RPT0-Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis.pdf

  • Upload
    emutm

  • View
    431

  • Download
    38

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/30/2019 RPT0-Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis.pdf

    1/24

    RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS

    BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL

    Konsep

    Pedoman Penyusunan Spesifikasi TeknisVolume III : Jaringan Irigasi

    Bagian 3 : Pekerjaan Konstruksi

    ICS 93.010 BIDANG SUMBER DAYA AIR

    RPT0

    SDA

    http://../A-V-III-irigasi.pdf
  • 7/30/2019 RPT0-Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis.pdf

    2/24

    i

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI .................................................................................................................. i

    KATA PENGANTAR..................................................................................................... ii

    PENDAHULUAN........................................................................................................... iii

    1. RUANG LINGKUP ............................................................................................... 1

    2. ACUAN NORMATIF............................................................................................. 1

    3. ISTILAH DAN DEFINISI....................................................................................... 2

    4. KETENTUAN DAN PERSYARATAN................................................................... 34.1. Program Pelaksanaan ................................................................................ 34.2. Aspek-aspek yang Perlu Diperhatikan dalam Pelaksanaan Pekerjaan...... 44.3. Pekerjaan Survey dan Pengukuran ............................................................ 4

    4.4. Pekerjaan Tanah......................................................................................... 54.5. Pekerjaan Pengeringan.............................................................................. 54.6. Pekerjaan Pasangan................................................................................... 54.7. Pekerjaan Beton ......................................................................................... 54.8. Pekerjaan Lain-lain ..................................................................................... 5

    5. PELAKSANAAN PEKERJ AAN ............................................................................ 65.1. Ketentuan Umum........................................................................................ 65.2. Pekerjaan Persiapan................................................................................... 6

    5.2.1 Mobilisasi Dan Demobilisasi............................................................ 65.2.2 Pembuatan J alan Sementara Dan Pemeliharaan J alan Desa......... 6

    5.3. Pekerjaan Survey dan Pengukuran ............................................................ 75.4. Gambar-gambar Pelaksanaan (Shop Drawing).......................................... 8

    5.4.1 Gambar-Gambar Pekerjaan Tetap.................................................. 85.4.2 Gambar-Gambar Pekerjaan Sementara ......................................... 85.4.3 Gambar-Gambar Purnalaksana / Terlaksana ................................. 9

    5.5. Pekerjaan Tanah......................................................................................... 95.6. Pekerjaan Pasangan................................................................................... 105.7. Pekerjaan Beton ......................................................................................... 115.8. Pekerjaan J alan.......................................................................................... 125.9. Pekerjaan Pintu........................................................................................... 125.10. Pekerjaan Lain-lain ..................................................................................... 13

    6. PENGENDALIAN MUTU ..................................................................................... 17

    7. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN................................................................. 17

    7.1. Pengukuran................................................................................................. 177.2. Dasar Pembayaran..................................................................................... 17

    BIBLIOGRAFI ............................................................................................................... 20

  • 7/30/2019 RPT0-Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis.pdf

    3/24

    ii

    KATA PENGANTAR

    Konsep pedoman ini merupakan hasil kajian dari berbagai pedoman spesifikasi teknikpekerjaan yang ada. Pembahasan dilakukan pada Kelompok Umum dari Gugus KerjaPendayagunaan Sumber Daya Air pada Sub-Panitia Teknis sumber Daya Air yang beradadibawah naungan Panitia Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil,Departemen Pekerjaan Umum.

    Proses pembahasan yang dimulai dari Rapat Kelompok Bidang Keahlian, Rapat GugusKerja, Rapat Teknis dan Konsensus pada tingkat Sub-Panitia Teknis Sumber Daya Air yangkemudian Rapat Penetapan pada Panitia Teknis sesuai dengan mekanisme prosespembuatan pedoman di Departemen Pekerjaan Umum.

    Pelaksanaan pembahasan untuk masing-masing tingkatan harus dihadiri oleh anggotapanitia, nara sumber, konseptor dan tim editor dari perumusan pedoman ini. Komposisianggota panitia dan nara sumber harus memperhatikan keterwakilan para pemangkukepentingan yaitu antara lain : pemerintah, pakar, konsumen dan produsen dengankomposisi yang seimbang satu sama lain.

  • 7/30/2019 RPT0-Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis.pdf

    4/24

    iii

    PENDAHULUAN

    Berdasarkan Undang-undang No.7 tahun 2004, tentang Sumber Daya Air bahwapelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana sumber daya air harus berdasarkan

    norma, standar, pedoman dan manual (NSPM). Sehubungan dengan hal tersebut, pada saatini telah tersusun NSPM yang umumnya mengenai tata cara perencanaan, cara uji mutupekerjaan dan spesifikasi teknis bahan serta konstruksi dari bangunan air yang akandibangun.

    Pedoman ini disusun sesuai dengan masing-masing tahapan kegiatan pelaksanaankonstruksi pembangunan irigasi yang terdiri dari pekerjaan persiapan, pekerjaan tanah,pekerjaan pasangan, pekerjaan beton, pekerjaan jalan, pekerjaan pintu dan pekerjaan lain-lain, yang dalam pelaksanaannya mengenai mutu pekerjaan, mutu bahan dan persyaratanlain mengacu dan berpedoman pada norma, standar, pedoman dan manual (NSPM) yangberlaku.

  • 7/30/2019 RPT0-Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis.pdf

    5/24

    RPT0-Pd T-xx-200x

    1 dari 20

    Pedoman Penyusunan Spesifikasi TeknisVolume III : Jaringan Irigasi

    Bagian 3 : Pekerjaan Konstruksi

    1. RUANG LINGKUP

    Pedoman ini menetapkan kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan konstruksi yangmeliputi pekerjaan persiapan, pekerjaan tanah, pekerjaan pasangan, pekerjaan jalan,pekerjaan pintu, dan pekerjaan lain-lain.

    Pedoman ini mencakup kegiatan perubahan gambar desain yang diperlukan untukpenyelesaian dari pekerjaan konstruksi daerah irigasi. Pedoman ini menetapkan ketentuandan persyaratan, metode kerja pelaksanaan, pengendalian mutu serta pengukuran danpembayaran.

    2. ACUAN NORMATIF

    Standar Nasional Indonesia (SNI) :

    SNI 03-1724-1989 : Tata Cara Perencanaan Hidrologi dan Hidraulik untuk Bangunan diSungai

    SNI 03-1742-1989 : Metode Pengujian Kepadatan Ringan Untuk TanahSNI 03-1743-1989 : Metode Pengujian Kepadatan Berat Untuk TanahSNI 03-1744-1989 : Metode Pengujian CBR LaboratoriumSNI 03-1965-1990 : Metode Pengujian Kadar Air TanahSNI 03-1966-1990 : Metode Pengujian Batas PlastisSNI 03-2828-1992 : Metode Pengujian Kepadatan Lapangan dengan Alat Konus Pasir.SNI-03-2843-1992 : Tata cara pelaksanaan survey kondisi jalan tanah/kerikil.SNI 03-3423-1994 : Metode Pengujian Analisis Ukuran Butir Tanah dengan Alat

    Hidrometer.

    SNI 03-3637-1994 : Metode Pengujian Berat Isi Tanah Berbutir Halus dengan CetakanBenda Uji.

    SNI 0339581995 : Metode Pengujian Kuat tekan Kayu di LaboratoriumSNI 0339591995 : Metode Pengujian Kuat Lentur Kayu di LaboratoriumSNI 0332331999 : Tata Cara Pengawetan Kayu untuk Bangunan rumah dan GedungSNI 0664522000 : Metode Pengujian Cat Bitumen sebagai lapis pelindungSNI 03-6222-2002 : Metode Perhitungan Debit BanjirSNI 03-6861-2002 : Spesifikasi Bahan bangunan bagian B (bahan bangunan dari

    besi/baja)SNI 03-6888-2002 : Tata Cara Pengambilan contoh Uji Secara Acak Untuk Bahan

    Konstruksi.

    British Standard :

    BS 60311981 : EarthworksBS 51351984 : Proces of Arc welding carbon and Carbon Manganise steelsBS 80041986 : Foundations

    Rancangan Pedoman Teknis :

    - Pd T-xx-200x : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang bersifatUmum, Bagian-1, Pekerjaan Tanah.

    - Pd T-xx-200x : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang bersifatUmum, Bagian-2, Pekerjaan Pengukuran Topografi danPemetaan.

  • 7/30/2019 RPT0-Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis.pdf

    6/24

    RPT0-Pd T-xx-200x

    2 dari 20

    - Pd T-xx-200x : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang bersifatUmum, Bagian-3, Pekerjaan Penyelidikan dan Analisa Geoteknik.

    - Pd T-xx-200x : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang bersifatUmum, Bagian-4, Pekerjaan Beton, Bekisting dan Waterstop.

    - Pd T-xx-200x : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang bersifatUmum, Bagian-5, Pekerjaan Pasangan Batu, Batu Kosong,Bronjong dan Adukan Semen.

    - Pd T-xx-200x : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang bersifatUmum, Bagian-6, Pekerjaan Pemancangan.

    - Pd T-xx-200x : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang bersifatUmum, Bagian-7, Pekerjaan Dewatering.

    - Pd T-xx-200x : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang bersifatUmum, Bagian-8, Pekerjaan Pintu.

    - Pd T-xx-200x : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang bersifatUmum, Bagian-9, Pekerjaan Lain-lain.

    3. ISTILAH DAN DEFINISI

    3.1 Pembersihan medan terdiri dari penebangan pohon-pohon perdu, semakbelukar dan pembabatan rumput liar yang tumbuh sepanjang dasar saluran, taludluar dan dalam, serta di atas tanggul saluran, sehingga profil saluran terlihat rapihkembali seperti sebelumnya.

    3.2 Kupasan/stripping adalah penggalian humus (tanah organik) berikut rumput,yang akan dilakukan pada semua dasar tanggul, pada lokasi material galian yangdipakai kembali sebagai bahan timbunan, pada semua dasar jalan, pada lokasiBorrow pit yang disetujui, dalam batas tanah Daerah Milik Irigasi (DMI).

    3.3 Galiantanah biasa adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian berupa

    tanah pada umumnya, yang dengan mudah dapat dilakukan dengan Excavator.Seluruh galian harus dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang-bidangyang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalamgambar kerja atau sesuai dengan yang diarahkan / ditunjukkan oleh Direksi.

    3.4 Timbunan tanah kembali dari hasil galian adalah kegiatan penimbunan baikuntuk tanggul maupun untuk di belakang bangunan dengan mempergunakanbahan timbunan dari hasil galian yang secara spesifikasi teknis bahan tersebutdapat dipertangung jawabkan.

    3.5 Timbunan tanah dengan material dari borrow area adalah kegiatanpenimbunan baik untuk tanggul maupun untuk di belakang bangunan denganmempergunakan bahan timbunan dari galian pada suatu lokasi borrow denganjenis dan kualitas tanah yang tertentu dan penyedia jasa mengeluarkan biaya

    untuk pengadaan material tanah timbunan tersebut.

    3.6 Disposal Area adalah daerah-daerah tempat pembuangan hasil galian yangtidak dapat dipakai sebagai material timbunan.

    3.7 Quarry adalah daerah-daerah yang tanahnya dapat diambil dan memenuhisyarat untuk material timbunan.

    3.8 Pasangan batu terdiri dari batu sungai atau gunung dan setiap batu harusmempunyai berat antara 6 kg sampai 25 kg, akan tetapi batu yang lebih kecildapat dipakai atas persetujuan Direksi. Ukuran maksimum harus memperhatikantebal dinding, tetapi harus memperhatikan batasan berat seperti tercantum diatas.

  • 7/30/2019 RPT0-Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis.pdf

    7/24

    RPT0-Pd T-xx-200x

    3 dari 20

    3.9 Siaran adalah adukan yang dipasang diantara batubatu yang harus dikoreksampai kedalaman 1 - 2 cm dibawah permukaan batu untuk jenis siar rata dansiar timbul, dan 2 - 3 cm untuk jenis siar tenggelam.

    3.10 Plesteran adalah pasangan dengan adukan 1 PC : 3 Psr yang harus dipasangpada bagian atas dari dinding, ujung-ujung saluran pasangan, dan untuk 0.10 m

    dibawah tepi atas atau sesuai dengan yang tertera pada gambar.3.11 Beton adalah pasangan yang terdiri dari campuran antara semen, pasir dan

    kerikil dalam ukuran tertentu yang telah ditetapkan, sesuai yang tercantum dalamgambar kontrak. Proporsi campuran beton akan ditentukan oleh Direksi agardidapatkan produksi beton yang awet dan ekonomis dan mempunyai kekuatanyang setara dengan waktu dan derajat kekuatan, dengan perhitungan kondisitekanan, alam terbuka dan pertimbangan lain.

    4. KETENTUAN DAN PERSYARATAN

    Ketentuan dan persyaratan yang perlu diperhatikan dalam pedoman penyusunan spesifikasiteknis pekerjaan konstruksi adalah sebagai berikut :

    4.1 Program Pelaksanaan

    1) Pengguna J asa menyiapkan J adwal Pelaksanaan untuk semua pekerjaan yangtermasuk dalam Kontrak. J adwal pelaksanaan tersebut untuk membantu parapenawar dan Penyedia J asa didalam menyiapkan jadwal pelaksanaan yang lebihterperinci.

    2) Tiga puluh (30) hari setelah menerima Surat Penunjukan, Penyedia J asa harusmenyerahkan J adwal Pelaksanaan kepada Direksi Pekerjaan berisi jadwalpelaksanaan semua pekerjaan dan pekerjaan sementara yang harus dikerjakanberdasarkan Kontrak, dengan metode PERT/CPM network. J adwal Pelaksanaan iniharus sesuai dengan hari kalender, jangka waktu yang diperlukan, tanggal mulaipaling awal, tanggal selesai paling awal dan paling lambat, lama pelaksanaan dan

    sebagainya.

    3) J adwal tersebut diatas diserahkan sesuai dengan modifikasi dan perubahan yangdiperlukan oleh Direksi Pekerjaan di dalam waktu yang logis. J adwal Pelaksanaanyang direvisi yang sudah disetujui dan sudah ditandatangani oleh Penyedia J asadan Direksi Pekerjaan harus dianggap merupakan J adwal Pelaksanaan yangmengikat dan menjadi bagian dari Dokumen Kontrak.

    4) J adwal Pelaksanaan yang sudah mengikat tersebut harus diperbarui oleh PenyediaJ asa pada setiap jangka waktu 4 (empat) bulan jika diminta oleh Direksi Pekerjaandan jadwal pelaksanaan yang diperbarui harus disetujui oleh Penyedia J asa danDireksi Pekerjaan, dan termasuk dalam Dokumen Kontrak.

    5) J ika selama pelaksanaan pekerjaan, rata-rata kecepatan pekerjaan ternyata

    dibawah yang disetujui menurut pendapat Direksi Pekerjaan, Penyedia J asa harusdapat menyelesaikan setiap bagian pekerjaan pada waktu yang disetujui, makaDireksi akan memerintahkan Penyedia J asa untuk menambah pekerja dan atauperalatan pelaksanaan ke lokasi pekerjaan untuk mengejar ketinggalan padabagian pekerjaan tersebut.

  • 7/30/2019 RPT0-Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis.pdf

    8/24

    RPT0-Pd T-xx-200x

    4 dari 20

    4.2 Aspek-aspek yang Perlu Diperhatikan dalam Pelaksanaan Pekerjaan

    1) Aspek Keselamatan Kerja

    Penyedia J asa pekerjaan konstruksi harus memperhatikan ketentuan kesehatandan Undang-Undang Keselamatan Kerja. Ketentuan-ketentuan tersebut harusdiadopsi oleh pelaksana pekerjaan dalam prosedur/manual pekerjaan secaramenyeluruh untuk setiap tahapan pekerjaan, mulai dari tahap pekerjaan persiapanhingga pemeliharaan setelah penyerahan pekerjaan.

    2) Aspek Lingkungan

    Sebelum melaksanakan kegiatan fisik di lapangan, Penyedia J asa harus membuatprogram dampak lingkungan yang terjadi akibat pelaksanaan kegiatan denganmengacu pada Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) atau UpayaPengelolaan Lingkungan (UKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) atauUpaya Pemantauan Lingkungan (UPL) atau manual prosedur pengelolaan/pemantauan lingkungan (jika RKL/RPL atau UKL/UPL tidak ada). Program ini harusmendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

    3) Aspek Administrasi

    Penyedia J asa pekerjaan konstruksi harus memiliki prosedur dan tata caraadministrasi yang baku dalam bentuk surat menyurat, surat pengumuman, suratundangan dan surat-surat lainnya untuk menunjang seluruh kegiatan pekerjaan.

    Seluruh dokumen pekerjaan mulai dari pekerjaan persiapan, pelaksanaan, serahterima, dan pemeliharaan harus didokumentasikan secara sistematis sesuaidengan kelompok pekerjaan, urutan waktu, atau kategori lain yang dianggappenting. Dokumentasi ini diperlukan guna menunjang laporan proyek (LaporanMingguan dan Bulanan).

    4) Aspek Ekonomis

    Penyedia J asa pekerjaan wajib memperhatikan efektifitas dan efisiensipelaksanaan. Termasuk dalam hal ini aspek SDM, peralatan, dan pengadaan

    bahan.

    SDM yang digunakan harus secara efektif dapat memenuhi kebutuhan jadwal dankualitas pekerjaan. J umlah dan jenis peralatan-peralatan pendukung pekerjaanharus diperhitungkan dengan seksama sesuai jadwal pekerjaan terutama bilaperalatan-peralatan tersebut diadakan dengan sewa. Pengadaan bahan/materialharus diupayakan efektif sesuai pekerjaan yang dijadwalkan.

    5) Aspek Sosial dan Budaya

    Penyedia Jasa pekerjaan konstruksi berkewajiban memperhatikan kondisi sosialdan budaya masyarakat di lokasi pelaksanaan pekerjaan. Hal-hal yang cukupsensitif, seperti gangguan kebisingan pada waktu ibadah, waktu istirahat, hal-halyang ditabukan, atau lokasi-lokasi yang dianggap suci oleh masyarakat setempat

    sedapat mungkin dihindarkan dari gangguan pekerjaan atau personil yang terlibatdalam pekerjaan.

    4.3 Pekerjaan Survey dan Pengukuran

    Yang termasuk Pekerjaan Survey dan Pengukuran adalah pemasangan Bench Mark danpelaksanaan pengukuran itu sendiri.

  • 7/30/2019 RPT0-Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis.pdf

    9/24

    RPT0-Pd T-xx-200x

    5 dari 20

    Pelaksanaan pemasangan dan spesifikasi bench mark dan teknis pengukuran harusmengacu pada RPT0 Pd T-xx-200x, Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatanyang bersifat Umum, Bagian-2, Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan.

    4.4 Pekerjaan Tanah

    Yang termasuk Pekerjaan Tanah meliputi : pembersihan medan, pekerjaankupasan/stripping, pekerjaan galian, pekerjaan timbunan, pekerjaan tanah menggunakanalat berat, pekerjaan saluran dan pekerjaan bangunan.

    Hal-hal yang berkaitan dengan ketentuan dan persyaratan kegiatan pekerjaan tanahmengacu pada RPT0 Pd T-xx-200x, Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatanyang bersifat Umum, Bagian-1, Pekerjaan Tanah.

    4.5 Pekerjaan Pengeringan

    Sebelum melaksanakan pekerjaan bangunan yang membutuhkan pengeringan (dewatering)dengan alat pompa, Penyedia jasa harus mengajukan rencana kerja lengkap yang memuatmetode, tahap-tahap pekerjaan dan kebutuhan waktu pengeringan dan dimintakanpersetujuan Direksi paling lambat 15 hari sebelum pelaksanaan pembangunan.

    Penyedia jasa harus menjaga agar galian bebas dari air selama masa pembangunan danmenjamin adanya peralatan pompa yang cukup dan siap dioperasikan di lapangan setiapwaktu guna menghindari terputusnya kontinuitas pengeringan air. Cara menjaga galianbebas dari air, pengeringan dan pembuangan air harus dilaksanakan dengan cara yangdapat disetujui oleh Direksi.

    Semua persyaratan untuk perkerjaan ini mengacu pada Pd T-xx-200x : PedomanPenyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang bersifat Umum, Bagian-7, PekerjaanDewatering

    4.6 Pekerjaan Pasangan

    Yang termasuk Pekerjaan Pasangan meliputi : pekerjaan pasangan batu kali, pekerjaanplesteran, pekerjaan siaran, pekerjaan beton bertulang, pekerjaan pasangan batu kosongdan pekerjaan bronjong.

    Hal-hal yang berkaitan dengan ketentuan dan persyaratan kegiatan pekerjaan pasanganmengacu pada RPT0 Pd T-xx-200x, Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatanyang bersifat Umum, Bagian-5, Pekerjaan Pasangan Batu Kali dan Adukan Semen.

    4.7 Pekerjaan Beton

    Yang termasuk Pekerjaan Beton meliputi : pekerjaan mengawasi dan mencampur bahanbeton, mengangkut, menempatkan dan memadatkan beton, mengecor dan merawat beton.

    Beton harus terdiri dari semen, air, agregat halus dan kasar dan bahan tambahan(additive)yang diijinkan, kesemuanya dicampur dicampur untuk mendapatkan kekentalan yang layak.

    Hal-hal yang berkaitan dengan ketentuan dan persyaratan kegiatan untuk pekerjaan inimengacu pada Pd T-xx-200x : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yangbersifat Umum, Bagian-4, Pekerjaan Beton, Bekisting dan Waterstop.

    4.8 .Pekerjaan Lain-lain

    Yang termasuk Pekerjaan Beton meliputi : pekerjaan Papan Duga Pengukur Ketinggian Air(Water Level Staff Gauge), Pencatat Hujan (Rainfall Recorder), Pos Klimatologi, PipaPeresapan (Suling-Suling), Laporan dan Foto, Kantor Penyedia jasa, Perkampungan,Gudang, Bengkel, Pemondokan Buruh dsb, Papan Tanda Proyek, Patok Hektometer /Kilometer, Patok Hektometer / Kilometer.

  • 7/30/2019 RPT0-Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis.pdf

    10/24

    RPT0-Pd T-xx-200x

    6 dari 20

    5. PELAKSANAAN PEKERJAAN

    Pelaksanaan pekerjaan yang perlu diperhatikan dalam pedoman penyusunan spesifikasiteknis pekerjaan konstruksi pembangunan irigasi harus memuat :

    5.1. Ketentuan Umum

    Pelaksanaan pekerjaan harus dilakukan sesuai ukuran/dimensi yang tertera dalam gambaratau atau sesuai dengan volume yang tertera dalam BoQ atau sesuai dengan arahan direksipekerjaan.

    Semua bahan dan mutu pekerjaan harus mempergunakan dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari Standar Normalisasi Indonesia dari edisi / revisi terakhir atau standarinternasional yang secara substantial setara atau lebih tinggi dari standar nasional yangdisyaratkan.

    Semua bahan dan mutu pekerjaan yang tidak sepenuhnya diperinci disini atau dicakup olehStandar Normalisasi Indonesia haruslah bahan dan mutu pekerjaan kelas utama.

    Direksi akan menetapkan apakah semua atau sebagian yang dipesan atau diantarkan untukpenggunaan dalam pekerjaan sesuai untuk pekerjaan tersebut, dan keputusan Direksi dalamhal ini pasti dan menentukan.

    Apabila ada perbedaan antara standar yang disyaratkan dengan standar yang diajukan olehPenyedia jasa, maka Penyedia jasa harus menjelaskan secara tertulis kepada DireksiPekerjaan, sekurang-kurangnya 28 hari sebelum Direksi Pekerjaan menetapkan setuju atautidak terhadap pekerjaan yang akan dilaksanakan.

    Standar satuan ukuran yang dipergunakan pada dasarnya MKS, sedangkan penggunaanstandar satuan lain dapat dipergunakan sepanjang hal tersebut tidak dapat dielakkan.

    5.2. Pekerjaan Persiapan

    Pekerjaan Persiapan adalah semua kegiatan yang perlu dilaksanakan baik sebelum, selamaberlangsungnya kontrak dan setelah berakhirnya kontrak. Item pekerjaan yang termasuk /dimasukan dalam pekerjaan persiapan ini secara detail disajikan berikut ini.

    5.2.1 Mobilisasi Dan Demobilisasi

    Yang dimaksud dengan mobilisasi dan demobilisasi adalah semua kegiatan yangberhubungan dengan transportasi peralatan yang akan dipergunakan dalammelaksanakan paket pekerjaan. Penyedia jasa harus sudah bisa memperhitungkansemua biaya yang diperlukan dalam rangkaian kegiatan untuk mendatangkanperalatan dan mengembalikannya nanti bila pekerjaan telah selesai. Matapembayaran yang diterapkan dalam kegiatan mobilisasi dan demobilisasi adalahLumpsum.

    5.2.2 Pembuatan Jalan Sementara Dan Pemeliharaan Jalan DesaUntuk memperlancar kegiatan pelaksanaan konstruksi maka perlu dibuat jalan yangsifatnya dipakai sementara selama pelaksanaan kontrak. Penyedia jasa harus sudahbisa membuat rencana jalan sementara sesuai dengan kondisi lapangan. Disampingitu jalan-jalan yang sudah ada baik berupa jalan desa yang akan dipergunakan olehkonraktor selama pelaksanaan kontrak, terlebih dahulu harus mendapat izinpenggunaan dari aparat / pemilik jalan tersebut, dan kondisi jalan harus terpeliharadengan baik. Segala biaya yang diperlukan untuk pembuatan jalan sementaramaupun pemeliharaan jalan desa selama masa kontrak harus sudah diperhitungkandalam item pekerjaan ini. Satuan pembayaran yang diterapkan adalah biayaLumpsum bulanan.

  • 7/30/2019 RPT0-Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis.pdf

    11/24

    RPT0-Pd T-xx-200x

    7 dari 20

    J alan masuk ke dan melalui daerah kerja ialah menggunakan jalan-jalan setempatyang ada yang berhubungan dengan J alan Raya yang berdekatan dengan daerahproyek.

    Penyedia jasa hendaknya berpegang pada semua peraturan dan ketentuan hukumyang berhubungan dengan penggunaan jalan dan arah angkutan umum dan

    bertanggung jawab terhadap kerusakan akibat penggunaan jalan tersebut.Penyedia jasa harus memperbaiki atau memperlebar jalan yang ada, memperbaikidan memperkuat jembatan beton sehingga memenuhi kebutuhan pengangkutan,sejauh yang dibutuhkan untuk pekerjaannya.

    Semua pekerjaan yang dimaksudkan Penyedia jasa untuk dikerjakan dalamhubungannya dengan jalan dan jembatan harus direncanakan sedemikian rupa,sehingga tidak mengganggu lalulintas dan harus mendapat persetujuan Direksi danperlu pengaturan sebaik-baiknya dengan Pemerintah setempat dan Badan Swastabila diperlukan.

    Penyedia jasa dapat menggunakan tanah yang ada dengan sepengetahuan pemberiTugas untuk keperluan jalan masuk ke daerah kerja, apabila Penyedia jasamembutuhkan jalan masuk demi kemajuan pekerjaan.

    Dalam hal ini Penyedia jasa diminta membuat permohonan tertulis kepada Direksijauh sebelumnya, sehingga rencana kompensasi tanah dapat dilakukan.

    Pemberi tugas tidak bertanggung jawab terhadap pemeliharaan jalan masuk ataubangunan yang digunakan oleh Penyedia jasa selama pelaksanaan pekerjaan.

    Apabila Penyedia jasa membutuhkan jalan lain yang tidak ditentukan oleh Direksiharus dikerjakan oleh Penyedia jasa atas bebannya sendiri dan harga untuk semuapekerjaan tersebut sudah termasuk dalam Harga Kontrak.

    Semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan jalan sementara ini mengacu pada SNI-03-2843-1992 : tentang Tata cara pelaksanaan survey kondisi jalan tanah/kerikil.

    5.3. Pekerjaan Survey dan Pengukuran

    Yang termasuk Pekerjaan Survey dan Pengukuran adalah pemasangan Bench Mark danpelaksanaan pengukuran itu sendiri.

    Sebelum melakukan pekerjaan pengukuran, maka pihak Penyedia jasa diminta untuk

    mengajukan request kepada Direksi untuk pekerjaan pengukuran ini.

    Penarikan / penentuan titik-titik elevasi dilakukan dari patok elevasi yang telah disetujui /ditentukan oleh Direksi. J ika tidak ada patok elevasi yang dapat dipakai, biasa digunakanelevasi lokal yang dipindahkan ke Patok Bantu Elevasi (PBE) dari ukuran 4/6, denganpersetujuan Direksi.

    Semua alat ukur topografi yang digunakan harus dikalibrasi dan disetujui oleh Direksi.

    Pada saat pelaksanaan pengukuran alat ukur harus dilindungi dari terik matahari/hujan.

    Semua pemasangan Patok Bantu Elevasi (PBE) harus diikatkan pada titik atau diletakkanpada bangunan yang sifatnya tetap/tidak berubah.

    Identifikasi PBE harus dilakukan agar fungsi patok tersebut dalam pekerjaan pengukuranmudah digunakan. Pekerjaan ini diantaranya meliputi : pemberian nomor, pengecatan danpemberian catatan lain yang perlu, sehubungan dengan jenis pekerjaan pengukuran yangdilakukan.

    Tiap patok bench mark (BM) tambahan yang dipasang Penyedia jasa harus dibuat dari betonbertulang klas K-175, dengan ukuran 0.20 x 0.20 x 1.00 m sesuai dengan gambar dari albumStandar Perencanaan Irigasi, atau menurut petunjuk lain dalam gambar.

  • 7/30/2019 RPT0-Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis.pdf

    12/24

    RPT0-Pd T-xx-200x

    8 dari 20

    Tiap BM harus dilengkapi dengan paku kuningan tanda elevasi dan plat nama dari marmerukuran 0.12 x 0.12 m pada satu sisi.

    Patok-patok BM harus dipasang vertikal dalam galian, kemudian dengan hati-hati diurugkembali sampai tinggal 0.20 m diatas permukaan tanah. Penempatan patok-patok BMdilaksanakan Penyedia jasa sesuai dengan petunjuk Direksi.

    Semua hal yang berkaitan denganpelaksanaan pekerjaan pemasangan Bench Mark, surveydan pengukuran mengacu pada RPT0 Pd T-xx-200x, Pedoman Penyusunan SpesifikasiTeknik, Kegiatan yang bersifat Umum, Bagian-2, Pengukuran dan Pemetaan.

    5.4. Gambar-gambar Pelaksanaan (Shop drawing)

    Dalam memulai, mengerjakan dan mengevaluasi pekerjaan baik untuk saluran-saluran,bangunan air dan bendung, harus berdasarkan data ketinggian dan posisi yang pasti sesuaidengan kondisi lapangan. Untuk ini Kontaktor harus menyediakan serangkaian alat ukurberikut tenaga kerjanya untuk keperluan ini.

    Gambar-gambar yang harus disiapkan Penyedia jasa adalah :

    5.4.1 Gambar-Gambar Pekerjaan Tetap(a) Umum

    Semua gambar-gambar yang disiapkan oleh Penyedia jasa haruslah gambar-gambaryang telah ditanda tangani oleh Direksi, dan apabila ada perubahan harus diserahkankepada Direksi untuk mendapat persetujuan sebelum program pelaksanaan dimulai.

    (b) Gambar-gambar Pelaksanaan

    Penyedia jasa harus menggunakan gambar kontrak sebagai dasar untukmempersiapkan Gambar Pelaksanaan. Gambar itu dibuat lebih detail untukpekerjaan tetap dan dimana mungkin dapat memperlihatkan penampang melintangdan memanjang dari beton, pasangan batu, pengaturan batang pembesian termasukrencana pembengkokan, pemotongan dan daftar besi beton, tipe bahan yang

    digunakan, mutu, tempat dan ukuran yang tepat.(c) Gambar-gambar Bengkel / Gedung

    Gambar-gambar bengkel atau gedung disiapkan oleh Penyedia jasa untuk keperluanpenyimpanan peralatan dan bahan-bahan milik Penyedia jasa.

    (d) Penyedia jasa harus menyediakan 1 (satu) set gambar-gambar lengkap di lapangan.

    Apabila ada pekerjaan dilaksanakan sebelum ada persetujuan Direksi adalahmenjadi resiko Penyedia jasa. Persetujuan Direksi terhadap gambar-gambar tersebuttidak akan meringankan tanggung jawab Penyedia jasa atas kebenaran gambartersebut.

    5.4.2 Gambar-Gambar Pekerjaan Sementara

    (a) Umum

    Semua gambar yang disiapkan oleh Penyedia jasa harus terperinci, dan diserahkankepada Direksi sebelum tanggal pelaksanaan pekerjaan atau dalam waktu yang telahditentukan dalam Kontrak.

    Gambar-gambar harus menunjukan detail dari pekerjaan sementara sepertiCofferdam, tanggul sementara, pengalihan aliran dan sebagainya.

    Gambar Perencanaan yang diusulkan Penyedia jasa yang dipakai dalampelaksanaan Konstruksi (sah) juga harus diserahkan kepada Direksi sebanyak 3(tiga) rangkap.

  • 7/30/2019 RPT0-Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis.pdf

    13/24

    RPT0-Pd T-xx-200x

    9 dari 20

    (b) Gambar-gambar untuk Pekerjaan Sementara yang ditinggalkan.

    Penyedia jasa hendaknya mengusulkan pekerjaan sementara yang berkaitan denganpekerjaan tetap secara lebih mendetail dan diserahkan kepada Direksi untukmengubah dan mendapat persetujuan sebelum tanggal dimulainya pelaksanaan.

    5.4.3 Gambar-Gambar Purnalaksana / TerlaksanaSelama masa pelaksanaan, Penyedia jasa harus memelihara satu set gambar yangdilaksanakan paling akhir untuk tiap-tiap pekerjaan. Pada gambar yangmemperlihatkan perubahan yang sudah diberikan sesuai dengan kontrak, sejauhgambar tersebut sudah dilaksanakan dengan benar kemudian dicap SUDAHDILAKSANAKAN .

    Gambar-gambar yang dilaksanakan akan diperiksa tiap bulan di lapangan olehDireksi dan tiap hari oleh Pengawas Lapangan, dan apabila ditemukan hal-hal yangtidak memuaskan dan tidak dilaksanakan, paling lambat harus diperiksa kembaliselama 6 (enam) hari kerja.

    Gambar terlaksana (As Built Drawing) harus dibuat di atas kalkir yang berkualitasbaik bila pekerjaan telah diselesaikan 100 % dan dibuat rekaman dalam bentuk CD.

    Dalam waktu 1 (satu) bulan setelah penandatanganan serah terima ke I (PHO),Penyedia jasa harus sudah menyerahkan gambar terlaksana (As Built Drawing) yangterdiri dari satu set gambar lengkap dengan ukuran A1, beserta 1 (satu) set copy blueprint dan 3 (tiga) set copy dalam ukuran A3 yang diperkecil dari ukuran A1.

    Satuan pembayaran untuk item kegiatan pengukuran dan penggambaran adalahlumpsum bulanan, yang sudah mencakup semua biaya pengadaan/sewa peralatan,pengadaan tenaga, alat bantu lainnya dan reproduksi gambar sesuai kebutuhan.

    Semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan penggambaran mengacu pada KP-07, SK DJPengairan No. 185/KPTSA/A/1986, tentang Kriteria Perencanaan Bagian StandarPenggambaran, BI-01 dan BI-02 DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986.

    5.5. Pekerjaan Tanah

    Lingkup dari pekerjaan tanah yang meliputi semua pekerjaan yang berkaitan adalah sebagaiberikut:

    Pembersihan

    Penggalian termasuk pembentukan dan saluran

    Penimbunan kembali, bedding dan pekerjaan pelapisan

    Pembuangan, stok dan penggunaan kembali material dari galian

    Penimbunan

    Pekerjaan lain yang mungkin diarahkan oleh Direksi

    Metode untuk setiap pekerjaan tertentu secara tertulis harus diusulkan kepada Direksi untukmendapatkan persetujuan paling tidak tiga puluh (30) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan.

    Penyedia jasa akan menyimpan setiap material pekerjaan galian dari beberapa tempat dan

    akan membuang material galian seperti yang telah ditentukan dalam gambar atau sepertiyang diarahkan oleh Direksi.

    Semua pekerjaan tanah dari beberapa bagian harus dilaksanakan menurut ukuranketinggian yang ditunjukkan dalam gambar, atau menurut ukuran dan ketinggian lain, yangmungkin akan diperintahkan oleh Direksi. Ukuran yang berdasarkan atau berhubungandengan ketinggian tanah, atau jarak terusan harus ditunjukkan kepada Direksi lebih dahulu,sebelum memulai pekerjaan tanah pada setiap tempat. Yang dimaksud dengan ketinggiantanah adalah tinggi permukaan tanah sesudah pembersihan lapangan dan sebelumpekerjaan tanah dimulai.

  • 7/30/2019 RPT0-Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis.pdf

    14/24

    RPT0-Pd T-xx-200x

    10 dari 20

    Ketelitian mengenai tinggi dan ukuran dapat diizinkan sebagai diterangkan dibawah ini,apabila luas rata-rata penampang basah saluran untuk panjang 500 m, seperti yang terterapada gambar atau yang diperintahkan oleh Direksi.

    Dasar Saluran : +0.05 m atau - 0.10 m vertikal

    Level Puncak Timbunan : +0.10 m atau 0.10 m vertikal

    Dasar Kemiringan : +0.05 m horisontal Puncak Kemiringan Timbunan : +0.10 m horisontal

    Garis sumbu dari saluran, tanggul dan jalan harus diletakkan dengan teliti dan tidak bolehdipengaruhi oleh toleransi tersebut diatas.

    Semua hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan tanah mengacu pada RPT0 Pd T-xx-200x, Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang bersifat Umum, Bagian-1,Pekerjaan Tanah.

    5.6. Pekerjaan Pasangan

    Yang termasuk Pekerjaan Pasangan meliputi : pasangan batu kali, pekerjaan siaran,pekerjaan plesteran, pekerjaan batu kosong, pekerjaan bronjong termasuk adukansemennya.

    Sebelum melakukan pekerjaan pasangan batu, maka pihak Penyedia jasa diminta untukmengajukan request kepada Direksi untuk pekerjaan pasangan batu ini.

    Batu yang dipakai harus batu yang bersih dan keras dan telah disetujui oleh Direksi.

    Pasir yang digunakan harus yang baik dan telah disetujui Direksi.

    Air yang dipakai untuk membuat adukan harus yang bersih dan sesuai kebutuhan.

    Semen yang digunakan harus Portland cement yang telah disetujui Direksi.

    Spesi/adukan pekerjaan pasangan batu harus dari campuran semen dan pasir denganperbandingan volume 1 pc : 4 psr, atau seperti ditentukan dalam gambar untuk setiappekerjaan.

    Pasangan batu harus tersusun sedemikian rupa sehingga antara batu dengan batu terisispesi secara homogeen, sehingga batu-batu tersebut tidak saling berhimpitan / bersentuhan.

    Susunan batu raen (batu muka) harus mempunyai jarak (lebar naat antara 1-2 cm), tebal /dalam siaran 1-1,5 cm dan batu raen tersebut dibentuk segi enam atau ditentukan lain olehDireksi.

    Apabila diperintahkan atau tertera dalam gambar, perlu diadakan sambungan geraksederhana pada bagian pasangan batu yang tidak direncanakan untuk menahan air.Umumnya sambungan gerak sederhana dibutuhkan bilamana terdapat satu penyambungandengan bangunan lama, karena bangunan baru dan bangunan lama akan mempunyai nilaipenurunan (settlement) yang berbeda.

    Sambungan gerak sederhana dapat dibentuk dengan memasang susunan batuan yangterdiri dari batuan bergradasi (saringan kerikil atau filter) dibelakang pasangan batu padabagian sambungan setinggi sambungan tadi.

    Saringan ini harus terdiri dari batu dan krikil terpilih dan baik. Untuk menahan longsornya

    saringan ini harus diberi lapisan penutup ijuk setebal 3 cm atau geotextile mebrane.

    Semua hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan pasangan mengacu pada RPT0Pd T-xx-200x, Pekerjaaan Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang bersifatUmum, Bagian-5, Pekerjaan Pasangan Batu Kali, Batu Kosong, Bronjong dan AdukanSemen.

  • 7/30/2019 RPT0-Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis.pdf

    15/24

    RPT0-Pd T-xx-200x

    11 dari 20

    5.7. Pekerjaan Beton

    Semua pekerjaan beton yang akan dilaksanakan harus mendapat persetujuan DireksiPekerjaan.

    Tidak lebih dari 2 (dua) bulan setelah pengadaan peralatan untuk pelaksanaan beton,

    Penyedia jasa / Pelaksana harus mengirim Diagram Alir, Gambar dan Rencana Kerja untukpekerjaan dan penempatan beton / mortar dengan mengacu pada Dokumen ini.

    Apabila spesifikasi peralatan yang akan dipergunakan pada pelaksanaan pekerjaan dilapangan tidak sesuai dengan yang dianjurkan oleh Direksi, maka Penyedia jasa / Pelaksanaharus memberikan alternatif jenis peralatan atau metode kerja yang menghasilkan produkyang setara dengan yang diusulkan oleh pihak Direksi.

    Penyedia jasa harus memberi perhatian khusus terhadap akibat yang mungkin timbul karenapengaruh pencucian material yang bisa mengakibatkan tercemarnya air di perairan umum,dengan membangun kolam-kolam tampungan atau bangunan lainnya.

    Bahan-bahan konstruksi beton yang akan dipakai, adalah sebagai berikut:

    a) Semen

    Penyedia jasa harus menginformasikan secara periodik setiap tanggal 1 awal bulandata-data sebagai berikut :

    J umlah persediaan semen yang ada di lapangan sampai hari terakhir bulan lalu.

    Rencana pengadaan semen yang baru selama bulan yang akan jalan.

    J umlah semen yang dipakai selama periode 1 (satu) bulan lalu.

    Penerimaan pengadaan semen selama bulan yang lalu

    Penggunaan atau kehilangan selama bulan yang lalu dengan alasan

    Data lain yang dibutuhkan / dianggap perlu oleh Direksi

    b) Bahan Additive

    J ika Penyedia jasa akan menggunakan zat pelambat atau zat tambahan lain yangberfungsi untuk membantu pengecoran sesuai metodenya atau dibutuhkan beberapa

    zat tambahan lainnyan yang bertujuan untuk memperoleh hasil yang sesuai tuntutanspesifikasi, Penyedia jasa harus mendapatkan persetujuan dari Direksi tentangkomposisi dan metode dari penggunaan zat tambahan.

    c) Aggregat Halus

    Pengertian material halus yang dipergunakan adalah material dengan ukuranmaksimum 5 mm. Pasir harus diambil dari sungai atau tambang pasir. Penambahanbahan lain seperti pasir dari batu pecah akan diijinkan, apabila menurut pendapatDireksi, pasir yang ada tidak memenuhi gradasinya. Penyedia jasa harus melengkapihasil tes agregat halus untuk beton dan spesi (mortar) untuk type yang dihasilkanatau selain yang disetujui oleh Direksi.

    d) Aggregat Kasar

    Pengertian material kasar yang dipergunakan adalah material dengan ukuran lebih

    besar dari 5 mm dan mempunyai gradasi yang baik dari 5 mm sampai ukuranmaksimum yang dibutuhkan dan tergantung dari klas betonnya. Agregat kasar untukbeton adalah batu alam kecuali jika di instruksi oleh Direksi dan harus disediakanoleh Penyedia jasa Pelaksana.

    e) Air

    Air yang dipakai untuk membuat, merawat beton dan membuat adukan harus darisumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi Pasal 9 Standar NasionalIndonesia.

  • 7/30/2019 RPT0-Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis.pdf

    16/24

    RPT0-Pd T-xx-200x

    12 dari 20

    Semua hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan beton mengacu dan berpedomanpada RPT0 Pd T-xx-200x, Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang bersifatUmum, Bagian-4, Pekerjaan Beton, Pembesian dan Bekisting.

    5.8. Pekerjaan Jalan

    Pekerjaan jalan terdiri dari pembuatan baru/perbaikan jalan inspeksi saluran Irigasi sertapembuatan baru/perbaikan jalan usaha tani. Tidak termasuk dalam bagian ini pekerjaanjalan masuk selama pelaksanaan konstruksi, yang digolongkan sebagai pekerjaansementara atau pendukung yang dijelaskan secara khusus dalam sub bab PekerjaanPersiapan.

    Semua pekerjaan yang dibutuhkan untuk rehabilitasi jalan inspeksi dan jalan usaha taniserta pembuatan baru jalan usaha tani harus dibuat sesuai dengan garis, ketinggian danukuran yang ditunjukkan dalam gambar atau seperti yang diinstruksikan oleh Direksi.Selama kemajuan pekerjaan Direksi mungkin akan diperlukan atau diperlukan sekali untukmerubah kemiringan, ketinggian atau ukuran dari pekerjaan seperti yang ditentukan danPenyedia jasa tidak akan diijinkan untuk mengajukan biaya tambahan atas harga satuantender dalam BoQ dengan alasan apapun karena perubahan pekerjaan tersebut.

    Semua hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan jalan mengacu pada RPT0 Pd T-xx-200x, Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang bersifat Umum, Bagian-9,Pekerjaan J alan

    5.9. Pekerjaan Pintu

    Dimensi dari pintu air yang diperlukan harus ditunjukkan pada gambar. Untuk pintu sorong,dipakai standar pintu kayu / besi, dimensi dan tipe pintu sorong sebagai yang ditunjukkanpada Gambar Standar Pintu air dari Direktorat Jenderal Pengairan Dep. PU 1988,ditunjukkan pada ALBUM GAMBAR-GAMBAR .

    Pintu air yang direncanakan, diproduksi dan dilaksanakan pemasangannya, hanya olehsuatu pabrik yang sudah disetujui dan namanya tercantum dalam daftar PrakualifikasiPenyedia jasa DPU untuk pembuatan pintu-pintu. Pembuatan dan pengadaan pintu harus

    dilaksanakan atas dasar Sub-Kontrak oleh Penyedia jasa Utama, yang harus bertanggungjawab atas pemesanan dan administrasinya. Penyedia jasa dalam penawarannya agarmenyertakan Sub-Kontrak yang akan membuat pintu berikut spesifikasi teknis dan materialsesuai dengan penawarannya. Dalam lampiran analisa harga pintu agar dibedakan antara :

    harga pengadaan dan pembuatan pintu,

    harga pengepakan dan pengangkutan dari pabrik sampai ke lokasi dan

    harga pemasangan.

    Pabrik harus mempunyai peralatan dan kemampuan serta bersedia membantu Direksi dalamhal pengujian dan pemeriksaan terhadap bahan/material yang digunakan dan terhadap hasilakhir pekerjaan. Sebelum pembuatan pintu dimulai, maka Penyedia jasa harus menyiapkanGambar Pabrikan (shop drawing) dan diperiksakan kepada direksi pekerjaan gunamendapatkan persetujuan.

    Semua hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan pintu mengacu pada RPT0 Pd T-xx-200x, Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang bersifat Umum, Bagian-8,Pekerjaan Pintu.

  • 7/30/2019 RPT0-Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis.pdf

    17/24

    RPT0-Pd T-xx-200x

    13 dari 20

    5.10. Pekerjaan Lain-lain

    J enis pekerjaan yang termasuk bagian ini, diantaranya adalah sebagai berikut:

    5.10.1 Papan Duga Pengukur Ketinggian Air (Water Level Staff Gauge)

    Penyedia jasa harus melengkapi dan memasang papan duga ketinggian air dibendung dan saluran induk dilokasi seperti ditunjukkan dalam gambar atau sepertidiarahkan oleh Direksi.

    Papan duga akan terbuat dari pelat besi anti karat (stainless steel) atau dilapisidengan galvanized dan sisi yang terbaca terdiri dari urutan angka dalam intervalsentimeter. Penyedia jasa akan memasang papan duga (staff gauge) seperti yangtelah disebutkan lokasinya dengan baut dari besi anti karat (stainless steel) atausemacamnya seperti diarahkan oleh Direksi terhadap ketinggian yang telahditentukan secara persis oleh hasil survey/pengukuran yang telah ditentukan dandisetujui oleh Direksi.

    5.10.2 Pencatat Hujan (Rainfall Recorder)

    Penyedia jasa harus melengkapi dan memasang pencatat hujan jenis manual dilokasi seperti ditunjukkan dalam gambar atau seperti diarahkan oleh Direksi. Lokasidimana pencatat hujan akan dipasang akan mempunyai luas 10m x 10m dikelilingidengan pagar permanen dan dilengkapi dengan kunci pagar dan bebas dari naunganpohon dan lain-lain.

    Penyedia jasa akan mengajukan rencana, perkiraan dan rencana konstruksi daripencatat hujan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan.

    5.10.3 Pos Klimatologi.

    Penyedia jasa harus melengkapi dan mendirikan/memasang pos klimatologi di lokasiseperti ditunjukan dalam gambar atau seperti diarahkan Direksi. Bangunan harusberada di lokasi terbuka berukuran minimum 6 x 10 m2 dengan lantai tanamanrumput berjenis pendek, untuk menempatkan alat ukur unsur cuaca, dikelilingi

    dengan pagar permanen dan dilengkapi dengan kunci pagar dan bebas dari naunganpohon dan lain-lain.

    Pos klimatologi ini harus dilengkapi daftar keterangan pos klimatologi yangmenerangkan : Nama Stasiun, no Kadaster, Koordinat, No. Stasiun, Tinggi daripermukaan laut, Tahun pendirian, Dibangun oleh, Desa, Kecamatan, Kabupaten,Propinsi, Tujuan Pendirian, Elemen Hidroklimatologi yang dipasang.

    5.10.4 Pipa Peresapan (Suling-Suling)

    Tembok-tembok penahan, melebihi dari 1.50 m pasangan miring dan tembok-tembokkepala harus dilengkapi dengan suling-suling yang dibuat dari pipa PVC dengandiameter 50 mm dan paling tidak satu buah untuk setiap 2.0 m2 luas permukaan.Setiap ujung pemasukan suling-suling harus dilengkapi dengan saringan. Suling-suling dipasang bersamaan dengan pasangan batu dan disisakan 0.20 m keluar sisibelakang pasangan batu guna pasangan saringan sebelum diurug. Pada pasanganmiring saringan kerikil juga dibuat bersama dengan pasangan batu.

    Saringan terdiri atas lapisan ijuk yang dipasang pada ujung pipa menonjol keluarpasangan, dibungkus dengan kerikil atau batu pecah sekeliling pipa setebal 15 cm.Saringan krikil tersebut dibungkus lagi dengan ijuk untuk membatasi saringan daritanah asli atau tanah urug.

    Pada pasangan miring dan tembok-tembok kepala harus dilengkapi dengan suling-suling yang dibuat dari pipa PVC dengan diameter 50 mm dan paling tidak satu buahuntuk setiap 2.0 m2 luas permukaan.

  • 7/30/2019 RPT0-Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis.pdf

    18/24

    RPT0-Pd T-xx-200x

    14 dari 20

    5.10.5 Laporan dan Foto

    a) Program Pelaksanaan

    Penyedia jasa harus melaksanakan Program Pelaksanaan sesuai dengan Syarat-syarat Kontrak. Program tersebut harus dibuat dalam dua bentuk yaitu bar-chartdan network planning yang dilengkapi dengan daftar yang memperlihatkan setiapkegiatan :

    Mulai tanggal paling awal

    Mulai tanggal paling akhir

    Waktu yang diperlukan

    Waktu float

    Sumber tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan

    Aktivitas yang terlihat pada program harus sudah termasuk pelaksanaanpekerjaan sementara dan tetap, kelonggaran waktu yang diperlukan untukpersiapan dan persetujuan gambar-gambar, pengiriman peralatan dan bahankelapangan dan juga kelonggaran dengan adanya hari libur umum maupunkeagamaan.

    b) Laporan Kemajuan Pelaksanaan

    Sebelum tanggal (10) sepuluh tiap bulan atau pada suatu waktu yang ditentukanDireksi, Penyedia jasa harus menyerahkan 5 (lima) salinan laporan KemajuanBulanan dalam bentuk yang bisa diterima oleh Direksi, yang menggambarkansecara detail kemajuan pekerjaan selama bulan yang terdahulu.

    Laporan sekurang-kurangnya harus berisi hal-hal sebagai berikut :

    Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang dicapai padabulan laporan maupun prosentase rencana yang diprogramkan pada bulanberikutnya.

    Prosentase dari tiap pekerjaan pokok yang diselesaikan maupun prosentaserencana yang diprogramkan harus sesuai dengan kemajuan yang dicapaipada bulan laporan.

    Rencana kegiatan dalam waktu dua bulan berturut-turut dengan ramalantanggal permulaan dan penyelesaiannya.

    Daftar tenaga setempat

    Daftar perlengkapan konstruksi, peralatan dan bahan dilapangan yangdigunakan untuk pelaksanaan pekerjaan termasuk yang sudah datang dandipindahkan dari lapangan.

    J umlah volume pekerjaan merupakan bagian pekerjaan tetap harusdiuraikan sebagai berikut :

    - J umlah volume untuk berbagai pekerjaan pembetonan

    - J umlah volume dari berbagai pekerjaan galian dan timbunan

    - J umlah volume dari bahan perkerasan jalan yang digunakan

    - J umlah banyaknya bangunan, dll.

    Uraian pokok pekerjaan sementara yang dilaksanakan selama masalaporan.

    Daftar besarnya pembayaran terakhir yang diterima dan kebutuhanpembayaran yang diperlukan bulan berikutnya.

  • 7/30/2019 RPT0-Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis.pdf

    19/24

    RPT0-Pd T-xx-200x

    15 dari 20

    Hal-hal lain yang diminta sesuai dengan kontrak, dan masalah yang timbulatau berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan selama bulan laporan.

    c) Rencana Kerja Harian, Mingguan Dan Bulanan

    Penyedia jasa harus menyerahkan 2 (dua) rangkap Rencana Mingguan yangsudah disetujui oleh Direksi setiap akhir Mingguan dan untuk minggu berikutnya.Rencana tersebut harus sudah termasuk pekerjaan tanah, dan pekerjaankonstruksi lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan,pengadaan bahan, pengangkutan dan peralatan dan lain-lain yang dimintaDireksi.

    Penyedia jasa harus menyerahkan 2 (dua) rangkap rencana kerja harian secaratertulis, semua kemajuan yang sudah disetujui oleh Direksi setiap hari maupununtuk hari-hari berikutnya. Rencana kerja harus mencakup pekerjaan tanah,pekerjaan beton dan kegiatan lain yang berhubungan dengan pelaksanaanpekerjaan.

    Penyedia jasa harus menyediakan Rencana Kerja Bulanan dengan sistim bar-chart pada akhir bulan dan untuk bulan-bulan berikutnya. Rencana kerja ini harusmemperlihatkan tenggang waktu dari mulai sampai akhir kegiatan utama dengan

    volume pekerjaannya. Rencana kerja ini harus diserahkan pada Direksi pada hariketiga tiap bulan untuk perbaikan dan perubahan.

    d) Rapat Bersama Untuk Membicarakan Kemajuan Pekerjaan (progress meeting)

    Rapat tetap antara Direksi dan Penyedia jasa diadakan seminggu sekali padawaktu yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Maksud dari rapat inimembicarakan kemajuan pekerjaan yang sedang dilakukan, pekerjaan yangdiusulkan untuk minggu selanjutnya dan membahas permasalahan yang timbulagar dapat segera diselesaikan.

    e) Dokumentasi

    Semua kegiatan dilapangan harus didokumentasikan dengan lengkap dandibuatkan album foto berikut keterangan berupa tanggal pengambilan foto, lokasi

    dan penjelasan foto. Untuk setiap bagian tertentu dari pekerjaan yangdiperintahkan oleh Direksi minimal dibuat 3 seri foto yaitu sebelum pelaksanaan(0%), pada saat pelaksanaan (50%) dan setelah selesai dilaksanakan (100%),dimana pada setiap tahap pengambilan gambar untuk tiap lokasi, pengambilanharus dari titik dan arah yang sama sesuai yang sudah ditentukan sebelumnya.

    Penyedia jasa harus menyerahkan kepada Direksi foto-foto yang dibuat olehtukang foto yang berpengalaman.

    Bilamana mungkin maka pada latar belakang supaya diusahakan adanya suatutanda khusus untuk memudahkan mengenali lokasi tersebut dan memperkirakandimensi obyek yang akan difoto.

    Foto negatif dan cetakannya tidak boleh diubah atau ditambah apapun.

    Sebelum pengambilan gambar-gambar, maka harus dibuat rencana / denah yang

    menunjukan lokasi, posisi dari kamera juga arah bidikan yang kemudiandiserahkan kepada Direksi untuk disetujui.

    Tiap foto berukuran 3R dan diberi catatan sebagai berikut :

    Detail Kontrak

    Nama atau Lokasi

    Tanggal Pengambilan

    Tahap Pelaksanaan

  • 7/30/2019 RPT0-Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis.pdf

    20/24

    RPT0-Pd T-xx-200x

    16 dari 20

    Berita Acara Pembayaran dan Laporan Bulanan harus dilengkapi dengan suatuset pilihan foto-foto yang bersangkutan dengan periode tersebut. J uga pada akhirpelaksanaan Kontrak, maka foto-foto harus diserahkan kepada Direksi dalamalbum-album. Foto-foto ditempelkan dalam album secara beraturan menurutlokasinya masing-masing. Tiap obyek harus lengkap tahapnya yakni 0 %, 50 %

    dan 100 % dan ditempelkan pada satu halaman.Penyerahan dilakukan sebanyak 6 (enam) ganda bersama 1 (satu) ganda albumnegatifnya. Tiap album dan juga yang berisi negatif harus diberi keterangan atautanda sama untuk memudahkan mengidentifikasi negatif dan cetakannya.

    Semua album menjadi milik Pemberi Tugas dan tanpa ijinnya tidak bolehdiberikan / dipinjamkan kepada siapapun.

    5.10.6 Kantor Penyedia jasa, Perkampungan, Gudang, Bengkel, Pemondokan Buruh dsb

    Penyedia jasa supaya menyerahkan rancangan tempat kerja dan bangunansementara secara umum kepada Direksi untuk mendapat persetujuan pada waktuyang ditetapkan. Pelaksanaan pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum mendapatpersetujuan Direksi.

    Perkampungan staf Penyedia jasa dan pemondokan buruh harus dilengkapi dengansemua pelayanan yang perlu seperti saluran pembuang, penerangan, jalan, gang,tempat parkir, pemagaran, kesehatan, ruang masak, pencegahan kebakaran danperalatan pencegahan api sesuai dengan batas yang ditentukan dalam kontrak.

    Penyedia jasa supaya juga melengkapi keperluan air bersih dan penerangan yangcukup untuk kantor Penyedia jasa, perkampungan stafnya, pemondokan buruh,bengkel dan tempat lainnya didaerah kerja.

    5.10.7 Papan Tanda Proyek

    Pekerjaan dibawah ini tidak termasuk dalam Kontrak tetapi merupakan pekerjaanyang menjadi kewajiban Penyedia jasa untuk melaksanakan atau mengerjakan :

    a. Penyedia jasa harus membuat, memasang dan memelihara minimal 2 (dua) papantanda proyek. Papan tanda proyek harus menunjukkan dan memuat nama Pemilik

    Pekerjaan / Proyek dan nama Penyedia jasanya, judul nama proyek disertaiperkiraan jumlah hari pelaksanaan.

    b. Lokasi Pemasangan ditunjukkan oleh Direksi / Engineer Konsultan dalam jangkawaktu 30 (tiga-puluh) hari sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan. J ika pekerjaantelah selesai dan telah diserahterimakan, maka papan nama proyek harus dicabutoleh Penyedia jasa.

    c. J amuan Tamu

    J amuan tamu yang meninjau atau memeriksa pekerjaan dalam batas yang wajar.

    5.10.8 Papan Nama Bangunan/ Nomenklatur

    Prasasti Proyek/Papan Nama Bangunan/Nomenklatur dibuat pada lokasi bangunan

    untuk memberikan ciri atau tanda pada bangunan tersebut. Penyedia jasa terlebihdahulu harus mengajukan desain dan spesifikasi teknis pekerjaan ini kepada Direksiuntuk mendapat persetujuan.

    5.10.9 Patok Hektometer / Kilometer

    Patok Hektometer dari beton harus dipasang sepanjang tiap saluran pada jarak 100m, dan Patok Kilometer dipasang setiap 10 Patok Hektometer pada waktu semuapekerjaan tanah selesai. Sebagai titik nol yang dipakai untuk pengukuran ditentukanPintu Pengambilan Saluran sekunder pada bangunan bagi.

  • 7/30/2019 RPT0-Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis.pdf

    21/24

    RPT0-Pd T-xx-200x

    17 dari 20

    Patok ditempatkan pada lokasi yang tidak mudah diganggu dan ditentukan olehDireksi.

    Patok dibuat dari beton bertulang klas K-175 ditandai dengan angka hektometer danketerangan tentang saluran sesuai dengan gambar pada album gambar standarPerencanaan Irigasi, atau seperti ditunjuk pada gambar.

    Patok harus di cat sesuai dengan standar PU, yaitu biru, kuning dan hitam mengkilatmenurut petunjuk pada gambar.

    Semua hal yang berkaitan dengan perkerjaan ini mengacu pada Pd T-xx-200x : PedomanPenyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang bersifat Umum, Bagian-9, Pekerjaan Lain-lain.

    6. PENGENDALIAN MUTU

    Pengendalian mutu yang perlu diperhatikan dalam pedoman penyusunan spesifikasi teknispekerjaan konstruksi saluran harus memuat :

    a) Diskusi Bulanan dilakukan dengan Pihak Pengguna J asa untuk keperluan mengetahuisejauh mana progres pekerjaan dan pembahasan tentang kesulitan yang diperlukan.

    b) Diskusi Pendahuluan dilakukan dengan Pihak Pengguna J asa untuk keperluankoordinasi awal pelaksanaan pekerjaan yang meliputi kegiatan survey, investigasilapangan dan persetujuan produk yang berupa laporan pendahuluan

    c) Diskusi Pertengahan dilakukan dengan Pihak Pengguna J asa untuk menentukan arahpembahasan pemecahan masalah berdasarkan data kondisi lapangan dan prosespersetujuan produk yang berupa laporan pertengahan

    d) Diskusi Akhir dilakukan dengan Pihak Pengguna J asa untuk keperluan pembahasanseluruh kegiatan pekerjaan

    7. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

    Pengukuran dan pembayaran yang perlu diperhatikan dalam pedoman penyusunanspesifikasi teknis pekerjaan konstruksi saluran harus memuat :

    7.1. Pengukuran

    Kuantitas untuk pekerjaan konstruksi harus diukur berdasarkan jumlah unit/satuanyang terpasang dan memenuhi garis dan elevasi seperti yang ditunjukkan dalamgambar atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

    7.2. Dasar Pembayaran

    Kuantitas pekerjaan yang diukur menurut ketentuan di atas, akan dibayar denganHarga Satuan per satuan pengukuran dengan harga yang dimasukkan dalam DaftarKuantitas dan Harga untuk masing-masing Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah

    ini, dimana harga dan pembayaran tersebut harus merupakan kompensasi penuhuntuk penyediaan, penanganan, pemancangan, penyambungan, perpanjangan,pemotongan, pengecatan, perawatan, pengujian dan setiap peralatan lain yangdiperlukan dan semua biaya lain yang perlu dan biasa dialokasikan untuk penyelesaianpekerjaan yang diuraikan dalam bagian ini.

  • 7/30/2019 RPT0-Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis.pdf

    22/24

    RPT0-Pd T-xx-200x

    18 dari 20

    Nomor Item Pekerjaan dan CatatanSatuan

    Pengukuran

    1. Pembersihan Dan Perintisan m2

    2. Kosrekan m2

    3. Galian Tanah Biasa m3

    4. Galian Deposit Sungai m3

    5. Galian Batuan Lapuk m3

    6. Galian Batu m3

    7. Timbunan Tanah Biasa m3

    8. Timbunan Tanah Dari Borrow m3

    9. Timbunan kembali m3

    10. Riprap m3

    11. Pembuangan sisa galian tidak terpakai m3

    12. Galian Tanah (Manual) m3

    13.Beton Type A (Setara dengan beton K-225, maks ukuran agregat : 20 mm (batupecah))

    m3

    14. Beton Type B (Setara dengan beton K-225, maks ukuran agregat : 20 mm (Kerikil)) m3

    15. Beton Type C (Setara dengan beton K-175, maks ukuran agregat : 40 mm (Kerikil)) m3

    16. Beton Type D (Setara dengan beton K-125, maks ukuran agregat : 40 mm (Kerikil)) m3

    17. Beton Type E (Setara dengan beton K-125, maks ukuran agregat : 80 mm (Kerikil)) m3

    18. Beton Type F (Setara dengan beton K-100, maks ukuran agregat : 40 mm (Kerikil)) m3

    19. Beton Cycloop (Setara dengan beton K-175 ditambah dengan batu mangga (maks30 cm))

    m3

    20. Form F1 Struktur m2

    21. Form F2 m2

    22. Form F1 Non Struktur m2

    23. Besi tulangan untuk beton, ulir kg

    24. Besi tulangan untuk beton, polos kg

    25. Maal m2

    26. Pasangan Batu (1 : 4 semen / pasir) m3

    27. Plaster, mortar/adukan tebal 20 mm (1 : 3 semen / pasir) m2

    28. Siaran (1 : 2 semen / pasir) m2

    29. Bronjong (ukuran 1.0 x 0.5 x 2.0 m) m3

    30. Pasangan Batu Kosong m3

    31. Pasangan Batu type A (1 : 3 semen / pasir) m3

    32. Bongkaran Pasangan m3

    33. Pasir Urug m3

    34. Sub-base Course / Gravel Metalling m3

  • 7/30/2019 RPT0-Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis.pdf

    23/24

    RPT0-Pd T-xx-200x

    19 dari 20

    35. Base Course m3

    36. Timbunan Bahu Jalan m2

    37 Sand Gravel m2

    38. Hand rail and accessories, GIP pipe dia. 2" (50.8 mm) m'

    39. Hand rail and accessories, GIP pipe dia. 3" (7.62 mm) m'

    40. Water level staff gauge, 0.50 m wide and 3 mm thick m'

    41. Water level staff gauge, 0.12 m wide and 2 mm thick m'

    42. Dowel Bar, diameter 19 mm, L=1.0 m buah

    43. Rubber bearing pad m'

    44. Joint filler (campuran 1 aspal : 3 pasir) m2

    45. Weep hole, PVC pipe dia. 2" m'

    46. Gebalan Rumput m2

    47. Sand Bag m3

    48. PVC diameter 4" m'

    49. PVC diameter 6" m'

    50. PVC diameter 8" m'

    51. PVC diameter 10" m'

  • 7/30/2019 RPT0-Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis.pdf

    24/24

    RPT0-Pd T-xx-200x

    Bibliografi

    Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Badan Penelitian dan Pengembangan,

    2002, KP-02, Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan Utama, J akarta.

    Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Badan Penelitian dan Pengembangan,2002, KP-04, Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan, J akarta.

    Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Badan Penelitian dan Pengembangan,2002, KP-07, Kriteria Perencanaan Bagian Standar Penggambaran,J akarta.

    http://../A-V-III-irigasi.pdf