If you can't read please download the document
Upload
dian-herina-al-fahruddin
View
13
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP INVOLUSI UTERUS PADA IBU
POST PARTUM DI RUANG POST PARTUM KELAS III RSHS BANDUNG
Leli Khairani
Maria Komariah
Wiwi Mardiah
1
1
1
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran
1
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya angka kematian ibu
sehabis melahirkan yang disebabkan oleh perdarahan
.
Salah satu cara untuk
mengatasi perdarahan itu dengan cara melakukan pijat oksitosin. Pijatan ini dapat
merangsang hormon oksitosin yang menyebabkan kontraksi uterus
sehingga
proses involusi bisa berjalan normal.Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi
pengaruh pijat oksitosin pada ibu
post partum
yang dipijat oksitosin dan yang
tidak dipijat oksitosin.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuasi eksperimen dengan desain
post test only.
Sampel dalam penelitian ini
diambil melalui cara
purposive sampling
. Sampel berjumlah 30 orang yang terdiri
dari 15 orang sebagai responden yang di intervensi dan 15 orang sebagai variabel
kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar observasi untuk
mengamati penurunan tinggi fundus uterus pada hari pertama
post partum.
Hasil
dari penelitian ini teridentifikasi pengaruh oksitosin terhadap involusi uterus
pada ibu post partum di Ruang Post Partum Kelas III RSHS Bandung, melalui uji
statistik
Chi-square
dengan nilai p < 0.05. Saran buat institusi tempat penelitian,
diharapkan diadakan sosialisasi dan pelatihan tentang pijat oksitosin kepada para
perawat dan bidan, dan juga tindakan pijat oksitosin ini dijadikan sebagai
prosedur pelayanan tetap pada ibu melahirkan.
Kata kunci
: Perdarahan, Pijat oksitosin, Involusi uterus.
ABSTRACT
The research is motivated by the increasing number of maternal
deaths after childbirth due to hemorrhage. One way to control bleeding is
doing oxytocin massage to stimulate hormone oxytocin which causes uterine
contractions in order to get involution process normally. The research to
identification the influence of oxytocin on uterine involution in postpartum on
interventing respondents and controlling respondents The research method
used in this study is quasi experimental with post test only design.
The Samples was taken by using purposive sampling. The amounts of samples
are 30 people which consist of 15 people as intervened respondents and
15 others as control variables. The instrument used in this research is observation
sheet which used to observe the reduction level of uterine fundus on first day post
partum.The results of this research identified the influence of oxytocin on uterine
involution in postpartum mothers in the postpartum room Class III RSHS
Bandung, by Chi-square test statistic comes with p Value < 0.05.
The
suggestions for the institutions where the research taking place are to educate
and socialize the oxytocin massage for nurses and midwives. Moreover, the
Leli Khairani, S.Kep
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang Km 21 Jatinangor, Sumedang)
Email :
085669006500
1
institution should apply the oxytocin massage as standard procedures for giving
birth.
Keywords :
hemorrhaging, oxytocin massage, uterus involution
PENDAHULUAN
Indikator kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara menurut WHO
bisa dilihat dari angka kematian ibu selama masa perinatal, intranatal, dan
postnatal. Hal ini sesuai dengan visi yang ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa
dan pemerintah Indonesia. Visi Indonesia sehat 2015 mempunyai delapan sasaran
(
Millennium Development Goals
/MDGs) MDGs yang salah satunya yaitu
mengurangi angka kematian bayi dan ibu pada saat persalinan.
Data Statistik Indonesia (2008) menyebutkan bahwa Angka Kematian Ibu
(AKI) atau
Maternal Mortality Ratio
(MMR) di Indonesia menurut data SDKI
2002-2003 ialah sebesar 307/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian
ibu di Provinsi Jawa Barat masih cukup tinggi dibandingkan dengan rata-rata
nasional yaitu sebesar 321,15/100.000 KH (Survey AKI, BPS RI, 2011).
Angka kematian ibu melahirkan disebabkan oleh beberapa faktor,
diantaranya karena pendarahan. Pendarahan menjadi penyebab utama kematian
ibu di Indonesia. Penyebab kedua ialah eklamsia lalu infeksi (Depkes RI, 2011).
Jika dilihat dari penyebab kematian ibu di Jawa Barat sendiri pendarahan
menjadi faktor utama dengan 254 kasus (31%), Hipertensi dalam kehamilan 181
kasus (22%), Infeksi 55 kasus (9,6%), abortus 9 kasus (1,1%), partus lama 4 kasus
(0,5%) dan penyebab lain-lain 311 kasus (38%) (Dinkes Jawa Barat, 2011)
Leli Khairani, S.Kep
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang Km 21 Jatinangor, Sumedang)
Email :
085669006500
2
Upaya pencegahan perdarahan
post partum
dapat dilakukan semenjak
persalinan kala 3 dan 4 dengan pemberian oksitosin. Hormon oksitosin ini sangat
berperan dalam proses involusi uterus. Proses involusi akan berjalan dengan
bagus jika kontraksi uterus kuat sehingga harus dilakukan tindakan untuk
memperbaiki kontraksi uterus (Cuningham, 2006).
Upaya untuk mengendalikan terjadinya perdarahan dari tempat plasenta
dengan memperbaiki kontraksi dan retraksi serat myometrium yang kuat dengan
pijatan oksitosin. Oleh karena itu, upaya mempertahankan kontraksi uterus
melalui pijatan untuk merangsang keluarnya hormon oksitosin merupakan bagian
penting dari perawatan
post partum
(Bobak, Lowdermik, Jensen, 2005).
Oksitosin dapat diperoleh dengan berbagai cara baik melalui oral, intra-
nasal, intra-muscular, maupun dengan pemijatan yang merangsang keluarnya
hormon oksitosin. Sebagaimana ditulis Lun, et al (2002) dalam
European Journal
of Neuroscience
, bahwa perawatan pemijatan berulang bisa meningkatkan
produksi hormon oksitosin. Efek dari pijat oksitosin itu sendiri bisa dilihat
reaksinya setelah 6-12 jam pemijatan (Lun, et al 2002). Pijat oksitosin adalah
suatu tindakan pemijatan tulang belakang mulai dari nervus ke 5 - 6 sampai
scapula yang akan mempercepat kerja saraf parasimpatis untuk menyampaikan
perintah ke otak bagian belakang sehingga oksitosin keluar (Suherni, 2008:
Suradi, 2006; Hamranani 2010).
Hasil studi pendahuluan melalui wawancara yang dilakukan pada bidan
ruangan
post partum
di RSHS Bandung mereka mengatakan tidak pernah
melakukan pijat oksitosin pada saat memberikan perawatan kepada ibu
post
Leli Khairani, S.Kep
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang Km 21 Jatinangor, Sumedang)
Email :
085669006500
3
partum
. Baik untuk merangsang kontraksi uterus, mengatasi perdarahan, maupun
merangsang keluarnya ASI. Mereka lebih cenderung menggunakan terapi
breast
care
dan terapi farmakologi seperti oksitosin intra-muskular. Jadi metode untuk
mengatasi perdarahan dan mempercepat involusi uterus melalui terapi non-
farmakologi seperti terapi pijat oksitosin belum pernah diterapkan.
Sehubungan dengan itu maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut
tentang pengaruh pijat oksitosin terhadap involusi uterus pada ibu
post partum
di
Ruang
Post Partum
Kelas III RSHS Bandung. Tujuan dari penelitian ini
teridentifikasinya pengaruh pijat oksitosin terhadap involusi uterus pada ibu
post
partum
di Ruang
Post Partum
Kelas III RSHS Bandung.
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain kuasi eksperimen,
dengan bentuk
post test only design
. Pengukuran ini dilakukan setelah kelompok
intervensi diberikan pijat oksitosin dan pada kelompok kontrol yang tidak
diberikan pijat oksitosin.
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel intervensi yaitu ibu post
partum yang dipijat oksitosin dan variabel kontrol ibu
post partum
yang tidak
dipijat oksitosin. Hipotesa yang akan dibuktikan dalam penelitian ini adalah
hipotesa alternatif (Ha), adanya pengaruh antara pijat oksitosin terhadap proses
involusi uterus.
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu
post partum
yang melahirkan
secara normal di ruang kelas III di RSHS Bandung pada bulan Maret-Mei 2012.
Leli Khairani, S.Kep
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang Km 21 Jatinangor, Sumedang)
Email :
085669006500
4
Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan teknik
non probability
sampling
dengan cara
purposive sampling
dengan
kriteria inklusi penelitian
sebagai berikut:
1.
Ibu
post partum
hari pertama yang mengalami persalinan normal.
2.
Tidak menderita penyakit sistemik.
3.
Responden sudah mengeluarkan kolustrum.
4.
Kondisi psikologis responden baik.
5.
Umur responden dalam rentang 20-35 tahun.
6.
Responden sudah melakukan gerakan miring kanan miring kiri 2 jam
post
partum
.
7.
Responden termasuk multipara.
Kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah:
1.
Ibu
post partum
yang bayinya meninggal dunia.
2.
Ibu
post partum
yang anaknya dirawat dipisah
Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 15 orang responden per
kelompok perlakuan
Teknik pengumpulan data dilakukan dalam 2 tahap, tahap pertama dimana
peneliti memilih responden sesuai dengan kriteria sampel inklusi yang telah
ditetapkan dan peneliti memberikan
informed consent.
Pada tahap kedua
responden diminta untuk mengisi kuesioner tentang data biografi. Data biografi
meliputi nama, alamat, usia, paritas, pendidikan terakhir. Selanjutnya peneliti
melakukan pemijatan oksitosin pada responden yang diberikan intervensi,
terakhir peneliti dibantu dengan bidan yang bekerja di RSHS melakukan
Leli Khairani, S.Kep
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang Km 21 Jatinangor, Sumedang)
Email :
085669006500
5
observasi dan pengukuran pada kedua kelompok yang diberikan intervensi serta
yang tidak diberikan intervensi. Hasil pengukuran TFU (cm) dimasukkan kedalam
lembar observasi.
Pada saat melakukan penelitian pemijatan oksitosin dilakukan oleh peneliti
sendiri, sedangkan pada saat pengukuran tinggi fundus uterus peneliti dibantu
oleh bidan RSHS dengan bidan yang sama pada setiap pengukuran tinggi fundus
uterus.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 kali yaitu:
pertama analisis univariat, langkah selanjutnya dilakukan uji homogenitas untuk
melihat homogenitas karakteristik rresponden dengan menggunakan uji
Chi-
square.
Kedua yaitu analisa bivariat untuk melihat hubungan pijat oksitosin
dengan involusi uterus dengan menggunakan p-
Value
dari
chi-square.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Proses Involusi Uterus
Dilihat Dari Penurunan Tinggi Fundus Uterus Pada Kelompok
Intervensi dan Kontrol di RSHS Ruang
Post Partum
Kelas III
Bandung (N= 30)
Involusi uterus
p
value
Involusi
persentase
persentase
perlakuan
uterus
Inv olusi
tidak
uterus
normal
normal
Total
tidak dipijat
80 %
20%
0.010
oksitosin 12 orang
3 orang
15 orang
dipijat
oksitosin 4 orang 26.67 % 11 orang 73.33 % 15 orang
Total 16 orang 14 orang 30 orang
Leli Khairani, S.Kep
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang Km 21 Jatinangor, Sumedang)
Email :
085669006500
6
Berdasarkan tabel 1 diatas dapat digambarkan bahwa proses involusi
uterus yang dinilai dari penurunan tinggi fundus uterus pada responden intervensi
/ yang dipijat oksitosin mengalami involusi uterus normal lebih banyak daripada
involusi uterus yang tidak dipijat oksitosin. Berdasarkan hasil uji statistik
didapatkan ada pengaruh pijat oksitosin terhadap proses involusi uterus yang
ditunjukkan dengan nilai p 0.01alpha, alpha=0.05 ) berdasarkan pendidikan p
Leli Khairani, S.Kep
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang Km 21 Jatinangor, Sumedang)
Email :
085669006500
10
value
nya 0.920 dan paritas p
value
nya 0.388 yang berarti p
value
> p alpha, alpha
=0.05, yang berarti responden homogen. Homogenitas antara kedua kelompok ini
sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Polit dan Hungler (2001), bahwa
hasil penelitian dikatakan valid jika karakteristik responden tidak ada perbedaan
bermakna (homogen). Dengan kata lain kedua kelompok penelitian harus setara
atau sebanding. Demikian juga pendapat yang dikemukakan oleh Notoatmojo
(2005), pada penelitian kuasi eksperimen dengan rancangan
post test only design
,
jika pada awalnya kedua kelompok mempunyai sifat yang sama/ homogen, maka
perbedaan hasil penelitian setelah diberikan intervensi dapat disebut sebagai
pengaruh dari intervensi atau perlakuan.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pijat
oksitosin terhadap involusi terus pada ibu post partum kelas III RSHS Bandung
dengan nilai uji statistik melalui
chi square
dengan nilai
p < 0.05.
SARAN
Bagi praktisi keperawatan peneliti menyarankan pijat oksitosin dijadikan
prosedur tetap sebagai pelayanan
post partum
bagi rumah sakit. Pelatihan atau
seminar bagaimana pijat oksitosin perlu dilakukan bagi seluruh perawat
maternitas atau bidan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Perawat
/ bidan diharapkan dapat menjalankan perannya sebagai
health educator
salah
satunya dengan mengajarkan dan mensosialisasikan kepada pasien tentang pijat
oksitosin serta manfaatnya bagi pasien.
Leli Khairani, S.Kep
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang Km 21 Jatinangor, Sumedang)
Email :
085669006500
11
Bagi peneliti selanjutnya perlu dilakukan penelitian serupa dengan
tempat penelitian yang berbeda dengan sampel yang lebih banyak serta yang
dinilai juga berapa kadar oksitosin dalam darah pada saat
pre
dan
post
penelitian.
Peneliti selanjutnya diharapkan bisa melakukan penelitian dengan pantauan
terhadap ibu yang tidak menyusui anaknya akan tetapi dipijat oksitosin setelah itu
dilihat bagaimana pengaruh oksitosin terhadap involusi uterus ibu tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S . 2006 .
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Edisi Revisi
VI . Jakarta: Rineka Cipta.
Bobak IM, Lowdermilk DL, Jensen MD. 1995.
Buku Ajar Keperawatan
Maternitas (Maternity Nursing) Edisi 4
, Maria A Wijayarti dan Peter
Anugerah (penterjemah). 2005. Jakarta: EGC.
Budiarti, T. 2009.
Efektifitas pemberian paket Sukses ASI terhadap produksi
ASI ibu menyusui dengan section caeserea di Wilayah Depok Jawa
Barat
. Tesis UI. Tidak dipublikasikan.
Cuningham. 2006.
Obsietri Williams
. Edisi 21.Volume 1. Jakarta: EGC.
Danim, S. 2003.
Riset Keperawatan Sejarah & Metodologi
. Cetakan 1. Jakarta:
EGC.
Dasuki, Rumekti. 2008.
Perbandingan Efektivitas Misoprostol Peroral Dengan
Oksitosin Untuk Prevensi Perdarahan Post partum.
http://www.chrl.net.publikasi.pdf.MPO
(diakses 25 Februari 2012).
Depkes RI. 2011.
Rencana pembangunan jangka panjang bidang kesehatan 2005-
2025
.
http://www.depkes.go.id/downloads/newdownloads/rancangan_RPJP
K_2005-2025.pdf
. (diakses tanggal 20 November 2011).
Dinkes JABAR. 2011.
Pemerintah luncurkan JAMPERSAL untuk turunkan angka
kematian ibu dan
janin
.
http://www.diskes.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/informasi
/berita/detailberita/40
. (diakses 29 Oktober 2011).
Farrer, H. 2001.
Perawatan Maternitas.
Edisi ke-2. Jakarta: ECG.
Leli Khairani, S.Kep
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang Km 21 Jatinangor, Sumedang)
Email :
085669006500
12
Halimatussakdiah. 2005,
Efektifitas pemberian paket kesehatan preoperasi
section caeserea terhadap involusi uterus di Banda Aceh
.Tesis UI;
tidak dipublikasikan.
Hamranani, S. 2010,
Pengaruh pijat oksitosin terhadap involusi uterus pada ibu
post partum yang mengalami persalinan lama di rumah sakit wilayah
Kabupaten Klaten
. Tesis UI: tidak dipublikasikan.
Harmon, W; Watches. 2011.
Localization of oestradiol, progesterone and
oxytocin receptors in the uterus during the oestrous cycle and early
pregnancy of the ewe
. J.Endocrinology 138:479-491.
Hidayat. A. 2008.
Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data
.
Cetakan Kedua. Jakarta:Salemba Medika.
Indiarti. 2009.
Setiap Jam, 2 Orang Ibu Bersalin Meninggal Dunia.
http://www.Depkes.Rt.Htm
(diakses 15 DNovember 2011)
Jordan. S. 2004.
Obat yang Meningkatkan Kontraksilitas Uterus atau Oksitosin
.
Dalam Ester. M. (Ed) Farmakologi Kebidanan. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Kemenkes RI. 2011.
Keputusan Menteri Kesehatan no 1076 tahun 2003 tentang
penyelenggaraan pengobatan tradisional
http://www.gizikia.depkes.go.id/archives/2174/kmk-no-1076-th-2003-
ttg-penyelenggaraan-pengobatan-tradisional
. (diakses 20 November
2011).
Kompas. 2011.
Visi indonesia sehat 2015.
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/07/03/visi-indonesia-
sehat-2015/
. (diakses tanggal 20 November 2011).
Lund, I; Moberg, U; Wang, J; Yu, C; Kurosawa, M. (2002).
Massage affect
nociception of oxytocin.
J.European neuroscience Vol 16:330-338.
Manuaba. 2007.
Pengantar Kuliah Obstetri.
Cetakan 1.
http://books.google.co.id/books?id=KSu9cUdcxwC&printsec=frontco
ver&hl=id#v=onepage&q&f=false
Jakarta: EGC. (diakses tanggal 20
November 2011)
Muarif. 2002.
Pengaruh Tetes Oksitosin Untuk Induksi Persalinan
.
http://Eprint.Undip.ac.id
(diakses 21 Maret 2012)
Leli Khairani, S.Kep
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang Km 21 Jatinangor, Sumedang)
Email :
085669006500
13
Notoatmojo, S. 2005.
Metodologi Penelitian Kesehatan
. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. 2003.
Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan
Edisi Pertama,
Jakarta: Salemba Medika.
Pillitery. 2003
. Maternal and Child Health Nursing
. Buku I. Fourth Edition.
Philadelphia: Lippincott
Polit, D.F & Hungler, PA. 2001.
Nursing Research:Principle and Method.
Philadelphia: Lippincott
Prabowo. 2010.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Involusi Uterus.
http://web.Ebschost.com
(diakses 11 Maret 2012)
Prawirohardjo, S. 2002.
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal,
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
___________, 2002,
Ilmu Kebidanan,
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Ratnadewi, Y. 2011.
Selamatkan jiwa ibu! .
Bandung: Pikiran Rakyat.
Subekti, B. 2004
Keperawatan Ibu dan Bayi Baru Lahir,
Edisi ke-3. Jakarta:
ECG.
Sugiyono. 2009.
Metodelogi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D
. Cetakan
ke-8. Bandung: Alfabeta.
Suhermi, Dkk. 2008 .
Perawatan Masa Nifas.
Yogyakarta: Fitramaya.
Suparyanto. 2010.
Konsep involusi uteri.
http://dr-
supar yanto.blogspot.com/2010/07/konsep-involusi-uteri.html
.(diakses
tanggal 12 November 2011
Susilawati, B. 2011,
Pelatihan Seputar Kehamilan Menyusui dan Pijat Oksitosin
.
http://rsa.ugm.ac.id/pelatihan-kehamilan-tehnik-menyusui-pijat-
oksitosin/
(diakses tanggal 15 Mei 2012).
Leli Khairani, S.Kep
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran (Jl. Raya Bandung-Sumedang Km 21 Jatinangor, Sumedang)
Email :
085669006500
14