5
I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Morfologi tumbuhan ialah ilmu yang mempelajari struktur tumbuhan baik mengenai akar, daun, batang, bunga, buah, maupun bijinya. Pada dasarnya, tumbuhan terdiri atas tiga organ pokok, yaitu akar(radiks), batang(caulis), dan daun(folium). Tumbuhan yang memiliki ketiga unsure pokok tersebut adalah golongan kormofita (kormofita berasal dari bahasa latin yaitu cormus berarti akar, batang, daun: sedangkan phyta berarti tumbuhan). Selain itu, bagian lain dari tumbuhan dapat dikatakan sebagai turunan (derivat) dari salah satu atau dua bagian pokok tersebut yang telah mengalami perubahan bentuk, sifat, dan fungsi. Daun merupakan bagian vegetatif dari tumbuhan, dimana proses ftosintesis dapat berlangsung. Daun pertama berkembang dari embrio yang disebut plumule. Ada tiga cirri daun yang penting, yaitu tipis melebar, berwarna hijau, dan duduk pada batang dengan posisi menghadap sinar matahari. Sifat-sifat tersebut sesuai dengan fungsi daun sebagai tempat untuk asimilasi, respirasi, transpirasi, dan gurasi. Pada umumnya, daun terdiri dari tangkai dan helaian daun. Komposisi daun yang dimaksud dalam hal ini adalah keberadaan helaian daun pada tangkainya. Jika pada tangkai daun hanya terdapat satu helaian daun, maka disebut daun tunggal dan

sampel lporan dendro

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dendro

Citation preview

Page 1: sampel lporan dendro

I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang

            Morfologi tumbuhan ialah ilmu yang mempelajari struktur tumbuhan baik mengenai

akar, daun, batang, bunga, buah, maupun bijinya. Pada dasarnya, tumbuhan terdiri atas tiga organ

pokok, yaitu akar(radiks), batang(caulis), dan daun(folium). Tumbuhan yang memiliki ketiga

unsure pokok tersebut adalah golongan kormofita (kormofita berasal dari bahasa latin yaitu

cormus berarti akar, batang, daun: sedangkan phyta berarti tumbuhan). Selain itu, bagian lain

dari tumbuhan dapat dikatakan sebagai turunan (derivat) dari salah satu atau dua bagian pokok

tersebut yang telah mengalami perubahan bentuk, sifat, dan fungsi.

            Daun merupakan bagian vegetatif dari tumbuhan, dimana proses ftosintesis dapat

berlangsung. Daun pertama berkembang dari embrio yang disebut plumule. Ada tiga cirri daun

yang penting, yaitu tipis melebar, berwarna hijau, dan duduk pada batang dengan posisi

menghadap sinar matahari. Sifat-sifat tersebut sesuai dengan fungsi daun sebagai tempat untuk

asimilasi, respirasi, transpirasi, dan gurasi.

            Pada umumnya, daun terdiri dari tangkai dan helaian daun. Komposisi daun yang

dimaksud dalam hal ini adalah keberadaan helaian daun pada tangkainya. Jika pada tangkai daun

hanya terdapat satu helaian daun, maka disebut daun tunggal dan jika pada tangkai daun terdapat

lebih dari satu helaian daun, maka disebut daun majemuk. Daun majemuk terbagi atas tiga yaitu

daun majemuk menjari, daun majemuk bersirip, dan daun majemuk bersirip ganda.

            Duduknya daun pada batang dikenal dengan istilah phylotaxis. Baisanya satu tangkai

daun duduk pada satu buku daun. Namun,pada beberapa tumbuhan, daun-daun duduk berjejal-

jejal pada satu bagian batang, yaitu pada pangkal batang atau pada ujungnya. Tata letak daun

pada batang memiliki tiga pola. Pola pertama yaitu pada satu buku batang hanya duduk satu

tangkai daun, pola kedua yaitu pada satu buku batang duduk dua tangkai daun, dan pola ketiga

yaitu pada satu buku batang duduk tiga atau lebih tangkai daun.           Oleh sebab itu, perlu

dilaksanakan praktikum mengenai pengenalan struktur dan komposisi daun.

B. Tujuan dan Kegunaan

Page 2: sampel lporan dendro

            Tujuan praktikum adalah untuk mengetahui dan mengenal struktur dan komposisi daun.

            Kegunaan praktikum adalah agar dapat untuk mengetahui dan mengenal struktur dan

komposisi daun.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A.  Definisi Daun

            Daun merupakan salah satu bagian terpenting dari tumbuhan karena memiliki klorofil,

yaitu berfungsi sebagai tempat terjadinya proses fotosintesis dengan bantuan cahaya matahari.

Fungsi lain dari daun adalah untuk melakukan transpirasi, yaitu proses penguapan air melalui

mulut daun (stomata) yang selanjutnya akan memfasilitasi proses penyerapan air dan hara dari

tanah (Ratnasari, 2008).

            Daun merupakan organ tanaman yang berfungsi untuk fotosintesis. Jaringan daun

memiliki banyak persamaan dengan jaringan batang. Bedanya, pertumbuhan apikal daun lebih

cepat berhenti. Daun tersusun atas tiga tipe jaringan, yaitu jaringan epidermis, mesofil, dan

jaringan pembuluh (Mulyani, 2006).

B.  Komposisi Daun  

            Komposisi daun meliputi pangkal daun (leaf base, leaf foundation), pelepah atau pelipih

daun (vagina, leaf sheath), dan tangkai daun (petiole : stalk) serta helaian daun (lamina)

(Anonim, 2008).

            Sebuah daun tunggal memiliki helai daun tunggal yang tidak terbagi. Tunas aksiler

terletak ditempat tangkai daun dan menyatu dengan batang. Helai daun majemuk terbagi menjadi

beberapa helai anak daun (leaflet) yang kemudian dibagi lagi menjadi daun ganda. Sebagian

besar daun yang sangat besar adalah majemuk atau majemuk ganda. Adaptasi structural ini

memungkinkan daun besar menahan angin kencang dengan sedikit kerusakan dan juga

membatasi beberapa pathogen yang menyerang hanya satu daun saja (Campbell et al., 2008).

C.  Tata Letak Daun

       Duduknya daun pada batang dikenal dengan istilah Phyllotaxis. Biasanya satu tangkai

daun duduk pada satu buku daun. Namun, pada beberapa tumbuhan daun-daun duduk berjegal-

jegal pada satu bagian batang, yaitu pada pangkal batang atau pada ujungnya. Tata letak daun

Page 3: sampel lporan dendro

pada batang memiliki tiga pola. Pola pertama yaitu pada satu buku batang hanya duduk satu

tangkai daun, pola ke dua yaitu pada satu buku batang duduk dua tangkai daun, dan pola ke tiga

yaitu pada satu buku batang duduk tiga atau lebih tangkai daun (Rosanti, 2011).

       Tata letak daun atau duduk daun (phyllotaxic:disposition foliorom) adalah aturan

mengenai letak daun pada batang. Berdasarkan jumlah daun ada setiap bukunya, terdapat 4

macam duduk daun yaitu sebagai berikut :

a.       Duduk daun tersebar (Sparsa), apabila pada buku batang ditumbuhi oleh satu daun, posisi daun

terletak diberbagai sisi batang.

b.      Duduk daun bersilang (disticha), apabila buku batang ditumbuhi oleh satu daun, posisi daun

terletak pada dua sisi batang. Misalnya pada daun pacing (Costus specious)  dari family

zingeberaceae.

c.       Duduk daun dan berhadapan (Opposite), apabila terdapat dua daun pada buku batang  yang

tumbuh pada dua sisi batang.

d.      Duduk daun berkarang (Vertillate ; verticillaster), apabila pada satu buku batang tumbuh lebih

dari dua daun (Dalimanrtha, 2006).

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A.  Waktu dan Tempat

            Praktikum dilaksanakan hari rabu, tanggal 1 Oktober 2014, pukul 10.00 WITA  sampai

selesai di Laboratorium Kehutanan Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan dan Ilmu

Lingkungan Universitas Halu Oleo Kendari.

B.  Bahan dan Alat

            Bahan yang digunakan pada praktikum yaitu : Jati putih (Gmelina arborea), Kapuk

(Ceiba petandra), Sengon (Falcataria molucana), Jati (Tectona grandis L.f), Ampupu

(Eucalyptus Sp.), Ki hujan (Samanea saman), Biti (Vitex cofassus), Asam (Tamarindus indica),

dan Kemiri (Aleurites moluccana), serta Tirotasi (Alstonia macrophylla).

            Alat yang digunakan adalah kertas gambar dan alat tulis menulis.

C.  Prosedur Pelaksanaan Praktikum

Page 4: sampel lporan dendro

            Prosedur pelaksanaan praktikum sebagai berikut :

a.       Menyiapkan kertas gambar dan bahan–bahan yang akan di amati

b.      Menggampar bahan-bahan tersebut di atas kertas yang telah disiapkan sebelumnya.

c.       Menuliskan nama lokal, suku, marga ,jenis, komposisi daun, dan tata letak daun.