1

S udah Arogan, Senjata Milik Teza tak Berizinbigcms.bisnis.com/file-data/1/2243/3a40a15c_Des17-Bank...Reskrimum Polda Metro Jaya. Kesombongan Teza dengan me-miliki senjata tak berizin

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: S udah Arogan, Senjata Milik Teza tak Berizinbigcms.bisnis.com/file-data/1/2243/3a40a15c_Des17-Bank...Reskrimum Polda Metro Jaya. Kesombongan Teza dengan me-miliki senjata tak berizin

SABTU, 31 MARET 2018MEGAPOLITAN 15

AKSI arogan Teza Irawan 24, pengendara mobil yang menodongkan senjata airsoft

gun ke pengendara mobil lain di tol dalam kota dari Grogol menuju Cawang, Jakarta, berbuntut pan-jang. Teza harus berurusan dengan petugas Subdit Resmob Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya.

Kesombongan Teza dengan me-miliki senjata tak berizin berakhir sudah. Dia dijerat dengan Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1951 yang mengatur tentang senjata api. Ancaman hukumannya lumayan

lama. Jika dia bebas, diperkirakan usianya 44 tahun.

“Semoga pelaku dihukum maksi-mal. Mengumbar kesombongan itu harganya mahal,” ujar Ahmad, salah satu pengendara mobil, kemarin.

Dari tangan Teza, pengangguran yang baru lulus dari perguruan tinggi itu, polisi menyita sepucuk air-soft gun jenis revolver merek S&W 14K15674, 2 butir amunisi tajam kaliber 3.8 mm, 6 butir amunisi airsoft gun, sebuah sarung senjata, KTP, SIM, dan mobil yang digunakan saat kejadian.

“Kami masih periksa, yang ber-

sangkutan saat diperiksa tidak menunjukkan surat kendaraan dan kami periksa soal kepemilikan senjata,” kata Kabid Humas Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, kemarin.

Teza tidak bisa menunjukkan surat kendaraan Fortuner B 1090 FCY yang dikendarainya. Di sisi lain, Argo menyebut senjata yang diguna-kan Teza juga tidak berizin.

“Senjata itu tidak ada izinnya. Soal surat kendaraan masih dicek Direktorat Lalu Lintas Polda Metro,” ujarnya.

Saat menggeledah, petugas mene-

mukan kartu Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Seluruh Indo-nesia (Perbakin). Kartu Perbakin itu bukan atas nama Teza, melainkan atas nama seseorang berinisial E.

Sebelumnya, Teza Irawan ber-aksi bak koboi dengan arogan di jalanan. Mobil Toyota Fortuner B 1090 FCY yang dikendarainya pada Kamis (29/3) sore melaju kencang di tol dalam kota. Sembari menyalakan strobo di mobilnya, Teza meminta pengendara lain agar menyingkir dan memberikan kesempatan mo-bilnya melintas di bahu jalan.

Namun, tak semua pengendara

menuruti permintaan itu. Ada ken-daraan yang bergeming tak mau memberinya jalan. Teza emosi, hingga akhirnya membuka kaca mobilnya dan menodongkan senjata airsoft gun ke pengendara tersebut.

“Jadi saat mau ke bahu jalan, mobil pelaku tidak diberi ruang oleh mobil yang ada di depannya,” kata Direktur Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Halim Pagara

Beruntung, anggota kepolisian yang berada di sekitar lokasi melihat insiden tersebut dan mengejarnya hingga ke gerbang tol Kuningan 2.

Polisi pun memberhentikan ken-daraan tersebut dan menyerahkan pelaku ke Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan le-bih lanjut.

Banyak informasi yang menyebut Teza merupakan anak perwira di kepolisian. Mengenai hal itu, Argo tidak menampik dan tidak mengia-kan. Dia hanya menjawab bahwa peristiwa itu tidak ada hubungan-nya dengan institusi Polri. “Siapa pun dia tidak ada hubungan dengan institusi Polri, tanggung jawab pri-badi,” tandas Argo. (Mal/J-2)

Sudah Arogan, Senjata Milik Teza tak BerizinPOLDA METRO JAYA

BRUUKKK... pintu masuk di dua lantai itu pun tertutup api. Di

dibuka. Pria berusia 37 tahun itu

bermaksud memadamkan api dengan jaket tersebut. Namun, api justru semakin membesar. Tanpa banyak pikir, Rifai menyelimuti tubuh kakek dengan fi re jacket-nya dan menerobos kobaran api. Rekannya, Novirahman, 38, yang persis di belakangnya kaget dengan kenekatan Rifai. Novi saat

terbakar. Novi yang masih berseragam lengkap mengalami luka bakar di kaki.

“Rifai mengalami luka bakar 60% di tubuhnya, sedangkan Novi 20%, hanya kaki yang mengalami luka bakar,” kata Komandan Peleton Pemadam Kebakaran (Damkar) Sektor Kembangan, Joko Susilo, bercerita kisah heroik anak buahnya itu, kemarin.

pada Kamis (29/3) sekitar pukul 18.40 WIB.

Delapan orang menyelamatkan penghuni rumah dan dua lainnya mencari sumber air. Saat itu belum banyak rumah yang terbakar.

Rifai telah menjalani operasi di RSCM Jakarta Pusat, sedangkan Novi keadaannya membaik dan telah dirujuk ke RS Insani Parung.

Gubernur DKI Jakarta Anies

bagi siapa saja. “Dia adalah pahlawan, yang memilih untuk menyelamatkan warga. Meskipun tubuhnya terbakar, dia betul-betul menyelamatkan,” kata Anies saat meninjau lokasi kebakaran.

Dalam peristiwa itu, ada sekitar 400 rumah yang dihuni 2.500 jiwa yang terbakar. Dua warga atas nama Ana, 42, dan Apo, 78, meninggal dunia. Dugaan sementara, kebakaran disebabkan

Aksi Heroik Rifai Selamatkan Kakek dari Kobaran Api

Zainudin
Typewriter
31 Maret 2018, Media Indonesia | Hal.15