Upload
retnonenowulandari
View
1.601
Download
146
Embed Size (px)
Citation preview
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Arti kelayakan pada kegiatan mengkaji kelayakan suatu gagasan dikaitkan
dengankemungkinan tingkat keberhasilandari tujuan yang hendak diraih. Bila gagasan tersebut
adalah investasi dalam pembangunan usaha atau proyek berupa fasilitas baru, maka untuk
menilai kelayakannya perlu dilakukan serangkaian kegiatan mulai dari mengembangkan,
menganalisis dan menyaringprakarsa atau gagasan yang timbul sampai kepada menelusuri
berbagai aspek. Gagasan ini dapat pula berupa tanggapan atas situasi yang disebabkanoleh
desakan untuk meningkatkan fasilitasyang tersedia, misalnya perbaikan atau penggantian
peralatan yang sudah tua guna memperbaiki efisiensi dan menekan biaya pemeliharaan.
Pengkajian tersebut bersifat menyeluruh dan berusaha menyoroti segala aspek kelayakan bisnis
atau investasi. Inilah yang dikenal sebagai studi kelayakan.
Pengkajian kelayakan atas suatu usulan bisnis bertujuan mempelajari usulan tersebut dari
segala segi secara profesional agar setelah bisnis tersebut diterima dan dilaksanakan, betul-betul
dapat mencapai hasil sesuai dengan yang direncanakan.
Didalam studi kelayakan bisnis terdapat beberapa aspek, antara lain yaitua:
1. Aspek teknis atau teknologi
2. Aspek regulasi atau hukum
3. Aspek pasar dan pemasaran
4. Aspek organisasi dan manajemen
5. Aspek sosial dan lingkungan
6. Aspek ekonomi atau keuangan
1) Aspek teknis atau teknologi meliputi :
Bahan baku
Lokasi,
Bagi beberapa jenis usaha, faktor lokasi amat dominan, misalnya
perhotelan, perkantoran, perumahan, dan lain-lain. Kriteria pemilihan
lokasi dititikberatkan pada sarana perhubungan, listrik, transportasi, jarak
dengan pusat kegiatan kota, bebas banjir dan genangan air serta
pemandangan sekeliling.
Proses produksi
Pemilihan aspek teknis proses produksi berarti memilih proses
menghasilkan produk atau pelayanan, termasuk jenis teknologi dan segala
sesuatu yang berkaitan dengannya.
Tenaga kerja
Keperluan tenaga kerja dapat dibagi dua yaitu, tenaga kerja untuk
membangun proyek dan untuk melaksanakan operasi atau produksi.
Sarana produksi, dan lain-lain.
2) Aspek regulasi atau hukum, terdapat beberapa badan hukum yaitu:
Akta notaris
Surat izin tempat usaha ( SITU)
Surat izin usaha perdagangan ( SIUP)
Nomor pokok wajib pajak ( NPWP)
Izin gangguan
Izin mendirikan bangunan (IMB)
3) Aspek pasar dan pemasaran
Ruang lingkup aspek pasar dan pemasaran antara lain :
Daya serap pasar meliputi:
Permintaan, penawaran, market space dan market share
Kondisi pasar, meliputi :
Harga pasar, rantai pemasaran, margin pemasaran dan program pemasaran
Daya saing pasar, melihat potensi pasar atau melihat proyeksi pasar
kedepan.
4) Aspek organisasi dan manajemen
Manajemen ialah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan
mengendalikan kegiatan anggota serta sumber yang lainya untuk mencapai
sasaran organisasi (perusahaan yang telah ditentukan).
Organisasi ialah sekumpulan dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
Dalam analisis pasar ada beberapa komponen yang harus dianalisis yaitu:
Kebutuhan dan keinginan konsumen
Segmentasi pasar
Ada beberapa tipe organisasi yaitu:
o Organisasi lini
o Organisasi fungsional
o Organisasi lini dan staff
o Organisasi kepanitiaan
5) Aspek sosial dan lingkungan
Aspek tersebut menganalisis usaha atau proyek yang terdapat pada
lingkungan sekitar.
6) Aspek Ekonomi dan Keuangan
a. Biaya investasi
Biaya investasi ialah biaya yang diperlukan atau digunakan dalam
pembangunan sebuah proyek diantaranya tanah, gedung, peralatan dan
sebagainya.
b. Biaya modal kerja
Biaya modal kerja ialah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai
kegiatan usaha setelah pembangunan proyek siap, terdiri dari:
Biaya tetap yaitu biaya yang tidak dipengaruhi oleh naik turunya
produksi yang dihasilkan, seperti biaya tenaga kerja tidak
langsung.
Biaya tidak tetap yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membeli
bahan mentah atau bahan pembantu, seperti biaya transportasi.
Sumber pembiayaan ada 2 yaitu:
1. Biaya dari pemilik modal sendiri yaitu investasi sendiri
2. Dari pembiayaan luar yaitu dari perbankan dan lembaga keuangan
lainya.
Proses Perputaran Keuangan
Dalam proses ini direncanakan atau diperlukan secara jelas karena
perputaran keuangan akan mempengaruhi kemampuan usaha atau proyek dalam
menutupi segala kewajiban-kewajiban. Semakin lama perputaran piutang dikembalikan
semakin besar pula disediakan modal kerja biaya operasi atau pembiayaan.
Azas pembelanjaan
Dalam masalah likuiditas yang perlu diperhatikan adalah kemampuan
usaha dalam segala jenis kewajiban baik untuk mempertahankan kelangsungan usaha
maupun untuk membayar hutang-hutangnya tanpa menggangu jalanya kelanjutan usaha.
Titik pulang pokok
Titik pulang pokok adalah tik keseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran.
Perhitungan profit atau keuntungan
Tujuan utamanya adalah dalam pembukaan usaha atau proyek yang
direncanakan semakin besar keuntuangan yang diterima, semakin layak pembukuan
usaha atau proyek yang dikembangkan.
Dampak proyek terhadap perekonomian masyarakat
Dilihat dari segi penerapan tenaga kerja peningkatan pendapatan
masyarakat dan ekonomi masyarakat lainya baik sektor pertanian, perdagangan dan lain-
lain.
ANALISISK RITERIA INVESTASI
Tujuan dari perhitungan kriteria investasi adalah untuk mengetahui sejauh
mana gagasan usaha atau proyek yang direncanakan dapat memberikan manfaat atau
benefit, baik dilihat dari financial benefit maupun social benefit. Hasil perhitungan
kriteria investasi merupakan indikator dari modal yang diinvestasikan, yaitu
perbandingan antara total benefit yang diterima dengan total biaya yang dikeluarkan
dalam bentuk present value selama umur ekonomis proyek.
Kriteria investasi yang digunakan dalam anaalisis ini adalah:
a) Net Present Value (NPV)
b) Internal Rate of Return (IRR)
c) Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)
d) Gross Benefi Cost Ratio (Gross B/C)
e) Profitability Ratio
Keputusan yang timbul dari hasil analisis proyek secara umum dapat digolongkan atas
tiga bagian yaitu:
Menerima atau menolak proyek.
Memilih satu atau beberapa proyek yang paling layak untuk dikerjakan.
Menerapkan skala prioritas dari proyek yang layak.
Perhitungan Kriteria Investasi
a) Net Present Value
NPV adalah net benefit yang telaah didiskon dengan menggunakan social
opportunity cost of capital (SOCC) sebagai diskon faktor. Secara singkat, formula
untuk NPV adalah:
n -n NPV = ∑ NBi (1+ i) .........................................................................(9-1)
i=1
atau
n
NPV = ∑ NB i n ............................................................................(9-2)
i=1 (1+i)
atau
n -
NPV = ∑ NBi .............................................................................(10-3)
i=1
dimana:
NB= Net Benefit = Benefit – cost
C = biaya investasi + biaya operasi
B = benefit yang telah di discount
C = cost yang telah di discount
i = diskont factor
n = tahun/ waktu
Apabila hasil perhitungan net present value lebih besar dari 0 (nol),
dikatakan usaha / proyek tersebut feasible (go) untuk dilaksanakan dan jika lebih kecil
dari 0 (nol) tidak layak untuk dilaksanakan. Hasil perhitungan NPV = Nol ini berarti
proyek tersebut berada dalam keadaan break even point (BEP) dimana TR = TC dalam
bentuk present value.
b) Internal Rate of Return
IRR adalah suatu tingkat discount rate yang menghasilkan net presen
value sama dengan nol. Dengan demikian apabila hasil perhitungan IRR lebih besar
dari SOCC dikatakan proyek / usaha tersebut feasible, bila sama dengan SOCC
berarti pulang pokok dan diibawah SOCC proyek tersebut tidak feasible.
Berdasarkan hasil percobaan ini, nilai IRR berada antara nilai NPV positif dan nilai
NPV negatif yaitu pada NPV = 0. RUMUSNYA:
IRR = i1 + NPV1 .(i2 –i1) ............................................................(9-5) (NPV1 – NPV2)Dimana: i1 = tingkat discount rate yang menghasilkan NPV1`
i2 = tingkat diskont rate yang menghasilkan NPV2`
c) Net Benefit Cost Ratio
Merupakan perbandingan antara net benefit yang telah di discount positif
(+) dengan net benefit yang telah di discount negatif (-), dengan formula sbb:
n ∑ NBi (+)Net B/C = i=1 ..................................................................................(9-6) n ∑ NBi (-) I=1
Jika nilai Net B/C lebih besar dari 1 berarti gagasan usaha/proyek tersebut
layak untuk dikerjakan dan jika lebih kecil dari 1 maka tidak layak untuk
dikerjakan. Untuk Net B/C sama dengan 1 maka cash in flows sama dengan cash
out flows, dalam present value disebut BEP, yaitu total cost sama dengan total
revenue.
d) Gross Benefit Cost Ratio
Adalah perbandingan antara benefit kotor yang telah di discount dengan
cost secara keseluruhan yang telah di discount. Formulanya:
n -n ∑ Bi (1+ r) Net B/C = i=1 ..........................................................................(9-7) n -n ∑ Ci (1+r) i=1
Gross B/C lebih besar dari 1 maka feasible (go)
Gross B/C lebih kecil dari 1 maka tidak feasible (no go)
Gross B/C sama dengan 1 maka berada dalam keadaan BEP.
e) Profitability Ratio
Merupakan suatu rasio perbandingan antara selisih benefit dengan biaya
operasi dan pemeliharaan dibanding dengan jumlah investasi.
n ⌐ n ⌐ ∑ Bi - ∑ OMi PR = i=1 i=1 ............................................................................(9-8) n ⌐ ∑ Ii i=1
Analisis Pay Back Period dan Break Event Point
1. Pay Back Period (PBP)
Adalah jangka waktu tertentu yang menunjukan terjadinya arus penerimaan (cash in
flaws) secara kumulatif sama dengan jumlah investasi dalam bentuk present value.
n ⌐ n ⌐ ∑ Ii - ∑ Bicp-1 i=1 i=1 .................................................................(9-9)PBP = T p-1 + ⌐ BpDimana:
PBP = pay back period
T p-1 = tahun sebelum terdapat PBP
Ii = jumlah investasi yang telah di discount
Bicp-1 = jumlah benefit yang telah di discount sebelum PBP
Bp = jumlah benefit pada PBP berada
2. Break Event point
BEP ialah titik pulang pokok dimana total revenue sama dengan total cost.
n − n − ∑ TCi - ∑ Bicp-1 i=1 i=1BEP = Tp-1 + Bp
Dimana:
Tp-1 = tahun sebelum terdapat BEP
TCi = jumlah total cost yang telah di discount
B = jumlah benefit yang telah di discount sebelum BEP
Bp = jumlah benefit pada BEP