7
Ringkasan Materi Ekologi Sejarah Perkembagan, Pengertian, dan Ruang Lingkup Kajian Ekologi Senin, 12 Januari 2014 Auliyah Shofiyah/ 130341614790/ Off B Pengertian dan Ruang Lingkup Ekologi Ekologi berasal dari bahasa Yunani “Oikos” yang berarti rumah atau tempat hidup, dan “logos” yang berarti ilmu. Secara harfiah Ekologi adalah pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap lingkungannya. Ekologi merupakan ilmu pengetahuan tentang hubungan antara organisme dan lingkungannya atau ilmu yang mempelajari pengaruh faktor lingkungan terhadap jasad hidup. Ekologi menggabungkan pendekatan hipotesis-deduktif, yang menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menguji penjelasan hipotesis dari fenomena-fenomena ekologis. Banyak ahli ekologi merancang model matematis yang memungkinkan mereka membuat skala besar yang tidak mungkin dilakukan di lapangan. Lingkungan meliputi komponen abiotik dan biotik. Ekologi merupakan salah satu cabang Biologi yang hanya mempelajari apa yang ada dan apa yang terjadi di alam dengan tidak melakukan percobaan. Tetapi biasanya ekologi didefinisikan sebagi pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok-kelompok organisme terhadap lingkungannya, atau ilmu hubungan timbal-balik antara organisme-organisme hidup dan lingkungannya. Sebab ekologi memperhatikan terutama biologi “golongan-golongan” organisme dan dengan proses-proses fungsional di daratan dan air adalah lebih tetap berhubungan dengan upaya mutakhir untuk mendefinisikan ekologi sebagai pengkajian struktur dan fungsi alam, telah dipahami bahwa manusia merupakan bagian dari pada alam. Menurut Odum (1971) ekologi mutakhir adalah suatu studi yang mempelajari struktur dan fungsi ekosistem atau alam di mana manusia adalah bagian dari alam. Struktur di sini menunjukan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu termasuk kerapatan atau kepadatan, biomas, penyebaran potensi unsur-unsur hara (materi), energi, faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang mencirikan sistem tersebut. Sedangkan fungsinya menggambarkan sebab-akibat yang terjadi dalam sistem. Jadi pokok utama ekologi adalah mencari pengertian bagaimana fungsi organisme di alam. Untuk memahami ruang lingkup dan pertalian ekologi, persoalannya harus dipandang dalam hubungannya dengan cabang-cabang biologi lain dan terhadap “ologi-ologi” pada umumnya. Pergeseran ruang lingkup khusunya patut diperhatikan dalam kasus ekologi karena kesadaran masyarakat umum mengenai permasalahannya telah meningkat. Bagi banyak orang, ekologi sekarang merupakan “totalitas manusia dan lingkungannya”. Barangkali cara paling baik untuk membatasi ekologi mutakhir adalah dengan menganggap hal

Resume-Ekologi-KD-1-2-3.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ekologi

Citation preview

Ringkasan Materi EkologiSejarah Perkembagan, Pengertian, dan Ruang Lingkup Kajian EkologiSenin, 12 Januari 2014Auliyah Shofiyah/ 130341614790/ Off B

Pengertian dan Ruang Lingkup EkologiEkologi berasal dari bahasa Yunani Oikos yang berarti rumah atau tempat hidup, dan logos yang berarti ilmu. Secara harfiah Ekologi adalah pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap lingkungannya. Ekologi merupakan ilmu pengetahuan tentang hubungan antara organisme dan lingkungannya atau ilmu yang mempelajari pengaruh faktor lingkungan terhadap jasad hidup. Ekologi menggabungkan pendekatan hipotesis-deduktif, yang menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menguji penjelasan hipotesis dari fenomena-fenomena ekologis. Banyak ahli ekologi merancang model matematis yang memungkinkan mereka membuat skala besar yang tidak mungkin dilakukan di lapangan. Lingkungan meliputi komponen abiotik dan biotik. Ekologi merupakan salah satu cabang Biologi yang hanya mempelajari apa yang ada dan apa yang terjadi di alam dengan tidak melakukan percobaan. Tetapi biasanya ekologi didefinisikan sebagi pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok-kelompok organisme terhadap lingkungannya, atau ilmu hubungan timbal-balik antara organisme-organisme hidup dan lingkungannya. Sebab ekologi memperhatikan terutama biologi golongan-golongan organisme dan dengan proses-proses fungsional di daratan dan air adalah lebih tetap berhubungan dengan upaya mutakhir untuk mendefinisikan ekologi sebagai pengkajian struktur dan fungsi alam, telah dipahami bahwa manusia merupakan bagian dari pada alam. Menurut Odum (1971) ekologi mutakhir adalah suatu studi yang mempelajari struktur dan fungsi ekosistem atau alam di mana manusia adalah bagian dari alam. Struktur di sini menunjukan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu termasuk kerapatan atau kepadatan, biomas, penyebaran potensi unsur-unsur hara (materi), energi, faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang mencirikan sistem tersebut. Sedangkan fungsinya menggambarkan sebab-akibat yang terjadi dalam sistem. Jadi pokok utama ekologi adalah mencari pengertian bagaimana fungsi organisme di alam.Untuk memahami ruang lingkup dan pertalian ekologi, persoalannya harus dipandang dalam hubungannya dengan cabang-cabang biologi lain dan terhadap ologi-ologi pada umumnya. Pergeseran ruang lingkup khusunya patut diperhatikan dalam kasus ekologi karena kesadaran masyarakat umum mengenai permasalahannya telah meningkat. Bagi banyak orang, ekologi sekarang merupakan totalitas manusia dan lingkungannya. Barangkali cara paling baik untuk membatasi ekologi mutakhir adalah dengan menganggap hal itu dipandang dari konsep tingkat-tingkat organisasi yang digambarkan suatu spektrum biologi. Komunitas, populasi, organisme, organ, sel, dan gen adalah istilah-istilah yang secara luas digunakan untuk berbagai tingkat biotik utama. Interaksi dengan lingkungan fisik pada setiap tingkat menghasilkan sistem-sistem fungsional yang lhas. Ekologi adalah cabang ilmu biologi yang banyak memanfaatkan informasi dari berbagai ilmu pengetahuan lain, seperti: kimia, fisika, geologi, dan klimatologi untuk pembahasannya. Penerapan ekologi di bidang pertanian dan perkebunan di antaranya adalah penggunaan kontrol biologi untuk pengendalian populasi hama guna meningkatkan produktivitas. Ekologi berkepentingan dalam menyelidiki interaksi organisme dengan lingkungannya. Pengamatan ini bertujuan untuk menemukan prinsip-prinsip yang terkandung dalam hubungan timbal balik tersebut. Dalam studi ekologi digunakan metoda pendekatan secara rnenyeluruh pada komponen kornponen yang berkaitan dalam suatu sistem. Ruang lingkup ekologi berkisar pada tingkat populasi, komunitas, dan ekosistem. Secara umum dalam hubungan timbal-balik antara organisme dengan lingkungannya, lingkungan memberikan rangsang kepada organisme, dan organisme tersebut memberikan reaksi terhadap rangsang. Hubungan timbul balik antara hewan dengan lingkungan merupakan fungsi ekologis terbentuknya sistem ekologis dalam suati ekosistem. Fungsi ekologis di dalam suatu ekosistem yang dipelajari antara lain adalah hubungan antara organisme yang satu dengan organisme yang lain dalam hal mendapatkan sumber energi. Disamping mempelajari interaksi, ekologi juga mempelajari dinamika populasi dalam ekosistem. Dalam perkembangannya, cakupan ekologi makin lama menajdi makin dalam dan luas. Maka dari itu banyak orang yang mempelajari ekologi dalam lingkup yang lebih sempit lagi. Ekologi yang membahas lingkup kajian yang lebih sempit itu berkmebnag menjadi satu bidang kajian sendiri, dan menjadi cabang dari ekologi. Saat ini sudah terdapat banyak cabang-cabang ekologi antara lain: ekologi komunitas, ekologi populasi, ekologi energetik, ekologi evolusioner, dan ekologi tingkah laku. Sejarah EkologiPengetahuan yang berkaitan dengan masalah-masalah ekologis tidak berkembang sampai abad keempat SM, ketika Theophratus menjelaskan adanya saling hubungan antara sesama organisme dan antara organisme dengan lingkungan abiotiknya. Ekologi mempunyai perkembangan yang berangsur-angsur sepanjang sejarah. Catatan Hipocratus, Aristoteles, dan filosof lainnya merupakan naskah-naskah kino yang berisi rujukan tentang masalah-masalh ekologi. Dimulai pada abad ke-16 dan 17 yang timbul dari natural history kemudian berkembang menjadi satu ilmu yang sistematik, analitik, dan obyektif mengenai hbungan organisme dan lingkungan yaitu ekologi. Nama tersebut dikemukakan oleh Earns Haeckel pada tahun 1800. Sekitar tahun 1900 ekologi diakui sebagai ilmu dan berkembang dengan cepat. Pada saat itu dunia eka dengan masaah lingkungan. Darwin, dalam bukunya ditahun 1859, On The Origin of Species, menyatakan bahwa "tumbuhan dan hewan, seringkali terpisah di alam, terikat bersama dalam sebuah jaring hubungan kompleks." Tahun 1838, August Grisebach memunculkan konsep komunitas yang merupakan kesatuan antara masyarakt tumbuhan dan hewan. Tahun 1887 Stephen A Forbs dari Amerika menulis buku berorientasi ekologis yaitu On Some Interactions of Organisme dan The Lake as A Microcosm. Tahun 1889 J.E.B Warning dari Denmark menekankan studinya pada komunitas tumbuhan. Tahun 1906 C. C Adams mempublikasikan hasil studinya tentang komunitas hewan yang diperoleh dari survey ekologi di Michigan. Tahun 1913 V. E Shelford mengemukakan mengenai komunitas hewan yang hidup di Amerika beriklim sedang. Ekologi geografi mulai dipelajari Geoges L.L Buffon dan Alexander van Humbolt. Konsep ditribusi tanaman dikemukakan oleh L. R Dice tahun 1943 dan konsep bioma oleh F. E Clement dan V. E Shelford tahun 1939.Studi dinamika populasi mulai dipelajari oleh Malthus pada 1798 yang mengemukakan tentang keterbatasan pertumbuhan populasi sehubungan dengan ketersediaan makanan. Pada 1925, Pearl membuat analisis secara matematis ciri-ciri pertumbuahn populasi. Tahun 1925, Lotka dan pada tahun 1926, Volterra mengembangkan persamaan matematis intuk menunjukkan perbedaan cara populasi berinteraksi. Pengetahuan tentang ekologi fisiologis itu akhirnya berkembang menjadi pengetahuan dan metode kegiatan ilmiah antara lain disusun oleh V. E Shelford dalam bukunya Laboraotry and Field Ecology. Pada tahun 1960-an sampai 1970-an ekologi mengalami transisi. Masalah utama yang dipecahkan pada masa-masa itu adalah populasi, overpopulasi, dan sumber daya alam tidak tepat guna. Perubahan permasalahan itu menunjukkan bahwa ekologi dasar berkembang ke ekologi terapan. Selanjutnya ekologi tidak hanya berkedudukan sebagai ilmu pengetahuan, tetapi juga oleh manusia sebagai pendekatan sistem dalam memcahkan masalah-masalah lingkungan hidup saat ini. Sadar akan pentingnya mengelola kemajuan iptek dan industri secara bijaksana, maka pada Juni 1972, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyelenggarakan United Nations Conference on Human Environment (Konferensi PBB untuk Lingkungan Hidup). Dalam acara yang berlangsung di Stockholm, Swedia, tersebut hadir 113 utusan negara-negara anggota PBB. Akhir dari abad 20 membawa perubahan cara ekologi dipandang. Dewasa ini, ekologi menjadi ilmu yang penting karena setiap orang dituntut untuk sadar lingkungan. SumberCampbell N. A, Reece J. B, dan Mitchell L. G. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta: ErlanggaSusanto, Pudyo. 2000. Pengantar Ekologi Hewan. Jakarta: Proyek Pengembangan Guru Sekolah MenengahOdum E. P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Jogjakarta: Universitas Gadjah Mada

Ringkasan Materi EkologiKonsep Struktur Organisasi dalam EkologiRabu, 14 Januari 2014Auliyah Shofiyah/ 130341614790/ Off B

Ekologi adalah interaksi antara faktor biotik dan faktor abiotik. Faktor biotik adalah faktor yang meliputi semua makhluk hidup di bumi. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen; hewan berperan sebagai konsumen; dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer. Faktor biotik juga meliputi tingkatan organisasi di dalam ekologi yang meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma, biosfer/eksosfer. Tingkatan organisme tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi dan membentuk suatu sistem kesatuan. IndividuIndividu merupakan organisme tunggal. Dalam mempertahankan hidup, setiap individu dihadapkan pada masalah seperti mendapatkan makanan, mempertahankan diri, dan memlihara anak. Untuk melakukan fungsi tersebut hewan memiliki struktur khusus. Keadaan struktur dan perilaku makhluk hidup tersebut adalah adaptasi. Mahkluk hidup melakukan adaptasi morfologi, fisiologi, dan perilaku. Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan hidup. Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk mempertahankan hidupnya. Adaptasi perilaku merupakan adaptasi yang didasari perilaku. PopulasiKumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu disebut populasi. Ukuran populasi berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam populasi ini disebut dinamika populasi. Perubahan ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus perubahan jumlah dibagi waktu hasilnya adalah kecepatan perubahan dalam populasi. Dinamika populasi dapat disebabkan oleh manusia atau atau bencana alam. Akan tetapi pada dasarnya populasi mempunyai karakteristik yan khas untuk kelompoknya yang tidak dimiliki oleh masing-masing indiviu anggotanya. Karakteristik ini antara lain kepadatan (densitas), laju kelahiran (natalitas), laju kematian (mortalitas), potensi biotik sebaran umur, dan pertumbuhan. Natalitas dan mortalitas merupakan penentu utama pertumbuhan populasi. Dinamika populasi dapat juga disebabkan oleh imigrasi dan emigrasi. Contoh interaksi antar populasi adalah kompetisi dan alelopati.KomunitasKomunitas adalah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraski dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks dibandingkan dengan individu dan populasi. Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antarkomponennya saling berhubugan melalui keragaman interaksinya. EkosistemEkosistemadalah hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati yang membentuk sistem ekologi atautingkatan organisasi kehidupan yang mencakup organisme dan lingkungan tak hidup, dimana kedua komponen tersebut saling mempengaruhi dan berinteraksi. Pada ekosistem, setiap organisme mempunyai suatu peranan, ada yang berperan sebagai produsen, konsumen ataupundekomposer. Ekosistem terbentuk oleh komponen hidup dan tidak hidup di suatu tempat serta di suatu waktu. Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut dengan hukum toleransi. Ekosistem tidak akan tetap selamanya, tetapi selalu mengalami perubahan. Antara faktor biotik dan abiotik selalu mengadakan interaksi, hal inilah yang merupakan salah satu penyebab perubahan. Perubahan suatu ekosistem dapat disebabkan oleh proses alamiah atau karena campur tangan manusia.

BiomaBioma adalah sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi geografis tertentu. Bioma terbagi menjadi beberapa jenis, ditentukan oleh curah hujan dan intensitas cahaya mataharinya. Bioma darat biasanya ditentukan oleh jenis vegetasi yang hadir. Faktor utama iklim yang berkontribusi terhadap jenis vegetasi di bioma ini adalah temperatur dan curah hujan. Bioma air ditentukan oleh jenis air yang dikandungnya. Bioma sendiri merupakan ekosistem terbesar yang dimiliki oleh flora dan fauna yang khas, yang pada dasarnya terdiri atas produsen, konsumen, dan pengurai (dekomposer), yang didalamnya terjadi aliran materi dan energi yang selalu dimulai dari tumbuhan. Ciri khas dari suatu bioma sendiri adalah adanya suatu vegetasi tertentu yang dominan pada suatu wilayah yang dipengaruhi oleh kondisi iklim regionalnya, dan oleh karena itu, perbedaan antarbioma tamoak jelas dari jenis-jenis vegetasi yang terdapat didalamnnya. Terdapat beberapa bioma adalah bioma tundra, bioma taiga/hutan konifer, bioma padang gurun, bioma padang rumput, bioma hutan gugur, dan bioma hutan hujan tropis.BiosferTingkatan organisasi biologi terbesar yang mencakup semua kehidupan dibumi dan adanya interaksi antara lingkungan fisik secara keseluruhan. Biosfer berasal dari kata bio yang berarti hidup dan spaira yang berarti lingkungan/lapisan. Biosfer adalah lapisan lingkungan di bumi yang mendukung kehidupan flora dan fauna yang meliputi lithosfer, hidrosfer dan atmosfer sebagai satu kesatuan utuh. Dalam bahasa Indonesia berarti bahwa biosfer terdiri atas individu organisme tanaman dan hewan dan jumlahnya di planet ini yang sangat banyak dan beragam. Biosfer adalah ekosistem global yang mencakup jumlah seluruh ekosistem planet, atau seluruh makhluk hidup dan tempatnya hidup. Biosfer merupakan tingkatan yang paling kompleks dalam ekologi. Biosfer meliputi atmosfer hingga ketinggian beberapa kilometer, daratan sampai termasuk bebatuan yang mengandung air yang berada paling tidak 1500 meter dibawah tanah atau danau dan aliran sungai, gua, dan lautan hingga kedalaman beberapa kilometer.

SumberAryulina Diah. Biologi. 2000. Jakarta: ErlanggaCampbell N. A, Reece J. B, dan Mitchell L. G. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta: ErlanggaSusanto, Pudyo. 2000. Pengantar Ekologi Hewan. Jakarta: Proyek Pengembangan Guru Sekolah MenengahOdum E. P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Jogjakarta: Universitas Gadjah Mada