentang
mengatur posisi sim
dengan cara:
a. Menggali
pengetahuan
mahasiswa tentang
pengaturan posisi
sim
b. Menjelaskan cara
mengatur posisi sim.
c. Mempraktikkan cara
mengatur posisi sim.
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Mempraktikkan
Memperhatikan
Memperhatikan
Mempraktikkan
-
OHP, OHT
dan White
Board
Siapkan
peralatan
-
OHP, OHT
dan White
Board
Siapkan
peralatan
Ceramah
Tanya
jawab
Ceramah
Praktik
Tanya
jawab
Ceramah
Praktik
9. Menjelaskan pada
mahasiswa tentang
mengatur posisi
Trendenlenburg dengan
cara:
a. Menggali
pengetahuan
mahasiswa tentang
pengaturan posisi
Trendenlenburg
b. Menjelaskan cara
mengatur posisi
Trendenlenburg
c. Mempraktikkan cara
mengatur posisi
Trendenlenburg
10. Menjelaskan pada
mahasiswa tentang
mengatur posisi Dorsal
Recumbent dengan cara:
a. Menggali
pengetahuan
mahasiswa tentang
pengaturan posisi
Dorsal Recumbent
b. Menjelaskan cara
mengatur posisi
Dorsal Recumbent
c. Mempraktikkan cara
mengatur posisi
Dorsal Recumbent
Memperhatikan
Memperhatikan
Mempraktikkan
Memperhatikan
Memperhatikan
Mempraktikkan
-
OHP, OHT
dan White
Board
Siapkan
peralatan
-
OHP, OHT
dan White
Board
Siapkan
peralatan
Tanya
jawab
Ceramah
Praktik
Tanya
jawab
Ceramah
Praktik
11. Menjelaskan pada
mahasiswa tentang
mengatur posisi
Litotomi dengan cara:
a. Menggali
pengetahuan
mahasiswa tentang
pengaturan posisi
Litotomi
b. Menjelaskan cara
mengatur posisi
Litotomi
c. Mempraktikkan cara
mengatur posisi
Litotomi
12. Menjelaskan pada
mahasiswa tentang
mengatur posisi
Litotomi dengan cara:
a. Menggali
pengetahuan
mahasiswa tentang
pengaturan posisi
Litotomi
b. Menjelaskan cara
mengatur posisi
Litotomi
c. Mempraktikkan cara
mengatur posisi
Litotomi
13. Memberikan
kesempatan kepada
Memperhatikan
Memperhatikan
Mempraktikkan
Memperhatikan
Memperhatikan
Mempraktikkan
Mempraktikkan
-
OHP, OHT
dan White
Board
Siapkan
peralatan
-
OHP, OHT
dan White
Board
Siapkan
peralatan
Siapkan
peralatan
Tanya
jawab
Ceramah
Praktik
Tanya
jawab
Ceramah
Praktik
Ceramah
Praktik
mahasiswa untuk
mempraktikan ulang.
14. Meminta mahasiswa
lain untuk menilai
temannya.
15. Memberi penguatan atas
praktik ulang yang telah
dilakukan oleh
mahasiswa.
16. Memberi kesempatan
kepada mahasiswa
untuk bertanya.
Mengisi lembar
cheklist
Memperhatikan
Mengajukan
pertanyaan
Lembar
cheklist
-
-
Praktik
Ceramah
Tanya
jawab
Penutup
10 menit
17. Memberikan
kesimpulan dari materi
pengaturan posisi.
18. Mengajukan beberapa
pertanyaan mengenai
materi yang telah
diberikan untuk
mengevaluasi
mahasiswa.
19. Menyampaikan materi
perkuliahan minggu
yang akan datang.
20. Memberikan tugas
membaca.
21. Menutup dengan
mengucapkan salam.
Memperhatikan
Menjawab
pertanyaan
Memperhatikan
Memperhatikan
Menjawab
salam
-
-
-
-
-
Ceramah
Tanya
jawab
Ceramah
Ceramah
Ceramah
D. EVALUASI
Prosedur : Tes dalam proses dan pada akhir perkuliahan
Jenis : Lisan dan praktik
Bentuk : Tes Subjektif
Alat : Tes buatan dosen
E. REFERENSI
Hamilton, P.M. 1995. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC
Ngudi Waluyo Unicampus. 2000. Laboratory Basic Skill. Semarang.: Ngudi Waluyo
Uliyah, Musrifatul. 2008. Keterampilan dasar praktek klinik. Jakarta : Salemba Medika
Ngudi Waluyo Unicampus. 2000. Hand Out Ketrampialn Dasar Praktek Klinik. Semarang.: Ngudi Waluyo
Lampiran 1
MATERI
PENGATURAN POSISI
1. a. Pengertian Body Mekanik
Body mekanik adalah usaha koordinasi dari muskuloskleletal dan sistem saraf
untuk mempertahankan keseimbangan bentuk tubuh, kesejajaran tubuh selama
mengangkat dan bergerak. Menggunakan pergerakan tubuh yang tepat
mengurangi resiko cidera dari sistem muskuloskleletal, memfasilitasi untuk
mempermudah pergerakan tubuh dan lebih efisien dalam penggunaan energi.
Prinsip yang digunakan dalam mekanika tubuh :
- Gravitasi
Merupakan prinsip pertama yang harus diperhatikan, yaitu memandang
garvitasi sebagai sumbu dalam pergerakan tubuh.
Pusat grvitasi (Center of gravity), titik yang berada dipertengahan
tubuh.
Garis gravitasi (Line of gravity), merupakan garis imajiner
melalui pusat gravitasi.
Dasar dari tumpuan (Base of support), merupakan dasr tempat
seseorang dalam posisi istirahat untuk menopang/menahan tubuh.
- Keseimbangan
Dicapai dengan cara mempertahankan posisi gravitasi diantara pusat
garvitasi dan dasar tumpuan
- Berat
Berat benda yang akan diangkat akan sangat mempengaruhi mekanika
tubuh.
b. Pengertian posisi adalah postur tubuh atau sikap tubuh (Kamus kedokteran
dorland,1996).
2. Posisi Fowler
Pengertian
Posisi fowler merupakan posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian
kepala tempat tidur lebih tinggi. Dimana kepala dan dada dinaikkan setinggi
150-450 (semi fowler) sampai dengan 600 (fowler).
Tujuan
- Untuk membantu mengatasi masalah kesulitan pernafasan dan
kardiovaskuler.
- Untuk melakukan aktivitas tertentu misalnya makan, membaca,
menonton TV.
Peralatan
- Tempat tidur
- Bantal kecil
- Gulungan handuk
- Bantalan kaki
- Footboard
- Sarung tangan (bila diperlukan)
Prosedur kerja
- Mengucapkan salam
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan tujuan
- Menjelaskan prosedur perawatan pada pasien
- Menanyakan kesiapan pasien
- Cuci tangan dan gunakan sarung tangan jika diperlukan
- Naikkan kepala bed 45 derajat sampai 90 derajat sesuai kebutuhan (semi
fowler 15 derajat sampai dengan 45, fowler tinggi 90 derajat)
- Letakkan bantal kecil dibawah punggung pada kurva lumba jika ada
celah
- Letakkan bantal kecil dibawah kepala klien
- Pastikan tidak ada tekanan pada lutut
- Letakkan bantal / gulungan handuk dibawah paha klien. Bila ekstremitas
bawah klien mengalami paralisa atau ia tidak mampu mengontrol
ekstermitas bawah, juga beri tambahan bantal dibawah punggungnya.
- Topang telapak kaki klien dengan menggunakan footboard
- Letakkan bantal untuk menopang kedua lengan dan tangan bila klien
mengalami kelemahan pada kedua tangan tersebut.
- Rapikan pasien dan lakukan evaluasi
- Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
- Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
3. Posisi Sim
Pengertian
Posisi sim atau disebut juga posisi semi pronasi adalah posisi dimana klien
berbaring pada posisi pertengahan antara posisi lateral dengan posisi pronasi.
Pada posisi ini lengan bawah ada di belakang tubuh klien, sementara lengan
atas di depan tubuh klien. Dengan kata lain bisa juga disebut posisi miring
kekanan atau kekiri.
Tujuan
1) Untuk memfasilitasi drainage dari mulut pada klien yang tidak sadar.
2) Mengurangi penekanan pada sakrum dan trokhanter besar pada klien yang
mengalami paralis.
3) Untuk memudahkan pemeriksaan dan perawatan pada area perineal.
4) Untuk tindakan pemberian enema
5) Memberikan obat Supositoria
Peralatan
- Tempat tidur
- Bantal kecil
- Gulungan handuk
- Sarung tangan bila diperlukan
Prosedur kerja
- Mengucapkan salam
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan tujuan
- Menjelaskan prosedur perawatan pada pasien
- Menanyakan kesiapan pasien
- Cuci tangan dan gunakan sarung tangan jika diperlukan
- Baringkan klien terlentang mendatar di tengah tempat tidur.
- Gulingkan klien hingga pada posisi setengah telungkup, sebagian
berbaring pada abdomen. Jika miring kekiri, maka lutut kaki kiri
diluruskan serta paha kanan ditekuk diarahkan kedada, tangan kiri
dibelakang punggung dan tangan kanan kanan didepan kepala. Jika
miring kekanan tindakan yang harus dilakukan berlawanan dengan
miring kekiri.
- Letakkan bantal di bawah kepala klien.
- Letakkan bantal dibawah tungkai yang fleksi dengan menyangga tungkai
setinggi pinggul.
- Rapikan pasien dan lakukan evaluasi
- Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
- Dokumentasikan tindakan yang anda lakukan.
4. Posisi Trendenlenburg
Pengertian
Posisi pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah
dari pada bagian kaki
Tujuan
- Dilakukan untuk melancarkan peredaran darah ke otak.
- Memudahkan operasi dibawah perut
- Untuk memudahkan perawatan dan pemerikasaan
Peralatan
- Tempat tidur
- Bantal kecil
- Gulungan handuk
- Sarung tangan bila digunakan
- 2 potong balok yang sama tinggi yang akan dipasang pada kedua kaki
tempat tidur.
Prosedur kerja
- Mengucapkan salam
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan tujuan
- Menjelaskan prosedur perawatan pada pasien
- Menanyakan kesiapan pasien
- Cuci tangan dan gunakan sarung tangan jika diperlukan
- Pasien dalam keadaan berbaring terlentang.
- Naikkan kaki bed sesuai kebutuhan. Jika tidak ada bed yang bisa dinaik
turunkan dapat dengan menganjal kaki tempat tidur dengan kedua balok
kayu.
- Rapikan pasien dan lakukan evaluasi
- Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
- Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
5. Posisi Dorsal Recumbent
Pengertian
Posisi pasien berbaring terlentang dengan kedua lutut fleksi, sedikit
direnggangkan dan kedua telapak kaki menempel tempat tidur.
Tujuan
- Dilakukan untuk memudahkan pemeriksaan (Rektal Touche, VT, palpasi
abdomen)
- Memudahkan pelaksanaan perasat (pemasangan catheter, irigasi vagina,
partus, pemasangan IUD)
Peralatan
- Tempat tidur
- Bantal kecil
- Sarung tangan bila digunakan
Prosedur kerja
- Mengucapkan salam
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan tujuan
- Menjelaskan prosedur perawatan pada pasien
- Menanyakan kesiapan pasien
- Cuci tangan dan gunakan sarung tangan jika diperlukan
- Pasien dalam keadaan berbaring terlentang, pakaian bawah dibuka jaga
privasi klien.
- Tekuk lutut, regangkan paha dan kedua kaki, telapak kaki menghadap
tempat tidur
- Rapikan pasien dan lakukan evaluasi
- Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
- Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
6. Posisi Litotomi
Pengertian
Sikap pasien dalam posisi berbaring terlentang dengan mengangkat kedua
kaki dan menariknya kearah perut.
Tujuan
- Memudahkan pemeriksaan (Rektal Touche, VT)
- Memudahkan pelaksanaan perasat (irigasi vagina, partus, kuret)
- Untuk memudahkan perawatan dan pemerikasaan
Peralatan
- Tempat tidur biasa/tempat tidur obgyn
- Bantal kecil
- Sarung tangan bila perlu
Prosedur kerja
- Mengucapkan salam
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan tujuan
- Menjelaskan prosedur perawatan pada pasien
- Menanyakan kesiapan pasien
- Cuci tangan dan gunakan sarung tangan jika diperlukan
- Pasien dalam keadaan berbaring terlentang, pakaian bawah dibuka, jaga
privasi klien.
- Tekuk lutut, regangkan paha dan tarik kearah perut, tungkai membentuk
sudut 90 derajat terhadap paha
- Rapikan pasien dan lakukan evaluasi
- Cuci tangan
- Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
7. Posisi Genu Pektoral
Pengertian
Posisi pasien menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel
pada bagian alas tempat tidur.
Tujuan
Dilakukan untuk pemeriksaan rektum dan sigmoid.
Peralatan
- Tempat tidur
- Bantal kecil
- Sarung tangan bila digunakan
Prosedur kerja
- Mengucapkan salam
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan tujuan
- Menjelaskan prosedur perawatan pada pasien
- Menanyakan kesiapan pasien
- Cuci tangan dan gunakan sarung tangan jika diperlukan
- Jaga privasi klien.
- Anjurkan pasien dalam posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk
dan dada menempel pada kasur tempat tidur.
- Rapikan pasien dan lakukan evaluasi
- Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
- Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
Lampiran II
EVALUASI
1. Jelaskan pengertian bodi mekanik ?
Jawab:
Body mekanik adalah usaha koordinasi dari muskuloskleletal dan sistem saraf
untuk mempertahankan keseimbangan bentuk tubuh, kesejajaran tubuh selama
mengangkat dan bergerak.
2. Praktikkan cara mengatur posisi Fowler dengan benar?
Peralatan
Tempat tidur, Bantal kecil, Gulungan handuk, Bantalan kaki, Footboard,
Sarung tangan (bila diperlukan)
Prosedur kerja
a. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan jika diperlukan
b. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
c. Naikkan kepala bed 45 derajat sampai 90 derajat sesuai
kebutuhan (semi fowler 15 derajat sampai dengan 45, fowler
tinggi 90 derajat)
d. Letakkan bantal kecil dibawah punggung pada kurva lumba jika
ada celah
e. Letakkan bantal kecil dibawah kepala klien
f. Pastikan tidak ada tekanan pada lutut
g. Letakkan bantal / gulungan handuk dibawah paha klien. Bila
ekstremitas bawah klien mengalami paralisa atau ia tidak mampu
mengontrol ekstermitas bawah, juga beri tambahan bantal
dibawah punggungnya.
h. Topang telapak kaki klien dengan menggunakan footboard
i. Letakkan bantal untuk menopang kedua lengan dan tangan bila
klien mengalami kelemahan pada kedua tangan tersebut.
j. Rapikan pasien
k. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
l. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
3. Praktikkan cara mengatur posisi sim dengan benar?
Peralatan
Tempat tidur, Bantal kecil, Gulungan handuk, Sarung tangan bila
diperlukan
Prosedur kerja
- Cuci tangan dan gunakan sarung tangan bila diperlukan.
- Jelaskan pada pasien mengenai tundakan yang akan dilakukan.
- Baringkan klien terlentang mendatar di tengah tempat tidur.
- Gulingkan klien hingga pada posisi setengah telungkup, sebagian
berbaring pada abdomen. Jika miring kekiri, maka lutut kaki kiri
diluruskan serta paha kanan ditekuk diarahkan kedada, tangan kiri
dibelakang punggung dan tangan kanan kanan didepan kepala. Jika
miring kekanan tindakan yang harus dilakukan berlawanan dengan
miring kekiri.
- Letakkan bantal di bawah kepala klien.
- Letakkan bantal dibawah tungkai yang fleksi dengan menyangga tungkai
setinggi pinggul.
- Rapikan pasien
- Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
- Dokumentasikan tindakan yang anda lakukan.
4. Praktikan cara pengaturan posisi Trendenlenburg dengan benar
Peralatan
Tempat tidur, Bantal kecil, Gulungan handuk, Sarung tangan bila digunakan,
2 potong balok yang sama tinggi yang akan dipasang pada kedua kaki tempat
tidur.
Prosedur kerja
- Cuci tangan .
- Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
- Pasien dalam keadaan berbaring terlentang.
- Naikkan kaki bed sesuai kebutuhan. Jika tidak ada bed yang bisa dinaik
turunkan dapat dengan menganjal kaki tempat tidur dengan kedua balok
kayu.
- Rapikan pasien.
- Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
- Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
5. Praktikan cara pengaturan posisi Dorsal Recumbent dengan benar?
Peralatan
- Tempat tidur
- Bantal kecil
- Sarung tangan bila digunakan
Prosedur kerja
- Cuci tangan .
- Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
- Pasien dalam keadaan berbaring terlentang, pakaian bawah dibuka jaga
privasi klien.
- Tekuk lutut, regangkan paha dan kedua kaki, telapak kaki menghadap
tempat tidur
- Rapikan pasien.
- Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
- Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
6. Praktekan cara pengaturan posisi Litotomi dengan benar ?
Peralatan
- Tempat tidur biasa/tempat tidur obgyn
- Bantal kecil
- Sarung tangan bila digunakan
Prosedur kerja
- Cuci tangan .
- Jelaskan pada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan.
- Pasien dalam keadaan berbaring terlentang, pakaian bawah dibuka, jaga
privasi klien.
- Tekuk lutut, regangkan paha dan tarik kearah perut
- Tungkai membentuk sudut 90 derajat terhadap paha
- Rapikan pasien.
- Cuci tangan
- Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
7. Praktikan cara pengaturan posisi Genu Pektoral dengan benar ?
Peralatan
Tempat tidur, Bantal kecil, Sarung tangan bila digunakan
Prosedur kerja
- Cuci tangan .
- Jelaskan pada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan.
- Jaga privasi klien.
- Anjurkan pasien dalam posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk
dan dada menempel pada kasur tempat tidur.
- Rapikan pasien.
- Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
- Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan