12
PERENCANAAN BANDAR UDARA Bahan Kuliah : - Aerodrome Design Manual, Part I(Runways), International Civil Aviation Organization (ICAO). - Aerodrome Design Manual, Part II (Taxiway, Aprons and Holding Bays), International Civil Aviation Organization (ICAO). - International Standards and Recommended Practices Aerodrome, Annex 14, To The Convention on International Civil Aviation, Volume I (Aerodrome Design and Operations), International Civil Aviation Organization (ICAO). - Merancang, Merencana Lapangan Terbang (Ir. Heru Basuki). - Planning and Design of Airport (Robert Horonjeff). - Procedurs for Air Navigation Services , Aircraft Operations, Volume II (Construction of Visual and Instrument Flight Prucedures), International Civil Aviation Organization (ICAO). - Runway Length Requirements for Airport Design, Federal Aviation Agency (FAA).

Revisi Bahan Kuliah LAPTER01 Hal 18

Embed Size (px)

DESCRIPTION

RUNWAY

Citation preview

PERENCANAAN BANDAR UDARA

Bahan Kuliah :

- Aerodrome Design Manual, Part I(Runways), International CivilAviation Organization (ICAO).

- Aerodrome Design Manual, Part II (Taxiway, Aprons and Holding Bays), International Civil Aviation Organization (ICAO).

- International Standards and Recommended Practices Aerodrome, Annex 14, To The Convention on International Civil Aviation, Volume I (Aerodrome Design and Operations), International Civil Aviation Organization (ICAO).

- Merancang, Merencana Lapangan Terbang (Ir. Heru Basuki).

- Planning and Design of Airport (Robert Horonjeff).

- Procedurs for Air Navigation Services , Aircraft Operations, Volume II (Construction of Visual and Instrument Flight Prucedures), International Civil Aviation Organization (ICAO).

- Runway Length Requirements for Airport Design, Federal Aviation Agency (FAA).

- Selintas Pelabuhan Udara (Achmad Zainuddin, BE).

1

PERENCANAAN BANDAR UDARA

- Airport - Aerodrome - Landasan Udara - Pelabuhan Udara - Bandar Udara

Pokok Bahasan :

Pendahuluan Jenis Penerbangan, Pertumbuhan Transportasi Udara, Organisasi Penerbangan, Karakteristik Pesawat, Lingkungan Lapangan Terbang, Rancangan Umum Lapangan Terbang.

Runway (R/W) (Landas Pacu).

Taxiway (T/W) (Landas Hubung).

Exit Runway (Landas Hubung Keluar).

Apron dan Holding Bay.

Terminal

Perkerasan Bandar Udara : - Perencanaan Perkerasan Flexible. - Perencanaan Perkerasan Kaku.

Marking Landasan.

Pelampauan dan Lampu Petunjuk.

Drainase Bandar Udara.

2

PENDAHULUAN

Jenis Penerbangan

- General aviation, yaitu jenis penerbangan bukan untuk tujuan komersial (perjalanan bisnis, pemetaan dari udara, survey, penerbangan pribadi, dll.). - Air Carriers, yaitu jenis penerbangan komersial dengan pelayanan sesuai ketentuan yang belaku dan memerlukan lahan yang luas untuk kegiatan penerbangan. Contoh penerbangan komersial: GIA (Garuda Indonesia Airways), MNA (Merpati Nusantara Airlines), PANAM, Cathay Pasific, KLM, British Airways, Martin Air, Japan Airlines dan lain-lain.

Keuntungan dan Kerugian Penggunaaan Transpotasi Udara Keuntungan : - Dari segi Kecepatan, secara umum mampu bergerak dengan kecepatan tinggi. - Dapat bergerak dengan bebas (bebas hambatan) - Kemudahan (aksesibilitas) dalam mencapai suatu lokasi dari moda transportasi lainnya.

Kerugian : - Biaya operasional lebih tinggi (mahal). Misal: Pembuatan sarana dan prasarana (landas pacu, apron, alat navigasi, dll.). - Kapasitas daya angkut lebih kecil (cargo yang bernilai murah tidak sesuai kalau diangkut dengan pesawat). - Perubahan cuaca yang berpengaruh terhadap operasi pesawat. - Kebisingan yang tinggi.

3

Gambar : Bagian Sistem Bandar Udara

4

Gambar : Gambar Istilah Pesawat

5

Gambar : Lay Out Bandar Udara

6

Pertumbuhan Transportasi Udara

Sebelum tahun 1950, penerbangan untuk penumpang umum masih menggunakan jenis selain Pesawat Jet (DC-3 dengan menggunakan piston engine yang digerakkan oleh baling-baling, dengan kecepatan 155 miles/jam).

Sejak tahun 1950 - 1969 perkembangan pesawat mulai beralih dengan jenis Pesawat Jet (Boeing 747 dengan kecepatan dapat mencapai 600 miles/hour atau 965 km/jam.

Di Indonesia perusahaaan penerbangan GIA (Garuda Indonesia Airways) pada tahun 1966 hanya memiliki 30 pesawat jenis propeller (digerakkan oleh baling-baling).

Tahun 1980 jenis Pesawat Jet sudah banyak dipakai oleh GIA, yaitu DC-9 (7 buah), DC-10 (2 buah), Boeng 747-200B (4 buah), Airbus A-300 (6 buah). Sumber : Zainuddin A, BE. Selintas Pelabuhan Udara,1983.

Dalam merencanakan Bandar Udara kita harus mengetahui perkembangannya 5 - 10 tahun mendatang, perkiraan juga harus mengetahui kemajuan tekonologi rencana induk pengembangan, misalnya perbandingan perkembangan pesawat DC-3 dengan pesawat sesudahnya :

Jenis PesawatKecepatan(miles/hour)Perbandingan dengan DC-3

DC-3DC-4DC-6DC-7DC-8DC-10Boeng 747Concorde18524030536057060060014501,01,31,71,93,13,23,26,9

Sumber : Zainuddin A, BE. Selintas Pelabuhan Udara,1983. Catatan : 1 miles/hour = 1,609 km/jam. DC-8 termasuk jenis pesawat dengan kecepatan di bawah kecepatan suara, sedangkan Concorde termasuk jenis supersonic yang kecepatannya melebihi kecepatan suara.

7

Pada Bandar Udara akan terjadi delay yang akan menurunkan tingkat pelayanan.

Keterlambatan dalam penerbangan terjadi di udara maupun di darat mengakibatkan adanya biaya delay pada pesawat dan penumpang.

Salah satu faktor yang paling kritis mempengaruhi kapasitas Bandar Udara adalah, waktu tinggal di landas pacu (R/W occupancy time).

Selang waktu pesawat mulai mendarat dan menyentuh ujung landasan hingga melakukan gerak belok meninggalkan landas pacu memasuki landas hubung keluar (exit).

Ongkos Total

Ongkos Prasarana

Ongkos Delay

Ongkos delay terjadi pada penumpang dan pesawat.

Waktu tunggu, sebelum mendarat (pasawat terus bergerak).

Prilaku pesawat dominan (prilaku pendaratan tergantung jenis pesawat).

8