Upload
husna-arman
View
44
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
This is the resume of second book Majmuat al-Rasail al-Imam Hasan al-Banna
Citation preview
RISALAH AGENDA PERSOALAN KITA DALAM KACAMATA SISTEM ISLAM
Buku ke 2 Majmuatur Rasail
Tiga Sudut Pandang Al-Rum: 41 Sudut pandang Pertama adalah apa yang terjadu saat ini di negeri Mesir,
berupa kerusakan yang menyeruak ke semua lini dan melingkupi seluruh aspek kehidupan masyarakat
Sudut pandang kedua adalah apa yang saat ini terjadi di negara-negara sahabat dari negara-negara Arab dan Islam yang lain, meliputi:
Palestina Pakistan Indonesia Tripoli, Libya Afrika Utara Sudut pandang ke tiga adalah perihal tingkay kerancuan berfikir yang
terjadi di kalangan pemimpin dunia, rakyat, dan mereka yang kebetulan mendapatkan kesempayan untuk memegang tampuk kepemimpinan pasca perang Dunia II
Al-Qari’ah: 4-5 Sesungguhnya, kewajiban kita-di mana di tangan kita terdapat cahaya
lantera dan botol obat-adalah bangkit untuk memperbaiki dan mengajak orang lain menuju perbaikan. Jika berhasil, maka itulah keberhasilan yang sesungguhnya. Namun jika tidak maka sesungguhnya kita sudah menyampaikan risalah dan melaksanakan amanat. Kita tidak boleh meremehkan diri sendiri
Saba’:46
Warna Apakah Yang Kita Pilih Al-Baqarah: 138 Masyarakat kita sedang berada dalam kebingungan, dan mendambakan
datangnya sistem dan seruan baru untuk dilaksanakan Komunisme melakukan doktrin ajarannya kepada penduduk negeri,
demokrasi model penjajah berusaha menjegal arus ini. Kelompok moderat lain menengahi diantara keduanya dan menyuarakan sosialisme.
Yang tegak berdiri diantara arus-arus tersebut adalah Islam, yang telah bertengger dan bersemayam di dada selama lebih dari empat belas abad. Ia tidak menghendaki semua isme itu menempati posisinya atau menjegal hati yang telah berikrar untuk berjihad deminya
Yusuf:21 Kita harus memilih warna hidup yang baru dalam kehidupan kita. Kondisi
sosial dengan semua aspeknya tidak lagi layak menghadapi perkembangan baru dalam hal moralitas, pemikiran dan kebutuhan manusia. Orang pintar adalah orang yang merenungkan suatu masalah sebelum terjadinya masalah itu dan menyiapkan bekal untuk menghadapinya
Sebenarnya kita tidak perlu memilih karena cukuplah bagi kita Islam yang hanif ini sebagai din dan daulah
Al-Mumtahanah:8 Al-Nisa’:65
Bantahan Al-Maidah: 52 Mungkin ada yang mengatakan bagaimana mungkin menegakkan sendi-
sendi kehidupan sosial dengan segala aspeknya di atas kaidah-kaidah Islam yang hanif, sedangkan kehidupan modern sekarang ini tidak ditegakkan di atas asas din di semua aspeknnya? Bangsa-bangsa di dunia yang kebetulan memegang tampuk kepemimpinan dan kendali publik telaj melakukan sosialisasi untuk membuat perbedaan anyara kehidupan sosial dengan akidah agama, mencabut akar din dari setiap aspek kehifupan seta menjepitnya diantara nurani dan tempat ibadah saja. Padahal, akidah itulah yang merupakan jendela seorang mukmin yang dapat menghubungkannya dengan Allah.
Orang yang mengeluarkan pernyataan seperti ini adalah orang yang tidak tahu Islam secara baik, tidak mempelajari ajaran dan hukum-hukumnya, serta tidak memahami karakteristik dan eksistensinya secara benar. Sesungguhnya, Islam itu adalah din dan aturan kemasyarakatan, masjid dan pemerintaan, serta dunia dan akhirat. Islam mengatur segala urusan dunia yang bersifat operasional dengan aturan uang lebih banyak daripada mengatur masalah-masalah ibadah ritual.
Agama dalam konteks ini adalah bagian dari sistem Islam. Islam megatur bagaimana agama persis sebagaimana ia mengatur masalah-maslaah dunia. Kaum muslim dituntut untuk menegakkan din dan dunia kita di atas kaida-kaidiah Islam.
Al-Maidah: 50 Al-Baqarah: 185
Ada juga yang mengatakan, pemikiran seperti ini konservatif dan membuat dunia mundur seribu tahun bahkan lebih. Apakah logis bila hari ini kita berbicara tentang sistem yang dipergunakan oleh bangsa yang hidup empat belas abad yang lalu di sebuah negeri yang bukan negeri kita, dan di dalam corak kehidupan yang berbeda dengan corak kehidupan kita? Lantas di mana hukum perkembangan , kemajuan dan peningkatan?
Kita katakan kepada mereka, sebenarnya kalian juga tidak memahami tabiat din yang hanif. Din inilah yang membawakan manusia sebuah fikrah yang menggariskan tujuan mulia, meletakkan kaidah-kaidah asasi dan membahas masalah-masalah integral denga tidak mengesampingkan masalah-masalah yang parsial. Setelah itu, membiarkan kejadian-kejadian sosial dan perkembangan-perkembangan kehidupan memainkan perannya, memberikan peluang dan sama sekali tidak mempertentangkannya
Al-Maidah: 6 Mungkin ada juga yang mengatakan, berterus terang untuk membali
kepada sistem Islam akan membuat negara-negara asing dan bangsa barat ketakutan, sehingga mereka membuat konspirasi untuk menyerang kita. Dan kita tidak mampu untuk menghadapinya
Pernyataan ini merupakan bentuk inferior akut, picik pandangan dan sempit wawasan. Cobalah kita melihat lebih jauh, bukankah kita sudah melaksanakan sistem negara-negara tersebut, mengadopsi warna kehiduapnnya dan mengikuti peradabannya, namun tidak menghasilkan apa-apa. a[pakah dengan begitu kita dapat menghalanginya untuk tidak kembali menjajah negeri kita, merampas kemerdekaan kita dan mengeruk harta kekayaan kita, kemudian merekapun melakukan muktamar atau konferensi internasional untuk merampas hak-hal kiya, menabur problem di wilayah kita, sehingga setumpuk kesulitan dan rintangan di depan mata kita, itu tidak lain hanyalah demi menjaga kondisi dan penetingannya saja
Kita harus dengan sungguh-sungguh berbuat dan mengumandangkan secara lantang bahwa kita adalah kaum muslimin, bukan komunis, bukan demokrat, dan bukan pula yang lainnya. Kita harus bangga dan memuji Allah bahwa kiyya diatakdirkan sebagai muslim. Jika kita berkeyakinan seperti itu, niscaya akan jelas di depan mata kiya jalan hidayah. Sesudah itu, sudah barang tentu kita akan dipersatukan dengan saudara-saudara kita dari belahan bumi ini. Hanya Islam yang merupakan sumber kekuatan penyelamat umat Islam dari cengkeraman imperialis barat yang kejam dan selalu mengancam kita di setiap tempat dan kesempatan
Kesimpulannya, pandangan bahwa kemaran atau kerelaan orang barat terhadap kita itu ditentukan oleh dekat atau jauhnya kita dari Islam sama sekali tidak mendasar. Bahkan, seandainya kita tidak berpegang teguh pada Islam sekalipun, kita tidak akan dapay mempengaruhi mereka dan kita sendiri yang akan rugi. Namun, jika kita berpegang teguh pada Islam, bersatu dan mengambil petunjuknya maka tidak dipungkiri lagi bahwa keberuntungan akan berpihak kepada kita. Bahkan, tidak menutup kemungkinan, kita akan dapat mempengaruhi mereka dengan kekuatan persatuan yang kita miliki
Al-Nur:51
Masalah-masalah Kenegaraan Kita Dan Bagaimana Memecahkannya Dalam Konteks Islam Islam yang hanif ini telah mendeklarasikan sekaligus menganggap sakral
kemerdekaan manusia, menegaskan keberkahannya bagi individu dan masyarakat dengan kandungan nilai yang utama, menyerukan kepada mereka ahar merasa terhormat dengan kemerdekaan itu, untuk kemudian berupaya memeliharanya
Islam memerangi penindasan internasional yang mereka namakan penjajahan dengan semua praktik kekuatan yangdilakukan. Ajaran Islam sama sekali tidak membolehkan suatu bangsa menguasai atau memaksakan kehendak mereka kepada bangsa lain
Al-Nisa:141 Al-Taubah: 20-22 Al-Anfal: 61 Al-Anfal: 58-60 Al-Rum: 47 Di atas kerangka operasinal Islam, kita dapat memecahkan berbagai
problem kenegaraan yang kini telah menumpuk, yang menyebalkan perasaan dan menimbulkan kegundahan hati
Bidang ekonomi, kita harus merasa cukup dengan apa yang ada di negeri kita dan negeri saudara-saudara kita dari bangsa Arab dan kaum muslimin
Dalam bidang sosial, harus dibangkitkan semangat untuk meraih izah, kemuliaan dan cinta kemerdekaan
Dalam bidang operasional kemiliteran, rakyat harus dilatih secara militer, sambil menunggu kesempatan dari Allah untuk berperang
Harus mempersiapkan morailtas bangsa untuk hal itu dengan berbagai penerangan dan sosialisasi secara besar-besaran, persis sebagaimana sebuah bangsa ketika menghadapi perang yang sesungguhnya. Di atas asas inilah kondisi sosial akan berubah
Kerja besar ini tidak mungkin dapat ditangani oleh individu atau lembaga tertentu. Namun, pemerintan yang menjadi penanggung jawab pertama dan terakhir
Persatuan Dan Kesatuan Kita Dalam Konteks Islam Al-Mu’minun: 52 Sudah sama-sama dimaklumi bahwa Islam adalah risalah global. Ia datang
untuk kebaikan seluruh bangsa. Tidak ada perbedaan antara Arab dan bukan Arab, tidak pula Barat dan Timur
Al-Furqan: 1 Oleh karena itu, Islam menyuruh pemeluknya untuk mengikis habis
paham yang membedakan manusia berdasarkan warna kulit dan ras. Islam mendeklarasikan persaudaraan kemanusiaan dan mengbarkan panki internasionalisme pertama kali dalam seharah umat manusia
Al-Nisa: 1 Sebagaimana dimaklumi bahwa Islam telah menegaskan hakikat
persaudaraan diantara orang-orang yang beriman dan berkomitmen kepadanya serta meyakini misi risalahnya, sehingga Islam menjadikan ukhuwah sebagai salah satu unsur keimanan, bahkan yang paling utama jika dibandingkan dengan unsur yang lain.
Al-Hujurat: 10, Al-Anfal: 46 Saat ini kita sedang berada di depan berbagai situasi internasional yang
baru, yang hampir sama dengan masalah yang sedang kita hadapi. Kita harus kembali pada apa yang yelah diwajibkan oleh Islam sejak pertama ia diturunkan, yakni ketika Islam menjadi wihdah sebagai salah satu makna dari sekian kandungan Islam. Kita harus bersekutu dan bersatu sampai tercipta sebuah ikatan bangsa-bangsa muslim, baik Arab maupun bukan Arab
Ali Imran: 103
Problematikan Internal Kita Dalam Pandangan IslamSistem Pemerintahan Al-Maidah: 49 Pemerintahan dalam Islam Islam mengharuskan pemerintahannya tegak di atas kaidah sistem sosial
yang telah digariskan oleh Allah untuk umat manusia. Ia tidak menghendaki terjadinya kekacauan dan tidak membiarkan umat Islam hidup tanpa pemimpin
Barangsiapa beranggapan bahwa Islam tidak mengungkap masalah politik atau bahwa politik tidak termasuk dalam agenda pembahasannya, maka sungguh ia telah menganiaya diri sendiri dan pengetahuannya
Dauhal islamiyah tidak akan tegak kecuali bertumpu di atas pondasi dakwah, sehingga ia menjadi sebuah pemerintahan yang mengusung suatu misi, nukan sekedar bagasn struktur, dan bukan pula pemerinyahan yang materialistis yang gersang tanpa ruh di dalamnya. Demikian pula, dakwah tidak mungkin tegak kecuali jia ada jaminan perlindunga, yang akan menjaga, menyebarkan dan mengukuhkannya
Tiang-tiang penyangga pemerintahan Islam Pemerintahan dalam Islam tegak di atas kaidah-kaidah yang sudah
populer dan baku. Kaidah-kaidah itu merupakan pokok bagi sistem pemerintahan Islam. Ia tegak di atas tiga pilar, rasa tanggung jawab pemerintah, kesatuan masyarakat dan sikap menghargai aspirasi rakyat
Tangung jawab pemerintah Pemerintah dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Allah
dan rakyatnya. Pemerintah adalaj pelayan dan pekerja, sedangkan rakyat adalah tuannya
Kesatuan umat Umat Islam adalah umat yang satu, karena ukhuwah adalah salah satu
landasan iman. Tidak ada kesempurnaan iman kecuali dengan ukhuwah dan iman tidak terealisasi kecuali dengan menegakkannya. Namun hal itu tidak berarti menghalangi kebebasan menyatakan pendapat dan menyampaikan nasehat dari yang kecil kepada yang besar, atau dari yang besar kepada yang kecil. Hal inilah yang merupakan tradisi Islam, yakni memberi nasehat, amar ma’ruf dan nahi munkar
Menghargai aspirasi rakyat Diantara hak umat Islam adalah melakukan kontrol terhadap pemerintahan
dengan secermat-sermatnya dan menasehatinya jika dirasa hal itu membawa kebaikan, sedangkan pemerintah hendaknya bermusyawarah dengan rakyat, menghargai aspirasinya, dan mengambil yang baik dari masukan-masukannya
Ali Imran: 159. Asy-Syura: 38 Al-Maidah: 50
Sikap Islam terhadap sistem perwakilan dan undang-undang Mesir Seorang pakar hukum perundang-undangan mengatakan bahwa
sesungguhnya sistem perwakilan itu ditegakkan di atas pondasi tanggung jawab pemerintahan, kedaulatan rakyat, dan penghargaan terhadap aspirasi mereka. Dalam sistem parlementer, tidak ada yang menghalangi persatuan dan kesatuan umat. Perpecahan dan perbedaan pun bukan termasuk syarat tegaknya, kendati sebagian dari mereka mengatakan bahwa salah satu tiang penyangga sistem parlementer adalah sistem kepartaian. Akan tetapi, kalaupun ini telah menjadi tradisi, sesungguhnya bukan merupakan pondasi bagi tegaknya sistem ini. Karena sangat mungkin sistem parlemen dipraktikkan tanpa adanya partai dan tanpa keluar dari kaidah-kaidah aslinya
Atas dasar ini, tidak ada kaidang-kaidah sistem parlemen yang bertentangan dengan kaidah-kaidah yang digariskan oleh Islam dalam menata pemerintahan. Dengan demikian, berarti sistem parlemen tidak jauh melenceng dan tidak asing bagi sistem Islam
Dalam masalah UUD Mesir masih ada yang terang-terangan bertentangan dengan Islam
Tanggung jawab pemerintah (kabinet)
Perihal tanggung jawab pemerintah menurut sistem Islam, pada dasarnya yang memilikinya adalah presiden (kepala pemerintahan), betapapun keadaannya. Dia mempunyai hak untuk melakukan apa saja untuk kemudian menyerahkan penilaian perilakunya kepada masyarakat. Jika ia baik, rakyat wajib mendukungnya. Namun sebaliknya, jika ia tidak baik, maka rakyat harus meluruskannya Islam tidak melarang seorang presiden melimpahkan wewenanya eksekutifnya kepada yang lain untuk mengemban tanggung jawab ini, sebagaimana pemerintahan Islam masa lalu dikenal dengan wisara al-tafwidh . Para ulama fiqih telah memberikan dispensasi atas masalah ini dan membolehkannya sepanjang tetap dalam kerangka menegakkan maslahat. Al-Mawardi menyebutkan bahwa kabinet itu ada dua,kabinet parlementer dan presidensil. Kabinet parlementer adalah sebuah sistem kabinet di mana seorang kepala negara menyerahkan pengendalian urusan negara kepada orang lain sesuai dengan pendapat dan ijtihadnya. Tidak ada larangan untuk memberlakukan sistem kabinet ini.
Thaha: 29-32 Kabinet presidensil berbeda dengan parlementer, di dalamnya lebih sedikit
syaratnya dan lemah bukumnya. Jal ini karena pandangan terbatas pada pendapat peminpin dan pengendalian yang dilakukan. Menteri dalam kabinet ini menjadi pembantu presiden dalam menunaikan amanah kekuasaan. Mereka melaksanakan apa yang diperintahkan, merealisasikan apa yang dicanangkan dan menjalankan apa yang telah ditetapkan.
Kerancuan undang-undang dasar Mesir UUD Mesir rancu, tidak jelas dan tidak rinci. Padahal ia merupakan perangkat
terpenting untuk menentukan corak kehidupan parlemen dan pemerintahan yang Islami. UUD tersebut tidak menjelaskan bagaimana kabinet parlementer, batas kewenangan menteri dan beberapa hal lain yang penting
Sebagaimana dimaklumi, kabinet adalah tulang punggung dalma struktur sistem parlemen secara keseleuruhan. Ia merupakan penghubung antara pembuatan peraturan dan penerapannya. Ia merupakan pembangkit kehidupan dan dinamika dalam sistem yang menghargai aspirasi kedaulatan rakyat beserta pengelilaan urusan negara dengan cara yang tepat dan cepat
Al-Maidah: 48 Al-Hujurat: 10 Ali Imran: 100 Sistem perwakilan, baik yang parlementer walaupun tidak presidensi tidak
menolak prinsip kesatuan ini. Apalagi jika warna kehidupan sosial itu satu dalam prinsip dan orientasi globalnya, sebagaimana kondisi umatnya, sebagaimana kondisi umat Islam secara keseluruhan pada hari-hari ini. Sesungguhnya, berbagai fanatisme partai, perpecahan dan perbedaan pendapat yang senantiasa menyelimuti sistem parlemen di Eropa dan yang lainnya itu dikarenakan memang tumbuh dalam situasi berantakan, ditambah dengan kecenderungan dan keragaman pendapat. Sedangkan Allah telah menjaga umat Islam dari semua itu, memelihara mereka dengan kesatuan dan toleransi serta dari perpecahan dan kekacauan
Sistem parlementer di tempat kelahiran pendukungnya tidak bertumpu pada asas multi partai, bahkan selalu dipersatukan oleh masalah nasionalisme yang penting. Sehingga keragaman partai sama sekali tidak berpengaruh
Partai-partai di Mesir Partai-partai di Mesir adalah bagian masa kelam negeri ini. Ia adalah akar
kerusakan sosial yang baranya kini masih menyala. Pada hakikatnya, ia bukanlah partai sebagaiman yang dikenal oleh berbagai negara di dunia. Ia tidak lebih dari sekedar rentetan konflik yang ditimbulkan oleh perbedaan pendapat individual di tengah umat ini, yang pada suatu ketika mereka terkondisi untuk berbicara atas namanya da menuntut hak-haknya dengan atas nama nasionalisme
Pembubaran partai-partai Mesir Ini merupakan jalan keluar, yaitu membubarkan semua partai politik yang
ada dan menghimpun kekuatan umat dalam satu partai yang bekerja menyempurnakan kemerdekaan dan kebebasan bangsa, serta meletakkan prinsip-prinsip perbaikan internal secara menyeluruh. Setelah itu, peristiwa demi perisntiwa akan melapangkan jalan bagi semua orang untuk hidup dalam iklim yang terstruktur rapi, dalam naungan persatuan yang telah digariskan oleh Islam
Al-Nur: 51 Penghargaan terhadap rakyat melalui sistem pemilihan umum Islam tidak mengharuskan untuk meminya pendapat masyarakat secara
keseluruhan dalam setiap permasalahan, tetapi cukup dengan bentuk AHWA, siapapun mereka, tidak menjadi persoalan. Yang jelas, dari pendapat para ahli fiqih kita tahu bahwa orang uang memungkinkan untuk menjadi AHWA itu ada pada tiga golongan
Para ahli fiqih yang mujtahid, dimana pendapat mereka dalma fatwa dan istinbath hukum diperhitungkan umat
Para pakar dalam masalah-masalah yang bersifat integral Mereka yang mempunyai posisi kepemimpinan di tengah masyrakat,
seperti tetua suku, tokoh msyarakat dan pemimpin organisasi Sistem parlemen modern telah melapangkan jalan ke arah pembentukan
AHWA dengan sistem pemilu yang telah dirumuskan oleh pakar hukum. Islam tidak menolak sistem ini, selama benar-benar mengarah kepada pemilihan AHWA
Berbagai kelemahan sistem pemilu Mesir Semoa orang telah meraskaan ketidakmampuan sistem pemilu yang
berlaku sekarang untuk merealisasikan tujuan yang telah digariskan, yakni memilih orang-orang yang saleh untuk menjadi wakil rakyat di parlemen
Perbaikan Sisi-sisi yang mendesak untuk dilakukan perbaikan adalah Menyebut kriteria-kriteri khusus bagi calon anggota legislatif. Jika mereka
adalah wakil dari organisasi itu harus mempunyai program kerja yang jelas dan sasaran program yang rinci, yang akan ditawarkan oleh mereka yang dicalonkan itu. Jika mereka tidak mewakili suatu kelompok, maka mereka harus memiliki sifat-sifat yang layak dan konsep pembaruan.
Menjelaskan peraturan tentang tema kampanye pemilu dan menetapkan sanski bagi yang melanggarnya. Praturan itu hendaknya tidak menyangkut masalah keluarga, rumah atau individu yang tidak termasuk dalam kriteria kelayakan untuk pemilihan, tetapi berkisar pada metode dan langkah-langka pembaruan
Memperbaiki aturan pelaksanaan pemilu dan sosialisasinya, karena msalah peraturan ini sering dipermainkan oleh ambisi partai dan kepentingan pemerintah di samping juga adanya pemaksaan dalam memilih
Memberikan sanksi berat kepada setiap penyimpangan dalam pelaksanaan dan praktik suap dan pemilihan
Jika pemilihan dilakukan dengan memilih tanda gambar dan bukan memilih orang, maka itu akan lebih baik, sehingga para calon legislatif tidak dapat memaksa para pemilihnya dan kepentingan umum akan dapat diletakkan di atas kepentingan pribadi dalma menilai dan berhubungan dengan para caleg
Al-Nisa: 105 Akibat kerancuan, cacat dan kerusakan dalam pelaksanaan sistem
pemerintahan dan UUD adalah kebingungan dan keresahan sampai pada perpecahan, pertikaian dan konflik
Kelemahan pemerintah Kebesaran undang-undang Fanatisme (buta) kepartaian Kondisi seperti ini telah menyebabkan kehancuran spritual serta kerusakan
dan keguncangan material. Kondisi ini akan terus berlanjut dan mencapai puncaknya, maka hahrus dilakukan revolusi total
Dasar-dasar Islam Sebagai Sistem Sosial Orientasi kebangkitan baru di dunia Islam Kembali kepada Islam Para pengamat sosial dan politik serta pemerhati perkembangan
kehidupan masyarakat global berpendapat bahwa kebangkitan modern di dunia Islam, terutama bangsa-bangsa Arab, lebih mengarah pada orientasi Islami. Arus ini cenderung menguat setahap demi setahap
Faktor penyebab Sebagian berpendapat gerakan itu muncul sebagai akibat berdirinya
organisasi berhaluan keras dan kelompok fanatik. Sebagian berpendapat gerakan tersebut merupakan reaksi logis terhadap tekanan politik dan ekonomi yang dirasakan oleh bangsa-bangsa muslim selama ini. Sebagian lain berpendapat gerakan tersebut tidak lebih dari batu loncatan yang digunakan oleh sebagian orang yang haus kedudukan dan kehormatana untuk berkuasa dan mengendalikan jabatan
Namun semua pendapat itu salah, faktor yang menajdi penyebabnya yaitu Kegagalan barat Kegagalan ideoligi sosial yang menjadi pilar peradaban bangsa-bangsa
Barat. Kehidupan Barat gagal melengkapi kebutuhan jiwa manusia dengan seberkas cahaya dan harapan atau pancaran iman. Jiwa-jiwa yang resah tidak menemukan jalan untuk menemukan ketenangan dan ketenteraman
Kesempurnaan Islam Ini merupakan faktor positif dalam persoalan ini, yaitu pada pemikir
muslim berhasil menggali kemuliaan dan kemajuan, relevansi dan kesempurnaan Islam pada prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah, sehingga berkesimpulan, ia lebih sempurna, lebih detail, lebih luas calupannya dari seluruh karya filsafat dan ide reformasi yang ada hingga saat ini
Dampak alamiah perkembangan Dampak alamiah perkembangan sosial pasca dua perang dunia yang
sengit yang melibatkan seluruh negara di dunia, semua orang, kondisi bangsa dan individu. Setelahnya muncul beberapa ideologi pembaruan dan sistem sosial yang dijasikan sadar haluan oleh beberapa negara dan diterapkannya. Tapi hanya berselang tidak lama mereka lalu mengubahnya atau bahkan menghancurkannya
Perkembangan sosial dan benturan keras yang terjadi membangkitkan semangat para pemikir muslim untuk melakukan pertimbangan dan perbandingan. Akhirnya mereka sampai pada kesimpulan yang benar dan tepat, yaitu melepaskan diri dari semua percaturan yang ada dan mengharuskan bangsa dan negaranya kembali pada Islam
Tiga sistem terkandung dalam shalat Shalat yang kita kerjakan merupakan latihan harian dalam mengerapkan
sistem sosial praktis yang menggabungkan antara sisi positif sistem komunis, demokrasi dan diktator
Tak ada alsan untuk terkejut Tidak ada alasan untuk terkejut dengan orientasi kebangkitan Islam ini,
karena Pertama, Ini membuktikan keluhuran dan keunggulan ajaran-ajaran sistem
sosial Islam atas segala ajaran sistem yang dikenal manusia yang diantaranya:
Ukhuwah insaniyah dan menghilangkan semangat kebencian serta fanatisme
Perdamaian Kebebasan Keadilan sosial Kesejahteraan hidup yang mencakup penjelasan tentang kesalahpahaman
terhadap hakikat suhud Keluarga Lapangan kerja dan profesi Ilmu dan kekeliruan orang yang menudih ajaran Islam mendorong
kebodohan dan kemalasan Kedisiplinan dan menjunjung tinggi kewajiban Keshalihan yang mencakup hakikat iman kepada Allah, norma-norma luhur
dan balasan Kedua, membuktikan bahwa seluruh manusia akan menjadi baik jika kaum
muslimin kembali menerapkan agama mereka dengan benar dan ini akan menjadi faktor penunjang paling besar bagi terciptanya kedamaian dunia
Al-Ahzab: 4 Deklarasi persaudaraan antara seluruh manusia dan menggagas ide
universalitas Islam yang lurus mendeklarasikan persaudaraan antara seluruh manusia
dan menganjurkan ajaran persatuan dunia serta menghapus segala bentuk fanatisme. Untuk merealisasikan ajarannya yang mulia dan luhur itu, Islam menempuh segala upaya baik teoritis maupun praktis
Menetapkan kesatuan ras dan garis keturunan Islam menetapkan kesatuan ras dan garis keturunan selurh bangsa Hikmah pembagian manusia menjadi berbangsa-bangsa dan bersuku-suku tidak
lain adalah agar saling mengenal dan bukan saling bertentangan, agar saling menolong bukan saling menjatuhkan, agar bersaing untuk bertakwa dan lebih banyak mengerjakan amal shalih yang akan memberi kontribusi positif kepada masyarakat luas dan individu
Al-Nisa: 1 Menetapkan kesatuan agama Islam menetapkan kesatuan agama dalam prinsip-prinsip umumnya dan syariat
Allah SWT dibangun berdasarkan kaidah-kaidah baku yang mencakup masalah iman, amal shalih dan persaudaraan. Perpecahan dalam agama dan permusuhan yang mengatasnamakan agama adalah perbuatan dosa yang bertentangan dengan pokok-pokok ajaran dan kaidah-kaidahnya. Semua manusia wajib memeluk agama dan bersatu dalam agama. Itulah agama yang lurus dan fitrah Allah yang menjadi dasar penciptaan manusia
Asy-Syura: 13 Asy-Syura: 15 Untuk mewujudkan kesatuan ini, Islam memberi arahan yang sangat menarik.
Setiap muslim wajib beriman kepada semua nabi terdahulu, mempercayai semua Kitab yang diturunkan Allah, menghormati semua syari’at sebelum Islam dan menyanjung seua orang uang beriman dari umat masa lalu
Al-Baqarah: 136-137
Persatuan antara seluruh umat beragama dan orang-orang beriman ini dibangun dengan dua dasar yang jelad dan mudah diterima
Pertama, memandang ajaran Nabi Ibrahim sebagai dasar agama. Tidak ada yang meragukan bahwa Ibrahim adalah moyang tiga Nabi yang risalahnya paling populer, yaitu Musa, Isa dan Muhammas saw.
Kedua, memurnikan agama dari kecenderungan dan nafsu manusiawi dan hanya mengaitkannya kepada Allah semata
Al-Baqarah: 130, 138, 141. Al-Ahzab: 69. Al-Nisa: 171. Ali imran: 45-46. Al-Maidah 75. Ali Imran: 42. Al-Maidah: 44, 46. Ali Imran: 3. Al-Baqarah: 122. Al-Hadid 27. Al-Mumtahanah: 8-9. Al-Ankabut: 46. Al-Baqarah: 62. Al-An’am: 159
Menetapkan kesatuan risalah (kerasulan) Berdasarkan hal ini Nabi Muhammad saw ditunjuk sebagai rasul untuk
skala universal, bukan skala lolal Al-Furqan 1 Saba: 28 Al-Araf: 158 Al-Ahzab: 40 Fushilat: 41-42
Kesatuan ritual Islam adalah agama yang selalu praktis. Tidak hanya menetapkan konsep
teoritis tentang isu kesatuan antar sesama manusia, melainkan juga menjelaskan sarana-sarana penerapannya
Islam mencakup teori dan praktek secara sekaligus karena Islam adalah risalah ishlah yang komprehensif. Karena itu, Islam menetapkan sejumlah ritual dan aturan yang jika diteraokan, maka akan terwujud kesatuan msyarakat dunia dan persaudaraan sejati antara seluruh manusia meskipun berbeda Negara, ras dan warna kulit
Contohnya yatu Kiblat Al-Maidah: 97 Al-Baqarah: 127, 125 Bahasa Arab Al-Sukhruf: 3 Azan Persamaan hak, kewajiban dan bentuk ibadah Persamaan umum adalah semboyan Islam dalam segala bentuk hak,
kewajiban dan ritual ibadah. Semua ras manusia adalah mulia dan lebih unggul dari kebanyakan makhluk
Al-Isra: 70 Fathir: 24 Al-Hujurat: 10 Mentapkan aspek kasih sayang, cinta itsar dan kebaikan Al-Hasyr: 9 Al-baqarah: 195 Al-Kahfi: 30 Al-Nahl: 90 Praktik nilai kemanusiaan tumbuh subur di masyarakat muslim Ali Imran: 103 Kondisi masa kini Para pemimpin dunia telah menggagas ide kemanusiaan universal dan
melahirkan konsep satu dunia yang menyenangkan karena diliputi ketenteraman, keadilan, kebebasa dan keharmonisan
Al-Anbiya: 106-107 Islam adalah agama perdamaian Al-Hajj: 78. Al-Baqarah: 112, 131,. Al-An’am: 71. Al-Qadr: 1-5. Al-Ahzab:
44. Al-Ra’d: 23-24. Al-An’an: 127. Yunus: 25. Al-Hasyr: 23 . Al-Anfal: 61-62. Al-Nisa: 94. Al-Baqarah: 197. Al-Balad: 17-18
Pandangan islam tentang perang Perang adalah sebuah kondisi darurat dalam kehidupan sosial Ketika peperangan dilakukan dengan tujuan menghancurkan agresor,
menghentikan tindakan zalim, membela kebenaran dan mengembalikan hak-hak orang yang dizalimi maka perang tersebut menjadi tindakan terpuji dan berbuah kebaikan, berkah dan kehormatan bagi manusia
Al-Baqarah: 251 Al-Hajj: 40-41 Tujuan-tujuan perang dalam Islam: Pertama: Menolak agresi musuh dan mempertahankan nyawa, keluarga,
harta, negara dan agama Al-Baqarah: 190 Al-Hajj: 39 Al-Nisa: 75 Kedua: Menjamin kebebasan beragama dan keyakinan orang-orang
beriman yang hendak dirusak orang kafir Al-Baqarah: 217, 193 Ketiga: Melindungi dakwah agar sampai kepada masnuai dan mendapat
respon yang jelas dari mereka Saba’: 28 Al-Baqarah: 256
Al-Anfal: 58 Al-Nisa: 74 Al-Taubah: 76 Keempat: Menghukum kelompok yang melanggar penjanjian dan
kelompok yang keluar dari komunitas orang-orang yang beriman yang memberontak terhadap perintah Allah dan menolak hukum keadilan dan perbaikan
Al-Taubah: 12-13 Kelima: Menyelamatkan orang-orang mukmin yang didzalimi di mana saja
dan membela mereka dari orang-orang zalim Al-Anfal: 72 Haram berperang yang dilakukan bukan karena tujuan tersebut Selain untuk tujuan-tujuan yang manusia dan reformasi sejati dalam
bidang materi ataupun non materi, Islam sama sekali tidak membenarkan perang. Hal in tergambar jelas ketika Islam selalu menggandengkan perang atau jihad dengan jalan Allah. Pengharaman ini dijelaskan di dalam al-Quran dan hadits Nabi saw
Al-Nisa: 94. Al-Anfal: 67-68 Mengutamakan dan menganjurkan perdamaian setiap ada peluang Muslim tidak berperang kecuali karena terpaksa melakukannya setelah
habis segala cara damai Al-Anfal: 61
Aspek kasih sayang dan menjaga etika-etika kemanusiaan paling luhur dalam perang
Jika perang tidak mungkin dihindari, seorang muslim menjalaninya dengan mengedepankan norma kasih sayang, kebaikan dan tetap menjaga etika kemanusiaan
Muhammad: 4 Selama berperang, seorang muslim tidak dibolehkan berkhianat,
melanggar, merusak, memusnahkan atau merampas harta benda dan membunuh wanita, anak-anak ataupun orang lanjut usia. Tidak membunuh musuh yang sudah melarikan diri, menghabisi lawan yang terluka dan memutilasi fisik musuh yang tewas. Tidak memperlakukan tawanan dengan buruk, menolak tawaran damai, menyakiti pemuka agama, sengaja memukul wajah dan membunuh bayi.
Memegang teguh janji kesepakan dan syarat Islam sangat memberi perhatian yang sangat besar terhadap gencatan
senjata, perjanjian perdamaian dan menjaganya dengan sangat teliti baik teks maupun konsekuensinya
Al-Nahl: 91-92. AL-Taubah: 4. Al-Isra: 34 Jizayah Jizayah adalah pajak semacam kharaj yang diambil berdasarkan kepala
bukan hasil tanah. Jizyah adalah bayaran karena mendapat suatu kompensasi, yakni perlindungan dan pertahanan atau dibebaskan dari pajak darah dan wajib militer
Islam menetapkan kebijakan jizyah kepada orang non muslim di negara yang ditaklukan dengan kompensasi pasukan muslim akan melindungi, menjaga dan mempertahankan negara mereka. Selain itu, mereka juha dibebaskan danri kerajiban militer.
Sebagai konsekuensinya, bila orang non muslim bergabung dalma pasukan muslim atau ikut mempertahankan negara maka mereka bebas dari jizyah.
Agar selalu siaga dan menunjukkan keberanian saat harus terjun ke medan jihad
Al-Baqarah: 216 Jihad merupakan bentuk taqarub yang paling utama kepada Allah. Tidak
ada yang dibebaskan dari jjihad kecuali orang yang lemah. Al-Taubah: 11 Apakah Islam disebarkan dengan pedang? Salah berdasar fakta sejarah Prang baru diizinkan pada tahun kedua Hijriah, bersamaan dengan
bertambahnya musuh Islam Al-Hajj: 39-40 Sejarah menunjukkan bahwa para sahabat Rasul menaklukkan berbagai
negara dnegan akjlak dan pergaulan yang baik sebelum merebutnya dengan pedang, peralatand an pasukan
Salah berdasar al-Qur’an Al-Baqarah: 256. Al-Kahfi: 29. Al-Taubah: 6 Salah berdasar kaidah Islam Dalam Islam, dasar keimanan adalah berfikir, meneliti dan penerimaan
hati Al-Hujurat: 14 Prinsip dasar jatuhnya hukuman adalah setelah dakwah sampai dengan
baik sehingga menanrik penerimanya untuk menganalisis. Al-Ra’d: 28-29 Apakah Islam agama satu-satunya yang mengajarkan pembelaan
kebenaran dengan pedang? Islam bukan satu-satunya, syariat agama sebelumnya dan ajaran
sesudahnya mengajarkan hal yang sama Ajara Islam tentang perang merupakan ajaran yang paling baik, terperinci,
mengedepankan kasih sayang dna menjunjung perdamaian Al-Maidah: 15-16 Langkah-langkah dan jaminan Islam untuk menjaga perdamaian: Mengagungkan nilai persaudaraan dan menghapus semangat fanatisme Menjelaskan keutamaan perdamaian dan menanamkan semangat
toleransi yang baik
Membatasi ide perang, melarang melampaui batas dalam bentuk apapun, menebar keadilan dan kasih sayang serta menghormati peraturan dan undang-undang termasuk dalam peran itu sendiri
Al-Maidah: 8 Jaminan perlindungan militer Al-Hujurat: 9 Sebandingkan langkah pada pemimpin moder dengan langkah-langkah
Islam? Nyatanya dalam seperempat abad ini bumi diguncang oleh dua peran
yang sangat dahsat dan membumihanguskan segalanya
Sistem Ekonomi
Kondisi perekonomian kita Kekayaan alam Al-Baqarah: 61 Eksploitasi bangsa asing Kekayaan yang melimpah dan kemiskinan yang mencekik Perekonomian yang tidak menentu Menuju Islam Dalam masalah ekonomi, Islam telah meletakkan kaidah-kaidah global yang
sangat prinsip. Apabila memahami dan menerapkannya dengan sempurna maka kita akan mampu menyelesaikan semua problem ekonomi. Dengan sendirinya, kita akan mendapatkan sisi-sisi baik dari berbagai sistem buatan manusia dan menjauhi kejelekannya. Tingkat kesejahteraan akan terangkat dan tidak ada kecemburuan sosial. Dengan demikian, kita telah menemukan jalan terdekat untuk menuju kemakmuran
Sistem ekonomi Islam sangat penting teringkas sebagai berikut: Islam memegang harta yang baik sebagai pilar kehidupan yang harus
dipelihara, diatur dan dimanfaatkan Kewajiban bekerja dan berprofesi bagi setiap orang yang mampu
Islam mewajibkan untuk menguak semua sumber daya alam dan memanfaatkan semua potensi yang tersedia di alam semesta
Islam mengharamkan semua profesi yang tidak terpuji Mendekatkan jarak antara tingkatan sosial yang pada akhirnya menutup jurang
antara si kaya dan si miskin Jaminan sosial bagi setiap warga negara, asuransi bagi kehidupan, dan upaya
untuk menyejahterakan mereka Islam menganjurkan infak pada semua lahan kebaikan, terciptanya kepedulian
sesama warga negara, serta saling menolong dalam kebaikan dan takwa Menjunjung nilai harta dan menghormati hak milik pribadi selama tidak
bertentangan dengan kepentingan umum Mengatur transaksi permodalan dengan undang-undang yang adil dan santun,
serta melakukan pengawasan yang ketat terhadap modal Penegasan terhadap tanggung jawab negara untuk melindungi sistem ini Kemandirian mata uang Mesir Lemahnya pengawasan terhadap keuangan telah mengakibatkan rendahnya nilai
uang itu hingga mencapai batas ketidakberdayaan. Keadaan ini lebih parah lagi dengan membumbungnya biaya hidup dan sulitnya kegiatan ekspor-impor
Nasionalisasi perusahaan Tidak dapat dibenarkan sama sekali jika sumber daya yang ada dimiliki oleh
perusahaan asing yang modal dan keuntungannya sangat besar sementara penduduk pribumi hanya mendapatkan kesengsaraan
Eksploitasi sumber-sumber kekayaan Memanfaatkan sumber daya alam secara cepat dan produktif adalah
usaha yang diwajibkan oleh Islam Fathir: 27-28 Perundistrian Perubahan menuju era industri adalah salah satu ruh Islam, dan Allah
menyukai seorang mukmin yang mempunyai keahlian Saba’: 10-13 Al-Anbiya’: 80 Sistem hak milik di Mesir Perlu mengadakan pembatasan terhadap hak milik perorangan dalam
jumlah besar, dan mengingatkan pemiliknya terhadap hak masyarakat serta tanggung jawabnya terhadap mereka
Penertiban pajak Islam menjadikan penyaluran sakat bersifat sosial kemasyarakatan,
dengan harapan dapat memperbaiki sesuatu yang tidak sanggup diperbaiki oleh perasaan dan simpati seorang manusia. Dengan zakat masyarakat akan menadi suci dan bersih
Al-Taubah: 103 Memerangi riba Pendorong indusutri rumah tangga Menekan kebutuhan sekunder dan memenuhi kebutuhan primer
Khatimah Dari sini kita mengetahui bahwa kita telah disuguhi sebuah sistem
perekonomian yanga tidak menggembirakan, baik secara teori maupun praktik. Sementar itu, ketidak jelasan dan kesembrawutan ini mendatangkan situasi sulit semakin mencekik leher rakyat
Meskipun demikian, kita tidak dapat menyodorkan pemecahan yang spontan. Hal terpenting adalah melihat semua permasalahan ini secara lebih luas dan menyeluruh. Kemudian mengemablikan semuanya kepada asas yang kukuh yang dapat dijadikan sandaran dan acuan utama dalam penyelesaiannya, yaitu sistem Islam.