Upload
buikhanh
View
228
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COLLABORATIVE
MURDER TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN
KONSEP MATEMATIK SISWA
(Penelitian Quasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMPI Al Azhar 25
Pamulang)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Rici ElnandaNIM. 1110017000063
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
i
ABSTRAK
RICI ELNANDA (1110017000063) “Pengaruh Model PembelajaranCollaborative MURDER Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep MatematikSiswa”. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika fakultas Ilmu Tarbiyah KeguruanUniversitas Islam Negeri Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk menganalisa pengaruh modelpembelajaran Collaborative MURDER terhadap kemampuan pemahaman konsepmatematik siswa, 2) Untuk menganalisa kemampuan pemahaman konsepmatematik siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional, 3) Untukmengetahui perbandingan pemahaman konsep matematik menggunnakan modelpembelajaran Collaborative MURDER dengan pembelajaran konvensional.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimendengan desain penelitian two group randomized subject post test only. Sampelpenelitian diperoleh sebanyak dua kelas dengan teknik cluster random samplingyang terdiri dari kelas eksperimen (Collaborative MURDER) sebanyak 30 siswadan kelas kontrol (Konvensional) sebanyak 30 siswa.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kemampuan pemahaman konsepmatematik siswa yang diajar dengan model pembelajaran CollaborativeMURDER lebih tinggi dari pada siswa yang diajar dengan pembelajarankovensional. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil tes kemampuanpemahaman konsep matematik siswa yang diajar dengan model pembelajaranCollaborative MURDER adalah sebesar 76,00 dan nilai rata-rata hasil teskemampuan pemahaman konsep matematik siswa yang diajar denganpembelajaran konvensional adalah sebesar 66,17 (thitung = 3,83 dan ttabel = 2,00).Kesimpulan hasil penelitian ini adalah bahwa pembelajaran matematika padapokok bahasan Garis dan Sudut dengan menggunakan model pembelajaranCollaborative MURDER berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuanpemahaman konsep matematik siswa dibandingkan yang menggunakanpembelajaran konvensional.
Kata kunci: Model pembelajaran Collaborative MURDER, KemampuanPemahaman KOnsep Matematik Siswa.
ii
ABSTRACT
RICI ELNANDA (1110017000063). "The Effect of MURDER CollaborativeLearning Model to Understanding Concept of Mathematic Ability Of Students".Thesis of Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah andTeaching Science Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.
The purpose of this research are to: 1) Analyze the effect of MURDERcollaborative learning model on the ability of the students understanding ofmathematical concepts, 2) Analyze the ability of understanding mathematicalconcepts students taught with conventional teaching, 3) Determine thecomparative understanding of mathematical concepts learning model withkolaborative MURDER conventional learning. The method used in this study isthe method of quasi-experimental research design with two group post-test onlyrandomized subjects. Samples were obtained by two classes by cluster randomsampling technique consisting of the experimental class (Kolaborative MURDER)as many as 30 students and a control class (Conventional) as many as 30 students.
Results of the study revealed that the ability students understanding taughtmathematical concepts with MURDER Collaborative learning models are higherthan the students taught with conventional teaching. It can be seen from theaverage value of the results of the test's ability to think logically mathematicsstudents taught with MURDER Collaborative learning models are at 76.00 and theaverage value of the results of tests the ability of understanding mathematicalconcepts students taught with conventional teaching amounted to 66.17 (t = 3.83and t table = 2.00). The conclusion of this study is that the study of mathematicsin the subject line and angle using Collaborative learning models MURDERsignificantly affect the ability of students' understanding of mathematical conceptsthan those using conventional learning.
Keywords: Collaborative learning model MURDER, understanding of the conceptof Mathematical Ability Students.ABSTRAK
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas
segala rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik. Salawat dan salam senantiasa dicurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga, para sahabat dan para pengikutnya sampai akhir zaman.
Penyusunan skripsi ini bermaksud untuk memenuhi syarat mencapai gelar
sarjana pendidikan. Selanjutnya dalam proses penulisan skripsi ini penulis banyak
mendapat perhatian dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu pada kesempatan yang baik ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Kadir, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Abdul Muin, S.Si, Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Maifalinda Fatra, M.Pd selaku dosen Pembimbing I dan Ibu Femmy
Diwidian, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
waktu, bimbingan, arahan, motivasi, dan semangat dalam membimbing
penulis selama ini. Terlepas dari segala perbaikan dan kebaikan yang
diberikan, semoga Ibu selalu berada dalam kemuliaanNya.
5. Ibu Khairunnisa, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah
memberikan waktu, bimbingan, arahan dan motivasi dalam membimbing
penulis selama ini.
6. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada
penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang telah diberikan
oleh Bapak dan Ibu Dosen mendapat keberkahan dari Allah SWT.
iv
7. Pimpinan Staff Perpustakaan Umum dan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Staff Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan beserta Staf Jurusan
Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
9. Kepala SMPI Al Azhar 25 Pamulang beserta seluruh guru dan karyawan
yang telah membentu pelaksanaan penelitian dalam tahap penulisan skripsi
ini.
10. Seluruh dewan guru beserta karyawan SMPI Al Azhar 25 Pamulang yang
telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian ini. Serta siswa
dan siswi SMPI Al Azhar 25 Pamulang khususnya kelas VII.A dan VII.B
11. Ayahanda dan Ibunda yang sangat saya cintai dan sayangi, atas bantuan
moril dan materil serta do’anya.
12. kakak-kakak yang saya sayangi yaitunya Roni Elnanda, Rina Elnanda,
Rudi Elnanda yang selalu memberikan motivasi kepada penulis
13. Hendri Ferdyansyah yang telah meluangkan banyak waktu dalam
memberikan ide dan motivasi selama penulisan ini.
14. Para Sahabat Dozen yang selalu memberikan motivasi dan mencurahkan
banyak waktu untuk penulis yaitu tocy, pelaci, mamake, donskay, elen, ai,
amai, cimun, indroy, acem, kicuy.
15. Teman-Teman washabee, sparta, dan cuspid khususnya Shelvi dan Nue
yang telah bekerjasama dengan penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini, penulis memiliki
banyak kekurangan dan melakukan kesalahan dalam penulisan. Oleh karena itu,
penulis memohon maaf atas kekurangan tersebut dan kami memohon kritik serta
saran yang membangun guna keterbaikan skripsi ini.
Jakarta, 3 November 2014
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................... i
ABSTRACT ........................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... ix
DAFTAR BAGAN............................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 5
D. Perumusan Masalah ...................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ........................ 8
A. Deskripsi Teoritik........................................................................... 8
1. Pembelajaran Matematika........................................................ 8
a. Belajar dan Pembelajaran................................................... 8
b. Matematika dan Pembelajaran Matematika ....................... 9
c. Pengertian Pemahaman Konsep......................................... 11
d. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematik ................... 12
2. Model Pembelajaran Collaborative MURDER ........................ 15
a. Model Pembelajaran Collaborative .................................. 15
b. Model Pembelajaran Collaborative MURDER .................. 17
3. Pembelajaran Konvensional..................................................... 21
B. Hasil Penelitian yang Relevan ....................................................... 24
C. Kerangka Berpikir .......................................................................... 25
D. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 27
vi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 28
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 28
B. Metode dan Desain Penelitian........................................................ 28
C. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 29
1. Populasi .................................................................................... 29
2. Sampel...................................................................................... 29
D. Teknik Pengumpulan Data............................................................. 29
1. Instrumen Test.......................................................................... 30
E. Kontrol Terhadap Validitas Internal .............................................. 32
F. Analisis Data ................................................................................. 36
1. Tes Kemampuan Penalaran Adaptif Matematik ...................... 36
a. Uji Normalitas Data .......................................................... . 36
b. Uji Homogenitas Varians................................................... 37
c. Uji Hipotesis ...................................................................... 37
G. Hipotesis Statistik .......................................................................... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................. 39
A. Deskripsi Data..................................................................................39
1. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematik Siswa
Kelompok Eksperimen............................................................... 39
2. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematik Siswa
Kelompok Kontrol ..................................................................... 40
3. Tahapan Pemahaman Konsep Matematik Siswa Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol........................................... 44
B. Pengujian Persayaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis .............. 47
1. Uji Normalitas............................................................................ 47
2. Uji Homogenitas ........................................................................ 48
C. Pengujian Hipotesis ......................................................................... 49
D. Pembahasan Terhadap Temuan Penelitian ...................................... 51
E. Keterbatasan Penelitian.................................................................... 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 64
A. Kesimpulan ...................................................................................... 64
vii
B. Implikasi........................................................................................... 65
C. Saran................................................................................................. 65
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbandingan Pembelajaran Kolaboratif dengan Konvensional ..... 24
Tabel 3.1 Desain Penelitian Posttest-Only Control Group Design.................. 28
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematik ........................................................................................ 30
Tabel 3.3 Rekap Data Hasil Uji Validitas, Indeks Kesukaran, dan Daya
Pembeda ........................................................................................... 35
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematik Siswa Kelas Eksperimen................................................ 40
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematik Siswa Kelas Kontrol ...................................................... 41
Tabel 4.3 Perbandingan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematik
Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol .................... 42
Tabel 4.4 Persentase Rata-rata Indikator Pemahaman Konsep Matematik
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .............................................. 44
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 48
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas..................................................................... 49
Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis ........................................................................... 49
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematik
Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................................. 43
Gambar 4.2 Persentase Skor Kemampuan Pemahaman Konsep Matematik
Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................................ 47
Gambar 4.3 Kurva Perbandingan Nilai Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematik Siswa pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol........................................................................................... 50
Gambar 4.4 Kegiatan Belajar Kelas Eksperimen.............................................. 52
Gambar 4.5 Hasil Kerja Siswa Kelas Eksperimen ............................................ 54
Gambar 4.6 Perbandingan Jawaban Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol pada Indikator Pertama .................................................... 56
Gambar 4.7 Perbandingan Jawaban Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol pada Indikator Kedua....................................................... 57
Gambar 4.8 Perbandingan Jawaban Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol pada Indikator Ketiga ...................................................... 58
Gambar 4.9 Perbandingan Jawaban Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol pada Indikator Keempat................................................... 59
Gambar 4.10 Perbandingan Jawaban Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol pada Indikator Kelima ..................................................... 61
Gambar 4.11 Perbandingan Jawaban Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol pada Indikator Keenam.................................................... 62
x
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Proses Pembelajaran MURDER ................................................... 20
Bagan 2.2 Pelaksanaan Ekspositori ............................................................... 23
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen.............. 70
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol .................... 94
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa .................................................................... 106
Lampiran 4 Instrumen Soal Sebelum Validasi ............................................... 126
Lampiran 5 Instrumen Soal Setelah Validasi.................................................. 130
Lampiran 6 Kunci Jawaban............................................................................. 134
Lampiran 7 Pedoman Penskoran..................................................................... 137
Lampiran 8 Hasil Uji Validitas Instrumen...................................................... 140
Lampiran 9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen .................................................. 141
Lampiran 10 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen...................................... 142
Lampiran 11 Hasil Uji Daya Beda Instrumen................................................... 143
Lampiran 12 Hasil Postest Kelas Eksperimen .................................................. 145
Lampiran 13 Hasil Postest Kelas Kontrol......................................................... 146
Lampiran 14 Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen ...................................... 147
Lampiran 15 Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol ............................................. 150
Lampiran 16 Uji Normalitas Kelas Eksperimen ............................................... 153
Lampiran 17 Uji Normalitas Kelas Kontrol...................................................... 155
Lampiran 18 Perhitungan Uji Homogenitas ..................................................... 157
Lampiran 19 Perhitungan Pengujian Hipotesis................................................. 159
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan
manusia, terutama bagi kemajuan dan perkembangan suatu bangsa untuk
membentuk sumber daya manusia yang berilmu pengetahuan tinggi. Pentingnya
pendidikan tersebut menyebabkan perlu adanya peningkatan mutu dalam
pendidikan yang dilakukan secara menyeluruh yang mencakup seluruh aspek
pendidikan. Secara detail dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20
tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional BAB I Pasal 1 disebutkan bahwa
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasanabelajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktifmengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia serta ketrampilanyang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.1
Walaupun peradaban manusia berubah secara pesat, namun bidang
matematika terus relevan dan menunjang kepada perubahan ini. Matematika
merupakan subjek yang sangat penting di dalam sistem pendidikan di seluruh
negara di dunia. Negara yang mengabaikan pendidikan matematika sebagai
prioritas utama akan tertinggal dari segala bidang apabila dibandingkan dengan
negara-negara lain yang memberikan tempat bagi matematika sebagai subjek yang
sangat penting. Pelajar-pelajar yang mempunyai nilai yang baik dalam
matematika, biasanya tidak akan mempunyai masalah apabila dia akan
melanjutkan studi di perguruan tinggi, baik itu bidang sains, teknik, maupun
sosial. Untuk bidang sains, tentulah Matematika adalah ratunya. Sistem
pendidikan tidak akan mantap jika pelajar di sekolah dan mahasiswa-mahasiswa
di perguruan tinggi lemah dalam menguasai ilmu matematika. Atas dasar hal
1 Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional (No. 20 Tahun2003) h. 3
2
tersebut, tentulah tepat jika mengatakan bahwa matematika merupakan ilmu dasar
yang sangat diperlukan untuk landasan bagi teknologi dan pengetahuan modern.
Rendahnya dasar ilmu pengetahuan matematika akan berimbas pada kurangnya
kemampuan pemahaman matematik siswa.2
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Masta menunjukkan bahwa
kemampuan pemahaman konsep siswa masih rendah. Rata-rata ulangan harian
siswa hanya mencapai 52,00 dengan KKM yang ditetapkan sebesar 70 dan jumlah
siswa yang mencapai KKM sebesar 33%. Dari data tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam mengaplikasikan konsep dalam
pelajaran matematika masih sangat rendah.3
Setelah dilakukan observasi di SMPI Al Azhar 25 Pamulang dengan
menggunakan instrumen soal dibawah ini :
Tentukan besar sudut a,b,c, dan d berturut-turut !
c 35ᵒ
b
d
135ᵒ
a
Dari 25 siswa hanya 7 siswa yang mampu menjawab soal tersebut dengan
benar dan lebih dari 50% siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal
tersebut. Hal ini membuktikan bahwa pemahaman konsep siswa masih rendah.
Hasil observasi yang peneliti lakukan di SMPI Al Azhar 25 Pamulang di
dapatkan bahwa proses pembelajaran yang berlangsung hanya berpusat kepada
guru saja, siswa hanya menerima materi yang disampaikan oleh guru. Siswa tidak
2 Lia Yuliawati, Pembelajaran Matematika dengan CRA untuk MeningkatkanKemampuan Pemahaman dan Pemecahan Masalah Matematik Siswa SMP, Jurnal ALGORITMAVOL. 3 NO. 1 Juni 2011, h.43
3 Masta Hutajulu, Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematik Siswa SMAMelalui Model Pembelajaran Inquiri Terbimbing, (Bandung : Prosiding Seminar Nasional Pend.Matematika program pasca sarjana STKIP, 2014) h. 86
3
terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan lebih menekankan siswa untuk
menghafal konsep, definisi dan lain sebagainya tanpa mengetahui terbentuknya
sebuah konsep dalam pembelajaran matematika. Guru matematika Al Azhar 25
Pamulang juga menyatakan bahwa siswa kesulitan mengerjakan soal yang
berbeda dengan yang contoh yang diberikan oleh guru.
Hal ini juga disebabkan karena siswa beranggapan bahwa belajar
matematika itu susah. Menurut Sriyanto sikap negatif seperti ini muncul karena
adanya persepsi bahwa matematika itu sulit. Persepsi negatif ini dapat timbul
karena lemahnya dasar pengetahuan siswa terhadap matematika.4 Dan sering kali
dalam proses belajar lebih banyak guru yang menjelaskan materi dan murid hanya
menerima saja apa yang diberikan oleh guru sehingga siswapun kurang paham
dengan konsep dasar dan tidak bisa mengembangkan konsep tersebut. Siswa
hanya bisa mengerjakan soal yang sama persis dengan contoh yang diberikan oleh
guru dan siswa sering kali merasa bingung apabila diberikan soal yang berbeda
dengan contoh yang diberikan.
Model pembelajaran yang dapat menjadikan siswa aktif dengan tujuan
agar dapat melatih daya pemahaman siswa sangat diperlukan untuk meningkatkan
kemampuan pemahaman siswa. Peran guru dalam proses belajar mengajar bukan
lagi menyampaikan pengetahuan melainkan menanam dan memupuk pengetahuan
serta membimbing siswa untuk belajar sendiri, karena keberhasilan siswa
sebagian besar bergantung pada kemampuannya untuk belajar secara mandiri dan
memonitor belajar mereka sendiri. Kemampuan untuk menemukan sendiri dan
belajar sendiri dianggap dapat dipelajari yakni siswa harus belajar berbagai
macam strategi yang ada dan bagaimana menggunakan strategi yang benar.
Aliran Constructivisme yang dikembangkan dari psikologi kognitif
menekankan teorinya bahwa siswa amat berperan dalam menemukan ilmu baru.
Constructivisme adalah aliran yang mengembangkan pandangan tentang belajar
yang menekankan pada empat komponen kunci yaitu :5
4 Lia Yuliawati, loc.cit.5 DR. Dede Rosyada, MA, Paradigma Pendidikan Demokratis (Kencana) h. 92
4
1. Siswa membangun pemahamannya sendiri dari hasil mereka belajar
bukan karena disampaikan kepada mereka
2. Pelajaran baru sangat tergantung pada pelajaran sebelumnya
3. Belajar dapat ditingkatkan dengan interaksi sosial
4. Penugasan-penugasan dalam belajar dapat meningkatkan proses
pembelajaran (Kauchak, 1998 : 7).
Sistem belajar yang efektif dan efisien perlu dikembangkan dalam proses
pembelajaran, maka dalam belajar digunakan strategi belajar “MURDER” Mood
(Suasana Hati), Understand (Pemahaman), Recall (Pengulangan), Digest
(Penelaahan), Expand (Pengembangan), Review (Pelajari Kembali) yang
diadaptasi dari buku karya Hayes “The Complete Problem Solver”. Dari strategi
tersebut dapat dipahami secara global sebagai berikut :6 (1) Mood (Suasana Hati):
Menciptakan suasana hati yang positif untuk belajar (2) Understand
(Pemahaman): Menandai informasi yang tidak/belum dimengerti (3) Recall
(Pengulangan): Mempelajari satu bahan dalam satu mata pelajaran kemudian
melakukan pengulangan dengan kalimat siswa itu sendiri (4) Digest (Penelaahan):
Mencari keterangan dari sumber yang lain (5) Expand (Pengembangan):
Menanyakan kembali pada diri mengenai tiga masalah, umumnya yaitu:
pertanyaan atau kritik apa yang ingin disampaikan, mempertanyakan aplikasi dari
materi tersebut, cara membuat informasi ini menjadi menarik dan mudah
dipahami oleh siswa lainnya (6) Review (Pelajari Kembali): Pelajari kembali
materi yang sudah dipelajari.
Dari uraian di atas, maka penulis mengambil judul penelitian : “Pengaruh
Model Pembelajaran Collaborative MURDER Terhadap Kemampuan
Pemahaman Konsep Matematik Siswa”.
6 John R. Hayes, The Complete Problem Solver (United States of America : 1940) h.121
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka terdapat beberapa masalah
yang dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Siswa kesulitan memahami materi matematika yang bersifat konsep.
2. Siswa terbiasa hanya menerima materi yang diberikan oleh guru dan
tidak bisa menemukan sendiri.
3. Beberapa siswa mengalami kesulitan mengerjakan soal yang berbeda
dengan yang dicontohkan oleh guru.
4. Beberapa siswa tidak bisa menganalisa lebih lanjut suatu permasalahan
Matematika karena kurang paham dengan konsep awal.
5. Siswa yang tidak paham materi dasar akan kesulitan mengasimilasi
konsep-konsep baru.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini terarah dan tidak terlalu jauh jangkauannya maka
diperlukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalahnya adalah sebagai
berikut:
1. Kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang diukur
difokuskan pada 6 indikator yaitu berisikan kemampuan menyatakan
ulang konsep yang telah dipelajari, mengklarifikasikan objek-objek
berdasarkan terpenuhi tidaknya persyaratan membentuk konsep,
memberikan contoh atau non-contoh dari konsep yang dipelajari,
menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi
matematis, mengaitkan berbagai konsep, dan mengembangkan syarat
perlu dan atau syarat cukup suatu konsep. Hasil pemahaman konsep
matematik siswa tersebut diperoleh dari nilai post test siswa
2. Penelitian pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran
Collaborative MURDER sementara kelas kontrol menggunakan metode
konvensional.
6
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar masalah dan identifikasi masalah tersebut diatas maka
permasalahan umum yang dicari jawaban melalui penelitian ini adalah :
1. Bagaimana kemampuan pemahaman konsep matematik siswa yang
diajarkan dengan model pembelajaran Collaborative MURDER?
2. Bagaimana kemampuan pemahaman konsep matematik siswa yang
diajarkan dengan pembelajaran konvensional?
3. Apakah kemampuan pemahaman konsep matematik siswa yang
mendapat pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Collaborative MURDER lebih tinggi dibandingkan siswa yang
mendapat pembelajaran konvensional?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan pemahaman
konsep matematik siswa. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran Collaborative
MURDER terhadap kemampuan pemahaman konsep matematik siswa
2. Untuk mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep matematik
yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional
3. Untuk membandingkan kemampuan pemahaman konsep matematik
menggunakan model pembelajaran Collaborative MURDER dengan
pembelajaran konvensional.
F. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan
manfaat baik bagi pembelajaran matematika maupun dalam upaya meningkatkan
kualitas dan hasil pembelajaran matematika.
1. Manfaat Teoritis
Secara umum hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
terhadap pembelajaran matematika utamanya untuk meningkatkan kemampuan
pemahaman konsep matematik siswa dalam belajar matematika.
7
2. Manfaat secara praktis
a. Bagi Siswa
Proses pembelajaran ini dapat meningkatkan kemampuan pemahaman
konsep matematika siswa.
b. Bagi guru
Memberikan masukan kepada guru, khususnya guru matematika bahwa
model pembelajaran Collaborative MURDER dapat meningkatkan kemampuan
pemahaman konsep matematika siswa.
c. Bagi Sekolah
Sekolah dapat merekomendasikan penggunaan model pembelajaran
Collaborative MURDER dalam pembelajaran matematika bahkan untuk mata
pelajaran lain.
d. Bagi Peneliti
Dapat digunakan sebagai pengalaman menulis karya ilmiah dan
melaksanakan penelitian dalam pendidikan matematika terutama dalam
meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa.
e. Bagi pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi bagi pembaca untuk
meneliti lebih lanjut.
8
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Pembelajaran Matematika
a. Belajar dan Pembelajaran
Belajar adalah kunci atau unsur fundamental dalam setiap
penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan, sehingga tanpa belajar
sesungguhnya tak pernah ada pendidikan. Hal ini berarti bahwa berhasil atau
tidaknya pencapaian suatu tujuan pendidikan amat bergantung pada proses belajar
yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah
atau keluarganya sendiri.
Belajar merupakan proses dari perkembangan hidup manusia yang akan
berlangsung terus menerus. Dengan belajar, manusia dapat melakukan perubahan-
perubahan dalam hidupnya, sehingga pada proses ini tingkah laku manusia dapat
berkembang. Belajar bukanlah sekedar mengumpulkan pengetahuan. Belajar
adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan
munculnya perubahan prilaku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya interaksi
individu dengan lingkungan yang disadari.1 Dalam rumusan lain, belajar juga
dapat diartikan sebagai suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh
pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki prilaku, sikap, dan
mengokohkan kepribadian.2 Hal ini menunjukkan bahwa ketika menjalani proses
belajar pasti terdapat sebuah perubahan yang mengiringi proses tersebut, baik
perubahan dalam segi pengetahuan, keterampilan, prilaku, sikap, dan juga
kepribadian. Hal serupa juga ditegaskan oleh Oxford Advanced Learner’s
Dictionary yang mendefinisikan belajar sebagai kegiatan memperoleh
pengetahuan atau keterampilan melalui studi, pengalaman, atau karena diajar.3
1 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,(Jakarta: Kencana, 2009), Cet. 6, h. 110.
2 Prof. Dr. Suyono, M.Pd & Drs. Hariyanto, M.S, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung :PT. Remaja Rosdakarya, 2013) cet. 4 h.9
3 Ibid h. 12
9
Pembelajaran adalah proses pendidikan dalam lingkup persekolahan,
sehingga arti dari proses pembelajaran adalah proses sosialisasi individu siswa
dengan lingkungan sekolah, seperti guru, sumber/fasilitas, dan teman sesama
siswa.4 Pendapat lain tentang pembelajaran adalah proses menjadikan orang agar
mau belajar dan mampu (kompeten) belajar melalui berbagai pengalamannya agar
tingkah lakunya dapat berubah menjadi lebih baik lagi. 5
Suatu pembelajaran dikatakan efektif apabila memenuhi persyaratan utama
keefektifan pengajaran yaitu:6
1. Presentasi waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkan terhadap KBM
2. Rata-rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi diantara siswa
3. Ketetapan antara kandungan materi ajaran dengan kemampuan siswa
diutamakan
4. Mengembangkan suasana belajar yang akrab dan positif, mengembangkan
struktur kelas yang mendukung prilaku siswa.
Uraian singkat mengenai belajar dan pembelajaran adalah belajar dapat
diartikan sebagai aktivitas interaksi aktif individu terhadap lingkungannya
sehingga akan terjadi dan nampak perubahan tingkah laku, sedangkan
pembelajaran adalah penyediaan kondisi yang mengakibatkan terjadinya proses
belajar pada diri peserta didik.7 Berdasarkan paparan di atas, peneliti
menyimpulkan bahwa belajar adalah usaha sadar yang dilakukan oleh individu
untuk melakukan perubahan pengetahuan dan tingkah laku, sedangkan
pembelajaran adalah semua perangkat atau fasilitas yang disediakan untuk
menunjang proses belajar yaitu guru, media belajar, bahan ajar, dan lainnya.
b. Matematika dan Pembelajaran Matematika
Matematika merupakan salah satu jenis ilmu dari enam materi ilmu yang
memiliki peranan penting bagi kelangsungan hidup manusia. Enam materi
4 Erman Suherman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung : JICA,2001) h. 9
5 Novan Andi Wiyani, M.Pd.I, Desain pembelajaran Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-ruzzMedia, 2013) cet 1 h. 20
6 Trianto, M.Pd, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif –Progresif, (Jakarta: Kencana,2012), h. 20
7 Ridwan Abdullah Sani, Inovasi PembelajaranI, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2013) h. 40
10
tersebut yaitu matematika, fisika, biologi, psikologi, ilmu-ilmu sosial dan
linguistik. Matematika juga merupakan jenis ilmu yang memiliki kedudukan yang
sangat penting dalam dunia pendidikan, dari sekolah dasar hingga perguruan
tinggi.
Matematika berasal dari bahasa Yunani yaitu mathemata (mathema) yang
berarti studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan.8 Matematika muncul ketika
manusia menemui banyak masalah mengenai kuantitas, struktur, ruang, atau
perubahan. Istilah mathematics (Inggris), mathematik (Jerman), mathematique
(Perancis), matematico (italia), matematiceski (Rusia), atau mathematic/wiskunde
(Belanda) berasal dari perkataan latin mathematica, yang mulanya diambil dari
bahasa Yunani tersebut. Nampak jelas bahwa matematika merupakan akar kata
dari mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science) dan kata
mathema berhubungan sangat erat dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu
mathanein yang mengandung arti belajar (berpikir).9 Dalam rumusan lain
matematika adalah cara atau berfikir dan bernalar yang digunakan untuk
memecahkan masalah, bahasa lambang yang dapat dipahami oleh semua bangsa
berbudaya, seni seperti pada musik, penuh dengan simetri pola dan irama.10
Sedangkan pembelajaran matematika merupakan proses membangun pemahaman
peserta didik tentang fakta, konsep, prinsip, dan skill sesuai dengan
kemampuannya, guru menyampaikan materi dan peserta didik dengan potensinya
masing-masing mengkonstruksi pengertiannya tentang fakta, konsep, prinsip, dan
skill, serta problem solving.11
Dari pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran
matematika adalah suatu proses yang diselenggarakan oleh guru untuk
mengajarkan siswa guna memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam
menggunakan ilmu matematika untuk menyelesaikan masalah mengenai
8 David M. Burton, The History of Mathematics: An Introduction Fifth Edition, (NewYork: The McGraw-Hill Companies, Inc., 2003), Cet. V, hal. 1
9 Erman Suherman, op.cit, h. 1710Sukardjono, Hakekat dan Sejarah Matematika, (Jakarta : Universitas Terbuka, 2008)
cetakan ke -3h. 1.311Drs.H.M. Ali Hamzah, M.Pd & Dra. Muhlisrarini, M.Pd, Perencanaan dan Strategi
Pembelajaran Matematika, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2014) h. 259
11
kuantitas, struktur, ruang, atau perubahan-perubahan dalam segala aspek
kehidupan manusia.
c. Pengertian Pemahaman dan konsep
Pemahaman (understanding) yaitu kedalaman pengetahuan yang dimiliki
setiap individu.12 Pemahaman bukan hanya sekedar mengingat fakta, akan tetapi
berkenaan dengan kemampuan menjelaskan, menerangkan, menafsirkan atau
kemampuan menangkap makna atau arti suatu konsep.13
Pemahaman diartikan dari kata "understanding" yang artinya derajat
pemahaman ditentukan oleh banyak kuatnya keterkaitan suatu gagasan, prosedur
atau fakta metematika dipahami secara menyeluruh jika hal-hal tersebut
membentuk suatu jaringan (network) dengan keterkaitan yang kuat dan banyak.14
Menurut Michener, pemahaman merupakan usaha membangun pengetahuan dasar
dengan semua struktur yang ada, seseorang harus mengetahui objek itu sendiri,
relasinya dengan objek lain yang sejenis, relasinya dengan objek lain yang tidak
sejenis, dan relasi objek dalam teori lainnya.15
Menurut beberapa ahli, konsep dapat diartikan sebagai:
Rosser menyatakan bahwa konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili
satu kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan, atau hubungan-
hubungan yang mempunyai atribut-atribut yang sama.16 Dalam pembelajaran
matematika konsep adalah hal yang paling utama yang harus dikuasai siswa
karena konsep merupakan nilai yang melekat dan ada pada suatu benda, materi
atau subjek yang paling dasar yang dapat dipelajari.17 Belajar konsep adalah
12 Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.pd, Perencanaan dan Desain Sistempembelajara,(Jakarta : Kencana, 2011) h. 132.
13Ibid, h. 12614 Utari Sumarmo, Berfikir dan Disposisi Matematik Serta Pembelajarannya, (Jurusan
MIPA UPI, 2013) h. 43515 Edwina Rissland Michener, Understanding Understanding Mathematics,
(Massachusetts Institute of Technology, 1978)16 Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung :
Alfabeta, 2010) h. 7317 Dra. Muhlisrarini, M.Pd, Op.cit h. 288
12
kemampuan untuk mengidentifikasi stimulus sebagai anggota suatu golongan
(class) yang memiliki persamaan karakteristik.18
Peserta didik mempelajari konsep melalui: (1) Definisi, (2) Observasi, (3)
Mendengar, (4) Melihat, (5) Memegang, (6) Mendiskusikan, (7) Memikirkan
bermacam-macam konsep dan bukan konsep.19
Dari penjabaran diatas, peneliti menyimpulkan bahwa pemahaman adalah
kemampuan seseorang untuk memperoleh suatu informasi dan mampu menguasai,
mengembangkan, menganalisis dan mengaitkan informasi tersebut dengan hal
lain. Sedangkan konsep adalah segala sesuatu yang yang mempunyai karakteristik
yang sama dan mempunyai keterkaitan tertentu. Jadi, pemahaman konsep adalah
kemampuan seseorang untuk mengelola informasi sesuai karakteristiknya untuk
dikembangkan dalam masalah-masalah yang lebih luas.
d. Kemampuan Pemahaman konsep Matematik
Pemahaman konsep menurut Kilpatrick ditunjukkan sebagai berikut:20
comprehension of mathematical concepts, operations, and relations.
Penjelasan Kilpatrick menunjukkan bahwa pemahaman konsep
merupakan pemahaman atau penguasaan siswa terhadap konsep-konsep, operasi
dan relasi matematis. Siswa tidak bisa dikatakan paham konsep apabila belum
menguasai salah satunya saja. Pemahaman konsep yang dimaksud oleh killpetrick
merupakan pemahaman secara kompleks dan tercapai seluruhnya yaitu siswa
benar menguasai konsep, kemudian bisa mengoperasikan konsep secara
matematis, dan bisa merelasikan atau menghubungkan konsep dan operasi
tersebut dari masalah yang ditemui secara matematis.
Menurut Kilpatrick terdapat lima jenis kompetensi matematis yang harus
dikembangkan dalam proses pembelajaran matematika di sekolah yaitu21:
18 A. Suhaena Suparno, Membangun Kompetensi Belajar, (2001) h.1319Dra. Muhlisrarini, M.Pd, Op.cit h. 26020 Jeremy Kilpatrick, Jane Swafford. & Bradford Findell. (2001). Adding It Up: Helping
Children Learn Mathematics. Washington, DC: National Academy Press. h.521 Ibid
13
1) Conceptual understanding (pemahaman konsep), yaitu kemampuan dalam
mengaplikasikan konsep, operasi, dan relasi dalam matematika
2) Procedural fluency (kemahiran prosedural), yaitu kemampuan yang
mencakup pengetahuan mengenai proses, serta kemampuan dalam
membangun fleksibilitas, akurasi, serta efisiensi dalam menyelesaikan
suatu masalah.
3) Strategic competence (kompetensi strategis), yaitu kemampuan untuk
memformulasikan, mempresentasikan, serta menyelesaikan permasalahan
matematika.
4) Adaptive reasoning (penalaran adaptif), yaitu kapasitas untuk berpikir
secara logis tentang hubungan antara konsep dan situasi. Seperti
memperkirakan jawaban, memberikan penjelasan mengenai konsep dan
prosedur jawaban yang digunakan, dan menilai kebenarannya secara
matematika.
5) Productive disposition (sikap produktif), yaitu tumbuhnya sikap positif
serta kebiasaan untuk melihat matematika sebagai sesuatu yang masuk
akal, berguna, dan bermanfaat dalam kehidupan.
Pemahaman konsep berperan sebagai perekat yang menyatukan
kompetensi siswa, sekaligus menjadi pedoman dalam mengarahkan pembelajaran.
Menurut Alfed (2004) jika seseorang memahami tentang konsep
matematika maka ia dapat melakukan hal sebagai berikut:22
1. Menjelaskan konsep-konsep matematis dan fakta-fakta dalam bentuk
konsep dan fakta yang lebih sederhana
2. Secara mudah dapat membuat kaitan yang logis antara fakta-fakta dan
konsep-konsep
3. Ketika menemui sesuatu konsep yang baru (baik di dalam atau diluar
konsep matematis) maka ia dapat mengenal keterkaitan dengan konsep
yang sudah dipahaminya.
22 Alfeld, Understanding Mathematics. (Utah : Departemen of Matematics. University ofUtah, 2014).
14
4. Dapat mengidentifikasi bahwa prinsip-prinsip matematika berkaitan
dengan dunia kerja.
Menurut killpetrick (2011) indikator signifikan dari pemahaman konsep
adalah kemampuan untuk menyajikan situasi matematik dengan cara yang
berbeda dan mengetahui bagaimana representasi yang berbeda dapat bermanfaat
untuk berbagai tujuan.23
Dari penjelasan Killpetrick mengenai pemahaman konsep matematik siswa
Djamillah menyimpulkan bahwa indikator yang terdapat dalam pemahaman
konsep yaitu:24
1. Menyatakan ulang konsep yang dipelajari
2. Mengklarifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi tidaknya
persyaratan membentuk konsep tersebut
3. Memberikan contoh atau non-contoh dari konsep yang dipelajari
4. Menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi matematis
5. Mengaitkan berbagai konsep
6. Mengembangkan syarat perlu dan atau syarat cukup suatu konsep.
Berdasarkan penjabaran diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pemahaman konsep matematik adalah kemampuan menguasai suatu konsep
matematik berdasarkan pemahaman individu terhadap suatu konsep tersebut,
sehingga ia mampu menyampaikan argumen, mengembangkan, mengaitkan
konsep dan menyajikannya dengan bentuk yang berbeda. Oleh karena itu, untuk
kepentingan penelitian ini digunakan instrumen untuk mengukur kemampuan
pemahaman konsep matematika dengan indikator :
1. Menyatakan ulang konsep yang dipejari
2. Mengklarifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi tidaknya
persyaratan membentuk konsep tersebut
23 Jeremy Kilpatrick, Jane Swafford. & Bradford Findell, op.cit,h.11824 Djamilah Bondan W, Mengembangkan kecakapan Matematis mahasiswa Calon Guru
matematika melalui Strategi Perkuliahan Kolaboratif berbasis masalah, (Prosiding SeminarNasional Fakultas MIPA Universitas negeri Yogyakarta, 2011) h.M-3
15
3. Memberikan contoh atau non-contoh dari konsep yang dipelajari
4. Menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi matematis
5. Mengaitkan berbagai konsep
6. Mengembangkan syarat perlu dan atau syarat cukup suatu konsep.
2. Model Pembelajaran Kolaboratif MURDER
a. Model Pembelajaran Kolaboratif
Pembelajaran kolaboratif adalah metode pengajaran dimana siswa bekerja
dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran.25 Dua orang atau lebih
bekerja sama memecahkan masalah bersama untuk mencapai tujuan tertentu.26
Masing-masing anggota kelompok saling bekerjasama dalam mencapai tujuan
tertentu, saling membantu atau bertukar pikiran dalam menemukan konsep
permasalahan dan juga memecahkan permasalahan secara bersama-sama.
Pembelajaran tidak dapat dikatakan kolaboratif apabila ada salah satu anggota
kelompok yang tidak ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran tersebut,
karena bekerjasama adalah melibatkan seluruh anggota kelompok. Wiersema
menyatakan “pembelajaran kolaboratif adalah filosofi: bekerja bersama,
membangun bersama, belajar bersama, berubah bersama, memperbaiki
bersama”.27 Dari penjabaran tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran
kolaboratif adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan bersama kelompok
untuk memahami dan memecahkan masalah. Oleh karena itu, dapat dikatakan
bahwa tujuan pembelajaran kolaboratif adalah :28
a. Meningkatkan berpikir kritis
b. Membantu peserta didik menyimpan informasi lebih lama
c. Membantu peserta didik mencapai tingkat pemikiran yang lebih tinggi
d. Mendorong pengembangan keterampilan belajar mandiri.
25 Anuradha A. Gokhale, Collaborative Learning Enhances Critical Thinking,(1995) vol.7
26Dra. Muhlisrarini, M.Pd, Op.cit, h. 15627 Nico Wiersema, Collaboraive Learning actually work in a classroom and how do
students react to it? A brief Reflection, (Mexico : 2000) h. 128 Ibid
16
Selain itu, pembelajaran kolaboratif juga menuntut peserta didik untuk
memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran seperti (a) social bookmarkin
(b) blogs (c) microblogging (d) wiki (e) social networking (f) social software.29
Langkah-Langkah pembelajaran kolaboratif :30
a. Menentukan tugas akademik yang akan diberikan
b. Menjelaskan struktur pembelajaran kolaboratif kepada peserta didik
c. Mendistribusikan lembar instruksi kerja
d. Siswa diminta untuk membahas bersama kelompok mengenai solusi
terhadap masalah-masalah
e. Peserta didik diperintahkan untuk mendengarkan dengan seksama
komentar dari masing-masing anggota kelompok dan bersedia
mempertimbangkan keputusan berdasarkan pendapat anggota kelompok.
f. Setiap anggota kelompok wajib menyumbangkan idenya agar kelompok
mendapatkan solusi yang sesuai.
Adapun Manfaat pembelajaran kolaboratif dalam pelaksanaannya adalah
sebagai berikut :31
a. Meningkatkan pengetahuan anggota kelompok, karena interaksi anggota
kelompok berpengaruh terhadap penguasaan konsep
b. Peserta didik belajar memecahkan masalah dalam kelompok
c. Memupuk rasa kebersamaan antara peserta didik, mereka perlu mengenali
sifat, pendapat yang berbeda, dan mampu mengelolahnya. Landasan
filsafat manusia sebagai makhluk sosial diaplikasikan di dalamnya
d. Meningkatkan keberanian, memunculkan ide atau pendapat untuk
pemecahan bersama, setiap individu diarahkan untuk mengajarkan atau
memberi tahu temannya jika mengetahui dan menguasai permasalahannya
29 Mohammed Basheri, Collaborative Learning of UML-State Diagram Using Multi-Touch Technology, (Departement Computer Science, Durham University) h. 20
30 Nico Wiersema, loc. cit.31Dra. Muhlisrarini, M.Pd, Op.cit h. 157
17
e. Memumpuk rasa tanggung jawab individu dalam mencapai suatu tujuan
bersama agar dalam bekerja tidak terjadi tumpang tindih atau perbedaan
pendapat yang prinsipil
f. Setiap anggota melihat dirinya sebagai milik kelompok yang merasa
memiliki tanggung jawab yang terwujud pada kebersamaan dalam belajar.
b. Model pembelajaran kolaboratif MURDER
Salah satu model pembelajaran yang digunakan untuk mengembangkan
proses pembelajaran dan meningkatkan pemahaman siswa adalah model
pembelajaran MURDER. MURDER merupakan sistem pembelajaran yang
diadaptasi dari buku karya Hayes yang merupakan gabungan dari beberapa kata
mengenai langkah-langkah pembelajaran. The Acronym MURDER stands for the
six parts of Densereau et al’s (1979) study system : Mood, Understand, Recall,
Digest, Expand, and Review.32 Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa MURDER
memiliki 6 langkah pembelajaran, yaitu :
1. Mood (Suasana Hati)
Langkah pertama dalam sistem MURDER yaitu mengatur suasana hati
yang baik untuk memulai pembelajaran. Jika dimulai dengan suasana yang positif
maka pembelajaran akan terasa mudah. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk
menciptakan suasana yang positif agar proses pembelajran terasa menyenangkan.
Suasana hati umum juga memiliki dua skala, yaitu sebagai berikut33:
a. Optimisme
Kemampuan untuk mempertahankan sikap positif yang realistis, terutama
dalam menghadapi masa-masa sulit. Optimisme bermakna kemampuan
melihat sisi terang kehidupan dan memelihara sikap positif, sekalipun
ketika berada dalam kesulitan.
b. Kebahagiaan
32 John R. Hayes, The Complete Problem Solver (United States of America : 1940) h.12133 Prof. Dr. Hamzah B. Uno, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta :
Bumi Aksara, 2008) h. 82
18
Kemampuan untuk mensyukuri kehidupan, menyukai diri sendiri, dan
orang lain, dan untuk bersemangat serta bergairah dalam melakukan setiap
kegiatan.
2. Understand (Pemahaman)
Pada langkah ini, siswa didorong untuk membaca dan memahami materi
yang akan disajikan kemudian diminta menandai hal-hal yang tidak dipahami.
3. Recall (Pengulangan)
Setelah siswa diminta untuk membaca satu kali, siswa diminta untuk
mengulang kembali informasi yang telah dibaca. Jika kita berpikir tentang suatu
obyek yang ada atau terjadi seperti halnya tempat, benda, manusia, peristiwa atau
kejadian yang betul-betul terjadi, maka kemampuan berpikir ini dapat dikatakan
sebagai berpikir recall.34 Apabila seseorang mengingat kembali (Recall), maka ia
akan menggali sesuatu dari ingatannya tanpa berkontak kembali secara langsung
dengan obyek yang pernah dijumpai. Misalnya materi yang telah dipelajari
dimunculkan kembali melalui suatu pikiran.35 Strategi mengulang (Recall)
dilakukan dengan cara menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan awal.
Strategi mengulang yang paling sederhana yaitu sekedar mengulang dengan keras
atau dengan pelan informasi yang ingin kita hafal, bahan lebih kompleks
memerlukan strategi mengulang yang kompleks juga seperti menggarisbawahi
ide-ide kunci dan membuat catatan.36 Berdasarkan penjabaran tersebut, dapat
disimpulkan bahwa pengulangan adalah kegiatan memanggil kembali informasi
yang telah di dapat sebelumnya agar informasi tersebut lebih dipahami dan lebih
melekat pada peserta didik.
4. Digest (Penelaahan/Menggali)
Pada langkah ini, siswa dituntut untuk mendeskripsikan apa yang telah
dipahami. Keberhasilan suatu proses pengajaran diukur sejauh mana siswa dapat
menguasai materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Agar siswa dapat
menguasai suatu materi, maka tidak cukup hanya menggunakan satu sumber saja,
namun juga dituntut untuk mencari sumber lain yang tidak disediakan oleh guru.
34 Dra. Sumiati, Metode Pembelajaran, (Bandung : cv wacana prima, 2008) h. 13235 W.S Winkel S.J., M.Sc, Psikologi Pengajaran, (Jakarta : PT. Gasindo, 2014) h. 52036 Nadlir dkk, Psikolagi Belajar, 2009 h.8
19
Setelah siswa mencari informasi, siswa dapat menyimpulkan materi yang telah
didapat. Kegiatan menyimpulkan merupakan kelanjutan dari kegiatan-kegiatan
mengolah, bisa dilakukan bersama-sama dalam satu kesatuan kelompok, atau bisa
juga dengan dikerjakan sendiri setelah hasil pengolaan informasi.37
5. Expand (Pengembangan)
Siswa dituntut untuk mengembangkan materi yang telah dikuasai karena
dengan pengembangan siswa akan mendapatkan informasi yang lebih banyak.
Dari informasi yang telah di dapat, siswa diharapkan dapat mengembangkan
konsep dan juga dapat mengaitkan dengan situasi lain berdasarkan konsep dasar
pada suatu materi tertentu.
6. Review (Pelajari Kembali)
Langkah pembelajaran terakhir adalah pelajari kembali materi yang sudah
dipelajari. Suatu proses pembelajaran akan berlangsung dengan efektif apabila
informasi yang dipelajari dapat diingat dengan baik dan terhindar dari lupa. Oleh
karena itu, proses mempelajari kembali merupakan langkah untuk lebih
memahami materi agar tidak mudah lupa sehingga siswa lebih mantap dan
percaya diri untuk melanjutkan ke materi selanjutnya karena sudah mempunyai
pengetahuan yang cukup baik pada materi sebelumnya. Jika materi sudah
dipahami dengan baik, maka siswa dapat mengembangkan pengetahuan yang
telah dimiliki dan akan mampu menghubungkan materi pelajaran dengan situasi
berdasarkan konsep-konsep yang telah ia dapat.
Suasana belajar adalah faktor penentu keberhasilan proses pembelajaran.
Model pembelajaran MURDER membangun suasana belajar yang menyenangkan
sehingga membantu siswa lebih berminat untuk mengikuti pembelajaran. Jika
suasana belajar menyenangkan telah tercipta maka akan lebih mudah untuk
mencapai tujuan pembelajaran. MURDER juga membantu siswa mengingat dan
memahami apa yang telah mereka baca, dan dapat membantu proses belajar dan
mengajar di dalam kelas. Kegiatan membaca berulang-ulang bertujuan untuk
mempelajari materi sampai tuntas dari konsep dasar melalui beberapa bahan yang
37 Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya :2014) h. 231
20
dapat dikembangkan oleh siswa. Model pembelajaran ini dapat membantu
memahami konsep baru dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang
melalui konsep dasar yang telah diketahui sebelumnya. Keberhasilan siswa dalam
belajar tergantung kepada cara memonitor diri mereka sendiri. Secara mudah,
proses pembelajaran MURDER dapat digambarkan seperti bagan di bawah ini: 38
Bagan 2.1Bagan Proses Pembelajaran MURDER
Dalam pelaksanaan pembelajaran, model pembelajaran kolaboratif
MURDER memiliki banyak keunggulan, diantaranya yaitu:
1. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Salah satu tahapan model pembelajaran MURDER adalah menciptakan
mood yang baik pada siswa sehingga siswa merasa senang untuk
mengikuti proses pembelajaran. Proses pembelajaran ini merupakan
38 Muhammad Hasan dkk, The Study of Teaching Effective Strategies on Student's MathAchievements, (Department of Mathematics, Science and Research Branch, Islamic AzadUniversity, Tehran, Iran : 2014) h. 8
21
pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered activities).
Kegiatan-kegiatan yang terpusat pada peserta didik merupakan iklim yang
dapat membangkitkan nafsu, gairah, dan semangat belajar.39 Iklim belajar
yang menyenangkan akan membangkitkan semangat dan menumbuhkan
semangat beraktivitas serta kreativitas peserta didik. Hal serupa juga
diungkapkan oleh Soedomo, “Semakin menyenangkan tatanan lingkungan
fisik, akan memberikan dampak positif bagi proses belajar”.40
2. Membantu para siswa dalam mengembangkan sistem belajar yang efektif
dan efisien.
Dalam tahapan model pembelajaran MURDER, peserta didik dituntut
untuk menggunakan berbagai sumber dalam proses pembelajaran. Hal
tersebut sangat sesuai dengan karakteristik kurikulum 2013 di Indonesia
yang salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan efektivitas belajar
siswa yang mendayagunakan keseluruhan sumber belajar, pengalaman
lapangan, strategi individual, kemudahan belajar, dan belajar tuntas.41
3. Menunjang keaktifan siswa
Untuk mencapai hasil belajar yang optimal, perlu keterlibatan atau
partisipasi yang tinggi dari peserta didik dalam pembelajaran. Keterlibatan
siswa merupakan hal yang sangat penting dan menentukan keberhasilan
pembelajaran.42 Keterlibatan siswa secara penuh juga terlihat pada model
pembelajaran MURDER karena pembelajaran sepenuhnya terpusat kepada
siswa sedangkan guru hanya sebagai fasilitator.
c. Pembelajaran konvensional
Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang biasanya digunakan
oleh para guru di sekolah. Pada pembelajaran konvensional, proses pembelajaran
hanya berpusat pada guru (teaching centre). Proses pembelajaran ini lebih
39 Prof. Dr. H. E. Mulyasa, M.Pd, Pengembangan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2013) h. 53
40 Ibid41 Ibid h. 7042 Ibid h. 123
22
mengutamakan hafalan bukan pada konsep, dan juga lebih mengedepankan hasil
daripada proses, karena siswa dituntut untuk ‘bisa’ bukan untuk ‘paham’.
Akan tetapi, dalam penelitian ini juga menggunakan metode pembelajaran
konvensional. Namun yang akan digunakan adalah hanya pada strategi
ekspositori. Ekspositori adalah bentuk pembelajaran yang lebih menekankan pada
bertutur atau bercerita secara verbal. Guru mempunyai peran utama dalam
menjelaskan kepada siswa dan para siswa hanya bertugas menyimak materi yang
disampaikan oleh guru.43 Jadi secara garis besar pembelajaran ini diambil alih
oleh guru untuk menjelaskan seluruh materi pelajaran.
Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam strategi pembelajaran
ekspositori:44
a. Berorientasi Pada Tujuan, yaitu guru harus mampu merumuskan secara
jelas dan terukur mulai dari kompetensi pengetahuan hingga tingkah laku.
b. Prinsip Komunikasi, yaitu guru menjadi sumber pesan untuk
menyampaikan materi dan siswa sebagai penerima materi.
c. Prinsip Kesiapan, yaitu setiap siswa diharapkan mampu merespon dengan
baik jika di dalam dirinya sudah ada kesiapan. Oleh karena itu, guru harus
memperhatikan kesiapan siswa baik secara fisik maupun psikis dan
mampu menerjemahkan apakah siswa sudah cukup siap atau belum untuk
menerima materi.
d. Prinsip Berkelanjutan, di mana pada prinsip ini menerapkan bahwa
strategi pembelajaran ekspositori tidak hanya berhenti di dalam kelas, akan
tetapi secara lebih jauh, bisa mendorong siswa untuk terus belajar di luar
kelas.
Secara garis besar, prosedur pembelajaran dengan strategi ekspositori adalah
sebagai berikut:45
a. Persiapan (Preparation)
b. Penyajian (Presentation)
43 Rudi Hartono, Ragam Mengajar yang Mudah diterima Murid, (Yogyakarta : Divapress, 2013) h. 45
44 Ibid, h. 4945 Ibid, h. 52
23
c. Korelasi (Correlation)
d. Menyimpulkan (Generalization)
e. Mengaplikasikan (Application)
Dalam pembelajaran ekspositori siswa cendrung hanya menerima
penjelasan dari guru dan menunggu instruksi untuk mengerjakan soal secara benar
sesuai dengan yang telah dicontohkan oleh guru sebelumnya. Siswa menunggu
kesempatan yang diberikan oleh guru untuk bertanya dan mengerjakan soal di
papan tulis, namun sering kali pada proses pembelajaran ini siswa enggan atau
malu untuk mengeluarkan pendapatnya. Proses pelaksanaan metode ekspositori
dapat digambarkan dengan bagan berikut:46
Bagan 2.2Pelaksanaan Metode Ekspositori
46 Dra. Muhlisrarini, M.Pd, Op.cit h. 157
Demonstrasi
Guru Sarana-Media
Ekspositori
Siswa
Ceramah-Tanya jawab- Drill -Resitasi
24
Berikut perbandingan antara pembelajaran Collaborative MURDER dengan
pembelajaran konvensional :47
Tabel 2.1
Perbandingan Pembelaran kolaboratif dengan pembelajaran konvensional
Kolaboratif MURDER Konvensional
1. Pembelajaran menggunakan
berbagai sumber yang dibebaskan
kepada siswa
2. Pembelajaran berpusat pada siswa
3. Membuat siswa memiliki rasa
ketertarikan yang tinggi terhadap
materi pelajaran karena
melibatkan siswa secara aktif
4. Pembelajaran dengan membagi
siswa keladalam beberapa grup
kecil
5. Siswa bebas mengeluarkan ide-
ide kreatif dan mengembangkan
informasi yang didapat
6. Siswa menemukan sendiri konsep
yang dipelajari
7. Lebih mengutamakan proses
pembelajaran
1. Pembelajaran dengan buku
pokok
2. Pembelajaran berpusat pada
guru
3. Kurang membuat siswa
memiliki rasa ketertarikan
yang tinggi terhadap materi
pelajaran karena siswa
berpartisipasi secara pasif.
4. Pembelajaran dengan
keseluruhan siswa.
5. Tidak mengembangkan
pemikiran siswa karena hanya
menerima penjelasan dari guru
6. Siswa diberikan konsep dan
disuruh menghafalkan
7. Lebih mengutamakan jawaban
benar
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
1. Penelitian Eko Andi Purnomo, (2012) dengan judul Pengembangan
Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Metode MURDER Bernuansa
Problem Based Learning (PBL) Materi Bangun Datar Kelas VII. Hasil
47Trianto, M.Pd, op.cit, h.58
25
penelitian menunjukkan pembelajaran menggunakan metode belajar
MURDER bernuansa PBL mampu meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah matematik siswa.
2. Penelitian Diska Asani, (2012) dengan judul Efektivitas strategi
pembelajaran MURDER terhadap partisipasi dan kemampuan berpikir
analitis siswa SMA Negeri 1 Gombong pada mata pelajaran Biologi. Hasil
penelitian menyatakan bahwa pembelajaran menggunakan strategi murder
efektif untuk dilaksanakan dalam proses pembelajaran.
3. Penelitian Bendot Tri Utomo, (2011) dengan judul Penerapan kolaboratif
dengan asesmen teman sejawat pada mata pelajaran matematika SMP. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kualitas dan hasil belajar dapat dicapai secara
optimal dengan menggunakan model pembelajaran kolaboratif.
C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran matematika adalah suatu proses interaksi antara peserta
didik dan guru yang melibatkan pengembangan pola pikir dan mengelola logika
dalam belajar, guru harus menciptakan program pembelajaran agar kemampuan
siswa bisa berkembang secara optimal. Rendahnya kemampuan pemahaman
konsep juga menunjukkankan kegagalan dalam menciptkan program
pembelajaran karena pemahaman konsep adalah salah satu tujuan dasar dalam
pembelajaran matematika. Dalam mempelajari konsep guru harus menggunakan
metode yang efektif seperti menuntun siswa menemukan sendiri konsep dalam
permasalahan matematika agar siswa dapat menguasai konsep bukan menghafal
konsep tersebut.
Selain itu proses belajar juga memerlukan partisipasi aktif dan kreatif dari
siswa. Jadi siswa tidak hanya menerima dan menghafal begitu saja materi yang
diperolehnya dari guru, namun saat ini masih banyak guru yang menerapkan
pembelajaran konvensional dimana guru sebagai pemegang peran utama pemberi
informasi. Hal ini berdampak pada rendahnya aktivitas siswa terhadap
pembelajaran matematika dan kurangnya inovasi pembelajaran di kelas oleh guru.
26
Di mana definisi, rumus, dan contoh soal diberikan dan dikerjakan oleh guru.
Siswa sekedar menirukan penyelesaian yang dikerjakan guru. Pembelajaran ini
terkesan menjenuhkan dan membatasi pemikiran siswa. Siswa tidak bisa
mengeksplorasikan ide–idenya karena terpaku pengerjaan jawaban guru dan
menganggap satu-satunya jawaban yang benar. Pada akhirnya, siswa akan
bergantung pada guru dan gampang lupa akan suatu konsep matematika.
Model pembelajaran kolaboratif MURDER merupakan model
pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran yang menuntut
keaktifan dan kerjasama antar-siswa. Dengan demikian kemampuan
pemahaman konsep matematik siswa dapat dipengaruhi dengan model
pembelajaran kolaboratif MURDER, sebuah model pembelajaran yang
menyenangkan melibatkan keaktifan siswa secara penuh.
Model pembelajaran ini meliputi 6 langkah pembelajaran, yaitu
langkah pertama Mood (suasana hati) yang bertujuan untuk menciptakan
suasana pembelajaran yang menyenangkan. Guru memotivasi siswa agar
tercipta suasana yang menyenangkan sebelum masuk ke dalam materi
pelajaran agar peserta didik tidak terbebani dalam belajar matematika yang
umumnya dianggap membosankan dan sulit. Langkah kedua yaitu Understand
(pemahaman) yang bertujuan untuk membaca dan memahami materi yang
akan dipelajari. Peserta didik diminta untuk membaca materi untuk dipahami
dan menandai materi yang tidak dimengerti dan akan dilanjutkan pada
langkah berikutnya. Langkah ketiga yaitu Recall (pengulangan) yang
bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa karena dengan membaca
berulang-ulang maka informasi yang didapat akan lebih mudah untuk
dipahami. Setelah peserta didik diminta untuk membaca kembali, mereka
menghubungkan informasi baru dan dikaitkan dengan informasi yang telah
diketahui sebelumnya yang akan menciptkan suatu konsep matematika.
Langkah keempat yaitu Digest ( penelaahan/menggali) yang bertujuan untuk
menggali informasi lebih dalam dan mendeskripsikan apa yang telah mereka
dapat sebelumnya. Pada langkah ini siswa dapat bertukar pikiran dengan
teman kelompoknya atau mencari informasi dari sumber lain karena dalam
27
model pembelajaran kolaboratif ini siswa dibebaskan untuk mencari informasi
dari berbagai sumber yang mereka temukan. Langkah terakhir yaitu review
(pelajari kembali) yang bertujuan untuk menyimpan informasi lebih lama,
karena suatu konsep dasar haruslah selalu diingat agar tidak menemui
kesulitan dalam melanjutkan pada tahap konsep yang lebih sulit.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan deskripsi teoritik dan kerangka berpikir yang telah diuraikan
sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian adalah “kemampuan
pemahaman konsep matematik siswa menggunakan model pembelajaran
collaborative MURDER lebih tinggi daripada kemampuan pemahaman konsep
matematik menggunakan pembelajaran konvensional”.
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMPI Al Azhar 25 Pamulang pada semester
ganjil Bulan September sampai dengan Bulan Oktober tahun ajaran 2014-2015
dengan objek penelitian VII-A dan VII-B pada materi Garis dan Sudut.
B. Metode dan Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode quasi eksperiment
yaitu penelitian yang mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak berfungsi
sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel dari luar.1 Metode ini terdiri dari
dua kelompok yaitu yang terdiri dari kelompok kelas eksperimen yang dalam
proses pembelajaranya diberi perlakuan dengan model pembelajaran
Collaborative MURDER dan kelompok kelas kontrol yang dalam proses
pembelajarannya diberi perlakuan dengan pembelajaran konvensional.
Metode ini menggunakan desain penelitian two group randomized subject
post test only yaitu pengkontrolan secara acak dengan tes hanya diakhir perlakuan.
Metode ini dapat digambarkan dengan tabel berikut:2
.Tabel 3.1Desain Penelitian
Kelompok Perlakuan Tes Akhir
E XE Y
K XK Y
Keterangan :
E : Kelompok kelas eksperimen
K : Kelompok kelas kontrol
1 Sugiyono, Metodologi Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D),(Bandung : Alfabeta, 2010) h.114
2 Ibid, h.112
29
XE: Perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran MURDER
XK: Perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.
Y : Postest
Dalam desain penelitian ini objek yang akan diteliti akan diberikan proses
pembelajaran. Kelompok kelas eksperimen akan diberikan perlakuan dengan
pembelajaran Collaborative MURDER sedangkan kelompok kelas kontrol akan
diberikan perlakuan dengan pembelajaran konvensional. Selanjutnya diberikan tes
akhir setelah kedua objek diberikan perlakuan.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.3 Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPI Al Azhar Pamulang pada semester ganjil
tahun ajaran 2014/2015. Selain menentukan populasi, ditentukan pula sampel
dalam sebuah penelitian.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.4 Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster
random sampling. Teknik ini mengambil dua kelas dari tiga kelas yang ada.
Kemudian dari dua kelas tersebut diundi kelas mana yang akan dijadikan kelas
eksperimen dan kelas mana yang akan dijadikan kontrol, maka terpilih kelas VII-
B sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-A sebagai kelas kontrol.
D. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah skor tes kemampuan
pemahaman konsep matematik siswa dalam belajar matematika. Pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan teknik tes, yaitu tes kemampuan pemahaman
3 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung : Alfabeta, 2013) h. 614 Ibid,. h. 62
30
konsep matematik. Tes kemampuan pemahaman konsep matematik diberikan
kepada kelas eksperimen yang dalam proses pembelajarannya diterapkan model
pembelajaran Collaborative MURDER dan kelas kontrol yang diterapkan model
pembelajaran konvensional. Tes kemampuan pemahaman konsep matematik yang
diberikan berbentuk soal uraian.
1) Instrumen Tes
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes untuk
mengukur kemampuan pemahaman konsep matematik siswa berupa soal-soal
uraian sebanyak 9 soal yang diberikan dalam bentuk post test. Instrumen tes ini
diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana tes yang diberikan
kepada kedua kelas adalah sama.
Adapun indikator yang diukur melalui tes uraian akan dijelaskan
sebagaimana yang terdapat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.2Kisi-Kisi Instrumen Pemahaman Konsep Matematik
Indikator Pembelajaran
Indikator Kemampuan
Pemahaman Konsep
Matematik
No.
Soal
a b c d e f
Menjelaskan kedudukan dua
garis √ √1,2
Menyajikan ukuran sudut
dalam bentuk derajat, menit,
dan detik
√ 3
Menjelaskan sifat-sifat garis
dan sudut yang terbentuk jika
dua garis sejajar dipotong oleh
garis lain
√4
31
Menentukan besar sudut dari
dua buah garis sejajar dipotong
oleh sebuah garis √5
Membedakan jenis-jenis sudut√ 6
Menggunakan sifat-sifat sudut
dan garis untuk menyelesaikan
masalah
√ 8
Menyelesaikan masalah
menggunakan konsep
berpenyiku dan berpelurus
7
Menuliskan contoh benda-
benda yang membentuk sudut 9
Menyajikan jenis-jenis sudut
ke dalam bentuk gambar√ 10
Keterangan (Indikator Pemahaman Konsep Matematik) :
a. Menyatakan ulang konsep yang dipelajari
b. Mengklarifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi tidaknya
persyaratan membentuk konsep tersebut
c. Memberikan contoh atau non-contoh dari konsep yang dipelajari
d. Menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi matematis
e. Mengaitkan berbagai konsep
f. Mengembangkan syarat perlu dan atau syarat cukup suatu konsep
Kriteria penskoran tiap butir soal sangat diperlukan untuk memperoleh
data kemampuan pemahaman konsep matematik siswa. Kriteria pengskoran yang
32
digunakan dalam penelitian ini adalah skor rubrik yang dimodifikasi dari Gusni
Satriawati. (Lampiran)
E. Kontrol Terhadap Validitas Internal
Kemampuan siswa yang sebenarnya dapat diketahui dari alat evaluasi
yang baik. Untuk mendapatkan hasil evaluasi yang baik tentunya diperlukan alat
evaluasi yang kualitasnya baik pula, yaitu dengan memperhatikan beberapa
kriteria yang harus dipenuhi, di antaranya adalah validitas dan reliabilitas5.
a. Validitas
Sebuah alat ukur motivasi dikatakan memiliki validitas jika hasilnya
memiliki kesejajaran dengan kriterium, untuk mengetahui kesejajaran tersebut
penulis menggunakan korelasi product moment sebagai berikut6 :
2222
YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang
dikorelasikan.
N : Jumlah responden.
X : Skor Item
Y : Skor Total
Uji validitas instrumen dilakukan untuk membandingkan hasil perhitungan
rxy dengan rtabel pada taraf signifikan 5% dengan terlebih dahulu menetapkan
degrees of freedom atau derajat kebebasan yaitu dk = n-2. Dalam perhitungan rxy
dikorelasikan dengan rtabel, jika rxy ≥ rtabel, maka butir soal dikatakan valid,
sebaliknya jika rxy < rtabel maka butir soal dikatakan tidak valid.7
5 Erman Suherman dkk, Strategi Pembelajaran Kontenporer¸ (Bandung : JICA, 2001)h.127
6 Suharsimi Arikuntoro, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Jakarta, 2012). Cet.VI h. 72
7Drs. Ali Hamzah, M.Pd, Evaluasi Pembelajaran Matematika, ( Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2014) cet.1 h.222
33
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas instrumen dari 10 soal yang
diujicobakan diperoleh 9 butir soal yang valid. Soal-soal yang valid tersebut
adalah nomor 1 dan 4 yang mewakili indikator menyatakan ulang konsep yang
dipelajari, soal nomor 2 dan 9 yang mewakili memberikan contoh atau non-contoh
dari konsep yang dipelajari, soal nomor 3 dan 10 yang mewakili indikator
menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi matematis, soal
nomor 5 dan 8 yang mewakili indikator mengaitkan berbagai konsep,
soal nomor 6 yang mewakili indikator mengklarifikasikan objek-objek
berdasarkan dipenuhi tidaknya persyaratan membentuk konsep serta soal nomor 7
yang mewakili indikator mengembangkan syarat perlu dan atau syarat cukup
suatu konsep.
b. Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui keterpercayaan hasil tes.
Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes
tersebut dapat memberikan hasil yang tepat. Adapun rumus yang digunakan untuk
mengukur reliabilitas suatu tes yang berbentuk uraian adalah menggunakan rumus
alpha, yaitu8 :
2
2
11 S1
S11
1n
nr
Keterangan :
r11 : reliabilitas yang dicari
n : banyak butir soal
S1 : varians skor total
S12 : jumlah varians skor item skor total
Kriteria koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut:
0,80 < ≤ 1,00 Derajat reliabilitas sangat baik
0,60 < ≤ 0,80 Derajat reliabilitas baik
8 Suharsimi Arikuntoro, Op.cit, h.87
34
0,40 < ≤ 0,60 Derajat reliabilitas cukup
0,20 < ≤ 0,40 Derajat reliabilitas rendah
0,00 < ≤ 0,20 Derajat reliabilitas sangat rendah
Berdasarkan kriteria koefisian reliabilitas, nilai r11 = 0,702 berada diantara
kisaran 0,60 < r11 < 0,80 yang menerangkan bahwa dari 9 soal yang valid,
memiliki derajat reliabilitas baik.
c. Indeks Kesukaran
Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal
pada tingkat kemampuan tertentu dengan langkah-langkah sebagai berikut :9
a. Menghitung rata-rata skor untuk tiap butir soal dengan rumus :
Rata-rata =
b. Menghitung tingkat kesukaran dengan rumus :
Tingkat kesukaran (P) =
Menurut ketentuannya indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai
berikut :
Soal dengan P 0,00 – 0,30 adalah soal sukar
Soal dengan P 0,31 – 0,70 adalah soal sedang
Soal dengan P 0,71 – 1,00 adalah soal mudah
Dari hasil perhitungan diperoleh hasil 3 butir soal dinyatakan memiliki
indeks kesukaran sukar, dan 6 butir soal memiliki indeks kesukaran sedang.
d. Daya Pembeda
Analisis daya pembeda, mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk
mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu
(tinggi) dengan siswa yang tergolong kurang (lemah prestasinya).
Untuk mengetahui daya pembeda butir soal bentuk uraian adalah sebagai
berikut10:
9 Drs. Zaenal Arifin, M.Pd, Op.cit, h. 135
35
MaksSkor
KBXKAXDP
Keterangan :
DP : Indeks daya pembeda butir soal
KAX : Nilai rata-rata kelompok atas
KBX : Nilai rata-rata kelompok bawah
Skor Maks : Skor Maksimum
Kriteria daya pembeda:
≥ 0.40 = Sangat Baik
0,30 – 0,39 = Baik
0,20 – 0,29 = Cukup, soal perlu perbaikan
≤ 0,19 = Kurang baik, soal harus dibuang
Instrumen tes kemampuan pemahaman konsep matematik, dari 9 butir soal
yang valid yang telah dianalisis dengan perhitungan statistika menunjukkan
semua butir soal dengan daya beda sangat baik.
Berikut rekapitulasi hasil uji validitas, indeks kesukaran, dan daya
pembeda :
Tabel 3.3Rekapitulasi Hasil Uji Validitas, Indeks Kesukaran, dan Daya
PembedaNo.
SoalValiditas
Indeks
KesukaranDaya Pembeda
1. Valid Sedang Sangat Baik
10 Ibid, h.228
36
2. Valid Sedang Sangat Baik
3. Valid Sedang Sangat Baik
4. Valid Sukar Sangat Baik
5. Valid Sedang Sangat Baik
6. Valid Sukar Sangat Baik
7. Valid Sukar Sangat Baik
8. Valid Sedang Sangat Baik
9. Valid Sedang Sangat Baik
F. Analisis Data
1. Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematik
Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif, yaitu suatu teknik analisis
yang dilakukan dengan perhitungan mengenai tes kemampuan pemahaman
matematik yang diberikan. Setelah memperoleh data dilakukan perhitungan
statistik dan perbandingan terhadap dua kelas tersebut untuk mengetahui pengaruh
model pembelajaran Collaborative MURDER dalam pembelajaran Matematika
terhadap kemampuan pemahaman konsep siswa. Perhitungan statistik yang
digunakan, yaitu:
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diteliti
berdistribusi normal atau tidak.11 Pengujian normalitas data hasil penelitian
dengan menggunakan Chi-Square. Sebagai berikut :
2 =fe
fefO2)(
Db = k -3 dimana k adalah banyaknya kelompok.
Adapun kriteria pengujian :
Jika 2 ≤ 2 tabel maka H0 diterima
Jika 2 > 2 tabel maka H0 ditolak
11 Kadir, Statistika Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial,(Jakarta: PT. Rosemata Sampurna,2010) hlm.107
37
Kesimpulannya :
2 ≤ 2 tabel : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
2 > 2 tabel : sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
b. Uji Homogenitas Varians
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel berasal
dari populasi yang variansnya sama (homogen). Uji homogenitas yang digunakan
adalah Uji F. Formula statistik uji F diekspresikan sebagai berikut:12
F = varians terbesarvarians terkecil = SS= ( − 1) dan = ( − 1)Adapun kriteria pengujian:
Jika ≤ , maka Ho diterima. Varians kedua kelompok homogen.
Jika > , maka Ho ditolak. Varians kedua kelompok tidak homogen.
Hipotesis statistiknya:
Ho : =H1 : ≠c. Uji Hipotesis
Jika sampel yang diteliti memenuhi uji prasyarat analisis maka untuk
menguji hipotesis, digunakan uji-t dengan taraf signifikansi = 0,05.Rumus uji-t yang digunakan untuk untuk sampel homogen yaitu :13
= −1 + 1Dengan = ( ) ( )Dan derajat kebebasan ( ) = + − 2
12Ibid, h. 119.13 Sudjana, Metode Statistika,(Bandung : Tarsito, 2005) , h. 239.
38
Keterangan :
: Rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen
: Rata-rata kemampuan pemecahan masalah kelas kontrol
: Banyaknya sampel pada kelas eksperimen
: Banyaknya sampel pada kelas kontrol
: Varians kelas eksperimen
: Varians kelas kontrol
: Simpangan baku gabungan kelas eksperimen dan kelas kontrol
Setelah harga didapat, maka peneliti menguji kebenaran kedua
hipotesis tersebut dengan membandingkan besarnya dengan dengan
terlebih dahulu menetapkan derajat kebebasan dengan rumus:( ) = + − 2.Dengan diperolehnya dk, maka dapat dicari harga pada taraf
kepercayaan 95% atau taraf signifikansi 5%. Dengan kriteria pengujiannya
sebagai berikut:
Jika < maka H0 diterima.
Jika ≥ maka H0 ditolak.
G. Hipotesis Statistik
Perumusan hipotesis statistik adalah sebagai berikut:
H0 : 21
H1 : 21
Keterangan:
1 : rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematik siswa pada
kelompok eksperimen.
2 : rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematik siswa pada
kelompok kontrol.
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian mengenai kemampuan pemahaman konsep matematik siswa ini
dilakukan di SMPI Al Azhar 25 Pamulang, yaitu kelas VII-A sebagai kelas
kontrol dan VII-B sebagai kelas eksperimen. Sampel yang digunakan sebanyak 60
siswa, 30 siswa kelompok kontrol dan 30 siswa kelompok eksperimen. Kelas VII-
A sebagai kelompok kontrol mendapat pembelajaran secara konvensional dan
kelas VII-B sebagai kelompok eksperimen mendapat pembelajaran Collaborative
MURDER.
Setelah data terkumpul selanjutnya dilakukan analisis terhadap data skor
kemampuan pemahaman konsep matematik siswa pada kelompok kelas
eksperimen dan kelompok kelas kontrol. Berikut disajikan data hasil perhitungan
akhir dari tes kemampuan pemahaman konsep matematik siswa setelah
pembelajaran dilaksanakan.
1. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematik Siswa Kelas Eksperimen
Data hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematika kelompok
eksperimen yang dalam pembelajarannya menggunakan model pembelajaran
Collaborative MURDER, diperoleh standar deviasi 10,66 dan nilai rata-rata 76,00
dengan nilai tertinggi 94 dan nilai terendah 42. Data hasil tes kemampuan
pemahaman konsep matematik siswa yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi sebagai berikut :
40
Tabel 4.1Kemampuan Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen
No. IntervalFrekuensi Frekuensi
(fi) f(%) Kumulatif
1 42-50 1 3,33 1
2 51-59 2 6,67 3
3 60-68 2 6,67 5
4 69-77 9 30,00 14
5 78-86 13 43,33 27
6 87-95 3 10,00 30
Jumlah 30 100,00
Dari tabel 4.1, dapat dilihat bahwa siswa yang mendapat nilai di atas rata-
rata pada kelas eksperimen sebanyak 16 siswa yang terdiri dari 13 siswa pada
interval 78-86 dan 3 siswa pada interval 87-95, dengan persentase 53,33%
sedangkan siswa yang mendapat nilai dibawah rata-rata sebanyak 14 siswa yang
teridiri dari 1 siswa pada interval 42-50, 2 siswa pada interval 51-59, 2 siswa pada
interval 60-68, dan 9 siswa pada interval 69-77, dengan persentase 46,67%. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.
2. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematik Siswa Kelas Kontrol
Dari hasil tes yang diberikan kepada kelas kontrol yang dalam
pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional, diperoleh standar
deviasi 12,78 dan nilai rata-rata 66,17 dengan nilai tertinggi 92 dan nilai terendah
36. Data hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematik siswa yang
diperoleh, disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
41
Tabel 4.2Kemampuan Pemahaman Konsep Kelas Kontrol
Dari tabel 4.22 terlihat bahwa siswa yang mendapat nilai diatas rata-rata
pada kelas kontrol sebanyak 17 siswa yang terdiri dari sepuluh siswa pada
interval 66-75, enam siswa pada interval 76-85, dan satu siswa pada interval 86-
95, dengan persentase 56,66%. Sedangkan siswa yang mendapat nilai dibawah
rata-rata pada kelas kontrol sebanyak 13 siswa yang terdiri dari tiga siswa pada
interval 36 – 45, dua siswa pada interval 46 – 55, dan delapan siswa pada interval
55 – 65. Tetapi jika skor rata-rata kedua kelas diurutkan terlihat skor rata-rata
siswa kelas kontrol cenderung di bawah skor rata-rata kelas eksperimen.
Perbandingan kemampuan pemahaman konsep matematik siswa antara
kelompok eksperimen yang dalam pembelajarannya menggunakan model
pembelajaran Collaborative MURDER dengan kelompok kontrol yang
pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional dapat dilihat pada
tabel berikut:
No. IntervalFrekuensi Frekuensi
(fi) f(%) Kumulatif
1 36-45 3 10,00 3
2 46-55 2 6,67 5
3 56-65 8 26,67 13
4 66-75 10 33,33 23
5 76-85 6 20,00 29
6 86-95 1 3,33 30
Jumlah 30 100,00
42
Tabel 4.3Perbandingan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematik Siswa
Kelompok Eksperimen dengan Kelompok Kontrol
Statistik DeskriptifKelas
Eksperimen Kontrol
Jumlah Siswa 30 30
Maksimum (Xmaks) 94 92
Minimum (Xmin) 42 36
Rata-rata 76,00 66,17
Median (Me) 76,19 67,50
Modus (Mo) 80,07 68,83
Varians 113,59 163,33
Simpangan Baku (S) 10,66 12,78
Kemiringan -0,38 -0,21
Ketajaman 3,64 2,55
Dari tabel 4.3 diatas terlihat perbedaan perhitungan statistik baik pada
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol, dapat dijelaskan bahwa dari 30
siswa dari masing-masing kelompok, nilai rata-rata yang diperoleh kelompok
eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan selisih
4,66 bagitupula dengan median (Me) dan Modus (Mo) pada kelompok
eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Nilai siswa tertinggi dari dua
kelompok tersebut terdapat pada kelompok eksperimen dengan nilai 94, artinya
kemampuan pemahaman konsep matematik perorangan tertinggi terdapat di
kelompok eksperimen. Jika dilihat dari simpangan baku, skor pemahaman konsep
matematik siswa kelompok kontrol lebih merata dan menyebar dibanding
kelompok eksperimen. Jika dilihat dari sebaran data antara kelas eksperimen
dengan kelas kontrol, terlihat bahwa kelas kontrol memiliki varians yang lebih
tinggi daripada kelas eksperimen, artinya nilai yang diperoleh oleh kelas kontrol
lebih bervariasi dibandingkan kelas eksperimen. Untuk tingkat kemiringan di
kelas eksperimen -0,38, karena nilai sk < 0,maka kurva memiliki ekor
43
0
2
4
6
8
10
12
14
0 20 40 60 80 100
Fre
kuen
si
Nilai
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
memanjang ke kiri atau landai kiri. Dengan kata lain, kecenderungan data
mengumpul di atas rata-rata. Sedangkan pada kelas kontrol memperoleh
kemiringan -0,21, karena nilai sk < 0, sama dengan kelas eksperimen maka kurva
memiliki ekor memanjang kekiri atau landai kiri. Karena kedua kemiringan
kurang dari 0, maka kemiringannya negatif. Artinya kecenderungan data baik
kelas eksperimen maupun kelas kontrol mengumpul diatas rata-rata. Ketajaman/
kurtosis pada kelompok eksperimen lebih dari tiga maka model kurva adalah
runcing (leptokurtik) yang artinya kecendrungan data mengelompok sedangkan
ketajaman kelompok kontrol kurang dari tiga maka model kurva adalah datar
(Platykurtik) sehingga data tidak terlalu mengelompok.
Secara visual perbandingan penyebaran data di kedua kelas yang
diterapkan pembelajaran dengan model pembelajaran Collaborative MURDER
dan kelas yang diterapkan pembelajaran konvensional dapat dilihat pada diagram
dibawah ini :
Gambar 4.1Grafik Perbandingan Skor Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematik Siswa Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
44
3. Tahapan Pemahaman Konsep Matematik Siswa Kelompok Eksperimen
dan Kelompok Kontrol
Seperti yang sudah diuraikan sebelumnya dalam penelitian ini kemampuan
pemahaman ditinjau dari 6 indikator yang meliputi: menyatakan ulang konsep
yang dipelajari, mengklarifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi tidaknya
persyaratan membentuk konsep tersebut, memberikan contoh atau non-contoh
dari konsep yang dipelajari, menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk
representasi matematis, mengaitkan berbagai konsep, mengembangkan syarat
perlu dan atau syarat cukup suatu konsep. Ditinjau dari tahapan pemahaman
konsep tersebut perbandingan skor persentase rata-rata tahapan kemampuan
pemahaman konsep matematik siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 4.4Perbandingan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematik Siswa Kelas
Eksperimen dan Kontrol Berdasarkan Indikator Pemahaman Konsep
No IndikatorSkorIdeal
Eksperimen Kontrol
SkorSiswa ̅ Nilai
SkorSiswa ̅ Nilai
1Menyatakan ulangkonsep yangdipelajari
8 181 6,03 75,37 142 4,73 59,12
2
Mengklarifikasikanobjek-objekberdasarkandipenuhi tidaknyapersyaratanmembentuk konseptersebut
4 97 3,23 80,75 84 2,80 70,00
3
Memberikancontoh atau non-contoh dari konsepyang dipelajari
8 184 6,13 76,63 162 5,40 67,50
45
4
Menyajikankonsep dalamberbagai macambentuk representasimatematis
4 96 3,20 80,00 87 2,90 72,50
5Mengaitkanberbagai konsep
8 166 5,53 69,12 153 5,10 63,75
6
Mengembangkansyarat perlu danatau syarat cukupsuatu konsep
4 89 2,97 74,25 78 2,60 65,00
Jumlah 36 813 27,09 75,25 706 23,53 63,36
Dari tabel 4.4 diperoleh bahwa pada kelas eksperimen nilai tertinggi
dicapai pada kategori tahapan pemahaman konsep pada indikator
mengklarifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi tidaknya persyaratan
membentuk konsep tersebut, yaitu sebesar 80,75, sedangkan nilai terendah pada
indikator mengaitkan berbagai konsep 69,12. Berbeda dengan kelas kontrol nilai
tertinggi dicapai pada kategori tahapan pemahaman konsep pada indikator
menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi matematis,yaitu
sebesar 72,50 sedangkan nilai terendah pada indikator kemampuan pemahaman
konsep adalah indikator menyatakan ulang konsep yang dipelajari, yaitu sebesar
59,17.
Perbedaan skor kemampuan pemahaman konsep matematik siswa
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ditinjau dari 6 indikator kemampuan
pemahaman konsep. Setiap indikator pemahaman konsep matematik memiliki
skor ideal yang berbeda dikarenakan jumlah soal untuk setiap indikator berbeda
pula. Untuk indikator pertama, yaitu kemampuan menyatakan ulang konsep,
diwakilkan oleh 2 soal dengan skor maksimum tiap soal adalah 4 sehingga skor
ideal untuk masing-masing siswa untuk indikator tersebut adalah 8, sedangkan
skor ideal seluruh siswa adalah 8 x 30 = 240 untuk kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Perhitungan yang sama berlaku untuk indikator lainnya.
46
Perbandingan nilai keseluruhan untuk setiap indikator kemampuan
pemahaman konsep matematik siswa antara kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan dengan kelas kontrol dengan rincian, pada indikator menyatakan
ulang konsep yang dipelajari, nilai pada kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan kelas kontrol, artinya kemampuan menyatakan ulang konsep yang
dipelajari kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Untuk
indikator mengklarifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi tidaknya
persyaratan membentuk konsep,nilai pada kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan kelas kontrol, artinya kemampuan mengklarifikasikan objek-objek
berdasarkan dipenuhi tidaknya persyaratan membentuk konsep kelas eksperimen
lebih baik daripada kelas kontrol. Untuk indikator memberikan contoh atau non-
contoh dari konsep yang dipelajari, kelas eksperimen memiliki nilai lebih tinggi
dibandingkan kelas kontrol, artinya kemampuan memberikan contoh atau non-
contoh dari konsep yang dipelajari pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan
kelas kontrol. Untuk indikator menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk
representasi matematis, nilai pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan
kelas kontrol, artinya kemampuan menyajikan konsep dalam berbagai macam
bentuk representasi matematis pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan
kelas kontrol. Untuk indikator mengaitkan berbagai konsep pada kelas eksperimen
memiliki nilai lebih tinggi daripada nilai yang diperoleh kelas kontrol, artinya
kemampuan mengaitkan berbagai konsep kelas ekperimen lebih baik
dibandingkan dengan kelas kontrol. Begitu juga dengan indikator
mengembangkan syarat perlu dan atau syarat cukup suatu konsep nilai pada kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, artinya kemampuan
mengembangkan syarat perlu dan atau syarat cukup suatu konsep kelas
eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol.
Secara visual nilai siswa berdasarkan indikator kemampuan pemahaman
konsep matematik siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan dalam
diagram berikut ini :
47
Gambar 4.2Persentase Skor Kemampuan Pemahaman Konsep Matematik Siswa
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
B. Pengujian Prasyaratan dan Pengujian Hipotesis
1. Uji Normalitas
Dalam penelitian ini, uji normalitas yang digunakan adalah uji chi kuadrat
(chi square). Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berasal dari
populasi yang berdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan bahwa data
berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika memenuhi kriteria 2ℎ ≤2 diukur pada taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu.
a. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen
Dari hasil perhitungan uji normalitas diperoleh 2ℎ = 6,65, dengan
jumlah sampel 30, taraf signifikansi α = 0,05 diperoleh 2 = 7,81, dengan
demikian 2ℎ ≤ 2 (6,65 ≤ 7,81), ini berarti bahwa data kemampuan
pemahaman konsep matematik siswa kelompok eksperimen berdistribusi normal.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
90,00
1 2 3 4 5 6
Eksperimen
Kontrol
48
b. Uji Normalitas Kelompok Kontrol
Dari hasil perhitungan uji normalitas diperoleh 2ℎ = 4,07, dengan
jumlah sampel 30, taraf signifikansi α = 0,05 maka diperoleh 2 = 7,81,
dengan demikian 2ℎ ≤ 2 (4,07 ≤ 7,81), ini berarti bahwa nilai
kemampuan pemahaman konsep matematik siswa kelompok kontrol berdistribusi
normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan uji normalitas antara kelompok
eksperimen dengan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Kelas n (α = 5%) Kesimpulan
Eksperimen 30 6,65 7,81 Data berasal dari populasi
yang berdistribusi normalKontrol 30 4,07 7,81
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas varians digunakan untuk mengetahui apakah kedua
kelompok sampel berasal dari populasi yang sama (homogen) atau berbeda
(heterogen). Dalam penelitian ini, uji homogenitas yang digunakan adalah uji F.
kriteria pengujian yang digunakan yaitu kedua kelompok dikatakan homogen
apabila ℎ ≤ diukur pada taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan
tertentu.
Hasil perhitungan untuk kelompok eksperimen diperoleh varians = 113,59
dan untuk kelompok kontrol diperoleh varians = 163,33, sehingga diperoleh nilaiℎ = 1,44 dari tabel distribusi F dengan taraf signifikansi α = 5% diperoleh= 1,86. karena ℎ ≤ (1,44 ≤ 1,86), maka Ho diterima atau
dengan kata lain varians kedua populasi homogen.
Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan uji homogenitas dapat dilihat pada
tabel berikut:
49
Tabel 4.6Hasil Perhitungan Uji Homogenitas
Kelas n Kesimpulan
Eksperimen 30
1,44 1,86Varians kedua kelompok
homogenKontrol 30
C. Pengujian Hipotesis
Dari hasil perhitungan uji prasyarat menunjukan bahwa data kemampuan
pemahaman konsep matematik siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
berdistribusi normal dan homogen. Untuk menguji perbedaan dua rata-rata antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol digunakan uji t.
Setelah melakukan perhitungan dengan menggunakan uji t maka diperoleh
thitung = 3,83 menggunakan tabel distribusi t pada taraf signifikansi 5% dengan dk =
58 diperoleh ttabel (α=0.05) = 2,00. Hasil perhitungan uji hipotesis disajikan pada tabel
berikut ini:
Tabel 4.7Hasil Uji Hipotesis
Kelas thitung
ttabel
(α=0.05)Kesimpulan
Eksperimen 3,83 2,00 Ho ditolak
Kontrol
50
= 0,05
2,00 3,83
Gambar 4.3Kurva Uji Perbedaan Data Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol
Berdasarkan kurva di atas diketahui bahwa thitung 3,83 dan merujuk pada
ttabel dengan taraf signifikansi 95% dengan α = 0,05 dan df = ( 1 + 2)− 2diperoleh ttabel sebesar 2,00. Apabila dibandingkan thitung dengan ttabel , maka thitung
>ttabel. Dengan demikian hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternative (H1)
diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan pemahaman
konsep matematik siswa yang diajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran Collaborative MURDER lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan
pemahaman konsep matematik siswa yang diajarkan dengan menggunakan
pembelajaran konvensional.
Berdasarkan hasil pengamatan perkembangan sikap siswa terlihat kelas
eksperimen lebih aktif daripada kelas kontrol. Pembelajaran Collaborative
MURDER mampu membuat siswa lebih bersemangat belajar. Karena suasana
belajar yang lebih menyenangkan siswa terlihat tigak ragu untuk bertanya kepada
guru atau teman kelompoknya. Kebersamaan siswa pun terjalin karena adanya
rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas yang diberikan, hal ini terlihat
ketika ada teman kelompok yang kurang paham, anggota kelompok tidak ragu
memberikan penjelasan kepada temannya, dan apabila mereka masih kurang
paham, siswa sangat bersemangat untuk bertanya kepada guru. Selain itu, karena
rasa ingin tahu yang tinggi siswapun sangat gigih dalam mencari informasi yang
51
mereka butuhkan sehingga disaat presentasi semua kelompok sangat percaya diri
dalam menjelaskan hasil diskusi mereka.
Berbeda dengan kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan
pembelajaran konvensional, siswa terlihat pasif dalam proses pembelajaran. Hal
ini terlihat ketika siswa pada kelas kontrol mengalami kesulitan dalam memahami
penjelasan guru, dan juga siswa tidak mau bertanya atau malu bertanya kepada
guru. Hanya sedikit siswa yang mau bertanya. Untuk lebih jelasnya rincian skor
sikap siswa dapat dilihat pada lampiran.
D. Pembahasan Terhadap Temuan Penelitian
Pada penelitian ini diketahui bahwa terdapat perbedaan rata-rata
kemampuan pemahaman konsep matematik siswa pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran yang menggunakan
Collaborative MURDER memiliki rata-rata lebih tinggi daripada pembelajaran
yang menggunakan pembelajaran konvensional. Karena model pembelajaran
Collaborative MURDER menekankan peran aktif siswa dalam menemukan
pengetahuan dan mengedepankan kesenangan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran sehingga siswa lebih mudah untuk memahami materi pembelajaran.
Model pembelajaran ini juga menggali pengetahuan siswa seluas-luasnya karena
siswa dibebaskan untuk mencari informasi dari sumber manapun, namun masih
dalam ruang lingkup sub materi yang diberikan. Sedangkan pada pembelajaran
konvensional siswa hanya pasif mendengarkan penjelasan dari guru, mencatat
penjelasan guru sehingga pengetahuan siswa hanya sebatas yang diberikan oleh
guru saja.
Model pembelajaran Collaborative MURDER memilihi 6 tahapan yaitu :
Suasana hati (Mood), pemahaman (Understand), pengulangan (Recall),
penelaahan/menggali (Digest), pengembangan (Expand) dan pelajari kembali
(Review). Dalam proses pembelajaran ini siswa tidak diberikan LKS karena
menurut penulis jika siswa diberikan LKS maka siswa akan mencari informasi
yang hanya tertulis pada LKS sehingga pengetahuan siswa menjadi terbatas.
Namun pada pembelajaran ini siswa hanya diberikan instruksi kerja seperti pada
52
pertemuan pertama siswa ditugaskan untuk menggali infromasi mengenai garis
dan kedudukan garis. Sehingga akan banyak infromasi yang di dapat oleh siswa
sesuai usaha mereka masing-masing, dan lebih banyak pertanyaan yang muncul
sehingga proses pembelajaran lebih menyenangkan karena ada timbal balik antar
guru dan peserta didik. Berikut kegiatan belajar di kelas eksperimen :
Gambar 4.4Kegiatan Belajar Kelas Eksperimen
53
Pada gambar 4.4 terlihat setiap anggota kelompok terlibat aktif dalam
proses pembelajaran, karena masing-masing anggota kelompok mempunyai tugas
masing-masing dan juga membantu anggota kelompok yang kurang paham
dengan materi yang diberikan.
Selain itu, dari hasil pengamatan dalam pembelajaran menggunakan model
pembelajaran Collaborative MURDER yang diterapkan pada kelas eksperimen
menjadikan siswa memiliki aktivitas belajar yang lebih baik. Hal ini dapat terlihat
dari beragamnya jenis pertanyaan yang diajukan siswa pada saat siswa diberikan
kesempatan untuk bertanya mengenai informasi yang mereka dapat. Pertanyaan
yang muncul diantaranya adalah “Apakah garis yang berpotongan itu sama
dengan garis tegak lurus?”, apakah garis berimpit disebut juga dengan garis
berpotongan karena bertemu pada titik-titik tertentu?.
Selain itu, siswa juga dapat saling berbagi pengetahuan melalui diskusi
masing-masing kelompok yang diberikansehingga memudahkan guru untuk
mengecek sejauh mana kemampuan penguasaan materi siswa. Proses
pembelajaran pun terasa menyenangkan karena pendekatan model pembelajaran
Collaborative MURDER pada tahap pertama adalah membuat suasana hati peserta
didik menjadi baik melalui games atau video motivasi, sehingga tidak adanya rasa
jenuh dan bosan dalam pembelajaran. Kegiatan pembelajaranpun tidak terpusat
pada guru, tetapi dituntut keaktifan siswa sehingga minat siswa dalam
pembelajaran lebih besar.
Sebaliknya dalam pendekatan pembelajaran konvensional pada kelas
kontrol, siswa kurang aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan. Hal
tersebut terjadi karena pada kelas kontrol, siswa cenderung lebih pasif dan bosan
diajarkan dengan metode ceramah dan tanya jawab. Keterlibatan siswa hanya
sebatas mendengarkan dan mencatat knosep-konsep sehingga siswa belajar
dengan cara hafalan dan kadang-kadang tidak memahami isi materi. Hal tersebut
tidak mendukung kemampuan siswa dalam memahami konsep menjadi lebih baik.
Selain itu, karena pembelajaran bersifat monoton beberapa siswa terlihat tidak
tertarik untuk mengikuti kegiatan belajar. Terlihat dari adanya siswa yang lebih
54
memilih mengobrol dengan teman dibandingkan bertanya pada guru saat
mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru.
Berikut contoh hasil diskusi siswa pada pertemuan pertama mengenai garis
dan kedudukan garis pada kelas ekperimen dengan menggunakan model
pembelajaran Collaborative MURDER:
Gambar 4.5Contoh Hasil Kerja Siswa Kelas Eksperimen
55
Tes akhir kemampuan pemahaman konsep matematik untuk kelas
eksperimen dan kontrol dilakukan dengan soal yang sama yaitu 9 soal essay yang
terdiri dari 6 indikator pemahaman konsep. Berikut perbandingan cara menjawab
siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
1. Kemampuan menyatakan ulang konsep yang dipelajari
Indikator pertama untuk kemampuan pemahaman konsep matematik siswa
adalah menyatakan ulang konsep yang dipelajari. Butir soal mengenai indikator
ini adalah sebanyak dua soal. Soal tersebut adalah sebagai berikut :
Deskripsikanlah jika terdapat dua garis dalam satu bidang sehingga garis
tersebut disebut berpotongan !
Jelaskan sifat–sifat sudut yang terbentuk oleh garis tersebut !
(a)
56
(b)
Gambar 4.6(a) Contoh Jawaban Siswa Kelas Eksperimen Untuk Indikator Pertama
(b) Contoh Jawaban Siswa Kelas Kontrol Untuk Indikator Pertama
Dari gambar 4.6 terlihat bahwa cara menjawab soal pada kelas eksperimen
lebih lengkap dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini dikarenakan kelas
eksperimen menemukan sendiri konsep tersebut sehingga kelompok kelas
ekperimen lebih mudah mengingat konsep dibandingkan dengan kelas kontrol
yang langsung dijelaskan oleh guru dan mencatat penjelasan guru, setelah itu
menghafal konsep yang diberikan sehingga banyak siswa yang lupa konsep
tersebut.
2. Kemampuan mengklarifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi
tidaknya persyaratan membentuk konsep tersebut.
Indikator kedua pemahaman konsep matematik siswa adalah
mengklarifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi tidaknya persyaratan
membentuk konsep. Indikator tersebut diwakili oleh 1 soal yaitu sebagai berikut:
Dari soal dibawah ini manakah yang termasuk sudut lancip, tumpul dan siku-
siku, sertakan dengan gambar !
sudut lurus
putaran penuh
180 − sudut lurus
Perbandingan cara menjawab soal kelas ekperimen dan kelas kontroladalah sebagai berikut :
57
(a)
(b)
Gambar 4.7(a) Contoh Jawaban Siswa Kelas Eksperimen Untuk Indikator Kedua
(b) Contoh Jawaban Siswa Kelas Kontrol Untuk Indikator Kedua
Jika dilihat dari jawaban siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol pada
gambar 4.7 telihat jawaban yang diberikan hampir sama, hanya saja jawaban pada
kelas kontrol tidak semua sudut diberi nama sehingga penjelasan yang diberikan
kurang lengkap.
3. Kemampuan memberikan contoh atau non-contoh dari konsep yang
dipejari
Pada indikator ketiga ini yaitu memberikan contoh atau non-contoh dari
konsep yang dipelajari diwakili oleh 2 soal yaitu sebagai berikut :
58
Garis 1 : Jalan Slamet RiyadiGaris 2 : Jalan Dr. RajimanGaris 3 : Jalan Moh.YaminGaris 4 : Jalan DorowatiGaris 5 : Jalan Hongowongso
Dari denah diatas tunjukkan dua garis yang disebut sejajar dan tunjukkan dua
garis yang tidak sejajar!
Tuliskan benda-benda di lingkungan sekitarmu yang membentuk sudut,serta
tuliskan jenis sudut yang terbentuk oleh benda tersebut!
Perbandingan cara menjawab soal diatas pada kelas ekperimen dan kelaskontrol adalah sebagai berikut :
(a)
(b)
Gambar 4.8(a) Contoh Jawaban Siswa Kelas Eksperimen Untuk Indikator Ketiga
(b) Contoh Jawaban Siswa Kelas Kontrol Untuk Indikator Ketiga
59
Dari gambar 4.8 terlihat bahwa cara pengerjaan soal pada kelas ekperimen
dan kelas kontrol hampir sama, namun untuk soal mengenai kedudukan garis
jawaban yang diberikan oleh kelas ekperimen lebih lengkap. Pada soal kedua
contoh yang diberikan oleh kelas ekperimen benar semua sedangkan pada kelas
kontrol masih ada jawaban yang kurang tepat karena konsep yang belum dikuasai
sepenuhnya oleh siswa.
4. Kemampuan menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk
representasi matematik
Indikator keempat yaitu menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk
representasi matematik yang diwakili oleh 1 soal sebagai berikut :
Sajikanlah jenis-jenis sedut yang terbentuk oleh 2 jarum jam (jarum jam dan
jarum menit) dari pukul 13.00 sampai 18.00 !
Jawaban yang diberikan oleh siswa kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol adalah sebagai berikut :
(a)
(b)
Gambar 4.9(a) Contoh Jawaban Siswa Kelas Eksperimen Untuk Indikator Keempat
(b) Contoh Jawaban Siswa Kelas Kontrol Untuk Indikator Keempat
60
Jawaban yang diberikan oleh kelas ekperimen dan kelas kontrol sama
terlihat dari gambar 4.9 karena soal ini tergolong mudah, dan juga kita temui
dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa mudah menentukan sudut tersebut.
5. Kemampuan mengaitkan berbagai konsep
Pada indikator kelima, yaitu mengaitkan berbagai konsep diwakili oleh 2
soal sebagai berikut :
Perhatikan gambar berikut !
7y
5x
95
Dari gambar diatas tentukan nilai x dan y !
Perhatikan gambar dibawah ini, Jika posisi Diana dan Dian sekarang
berada di taman permainan, dan akan berjalan berlawanan arah jarum jam,
berapakah besar sudut yang terbentuk dari posisi awal terhadap posisi
hutan jika diketahui sudut yang terbentuk oleh bukit terhadap sekolah
adalah 25ᵒ dan sudut yang terbentuk oleh kantor pos terhadap hutan
adalah 55ᵒ !
61
Perbandingan jawaban yang diberikan kelas eksperimen dan kelas kontrol
adalah sebagai berikut :
(a)
(b)
Gambar 4.10(a) Contoh JawabanSiswaKelasEksperimenUntukIndikator Kelima
(b) Contoh JawabanSiswaKelasKontrolUntukIndikatorKelima
Jika diperhatikan dari gambar 4.10 dapat dilihat jawaban yang diberikan
oleh kelas eksperimen dan kelas kontrol terlihat perbadaan pada langkah
menjawab soal, langkah yang diberikan oleh kelas eksperimen lebih lengkap
dibandingkan kelas kontrol. Hal ini disebabkan pada proses pembelajaran kelas
eksperimen diminta mencari soal mengenai materi yang diberikan beserta langkah
menjawab soal, dari perintah tersebut banyak timbul pertanyaan dari kelas
ekperimen mengenai langkah pengerjaan soal sehingga mereka benar-benar
62
paham cara menjawab pertanyaan. Berbeda dengan kelas kontro yang diberikan
contoh soal beserta cara menjawab oleh guru, dalam proses inipun banyak siswa
yang kurang memperhatikan penjelasan guru sehingga disaat mengerjakan soal
siswa tidak menjawab sesuai dengan langkah-langkah menjawab soal.
6. Kemampuan mengembangkan syarat perlu dan atau syarat cukup suatu
konsep
Pada indikator keenam yaitu mengembangkan syarat perlu dan atau syarat
cukup suatu konsep diwakili oleh 1 soal sebagai berikut :
Tentukan nilai dari a + b – c dari gambar dibawah ini !
a 132
125 c
b 98
Perbandingan jawaban yang diberikan oleh kelas kontrol dan kelas
eksperimen dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
(a)
Gambar 4.11(a) Contoh Jawaban Siswa Kelas Eksperimen Untuk Indikator Keenam
(b) Contoh Jawaban Siswa Kelas Kontrol Untuk Indikator Keenam
63
Dari gambar 4.11 menunjukkan jawaban yang diberikan kelas ekperimen
benar karena siswa pada kelas eksperimen rata-rata paham konsep tersebut
sedangkan pada kelas kontrol sebagaian besar siswa tidak bisa menjawab soal
tersebut karena belum terlalu paham konsep dasar sudut.
E. Keterbatasan PenelitianDalam penelitian ini penulis menyadari masih banyak kekurangan.
Berbagai upaya telah dilakukan agar penelitian ini mencapai hasil yang maksimal.
Tetapi, masih ada beberapa faktor yang sulit untuk dikendalikan sehingga
membuat penelitian ini memiliki keterbatasan sebagai berikut :
1. Penelitian ini hanya dilakukan pada materi garis dan sudut, sehingga
belum bisa digeneralisikan pada materi lain.
2. Kontrol terhadap kemampuan subjek penelitian hanya meliputi variabel
model pembelajaran Collaborative MURDER, kontrol tidak dilakukan
pada variabel lain seperti : minat, intelegensi, lingkungan belajar, fasilitas
dan lain sebagainya.
3. Langkah pembelajaran pada tahap menggali (Digest) belum terlaksana
secara maksimal karena siswa lebih senang mencari informasi melalui
internet dibandingkan buku pelajaran. Sekiranya perlu diberikan solusi lain
pada tahapan tersebut.
4. Penelitian ini hanya dilakukan dalam waktu 1 bulan, sehingga pengaruh
model pembelajaran Collaborative MURDER kurang maksimal.
64
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan mengenai pembelajaran
matematika dengan menggunakan model pembelajaran Collaborative MURDER
terhadap kemampuan pemahaman konsep matematik siswa di SMPI Al Azhar 25
Pamulang, dapat disimpulkan bahwa:
1. Kemampuan pemahaman konsep matematik siswa yang menggunakan model
pembelajaran Collaborative MURDER pada umumnya sudah tergolong baik,
hal tersebut terlihat dari rata-rata hasil tes kemampuan pemahaman konsep
siswa yaitu sebesar 76,00.
2. Kemampuan pemahaman konsep matematik siswa yang mengunakan
pembelajaran konvensional pada umumnya masih tergolong rendah, hal
tersebut terlihat dari rata-rata hasil tes kemampuan pemahaman konsep siswa
yaitu sebesar 66,17.
3. Kemampuan pemahaman konsep matematik siswa yang diajar dengan model
pembelajaran collaborative MURDER lebih tinggi daripada kemampuan
pemahaman konsep matematik siswa yang diajar dengan pembelajaran
konvensional. Hal ini terlihat dari pengujian hipotesis thitung = 3,83 dan ttabel =
2,00 dengan taraf signifikan 5%, atau ( = 0,05) sehingga thitung lebih besar
dari ttabel (3,83 > 2,00). Dengan demikian, kemampuan pemahaman konsep
matematik siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran collaborative
MURDER lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan pembelajaran
konvensional. Hal ini didukung juga oleh hasil persentase skor untuk tiap
indikator kemampuan pemahaman konsep matematik siswa pada kelompok
eksperimen yang menunjukan hasil yang lebih tinggi dari pada kelas kontrol.
65
B. IMPLIKASI
Hasil penelitian yang telah dilakukan tentunya dapat bermanfaat dalam
dunia pendidikan. Berikut implikasi penelitian terhadap pembelajaran
matematika:
1. Penerapan model pembelajaran Collaboratif MURDER menuntut keaktifan
siswa dalam menggali informasi seluas-luasnya sehingga siswa dapat
menemukan sendiri konsep matematika.
2. Pembelajaran dengan model Collaborative MURDER dapat memberikan
motivasi yang lebih tinggi. Dengan demikian, prestasi siswa akan meningkat.
3. Pembelajaran secara kolaboratif dapat melatih siswa bertanggung jawab dan
bekerja sama dengan baik karena dalam proses kolaboratif terjalin
komunikasi yang baik dimana adanya pembagian tugas yang harus
diselesaikan oleh masing-masing anggota dan berbagi dengan anggota
lainnya dalam kelompok yang sama.
4. Upaya meningkatkan kemandirian belajar siswa karena pada pembelajaran
Collaboratif MURDER siswa dituntut membaca, memahami, dan menggali
informasi dari berbagai macam sumber walaupun bahan ajar tidak disediakan
oleh guru.
5. Model pembejaran Collolaborative MURDER bisa menjadi salah satu
alternatif bagi guru untuk meningkatkan pemahaman konsep matematik
siswa.
C. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan temuan dalam penelitian ini, ada
beberapa saran penulis terkait penelitian ini, diantaranya:
1. Saran peneliti untuk penelitian selanjutnya bagi mahasiswa pendidikan
matematika adalah agar memperhatikan alokasi waktu, dan mempersiapkan
semua persiapan dan peralatan yang akan digunakan sebelum pembelajaran
dimulai. Sebisa mungkin hindari pemakaian sumber yang sama pada suatu
kelompok seperti buku sumber yang digunakan agar informasi yang didapat
lebih beragam dan diskusi lebih mnyenangkan.
66
2. Perhatikan semua anggota kelompok agar tidak ada yang mengerjakan hal di
luar perintah guru, karena pada proses pembelajaran siswa diperbolehkan
menggunakan internet agar siswa tidak menyalahgunakan kesempatan
tersebut.
3. Maksimalkan pembelajaran pada tahap menggali (Digest) dengan salah satu
caranya adalah masing-masing peserta didik membawa buku sumber yang
berbeda.
4. Kontrol pada subjek penelitian jangan hanya pada variabel model
pembelajaran Collaborative MURDER, tapi lakukan juga pada variabel lain
seperti: minat, intelegensi, lingkungan belajar dan lain sebagainya.
5. Kepala Sekolah disarankan untuk mengadakan seminar atau pelatihan tentang
model pembelajaran Collaborative MURDER.
6. Guru disarankan untuk mengikuti seminar atau pelatihan tentang model
pembelajaran Collaborative MURDER agar guru dapat mengembangkan
model-model pembelajaran yang akan digunakan di dalam kelas.
67
DAFTAR PUSTAKA
Alfeld, Understanding Mathematics. Utah: Departemen of Matematics. Universityof Utah, 2014
Arifin, Zaenal.Evaluasi Pembelajaran Cet. VI. Bandung: PT. Remaja RosdaKarya, 2011
Arikuntoro, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara2012
Basheri,Mohammed Collaborative Learning of UML-State Diagram Using Multi-Touch Technology. Departement Computer Science: Durham University.2008
Bondan,Djamilah.Mengembangkan kecakapan Matematis mahasiswa Calon Gurumatematika melalui Strategi Perkuliahan Kolaboratif berbasis masalah,Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Fakultas MIPA UniversitasNegeri Yogyakarta. 2011
Burton,David M.The History of Mathematics: An Introduction Seventh Edition.New York: The McGraw-Hill Companies, Inc. 2011
Gokhale, Anuradha A. Collaborative Learning Enhances Critical Thinking Vol.7. US : Journal Technology Education. 1995
Hamzah, Ali dan Muhlisrarini. Perencanaan dan Strategi PembelajaranMatematika. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2014
Hamzah, Ali. Evaluasi Pembelajaran Matematika Cet. I. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2014
Hartono,Rudi.Ragam Mengajar yang Mudah diterima Murid. Yogyakarta: DivaPress. 2013
Hasan,Muhammad dkk, The Study of Teaching Effective Strategies on Student'sMath Achievements. Department of Mathematics, Science and ResearchBranch: Islamic Azad University, Tehran, Iran. 2014
Hayes, John R. The Complete Problem Solver. United States of America: 1940
Hutajulu,Masta.Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematik Siswa SMAMelalui Model Pembelajaran Inquiri Terbimbing.Bandung : ProsidingSeminar Nasional Pend. Matematika program pasca sarjana STKIP, 2014
Kadir, Statistika Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: PT. RosemataSampurna, 2010
68
Kilpatrick,Jeremy dkk.. Adding It Up: Helping Children Learn Mathematics.Washington, DC: National Academy Press, 2001
Majid,Abdul.Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2014
Michener, Edwina Rissland. Understanding Understanding Mathematics.Massachusetts Institute of Technology, 1978
Mulyasa. Pengembangan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 2013
Nadlir dkk, Psikolagi Belajar, 2009
Rosyada, Dede. Paradigma Pendidikan Demokratis. Jakarta : Kencana. 2004
Sagala,Syaiful.Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, 2010
Sani,Ridwan Abdullah.Inovasi PembelajaranI. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013
Sanjaya,Wina.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta: Kencana, 2009
Sanjaya, Wina.Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana,2011
Sudjana, Metode Statistika.Bandung : Tarsito, 2005
Sugiyono, Metodologi Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).Bandung: Alfabeta, 2013
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2013
Suherman,Erman.Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung:JICA, 2001
Sukardjono, Hakekat dan Sejarah Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka,2008
Sumarmo,Utari. Berfikir dan Disposisi Matematik Serta Pembelajarannya.Bandung: Jurusan MIPA UPI, 2013
Sumiati, Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima, 2008
Suparno, A. Suhaena. Membangun Kompetensi Belajar. 2001
Suyono dan Hariyanto.Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 2013
Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: KencanaPrenada Media Grup, 2012
69
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional (No. 20Tahun 2003)
Uno,Hamzah B. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: BumiAksara, 2008
Winkel. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Grasindo, 2014
Wiersema,Nico Collaboraive Learning actually work in a classroom and how dostudents react to it? A brief Reflection. Mexico: U.S Department Education2000
Wiyani,Novan Andi.Desain pembelajaran Pendidikan.Yogyakarta: Ar-ruzzMedia, 2013
Yuliawati, Lia. Pembelajaran Matematika dengan CRA untuk MeningkatkanKemampuan Pemahaman dan Pemecahan Masalah Matematik SiswaSMP, Jakarta: Jurnal ALGORITMA VOL. 3 NO. 1 Juni 2011
70Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan : SMPI Al-Azhar 25 PamulangKelas – Semester : VII - 1Mata Pelajaran : MatematikaMateri Pokok : Garis dan SudutJumlah Pertemuan : 9 Pertemuan
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati prilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong-royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah kongret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber yang lain sama dalam sudut
pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki sikap terbuka, santun, objektif, menghargai pendapat dan karya
teman dalam interaksi kelompok maupun aktivitas sehari-hari
3. Memahami berbagai konsep dan prinsip garis dan sudut dalam pemecahan
masalah nyata.
4. Menerapkan berbagai konsep dan sifat-sifat terkait garis dan sudut dalam
pembuktian matematis serta pemecahan masalah nyata.
71
C. Indikator Pembelajaran
1.1 Menunjukkan sikap bertanggung jawab,gigih,rasa ingin tahu dan percaya
diri dalam proses pembelajaran
1.2 Menjelaskan kedudukan dua garis yang sejajar,berpotongan, dan berimpit
1.3 Mengubah ukuran sudut ke dalam derajat, menit mapun detik
1.4 Menjelaskan sifat-sifat garis dan sudut yang terbentuk jika dua garis sejajar
dipotong oleh garis lain
1.5 Menghitung besar sudut dari dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lain
1.6 Membedakan jenis-jenis sudut
1.7 Menggunakan sifat garis dan sudut untuk menyelesaikan masalah
1.8 Mengembangkan konsep sudut berpenyiku dan berpelurus
1.9 Memberikan contoh aktivitas sehari-hari yang membentuk garis dan sudut
1.10 Menyajikan jenis-jenis sudut ke dalam bentuk gambar
D. Tujuan pembelajaran
Melalui proses membaca,memahami, mengulang, menelaah(mengumpulkan
informasi dan mengolah informasi tersebut, mengembangkan informasi, serta
meriview kembali informasi tersebut dalam penugasan individu maupun
kelompok diharapkan siswa dapat :
1. Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam menyelesaiakan tugas dari
guru secara mandiri maupun kelompok.
2. Menunjukkan sikap gigih dalam memecahkan masalah yang berkaitan
dengan garis dan sudut.
3. Menunjukkan rasa ingin tahu yang ditandai dengan mencari informasi dari
berbagai sumber dan bertanya kepada teman serta guru
4. Menunjukkan sikap percaya diri dalam berkomunikasi.
5. Menjelaskan konsep kedudukan dua garis.
6. Mengetahui jenis-jenis sudut
7. Menggunakan konsep garis dan sudut untuk menyelesaikan masalah
72
E. Materi Pembelajaran
Garis dan Sudut (Terlampir)
F. Model Pembelajaran
Kolaboratif MURDER
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Pendahuluan (20 menit)
Mood (Suasana hati)
Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran dengan cara memutarkan video motivasi atau
games agar siswa mempunyai semangat belajar
Guru mengaitkan pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta
didik atau pembelajaran sebelumnya
Mengajukan pertanyaan yang menantang untuk motivasi
Menyampaikan manfaat materi pembelajaran
Membagi siswa kedalam kelompok kecil yang berjumlah 4 orang
Meminta siswa duduk sesuai kelompok yang telah ditentukan
Siswa menyiapkan bahan bahan yang bisa membantu memperoleh
informasi mengenai garis dan sudut yang telah diperintahkan oleh guru
pada pertemuan sebelumnya untuk mencari bahan ajar dari manapun
yang bisa menunjang siswa dalam memperoleh informasi.
2. Kegiatan Inti (65 menit)
Understanding (Memahami)
Siswa diminta membaca buku pokok mengenai pengertian garis dan
kedudukan dua garis yang sejajar.
Setiap anggota kelompok berkewajiban membaca materi tersebut sesuai
dengan bagian masing-masing sesuai kesepakatan kelompok dengan
tuntutan setiap anggota kelompok harus memahami materi yang
diberikan dan saling berbagi informasi antar anggota kelompok.
73
Menandai materi materi yang belum diketahui maksudnya atau yang
belum dipahami
Recall (Pengulangan)
Setelah kegiatan pertama selesai dilakukan, siswa diminta membaca
kembali materi tersebut dengan cara menukar bagian materi yang
dibaca oleh masing-masing individu dengan anggota lain dalam
kelompok yang sama.
Siswa berbagi informasi dengan anggota kelompok yang lain sesuai
dengan pemahaman masing-masing sehingga mencapai suatu
kesepakatan mengenai apa yang mereka pahami mengenai garis dan
kedudukan dua garis.
Bagian-bagian yang ditandai karena belum memahaminya diminta
untuk dibaca lagi secara berulang-ulang, jika belum paham bagian
tersebut ditandai kembali.
Digest(Penelaahan/menggali)
Siswa membaca sumber lain yang telah dipersiapkan sebelumnya, buku
sumber lain, artikel maupun internet dan bahan-bahan lainnya yang
telah dibawa oleh siswa.
Siswa juga dapat bertanya kepada guru mengenai apa yang belum
dipahaminya.
Guru menjelaskan apa yang ditanyakan oleh siswa dengan jelas dan
memberikan contoh.
Expand(Pengembangan)
Setelah siswa memahami materi dengan bimbingan guru, siswa
mencoba mengembangkan informasi yang telah di dapat dengan cara
mencari contoh garis dan kehidupan sehari-hari.
Masing-masing anggota kelompok harus mempunyai contoh agar dapat
dipastikan bahwa siswa benar-benar paham dengan apa yang dimaksud
dengan garis serta kedudukan dua garis.
Siswa diberikan soal latihan untuk dikerjakan bersama kelompok
masing-masing namun setiap anggota kelompok harus paham dengan
74
soal tersebut sehingga siapapun yang ditunjuk secara acak bisa
mengerjakan soal tersebut di depan kelas.
3. Penutup (25 menit)
Review (Pelajari kembali)
Siswa diminta mempelajari kembali secara keseluruhan tentang garis
dan kedudukan dua garis sehingga siswa benar-benar memahami materi
tersebut.
Siswa secara individu diminta membuat kesimpulan dalam bentuk
fortofolio tanpa melihat bahan ajar yang dipergunakan dalam proses
pembelajaran tadi.
Guru memfasilitasi dan membimbing siswa untuk merangkum serta
merefleksi proses dan materi pelajaran
Memberikan tes lisan secara acak kepada siswa
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan
berikutnya dan tugas pengayaan.
Pertemuan Kedua
1. Pendahuluan (20 menit)
Mood (Suasana hati)
Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran dengan cara memutarkan video motivasi atau
games agar siswa mempunyai semangat belajar
Guru mengaitkan pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta
didik atau pembelajaran sebelumnya
Menyampaikan manfaat materi pembelajaran
Membagi siswa kedalam kelompok kecil yang berjumlah 5 orang
Meminta siswa duduk sesuai kelompok yang telah ditentukan
Siswa menyiapkan bahan bahan yang bisa membantu memperoleh
informasi mengenai garis dan sudut yang telah diperintahkan oleh guru
pada pertemuan sebelumnya untuk mencari bahan ajar dari manapun
yang bisa menunjang siswa dalam memperoleh informasi.
75
2. Kegiatan Inti (65 menit)
Understanding (Memahami)
Siswa diminta membaca buku pokok mengenai pengertian sudut dan
ukuran sudut
Setiap anggota kelompok berkewajiban membaca materi tersebut sesuai
dengan bagian masing-masing sesuai kesepakatan kelompok dengan
tuntutan setiap anggota kelompok harus memahami materi yang
diberikan dan saling berbagi informasi antar anggota kelompok.
Menandai penjelasan yang belum diketahui maksudnya atau yang
belum dipahami
Recall (Pengulangan)
Setelah kegiatan pertama selesai dilakukan, siswa diminta membaca
kembali materi tersebut dengan cara menukar bagian materi yang
dibaca oleh masing-masing individu dengan anggota lain dalam
kelompok yang sama.
Siswa berbagi informasi dengan anggota kelompok yang lain sesuai
dengan pemahaman masing-masing sehingga mencapai suatu
kesepakatan mengenai apa yang mereka pahami mengenai garis dan
kedudukan dua garis.
Bagian-bagian yang ditandai karena belum memahaminya diminta
untuk dibaca lagi secara berulang-ulang, jika belum paham bagian
tersebut ditandai kembali.
Digest(Penelaahan/menggali)
Siswa membaca sumber lain yang telah dipersiapkan sebelumnya, buku
sumber lain, artikel maupun internet dan bahan-bahan lainnya yang
telah dibawa oleh siswa.
Siswa juga dapat bertanya kepada guru mengenai apa yang belum
dipahaminya.
Guru menjelaskan apa yang ditanyakan oleh siswa dengan jelas dan
memberikan contoh.
Expand(Pengembangan)
76
Setelah siswa memahami materi dengan bimbingan guru, siswa
mencoba mengembangkan informasi yang telah di dapat dengan cara
mencoba mengkonversi ukuran sudut yang diketahui.
Masing-masing anggota kelompok harus mempunyai contoh agar dapat
dipastikan bahwa siswa benar-benar paham cara mengkonversi ukuran
sudut
Siswa diberikan soal latihan untuk dikerjakan bersama kelompok
masing-masing namun setiap anggota kelompok harus paham dengan
soal tersebut sehingga siapapun yang ditunjuk secara acak bisa
mengerjakan soal tersebut di depan kelas.
3. Penutup (25 menit)
Review (Pelajari kembali)
Siswa diminta mempelajari kembali secara keseluruhan tentang ukuran
sudut
Siswa secara individu diminta membuat kesimpulan dalam bentuk
fortofolio tanpa melihat bahan ajar yang dipergunakan dalam proses
pembelajaran tadi.
Guru memfasilitasi dan membimbing siswa untuk merangkum serta
merefleksi proses dan materi pelajaran
Memberikan tes lisan secara acak kepada siswa
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan
berikutnya dan tugas pengayaan.
Pertemuan Ketiga
1. Pendahuluan (20 menit)
Mood (Suasana hati)
Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran dengan cara memutarkan video motivasi atau
games agar siswa mempunyai semangat belajar
Guru mengaitkan pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta
didik atau pembelajaran sebelumnya
77
Mengajukan pertanyaan yang menantang untuk motivasi
Menyampaikan manfaat materi pembelajaran
Membagi siswa kedalam kelompok kecil yang berjumlah 4 orang
Meminta siswa duduk sesuai kelompok yang telah ditentukan
Siswa menyiapkan bahan bahan yang bisa membantu memperoleh
informasi mengenai garis dan sudut yang telah diperintahkan oleh guru
pada pertemuan sebelumnya untuk mencari bahan ajar dari manapun
yang bisa menunjang siswa dalam memperoleh informasi.
2. Kegiatan Inti (65 menit)
Understanding (Memahami)
Siswa diminta membaca buku pokok mengenai hubungan garis dan
sudut
Setiap anggota kelompok berkewajiban membaca materi tersebut sesuai
dengan bagian masing-masing sesuai kesepakatan kelompok dengan
tuntutan setiap anggota kelompok harus memahami materi yang
diberikan dan saling berbagi informasi antar anggota kelompok.
Menandai materi materi yang belum diketahui maksudnya atau yang
belum dipahami
Recall (Pengulangan)
Setelah kegiatan pertama selesai dilakukan, siswa diminta membaca
kembali materi tersebut dengan cara menukar bagian materi yang
dibaca oleh masing-masing individu dengan anggota lain dalam
kelompok yang sama.
Siswa berbagi informasi dengan anggota kelompok yang lain sesuai
dengan pemahaman masing-masing sehingga mencapai suatu
kesepakatan mengenai apa yang mereka pahami mengenai garis dan
kedudukan dua garis.
Bagian-bagian yang ditandai karena belum memahaminya diminta
untuk dibaca lagi secara berulang-ulang, jika belum paham bagian
tersebut ditandai kembali.
Digest(Penelaahan/menggali)
78
Siswa membaca sumber lain yang telah dipersiapkan sebelumnya, buku
sumber lain, artikel maupun internet dan bahan-bahan lainnya yang
telah dibawa oleh siswa.
Siswa juga dapat bertanya kepada guru mengenai apa yang belum
dipahaminya.
Guru menjelaskan apa yang ditanyakan oleh siswa dengan jelas dan
memberikan contoh.
Expand(Pengembangan)
Setelah siswa memahami materi dengan bimbingan guru, siswa
mencoba mengembangkan informasi dengan cara mengaitkan dengan
materi sebelumnya.
Siswa diberikan soal latihan untuk dikerjakan bersama kelompok
masing-masing namun setiap anggota kelompok harus paham dengan
soal tersebut sehingga siapapun yang ditunjuk secara acak bisa
mengerjakan soal tersebut di depan kelas.
3. Penutup (25 menit)
Review (Pelajari kembali)
Siswa diminta mempelajari kembali secara keseluruhan tentang ukuran
sudut sehingga siswa benar-benar memahami materi tersebut.
Siswa secara individu diminta membuat kesimpulan dalam bentuk
fortofolio tanpa melihat bahan ajar yang dipergunakan dalam proses
pembelajaran tadi.
Guru memfasilitasi dan membimbing siswa untuk merangkum serta
merefleksi proses dan materi pelajaran
Memberikan tes lisan secara acak kepada siswa
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan
berikutnya dan tugas pengayaan.
Pertemuan Keempat
1. Pendahuluan (20 menit)
Mood (Suasana hati)
79
Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran dengan cara memutarkan video motivasi atau
games agar siswa mempunyai semangat belajar
Guru mengaitkan pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta
didik atau pembelajaran sebelumnya
Mengajukan pertanyaan yang menantang untuk motivasi
Menyampaikan manfaat materi pembelajaran
Membagi siswa kedalam kelompok kecil yang berjumlah 4 orang
Meminta siswa duduk sesuai kelompok yang telah ditentukan
Siswa menyiapkan bahan bahan yang bisa membantu memperoleh
informasi mengenai garis dan sudut yang telah diperintahkan oleh guru
pada pertemuan sebelumnya untuk mencari bahan ajar dari manapun
yang bisa menunjang siswa dalam memperoleh informasi.
2. Kegiatan Inti (65 menit)
Understanding (Memahami)
Siswa diminta membaca buku pokok mengenai hubungan garis dengan
sudut
Setiap anggota kelompok berkewajiban membaca materi tersebut sesuai
dengan bagian masing-masing sesuai kesepakatan kelompok dengan
tuntutan setiap anggota kelompok harus memahami materi yang
diberikan dan saling berbagi informasi antar anggota kelompok.
Menandai materi materi yang belum diketahui maksudnya atau yang
belum dipahami
Recall (Pengulangan)
Setelah kegiatan pertama selesai dilakukan, siswa diminta membaca
kembali materi tersebut dengan cara menukar bagian materi yang
dibaca oleh masing-masing individu dengan anggota lain dalam
kelompok yang sama.
80
Siswa berbagi informasi dengan anggota kelompok yang lain sesuai
dengan pemahaman masing-masing sehingga mencapai suatu
kesepakatan mengenai apa yang mereka pahami mengenai hubungan
garis dengan sudut
Bagian-bagian yang ditandai karena belum memahaminya diminta
untuk dibaca lagi secara berulang-ulang, jika belum paham bagian
tersebut ditandai kembali.
Digest(Penelaahan/menggali)
Siswa membaca sumber lain yang telah dipersiapkan sebelumnya, buku
sumber lain, artikel maupun internet dan bahan-bahan lainnya yang
telah dibawa oleh siswa.
Siswa juga dapat bertanya kepada guru mengenai apa yang belum
dipahaminya.
Guru menjelaskan apa yang ditanyakan oleh siswa dengan jelas dan
memberikan contoh.
Expand(Pengembangan)
Setelah siswa memahami materi dengan bimbingan guru, siswa
mencoba mengembangkan informasi yang telah di dapat dengan cara
mengerjakan soal-soal yang berhungan dengan hubungan antara garis
dengan sudut
Masing-masing anggota kelompok harus mempunyai contoh agar dapat
dipastikan bahwa siswa benar-benar paham hubungan antara garis
dengan sudut
Siswa diberikan soal latihan untuk dikerjakan bersama kelompok
masing-masing namun setiap anggota kelompok harus paham dengan
soal tersebut sehingga siapapun yang ditunjuk secara acak bisa
mengerjakan soal tersebut di depan kelas.
3. Penutup (25 menit)
Review (Pelajari kembali)
81
Siswa diminta mempelajari kembali secara keseluruhan tentang
hubungan garis dengan sudut sehingga siswa benar-benar memahami
materi tersebut.
Siswa secara individu diminta membuat kesimpulan dalam bentuk
fortofolio tanpa melihat bahan ajar yang dipergunakan dalam proses
pembelajaran tadi.
Guru memfasilitasi dan membimbing siswa untuk merangkum serta
merefleksi proses dan materi pelajaran
Memberikan tes lisan secara acak kepada siswa
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan
berikutnya dan tugas pengayaan.
Pertemuan Kelima
1. Pendahuluan (20 menit)
Mood (Suasana hati)
Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran dengan cara memutarkan video motivasi atau
games agar siswa mempunyai semangat belajar
Guru mengaitkan pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta
didik atau pembelajaran sebelumnya
Menyampaikan manfaat materi pembelajaran
Membagi siswa kedalam kelompok kecil yang berjumlah 5 orang
Meminta siswa duduk sesuai kelompok yang telah ditentukan
Siswa menyiapkan bahan bahan yang bisa membantu memperoleh
informasi mengenai garis dan sudut yang telah diperintahkan oleh guru
pada pertemuan sebelumnya untuk mencari bahan ajar dari manapun
yang bisa menunjang siswa dalam memperoleh informasi.
2. Kegiatan Inti (65 menit)
Understanding (Memahami)
Siswa diminta membaca buku pokok mengenai jenis-jenis sudut
82
Setiap anggota kelompok berkewajiban membaca materi tersebut sesuai
dengan bagian masing-masing sesuai kesepakatan kelompok dengan
tuntutan setiap anggota kelompok harus memahami materi yang
diberikan dan saling berbagi informasi antar anggota kelompok.
Menandai penjelasan yang belum diketahui maksudnya atau yang
belum dipahami
Recall (Pengulangan)
Setelah kegiatan pertama selesai dilakukan, siswa diminta membaca
kembali materi tersebut dengan cara menukar bagian materi yang
dibaca oleh masing-masing individu dengan anggota lain dalam
kelompok yang sama.
Siswa berbagi informasi dengan anggota kelompok yang lain sesuai
dengan pemahaman masing-masing sehingga mencapai suatu
kesepakatan mengenai apa yang mereka pahami mengenai garis dan
kedudukan dua garis.
Bagian-bagian yang ditandai karena belum memahaminya diminta
untuk dibaca lagi secara berulang-ulang, jika belum paham bagian
tersebut ditandai kembali.
Digest(Penelaahan/menggali)
Siswa membaca sumber lain yang telah dipersiapkan sebelumnya, buku
sumber lain, artikel maupun internet dan bahan-bahan lainnya yang
telah dibawa oleh siswa.
Siswa juga dapat bertanya kepada guru mengenai apa yang belum
dipahaminya.
Guru menjelaskan apa yang ditanyakan oleh siswa dengan jelas dan
memberikan contoh.
Expand(Pengembangan)
Setelah siswa memahami materi dengan bimbingan guru, siswa
mencoba mengembangkan informasi yang telah di dapat dengan cara
mencari jenis sudut dalam kehidupan sehari-hari
83
Masing-masing anggota kelompok harus mempunyai contoh agar dapat
dipastikan bahwa siswa benar-benar paham mengenai jenis-jenis sudut
Siswa diberikan soal latihan untuk dikerjakan bersama kelompok
masing-masing namun setiap anggota kelompok harus paham dengan
soal tersebut sehingga siapapun yang ditunjuk secara acak bisa
mengerjakan soal tersebut di depan kelas.
3. Penutup (25 menit)
Review (Pelajari kembali)
Siswa diminta mempelajari kembali secara keseluruhan tentang jenis-
jenis sudut
Siswa secara individu diminta membuat kesimpulan dalam bentuk
fortofolio tanpa melihat bahan ajar yang dipergunakan dalam proses
pembelajaran tadi.
Guru memfasilitasi dan membimbing siswa untuk merangkum serta
merefleksi proses dan materi pelajaran
Memberikan tes lisan secara acak kepada siswa
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan
berikutnya dan tugas pengayaan.
Pertemuan Keenam
1. Pendahuluan (20 menit)
Mood (Suasana hati)
Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran dengan cara memutarkan video motivasi atau
games agar siswa mempunyai semangat belajar
Guru mengaitkan pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta
didik atau pembelajaran sebelumnya
Mengajukan pertanyaan yang menantang untuk motivasi
Menyampaikan manfaat materi pembelajaran
Membagi siswa kedalam kelompok kecil yang berjumlah 4 orang
Meminta siswa duduk sesuai kelompok yang telah ditentukan
84
Siswa menyiapkan bahan bahan yang bisa membantu memperoleh
informasi mengenai garis dan sudut yang telah diperintahkan oleh guru
pada pertemuan sebelumnya untuk mencari bahan ajar dari manapun
yang bisa menunjang siswa dalam memperoleh informasi.
2. Kegiatan Inti (65 menit)
Understanding (Memahami)
Siswa diminta membaca buku pokok mengenai sifat-sifat garis dan
sudut
Setiap anggota kelompok berkewajiban membaca materi tersebut sesuai
dengan bagian masing-masing sesuai kesepakatan kelompok dengan
tuntutan setiap anggota kelompok harus memahami materi yang
diberikan dan saling berbagi informasi antar anggota kelompok.
Menandai materi materi yang belum diketahui maksudnya atau yang
belum dipahami
Recall (Pengulangan)
Setelah kegiatan pertama selesai dilakukan, siswa diminta membaca
kembali materi tersebut dengan cara menukar bagian materi yang
dibaca oleh masing-masing individu dengan anggota lain dalam
kelompok yang sama.
Siswa berbagi informasi dengan anggota kelompok yang lain sesuai
dengan pemahaman masing-masing sehingga mencapai suatu
kesepakatan mengenai apa yang mereka pahami mengenai sifat garis
dan sudut
Bagian-bagian yang ditandai karena belum memahaminya diminta
untuk dibaca lagi secara berulang-ulang, jika belum paham bagian
tersebut ditandai kembali.
Digest(Penelaahan/menggali)
Siswa membaca sumber lain yang telah dipersiapkan sebelumnya, buku
sumber lain, artikel maupun internet dan bahan-bahan lainnya yang
telah dibawa oleh siswa.
85
Siswa juga dapat bertanya kepada guru mengenai apa yang belum
dipahaminya.
Guru menjelaskan apa yang ditanyakan oleh siswa dengan jelas dan
memberikan contoh.
Expand(Pengembangan)
Setelah siswa memahami materi dengan bimbingan guru, siswa
mencoba mengembangkan informasi yang telah di dapat dengan cara
mengaitkan dengan materi sebelumnya.
Masing-masing anggota kelompok harus mempunyai contoh agar dapat
dipastikan bahwa siswa benar-benar memahami sifat-sifat garis dan
sudut
Siswa diberikan soal latihan untuk dikerjakan bersama kelompok
masing-masing namun setiap anggota kelompok harus paham dengan
soal tersebut sehingga siapapun yang ditunjuk secara acak bisa
mengerjakan soal tersebut di depan kelas.
3. Penutup (25 menit)
Review (Pelajari kembali)
Siswa diminta mempelajari kembali secara keseluruhan tentang sifat
garis dan sudut sehingga siswa benar-benar memahami materi tersebut.
Siswa secara individu diminta membuat kesimpulan dalam bentuk
fortofolio tanpa melihat bahan ajar yang dipergunakan dalam proses
pembelajaran tadi.
Guru memfasilitasi dan membimbing siswa untuk merangkum serta
merefleksi proses dan materi pelajaran
Memberikan tes lisan secara acak kepada siswa
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan
berikutnya dan tugas pengayaan.
Pertemuan Ketujuh
1. Pendahuluan (20 menit)
Mood (Suasana hati)
86
Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran dengan cara memutarkan video motivasi atau
games agar siswa mempunyai semangat belajar
Guru mengaitkan pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta
didik atau pembelajaran sebelumnya
Mengajukan pertanyaan yang menantang untuk motivasi
Menyampaikan manfaat materi pembelajaran
Membagi siswa kedalam kelompok kecil yang berjumlah 4 orang
Meminta siswa duduk sesuai kelompok yang telah ditentukan
Siswa menyiapkan bahan bahan yang bisa membantu memperoleh
informasi mengenai garis dan sudut yang telah diperintahkan oleh guru
pada pertemuan sebelumnya untuk mencari bahan ajar dari manapun
yang bisa menunjang siswa dalam memperoleh informasi.
2. Kegiatan Inti (65 menit)
Understanding (Memahami)
Siswa diminta membaca buku pokok mengenai sudut berpenyiku dan
sudut berpelurus
Setiap anggota kelompok berkewajiban membaca materi tersebut sesuai
dengan bagian masing-masing sesuai kesepakatan kelompok dengan
tuntutan setiap anggota kelompok harus memahami materi yang
diberikan dan saling berbagi informasi antar anggota kelompok.
Menandai materi materi yang belum diketahui maksudnya atau yang
belum dipahami
Recall (Pengulangan)
Setelah kegiatan pertama selesai dilakukan, siswa diminta membaca
kembali materi tersebut dengan cara menukar bagian materi yang
dibaca oleh masing-masing individu dengan anggota lain dalam
kelompok yang sama.
Siswa berbagi informasi dengan anggota kelompok yang lain sesuai
dengan pemahaman masing-masing sehingga mencapai suatu
87
kesepakatan mengenai apa yang mereka pahami mengenai sudut
berpenyiku dan sudut berpelurus
Bagian-bagian yang ditandai karena belum memahaminya diminta
untuk dibaca lagi secara berulang-ulang, jika belum paham bagian
tersebut ditandai kembali.
Digest(Penelaahan/menggali)
Siswa membaca sumber lain yang telah dipersiapkan sebelumnya, buku
sumber lain, artikel maupun internet dan bahan-bahan lainnya yang
telah dibawa oleh siswa.
Siswa juga dapat bertanya kepada guru mengenai apa yang belum
dipahaminya.
Guru menjelaskan apa yang ditanyakan oleh siswa dengan jelas dan
memberikan contoh.
Expand(Pengembangan)
Setelah siswa memahami materi dengan bimbingan guru, siswa
mencoba mengembangkan informasi yang telah di dapat dengan cara
mengaitkan dengan materi sebelumnya.
Masing-masing anggota kelompok harus mempunyai contoh agar dapat
dipastikan bahwa siswa benar-benar memahami sudut berpenyiku dan
sudut berpelurus
Siswa diberikan soal latihan untuk dikerjakan bersama kelompok
masing-masing namun setiap anggota kelompok harus paham dengan
soal tersebut sehingga siapapun yang ditunjuk secara acak bisa
mengerjakan soal tersebut di depan kelas.
3. Penutup (25 menit)
Review (Pelajari kembali)
Siswa diminta mempelajari kembali secara keseluruhan tentang sudut
berpenyiku dan sudut berpelurus sehingga siswa benar-benar
memahami materi tersebut.
88
Siswa secara individu diminta membuat kesimpulan dalam bentuk
fortofolio tanpa melihat bahan ajar yang dipergunakan dalam proses
pembelajaran tadi.
Guru memfasilitasi dan membimbing siswa untuk merangkum serta
merefleksi proses dan materi pelajaran
Memberikan tes lisan secara acak kepada siswa
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan
berikutnya dan tugas pengayaan.
Pertemuan Kedelapan
1. Pendahuluan (20 menit)
Mood (Suasana hati)
Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran dengan cara memutarkan video motivasi atau
games agar siswa mempunyai semangat belajar
Guru mengaitkan pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta
didik atau pembelajaran sebelumnya
Mengajukan pertanyaan yang menantang untuk motivasi
Menyampaikan manfaat materi pembelajaran
Membagi siswa kedalam kelompok kecil yang berjumlah 4 orang
Meminta siswa duduk sesuai kelompok yang telah ditentukan
Siswa menyiapkan bahan bahan yang bisa membantu memperoleh
informasi mengenai garis dan sudut yang telah diperintahkan oleh guru
pada pertemuan sebelumnya untuk mencari bahan ajar dari manapun
yang bisa menunjang siswa dalam memperoleh informasi.
2. Kegiatan Inti (65 menit)
Understanding (Memahami)
Siswa diminta membaca buku pokok mengenai contoh sudut dalam
kehidupan sehari-hari
Setiap anggota kelompok berkewajiban membaca materi tersebut sesuai
dengan bagian masing-masing sesuai kesepakatan kelompok dengan
89
tuntutan setiap anggota kelompok harus memahami materi yang
diberikan dan saling berbagi informasi antar anggota kelompok.
Menandai materi materi yang belum diketahui maksudnya atau yang
belum dipahami
Recall (Pengulangan)
Setelah kegiatan pertama selesai dilakukan, siswa diminta membaca
kembali materi tersebut dengan cara menukar bagian materi yang
dibaca oleh masing-masing individu dengan anggota lain dalam
kelompok yang sama.
Siswa berbagi informasi dengan anggota kelompok yang lain sesuai
dengan pemahaman masing-masing sehingga mencapai suatu
kesepakatan mengenai apa yang mereka ketahui contoh sudut dalam
kehidupan sehari-hari
Bagian-bagian yang ditandai karena belum memahaminya diminta
untuk dibaca lagi secara berulang-ulang, jika belum paham bagian
tersebut ditandai kembali.
Digest(Penelaahan/menggali)
Siswa membaca sumber lain yang telah dipersiapkan sebelumnya, buku
sumber lain, artikel maupun internet dan bahan-bahan lainnya yang
telah dibawa oleh siswa.
Siswa juga dapat bertanya kepada guru mengenai apa yang belum
dipahaminya.
Guru menjelaskan apa yang ditanyakan oleh siswa dengan jelas dan
memberikan contoh.
Expand(Pengembangan)
Setelah siswa memahami materi dengan bimbingan guru, siswa
mencoba mengembangkan informasi yang telah di dapat dengan cara
mengaitkan dengan materi sebelumnya.
Masing-masing anggota kelompok harus mempunyai contoh agar dapat
dipastikan bahwa siswa benar-benar memahami contoh sudut dalam
kehidupan sehari-hari
90
Siswa diberikan soal latihan untuk dikerjakan bersama kelompok
masing-masing namun setiap anggota kelompok harus paham dengan
soal tersebut sehingga siapapun yang ditunjuk secara acak bisa
mengerjakan soal tersebut di depan kelas.
3. Penutup (25 menit)
Review (Pelajari kembali)
Siswa diminta mempelajari kembali secara keseluruhan tentang contoh
sudut dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa benar-benar
memahami materi tersebut.
Siswa secara individu diminta membuat kesimpulan dalam bentuk
fortofolio tanpa melihat bahan ajar yang dipergunakan dalam proses
pembelajaran tadi.
Guru memfasilitasi dan membimbing siswa untuk merangkum serta
merefleksi proses dan materi pelajaran
Memberikan tes lisan secara acak kepada siswa
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan
berikutnya dan tugas pengayaan.
Pertemuan Kesembilan
1. Pendahuluan (20 menit)
Mood (Suasana hati)
Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran dengan cara memutarkan video motivasi atau
games agar siswa mempunyai semangat belajar
Guru mengaitkan pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta
didik atau pembelajaran sebelumnya
Mengajukan pertanyaan yang menantang untuk motivasi
Menyampaikan manfaat materi pembelajaran
Membagi siswa kedalam kelompok kecil yang berjumlah 4 orang
Meminta siswa duduk sesuai kelompok yang telah ditentukan
91
Siswa menyiapkan bahan bahan yang bisa membantu memperoleh
informasi mengenai garis dan sudut yang telah diperintahkan oleh guru
pada pertemuan sebelumnya untuk mencari bahan ajar dari manapun
yang bisa menunjang siswa dalam memperoleh informasi.
2. Kegiatan Inti (65 menit)
Understanding (Memahami)
Siswa diminta membaca buku pokok mengenai jenis-jenis sudut
Setiap anggota kelompok berkewajiban membaca materi tersebut sesuai
dengan bagian masing-masing sesuai kesepakatan kelompok dengan
tuntutan setiap anggota kelompok harus memahami materi yang
diberikan dan saling berbagi informasi antar anggota kelompok.
Menandai materi materi yang belum diketahui maksudnya atau yang
belum dipahami
Recall (Pengulangan)
Setelah kegiatan pertama selesai dilakukan, siswa diminta membaca
kembali materi tersebut dengan cara menukar bagian materi yang
dibaca oleh masing-masing individu dengan anggota lain dalam
kelompok yang sama.
Siswa berbagi informasi dengan anggota kelompok yang lain sesuai
dengan pemahaman masing-masing sehingga mencapai suatu
kesepakatan mengenai jenis-jenis sudut dan cara membuat gambar
sudut
Bagian-bagian yang ditandai karena belum memahaminya diminta
untuk dibaca lagi secara berulang-ulang, jika belum paham bagian
tersebut ditandai kembali.
Digest(Penelaahan/menggali)
Siswa membaca sumber lain yang telah dipersiapkan sebelumnya, buku
sumber lain, artikel maupun internet dan bahan-bahan lainnya yang
telah dibawa oleh siswa.
Siswa juga dapat bertanya kepada guru mengenai apa yang belum
dipahaminya.
92
Guru menjelaskan apa yang ditanyakan oleh siswa dengan jelas dan
memberikan contoh.
Expand(Pengembangan)
Setelah siswa memahami materi dengan bimbingan guru, siswa
mencoba mengembangkan informasi yang telah di dapat dengan cara
mengaitkan dengan materi sebelumnya.
Masing-masing anggota kelompok harus bisa menggambar jenis-jenis
sudut
Siswa diberikan soal latihan untuk dikerjakan bersama kelompok
masing-masing namun setiap anggota kelompok harus paham dengan
soal tersebut sehingga siapapun yang ditunjuk secara acak bisa
mengerjakan soal tersebut di depan kelas.
3. Penutup (25 menit)
Review (Pelajari kembali)
Siswa diminta mempelajari kembali secara keseluruhan tentang jenis
sudut dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa benar-benar
memahami materi tersebut.
Siswa secara individu diminta membuat kesimpulan dalam bentuk
fortofolio tanpa melihat bahan ajar yang dipergunakan dalam proses
pembelajaran tadi.
Guru memfasilitasi dan membimbing siswa untuk merangkum serta
merefleksi proses dan materi pelajaran
Memberikan tes lisan secara acak kepada siswa
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan
berikutnya dan tugas pengayaan.
H. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
Media : LCD
Alat/Bahan : Penggaris, Jangka, Jam dinding
Sumber : Buku guru, buku siswa, internet
93
Jakarta, 3 November 2013
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru,
.................................... Rici ElnandaNIP : Nim : 1110017000063
94Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP KONTROL
Satuan Pendidikan : SMPI Al-Azhar 25 PamulangKelas – Semester : VII - 1Mata Pelajaran : MatematikaMateri Pokok : Garis dan SudutJumlah Pertemuan : 9 Pertemuan
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati prilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong-royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah kongret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber yang lain sama dalam sudut
pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki sikap terbuka, santun, objektif, menghargai pendapat dan karya
teman dalam interaksi kelompok maupun aktivitas sehari-hari
3. Memahami berbagai konsep dan prinsip garis dan sudut dalam pemecahan
masalah nyata.
4. Menerapkan berbagai konsep dan sifat-sifat terkait garis dan sudut dalam
pembuktian matematis serta pemecahan masalah nyata.
95
C. Indikator Pembelajaran
1.1 Menunjukkan sikap bertanggung jawab,gigih,rasa ingin tahu dan percaya
diri dalam proses pembelajaran
1.2 Menjelaskan kedudukan dua garis yang sejajar,berpotongan, dan berimpit
1.3 Mengubah ukuran sudut ke dalam derajat, menit mapun detik
1.4 Menjelaskan sifat-sifat garis dan sudut yang terbentuk jika dua garis sejajar
dipotong oleh garis lain
1.5 Menghitung besar sudut dari dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lain
1.6 Membedakan jenis-jenis sudut
1.7 Menggunakan sifat garis dan sudut untuk menyelesaikan masalah
1.8 Mengembangkan konsep sudut berpenyiku dan berpelurus
1.9 Memberikan contoh aktivitas sehari-hari yang membentuk garis dan sudut
1.10 Menyajikan jenis-jenis sudut ke dalam bentuk gambar
D. Tujuan pembelajaran
Melalui proses membaca,memahami, mengulang, menelaah(mengumpulkan
informasi dan mengolah informasi tersebut0, mengembangkan informasi, serta
meriview kembali informasi tersebut dalam penugasan individu maupun
kelompok diharapkan siswa dapat :
1. Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam menyelesaiakan tugas dari
guru secara mandiri maupun kelompok.
2. Menunjukkan sikap gigih dalam memecahkan masalah yang berkaitan
dengan garis dan sudut.
3. Menunjukkan rasa ingin tahu yang ditandai dengan mencari informasi dari
berbagai sumber dan bertanya kepada teman serta guru
4. Menunjukkan sikap percaya diri dalam berkomunikasi.
5. Menjelaskan konsep kedudukan dua garis.
6. Mengetahui jenis-jenis sudut
7. Menggunakan konsep garis dan sudut untuk menyelesaikan masalah
96
E. Materi Pembelajaran
Garis dan Sudut (Terlampir)
F. Model Pembelajaran
Ekspositori
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Pendahuluan (20 menit)
Guru memberi salam dan mengajak siswa berdo’a, dilanjutkan dengan
menanyakan khabar dan mengecek kehadiran siswa.
Siswa mendengarkan dan menanggapi cerita tentang manfaat hubungan
antar sudut dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana yang tertulis
dalam buku siswa.
Siswa menyimak informasi tentang cara belajar yang akan ditempuh.
2. Kegiatan Inti (65 menit)
Siswa diminta mengamati gambar yang disajikan oleh guru pada power
point
Guru meminta siswa membaca buku pokok mengenai kedudukan dua
garis
Guru menjelaskan kepada siswa tentang pengertian titik,garis,sudut
serta menjelaskan kedudukan dua garis.
Masing-masing siswa diminta menyiapkan pertanyaan tentang apa yang
telah dijelaskan.
Guru menjawab pertanyaan siswa dan menjelaskan lebih detail
mengenai garis serta memberikan contoh garis yang terbentuk pada
lingkungan.
Guru memberikan contoh soal dan cara mengerjakan soal tersebut.
Siswa mengerjakan latihan soal sesuai dengan yang dicontohkan oleh
guru
97
3. Penutup (25 menit)
Siswa secara individu diminta membuat kesimpulan tentang garis dan
sudut.
Guru memfasilitasi dan membimbing siswa untuk merankum serta
merefleksi proses dan materi pelajaran
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan
berikutnya dan tugas pengayaan.
Pertemuan Kedua
1. Pendahuluan (20 menit)
Guru memberi salam dan mengajak siswa berdo’a, dilanjutkan dengan
menanyakan khabar dan mengecek kehadiran siswa.
Siswa mendengarkan dan menanggapi cerita tentang manfaat hubungan
antar sudut dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana yang tertulis
dalam buku siswa.
Siswa menyimak informasi tentang cara belajar yang akan ditempuh.
2. Kegiatan Inti (65 menit)
Siswa diminta mengamati gambar yang disajikan oleh guru pada power
point
Guru meminta siswa membaca buku pokok mengenai mengkonversi
ukuran sudut
Guru menjelaskan kepada siswa tentang cara mengkonversi ukuran
sudut
Masing-masing siswa diminta menyiapkan pertanyaan tentang apa yang
telah dijelaskan.
Guru menjawab pertanyaan siswa dan menjelaskan lebih detail
mengenai cara mengkonversi ukuran sudut
Guru memberikan contoh soal dan cara mengerjakan soal tersebut.
Siswa mengerjakan latihan soal
98
Guru menunjuk salah satu siswa untuk menuliskan jawaban dari latihan
yang diberikan di papan tulis.
3. Penutup (25 menit)
Siswa secara individu diminta membuat kesimpulan tentang
mengkonversi ukuran sudut
Guru memfasilitasi dan membimbing siswa untuk merangkum serta
merefleksi proses dan materi pelajaran
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan
berikutnya dan tugas pengayaan.
Pertemuan Ketiga
1. Pendahuluan (20 menit)
Guru memberi salam dan mengajak siswa berdo’a, dilanjutkan dengan
menanyakan khabar dan mengecek kehadiran siswa.
Siswa mendengarkan dan menanggapi cerita tentang manfaat
mempelajari sifat-sifat garis dan sudut yang terbentuk jika dua garis
sejajar dipotong oleh garis lain
Siswa menyimak informasi tentang cara belajar yang akan ditempuh.
2. Kegiatan Inti (65 menit)
Siswa diminta mengamati gambar yang disajikan oleh guru pada power
point
Guru meminta siswa membaca buku pokok mengenai sifat-sifat garis
dan sudut yang terbentuk jika dua garis sejajar dipotong oleh garis lain
Guru menjelaskan kepada siswa tentang sifat-sifat garis dan sudut yang
terbentuk jika dua garis sejajar dipotong oleh garis lain
Masing-masing siswa diminta menyiapkan pertanyaan tentang apa yang
telah dijelaskan.
Guru menjawab pertanyaan siswa dan menjelaskan lebih detail
mengenai cara mengkonversi ukuran sudut
Guru memberikan contoh soal dan cara mengerjakan soal tersebut.
99
Siswa mengerjakan latihan soal
Guru menunjuk salah satu siswa untuk menuliskan jawaban dari latihan
yang diberikan di papan tulis.
3. Penutup (25 menit)
Siswa secara individu diminta membuat sifat-sifat garis dan sudut yang
terbentuk jika dua garis sejajar dipotong oleh garis lain
Guru memfasilitasi dan membimbing siswa untuk merangkum serta
merefleksi proses dan materi pelajaran
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan
berikutnya dan tugas pengayaan.
Pertemuan Keempat
1. Pendahuluan (20 menit)
Guru memberi salam dan mengajak siswa berdo’a, dilanjutkan dengan
menanyakan khabar dan mengecek kehadiran siswa.
Siswa mendengarkan dan menanggapi cerita tentang manfaat
menghitung besar sudut dari dua buah garis sejajar dipotong oleh garis
lain
Siswa menyimak informasi tentang cara belajar yang akan ditempuh.
2. Kegiatan Inti (65 menit)
Siswa diminta mengamati soal yang ditulis oleh guru di papan tulis
Guru meminta siswa membaca buku pokok mengenai mengkonversi
ukuran sudut
Guru menjelaskan kepada siswa tentang cara menghitung besar sudut
dari dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lain
Masing-masing siswa diminta menyiapkan pertanyaan tentang apa yang
telah dijelaskan.
Guru menjawab pertanyaan siswa dan menjelaskan lebih detail
mengenai cara mengkonversi ukuran sudut
Guru memberikan contoh soal dan cara mengerjakan soal tersebut.
100
Siswa mengerjakan latihan soal
Guru menunjuk salah satu siswa untuk menuliskan jawaban dari latihan
yang diberikan di papan tulis.
3. Penutup (25 menit)
Siswa secara individu diminta membuat kesimpulan tentang
menghitung besar sudut dari dua buah garis sejajar dipotong oleh garis
lain
Guru memfasilitasi dan membimbing siswa untuk merangkum serta
merefleksi proses dan materi pelajaran
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan
berikutnya dan tugas pengayaan.
Pertemuan Kelima
1. Pendahuluan (20 menit)
Guru memberi salam dan mengajak siswa berdo’a, dilanjutkan dengan
menanyakan khabar dan mengecek kehadiran siswa.
Siswa mendengarkan dan menanggapi cerita tentang manfaat
mempelajari jenis-jenis sudut
Siswa menyimak informasi tentang cara belajar yang akan ditempuh.
2. Kegiatan Inti (65 menit)
Siswa diminta mengamati gambar berbagai macam jenis sudut yang
disajikan oleh guru pada power point
Guru meminta siswa membaca buku pokok mengenai jenis-jenis sudut
Guru menjelaskan kepada siswa tentang jenis-jenis sudut
Masing-masing siswa diminta menyiapkan pertanyaan tentang apa yang
telah dijelaskan.
Guru menjawab pertanyaan siswa dan menjelaskan lebih detail
mengenai cara mengkonversi ukuran sudut
Guru memberikan contoh soal dan cara mengerjakan soal tersebut.
Siswa mengerjakan latihan soal
101
Guru menunjuk salah satu siswa untuk menuliskan jawaban dari latihan
yang diberikan di papan tulis.
3. Penutup (25 menit)
Siswa secara individu diminta membuat kesimpulan tentang jenis-jenis
sudut
Guru memfasilitasi dan membimbing siswa untuk merangkum serta
merefleksi proses dan materi pelajaran
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan
berikutnya dan tugas pengayaan.
Pertemuan Keenam
1. Pendahuluan (20 menit)
Guru memberi salam dan mengajak siswa berdo’a, dilanjutkan dengan
menanyakan khabar dan mengecek kehadiran siswa.
Siswa mendengarkan dan menanggapi cerita tentang manfaat sifat garis
dan sudut untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari
Siswa menyimak informasi tentang cara belajar yang akan ditempuh.
2. Kegiatan Inti (65 menit)
Siswa diminta mengamati gambar garis dan sudut yang disajikan oleh
guru pada power point
Guru meminta siswa membaca buku pokok mengenai garis dan sudut
Guru menjelaskan kepada siswa garis dan sudut
Masing-masing siswa diminta menyiapkan pertanyaan tentang apa yang
telah dijelaskan.
Guru menjawab pertanyaan siswa dan menjelaskan lebih detail
mengenai cara mengkonversi ukuran sudut
Guru memberikan contoh soal dan cara mengerjakan soal tersebut.
Siswa mengerjakan latihan soal
Guru menunjuk salah satu siswa untuk menuliskan jawaban dari latihan
yang diberikan di papan tulis.
102
3. Penutup (25 menit)
Siswa secara individu diminta membuat kesimpulan tentang garis dan
sudut
Guru memfasilitasi dan membimbing siswa untuk merangkum serta
merefleksi proses dan materi pelajaran
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan
berikutnya dan tugas pengayaan.
Pertemuan Ketujuh
1. Pendahuluan (20 menit)
Guru memberi salam dan mengajak siswa berdo’a, dilanjutkan dengan
menanyakan khabar dan mengecek kehadiran siswa.
Siswa mendengarkan dan menanggapi cerita tentang manfaat konsep
sudut berpenyiku dan berpelurus
dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana yang tertulis dalam buku
siswa.
Siswa menyimak informasi tentang cara belajar yang akan ditempuh.
2. Kegiatan Inti (65 menit)
Siswa diminta mengamati gambar sudut yang disajikan oleh guru pada
power point
Guru meminta siswa membaca buku pokok mengenai konsep sudut
berpenyiku dan berpelurus
Guru menjelaskan kepada siswa tentang konsep sudut berpenyiku dan
berpelurus
Masing-masing siswa diminta menyiapkan pertanyaan tentang apa yang
telah dijelaskan.
Guru menjawab pertanyaan siswa dan menjelaskan lebih detail
mengenai cara mengkonversi ukuran sudut
Guru memberikan contoh soal dan cara mengerjakan soal tersebut.
Siswa mengerjakan latihan soal
103
Guru menunjuk salah satu siswa untuk menuliskan jawaban dari latihan
yang diberikan di papan tulis.
3. Penutup (25 menit)
Siswa secara individu diminta membuat kesimpulan tentang konsep
sudut berpenyiku dan berpelurus
Guru memfasilitasi dan membimbing siswa untuk merangkum serta
merefleksi proses dan materi pelajaran
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan
berikutnya dan tugas pengayaan.
Pertemuan Kedelapan
1. Pendahuluan (20 menit)
Guru memberi salam dan mengajak siswa berdo’a, dilanjutkan dengan
menanyakan khabar dan mengecek kehadiran siswa.
Siswa mendengarkan dan menanggapi cerita tentang manfaat konsep
sudut berpenyiku dan berpelurus
dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana yang tertulis dalam buku
siswa.
Siswa menyimak informasi tentang cara belajar yang akan ditempuh.
2. Kegiatan Inti (65 menit)
Siswa diminta mengamati gambar sudut yang disajikan oleh guru pada
power point
Guru meminta siswa membaca buku pokok mengenai konsep sudut
berpenyiku dan berpelurus
Guru menjelaskan kepada siswa tentang konsep sudut berpenyiku dan
berpelurus
Masing-masing siswa diminta menyiapkan pertanyaan tentang apa yang
telah dijelaskan.
Guru menjawab pertanyaan siswa dan menjelaskan lebih detail
mengenai cara mengkonversi ukuran sudut
104
Guru memberikan contoh soal dan cara mengerjakan soal tersebut.
Siswa mengerjakan latihan soal
Guru menunjuk salah satu siswa untuk menuliskan jawaban dari latihan
yang diberikan di papan tulis.
3. Penutup (25 menit)
Siswa secara individu diminta membuat kesimpulan tentang konsep
sudut berpenyiku dan berpelurus
Guru memfasilitasi dan membimbing siswa untuk merangkum serta
merefleksi proses dan materi pelajaran
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan
berikutnya dan tugas pengayaan.
Pertemuan Kesembilan
1. Pendahuluan (20 menit)
Guru memberi salam dan mengajak siswa berdo’a, dilanjutkan dengan
menanyakan khabar dan mengecek kehadiran siswa.
Siswa mendengarkan dan menanggapi cerita tentang manfaat konsep
sudut berpenyiku dan berpelurus
dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana yang tertulis dalam buku
siswa.
Siswa menyimak informasi tentang cara belajar yang akan ditempuh.
2. Kegiatan Inti (65 menit)
Siswa diminta mengamati gambar sudut yang disajikan oleh guru pada
power point
Guru meminta siswa membaca buku pokok mengenai konsep sudut
berpenyiku dan berpelurus
Guru menjelaskan kepada siswa tentang konsep sudut berpenyiku dan
berpelurus
Masing-masing siswa diminta menyiapkan pertanyaan tentang apa yang
telah dijelaskan.
105
Guru menjawab pertanyaan siswa dan menjelaskan lebih detail
mengenai cara mengkonversi ukuran sudut
Guru memberikan contoh soal dan cara mengerjakan soal tersebut.
Siswa mengerjakan latihan soal
Guru menunjuk salah satu siswa untuk menuliskan jawaban dari latihan
yang diberikan di papan tulis.
3. Penutup (25 menit)
Siswa secara individu diminta membuat kesimpulan tentang konsep
sudut berpenyiku dan berpelurus
Guru memfasilitasi dan membimbing siswa untuk merangkum serta
merefleksi proses dan materi pelajaran
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan
berikutnya dan tugas pengayaan.
H. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
Media : LCD
Alat/Bahan : Penggaris, Jangka, Jam dinding
Sumber : Buku guru, buku siswa
Jakarta, 3 November 2014
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru,
.................................... Rici ElnandaNIP : Nim : 1110017000063
106Lampiran 3
Menjelaskan kedudukan dua garis yang sejajar,berpotongan, dan berimpit.
Amati gambar dibawah ini !
Pada gambar diatas terlihat sebuah jembatan yang menghubungkan dua daerah yangterpisah. Dari jembatan tersebut terlihat dua buah titik yang membentuk satu garis lurus.Menurut pengamatan kalian apakah yang kalian ketahui tentang garis ?
Kelompok :
Nama Anggota :
Understand
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
107
Bacalah buku pokok kalian mengenai garis, garis sejajar, garis berpotongan, dan garisberimpit serta tuliskan pemahaman mu dibawah ini !
Bacalah kembali tentang garis dan kedudukan garis (garis sejajar, berptongan, dan berimpit),lalu tuliskan pendapat masing-masing anggota kelompok pada kolom dibawah ini !
Garis .......................................................................................................................
Garis Sejajar adalah ...........................................................................................
Garis Berpotongan adalah .................................................................................
Garis Berimpit adalah ........................................................................................
Recall
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
108
Dari pendapat-pendapat anggota kelompok serta dari sumber lain yang dapat diperoleh,diskusikanlah dan samakan pendapat kalian tentang garis dan kedudukan garis. Tuliskan padakolom dibawah ini !
Dari pengetahuan yang telah diperoleh tentang garis dan kedudukan garis, berikancontohnya pada benda yang ada disekitarmu dan sertakan dengan gambar !
Digest
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Expand
109
Persiapkan diri untuk mempresentasikan hasil diskusi !
Berdasarkan informasi yang telah dipaparkan oleh masing-masing kelompok dan yang dipaparkanoleh guru, tulislah kesimpulan secara keseluruhan pada kolom dibawah ini
Review
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
110
Membedakan jenis-jenis sudut
Mengubah ukuraun sudut ke dalam bentuk derajat, menit, dan detik
Perhatikan gambar dibawah ini !
Gambar diatas menunjukkan aktivitas sehari-hari yang dapat membentuk sudut. Pada gambarpemanah sudut terbentuk antara tangan dengan badan, pada gambar pemancing garis bantumerah menunjukkan sudut yang terbentuk antara pancingan dengan bidang datar, sedangkansudut yang terbentuk oleh orang yang sedang berolah raga adalah antara tangan denganbadan. Penjelasan lebih lengkap baca juga sumber yang kalian miliki tentang sudut. Tuliskanpemahaman kalian mengenai sudut pada kolom berikut ini :
Kelompok :
Nama Anggota :
Understand
111
Bacalah kembali tentang sudut, lalu tuliskan pendapat masing-masing anggota kelompok padakolom dibawah ini !
Recall
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
112
Dari pendapat-pendapat anggota kelompok serta dari sumber lain yang dapat diperoleh,diskusikanlah dan samakan pendapat kalian tentang sudut. Tuliskan pada kolom dibawah ini !
Berdasarkan sumber yang telah kalian baca jelaskan jenis-jenis sudut. Jelaskan dengandisertakan gambar !
Digest
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
113
Ukuran sudut dinyatakan dalam derajat.
Satu derajat adalah besar sudut yang diputar oleh jari-jari lingkaran sejauh 1/360 putaranatau 1 = 1/360 putaran.
Nyatakanlah hubungan antara derajat, menit, dan detik pada kolom dibawah ini !
Persiapkan diri untuk mempresentasikan hasil diskusi !
Berdasarkan informasi yang telah dipaparkan oleh masing-masing kelompok dan yang dipaparkanoleh guru, tulislah kesimpulan secara keseluruhan pada kolom dibawah ini
Expand
Review
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
114
Menjelaskan sifat-sifat garis dan sudut yang terbentuk jika dua garis sejajar dipotong
oleh garis lain.
Menghitung besar sudut dari dua buah garis sejajar yang dipotong oleh garis lain
Menggunakan sifat garis dan sudut untuk menyelesaikan masalah
Perhatikan gambar dibawah ini !
A C
O
D B
Bacalah pada sumber yang kalian miliki apakah hubungan antara pasangan sudut AOBdengan susut COD dan sudut BOC dengan AOD !
Kelompok :
Nama Anggota :
Understand
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
115
Pada pembelajaran sebelumnya telah dipelajari tentang garis dan sudut, tuliskan apakah yangkalian ingat tentang garis dan sudut pada kolom dibawah ini !
Perhatikan garis hijau dan garis merah pada gambar dibwah ini !
Dari gambar diatas, apakah ada hubungan antara garis dan sudut? Jelaskan !
Recall
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
116
Perhatikan gambar dibawah ini untuk memudahkan kalian dalam memahami sudut-sudut yangterbentuk oleh dua garis sejajar yang dipotong oleh garis lainnya !
Tuliskanlah sifat-sifat yang terbentuk dari dua buah garis sejajar yang dipotong oleh garis lainpada kolom dibawah ini !
Digest
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
117
Dari pengetahuan yang telah diperoleh tentang hunungan garis dan sudut, jelaskanlahmengapa jumlah pasangan sudut dalam sepihak atau luar sepihak adalah 180 ?
Perhatikan gambar disamping ini !
Diketahui sudut P1 = (3a+45) dan
Sudut Q3 = (5a+23) , dengan menggunakan
sifat-sifat sudut yang telah kalian pahami
tentukan besar susut Q!
Expand
118
Tentukan nilai x dan y dari gambar berikut ini dengan menggunakan sifat garis dan sudut yang
telah dipelajari!
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
119
Persiapkan diri untuk mempresentasikan hasil diskusi !
Berdasarkan informasi yang telah dipaparkan oleh masing-masing kelompok dan yang dipaparkanoleh guru, tulislah kesimpulan secara keseluruhan pada kolom dibawah ini
Review
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
120
Mengembangkan konsep sudut berpelurus dan sudut berpenyiku
Perhatikan gambar dibawah ini !
Gambar diatas menunjukkan sudut berpenyiku dan sudut berpelurus. Bacalah sumber yangkalian miliki serta jelaskan tentang sudut berpenyiku dan sudut berpelurus pada kolomdibawah ini!
Kelompok :
Nama Anggota :
Understand
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
121
Bacalah kembali tentang sudut berpenyiku dan sudut berpelurua, lalu tuliskan pendapatmasing-masing anggota kelompok pada kolom dibawah ini !
Dari pendapat-pendapat anggota kelompok serta dari sumber yang dapat diperoleh,diskusikanlah dan samakan pendapat kalian tentang sudut berpenyiku dan sudut berpelurus.Tuliskan pada kolom dibwah ini !
Recall
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Digest
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
122
Suatu ketika, Pak Yusak mendapat undanganjamuan makan malam dariseorang pejabatdaerah di suatu restoran mewah. Pelayan restoran sudahmenyiapkan semua makanan andalan restoran tersebut padasebuah meja menu makanan.Mereka duduk melingkar padameja menu tersebut, yang dilengkapi dengan teknologi untukmenggeser setiap menu makanan. Satu geseran(berlawanan arah putaran jarum jam)setiap menu itu berartimenekan sekali tombol hijau. Jika besar sudut satu geseranhanya 45°, harus berapa kali Pak Yusak menekan tombol hijau,jika dia berturut-turut mengambil sop iga sapi dan sambalmerah setelah mengambil nasi putih?
Persiapkan diri untuk mempresentasikan hasil diskusi !
Berdasarkan informasi yang telah dipaparkan oleh masing-masing kelompok dan yang dipaparkanoleh guru, tulislah kesimpulan secara keseluruhan pada kolom dibawah ini
Expand
Review
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
123
Memberikan contoh benda pada lingkungan sekitar yang membentuk garis dan sudut
Menyajikan jenis-jenis sudut ke dalam gambar
Amati gambar dibawah ini !
Gambar diatas menunjukkan benda-benda yang membentuk sudut. Jelaskan sudut apasajakah yang terbentuk dari benda-benda diatas? Berikanlah alasanmu.
Kelompok :
Nama Anggota :
Understand
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
124
Berdasarkan pemahaman kalian tentang garis dan sudut, perhatikan benda-benda yang adadisekitarmu. Tuliskan benda apa saja yang membentuk garis dan sudut pada kolom dibawah ini !
Dari contoh-contoh yang telah kalian tuliskan pada kolom diatas, diskusikan dengan temankelompokmu dan bedakan benda-benda tersebut berdasarkan jenis-jenis sudut dan garis yangada!
Recall
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Digest
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
125
Buatlah gambar dari contoh benda-benda yang ada pada lingkungan sekitarmu yangmembentuk garis dan sudut sertakan dengan nama sudut dan kedudukan garis tersebut !
Persiapkan diri untuk mempresentasikan hasil diskusi !
Berdasarkan informasi yang telah dipaparkan oleh masing-masing kelompok dan yang dipaparkanoleh guru, tulislah kesimpulan secara keseluruhan pada kolom dibawah ini
Expand
Review
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
126Lampiran 4
SOAL UJI COBA INSTRUMEN TES KEMAMPUAN PEMAHAMAN
KONSEP MATEMATIK SISWA SMP KELAS VII
POKOK BAHASAN GARIS DAN SUDUT SEBELUM VALIDASI
Nama :
Kelas :
Alokasi Waktu : 90 Menit
PETUNJUK:
Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan!
Bacalah perintah soal dengan teliti dan kerjakan terlebih dahulu soal yang kamu
anggap mudah!
Periksalah kembali hasil kerjamu sebelum dikumpulkan!
No Soal Indikator ke-
1. Deskripsikanlah jika terdapat dua garis dalam satu bidang
sehingga garis tersebut disebut berpotongan ! 1
2.
Garis 1 : Jalan Slamet RiyadiGaris 2 : Jalan Dr. RajimanGaris 3 : Jalan Moh.YaminGaris 4 : Jalan Dorowati
3
127
Garis 5 : Jalan Hongowongso
Dari denah diatas tunjukkan dua garis yang disebut sejajar
dan tunjukkan dua garis yang tidak sejajar
3.
Dari gambar diatas jelaskan sifat-sifat sudut yang terbentukoleh garis tersebut !
1
4. Perhatikan gambar berikut !
Dari gambar diatas tentukan nilai x dan y !
5
5. Dari soal dibawah ini manakah yang termasuk sudut
lancip, tumpul dan siku2, sertakan dengan gambar !
sudut lurus
putaran penuh
180 − sudut lurus
2
6. Perhatikan gambar diatas, Jika posisi Diana dan Dian
sekarang berada di taman permainan, dan akan berjalan
berlawanan arah jarum jam, berapakah besar sudut yang
terbentuk dari posisi awal terhadap posisi hutan jika
diketahui sudut yang terbentuk oleh bukit terhadap sekolah
adalah 25ᵒ dan sudut yang terbentuk oleh kantor pos
6
128
terhadap hutan adalah 55ᵒ !
7. Tentukan nilai dari a + b – c dari gambar dibawah ini !
a 132
125 cb 98
5
8. Tuliskan benda-benda di lingkungan sekitarmu yang
membentuk sudut,serta tuliskan jenis sudut yang terbentuk
oleh benda tersebut!3
9. Sajikanlah jenis-jenis sedut yang terbentuk oleh 2 jarum
jam (jarum jam dan jarum menit) dari pukul 13.00 sampai
18.00 !4
10. Tentukan ukuran sudut berikut sesuai perintah ! 8ᵒ = . . .’ 360’ = . . . ᵒ 16” = . . .ᵒ 24’ = . . . “
4
129
Keterangan :
1. Menyatakan ulang konsep yang dipelajari
2. Mengklarifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi tidaknya persyaratan
membentuk konsep tersebut
3. Memberikan contoh atau non-contoh dari konsep yang dipelajari
4. Menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi matematis
5. Mengaitkan berbagai konsep
6. Mengembangkan syarat perlu dan atau syarat cukup suatu konsep
130Lampiran 5
SOAL UJI COBA INSTRUMEN TES KEMAMPUAN PEMAHAMAN
KONSEP MATEMATIK SISWA SMP KELAS VII
POKOK BAHASAN GARIS DAN SUDUT
Nama :
Kelas :
Alokasi Waktu : 90 Menit
PETUNJUK:
Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan!
Bacalah perintah soal dengan teliti dan kerjakan terlebih dahulu soal yang kamu
anggap mudah!
Periksalah kembali hasil kerjamu sebelum dikumpulkan
No Soal Indikator ke-
1. Deskripsikanlah jika terdapat dua garis dalam satu bidang
sehingga garis tersebut disebut berpotongan ! 1
2.
Garis 1 : Jalan Slamet RiyadiGaris 2 : Jalan Dr. RajimanGaris 3 : Jalan Moh.Yamin
3
131
Garis 4 : Jalan Dorowati
Garis 5 : Jalan Hongowongso
Dari denah diatas tunjukkan dua garis yang disebut sejajar
dan tunjukkan dua garis yang tidak sejajar
3.
Dari gambar diatas jelaskan sifat-sifat sudut yang terbentukoleh garis tersebut !
1
4. Perhatikan gambar berikut !
Dari gambar diatas tentukan nilai x dan y !
5
5. Dari soal dibawah ini manakah yang termasuk sudut
lancip, tumpul dan siku2, sertakan dengan gambar !
sudut lurus
putaran penuh
180 − sudut lurus
2
6. Perhatikan gambar diatas, Jika posisi Diana dan Dian
sekarang berada di taman permainan, dan akan berjalan
berlawanan arah jarum jam, berapakah besar sudut yang
terbentuk dari posisi awal terhadap posisi hutan jika
diketahui sudut yang terbentuk oleh bukit terhadap sekolah
6
132
Keterangan :
1. Menyatakan ulang konsep yang dipelajari
2. Mengklarifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi tidaknya persyaratan
membentuk konsep tersebut
adalah 25ᵒ dan sudut yang terbentuk oleh kantor pos
terhadap hutan adalah 55ᵒ !
7. Tentukan nilai dari a + b – c dari gambar dibawah ini !
a 132
125 cb 98
5
8. Tuliskan benda-benda di lingkungan sekitarmu yang
membentuk sudut,serta tuliskan jenis sudut yang terbentuk
oleh benda tersebut!3
9. Sajikanlah jenis-jenis sedut yang terbentuk oleh 2 jarum
jam (jarum jam dan jarum menit) dari pukul 13.00 sampai
18.00 !4
133
3. Memberikan contoh atau non-contoh dari konsep yang dipelajari
4. Menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi matematis
5. Mengaitkan berbagai konsep
6. Mengembangkan syarat perlu dan atau syarat cukup suatu konsep
134Lampiran 6
KUNCI JAWABAN INSTRUMEN POST TEST
1. Dua buah garis dikatakan berpotongan apabila garis tersebut terletak pada
suatu bidang dan kedua garis tersebut berpotongan di salah satu titiknya
seperti gambar
2. Garis-garis yang sejajar adalah Garis 1 // Garis 2 Garis 1 // Garis 3 Garis 1 // Garis 4 Garis 2 // Garis 3 Garis 2 // Garis 4 Garis 3 // Garis 4
Garis-garis yang tidak sejajar adalah
Garis 1 dengan garis 5 Garis 2 dengan garis 5 Garis 3 dengan garis 5 Garis 4 dengan garis 5
3. 8° = 8 x 60’ = 480’360’ = = 6°16’’ = = 0,0044°24’ = 24 x 60 = 1440°
4. Sudut-sudut sehadap Sudut A1 sehadap dengan sudut B1 sehingga besar sudut A1 = B1
Sudut A2 sehadap dengan sudut B2 sehingga besar sudut A2 = B2
Sudut A3 sehadap dengan sudut B3 sehingga besar sudut A3 = B3
Sudut A4 sehadap dengan sudut B4 sehingga besar sudut A4 = B4
Sudut- sudut bersebrangan
135
Sudut A4 dalam bersebrangan dengan sudut B2 sehingga besarsudut A4 = B2
Sudut A3 dalam bersebrangan dengan sudut B1 sehingga besarsudut A3 = B1
Sudut A1 luar bersebrangan dengan sudut B3 sehingga besar sudutA1 = B3
Sudut A2 luar bersebrangan dengan sudut B4 sehingga besar sudutA2 = B4
Sudut-sudut sepihak
Sudut A1 luar sepihak dengan sudut B4 sehingga besar sudut A1 +B4 = 180°
Sudut A2 luar sepihak dengan sudut B3 sehingga besar sudut A2 +B3 = 180°
Sudut A4 dalam sepihak dengan sudut B1 sehingga besar sudut A4 +B1 = 180°
Sudut A3 dalam sepihak dengan sudut B2 sehingga besar sudut A3 +B2 = 180°
5. 5x + 95° = 180°5x = 180 – 95
x =
x = 17°7y = 95
y =
y = 13,57°6. x 90° = 60° disebut sudut lancip
x 360° = 240° disebut sudut tumpul
180 – ( x 180) = 30° disebut sudut lancip
136
7. Untuk mempermudah beri nama terlebih dahulu sudut-sudutyangdiketahui, sudut yang terbentuk oleh taman bermain dengan bukit β, sudutyang terbentuk oleh sekolah dengan bukit , hutan dengan sekolah danhutan dengan pejabat pos dinamakanDiketahui : δ = 25° dan = 55°Ditanya : besar sudut dari taman bermain menuju hutan ?Jawab : + = 90°
β + 25° = 90°β = 90° - 25°β = 65°
karena + merupakan sudut siku-siku, maka+ = 90°+ 55° = 90°= 90° - 55°= 35°
Jadi, karena untuk menuju hutan dian dan diana melewati bukit dansekolah maka sudut yang terbentuk adalah β + + = 65° + 25° + 35° =125°
8. Jawab :a + 132 = 180° (sudut berpelurus)
a = 180° - 132°a = 48°
b = 125° karena sudut tersebut bertolak belakangc + 98° = 180°
c = 180° - 98°c = 82°
Jadi, a + b + c = 48° + 125° − 82° = 91°9. Contoh benda-benda di lingkungan sekitar yang membentuk sudut adalah :
Kaki meja (sudut siku-siku) Koper yang dibuka (sudut tumpul) Streples (sudut lancip) dll
137Lampiran 7
PEDOMAN PENSKORAN SOAL TES PEMAHAMAN KONSEP
Nomor
Soal
Skor
4 3 2 1 0
1 Pernyataan
yang diberikan
menggunakan
kalimat yang
tepat dan
dilengkapi
dengan
gambar
Pernyataan
yang
diberikan
menggunakan
kalimat yang
tepat namun
tidak disertai
dengan
gambar
Jawaban benar,
tetapi terdapat
kalimat yang
tidak konsisten
,konsep yang
digunakan
kurang tepat
Memberikan
jawaban,
tetapi
jawaban
yang
diberikan
salah,
konsep yang
digunakan
tidak tepat
Tidak ada
respon/jawaban
2 Jawaban benar
karena
menuliskan
semua garis
yang sejajar
dan yang tidak
sejajar dari
gambar yang
disediakan
Jawaban
benar, tetapi
ada garis
sejajar dan
tidak sejajar
yang tidak
disebutkan
dari gambar
yang
disediakan
Jawaban
benar,namun
banyak garis
sejajar dan
tidak sejajar
yang tidak
disebutkan dari
gambar yang
disediakan
Jawaban
kurang tepat
karena
sebagian
garis yang
disebutkan
benar namun
terdapat juga
jawaban
yang salah
Tidak ada
respon/jawaban
3,5,6,7,8 Langkah
pengerjaan
benar,jawaban
pada hasil
akhir
tepat,algoritma
lengkap dan
Jawaban
secara umum
benar, tetapi
terdapat
sedikit
kesalahan
pada langkah
Jawaban kurang
tepat, terdapat
banyak
kesalahan
perhitungan,
algoritma
sebagian
Memberikan
jawaban,
tetapi
jawaban
yang
diberikan
salah, konep
Tidak ada
respon/jawaban
138
tepat, konsep
yang
digunakan
untuk
menyelesaikan
soal tepat
penyelesaian,
algoritma
lengkap dan
konsep yang
digunakan
untuk
menyelesaikan
soal sebagian
besar tepat
lengkap dan
tepat, dan
konsep yang
digunakan
kurang tepat
yang
digunakan
sangat
terbatas,
sebagian
besar
algoritma
tidak
lengkap dan
tidak tepat
4 Menuliskan
keseluruhan
sifat sudut dan
besar sudut
yang
dimaksud
Menuliskan
sifat
sudut,tetapi
terdapat sifat
sudut dan
besar sudut
yang tidak
disebutkan
Menuliskan
sifat
sudut,tetapi
tidak lengkap
dan tidak
menuliskan
besar sudut
yang dituliskan
Hanya
menuliskan
sebagian
kecil sifat-
sifat sudut,
dan ada
jawaban
yang kurang
tepat
Tidak ada
respon/jawaban
9 Menuliskan 3
benda yang
membentuk
sudut disertai
dengan nama
sudut tersebut
Hanya
menuliskan 2
jenis sudut
pada benda-
benda di
lingkungan
disertai
dengan nama
sudut tersebut
Menuliskan
salah satu jenis
sudut pada
benda di
lingkungan
sekitar disertai
dengan nama
sudut tersebut
Menuliskan
contoh
benda yang
membentuk
sudut di
lingkungan
sekitar,
tetapi tidak
menuliskan
nama
sudutnya
Tidak ada
respon/jawaban
139
10 Menyajikan
keseluruhan
jenis-jenis
sudut yang
terbentuk oleh
jam yang telah
disebutkan
disertai nama
sudut dan
gambar
Menyajikan
jenis-jenis
sudut yang
terbentuk oleh
jam yang telah
disebutkan
disertai nama
sudut, tetapi
tidak disertai
dengan
gambar
Jawaban yang
diberikan tidak
lengkap,
banyak jenis
sudut yang
tidak disajikan.
Dilengkapi
dengan nama
sudut
Hanya
menyajikan
sedikit jenis
sudut yang
terbentuk,
nama sudut
kurang tepat
Tidak ada
respon/jawaban
140Lampiran 8
PERHITUNGAN UJI VALIDITAS
NO NAMANOMOR SOAL
Y1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 A 3 2 2 0 2 3 2 1 4 3 222 B 1 2 1 2 0 2 2 2 3 4 193 C 3 1 1 3 3 2 0 1 3 2 194 D 4 4 0 1 1 3 2 2 4 3 245 E 3 0 2 3 0 1 0 4 3 3 196 F 4 2 0 4 1 2 2 3 3 3 247 G 0 2 1 0 0 0 1 1 3 4 128 H 2 4 2 1 1 3 1 2 4 3 239 I 4 2 0 2 2 2 2 2 3 3 2210 J 1 4 1 3 1 3 0 2 1 2 1811 K 4 2 1 0 2 2 1 1 2 3 1812 L 4 4 0 0 1 3 0 4 4 4 2413 M 3 1 0 0 0 1 0 2 3 3 1314 N 2 1 1 2 0 1 2 2 3 2 1615 O 4 2 0 3 2 1 2 2 3 3 2216 P 3 1 2 0 0 2 1 1 2 2 1417 Q 2 3 0 2 1 1 1 2 3 2 1718 R 2 4 0 3 2 2 2 3 2 2 2219 S 3 2 1 4 2 3 1 2 3 3 2420 T 1 0 0 1 0 2 0 1 3 2 1021 U 2 3 0 0 1 1 1 0 3 3 1422 V 3 4 1 2 2 3 2 2 2 3 2423 W 3 3 1 2 2 2 1 2 2 2 2024 X 2 1 0 0 1 2 1 1 2 1 1125 Y 1 3 0 1 0 2 0 3 2 0 1226 Z 4 2 0 4 2 3 2 0 3 2 2227 AB 2 2 1 3 0 2 0 2 1 2 1528 CD 3 1 0 0 2 1 0 2 2 3 1429 EF 4 3 1 2 0 3 2 3 3 4 2530 GH 3 2 0 1 0 1 0 1 3 2 13
∑ 80 67 19 49 31 59 31 56 82 78 552r
hitung0,610 0,520 0,168 0,490 0,490 0,628 0,578 0,391 0,369 0,469
r tabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361kriteria valid valid invalid valid valid valid valid valid valid valid
141Lampiran 9
PERHITUNGAN UJI RELIABILITAS
NO NAMANOMOR SOAL
y y^21 2 3 4 5 6 7 8 9
1 A 3 2 0 2 3 3 2 4 3 22 4842 B 1 2 2 0 2 2 2 3 4 18 3243 C 3 1 3 3 2 0 0 3 2 17 2894 D 4 4 1 1 3 2 2 4 3 24 5765 E 3 0 3 0 1 0 0 3 3 13 1696 F 4 2 4 1 2 2 2 3 3 23 5297 G 0 2 0 0 0 1 1 3 4 11 1218 H 2 4 1 1 3 1 1 4 3 20 4009 I 4 2 2 2 2 1 2 3 3 21 441
10 J 1 4 3 1 3 0 0 1 2 15 22511 K 4 2 0 2 2 1 1 2 3 17 28912 L 4 4 0 1 3 3 0 4 4 23 52913 M 3 1 0 0 1 0 0 3 3 11 12114 N 2 1 2 0 1 2 2 3 2 15 22515 O 4 2 3 2 1 2 2 3 3 22 48416 P 3 1 0 0 2 1 1 2 2 12 14417 Q 2 3 2 1 1 2 1 3 2 17 28918 R 2 4 3 2 2 2 2 2 2 21 44119 S 3 2 4 2 3 1 1 3 3 22 48420 T 1 0 1 0 2 0 0 3 2 9 8121 U 2 3 0 1 1 1 1 3 3 15 22522 V 3 4 2 2 3 2 2 2 3 23 52923 W 3 3 2 2 2 1 1 2 2 18 32424 X 2 1 0 1 2 2 1 2 1 12 14425 Y 1 3 1 0 2 0 0 2 0 9 8126 Z 4 2 4 2 3 2 2 3 2 24 57627 AB 2 2 3 0 2 0 0 1 2 12 14428 CD 3 1 0 2 1 0 0 2 3 12 14429 EF 4 3 2 0 3 2 2 3 4 23 52930 GH 3 2 1 0 1 0 0 3 2 12 144
∑ 80 67 49 31 59 36 31 82 78 513 9485si 1,12 1,19 1,38 0,93 0,85 0,96 0,85 0,78 0,89 4,96 168,45Si^2 1,26 1,43 1,90 0,86 0,72 0,92 0,72 0,62 0,80 24,58 28373,80Ssi^2 9,23St 4,96St^2 24,58
reliabilitas 0,70
142Lampiran 10
PERHITUNGAN UJI KESUKARAN
NAMANOMOR SOAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9A 3 2 0 2 3 3 2 4 3B 1 2 2 0 2 2 2 3 4C 3 1 3 3 2 0 0 3 2D 4 4 1 1 3 2 2 4 3E 3 0 3 0 1 0 0 3 3F 4 2 4 1 2 2 2 3 3G 0 2 0 0 0 1 1 3 4H 2 4 1 1 3 1 1 4 3I 4 2 2 2 2 1 2 3 3J 1 4 3 1 3 0 0 1 2K 4 2 0 2 2 1 1 2 3L 4 4 0 1 3 3 0 4 4M 3 1 0 0 1 0 0 3 3N 2 1 2 0 1 2 2 3 2O 4 2 3 2 1 2 2 3 3P 3 1 0 0 2 1 1 2 2Q 2 3 2 1 1 2 1 3 2R 2 4 3 2 2 2 2 2 2S 3 2 4 2 3 1 1 3 3T 1 0 1 0 2 0 0 3 2U 2 3 0 1 1 1 1 3 3V 3 4 2 2 3 2 2 2 3W 3 3 2 2 2 1 1 2 2X 2 1 0 1 2 2 1 2 1Y 1 3 1 0 2 0 0 2 0Z 4 2 4 2 3 2 2 3 2AB 2 2 3 0 2 0 0 1 2CD 3 1 0 2 1 0 0 2 3EF 4 3 2 0 3 2 2 3 4GH 3 2 1 0 1 0 0 3 2∑ 80 67 49 31 59 36 31 82 78rata-rata 2,67 2,23 1,63 1,03 1,97 1,20 1,03 2,73 2,60p 0,67 0,56 0,41 0,26 0,49 0,30 0,26 0,68 0,65kriteria Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sukar Sukar Sedang Sedang
143Lampiran 11
PERHITUNGAN DAYA BEDA
NAMA
NOMOR SOAL
y1 2 3 4 5 6 7 8 9
EF 4 3 3 4 3 3 3 3 4 30
L 4 4 1 1 3 3 4 4 4 28
D 4 4 2 1 3 3 2 4 3 26
S 3 2 4 2 3 3 2 3 3 25
F 4 2 4 1 2 2 3 3 3 24
H 2 4 1 3 3 2 2 4 3 24
R 2 4 3 2 3 3 3 2 2 24
V 3 4 2 3 3 2 2 2 3 24
O 4 2 3 2 2 2 2 3 3 23
Q 2 3 4 3 1 3 2 3 2 23
W 3 3 3 3 2 3 2 2 2 23
Z 4 2 4 3 3 2 0 3 2 23
A 3 2 0 2 3 3 1 4 3 21
I 4 2 2 2 2 1 2 3 3 21
B 1 2 2 2 2 2 2 3 4 20
Jumlah 47 43 38 34 38 37 32 46 44 359
KAX 3,13 2,87 2,53 2,27 2,53 2,47 2,13 3,07 2,93
E 3 0 3 1 1 2 4 3 3 20
C 3 1 3 3 2 0 1 3 2 18
J 1 4 2 2 3 1 2 1 2 18
CD 3 1 2 2 1 2 2 2 3 18
G 0 2 2 2 2 1 1 3 4 17
K 4 2 0 2 2 1 1 2 3 17
N 2 1 3 1 1 2 2 3 2 17
Y 1 3 2 1 2 3 3 2 0 17
U 2 3 0 1 1 3 0 3 3 16
AB 2 2 3 2 2 0 2 1 2 16
GH 3 2 2 0 1 2 1 3 2 16
M 3 1 0 2 1 0 2 3 3 15
P 3 1 1 2 2 1 1 2 2 15
T 1 0 2 2 2 2 1 3 2 15
144
X 2 1 0 1 2 2 1 2 1 12
Jumlah 33 24 25 24 25 22 24 36 34 247
KBX 2,2 1,6 1,67 1,6 1,67 1,47 1,6 2,4 2,27DB 1,33 1,12 1,05 0,97 1,05 0,98 0,93 1,37 1,3
KetSangatbaik
Sangatbaik
Sangatbaik
Sangatbaik
Sangatbaik
Sangatbaik
Sangatbaik
Sangatbaik
Sangatbaik
145Lampiran 12
HASIL POSTEST KELAS EKSPERIMEN
Nama Butir Soal Benar Nilai1 2 3 4 5 6 7 8 9
A 4 4 3 4 1 3 4 4 4 31 86B 3 3 3 3 4 3 3 3 3 28 78C 3 3 3 4 4 3 3 3 3 29 81D 4 4 4 3 4 3 3 3 4 32 89E 3 3 2 4 3 3 2 4 4 28 78F 4 4 3 2 4 3 1 3 4 28 78G 3 3 3 3 4 3 1 4 3 27 75H 3 2 3 4 4 3 4 4 4 31 86I 4 3 3 4 4 4 1 2 3 28 78J 3 3 3 2 3 3 3 4 3 27 75K 3 3 4 4 4 2 3 4 3 30 83L 4 3 4 4 3 4 3 2 4 31 86M 4 4 4 4 4 2 4 4 4 34 94N 3 4 3 0 4 3 2 4 3 26 72O 3 2 3 3 2 3 3 3 3 25 69P 3 4 3 2 2 4 4 4 2 28 78Q 3 4 3 4 4 3 3 4 3 31 86R 3 2 2 3 2 3 3 1 4 23 64S 3 3 3 2 3 3 4 4 3 28 78Total 3 2 3 4 3 4 2 2 2 25 69U 3 3 3 3 4 3 3 4 2 28 78V 1 2 3 0 2 3 2 4 3 20 56W 1 2 2 0 4 2 2 4 2 19 53X 1 1 0 2 2 3 1 2 3 15 42Y 4 2 3 4 4 2 1 3 3 26 72Z 3 3 3 2 3 3 2 4 3 26 72AA 4 3 4 4 3 3 4 4 4 33 92AB 3 2 2 3 4 3 3 2 4 26 72AC 4 2 3 3 1 2 3 2 3 23 64AD 3 3 3 3 4 3 2 3 3 27 75Total 93 86 88 87 97 89 79 98 96
146Lampiran 13
HASIL POST TEST KELAS KONTROL
Nama Nomor Soal Benar Nilai1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 3 3 2 1 4 3 3 4 3 26 722 3 2 2 3 2 1 3 3 3 22 613 3 4 2 3 4 3 1 3 4 27 754 3 2 3 2 2 4 2 3 3 24 675 3 2 2 3 3 2 1 2 2 20 566 2 2 2 3 2 1 2 3 4 21 587 3 2 2 2 2 3 3 2 2 21 588 4 1 0 3 4 0 2 3 1 18 509 0 2 0 1 3 3 3 2 0 14 39
10 2 2 2 3 4 1 3 4 1 22 6111 2 3 2 4 4 3 1 4 4 27 7512 2 2 2 3 4 3 3 2 4 25 6913 3 2 1 1 4 3 3 2 3 22 6114 2 2 3 4 4 3 4 3 4 29 8115 2 2 3 1 1 3 3 2 4 21 5816 2 2 0 0 1 2 3 2 3 15 4217 4 2 3 4 3 3 3 4 2 28 7818 2 2 1 1 2 0 1 2 2 13 3619 0 4 2 4 4 3 1 2 2 22 6120 2 2 3 4 3 2 4 4 4 28 7821 4 3 4 3 4 4 3 4 4 33 9222 2 3 4 3 3 4 2 4 4 29 8123 0 4 4 2 3 1 2 2 3 21 5824 3 3 3 2 2 4 2 4 2 25 6925 4 3 2 3 2 3 3 3 3 26 7226 3 3 2 3 2 3 3 3 3 25 6927 2 1 4 3 3 4 4 3 3 27 7528 4 3 3 2 3 4 3 4 4 30 8329 3 2 1 4 0 2 3 2 2 19 5330 3 3 3 2 2 3 2 4 4 26 72
Total 75 73 67 77 84 78 76 89 87
147Lampiran 14
PERHITUNGAN DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI, MEAN, MEDIAN,
MODUS, VARIANS, SIMPANGAN BAKU, KEMIRINGAN DAN
KURTOSIS HASIL POSTEST KELAS EKSPERIMEN
A. Distribusi frekuensi
42 53 56 64 64
69 69 72 72 72
72 75 75 75 78
78 78 78 78 78
78 81 83 86 86
86 86 89 92 94
1. Banyak data (n) = 30
2. Rentang data (R) = Xmax – Xmin
Keterangan: R = rentangan
Xmax = nilai maksimum (tertinggi)
Xmin = nilai minimum (terendah)
R = Xmax – Xmin
= 94 – 42
= 52
3. Banyak kelas interval (K) = 1 + 3,3 log n
Keterangan : K = banyak kelas
n = banyak siswa
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 30
= 1 + 1,477121
= 5,8745
Sehingga banyak kelas adalah 5,8745 6 (pembulatan keatas)
4. Panjang kelas (i) = = = 8,85182 9 (pembulatan keatas)
148
No. Interval BatasBawah
BatasAtas
Frekuensi Frekuensi TitikTengah
(Xi)Xi
2 fiXi fiXi2
(fi) f(%) Kumulatif
1 42-50 41,5 50,5 1 3,33 1 46 2116 46 21162 51-59 50,5 59,5 2 6,67 3 55 3025 110 60503 60-68 59,5 68,5 2 6,67 5 64 4096 128 81924 69-77 68,5 77,5 9 30,00 14 73 5329 657 479615 78-86 77,5 86,5 13 43,33 27 82 6724 1066 874126 87-95 86,6 95,5 3 10,00 30 91 8281 273 24843
Jumlah 30 100,00 2280 176574Mean 76,00
Median 76,19Modus 78,07Varians 113,59Simpangan Baku 10,66
B. Mean/ Nilai Rata-rata (Me)
Mean (X) =∑∑ = = 76,00
Keterangan:
Me = Mean/ nilai rata-rata∑ = Jumlah dari hasil perkalian midpoint (nilai tengah) dari
masing-masing interval dengan frekuensinya.∑ = Jumlah frekuensi / banyak siswa
C. Median/ Nilai Tengah (Md)
Md = L + . i = 77,5 + . 9 = 76,19
Keterangan:
Md = median/ nilai tengah
L = lower limit (batas bawah dari interval kelas median)
n = jumlah frekuensi/ banyak siswa
= frekuensi kumulatif yang terletak di bawah interval kelas median
= frekuensi kelas median
149
i = interval kelas
D. Modus (Mo)
Mo = L +
. i = 77,5 + . 9 = 80,07
Keterangan :
Mo = modus/ nilai yang paling banyak muncul
L = lower limit (batas bawah dari interval kelas modus)
= selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
= selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya
= interval kelas
E. Varian (s2) =∑ (∑ )( ) = . ( )( ) = 113,59
F. Simpangan baku (s) =∑ (∑ )( ) =
. ( )( ) = 10,66
G. Perhitungan Kemiringan 3 = 38,066,10
80,0776,00
s
moX
Karena nilai sk < 0, maka distribusi data miring negatif atau landai kiri.
Dengan kata lain kecenderungan data mengumpul di atas rata-rata.
H. Perhitungan Ketajaman/Kurtosis
)( 4 = 64,366,10
)1409886,00(30
1)(
1
4
4
4
1
s
Xxifin
n
i
Karena 4 > 3, maka model kurva adalah runcing (leptokurtik).
150Lampiran 15
PERHITUNGAN DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI, MEAN, MEDIAN,
MODUS, VARIANS, SIMPANGAN BAKU, KEMIRINGAN DAN
KURTOSIS HASIL POSTEST KELAS KONTROL
A. Distribusi frekuensi
36 58 61 72 81
39 58 69 75 81
42 58 69 75 83
50 61 69 75 83
53 61 72 78 92
56 61 72 78 67
1. Banyak data (n) = 30
2. Rentang data (R) = Xmax – Xmin
Keterangan: R = rentangan
Xmax = nilai maksimum (tertinggi)
Xmin = nilai minimum (terendah)
R = Xmax – Xmin
= 92 – 36
= 56
3. Banyak kelas interval (K) = 1 + 3,3 log n
Keterangan : K = banyak kelas
n = banyak siswa
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 30
= 1 + 1,477121
= 5,8745
Sehingga banyak kelas adalah 5,8745 6 (pembulatan keatas)
4. Panjang kelas (i) = = = 9,5327 10 (pembulatan keatas)
151
No. Interval BatasBawah
BatasAtas
Frekuensi Frekuensi TitikTengah
(Xi)Xi
2 fiXi fiXi2
(fi) f(%) Kumulatif
1 36-45 35,5 45,5 3 10,00 3 40,5 1640,25 121,5 4920,752 46-55 45.5 55,5 2 6,67 5 50,5 2550,25 101 5100,53 56-65 55,5 65,5 8 26,67 13 60,5 3660,25 484 292824 66-75 65,5 75,5 10 33,33 23 70,5 4970,25 705 49702,55 76-85 75,5 85,5 6 20,00 29 80,5 6480,25 483 38881,56 86-95 85,5 95,5 1 3,33 30 90,5 8190,25 90,5 8190,25
Jumlah 30 100,00 1985 136078
Mean 66,17Median 67,50Modus 68,83Varians 163,33
Simpangan Baku 12,78
B. Mean/ Nilai Rata-rata (Me)
Mean (X) =∑∑ = = 66,17
Keterangan:
Me = Mean/ nilai rata-rata∑ = Jumlah dari hasil perkalian midpoint (nilai tengah) dari
masing-masing interval dengan frekuensinya.∑ = Jumlah frekuensi / banyak siswa
C. Median/ Nilai Tengah (Md)
Md = L +12 − . i = 65,5 + . 10 = 67,50
Keterangan:
Md = median/ nilai tengah
L = lower limit (batas bawah dari interval kelas median)
n = jumlah frekuensi/ banyak siswa
= frekuensi kumulatif yang terletak di bawah interval kelas median
152
= frekuensi kelas median
i = interval kelas
D. Modus (Mo)
Mo = L + 1 1+ 2 . i = 65,5 + . 10 = 68,83
Keterangan :
Mo = modus/ nilai yang paling banyak muncul
L = lower limit (batas bawah dari interval kelas modus)
= selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
= selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya
= interval kelas
E. Varian (s2) =∑ 2−(∑ )2( −1) = 136078−(1985)230(30−1) = 163,33
F. Simpangan baku (s) =∑ 2−(∑ )2( −1) = 30. −( )230(30−1) = 12,78
G. Perhitungan Kemiringan 3 = 21,078,12
68,8366,17
s
moX
Karena nilai sk < 0, maka distribusi data miring negatif atau landai kiri.
Dengan kata lain kecenderungan data mengumpul di atas rata-rata.
H. Perhitungan Ketajaman/Kurtosis
)( 4 = 55,278,12
)2038065,56(30
1)(
1
4
4
4
1
s
Xxifin
n
i
Karena 4 < 3, maka model kurva adalah datar (platikurtis).
153Lampiran 16
PERHITUNGAN UJI NORMALITAS KELAS EKSPERIMEN
1. Hipotesis :
H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
2. Menentukan 2 table
Dari tabel kai kuadrat untuk jumlah sampel 30 pada tarif signifikansi = 5%dan dk = K −3 =, diperoleh 2 table = 7,81
3. Menentukan 2 hitung
No.Kelas
IntervalBatasKelas
z F(z)LuasKelas
IntervalFe Fo (Fo-Fe)2/Fe
41,5 -3,24 0,0006052431 42-50 0,00777 0,23311 1 2,52
50,5 -2,39 0,0083756812 51-59 0,05245 1,57363 2 0,12
59,5 -1,55 0,0608301223 60-68 0,18002 5,40065 2 2,14
68,5 -0,70 0,2408519424 69-77 0,3151 9,45299 9 0,02
77,5 0,14 0,5559516415 78-86 0,28173 8,45202 13 2,45
86,5 0,98 0,8376856616 87-95 0,12863 3,85904 3 0,19
95,5 1,83 0,966320287
Rata-rata 76Simpangan Baku 10,66
x^2Hitung 7,44x^2 Tabel 7,81Kesimpulan : Terima Ho
Data Berasal Dari Populasi Yang Berdistribusi Normal
154
44,7
22
fe
fefohitung
Keterangan:
2 = harga chi square
fo = frekuensi observasi
fe = frekensi ekspetasi
4. Kriteria pengujian
Jika 2 hitung < 2 table , maka H0 diterima dan H1 ditolak
Jika 2 hitung ≥ 2 table , maka H0 ditolak dan H1 diterima
5. Membandingkan 2 table dan 2 hitung
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh :
2 hitung < 2 table (7,44 < 7,81)
6. Kesimpulan
Karena 2 hitung < 2 table , maka H0 diterima dan H1 ditolak artinya sampel
berasal dari populasi yang berdistribusi normal
155Lampiran 17
PERHITUNGAN UJI NORMALITAS KELAS KONTROL
1. Hipotesis :
H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
2. Menentukan 2 table
Dari tabel kai kuadrat untuk jumlah sampel 30 pada tarif signifikansi = 5%dan dk = K −3 =, diperoleh 2 table = 7,81
3. Menentukan 2 hitung
No.Kelas
IntervalBatasKelas
z F(z)LuasKelas
IntervalFe Fo (Fo-Fe)2/Fe
35,5 -2,40 0,0082010411 36-45 0,0447 1,34094 3 2,05
45,5 -1,62 0,0528991232 46-55 0,14899 4,46965 2 1,36
55,5 -0,83 0,2018874923 56-65 0,27721 8,31622 8 0,01
65,5 -0,05 0,4790947624 66-75 0,28822 8,64673 10 0,21
75,5 0,73 0,7673192565 76-85 0,16748 5,0244 6 0,19
85,5 1,51 0,934799136 86-95 0,05433 1,63002 1 0,24
95,5 2,29 0,989133214
Rata-rata 66,17Simpangan Baku 12,78
x^2Hitung 4,07x^2 Tabel 7,81
Kesimpulan : Terima HoData Berasal Dari Populasi Yang Berdistribusi Normal
156
07,4
22
fe
fefohitung
Keterangan:
2 = harga chi square
fo = frekuensi observasi
fe = frekensi ekspetasi
4. Kriteria pengujian
Jika 2 hitung < 2 table , maka H0 diterima dan H1 ditolak
Jika 2 hitung ≥ 2 table , maka H0 ditolak dan H1 diterima
5. Membandingkan 2 table dan 2 hitung
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh :
2 hitung < 2 table (4,07 < 7,81)
6. Kesimpulan
Karena 2 hitung < 2 table , maka H0 diterima dan H1 ditolak artinya sampel
berasal dari populasi yang berdistribusi normal
157Lampiran 18
Perhitungan Uji Homogenitas
Uji homogenitas yang digunakan adalah Uji F, dengan rumus:= =Langkah-langkah penghitungannya sebagai berikut:
1. Menentukan hipotesis
H0 = Data memiliki varians homogen
H1 = Data tidak memiliki varians homogen
2. Menentukan kriteria pengujian
Jika Fhitung≤ Ftabel , maka terima Ho
Jika Fhitung > Ftabel , maka tolak Ho
3. Menentukan db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varians
terkecil)
db pembilang = n – 1 = 30 – 1 = 29
db penyebut = n – 1 = 30 – 1 = 29
4. Menentukan nilai Ftabel
Menentukan Ftabel dengan menggunakan distribusi F pada taraf signifikan
5%. 0,05:29:29 didapatkan sebesar 1,86
5. Menentukan nilai Fhitung
Berdasarkan perbandingan data statistik kelas eksperimen dan kelas
kontrol diperoleh 12 = 113,59 dan 22 = 163,33 sehingga:
hitung = 113,59163,33 = 1,44
Statistik KelasEksperimen
Kelas Kontrol
Varians(S2) 113,59 163,33
FHitung 1,44
Ftabel (0.05;32;29) 1,86
Kesimpulan Varians kedua kelompok homogen
158
6. Membandingkan Ftabel dengan Fhitunghitung ≤ tabel1,44 ≤ 1,86 → Terima H0
7. Kesimpulan
Dari perhitungan di atas dapat diperoleh ℎ ≤ (1,44 ≤1,86), artinya terima H0. Maka dapat disimpulkan bahwa populasi dari
kedua kelas (kelas eksperimen dan kelas kontrol) tersebut mempunyai
varians yang sama (homogen). Dengan demikian pengujian uji-t yang
digunakan adalah uji-t yang homogen.
159Lampiran 19
PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS STATISTIK
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Uji t, berikut
langkah-langkah perhitungannya:
1. Menentukan hipotesis statistik
H0 :21
H1 :21
Keterangan :
1μ : Rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematik siswa pada
kelompok eksperimen
2μ : Rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematik siswa pada
kelompok kontrol
H0 : Rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematik siswa pada
kelompok eksperimen lebih kecil sama dengan rata-rata kemampuan
pemahaman konsep matematik siswa pada kelompok kontrol
H1 : Rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematik siswa pada
kelompok eksperimen lebih tinggi dari rata-rata kemampuan pemahaman
konsep matematik siswa pada kelompok kontrol
2. Menentukan kriteria pengujian
Jika thitung ≤ ttabel , maka H0 diterima dan H1 ditolak
Jika thitung > ttabel , maka H0 ditolak dan H1 diterima
3. Menentukan nilai ttabel
Pengujian yang digunakan adalah pengujian satu arah dengan =0,05 dan
derajat kebebasan 5823030221 nndk
ttabel = t(0.05:58) = 2,00
ttabel diperoleh dengan melihat tabel normal atau dari Microsoft Excel
dengan menekan TINV pada fungsi statistical
160
4. Menentukan nilai thitung
Statistik Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Rata-rata 76,00 66,17
Varians(S2) 113,59 163,33
S Gabungan 11,77
t Hitung 3,83
t Tabel 2,00
Kesimpulan Tolak Ho
77,11
23030
)33,163)(130()59,113)(130(
2
11
21
222
211
nn
snsns gab
83,13
30
1
30
177,11
17,6600,76
11
21
21
nns
XXt
gab
hitung
Keterangan:
1X dan 2X : nilai rata-rata hitung data kelas eksperimen dan
kontrol
21s dan 2
2s : varians data kelas eksperimen dan kontrol
sgab : simpangan baku kedua kelas
n1 dan n2 : jumlah siswa kelas eksperimen dan control
161
5. Membandingkan thitung dengan ttabel
Dari hasil perhitungan diperoleh,
thitung > ttabel 3,83 > 2,00
6. Kesimpulan
Dari pengujian hipotesis dengan uji-t diperoleh thitung > ttabel maka H0
ditolak dan H1 diterima atau dengan kata lain rata-rata kemampuan pemahaman
konsep matematik siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi dari rata-rata
kemampuan pemahaman konsep matematik siswa pada kelompok kontrol.