70
PATOLOGI SERTA TERAPINYA DALAM ILMU ADMINISTRASI DAN ORGANISASI KONSEP TEORITIS DAN PEMIKIRAN ILMIAH ADMINISTRASI BAB 1. KONSEP ADMINISTRASI Pemahaman tentang administrasi sebenarnya mengandung berbagai konsep yang terdiri dari berbagai variasi dengan mengandung makna masing-masing namun memiliki keterkaitan dan kebersamaan dalam keberadaannya. Pengalaman inderawi dari seseorang yang didukung oleh data empirik dapat membekali pengetahuan yang melahirkan konsep administrasi dengan bahan- bahan deskriptif dan aktual yang sangat penting, dalam rangka penegmbangan pola pikiran rasionalitas yang berwawasan konseptual dan kemahiran dalam profesionalitas administrasi. Keberadaan konsep administrasi tentunya melalui proses yang panjang dan pemikiran yang mendalam, dimulai dari dorongan kemauan untuk mengetahui kemudian diperkuat oleh kemampuan menalar dalam suatu proses pemikiran. Keterpaduan antara kemauan atau keinginan dengan kemampuan menalar atau berfikir akan menciptakan dasar pengetahuan yang diistilahkan 1

Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

PATOLOGI SERTA TERAPINYA

DALAM

ILMU ADMINISTRASI DAN ORGANISASI

KONSEP TEORITIS DAN PEMIKIRAN ILMIAH ADMINISTRASI

BAB 1. KONSEP ADMINISTRASI

Pemahaman tentang administrasi sebenarnya mengandung berbagai konsep yang

terdiri dari berbagai variasi dengan mengandung makna masing-masing namun memiliki

keterkaitan dan kebersamaan dalam keberadaannya. Pengalaman inderawi dari seseorang

yang didukung oleh data empirik dapat membekali pengetahuan yang melahirkan konsep

administrasi dengan bahan-bahan deskriptif dan aktual yang sangat penting, dalam rangka

penegmbangan pola pikiran rasionalitas yang berwawasan konseptual dan kemahiran dalam

profesionalitas administrasi.

Keberadaan konsep administrasi tentunya melalui proses yang panjang dan pemikiran

yang mendalam, dimulai dari dorongan kemauan untuk mengetahui kemudian diperkuat oleh

kemampuan menalar dalam suatu proses pemikiran. Keterpaduan antara kemauan atau

keinginan dengan kemampuan menalar atau berfikir akan menciptakan dasar pengetahuan

yang diistilahkan dengan knowledge. Pengetahuan yang direduksi oleh pemahamn secara

mendalam atau sering juga disebut dengan istilah idea, pengertian atau biasa juga disebut

dengan pemahaman secara mendalam dari berbagai pengetahuan maka melahirkan yang

disebut dengan konsep. Oleh sebab itu pengertian atau pemahaman tentang konsep adalah

akumulasi dari idea yang mengandung berbagai variasi dan setiap variasi mengandung

berbagai nilai-nilai.

Dewasa ini menunjukkan bahwa perkembangan administrasi baik pada bidang

negara(pemerintah) maupun bidang bisnis pertumbuhannya terjadi dengan pesat, sebenarnya

1

Page 2: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

itu adalah akibat dari berbagai faktor yang semuanya berkisar pada dinamika perkembangan

pemikiran dan tindakan manusia dalam ikatan kerjasama. Adanya dinamika tadi akan

memunculkan berbagai fenomena administrasi dan para administrator harus cermat

menganalisanya dengan pemanfaatan nilai konseptual dan keprofesionalan administrasi agar

dapat mewujudkan kesejahteraan manusia yang terikat didalam kerjasama maupun

masyarakat pada umumnya. Titik tolak utama melihat konseptual administrasi adalah adanya

kebebasan intelektual manusia untuk melakukan suatu pemikiran sehingga dapat menemukan

hakekat kandungan kebenaran konsep administrasi. Kebebasan tersebut antara lain ;

kebebasan berfikir, bertindak, bersaing, moral, dan kebebasan berserikat.

1. Pengertian Administrasi

Banyak para ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian

administrasi, argumentasi tersebut berbeda-beda, walaupun pemaknaanya memiliki

persamaan. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh latar belakang pengalaman dan pendalaman

dari masing-masing ilmuwan administrasi itu sendiri. Salahsatunya yang memberikan

sumbangsih di dunia administrasi adalah Sondang P.Siagian. beliau mengatakan bahwa

administrasi adalah “ Keseluruhan proses kerjasama dua orang atau lebih yang didasarkan

pada rasionalitas tertentu dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya

dengan memanfaatkan sarana dan prasarana tertentu secara berdayaguna dan berhasilguna.

Pemahamannya bahwa pemikiran dan tindakan sebelum dilaksanakan terlebih dahulu

diputuskan berdasarkan komitmen atau kesepakatan semua manusia yang terikat dalam

kerjasama tersebut. Ada lagi pengertian adminnistrasi dari Hadari Nawawi, dia mengatakan

bahwa administrasi berarti “rangkaian kegiatan atau proses pengendalian acara atau sistem

kerjasama sejumlah orang, agar berlangsung efektif dan efisian dalam mewujudkan tujuan

bersama.” Pemikiran Nawawi tersebut adalah melihat bahwa ajaran moralitas dan ajaran

etika adminisrasi tersebut sangat penting dalam kehidupan manusia. Dari kedua argumentasi

tadi dapat dilihat walaupun pemaparannya berbeda namun tetap saja memiliki pemaknaan

yang sama yaitu, adanya manusia yang lebih dari dua orang, ada tujuan yang jelas,

pembagian tugas yang jelas, lalu tindakan efektik dan efisien, serta tindakan yang

rasionalitas.

2

Page 3: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

2. Fenomenologis Administrasi

Juhaya S.Praja mengatakan bahwa fenomenologis adalah realitas dalam arti yang ada

diluar dirinya dan ini hanya dapat dicapai dengan mengalami secara intuisi, maka apa yang

kita anggap sebagai realitas dalam pandangan biasa itu untuk sementara harus ditinggalkan.

Pemikiran terhadap pendekatan fenomenologi administrasi sangat besar pengaruhnya di

dalam keberhasilan pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Fenomenologi

administrasi dilihat dari sudut pandangnya ada beberapa macam, antara lain, fenomena

politik, sosial, alam, organisasi, lingkungan, ekonomi, dan fenomena keamanan.

3. Empirikal Administrasi

Empirikal merupakan sinonim realiatas administrasi yang bisa berkembang dalam

alam pikiran manusia dan alam nyata di sekitar kehidupan manusia yang sering diistilahkan

dengan bendawi. Atau bisa juga diartikan dengan keadaan tentang ada dan yang dapat

ditangkap oleh indera. Empirikal administrasi ada beberapa macam, ada;

a. Empirikal keilmuan administrasi, meliputi kebenaran konseptual administrasi,

kebenaran teoritis administrasi,kebenaran berfikir administrasi.

b. Empirikal profesional administrasi, meliputi kebenaran menata administrasi,

mencipta administrasi, dan mendesain administrasi.

4. Kebenaran Ilmiah Administrasi

Wujud kebenaran ilmu administrasi sangat banyak jenisnya, antara lain adalah;

Kebenaran sumber, kebenaran data, iformasim analisis, kebenaran berfikir, dan kebenaran

bertindak. Fenomena menunjukkan bahwa kebenaran administrasi tampaknya sudah berada

di cakrawala yang luas dan hampir tidak jelas lagi dinding pemisah yang tidak dapat

ditembus oleh pemikiran dalam pembenaran ilmuan administrasi. Kini manusia sebagai

pencari pencari pembenaran administrasi senantiasa mengalami kelelahan dalam rangka

mengikuti dinamika perkembangan dan perubahan yang begitu cepat di bidang ilmu

admnistrasi yang tidak memiliki lagi batas akhir dalam pencapaian tujuan.

3

Page 4: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

5. Fokus Kajian Administrasi

Objektivitas kajian ilmu administrasi sepatutnya mengikuti alur pemikiran yang

pendekatannya secara radikal, menyeluruh, rasional dan objektif yang memfokuskan kepada

hakekat realitas awal dan akhir terhadap perkembangan ilmu administrasi yang hanya

berada dalam alam pemikiran manusia. Sedangkan subjektivitasya terhadap kajian

administrasi dapat dilihat atas tindakan yang spekulatif dan tidak mengarah kepada

pandangan yang sbenarnya. Fokus kajian administrasi sesungguhnya sangat banyak, namun

secara universal dapat dilihat seperti;

a. Administrasi kepegawaian, berfikir di bidang administrasi adalah masalah

pegawai.termasuk tugas dan taanggung jawabnya.

b. Administrasi keuangan, aktivitas tentang pengaturan dan keteraturan tentang

pembiayaan seluruh aktivitas administrasi dapat terpenuhi dengan baik dan

kerjasama yang dilakukan dapat berjalan sesuai dengan harapan sebelumnya.

c. Administrasi perkawinan, penataan agar perkawinan dapat lebih efektif dan

efisien.

d. Administrasi rumahtangga,

e. Administrasi pernahanan

f. Administrasi perkantoran

g. Administrasi kearsipan.

Penetapan fokus yang tepat dalam rangka pelaksanaan aktivitas administrasi yang

telah ditentukan sebelumnya itu merupakan suatu gambaran bahwa kan memberikan suatu

keberhasilan secara berdayaguna dan berhasilguna. Demikian pula sebaliknya, ketidakjelasan

fokus administrasi yang akan dilaksanakan itu dapat dipastikan akan mengalami hambatan-

hambatan. Jika hambatan ini tidak dapat diatasi maka tentu akan terjadi kegagalan dan

akhirnya aktivitas administrasi yang bersangkutan akan mati.

BAB 2. PEMIKIRAN ILMIAH ADMINISTRASI

Pemikiran ilmiah di bidang administrasi adalah sesuatu usaha yang dilakukan secara

sadar untuk memahami dan mendalami makna dan hakekat yang dikandung dalam ajaran

4

Page 5: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

ilmu administrasi itu sendiri. Akumulasi dari konsep melahirkan proposisi, yaitu suatu

pemahaman terhadap objek dan subjek tertentu secara mendalam. Pengkajian proposisi

secara mendalam ini akan melalui berbagai alat ukur, teknik analisis, dan semacamnya akan

melahirkan atau menciptakan teori. Oleh sebab itu keberadaan ilmu administrasi tentunya

melalui proses pengkajian dariberbagai proposisi yang bekaitan dengan pemikiran

administrasi, sehingga melahirkan teori dan bila dikaji secara terus-menerus dan konsisten

kebenarannya maka terciptalah apa yang kita sebut dengn ilmu.

Dalam proses pengembangan ilmu administrasi antara lain yang sering dilakukan

adalah melalui penelitian baik secara kuantitatif maupun kualitatif mengakibatkan pergeseran

suatu teori sehingga lahir istilah teori klasik dan teori baru.

1. Pemikiran Ontologi dalam Administrasi

Pemikiran ontologi merupakan salah satu cabang kajian dari filsafat ilmu yang

mengorientasikan pada pemikiran secara mendalam terhadaap hakekat dan makna hakiki

yang dikandung dari salah satu cabang ilmu yang bersangkutan termasuk ilmu administrasi.

Pendekatan pemikiran ontologi administrasi terhadap berbagai persoalan atau

masalahmembuka kemungkinan(opportunity) bagi terjadinya suatu perdebatan yang seru dan

berlangsung terus-menerus antara berbagai para ilmuwan administrasi yang satu dengan

golongan ilmuwan administrasi lainnya , sekalipun hampir hampir tidak ada ilmuwan

administrasi yang muncul secara dominan, tetapi senantiasa terjadi tandingan-tandingan yang

bermunculan dari pemikir-pemikir ilmu administrasi lainnya.

Persoalan yang menyangkut ontologi di bidang ilmu administrasi relatif semakin

misterius ketika elemen sikap dan pandangan ilmuwan administrasi menjadi kritis, salin

mempertahankan pola pemikiran yang masing-masing meyakini kebenarannya. Sikap dan

pandangan seperti ini senantiasa berkembang bukan saja di kalangan ilmuwan administrasi,

tapi sampai kepada kaum profesional administrasi. Akal dan pola pikir sebenarnya berfungsi

untuk mengoperasionalkan otak dalam rangka mencari rangka mencari kebenaran ontologis

di bidang administrasi, baik sebagai ilmu pengetahuan dan teknologi maupun sebagai

profesionalisme. Kajian utama ontologi administrasi sebenarnya tidak saja terpusat pada

5

Page 6: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

perwujudan, melainkan berada pada lingkungan universal namun senantiasa berada

mendalami untuk menenemukan inti atau hakikat kebenaran yang terkandung dalam setiap

kenyataan yang ditampakkan.

Eksistensi ontologis administrasi berorientasi pada keberadaan terhadap suatu

kebenaran yang sesungguhnya, sedangkan esensinya berorientasi pada pemahaman atau

pengertian terhadap manusia yang mempelajari ilmu administrasi itu sendiri. Pemisahan

antara esensi dan eksisitensi ontologi di bidang ilmu administrasi sesungguhnya terletak pada

cara proses berfikir untuk melakukan suatu kegiatan pertimbangan manusia itu sendiri yang

berkaitan antara pemberian saatu pengertian dengan keadaan yang sesungguhnya apa yang

dialami secara nyata oleh manusia yang bersangkutan itu. Maka dengan demikian pada

dasarnya dilakukan oleh pertimbangan dengan menangkap suatu objek atau kenyataan

dengan menggunakan ide yang cemerlang atau kedalaman pemikiran manusia di bidang ilmu

administrasi. Sebagai gambaran, manusia melakukan proses pertimbangan ontologi pada

bidang ilmu administrasi sehingga esensi dan eksistensinya dalam kehidupan manusia dapat

memberikan manfaat , namun demikian tidak selamanya berjalan mulus dalam kesadaran

pemikiarn tetapi senantiasa mengalami kebuntuan. Bagi manusia dalam kesadaran berfikir

tentang ontologi di bidang administrasi tidak selamanya dapat sadar berfikir secara lancar,

tetapi senantiasa mengalami kebuntuan karena faktor lupa yang tidak bisa dihindari.

Sebaliknya kelancaran biasanya didukung oleh faktor ingatan yang kuat sebagai potensi

peningkatan kecerdasan penalaran dalam pengungkapan kesadaran berfikir terutama yang

berkaitan dengan ontologi di bidang ilmu administrasi.

2. Pemikiran Epistemologi dalam Administrasi

Epistemologi merupakan bagian integral dari ilmu administrasi yang mengajari dan

menentukan kodrat atau lingkup kajian maupun jenis ilmu pengetahuan dan teknologi di

bidang administrasi serta pembentukannya. Pengembangan IPTEK di bidang administrasi

dalam kehidupan manusia merupakan kajian utama epistimologi. Usaha pengembangan ilmu

pengetahuan di bidang administrasi senantiasa berdasarkan etika, estetika, metode, dan

prosedur yang dilakukan untuk pengembangannya. Oleh karena itu dapat melahirkan

pertanyaan yang sangat mendasar ; untuk apakah pengembangan ilmu administrasi itu. Ilmu

6

Page 7: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

administrasi dengan keuniversalannya berarti akan kita temukan jawaban yang berbeda dari

ilmuwan yang satu dengan ilmuwan administrasi lainnya. Pengembangan ilmu administrasi

bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan berfikir dan kemahiran bertindak bagi manusia

yang mendalaminya.

3. Pemikiran Aksiologi dalam Administrasi

Pemikiran aksiologi di bidang administrasi adalah penggunaan kemampuan yang

dilahirkan oleh pemikiran dan kemahiran yang dilahirkan oleh kebiasaan dalam kebenaran

terhadap sesuatu wujud, sehingga dapat memberikan manfaat atau kegunaan dalam

kehidupan manusia yang melakukan proses kerjasama dalam rangka mencapai tujuan yang

telah ditetapkan sebelumnya. Esensi dan eksistensi alam sadar manusia sangat ditentukan

oleh besarnya stmulus atau rangsangan, ingatan merupakan bagian dari alam sadar. Oleh

sebab itu esensi dan eksistensi ilmu administrasi adalah kesadaran, semakin besar stimulus

atau rangsangan akan semakin lama pula kesadaran terhadap wujud stimulus yang

bersangkutan. secara alamiah manusia dalamproses kehidupannya dengan berbagai macam

stimulus yang harus dihadapi oleh manusia yang bersangkutan. jadi asal mula stimulus

yang dihadapi manusia itu akan berproses secara alamiah dengan menuju ke alam ambang

sadar, yaitu suatu kondisi manusia dalam alam pikirannya antara dapat disadari dengan tidak

atau dengan kata lain antara ingat dengan tidak ingat, selanjutnya akan tergeser kepada alam

bawah sadar yang sering diistilahkan dengan alam lupa

4. Pemikiran Subjektivitas dan Objektivitas dalam Administrasi

Konteks kajian administrasi mempunyai kecenderungan kepada masalah pengaturan

dan keteraturan proses kerjasama manusia dalam organisasi baik organisasi pemerintahan

maupun organisasi swasta maupun organisasi kemasyarakatan dalam bangunan ilmu

administrasi.

a. Pemikiran subyektivitas dalam administrasi

Administrasi dapat dilihat dari subjektivitas di posisi administrasi sebagai IPTEK

maupun sebagai aktivitas atau pekerjaan.apabila administrasi dilihar sebagai

IPTEK perkembangannya senantiasa tercipta pertentangan untuk saling

mempertahankan konsep-konsep antara ilmuwan. Dan administrasi kedudukannya

7

Page 8: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

sebagai aktivitas atau pekerjaan untuk mencari nafkah bagi umat manusia juga

senantiasa terjadi pertarungan yang tajam dengan masing-masing memperahankan

kemahiran dalam melakukan suatu pekerjaan di bidang administrasi. Pertarungan

baik dipandang sebagai tataran konseptual di bidang ilmu administrasi maupun

kemahiran melakukan suatu jenis pekerjaan yang bertentangan dengan normatif

adlah merupakan pemikiran dan tindakan subjektivitas administrasi.

b. Pemikiran objektivitas dalam administrasi

Penelusuran objektifitas pemikiran dalam administrasi dapat dilihat dari dua

sudut. Pertama dari sudut objek materialnya, adalah sesuatu yang menjadi sasaran

perhatian secara detail tentang makna kandungan di dalam penalaran manusia

yang mempelajari ilmu administrasi. Kedua, dari sudut pandang objek formalnya

bahwa ilmu administrasi memiliki ruang lingkup kajian dengan metode yang

jelas. Dikatakan administrasi berada dimana-mana karena memang ilmu

administrasi bersifat objektif, netral, dan bebas dari nilai, sehingga tidak terbatas

keberadaannya di dalam pikir rasional manusia dan siapapun dan dimanapun, hal

inilah yang menandakan bahwa ilmu administrasi berlaku secara universal.

5. Pemikiran Kognitif, Afektif dan Konatif dalam Administrasi

Kegunaan atau pemanfaatan pemikiran rasional dan kemahiran melakukan aktivitas

yang berkaitan dengan administrasi merupakan suatu peranan penting dalam rangka usaha

peningkatan kesejahteraan dan kebahagiaan setiap manusia yang terikat dalam bentuk

kerjasama.etika dan moralitas administrasi untuk mencapai kegunaan dan pemanfaatan ilmu

administrasi untuk mencapai kegunaan da pemanfaatan IPTEK lainnya, melainkan saling

melengkapi dan memperkuat.

a. Pemikiran kognitif dalam administrasi

Kognitif dalam administrasi adalah suatu bentuk kemampuan yang dimiliki oleh

manusia terhadap kedalaman kepemilikan ilmu pengetahuan khususnya di bidang

administrasi yang dapat menciptakan pengertian, pemahaman, dan penghayatan

serta dapat diingat kembali disaat dibutuhkan. Landasan kemampuan kognitif

sebenarnya adalah rasio dan pemikiran bagi manusia yang bertujuan mendalami

8

Page 9: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

kemampuan atau pengetahuan di bidang administrasi. Kematangan kognitif

pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia berarti pula kematangan rasional

dalam pemikirannya yang digunakan untuk pengembangan IPTEK administrasi

dalam rangka menciptakan kesejahteraan manusia yang terikat dalam bentuk

kerjasama. Salahsatu sifat manusia dalam meningkatkan kematangan kognitif

adalah kesadaran, baik yang berkaitan dengan tindakan atau pekerjaan sehingga

dapat menciptakan kemahiran maupun kesadaran berfikir untuk menciptakan

kecerdasan dalam mengemukakan suatu argumentasi dan narasi yang tertuang ke

dalam tulisan maupun lisan. Maka dengan kesadaran yang dimiliki manusia tadi

akan mudah tercapainya efektif dan efisiensi dalam pencapaian tujuan yang sesuai

denga harapan yang telah ditentukan sebelumnya.

b. Pemikiran afektif dalam administrasi

Afektif dalam bidang administrasi adalah kemapuan yang dimiliki oleh manusia

yang mendalami IPTEK di bidang administrasi sehingga dapat mengetahui

tentang rasa cinta, indah, dan semacamnya, dalam melakukan interaksi dan

bereaksi terutama antara sesama manusia sebagai ikatan kerjasama, lingkungan

sekitar dan sebagainya menuju terciptanya kebahagiaan yang mendalam.

Penilaian rasa terhadap hubungan antara pemikiran dengan tindakan sebenarnya

dapat terjelma dr dua sudut pandang yang selalu bertentangan, misalnya

gambaran tentang kebaikan dengan keburukan, gambaran kecintaan dengan

kebencian. Afektif dalam administrasi merupakan pelengkap dalam kehidupan

manusia yang melahirkan intelektualitas yang objektif dan rasional.

c. Pemikiran Konatif dalam Administrasi

Administrasi sebagai ilmu outputnya adalah pemikiran yang sistematis dan

berkembang pada dunia maya atau dunia abstrak. Sedangkan administrasi sebagai

profesi outputnya adalah dunia nyata atau konkret. Unsur utama administrasi

adalah manusia yang memiliki kemampuan konatif atau sering juga diistilahkan

pisikomotorik, yaitu suatu kemampuan yang dapat digunakan untuk mewujudkan

apa yang dicita-citakan melalui suatu aktivitas. Kemampuan seorang

administrator dalam menemukan tujuan lazimnya mempertahankan bahwa berapa

9

Page 10: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

bentuk berdasarkan pembagian kerja dalam suatu organisasi, walaupun kadang-

kadang tidak dapat dihindarkan pembagian kerja yang dipaksakan karena

dipengaruhi berbagai variabel yang sangat subyektif terhadap administrator yang

bersangkutan. Pembagian kerja yang rasional dan sehat itu selalu memiliki

sollidaritas yang tinggi dan melahirkan tim kerja yang harmonis dalam arti terjadi

saling kepercayaan dari seluruh anggota organisasi yang bersangkutan.

Manusia bekerja sebagai profesional di bidang administrasi didorong dua

jenis motif;

Motif yang mengutamakan hasil yang dicapai dengan mengabaikan nilai-

nilai moralitas, walaupun dalam mencapai hasil itu senantiasa

mengatasnamakan ajaran moral, agama, dan etika, tetapi setelah mencapai

hasil yang diinginkan ajaran tadi ditinggalkan. Fenomena ini tergambar

dalam penyelenggaraan administrasi negara, ketika belum memperoleh

hasil senantiasa menganjurkan tentang kejujuran berdasarkan ketiga ajaran

tersebut, tetapi setelah memperoleh peluang nampaklah sogok dan maling

yang menjadi topik utamanya.

Mengutamakan ajaran moralitas, agama, dan ajaran etika secara konsisten

serta senantiasa berusaha menghindari biusan jabatan, harta dan

semacamnya. Kenyataannya dalam administrasi negara indonesia hal ini

menjadi nilai yang terlupakan bahkan dianggap menghambat dalam

mencapai hasil yang diinginkan.

PENYAKIT ADMINISTRASI, KEJAHATAN ADMINISTRASI, DAN KEMARJINALAN

ADMINISTRASI

BAB 1. PENYAKIT MANUSIA dan TERAPINYA

Kelebihan manusia dengan kepemilikan ilmu pengetahuannya, membuat manusia

dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Kewajaran gelar manusia sebagai

makhluk yang mulia dibandingkan dengan makhluk lainnya menyebabkan manusia

senantiasa berusaha menciptakan inovasi-inovasi tujuan hidup yang lebih baik, sehingga

dapat menghindarkan diri dari virus-virus penyakit yang dapat berakibat fatal dalam

10

Page 11: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

kehidupan setiap manusia sebagai bagian integral terhadap proses administrasi. Yang

dimaksud inovasi untuk mewujudkan harapan kehidupan manusia yang layak, menurut

Purwanto, kata inovasi secara harfiah memiliki dua pengertian; pertama, inovasi sebagai kata

sifat artinya sebagai pengenalan sesuatu yang baru; kedua, inovasi sebagai kata benda

mengacu kepada pengertian suatu ide baru, cara baru atau penemuan. Manusia dalam

melakukan suatu aktivitas sehari-harinya akan mengalami perubahan dalam peningkatan

apabila memiliki inovasi yang tepat. Banyak manusia yang merasa sudah mencapai apa yang

telah dicita-citakannya atau dengan kata lain telah mencapai puncak kesuksesan pada jabatan

atau karier dalam administrasi terutama pada administrasi Negara.

Manusia yang sukses dalam mengembang karier, dapat dipastikan memberikan

manfaat secara social, ekonomi maupun politik bagi kehidupan administrasi. Namun

demikian kadang manusia yang bersangkutan sesungguhnya mengalami kegagalan dalam

menemukan hakikat jati dirinya sendiri. Kondisi yang dia alami manusia seperti ini

merupakan suatu penyakit yang banyak diderita manusia khususnya pada zaman modern

sekarang ini gambaran semacam ini adalah orang yang tidak mengetahui tujuan hidupnya

secara jelas. Terdapat pertalian yang sangat erat dalam kehidupan manusia antara kebutuhan

yang memuaskan fisik dengan kebutuhan yang memuaskan non fisik, antara manusia

pembangun teori dengan manusia pengguna teori, antara manusia berpikir dengan manusia

yang bekerja dan lain sebagainya. Pertalian ini dapat menentukan keanekaragaman

peradaban manusia. Corak dan warna peradaban manusia dari suatu zaman atau suatu daerah

ditentukan oleh jenis kebutuhan, bangunan teori yang diembannya, cara berpikir terhadap

alam sekitarnya dan lain sebagainya. Hal ini tumbuh dan berkembang mengikuti dinamika

perubahan manusianya itu sendiri. Dalam perkembangan sosial manusia, banyak dikeluhkan

sifat materialistik, kebiasaan konsumtif, hidup dalam kemiskinan, yang mendorong manusia

melakukan korupsi yang merupakan bentuk virus penyakit manusia yang telah mengakar

pada dunia empirik. Kondisi ini yang banyak merasakan adalah angkatan kaum muda yang

dibesarkan atas kevakuman nilai-nilai moralitas.

Proses modernisasi perkembangan manusia ternyata tidak selamanya memberikan

hasil yang sesuai dengan harapan, melainkan menciptakan persoalan baru dalam kehidupan

11

Page 12: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

manusia. Akibat yang paling nyata terhadap kehidupan manusia adalah proses pergeseran

budaya yang tidak signifikan dengan nilai-nilai dasar (cultural loss). Masyarakat tertentu

hingga sebagian besar manusia kehilangan makna dan pandangan hidupnya. Irasionalisme

dan mistisisme dalam budaya dikritik tajam oleh angkatan muda karena dipandang sebagai

penyakit yang dapat merusak harkat dan hakekat manusia. Kelemahan manusia tampak

sebagai fakta yang menekankan kehidupan dan mewakili dalam kegagalan jika dihadapkan

pada persaingan untuk mencapai suatu harapan. Manusia yang memiliki kelemahan

merupakan penghambat dalam menciptakan inovasi, tetapi bila memiliki kekuatan akan

mempercepat dalam menciptakan inovasi, yang meliputi :

1. Hargai semua ide yang baru dari berbagai sumber yang dapat dijadikan bahan dalam

menciptakan pembaharuan terhadap diri kita, dan terhadap orang lain.

2. Pengaruhi orang lain yang dianggap harus memerlukan persetujuan atau kesepakatan

dalam menciptakan suatu perubahan sesuai dengan yang kita kehendaki bersama.

3. Terima dengan lapang dada kritikan dan masukan terutama yang menunjukkan

kelemahan dalam menangkal kegagalan.

4. Lakukan identifikasi semua ide atau kritikan, baik yang menunjukkan kegagalan

maupun yang menunjukkan keberhasilan.

5. Ciptakan mawas diri dari semua aspek tindakan yang memungkinkan dapat

menciptakan pertentangan yang berpotensi melahirkan kegagalan.

6. Meyakinkan bahwa penerimaan dan pemberian informasi senantiasa mengandung

kebenaran dan dapat dimanfaatkan.

Pada awal terjadinya suatu proses perubahan membutuhkan pemikiran kritis dalam

rangka mengenali dan mengantisipasi apakah memiliki kekuatan dalam menghadapi

perubahan tersebut, ataukah sebaliknya akan kita dihadapkan kegagalan dalam menghadapi

perubahan tersebut. Inisiatif untuk mengantisipasi perubahan dalam suatu bentuk

pelaksanaan aktivitas administrasi senantiasa diperlukan suatu bentuk kesepakatan atau

komitmen, sehingga perubahan yang akan terjadi itu dapat memberikan manfaat secara

maksimal untuk menciptakan kesejahteraan umat manusia itu sendiri. Merenungkan tentang

umat manusia, berarti merenungkan tentang sejarah penderitaan baik yang ditimbulkan

secara alamiah maupun penderitaan yang diciptakan oleh manusia itu sendiri.

12

Page 13: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

Penderitaan yang dialami oleh manusia karena disebabkan oleh manusia itu sendiri

merupakan suatu catatan para ahali untuk melakukan suatu renungan dalam rangka

menganalisis agar dapat meminimalisir penderitaan yang disebabkan oleh manusia itu

sendiri. Pemikiran tentang penderitaan manusia yang disebabkan oleh virus patologi sosial,

memang sulit menentukan kepastian jenis virus sebagai penyebabnya, tetapi yang pasti

adalah ketidakpastian. Penentuan jenis dan bentuk virus sudah sulit dipastikan karena

penyakit sosial ini virusnya sangat beraneka ragam dalam komunitas manusia tertentu.

Misalnya penyakit kemiskinan. Oleh sebab itu untuk menerapinya memerlukan juga variasi

yang disesuaikan dengan tuntutan manusia yang bersangkutan.

1. Penyakit Iri Hati dan Terapinya

Keberhasilan seseorang merupakan refleksi dari kesadaran dari suatu sasaran kegiatan

atau pekerjaan yang dilakukan secara terencana dengan tahapan yang sistematis, demikian

pula sebaliknya kegagalan seseorang terhadap suatu bidang usaha karena tidak dilakukan

secara sadar, dalam artian dilakukan secara sembrono atau dilakukan asal-asalan.

Bekerja bergerak maju atau berusaha menciptakan perubahan menuju yang lebih

baik, jelas lebih mudah dilakukan bila memiliki kemampuan masa depan. Kunci keberhasilan

untuk meraihnya adalah adanya keterlibatan lebih awal dengan melakukan konsultasi

sedemikian rupa sehingga perubahan yang terjadi mengarah kepada hal-hal yang bermanfaat

dan sifatnya positif. Idealnya perhatian terbesar yang seharusnya kita lakukan adalah sesuatu

yang harus dikerjakan untuk organisasi dan bukan apa yang dikerjakan organisasi untuk kita.

Bagi manusia yang tidak berdaya akan mengalami ketakutan, tetapi kondisi semacam

itu sangat memungkinkan akan melahirkan kekuatan. Perubahan seperti ini dari diri manusia

menjadi suatu alasan yang kuat karena keirihatian terhadap orang lain itu memperoleh

kakuatan untuk melakukan penindasan terhadap orang lain, dan merasa bangga jika orang

lain itu mengalami kegagalan dan penderitaan. Rekasi yang paling alami pada diri manusia

terhadap masalah yang baru dan tidak diharapkan sebelumnya adalah melakukan penolakan,

dan bila tidak terpenuhi maka akan melakukan perlawanan. Dalam melakukan rekasi yang

cepat biasanya dimilki oleh orang yang bertipe toleran, konvensional, dan pemberontak

dalam rangka menyingkirkan para pembuat masalah. Iri hati adalah suatu penyakit sosial

yang berkembang dalam kehidupan manusia baik yang terselubung maupun terang-terangan

13

Page 14: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

yang dinampakkan pada perilakunya. Penyakit iri hati dalam sebuah organisasi sangat

berbahaya dalam perkembangan organisasi yang bersangkutan, karena bisa saja mematikan

kreativitas manusia yang terdapat dalam organisasi bahkan organisasi tersebut terancam

bhubar.

Oleh sebab itu penyakit iri hati bagi manusia dalam organisasi harus diterapi untuk

menciptakan keharmonisan dan kedamaian. Keperkasaan manusia dalam organisasi

tergantung pada elemen-elemen kesempatan yang dapat diraihnya terutama cara

memperolehnya bertentangan dengan norma-norma yang berlaku. Hal ini dapat menciptakan

virus patologi iri hati terutama bagi manusia yang tidak memiliki kesempatan meraih

kesempatan yang sama. Dewasa ini manusia sedang dihadapkan dengan masalah, bagaimana

mendukung kemajuan teknologi dan polarisasi modernisasi manusia yang lebih cenderung

berifat konsumtif. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta polarisasi

modernisasi, kenyataannya semakin memperkuat timbulnya perasaan keirihatian terhadap

manusia lainnya. Penyebab munculnya keirihatian dari setiap komunitas manusia adalah

sebagai berikut :

a. Komunitas manusia anak-anak. Derajatnya sangat rendah tetapi frekuensinya

tinggi. Konflik yang diciptakan karena keirihatian dalam lingkungan anak-anak

menunjukkan intensitasnya sangat rendah dan tidak berlangsung lama. Untuk

menerapi konflik akibat dari keirihatian pada golongan anak-anak ini, cukup

membiarkan dan tidak memihak di antara mereka.

b. Komunitas manusia dewasa. Intensitas keirihatian bagi manusia dewasa frekuensi

keirihatian rendah, tetapi derajatnya dapat dikatakan sangat tinggi. Akibat dari

pada keirihatian manusia dewasa dapat menciptakan konflik dan menciptakan

keresahan manusia lainnya atau masyarakat disekitarnya. Untuk menanggulangi

keirihatian bagi manusia dewasa ini, perlu diperlakukan secara dewasa pula

dengan materi yang lebih banyak mengarah kepada moralitas dan rasionalitas

ketimbang bujukan atau rayuan yang tidak meiliki makna berarti dalam dunia

manusia dewasa.

c. Komunitas manusia orang tua. Intensitas keirihatian yang sifatnya terselubung

lebih tinggi frekuensinya dibandingkan dengan intensitas keirihatian yang sifatnya

14

Page 15: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

terang-terangan. Secara umum orang tua dalam melakukan interaksi dengan

sesame manusia biasanya serba hati-hati, tetapi keirihatian terhadap seseorang

tidak dapat terhindarkan dan bahkan derajatnya sangat tinggi walaupun secara

realitas frekuensinya lebih tinggi. Terapinya harus dilakukan secara hati-hati

karena mungkin saja bisa terjadi tujuan untuk menerapi tapi hasil yang dicapai

adalah virus patologi yang memungkinkan lebih ganas dari virus sebelumnya.

d. Komunitas manusia pegawai. Manusia sebagai pegawai negeri atau pegawai

swasta intensitas keirihatian terhadap sesama pegawai dimana setiap hari saling

berinteraksi dan memahami kondisi dan kualitas masing-masing mendorong

terciptanya keirihatian dengan frekuensi dan derajatnya meningkat atau dengan

kata lain sangat kuat. Terapinya adalah penegakan disiplin harus dilakukan

kemudian diikuti dengan pemberian sanksi yang tegas dan adil.

e. Komunitas manusia pejabat. Keirihatian sebagai pejabat dapat memberikan dua

sasaran tembak; pertama, iri terhadap bawahannya karena meiliki kelebihan,

pejabat yang bersangkutan kemungkinan tidak akan memberikan peluang pada

bawahannya itu untuk lebih berkembang: kedua, adalah keirihatian terhadap

sesame pejabat. Terapinya adalah menciptakan kekuatan moralitas dan

menyandarkan dalam wawasan keimanan dengan meningkatkan rasa kasih sayang

kepada sesame manusia.

f. Komunitas manusia pengusaha. Realitas di dunia internasional, nasional, maupun

regional terhadap keirihatian antara komunitas manusia pengusaha senantiasa

mengalami peningkatan frekuensinya. Virus penyakit iri hati dan usaha untuk

penanggulangannya tentunya dibutuhkan komitmen secara sehat serta saling

menghormati dalam suasana tertentu.

Virus penyakit iri hati sulit menemukan pengobatan yang dapat menyembuhkannya

karena memang merupakan suatu dinamika kehidupan manusia itu sendiri. Penyakit iri hati

sesungguhnya tidak selamanya kita pandang selalu negatif dan menakutkan, tetapi juga kita

bisa mendatangkan suatu hal yang positif, tetapi yang penting bagaimana kita menyikapi

penyaki iri hati itu sendiri. Kemauan untuk menghindari suatu virus patologi iri hati

15

Page 16: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

sesungguhnya terbentuk karena melalui proses yang panjang dari pengalaman-pengalaman

dalam perjalanan hidup masing-masing manusia.

2. Penyakit Adu Domba dan Terapinya

Kesejahteraan merupakan keberhasilan manusia terhadap pelaksanaan aktivitas yang

telah direncanakan atau dengan kata lain sebagai bidang pekerjaan yang diminatinya karena

memiliki kemampuandan keunggulan terhadap manusia lainnya. Demikian pula halnya

masalah penyakit adu domba bisa saja terdapat pada praktisi atau ilmuwan, khususnya

ilmuwan dan praktisi administrasi sebagai manusia pelaksana dan pemikir dalam

menciptakan pengaturan dan keteraturan dalam proses kerjasama.

Kemampuan manusia bukanlah semata-mata keahlian untuk mengekspresikan

pengetahuan dalam memperoleh keinginan, tetapi pada dasarnya sebagai sarana untuk

mengenali siapa dirinya sendiri, karena kemampuan merupakan alat terpenting bagi manusia

untuk menguasai dunia dan melakukan interaksi dengan sesamanya maupun lingkungan

sekitarnya. Oleh sebab itu dalam menciptakan kelayakan atau kesejahteraan bagi setiap

manusia adalah dengan adanya korelasi atas formulasi secara signifikan antara kemampuan,

pemahaman dan keberhasilan, yang meliputi :

a. Cepat tanggap.

b. Kejelasan peran

c. Keseimbangan strategi dengan taktik.

d. Ketepatan komunikasi.

Tindakan adu domba yang senantiasa dilakukan oleh manusia terhadap manusia

lainnya, baik masyarakat yang hidup di pedesaan maupun yang hidup di perkotaan selalu

mengandung dua sudut pandang; pertama, memberikan manfaat yang positif manusia yang

diadudombakan itu; dan kedua, menciptakan kesengsaraan dan bahkan malapetaka bagi

manusia yang diadudombakan itu. Penyakit adu domba adalah suatu tindakan manusia yang

menciptakan peta konflik antara komunitas manusia yang satu dengan komunitas manusia

lainnya, sehingga terjadi adu argumentasi bahkan sampai terjadi adu fisik yang pada akhirnya

kedua-duanya mengalami kekalahan dan yang menang adalah yang melakukan adu domba

tersebut.

16

Page 17: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

3. Penyakit Etika, Estetika dan Terapinya

Tingkat kekacauan dan ketidakpahaman hakikat etika akan menimbulkan

penentangan dan permusuhan antara manusia itu sendiri, baik sebagai pemikir dan pelaksana

maupun sebagai anggota organisasi sampai kepada anggota masyarakat pada umumnya.

Mempertahankan pemikiran dan tindakan otoritas kesucian banyak terjadi dalam

masyarakat awam terutama memiliki anggapan yang picik. Oleh karena itu menciptakan

reaksi terhadap mereka yang memiliki pemikiran yang berlawanan. Jika pola pemikiran ini

terjadi di kalangan kaum cendekiawan, tokoh pendidikan, kalangan perguruan tinggi, maka

kondisi semacam ini merupakan pertanda krisi intelektual yang mendekati taraf

memprihatinkan, yang pada akhirnya akan memunculkan virus penyakit etika dalam

pemikiran manusia.

Etika adalah sekumpulan aturan hidup dalam komunitas manusia tertentu untuk

menciptakan keteraturan, kedamaian dan dapat menciptakan kejelasan suatu tindakan atau

perbuatan manusia yang bisa dilakukan dan yang tidak dapat dilakukan. Penyakit etika

adalah suatu perbuatan atau tindakan seseorang atau sekelompok orang yang melakukan

pertentangan ketentuan yang telah menjadi kesepakatan secara berkesinambungan dalam

komunitas manusia tertentu. Penerapan suatu etika dalam proses kegiatan administrasi adalah

untuk memberikan keberhasilan yang berdayaguna dan berhasil guna dan harus ditopang

dengan estetika.

Estetika adalah suatu metode dan teknik untuk mengimplementasikan ketentuan yang

terdapat dalam etika, sehingga dapat menciptakan suatu kesenangan, kecintaan, keindahan

dan sejenisnya. Nilai-nilai etika dan estetika tersebar pada diri manusia, keluarga, kelompok,

organisasi bahkan sampai kepada Negara internasional. Pertalian dari nilai-nilai etika dan

estetika ini dengan sebarannya, memang tidak dapat disangkal bahwa etika di satu pihak

komunitas manusia tertentu berbanding terbalik dengan etika yang dipanuti komunitas

lainnya. Etika dan estetika sangat dibutuhkan untuk sarana pencegahan berkembangnya suatu

bentuk virus patologi yang akan menghambat perkembangan aktivitas administrasi.

Kreativitas dalam administrasi merupakan perpaduan antara pengetahuan dan imajinasi

dengan ketrampilan atau kemahiran palaksanaan suatu aktivitas administrasi.

17

Page 18: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

4. Penyakit Fanatisme dan Terapinya

Keteguhan dalam pendirian dan ketangguhan dalam pemikiran adalah sesuatu hal

yang sangat positif dalam suatu aktivitas, tetapi keteguhan pemikiran dan keteguhan dalam

pendirian serta kematangan dalam tindakan yang berlawanan dengan perubahan secara

alamiah sebenarnya dapat merugikan dirinya sendiri, keluarga, kelompok dan mungkin saja

kehidupan organisasi secara luas. Hal inilah yang dimaksud dengan penyakit fanatisme.

Mengatasi penyakit fanatisme pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk

mengcakrawalakan wawasan keilmuan, wawasan ketaqwaan, pengkayaan pengalaman,

kelestarian budaya dan ketaatan terhadap etika dalam menghadapi berbagai kondisi yang

senantiasa dapat mengalami perubahan, baik yang disebabkan oleh lingkungan sosial

maupun karena kondisi manusia itu sendiri. Penyakit fanatisme merupakan penyakit

multidimensi dan multiancaman, karena memang berada dalam seluruh aspek kehidupan

manusia yang penanganannya tidak cukup hanya peningkatan wawasan keilmuan, keimanan,

pemberdayaan, dan lain sebagainya, tetapi harus dilakukan secara simultan dan bukan secara

parsial dari seluruh aspek pemikiran dan aktivitas dalam rangka mewujudkan proses

kerjasama sebuah organisasi.

5. Penyakit Cinta dan Terapinya

Penyakit cinta adalah suatu proses tindakan atau ucapan bahasa yang dapat

menciptakan akibat penderitaan diri sendiri, orang lain, maupun perusakan makhluk dan

lingkungan sekitarnya. Salah satu langkah yang dipergunakan dalam rangka menetralisir

penyakit cinta adalah dengan melakukan perundingan antara kedua belah pihak yang

dimediasi oleh perunding yang memiliki kemahiran untuk mengatasi masalah-masalah yang

ditimbulkan oleh virus penyakit cinta. Pelaku perundingan diharapkan mampu menciptakan

situasi dimana perbedaan-perbedaan pendapat tidak lagi menentukan dan pihak-pihak yang

memiliki kepentingan yang berbeda dapat menaati apa yang dianjurkan oleh juru runding,

sehingga kedamaian dan cinta kasih dapat terwujud dengan baik. Jenis virus penyakit cinta :

a. Cinta jabatan.

b. Cinta pekerjaan.

c. Cinta teman.

d. Cinta keluarga.

18

Page 19: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

e. Cinta harta.

BAB 2. PENYAKIT ADMINISTRASI dan TERAPINYA

Penyakit atau patologi administrasi adalah suatu fenomena sosial yang tingkah

lakunya bertentangan dengan kaidah-kaidah, norma-norma, moralitas,dan rasionalitas yang

dipersyaratkan oleh administrasi itu sendiri. Menurut Kartini Kartono, patologi administrasi

adalah ”semua tingkah laku yang bertentangan dengan norma kebaikan , stabilitas lokal,

pola kesederhanaan, moral, hak milik, solidaritas kekeluargaan, hidup rukun

bertetangga,disiplin kebaikan dan hukum formal. Penyakit atau patologi administrasi, secara

umum dapat diartikan sebagai suatu keadaan di mana manusia sebagai unsur utama dalam

administrasi, niat utamanya seharusnya adalah bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan

bersama, tetapi niat utamanya disini berubah menjadi bekerjasama untuk memenuhi

kebutuhan pribadi dengan mengorbankan orang lain. Macam-macam Penyakit Administrasi

dan Terapinya:

1. Penyakit Nepotisme dalam Administrasi dan Terapinya

Penyakit nepotisme dalam administrasi, artinya, ada secara individu atau sekelompok

manusia yang menikmati suatu hasil dari kerjasama sebagian besar manusia yang merasa

dirugikan dan dizalimi oleh seseorang atau sekelompok kecil orang tetapi memiliki otoritas

yang sangat besar. Jadi dengan leluasa melakukan penindasan dan pemerasan terhadap

orang lain. Penyakit nepotisme administrasi juga menciptakan suatu perubahan dalam

sebuah bentuk kerjasama, tetapi perubahan yang diciptakan tersebut berorientasi kepada

perubahan negatif, atau dengan kata lain perubahan dalam arti penurunan dari seluruh aspek

yang dimiliki oleh bentuk kerjasama. Sebagai contoh, jangkauan kegiatan operasional

dengan unit organisasi sebanyak sepuluh, tetapi setelah diserang penyakit nepotisme

administrasi maka semakin lama semakin berkurang unitnya.

Penanganan virus penyakit nepotisme dalam administrasi seharusnya dilakukan

secara terus menerus, karena kemungkinan akan berkembang apabila kita tidak waspada.

Tindakan yang dilakukan itu merupakan suatu permulaan karena diawali oleh pemikiran

yang dilandasi wawasan keilmuan, ketangguhan moralitas, dan ketangguhan iman. Oleh

19

Page 20: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

sebab itu kita semua harus senantiasa menjujung tinggi nilai-nilai kebenaran, sehingga

virus-virus penyakit nepotisme itu akan mengancam kehidupan kita setiap saat .Sebaiknya

semua manusia yang terlibat dalam kerjasama untuk melakukan aktivitas administrasi saling

mengontrol dan me- ngingatkan antara satu dengan yang lainnya akan bahaya laten virus

penyakit nepotisme itu.

2. Penyakit Kolusi dalam Administrasi dan Terapinya

Administrasi berfungsi sebagai alat pikir ilmiah untuk menciptakan pengaturan dan

keteraturan dalam kehidupan berserikat antara manusia yang satu dengan manusia lainnya.

Jika administrasi tidak dapat lagi menciptakan pengaturan dan keteraturan ini, maka

fenomena ini memberikan informasi bahwa administrasi itu mengalami gejala penyakit

kolusi dan perlu segera ditangani oleh konsultan yang handal. Menurut Dubrin dalam

Wibowo, terapi dari penyakit kolusi:

a. Sumber daya pengetahuan (knowledge resources)

b. Sumber daya ilmu (science resources)

c. Sumber daya fisik ( physical resources)

d. Sumber daya informasi (informational resources)

e. Sumber daya analisis (analysis resources)

f. Sumber daya finansial (financial resources)

g. Sumber daya komitmen (commitment resources)

h. Sumber daya manusia (human resources)

i. Sumber daya kekuasaan (power resources)

j. Sumber daya organisasi (organization resources)

20

Page 21: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

3. Penyakit Korupsi dan Terapinya

Korupsi suatu perbuatanm atau tindakan seseorang atau beberapa orang, baik

statusnya sebagai bawahan maupun sebagai pejabatdalam suatu organisasi, baik organisasi

negara, pejabat pemerintah,pejabat politik, dsb, yang melakukan pelanggaran etika,

moralitas, rasionalitas, keimanan, dan peraturan perUUan yang berlaku dengan

caramendapatkan sesuatu keuntungan dalam rangka memenuhi keinginan dan kebutuhan

seseorang atau beberapa orang yang dapat berakibat merugikan orang lain, negara,

pemerintah maupun organisasi swasta lainnya.

Menurut Wahyudi Kumurotomo, korupsi adalah:

a. Setiap perbuatan yang dilakukan oleh siapapun juga untuk kepentingan diri

sendiri, untuk kepentingan orang lain, atau untuk kepentingan suatu badan yang

langsung menyebabkan kerugian bagi keuangan dan perekonomian negara.

b. Setiap perbuatan yang dilakukan oleh seorang pejabat yang menerima gaji atau

upah dari keuangan negara ataupun dari suatu badan yang menerima bantuan dari

keuangan negara atau daerah dengan mempergunakan kesempatan atau

kewenangan atau kekuasaan yang diberikan kepadanya oleh jabatan, langsung

atau tidak langsung membawa keuntungan atau material baginya.

Terapi penyakit korupsi dalam administrasi adalah dengan cara:

a. Penyadaran etika

b. Penyadaran moralitas

c. Peningkatan keimanan

d. Kelayakan hidup

e. Penegakan peraturan

f. Pemberian pemahaman

g. Pemberian sanksi21

Page 22: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

4. Penyakit Keserakahan dalam Administrasi dan Terapinya

Penyakit keserakahan dalam administrasi adalah suatu metode, teknik dan

taktik yang dilakukan seseorang anggota yang terikat dalam ikatan bentuk kerjasama

berpikir dan bertindak untuk dapat menguasai sebagian atau keseluruhan faktor-faktor

kenikmatan (material/benda) dengan mengorbankan orang lain. Menurut Jalaluddin,

terapi patologi keserakahan adalah sbb:

a. Kegiatan berkarya, bekerja, dan mencipta, serta melaksanakan dengan sebaik-

baiknya tugas dan kewajiban masing-masing.

b. Keyakinan atas penghayatan nilai-nilai tertentu (kebenaran, keindahan, keimanan

dan lainnya)

c. Sikap tepatyang diambil dalam keadaan dan penderitaan yang tidak terelakkan

terhadap setiap manusia.

5. Penyakit Egoisme dalam Administrasi dan Terapinya

Penyakit Egoisme dalam Administrasi adalah sifat-sifat manusia yang terikat

dalam bentuk kerjasama yang selalu ingin menang sendiri ketika mendiskusikan suatu

pemikiran, baik secara ilmiah maupun pemikiran terhadap suatu penyelesaian

permasalahan atau suatu kegiatan. Secara fenomenologis, manusia yang memiliki

sifat-sifat egoisme adalah manusia yang mempunyai kecendrungan sebagai manusia

tertutup (introver) Biasanya orang seperti ini berpikiran rasional dan cerdas namun

juga mempunyai kecendrungan sebagai manusia yang kikir dan kepeduliannya

terhadap manusia lainnya sangat kecil, bahkan hampir tidak ada.

Terapi penyakit egoisme dalam administrasi adalah sbb:

a. Melalui interaksi social

b. Melalui keterbukaan

c. Melalui pendidikan dan pelatihan

22

Page 23: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

d. Melalui kelompok informal dan formal

BAB 3. PENYAKIT BIROKRASI dan TERAPINYA

Kekuasaan dan kewenangan manusia yang terikat dalam sebuah birokrasi memiliki

tingkatan yang berbeda-beda, semakin tinggi posisi seseorang maka kekuasaan dan

kewenangan semakin besar tetapi tanggung jawab dalam penyelesaian berbagai aktivitas

semakin kecil dan sebaliknya. Fenomena ini dalam birokrasi mendorong manusia untuk

dapat merebut kekuasaan dan kewenangan yang lebih tinggi. Perebutan kekuasaan dan

kewenangan yang tidak didasarkan kepada profesionalisme, rasionalisme dan moralitas

merupakan suatu penyakit atau patologi dalam birokrasi. Hal ini akan berakibat:

1. Perubahan yang terjadi dalam birokrasi bukan didasari kepada tindakan

profesionalitas, rasionalitas danmoralitas sehingga kehidupan birokrasi semakin

lemah dan lesu.

2. Tidak efektif dan efisiensinya dalam mengembangkan tuntutan para anggota birokrasi

terhadap performa profuknya dengan kebutuhan pengembangan birokrasi itu sendiri.

3. Tidak termotivasinya anggota birokrasi untuk mengembangkan kreativitas dan

inovasinya.

4. Setiap anggota birokrasi dalam melakukan suatu tindakan bukan lagi berdasarkan

kepada pemikiran rasional, tetapi kecenderungan tindakannya irasional.

5. Interaksi dan reaksi baik anggota birokrasi, antara anggota birokrasi dengan anggota

masyarakat lainnya senantiasa mengabaikan norma-norma moralitas.

Untuk menyembuhkan patologi birokrasi tersebut maka birokrasi memerlukan manusia yang

memiliki keunggulan:

1. Unggul dalam penguasaan ilmu dan teknologi

2. Unggul dalam penguasaan stategik

3. Unggul dalam berkolaborasi

4. Unggul dalam bernegosiasi23

Page 24: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

5. Unggul dalam penguasaan informasi.

Penyakit/ patologi birokrasi:

1. Persekongkolan Jabatan dan terapinya

Persekongkolan jabatan adalah suatu usaha yang dilakukan dua orang atau lebih

dengan menciptakan kesepakatan guna mempertahankan atau memperoleh suatu jabatan

tertentu dalam organisasi dengan mengorbankan orang lain. Persekongkolan jabatan dapat

menciptakan ketidakstabilan dan bahkan memungkinkan kematian sebuah organisasi.

Langkah-langkah mencegah terjadinya patologi persekongkolan jabatan:

a. Pengisian atau rekrutmen jabatan, merupakan suatu usaha sadar dengan

mempertimbangkan dari berbagai hal dalam jabatan baik yang memberikan

keuntungan maupun hal yang merugikan.

b. Kejelasan batasan kewenangan dan tanggungjawab dalam jabatan.

c. Kejelasan persyaratan jabatan

d. Keterbukaan besaran penghasilan dalam suatu jabatan.

2. Persekongkolan Pekerjaan dan terapinya

Patologi yang berupa persekongkolan pekerjaan dapat terjadi dalam rangka

pendistribusian pekerjaan terutama pekerjaan yang melekat pada jabatan dan lebih banyak

kontribusi besaran penghasilan bagi yang melakukan pekerjaan dalam jabatan tersebut

terutama pada jenjang yang lebih tinggi.

Terapi untuk menurangi dan menghilangkan persekongkolan pekerjaan:

a. Menciptakan kondisi social yang baik

b. Menciptakan emosional yang cerdas

c. Menciptakan intelektualitas yang baik

d. Menciptakan karakter yang baik24

Page 25: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

e. Menciptakan spiritualitas yang baik

3. Persekongkolan Status dan Terapinya

Mempertahankan berbagai status yang dimiliki individu, kelompok yang bukan

dilandasi dari profesionalisme dan kemampuan dalam pengetahuan dan keterampilan

merupakan salah bentuk persekongkolan status. Persekongkolan status dapat diartikan atau

dipandang secara negatif karena berpatokan kepada pengalaman yang dirasakan manusia

yang bersangkutan, di mana terkena imbas dari tindakan atau perbuatan persekongkolan

tersebut selalu dalam posisi yang dirugikan. Apabila imbasan dari tindakan persekongkolan

dalam rangka mempertahankan status yang dimilikinya menyebabkan melemahnya atau

merugikan organisasi maka hal ini merupakan patologi.

Langkah-langkah dalam rangka penyembuhan:

a. Menanamkan pengertian tentang penyakit persekongkolan status dalam aktivitas

administrasi dapat merugikan kelompok manusia yang bersekongkolan, dan lebih-

lebih kepada pengembangan dan penguatan proses administrasi dalam pencapaian

tujuan.

b. Memberikan kesadaran bahwa hasil yang dicapai akibat penyakit persekongkolan

status dalam aktivitas administrasi akan banyak menimbulkan kerugian

disbanding manfaat.

c. Memberikan teknik-teknik menghindarinya.

4. Persekongkolan Kolega dan Terapinya

Interaksi dan reaksi jaringan dalam keprofesian atau kolega sangat akrab terutama

dalam interaksi dan bereaksi terhadap persekongkolan. Interaksi dan reaksi dari sekelompok

manusia yang tujuannya memperoleh suatu manfaat tetapi berdampak negative dalam arti

merugikan kelompok manusia lain ataupun organisasinya dikategorikan sebagai patologi

persekongkolan kolega. Persekongkolan kolega senantiasa menggunakan “life skill” namun

pemanfaatannya seringkali merugikan orang lain.

25

Page 26: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

Pemanfaatan life skill dalam kehidupan antara lain:

a. Kecakapan individu (individual skill)

b. Kecakapan kelompok (group skill)

c. Kecakapan social (social skill)

d. Kecakapan akademik (academic skill)

e. Kecakapan aktualisasi (actualitation skill)

f. Kecakapan emosional (emotional skill)

g. Kecakapan intelegensi (intelligence skill)

5. Persekongkolan Keluarga dan Terapinya

Menanggulangi patologi persekongkolan keluarga dalam kehidupan administrasi, hal

ini dapat dijelaskan bahwa dalam kehidupan administrasi terdiri atas beberapa pandangan

terhadap anggota keluarga:

a. Anggota keluarga dengan hubungan darah

Administrasi sebagai proses kerjasama memungkinkan terjadi adanya anggota

memiliki hubungan darah seperti anak, saudara dll. Hal ini akan menciptakan

hubungan emosional, saling melindungi, saling mendukung dalam tindakan

sehingga akan menimbulkan patologi persekongkolan keluarga. Sehingga untuk

mengatasinya diperlukan kesadaran dan penentuan ketentuan yang tegas.

b. Anggota keluarga bukan hubungan darah

Untuk mencegah hal ini adalah penegakan hukum, konsistensi dalam penerapan

kebijakan dan perlakuan adil pada semua anggota dalam birokrasi.

c. Anggota keluarga dalam arti luas

Adalah semua anggota ikatan kerjasama dari seluruh tingkatan kedudukan yang

tergolong dalam anggota keluarga birokrasi. Untuk mencegah terjadinya patologi

perlu menciptakan kondisi bangunan yang berwawasan kekeluargaan dan

kebersamaan serta menegakkan kebenaran.

26

Page 27: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

d. Anggota keluarga dalam arti sempit

Adalah sebagian kecil anggota birokrasi yang mengadakan kesepakatan dalam

persekongkolan karena memiliki tujuan yang sama dan menindas pada orang yang

sama pula. Untuk menerapinya, dengan memberikan pemahaman dalam kebersamaan

dari seluruh anggota birokrasi yang diikat dalam bentuk kerjasama.

6. Persekongkolan Pertemanan dan Terapinya

Persekongkolan pertemanan merupakan suatu taktik yang dilakukan oleh beberapa

orang yang diikat rasa pertemanan untuk mencapai maksud dan tujuan yang mereka telah

disepakati dan bertentangan maksud dengan tujuan birokrasi itu sendiri.

Persekongkolan pertemanan merupakan fenomena social yang sulit dicegah karena

persekongkolan pertemanan ini suatu kebutuhan baik individu, kelompok, birokrasi,

organisasi,bahkan kebutuhan social. Oleh karena itu jangan berpikir untuk menghilangkan

persekongkolan pertemanan tetapi yang perlu dipikirkan adalah bagaiman persekongkolan

tersebut senantiasa dilakukan secara positif dalam kehidupan birokrasi.

BAB 4. KEJAHATAN ADMINISTRASI

Interaksi manusia dalam administrasi banyak terjadi hubungan yang bersumber dari

tuntutan motif-motif dengan melibatkan suatu kombinasi persaan dan tuntutan kebutuhan

yang berbeda-beda antara manusia yang satu dengan manusia yang lainya. Interaksi manusia

dalam administrasi secara realitas memiliki tujuan yang sama tetapi secara terselubung

memiliki tujuan yang berbeda-beda pula. Ketidaktercapaian tujuan yang terselubung setiap

manusia yang terikat dalm bentuk kerja sama kemungkinan akan terdorong dalam tindakan

yang tidak sesuai lagi ketentuan yang ada, sehingga tujuan yang terselubung itu dapat dicapai

sesuai harapan yang mereka inginkan.

Dalam menentukan kejahatan dari suatu tindakan atau perbuatan manusia, memang

mengalami kesulitan ketika kita berada pada posisi netral. Manusia memungkinkan tidak

tergoda pada penerapan khusus tentang ajaran-ajaran administrasi terutama contennya yang

menentang mewabahnya virus patologi kejahatan dalam administrasi, khususnya bagi

administrasi Negara yang orientasinya peningkatan kesejahteraan, keteraturan dalam

melakukan aktifitas, dan pengaturan yang terarah dan sistematis. Untuk sementara kita bias

27

Page 28: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

melihatnya bahwa konsesus yang tumpang tindih terhadap pandangan-pandangan yang

berkembang dan bertahan pada suatu rezim konstitusional yang bersifat tidak adil dapat kita

katakana melibatkan dalam perkembangan kejahatan administrasi.

1. Perampokan dalam Administrasi

Virus penyakit perampokan administrasi merupakan suatu pelanggaran kontrak

social yang kita telah terima sewaktu menciptakan kesepakatan untuk melaksanankan

aktifitas administrasi. Salah satu persoalan yang paling rumit adalah menafsirkan struktur

social yang telah dirumuskan dalam administrasi, apakah struktur yang sifatnya hirarki

merupakan bagian hakiki dalam nilai normative adminisrasi dan juga berlaku dalam

kehidupan social? Penjabaran pemikiran tentang nilai yang terkandung dalam kontrak social

bukanlah merupakan suatu teka teki yang harus dipecahkan, melainkan merupakan suatu

bentuk gambaran yang dituangkan kedalam narasi dengan menggunakan teknik dan metode

tertentu sehingga virus patologi administrasi tidak perlu ditakuti karena memang tidak

pernah ada.

Kelompok yang melakukan suatu perbuatan yang senantiasa mengumpulkan

persyaratan administrasi secara sembunyi-sembunyi serta tidak legal, tentunya perbuatan

yang bertentangan dengan norma- norma akan merugikan semua pihak. Perbuatan semacam

ini sesungguhnya merupakan atau tergolong pada penyakit atau patologi perampokan asset

yang dipunyai oleh administrasi. Untuk mencegahnya dapat dilakukan:

a. Perampokan hak cipta.

b. Perampokan material

c. Perampokan informasi

d. Perampokan hak milik

e. Perampokan terselubung

f. Perampokan terang- terangan

g. Perampokan system

h. Perampokan komunikasi

Dengan mempertimbangkan kemudahan atau kesulitan-kesulitan dalam proses

pelaksaan aktifitas administrasi yang dapat menciptakan virus penyakit perampokan pada

manusia dalam administrasi, pada dasarnya para pemikir administrasi dalam decade ini telah

28

Page 29: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

banyak mengajukan gagasan-gagasan mereka dalam rangka menerapi virus penyakit

perampokan dalam pelaksanaan aktifitas administrasi yang kecenderungannya senantiasa

mengalami frekwensi dan derajatnya semakin meningkat dan tambah kuat. Ketiadaan virus

penyakit perampokan yang dilakukan oleh unsure manusia dalam administrasi akan

menciptakan kondisi normalisasi untuk proses kerjasama dalam pencapaian tujuan yang

mereka sepakati sebelumnya.

2. Pembunuhan Karakter dalam Administrasi

Pembunuhan karakter manusia dalam proses kerja sama yang di persyaratkan oleh

administrasi selalu menciptakan kebencian terhadap pelaku pembunuh karakter, walaupun

mereka juga tahu dalam memerangi hal itu akan mengalami risiko dalam menegakan

keadilan manusia yang terikat dalam bentuk kerja sama. Apabila kondisi ini dibiarkan selalu

berkembang dengan aktifitas yang mengarah kepada kejahatan terutama pada mematikan

karakter manusia, pastilah akan berakibat negative terhadap kemajuan atau perkembangan

administrasi dalam sebuah organisasi baik di pemerintahan maupun organisasi swasta.

Memang ini sangat mengkhawatirkan jika yang terjadi bukan saja fenomena tapi sudah

merupakan realitas dimana kemalasan dan kelesuan kerja Nampak di depan mata karna

akibat virus pembunukan karakter.

Seandainya terjadi virus patologi yang dapat mematikan karakter manusia

dalam administrasi, tentunya kita harus berpikir untuk menerapinya sehingga tidak lebih

membesar yang akan berakibat merugikan administrasi. Setiap ikatan kerjasama manusia itu

senantiasa tidak lepas dari pada prinsip-prinsip yang antara satu dengan lainya memiliki

keterkaitan, yaitu:

a. Manusia dalam melakukan aktifitas yang dipersyaratkan administrasi bertindak

sesuai dengan kodratinya dan harus dihormati kodrati yang dimiliki manusia yang

bersangkutan itu.

b. Menentukan apa yang baik tindakan manusia dalam aktifitas yang dipersyaratkan

oleh administrasi itu sendiri, harus dilaksanakan dengan baik pula dan berusaha

menghindari tindakan yang berakibat merugikan semua pihak.

29

Page 30: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

c. Tidak ,memaksakan jangkauan tindakan dan tanggung jawab karena memang

manusia memiliki keterbatasan. Hal itu harus disadari sehingga keharmonisan

dalam ikatan kerja sama itu senantiasa terlaksana dengan baik.

3. Penjajahan dalam Administrasi

Manusia dalam administrasi senantiasa kehilangan hak-hak dasar karena disebabkan

oleh penindasan-penindasan penjajahan yang juga sering di istilahkan dengan kolonialisme.

Oleh sebab itu harus kita perjuangkan dan harus pula di hormati hak dasar manusia. Setiap

manusia dimana keberadaannya dalam administrasi senantiasa kita dapat memperlihatkan

rasa hormat yang tulus ikhlas serta mau mengakui status mereka dalam situasi

bagaimanapun kondisinya. Perlakuan penjajahan terhadap manusia lainya tidak ada lagi

keramahan dan kebaikan yang harus kita peroleh melainkan sebuah cacian atau ejekan

seakan-akan tidak pernah kita melakukan suatu kebaikan yang berkaitan dengan kehidupan

ekonomi maupun kehidupan social kemasyarakatan lainnya. Sebenarnya virus penyakit

penjajahan yang menyakiti manusia yang terikat dalam administrasi, dapat kita telusuri dari

sisi pandang :

a. Sisi pandang penjajah

Keunggulan seorang manusia dalam administrasi sangat berpotensi menjadi

penjajah, misalnya keunggulan dalam jabatan, pengetahuan, pengalaman, dan

semacamnya yang dapat difungsikan untuk digunakan memaksakan kepada orang

lain dalam administrasi yang memiliki kelemahan dan ketidakberdayaan.

b. Sisi pandang yang dijajah

Kelemahan seorang manusia dalam administrasi juga sangat berpotensi dijajah

atau dipaksa untuk melakukan sesuatu berdasarkan keinginan si penjajah itu,

karena mereka memiliki kekuatan dalam keunggulan untuk dapat melakukan

pemaksaan orang lain yang terikat dalam administrasi.

4. Pemalsuan dalam Administrasi

Aspirasi manusia untuk memahami dunia administrasi , social , dan alam sekitarnya

melalui akal pikiran yang rasional dengan menggunakan pengetahuan dan teknologi demi

kemajuan manusia baik sebagai bagian dari administrasi, anggota masyarakat, maupun

sebagai warga Negara, sama sekali bukan hal yang baru tetapi keberadaanya sejak manusia

30

Page 31: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

melakukan ikatan kerja sama dalam administrasi itu sendiri, ikatan social kemasyarakatan

maupun sebagai warga Negara. Demikian pula halnya dengan kepalsuan bukan suatu hal

yang baru tetapi berkembang seiring dengan dinamika perkembangan manusia yang

bersangkutan. Kepalsuan adalah suatu jenis virus patologi yang menyerang dalam proses

aktifitas administrasi. Jenis-jenis virus pemalsuan administrasi :

a. Pemalsuan dokumen

b. Pemalsuan pemikiran

c. Pemalsuan tindakan

d. Pemalsuan informasi

e. Pemalsuan bentuk

f. Pemalsuan kualitas

g. Pemalsuan kuantitas

h. Pemalsuan merek

5. Rekayasa dalam Administrasi

Pengertian rekayasa dapat dilihat dari dua sisis pandang, pertama dari pemahaman

bahwa rekayasa itu adalah suatu proses pemikiran untuk merubah sesuatu untuk lebih

mudah dilakukan atau lebih memberikan manfaat kepada kehidupan yang lebih layak.

Selanjutnya pengertian rekayasa sebagai virus patologi administrasi adalah suatu tindakan

yang dilakukan seseorang atau beberapa orang yang dapat merugikan orang lain yang terikat

dalam bentuk kerja sama. Pandangan yang menganggap bahwa rekayasa disini berarti

campur tangan dari orang-orang yang memiliki kompetensi yang didasari dengan kesadaran

yang tinggi akan memberikan manfaat meningkatkan kesejahteraan manusia dalam

administrasi.tetapi sebaliknya bila rekayasa bertujuan mendapatkan sesuatu yang sesuai

dengan kehendaknya tanpa memerlukan kemampuan kompetensi dan kesadaran yang tinggi,

hal inilah yang sesungguhnya menjadi topic pembahasan selanjutnya.

Tetapi kita juga dapat melihat bahwa rekayasa aktifitas dan output administrasi

adalah suatu realitas yang dapat menyengsarakan manusia. Sekarang bagaimanakah wujud

virus patologi atau penyakit rekayasa dalam administrasi baik aktifitas pada bidang Negara

atau pemerintah maupun aktifitas pada perusahaan bidang swasta?jawabanya yaitu :

31

Page 32: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

a. Rekaya input

b. Rekayasa output

c. Rekayasa pemikiran

d. Rekayasa penggunaan

e. Rekayasa informasi

f. Rekayasa perilaku

g. Rekayasa bentuk

h. Rekayasa dokumen

i. Rekayasa aturan

j. Rekayasa bukti

Argumentasi yang dikemukakan d atas sebagai bagian dari virus patologi atau

penyakit rekayasa dalam administrasi adalah suatu yang dapat berakibat mengurangi atau

meniadakan dayaguna dan hasilguna serta rasionalitas pada aktifitas administrasi itu sendiri.

Tindakan rekayasa manusia dalam administrasi sebenarnya dapat merugikan semua manusia

secara sistemik karena baik bagi anggota organisasi maupun sebagai warga masyarakat

dalam arti yang makro.

BAB 5. KEMARJINALAN ADMINISTRASI

Keterpinggiran atau kemarjinalan merupakan masalah besar yang dihadapi manusia

utamanya pada tingkat pimpinan dalam administrasi karena dapat berakibat negative dalam

melakukan interaksi dan beraksi dengan manusia lainnya. Kemarjinalan adalah sesuatu

keterpaksaan seseorang dalam menghadapi kenyataan kehidupan sehari-hari yang mungkin

sesekali terkait secara mendalam dengan pergaulan dalam menjalankan proses aktivitas

administrasi secara menyeluruh. Salah satu kajian atau materi dari pada administrasi Negara

atau administrasi pemerintahan berkewajiban mengurangi dan kalau perlu menghilangkan

kemarjinalan (kepinggiran) komunitas masyarakat tertentu dalam kekuasaan Negara atau

memerintah itu menjadi masyarakat sejahtera, adil dan damai.

Salah satu virus penyakit yang diderita masyarakat dari berbagai Negara di dunia ini

adalah virus penyakit atau patologi kemarjinalan, baik yang berhubungan dengan kehidupan

32

Page 33: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

ekonomi, pendidikan, kemoralan, keagamaan, penguasaan komunikasi, keterbelakangan

peradaban dan lain sebagainya. Salah satu hal yang terpenting dalam penanggulangan

kemarjinalan adalah melakukan pembangunan sebagai sebuah sistem yang cukup

representative untuk merefleksikan peranan atau posisi Negara atau pemerintahan yang

terimplementasikan dalam marteri kajian administrasi pembangunan. Menurut Philip

Quarles, pembangunan merupakan suatu proses yang multisegi dan multisuara serta tempat

perdebatan yang kompleks.

Penyebab berkembangbiaknya virus patologi kemarjinalan adalah kurangnya

peraturan-peraturan atau ketentuan-ketentuan dan bahkan adanya pengimplementasian

kecendrungan longgara dan tidak disertai pemberian sanksi yang berat mengakibatkan

fleksibilitas dan ketiadaan formalisasi, sehingga menciptakan gejala-gejala rangsangan

timbulnya suatu konflik yang berpotensi menyebar luasnya virus patologi kemarjinalan

dalam tubuh administrasi itu sendiri.

1. Marjinal Ekonomi

Pendekatan-pendekatan yang konvensional dalam penanganan kemarjinaan ekonomi

ditinjau dari sudut pandang kajian administrasi adalah menelaah kebijakan yang berkaitan

dengan pembangunan untuk memenuhi kebutuhan konsumtif, misalnya kebutuhan makanan,

perumahan, sandang dan sebagainya. Pemerintah dalam menetapkan kebijakan umum dalam

rangka menanggulangan virus penyakit kemarjinalan ekonomi melaksanakan pembangunan

dengan menggunakan rumusan universal.

Virus penyakit kemarjinalan ekonomi yang sebagian diderita masyarakat di belahan

bumi:

a. Kelaparan

Pelaksanaan pembangunan utamanya peningkatan faktor pemenuhan kebutuhan

di bidang pangan haruslah ditangani mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai

kepada pendistribusian hasil-hasilnya kepada kantong-kantong masyarakat

marjinal ekonomi.

b. Kesehatan

33

Page 34: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

Kreativitas dan semangat kerja masyarakat sangatlah ditentukan oleh kadar

kesehatan masyarakat untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan serta

menentukan jumlah dan kualitasnya hasil pekerjaan tersebut.

c. Perumahan

Salah satu tolok ukur untuk membandingkan bagi masyarakat yang sedang

dilanda virus patologi atau penyakit kemarjinalan ekonomi dengan masyarakat

yang memiliki8 kebutuhan kehidupan yang memadai adalah kondii tempat tinggal

mereka.

d. Daya beli masyarakat

Rendahnya daya beli masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup merupakan

indikatro untuk memperjelas komunitas masyarakat mana yang sedang menderita

penyakit kemarjinalan ekonomi.

e. Penghasilan yang rendah

Kemalasan atau ketidakseriusan komunitas masyarakat tertentu dalam

melaksanakan aktivitas sebagai mata pencaharian utamanya pasti menciptakana

penghasilan yang rendah serta mudah pula terkena virus patologi tau penyakit

kemarjinalan bidang ekonomi.

2. Marjinal Pendidikan

Untuk mewujudkan suatu perubahan dalam semua aspek kehidupan, maka peranan

pendidikan sangat menentukan di mana kita sadari bahwa dengan pendidikan yang memadai

pada diri manusia akan menciptakan kecerdasan baik kecepatan dan ketepatan berpikir

maupun kualitas dan kuantitas penggunaan keterampilan yang diperoleh melalui proses

pendidikan. H.A.R.Tilaar berpendapat bahwa proses pendidikan adalah proses

penyelamatan kehidupan social dan penyelamatan lingkungan yang meberikan jaminan

hidup yang berkesinambungan. Orang yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi dapat

memberikan jaminan baha hasil yang dicapai akan lebih berkualitas dan berkuantitas

sebagai aspek utama dalam pemenuhan kebutuhan hidup manusia.

Virus patologi kemarjinalan pendidikan:

a. Kebodohan

34

Page 35: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

Kebodohan merupakan suatu virus penyakit kemarjinalan pendidikan karena tidak

memiliki pemikiran yang berwawasan keilmuan dan pekerjaan yang dilakukan

tidak dilandasi kemahiran atau keterampilan hasil pekerjaan yang dapat diperoleh

sangat rendah.

b. Ketergantungan

Ketidak mampuan seseorang untuk memenuhi tuntutan kehidupan dasarnya

sehingga mengharapkan uluran tangan orang lain merupakan sebahagian

pemikiran ketergantungan, bagi manusia yang sebahagian besar tuntutan

kehidupannya selalu digantungkan kepada orang lain, pasti selalu mengalami

keterbelakangan dan sulit memperoleh kehidupan dalam kesejahteraan.

c. Kekalahan

Dalam kehidupan manusia yang penuh dengan persaingan dan perebutan

pekerjaan atau jabatan, bagi manusia yang memiliki kualitas pemikiran yang

tinggi dengan perolehannya melalui proses pendidikan yang benar,

kemungkinannya akan memenangkan persaingan dan perebutan jabatan.

d. Kegagalan

Salah satu terapi untuk mencegah terjadinya kegagalan dalam melaksanakan tugas

atau pekerjaan adalah harus ditunjang oleh tingkat pendidikan yang sesuai dengan

jenis tugas atau pekerjaan bagi manusia yang bersangukutan.

e. Kemiskinan

Salah satu aspek kemiskinan adalah karena ketidakberdayaan, dan

ketidakmampuan karena tidak memiliki tingkat pendidikan yang memadai.

3. Marjinal Etika Moral

Shapiro mengatakan “kesulitan-kesulitan utama akan muncul dalam penentuan siapa

yang terkena dampak dan seberapa besar dampak yang diakibatkan atas memperlakukan

suatu ajaran moralitas dalam komunitas tertentu.” Dampak moralitas ini sebenarnya kita

melihat dari dua sisi padangan: pertama,damapak positif, artinya bahwa moralitas itu

senantiasa memberikan ketentraman dan ketenangan hidup komunitas manusia

tertentu;kedua,dampak negative, artinya bahwa interaksi dan reaksi dalam melakukan

35

Page 36: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

aktivitas komunitas manusia terdapat perilaku atau aktivitas yang dilakukan tidak sesuai

dengan ketentuan ajaran moralitas mereka itu sendiri.

Virus patologi kemarjinalan moralitas dalam kaitannya dengan ajaran adiministrasi:

a. Ketidakpekaan terhadap perilaku

Suatu aktivitas untuk menyadarkan orang yang bersangkutan untuk tidak

melakukan suatu tindakan yang dapat merugikan orang lain dan bahkan

merugikan dirinya sendiri.

b. Ketidakpekaan terhadap lingkungan

Bersahabat dengan lingkungasn berarti kita menyayangi proses kehidupan kita

sendiri serta kelestarian lingkungan sekitar kita.

c. Ketidakpekaan terhadap aturan hidup

Etika dan peraturan terhadap perundang-undangan merupakan bagian integral

yang menciptakan dalam kehidupan komunitas masyarakat tertentu bisa hidup

dengan baik dan tenang.

d. Ketidakpekaan terhadap social

Manusia yang senantiasa mempraktikkan sifat yang itdak ada kepedulian social

ini perlu diganjar oleh sanksi yang sesuai dengan pembuatannya, agar menjadi

sadar dalam kehidupan social yang senantiasa memberikan rahmat dan

kebahagian hidup umat manusia.

e. Ketidakpekaan terhadap organisasi

Keberhasilan suatu organisasi dalam mewujudkan visi dan misinya berarti pula

keberhasilan manusia yang terlibat di dalamnya sebagai anggota organisasi.

f. Ketidakpekaan terhadap tugas

Pelaksanaan suatu tugas yang tepar dengan didukung oleh kemampuan dalam

keilmuan dan kemampuan keterampilan atau kemahiran terhadap suatu bidang

kegiatan akan memberikan hasil yang berdayaguna dan berhasilguna dalam

kehidupan manusia itu sendiri.

4. Marjinal Keagamaan

Kepercayaan atau keagamaan yang diyakini sesungguhnya merupakan sarana untuk

menciptakan kedamaian, ketenangan, kepedulian, keharmonisan dan lain sebagainya, Dalam

36

Page 37: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

rangka terwujudnya kehidupan yang layak dan sejahtera bagi manusia yang bersangukutan.

Sebaliknya bahwa kemajinalan terhadap agama atau keyakinan vyang mereka percayai,

dapat dipastikan bahwa dalam kehidupan bagi manusia yang demikian itu senantiasa tidak

ada keseimbangan serta untuk membangun kepercayaan pada diri sendiri sulit terwujud,

termasuk membanguna kepercayaan terhadap pandangan orang lain kepada dirinya sehingga

sulit melakukan kerjasama yang baik.

Sekelumit penyebab virus patologi kemajinalan keagamaan:

a. Tindakan kebencian

Tindakan kebencian pada diri seorang manusia dapat terjadi yang ditujukan pada

dirinya sendiri, antara lain disebabkan karena ketidakmampuan mengatasi

kelemahan-kelemahannya.

b. Tindakan kebohongan

Virus kebohongan ini sangat merusak sendi-sendi kehidupan mulai dari tingkat

individual, keluarga, kelompok sampai kepada kehidupan kemasyarakatan dan

bernegara.

c. Tindakan penghianatan

Virus patoogi penghianatan adalah suatu tindakan yang sangat tidak terpuji karena

mengingkari apa yang telah mereka sepakati sebelumnya.

d. Tindakan kesombongan

Karakteristik manusia senantiasa merasa bahwa dialah yang paling terbaik,

terhebat, terpintar dan semacamnya, sedangkan orang lain dipandangnya jelek,

terbodoh dan semacamnya. Istilah-istilah ini merupakan bagian dari kesombongan

yang telah diaplikasikan dalam tindakan.

e. Tindakan kedurhakaan

Tindakan ini adalah suatu bentuk dosa kepada sesame manusia karena disebabkan

adanya sifat kesombongan, penganiayaan, perlawanan kepada orang tua dan

tindakan semacamnya.

f. Tindakan penghinaan

Semakin mendalam pengetahuan manusia tentang ajaran keagamaan yang

dipercayainya, semakin kuat pula terhadap pendirian sehingga tidak mudah terhina.

37

Page 38: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

5. Marjinal komunikasi

Salah satu alat komunikasi yang paling efektif yang dapat dipergunakan adalah

bahasa. Bahasa merupakan alat terpenting untuk menguasai dunia, diri kita dan diri orang

lain, karena dia merupakan satu-satunya alat media dalam melakukan komunikasi yang

sangat efektif. Banyak faktor yang mempengaruhi manusia dalam melakukan komunikasi,

sehingga dapat menciptakan kesalahan dalam melakukan komunikasi mis-komunikasi.

Virus patologi kemarjinalan yang berkaitan dengan komunikasi:

a. Kemampuan komunikator

Orang yang memberikan suatu pesan dituntut memiliki kemampuan yang baik

yang berkaitan dengan wawasan keilmuannya maupun yang berkaitan dengan

keterampilan memberikan pesan sehingga maksud dan tujuan yang diharapkan

dapat memberikan respon.

b. Kemampuan komunikan

Kemampuan dan kecerdasan komunikan untuk menerima pemaknaan maupun

maksdu tujuan dari pesan itu sangat memegang peranan penting dalam rangka

memberikan manfaat atau bergunanya suatu pesan tersebut.

c. Ketepatan sarana komunikasi

Ketidaktepatan dsan ketidakjelasan saran komunikasi ini yang dipergunakan oleh

seseorang, sekelompok orang ataupun komunitas manusia tertentu sehingga

hakikat dan tujuan berkomunikasi tidak terwujud atau dengan kata lain

mengalami kegagalan.

d. Ketepatan prasarana komunikasi

Ketidaktersediaan prasarana akan mengakibatkan sulit tercipta komunikasi yang

baik.

e. Teknik penyampaian pesan dalam komunikasi

Kesalahan penyampaian pesan tentunya juga penerimanya akan mengalami

kesalahan. Oleh karena itu teknik penyampaian suatu pesan di dalam suatu bentuk

komunikasi dapat dikatakan sangat menentukan suksesnya suatu komunikasi.

38

Page 39: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

6. Marjinal pekerjaan

Manusia dalam suatu Negara pemerintah sangat memegang peranan penting baik

fungsinya sebagai stabilisator dalam interaksi social maupun memperluas lapangan dan

kesempatan kerja bagi warganya, dalam artian bahwa semua manusia diberikan

kesempatan atau peluang yang sama untuk mendapatkan lapangan kerja yang wajar.

Oleh karena itu perluasan lapangan kerja merupakan tanggung jawab pemerintah

sehingga warga semuanya memiliki pekerjaan dan penghasilan yang tetap dalam rangka

memenuhi kebutuhan hidup dasarnya.

Jenis virus patologi kemarjinalan pekerjaan:

a. Keterbatasan kemampuan

Adanya keterbatasan kemampuan, baik bagi penyedia lapangan kerja maupun

penyedia tenaga kerja yang meliputi keterbatasan penguasaan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta kemahiran atau profesionalisme dalam bidang pekerjaan

tertentu, sehingga alat pemuas dalam kebutuhan tidak dapat terwujud dengan baik

sesuai harapan yang diinginkan semula.

b. Keterbatasan modal dasar

Penyedia lapanngan kerja maupun pencari kerja harus memiliki modal dasar yang

dapat dipergunakan setepat munkin, sehingga senantiasa dapat memberikan

keuntungan yang lebih memadai dan penguatan atau dengan kata lain

penambahan modal dasar itu semakin besar.

c. Keterbatasan pengalaman usaha

Pengalaman yang banyak dan disertai proses belajar yang baik sebenarnya

memberikan kekuatan keberhasilan dalam melakukan suatu usaha.

d. Keterbatasan jaringan

Perluasan lapangan kerja sangat ditentukan oleh kemampuan menjalin jaringan

kerja dari berbagai kalangan baik itu bersumber dari pemerintah atau penguasa,

maupun dari kalangan pengusaha itu sendiri.

e. Penjajahan dan pembodohan

39

Page 40: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

Suatu fenomena bahkan sebagian penampakan nomena, baik dari kalangan

penguasa atau pemerintah maupun dari kalangan penyedia lapangan kerja itu

sendiri senantiasa melakukan penjajahan atau dengan kata lain tindakan

pemaksaan sesuai dengan keinginannya, maupun juga tindakan pembodohan bagi

manusia yang tidak memiliki keberdayaan, tetapi hanya memiliki ketergantungan

saja.

PENAMPILAN ORGANISASI

BAB 1. KONSEP ORGANISASI

Menurut Soedjadi organisasi adalah sekelompok manusia yang sengaja dikumpulkan

dalam suatu kerjasama yang efisien untuk mencapai suatau tujuan yang telah ditetapkan.

Beberapa cara pandang ahli terhadap organisasi yaitu :

1. Pemikiran organisasi sebagai suatau wadah

2. Pemikiran organisasi sebagai proses

3. Pemikiran organisasi sebagai aktivitas

4. Pemikiran organisasi sebagai formal

5. Pemikiran organisasi sebagai informal

Dalam sebuah organisai mengharapkan adanya hubungan yang positif terhadap

keinginan organisai dengan manusia yang menjadi anggotannya agar berjalan searah dan

menciptakan kekuatan serta pertumbuhan yang sehat.

Beberapa contoh organisasi :

1. Organisasi perikanan

2. Organisasi olah raga

3. Organisasi mahasiswa

4. Organisasi politik

5. Organisasi remaja mesjid

Setiap organisasi mempunyai karakteristik yang berbeda dengan organisasi lainnya

yang menjadi faktor unggulan dalam kompetisi dengan organisasi lainnya.40

Page 41: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

1. Efektifitas dan Efisiensi Organisasi

Efektifitas pengembangan organisasi adalah suatau yang mutlak dan harus dupelihara

dengan baik agar ketepatan darisemua hal yang berkaitan aktifitas oraganisasi yang sedang

maupun yang akan dikerjakan senangtiasa berjalan sesuai denagn apa yang diharapkan

Efisiensi adalah suatu usaha atau tindakan diamana seluruh komponen input yang

dimamfaatkan dapat menciptakan seluruh komponen output dengan baik.

2. Otoritas dalam Organisasi

Otoritas dalam organisasi dapak dilihat dari 2 sudut pandang yaitu,otoritas sebagai

kekuasaan dan otoritas sebagai kewenangan. Penyalahgunaan kekuasaan dan kewenangan

dalm organisasi dapat menyengsarakan anggotanya dam memberikan efek negatif pada

organisasi. Semua kegiatan organisasi adalah kosekuensi otoritas yang dipegang oleh satu

atau beberapa orang. Otoritas dipengang unsur pemimpin yang dibuktikan dengan surat

kaputusan.

Beberapa otoritas dalam organisasi :

a. Otoritas bidang keuangan

b. Otoritas bidang personalia

c. Otoritas bidang keamanan

d. Otoritas bidang kebijakan

e. Otoritas bidang kesejahteraan

f. Otoritas bidang penggajian.

Otoritas dalam organisasi dalam sebuah organisasi mempunyai pengaruh yang sangat

bagi organisasi karena menentukan berhasil atau hancurna sebuah organisasi..

3. Lingkungan Organisasi

Dinamika pembentukan atau pembubaran organisasi sebuah organisasi sangat

dipengaruhi besar kecilnya pengaruh lingkungan. Sebuah organisasi dapat berdiri

berdasarkan penerimaan dan penolakan dari lingkungan tempat organisasi itu didirikan.

Apabila diterima maka organisasi itu dapat didirikan dan sebaliknya penolakan

membubarkan organisasi.

41

Page 42: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

Beberapa contoh lingkunan organisasi yaitu :

a. Lingkungan internal dalam organisasi

b. Lingkungan eksternal

c. Lingkungan kerja

d. Lingkungan sosial

e. Lingkungan lokal

f. Lingkungan nasional

g. Lingkungan Internasional

h. Lingkungan politik

i. Lingkungan ekonomi

Organisasi dapat diakatakan dapat mempunyai masalah sederhana apabila lingkunan

tidak mempunyai pengaruh dalam kelanjutan organisasi sebaliknya organisasi akan

mengalami masalah apabila pegaruh organisasi sangat besar.

4. Teknologi Organisasi

Pemamfaatan teknologi dalam organisasi diharapkan dapat menciptakan efektifitas

dan efisiensi serta produktifitas yang setinggi tingginya bagi setiap individu yang menjadi

anggota maupun manusia yang bertindak sebagai partisipan organisasi. Penggunaan

teknologi dapat memberiakn keungtungan perampingan organisasi dan pengurangan tenaga

manusia. Penggunaan teknologi yang muthahir dalam meningkatkan efektifitaa dan efisiensi

dari organisasi tersebut.

Keberadaan teknologi dalam organisasi tidak akan berguna bila tidak didukung oleh

SDM manusia yang handal karena penemuan dan penggunaan teknologi tersebut bersumber

dari manusia.

Beberapa contoh teknologi yang dibutuhkan dalam organisasi :

a. Teknologi informasi

b. Teknologi komunikasi

c. Teknologi perkantoran

d. Teknologi pendidikan

42

Page 43: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

e. Teknologi transportasi

5. Struktur Organisasi

Gibson mengatakan struktur organisasi pola formal kegiatan dan hubungan diantara

berbagai sub-unit dalam sebuah organisasi. Struktur organisasi dapat dilihat dari 2 sisi yaitu :

pertama sebagai bagan kotak-kotak yang berarti struktur yang bersifat satis dan yang kedua

hubungan kegiatan yang merupakan struktur yang bersifat dinamis.

Fungsi struktur dalam organisasi adalah memberikan informasi kepada anggotanya untuk

mengetahui kegiatan atau pekerjaan yang akan dia kerjakan,berkonsultasi dan bertanggung

jawab kepada siapa agar proses kerjasama menuju pencapaian tujuan organisasi dapat dicapai

sesuai dengan perencanaan yangt telah ditetapkan sebelumnya.

Kelangsungan hidup organisasi bergantung kepada manusia yang ada didalamnya dan

pembagian tugas secara proporsional yang tergambar dalam strukturnya. Fungsi struktur

dalam organisasi yaitu :

a. kejelasan tanggung jawab

b. kejelasan kedudukan

c. kejelasan uraian tugas

d. kejelasan hubungan

BAB 2. KONSEP ETIKA ORGANISASI

Konsep etika organisasi sebenarnya pendekatan yang telah mendapat pengakuan dari

berbagai kalangan ilmuan yang pemikirannya didasrakan pasa konsep-konsep nilai-nilai

kehidupan manusia dalam organisasi

Konsep – konsep etika organisasi yaitu :

1. Konsep etika organisasi formal

2. Konsep etika organisasi informal

3. Konsep etika organisasi Negara

4. Konsep etika organisasi swasta

43

Page 44: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

1. Persepsi Etika Organisasi

Etika adalah pernyataan nilai sebagai prasyrat dalam kehidupan komunitas manusia

sosial tertentu Pemikiran kaum organisatoris terhadap etika berlawanan dengan masyarakat

awam.

Persepsi anggota orgaisasi terhadap etika yaitu :

a. persepsi etika kerja

b. persepsi etika berkomunikasi

c. persepsi etika bertamu

d. persepsi etika rapat

e. persepsi etika berbicara

f. persepsi etika bergaul.

Persepsi etika organisasi secara umum dapat dikatakan sebagai cahaya yang

menerangi jalan-jalan yang menuju lokasi area pemikiran dan perbuatan tentang kebenaran.

2. Moralitas etika organisasi

Masalah moralitas etika organisasi yang sering terjadi yaitu masalah

korupsi,penyauapn serta pungli. Etika merupakan pilihan yang dapat memberikan

pemahaman dan penglihatan yang tajam terhadap realitas pelanggran moral yang dialkun

baik secara individual ataupun kelompok dalam organisasi pada umumnya. Dengan

pendekatan kajian terhadap moralitas etika dalam kehidupan organisasi, maupun terhadap

kehidupan sosial kemasyarakatan diharapkan kehadiran seorang pemimpin yang

menciptakan pembaharuan dalam rangka melakukan suatu tindakan yang kaitannya dengan

tindakan pengaturan sehingga dapat menciptakan keteraturan dari berbagai aktifitas maupun

dalam pergaulan kehidupan organisasi

Berbagai pendekatan dalam moralitas yaitu :

a. Pendekatan moralitas etika deontologis

b. Pendekatan moralitas etika teleologis

44

Page 45: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

c. Pendekatan moralitas etika ideologi

d. Pendekatan moralitas etika organisatoris

e. Pendekatan moralitas etika sosial

f. Pendekatan moralitas etika kepemimnpinan.

3. Positivisme Organisasi

Aliran positivisme dalam organisasi pada dasarnya bersumber kepada hati nurani dan

perasaan terdalam manusia yang memancarkan cahaya kebenaran terhadap pelaksanaan

aktifitas sebuah organisasi. Pancaran kebenaran hati nurani dan perasaan terdalam manusia

diproses pikiran dengan jalan alam abstrak dengan alam realitas yang secara kongkret

terhadap fenomena sekaligus yang menjadi nomena dalam organisasi yang kemudian

dipersepsikan melalui suatu argumentasi. Sasaran seseungguhnya dari positivisme organisasi

adalah mencari kebenaran dan kebaikan dalam pelaksanaan berbagai tindakan organisasi

sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal.

4. Rasionalisme Organisasi

Pemikiran rasional organisasi dalah pemikiran yang berorientasi kepada tindakan

yang dapat menerima akal pikiran terhadap pelaksanaan kegiatan organisasi.tindakan yang

dapat diterima disebut dengan tindakan yang rasional dan yang tidak dapat diterima sisebut

irasional. Salah satu wujud dalam rangka mencari kebenaran dalam aliran rasionalisme yang

digunakan manusia sebagai anggota organisasi adalah dengan merenung.

5. Budaya Organisasi

Keberadaan organisasi bukan terbenruk begitu saja tapi melalui suatu proses budaya

pada komunitas manusia tertentu. Pemahaman budaya organisasi diperoleh dari hasil

pembelajaran terus menerus dari seluruh aspek yang ada dalam organisasi tersebut.

Budaya organisasi terdiri atas :

a. Budaya kerja

b. Budaya berpikir

c. Budaya belajar

d. Budaya bergaul45

Page 46: Resume Patologi Serta Terapinya Dalam Adm Dan Organisasi

e. Budaya bermasyarakat

f. Budaya siri

g. Budaya leluhur

h. Sistem Organisasi

Sistem organisasi mengarah kepada perubahan yang lebih baik dari keadaan yang

sebelumnya,tapi manusia sebagai bagian dalam organisasi selalu menolak terjadinya

perubahan dalam organisasi.

46