13
Riiku Hanazawa ROOMMATE Penerbit: Ourboyspublishing

ROOMMATE - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/676fa2c1bc4d873c7ef347492f0f3...kekuatan yang ada dalam masing-masing pribadi untuk ... besar di samping pria itu menunjukkan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ROOMMATE - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/676fa2c1bc4d873c7ef347492f0f3...kekuatan yang ada dalam masing-masing pribadi untuk ... besar di samping pria itu menunjukkan

Riiku Hanazawa

ROOMMATE

Penerbit:

Ourboyspublishing

Page 2: ROOMMATE - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/676fa2c1bc4d873c7ef347492f0f3...kekuatan yang ada dalam masing-masing pribadi untuk ... besar di samping pria itu menunjukkan

2

ROOMMATE

Oleh: Riiku Hanazawa

Copyright © 2013 by Riiku Hanazawa

Penerbit

Ourboyspublishing

http://riikuclouds.wordpress.com

[email protected]

Desain Sampul: Riiku

Dedicated for:

For all readers Ourboys Stories’s blog

Page 3: ROOMMATE - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/676fa2c1bc4d873c7ef347492f0f3...kekuatan yang ada dalam masing-masing pribadi untuk ... besar di samping pria itu menunjukkan

3

Ucapan Terima Kasih

Puji syukur kehadirat Allah karena penulis diberikan kesempatan untuk membuat cerita ini dalam sebuah buku tulisan. Roommate, merupakan sebuah cerita yang berawal dari cerita pendek yang singkat. Atas dasar keinginan, cerita ini dibuat dalam versi panjangnya dalam novel.

Penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada para pembaca setia blog pribadi penulis, Ourboys Stories, dan para penggemar Jong-Mi couple. Terima kasih sebanyaknya. Terutama untuk yang setia memberikan komentar dan mendukungku. Terima kasih.

Dengan semangat dan dukungan dari sahabat terbaik; dedew, afani, dan ita, yang terkadang memberikan kata-kata dan komentar menggelikan atas apa yang penulis kerjakan. Tapi, penulis tahu kalian mendukungku. Terima kasih.

Penulis juga sangat berterima kasih spesial untuk teman-teman lainnya yang selalu mendukung dan memberikan tanggapan serta saran bagi jalannya cerita selama ini, khususnya untuk rekanku, White Storm aka Fitri alias Nene, terima kasih banyak.

Semoga cerita ini dapat menginspirasi semangat dan kekuatan yang ada dalam masing-masing pribadi untuk bisa memperjuangkan apa yang patut dijaga dalam hidup kita. Sekali lagi, terima kasih.

Neomu khanmsahamnida… Arigatou gozaimasuta… Thank’s!

Riiku Hanazawa

Page 4: ROOMMATE - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/676fa2c1bc4d873c7ef347492f0f3...kekuatan yang ada dalam masing-masing pribadi untuk ... besar di samping pria itu menunjukkan

4

All Rooms 6 Our Meet

14 He is Guy?

19 Finally, I’ m with Her Now 26Work

31 You’ re Lie

35 He’ s Lie

43 Living Together

51 Stupid Estimates

57 Jealous

65 Always Help

72 Date?

78 Hurt

84 Who Are You

91 Yes, It’ s Him

99 Story of Us

107 Confession

113 Happy?

123 Forever Roommate

Page 5: ROOMMATE - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/676fa2c1bc4d873c7ef347492f0f3...kekuatan yang ada dalam masing-masing pribadi untuk ... besar di samping pria itu menunjukkan

5

Banyak orang sering mengatakan. Kisah cinta yang romantis dimana sang kekasih menyimpan cinta bertahun-tahun lamanya. Sejak kecil, hanya karena sebuah pertemuan singkat, bahkan saat masih belum mengerti apa arti cinta. Dan ketika dewasa, pertemuan itu menjadi sebuah cerita indah yang mendatangkan ingatan masa lalu tersebut.

Kurasa… aku merupakan salah satu gadis yang beruntung mengalami itu.

Mungkin sebuah penantian akan tidak berarti banyak ketika cinta itu memang hanya terlahir untuknya. Sebuah alasan konyol akan kisah masa kecil yang berkesan, membuat cerita hidupku hanya untuknya.

Kurasa… aku salah satu pria yang terlihat bodoh hanya demi mengejar cinta yang satu.

Roommate Prolog

Page 6: ROOMMATE - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/676fa2c1bc4d873c7ef347492f0f3...kekuatan yang ada dalam masing-masing pribadi untuk ... besar di samping pria itu menunjukkan

6

1

Our meeting

eorang gadis melangkah dengan semangat menuju halte bus. Banyak barang yang ia bawa saat ini. Sebagian besar memang barang

kebutuhan rumah tangga sehari-hari yang rutin ia beli setiap bulannya.

Malam yang dingin itu sepi. Musim dingin yang menerpa di kota utama Korea, Seoul, membuatnya sedikit kesulitan mengatur kantung belanjaan, tas ranselnya, dan gerakan tubuhnya menahan rasa dingin. Gadis itu, Shin Miwoo, terdiam sesaat berdiri di halte. Tidak ada siapapun di sana selain ia dan seorang pria yang tengah duduk di kursi tunggu halte.

Sekilas ia menoleh melirik pria itu yang kini kelihatannya sedang tertidur melipat tangan dan

S

Page 7: ROOMMATE - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/676fa2c1bc4d873c7ef347492f0f3...kekuatan yang ada dalam masing-masing pribadi untuk ... besar di samping pria itu menunjukkan

7

menopang kaki. Wajahnya tidak terlihat jelas karena topi yang dikenakan pria itu. Lalu masker yang dikenakan juga, menutupi wajahnya yang kini menunduk terpejam tidur.

Miwoo menyernyit aneh memandang pria itu. Bukan karena penampilannya, tapi terlebih pada apa yang dibawa pria itu. Sebuah koper yang tidak terlalu besar di samping pria itu menunjukkan kalau ia memang sedang dan akan mengalami perjalanan jauh.

Bus yang ditunggu cukup lama belum datang. Miwoo berali-kali melirik jam tangannya. Ia memang mengerti mengapa bisa ada keterlambatan seperti ini. Mungkin saja di jalanan bus mengalami kesulitan melintas akibat salju yang menumpuk di beberapa bagian jalan.

“Hatchim!!”

Suara bersin yang terdengar sangat keras mengagetkan Miwoo. Ia menoleh ke arah pria tadi yang sedang sibuk mengusap-usap hidung akibat bersinnya.

“Eoh, kau…”

Sontak Miwoo menyernyit saat pria itu bergumam padanya yang menatapnya bingung. Seolah sapaan itu dilontarkan karena pria itu mengenal Miwoo seperti seorang teman yang mengenal satu sama lain.

“Bus belum datang?” tanya pria itu yang sepertinya pada Miwoo yang berdiri di depannya. Gadis itu sejenak menoleh ke kanan dan ke kiri bingung, sebelum akhirnya menjawab pertanyaan pria itu.

Page 8: ROOMMATE - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/676fa2c1bc4d873c7ef347492f0f3...kekuatan yang ada dalam masing-masing pribadi untuk ... besar di samping pria itu menunjukkan

8

“Eoh, belum,” jawab Miwoo singkat.

Sejenak diam. Miwoo masih bingung terhadap pria dibelakangnya ini. Ada sesuatu yang aneh mengenainya. Kenapa orang ini nampak sok akrab padanya?

“Duduk saja. Pasti lama. Kantung belanjaanmu terlihat sangat merepotkan,” ujar pria itu mengagetkan Miwoo.

Gadis itu menoleh dan melihat pria tadi sudah menggeser duduknya membiarkan tempat kosong untuk dapat diduduki Miwoo. Dengan ragu, Miwoo duduk di sebelah pria tadi.

Suasana kembali diam. Namun Miwoo sesekali berani melirik pria tadi yang nampak melanjutkan tidurnya. Miwoo seperti tersihir dalam diam.

Rambut-rambut poni pria itu yang bebas menutupi dahinya, sedikit bergerak kecil karena tiupan angin. Miwoo memandangi mata terpejam pria itu, dan lekuk hidung diantara kedua matanya yang menurut Miwoo sangat bagus. Ia sudah bisa menduga pasti pria di sampingnya ini tampan. Benar saja, Miwoo terhenyak saat pria itu membuka mata, lalu membuka maskernya. Nampaklah wajah yang diduga gadis itu sejak awal. Terukir sempurna.

“Aku…” ujar pria itu tertahan. “Aku butuh bantuanmu, nona.”

Miwoo mengerjap-ngerjapkan matanya bingung. Pria itu menoleh ke arahnya dan memandang intens meskipun tatapan itu adalah wajah tanpa ekspresi.

Page 9: ROOMMATE - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/676fa2c1bc4d873c7ef347492f0f3...kekuatan yang ada dalam masing-masing pribadi untuk ... besar di samping pria itu menunjukkan

9

“Ah, eoh. Bantuan… apa?” tanya Miwoo gugup.

“Di kota ini, rata-rata harga sewa kamar tinggal mencapai 400 ribu won. Aku tidak punya uang sebanyak itu sekarang. Aku hanya bisa membayar paling tidak setengahnya. Sebulan saja, aku hanya butuh tempat tinggal selama satu bulan. Aku tahu kau adalah seorang mahasiswi yang menyewa kamar di sekitar sini. Aku rasa, kau satu-satunya yang bisa aku mintai bantuan karena kau tinggal di kamar yang cukup besar,” jelas pria itu membuat Miwoo melongo diam ke arahnya.

Ada sesuatu yang tiba-tiba terlintas dalam benak Miwoo. Bagaimana bisa pria ini mengetahui kalau ia adalah seorang mahasiswi dan memiliki kamar yang cukup besar?

“Bisakah kau berbagi kamar sewamu denganku?”

Miwoo membulatkan mata lebar. Ia menganga sejenak memandangi pria di hadapannya ini. Permintaan yang baginya sangat tidak mungkin. Bagaimana bisa pria ini meminta berbagi kamar sewa dengannya? Apa pria ini sudah gila? Berbagi kamar dengan lawan jenis?!

“Tuan, kau sudah gila?” lirih Miwoo sambil memincingkan bibirnya. Ia kemudian beralih menatap ke depan dan tidak lagi memandang pria itu. Baginya, ini sangat aneh.

“Kau hanya pergi di pagi hari, lalu bekerja part time di sore hari. Sudah pasti kamarmu kosong di saat tengah hari itu. Dan aku membutuhkan tempat

Page 10: ROOMMATE - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/676fa2c1bc4d873c7ef347492f0f3...kekuatan yang ada dalam masing-masing pribadi untuk ... besar di samping pria itu menunjukkan

10

untukku bekerja di siang hari. Bukankah hal itu sangat pas? Kau bisa menghemat biaya sewamu karena aku akan membayar setengah harga sewanya. Hanya satu bulan, kok. Aku berjanji tidak akan macam-macam. Aku akan menjamin kalau aku bisa tidur di tempat manapun, di sofa juga tidak apa. Aku juga pasti tidur sebelum kau pulang dan bangun tidur setelah kau pergi. Jadi, tidak akan ada kesempatan bagiku bermacam-macam denganmu. Aku hanya butuh tempat tinggal,” jelas pria itu panjang lebar yang tentunya tidak didengar jelas oleh Miwoo.

“Dasar pria aneh!”

Gadis itu langsung berdiri dan tidak peduli pada pria itu. Sampai bus datang, Miwoo tanpa ragu masuk ke dalam. Miwoo duduk di salah satu kursi. Ia menghela napas ketika pria tadi ternyata mengikutinya duduk di sampingnya.

“Aku Kim Yesung,” ucap pria tadi mengulurkan tangannya.

Miwoo memutar mata malas dan mengalihkan pandangan ke kaca jendela, menikmati rintikan salju kecil yang berjatuhan. Namun, ia terhenyak kaget ketika tangannya dengan cepat ditarik dan dipaksa berjabatan tangan dengan pria di sebelahnya ini.

“Aku Kim Yesung. Senang bisa berkenalan denganmu, nona Shin Miwoo.”

Miwoo membelalak kaget. “Bagaimana kau bisa mengetahui namaku?!” pekik Miwoo. Seingat gadis ini,

Page 11: ROOMMATE - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/676fa2c1bc4d873c7ef347492f0f3...kekuatan yang ada dalam masing-masing pribadi untuk ... besar di samping pria itu menunjukkan

11

sedikitpun ia tidak mengatakan apapun pada pria aneh ini.

Yesung tersenyum sedikit dan menunjuk ke arah dada Miwoo. Gadis itu terhenyak dan dengan cepat menutup sebuah name tag yang terpasang di dadanya, name tag pegawai toko buku. Ia lupa kalau mantelnya tidak ia kancing sampai ke atas sehingga terlihat seragamnya.

“Cih! Dasar orang aneh!”

“Gomawo…”

Miwoo melirik sinis seraya tidak habis pikir. Pria itu malah dengan santai tersenyum padanya. Yesung lalu menatap kembali ke depan. Seketika ia mengeluarkan ponsel tab miliknya dan memakai sebuah kacamata. Pria itu terlihat menggerak-gerakkan jarinya di sana. Entah apa yang dilakukannya, Miwoo sangat bingung dengan pria itu.

Selama perjalanan, Miwoo menelusuri gelagat Jong Woon. Sebuah anting di telinga kanan yang ia sadari bahwa perhiasan itu bukan barang yang tidak mahal. Ia mendongak melihat koper yang di bawa pria itu. Koper dengan kualitas barang eksport yang mahal. Jam tangan, ponsel, tab, dan semua barang bermerk yang baginya sangat aneh.

Lalu kenapa pria ini tadi mengatakan bahwa ia tidak punya uang untuk membayar sewa yang mahal?

Selagi Miwoo memperhatikan Yesung yang sibuk berkutat dengan tab miliknya, Yesung tersenyum kecil

Page 12: ROOMMATE - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/676fa2c1bc4d873c7ef347492f0f3...kekuatan yang ada dalam masing-masing pribadi untuk ... besar di samping pria itu menunjukkan

12

karena pria itu memang menyadari Miwoo yang terlihat penasaran dengannya. Tapi ia tidak menggubrisnya karena ia pikir akan lebih menarik jika gadis itu sendiri yang menanyakan semua rasa penasarannya langsung padanya.

***

Miwoo berjalan dengan sedikit lebih cepat. Ia berkali-kali menghela napas ketika langkah Yesung berhasil lagi menyeimbangi langkahnya di samping. Ia menoleh malas pada Yesung yang tengah tersenyum padanya.

Miwoo berhenti tiba-tiba dan sontak juga Yesung berhenti. Ia lalu menoleh kesal ke arah Yesung.

“Berhentilah mengikutiku!” seru Miwoo.

“Tapi aku tidak tahu dimana kamar sewamu. Bukankah lebih baik aku mengikuti kau sekarang?” balas Yesung.

“Untuk apa kau mengetahui kamar sewaku!”

“Sekarang, aku kan tinggal di sana.”

“Aku tidak pernah mengatakan kau boleh tinggal di sana!” teriak Miwoo berakhir mencibir sebal. Tapi Yesung malah tersenyum dan tanpa ragu mengambil beberapa kantung belanjaan yang dibawa Miwoo yang sejak tadi memang terlihat berat menyusahkan Miwoo.

“Sebagai rasa terima kasih, nanti aku yang akan memasak makan malamnya. Ayo!” seru Yesung berjalan santai mendahului Miwoo sambil menyeret kopernya. Miwoo melongo tidak percaya sambil

Page 13: ROOMMATE - nulisbuku.comnulisbuku.com/books/download/samples/676fa2c1bc4d873c7ef347492f0f3...kekuatan yang ada dalam masing-masing pribadi untuk ... besar di samping pria itu menunjukkan

13

meniup beberapa helai rambut panjangnya yang terjuntai di samping wajah. “Arahnya ke mana? Belok kiri?”

Miwoo menghela napas berat. Ia memandang langit sambil menyerukan teriakan lelahnya dari dalam hati.

“Ya Tuhan… Ini pasti mimpi kan…? Pasti mimpi. Mana mungkin ada pria gila yang tidak tahu diri hendak tinggal bersamaku? Menyewa kamar sama denganku?”

Miwoo merasakan kakinya melemas.