22
Ringkasan Eksekutif 2012 Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kota Malang 1 I. LATAR BELAKANG Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk di suatu kota dalam beberapa dekade ini, maka pertumbuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat juga akan mengalami peningkatan yang pesat. Hal ini tentu menjadi suatu permasalahan pokok mendasar di kalangan masyarakat. Untuk menanggapi masalah tersebut tentu masyarakat berusaha memperbaiki kondisi permukimannya relatif besar. Akan tetapi karena berbagai keterbatasan dari tingakatan sosial kemasyarakatan, penyelenggaraan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman dan penyediaan tanah serta Prasarana Sarana Umum (PSU) seringkali mengakibatkan kondisi permukiman yang tidak memenuhi syarat. Akibatnya di satu sisi telah berkembang pusat-pusat kegiatan ekonomi namun di sisi lain pertumbuhan kawasan kumuh dan tidak layak huni juga semakin meningkat. Dalam menyikapi kondisi permukiman tersebut, tentu pemerintah berkewajiban dalam menciptakan iklim yang kondusif dalam suatu lingkungan hunian, mengupayakan inovasi-inovasi percepatan pembangunan permukiman dan menjadi operator pembangunan perumahan dan kawasan permukiman. Hal ini juga diatur dalam PP No 38 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Daerah mengisyaratkan bahwa pembangunan perumahan dan kawasan permukiman akan menjadi salah satu urusan wajib yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah. Oleh karena itu, permasalahan mengenai perumahan dijadikan sebagai isu permasalahan yang harus diselesaikan dalam Kabinet Indonesia Bersatu II, bahkan terdapat suatu wacana global mengenai kesepakatan bersama untuk mencapai “Cities without Slum” pada tahun 2020 terkait dengan perbaikan kondisi permukiman saat ini yang harus diselesaikan bersama seiring dengan masalah akibat dampak negatif dari Global Warming. Isu tentang perumahan juga menjadi kesepakatan bersama dalam pencapaian di Millenium Development Goal’s (MDG’s) yang ditargetkan selesai pada tahun 2015 , dimana salah satu aspek yang disoroti adalah terkait dengan perbaikan kondisi lingkungan perumahan dan kawasan permukiman. Selain permasalahan mendasar terkait konsep perumahan di kalangan elit pemerintahan dan institusi pelaksana di daerah, masih banyak kalangan yang belum memiliki gambaran jelas terhadap arah pembangunan perumahan dan kawasan permukiman di wilayah masing-masing berdasarkan masalah dan potensi yang ada. Menyadari bahwa pembangunan perumahan dan kawasan permukiman merupakan kegiatan yang bersifat multi sektor dan hasilnya selain menyentuh salah satu kebutuhan dasar masyarakat, juga mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi. Agar pelaksanaan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman berjalan optimal, tertib dan terorganisasi, perlu disusun suatu skenario penyelenggaraan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman secara umum yang selanjutnya disebut sebagai Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman di Daerah (RP4D). Kedudukan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman di Daerah (RP4D) dalam sistem perencanaan tata ruang wilayah adalah bahwa harus berpedoman pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota yang berlaku. RP4D merupakan rencana detail/penajaman kawasan hunian yang dikaji dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota dan secara ideal perlu disusun di setiap daerah berdasarkan hasil kriteria dan identifikasi pemerintah setempat, terutama pada

Ringkasan Eksekutif 2012 - bappeda.malangkota.go.idbappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · 2013 2018 2023 2028 2033 Klojen 34.769 37.868 41.243 44.918

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ringkasan Eksekutif 2012 - bappeda.malangkota.go.idbappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · 2013 2018 2023 2028 2033 Klojen 34.769 37.868 41.243 44.918

Ringkasan Eksekutif 2012

Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kota Malang 1

I. LATAR BELAKANG

Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk di suatu kota dalam beberapa dekade ini, maka pertumbuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat juga akan mengalami peningkatan yang pesat. Hal ini tentu menjadi suatu permasalahan pokok mendasar di kalangan masyarakat. Untuk menanggapi masalah tersebut tentu masyarakat berusaha memperbaiki kondisi permukimannya relatif besar. Akan tetapi karena berbagai keterbatasan dari tingakatan sosial kemasyarakatan, penyelenggaraan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman dan penyediaan tanah serta Prasarana Sarana Umum (PSU) seringkali mengakibatkan kondisi permukiman yang tidak memenuhi syarat. Akibatnya di satu sisi telah berkembang pusat-pusat kegiatan ekonomi namun di sisi lain pertumbuhan kawasan kumuh dan tidak layak huni juga semakin meningkat.

Dalam menyikapi kondisi permukiman tersebut, tentu pemerintah berkewajiban dalam menciptakan iklim yang kondusif dalam suatu lingkungan hunian, mengupayakan inovasi-inovasi percepatan pembangunan permukiman dan menjadi operator pembangunan perumahan dan kawasan permukiman. Hal ini juga diatur dalam PP No 38 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Daerah mengisyaratkan bahwa pembangunan perumahan dan kawasan permukiman akan menjadi salah satu urusan wajib yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah. Oleh karena itu, permasalahan mengenai perumahan dijadikan sebagai isu permasalahan yang harus diselesaikan dalam Kabinet Indonesia Bersatu II, bahkan terdapat suatu wacana global mengenai kesepakatan bersama untuk mencapai “Cities without Slum” pada tahun 2020 terkait dengan perbaikan kondisi permukiman saat ini yang harus diselesaikan bersama seiring dengan masalah akibat dampak negatif dari Global Warming. Isu tentang perumahan juga menjadi kesepakatan bersama dalam pencapaian di Millenium Development Goal’s (MDG’s) yang ditargetkan selesai pada tahun 2015 , dimana salah satu aspek yang disoroti adalah terkait dengan perbaikan kondisi lingkungan perumahan dan kawasan permukiman.

Selain permasalahan mendasar terkait konsep perumahan di kalangan elit pemerintahan dan institusi pelaksana di daerah, masih banyak kalangan yang belum memiliki gambaran jelas terhadap arah pembangunan perumahan dan kawasan permukiman di wilayah masing-masing berdasarkan masalah dan potensi yang ada. Menyadari bahwa pembangunan perumahan dan kawasan permukiman merupakan kegiatan yang bersifat multi sektor dan hasilnya selain menyentuh salah satu kebutuhan dasar masyarakat, juga mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi. Agar pelaksanaan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman berjalan optimal, tertib dan terorganisasi, perlu disusun suatu skenario penyelenggaraan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman secara umum yang selanjutnya disebut sebagai Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman di Daerah (RP4D). Kedudukan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman di Daerah (RP4D) dalam sistem perencanaan tata ruang wilayah adalah bahwa harus berpedoman pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota yang berlaku. RP4D merupakan rencana detail/penajaman kawasan hunian yang dikaji dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota dan secara ideal perlu disusun di setiap daerah berdasarkan hasil kriteria dan identifikasi pemerintah setempat, terutama pada

Page 2: Ringkasan Eksekutif 2012 - bappeda.malangkota.go.idbappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · 2013 2018 2023 2028 2033 Klojen 34.769 37.868 41.243 44.918

Ringkasan Eksekutif 2012

Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kota Malang 2

daerah yang mempunyai pertumbuhan cepat dan memerlukan pengendalian ketat atau khusus (High Controll Zones).

Kota Malang merupakan salah satu kota di Jawa Timur yang pertumbuhan penduduknya tergolong cepat dalam beberapa tahun terakhir sehingga muncul lokasi-lokasi yang peruntukannya tidak sesuai dengan RTRW sebagai salah satu unsur pemenuhan kebutuhan terutama kawasan-kawasan perumahan dan kawasan permukiman. Selain itu juga dapat mengakibatkan penurunan atau degradasi kualitas lingkungan hunian yang membuat lingkungan perumahan dan kawasan permukiman menjadi tak layak huni. Mempertimbangkan hal di atas maka dalam pembangunan perumahan dan kawasan permukiman di Kota Malang dibutuhkan acuan pembangunan yaitu penyusunan RP4D. Dengan adanya dokumen RP4D, diharapkan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman di Kota Malang dapat lebih bermanfaat dan komperehensif serta berkelanjutan sehingga hasilnya terukur dan mudah diketahui kemajuan yang dicapai serta masalah yang harus dihadapi.

II. DASAR HUKUM

Dasar hukum yang dipergunakan dalam Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kota Malang adalah sebagai berikut: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok

Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043);

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 4421);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188);

8. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5252);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);

Page 3: Ringkasan Eksekutif 2012 - bappeda.malangkota.go.idbappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · 2013 2018 2023 2028 2033 Klojen 34.769 37.868 41.243 44.918

Ringkasan Eksekutif 2012

Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kota Malang 3

12. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 22 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota);

13. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 16 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembiayaan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah Provinsi/Kota;

14. Peraturan Menteri Perumahan rakyat Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman dengan Hunian Berimbang;

15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2006 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Prapinsi Jawa Timur (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2006 Nomor 2 Seri E);

16. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pengelolaan Pertamanan Kota dan Dekorasi Kota (Lembaran Daerah Kota Malang Tahun 2003 Nomor 1 Seri E);

17. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Pemakaman (Lembaran Daerah Kota Malang Tahun 2006 Nomor 1 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kota Malang Nomor 32);

18. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 4 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan dan Retribusi Ijin Lokasi (Lembaran Daerah Kota Malang Tahun 2007 Nomor 3 Seri C, Tambahan Lembaran Daerah Kota Malang Nomor 43);

19. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005 - 2025 (Lembaran Daerah Kota Malang Tahun 2010 Nomor 2 Seri E);

20. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 7 Tahun 2010 tentang Analisis Dampak Lalu Lintas (Lembaran Daerah Kota Malang Tahun 2010 Nomor 4 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kota Malang Nomor 4);

21. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Sampah (Lembaran Daerah Kota Malang Tahun 2010 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kota Malang Nomor 7); dan

22. Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang Tahun 2010 - 2030 (Lembaran Daerah Kota Malang Tahun 2011 Nomor 1 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kota Malang Nomor 4).

III. ISSUE-ISSUE STRATEGIS WILAYAH PERENCANAAN Issue-issue strategis yang terdapat di wilayah perencanaan antara lain :

Adanya backlog yang terdapat di masing-masing kecamatan di Kota Malang. Backlog terjadi karena jumlah ketersediaan rumah yang tidak sebanding dengan banyaknya rumah tangga;

Adanya permukiman kumuh yang terdapat di Kelurahan Sukoharjo (Kecamatan Klojen), Kelurahan Tanjungrejo dan Kelurahan Ciptomulyo (Kecamatan Sukun), Kelurahan Jodipan dan Kelurahan Polehan (Kecamatan Blimbing), Kelurahan Lowokwaru Kecamatan Lowokwaru serta Kelurahan Mergosono dan Kelurahan Kotalama (Kecamatan Kedungkandang);

Adanya permukiman di sekitar bantaran sungai yang terdapat di Kelurahan Rampalcelaket, Kelurahan Penanggungan, Kelurahan Kasin, Kelurahan Kiduldalem, Kelurahan Oro-Oro Dowo, Kelurahan Samaan dan Kelurahan Bareng (Kecamatan Klojen), Kelurahan Jodipan, Kelurahan Polehan, Kelurahan Arjosari, Kelurahan Balearjosari dan Kelurahan Bunulrejo (Kecamatan Blimbing), Kelurahan Ketawanggede, Kelurahan Tlogomas dan Kelurahan Merjosari (Kecamatan Lowokwaru), Kelurahan Bandulan, Kelurahan Mulyorejo, Kelurahan Gadang, Kelurahan Sukun, Kelurahan Kebonsari, Kelurahan Pisang Candi dan Kelurahan Tanjungrejo (Kecamatan Sukun) serta Kelurahan Kotalama dan Kelurahan Mergosono (Kecamatan Kedungkandang);

Adanya permukiman di sekitar rel kereta api yang terdapat di Kelurahan Sukoharjo, Kelurahan Rampalcelaket dan Kelurahan Klojen (Kecamatan Klojen), Kelurahan Polowijen, Kelurahan Purwodadi, Kelurahan Blimbing dan Kelurahan

Page 4: Ringkasan Eksekutif 2012 - bappeda.malangkota.go.idbappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · 2013 2018 2023 2028 2033 Klojen 34.769 37.868 41.243 44.918

Ringkasan Eksekutif 2012

Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kota Malang 4

Jodipan (Kecamatan Blimbing), Kelurahan Ciptomulyo (Kecamatan Sukun) serta Kelurahan Kotalama dan Kelurahan Mergosono (Kecamatan Kedungkandang); dan

Permasalahan PSU yang terdapat di perumahan dan kawasan permukiman antara lain permasalahan jaringan jalan, jaringan saluran pembuangan limbah, jaringan saluran pembuangan drainase, persampahan, air bersih, telepon, transportasi dan PJU.

IV. RENCANA KEBUTUHAN RUMAH BERDASARKAN PERTUMBUHAN RUMAH TANGGA/KK

Jumlah KK di Kota Malang Tahun 2007-2011

Kecamatan

Jumlah KK

2007 2008 2009 2010 2011

Klojen 32.324 35.328 30.925 36.458 33.602

Blimbing 42.863 39.448 48.669 44.937 45.399

Lowokwaru 43.084 45.146 43.289 47.317 42.991

Sukun 43.640 44.137 49.181 46.250 49.694

Kedungkandang 42.625 44.168 47.636 44.862 48.273

Jumlah 204.536 208.227 219.700 219.824 219.959

Sumber : Hasil Rencana, 2012

Jumlah KK di Kota Malang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yaitu dari 204.536 KK menjadi 219.959 KK.Tahun 2011 jumlah KK terbanyak terdapat di Kecamatan Sukun sebesar 49.694 KK dan terkecil terdapat di Kecamatan Klojen sebesar 33.602 KK.

Proyeksi Jumlah KK di Kota Malang Tahun 2013-2033

Kecamatan

Proyeksi JumlahKK

2013 2018 2023 2028 2033

Klojen 34.769 37.868 41.243 44.918 48.921

Blimbing 47.411 52.840 58.891 65.634 73.150

Lowokwaru 43.171 43.623 44.080 44.542 45.009

Sukun 53.247 63.282 75.208 89.382 106.226

Kedungkandang 51.524 60.644 71.377 84.011 98.880

Jumlah 228.209 250.213 274.339 300.791 329.793

Sumber : Hasil Rencana, 2012

Dari tabel di atas diketahui pada tahun akhir perencanaan yaitu tahun 2033 proyeksi jumlah KK terbanyak terdapat di Kecamatan Sukun sebesar 106.226 KK dan terkecil terdapat di Kecamatan Lowokwaru sebesar 45.009 KK.

Page 5: Ringkasan Eksekutif 2012 - bappeda.malangkota.go.idbappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · 2013 2018 2023 2028 2033 Klojen 34.769 37.868 41.243 44.918

Ringkasan Eksekutif 2012

Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kota Malang 5

Backlog merupakan kesejangan antara jumlah rumah yang terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan oleh penduduk. Backlog terjadi karena jumlah ketersediaan rumah yang tidak sebanding dengan banyaknya rumah tangga. Backlog didapat dari banyaknya rumah tangga dikurangi jumlah bangunan rumah yang ada. Proyeksi backlog di Kota Malang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Proyeksi Backlog di Kota Malang Tahun 2013-2033

Kecamatan Jumlah Bangunan Proyeksi Jumlah KK Proyeksi Backlog

2013 2018 2023 2028 2033 2013 2018 2023 2028 2033

Klojen 30.254 34.769 37.868 41.243 44.918 48.921 4.515 7.614 10.989 14.664 18.667

Blimbing 34.312 47.411 52.840 58.891 65.634 73.150 17.157 22.586 28.637 35.380 42.896

Lowokwaru 28.689 43.171 43.623 44.080 44.542 45.009 12.917 13.369 13.826 14.288 14.755

Sukun 38.857 53.247 63.282 75.208 89.382 106.226 22.993 33.028 44.954 59.128 75.972

Kedungkandang 57.230 51.524 60.644 71.377 84.011 98.880 21.270 30.390 41.123 53.757 68.626

Jumlah 189.342 230.122 258.257 290.799 328.487 372.186 78.852 106.987 139.529 177.217 220.916

Sumber : Hasil Rencana, 2012

Dari tabel di atas diketahui backlog pada tahun 2033 sebesar 220.916 KK dan backlog tertinggi terdapat di Kecamatan Sukun sebesar 75.972 KK dan terendah terdapat di Kecamatan Lowokwaru sebesar 14.755 KK.

Setelah dihitung proyeksi backlog tahap selanjutnya adalah menghitung kebutuhan rumah dalam proporsi rumah berimbang yaitu 1:2:3 maksudnya 1 untuk tipe besar, 2 tipe sedang dan 3 tipe kecil. Proyeksi kebutuhan rumah dalam proporsi rumah berimbang (1:2:3) di Kota Malang Tahun 2013-2033 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 6: Ringkasan Eksekutif 2012 - bappeda.malangkota.go.idbappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · 2013 2018 2023 2028 2033 Klojen 34.769 37.868 41.243 44.918

Ringkasan Eksekutif 2012

Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kota Malang 6

Proyeksi Kebutuhan Rumah Dalam Proporsi Rumah Berimbang (1:2:3) di Kota Malang Tahun 2013-2033

Kecamatan

Tahun 2013 Tahun 2018 Tahun 2023

Tipe Besar Tipe Sedang Tipe Kecil Tipe Besar Tipe Sedang Tipe Kecil Tipe Besar Tipe Sedang Tipe Kecil

Klojen 753 1.505 2.258 1.269 2.538 3.807 1.831 3.663 5.494

Blimbing 1.052 2.103 3.155 1.957 3.913 5.870 2.965 5.930 8.895

Lowokwaru 290 580 870 366 731 1.097 442 883 1.325

Sukun 0 0 0 983 1.966 2.949 2.971 5.941 8.912

Kedungkandang 0 0 0 0 0 0 1.234 2.468 3.703

Jumlah 2.094 4.189 6.283 4.019 8.038 12.058 9.443 18.886 28.329

Sumber : Hasil Rencana, 2012

Lanjutan

Kecamatan

Tahun 2028 Tahun 2032

Tipe Besar Tipe Sedang Tipe Kecil Tipe Besar Tipe Sedang Tipe Kecil

Klojen 2.444 4.888 7.332 3.111 6.222 9.334

Blimbing 4.089 8.178 12.267 5.341 10.683 16.024

Lowokwaru 519 1.037 1.556 597 1.193 1.790

Sukun 5.333 10.666 15.998 8.140 16.280 24.421

Kedungkandang 3.340 6.680 10.019 5.818 11.636 17.454

Jumlah 15.724 31.448 47.173 23.007 46.015 69.022

Sumber : Hasil Rencana, 2012

Page 7: Ringkasan Eksekutif 2012 - bappeda.malangkota.go.idbappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · 2013 2018 2023 2028 2033 Klojen 34.769 37.868 41.243 44.918

Ringkasan Eksekutif 2012

Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kota Malang 7

V. PENAMAAN CLUSTER 5.1 Perumahan Formal A. Cluster A (Perumahan Eksklusif) Pembagian Cluster A antara lain :

Cluster A1 adalah Perumahan Bukit Cemara Tidar yang terdapat di Kelurahan Karang Besuki, Kecamatan Sukun;

Cluster A2 adalah Perumahan Bukit dan Istana Dieng yang terdapat di Kelurahan Pisang Candi dan Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun;

Cluster A3 adalah Perumahan Permata Jingga yang terdapat di Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru;

Cluster A4 adalah Perumahan Griyashanta Eksklusif yang terdapat di Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru;

Cluster A5 adalah Perumahan Istana Gajayana yang terdapat di Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru;

Cluster A6 adalah Perumahan Permata Hijau yang terdapat di Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru;

Cluster A7 adalah Perumahan Pondok Blimbing Indah yang terdapat di Kelurahan Purwodadi, Kelurahan Polowijen dan Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing;

Cluster A8 adalah Perumahan River Side yang terdapat di Kelurahan Balearjosari, Kecamatan Blimbing;

Cluster A9 adalah Perumahan Puncak Buring Indah yang terdapat di Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang;

Cluster A10 adalah Perumahan Casablanca yang terdapat di Kelurahan Cemorokandang, Kecamatan Kedungkandang;

Cluster A11 adalah Perumahan De Rumah yang terdapat di Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen; dan

Cluster A12 adalah Perumahan Ijen Nirwana Residence yang terdapat di Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen.

B. Cluster B (Perumahan Kaveling Campuran) Pembagian Cluster B antara lain :

Cluster B1 adalah Perumahan Tidar yang terdapat di Kelurahan Karang Besuki, Kecamatan Sukun;

Cluster B2 adalah Perumahan Sigura-Gura yang terdapat di Kelurahan Karang Besuki, Kecamatan Sukun;

Cluster B3 adalah Perumahan Bandulan Permai yang terdapat di Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun;

Cluster B4 adalah Perumahan Bandulan yang terdapat di Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun;

Cluster B5 adalah Perumahan Sukun Pondok Indah yang terdapat di Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun;

Cluster B6 adalah Perumahan Janti Regency yang terdapat di Kelurahan Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun;

Cluster B7 adalah Perumahan Gadang Residence yang terdapat di Kelurahan Gadang, Kecamatan Sukun;

Cluster B8 adalah Perumahan Gadang Sakinah yang terdapat di Kelurahan Gadang, Kecamatan Sukun;

Cluster B9 adalah Perumahan Delta Dieng yang terdapat di Kelurahan Pisang Candi, Kecamatan Sukun;

Cluster B10 adalah Perumahan Sun Flower yang terdapat di Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun;

Cluster B11 adalah Perumahan Hill Park yang terdapat di Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun;

Cluster B12 adalah Perumahan Mulyorejo Mandiri yang terdapat di Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun;

Page 8: Ringkasan Eksekutif 2012 - bappeda.malangkota.go.idbappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · 2013 2018 2023 2028 2033 Klojen 34.769 37.868 41.243 44.918

Ringkasan Eksekutif 2012

Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kota Malang 8

Cluster B13 adalah Perumahan Griyo Muslim yang terdapat di Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun;

Cluster B14 adalah Perumahan Graha Kartika yang terdapat di Kelurahan Bakalankrajan, Kecamatan Sukun;

Cluster B15 adalah Perumahan Puri Kartika Asri yang terdapat di Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang;

Cluster B16 adalah Perumahan Puri Cempaka Putih yang terdapat di Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang;

Cluster B17 adalah Perumahan Telaga Permai yang terdapat di Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang;

Cluster B18 adalah Perumahan Griya Kota Asri yang terdapat di Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang;

Cluster B19 adalah Perumahan Dirgantara Permai yang terdapat di Kelurahan Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang;

Cluster B20 adalah Perumahan Sawojajar yang terdapat di Kelurahan Sawojajar dan Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang;

Cluster B21 adalah Perumahan Villa Gunung Buring yang terdapat di Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang;

Cluster B22 adalah Perumahan Oma View yang terdapat di Kelurahan Cemorokandang, Kecamatan Kedungkandang;

Cluster B23 adalah Perumahan Asabri Bumiayi Indah yang terdapat di Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang;

Cluster B24 adalah Perumahan Jalan Kalimantan yang terdapat di Kelurahan Kasin, Kecamatan Klojen;

Cluster B25 adalah Perumahan Wilis Indah yang terdapat di Kelurahan Gadingkasri, Kecamatan Klojen;

Cluster B26 adalah Perumahan Karanglo Indah yang terdapat di Kelurahan Balearjosari, Kecamatan Blimbing;

Cluster B27 adalah Perumahan Pondok Indah Estate yang terdapat di Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing;

Cluster B28 adalah Perumahan Sulfat Agung yang terdapat di Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing;

Cluster B29 adalah Perumahan Taman Sulfat yang terdapat di Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing;

Cluster B30 adalah Perumahan Srikandi yang terdapat di Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang;

Cluster B31 adalah Perumahan Asabri yang terdapat di Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang;

Cluster B32 adalah Perumahan Villa Bukit Tidar yang terdapat di Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru;

Cluster B33 adalah Perumahan Joyogrand yang terdapat di Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru;

Cluster B34 adalah Perumahan Batu Permata yang terdapat di Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru;

Cluster B35 adalah Perumahan Telaga Permai yang terdapat di Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru;

Cluster B36 adalah Perumahan Tata Surya yang terdapat di Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru;

Cluster B37 adalah Perumahan Bukit Cemara Tujuh yang terdapat di Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru;

Cluster B38 adalah Perumahan Bumi Tunggulwulung Indah yang terdapat di Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru;

Cluster B39 adalah Perumahan Graha Dewata yang terdapat di Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru;

Cluster B40 adalah Perumahan Griya Sejahtera II yang terdapat di Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru;

Page 9: Ringkasan Eksekutif 2012 - bappeda.malangkota.go.idbappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · 2013 2018 2023 2028 2033 Klojen 34.769 37.868 41.243 44.918

Ringkasan Eksekutif 2012

Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kota Malang 9

Cluster B41 adalah Perumahan Tasikmadu Permai yang terdapat di Kelurahan Tasikmadu, Kecamatan Lowokwaru;

Cluster B42 adalah Perumahan Puri Kartika yang terdapat di Kelurahan Tasikmadu, Kecamatan Lowokwaru;

Cluster B43 adalah Perumahan Taman Borobudur yang terdapat di Kelurahan Lowokwaru, Kecamatan Lowokwaru;

Cluster B44 adalah Perumahan Simpang Borobudur yang terdapat di Kelurahan Lowokwaru, Kecamatan Lowokwaru;

Cluster B45 adalah Perumahan Golden Palma Estate yang terdapat di Kelurahan Jatimulyo Kecamatan Lowokwaru;

Cluster B46 adalah Perumahan Griyashanta yang terdapat di Kelurahan, Jatimulyo Kecamatan Lowokwaru;

Cluster B47 adalah Perumahan Kapi Residence yang terdapat di Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru;

Cluster B48 adalah Perumahan Bantaran Indah yang terdapat di Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru;

Cluster B49 adalah Perumahan ABM Permai yang terdapat di Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru;

Cluster B50 adalah Perumahan Taman Indah Sukarno Hatta yang terdapat di Kelurahan Karang Besuki, Kecamatan Sukun;

Cluster B51 adalah Perumahan Sukarno Hatta Indah yang terdapat di Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru; dan

Cluster B52 adalah Perumahan Pondok Alam Sigura-Gura yang terdapat di Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Lowokwaru.

5.2 Perumahan Non Formal A. Cluster C (Perkampungan Kaveling Besar)

Cluster C merupakan kawasan perumahan non formal yang awalnya merupakan lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi kawasan perumahan dengan tipe kaveling rumah termasuk golongan besar dan kemudian dengan bertambahnya jumlah penduduk di kawasan tersebut, maka perumahan terus terus bertambah padat namun kaveling yang dibangun tetap konsisten seperti konsep pembangunan kaveling semula. Pengelolaan kawasan perumahan tersebut saat awal pembangunan dikelola oleh developer, namun seiring berjalannya waktu dimana kaveling telah terjual semua akhirnya dikelola oleh masyarakat setempat/ masyarakat perumahan tersebut. Pembagian Cluster C antara lain :

Cluster C1 meliputi Jalan Teluk Pacitan, Jalan Teluk Etna, Jalan Teluk Bayur, Jalan Teluk Cendrawasih, Jalan Teluk Pelabuhan Ratu, Jalan Teluk Parigi, Jalan Teluk Penanjung dan lain sebagainya yang terdapat di Kelurahan Balearjosari, Kecamatan Blimbing; dan

Cluster C2 meliputi Jalan Taman Indragiri, Jalan Citandui, Jalan Ciujung, Jalan Cipunagara, Jalan Ciwulan dan lain sebagainya yang terdapat di Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing.

B. Cluster D (Perkampungan Tertata) Cluster D merupakan kawasan perumahan non formal dengan kaveling

perkampungan tertata. Definisi perkampungan tertata yaitu perumahan yang dikembangkan secara individu oleh masyarakat akan tetapi lahan yang dibangun untuk perumahan sudah berbentuk kapling-kapling tanah dengan tipe kapling sedang. Perumahan di Cluster B mempunyai tingkat kepadatan bangunan sedang serta terdapat pengaturan garis sempadan bangunan yang sama. Pembagian Cluster D antara lain :

Cluster D1 terdapat di Jalan Plaosan Barat dan Jalan Plaosan Timur Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing.

Cluster D2 terdapat di sepanjang Jalan Ikan Cakalang, Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing. Kawasan perumahan non formal yang terdapat di Cluster ini tidak hanya terdapat di jalan berhierarki lingkungan, namun juga di jalan lokal sekunder.

Page 10: Ringkasan Eksekutif 2012 - bappeda.malangkota.go.idbappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · 2013 2018 2023 2028 2033 Klojen 34.769 37.868 41.243 44.918

Ringkasan Eksekutif 2012

Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kota Malang 10

Cluster D3 terdapat di sepanjang Jalan Candi Trowulan, Jalan Candi Renggo, Jalan Candi Saptoargo, Jalan Candi Sewu dan Jalan Candi Panataran yang terdapat di Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru serta di Jalan Candi Bajang Ratu yang terdapat di Kecamatan Blimbing.

Cluster D4 terdapat di sepanjang Jalan Candi Mendut Selatan dan Jalan Papa Kuning, Jalan Papa Ungu, Jalan Papa Merah, Jalan Papa Hijau serta di Jalan Papa Biru yang terdapat di Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru.

Cluster D5 terdapat di sepanjang Jalan Bantaran Barat I, II, III, IV dan V serta di Jalan Bantaran Terusan yang terdapat di Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru.

Cluster D6 terdapat di sepanjang Jalan Bunga Kopi, Jalan Bunga Pinangsia, Jalan Bunga Karet, Jalan Bunga Widara, Jalan Bunga Panili, Jalan Bunga Lada, Jalan Bunga Raflesia, Jalan Bunga Kadaka, Jalan Bunga Raflesia, Jalan Bunga Kaktus, Jalan Sri Rahayu, Jalan Pacar Air, Jalan Tapak Liman, Jalan Tapak Doro, Jalan Tapak Siring, Jalan Tapak Jalak yang terdapat di Kelurahan Tulusrejo dan Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru.

Cluster D7 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster D7 terletak di jalan lingkungan antara lain di Jalan Topaz, Jalan Yakult, Jalan Kecubung, Jalan Kalimaya dan Jalan Koral. Untuk Cluster D7 yang terletak di jalan lokal sekunder yaitu di Jalan Simpang Batu Permata yang terdapat di Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru.

Cluster D8 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster D8 yang terletak di jalan lingkungan antara lain di Jalan Mojokerto, Jalan Jember, Jalan Lumajang, Jalan Gresik, Jalan Kediri dan lain sebagainya. Untuk Cluster D8 yang terletak di jalan lokal sekunder yaitu di Jalan Jombang.

Cluster D9 terletak di jalan buah-buahan, seperti Jalan Buah Manggis, Jalan Kedondong, Jalan Jeruk, Jalan Juwet, Jalan Mangga, Jalan Semangka, Jalan Nangka, Jalan Klengkeng, Jalan Delima, Jalan Strowbery, Jalan Duku dan Jalan Rukem yang terdapat di Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen.

Cluster D10 yang terletak di Jalan Bareng yang terletak dalam gang di Kelurahan Bareng, Kecamatan Bareng.

Cluster D11 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster D11 yang terletak di jalan lingkungan antara lain di Jalan R.A. Kartini dalam gang, Jalan Diponegoro dalam gang, dan Jalan Setiabudi. Untuk Cluster D11 yang terletak di jalan lokal sekunder yaitu Jalan Dr. Cipto dan Jalan Sudirman Utara yang terdapat di Kelurahan Klojen, Kecamatan Klojen.

Cluster D12 yang terletak di Jalan Sonokeling dalam gang dan Jalan Beringin dalam gang yang terdapat di Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun.

Cluster D13 yang terletak di Jalan Sapudi, Jalan Kangean, Jalan Bawean, Jalan Sulawesi, Jalan Buton, Jalan Andalas, Jalan Ketapang, Jalan Genteng dan Jalan Puteran yang terdapat di Kelurahan Kasin, Kecamatan Klojen.

Cluster D14 yang terletak di Jalan Mega Mendung, Jalan Taman Agung, Jalan Bukit Barisan, Jalan Puncak Jaya, Jalan Krakatau, Jalan Simpang Taman Agung, Jalan Rajabasa, Jalan Leuser, Jalan Sibayak dan Jalan Singgalang yang terdapat di Kelurahan Pisang Candi, Kecamatan Sukun.

Cluster D15 yang terletak jalan buah-buahan, seperti Jalan Buah Manggis, Jalan Kedondong, Jalan Jeruk, Jalan Juwet, Jalan Mangga, Jalan Semangka, Jalan Nangka, Jalan Klengkeng, Jalan Delima, Jalan Strowbery, Jalan Duku dan Jalan Rukem yang terdapat di Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun.

Cluster D16 yang terletak di jalan burung-burungan, seperti Jalan Burung Jalak, Jalan Kepodang, Jalan Parkit Utara, Jalan Perkutut Utara, Jalan Cucakrawa, Jalan Branjangan, Jalan Kolibri, Jalan Larvo, Jalan Walet, Jalan Sriti, Jalan Gemak, Jalan Bido, Jalan Parkit Selatan, Jalan Rajawali, Jalan Cendrawasih, Jalan Cangak, Jalan Mliwis Timur, Jalan Mliwis Barat, Jalan Pelatuk, Jalan Merak Selatan, Jalan Kutilang Barat, Jalan Kutilang Timur, Jalan Prenjak Barat, Jalan

Page 11: Ringkasan Eksekutif 2012 - bappeda.malangkota.go.idbappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · 2013 2018 2023 2028 2033 Klojen 34.769 37.868 41.243 44.918

Ringkasan Eksekutif 2012

Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kota Malang 11

Prenjak Timur dan lain sebagainya yang terdapat di Kelurahan Sukun Kecamatan Sukun.

Cluster D17 yang terletak di Jalan Tanjung Putra Yudha yang terdapat di Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun.

Cluster D18 yang terletak di Jalan Sungai Amprong, Jalan Bango, Jalan Konto, Jalan Bedadung, Jalan Bondoyudho, Jalan Lekso, Jalan Setar, Jalan Metro, Jalan Lahor, Jalan Simpan, Jalan Lekso, Jalan Grandulu, Jalan Banyuputih, Jalan Pandanlaras yang terdapat di Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing.

Cluster D19 yang terletak di Jalan Simpang Ranugrati, Jalan Simpang Ranugrati dalam dan Jalan Sawojajar dalam gang yang terdapat di Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang.

Cluster D20 meliputi Jalan Banten, Jalan Cilegon, Jalan Pandeglang, Jalan Serang, Jalan Banten, Jalan Anyer, Jalan Tangerang dan Jalan Rangaskbitung.

C. Cluster E (Perkampungan Dalam Gang) Cluster E merupakan merupakan perumahan kampung kota yang kondisinya

sudah tumbuh menjadi permukiman yang padat, baik itu kepadatan bangunannya maupun jumlah penduduknya. Pada kawasan perumahan di Cluster C, kualitas lingkungan sudah mulai mengalami penurunan karena kurang memadainya jumlah sarana dan prasarana yang tersedia dibanding jumlah penduduk yang membutuhkan dan lahan yang tersedia. Pembagian Cluster E antara lain :

Cluster E1 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder . Cluster E1 yang terletak di jalan dengan hierarki lokal sekunder antara lain Jalan Ikan Gurami, Jalan Ikan Kakap dan Jalan Ikan Tombro. Untuk Cluster E1 yang terdapat di jalan lingkungan antara lain Jalan Ikan Gurami, Jalan Ikan Kakap dan Jalan Ikan Tombro dalam gang yang terdapat di Kelurahan Tunjungsekar, Kecamatan Lowokwaru.

Cluster E2 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder . Cluster E2 yang terletak di jalan dengan hierarki lokal sekunder seperti Jalan KH. Yusuf dan Jalan Simpang Yusuf. Cluster E2 yang terletak di jalan lingkungan yaitu Jalan K.H. Yusuf dalam gang. Cluster E2 terdapat di Kelurahan Tasikmadu, Kecamatan Lowokwaru.

Cluster E3 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster E3 yang terletak di jalan dengan hierarki lokal sekunder seperti Jalan Akordion dan Jalan Akordion Barat. Cluster E3 yang terletak di jalan lingkungan yaitu Jalan Simpang Akordion, Jalan Akordion dan Jalan Akordion Barat dalam gang. Cluster E3 terdapat di Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru.

Cluster E4 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster E4 yang terletak di jalan dengan hierarki lokal sekunder yaitu di Jalan Vinolia. Cluster E4 yang terletak di jalan lingkungan yaitu Jalan Vinolia dalam gang. Cluster E5 terdapat di Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru.

Cluster E5 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster E5 yang terletak di jalan dengan hierarki lokal sekunder seperti Jalan Saxophone, Jalan Piano, Jalan Rebab, Jalan Bylira, Jalan Sasando, Jalan Saxophone, Jalan Organ dan Jalan Arumba. Cluster E5 yang terletak di jalan lingkungan yaitu Jalan Piano, Jalan Rebab, Jalan ylira, Jalan Sasando, Jalan Organ dan Jalan Arumba dalam gang. Cluster E4 terdapat di Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru.

Cluster E6 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster E6 yang terletak di jalan dengan hierarki lokal sekunder yaitu di Jalan Tlogosari, Jalan Tlogoagung dan Jalan Tlogojoyo. Cluster E6 yang terletak di jalan dengan hierarki lingkungan antara lain di Jalan Tlogosari, Jalan Tlogoagung dan Jalan Tlogojoyo dalam gang yang terdapat di Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru.

Cluster E7 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster E7 yang terletak di jalan dengan hierarki lokal sekunder yaitu di Jalan Joyoutomo, Jalan Joyosari dan Jalan Joyo pranoto. Cluster E7 yang

Page 12: Ringkasan Eksekutif 2012 - bappeda.malangkota.go.idbappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · 2013 2018 2023 2028 2033 Klojen 34.769 37.868 41.243 44.918

Ringkasan Eksekutif 2012

Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kota Malang 12

terletak di jalan dengan hierarki lingkungan antara lain di Jalan Joyoutomo, Jalan Joyosari, Jalan Joyo Pranoto dalam gang dan Jalan Joyo Tamansari yang terdapat di Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru.

Cluster E8 terletak di Jalan Mertojoyo dalam gang yang terdapat di Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru.

Cluster E9 terletak di Jalan Gajayana dalam gang yang terdapat di Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru.

Cluster E10 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster E10 yang terletak di jalan dengan hierarki lokal sekunder yaitu di Jalan Watu Gong, Jalan Watu Mujur, Jalan Kersentono, Jalan Kertowaluyo dan Jalan Kertoraharjo. Cluster E10 yang terletak di jalan dengan hierarki lingkungan antara lain di Jalan Watumujur dalam gang, Jalan Kertosariro, Jalan Kertorahayu, Jalan Kertosari, Jalan Kertoasri dan Jalan Kertoleksono yang terdapat di Kelurahan Ketawanggede, Kecamatan Lowokwaru.

Cluster E11 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster E11 yang terletak di jalan dengan hierarki lokal sekunder yaitu di Jalan Pisang Kipas. Cluster E11 yang terletak di jalan dengan hierarki lingkungan antara lain di Jalan Pisang Kipas Dalam, Jalan Bunga Kertas, Jalan Bunga Remajang, Jalan Kembang Turi dan Jalan Simpang Menjangan.

Cluster E12 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster E12 yang terletak di jalan dengan hierarki lokal sekunder yaitu di Jalan Kendalsari dan Jalan Kendalsari Barat. Cluster E12 yang terletak di jalan dengan hierarki lingkungan antara lain di Jalan Kendalsari dalam gang yang terdapat di Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru.

Cluster E13 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster E13 yang terletak di jalan dengan hierarki lokal sekunder yaitu di Jalan Sudimoro dan Jalan Terusan Sudimoro. Cluster E13 yang terletak di jalan dengan hierarki lingkungan antara lain di Jalan Sudimoro dalam gang yang terdapat di Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru.

Cluster E14 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster E14 yang terletak di jalan dengan hierarki lokal sekunder yaitu di Jalan Simpang Borobudur dan Jalan Terusan Simpang Borobudur. Cluster E14 yang terletak di jalan dengan hierarki lingkungan antara lain di Jalan Sudimoro dalam gang yang terdapat di Kelurahan Tunjungsekar, Kecamatan Lowokwaru.

Cluster E15 terletak di Jalan Kedawung dalam gang, Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru.

Cluster E16 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster E16 yang terletak di jalan dengan hierarki lokal sekunder yaitu di Jalan Candi Sari Utara, Jalan Candi Badut dan Jalan Candi Bima. Cluster E16 yang terletak di jalan dengan hierarki lingkungan antara lain di Jalan Candi Bima dalam gang yang terdapat di Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru.

Cluster E17 terletak di Jalan Kalpataru dalam gang yang terdapat di Kelurahan Tulusrejo dan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru.

Cluster E18 terletak di Jalan Sumbersari dalam gang yang terdapat di Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Lowokwaru.

Cluster E19 terletak di Jalan Candi dalam gang yang terdapat di Kelurahan Karang Besuki, Kecamatan Sukun.

Cluster E20 terletak di jalan dengan lokal sekunder antara lain Jalan Tebo Selatan, Jalan Muhammad Juki dan Jalan Cindelaras yang terdapat di Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun.

Cluster E21 terletak di Jalan Bandulan dalam gang yang terdapat di Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun.

Cluster E22 terletak di Jalan Kemantren dalam gang yang terdapat di Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun.

Cluster E23 terletak di Jalan Kelayatan dalam gang yang terdapat di Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun.

Page 13: Ringkasan Eksekutif 2012 - bappeda.malangkota.go.idbappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · 2013 2018 2023 2028 2033 Klojen 34.769 37.868 41.243 44.918

Ringkasan Eksekutif 2012

Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kota Malang 13

Cluster E24 terletak di Jalan Keben dalam gang yang terdapat di Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun.

Cluster E25 terletak di Jalan Kebonsari dalam gang yang terdapat di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sukun.

Cluster E26 terletak di Jalan Sasuit Tubun dalam gang yang terdapat di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sukun.

Cluster E27 terletak di Jalan Gadang dalam gang yang terdapat di Kelurahan Gadang, Kecamatan Sukun.

Cluster E28 terletak di Jalan Ngantang dan Jalan Kaliuang Barat dalam gang yang terdapat di Kelurahan Samaan, Kecamatan Klojen.

Cluster E29 terletak di Jalan Brigjen Katamso dalam gang yang terdapat di Kelurahan Kasin, Kecamatan Klojen.

Cluster E30 terletak di Jalan Bareng Raya dan Jalan Bareng Tengah dalam gang yang terdapat di Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen.

Cluster E31 terletak di Jalan Hasyim Ashari, Jalan Kauman, Jalan Arif Rahman Hakim dalam gang serta Jalan Kauman Dalam yang terdapat di Kelurahan Kauman, Kecamatan Klojen.

Cluster E33 terletak di Jalan Sumpil dalam gang yang terdapat di Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing.

Cluster E34 terletak di Jalan Polowijen dalam gang yang terdapat di Kelurahan Polowijen, Kecamatan Blimbing.

Cluster E35 terletak di Jalan Kebalen Wetan dalam gang yang terdapat di Kelurahan Kotalama, Kecamatan Kedungkandang.

Cluster E36 terletak di Ki Ageng Gribig dalam gang yang terletak di Kelurahan Madyopuro dan Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang.

Cluster E37 terletak di Jalan Lesanpuro dalam gang yang terletak di Kelurahan Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang.

Cluster E38 terletak di jalan dengan hierarki lokal sekunder yaitu di Jalan Raya Baran dan Jalan Baran Tegaron yang terdapat di Kelurahan Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang.

Cluster E39 terletak di Jalan Kedungkandang dalam gang yang terdapat di Kelurahan Kedungkandang, Kecamatan Kedungkandang.

Cluster E40 terletak di Mayjend Sungkono dalam gang yang terdapat di Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang.

Cluster E41 yang terletak di Jalan Bayam, Jalan Lembayung, Jalan Kecipir, Jalan Mentimun, Jalan Semanggi, Jalan Kluwe, Jalan Manisa dan Jalan Bayam dalam yang terdapat di Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang.

Cluster E42 yang terletak di lokal sekunder yaitu di Jalan Parseh Jaya yang terdapat di Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang.

Cluster E43 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster E43 yang terletak di jalan dengan hierarki lokal sekunder yaitu di Jalan Kyai Malik Dalam. Cluster E43 yang terletak di jalan dengan hierarki lingkungan antara lain di Jalan Kyai Malik Dalam dalam gang yang terdapat di Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang.

Cluster E44 terletak di Jalan Mayjend Sungkono dalam gang yang terdapat di Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang.

Cluster E45 terletak di Jalan Madyopuro dalam gang yang terdapat di Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang.

D. Cluster F (Perkampungan Pinggiran) Cluster F merupakan merupakan perumahan yang awalnya merupakan

perumahan pedesaan pada wilayah-wilayah pinggir kawasan perkotaan, yang kemudian dengan adanya pengaruh perluasan kawasan pusat kota dan kegiatan perkotaan, maka berkembang menjadi perumahan perkotaan. Karakter pada perumahan kampung pinggiran tidak sepadat perumahan kampung kotaPembagian Cluster F antara lain :

Page 14: Ringkasan Eksekutif 2012 - bappeda.malangkota.go.idbappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · 2013 2018 2023 2028 2033 Klojen 34.769 37.868 41.243 44.918

Ringkasan Eksekutif 2012

Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kota Malang 14

Cluster F1 terletak di Jalan Bhakti dan Jalan Pahlawan yang terdapat di Kelurahan Balearjosari, Kecamatan Blimbing.

Cluster F2 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster F2 yang terletak di jalan lokal sekunder antara lain di Jalan Atletik. Cluster F2 yang terletak di jalan lingkungan antara lain di Jalan Atletik dalam gang, Jalan Bulutangkis, Jalan Tenis Meja dan Jalan Basket yang terdapat di KelurahanTasikmadu, Kecamatan Lowokwaru.

Cluster F3 yang terletak di Jalan Tirto Utomo, Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru.

Cluster F4 yang terletak di Jalan Joyo Agung, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru.

Cluster F5 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster F5 yang terletak di jalan lokal sekunder antara lain di Jalan Rawisari. Cluster F5 yang terletak di jalan lingkungan yaitu di Jalan Rawisari dalam gang..

Cluster F6 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster F6 yang terletak di jalan lokal sekunder antara lain di Jalan Pelabuhan Ketapang dan Jalan Pelabuhan Ratu. Cluster F6 yang terletak di jalan lingkungan yaitu di Jalan Pelabuhan Ketapang dan Jalan Pelabuhan Ratu dalam gang.

Cluster F7 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster F7 yang terletak di jalan lokal sekunder antara lain di Jalan Babatan. Cluster F7 yang terletak di jalan lingkungan yaitu di Jalan Babatan dalam gang yang terdapat di Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang.

Cluster F8 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster F8 yang terletak di jalan lokal sekunder antara lain di Jalan Tutut. Cluster F8 yang terletak di jalan lingkungan yaitu di Jalan Tutut dalam gang yang terdapat di Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang.

Cluster F9 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga di jalan lokal sekunder. Cluster F9 yang terletak di jalan lokal sekunder antara lain di Jalan Baiturrahman. Cluster F9 yang terletak di jalan lingkungan yaitu di Jalan Baiturahman dalam gang yang terdapat di Kelurahan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang.

Cluster F10 terletak di Jalan Laksda Adi Sucipto dalam gang yang terdapat di Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing.

E. Cluster G (Perkampungan Zona Industri) Perumahan yang terdapat dalam Cluster E masuk dalam perumahan di zona

industri, dimana harus tersedia prasarana yang menunjang kegiatan industri, salah satunya adalah jalan. Jalan sebagai salah satu prasarana yang berperan penting dalam segi transportasi dapat menunjang dalah hal distribusi, baik dari asal bahan produksi maupun menuju tempat distribusi. Pembagian Cluster Gantara lain :

Cluster G1 sebagai perumahan dalam zona industri mebel, dimana pembuatan produksi mebel juga berasal dari dalam kawasan tersebut. Cluster G1 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga dalam jalan lokal sekunder. Cluster G1 yang terletakdi jalan lokal sekunder adalah Jalan Ikan Piranha Atas, dimana perumahannya sebagai zona pemasaran industri. Sedangkan Cluster G1 yang terletak jalan lingkungan adalah Jalan Ikan Piranha dalam gang sebagai zona produksi mebel.

Cluster G2 sebagai perumahan dalam zona industri Tempe Sanan, dimana pembuatan produksi dan pemasaran tempe dengan berbagai macam produk olahan juga terdapat dalam kawasan tersebut. Cluster G2 tidak hanya terletak di jalan lingkungan namun juga dalam jalan lokal sekunder. Cluster G2 yang terletak di jalan lokal sekunder adalah Jalan Sanan, dimana perumahannya umunya sebagai zona pemasaran industri. Sedangkan Cluster G2 yang terletak di jalan lingkungan adalah Jalan Sanan dalam gang sebagai zona produksi tempe.

Page 15: Ringkasan Eksekutif 2012 - bappeda.malangkota.go.idbappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · 2013 2018 2023 2028 2033 Klojen 34.769 37.868 41.243 44.918

Ringkasan Eksekutif 2012

Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kota Malang 15

Cluster G3 sebagai perumahan dalam zona industri sanitair yang terdapat di jalan lingkungan yaitu di Jalan Raya Candi.

Cluster G4 sebagai perumahan dalam zona industri keramik yang terdapat di jalan lingkungan yaitu di Jalan MT Haryono Gang 9.

5.3 Permukiman Kumuh Permukiman kumuh antara lain permukiman di sekitar bantaran sungai,

permukiman di sekitar rel kereta api atau termasuk permukiman liar karena lokasi peruntukan lahannya tidak sesuai dengan RTRW Kota Malang Tahun 2010-2030 dan permukiman padat penduduk. Pembagian Cluster permukiman kumuh antara lain : A. Cluster H (Permukiman di Sekitar Bantaran Sungai)

Pembagian Cluster H antara lain :

H1 adalah kawasan permukiman sempadan Sungai Brantas di Jalan Gajayana terdapat di Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru.

H2 adalah kawasan permukiman sempadan Sungai Brantas di Jalan MT. Haryono di Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru.

H3 adalah kawasan permukiman sempadan Sungai Metro di Jalan Mergan yang terdapat di Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun.

H4 adalah kawasan permukiman sempadan Sungai Brantas di Embong Brantas yang terdapat di Kelurahan Klojen, Kecamatan Klojen

H5 adalah kawasan permukiman sempadan Sungai Brantas yang terdapat di Kelurahan Polehan, Kecamatan Blimbing.

H6 adalah kawasan permukiman sempadan Sungai Brantas yang terdapat di Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing.

H7 adalah kawasan permukiman sempadan Sungai Brantas di Jalan Mayjend Panjaitan dan Jalan Brigjen S. Riyadi yang terdapat di Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen

H8 adalah kawasan permukiman sempadan Sungai Brantas di Jalan Jaksa Agung Suprapto gang 9 yang terdapat di Kelurahan Klojen, Kecamatan Klojen

H9 adalah kawasan permukiman adalah kawasan permukiman sempadan Sungai Brantas di Kawasan Splendid yang terdapat di Kelurahan Kidul Dalem, Kecamatan Klojen

H10 adalah kawasan permukiman adalah kawasan permukiman sempadan Sungai Brantas di Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Klojen

B. Cluster I (Permukiman di Sekitar Rel Kereta Api)

Pembagian Cluster I antara lain :

I1 adalah kawasan permukiman sempadan rel kereta api di Jalan Laksda Adi Sucipto, Kecamatan Blimbing.

I2 adalah kawasan permukiman sempadan rel kereta api di Kecamatan Klojen

I3 adalah kawasan permukiman sempadan rel kereta api di Kecamatan Ciptomulyo.

I4 adalah kawasan permukiman sempadan rel kereta api di Kecamatan Kotalama.

C. Cluster J (Permukiman Padat)

Pembagian Cluster J antara lain :

J1 adalah kawasan permukiman padat di Kelurahan Samaan, Kecamatan Klojen

J2 adalah kawasan permukiman padat di Kelurahan Polehan, Kecamatan Blimbing.

J3 adalah kawasan permukiman padat di Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing.

J4 adalah di Kelurahan Kotalama, Kecamatan Kedungkandang. Salah satunya rumah susun di Kutobedah.

J5 adalah kawasan permukiman padat di Kelurahan Mergosono, Kecamatan Kedungkandang.

Page 16: Ringkasan Eksekutif 2012 - bappeda.malangkota.go.idbappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · 2013 2018 2023 2028 2033 Klojen 34.769 37.868 41.243 44.918

Ringkasan Eksekutif 2012

Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kota Malang 16

5.4 Rumah Susun Rumah Susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam

suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horizontal dan vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian, yang dilengkapi dengan bagian-bagian-bersama, benda-bersama dan tanah bersama. Cluster rumah susun di Kota Malang meliputi : 1. Rumah susun komersial

Rumah susun komersial adalah rumah susun yang diselenggarakan untuk mendapatkan keuntungan. Rumah susun komersial dibagi menjadi : a. Apartemen

Apartemen adalah gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan, terdiri atas bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah vertikal dan horizontal dengan sistem kepemilikan berupa sistem sewa maupun sistem milik dan setiap bagian kepemilikan terdiri atas kamar, dining room, living room, dan pantry. Pembagian cluster K antara lain :

Cluster K1 adalah Apartemen Menara Sukarno Hatta yang terdapat di Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru;

Cluster K2 adalah Apartemen Malang City Point yang terdapat di Kelurahan Pisang Candi, Kecamatan Sukun; dan

Cluster K3 adalah Inez Apartemen yang terdapat diKelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen.

b. Kondominium Kondominium adalah pemilikan bangunanyang terdiri atas bagian-bagian yang masing-masing merupakan satu kesatuan yang dapat digunakan dan dihuni secara terpisah serta dimiliki individual berikut bagian-bagian lain dari bangunan itu dimana fungsinya digunakan secara bersama; dimiliki bersama oleh pemilik bagian masing-masing. Pembagian cluster L antara lain :

Cluster L1 yaitu kondominium hotel yang terletak di belakang Mall MX, Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen.

2. Rumah susun umum Rumah susun umum adalah rumah susun yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Rumah susun komersial dibagi menjadi : a. Rumah susun pendidikan

Rumah susun pendidikan adalah rumah susun yang diperuntukkan untuk kalangan pelajar atau mahasiswa. Pembagian cluster M antara lain :

Cluster M1 terdapat di kawasan Asrama Mahasiswa Universitas Brawijaya yang menyediakan 3 (tiga) gedung atau blok dengan jumlah kamar 40 (empat puluh) kamar dalam 1 (satu) blok;

Cluster M2 terdapat di kawasan Asrama Mahasiswa Universitas Islam Negeri Malang yang menyediakan 1 (satu) gedung atau blok dengan jumlah kamar 104 (seratus empat) kamar;

Cluster M3 terdapat di kawasan Asrama Mahasiswa Putri Universitas Negeri Malang yang menyediakan 1 (satu) gedung atau blok dengan jumlah kamar 96 (sembilan puluh enam) kamar;

Cluster M4 terdapat di kawasan Asrama Mahasiswa Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim yang menyediakan 10 (sepuluh) gedung atau blok dengan jumlah kamar 50 (lima puluh) dalam 1 (satu) blok; dan

Cluster M5 terdapat di kawasan Asrama Mahasiswa Universitas Muhammadiyah yang menyediakan 1 (satu) gedung atau blok dengan jumlah kamar 96 (sembilan puluh enam) kamar; dan

Cluster M6 terdapat di kawasan Malang International Education Park

(MIEP) di Jalan Danau Bratan yang terdapat di Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang.

Page 17: Ringkasan Eksekutif 2012 - bappeda.malangkota.go.idbappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · 2013 2018 2023 2028 2033 Klojen 34.769 37.868 41.243 44.918

Ringkasan Eksekutif 2012

Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kota Malang 17

b. Rumah susun pertahanan dan keamanan Rumah susun pertahanan dan keamanan adalah rumah susun yang diperuntukkan untuk anggota dari institusi tersebut, antara lain TNI/Polri. Pembagian cluster N adalah cluster N1 yaitu Rusunawa TNI yang terdapat di kawasan lapangan olahraga Rampal, Kelurahan Kesatrian, Kecamatan Blimbing.

c. Rumah susun aset pemerintah kota Rumah susun aset pemerintah kota adalah rumah susun yang diperuntukkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah dengan memanfaatkan lahan dari aset perkotaan. Pembagian cluster O

Cluster O1 yaitu kawasan Rusunami Kuto Bedah yang terdapat di Kelurahan Kota Lama, Kecamatan Kedungkandang; dan

Cluster O2 yaitu kawasan Rusunawa Kelurahan Buring, yang terdapat di Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang.

5.5 Perumahan Pemerintah

Perumahan pemerintah adalah perumahan yang disediakan oleh instansi tertentu. Pembagian cluster P antara lain :

Cluster P1 yaitu perumahan pertahanan dan keamanan di Jalan Kesatrian yang terdapat di Kelurahan Kesatrian, Kecamatan Blimbing;

Cluster P2 yaitu perumahan Dinas Bank Indonesia di Jalan Langsep Barat yang terdapat di Kelurahan Pisang Candi, Kecamatan Sukun;

Cluster P3 yaitu perumahan Dinas Kasi Log di Jalan Perumahan Korem 084/BDJ yang terdapat di Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun;

Cluster P4 yaitu Perumahan PNS Bandulan di Jalan Bandulan gang 8 yang terdapat di Kelurahan Bandulan, Kecamatan Bandulan;

Cluster P5 yaitu Perumahan PNS di Jalan Ki Ageng Gribig dan Perumahan Asabri yang terdapat di Kelurahan Lesanpuro dan Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang;

Cluster P6 yaitu Perumahan Pengairan di Jalan Bendungan Riam Kanan yang terdapat di Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Lowokwaru;

Cluster P7 yaitu Perumahan Pajak di Jalan Jombang yang terdapat di Kelurahan Gading Kasri, Kecamatan Klojen;

Cluster P8 yaitu Perumahan Kesehatan di Jalan Mojokerto yang terdapat di Kelurahan Gading Kasri, Kecamatan Klojen;

Cluster P9 yaitu Perumahan Cipta Karya di Jalan Cengger Ayam yang terdapat di Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru;

Cluster P10 yaitu Perumahan Bea Cukai di Jalan Jombang yang terdapat di Kelurahan Gading Kasri, Kecamatan Klojen;

Cluster P11 yaitu Perumahan Perhutani di Jalan Duku yang terdapat di Kelurahan Pisang Candi, Kecamatan Sukun;

Cluster P12 yaitu Perumahan Polinema di Jalan Politeknik yang terdapat di Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru;

Cluster P13 yaitu Perumahan Universitas Barawijaya di Jalan Cipayung yang terdapat Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen; dan

Cluster P14 yaitu Perumahan Polteknik Kesehatan di Jalan Simpang Balapan (Kompleks Poltekes) yang terdapat di Kelurahan Klojen, Kecamatan Klojen.

5.6 Perumahan Heritage Perumahan heritage adalah bangunan peninggalan-peninggalan warisan

budaya pada zaman dulu. Pembagian cluster Q adalah cluster Q1 meliputi Jalan Ijen, Jalan Semeru, Jalan Bromo, Jalan Arjuno, Jalan Tangkubanperahu, Jalan Tenes, Jalan Sumbing, Jalan Sindoro, Jalan Taman Slamet, Jalan Welirang, Jalan Buring, Jalan Lawu, Jalan Argopuro, Jalan Lamongan, Jalan Merapi, Jalan Muria, Jalan Cerme, Jalan Ungaran, Jalan Malabar, Jalan Guntur, Jalan Anjasmoro, Jalan Raung, Jalan Simpang Balapan, Jalan Merbabu, Jalan Tampomas, Jalan Lasem, Jalan Ringgit, Jalan Papandayan, Jalan Cikurai, Jalan Jakarta, Jalan Pahlawan Trip,

Page 18: Ringkasan Eksekutif 2012 - bappeda.malangkota.go.idbappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · 2013 2018 2023 2028 2033 Klojen 34.769 37.868 41.243 44.918

Ringkasan Eksekutif 2012

Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kota Malang 18

Jalan Rinjani, Jalan Dempo, Jalan Kurinci, Jalan Tanggamas, Jalan Retawu, Jalan Wilis, Jalan Panderman, Jalan Telomoyo, Jalan Pandan, Jalan Kawi dan Jalan Gede. VI. RENCANA PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN

KAWASAN PERMUKIMAN 6.1 Perumahan Formal Rencana penanganan untuk cluster perumahan formal antara lain 1. Rencana penanganan perumahan eksklusif adalah membuka akses dengan

perumahan lainnya melalui pembangunan sarana atau fasilitas umum sebagai tempat berinteraksi antar individu di setiap lingkungan perumahan serta membuka linkage system.

2. Rencana penanganan perumahan kaveling campuran adalah pemeliharaan dan pengelolaan berkelanjutan meliputi : a. Perbaikan pengelolaan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) yang terdapat

di cluster B3, cluster B6, cluster B16, cluster B17, cluster B18, cluster B25, cluster B26, cluster B28, cluster B29, cluster B30, cluster B37, cluster B38 dan cluster B43;

b. Peningkatan kapasitas pelayanan prasarana, sarana, dan utilitas (PSU) terdapat di cluster B1, cluster B2, cluster B4, cluster B5, cluster B6, cluster B7, cluster B8, cluster B9, cluster B10, cluster B11, cluster B12, cluster B13, cluster B14, cluster B15, cluster 19, cluster 20, cluster B21, cluster B22, cluster B23, cluster B24, cluster B27, cluster B31, cluster B32, cluster B33, cluster B35, cluster B36, cluster B39, cluster B40, cluster B41, cluster B42, cluster B44, cluster BB45, cluster B46, cluster B47, cluster B48, cluster B49, cluster B50, cluster B51 dan cluster B52; dan

c. Pengembangan bangunan fisik prasarana dan sarana yang terdapat di cluster B3, cluster B30 dan cluster B34.

6.2 Perumahan Non Formal

Rencana penanganan untuk cluster perumahan non formal antara lain 1. Rencana penanganan perkampungan kaveling besar adalah pemeliharaan dan

pengelolaan berkelanjutan meliputi : a. Perbaikan pengelolaan utilitas persampahan menjadi pengadaan sistem

persampahan mandiri terdapat di cluster C1 dan cluster C2; dan b. Pembatasan serta pengendalian pembangunan rumah secara horizontal

agar lebar jalan tidak semakin sempit yang terdapat di cluster C1. 2. Rencana penanganan perkampungan tertata dengan klasifikasi rendah adalah

pemeliharaan dan pengelolaan berkelanjutan meliputi : a. Perbaikan pengelolaan utilitas persampahan menjadi pengadaan sistem

persampahan mandiri terdapat di cluster D2, cluster D5, cluster D9, cluster D11, cluster D12, cluster D14, cluster D16, cluster D17 dan cluster D20;

b. Melakukan penyemiran jalan pada jalan yang rusak terdapat di cluster D5 meliputi Jalan Bantaran Indah, Jalan Bantaran I serta Jalan Bantaran II dan di cluster D11 yaitu Jalan Wahidin;

c. Pembatasan serta pengendalian pembangunan rumah secara horizontal agar lebar jalan tidak semakin sempit yang terdapat cluster D9 meliputi Jalan Simpang Delima, Jalan Leci dan Jalan Jeruk dan di cluster D16; dan

d. Melakukan normalisasi serta peningkatan kedalaman saluran drainase yang terdapat di cluster D17.

3. Rencana penanganan perkampungan tertata dengan klasifikasi sedang) adalah pemeliharaan dan pengelolaan berkelanjutan serta renovasi meliputi : a. Perbaikan pengelolaan utilitas persampahan menjadi pengadaan sistem

persampahan mandiri yang terdapat di cluster D3, cluster D6, cluster D7, cluster D13, cluster D18 dan cluster D19;

b. Renovasi jalan melalui penyemiran jalan yang rusak yang terdapat di cluster D3 meliputi Jalan Candi Trowulan, Jalan Candi Renggo dan Jalan Candi Bajang Ratu, cluster D6 meliputi Jalan Pacar Air, Jalan Tapak Jalak, dan

Page 19: Ringkasan Eksekutif 2012 - bappeda.malangkota.go.idbappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · 2013 2018 2023 2028 2033 Klojen 34.769 37.868 41.243 44.918

Ringkasan Eksekutif 2012

Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kota Malang 19

Bunga Andong, cluster D7 yaitu Jalan Simpang Batu Permata, cluster D13 yaitu Jalan Sapudi, cluster D18 yaitu Jalan Bango dan cluster D19 yaitu Jalan Sawojajar V;

c. Pembatasan serta pengendalian pembangunan rumah secara horizontal agar lebar jalan tidak semakin sempit yang terdapat di cluster D3 meliputi Jalan Pinangsia, Jalan Karet, Jalan Pacar Air, Jalan Sri Rahayu dan Jalan Tapak Liman, cluster D7 yaitu Jalan Simpang Batu Permata, cluster D13 meliputi Jalan Lingga, Jalan Kangean, dan Jalan Bali, cluster D18 meliputi Jalan Sungai Musi, Jalan Sungai Lahor dan Jalan Bango, cluster D19 meliputi Jalan Sawojajar III dan V serta Jalan Ranugrati (menuju Jalan Sawojajar V); dan

d. Normalisasi saluran drainase yang terdapat di cluster D18 yaitu Jalan Amprong.

4. Rencana penanganan perkampungan dalam gang dengan klasifikasi rendah) adalah pemeliharaan dan pengelolaan berkelanjutan meliputi : a. Perbaikan pengelolaan utilitas persampahan menjadi pengadaan sistem

persampahan mandiri terdapat di cluster E5, cluster E11, cluster E15, cluster E17, cluster E19, cluster E24, cluster E25, cluster E27, cluster E29, cluster E33, cluster E35, cluster E37 dan cluster E42;

b. Pembatasan serta pengeNdalian pembangunan rumah secara horizontal agar lebar jalan tidak semakin sempit terdapat di cluster E5 yaitu di Jalan Vinolia, cluster E29 yaitu di Jalan Brigjen Katamso gang 3, cluster E39 yaitu di Jalan Kedungkandang, cluster E40 yaitu di Jalan Brigjen Katamso gang 3 dan di cluster E43 yaitu di Jalan KH. Malik Dalam;

c. Renovasi jalan melalui penyemiran jalan rusak terdapat di cluster E11 yaitu di Jalan Pisang Kipas, cluster E12 meliputi Jalan Kendalsari Barat dan Jalan Kendalsari Terusan, cluster E19 yaitu di Jalan Candi V, cluster E24 yaitu di Jalan Keben II dan di cluster E37 meliputi Jalan Lesanpuro I dan Jalan Lesanpuro IV;

d. Melakukan normalisasi saluran drainase terdapat di cluster E11 meliputi Jalan Pisang Kipas, Jalan Pisang Kipas Dalam, Jalan Bunga Kertas, Jalan Bunga Remajang, Jalan Kembang Turi dan Jalan Simpang Menjangan dan di cluster E35 meliputi Jalan Kebalen Wetan I dan Jalan Kebalen Wetan VI;

e. Peningkatan peran pemerintah dalam menjaga kelancaran kontinuitas pengaliran air PDAM yaitu 24 jam terdapat di cluster E12 dan cluster E43;

f. Peningkatan pelayanan jaringan air bersih oleh PDAM di cluster E43; g. Peningkatan pelayanan pasukan kuning terdapat di cluster E39; dan h. Penyediaan sarana perdagangan berupa pertokoan untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari penduduk sekitar di cluster E42. 5. Rencana penanganan perkampungan dalam gang dengan klasifikasi sedang

adalah pemeliharaan dan pengelolaan berkelanjutan serta renovasi meliputi : a. Perbaikan pengelolaan utilitas persampahan menjadi pengadaan sistem

persampahan mandiri yang terdapat di cluster E1, cluster E9, cluster E13, cluster E14, cluster E16, cluster E31, cluster E36 dan cluster E41;

b. Pembatasan serta pengendalian pembangunan rumah secara horizontal agar lebar jalan tidak semakin sempit terdapat di cluster E1 meliputi Jalan Ikan Gurami, Jalan Ikan Kakap dan Jalan Ikan Tombro, cluster E6 meliputi Jalan Tlogoindah, Jalan Tlogosari, Jalan Tlogoagung dan Jalan Tlogojoyo, cluster E7 meliputi Jalan Joyoutomo dan Jalan Joyosari, cluster E9 yaitu Jalan Gajayana III, cluster E16 yaitu Jalan Bima, cluster E21 yaitu Jalan Bandulan V, cluster E28 yaitu Jalan Ngantang III, cluster E30 yaitu Jalan Bareng Tengah, cluster E31 meliputi Jalan Arif Rahman Hakim, Jalan Kauman dan Jalan Hasyim Ashari gang I dan IV, cluster E36 yaitu Jalan Ki Ageng Gribig XII dan cluster E41 meliputi Jalan Bayam II, Jalan Bayam, Jalan Lembayung dan jalan Bayam Dalam;

c. Melakukan renovasi jalan melalui penyemiran jalan yang rusak terdapat di cluster E1 meliputi Jalan Ikan Kakap, Jalan Ikan Tombro Bawah dan Jalan Ikan Gurami, cluster E7 meliputi Jalan Joyosari, Jalan Joyosuryo, Jalan

Page 20: Ringkasan Eksekutif 2012 - bappeda.malangkota.go.idbappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · 2013 2018 2023 2028 2033 Klojen 34.769 37.868 41.243 44.918

Ringkasan Eksekutif 2012

Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kota Malang 20

Joyoraharjo, Jalan Joyotamansari dan Jalan Joyoagung, cluster E9 yaitu Jalan Gajayana I, cluster E14 meliputi Jalan Simpang Borobudur dan Jalan Terusan Simpang Borobudur, cluster E21 meliputi Jalan Bandulan 3 dan Jalan Bandulan 10, cluster E28 yaitu Jalan Ngantang I dan di cluster E30 yaitu di Jalan Bareng Tengah;

d. Penataan penataan parkir dengan derajat kemiringan 45 derajat dan penambahan petugas parkir di sarana kesehatan praktek dokter terdapat di cluster E6 yaitu Jalan Tlogoindah;

e. Peningkatan pelayanan pasukan kuning di cluster E6; f. Peningkatan peran pemerintah dalam menjaga kelancaran kontinuitas

pengaliran air PDAM yaitu 24 jam yang terdapat di cluster E6, cluster E13, cluster E14 dan cluster E28;

g. Peningkatan pelayanan jaringan air bersih oleh PDAM terdapat di cluster E13;

h. Normalisasi dan peningkatan kedalaman saluran drainase terdapat di cluster E13 yaitu Jalan Sudimoro; dan

i. Peningkatan pelayanan lampu PJU hingga jalan lokal sekunder terutama yang dilewati jalur SUTT terdapat di cluster E14 meliputi Jalan Simpang Borobudur-Borobudur Agung Barat VII hingga perumahan Taman Borobudur.

6. Rencana penanganan perkampungan dalam gang dengan klasifikasi tinggi adalah rehabilitasi meliputi : a. Penyemiran jalan rusak terdapat di Jalan KH Yusuf; b. Pembatasan serta pengendalian pembangunan rumah secara horizontal

agar lebar jalan tidak semakin sempit terdapat di Jalan KH Yusuf; c. Peningkatan pelayanan lampu PJU hingga jalan lokal sekunder terdapat di

Jalan KH Yusuf; dan d. Peningkatan pelayanan pasukan kuning terdapat di Jalan KH Yusuf.

7. Rencana penanganan perkampungan pinggiran dengan klasifikasi rendah adalah pemeliharaan dan pengelolaan berkelanjutan meliputi : a. Pembatasan pembangunan rumah ke arah TPA terdapat di cluster F5; dan b. Perbaikan pengelolaan prasarana dengan cara penyemiran jalan rusak

terdapat di cluster F8. 8. Rencana penanganan perkampungan pinggiran dengan klasifikasi sedang

adalah pemeliharaan dan pengelolaan berkelanjutan serta renovasi meliputi : a. Renovasi jalan melalui penyemiran pada jalan rusak yang terdapat di cluster

F6 meliputi Jalan Pelabuhan Ketapang, Jalan Pelabuhan Tanjung Merak, Jalan Pelabuhan Merak, Jalan Pelabuhan Emas, Jalan Pelabuhan Bakahuni dan Jalan Pelabuhan Ratu dan cluster F9 yaitu Jalan Baiturrahman;

b. Penyediaan sarana perdagangan berupa pertokoan terdapat di cluster F6; c. Peningkatan pelayanan lampu PJU hingga jalan lokal sekunder terutama

yang dilewati jalur SUTT terdapat di cluster F6; dan d. Pembatasan serta pengendalian pembangunan rumah secara horizontal

agar lebar jalan tidak semakin sempit terdapat di cluster F9 yaitu Jalan Baiturrahman II dan cluster F10 meliputi Jalan L.A Sucipto Gang Sepur, Jalan Simpang Sucipto dan Jalan L.A Sucipto II.

9. Rencana penanganan perkampungan pinggiran dengan klasifikasi tinggi adalah rehabilitasi meliputi : a. Pembatasan serta pengendalian pembangunan rumah secara horizontal

agar lebar jalan tidak semakin sempit terdapat di cluster F1 meliputi Jalan Bhakti, Jalan Pahlawan, Jalan Setia Budi dan Jalan Satria, cluster F2 meliputi Jalan Atletik, Jalan Bulutangkis dan Jalan Tenis Meja dan cluster F3 yaitu di Jalan Tirto Utomo;

b. Peningkatan pelayanan jaringan air bersih oleh PDAM terdapat di cluster F1; c. Penyemiran jalan rusak yang terdapat di cluster F2 yaitu Jalan Atletik dan

cluster F3 yaitu Jalan Tirto Utomo; d. Peningkatan pelayanan pasukan kuning terdapat di cluster F2; e. Penyediaan sarana perdagangan berupa pertokoan terdapat di cluster F2;

Page 21: Ringkasan Eksekutif 2012 - bappeda.malangkota.go.idbappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · 2013 2018 2023 2028 2033 Klojen 34.769 37.868 41.243 44.918

Ringkasan Eksekutif 2012

Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kota Malang 21

f. Normalisasi saluran di Jalan Tirto Utomo; dan g. Perbaikan pengelolaan utilitas persampahan menjadi pengadaan sistem

persampahan mandiri terdapat di cluster F3. 10. Rencana penanganan perkampungan zona industri dengan klasifikasi rendah

adalah pemeliharaan dan pengelolaan berkelanjutan meliputi : a. Peningkatan pelayanan pasukan kuning yang terdapat di cluster G1; b. Pembatasan serta pengendalian pembangunan rumah secara horizontal

agar lebar jalan tidak semakin sempit yang terdapat di cluster G2 dan cluster G3; dan

c. Penataan parkir kendaraan dengan derajat kemiringan 45 derajat dan penambahan petugas keamanan di cluster G2.

11. Rencana penanganan perkampungan zona industri dengan klasifikasi sedang) adalah pemeliharaan dan pengelolaan berkelanjutan serta renovasi meliputi : a. Renovasi jalan melalui penyemiran pada jalan yang rusak; b. Perbaikan pengelolaan limbah dengan konsep SANIMAS; c. Pembatasan serta pengendalian pembangunan rumah secara horizontal

agar lebar jalan tidak semakin sempit; dan d. Penataan parkir kendaraan dengan derajat kemiringan 45 derajat dan

penambahan petugas keamanan.

6.3 Permukiman Kumuh Rencana penanganan cluster permukiman kumuh antara lain : 1. Rencana penanganan permukiman di sekitar bantaran sungai dengan klasifikasi

rendah adalah peningkatan kualitas lingkungan permukiman melalui rehabilitasi dan renovasi prasarana, sarana dan utilitas (PSU) serta orientasi bangunan untuk menghadap ke sungai.

2. Rencana penanganan permukiman di sekitar bantaran sungai dengan klasifikasi sedang adalah peningkatan kualitas lingkungan permukiman melalui peremajaan kondisi rumah dan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) serta orientasi bangunan untuk menghadap ke sungai.

3. Rencana penanganan permukiman di sekitar bantaran sungai dengan klasifikasi tinggi adalah pembangunan Rusunawa meliputi: a. Rencana pembangunan Rusunawa untuk cluster H4 terdapat di Kelurahan

Buring, Kecamatan Kedungkandang; b. Rencana pembangunan Rusunawa untuk cluster H6 terdapat di Kelurahan

Buring, Kecamatan Kedungkandang; c. Rencana pembangunan Rusunawa untuk cluster H8 terdapat di Kelurahan

Lowokwaru, Kecamatan Kedungkandang; d. Rencana pembangunan Rusunawa cluster H10 terdapat di Kelurahan

Bandulan, Kecamatan Sukun; dan e. Rencana pembangunan Rusunawa untuk cluster H11 terdapat di Kelurahan

Lowokwaru, Kecamatan Lowokwaru. 4. Rencana penanganan permukiman di sekitar rel kereta api dengan klasifikasi

sedang adalah peningkatan kualitas lingkungan permukiman melalui peremajaan kondisi rumah dan prasarana, sarana dan utilitas (PSU), serta pengembangan green belt sebagai zona pembatas permukiman.

5. Rencana penanganan permukiman di sekitar rel kereta api dengan klasifikasi tinggi adalah pembangunan Rusunawa meliputi : a. Rencana pembangunan Rusunawa untuk cluster I2 yang terdapat di

Kelurahan Gadang, Kecamatan Sukun; dan b. Rencana pembangunan Rusunawa untuk cluster I3 yang terdapat di

Kelurahan Gadang, Kecamatan Sukun. 6. Rencana penanganan permukiman padat dengan klasifikasi rendah adalah

peningkatan kualitas lingkungan permukiman melalui rehabilitasi dan renovasi prasarana, sarana, dan utilitas (PSU).

Page 22: Ringkasan Eksekutif 2012 - bappeda.malangkota.go.idbappeda.malangkota.go.id/wp-content/uploads/sites/11/hasil_kajian... · 2013 2018 2023 2028 2033 Klojen 34.769 37.868 41.243 44.918

Ringkasan Eksekutif 2012

Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kota Malang 22

6.4 Rumah Susun Rencana penanganan cluster rumah susun antara lain : 1. Rencana penanganan apartemen adalah pemeliharaan dan pengelolaan

berkelanjutan serta pengendalian tinggi bangunan maksimum. 2. Rencana penanganan kondominium adalah adalah pemeliharaan dan

pengelolaan berkelanjutan serta pengendalian tinggi bangunan maksimum. 3. Rencana penanganan rumah susun pendidikan adalah penambahan dan

renovasi meliputi : a. Cluster M1 terdapat di kawasan Asrama Mahasiswa Universitas Brawijaya

dengan melakukan pegembangan Rusunawa atau asrama mahasiswa; b. Cluster M2 terdapat di kawasan Asrama Mahasiswa Universitas Islam

Negeri Malang dengan melakukan renovasi; c. Cluster M3 terdapat di kawasan Asrama Mahasiswa Universitas Negeri

Malang dengan melakukan pegembangan Rusunawa atau asrama mahasiswa;

d. Cluster M4 terdapat di kawasan Asrama Mahasiswa Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim dengan melakukan renovasi; dan

e. Cluster M5 terdapat di kawasan Asrama Mahasiswa Universitas Muhammadiyah dengan melakukan pegembangan Rusunawa atau asrama mahasiswa.

4. Rencana penanganan rumah susun pertahanan dan keamanan adalah adalah pemeliharaan dan pengelolaan berkelanjutan.

5. Rencana penanganan rumah susun aset pemerintah kota adalah rehabilitasi dan pemeliharaan serta pengelolaan berkelanjutan meliputi : a. Cluster O1 yaitu kawasan Rusunami Kuto Bedah, yang terdapat di

Kelurahan Kota Lama, Kecataman Kedungkandang adalah rehabilitasi kondisi fisik rumah, sarana, dan prasarana rumah susun; dan

b. Cluster O2 yaitu kawasan Rusunawa Kelurahan Buring yang terdapat di Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang adalah pemeliharaan dan pengelolaan berkelanjutan.

6.5 Perumahan Pemerintah Rencana penanganan perumahan pemerintah adalah pemeliharaan dan

pengelolaan berkelanjutan.]

6.6 Perumahan Heritage Rencana penanganan perumahan heritage) adalah preservasi yaitu tidak

merubah bentuk bangunan baik sebagian maupun seluruhnya sehingga menghilangkan bentuk aslinya dan apabila menghendaki perubahan bangunan hanya dilakukan bagian bawah dan dalam saja.