5
 JUDUL JURNAL : Ass ocia tio n analy sis of cig aret te smokin g with on set of pr ima ry op en-ang le gl aucoma and gl au coma -r el at ed bi omet ri c  parameters LATAR BELAKANG :  ; Glaucoma primer sudut terbuka (POAG) adalah sekelompok gan ggu an yan g dit andai den gan hil ang nya sel gan gli on retina terkait dengan degenerasi saraf optik dan kehilangan  bidang visual merupakan penyebab utama kedua kehilangan  penglihatan dan kebutaan di seluruh dun ia! ; POAG di ka it ka n de ngan ba ny ak ka ra kt er isti k kl inis termasuk ver tikal cup-to-disc rat io ("#$%) ket eba lan tengah kornea (##&) dan tekanan intraokular (&'O)! ; Onset penyakit menurut usia ada dua kategori POAG: adult- onset POAG (AOAG onset penyakit setelah tahun) dan  *uvenile-onset POAG (+OAG onset penyakit antara , dan tahun)! ; $il aporka n faktor risi ko dar i POAG termasuk mer oko k hipertensi diabetes dan se*arah keluarga! eskipun studi yang ada telah melaporkan hubungan antara merokok dan POAG peran merokok sebagai faktor resiko POAG masih kontroversial! .arena dari kebanyakan studi yang ada lebih di fokuskan pa da AOAG! &erutama terdapat data ya ng terbatas dari studi ini dalam populasi di #ina! ; $alam peneli tia n ini kami meneli ti hu bungan merokok dengan POAG dan hubungannya dengan "#$% dan &'O dalam kelompok kohort #ina /elatan! METODOLOGI :  ; /uby ek ya ng ter dapa t pada pe nel it ian ini ti dak sal ing  berhubungan yaitu 011 pasien POAG dan kontrol 012 dir ekr ut pada +oi nt /ha nto u 'nt ernatio nal 3y e #enter di /hantou #ina dari aret 14 hingga 5ovember 100! ; /emua pasien POAG dan kontrol yang diterima dilakukan  pemeriksaan komprehensif oftalmik! &'O tertinggi dari kedua mata mereka sebelum pengobatan "#$% maksimum  pada kedua mata dan rata-rata ##& yang didokumentasikan ketika mereka pertama kali datang ke klinik! ; &'O te rt in ggi diu kur men gg unakan Goldman Ocular 

Resume Jurnal Vita

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jurnal

Citation preview

JUDUL JURNAL:Association analysis of cigarette smoking with onset of primary open-angle glaucoma and glaucoma-related biometric parametersLATAR BELAKANG:Glaucoma primer sudut terbuka (POAG) adalah sekelompok gangguan yang ditandai dengan hilangnya sel ganglion retina terkait dengan degenerasi saraf optik dan kehilangan bidang visual, merupakan penyebab utama kedua kehilangan penglihatan dan kebutaan di seluruh dunia.POAG dikaitkan dengan banyak karakteristik klinis, termasuk vertikal cup-to-disc ratio (VCDR), ketebalan tengah kornea (CCT) dan tekanan intraokular (TIO).Onset penyakit menurut usia, ada dua kategori POAG: adult-onset POAG (AOAG, onset penyakit setelah 40 tahun) dan juvenile-onset POAG (JOAG, onset penyakit antara 3 dan 40 tahun).Dilaporkan faktor risiko dari POAG termasuk merokok, hipertensi, diabetes, dan sejarah keluarga. Meskipun studi yang ada telah melaporkan hubungan antara merokok dan POAG, peran merokok sebagai faktor resiko POAG masih kontroversial. Karena dari kebanyakan studi yang ada lebih difokuskan pada AOAG. Terutama, terdapat data yang terbatas dari studi ini dalam populasi di Cina.Dalam penelitian ini kami meneliti hubungan merokok dengan POAG, dan hubungannya dengan VCDR, dan TIO dalam kelompok kohort Cina Selatan.

METODOLOGI:Subyek yang terdapat pada penelitian ini tidak saling berhubungan, yaitu 122 pasien POAG dan kontrol 126 direkrut pada Joint Shantou International Eye Center di Shantou, Cina dari Maret 2008 hingga November 2011.Semua pasien POAG dan kontrol yang diterima dilakukan pemeriksaan komprehensif oftalmik. TIO tertinggi dari kedua mata mereka sebelum pengobatan, VCDR maksimum pada kedua mata, dan rata-rata CCT yang didokumentasikan ketika mereka pertama kali datang ke klinik.TIO tertinggi diukur menggunakan Goldman Ocular Tonometry. VCDR dan CCT diukur dengan menggunakan protokol standar. Sebelum pengukuran, satu tetes proparacaine 1% diteteskan pada mata.VCDR diukur oleh seorang spesialis glaukoma yang berpengalaman, dan kemudian dikonfirmasi oleh seorang spesialis glaukoma berpengalaman yang lain. TIO diukur oleh spesialis glaukoma yang berpengalaman menggunakan Goldmann applanation tonometry, dan dicatat rata-rata dari tiga pengukuran. CCT diukur secara ultrasonic (IOPac 20 Mhz pachymeter, Heidelberg Engineering, Germany).Fungsi bidang visual dinilai menggunakan Glaukoma Hemifield test (Humphrey Automated Perimetry, Carl Zeiss Meditec, Inc, Jerman). Status merokok diperoleh dengan kuesioner, dan perokok aktif didefinisikan dengan merokok setidaknya 5 batang per hari dalam satu tahun atau lebih.Diagnosis POAG didasarkan pada kriteria inklusi sebagai berikut:secara gonioscopical bilik anterior sudut terbuka, Shaffer grade III atau IV.karakteristik kerusakan optic disc dan / atau hilangnya bidang khas visual.TIO tertinggi > 21 mmHgKriteria eksklusi : penyebab sekunder, misalnya, trauma, uveitis, steroid-induced atau exfoliation glaukoma.Juvenile-onset POAG (JOAG) direkrut berdasarkan usia dari onset penyakit antara 3 dan 40 tahun, dan adult onset POAG (AOAG) berdasarkan usia setelah 40 tahun.Subyek kontrol direkrut dari pasien rawat inap bedah katarak senilis berusia 50 tahun dan lebih tanpa riwayat glaukoma pada keluarga. Semua kontrol memiliki TIO 0,05).Pada AOAG, merokok ditemukan secara signifikan berkorelasi dengan CCT ( se = -32,7 11,9, P = 0,009), tetapi tidak dengan VCDR atau TIO (P = 0.418 dan 0,111 masing-masing). Juga tidak ada korelasi pada usia atau jenis kelamin dengan VCDR, TIO atau CCT di AOAG (semua P> 0,05).Adanya korelasi yang signifikan antara merokok dan CCT diamati di POAG gabungan (JOAG + POAG) ( se = -26,1 8,5 pM, P = 0,003).Tidak ada interaksi antara merokok dan usia/ jenis kelamin yang terdeteksi dalam hubungan dengan parameter biometric yang berhubungan dengan glaucoma.

DISKUSI:Pada penelitian tentang hubungan antara merokok dan POAG tetap kontroversial. Adanya temuan yang bervariasi antara tiap-tiap kelompok dan studi desain. Dan sebagian besar penelitian difokuskan pada AOAG. Data terbatas dari studi populasi di Cina.Baru-baru ini dalam sebuah studi kohort wanita Afrika-Amerika, Wise L. A. et al. melaporkan bahwa merokok mungkin dikaitkan dengan peningkatan risiko onset awal terjadinya POAG.Kang, J. H. et al. juga melaporkan merokok berhubungan dengan risiko terjadinya POAG. Temuan serupa juga dilaporkan dalam penelitian independen lain. Tetapi beberapa penelitian lain melaporkan tidak ada hubungan antara merokok dan POAG.Dalam studi kohort Cina kami, merokok tidak ditemukan sebagai peningkat risiko onset penyakit baik dalam JOAG atau AOAG. Sehingga penelitian kami tidak mendukung merokok sebagai faktor risiko onset POAG.Selain onset penyakit, masih harus dijelaskan apakah merokok berhubungan dengan TIO, CCT dan VCDR, yang merupakan faktor risiko glaukoma.Dalam penelitian ini, meskipun tidak ada hubungan yang signifikan dengan TIO yang diamati, kami menemukan bukti bahwa merokok dapat berkorelasi dengan penurunan CCT pada AOAG.Pada perokok yang mengalami AOAG, TIO mereka diperkirakan mungkin bisa lebih rendah karena CCT tipis. Selain itu, perubahan CCT di POAG dapat mempengaruhi perjalanan penyakit.Merokok mungkin dapat memperburuk hipoksia ocular yang disebabkan oleh hipertensi okular, dan akibatnya dapat mempengaruhi biosintesis kolagen dan pergantian matriks ekstraseluler, dimana bisa digunakan untuk menjelaskan terjadinya penurunan ketebalan kornea.Pada penelitian ini, merokok tidak ditemukan berhubungan dengan onset penyakit POAG. Namun, hubungan merokok dengan penurunan CCT pada POAG disarankan lebih diperhatikan pada CCT dalam tahap awal POAG pada perokok untuk memperkirakan target TIO yang lebih tepat dalam rangka untuk mengurangi secara dini timbulnya lesi pada saraf optic. Sehingga diperlukan studi lebih lanjut untuk mendukung temuan saat ini.

KESIMPULAN:Dalam studi ini, meskipun merokok tidak ditemukan menjadi faktor risiko untuk timbulnya POAG, merokok berkorelasi dengan CCT di AOAG, dan dengan demikian masih mungkin memainkan peran dalam perjalanan penyakit, terutama untuk AOAG.