Ring Kasan Far Mako

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PJ:ringkasan kul Farmakologi,,

Citation preview

  • Hari / Tanggal : Rabu, 16 12 2009

    Mata Kuliah : Farmakologi

    Dosen : Dr. I Wayan Sumardika, M. Med. Ed

    Tempat : Universitas Udayana

    Materi : Anti Anemia

    Hematopoesis = Pembentukan Darah

    Terjadi di Sum-sum tulang belakang

    Nutrien esensial:

    - Zat besi

    - Vitamin B12

    - Asam Folat

    Sel darah merah sebagai grouth factor yaitu erotroprotein dibentuk di

    ginjal dan pada yang berusia 0 6 minggu terbentuk di hati. Hapusan darah tepi

    adalah cara memeriksa Hb. Dari hapusan darah tepi bisa dilihat bentuk, warna,

    mikrosifik hipokromik anemia yaitu bentuk sel darah merah kecil, hipokromik

    anemia yaitu gambaran lebih kecil, warna pudar yangh disebabkan karena

    kekurangan zat.

    Penyakit kronik = Normoutik normokramik

    Makrositik : bentuk besar, warna normal yang disebabkan B12 dan Asam Folat.

    1. Zat Besi

    Selain sebagai pembentukan sel darah merah juga untuk pembentukan sel

    ketokolamin yaitu yang merupakan bahan epineprin. Defisiensi zat besi

    merupakan penyebab tersering anemia. Anemia klinis: Pucat, lelah, pusing,

    denyut nadi meningkat. Hal ini disebabkan karena oksigen tidak sampai ke

    jaringan sesuai dengan yang dibutuhkan.

    Zat besi dari makanan 5 10% diserap usus kemudian beredar (transferin)

    1 2% mg hilang melalui kulit. 75% masuk dalam pembuluh sel darah merah.

    5 15% untuk pembentukan ketokolamin. 10 20% disimpan dalam bentuk

    ferritindan disimpan di hati, jantung dan usus.

  • Makanan yang meningkat penyerapan zat besi yaitu daging, ikan, alkohol,

    asam korbat, asam hidroklorat. Dengan kata lain makanan yang bersifat asam.

    Zat besi yang kita makan dalam bentuk Fe12 (Ferros) yang berikatan dengan

    transferin sehingga bisa diserap dan berubah menjadi ferri (Fe2+) perubahan

    dipercepat dengan oleh suasana asam setelah itu barulah masuk ke dalam

    aliran darah. Fe sedikit di eliminasi.

    Makanan yang menurunkan penyerapan zat besi yaitu yang bersifat basa

    seperti susu, telur, the, kopi, filat (sereal), obat (antasida).

    Kelator = mengikat zat lain (Fe)

    Keadaan yang menyebabkan anemia:

    - Infeksi cacing tambang

    - Perdarahan

    - Sindrom malabserpation

    Sediannya dalam bentuk oral (ferros) dan parentral, sediaan oral sama

    efektifnya dengan parentral.

    Parentral secara I.V / I. M

    Perentral diberikan pada yang mengalami gangguan absorpsi.

    Efek sampingnya yaitu:

    Oral Mual, konstipasi, nyeri ulu hati, diare, feces berwarna hitam yang

    merupakan hasil oksidasi dari zat besi.

    Parentral nyeri lokal, perubahan warna kulit, demam, reaksi

    hipersensitifitas, harus dilakukan skin test (test alergi).

    Efek toksiknya: terjadi jika pasien minum sekitar 10 tablet. Nikrosis saluran

    cerna (gejala), muntah, nyeri perut, penurunan kesadaran, syock.

    Efek terapi yaitu efek yang dinginkan setelah dilakukan terapi. Efek samping

    diberikan pada dosisi yang diberikan namun tidak diinginkan.

    Efek toksik : pemberian dosis yang berlebihan sehingga menimbulkan

    keracunan.

    Hemokromatosis Fe tidak digunakan secara efektif untuk pembuatan zat

    besi.

    Eritrosit umurnya 120 hari.

  • Pada anemia hemolitik terjadi pemecahan sel darah merah terlalu cepat yang

    menyebabkan toksitas kronis.

    Interaksi obat:

    - Antagonis H2 mengurangi sekresi asam

    - Antasida membasakan lambung

    - Suplemen kalsium

    Vitamin B12 sebagai kofaktor berbagai reaksi biokimia.

    B12 + faktor Intrinsik (lipid dan protein) supaya zat besi bisa diserap.

    Akibat kekurangan vitamin B12 yaitu:

    - Anemia Megaloblastik

    - Kelainan Neurologis

    Neuropatiperifer terjadi negrasi saraf tepi karena kekurangan B12

    (Cobalamin)

    Di absorbsi di ikum distal, disimpan di hati. Secara oral untuk pencegahan dan

    secara parentral untuk pasien yang sakit.

    Asam Folat

    Fungsinya untuk sintesa asam amino, purin, DNA, karena kekurangan

    intake menyebabkan kekurangan asam folat.

    Anemia megaloblastik (kekurangan asam folat) : kelainan konginental

    (anensefali, spina bifida)

    PEMBERIAN OBAT PADA IBU HAMIL DAN MENYUSUI

    Hemodilusi terjadi pada ibu hamil TM III

    Peruabahn-perubahan pada ibu hamil:

    - Penurunan gerakan dan sekresi asam lambung

    - pH meningkat

    - Penurunan absorbsi

    Distribusi obat :

    - Volume plasma 50%

  • - Protein binding

    - Penurunan konsentrasi obat dalam tubuh

    - Penurunan jumlah albumin

    Blastogenesis terjadi pada awal zigot sampai akhir minggu kedua.

    Embrio terjadi pada akhir minggu kedua sampai kedelapan.

    Feto terjadi pada akhir minggu kedelapan sampai akhir kehamilan.

    Transpor obat ke fetus :

    - Difusi pasif

    - Difusi yang dipalsukan

    - Transfor aktif

    Lifofilik : Lewat lemak tidak terionosasi / tidak mengandung muatan listrik.

    Berat molekul insulin diatas 800.

    pH fetus lebih bersifat asam daripada pH ibu.

    Klasifikasi obat untuk kehamilan:

    - Kategori A

    Aman digunakan berdasarkan data pada wanita hamil.

    - Kategori B

    Dianggap aman berdasarkan hasil penelitian pada hewan. Tapi tidak pada

    wanita hamil.

    - Kategori C

    Obat dapat diberikan jika pertimbangan keuntungannya lebih besar daripada

    resiko yang mungkin terjadi pada fetus.

    - Kategori D

    Ada bukti obat tidak aman. Namun, dalam beberapa kasus treatening illness

    dapat digunakan jika tidak ada alternatif lain.

    - Kategori X

    Sangat tidak aman. Merupakan kontra indikasi pada wanita hamil. Contohnya:

    alkohol, vaccine, androgen.

  • Hari / Tanggal : Rabu, 16 Desember 2009

    Mata Kuliah : Farmakologi

    Dosen : Prof. Dr. I. G. M. Aman, SP., FK.

    Tempat : Universitas Udayana

    Materi : Farmakologi Umum

    Absorbsi

    - Difusi pasif (paling banyak digunakan) obatnya larut sendiri dengan syarat

    obat harus lart dalam lipid.

    - Filtrasi (melalui pori) dengan syarat berat molekul harus kecil.

    - Transfor aktif, harus ada pengangkutnya (carier)

    Difusi pasif tergantung dari:

    - Derajat keasaman artinya dimana tempat itu berada.

    - Derajat ionisasi yang larut dalam lipid adalah yang tidak terionisasi.

    - Kelarutan dalam lipid

    Obat asam lemah akan menumpuk pada lingkungan yang lebih basa,

    begitupun sebaliknya. Tujuan biotranformasi obat :

    - Kebanyakan biotranformasi itu mengubah zat yang tidak aktif menjadi

    aktif.

    - Obat aktif, setelah dimetabolisme menjadi aktif.

    - Zat yang tidak aktif pada obat yang tidak aktif.

    Prodrug : bahan yang akan dijadikan obat.

    30% obat dimetabolisme sebelum dimanfaatkan oleh tubuh kita.

    70% masuk ke sirkulasi sistemik disebut bioafailabilitas.

    Fungsi enzim induction/inducer adalah untuk peningkatan produksi enzim

    metabolisme di hepar.

    Barbituate adalah obat anti kejang

    Barbiturate phendarbituate menyebabkan metabolisme diperepat.

  • Enzim inhibitar

    Antibiote chlorapenicol metabolisme obat lain akan diperlambat

    Maag cimetidine sehinga terjadi efek taksik

    Ritonavin = Autivirus

    Obat, makin turun konsentrasi dalam darah makin kecil eliminasi.

    Konsentrasi plato = konsentrasi menetap maksimal 100% tercapai tergantung

    hublight.

    Ekskresi obat melalui:

    - Ginjal

    - Saluran cerna

    - Paru-paru

    - Keringat

    - Air mata

    - Air susu

    Obat yang terikat protein tidak dapat disaring di glomerulus karena molekul

    dari protein besar.

    Tak terionisasi direabsorbsi dalam ginjal.

    Polarization = lipid menjadi air

    Diazepam atau obat-obat anti kejang lebih cepat bereaksi bila diberikan melalui

    parentral.

    FARMAKODINAMIK

    Yaitu bagaimana obat bekerja sampai menimbulkan efek.

    Afinitas kemampuan obat untuk mengikat reseptor sehingga terbentuk obat

    reseptor komplek.

    Jika ada pemicu positif maka akan ada respon disebut dengan obat egonis.

    Asetilcolin merangsang obat muskarinik. Efek meningkat. Atropin mempunyai

    afinitas reseptor muskarinik sebagai antagonis menurunkan produksi kelenjar dari

    peristaltic usus.

    Salbutamol hanya merangsang Beta 2 (2).

    Efikasi = respon / efek yang maksimal

  • Potensi = efek efikasi sama-sama maksimal, namun dosis berbeda.

    Full agonis = potensial lebih

    Parsial Agonis = potensial kurang

    Efek Antagnis = obat yang diberikan dapat menghilangkan efek obat yang

    pertama.

    Fisiologic antagonis = antagonis yang terjadi tapi beda reseptor.

    Non kompetitif antagonis = reseptornya sama, tetapi tidak bias digeser.

    Kompetitif antagonis = bisa digeser.

    LD = Letal Dase 50 atau makin kecil ED 50 makin bagus.

    Kelainan efek suatu obat:

    - Toleran : diberikan dosis yang bertambah, efek tetap.

    - Takilfilitaksis

    - Hipersuseptible

    - Hiporeaktif

    - Idiosinkrasi

    - Alergi

  • Hari / Tanggal : Rabu, 16 2 2009

    Mata Kuliah : Farmakologi

    Dosen : Dr. Tjokorda Alit Kamar Adnyana

    Tempat : Universitas Udayana

    Materi : Anti Konvulsi

    Seizure : Episode terbatas dari disfungsi otak yang disebabkan oleh abnormal

    discharge dari neuron otak.

    Epilepsi : gangguan dari fungsi otak yang di tandai oleh adanya gangkitan yang

    periodic dan tidak bisa di duga.

    Cara Kerja :

    Memblok voltage dependent sod channel hantaran pada neuron

    menurun.

    Meningkatkan aktivitas system gaba

    Menghambat T- tipe

    Mekanisme lainnya: Hiperpdarisasi membrane

    Phenobarbital = obat yang paling lama digunakan.

    GGN ABS Folic Acid = pembentukan tube syaraf neuron.

    Hirsurtisme menyebabkan tumbuhnya bullu lebat pada tempat yang tidak

    dinginkan.

    Stephen Jhonson sindrom adalah suatu alergi dimana kebocoran pada saluran

    tubuh, kulit menjadi melepuh.

    - Diazepan I.V diberikan karena terus mengalami kejang.

    - Vitamin K1 diberikan untuk mencegah terjadinya perdarahan.

    Dosis anak-anak = umur ( th ) x Dosis dewasa

    Umur + 12

    Obat anti kejang + penurun panas biasanya diazepan perectal.

  • Hari / Tanggal : Rabu, 16 Desember 2009

    Mata Kuliah : Farmakologi

    Dosen : Dr. I. G. A. Arniti, S. Ked.

    Tempat : Universitas Udayana

    Materi : Praktikum Anestesi Umum

    I. Tujuan :

    1. Untuk mengetahui stadium-stadium anestesi.

    2. Untuk mengetahui efek anestesi

    II. Persiapan alat dan bahan

    1. Senter 6. Kapas

    2. Stethoscope 7. Obat anestesi umum (eter)

    3. Penggaris 8. Jam tangan

    4. Pinset 9. Alat tulis

    5. Sungkup 10. Hewan percobaan (kelinci)

    III. Langkah Kerja

    1. Persiapan alat dan bahan

    2. Evaluasi keadaan awal kelinci

    a. Respirasi (frekuensi dalam / dangkal)

    b. Mata (gerak mata, reflek-reflek pupil, lebar pupil, refleks kornea)

    c. Otot (tonus otot, gerak)

    d. Analgesia (respon kelinci terhadap nyeri)

    e. Saliva

    f. Muntah

    3. Pasang sangkupnya dengan baik dan tepat sehingga tidak ada celah

    sebagai jalan masuknya udara yang dapat mempengaruhi pemberian

    anatesi umum (eter).

    4. Teteskan eter dengan kecepatan 30 tetes/menit (1 tetes / 2 detik)

    5. Amati respon kelinci setelah diberikan anestesi eter secara inhalasi dengan

    mencubit menggunakan pinset. Teteskan terus eter dengan kecepatan yang

    sama sambil mengamati perubahan respon individu kelinci yang

  • menunjukkan perubahan tanda-tanda stadium III. Segera hentikan

    pembekuan eter. Pada saat inilah tindakan bedah dapat dilakukan.

    6. Evaluasi denyut jantung dan pernafasan untuk mengetahui denyut nafas

    sehingga apabila hal ini terjadi maka segera dapat dilakukan pemberian

    nafas buatan untuk mengembalikan uap eter keluar tubuh kelinci.

    7. Evaluasi respon tubuh kelinci terhadap nyeri, apabila sudah berespon

    terhadap cubitan berarti pengaruh anestesi sudah menurun. Jangan luipa

    lakukan pula evaluasi kedua seperti evaluasi awal sebelum kelinci tersadar

    kembali.

    8. Catat hasil pengamatan

    9. Rapikan alat dan bahan

    IV. Hasil Pengamatan

    No. Evaluasi Evaluasi I Evaluasi II

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    Respirasi

    - Frekuensi

    Gerakan Mata

    - Lebar pupil

    - Refleks pupil

    - Refleks kornea

    Otot

    - Tonus otot

    - Gerak

    Respon nyeri

    Saliva

    Muntah

    128 x/menit

    1 cm

    +

    +

    +

    +

    +

    -

    +

    116 x/menit

    1,3 cm

    -

    -

    -

    -

    -

    Tidak ada

    -

  • V. Kesimpulan

    Dari hasil evaluasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

    anestesi umum (eter) bereaksi dengan baik terhadap hewan coba (keliner) dan

    kelinci memberi respon yang diharapkan. Reaksi eter juga sesuai dengan teori

    yang ada bahwa eter bereaksi cepat namun durasinya pendek sehingga eter

    tidak bisa digunakan secara tunggal, harus ada kombinasi dengan anetesi lain

    dan biasanya melalui injeksi.

  • Hari / Tanggal : Kamis, 17 Desember 2009

    Mata Kuliah : Farmakologi

    Dosen : Dr. I. B. Ngurah, M. For

    Tempat : Universitas Udayana

    Materi : Antibiotika, obat-obat anti diuretika

    Antibiotika Zat kimia yang didapat dari mikroorganisme yang dapat

    membunuh mikroorganisme lain atau menghambat

    pertumbuhannya.

    Baktrisit : Membunuh mikroorganisme

    Bakteriustatik : Menghambat pertumbuhan

    Perkembangan:

    Penicillin (1928) ditemukan dan digunakan untuk terapi pada tahun 1941.

    Penggunaan tidak rasional (tidak tepat indikasi, tidak tepat dosis, tidak tepat lama

    pemberian, tidak tepat cara pemberian, tidak mengetahui fatofisiologi penyakit).

    Maka akan makin menambah resiko terutama efek samping, efek toksik, alergi,

    resistensi (kekebalan kumanterhadap antibiotic), super infeksi (keseimbangan

    usus terganggu sehingga timbul bakteri yang patogen). Contoh: Candida.

    Penggunaan antibiotika yang rasional:

    - Efikasi (kemanjuran)

    - Keamanan obat diusahakan aman baik pada bumil, manula, anak-anak

    dan lain-lain.

    - Suitabilitas (kecocokan) misalnya pada tetracycline tidak diberikan pada

    anak-anak karena dapat merusak gigi.

    - Biaya

    Betalaktamase menghancurkan betalaktam yang merupakan enzim yang

    dihasikan kuman.

    MIC = kadar terendah dari antibodi yang masih dapat menghambat pertumbuhan

    kuman.

  • Untuk dapat membunuh kuman maka konsentrasi obat harus diatas MIC.

    Post antibiotic efek walaupun kadar masih rendah dari MIC tapi masih bisa

    menghambat pertumbuhan kuman.

    Penicillin:

    - Benzil Penicillin = obat injeksi tidak dapat diminum karena jika kadarnya

    hanya sebentar di dalam plasma.

    - Benzathine penicillin G = obat injeksi yang kadarnya lama pada plasma.

    - Penicillin V = - Mirip dengan Benzyl tetapi bisa diminum dan tidak

    dirusak oleh asam lambung.

    - Spkertumnya sempit ( membunuh garam + ) hanya beberapa macam

    kuman

    - Spectrum luas membunuh berbagai macam kuman yaitu gram positif dan

    gram negative

    Mekanisme kerja

    Penicillin menghambat sinteris dinding sel dengan menghambat

    pephidoglikan pada dinding sel yang merupakan struktur terpenting semua

    bakterisit adalah anti bakteri ( pektrumnya ada yang luas atau sempit )

    Resistensi menghasilkan pemisilinase

    Indikasi untuk berbagai macam infeksi

    Perbedaan Amoxillin dengan Ampicillin

    Amoxillin : - Penyerapannya lebih bagus

    - Penetrasi lebih bagus

    - Kekuatan membunuh bagus

    - Dosis lebih kecil ( lebih baik )

    - Efek samping diare lebih jarang

    Nasohomial infeksi pseudomonas, klebsiela dan proteus obatnya adalah

    corbinicilin, ticarcillin, sulbeni cillin

    Penicillin tahan penisilinase

    Contoh : Oxacillin

    Cicloxacillin

  • Flucloxacillin

    Natcrllin

    Methicillin

    Efek samping penicillin

    - Non toksik Dosis dikatakan tidak menyebabkan keracunan karena

    menghambat sintesa peptidoglikan yaitu hanya terdapat pada kuman

    Sulfonamide

    Mekanisme kerja

    PABA = Para Amino Benzoid Acid

    Kuman harus membuat asam folat dari PABA

    DFR = Dihidrofolat Reduktase

    Tri methropin + sulfonamide meningkatkan efektivitas dan

    mencegah resistensi

    Efeksamping sulfonamide = Kern icterus bila diberikan pada bayi yang permatur

    neonates, hamil TM III, sulfatoksik dapat menyebabkan kematiyan bayi

    Efek samping ke dua yaitu kristal uria yaitu timbulnya kristal pada ginjal

    Step hen jonson hidrom Reaksi alergi berat menyebabkan kematian dengan

    gejala perdarahan munota, syock

    Chlorampenicole

    Efek samping : Anemia aplastik yaitu lebih ringan

    Farmako timetiknya : bagai menembus otak dan mata sehingga banyak digunakan

    untuk meningitis dari infeksi mata

    Mekanisme kerja : menghambat sintesa protein pada ribosom

    Sifatnya : Bakrastatik / Baktristit

    Spektrumnya luas / membunuh banyak kuman

    Resistensi : kuman + thypus abdominalis adalah yang resiten dengan chloram

    Efek samping : Anemia aplastik breybaby sindrame bila diberikan pada neonatus /

    pramatur dan tik in kehamilan

    Indikasi klinik : penggunaanya terbatas untuk membunuh kuman avakrob pada

    infeksi mata

  • Mecrolite spectrum sempit ( membunuh gr + )

    Resistensi : staphilococus

    Efeksamping : iritasi lambung mual muntah

    Indikasi klinik : sering digunakan untuk pengganti penicillin karena sifat

    sifatnya membunuh bakteri hamper sama

    Erithromyein : Potensi membunuh kuman lebih kuat tapi kadar tinggi pada paru

    paru

    Tetrayelin

    Tidak boleh dicampur dengan antosida, Ca alominium magnesium sesuai

    karma tetrayelin akan diam dalam usus sehingga tidak bisa diabsolobsi

    Mekanisme kerja : Protein ribosom

    Spectrum luas : membunuh berbagai macam kuman baik gr + dang r

    Resistensi : banyak kuman tebal terhadap tetracylin

    Efek samping obat : menghambat partumbuhan tulang dan gigi yang coklat dan

    tidak bisa hilang

    Indikasi klinik : Tetra digunakan untuk kotera, muntaber disentri ( basister /

    amuba ), efekty untuk jerawat dengan dosis 2 x 1 selama 1 minggu untuk

    menghilangkan infeksi

    Kontra indukasi : pada kehamilan karma tetrogenik menghambat pertumbuhan

    tulang ibu menyusui, anak anak dibawah 12 tahun

    Perbedaan : dervat tetracylin doxicylin obsorofsinya lebih baik dan tidak toksik

    ANTI BIOTIKA PADA KEHAMILAN

    - penicillin ( paling aman bagi ibu dan janin )

    - cephalosporin

    - erythromycin

    - animoglicosida ( penggunaanya harus hati hati )

    mempunyai batas keamanan sempit antara dosis terapi dengan dosis

    foksik sangat dekat

    Bayi yang dilahirkan akan tuli karena toksik pada system pendengaran

  • Tidak boleh pada kehamilan

    - Quinolone Anti bodi cadangan untuk mengantisipasi bila anti bodi lain

    gagal

    OBAT OBAT DIURETIKA

    Diuresis peningkatan jumlah urine

    Obat di urefika : obat obat yang dapat meningkatkan dan mempercepat

    produksi urine

    Azetazolamide penghambatan enzim karbonik anhidrose tempat kerja di

    tubulus proximalis dengan menghambat pertukaran natriun dengan hydrogen

    natriun bersifat mengikat air lalu urine meningkat efek samping

    Glukoma = penyakit tekanan intra okuler bola mata meningkat dan bisa

    menyebabkan kebutaan akibat aliran tersumbat

    Azetazolamad menurunkan produksi cara bola mata

    Mountain srckness Kadar 02 rendah menyebabkan pusing

    Thyazida

    HCT : Hydrochlotothrazide yang paling terkenal

    WHD sebagai obat TD yang ringan

    Tempat dan cara kerja

    - Pada lubhenle akendence bagian korteks ginjal

    - Tubulus distalis bagian proksimal

    - Cara kerja menghambat reabsorobsi Na

    Eso : Hiperglikemia = peningkatan gula darah

    Hipercerikemia = peningkatan asam urat

    Indikasi = Hipertensi ringan

    Cara kerja : Sama dengan Thyazide

    Mengapa efeknya kuat ?

    - Bekerja dibanyak tempat

    - Bekerja di lobhenle bagian modula menyebabkan jaringan tersebut

    kehilangan hipertonis karma kekurangan hatriun akibatnya cairan yang

  • akan menjadi urin tidak mampu ditarik oleh jaringan sehinbgga air tetap

    keluar

    - ESO : hipovotenia = Volume darah menurut

    Asiles : Perut berisi air pada lever

    DIURETIKA HEMAT KALIUM

    Triamterene

    Tempat kerja : Tubulus distal

    Spironolactone menghambat aldosteron pada hubulus distal

    Ginekomastia : Pembesaran buah dada pada laki laki osmotic diuretic

    Terjadi jika kita makan banyak gula

    Glukosa hati ghikogen tidak menigkatkan urine jika diberikan secara

    I.V. glukosa hipertonis maka mencingnya tambah banyak karma langsung ke

    ginjal

    Manitof - bersifat ideal, tempat kerja di tubulus proksimal mengikat zat

    toksik, air natrium

    - banyak digunakan untuk mengatasi ginjal yang akan yaitu tidak

    ada urine balep eritromyan untuk bayi / neonatus

  • Hari / Tanggal : Kamis, 17 Desember 2009

    Mata Kuliah : Farmakologi

    Dosen : Dr. I. G. A. Arniti, S. Ked.

    Tempat : Universitas Udayana

    Materi : Imunisasi, Terapi cairan dan elektrolit, pengelolaan alat

    Imunisasi:

    Aktif Terjadi stimulasi pembentukan system imun

    Pasif Hanya terjadi transfer kekebalan tubuh

    Kekebalan pasif diberikan pada keadaan tertentu contohnya pada penderita yang

    tidak bisa membentuk antibodi.

    BLG:

    - Tidak bisa diberikan pada anak dengan definisi imun

    - Yang sedang mendapatkan pengobatan system imun / imunotupresan

    Hepatitis B

    Aktif dan Pasif diberikan setelah 12 jam setelah lahir pada bayi dengan positif

    hepatitis B. Ditambah dengan imunoglobalin

    Jika ibu tidak terinfeksi, ada tenggang waktu sampai 2 bulan dan dosis

    disesuaikan. Diberikan cukup imunisasi aktif saja.

    DDT

    Aktif DDT Toxoid kuman diferi, tetanus yang sudah dimatikan.

    Td hanya mengandung komponen tetanus dan difteri berkurang (-).

    Boster II : DDT yang tidak mengandung komponen pertusis atau Td. (dalam dosis

    dewasa)

    Demam biasanya hilang dalam 3 hari disebabkan oleh komponen pertusis.

    Pertusis tidak boleh diberikan pada anak diatas 3 tahun.

    POLIO

  • Salk diberikan secara injeksi

    Sabih diberikan secara peroral

    Pemberian ASI tetap diberikan pada polio.

    Campak

    Diberikan IX pada umur 9 tahun.

    MMR merupakan vaksin kombinasi. Vaksin lain dari mikroorganisme yang

    dilemahkan. Harus ada interval 4 minggu dengan pemberian vaksin MMR.

    Imunoglobin harus jarak 3 bulan dengan MMR.

    TERAPI CAIRAN DAN ELEKTROLIT

    Bisa dalam bentuk oral dan I.V. Terapi cairan tidak hanya untuk

    mengganti cairan juga diberikan pada gangguan elektrolit / asam basa juga untuk

    kekurangan nutrisi.

    ORAL

    Oral Rehidrasi Solution (Oralit)

    Parentral

    Koloid alami, ex: plasma

    Sistemik, ex: dextram. Starch, belatin

    Cairan kristaloid, ex: RL

    Komposisi : Na, K, Ca, Cl, Lactate.

    RL tidak dapat menghentikan plasma kecuali sementara pada keadaan darurat.

    Hati-hati penggunaannya pada usia lanjut karena fungsi jantung dan ginjal

    menurun.

    Dextrose

    Dextrose akan memberikan kalori tergantung dari jumlah persentasi. Jika

    diberikan pada bayi harus diperhatikan karena metabolisme bayi belum sepurna.

  • Koloid

    Dextran berdasarkan mo;kul 40.70

    Cairan jenis koloid mempunyai efek pada pembekuaan darah dextran

    hetarstarah sebagai hemodiluri pada kasus aliran darah efek negative: dapat terjadi

    pendarahan

    Amfilikasis: Quaksi atergi yang berat

    PENGELOLAAN OBAT

    Bentuk supositoric Ruang penyimpanan suhu dingin

    Obat golongan narkotil Tempat penyimpanan khusus

    Obat mudah terbakar Terpisah dari ruang induk

    Obat rusak dinilai :

    - Perubahan warna

    - Retak atau pecah

    - Lemak

    - Cairan mamisah

    - Bau yang tidak enak

    - Lewat batas kadaluarsa

    Pemberian obat

    - Efek local

    Digunakan pada kulit atau membran mukasa

    - Efek sistemik

    - Oral

    - Rectal

    - Sublingual

    - Parentral

    Intradermal : Lapisan kulit paling atas

    Intraspinal : obat masuk ke lumbal