17
Resume Pemilihan Model Transportasi di DKI Jakarta dengan Analisis Kebijakan “Proses Hirarki Analitik” - Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor bisa disebabkan oleh dua hal, yaitu semakin banyaknya produksi kendaraan bermotor (oleh industry kendaraan bermotor), dan semakin tidak mencukupi, tidak nyaman, dan tidak amannya angkutan bis kota.Kondisi tersebut mendorong masyarakat lebih memilih untuk memiliki kendaraan pribadi.Sehingga mengakibatkan kemacetan lalu lintas. - Kemacetan lalu lintas juga dipengaruhi oleh rendahnya kinerja lembaga-lembaga yang bertanggung jawab menyelenggarakan transportasi perkotaan, yang merupakan permasalahan struktrural, di samping tidak adanya keterpaduan antara perencanaan tata guna lahan dan perencanaan transportasi, rendahnya kinerja pelayanan angkutan umum, serta rendahnya tingkat disiplin pemakai jalan. - Jaringan transportasi di perkotaan terjadi sebagai interaksi antara transport, tata guna lahan (land use), populasi (jumlah penduduk) dan kegiatan ekonomi di suatu wilayah perkotaan (urban area). - Konsep transportasi adalah adanya pergerakan berupa perjalanan (trip) dari asal (origin) sampai ke tujuan (destination) . 1 Pengantar Perencanaan Transportasi

Resume Jurnal Transportasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Resume Jurnal Transportasi

Citation preview

Page 1: Resume Jurnal Transportasi

Resume

Pemilihan Model Transportasi di DKI Jakarta dengan Analisis Kebijakan

“Proses Hirarki Analitik”

- Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor bisa disebabkan oleh dua hal, yaitu semakin

banyaknya produksi kendaraan bermotor (oleh industry kendaraan bermotor), dan

semakin tidak mencukupi, tidak nyaman, dan tidak amannya angkutan bis kota.Kondisi

tersebut mendorong masyarakat lebih memilih untuk memiliki kendaraan

pribadi.Sehingga mengakibatkan kemacetan lalu lintas.

- Kemacetan lalu lintas juga dipengaruhi oleh rendahnya kinerja lembaga-lembaga yang

bertanggung jawab menyelenggarakan transportasi perkotaan, yang merupakan

permasalahan struktrural, di samping tidak adanya keterpaduan antara perencanaan tata

guna lahan dan perencanaan transportasi, rendahnya kinerja pelayanan angkutan umum,

serta rendahnya tingkat disiplin pemakai jalan.

- Jaringan transportasi di perkotaan terjadi sebagai interaksi antara transport, tata guna

lahan (land use), populasi (jumlah penduduk) dan kegiatan ekonomi di suatu wilayah

perkotaan (urban area).

- Konsep transportasi adalah adanya pergerakan berupa perjalanan (trip) dari asal (origin)

sampai ke tujuan (destination) .

- Sistem transportasi terdiri atas sub sistem prasarana, sub sistem sarana, sub sistem

kegiatan, dan sub sistem pergerakan (travel, movement, trip).

- Pada sub sistem kegiatan, kegiatan yang dilakukan oleh orang dapat dibedakan dalam dua

macam kegiatan pokok , yaitu kegiatan usaha dan kegiatan sosial.

- Pada sub sistem sarana dan prasarana, terbagi dalam beberapa pola jaringan.Seperti pola

konsentrik (menuju ke satu titik) , pola radial (menyebar), pola linier (contoh ribbon

development), dan pola grid/kotak ( grid iron).

- Pada sub sistem pergerakan , terbagi dalam skala nasional,regional dan lokal.Skala lokal ,

diatur dalam kebijakan SISTRANAS ( Sistem Transportasi Nasional), skala regional

diatur dalam Sistem dan strategi Transportasi Regional.

1Pengantar Perencanaan Transportasi

Page 2: Resume Jurnal Transportasi

- Kepadatan lalu lintas pada suatu ruas jalan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu

kondisi jalan dan lingkungan, jenis kendaraan bermotor, pengemudi atau penumpang

kendaraan.

- Perencanaan transportasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perencanaan

wilayah dan kota.Beberapa upaya dalam rangka penerapan rekayasa dan pengelolaan lalu

lintas, antara lain perbaikan sistem lampu lalu lintas dan jaringan jalan , kebijaksanaan

perparkiran , serta pelayanan angkutan umum.

- Pemilihan model transportasi pada dasarnya ditentukan dengan mempertimbangkan salah

satu persyaratan pokok, yaitu pemindahan barang dan manusia dilakukan dalam jumlah

yang terbesar dan jarak yang terkecil.

- Beberapa usaha yang dapat dilakukan yang merupakan kebijakan dalam rangka

menurunkan tingkat kepadatan lalu lintas di perkotaan, antara lain : penyediaan busway,

konsep pembatasan penumpang (three in one), pembatasan mobil pribadi, pembatasn

kendaraan umum, menambah jaringan jalan dan pembuatan jalan-jalan layang, sistem

angkutan umum massal, pembenahan angkutan umum.

- Untuk menetapkan kebijakan yang tepat dalam usaha menurunkan tingkat kepadatan lalu

lintas kendaraan bermotor di perkotaan, digunakan metode proses hirarki analitik (AHP =

Analytic Hierarchy Process), dengan melakukan analisis terhadap ke tujuh cara yang

meliputi empat aspek, yaitu aspek lingkungan, aspek sosial dan budaya , aspek ekonomi,,

dan aspek pengelolaan (manajemen).

- Dari hasil perhitungan melalui AHP, ternyata pembenahan angkutan umum, dalam hal ini

bus kota menjadi prioritas dalam upaya menurunkan tingkat kepadatan lalu lintas

kendaraan bermotor.

2Pengantar Perencanaan Transportasi

Page 3: Resume Jurnal Transportasi

o Sistem Transportasi

o Metode AHP Untuk Menetapkan Kebijakan yang Tepat dalam Usaha Menurunkan

Tingkat Kepadatan Lalu Lintas Kendaraan Bermotor di Perkotaan

3Pengantar Perencanaan Transportasi

Page 4: Resume Jurnal Transportasi

4Pengantar Perencanaan Transportasi

Page 5: Resume Jurnal Transportasi

Resume

Tata Guna Lahan Dan Transportasi Dalam Pembangunan Berkelanjutan

- Permasalahan transportasi merupakan suatu permasalahan kompleks yang melibatkan

banyak aspek, pihak dan sistem yang terkait sehingga dalam pemecahan permasalahan

tersebut memerlukan suatu pemecahan yang comprehensive dan terpadu yang melibatkan

semua unsur dan aktor dalam pembangunan kota.

- Sistem transportasi secara menyeluruh (makro), peran tata guna lahan terhadap timbulnya

permasalahan serta mencakup beberapa sub sistem (mikro) yang berkaitan.

- Sub sistem kegiatan merupakan sistem kegiatan tertentu yang ‘membangkitkan’

pergerakan (traffic generation) dan berkaitan erat dengan pengaturan pola tata guna lahan

sebagai suatu unsur penting pembentuk pola kegiatan dalam kota atau daerah.

- Prasarana yang diperlukan merupakan sistem mikro kedua yang biasa dikenal sebagai

sistem jaringan, meliputi jaringan jalan raya, kereta api, terminal bus, stasiun kereta api,

bandara dan pelabuhan laut.

- Transportasi selalu dikaitkan dengan tujuan perpindahan dari daerah asal (origin)

contohnya rumah ke tempat tujuan (destination), seperti tempat kerja, pasar, tempat

rekreasi, pelabuhan, dan sebagainya.

- Pendekatan terhadap sistem kegiatan tersebut mengakibatkan terbentuknya unit-unit

pemukiman yang mandiri.Dalam skala kota, unit-unit mandiri tersebut akan

menimbulkan kota dengan pusat majemuk.Kota dengan pusat-pusat yang majemuk ini

memungkinkan pengurangan perjalanan jarak jauh, dimana penghuni unit mandiri telah

tercukupi dengan fasilitas sosial ekonomi dalam jangkauan yang dekat.

- Pengaturan tata guna lahan di Jakarta memang menjadi suatu permasalahan yang sangat

sulit dan rumit mengingat pertumbuhan dan perkembangan nilai lahan yang sedemikian

tinggi serta kepadatan bangunan yang sangat tinggi pula.

- Kebijaksanaan tata guna lahan yang baik belum tentu dapat mendukung pemecahan

masalah transportasi, karena masih ditentukan oleh implementasi-nya yang banyak

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang dianggap lebih penting dan mendesak dari

penataan guna lahan itu sendiri.

5Pengantar Perencanaan Transportasi

Page 6: Resume Jurnal Transportasi

- Pada pendekatan sistem jaringan, kondisi yang memburuk akibat meningkatnya

motorisasi makin diperparah akibat lebih tingginya kenaikkan jumlah kendaraan

bermotor dibanding kecepatan pembangunan jalan.

- Pendekatan yang hanya berorientasi pada pembangunan jaringan jalan (suplyslide) tidak

mungkin memecahkan masalah transportasi yang ada.

- Pemanfaatan angkutan kereta api baik jaringan bawah tanah (subway) maupun melayang

di atas tanah (elevated) dapat diterapkan pada pusat-pusat kota dengan harga tanah yang

sudah sangat tinggi seperti kota Jakarta.

- Pada pendekatan sistem pergerakan, peningkatan angkutan yang bersifat massal harus

makin ditingkatkan baik dari aspek kuantitas maupun kualitas.Salah satu alternative

terbaik untuk menjawab permasalahan tersebut adalah dengan penggunaan jalur

transportasi kereta api, karena sistem angkutan ini dinilai mempunyai beberapa kelebihan

terutama dalam jumlah pengangkutan.

- Kemacetan, polusi, konservasi energy dan penurunan kesehatan masyarakat adalah

beberapa dampak lingkungan yang diakibatkan oleh pergerakan kendaraan bermotor.

- Solusi untuk mengatasi permasalahan yang diakibatkan oleh pergerakan kendaraan

bermotor terdiri dari tiga konsep , konsep yang pertama adalah usaha untuk mengurangi

jumlah kendaraan bermotor yang ada, dapat dilakukan dengan penyediaan sarana

transportasi bersifat massal yang nyaman.Konsep kedua adalah perbaikan mutu gas

buang dari kendaraan bemotor, sehingga seminimal mungkin dapat memberikan

pencemaran terhadap lingkungan.Konsep yang ke tiga adalah usaha mengurangi

kemacetan lalu lintas di jalan sehingga pemborosan energy dan pencemaran lingkungan

dapat dikurangi.

6Pengantar Perencanaan Transportasi

Page 7: Resume Jurnal Transportasi

Land Use

Transportation

Rail Way Subway Rail Way Eleveted

o Pendekatan Sistem Transportasi Berkaitan Dengan Tata Guna Lahan, Lingkungan

dan Energi

o Konsep Moda Transportasi Yang Menjadi Alternatif Solusi Untuk Mengatasi

Keterbatasan Lahan

7Pengantar Perencanaan Transportasi

Page 8: Resume Jurnal Transportasi

Resume

Kebijakan dan Tantangan Pelayanan Angkutan Umum

- Dalam penyelenggaraan sistem pelayanan angkutan umum melibatkan user (pengguna),

operator (pengusaha) dan regulator (pemerintah).Regulator sebagai pihak pengontrol

antara operator dan user, mengkaji performansi sistem dalam teknik operasional ekonomi

maupun finansial, dan memberikan spesifikasi bagi sistem pelayanan sistem angkutan

umum.Operator (pengusaha) adalah pihak yang berkonsentrasi dalam operasi sistem

angkutan umum .User (pengguna) adalah pihak yang sebenarnya membuat keputusan

perjalanan di dalam suatu sistem angkutan umum.

- Penggunaan kereta api sebagai angkutan umum masih sangat kurang.Keberadaan

angkutan kereta api sebagai angkutan massal merupakan salah satu solusi untuk

menjawab kebutuhan yang cukup besar mengenai angkutan umum di perkotaan.

- Dalam angkutan umum ada dua bagian yang harus dipisahkan cara penanganan yang

berbeda.Pertama angkutan umum terpilih, khususnya yang menyangkut kepentingan

orang tertentu, yaitu mereka yang mampu membayar, dan yang kedua adalah angkutan

publik.

- Pelayanan angkutan umum perkotaan merupakan bagian integral dari sistem kota yang

menyusun interaksi timbal balik antara pola tata guna lahan dengan sistem

transportasinya.

- Dalam penentuan tarif angkutan umum dapat berupa tarif seragam atau tarif berdasarkan

jarak.Dalam menetapkan tarif harus melibatkan tiga pihak, yaitu: penyedia jasa

transportasi (operator),menjadikan tarif sebagai harga dari jasa yang diberikan, pengguna

jasa angkutan (user), menjadikan tarif sebagai biaya yang harus dikeluarkan setiap kali

menggunakan angkutan umum, dan pemerintah (regulator) sebagai pihak yang

menentukan tarif resmi,besarnya tarif berpengaruh terhadap besarnya pendapatan pada

sektor transportasi.

- Angkutan umum termasuk public goods yang harus benar mendapat perhatian dari

pemerintah secara serius.

8Pengantar Perencanaan Transportasi

Page 9: Resume Jurnal Transportasi

User

RegulatorOperator

o Keterkaitan Antar Penyelenggara Sistem Pelayanan Angkutan Umum

o Hubungan Tata Guna Tanah dan Transportasi

9Pengantar Perencanaan Transportasi

Page 10: Resume Jurnal Transportasi

o Lingkaran Masalah Transportasi Umum Perkotaan

10Pengantar Perencanaan Transportasi

Page 11: Resume Jurnal Transportasi

Resume Ketiga Jurnal

- Pembenahan sistem lalu lintas di perkotaan, khususnya di kota besar/metropolitan seperti

Jakarta, harus dilakukan secara terpadu (integrated) dan menyeluruh (holistic).Perlu

integrasi antara perencanaan tata guna lahan dan sistem transportasi.

- Perlu pembenahan dalam sistem angkutan umum, meliputi jarak jauh, menengah, dan

pendek, sesuai hirarki transportasi.Selain itu pula, sistem pengoperasian angkutan umum

harus dirubah dari sistem setoran ke sistem gaji sehingga para pengemudi tidak perlu lagi

mengejar waktu setoran yang merupakan akar dari kecelakaan lalu lintas.Sistem rute

angkutan umum juga harus dibenahi dari sistem end to end ( dari satu titik ke titik lain)

ke sistem koridor dan sistem sirkulator.Dalam pembenahan sistem transportasi juga perlu

penerapan manajemen lalu lintas, antara lain dengan membatasi gerak mobil pribadi

sesuai ruang yang dipakai.Prinsipnya adalah mengurangi jumlah perjalanan dan

memaksimalkan peran angkutan umum.Dan yang terakhir adalah adanya kebijakan

pemerintah untuk membenahi sistem transportasi.Kebijakan ini lebih dititikberatkan pada

pemenuhan kebutuhan angkutan umum yang layak dan dikelola dengan baik.

- Pengaturan tata guna lahan memiliki peran yang penting dalam pembentukan sistem

pergerakan (transportasi) penduduknya.

- Hal terpenting yang berkaitan dengan pengaturan tata guna lahan (pembagian pusat-pusat

pertumbuhan) adalah pemakaian sistem transportasi yang menghubungkan antar pusat-

pusat atau antara pusat dengan sub-pusat pertumbuhan yang masih mengandalkan pada

sistem transportasi jalan raya.Kondisi ini mengakibatkan tingginya permasalahan

transportasi seperti kepadatan, kemacetan, perparkiran, dan lain-lain.

- Sebagai alternatif dari aspek sistem pergerakan yang dapat diajukan dalam usaha

mengatasi permasalahan kemacetan adalah dengan pengembangan suatu sistem angkutan

umum massal (mass rapid transit) yang efektif dan efisien.Sebagai pilihan terbaik dari

sistem jaringan adalah moda angkutan kereta api, karena beberapa pertimbangan seperti

daya angkut,kecepatan,dampak pertumbuhan sepanjang jalur lintasan dan lain-lain.Jalur

kereta api tersebut diterapkan dalam sistem subway untuk pusat kota karena harga tanah

sudah sangat tinggi dan elevated untuk kawasan pinggiran kota.Hal yang terpenting pula

adalah koordinasi antar sistem kelembagaan yang terkait, sehingga masing-masing

11Pengantar Perencanaan Transportasi

Page 12: Resume Jurnal Transportasi

kebijaksanaan yang diambil berkaitan dengan masalah transportasi dapat dilakukan

secara terpadu dan terarah.Aspek pencemaran lingkungan sebagai dampak dari

permasalahan transportasi adalah sangat besar dan harus segera ada penyelesaian dari

permasalahan tersebut sehingga keselamatan lingkungan segera dapat dilakukan.

- Kebijakan yang dapat diambil untuk mengatasi permasalahan angkutan umum yaitu :

kelembagaan, yakni bagaimana suatu kelembagaan dapat merespons tanggung jawab

global permasalahan angkutan umum.Maslah sosial-budaya perlu mendapat perhatian,

yakni penyesuaian kebijakan dan langkah-langkah yang diambil dengan permasalahan

dan kebutuhan lokal sangat penting.Perbaikan lingkungan merupakan suatu tantangan

yang cukup serius, mengingat masih banyaknya angkutan umum yang kurang ramah

terhadap lingkungan.Aspek legalitas menyangkut berbagai pelanggaran terhadap

lingkungan, lalu lintas, penggunaan angkutan plat hitam dan jenis angkutan illegal

lain.Ketersediaan sumber daya yang masih minim juga menjadikan salah satu kendala

untuk menaikkan pelayanan angkutan umum.

12Pengantar Perencanaan Transportasi

Page 13: Resume Jurnal Transportasi

Menjadikan Pembenahan Pelayanan Angkutan Umum Sebagai Prioritas Utama Berdasarkan analisis AHP

Tata Guna Lahan dan Transportasi Yang Efektif dan Efisien

Kebijakan Pemerintah Dalam Memberikan Pelayanan Angkutan Umum

o Pemecahan Masalah dan Evaluasi Transportasi (Angkutan Umum) Sebagai Solusi

Dari Kemacetan

13Pengantar Perencanaan Transportasi