Rpp Kimia Xii

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rpp kimia kelas xii

Citation preview

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

1. Standar Kompetensi:Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan non elektrolit dan elektrolit.

2. Kompetensi Dasar:Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan, dan tekanan osmosis termasuk sifat koligatif larutan.

3. Indikator:-Menghitung konsentrasi suatu larutan (kemolalan dan fraksi mol).

Menjelaskan pengertian sifat koligatif larutan non elektrolit (hukum Raoulth) dan larutan elektrolit.

Menjelaskan pengaruh zat terlarut yang sukar menguap terhadap tekanan uap pelarut.

Menghitung tekanan uap larutan berdasarkan data percobaan.

Mengamati penurunan titik beku suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut melalui percobaan.

Menghitung penurunan titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan data percobaan.

Mengamati kenaikan titik didih suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut melalui percobaan.

Menghitung kenaikan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan data percobaan.

Menganalisis diagram PT untuk menafsirkan penurunan tekanan uap, penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan.

Menjelaskan pengertian osmosis dan tekanan osmosis serta terapannya.

Menghitung tekanan osmosis larutan elektrolit dan non elektrolit.

4. Tujuan Pembelajaran:

a. Pertemuan ke-1

Siswa mampu menghitung konsentrasi suatu larutan (kemolalan dan fraksi mol)..

Siswa mampu menjelaskan pengertian sifat koligatif larutan non elektrolit (hukum Raoulth) dan larutan elektrolit.

b. Pertemuan ke-2

Siswa mampu menjelaskan pengaruh zat terlarut yang sukar menguap terhadap tekanan uap pelarut.

Siswa mampu menghitung tekanan uap larutan berdasarkan data percobaan.

c. Pertemuan ke-3

Siswa mampu mengamati penurunan titik beku suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut melalui percobaan.

Siswa mampu mengamati kenaikan titik didih suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut melalui percobaan.

d. Pertemuan ke-4

Siswa mampu menghitung penurunan titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan data percobaan.

Siswa mampu menghitung kenaikan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan data percobaan.

Siswa mampu menganalisis diagram PT untuk menafsirkan penurunan tekanan uap, penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan. e. Pertemuan ke-5

Siswa mampu menjelaskan pengertian osmosis dan tekanan osmosis serta terapannya.

Siswa mampu menghitung tekanan osmosis larutan elektrolit dan non elektrolit.

5. Materi Pembelajaran:

a. Konsentrasi larutan.

tc "Larutan terdiri atas zat terlarut dan pelarut. Konsentrasi adalah perbandingan antara zat terlarut, pelarut, dan larutan. Konsentrasi larutan yang dipelajari dalam bab ini adalah molalitas, fraksi mol, dan normalitas."1)Molalitas (m)tc "1.Molalitas (m)"Molalitas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiap 1 kg (1000 gram) pelarut. Untuk larutan dalam air, massa pelarut dapat dinyatakan dalam volume pelarut, karena massa jenis air adalah 1 gram/mL. Molalitas dapat dirumuskan: tc "

Molalitas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiap 1 kg (1000 gram) pelarut. Untuk larutan dalam air, massa pelarut dapat dinyatakan dalam volume pelarut, karena massa jenis air adalah 1 gram/mL. Molalitas dapat dirumuskan\: "

atau

2)Fraksi Mol (x)tc "Fraksi Mol (x)"Fraksi mol menyatakan perbandingan antara jumlah mol salah satu komponen larutan dengan jumlah mol total. Bila n1 mol zat 1 bercampur dengan n2 mol zat 2 maka fraksi mol zat 1 (x1) dan fraksi mol zat 2 (x2) dinyatakan dengan persamaan:tc "

Fraksi mol menyatakan perbandingan antara jumlah mol salah satu komponen larutan dengan jumlah mol total. Bila n1 mol zat 1 bercampur dengan n2 mol zat 2 maka fraksi mol zat 1 (x1) dan fraksi mol zat 2 (x2) dinyatakan dengan persamaan\:"

atau

3)Normalitas

1 gram ekivalen adalah sejumlah massa dari suatu oksidator atau reduktor yang dapat melepas atau mengikat 1 mol elektron. tc "1 gram ekivalen adalah sejumlah massa dari suatu oksidator atau reduktor yang dapat melepas atau mengikat 1 mol elektron."Normalitas larutan dinyatakan dengan rumus: tc "

Normalitas larutan dinyatakan dengan rumus\: "

b. Pengertian sifat koligatif larutan non elektrolit (Hukum Raoult) dan larutan elektrolit.

Sifat koligatif larutan adalah sifat fisis larutan yang hanya bergantung pada jumlah zat terlarut dan tidak bergantung pada jenis zat terlarut. Yang termasuk sifat koligatif adalah penurunan tekanan uap (P), kenaikan titik didih (Tb), penurunan titik beku (Tf), dan tekanan osmosis ().tc "Sifat koligatif larutan adalah sifat fisis larutan yang hanya bergantung pada jumlah zat terlarut dan tidak bergantung pada jenis zat terlarut. Yang termasuk sifat koligatif adalah penurunan tekanan uap (P), kenaikan titik didih (Tb), penurunan titik beku (Tf), dan tekanan osmosis ()."c. Tekanan uap jenuh larutan.

Tekanan uap yang ditimbulkan pada saat tercapai kondisi kesetimbangan dinamakan tekanan uap jenuh. tc "Tekanan uap yang ditimbulkan pada saat tercapai kondisi kesetimbangan dinamakan tekanan uap jenuh. "hukum Raoult menyatakan bahwa:tc "hukum Raoult menyatakan bahwa\:"

Penurunan tekanan uap jenuh larutan sama dengan hasil kali tekanan uap jenuh pelarut murni terhadap fraksi mol zat terlarut, sedangkan tekanan uap jenuh larutan sama dengan hasil kali tekanan uap jenuh pelarut murni dengan fraksi mol pelarut.

Pernyataan tersebut dapat dinyatakan secara matematis sebagai rumus: tc "Pernyataan tersebut dapat dinyatakan secara matematis sebagai rumus\: "tc "

Penurunan tekanan uap jenuh larutan sama dengan hasil kali tekanan uap jenuh pelarut murni terhadap fraksi mol zat terlarut, sedangkan tekanan uap jenuh larutan sama dengan hasil kali tekanan uap jenuh pelarut murni dengan fraksi mol pelarut."

P = Xt . P

tc "P = Xt P

P

\: tekanan uap jenuh larutan "

P = Xp .P

tc "

P

= XpP

P

\: tekanan uap jenuh pelarut murni "

P = P. Ptc "

P = PP"d. Titik beku dan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit.

Titik didih suatu zat cair adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh zat cair tersebut sama dengan tekanan luar. Titik didih normal adalah titik didih pada tekanan 76 cmHg. tc "Titik didih suatu zat cair adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh zat cair tersebut sama dengan tekanan luar. Titik didih normal adalah titik didih pada tekanan 76 cmHg. "Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:tc "Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut\:"

(Tb = Tb Tb0

Menurut Hukum Raoult:tc "Menurut Hukum Raoult\:"

Kenaikan titik didih larutan sebanding dengan hasil kali dari molalitas larutan (m) dan kenaikan titik didih molal (Kb). Rumus:tc "

Kenaikan titik didih larutan sebanding dengan hasil kali dari molalitas larutan (m) dan kenaikan titik didih molal (Kb). "

( Tb = m . Kb tc "Tb = m . Kb"=

Perbedaan suhu akibat adanya partikel-partikel zat terlarut disebut penurunan titik beku (Tf). Pernyataan tersebut secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut. tc " Perbedaan suhu akibat adanya partikel-partikel zat terlarut disebut penurunan titik beku (Tf). Pernyataan tersebut secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut. "

(Tf = Tf0 Tf tc ""Nilai Kf atau tetapan penurunan titik beku molal bergantung pada jenis pelarut. tc "

Nilai Kf atau tetapan penurunan titik beku molal bergantung pada jenis pelarut. "Untuk penurunan titik beku menurut Raoult:tc "

Untuk penurunan titik beku menurut Raoult\:"

(Tf = m . Kf =

tc "

Tf = m . Kf = "

tc "

Rumus\:

"

tc "

"e. Diagram PT.

Diagram P T berikut merupakan diagram kenaikan titik didih ((Tb) dan penurunan titik beku (( Tf)

tc "Diagram P T berikut merupakan diagram kenaikan titik didih (Tb) dan penurunan titik beku (Tf)"f. Tekanan osmosis larutan elektrolit dan non elektrolit.

Proses merembesnya pelarut dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat atau dari pelarut murni ke suatu larutan disebut peristiwa osmosis.tc "Proses merembesnya pelarut dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat atau dari pelarut murni ke suatu larutan disebut peristiwa osmosis." Menurut Vant Hoff, besarnya tekanan osmosis larutan encer sama dengan tekanan gas ideal.tc "Menurut Vant Hoff, besarnya tekanan osmosis larutan encer sama dengan tekanan gas ideal."

atau ( = MRTtc " = MRT"g. Sifat Koligatif Larutan Elektrolit.

Senyawa elektrolit (asam, basa, dan garam) di dalam air terurai menjadi ion-ionnya sehingga jumlah partikel di dalam larutan menjadi lebih besar dibandingkan zat nonelektrolit. Untuk konsentrasi yang sama, sifat koligatif larutan elektrolit lebih besar dibanding larutan nonelektrolit karena pada larutan elektrolit dipengaruhi faktor vant Hoff yang besarnya:tc "

Senyawa elektrolit (asam, basa, dan garam) di dalam air terurai menjadi ion-ionnya sehingga jumlah partikel di dalam larutan menjadi lebih besar dibandingkan zat nonelektrolit. Untuk konsentrasi yang sama, sifat koligatif larutan elektrolit lebih besar dibanding larutan nonelektrolit karena pada larutan elektrolit dipengaruhi faktor vant Hoff yang besarnya\:"

i = 1 + (n 1) tc "

i = 1 + (n 1) "6. Metode Pembelajaran/Pendekatan

Berdiskusi, tanya jawab, praktikum.

7. Alokasi Waktu : 5 x pertemuan (10 x 45 menit)

8. Kegiatan Pembelajaran (langkah-langkah Pembelajaran):

Pertemuan ke-1:

a. Kegiatan awal

Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan memotivasi peserta didik.

b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

Guru menampilkan teori mengenai penghitungan konsentrasi suatu larutan (kemolalan dan fraksi mol) dan sifat koligatif larutan non elektrolit (hukum Raoulth) dan larutan elektrolit.

2) Elaborasi

Siswa menghitung konsentrasi suatu larutan (kemolalan, kemolaran, dan fraksi mol) dan menghubungkannya dengan sifat koligatif larutan melalui diskusi kelas.

3) Konfirmasi

Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.

c. Kegiatan Akhir

Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.

Pertemuan ke-2:

a. Kegiatan awal

Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan memotivasi peserta didik.

b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

Guru menampilkan teori mengenai pengaruh zat terlarut yang sukar menguap terhadap tekanan uap pelarut serta penghitungan tekanan uap larutan berdasarkan data percobaan.

2) Elaborasi

Siswa menjelaskan pengaruh zat terlarut yang sukar menguap terhadap tekanan uap pelarut dan menghitung tekanan uap larutan berdasarkan data percobaan melalui diskusi kelas.

3) Konfirmasi

Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.

c. Kegiatan Akhir

Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.

Pertemuan ke-3:

a. Kegiatan awal

Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan memotivasi peserta didik.

b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

Guru menampilkan teori mengenai penurunan titik beku dan kenaikan titik didih suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut melalui percobaan.

2) Elaborasi

Siswa merancang dan melakukan percobaan untuk menentukan titik beku dan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit dalam kerja kelompok di laboratorium.

3) Konfirmasi

Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.

c. Kegiatan Akhir

Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.

Pertemuan ke-4:

a. Kegiatan awal

Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan memotivasi peserta didik.

b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

Guru menampilkan teori mengenai penghitungan penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan data percobaan serta analisa diagram PT untuk menafsirkan penurunan tekanan uap, penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan.

2) Elaborasi

Siswa menyimpulkan pengaruh zat terlarut terhadap penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan. Kemudian dilanjutkan dengan berlatih menghitung (Tf dan (Tb larutan. Kemudian dilanjutkan dengan menganalisis diagram PT untuk menafsirkan penurunan tekanan uap, penurunan titik beku, dan kenaikan titik didih larutan melalui diskusi kelas

3) Konfirmasi

Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.

c. Kegiatan Akhir

Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.

Pertemuan ke-5:

a. Kegiatan awal

Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan memotivasi peserta didik.

b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

Guru menampilkan teori mengenai osmosis dan tekanan osmosis serta terapannya serta penghitungan tekanan osmosis larutan elektrolit dan non elektrolit.

2) Elaborasi

Siswa menjelaskan pengertian osmosis, tekanan osmosis dan menghitung tekanan osmosis larutan elektrolit dan non elektrolit dan non elektrolit serta terapannya melalui diskusi kelas.

3) Konfirmasi

Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.

c. Kegiatan Akhir

Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.

9. Penilaian:

a. Teknik:Tugas individu, kuis dan ulangan.

b. Bentuk Instrumen:Tes tertulis.

c. Contoh Instrumen:

Tes tertulis:

1. Hitunglah massa ekuivalen dari Ca(OH)2, (Mr Ca(OH)2 = 74)!

2. Tekanan uap suatu larutan pada suhu 70C adalah 221,4 mm Hg. Larutan ini terdiri dari 104 gram zat terlarut dan 450 gram air. Jika tekanan uap air pada suhu tersebut 233,7 mm Hg, tentukan:

a. penurunan tekanan uap larutan;

b. fraksi mol zat terlarut.

3. Hitunglah titik didih larutan yang terbentuk dari 18,5 g zat A (Mr = 74) dalam 500 g air pada suhu 27 oC! (Kf = 1,86; Kb = 0,52)tc "Hitunglah massa ekuivalen dari Ca(OH)2, (Mr Ca(OH)2 = 74)!"Norma penilaian

Aspek PenilaianNilai Maksimal

Teoretis75

Praktik25

Jumlah100

Kunci jawaban:

1. Massa 1 mol Ca(OH)2 = 74 gram

Setiap 1 mol Ca(OH)2 dapat menghasilkan 2 mol ion OH-, maka 74 gram Ca(OH)2 setara dengan 2 mol ion OH-. Jadi, 1 mol Ca(OH)2 = 2 mol ekivalen Ca(OH)2Massa ekivalen Ca(OH)2 = 37 gram.

2. (P = Po - P= (233,7 - 221,4) mmHg = 12,3 mmHg

(P = Xt P0tc "P=Xt P0"

12,3 mmHg =Xt 233,7 mmHg

X = = 0,053

3. (Tb zat A = m x Kb

= x Kb

=

(Tb zat A = 0,26

(Tb zat A

=100,26 oCtc "

Tb zat A

=100,26 oC"

tc "

a.penurunan tekanan uap larutan;"10. Alat/Media/Sumber Belajar

a. Anshory, Irfan dan Achmad, Hiskia. 2000. Kimia SMU untuk Kelas 3. Jakarta: Erlangga.

b. Atkins, PN. 1989. General Chemistry Scientific American Books. New York.

c. Broudu, JE. 1990. General Chemistry Principle and Structure. John Wiley and Sons. New York: Inc.

d. Depdikbud. 1994. Kurikulum Sekolah Menengah Umum Garis-garis Besar Pengajaran Sekolah Menengah Umum Mata Pelajaran Kimia. Jakarta.e. Glinka, N. 1996. General Chemistry. Moskow: Inc Peoce Publisher.

f. Muis, Abdul. 2002. Perang Siasat Kimia Praktis Kelas 1, 2, dan 3 SMU serta Persiapan SPMB. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

g. Pujaatmaka, A. Hadyana. 1990. Kimia Universitas Azaz dan Struktur. Edisi ke-5. Jakarta: Erlangga.

h. Purba, Michael. 1996. Buku Pelajaran Ilmu Kimia untuk SMU Kelas 3. Jakarta: Erlangga.

i. Retnowati, Priscilla. 1990. Seribu Pena Kimia SMU Kelas 3. Jakarta: Erlangga.

j. Soekardjo. 1984. Kimia Anorganik. Yogyakarta: Bina Aksara.

Mengetahui

.........................., 201.......

Kepala SMU

Guru Mata Pelajaran

_____________________

_____________________

NIP.

NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

1. Standar Kompetensi:Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan non elektrolit dan elektrolit.

2. Kompetensi Dasar

:Membandingkan antara sifat koligatif larutan non elektrolit dengan sifat koligatif larutan elektrolit yang konsentrasinya sama berdasarkan data percobaan.

3. Indikator:Menganalisis data percobaan untuk membandingkan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit.tc "-Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya."4. Tujuan Pembelajaran:

Pertemuan ke-6 dan 7

Siswa mampu menganalisis data percobaan untuk membandingkan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit.

5. Materi Pembelajaran:

Perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit.

Yang perlu diperhatikan:tc "Yang perlu diperhatikan\:"a.Apabila konsentrasi larutan samatc "1.Apabila konsentrasi larutan sama"

1)larutan elektrolit mempunyai harga (P, (Tb, (Tf, ( lebih besar daripada nonelektrolit;tc "

a.larutan elektrolit mempunyai harga P, Tb, Tf, lebih besar daripada nonelektrolit;"

2)makin banyak ionnya (n makin besar), maka harga (P, (Tb, (Tf, ( dan juga makin besar.tc "

b.makin banyak ionnya (n makin besar), maka harga P, Tb, Tf, dan juga makin besar."b.Apabila konsentrasi larutan tidak sama tc "2.Apabila konsentrasi larutan tidak sama "

Larutan yang memiliki (n x konsentrasi) besar akan memiliki harga (P, (Tb, (Tf, ( dan yang besar pula, dengan syarat:tc "

Larutan yang memiliki (n x konsentrasi) besar akan memiliki harga P, Tb, Tf, dan yang besar pula, dengan syarat\:"

untuk larutan nonelektrolit ( n = 1tc "

untuk larutan nonelektrolit n = 1"

untuk larutan elektrolit ( n = jumlah iontc "

untuk larutan elektrolit n = jumlah ion"6. Metode Pembelajaran/Pendekatan

Berdiskusi, tanya jawab, praktikum.

7. Alokasi Waktu:2 x pertemuan (4 x 45 menit)

8. Kegiatan Pembelajaran (Langkah-langkah Pembelajaran):

Pertemuan ke-6 dan 7:

a. Kegiatan awal

Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan memotivasi peserta didik.

b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

Guru menampilkan teori mengenai melakukan analisa terhadap data percobaan untuk membandingkan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit.

2) Elaborasi

Siswa menganalisis data percobaan untuk membandingkan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit melalui diskusi kelompok.

3) Konfirmasi

Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.

c. Kegiatan Akhir

Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.

9. Penilaian:

a. Teknik

:Tugas individu, kuis dan ulangan.

b. Bentuk Instrumen:Tes tertulis.

c. Contoh Instrumen:

Tes tertulis :

Di antara larutan berikut, manakah yang memiliki titik beku paling tinggi?tc "Di antara larutan berikut, manakah yang memiliki titik beku paling tinggi?"a.CaCO3 0,15 M

b.C6H12O6 0,2 M

c.Al2(SO4)3 0,1 M

d.C2H5OH 0,3 M

e.K3PO4 0,25 Mtc "a.CaCO3 0,15 M

c.Al2(SO4)3 0,1 M

e.K3PO4 0,25 M"Norma penilaian

Aspek PenilaianNilai Maksimal

Teoretis75

Praktik25

Jumlah100

Kunci jawaban:

Karena konsentrasi larutan tidak sama, maka kita harus menghitung: (n x M) nya.tc "Karena konsentrasi larutan tidak sama, maka kita harus menghitung\: (n x M) nya."a.CaCO3 = 2 x 0,15 = 0,30tc "a.CaCO3 = 2 x 0,15 = 0,30"b.C6H12O6 = 1 x 0,2 = 0,2 Tf paling keciltc "b.C6H12O6 = 1 x 0,2

= 0,2 Tf paling kecil"c.Al2(SO4)3 = 5 x 0,1 = 0,5tc "c.Al2(SO4)3 = 5 x 0,1

= 0,5"d.C2H5OH = 1 x 0,3 = 0,3tc "d.C2H5OH = 1 x 0,3

= 0,3"e.K3PO4 = 4 x 0,25 = 1,0tc "e.K3PO4

= 4 x 0,25 = 1,0"Larutan C6H12O6 memiliki Tf paling kecil sehingga Tf-nya paling besar.tc "Larutan C6H12O6 memiliki Tf paling kecil sehingga Tf-nya paling besar."10. Alat/Media/Sumber Belajar

a. Anshory, Irfan dan Achmad, Hiskia. 2000. Kimia SMU untuk Kelas 3. Jakarta: Erlangga.

b. Atkins, PN. 1989. General Chemistry Scientific American Books. New York.

c. Broudu, JE. 1990. General Chemistry Principle and Structure. John Wiley and Sons. New York: Inc.

d. Depdikbud. 1994. Kurikulum Sekolah Menengah Umum Garis-garis Besar Pengajaran Sekolah Menengah Umum Mata Pelajaran Kimia. Jakarta.e. Glinka, N. 1996. General Chemistry. Moskow: Inc Peoce Publisher.

f. Muis, Abdul. 2002. Perang Siasat Kimia Praktis Kelas 1, 2, dan 3 SMU serta Persiapan SPMB. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

g. Pujaatmaka, A. Hadyana. 1990. Kimia Universitas Azaz dan Struktur. Edisi ke-5. Jakarta: Erlangga.

h. Purba, Michael. 1996. Buku Pelajaran Ilmu Kimia untuk SMU Kelas 3. Jakarta: Erlangga.

i. Retnowati, Priscilla. 1990. Seribu Pena Kimia SMU Kelas 3. Jakarta: Erlangga.

j. Soekardjo. 1984. Kimia Anorganik. Yogyakarta: Bina Aksara.

Mengetahui

.........................., 201.......

Kepala SMU

Guru Mata Pelajaran

_____________________

_____________________

NIP.

NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

1. Standar Kompetensi:Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari.

2. Kompetensi Dasar

:Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dalam sistem elektrokimia yang melibatkan energi listrik dan kegunaannya dalam mencegah korosi dan dalam industri.

3. Indikator:-Menyetarakan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi (ion elektron).tc "-Menuliskan nama senyawa biner."-Menyetarakan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi (PBO). tc "-Menuliskan nama senyawa poliatomik."-Menyimpulkan ciri-ciri reaksi redoks yang berlangsung secara spontan melalui percobaan.

-Menggambarkan susunan sel Volta atau sel Galvani dan menjelaskan fungsi tiap bagiannya.

-Menjelaskan bagaimana energi listrik dihasilkan dari reaksi redoks dalam sel Volta.

-Menuliskan lambang sel dan reaksi-reaksi yang terjadi pada sel Volta.

-Menghitung potensial sel berdasarkan data potensial standar.

-Menjelaskan prinsip kerja sel Volta yang banyak digunakan dalam kehidupan (baterai, aki, dll). tc "-Menuliskan nama senyawa organik sederhana."4. Tujuan Pembelajaran:

a. Pertemuan ke-8

Siswa mampu menyetarakan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi (ion elektron).

b. Pertemuan ke-9

Siswa mampu menyetarakan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi (PBO).tc "-Menuliskan nama senyawa poliatomik."c. Pertemuan ke-10

Siswa mampu menyimpulkan ciri-ciri reaksi redoks yang berlangsung secara spontan melalui percobaan.

d. Pertemuan ke-11

Siswa mampu menggambarkan susunan sel Volta atau sel Galvani dan menjelaskan fungsi tiap bagiannya.

Siswa mampu menjelaskan bagaimana energi listrik dihasilkan dari reaksi redoks dalam sel Volta.

Siswa mampu menuliskan lambang sel dan reaksi-reaksi yang terjadi pada sel Volta.

Siswa mampu menghitung potensial sel berdasarkan data potensial standar.

e. Pertemuan ke-12

Siswa mampu menjelaskan prinsip kerja sel Volta yang banyak digunakan dalam kehidupan (baterai, aki, dll).tc -Menyetarakan reaksi sederhana dengan diberikan nama-nama zat yang terlibat dalam reaksi atau sebaliknya.5. Materi Pembelajaran:

a. Persamaan reaksi redoks.

Salah satu manfaat dari konsep reaksi redoks adalah untuk menyetarakan persamaan reaksi yang rumit. Persamaan reaksi sederhana dapat disetarakan dengan cara mencoba-coba mengisi koefisien pada setiap rumus kimia dalam persamaan reaksi. Pada reaksi yang rumit yang di dalamnya melibatkan lebih dari dua pereaksi, penyetaraan reaksi sukar dikerjakan dengan cara mencoba-coba. Di dalam suatu persamaan reaksi terkandung hukum-hukum interaksi materi, antara lain: tc "Salah satu manfaat dari konsep reaksi redoks adalah untuk menyetarakan persamaan reaksi yang rumit. Persamaan reaksi sederhana dapat disetarakan dengan cara mencoba-coba mengisi koefisien pada setiap rumus kimia dalam persamaan reaksi. Pada reaksi yang rumit yang di dalamnya melibatkan lebih dari dua pereaksi, penyetaraan reaksi sukar dikerjakan dengan cara mencoba-coba. Di dalam suatu persamaan reaksi terkandung hukum-hukum interaksi materi, antara lain\: "1)Hukum kekekalan massatc "1.Hukum kekekalan massa"

Suatu persamaan reaksi memenuhi hukum kekekalan massa apabila jumlah atom-atom sebelum dan sesudah reaksi jumlahnya tetap, atau jumlah atom sebelum reaksi sama dengan jumlah atom sesudah reaksi.tc "

Suatu persamaan reaksi memenuhi hukum kekekalan massa apabila jumlah atom-atom sebelum dan sesudah reaksi jumlahnya tetap, atau jumlah atom sebelum reaksi sama dengan jumlah atom sesudah reaksi."2)Hukum kekekalan muatantc "2.Hukum kekekalan muatan"

Persamaan reaksi dianggap memenuhi hukum kekekalan muatan bila muatan sebelum reaksi sama dengan muatan sesudah reaksi.tc "

Persamaan reaksi dianggap memenuhi hukum kekekalan muatan bila muatan sebelum reaksi sama dengan muatan sesudah reaksi."

Persamaan reaksi dianggap tidak benar bila belum memenuhi kedua hukum interaksi tersebut. Persamaan reaksi yang sudah memenuhi kedua persyaratan itu disebut persamaan reaksi yang sudah setara, dan untuk membuat suatu reaksi yang belum setara menjadi setara disebut dengan penyetaraan persamaan reaksi. Contoh reaksi setara:tc "Persamaan reaksi dianggap tidak benar bila belum memenuhi kedua hukum interaksi tersebut. Persamaan reaksi yang sudah memenuhi kedua persyaratan itu disebut persamaan reaksi yang sudah setara, dan untuk membuat suatu reaksi yang belum setara menjadi setara disebut dengan penyetaraan persamaan reaksi. Contoh reaksi setara\:"

3Cu(s) + 8HNO3(aq) 3Cu2+(aq) + 2NO(g) + 6NO3-(aq) + 4H2O(l)tc "3Cu(s) + 8HNO3(aq) 3Cu2+(aq) + 2NO(g) + 6NO3-(aq) + 4H2O(l)"

Penyetaraan suatu reaksi redoks dapat kita lakukan melalui dua macam metode, yaitu:tc "Penyetaraan suatu reaksi redoks dapat kita lakukan melalui dua macam metode, yaitu\:"

1)metode bilangan oksidasi,tc "1.metode bilangan oksidasi,"

2)metode setengah reaksi (metode ion-elektron).tc "2.metode setengah reaksi (metode ion-elektron)."b. Sel Volta.

Sel Volta terdiri dari logam Zn yang dicelupkan dalam ZnSO4 dan logam Cu yang dicelupkan dalam larutan CuSO4. Kedua larutan tersebut dihubungkan dengan jembatan garam sedangkan kedua logam (logam Zn dan logam Cu) dihubungkan dengan alat penunjuk arus yaitu voltmeter. Adapun proses terjadinya aliran elektron (listrik) adalah sebagai berikut:tc "Sel Volta terdiri dari logam Zn yang dicelupkan dalam ZnSO4 dan logam Cu yang dicelupkan dalam larutan CuSO4. Kedua larutan tersebut dihubungkan dengan jembatan garam sedangkan kedua logam (logam Zn dan logam Cu) dihubungkan dengan alat penunjuk arus yaitu voltmeter. Adapun proses terjadinya aliran elektron (listrik) adalah sebagai berikut\:"

Logam zink akan melepas elektron dan berubah membentuk ion Zn2+ dan bergabung dalam larutan ZnSO4. Elektron mengalir ke logam tembaga melalui kawat. Ion Cu2+ dalam larutan menerima elektron dan ion tersebut berubah membentuk endapan logam Cu. Pembagian elektrode pada sel volta adalah sebagai berikut:tc "

Logam zink akan melepas elektron dan berubah membentuk ion Zn2+ dan bergabung dalam larutan ZnSO4. Elektron mengalir ke logam tembaga melalui kawat. Ion Cu2+ dalam larutan menerima elektron dan ion tersebut berubah membentuk endapan logam Cu. Pembagian elektrode pada sel volta adalah sebagai berikut\:"

Katode:-Elektrode di mana terjadi reaksi reduksi (berarti logam Cu).tc "

Katode\:-Elektrode di mana terjadi reaksi reduksi (berarti logam Cu)."

-Dalam sel volta disebut sebagai elektrode positif.tc "

-Dalam sel volta disebut sebagai elektrode positif."

Anode:-Elektrode di mana terjadi reaksi oksidasi (berarti logam Zn).tc "

Anode

\:-Elektrode di mana terjadi reaksi oksidasi (berarti logam Zn)."

-Dalam sel volta disebut sebagai elektrode negatif.tc "

-Dalam sel volta disebut sebagai elektrode negatif."c. Aplikasi sel Volta dalam kehidupan.

Salah satu contoh paling umum dalam penggunaan sel elektrokimia dalam kehidupan sehari-hari adalah baterai (sumber arus searah). Sumber arus searah dibedakan menjadi dua, yaitu sel primer dan sel sekunder. Sel primer merupakan sel yang reaksinya tidak dapat balik (irreversible), sehingga bila sudah habis tidak dapat diisi ulang. Misalnya, sel kering (batu baterai, baterai alkalin atau baterai perak oksida yang biasa digunakan dalam arloji atau kalkulator). Sel sekunder merupakan sel yang reaksinya dapat balik (reversible). Misalnya aki, baterai nicad, dan baterai litium.tc "Salah satu contoh paling umum dalam penggunaan sel elektrokimia dalam kehidupan sehari-hari adalah baterai (sumber arus searah). Sumber arus searah dibedakan menjadi dua, yaitu sel primer dan sel sekunder. Sel primer merupakan sel yang reaksinya tidak dapat balik (irreversible), sehingga bila sudah habis tidak dapat diisi ulang. Misalnya, sel kering (batu baterai, baterai alkalin atau baterai perak oksida yang biasa digunakan dalam arloji atau kalkulator). Sel sekunder merupakan sel yang reaksinya dapat balik (reversible). Misalnya aki, baterai nicad, dan baterai litium."6. Metode Pembelajaran/Pendekatan

Berdiskusi, tanya jawab, praktikum.

7. Alokasi Waktu:3 x pertemuan (6 x 45 menit)

8. Kegiatan Pembelajaran (Langkah-langkah Pembelajaran):

Pertemuan ke-8:

a. Kegiatan awal

Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan memotivasi peserta didik.

b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

Guru menampilkan teori mengenai penyetaraan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi (ion elektron).

2) Elaborasi

Siswa menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi (ion elektron) melalui diskusi kelas kemudian dilanjutkan dengan berlatih menyetarakan reaksi redoks secara individu.

3) Konfirmasi

Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.

c. Kegiatan Akhir

Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.

Pertemuan ke-9:

a. Kegiatan awal

Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan memotivasi peserta didik.

b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

Guru menampilkan teori mengenai penyetaraan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi (PBO).

2) Elaborasi

Siswa menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi (PBO) melalui diskusi kelas kemudian dilanjutkan dengan berlatih menyetarakan reaksi redoks secara individu.

3) Konfirmasi

Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.

c. Kegiatan Akhir

Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.

Pertemuan ke-10:

a. Kegiatan awal

Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan memotivasi peserta didik.

b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

Guru menampilkan teori mengenai ciri-ciri reaksi redoks yang berlangsung secara spontan melalui percobaan.

2) Elaborasi

Siswa merancang dan melakukan percobaan sel volta dalam kerja kelompok di laboratorium.

3) Konfirmasi

Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.

c. Kegiatan Akhir

Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.

Pertemuan ke-11:

a. Kegiatan awal

Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan memotivasi peserta didik.

b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

Guru menampilkan teori mengenai susunan sel Volta atau sel Galvani dan menjelaskan fungsi tiap bagiannya, bagaimana energi listrik dihasilkan dari reaksi redoks dalam sel Volta, lambang sel dan reaksi-reaksi yang terjadi pada sel Volta serta perhitungan potensial sel berdasarkan data potensial standar.

2) Elaborasi

Siswa berlatih menghitung harga Eo sel.

3) Konfirmasi

Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.

c. Kegiatan Akhir

Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.

Pertemuan ke-12:

a. Kegiatan awal

Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan memotivasi peserta didik.b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

Guru menampilkan teori mengenai prinsip kerja sel Volta yang banyak digunakan dalam kehidupan (baterai, aki, dll).

2) Elaborasi

Siswa melalui diskusi kelas menjelaskan prinsip sel Volta yang banyak digunakan dalam kehidupan (baterai, aki, dll).

3) Konfirmasi

Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.

c. Kegiatan Akhir

Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.

9. Penilaian:

a. Teknik

:Tugas individu, kuis dan ulangan.

b. Bentuk Instrumen:Tes tertulis.

c. Contoh Instrumen:

Tes tertulis:

1.Suatu sel Volta tersusun dari elektrode Ba dalam larutan Ba2+ (1M) dan elektrode Ca dalam larutan Ca2+ (1M), jika diketahui:

Ba2+(aq) + 2e- Ba(s)

Eo = - 2,90 V

Ca2+(aq) + 2e- Ca(s)

Eo = - 2,76 V

Tentukan:

a.Anode dan katode.

b.Potensial sel (Eosel ).

c.Reaksi pada anode, katode, reaksi sel, dan notasi selnya.

2.Perhatikan reaksi-reaksi berikut:

a. Ni + 2 NaCl NiCl2 + 2 Na

b. Mn + Ni2+ Mn2+ + Ni

c. Cu + Ag2SO4 CuSO4 + 2 Ag

Dari ketiga reaksi di atas tentukan manakah reaksi yang berjalan spontan pada kondisi standar!

3.Perhatikan reaksi berikut:

Cu2+ + Fe Cu + Fe2+

Dari reaksi di atas hitunglah harga potensial selnya serta tentukan apakah reaksi tersebut dapat berlangsung spontan jika diketahui:

Fe2+ + 2e- Fe

Eo = - 0,41 V

Cu2+ + 2e- Cu

Eo = + 0,34 VNorma penilaian

Aspek PenilaianNilai Maksimal

Teoretis75

Praktik25

Jumlah100

Kunci jawaban:

1.a.Katode:Ca (mempunyai Eo lebih tinggi sehingga sebagai kutub positif)

Anode:Ba (mempunyai Eo lebih rendah)

b.Eosel= Eokatode - Eoanode

= EoCa - EoBa = -2,76 - (-2,90) V = +0,14 V

c.Reaksi yang terjadi:

Anode: Ba(s) Ba2+(aq) + 2e-Eo = +2,90 V

Katode: Ca2+(aq) + 2e- Ca(s)Eo = -2,76 V

tc "

+"

Reaksi sel :Ba(s) + Ca2+(aq) Ba2+(aq) + Ca(s) Eo = 0,14 V

Notasi sel:Ba(s) l Ba2+ ll Ca2+(aq) l Ca(s)

Eosel = 0,14 V

2.Berdasarkan deret Volta dapat disimpulkan bahwa:

a. Reaksi berlangsung.

b.Reaksi berlangsung.

c. Reaksi tidak bisa berlangsung.

3.Cu2+ + Fe Cu + Fe2+

Eosel= Eoreduksi - Eooksidasi = +0,34 - (-0,41) = +0,75 V

Reaksi berlangsung spontan karena Eo sel harganya positif.

10. Alat/Media/Sumber Belajar

a. Anshory, Irfan dan Achmad, Hiskia. 2000. Kimia SMU untuk Kelas 3. Jakarta: Erlangga.

b. Atkins, PN. 1989. General Chemistry Scientific American Books. New York.

c. Broudu, JE. 1990. General Chemistry Principle and Structure. John Wiley and Sons. New York: Inc.

d. Depdikbud. 1994. Kurikulum Sekolah Menengah Umum Garis-garis Besar Pengajaran Sekolah Menengah Umum Mata Pelajaran Kimia. Jakarta.e. Glinka, N. 1996. General Chemistry. Moskow: Inc Peoce Publisher.

f. Muis, Abdul. 2002. Perang Siasat Kimia Praktis Kelas 1, 2, dan 3 SMU serta Persiapan SPMB. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

g. Pujaatmaka, A. Hadyana. 1990. Kimia Universitas Azaz dan Struktur. Edisi ke-5. Jakarta: Erlangga.

h. Purba, Michael. 1996. Buku Pelajaran Ilmu Kimia untuk SMU Kelas 3. Jakarta: Erlangga.

i. Retnowati, Priscilla. 1990. Seribu Pena Kimia SMU Kelas 3. Jakarta: Erlangga.

j. Soekardjo. 1984. Kimia Anorganik. Yogyakarta: Bina Aksara.

Mengetahui

.........................., 201.......

Kepala SMU

Guru Mata Pelajaran

_____________________

_____________________

NIP.

NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

1. Standar Kompetensi:Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari.

2. Kompetensi Dasar

:Menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis.

3. Indikator:-Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis melalui percobaan.

Menuliskan reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada larutan atau cairan dengan elektroda aktif maupun elektroda inert.

Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi melalui percobaan.

Menjelaskan beberapa cara untuk mencegah terjadinya korosi.

4. Tujuan Pembelajaran:

a. Pertemuan ke-13

Siswa mampu mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis melalui percobaan.

b. Pertemuan ke-14

Siswa mampu menuliskan reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada larutan atau cairan dengan elektroda aktif maupun elektroda inert.

c. Pertemuan ke-15

Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi melalui percobaan.

Siswa mampu menjelaskan beberapa cara untuk mencegah terjadinya korosi.

5. Materi Pembelajaran:

a. Reaksi elektrolisis

Berlawanan dengan sel Volta, dalam sel elektrolisis energi listrik dimanfaatkan untuk menjalankan reaksi redoks yang tidak spontan. Sel elektrolisis merupakan perangkat yang digunakan dalam proses elektrolisis yang terdiri dari sumber arus searah, elektrode positif dan elektrode negatif. Elektrode tempat terjadinya reaksi oksidasi disebut anode, sedang elektrode tempat terjadinya reaksi reduksi disebut katode.tc "Berlawanan dengan sel Volta, dalam sel elektrolisis energi listrik dimanfaatkan untuk menjalankan reaksi redoks yang tidak spontan. Sel elektrolisis merupakan perangkat yang digunakan dalam proses elektrolisis yang terdiri dari sumber arus searah, elektrode positif dan elektrode negatif. Elektrode tempat terjadinya reaksi oksidasi disebut anode, sedang elektrode tempat terjadinya reaksi reduksi disebut katode."

1)Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik.tc "

a.Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik."

2)Komponen utama sel elektrolisis adalah wadah, elektrode, elektrolit, dan sumber arus searah.tc "

b.Komponen utama sel elektrolisis adalah wadah, elektrode, elektrolit, dan sumber arus searah."

Perhatikan gambar susunan sel elektrolisis berikut:

tc "

Perhatikan gambar susunan sel elektrolisis berikut\:"

Arus listrik dari sumber arus searah mengalir ke dalam larutan melalui katode atau elektrode negatif. Pada katode ini terjadi reaksi reduksi dari spesi tertentu yang ada dalam larutan. Spesi tertentu yang lain mengalami oksidasi di anode atau elektroda positif. Katode tempat terjadi reaksi reduksi sedangkan anode tempat terjadi reaksi oksidasi. Katode merupakan elektrode negatif, sedangkan anode merupakan elektrode positif.tc "

Arus listrik dari sumber arus searah mengalir ke dalam larutan melalui katode atau elektrode negatif. Pada katode ini terjadi reaksi reduksi dari spesi tertentu yang ada dalam larutan. Spesi tertentu yang lain mengalami oksidasi di anode atau elektroda positif. Katode tempat terjadi reaksi reduksi sedangkan anode tempat terjadi reaksi oksidasi. Katode merupakan elektrode negatif, sedangkan anode merupakan elektrode positif."

Dalam peristiwa elektrolisis, reaksi yang tidak spontan dijalankan dengan menambahkan energi (arus listrik) untuk mendorong agar reaksi tersebut dapat berjalan. Oleh karena itu, zat hasil reaksi di kutub positif (anode) ditentukan oleh zat-zat apa yang ada di sekitar anode yang paling mudah mengalami oksidasi, bahkan anodenya sendiri dapat mengalami oksidasi; sedangkan reaksi yang terjadi pada katode tergantung zat apa yang paling mudah direduksi di katode.tc "

Dalam peristiwa elektrolisis, reaksi yang tidak spontan dijalankan dengan menambahkan energi (arus listrik) untuk mendorong agar reaksi tersebut dapat berjalan. Oleh karena itu, zat hasil reaksi di kutub positif (anode) ditentukan oleh zat-zat apa yang ada di sekitar anode yang paling mudah mengalami oksidasi, bahkan anodenya sendiri dapat mengalami oksidasi; sedangkan reaksi yang terjadi pada katode tergantung zat apa yang paling mudah direduksi di katode."b. Korosi

Korosi adalah teroksidasinya suatu logam. Dalam kehidupan sehari-hari, besi yang teroksidasi disebut dengan karat dengan rumus Fe2O4xH2O.tc "Korosi adalah teroksidasinya suatu logam. Dalam kehidupan sehari-hari, besi yang teroksidasi disebut dengan karat dengan rumus Fe2O4xH2O."

Proses perkaratan termasuk proses elektrokimia, di mana logam Fe yang teroksidasi bertindak sebagai anode dan oksigen yang terlarut dalam air yang ada pada permukaan besi bertindak sebagai katode.tc "Proses perkaratan termasuk proses elektrokimia, di mana logam Fe yang teroksidasi bertindak sebagai anode dan oksigen yang terlarut dalam air yang ada pada permukaan besi bertindak sebagai katode."

Reaksi perkaratan:tc "Reaksi perkaratan\:"

Fe(s) Fe2+(aq) + 2e-

Eo= +0,44 Vtc "

Fe(s) Fe2+(aq) + 2e-

Eo= +0,44 V"

O2(g) + 2H2O(l) + 4e- 4OH-(aq)

Eo= +0,40 Vtc "

O2(g) + 2H2O(l) + 4e- 4OH-(aq)

Eo= +0,40 V"

tc " +"

Reaksi sel:Fe(s) + O2(g) + 2H2O(l) Fe2+(aq) + 4OH-(aq)Eoreaksi= 0,84tc "Reaksi sel\:Fe(s) + O2(g) + 2H2O(l) Fe2+(aq) + 4OH-(aq)

Eoreaksi= 0,84"

Ion Fe2+ tersebut kemudian mengalami oksidasi lebih lanjut dengan reaksi:tc "Ion Fe2+ tersebut kemudian mengalami oksidasi lebih lanjut dengan reaksi\:"

4Fe2+(aq) + O2(g) + (4 + 2n)H2O 2Fe2O3.nH2O + 8H+(aq)tc "

4Fe2+(aq) + O2(g) + (4 + 2n)H2O 2Fe2O3.nH2O + 8H+(aq)"

Faktor-faktor yang mempercepat korosi:tc "Faktor-faktor yang mempercepat korosi\:"1)Air dan kelembaban udara.tc "1.Air dan kelembaban udara."2)Elektrolit.tc "2.Elektrolit."3)Permukaan logam yang tidak rata.tc "3.Permukaan logam yang tidak rata."4)Terbentuknya sel elektrokimia.tc "4.Terbentuknya sel elektrokimia."

Cara memperlambat korosi:tc "Cara memperlambat korosi\:"1)Mengontrol atmosfir agar tidak lembab dan banyak oksigen . tc "1.Mengontrol atmosfir agar tidak lembab dan banyak oksigen, misalnya dengan mengalirkan gas CO2."2)Perlindungan katodik dengan cara menghubungkan logam tersebut dengan logam yang potensial elektrodenya sangat rendah (biasanya Mg).tc "2.Perlindungan katodik dengan cara menghubungkan logam tersebut dengan logam yang potensial elektrodenya sangat rendah (biasanya Mg)."3)Mencegah logam bersinggungan dengan oksigen di udara. tc "3.Mencegah logam bersinggungan dengan oksigen di udara."Pencegahan ini dilakukan dengan tc "

Pencegahan ini dilakukan dengan\:"mengecat, melapisi dengan plastik, memberi minyak atau gemuk, tc "

a.Mengecat, melapisi dengan plastik, memberi minyak atau gemuk."galvaniser, elektroplating, sherardizing atau membuat alloy atau paduan logamtc "4.Membuat alloy atau paduan logam, misalnya besi dicampur dengan logam Ni dan Cr menjadi baja stainless (72% Fe, 19% Cr, 9% Ni).

"6. Metode Pembelajaran/Pendekatan

Berdiskusi, tanya jawab, praktikum.

7. Alokasi Waktu:3 x pertemuan (6 x 45 menit)

8. Kegiatan Pembelajaran (Langkah-langkah Pembelajaran):

Pertemuan ke-13:

a. Kegiatan awal

Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan memotivasi peserta didik.

b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

Guru menampilkan teori mengenai reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis.

2) Elaborasi

Siswa merancang dan melakukan percobaan untuk mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis melalui kerja kelompok di laboratorium.

3) Konfirmasi

Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.c. Kegiatan Akhir

Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.

Pertemuan ke-14:

a. Kegiatan awal

Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan memotivasi peserta didik.

b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

Guru menampilkan teori mengenai bagaimana menuliskan reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada larutan atau cairan dengan elektroda aktif maupun elektroda inert.

2) Elaborasi

Siswa berlatih menuliskan reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada larutan atau cairan dengan elektroda aktif maupun elektroda inert.

3) Konfirmasi

Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.

c. Kegiatan Akhir

Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.

Pertemuan ke-15:

a. Kegiatan awal

Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan memotivasi peserta didik.

b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

Guru menampilkan teori mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi serta beberapa cara untuk mencegah terjadinya korosi.

2) Elaborasi

Siswa merancang dan melakukan percobaan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi melalui kerja di laboratorium kemudian dilanjutkan dengan erancang beberapa cara untuk mencegah terjadinya korosi melalui diskusi kelas.

3) Konfirmasi

Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.

c. Kegiatan Akhir

Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.

9. Penilaian:

a. Teknik

:Tugas individu, kuis dan ulangan.

b. Bentuk Instrumen:Tes tertulis.

c. Contoh Instrumen:

Tes tertulis:

1.Suatu larutan BaSO4 dielektrolisis dengan arus listrik sebesar 0,85 F. Berapakah massa logam Ba yang terendapkan di katode pada reaksi tersebut? (Ar Ba = 137)

2.Hitunglah berapa banyak logam Cr yang diendapkan di katode jika dalam sebuah percobaan seorang siswa melakukan elektrolisis selama 90 menit dengan kuat arus 10 Ampere pada larutan CrCl3!

(Ar Cr = 52; Cl = 35,5)

3.Dalam sebuah eksperimen, dua sel larutan perak nitrat dan larutan tembaga (II) sulfat disusun secara seri dan dilaliri arus listrik. Jika dari eksperimen tersebut dihasilkan 5,4 gram logam Ag, tentukan massa logam Cu yang terendapkan! (Ar Ag = 108; Ar Cu = 63,5)Norma penilaian

Aspek PenilaianNilai Maksimal

Teoretis75

Praktik25

Jumlah100

Kunci jawaban:

1.BaSO4 Ba2+ + SO42-

nBa= 2

eBa= = 68,5

W= e F = 68,50,85 = 58,23 gram

2.Muatan listrik yang digunakan adalah :

10 A x (90 x 60) detik = 54.000 A detik

= 54.000 C

Elektron yang dihasilkan adalah :

mol = 0,560 mol e-

Reaksi yang terjadi di katode adalah :

Cr3+(aq) + 3e- Cr(s)

3 mol 1 mol

Secara stoikiometris dari persamaan reaksi dapat dilihat bahwa setiap 3 mol elektron akan menghasilkan 1 mol logam kromium. Jadi, massa Cr yang terbentuk: x 0,56 x Ar Cr = x 0,56 x 52 gram = 9,71 gram

3.

WCu =

= 1,588 g

Jadi, banyaknya logam Cu yang mengendap sebesar 1,588 gram.

10.Alat/Media/Sumber Belajar

a. Anshory, Irfan dan Achmad, Hiskia. 2000. Kimia SMU untuk Kelas 3. Jakarta: Erlangga.

b. Atkins, PN. 1989. General Chemistry Scientific American Books. New York.

c. Broudu, JE. 1990. General Chemistry Principle and Structure. John Wiley and Sons. New York: Inc.

d. Depdikbud. 1994. Kurikulum Sekolah Menengah Umum Garis-garis Besar Pengajaran Sekolah Menengah Umum Mata Pelajaran Kimia. Jakarta.e. Glinka, N. 1996. General Chemistry. Moskow: Inc Peoce Publisher.

f. Muis, Abdul. 2002. Perang Siasat Kimia Praktis Kelas 1, 2, dan 3 SMU serta Persiapan SPMB. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

g. Pujaatmaka, A. Hadyana. 1990. Kimia Universitas Azaz dan Struktur. Edisi ke-5. Jakarta: Erlangga.

h. Purba, Michael. 1996. Buku Pelajaran Ilmu Kimia untuk SMU Kelas 3. Jakarta: Erlangga.

i. Retnowati, Priscilla. 1990. Seribu Pena Kimia SMU Kelas 3. Jakarta: Erlangga.

j. Soekardjo. 1984. Kimia Anorganik. Yogyakarta: Bina Aksara.

Mengetahui

.........................., 201.......

Kepala SMU

Guru Mata Pelajaran

_____________________

_____________________

NIP.

NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

1. Standar Kompetensi:Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari.

2. Kompetensi Dasar

:Menerapkan hukum Faraday untuk elektrolisis larutan elektrolit.

3. Indikator:-Menerapkan konsep hukum Faraday dalam perhitungan sel elektrolisis.

Menuliskan reaksi elektrolisis pada penyepuhan dan pemurnian suatu logam.

4. Tujuan Pembelajaran:

a. Pertemuan ke-16

Siswa mampu menerapkan konsep hukum Faraday dalam perhitungan sel elektrolisis.

b. Pertemuan ke-17 dan 18

Siswa mampu menuliskan reaksi elektrolisis pada penyepuhan dan pemurnian suatu logam.

5. Materi Pembelajaran:

a. Hukum Faraday I

Massa zat yang dihasilkan di elektrode pada peristiwa elektrolisis berbanding lurus dengan jumlah listrik yang dialirkan selama elektrolisis berlangsung.

Rumus: m = e . F atau m = tc "m = e . F atau m = "tc "Rumus\:"

tc "

Massa zat yang dihasilkan di elektrode pada peristiwa elektrolisis berbanding lurus dengan jumlah listrik yang dialirkan selama elektrolisis berlangsung."b. Hukum Faraday II

Massa zat yang dibebaskan pada elektrolisis berbanding lurus dengan massa ekivalen zat itu.tc "

Massa zat yang dibebaskan pada elektrolisis berbanding lurus dengan massa ekivalen zat itu."

Rumus:

atau = tc "

Rumus\:"6. Metode Pembelajaran/Pendekatan

Berdiskusi, tanya jawab, praktikum.

7. Alokasi Waktu:3 x pertemuan (6 x 45 menit)

8. Kegiatan Pembelajaran (Langkah-langkah Pembelajaran):

Pertemuan ke-16:

a. Kegiatan awal

Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan memotivasi peserta didik.

b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

Guru menampilkan teori mengenai konsep hukum Faraday dalam perhitungan sel elektrolisis.

2) Elaborasi

Siswa menerapkan konsep hukum Faraday dalam perhitungan sel elektrolisis melalui diskusi kelas.

3) Konfirmasi

Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.

c. Kegiatan Akhir

Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.Pertemuan ke-17 dan 18:

a. Kegiatan awal

Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan memotivasi peserta didik.

b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

Guru menampilkan teori mengenai reaksi elektrolisis pada penyepuhan dan pemurnian suatu logam.

2) Elaborasi

Siswa merancang dan melakukan percobaan tentang proses penyepuhan logam dalam kerja kelompok di laboratorium kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan aplikasi sel elektrolisis dalam proses penyepuhan dan pemurnian logam di industri melalui diskusi kelas.

3) Konfirmasi

Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.

c. Kegiatan Akhir

Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.

9. Penilaian:

a. Teknik

:Tugas individu, kuis dan ulangan.

b. Bentuk Instrumen:Tes tertulis.

c. Contoh Instrumen:

Tes tertulis:

1. Hitunglah berat logam Cu yang mengendap pada katoda, jika larutan CuSO4 dielektrolisis dengan listrik sejumlah 0,5 F! (Ar Cu = 64)

2. Ke dalam 2 sel, 1 liter larutan NiSO4 dan 1 liter larutan KCl yang disusun secara seri, dialirkan arus listrik sampai pH larutan KCl = 12. Jika Ar Ni = 59, tentukan banyaknya logam Ni yang mengendap!

3. Arus listrik sebesar 0,04 Faraday dialirkan melalui 1 liter larutan ZnSO4 0,1 M. Hitunglah konsentrasi Zn2+ dan SO yang tinggal dalam larutan!tc "b.konsentrasi Zn2+ dan SO yang tinggal dalam larutan;"

tc "Ke dalam 2 sel, 1 liter larutan NiSO4 dan 1 liter larutan KCl yang disusun secara seri, dialirkan arus listrik sampai pH larutan KCl = 12. Jika Ar Ni = 59, tentukan banyaknya logam Ni yang mengendap!"Norma penilaian

Aspek PenilaianNilai Maksimal

Teoretis75

Praktik25

Jumlah100

Kunci jawaban:

1. CuSO4 Cu2+ + SO42-tc "

Jawab\:CuSO4 Cu2+ + SO42-"

nCu = 2tc "

nCu= 2"

eCu =

= 32tc "

eCu= = 32"

m

= e x F tc "

m

= eF "= 32 x 0,5 = 16 gramtc "

= 320,5 = 16 gram"2. NiSO4 berarti Ni2+ maka n = 2tc "

Jawab\:"

pH larutan hasil elektrolisis KCl = 12, berarti pH basa, maka:tc "

pH larutan hasil elektrolisis KCl = 12, berarti pH basa, maka\:"

pH = 12 berarti pOH= 14 - 12 = 2tc "

pH = 12 berarti pOH= 14 - 12 = 2"

[OH-] = 10-2 mol/Ltc "

[OH-]= 10-2 mol/L"

mol OH- = 10-2 (ini merupakan )tc "

mol OH- = 10-2 (ini merupakan )"

Harga n untuk OH- sebesar 1, maka:tc "

Harga n untuk OH- sebesar 1, maka\:"

=

tc "

="

mNi =

tc "

mNi

=

"

=10-2 = 0,295 gramtc "

=10-2 = 0,295 gram"

Jadi, banyaknya Ni yang mengendap = 0,295 gram.

3.

Konsentrasi Zn2+ dan SO yang tinggal (sisa) dalam larutan:tc "b.Konsentrasi Zn2+ dan SO yang tinggal (sisa) dalam larutan\:"

-mol Zn2+ mula-mula :tc "

-mol Zn2+ mula-mula \:"

ZnSO4 Zn2+ + SOtc "

ZnSO4 Zn2+

+ SO"

0,1 mol 0,1 moltc "

0,1 mol

0,1 mol"

-mol Zn2+ yang bereaksi (didasarkan dari reaksi pada katoda)tc "

-mol Zn2+ yang bereaksi (didasarkan dari reaksi pada katoda)"

2Zn2+ + 4e- 2 Zntc "

2Zn2+ + 4e- 2 Zn"

tc "

"

? 0,04 tc "

? 0,04 "

mol Zn2+ = x 0,04 = 0,02 moltc "

mol Zn2+ = x 0,04 = 0,02 mol"

-Jadi, mol Zn2+ sisa = (0,1 0,02) mol tc "

-Jadi, mol Zn2+ sisa = (0,1 0,02) mol "

= 0,08 moltc "

= 0,08 mol"

tc "

Jadi, banyaknya Ni yang mengendap = 0,295 gram."

tc "Hitunglah berat logam Cu yang mengendap pada katoda, jika larutan CuSO4 dielektrolisis dengan listrik sejumlah 0,5 F! (Ar Cu = 64)"10.Alat/Media/Sumber Belajar

a. Anshory, Irfan dan Achmad, Hiskia. 2000. Kimia SMU untuk Kelas 3. Jakarta: Erlangga.

b. Atkins, PN. 1989. General Chemistry Scientific American Books. New York.

c. Broudu, JE. 1990. General Chemistry Principle and Structure. John Wiley and Sons. New York: Inc.

d. Depdikbud. 1994. Kurikulum Sekolah Menengah Umum Garis-garis Besar Pengajaran Sekolah Menengah Umum Mata Pelajaran Kimia. Jakarta.e. Glinka, N. 1996. General Chemistry. Moskow: Inc Peoce Publisher.

f. Muis, Abdul. 2002. Perang Siasat Kimia Praktis Kelas 1, 2, dan 3 SMU serta Persiapan SPMB. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

g. Pujaatmaka, A. Hadyana. 1990. Kimia Universitas Azaz dan Struktur. Edisi ke-5. Jakarta: Erlangga.

h. Purba, Michael. 1996. Buku Pelajaran Ilmu Kimia untuk SMU Kelas 3. Jakarta: Erlangga.

i. Retnowati, Priscilla. 1990. Seribu Pena Kimia SMU Kelas 3. Jakarta: Erlangga.

j. Soekardjo. 1984. Kimia Anorganik. Yogyakarta: Bina Aksara.

Mengetahui

.........................., 201.......

Kepala SMU

Guru Mata Pelajaran

_____________________

_____________________

NIP.

NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

1. Standar Kompetensi:

Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya serta terdapatnya di alam.

2. Kompetensi Dasar

:Mengidentifikasi kelimpahan unsur-unsur utama dan transisi di alam dan produk yang mengandung unsur tersebut.

3. Indikator:-Mengidentifikasi keberadaan unsur-unsur yang ada di alam terutama di Indonesia (gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, aluminium, karbon, silikon, belerang, krom, tembaga, seng, besi, oksigen dan nitrogen).

Mengidentifikasi produk-produk yang mengandung zat tersebut.

4. Tujuan Pembelajaran:

Pertemuan ke-19

Siswa mampu mengidentifikasi keberadaan unsur-unsur yang ada di alam terutama di Indonesia (gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, aluminium, karbon, silikon, belerang, krom, tembaga, seng, besi, oksigen dan nitrogen).

Siswa mampu mengidentifikasi produk-produk yang mengandung zat tersebut.

5. Materi Pembelajaran:

a. Unsur-unsur golongan utama dan transisi

Berikut berbagai logam mineral dan bentuk persenyawaannya yang biasa ditemui di alam.Tipe SenyawaMineral

Logam bebasAg, Au, Bi, Cu, Pd, Pt

KarbonatBaCO3 (witerit), CaCO3 (kalsit, batu kapur), MgCO4 (magnesit), CaCO3.MgCO3 (dolomit), PbCO3 (serusit), ZnCO3 (smitsonit)

HalidaCaF2 (fluorit), NaCl (halit), KCl (silvit), Na3AlF6 (kriolit)

OksidaAl2O3.2H2O (bauksit), Al2O3 (korundum), Fe2O3 (hematit), Fe3O4 (magnetit), Cu2O (kuprit), MnO2 (pirolusit), SnO2 (kasiterit), TiO2 (rutil), ZnO (zinkit)

FosfatCa3(PO4)2 (batu fosfat), Ca5(PO4)3OH (hidroksiapatif)

SilikatBe3Al2Si6O18 (beril), ZrSiO4 (sirkonit), NaAlSi3O8 (albit), Mg3(Si4O10)(OH)2 (talk)

SulfidaAg2S (argentit), CdS (greenokit), Cu2S (kalkosit), FeS2 (pirit), HgS (cinnabar), PbS (galena), ZnS (sfalerite)

SulfatBaSO4 (barit), CaSO4 (anhidrit), PbSO4 (anglesit), SrSO4 (selestit), MgSO4.7H2O (epsomit)

tc "Berikut berbagai logam mineral dan bentuk persenyawaannya yang biasa ditemui di alam."

Kelimpahan unsur atau senyawa di dalam air laut

Nama Unsur/SenyawaRumus KimiaKelimpahan (g/Ton)

KlorinCl18,98

NatriumNa10,56

Natrium SulfatNa2SO42,65

MagnesiumMg1,27

KalsiumCa400

KaliumK380

BrominBr65

Asam BoratH3BO326

StrontiumSr8

FluorinF

Komposisi atmosfir pada lapisan yang dekat dengan permukaan bumi menunjukkan bahwa gas nitrogen (N2) merupakan komponen yang terbanyak, disusul oleh gas oksigen (O2) dan gas-gas lain.tc "Komposisi atmosfir pada lapisan yang dekat dengan permukaan bumi menunjukkan bahwa gas nitrogen (N2) merupakan komponen yang terbanyak, disusul oleh gas oksigen (O2) dan gas-gas lain."

Persentase kelimpahan unsur atau senyawa di udara

tc "Persentase kelimpahan unsur atau senyawa di udara"

Nama Unsur/SenyawaRumus KimiaKelimpahan (%)

NitrogenN278,084

OksigenO220,940

ArgonAr0,934

Karbon dioksidaCO20,0314

NeonNe0,0018

HeliumHe0,00052

MetanaCH40,0002

KriptonKr0,0001

HidrogenH20,00005

Dinitrogen monoksidaN2O0,00005

XenonXe0,000008

Lain-lain-0,00787

tc ""

Unsur-unsur yang paling melimpah di kulit bumi adalah oksigen, silikon, dan aluminium. Besi (Fe) merupakan unsur keempat terbanyak di bumi dan unsur logam kedua terbanyak setelah aluminium.b. Pembuatan dan Manfaat Beberapa Unsur Logam dan Senyawatc "Pembuatan dan Manfaat Beberapa Unsur Logam dan Senyawa"

1)Penggunaan natrium dan senyawa natriumtc "b.Penggunaan natrium dan senyawa natrium"Na:sebagai cairan pendingin (coolant) pada reaktor atom, lampu penerangan jalan raya.tc "

Na

\:sebagai cairan pendingin (coolant) pada reaktor atom, lampu penerangan jalan raya."NaCl:Sebagai bahan baku pembuat natrium, klorin, NaOH, Na2CO3, untuk pengawetan ikan dan daging, regenerasi alat pelunak air, pengolahan kulit, sebagai garam dapur.tc "

NaCl\:Sebagai bahan baku pembuat natrium, klorin, NaOH, Na2CO3, untuk pengawetan ikan dan daging, regenerasi alat pelunak air, pengolahan kulit, sebagai garam dapur."NaOH:digunakan pada industri sabun, detergen, pulp (kertas); untuk pengolahan bauksit, tekstil, plastik, pemurnian minyak bumi, membuat senyawa natrium lain (NaClO).tc "

NaOH

\:digunakan pada industri sabun, detergen, pulp (kertas); untuk pengolahan bauksit, tekstil, plastik, pemurnian minyak bumi, membuat senyawa natrium lain (NaClO)."2)Kegunaan magnesiumtc "Kegunaan magnesium"-Pencegah korosi pipa besi di tanah dan dinding kapal laut.tc "

1)Pencegah korosi pipa besi di tanah dan dinding kapal laut."-MgSO4, dikenal dengan nama garam inggris, dapat digunakan sebagai obat pencahar (laktasif usus).tc "

3)MgSO4, dikenal dengan nama garam inggris, dapat digunakan sebagai obat pencahar (laktasif usus)."-Magnesium dipakai untuk membuat kembang api dan lampu penerangan pada fotografi (blitz).tc "

5)Magnesium dipakai untuk membuat kembang api dan lampu penerangan pada fotografi (blitz)."3)Kegunaan aluminiumtc "Kegunaan aluminium"-Aluminium merupakan logam yang ringan, kuat, dan tahan korosi, sehingga banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga, bingkai jendela, sampai kerangka bangunan.tc "

1)Aluminium merupakan logam yang ringan, kuat, dan tahan korosi, sehingga banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga, bingkai jendela, sampai kerangka bangunan."-Pelapisan kemasan biskuit, cokelat, dan rokok.tc "

2)Pelapisan kemasan biskuit, cokelat, dan rokok."-Campuran logam 90% Al dan 10% Mg (magnelium) bersifat kuat dan ringan, banyak digunakan pada pembuatan pesawat terbang.tc "

3)Campuran logam 90% Al dan 10% Mg (magnelium) bersifat kuat dan ringan, banyak digunakan pada pembuatan pesawat terbang."6. Metode Pembelajaran/Pendekatan

Berdiskusi, tanya jawab, praktikum.

7. Alokasi Waktu:1 x pertemuan (2 x 45 menit)

8. Kegiatan Pembelajaran (Langkah-langkah Pembelajaran):

Pertemuan ke-19:

a. Kegiatan awal

Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan memotivasi peserta didik.b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

Guru menampilkan teori mengenai keberadaan unsur-unsur yang ada di alam terutama di Indonesia (gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, aluminium, karbon, silikon, belerang, krom, tembaga, seng, besi, oksigen dan nitrogen) serta produk-produk yang mengandung zat tersebut.

2) Elaborasi

Siswa membuat daftar (tabel) keberadaan unsur-unsur dan produk yang mengandung unsur-unsur gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, aluminium, karbon, silikon, belerang, krom, tembaga, seng, besi, oksigen, dan nitrogen secara individu di rumah dan dipresentasikan. (Pembahasan lebih ditekankan pada unsur-unsur atau senyawanya yang dihasilkan oleh daerah bersangkutan).

3) Konfirmasi

Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.

c. Kegiatan Akhir

Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.

9. Penilaian:

a. Teknik

:Tugas individu, kuis dan ulangan.

b. Bentuk Instrumen:Tes tertulis.

c. Contoh Instrumen:

Tes tertulis:

1.Sebutkan kegunaan yang paling banyak dari unsur-unsur atau senyawa-senyawa berikut:

a.

magnesium

c.intan

b.

aluminium

d.amoniak2. Bagaimanakah kelimpahan unsur-unsur di udara?

3. Terdiri dari campuran apakah magnelium yang biasa digunakan untuk bahan pembuatan pesawat terbang?Norma penilaian

Aspek PenilaianNilai Maksimal

Teoretis75

Praktik25

Jumlah100

Kunci jawaban:

1.Kegunaan dari:

a.Magnesium:

-Pencegah korosi pipa besi di tanah dan dinding kapal laut.

-Mg(OH)2, dapat digunakan sebagai obat maag karena dapat menetralkan kelebihan asam lambung (HCl) dan juga sebagai bahan pasta gigi.tc "

-Mg(OH)2, dapat digunakan sebagai obat maag karena dapat menetralkan kelebihan asam lambung (HCl) dan juga sebagai bahan pasta gigi."

-MgSO4, dikenal dengan nama garam inggris, dapat digunakan sebagai obat pencahar (laktasif usus).

b.Aluminium:

-Aluminium merupakan logam yang ringan, kuat, dan tahan korosi, sehingga banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga, bingkai jendela, sampai kerangka bangunan.tc "

-Aluminium merupakan logam yang ringan, kuat, dan tahan korosi, sehingga banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga, bingkai jendela, sampai kerangka bangunan."

-Pelapisan kemasan biskuit, cokelat, dan rokok.tc "

-Pelapisan kemasan biskuit, cokelat, dan rokok."

-Campuran logam 90% Al dan 10% Mg (magnelium) bersifat kuat dan ringan, banyak digunakan pada pembuatan pesawat terbang.tc "

-Campuran logam 90% Al dan 10% Mg (magnelium) bersifat kuat dan ringan, banyak digunakan pada pembuatan pesawat terbang."c.Intan

Intan digunakan untuk perhiasan, membuat alat pemotong (kaca), gerinda, mata bor, dan untuk membuat ampelas.d.Amoniak

-Membuat pupuk (urea: CO (NH2)2, ZA: (NH4)2SO4).

-Membuat senyawa lain (HNO3, NH4Cl, NH4NO3).tc "

-Membuat senyawa lain (HNO3, NH4Cl, NH4NO3)."

-Pendingin pada pabrik es.tc "

-Pendingin pada pabrik es."

-Sebagai bahan bakar roket (hidrazin: N2H2).tc "

-Sebagai bahan bakar roket (hidrazin\: N2H2)."2. Persentase kelimpahan unsur atau senyawa di udaraNama Unsur/SenyawaRumus KimiaKelimpahan (%)

NitrogenN278,084

OksigenO220,940

ArgonAr0,934

Karbon dioksidaCO20,0314

NeonNe0,0018

HeliumHe0,00052

MetanaCH40,0002

KriptonKr0,0001

HidrogenH20,00005

Dinitrogen monoksidaN2O0,00005

XenonXe0,000008

Lain-lain-0,00787

3. tc ""3. Magnelium merupakan cam,uran logam 90% Al dan 10% Mg (magnelium) bersifat kuat dan ringan, banyak digunakan pada pembuatan pesawat terbang.tc "

3)Campuran logam 90% Al dan 10% Mg (magnelium) bersifat kuat dan ringan, banyak digunakan pada pembuatan pesawat terbang."10.Alat/Media/Sumber Belajar

a. Anshory, Irfan dan Achmad, Hiskia. 2000. Kimia SMU untuk Kelas 3. Jakarta: Erlangga.

b. Atkins, PN. 1989. General Chemistry Scientific American Books. New York.

c. Broudu, JE. 1990. General Chemistry Principle and Structure. John Wiley and Sons. New York: Inc.

d. Depdikbud. 1994. Kurikulum Sekolah Menengah Umum Garis-garis Besar Pengajaran Sekolah Menengah Umum Mata Pelajaran Kimia. Jakarta.e. Glinka, N. 1996. General Chemistry. Moskow: Inc Peoce Publisher.

f. Muis, Abdul. 2002. Perang Siasat Kimia Praktis Kelas 1, 2, dan 3 SMU serta Persiapan SPMB. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

g. Pujaatmaka, A. Hadyana. 1990. Kimia Universitas Azaz dan Struktur. Edisi ke-5. Jakarta: Erlangga.

h. Purba, Michael. 1996. Buku Pelajaran Ilmu Kimia untuk SMU Kelas 3. Jakarta: Erlangga.

i. Retnowati, Priscilla. 1990. Seribu Pena Kimia SMU Kelas 3. Jakarta: Erlangga.

j. Soekardjo. 1984. Kimia Anorganik. Yogyakarta: Bina Aksara.

Mengetahui

.........................., 201.......

Kepala SMU

Guru Mata Pelajaran

_____________________

_____________________

NIP.

NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

1. Standar Kompetensi:Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya serta terdapatnya di alam.

2. Kompetensi Dasar

:Mendeskripsikan kecenderungan sifat fisik dan sifat kimia unsur utama dan unsur transisi (titik didih, titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan, kereaktifan, dan sifat khusus lainnya.

3. Indikator:-Mengidentifikasi sifat-sifat fisik unsur utama dan unsur utama dan unsur transisi (titik didih, titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan, dan sifat khusus lainnya).

Mengidentifikasi sifat-sifat kimia (kereaktifan, kelarutan) melalui percobaan.

Mengidentifikasi daya pengoksidasi halogen dan daya pereduksi halida melalui percobaan.

Mengidentifikasi reaksi nyala senyawa logam (terutama alkali dan alkali tanah) melalui percobaan.

Mengidentifikasi keteraturan sifat fisik dan sifat kimia unsur-unsur periode ketiga melalui percobaan.

Mengidentifikasi sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia unsur-unsur periode keempat.

Menjelaskan cara menghilangkan kesadahan air melalui percobaan.

4. Tujuan Pembelajaran:

a. Pertemuan ke-20 dan 21

Mengidentifikasi sifat-sifat fisik unsur utama dan unsur utama dan unsur transisi (titik didih, titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan, dan sifat khusus lainnya).b. Pertemuan ke-22

Mengidentifikasi sifat-sifat kimia (kereaktifan, kelarutan) melalui percobaan.c. Pertemuan ke-23

Mengidentifikasi daya pengoksidasi halogen dan daya pereduksi halida melalui percobaan.d. Pertemuan ke-24

Mengidentifikasi reaksi nyala senyawa logam (terutama alkali dan alkali tanah) melalui percobaan.e. Pertemuan ke-25

Mengidentifikasi keteraturan sifat fisik dan sifat kimia unsur-unsur periode ketiga melalui percobaan.f. Pertemuan ke-26

Mengidentifikasi sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia unsur-unsur periode keempat.g. Pertemuan ke-27

Menjelaskan cara menghilangkan kesadahan air melalui percobaan.5. Materi Pembelajaran:

Sifat-sifat Keperiodikan Unsurtc "B.Sifat-sifat Keperiodikan Unsur"a.Sifat Fisistc "1.Sifat Fisis"1)Volume dan Jari-Jari Atomtc "

a.Volume dan Jari-Jari Atom"

Volume atom bergantung pada tiga faktor, yaitu:tc "

Volume atom bergantung pada tiga faktor, yaitu\:"a)Jumlah kulittc "

1)Jumlah kulit"b)Tarikan inti terhadap kulit elektrontc "

2)Tarikan inti terhadap kulit elektron"c)Gaya tolak antarelektron pada kulit terluar. tc "

3)Gaya tolak antarelektron pada kulit terluar. "2)Titik Didih dan Titik Leburtc "

b.Titik Didih dan Titik Lebur"

Dalam satu periode dari golongan IA sampai golongan IVA cenderung naik dan turun secara tajam pada golongan VA, kemudian turun secara teratur sampai golongan gas mulia (golongan VIIIA). Keperiodikan titik didih mempunyai pola yang sama dengan pola perubahan titik lebur.tc "

Keperiodikan titik leleh dan titik didih mempunyai pola yang teratur. Dalam satu periode dari golongan IA sampai golongan IVA cenderung naik dan turun secara tajam pada golongan VA, kemudian turun secara teratur sampai golongan gas mulia (golongan VIIIA). Keperiodikan titik didih mempunyai pola yang sama dengan pola perubahan titik lebur."3)Energi Ionisasitc "

c.Energi Ionisasi"

Energi ionisasi (EI) atau potensial ionisasi adalah besarnya energi yang diperlukan oleh suatu atom dalam wujud gas untuk melepaskan elektron yang terikat paling lemah. tc "

Energi ionisasi (EI) atau potensial ionisasi adalah besarnya energi yang diperlukan oleh suatu atom dalam wujud gas untuk melepaskan elektron yang terikat paling lemah. "Besarnya energi ionisasi dipengaruhi oleh ukuran atom (jari-jari atom), muatan inti, dan efek pelindung kulit elektron dan kedudukan elektron dalam orbital elektron. tc "

Besarnya energi ionisasi dipengaruhi oleh ukuran atom (jari-jari atom), muatan inti, dan efek pelindung kulit elektron dan kedudukan elektron dalam orbital elektron. Semakin besar jari-jari atom semakin lemah gaya tarik inti terhadap elektron, akibatnya elektron semakin mudah dilepas. Hal itu berarti untuk melepaskan elektron hanya diperlukan sedikit energi (energi ionisasinya kecil)."4)Afinitas Elektrontc "

d.Afinitas Elektron"

Energi yang dilepaskan jika suatu atom dalam wujud gas menerima (menarik) elektron membentuk ion negatif disebut afinitas elektron. Besarnya afinitas elektron suatu atom dipengaruhi oleh ukuran dan muatan inti. tc "

Energi yang dilepaskan jika suatu atom dalam wujud gas menerima (menarik) elektron membentuk ion negatif disebut afinitas elektron. Besarnya afinitas elektron suatu atom dipengaruhi oleh ukuran dan muatan inti. Harga afinitas elektron suatu atom ditentukan secara tidak langsung, sebab ada beberapa atom yang mempunyai kecenderungan membentuk ion positif sehingga tidak mungkin dipaksa untuk menjadi ion negatif tanpa melalui pembentukan ikatan dengan atom yang lebih elektropositif. Oleh karena itu, beberapa atom tidak diketahui harga afinitas elektronnya, misalnya gas mulia."5)Keelektronegatifantc "

e.Keelektronegatifan"

Keelektronegatifan suatu atom menunjukkan kecenderungan suatu atom untuk menarik pasangan elektron yang digunakan bersama dalam pembentukan ikatan dengan atom lain. Atom yang mempunyai kemampuan menarik pasangan elektron lebih kuat daripada atom yang berikatan dengannya diberi harga skala keelektronegatifan lebih besar. tc "

Keelektronegatifan suatu atom menunjukkan kecenderungan suatu atom untuk menarik pasangan elektron yang digunakan bersama dalam pembentukan ikatan dengan atom lain. Atom yang mempunyai kemampuan menarik pasangan elektron lebih kuat daripada atom yang berikatan dengannya diberi harga skala keelektronegatifan lebih besar. "6)Sifat Magnetiktc "

f.Sifat Magnetik"

Sifat magnet suatu atom unsur berkaitan dengan struktur elektronnya, sesuai dengan aturan Aufbau, larangan Pauli, dan aturan Hund. tc "

Sifat magnet suatu atom unsur berkaitan dengan struktur elektronnya, sesuai dengan aturan Aufbau, larangan Pauli, dan aturan Hund. Elektron di dalam orbital suatu atom ada yang berpasangan dan ada yang tidak berpasangan. Beberapa atom misalnya atom-atom gas mulia semua elektronnya berpasangan, tetapi beberapa atom yang lain tidak berpasangan. Akibat dari kedua keadaan tersebut berakibat pula pada interaksinya terhadap medan magnet "b.Sifat Kimiatc "2.Sifat Kimia" 1)Kereaktifan Unsurtc "

a.Kereaktifan Unsur"

Sepanjang periode, unsur-unsur yang terletak pada golongan IA dan IIA sangat reaktif. Hal itu disebabkan unsur-unsur tersebut mempunyai energi ionisasi rendah, sehingga mempunyai kecenderungan mudah membentuk ion positif (kation). Unsur-unsur golongan VIIA juga sangat reaktif karena afinitas elektronnya tinggi, sehingga mempunyai kecenderungan untuk menarik elektron dan menjadi ion negatif (anion).tc "

Sepanjang periode, unsur-unsur yang terletak pada golongan IA dan IIA sangat reaktif. Hal itu disebabkan unsur-unsur tersebut mempunyai energi ionisasi rendah, sehingga mempunyai kecenderungan mudah membentuk ion positif (kation). Unsur-unsur golongan VIIA juga sangat reaktif karena afinitas elektronnya tinggi, sehingga mempunyai kecenderungan untuk menarik elektron dan menjadi ion negatif (anion)."2)Kelarutan Senyawatc "

b.Kelarutan Senyawa"

Kelarutan suatu zat di dalam air dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain ukuran partikelnya (molekul atau ion), energi kisi kristalnya dan energi hidrasinya. Zat-zat yang energi kisinya rendah dan energi hidrasinya tinggi akan mempunyai kecenderungan mudah larut dalam air; sedangkan bila energi kisinya besar, tetapi energi hidrasinya rendah cenderung sukar larut dalam air.tc "

Dari penjelasan tersebut maka zat-zat yang energi kisinya rendah dan energi hidrasinya tinggi akan mempunyai kecenderungan mudah larut dalam air; sedangkan bila energi kisinya besar, tetapi energi hidrasinya rendah cenderung sukar larut dalam air."3)Sifat Asam dan Basatc "

c.Sifat Asam dan Basa"

Kekuatan asam dan basa dapat diprediksi dari kekuatan ikatan antara proton (H+) dengan gugus atom pusat yang mengikatnya. Semakin kuat ikatan terhadap proton semakin lemah sifat suatu asam. tc "

Untuk asam oksi (HOX), kekuatan asam ditentukan oleh keelektronegatifan X, sebab semakin elektronegatif ikatan O-X semakin kuat, sehingga ikatan H-O menjadi lemah dan mudah melepas proton (H+). Apabila X merupakan atom yang elektropositif maka yang akan terlepas adalah gugus OH- yang mengakibatkan bersifat basa. "4)Daya Polarisasitc "

d.Daya Polarisasi"

Daya mempolarisasi kation ditentukan oleh perbandingan muatan kation terhadap jari-jari kation. Daya polarisasi ini kuat bila muatan ionnya besar, tetapi jari-jari kationnya kecil.tc "

Daya mempolarisasi kation ditentukan oleh perbandingan muatan kation terhadap jari-jari kation. Daya polarisasi ini kuat bila muatan ionnya besar, tetapi jari-jari kationnya kecil."6. Metode Pembelajaran/Pendekatan

Berdiskusi, tanya jawab, praktikum.

7. Alokasi Waktu:8 x pertemuan (16 x 45 menit)

8. Kegiatan Pembelajaran (Langkah-langkah Pembelajaran):

Pertemuan ke-20 dan 21:

a. Kegiatan awal

Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan memotivasi peserta didik.b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

Guru menampilkan teori mengenai sifat-sifat fisik unsur utama dan unsur utama dan unsur transisi (titik didih, titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan, dan sifat khusus lainnya).

2) Elaborasi

Siswa melalui diskusi kelas dan pengamatan mengidentifikasi sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia unsur utama dan unsur transisi (titik didih, titik leleh, kekerasan,warna, kelarutan, kereaktifan, dan sifat khusus lainnya).

3) Konfirmasi

Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.

c. Kegiatan Akhir

Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.

Pertemuan ke-22:

a. Kegiatan awal

Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan memotivasi peserta didik.

b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

Guru menampilkan teori mengenai sifat-sifat kimia unsur (kereaktifan, kelarutan).

2) Elaborasi

Siswa merancang dan melakukan percobaan untuk sifat-sifat kimia unsur (kereaktifan, kelarutan) kemudian dilanjutkan dengan menyimpulkan sifat-sifat kimia unsur (kereaktifan, kelarutan).

3) Konfirmasi

Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.

c. Kegiatan Akhir

Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.

Pertemuan ke-23:

a. Kegiatan awal

Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan memotivasi peserta didik.

b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

Guru menampilkan teori mengenai daya pengoksidasi halogen dan daya pereduksi halida melalui percobaan.

2) Elaborasi

Siswa merancang dan melakukan percobaan untuk mengidentifikasi daya pengoksidasi halogen dan daya pereduksi halida dalam kerja kelompok di laboratorium kemudian dilanjutkan dengan menyimpulkan daya pengoksidasi halogen dan daya pereduksi halida.

3) Konfirmasi

Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.

c. Kegiatan Akhir

Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.

Pertemuan ke-24:

a. Kegiatan awal

Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan memotivasi peserta didik.

b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

Guru menampilkan teori mengenai reaksi nyala senyawa logam (terutama alkali dan alkali tanah) melalui percobaan dan melakukan demonstrasi reaksi logam natrium dalam air. 2) Elaborasi

Siswa merancang dan melakukan percobaan untuk mengidentifikasi reaksi nyala senyawa logam (terutama alkali dan alkali tanah) dalam kerja kelompok di laboratorium.

3) Konfirmasi

Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.

c. Kegiatan Akhir

Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.

Pertemuan ke-25:

a. Kegiatan awal

Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan memotivasi peserta didik.

b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

Guru menampilkan teori mengenai keteraturan sifat fisik dan sifat kimia unsur-unsur periode ketiga.

2) Elaborasi

Siswa merancang dan melakukan percobaan untuk mengidentifikasi keteraturan sifat unsur-unsur periode ketiga dalam kerja kelompok di laboratorium kemudian dilanjutkan dengan menyimpulkan keteraturan sifat fisik dan sifat kimia unsur periode ketiga.

3) Konfirmasi

Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.

c. Kegiatan Akhir

Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.

Pertemuan ke-26:

a. Kegiatan awal

Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan memotivasi peserta didik.

b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

Guru menampilkan teori mengenai sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia unsur-unsur periode keempat.

2) Elaborasi

Siswa mengkaji sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia unsur transisi periode keempat.

3) Konfirmasi

Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.

c. Kegiatan Akhir

Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.

Pertemuan ke-27:

a. Kegiatan awal

Penjelasan dan tanya jawab sekitar wawasan siswa mengenai materi yang akan disajikan untuk apersepsi dan memotivasi peserta didik.

b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

Guru menampilkan teori mengenai cara menghilangkan kesadahan air.

2) Elaborasi

Siswa merancang dan melakukan percobaan untuk menyelidiki dan menghilangkan kesadahan air dalam kerja kelompok di laboratorium.

3) Konfirmasi

Guru menanyakan pendapat para siswa untuk diakomodasi, kemudian disimpulkan.

c. Kegiatan Akhir

Penugasan terstruktur (PT) mengerjakan soal.

9. Penilaian:

a. Teknik

:Tugas individu, kuis dan ulangan.

b. Bentuk Instrumen:Tes tertulis.

c. Contoh Instrumen:

Tes tertulis:

1.Halogen merupakan unsur nonlogam yang paling mudah mengalami reaksi. Jelaskan pernyataan tersebut berkaitan dengan konfigurasi elektron dan afinitas elektronnya!

2.Golongan alkali merupakan golongan logam yang dapat membentuk senyawa dengan unsur lain dengan membentuk ikatan ionik. Jelaskan kecenderungan kelarutan senyawa-senyawa logam alkali dari lithium hingga fransium!

3.Tentukan manakah yang lebih tinggi antara titik didih dan titik leleh logam-logam alkali dengan logam alkali tanah serta jelaskan alasannya!Norma penilaian

Aspek PenilaianNilai Maksimal

Teoretis75

Praktik25

Jumlah100

Kunci jawaban:

1.Halogen merupakan unsur non logam paling reaktif, hal itu didukung oleh beberapa faktor, antara lain:

-Konfigurasi elektronnya, dengan adanya sebuah elektron tak berpasangan memungkinkan halogen dengan mudah membentuk ikatan kovalen.

-Afinitas elektron yang tinggi mengakibatkan halogen mudah membentuk ion negatif dan membentuk senyawa dengan berikatan ion.

2.Semua senyawa logam alkali merupakan senyawa yang mudah larut dalam air, dengan raksa membentuk amalgam yang sangat reaktif sebagai reduktor. Logam alkali dapat larut dalam amonia pekat (NH3), diperkirakan membentuk senyawa amida. Contoh:

Na(s) + NH3(l) ( NaNH2(s) + H2(g)

Reaksinya dengan air merupakan reaksi eksoterm dan menghasilkan gas hidrogen yang mudah terbakar. Oleh karena itu, bila logam alkali dimasukkan ke dalam air akan terjadi nyala api di atas permukaan air. Dalam amonia yang sangat murni akan membentuk larutan berwarna biru, dan merupakan sumber elektron yang tersolvasi (larutan elektron).

3.Titik didih dan titik leleh logam alkali tanah lebih tinggi daripada logam alkali karena logam alkali tanah mempunyai 2 elektron valensi sehingga ikatan logamnya lebih kuat.10.Alat/Media/Sumber Belajar

a. Anshory, Irfan dan Achmad, Hiskia. 2000. Kimia SMU untuk Kelas 3. Jakarta: Erlangga.

b. Atkins, PN. 1989. General Chemistry Scientific American Books. New York.

c. Broudu, JE. 1990. General Chemistry Principle and Structure. John Wiley and Sons. New York: Inc.

d. Depdikbud. 1994. Kurikulum Sekolah Menengah Umum Garis-garis Besar Pengajaran Sekolah Menengah Umum Mata Pelajaran Kimia. Jakarta.e. Glinka, N. 1996. General Chemistry. Moskow: Inc Peoce Publisher.

f. Muis, Abdul. 2002. Perang Siasat Kimia Praktis Kelas 1, 2, dan 3 SMU serta Persiapan SPMB. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

g. Pujaatmaka, A. Hadyana. 1990. Kimia Universitas Azaz dan Struktur. Edisi ke-5. Jakarta: Erlangga.

h. Purba, Michael. 1996. Buku Pelajaran Ilmu Kimia untuk SMU Kelas 3. Jakarta: Erlangga.

i. Retnowati, Priscilla. 1990. Seribu Pena Kimia SMU Kelas 3. Jakarta: Erlangga.

j. Soekardjo. 1984. Kimia Anorganik. Yogyakarta: Bina Aksara.

Mengetahui

.........................., 201.......

Kepala SMU

Guru Mata Pelajaran

_____________________

_____________________

NIP.

NIP.RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

1. Standar Kompetensi:Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya serta terdapatnya di alam.

2. Kompetensi Dasar

:Menjelaskan manfaat, dampak dan proses pembuatan unsur-unsur dan senyawanya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Indikator:-Menjelaskan manfaat dan dampak unsur-unsur (seperti gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, aluminium, karbon, silikon, belerang, krom, tembaga, seng, besi, oksigen dan nitrogen) serta senyawanya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.

Menjelaskan pembuatan unsur dan senyawanya di laboratorium dan industri (misalnya H2SO4, N2, Fe, Al, NH3, dan O2).

Menentukan komposisi unsur dalam pupuk.

4. Tujuan Pembelajaran:

a. Pertemuan ke-28

Siswa mampu menjelaskan manfaat dan dampak unsur-unsur (seperti gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, aluminium, karbon, silikon, belerang, krom, tembaga, seng, besi, oksigen dan nitrogen) serta senyawanya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.

b. Pertemuan ke-29

Siswa mampu menjelaskan pembuatan unsur dan senyawanya di laboratorium dan industri (misalnya H2SO4, N2, Fe, Al, NH3, dan O2).

Siswa mampu menentukan komposisi unsur dalam pupuk..

5. Materi Pembelajaran:

Pembuatan dan Manfaat Beberapa Unsur Logam dan Senyawatc "Pembuatan dan Manfaat Beberapa Unsur Logam dan Senyawa"

a.Penggunaan natrium dan senyawa natriumtc "b.Penggunaan natrium dan senyawa natrium"Na

:sebagai cairan pendingin (coolant) pada reaktor atom, lampu penerangan jalan raya.tc "

Na

\:sebagai cairan pendingin (coolant) pada reaktor atom, lampu penerangan jalan raya."NaCl:Sebagai bahan baku pembuat natrium, klorin, NaOH, Na2CO3, untuk pengawetan ikan dan daging, regenerasi alat pelunak air, pengolahan kulit, sebagai garam dapur.tc "

NaCl\:Sebagai bahan baku pembuat natrium, klorin, NaOH, Na2CO3, untuk pengawetan ikan dan daging, regenerasi alat pelunak air, pengolahan kulit, sebagai garam dapur."NaOH:digunakan pada industri sabun, detergen, pulp (kertas); untuk pengolahan bauksit, tekstil, plastik, pemurnian minyak bumi, membuat senyawa natrium lain (NaClO).tc "

NaOH

\:digunakan pada industri sabun, detergen, pulp (kertas); untuk pengolahan bauksit, tekstil, plastik, pemurnian minyak bumi, membuat senyawa natrium lain (NaClO)."b.Kegunaan magnesiumtc "Kegunaan magnesium"-Pencegah korosi pipa besi di tanah dan dinding kapal laut.tc "

1)Pencegah korosi pipa besi di tanah dan dinding kapal laut."-MgSO4, dikenal dengan nama garam inggris, dapat digunakan sebagai obat pencahar (laktasif usus).tc "

3)MgSO4, dikenal dengan nama garam inggris, dapat digunakan sebagai obat pencahar (laktasif usus)."-Magnesium dipakai untuk membuat kembang api dan lampu penerangan pada fotografi (blitz).tc "

5)Magnesium dipakai untuk membuat kembang api dan lampu penerangan pada fotografi (blitz)."c.Kegunaan aluminiumtc "Kegunaan aluminium"-Aluminium merupakan logam yang ringan, kuat, dan tahan korosi, sehingga banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga, bingkai jendela, sampai kerangka bangunan.tc "

1)Aluminium merupakan logam yang ringan, kuat, dan tahan korosi, sehingga banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga, bingkai jendela, sampai kerangka bangunan."-Pelapisan kemasan biskuit, cokelat, dan rokok.tc "

2)Pelapisan kemasan biskuit, cokelat, dan rokok."-Campuran logam 90% Al dan 10% Mg (magnelium) bersifat kuat dan ringan, banyak digunakan pada pembuatan pesawat terbang.tc "

3)Campuran logam 90% Al dan 10% Mg (magnelium) bersifat kuat dan ringan, banyak digunakan pada pembuatan pesawat terbang."d. Pembuatan besi.

Bahan yang digunakan dalam pengolahan besi: bijih besi, kokas (C), dan batu kapur (CaCO3). Kokas berfungsi sebagai reduktor. Batu kapur berfungsi sebagai fluks, yaitu bahan yang akan bereaksi dengan pengotor dalam bijih besi dan memisahkan pengotor dalam bentuk cairan kental yang disebut terak (slag).tc "

Bahan yang digunakan dalam pengolahan besi\: bijih besi, kokas (C), dan batu kapur (CaCO3). Kokas berfungsi sebagai reduktor. Batu kapur berfungsi sebagai fluks, yaitu bahan yang akan bereaksi dengan pengotor dalam bijih besi dan memisahkan pengotor dalam bentuk cairan kental yang disebut terak (slag)."

Reaksi:tc "

Reaksi\:"

C(s) + O2 CO2(g) + kalortc "

C(s) + O2 CO2(g) + kalor"

CO2(g) + C(s) 2COtc "

CO2(g) + C(s) 2CO"