45
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SISTEM EKSKRESI II (PROSES PEMBENTUKAN URIN DAN KELAINAN PADA SISTEM EKSKRESI) KELAS XI RPP ini disusun untuk memenuhi tugas Program Pengalaman Lapangan (PPL) Disusun oleh: Rizky Rahmawati (036111054) VII B

RPP EKSKRESI 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

RPP Proses Pembentukan Urin

Citation preview

Rencana Pelaksanaan PembelajaranSISTEM EKSKRESI II(PROSES PEMBENTUKAN URIN DAN KELAINAN PADA SISTEM EKSKRESI)KELAS XIRPP ini disusun untuk memenuhi tugas Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Disusun oleh:Rizky Rahmawati(036111054)VII B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS PAKUANBOGOR2014Satuan Pendidikan:SMAN 10 BogorMata Pelajaran:BiologiMateri Pokok: Sistem EkskresiKelas / Semester:XI MIA 1 / 2Alokasi Waktu:4 x 45 Menit

A. Standar Kompetensi3.Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/ penyakit yang mungkin terjadi serta aplikasinya pada salingtemas.

B. Kompetensi Dasar3.5Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia dan hewan (misalnya pada ikan dan serangga)

C. Indikator 8.3Menjelaskan struktur, fungsi dan proses sistem ekskresi dan manusia8.5 Mengidentifikasi kelainan yang terjadi pada sistem ekskresi8.6 Memberi contoh teknologi penaanggulangan akibat kelainan yang terjadi pada sistem ekskresi

D. Tujuan Pembelajaran1. Menjelaskan proses pembentukan urin2. Menjelaskan proses pengeluaran keringat3. Mengidentifikasi penyakit/gangguan pada ginjal4. Mengidentifikasi penyakit/gangguan pada hati5. Mengidentifikasi penyakit/gangguan pada kulit6. Menjelaskan penggunaan teknologi yang dapat membantu sistem ekskresi

E. Materi Pembelajaran1. Proses pembentukan zat-zat hasil ekskresi a. Proses pembentukan urin

Proses pembentukkan urin terjadi melalui 3 tahap: 1) Filtrasi Arti: Proses penyaringan subtansi kecil yang terlarut dalam darah Tempat : Glomerulus dan Kapsula Bowman Yang disaring: ProteinYang dihasilkan : Filtrat glomerulus atau urin primer yang berisi glukosa, garam-garam, natrium, kalium, asam amino, urea, kreatinin, dan molekul kecil lainnya 2) Reabsorbsi Arti: Penyerapan kembali subtansi-subtansi yang masih dibutuhkan tubuh Tempat : TKP dan lengkung henle descendens Yang di reabsorbsi : Glukosa, asam amino, asam asetoasetat, dan ion-ion anorganik (K+, Ca 2+ Cl-, HCO3-HPO4 3- ) H2O dan Na+. Glukosa dan asam amino di reabsorbsi dengan cara transpor aktif, sedangkan air dengan cara osmosis Hasil: Filtrat tubulus atau urin sekunder yang berisi urea, asam urat, kreatinin dan sedikit air 3) Augmentasi Arti: proses penambahan kembali zat-zat yang tidak diperlukan tubuh ke dalam filtrat tubulus atau urin sekunder Tempat : Lengkung henle ascendens dan TKD Yang di augmentasi : zat-zat sisa, urea, garam-garaman, ion H+, K+, potassium dan racun dari obat-obatan Hasil augmentasi: Urin yang sebenarnya Jumlah urin primer yang terbentuk setiap hari kurang lebih 1,50 1,70 liter, namun demikian hanya 1 1,4 liter urin yang dikeluarkan Faktor yang mempengaruhi pengeluaran urin:a. Air yang dikonsumsi b. Hormon antidiuretik (ADH)c. Suhu d. Saraf e. Kadar garam yang harus dikeluarkan f. Hormon insulin b. Proses pengeluaran keringat

Proses pengeluaran keringat diatur oleh hipotalamus (otak). Hipotalamus dapat menghasilkan enzim bradikinin yang bekerja mempengaruhi kegiatan kelenjar keringat. Jika hipotalamus mendapat rangsangan, misalnya berupa perubahan suhu pada pembuluh darah, maka rangsangan tersebut diteruskan oleh saraf simpatetik ke kelenjar keringat. Selanjutnya kelenjar keringat akan menyerap air garam dan sedikit urea dari kapiler darah dan kemudian mengirimnya ke permukaan kulit dalam bentuk keringat.Faktor yang mempengaruhi produksi keringat: Jumlah / volume air yang diminum Suhu lingkungan Kecemasan, tekanan, dan stress Kadar garam dalam tubuh Proses metabolisme Pusat pengaturan suhu tubuh adalah di hipothalamus dan dibantu oleh enzim brandikinin 2. Kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi manusia a. Kelainan pada ginjal 1. Batu GinjalBatu ginjal adalah adalah gangguan yang ditandai dengan adanya pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal sehingga urine tidak dapat keluar dari tubuh. Batu ginjal disebabkan oleh terlalu banyak mengonsumsi garam mineral (terutama kalsium) dan terlalu sedikit minum air. Gangguan ini dapat diatasi dengan cara memecahkan endapan garam kalsium dengan menggunalan sinar laser. 2. Gagal GinjalGagal ginjal adalah kelainan dimana ginjal tidak berfungsi sebagai alat penyaring darah. Akibat dari keadaan ini, penyerapan air oleh darah akan terganggu, sehingga terjadi penimbunan air pada kaki dan timbul bengkak (edema). Kelainan ini sangatlah berbahaya karena bisa menyebabkan kematian. Gagal ginjal dapat ditolong dengan melakukan cuci darah secara teratur dan dapat diatasi dengan melakukan cangkok ginjal. 3. NefritisNefritis adalah penyakit yang ditandai dengan kerusakan bagian glomerulus yang disebabkan oleh adanya bakteri Streptococcus. Nefritis seringkali disebut radang ginjal. Glomerulus adalah bagian penting dalam nefron ginjal karena disanalah tempat penyaringan darah terjadi. Akibatnya, penyerapan air dan zat-zat yang harus dikeluarkan menjadi tidak optimal dan tertimbun di daerah kaki sehingga terjadi pembengkakan. Penyakit ini dapat diatasi dengan melakukan cangkok ginjal dan cuci darah sampai mendapatkan donor ginjal 4. AnuriaAnuria adalah penyakit kegagalan ginjal dalam menghasilkan urin. Anuria bisa disebabkan oleh kurangnya tekanan di glomerulus, sehingga plasma darah tidak bisa masuk ke dalam glomelurus. Kurangnya tekanan ini bisa disebabkan oleh penyempitan arteriol efferen oleh hormon epinefrin atau oleh pendarahan sehingga darah tidak dialirkan ke ginjal. 5. GlukosuriaGlukosuria adalah penyakit yang ditandai dengan adanya glukosa dalam urine. Penyakit ini sering disebut kencing manis atau diabetes mellitus. Kadar gula darah meningkat karena kekurangan hormon insulin yang mengatur komposisi gula dalam darah. Dalam keadaan normal, hormon insulin akan mengubah gula yang berlebihan menjadi energi. Nefron tidak mampu menyerap kembali kelebihan glukosa, sehingga kelebihan glukosa dibuang bersama urine. 6. AlbuminuriaAlbuminuria adalah penyakit yang ditandai dengan adanya albumin (protein) di dalam urine. Albuminuria disebabkan oleh kerusakan pada nefron. Cara mencegah penyakit ini adalah dengan mengonsumsi makanan dengan jumlah zat gizi seimbang dan minum air 8 gelas setiap hari. 7. BilirubinariaBilinubinaria adalah konsentrasi bilirubin dalam urin yang di atas normal. Bilirubinaria menunjukkan adanya penguraian hemoglobin dalam darah merah yang berlebihan atau adanya ketidakfungsian hati atau kerusakan empedu. 8. HematuriaHematuria adalah penyakit yang ditandai adanya sel darah merah dalam urine. Penyakit tersebut disebabkan adanya peradangan pada organ ginjal atau karena iritasi akibat gesekan batu ginjal.b. Kelainan pada hati 9. HepatitisHepatitis adalah radang hati yang disebabkan oleh virus. Virus tersebut adalah virus hepatitis A dan hepatitis B. Hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis B lebih berbahaya daripada hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis A. Hepatitis dapat dicegah dengan vaksinasi. Hepatitis dapat menular melalui darah seperti virus HIV. 10. Penyakit Kuning (Jaundice)Penyakit kuning adalah penyakit yang ditandai dengan warna darah menjadi kekuningan, sklera mata menjadi kekuningan, kuku jari menjadi kekuningan, dan kulit tampak pucat kekuningan. Hal ini disebabkan karena cairan empedu bercampur di dalam darah. Saluran empedu tersumbat dan menyebabkan cairan empedu tidak dapat menuju usus dua belas jari sehingga masuk ke dalam darah. Penyebabnya adalah karena minum-minuman beralkohol atau karena penyakit lain yang menyebabkan saluran empedu tersumbat. 11. Sirosis HatiSirosis hati adalah penyakit yang ditandai dengan adanya goresan di dalam hati akibat banyaknya jaringan ikat di hati. Sirosis hati merupakan serangan lanjutan dari virus hepatitis B dan C. Sirosis hati belum dapat disembuhkan.

12. HemokromatosisHemokromatosis adalah kelainan metabolisme yang ditandai dengan adanya pengendapan besi berlebih dalam jaringan. Penyakit ini bersifat genetik atau keturunan. 13. Perlemakan HatiPerlemakan hati adalah keadaan dimana terdapat lemak di dalam hati yang melebihi 5% dari berat hati. Perlemakan hati seringkali menjadi penyebab kerusakan hati dan sirosis hati. Kelainan ini dapat timbul karena mengonsumsi minuman beralkohol atau karena bukan alkohol. 14. Kolelitiasis Kolelitiasi adalah keadaan dimana terdapatnya batu didalam kantung empedu yang mengakibatkan terhambatnya pengeluaran empedu. Kolelitiasisatau biasa disebut batu empedu merupakan endapan satu atau lebih komponen empedu yaitu kolesterol, bilirubin, garam empedu, kalsium, protein, asam lemak, dan fosfolipid. Batu empedu menurut komposisinya dibagi menjadi 3 jenis yaitu batu bilirubin, batu kolesterol, dan batu campuran. Penanganan yang saat ini banyak digunakan adalah dengan kolesistektomi.c. Kelainan pada paru-paru 15. AsmaAsma adalah penyakit yang membuat penderitanya susah untuk bernapas karena penyempitan saluran pernapasan pada paru-paru. Asma tidak menular dan bersifat menurun. Asma juga dapat terjadi bila berada di lingkungan yang udaranya tercemar polusi. Gejala asma tidak selalu terjadi dan bisa muncul dan menghilang kapan saja. Bila terjadi asma, sebaiknya segera diberikan tindakan pengobatan. 16. PneumoniaPneunomia adalah penyakit yang ditandai dengan alveolus dipenuhi oleh cairan sehingga oksigen susah masuk. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur yang menginfeksi alveolus. Pencegahannya adalah dengan selalu menjaga kesehatan dan kebersihan. Penderita pneumonia bisa disembuhkan dengan meminum antibiotik. 17. TBCTBC adalah singkatan tuberkulosis. Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteriMycobacterium tuberculosis. Tindakan pencegahannya adalah dengan menghindari kontak dengan penderita TBC dan tidak menggunakan peralatan terutama peralatan makan milik penderita TBC. Tuberkulosis dapat disembuhkan dengan meminum obat secara rutin selama 6 sampai 9 bulan. Obat harus diminum sampai habis dan harus tepat waktu supaya bakteri tidak kebal terhadap obat tersebut. 18. EmfisemaEmfisema adalah penyakit yang ditandai dengan hilangnya elastisitas alveolus. Paru-paru penderita emfisema lebih besar dari norma karena karbon dioksida terperangkap di dalam paru-paru. Penyebab penyakit ini adalah karena terlalu banyak menghirup asap rokok. 19. BronkitisBronkitis adalah penyakit yang ditandai dengan peradangan pada bagian bronkus. Penyebabnya adalah karena infeksi, asap rokok, maupun polusi udara. Penyakit ini dapat diobati dengan meminum antibiotik. 20. AsbestosisAsbestosis adalah penyakit yang ditandai dengan penebalan pleura yang disebabkan karena menghirup serat asbes. Serat asbes yang terhirup dapat mengendap di dalam paru-paru. Dalam keadaan yang parah, asbestosis dapat menyebabkan kanker. 21. Paru-Paru HitamParu-paru hitam seringkali diderita oleh para pekerja tambang batubara. Pencegahannya adalah dengan melakukan pemeriksaan setiap 4 tahun sehingga bisa ditangani sejak dini. Penyakit ini lebih lanjut dapat menyebabkan gagal jantung atau tuberkulosis. 22. SinusitisSinusitis adalah infeksi pada rongga sinus yang letaknya di sekitar hidung. Alergi adalah pemicu timbulnya sinusitis. Cara pencegahannya adalah dengan menghindari benda yang dapat memicu alergi dan menjaga daya tahan tubuh. 23. PleuritisPleuritis adalah peradangan pada pleura. Penyakit ini dapat menyebabkan penderita merasakan sakit ketika bernapas. Pleuritis dapat disebabkan oleh alergi. 24. Kanker Paru-ParuKanker paru-paru adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhanselkanker yang tidak normal di dalam paru-paru. Jika dibiarkan, sel kanker dapat menyebar ke organ lain. Kanker paru-paru lebih banyak disebabkan oleh kebiasaan merokok dan sisanya disebabkan oleh terhirup logam berat. d. Kelainan pada kulit 25. AnhidrosisAnhidrosis adalah ketidakmampuan tubuh untuk berkeringat secara normal. Saat tidak berkeringat, maka tubuh tidak bisa mendinginkan diri sehingga menyebabkan panas tubuh berlebih yang berpotensi fatal. Anhidrosis kadang-kadang disebut hipohidrosis merupakan kondisi yang sulit didiagnosa. Anhidrosis ringan bahkan sering tidak disadari. Sejumlah faktor dapat menyebabkan kondisi ini, termasuk trauma kulit, penyakit, dan obat-obatan tertentu. 26. HiperhidrosisHiperhidrosis merupakan salah satu bentuk keringat berlebihan pada tubuh yang berlangsung dalam kadar sering dan konstan. Berkeringat adalah cara tubuh untuk mendinginkan diri. Dalam sebagian besar keadaan, berkeringat adalah hal yang alami dan sehat, namun beberapa orang justru berkeringat dalam jumlah yang lebih besar dari yang dibutuhkan untuk mendinginkan tubuh, kondisi ini biasa dikenal dengan hiperhidrosis 26. Miliaria (Keringat Buntek)Miliaria adalah gangguan umum dari kelenjar keringat ekrin yang sering terjadi dalam kondisi dimana ada peningkatan panas atau suhu dan kelembaban. Miliaria dianggap disebabkan oleh penyumbatan saluran keringat, yang menyebabkan kebocoran keringat yang keluar dari kelenjar ekrin menuju ke epidermis atau dermis

F. Model dan Metode pembelajaran1. Metode: Diskusi dan tanya jawab2. Model: Pertemuan 1 = Student Facilitator and Explaining (SFAE) Pertemuan 2 = Cooperative Integrated Reaading and Composition (CIRC)G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran1. Media: Power Point, Infocus, LCD, LDS2. Alat dan bahan: Buku, alat tulis3. Sumber belajar: Diah Aryulina dkk. 2007. Biologi SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta: EsisGunawan, dkk. 2009. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: GrasindoKarmana, Oman. 2014. Cerdas Belajar Biologi untuk Kelas XI SMA/MA Program IPA. Bandung: GrafindoParamita dan Khory. 2014. Rumus Tokcer Biologi SMA. Tangerang: Edu Penguin

H. Kegiatan PembelajaranPertemuan 1KegiatanDeskripsi KegiatanAlokasi Waktu

Pendahuluan Guru memberi salam Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum kegiatan pembelajaran dimulai (Religius) Guru mengecek kehadiran siswa Apersepsi:Guru bertanya pada siswa mengenai fungsi dari organ-organ ekskresi yang telah dibahas minggu lalu (Jujur, Tanggung jawab) Motivasi : Guru menampilkan video tentang proses pembentukan urin (Rasa ingin tahu) Guru meminta siswa untuk menjelaskan kembali makna video yang ditampilkan berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya (Berpikir kritis, Berani berpendapat) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran yang akan terapkan dalam proses pembelajaran10 menit

Kegiatan IntiEksplorasi Guru menjelaskan materi proses pembentukan urin dan keringat Siswa membuat bagan atau peta konsep berdasarkan materi yang telah dijelaskan oleh guru dengan menggunakan kalimatnya sendiri (Rasa ingin tahu, Kerja keras, Tanggung jawab) Siswa diberikan keleluasaan untuk mengumpulkan berbagai sumber informasi baik dari buku maupun internet (Rasa ingin tahu, Jujur, Kerja keras, Tanggung jawab) Guru membimbing, memotivasi, memfasilitasi kerja siswa, membantu siswa yang mengalami kesulitan, dan melakukan penilaian sikap pada siswa dalam mengerjakan tugss Elaborasi Beberapa siswa berperan sebagai fasilitator untuk menjelaskan materi kepada teman-temannya berdasarkan bagan atau peta konsep yang telah dibuat (Jujur, Tanggung jawab, Komunikatif) Guru memfasilitasi siswa untuk bertanya jawab, berpikir kritis, menganalisis, memecahkan masalah dengan percaya diri (Jujur, Tanggung jawab, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Toleransi) Guru melakukan penilaian keterampilan pada siswa dalam mempresentasikan hasil kerjaKonfirmasi Guru memberikan penguatan jika jawaban siswa benar dan mengoreksi jika jawaban siswa kurang tepat Guru menjelaskan kembali semua materi yang telah dibahas agar siswa lebih memahami materi65 menit

Penutup Guru mengecek pemahaman siswa dengan memberikan pertanyaan umpan balik secara lisan kepada siswa melalui slide (Jujur, Tanggung jawab) Bersama siswa guru merangkum hasil kegiatan pembelajaran Guru memberikan kuis berupa essay singkat (Jujur, Kerja keras, Tanggung jawab) Guru memberikan tugas terstruktur pada siswa untuk mengumpulkan informasi mengenai cuci darah dan transplantasi ginjal untuk ditanyakan pada pertemuan berikutnya (Rasa ingin tahu, Jujur, Kerja keras, Tanggung jawa, Disiplin) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa (Religius) Guru memberi salam15 menit

Pertemuan 2KegiatanDeskripsi KegiatanAlokasi Waktu

Pendahuluan Guru memberi salam Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum kegiatan pembelajaran dimulai (Religius) Guru mengecek kehadiran siswa Apersepsi:Guru bertanya pada siswa mengenai tentang informasi cuci darah dan transplantasi ginjal yang diketahui oleh siswa berdasarkan tugas pertemuan sebelumnya (Rasa ingin tahu, Jujur, Tanggung jawa, Disiplin) Motivasi : Guru menampilkan video uji kandungan urin (Rasa ingin tahu) Guru meminta siswa untuk menjelaskan kembali makna video yang ditampilkan berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya (Berpikir kritis, Berani berpendapat) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran yang akan terapkan dalam proses pembelajaran10 menit

Kegiatan IntiEksplorasi Siswa dibagi menjadi 8 kelompok dan setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa secara heterogen (Jujur, Kerjasama Toleransi, Bertanggung jawab) Guru mengundang ketua-ketua kelompok untuk mengambil LDS sesuai dengan undian dengan ketentuan:2 Kelompok : Kelainan/Gangguan Ginjal2 Kelompok : Kelainan/Gangguan Hati2 Kelompok : Kelainan/Gangguan Paru-paru2 Kelompok : Kelainan/Gangguan Kulit Siswa diberikan keleluasaan untuk berdiskusi dan mengumpulkan berbagai sumber informasi baik dari buku maupun internet dalam mengerjakan LDS secara berkelompok (Jujur, Kerjasama,Toleransi, Kerja keras, Bertanggung jawab) Guru membimbing, memotivasi, memfasilitasi kerja siswa, membantu siswa yang mengalami kesulitan, dan melakukan penilaian sikap pada siswa dalam melakukan diskusi

Elaborasi Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan kelompok lain memberikan tanggapan (Jujur, Tanggung jawab, Toleransi, Komunikatif) Guru memfasilitasi siswa untuk bertanya jawab, berpikir kritis, menganalisis, memecahkan masalah dengan percaya diri (Jujur, Tanggung jawab, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Toleransi) Guru melakukan penilaian keterampilan pada siswa dalam mempresentasikan hasil diskusiKonfirmasi Guru memberikan penguatan jika jawaban siswa benar dan mengoreksi jika jawaban siswa kurang tepat Guru memberikan kuis berupa isian singkat secara berkelompok (Jujur, Kerja keras, Tanggung jawab) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok (misal dengan pujian / bentuk penghargaan lain yang relevan) yang memiliki skor terbaik dan kinerja terbaik (Menghargai prestasi) Guru menjelaskan materi yang telah dibahas agar siswa lebih memahami materi65 menit

Penutup Guru mengecek pemahaman siswa dengan memberikan pertanyaan umpan balik secara lisan kepada siswa (Jujur, Tanggung jawab) Bersama siswa guru merangkum hasil kegiatan pembelajaran Guru memberikan tugas terstruktur pada siswa untuk membuat mind mapping sesuai kelompok sebelumnya mengenai struktur dan fungsi sistem ekskresi pada protozoa, planaria, cacing tanah, belalang, ikan, burung, katak dan reptil (Jujur, Kerja keras, Tanggung jawab, Disiplin) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa (Religius) Guru memberi salam15 menit

H. Penilaian1. Metode dan bentuk instrumenMetodeBentuk Instrumen

SikapLembar pengamatan sikap dan rubrik

Keterampilan komunikasiLembar pengamatan keterampilan komunikasi

Tes tertulisTes essay singkat dan isian singkat

a. Penilaian Sikap Peserta Didik No

NamaSikap

AktifRasa ingin tahuSaling MenghargaiKerjasamaTanggung jawab

123123123123123

1.Afif Safri Saladin

2.Alya Hafizhah

3.Andrey Nugraha

4.Annisa Ananda Putri

5.Arya Putra Pradana

6.Atsnaita Ardyani

7.Audrey Stellarosi

8.Candra Rizki Permana

9.Daffa Akmal Irsyad

10Desi Prabandari KN

11Gilang Ramdani S

12Helmi Farras Haidar P

13I Putu Rangga Perbawa

14Johan Ade Viano

15Mega Inez Syafira

16Melvi Nauli Sinaga

17Meutia Riski A

18M Fahmi Aziz

19M Habibi

20M Wildan Taufik

21Myra Astina Styles K

22Nadya Nur Afni

23Nandya Lusyana

24Nindy Parenty B

25Parhan Mubarok

26Putri Syarifah Tinur

27Raden Nadya O

28Restu Dewantara

29Rifqi Ramadhan

30Rizka Fitria Angelina

31Sendi Ferdiansya

32Sinta Nurvalah

33Subhan M. Ramdan

34Timotius Bona H

35Triwibowo Perwira L

36Vira Rizky Aurelia

37Yoga Sugema

38Zahra Anjani

Rubrik penilaian sikap ilmiahNoAspek yang dinilaiRubrik

1Aktif1. Tidak aktif dalam tanya jawab, dan tidak mengemukakan gagasan atau ide2. Aktif dalam tanya jawab namun tidak ikut mengemukakan gagasan atau ide3. Aktif dalam tanya jawab dan ikut aktif mengemukakan gagasan atau ide

2Rasa ingin tahu1. Tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan, sulit terlibat aktif dalam kegiatan kelompok walaupun telah didorong untuk terlibat2. Menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu antusias, dan baru terlibat aktif dalam kegiatan kelompok ketika disuruh3. Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar antusias, aktif dalam kegiatan kelompok

3Saling Menghargai1. Tidak menghargai pendapat siswa lain serta menolak kesepakatan bersama2. Kurang menghargai pendapat siswa lain namun tetap menerima kesepakatan bersama3. Menghargai pendapat siswa lain dan menerima kesepakatan bersama meskipun berbeda dengan pendapatnya

4Kerjasama1. Menyelesaikan kegiatan kelompok secara individual tanpa memperbolehkan bantuan dari teman sekelompoknya2. Menyelesaikan kegiatan kelompok dengan kerjasama hanya dengan beberapa teman sekelompoknya3. Menyelesaikan kegiatan kelompok dengan kerjasama yang baik dengan teman sekelompoknya

5Tanggung jawab1. Tidak berupaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak selesai tepat waktu2. Berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas, namun belum menunjukkan upaya terbaiknya3. Tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil terbaik yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu

Nilai : Jumlah Skor x 100 Skor Maksimal Kriteria Nilai : 90 - 100 = A 70 - 80 = B 50 - 60 = C Kurang dari 50 = D

b. Penilaian Keterampilan KomunikasiNo

Siswa Keterampilan diskusi

Keaktifan berpendapatPenguasaan materiCara menyampaikan hasil diskusiKetepatan jawabanNilai

1.Afif Safri Saladin

2.Alya Hafizhah

3.Andrey Nugraha

4.Annisa Ananda Putri

5.Arya Putra Pradana

6.Atsnaita Ardyani

7.Audrey Stellarosi

8.Candra Rizki Permana

9Daffa Akmal Irsyad

10Desi Prabandari KN

11Gilang Ramdani S

12Helmi Farras Haidar P

13I Putu Rangga Perbawa

14Johan Ade Viano

15Mega Inez Syafira

16Melvi Nauli Sinaga

17Meutia Riski A

18M Fahmi Aziz

19M Habibi

20M Wildan Taufik

21Myra Astina Styles K

22Nadya Nur Afni

23Nandya Lusyana

24Nindy Parenty B

25Parhan Mubarok

26Putri Syarifah Tinur

27Raden Nadya O

28Restu Dewantara

29Rifqi Ramadhan

30Rizka Fitria Angelina

31Sendi Ferdiansya

32Sinta Nurvalah

33Subhan M. Ramdan

34Timotius Bona H

35Triwibowo Perwira L

36Vira Rizky Aurelia

37Yoga Sugema

38Zahra Anjani

Rubrik penilaian komunikasi diskusiNoAspek yang dinilaiRubrik

1Keaktifan berperndapat1. Informasi yang disampaikan tidak beruntut dan tidak sesuai dengan topik presentasi2. Informasi yang disampaikan tidak beruntut namun sesuai dengan topik presentasi3. Informasi yang disampaikan beruntut dan sesuai dengan topik presentasi

2Penguasaan materi1. Sama sekali tidak memahami dan menguasai materi yang akan disampaikan2. Menguasai hanya beberapa materi, tidak semua materi diskusi3. Memahami dan menguasai materi yang akan disampaikan

3Cara menyampaikan hasil diskusi1. Terlihat tegang, tidak memperhatikan audience lain, berbicara terbata-bata2. Tidak terlihat tegang namun tidak memperhatikan audience, berbicara terburu-buru3. Tidak terlihat tegang dan memperhatikan audience dan berbicara secara tenang

4Ketepatan jawaban1. Jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan dan tidak memberikan pendapat lain2. Beberapa jawaban kurang sesuai dengan pertanyaan namun dapat memberikan pendapat lain yang sesuai3. Jawaban sangat sesuai dengan pertanyaan dan mengemukakan gagasan yang sesuai dengan topik diskusi

c. Penilaian KognitifNoIndikator Nomor SoalRanah KognitifKunci Jawaban

1.

2.

Nilai = Jumlah skor yang diperoleh X 100 Jumlah soal PEDOMAN PENILAIAN

Penskoran Bobot setiap soal 10 Skor maksimum 100

Lembar Diskusi Siswa (LDS) 2

Materi:Kelainan/Gangguan Sistem EkskresiSubmateri: Kelainan GinjalKelas: XI (Sebelas)

Petunjuk1. Kerjakanlah soal di bawah ini dengan berdiskusi bersama kelompok kalian dan perhatikan poin dari setiap soal2.Diskusikan dan bahas bersama dengan teman kelompokmu tentang kesulitan yang kamu temui! Jika dalam kelompokmu belum diperoleh jawabannya, tanyakan pada gurumu, tetapi berusahalah semaksimal mungkin terlebih dahulu! 3. Setelah selesai, setiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok

Seorang pasien di RS Sehat Sejahtera disarankan tim medis untuk melakukan transplantasi ginjal setelah sebelumnya melakukan hemodialisis secara rutin tiap 2 kali seminggu karena menderita gagal ginjal kronis stadium akhir. Namun sebelum mengiyakan saran tersebut pasien memberikan pertanyaan mengenai bagaimana keadaan ginjalnya hingga harus dilakukan transplantasi ginjal. Mendapatkan pertanyaan seperti itu tim medis memberikan gambaran keadaan ginjal pasien sebagai berikut:

Tim medis menyebutkan bahwa ginjal sang pasien mengalami polycystic yaitu adanya sekumpulan kista yang berisi cairan dan merusak jaringan ginjal yang telah menyebabkan kegagalan kronis pada ginjal sang pasien sehingga jika dibiarkan lebih lama ginjal akan benar-benar kehilangan fungsinya dan kista yang ada akan semakin membesar meskipun telah dilakukan hemodialisis. Setelah puas mendapat jawaban mengenai keadaan ginjalnya, sang pasien bertanya kembali mengenai transplantasi ginjal yang akan dilakukan yaitu mengenai prosedur dan komplikasi yang kemungkinan terjadi setelah dilakukan tranplantasi ginjal. Tim medis menyebutkan bahwa terdapat dua jenis transplantasi ginjal yaitu cadaveric-donor (pendonor berasal dari orang yang telah meninggal) dan living-donor (pendonor berasal dari orang yang masih hidup), selanjutnya tim medis juga menyebutkan bahwa sebelum ditetapkan untuk benar-benar melakukan transplantasi ginjal, pasien akan menjalani serangkain tes darah. Ginjal yang ditransplantasi akan di letakkan di bagian atas kandung kemih atau ditengah-tengah antara ginjal pasien dan kandung kemih sehingga ginjal pasien tidak perlu diangkat terkecuali ginjal tersebut dapat menimbulkan infeksi dan tekanan darah tinggi.

Tim medis juga memberikan penjelasan bahwa dalam melakukan transplantasi ini terdapat beberapa komplikasi namun yang paling utama adalah rejeksi atau penolakan oleh tubuh pasien akibat adanya reaksi sistem imun tubuh dan untuk mengantisipasi hal tersebut pasien harus diberikan obat imunosupresan untuk menekan sistem imun pasien sehingga dapat menerima ginjal donor tersebut dan obat tersebut harus terus diberikan seumur hidup.

Bahan diskusi1. Apakah perbedaan penyakit gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis? Apa masing-masing penyebanya? Adakah hubungannya dengan proses pembentukan urin? (15 poin)2. Jika ginjal didapatkan dari pendonor yang masih hidup maka kemungkinan pendonor hidup dengan satu ginjal. Menurutmu mungkinkah seseorang hidup hanya dengan memiliki satu ginjal? Bagaimana alasanmu mengenai hal tersebut? (20 poin)3. Sebutkan 3 jenis penyakit pada ginjal baik pada ginjalnya maupun pada saluran-saluran urin beserta penyebabnya yang sering terjadi dilingkungan sekitarmu selain gagal ginjal! (15 poin)

Lembar Diskusi Siswa (LDS) 2

Materi:Kelainan/Gangguan Sistem EkskresiSubmateri: Kelainan Hati (Empedu)Kelas: XI (Sebelas)

Petunjuk1. Kerjakanlah soal di bawah ini dengan berdiskusi bersama kelompok kalian dan perhatikan poin dari setiap soal2.Diskusikan dan bahas bersama dengan teman kelompokmu tentang kesulitan yang kamu temui! Jika dalam kelompokmu belum diperoleh jawabannya, tanyakan pada gurumu, tetapi berusahalah semaksimal mungkin terlebih dahulu! 3. Setelah selesai, setiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok

Sudah lebih dari dua bulan Andi mengalami nyeri pada bagian kanan atas perut yang menyebar hingga ke punggung atau bahu. Rasa nyeri semakin bertambah jika ia terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak. Setelah ia melakukan USG barulah ia tahu bahwa dirinya terkena penyakit batu empedu yang terdapat dikantong empedu (kolelitiasis) dan saluran empedu (koledokolitiasis).

Terdapat tiga jenis batu empedu dan jenis yang Andi derita adalah batu kolesterol yang berwarna kuning. Dokter menyarankan bahwa Andi segera melalukan kolesistektomi atau pengangkatan kantung empedu beserta salurannya karena jika dibiarkan batu empedu tersebut akan menyebabkan komplikasi hingga menjalar ke hati sehingga saluran keluar cairan empedu tersumbat dan menyebabkan kulit berwarna kuning, parahnya batu empedu tersebut dapat menyebabkan sirosis hati, terlebih Andi pernah mengkonsumi alkohol sebelum-sebelumnyaAndi bertanya pada dokter apakah batu empedu tersebut bisa dihancurkan dengan menggunakan laser seperti batu ginjal karena ia takut untuk dioperasi, namun dokter mengatakan batu yang terdapat pada kantung maupun saluran empedu tidak dapat dihancurkan dengan menggunakan laser karena metode pengobatan untuk mengatasi adanya batu pada kantung empedu hanya ada dua jenis yaitu dengan obat-obatan dan pengangankatan kantung empedu. Namun untuk kasus Andi obat-obatan sudah tidak dapat lagi mampu membuah Andi menahan rasa sakitnya karena batu yang dihasilkan sudah terlalu banyak dan memerlukan waktu yang cukup lama. Sebelum mengiyakan saran dokter, Andi banyak bertanya mengenai proses operasi dan bagaimana komplikasi setelah operasi pengangkatan kantung empedu, namun dokter menjelaskan bahwa belum ada kasus berat yang terjadi akibat pengangkatan kantung empedu hanya diare sebagai bentuk adaptasi tubuh karena banyak cairan empedu yang langsung masuk ke usus.Bahan diskusi1. Terdapat tiga jenis batu empedu dan jenis yang Andi derita adalah batu kolesterol yang berwarna kuning. Bagaiman dua jenis batu empedu yang lainnya? Adakah hubungannya dengan produksi cairan empedu oleh hati? (15 poin)2. Menurutmu mungkinkah seseorang hidup tanpa memiliki kantung empedu? Apakah empedu tetap dapat diproduksi? Bagaimana alasanmu mengenai hal tersebut? (20 poin)3. Sebutkan 3 jenis penyakit pada hati maupun empedu beserta penyebabnya yang sering terjadi dilingkungan sekitarmu selain batu empedu! (15 poin)

Lembar Diskusi Siswa (LDS) 2

Materi:Kelainan/Gangguan Sistem EkskresiSubmateri: Kelainan Paru-ParuKelas: XI (Sebelas)

Petunjuk1. Kerjakanlah soal di bawah ini dengan berdiskusi bersama kelompok kalian dan perhatikan poin dari setiap soal2.Diskusikan dan bahas bersama dengan teman kelompokmu tentang kesulitan yang kamu temui! Jika dalam kelompokmu belum diperoleh jawabannya, tanyakan pada gurumu, tetapi berusahalah semaksimal mungkin terlebih dahulu! 3. Setelah selesai, setiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok

Dalam 3 bulan terakhir ini Budi mengeluh batuk yang tak kunjung sembuh disertai nyeri pada bagian dada, kesulitan bernafas, suara menjadi serak, berat badan yang menurun drastis hingga mengeluarkan dahak berupa darah saat batuk. Pada awalnya Budi takut untuk ke dokter hingga akhirnya dia sudah merasa tidak sanggup lagi menahan rasa sakitnya pada bagian dadanya.Budi sangat tidak percaya saat dokter memvonisnya mengidap penyakit kanker paru-paru setelah melakukan serangkaian tes diagnostik. Namun setelah diberikan penjelasan akhirnya budi sadar bahwa kanker tersebut muncul akibat perilakunya dahulu sebagai perokok aktif. Dokterpun menyarankan Budi melakukan pneumonektomi atau pengangkatan satu paru-paru yaitu bagian kanan karena kanker sudah menyebar ke satu paru paru tersebut dan dokter khawatir jika paru kanan tersebut tidak diangkat kanker akan menyebar ke paru kiri.

Hasil Rontgen Budi

Namun budi terlihat khawatir apakah dirinya nanti dapat bertahan hidup hanya dengan satu paru-paru saja sehingga ia meminta alternatif lain untuk menyembuhkan penyakit kankernya. Dokterpun memberikan penjelasab bahwa dalam pengobatan kanker terdapat 3 jenis terapi yaitu penggunaan radiasi untuk menghancurkan sel kanker namun tidak bisa hanya dengan 1 kali terapi, yang kedua adalah kemoterapi yaitu pemberian obat-obat kimia yang sangat keras untuk menekan dan menghancurkan sel kanker dan yang ketiga ada pengangkatan organ yang terkena kanker. Namun komplikasi akibat radiasi dan kemoterapi 3 kali lebih besar daripada pneumonektomi contohnya timbul masalah baru pada paru yaitu fibrosis paru.Selanjutnya budi bertanya apakah dirinya perlu melakukan transplantasi paru jika salah satu parunya harus diangkat, dokterpun menjelaskan jika memang paru-paru sebelah kirinya dalam keadaan sehat kemungkinan besar transplantasi paru tidak dibutuhkan, namun jika kondisi paru sebelah kirinya diperkirakan tidak cukup kuat untuk mengelola proses respirasi sekaligus ekskresi maka transplantasi paru adalah pilihan terakhir.Bahan diskusi1. Bagaimana pengaruh adanya sel kanker pada paru terhadap proses pengeluaran karbondioksida dan uap air? (15 poin)2. Jika Budi tidak perlu melakukan transplantasi paru, apakah dirinya dapat bertahan hidup normal? Dan jika ia melakukan trasnplantasi paru darimana ia bisa mendapatkan donor paru tersebut, orang yang meninggal atau masih hidup? Berikan alasanmu mengenai ha tersebut (30 poin)3. Sebutkan 3 jenis penyakit pada paru-paru beserta penyebabnya yang sering terjadi dilingkungan sekitarmu selain kanker paru-paru! (15 poin)

Lembar Diskusi Siswa (LDS) 2

Materi:Kelainan/Gangguan Sistem EkskresiSubmateri: Kelainan KulitKelas: XI (Sebelas)

Petunjuk1. Kerjakanlah soal di bawah ini dengan berdiskusi bersama kelompok kalian dan perhatikan poin dari setiap soal2.Diskusikan dan bahas bersama dengan teman kelompokmu tentang kesulitan yang kamu temui! Jika dalam kelompokmu belum diperoleh jawabannya, tanyakan pada gurumu, tetapi berusahalah semaksimal mungkin terlebih dahulu! 3. Setelah selesai, setiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok

Sejak kelas 6 SD Anita selalu mengeluh bahwa telapak tangan dan telapak kakinya selalu berkeringat secara berlebihan meskipun dirinya tidak melakukan aktivitas berat atau berada di tempat panas. Menurut dokter dari tigas jenis hiperhidrosis, dirinya mengidap hiperhidrosis fokal primer dimana kerigat berlebih hanya muncul dibagian-bagian tertentu seperti telapak tangan dan kaki.

Sampai saat ini Anita telah mencoba berbagai pengobatan alternatif dan obat-obatan herbal untuk menghentikan hiperhidrosisnya tersebu hingga akhirnya ia menemukan sebuah artikel kesehatan yang berisi tentang jenis-jenis pengobatan untuk penderita hiperhidrosis. Jenis-jenis pengobatan yang dapat dilakukan untuk penderita hiperhidrosis adalah teknik ionthophoresis, lonthophoresis, suntik botox dan bedah Endoscopic Toracic Symphatectomy (ETS) dan Anita pun memilih untuk melakukan bedah ETS karena memang hiperhidrosis yang ia derita cukup berat dan ia telah merasa sangat putus asa dengan penggunaan obat-obatan. Didalam artikel tersebut menyebutkan ETS merupakan prosedur pemotongan saraf yang membawa pesan dari saraf simpatis ke kelenjar keringat sehingga produksi keringat berlebih pada kasus hiperhidrosis dapat diatasi.Akhirnya Anita memberanikan diri untuk mengkonsultasikan keinginannya ke dokter kulit untuk segera melakukan bedah ETS. Uniknya disaat dirinya sedangan menunggu antrian dalam ada seorang pasien disampingnya yang bercerita bahwa dirinya tidak dapat berkeringat secara normal. Saat Anita bertanya apa penyebab hingga dirinya menderita penyakit tersebut dan orang tersebut menjawab bahwa sebelumnya dirinya mengalami kerigat berlebihan hingga akhirnya muncul papula-papula (bentol) namun tidak gatal dan dokter menyebut penyakitnya sebagai miliaria profunda dimana terdapat sumbatan pada saluran keringat sehingga keringat tidak dapat keluar sebagaimana normalnya.

Bahan diskusi1. Menurut dokter terdapat 3 jenis hiperhidrosis dan Anita mengidap hiperhidrosis fokal primer, jelaskan dua jenis lainnya dan apakah faktor-faktor yang dapat menyebabkan hiperhidrosis tersebut? (15 poin)2. Berkebalikan dari Anita yang memproduksi keringat secara berlebihan, seseorang dengan anhidrosis tidak mampu memproduksi keringat karena ketidaknormalan pada kelenjar atau saluran keringat. Menurutmu bagaimana dampak anhidrosis terhadap zat sisa yang seharusnya dikeluarkan oleh tubuh melalui keringat? (20 poin)3. Sebutkan 3 jenis penyakit pada kulit beserta penyebabnya yang sering terjadi dilingkungan sekitarmu selain hiperhidrosis dan anhidrosis! (15 poin)