30
SATUAN ACARA PENYULUHAN KB PASCA PERSALINAN Disusun Oleh : Annisatus Sholehah (011112022) Mirantika Rakhmaditya (011112025) I Gusti Ayu Vedadhyanti W.R (011112039)

SAP KB PascaSalin

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SAP

Citation preview

Page 1: SAP KB PascaSalin

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KB PASCA PERSALINAN

Disusun Oleh :

Annisatus Sholehah (011112022)

Mirantika Rakhmaditya (011112025)

I Gusti Ayu Vedadhyanti W.R (011112039)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

2014

Page 2: SAP KB PascaSalin

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Kontrasepsi Pasca Persalinan

Sasaran : Pengunjung Puskesmas Sidotopo Wetan

Hari, tanggal : Selasa, 04 Februari 2014

Waktu : 20 menit

Tempat : Ruang Tunggu Puskesmas Sidotopo Wetan

1. Tujuan

1.1. Tujuan Umum

Diharapkan setelah diberi penyuluhan tentang kontrasepsi pasca

persalinan, ibu dan suami mampu mengetahui dan memilih alat

kontrasepsi yang sesuai untuk keamanan dan kenyamanan ibu dan

suami

1.2 Tujuan Khusus.

Setelah diberi penyuluhan mengenai kontrasepsi pasca persalinan,

pengunjung Puskesmas Sidotopo Wetan diharapkan mampu :

1.2.1 Mengetahui konsep dasar kontrasepsi pasca persalinan

1.2.2 Mengetahui jenis-jenis kontrasepsi pasca persalinan yang

aman dan nyaman bagi ibu

1.2.3 Mengetahui keunggulan dan efek samping kontrasepsi

pasca persalinan

1.2.4 Mengetahui kontra indikasi masing-masing kontrasepsi pasca

persalinan

2. Media dan Metode

2.1 Media : Leaflet, microphone, materi SAP

2.2 Metode : Ceramah dan Tanya jawab

3. Materi

3.1 Konsep dasar kontrasepsi pasca persalinan

3.2 Jenis-jenis kontrasepsi pasca persalinan yang aman dan nyaman

bagi ibu

3.3 Keunggulan dan efek samping kontrasepsi pasca persalinan

Page 3: SAP KB PascaSalin

3.4 Kontra indikasi masing-masing kontrasepsi pasca persalinan

bagi ibu

4. Pelaksanaan

No. Acara Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran Media

1. Pembukaan 5 menit 1. Memperkenalkan diri

2. Menjelaskan tujuan dari

penyuluhan

3. Melakukan kontrak waktu

4. Menyebutkan materi

penyuluhan yang akan

diberikan

5. Membagi leaflet

1. Menyambut

salam dan

mendengarkan

2. Mendengarkan

3. Mendengarkan

4. Mendengarkan

Microphone

2. Penyuluhan 10 menit 1. Menggali pengetahuan/

pengalaman ibu

2. Menjelaskan tentang:

Konsep dasar kontrasepsi

pasca persalinan

Jenis-jenis kontrasepsi

pasca persalinan

Keuntungan dan efek

samping kontrasepsi

pasca persalinan

Kontra indikasi masing-

masing kontrasepsi pasca

persalinan

3. Melakukan tanya jawab

kepada peserta penyuluhan

dan pembagian doorprize

1. Mendengarkan

2. Memperhatikan

3. Bertanya

4. Menjawab

1. Leaflet

2. Doorprize

3. Microphone

3. Penutup 5 menit 1. Menyatakan kegiatan telah

selesai

2. Mengucapkan terima kasih

3. Mengucapkan salam

1. Mendengarkan

2. Menjawab

salam

Microphone

Page 4: SAP KB PascaSalin

5. Pengorganisasian

Pembimbing : Sri Ema KK., Amd. Keb

Dwi Purwanti, S. Keb, M. Kes

Moderator dan Observer : I Gusti Ayu Vedadhyanti W.R

Penyaji dan Demonstran : Annisatus Sholehah

Fasilitator : Mirantika Rakhmaditya

6. Kriteria Evaluasi

6.1 Evaluasi Struktur

6.1.1 Kesiapan materi penyuluhan

6.1.2 Kesiapan SAP

6.1.3 Kesiapan media : leaflet dan microphone

6.1.4 Kesiapan daftar hadir peserta penyuluhan

6.1.5 Peserta hadir di tempat penyuluhan

6.1.6 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang Tunggu

Puskesmas Sidotopo Wetan

6.1.7 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan

sebelumnya

6.2 Evaluasi Proses

6.2.1 Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan

6.2.2 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

6.2.3 Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan

secara benar

6.2.4 Tim bekerja sesuai dengan pengorganisasian

6.2.5 Suasana penyuluhan tertib

6.2.6 Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan

6.2.7 Jumlah peserta yang hadir dalam penyuluhan minimal 10 orang

6.3 Evaluasi hasil

Peserta dapat :

a. Mengetahui konsep dasar kontrasepsi pasca persalinan

b. Mengetahui jenis-jenis kontrasepsi pasca persalinan

c. Mengetahui keuntungan dan efek samping kontrasepsi pasca

persalinan

Page 5: SAP KB PascaSalin

7. Antisipasi masalah

7.1 Apabila suasana kurang kondusif, moderator dapat mengingatkan

peserta penyuluhan.

7.2 Bila peserta tidak aktif dalam kegiatan, moderator dapat menstimulasi

dengan cara berdialog dengan penyaji materi dalam membahas materi

yang sedang diberikan.

7.3 Apabila tidak ada peserta yang bertanya pada saat sesi tanya jawab,

maka moderator dapat memberikan pertanyaan kepada peserta

penyuluhan.

7.4 Apabila ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan, moderator

maupun penyaji materi dapat mengingatkan bahwa akan dibagikan

doorprize di akhir acara.

Page 6: SAP KB PascaSalin

Materi Penyuluhan

KB Pasca Persalinan

I. Pengertian

Keluarga berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai

kesejahteraan dengan jalan memberikan nasehat perkawinan, pengobatan

kemandulan dan penjarangan kehamilan, atau salah satu usaha untuk

membantu keluarga termasuk individu merencanakan kehidupan berkeluarga

dengan baik sehingga dapat mencapai keluarga berkualitas.

II. Manfaat Keluarga Berencana

a. Perbaikan kesehatan badan ibu

b. Adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anak, beristirahat, dan

menikmati waktu luang serta melakukan kegiatan-kegiatan lain.

c. Perkembangan fisik, mental dan sosial anak lebih sempurna.

d. Perencanan kesempatan pendidikan yang lebih baik.

III. Macam-Macam Metode Kontrasepsi

a. Metode Amenore Laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang mengandalkan

pemberian air susu ibu (ASI). MAL sebagai kontrasepsi bila menyusui

secara penuh, belum haid, umur bayi kurang dari 6 bulan.

- Cara kerja:

Penundaan/penekanan ovulasi.

- Keuntungan kontrasepsi:

§  Efektivitas tinggi

§  Tidak mengganggu senggama

§  Tidak ada efek samping secara sistemik

§  Tidak perlu obat atau alat

§  Tanpa biaya

- Keterbatasan:

§ Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui

dalam 30 menit pasca persalinan.

§ Tidak melindungi terhadap IMS.

Page 7: SAP KB PascaSalin

- Cara pemakaian:

§ Bayi disusui menurut kebutuhan bayi (ngeksel).

§ Biarkan bayi menghisap sampai melepaskan sendiri hisapannya.

§ Susui bayi anda juga pada malam hari, karena menyusu pada waktu

malam membantu mempertahankan kecukupan kebutuhan ASI.

§ Bayi terus disusukan walau ibu atau bayi sedang sakit.

§ Ketika mendapat haid pertanda ibu sudah subur kembali dan harus

segera mulai metode KB lainnya.

b. PIL mini

Cocok untuk ibu menyusui, tidak menurunkan produksi ASI, dapat

digunakan sebagai kontrasepsi darurat.

- Efek samping: gangguan perdarahan (perdarahan bercak atau

perdarahan tidak teratur)

- Cara kerja:

§ Menekan ovulasi.

§ Rahim tidak bisa menerima hasil pembuahan.

§ Mengentalkan lendir servik.

§ Mengganggu transportasi sperma.

- Keuntungan:

§ Tidak mengganggu hubungan seksual.

§ Tidak mempengaruhi ASI.

§ Kesuburan cepat kembali.

§ Dapat dihentikan setiap saat.

- Keterbatasan:

§ Mengganggu siklus haid.

§ Peningkatan atau penurunan berat badan.

§ Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama.

§ Bila lupa 1 pil saja kegagalan menjadi lebih besar.

§ Payudara menjadi tegang, mual, pusing, jerawat.

- Cara pemakaian:

§ Mulai hari pertama sampai hari kelima siklus haid.

§ Diminum setiap hari pada saat yang sama.

Page 8: SAP KB PascaSalin

§ Bila lupa 1 atau 2 pil minumlah segera pil yang terlupa dan gunakan

metode pelindung sampai akhir bulan.

§ Bila tidak haid, mulailah paket baru 1 hari setelah paket terakhir.

c. Suntik Progestin.

Sangat efektif dan aman, dapat dipakai oleh semua perempuan

dalam usia reproduksi, kembalinya kesuburan lebih lambat, rata-rata 4

bulan, cocok untuk masa menyusui, karena tidak menekan produksi ASI.

- Cara kerja :

§ Mencegah ovulasi.

§ Mengentalkan lendir servik.

§ Menghambat transportasi sperma.

- Keuntungan :

§ Sangat efektif

§ Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri

§  Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai pre

menopause

§ Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius

terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah

- Keterbatasan :

§ Gangguan siklus haid

§ Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya

§ Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan

pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi (jarang), sakit

kepala, jerawat

- Cara pemakaian :

§ Setiaap saat selama siklus haid, asal tidak sedang hamil

§ Mulai hari pertama sampai hari ke tujuh siklus haid

§ Selama 7 hari setelah suntikan pertama tidak boleh melakukan

hubungan seksual

§ Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara

disuntik IM dalam didaerah pantat. suntikan diberikan setiap 90 hari

Page 9: SAP KB PascaSalin

d. Kontrasepsi IMPLAN

Efektif selama 5 tahun, untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena,

Indoplant, dan Implanon, dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia

reproduksi, pemasangan dan pencabutan perlu pelatihan, kesuburan segera

kembali setelah implant di cabut, aman dipakai saat laktasi.

- Cara Kerja:

§ Lendir serviks menjadi kental

§ Menganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi

implantasi.

§ Mengurangi transportasi sperma

§ Menekan ovulasi

- Keuntungan:

§ Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun)

§ Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan.

§ Tidak memerlukan pemeriksaan dalam

§ Bebas pengaruh estrogen

§ Tidak mengganggu senggama

§ Tidak mengganggu produksi ASI

§ Dapat dicabut setiap saat sesuai kebutuhan

- Keterbatasan:

§ Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan perubahan pola haid

berupa perdarahan bercak (spotting), hipermenorhea, atau

meningkatnya jumlah darah haid, serta amenorhea.

§ Timbul keluhan-keluhan seperti: nyeri kepala, nyeri dada, perasaan

mual, pening/ pusing kepala, peningkatan/ penurunan berat badan.

§ Membutuhkan tindak pembedahan minor.

- Cara Pemakaian:

Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7, atau 6

minggu sampai 6 bulan pasca persalinan, pasca keguguran. Bila klien

menggunakan kontrasepsi hormonal atau AKDR dan ingin

menggantinya dengan implant, insersi dapat dilakukan setiap saat.

Daerah pemasangan atau insersi pada lengan kiri atas bagian dalam (sub

Page 10: SAP KB PascaSalin

kutan). Daerah insersi harus tetap kering dan bersih selama 48 jam

pertama (untuk mencegah infeksi pada luka insisi). Balutan penekan

tetap ditinggalkan selama 48 jam, sedangkan plester dipertahankan

hingga luka sembuh (biasanya 5 hari). Setelah luka sembuh daerah

tersebut dapat disentuh dan dicuci dengan tekanan wajar. Bila

ditemukan adanya tanda-tanda infeksi seperti demam peradangan, atau

bila ada rasa sakit menetap selama beberapa hari, segera kembali ke

klinik. Setelah masa pemakaian habis, implan harus segera dilepas.

e. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR).

Sangat efektif, reversibel, dan berjangka panjang, haid menjadi

lebih lama dan lebih banyak, pemasangan dan pencabutan memerlukan

pelatihan, dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi, tidak

boleh dipakai oleh wanita yang terpapar Infeksi Menular Seksual, ada

beberapa jenis : CuT-380A, NOVA-T, Lípez Loops.

- Cara Kerja :

§ Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba fallopi.

§ Mempengaruhi fertilitas sebelum ovum mencapai kavum uteri.

§ Mencegah sperma dan ovum bertemu atau membuat sperma sulit

masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurang

kemampuan sperma untuk fertilisasi

§ Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus

- Keuntungan :

§ Efektifitas tinggi ( 0,6-0,8 kehamilan/ 100 wanita dalam 1 tahun

pertama,

§ 1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan ). 

§ Metode jangka panjang ( 10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak

perlu diganti).

§ Tidak mempengaruhi hububungan seksual, dan meningkatkan

kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil.

§ Tidak mempengaruhi kualitas dan produksi ASI.

§ Dapat dipasang segera setelah melahirkan dan sesudah abortus

(apabila tidak terjadi infeksi)

Page 11: SAP KB PascaSalin

§ Dapat digunakan sampai menoupouse (1 tahun atau lebih setelah haid

terakhir).

§ Tidak ada interaksi dengan obat-obat.

- Kerugian :

§ Efek samping yang umum terjadi : perubahan siklus haid ( umumnya

pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan ), haid

lebih lama dan banyak, perdarahan spooting antar menstruasi, saat

haid lebih sakit.

§ Komplikasi lain : merasakan sakit dan kejang selama 3-5 hari setelah

pemasangan perforasi dinding uterus, perdarahan berat pada waktu

haid yang memungkinkan penyebab anemia.

§ Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS.

§ Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan

yang sering berganti-ganti pasangan.

- Cara Pemakaian :

§ Setiap waktu dalam siklus haid, dan dipastikan klien tidak hamil.

§ Hari pertama sampai ke-7 siklus haid.

§ Segera setelah melahirkan ( 4 minggu pasca persalinan ) dan setelah 6

bulan dengan metode MAL.

§ Setelah abortus ( bila tidak ada gejala infeksi )

§ Selama 1-5 hari setelah senggama yang tidak dilindungi

§ AKDR dipasang di dalam rahim.

§ Kembali memeriksakan diri setelah 4-6 minggu setelah pemasangan.

§ Selama bulan pertama pemakaian AKDR, periksa benang secara rutin

terutama setelah haid.

§ Segera kembali ke klinik apabila: tidak dapat meraba benang AKDR,

merasakan bagian yang keras dari AKDR, AKDR terlepas, siklus

haid terganggu atau meleset, terjadi pengeluaran cairan vagina yang

mencurugakan, adanya infeksi.

§ Setelah masa pemakaian habis, AKDR harus segera dilepas.

- Evaluasi :

§ Ibu dapat menjelaskan kembali pengertian KB dan manfaat KB

Page 12: SAP KB PascaSalin

§ Ibu dapat menyebutkan macam-macam metode kontrasepsi untuk ibu

menyusui.

§ Ibu dapat menyebutkan beberapa keuntungan pemakaian alat

kontrasepsi.

§ Ibu dapat memilih atau menentukan metode kontrasepsi yang biasa

cocok bagi dirinya

IV. Konseling Keluarga Berencana

Pada umumnya, klien pasca persalinan ingin menunda kehamilan

berikutnya paling sedikit 2 tahun lagi, atau tidak ingin tambahan anak lagi.

Konseling tentang Keluarga Berencana atau metode kontrasepsi sebaiknya

diberikan sewaktu asuhan antenatal maupun pasca persalinan. Anjuran bagi

klien pasca persalinan antara lain:

a. Memberikan ASI Ekslusif (hanya memberi ASI saja) kepada bayi sejak

lahir sampai berusia 6 bulan. Sesudah bayi berusia 6 bulan diberikan

makanan pendamping ASI, dengan pemberian ASI diteruskan sampai anak

berusia 2 tahun.

b. Tidak menghentikan ASI untuk mulai suatu metode kontrasepsi

c. ASI atau kesehatan bayi

V. Infertilitas Pasca Persalinan

a. Pada klien pasca persalinan yang tidak menyusui, masa infertilitas rata-

rata berlangsung sekitar 6 minggu.

b. Pada klien pasca persalinan yang menyusui, masa infertilitasnya lebih

lama. Namun, kembalinya kesuburan tidak dapat ditentukan.

VI. Saat Mulai Menggunakan Kontrasepsi

- Waktu mulai menggunakan kontrasepsi pasca persalinan tergantung dari

status menyusui. Metode langsung dapat digunakan adalah :

a. Spermisida

b. Kondom

c. Koitus interuptus

Page 13: SAP KB PascaSalin

VII. Perbedaan Klien Menyusui dan Tidak Menyusui

KLIEN MENYUSUI

a. Klien menyusui tidak memerlukan kontrasepsi pada 6 minggu pasca

persalinan. Pada klien yang mengggunakan MAL waktu tersebut dapat

sampai 6 bulan.

b. Jika klien menginginkan metode selain MAL, perlu didiskusikan efek

samping metode kontrasepsi tersebut terhadap laktasi dan kesehatan bayi.

c. Sebagai contoh, pil kombinasi dan suntikan kombinasi merupakan pilihan

terakhir. Pil kombinasi, juga dengan pil dosis rendah (30-35 mikrogram

EE) akan mengurangi poduksi ASI, dan secara teoritis akan terpengaruh

terhadpat pertumbuhan normal bayi pada 6-8 minggu pasca persalinan.

Tunggu hingga 8-12 minggu pasca persalinan sebelum memulai pil

kombinasi atau suntikan kombinasi.

KLIEN TIDAK MENYUSUI

a. Klien tidak menyusui umumnya akan mendapat haid kembali dalam 4-6

minggu pasca persalinan. Kurang lebih 1/3 nya berupa siklus ovulatoir.

Oleh karena itu, kontrasepsi harus mulai pada waktu atau sebelum mulai

hubungan seksual pertama pasca persalinan. Karena masalah pembekuan

darah masih terdapat pada 2-3 minggu pasca persalinan, kontrasepsi

kombinasi jangan dimulai sebelum 3 minggu pasca persalinan.

b. Sebaliknya, kontrasepsi progestin dapat segera dimulai pasca persalinan

karena metode ini tidak meningkatkan risiko masalah pembekuan darah.

Metode Kontrasepsi Waktu pasca

persalinan

Ciri-ciri khusus Catatan

MAL Mulai segera

pasca persalinan

Efektifitas tinggi

sampai 6 bulan

pasca

persalinan/belum

dapat haid

Manfaat kesehatan

bagi ibu dan bayi

Memberikan waktu

untuk memilih metode

kontrasepsi lain

Harus benar-

benar ASI

ekslusif

Efektifitas

berkurang jika

mulai

suplementasi

Page 14: SAP KB PascaSalin

Kontrasepsi

kombinasi

Jika menyusui,

jangan dipakai

sebelum 6-8

minggu pasca

persalinan

Sebaiknya tidak

dipakai dalam

waktu 6 minggu-

6 bulan pasca

persalinan

Jika pakai MAL,

tunda sampai 6

bulan

Jika tidak

menyusui dapat

dimulai 3

minggu pasca

persalinan

Selama 6-8 minggu

pasca persalinan,

kontrasepsi kombinasi

akan mengurangi ASI

dan mempengaruhi

tumbuh kembang bayi

Selama 3 minggu

pasca persalinan,

kontrasepsi kombinasi

meningkatkan resiko

masalah pembekuan

darah

Jika klien tidak dapat

haid dan sudah

berhubungan seksual,

mulailah kontrasepsi

kombinasi setelah

yakin tidak ada

kehamilan

Kontrasepsi

kombinasi

merupakan

pilihan terkahir

pada klien

menyusui

Dapat diberikan

pada klien

dengan riwayat

pre

eklampsia/hiper

tensi dalam

kehamilan

Sesudah 3

minggu pasca

persalinan, tidak

meningkatkan

resiko

pembekuan

darah

Kontrasepsi

progestin

Sebelum 6

minggu pasca

persalinan, klien

menyusui jangan

menggunakan

kontrasepsi

progestin

Jika

menggunakan

MAL,

kontrasepsi

progestin dapat

Selama 6 minggu

pertama pasca

persalinan, progestin

mempengaruhi

tumbuh kembang bayi

Tidak ada pengaruh

terhadap ASI

Perdarahan

ireguler dapat

terjadi

Page 15: SAP KB PascaSalin

ditunda sampai 6

bulan

Jika tidak

menyusui, dapat

segera dimulai

Jika tidak

menyusui, lebih

dari 6 minggu

pasca persalinan,

atau sudah dapat

haid, kontrasepsi

progestin dapat

dimulai setelah

yakin tidak ada

kehamilan

AKDR Dapat dipasang

langsung pasca

persalinan,

sewaktu seksio

sesarea, atau 48

jam pasca

persalinan

Jika tidak, insersi

ditunda sampai 4-

6 minggu pasca

persalinan

Jika laktasi atau

haid sudah dapat,

insersi dilakukan

sesudah yakin

tidak ada

kehamilan

Tidak ada pengaruh

terhadap ASI

Efek samping lebih

sedikit pada klien yang

menyusui

Insersi post

plasental

memerlukan

petugas terlatih

khusus

Konseling perlu

dilakukan

sewaktu asuhan

antenatal

Angka

pencabutan

AKDR tahun

pertama lebih

tinggi pada klien

menyusui

Ekspulsi spontan

lebih tinggi pada

Page 16: SAP KB PascaSalin

pemasangan

pasca plasental

Sesudah 4-6

minggu pasca

persalinan ternik

sama dengan

pemasangan

waktu interval

Kondom/spermisida Dapat digunakan

setiap saat pasca

persalinan

Tak ada pengaruh

terhadap laktasi

Sebagai cara sementara

sambil memilih metode

lain

Sebaiknya pakai

kondom yang

diberi pelicin

Diafragma Sebaiknya tunggu

sampai 6 minggu

pasca persalinan

Tidak ada pengaruh

terhadap laktasi

Perlu

pemeriksaan

dalam oleh

petugas

Penggunaan

spermisida

membantu

mengatasi

masalah

keringnya vagina

KB alamiah Tidak dianjurkan

sampai siklus

haid kembali

teratur

Tidak ada pengaruh

terhadap laktasi

Lendir serviks

tidak keluar

seperti haid

reguler lagi

Suhu basal tubuh

kurang akurat

jika klien sering

terbangun waktu

malam untuk

Page 17: SAP KB PascaSalin

menyusui

Koitus

interuptus/abstinensia

Dapat digunakan

tiap waktu

Tidak ada pengaruh

terhadap laktasi atau

tumbuh kembang bayi

Abstinensi 100%

efektif

Beberapa

pasangan tidak

sanggung

abstinensi

Perlu konseling

Kontrasepsi mantap :

Tubektomi

Dapat dilakukan

dalam waktu 48

jam pasca

persalinan

Jika tidak,

tunggu sampai 6

minggu pasca

persalinan

Tidak ada pengaruh

terhadap laktasi atau

tumbuh kembang bayi

Minilaparotomi pasca

persalinan paling

mudah dilakukan

dalam waktu 48 jam

pasca persalinan

Perlu anastesi

lokal

Konseling

sudah harus

dilakukan

sewaktu asuhan

antenatal

Vasektomi Dapat dilakukan

setiap saat

Tidak segera efektif

karena perlu paling

sedikit 20 ejakulasi

sampai benar-benar

steril

Merupakan

salah satu cara

KB untuk pria

DAFTAR PUSTAKA

 Manuaba, Ida Bagus Gede. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan &

Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.

Saifuddin. 2011. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Bina

Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

Page 18: SAP KB PascaSalin

6. Kriteria evaluasi

a. Kriteria struktur

- Audience / peserta penyuluhan datang dan berkumpul di Puskesmas

Sidotopo Wetan dan siap untuk mengikuti kegiatan.

- Tim pelaksana siap baik alat maupun kelengkapan lainnya, sehingga

kegiatan penyuluhan dapat segera dimulai pada jam 08.00 wib

- Jumlah audience ± 15 orang

b. Kriteria proses

- Audience / peserta penyuluhan dengan tenang dan tertib

memperhatikan serta mendengarkan penyampaian materi

- Suara pemateri dapat didengar jelas dan dipahami oleh Audience /

peserta penyuluhan.

- Ada umpan balik dari Audience / peserta penyuluhan terhadap materi

yang disampaikan, terbukti dengan adanya pertanyaan di akhir

penyajian

c. Kriteria hasil

- Seluruh materi tersampaikan

- Audience / peserta penyuluhan dapat menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh pemateri.

\

Page 19: SAP KB PascaSalin

LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) tentang “KB Pasca Persalinan” di

Puskesmas Sidotopo Wetan, telah diperiksa, disetujui, dan dilaksanakan pada

tanggal 11 Februari 2014.

Mengetahui,

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Program Studi Pendidikan Bidan

Pembimbing Akademik

Dwi Purwanti, S.Kep, S.ST, M.Kes

Puskesmas Sidotopo Wetan

Pembimbing Klinik

Sri Emma Kristiana , Amd.Keb